Bab Quality Control

6
Laporan Praktikum Bahan Bangunan dan Properti Material 2014 Bab 7 Quality Control Kelompok 6 BAB 7 QUALITY CONTROL 7.1 Tujuan Memperoleh kuat tekan beton yang hampir seragam dan memperoleh kuat tekan yang disyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (bestck). 7.2 Memilih Bahan Dasar 1. Pemilihan bahan dasar a. Agregat halus menggunakan pasir alam. b. Agregat kasar menggunakan batu pecah. c. Semen Untuk semen tidak diadakan pemeriksaan lagi, karena semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah telah dipenuhi oleh pabrik. Oleh karena itu yang terpenting ialah pada waktu penyimpanan. Di tempat penyimpanan semen, semen disimpan dengan memakai alas yang terbuat dari papan, sehingga semen tidak berhubungan langsung dengan lantai. d. Air Air yang digunakan pada pembuatan beton ialah yang dapat diminum. Yang dimaksud di sini adalah air yang tidak mengandung minyak, lumpur dan bahan- bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. 120

description

Laporan Praktikum Bahan Bangunan dan Properti MaterialTeknik Sipil Universitas Negeri Sebelas Maret

Transcript of Bab Quality Control

BAB 1

Laporan Praktikum Bahan Bangunan dan Properti Material 2014

Bab 7 Quality ControlKelompok 6

Laporan Praktikum Bahan Bangunan dan Properti Material 2014123

Bab 7 Quality ControlKelompok 6

BAB 7

QUALITY CONTROL

7.1Tujuan

Memperoleh kuat tekan beton yang hampir seragam dan memperoleh kuat tekan yang disyaratkan dalam Rencana Kerja dan Syarat (bestck).

7.2Memilih Bahan Dasar

1. Pemilihan bahan dasar

a. Agregat halus menggunakan pasir alam.

b. Agregat kasar menggunakan batu pecah.

c. Semen

Untuk semen tidak diadakan pemeriksaan lagi, karena semua ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah telah dipenuhi oleh pabrik. Oleh karena itu yang terpenting ialah pada waktu penyimpanan. Di tempat penyimpanan semen, semen disimpan dengan memakai alas yang terbuat dari papan, sehingga semen tidak berhubungan langsung dengan lantai.

d. Air

Air yang digunakan pada pembuatan beton ialah yang dapat diminum. Yang dimaksud di sini adalah air yang tidak mengandung minyak, lumpur dan bahan-bahan kimia yang dapat merusak kekuatan beton. Sebelum digunakan air terlebih dahulu diperiksa di laboratorium baru kemudian bisa digunakan. 2. Pembuatan komposisi campuran

Didapat hasil dari mix design, dengan uji silinder dengan r = 15cm dan t = 30 cm, slump on site 100 mm. Maksimum agregat kasar 20 mm.3. Urutan penuangan ke dalam mixerSebelum pencampuran, bahan-bahan pembuat beton ditimbang sesuai dengan mix design. Kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan ke dalam mixer dengan urutan sebagai berikut :

a. Memasukan air kurang lebih 10 % air campuran.

b. Memasukan semen.

c. Memasukan agregat halus.

d. Memasukan agregat kasar.

e. Memasukan air sisa yang kurang lebih 10 % air campuran, karena pada waktu memasukan bahan-bahan kering air dimasukkan sedikit demi sedikit. 4. Transportasi

Pada saat proses ini, campuran beton perlu ditambah zat adiktif seperti: LN, ZN, NN dll. Apabila tidak diberi tambahan zat adiktif maka pada saat transportasi campuran beton akan mulai mengeras dan mengakibatkan nilai slump berubah.5. Penuangan

Pada saat penuangan, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Jarak penuangan tidak boleh terlalu tinggi.

b. Campuran beton tidak boleh dituangkan secara tegak lurus/jatuh bebas, tetapi agak diberi kemiringan saat penuangannya.Hal ini dilakukan dengan tujuan menjaga komposisi beton agar tetap merata. Penuangan yang terlalu tinggi atau dengan dijatuhkan secara bebas akan menyebabkan kerikil jatuh terlebih dahulu dan mengumpul pada bagian bawah, yang disebabkan karena gaya gravitasi. Apabila hal ini terjadi, maka kekuatan beton menjadi tidak sama pada tiap-tiap bagiannya dan membuat kualitas beton menjadi rendah.6. Pemadatan

Proses pemadatan dilakukan untuk menghilangkan rongga udara dalam adukan beton. Alat yang digunakan adalah vibrator.7. Perawatan

Tujuan perawatan betonyaitu:

a. Mencegah kehilangan moisture pada beton (tidak kurang dari 80%).b. Mempertahankan suhu yang baik selama durasi waktu tertentu (diatas suhu beku dan dibawah 50oC).

Tips untuk perawatan beton:

a. Gunakan air secukupnya.b. Jangan dibiarkan kering.c. Beton kering = semua reaksi berhenti.d. Beton tidak dapat direvitalisasi setelah kering.e. Pertahankan suhu yang sedang (20-30oC).f. Beton yang mengandung abu terbang membutuhkan waktu perawatan lebih lama.Pengaruh temperatur terhadap beton:

a. Semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadinya reaksi hidrasi.b. Suhu ideal adalah suhu ruang.c. Bila beton membeku selama 24 jam pertama, maka beton tersebut tidak akan pernah mencapai kembali sifat awalnya.d. Suhu perawatan diatas 50oC dapat merusak beton karena semen mengeras terlalu cepat.e. Perawatan yang dipercepat dapat menghasilkan beton yang lebih kuat namun memiliki durabilitas yang rendah.Jenis-jenis perawatan beton antara lain:

1.Steam Curinga. Menguntungkan bila menginginkan kekuatan awal.

b. Panas tambahan dibutuhkan untuk menyelesaikan hidrasi (misal pada musim dingin).

c. Ada 2 metoda, yaitu Live steam (tekanan atmosferik) & Autoclave (tekanan tinggi).

2. Penyemprotan/ Fogginga. Metoda yang baik untuk kondisi dengan suhu diatas suhu beku dan humiditas rendah.

b. Kekurangannya yaitu biaya & dapat menyebabkan erosi pada permukaan beton yang baru mengeras.

3. Penggenangan/Perendamana. Ideal untuk mencegah hilangnya moisture.

b. Mempertahankan suhu yang seragam.

c. Kekurangannya yaitu membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan perlu pengawasan &tidak praktis untuk proyek yang besar.

4. Lembaran Plastik (Sesuai ASTM C171)a. Lapisan Polyethylene dengan ketebalan 4 mm.

b. Kelebihannya yaitu ringan, efektif sebagai penghalang hilangnya moisture, & mudah diterapkan.

c. Kekurangannya yaitu dapat menyebabkan discoloration permukaan, lebih terlihat bila lapisan plastic bergelombang, dan diperlukan penambahan air secara periodik.

5. Penutup Basah (Sesuai ASTM C171)a. Menggunakan bahan yang dapat mempertahankan moisture, seperti burlap (karung goni) yang dibasahi.

b. Kelebihannya yaitu tidak terjadi discoloration & tahan terhadap api.

c. Kekurangannya yaitu memerlukan penambahan air secara periodic &diperlukan lapisan plastic penutup burlap untuk mengurangi kebutuhan penambahan air.

6. Curing Compound (Sesuai ASTM C 309)a. Membentuk lapisan tipis pada permukaan untuk menghalangi penguapan.

b. Efisiensinya di test dengan ASTM C 156.120PAGE