BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 ›...

10
21 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif eksperimental laboratoris dengan menggunakan metode Post test Only Control Group Design. 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada bulan Januari Februari tahun 2014. 4.3 Pengulangan Sampel 4.3.1 Bentuk Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah model hasil cetakan (replika negatif) elastomer jenis silikon kondensasi pada silinder berbahan polimetil metakrilat (akrilik) dengan diameter 16,0 mm dan panjang 10 mm (ANSI/ADA spesifikasi no. 19). 4.3.2 Besar Sampel Estimasi besar sampel dihitung berdasarkan rumus berikut ini (Riduwan, 2009): p (n - 1) 15 6 (n - 1) 15

Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 ›...

Page 1: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

21

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif eksperimental

laboratoris dengan menggunakan metode Post test Only Control Group Design.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Program Studi Pendidikan

Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya pada bulan Januari –

Februari tahun 2014.

4.3 Pengulangan Sampel

4.3.1 Bentuk Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah model hasil cetakan

(replika negatif) elastomer jenis silikon kondensasi pada silinder berbahan

polimetil metakrilat (akrilik) dengan diameter 16,0 mm dan panjang 10 mm

(ANSI/ADA spesifikasi no. 19).

4.3.2 Besar Sampel

Estimasi besar sampel dihitung berdasarkan rumus berikut ini (Riduwan,

2009):

p (n - 1) ≥ 15

6 (n - 1) ≥ 15

Page 2: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

22

6n – 6 ≥ 15

6n ≥ 21

n ≥ 3,5

n ≥ 5

Keterangan:

p = kelompok perlakuan

n = jumlah sampel

15 = nilai konstanta

Jadi, untuk enam jenis perlakuan, diperlukan jumlah sampel atau ulangan

paling sedikit 5 kali untuk masing-masing perlakuan. Jumlah seluruh sampel

adalah 30 buah.

4.3.4 Kriteria Sampel

Kriteria inklusi sampel adalah sebagai berikut:

a. Model cetakan tidak porus

b. Bentuk cetakan harus akurat.

c. Daerah pengukuran adalah diameter dan panjang silinder.

Kriteria ekslusi sampel adalah sebagai berikut:

a. Bentuk cetakan tidak atau kurang akurat.

b. Terdapat porus pada model

4.3.5 Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel yang digunakan adalah sebuah silinder yang merupakan hasil

pengisian bahan cetak elastomer berjenis silikon kondensasi dengan gips tipe III

karena gips tipe III memiliki kekuatan yang cukup dan lebih mudah dikeluarkan

setelah proses pengecoran selesai (Anusaviace, 2003).

Page 3: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

23

Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

a. Pertama dilakukan pencetakan elastomer pada silinder

b. Untuk kelompok kontrol dilanjutkan dengan pengecoran hasil cetakan

elastomer, sedangkan pada kelompok perlakuan dilakukan perendaman hasil

cetakan elastomer ke dalam larutan daun sirih 100%. Untuk kelompok

perlakuan 1 hasil cetakan elastomer direndam dalam waktu 10 menit,

kelompok perlakuan 2 hasil cetakan elastomer direndam dalam waktu 15

menit, kelompok perlakuan 3 hasil cetakan elastomer direndam dalam waktu

20 menit, kelompok perlakuan 4 hasil cetakan elastomer direndam dalam

waktu 25 menit, dan kelompok perlakuan 5 hasil cetakan elastomer direndam

dalam waktu 30 menit.

c. Setelah gips setting, gips berbentuk silinder yang telah setting dilihat apakah

sudah memenuhi kriteria inklusi sampel

d. Gips yang memenuhi kriteria inklusi sampel digunakan sebagai sampel

e. Dilakukan pengukuran terhadap sampel.

4.3.6 Pengukuran Sampel

Pengukuran sampel dilakukan dengan mengukur diameter dan tinggi

silinder dengan menggunakan jangka sorong.

4.4 Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Bebas

1. Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam

larutan daun sirih 100% yang didapatkan dari kelompok perlakuan 1

hingga kelompok perlakuan 5.

Page 4: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

24

2. Die dari gips stone hasil pengisian cetakan elastomer yang segera diisi

dengan gips stone tanpa direndam dalam larutan daun sirih 100%

yang didapatkan dari kelompok kontrol.

4.4.2 Variabel Terikat

1. Lamanya perendaman hasil cetakan elastomer di dalam larutan daun

sirih 100%.

2. Jenis larutan desinfektan yang digunakan yaitu larutan daun sirih

100%.

4.5 Alat dan Bahan

4.5.1 Bahan

a. Bahan cetak elastomer jenis silikon kondensasi

b. Gips tipe III sesuai dengan takaran pabrik

c. Larutan daun sirih 100%

4.5.2 Alat

a. Model berupa akrilik berbentuk silinder berbahan polimetil metakrilat

(akrilik) dengan diameter 16,0 mm dan panjang 10 mm (ANSI/ADA

spesifikasi no. 19)

b. Glass slab

c. Spatula elastomer

d. Bowl

e. Spatula gips

f. Sendok cetak berbahan stainless steel dengan panjang 150 mm, lebar 60

mm, dan tinggi 19 mm yang diletakkan di atas plat stainless steel dengan

Page 5: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

25

panjang 150 mm, lebar 60 mm dan ketebalan 3 mm (ANSI/ADA

spesifikasi no. 18)

g. Pisau gips

h. Stop watch

i. Vibrator

j. Gelas ukur

k. Mixing pad

l. Jangka sorong

Gambar 4.1 Contoh Silinder Berbahan Polimetil Metakrilat (Akrilik) Keterangan: silinder berbahan polimetil metakrilat (akrilik) dengan diameter 16,0 mm dan tinggi 10 mm (ANSI/ADA spesifikasi no. 19).

Gambar 4.2 Contoh Sendok Cetak Keterangan: Sendok cetak berbahan stainless steel dengan panjang 150 mm, lebar 60 mm, dan tinggi 19 mm. Disertai plat stainless steel dengan panjang 150 mm, lebar 60 mm dan ketebalan 3 mm (ANSI/ADA spesifikasi no. 18).

Page 6: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

26

4.6 Definisi Operasional

a. Dimensi hasil cetakan elastomer adalah ukuran diameter dan tinggi

silinder dari gips stone setelah dilakukan pencetakan silinder akrilik

yang dipesan dari dental lab di Jalan Ciliwung Malang.

b. Elastomer yang digunakan adalah elastomer berjenis silikon

kondensasi yang terdiri atas pasta basis dan pasta katalis

(Sn[C7H15COO]2).

c. Gips untuk pengecoran adalah gips tipe III yang biasa ditujukan untuk

pengecoran dalam membentuk gigi tiruan penuh yang cocok dengan

jaringan lunak.

d. Daun sirih yang digunakan adalah daun sirih hijau (Piper betle Linn)

yang didapatkan dari penyedia bahan-bahan alami yaitu “Materia

Medika” di Batu yang dilarutkan menjadi insisifum daun sirih 100%.

4.7 Cara Kerja

4.7.1 Mencetak Model

Sesuai dengan petunjuk penggunaan dari bahan elastomer silikon

kondensasi dengan merk dagang Zetaflow, teknik mencetak yang digunakan

adalah two stage technique (double impression). Untuk putty pertama-tama

menakar bahan tersebut dengan sendok takar yang tersedia dari pabrik. Dalam

penelitian ini digunakan lima kali penggambilan bahan dengan menggunakan

sendok takar untuk sekali mencetak, lalu diletakkan pada tangan dan dilebarkan,

tekan pinggiran sendok takar pada putty untuk menakar catalyst, setiap satu

sendok takar putty diperlukan satu strip catalyst, dalam penelitian ini digunakan

lima strip catalyst. Lipat dan remas putty beserta catalyst menggunakan ujung jari

Page 7: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

27

selama tiga puluh detik sampai homogen. Letakkan pada sendok cetak secara

menyebar dan rata. Cetak silinder akrilik dengan menekan sendok cetak yang

telah terisi bahan putty ke silinder akrilik yang telah dilekatkan pada selembar

logam, diamkan dalam waktu tiga menit lima belas detik untuk bahan putty

mengeras.

Sedangkan untuk lightbody keluarkan bahan dengan panjang yang sama

antara pasta light dan catalyst pada mixing pad, dalam penelitian ini digunakan

lima belas sentimeter untuk setiap kali pencetakan. Lalu aduk bahan tersebut

dengan menggunakan spatula elastomer. Gunakan tekanan pada saat

mengaduk pada mixing pad untuk meminimalisir udara bercampur dengan

adonan. Aduk sampai warna homogen, waktu pengadukan yang ideal adalah tiga

puluh detik. Aplikasikan adonan pada sendok cetak dengan menggunakan

spatula semen. Cetak kembali pada silinder akrilik, dan tunggu sampai mengeras

yang membutuhkan waktu tiga menit tiga puluh detik.

4.7.2 Pembuatan Larutan infusa daun sirih 100%

Infusa daun sirih (Piper betle Linn) yang dibuat dari daun sirih jawa

dirajang, ditimbang sebanyak 250 gram dan dimasukan kedalam panci. Pada

panci tersebut ditambahkan air sebanyak 250 ml, kemudian dipanaskan dengan

pemanas air selama 15 menit terhitung mulai tercapai suhu 90-98oC sambil

sekali-kali diaduk, lalu daun sirih disaring selagi panas melalui kain flanel, sampai

volume 250 ml (Sulistyawati et al, 2009). Prosedur ini diulang hingga enam kali

untuk merendam lima hasil cetakan elastomer dan 250 ml yang keenam untuk

cadangan.

Page 8: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

28

4.7.3 Perendaman hasil cetakan elastomer

Pada kelompok kontrol, hasil cetakan segera dilakukan pengecoran

cetakan. Sedangkan pada kelompok perlakuan hasil cetakan dilakukan

perendaman dalam larutan daun sirih 100% selama 10, 15, 20, 25, dan 30 menit

sebelum dilakukan pengecoran dengan gips stone.

4.7.4 Pengecoran Cetakan

Setelah dilakukan pencetakan dan perendaman, hasil cetakan elastomer

dicuci dengan air mengalir selama lima belas detik dan dikeringkan. Gips yang

digunakan pada penelitian ini adalah gips tipe III dengan perbandingan bubuk

dengan air pada pengadukan adalah 3 : 1 (ukuran dalam kemasan). Bubuk gips

dimasukkan ke dalam bowl berisi air kemudian diaduk dengan spatula gips

hingga homogen. Pada saat pengadukan gips, pengadukan dilakukan di atas

vibrator untuk mencegah terjadinya porus. Pengadukan dengan tangan, akan

memperoleh adukan yang halus dalam waktu ± 1 menit dan selama pengadukan,

pengadukan dilakukan di atas vibrator. Setelah homogen, campuran gips dapat

dituangkan ke cetakan elastomer. Setelah gips setting, gips dapat dipisahkan

dari cetakan elastomer untuk dilakukan pengumpulan data (Anusaviace, 2003).

Tabel 4.1 Pedoman Waktu Kerja dan Pengerasan untuk Silikon Kondensasi dan Gips

Material Waktu Pengadukan (detik)

Waktu Kerja (menit)

Setting time (menit)

Total Waktu (menit)

Silikon Kondensasi

30 - 60 2 - 4 3 – 8 7 - 14

Gips (Stone tipe III)

60 3 30 – 60 35 - 65

Keterangan: silikon kondensasi membutuhkan waktu pengadukan 30-60 detik, waktu kerja 2-4 menit, dan setting time 3-8 menit, sehingga total waktu yang dibutuhkan 7-14 menit. Material gips (stone tipe III) membutuhkan waktu pengadukan 1 menit, waktu kerja 3 menit, dan setting time 30-60 menit,sehingga total waktu yang dibutuhkan 35-65 menit (Anusavice, 2003).

Page 9: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

29

4.7.5 Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil pengukuran diameter dan panjang seluruh

model gips yang diambil dari masing-masing waktu (5 waktu) dengan

menggunakan jangka sorong. Setelah didapatkan diameter dan panjang seluruh

model gips, maka dilakukan analisis.

4.8 Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisis secara statistik dengan program SPSS

16.0. Sebelum menganalisis data, dilakukan uji pendahuluan yaitu uji kalibrasi

untuk menguji kelayakan alat-alat yang digunakan untuk pengukuran. Nilai yang

didapat dari model positif dari cetakan elastomer jenis silikon kondensasi pada

diameter silinder dianalisis dengan uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji

kenormalan data. Lalu dilakukan analisis data dengan uji ANOVA one way untuk

mengetahui apakah rata-rata pengisian setelah perendaman hasil cetakan dalam

larutan daun sirih 100% selama 10, 15, 20, 25, dan 30 menit berbeda secara

signifikan atau tidak dan dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan antara

waktu perendaman dan dimensi dari hasil cetakan elastomer.

Page 10: BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianrepository.ub.ac.id › 124333 › 5 › 6._BAB_4.pdf · Die dari gips stone setelah hasil cetakan elastomer direndam dalam ... lalu

30

4.9 Alur Eksperimen

Akrilik berbentuk silinder dengan

diameter 16,0 mm dan panjang 10 mm

Pencetakan dengan bahan

elastomer jenis silikon kondensasi

Pengisian cetakan

Perhitungan diameter dan tinggi silinder

Data

Analisis data

Kesimpulan

Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan dengan

perendaman dengan larutan

daun sirih 100%

10 menit 15 menit 20 menit 25 menit 30 menit