BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi...

19
40 BAB III METODA PENELITIAN Metoda penelitian merupakan teknik atau prosedur yang sangat penting dalam keseluruhan rancangan dan pelaksanaan penelitian. Metoda penelitian berfungsi dalam memberikan kemudahan dan kejelasan tentang apa dan bagaimana penelitian yang dilakukan oleh peneliti sehingga penelitian tersebut menjadi lebih terarah. Metoda adalah cara yang dapat dilakukan dalam mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan suatu penelitan bergantung pada metoda penelitian yang dipilih. Pada bagian ini penulis menguraikan tujuan penelitian, populasi dan sampel, metoda pengumpulan data, variabel penelitian serta metoda analisis data. 3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi kepemilikan, ukuran perusahaan, dewan direksi, profitabilitas, tingkat hutang (leverage) dan pertumbuhan perusahaan terhadap praktik eksproriasi yang terjadi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metoda analisis deskriptif untuk mendeskripsikan demografi dan karakteristik perusahaan sampel terhadap praktik ekspropriasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori sebab akibat (causal research) yang berarti bahwa penelitian ini mencoba untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan sebab akibat antara analisi variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan (Singarimbun & Effendi, 1995). Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kuantitatif, yang merupakan pendekatan penelitian yang bersifat objektif,

Transcript of BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi...

Page 1: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

40

BAB III

METODA PENELITIAN

Metoda penelitian merupakan teknik atau prosedur yang sangat penting

dalam keseluruhan rancangan dan pelaksanaan penelitian. Metoda penelitian

berfungsi dalam memberikan kemudahan dan kejelasan tentang apa dan

bagaimana penelitian yang dilakukan oleh peneliti sehingga penelitian tersebut

menjadi lebih terarah. Metoda adalah cara yang dapat dilakukan dalam mencapai

tujuan tertentu. Keberhasilan suatu penelitan bergantung pada metoda penelitian

yang dipilih. Pada bagian ini penulis menguraikan tujuan penelitian, populasi dan

sampel, metoda pengumpulan data, variabel penelitian serta metoda analisis data.

3.1 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi

kepemilikan, ukuran perusahaan, dewan direksi, profitabilitas, tingkat hutang

(leverage) dan pertumbuhan perusahaan terhadap praktik eksproriasi yang terjadi

di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metoda analisis deskriptif untuk

mendeskripsikan demografi dan karakteristik perusahaan sampel terhadap praktik

ekspropriasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksplanatori sebab akibat (causal research) yang berarti bahwa

penelitian ini mencoba untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan sebab

akibat antara analisi variabel melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan

(Singarimbun & Effendi, 1995). Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian

kuantitatif, yang merupakan pendekatan penelitian yang bersifat objektif,

Page 2: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

41

mencakup pengumpulan dan analisis data kuantitatif serta menggunakan metoda

pengujian statistik (Hermawan, 2005).

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

memperoleh kesimpulan (Cooper & Emory, 1996). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah

perusahaan industri manufaktur dan industri perdagangan (retail) yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggunaan perusahaan industri manufaktur dan

industri pedagangan (retail) sebagai sampel penelitian didasari oleh keinginan

peneliti untuk menghindari pengaruh perbedaan karakteristik perusahaan. Selain

itu juga perusahaan tersebut melakukan transaksi pihak berelasi.

Periode pengamatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini selama tiga

tahun, yaitu tahun 2009 hingga 2011. Periode pengamatan tersebut dipilih karena

pada tahun 2008 Indonesia mengalami krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang

menimpa Indonesia pada tahun 2008 disebabkan karena adanya resesi ekonomi

Amerika Serikat dan hal ini berpengaruh terhadap penurunan ekspor Indonesia ke

Amerika Serikat. Penulis memilih periode krisis dengan pertimbangan Corporate

Government yang diterapkan di Indonesia masih tergolong lemah, sehingga

kelemahan tata kelola perusahaan tersebut memberikan peluang kepada beberapa

pihak untuk memanfaatkan kondisi ini dalam melakukan ekspropriasi melalui

transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi.

Page 3: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

42

3.3 Metoda Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari database

laporan keuangan yang tersedia di pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, database BEI yang tersedia

secara online pada situs http://www.idx.co.id dan Indonesian Capital Market

Directory (ICMD). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak ketiga

atau pihak lain sebagai sampel dalam suatu penelitian, sehingga peneliti tidak

memperoleh data secara langsung (Indriantoro & Supomo, 2002). Data sekunder

pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dalam arsip (data documenter).

Penentuan sampel dilakukan berdasarkan metode purposive sampling

dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Purposive sampling dilakukan dengan menggunakan kriteria tertentu (Hartono,

2004). Adapun kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel antara lain

sebagai berikut:

1. Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan

laporan keuangan audit lengkap per 31 Desember 2009 - 2011.

2. Tidak termasuk perusahan dalam daftar de-listing dan dihentikan

perdagangannya oleh Bapepam-LK.

3. Perusahaan yang termasuk dalam Sektor Industri Manufaktur dan Sektor

Perdagangan, tidak termasuk perusahaan yang bergerak dalam sektor

Keuangan.

Page 4: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

43

4. Perusahaan tersebut melakukan transaksi pihak berelasi berupa penjualan

dan pembelian selama periode pengamatan.

5. Laporan keuangan perusahaan dalam mata uang Rupiah.

6. Perusahaan memiliki data yang dibutuhkan.

Tabel 3.1

Hasil seleksi dari sampel penelitian

3.4 Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel yang digunkan dalam penelitian ini adalah variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel terikat adalah variabel

yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan, sedangkan variabel

bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat

(Situmorang, 2010). Variabel bebas yang digunakan yaitu konsentrasi

kepemilikan, ukuran perusahaan, dewan komisaris independen, profitabilitas,

tingkat hutang (leverage), pertumbuhan perusahaan dan afiliasi perusahaan.

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah transaksi antar pihak

berelasi yang dikategorikan menjadi dua, yaitu transaksi penjualan antar pihak

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan Manufaktur dan Perdagangan yang terdaftar di

BEI tahun 2009-2011

123

2 Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan auditan

dan laporan tahunan secara berturut-turut

9

3 Laporan keuangan bukan Rupiah dan tidak tertanggal 31

Desember

8

4 Perusahaan tidak melakukan transaksi pihak berelasi selama

periode pengamatan

50

Total perusahaan yang memenuhi persyaratan sebanyak 56

Jumlah data observasi 168

Page 5: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

44

berelasi dan transaksi pembelian antar pihak berelasi. Kedua variabel terikat

tersebut tidak memiliki hubungan atau pengaruh satu sama lain.

3.4.1 Variabel Terikat

Dalam mengukur praktik ekspropriasi sebagai variabel terikat dapat

menimbulkan kerumitan karena adanya beberapa definisi terkait dengan istilah

ekspropriasi itu sendiri. Sehingga dalam hal ini penulis menggunakan transaksi

antar pihak berelasi (RPTs) untuk merepresentasikan praktik ekspropriasi secara

tidak langsung yang terjadi di Indonesia. Secara spesifik, penulis mengacu pada

Cheung, Rau dan Stouraitis (2006) dalam mengidentifikasi transaksi pihak

berelasi yang mengindikasikan adanya praktik ekspropriasi terhadap pemegang

saham minoritas. Cheung et al. (2006) mengklasifikasikan transaksi pihak

berelasi ke dalam tiga kategori yaitu transaksi-transaksi yang sebelumnya

mengindikasikan adanya praktik ekspropriasi (antara lain : akuisisi aset, penjualan

aset, penjualan ekuitas, hubungan perdagangan dan pembayaran terhadap pihak-

pihak yang berhubungan), transaksi-tansaksi yang mengindikasikan memberikan

keuntungan kepada perusahaan publik (misalnya penerimaan kas dan hubungan

subsidiari) dan transaksi-transaksi yang didorong oleh rasionalisasi strategi

(misalnya penawaran pengambilalihan (takeover) dan usaha gabungan (joint

venture), akuisisi kepentingan penggabungan usaha (joint venture) dan

penjualan). Namun dalam penelitian ini, penulis hanya mengacu pada transaksi

penjualan dan pembelian baik barang dagang ataupun aset.

Bagaimanapun, dalam riset ini penulis hanya menggunakan Panel A

sebagai proksi transaksi untuk mengukur praktik ekspropriasi yang ada di

Page 6: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

45

Indonesia daripada ketiga panel lain yang telah diperkenalkan oleh Cheung et al.

(2006). Transaksi-transaksi yang termasuk dalam Panel A tersebut antara lain:

a. Akuisisi aset oleh perusahaan publik dari pihak berelasi,

b. Penjualan aset oleh perusahaan publik kepada pihak berelasi,

c. Penjualan ekuitas perusahaan publik terhadap pihak berelasi,

d. Hubungan perdagangan (trading relationship) antara perusahaan

publik dan pihak berelasi,

e. Transasksi pembayaran kas langsung atau penjaminan hutang dari

perusahaan publik kepada pihak berelasi.

Informasi tersebut tersedia di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan perusahaan

publik. Riset ini menggunakan nilai uang dari setiap transaksi dan menghitung

total nilai transasksi tersebut. Kemudian total nilai tersebut dibagi dengan total

aset setiap perusahaan.

3.4.2 Variabel Bebas

Dalam riset ini penulis menggunakan tujuh variabel bebas dan salah

satunya bertindak sebagai variabel dummy sebagai faktor yang mempengaruhi

praktik ekspropriasi di Indonesia antara lain:

i. Konsentrasi Kepemilikan

Konsentrasi kepemilikan adalah ukuran sejauh mana sebaran

kepemilikan dari saham-saham yang tercatat di bursa saham

Page 7: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

46

perusahaan. Konsentrasi kepemilikan terbagi dalam dua bentuk

struktur kepemilikan yaitu kepemilikan terkonsentrasi dan

kepemilikan menyebar. Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi

jika sebagian besar saham suatu perusahaan dimiliki oleh sebagian

kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut

memiliki jumlah saham yang relative dominan jika dibandingkan

dengan pemegang saham lainnya. Dalam penelitian ini

menggunakan kepemilikan institusional, dimana kepemilikan

institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi

(Siregar dan Siddharta, 2005). Pengukuran kepemilikan institusional

ini diperoleh dengan cara menjumlahkan lembar saham yang

dimiliki oleh institusi, baik keuangan maupun perusahaan (investor

institusional) dibagi dengan total jumlah saham yang beredar.

ii. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah skala dimana suatu perusahaan dapat

diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu perusahaan besar,

menengah dan kecil (Edy Suwito dan Arleen Herawaty, 2005). Cara

yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan tersebut

dapat melalui total nilai aktiva, total penjualan, jumlah tenaga kerja,

nilai pasar saham dan lain-lain. Dalam penelitian ini ukuran

Page 8: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

47

perusahaan diproksikan melalui logaritma total aset yang dimiliki

oleh perusahaan publik.

Keterangan :

SIZEit = Ukuran perusahaan i pada periode t

Log TAit= Log Total Aset perusahaan I pada periode t

iii. Dewan Komisaris

Komisaris independen merupakan anggota independen yang

bertugas melakukan pengawasan terhadap manajemen. Peraturan

BEI tanggal 1 Juli 2000 menyatakan bahwa perusahaan yang tercatat

di bursa saham harus memiliki komisaris independen yang secara

proporsional sama dengan jumlah saham yang dimiliki oleh

pemegang saham minoritas. Dalam peraturan tersebut, proporsi

komisaris independen minimal 30% dari seluruh dewan komisaris.

Proporsi dari anggota dewan komisaris independen dalam penelitian

ini dihitung melalui jumlah dewan komisaris independen dibagi

dengan total dewan komisaris. Informasi ini dapat diperoleh melalui

laporan tahunan perusahaan.

Page 9: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

48

iv. Profitabilitas

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan tersebut seperti kegiatan penjualan, kas,

modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap,

1998). Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan melalui

rasio laba operasi (EBIT) dibagi dengan total aset yang dimiliki oleh

perusahaan publik (Return on Assets).

v. Tingkat Leverage

Leverage menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban dengan ekuitas. Rasio ini digunakan untuk melihat

proporsi ekuitas dan utang yang digunakan dalam membiayai aset

perusahaan. Tingkat leverage dalam penelitian ini diproksikan

melalui rasio total liabilitas terhadap total ekuitas perusahaan publik

pada akhir periode (Carslaw & Kaplan, 1991).

Keterangan:

= Debt to Equity Ratio perusahaan i pada periode t

= Total Liabilities perusahaan i pada periode t

= Total Equity perusahaan i pada periode t

Page 10: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

49

vi. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan adalah kemampuan perusahaan untuk

meningkatkan ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini,

pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan menilai harga pasar

saham biasa terhadap nilai buku saham (Price to Book Value). Nilai

harga saham biasa merupakan harga penutupan dari periode

sebelumnya.

Tabel 3.2

Ringkasan variabel, indikator dan pengukuran

Variabel Indikator Pengukuran

Terikat

Akuisisi aset dengan pihak

berelasi

RPS dan RPP

Penjualan aset dengan pihak

berelasi

Penjualan ekuitas dengan

pihak berelasi

Perdagangan dan

pembayaran kas dengan

pihak berelasi

Bebas

Kepemilikan Institusional

Perusahaan

% kepemilikan saham

oleh institusional

Ukuran perusahaan

Logaritma total aset

perusahaan

Proporsi Dewan Komisaris

Independen

Total dewan direksi

independen/total dewan

komisaris

Profitabilitas ROA

Leverage DER

Tingkat pertumbuhan

perusahaan PBV harga saham

3.4.3 Variabel Dummy

Page 11: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

50

Dalam penelitian ini, penulis mengelompokkan sampel ke dalam

perusahaan yang berafiliasi dalam grup bisnis dan perusahaan tunggal (bukan

grup bisnis). Afiliasi grup bisnis sebagai variabel dummy, yang merupakan suatu

bilangan yang dibangkintan dari level atribut tertentu. Perusahaan grup diartikan

sebagai induk perusahaan (holding company) dan perusahaan tunggal diartikan

sebagai bukan induk perusahaan. Subsampel yang berafiliasi dalam kelompok

bisnis akan diberi nilai 1 dan subsample yang tidak berafiliasi dalam kelompok

bisnis atau bisnis tunggal akan diberi nilai 0. Tujuan yang diharapkan penulis

dalam mengikutsertakan afiliasi perusahaan adalah untuk mengetahui apakah

dengan adanya afiliasi perusahaan berpengaruh terhadap meningkatnya atau

berkurangnya transaksi pihak berelasi yang mengindikasikan terjadi ekspropriasi.

Informasi ini dapat diperoleh dari Catatan Atas Laporan Keuangan dan Laporan

Tahunan Perusahaan.

3.5 Metoda Analisis Data

Analisis data yang dilakukan meliputi analisis statistik deksriptif dan

analisis regresi linear (OLS). Analisis deskriptif digunakan untuk

mendeskripsikan demografi dan karakteristik keuangan dari perusahaan sampel.

Analisis deskriptif dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for the Social

Science) 18. Regresi linear (Ordinary Least Square) merupakan salah satu metoda

dalam regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Regresi linear dapat menghasilkan

estimator terbaik dibandingkan dengan metoda lain jika semua asumsi klasik

terpenuhi. Penelitian ini meninjau pengaruh konsentrasi kepemilikan, ukuran

Page 12: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

51

perusahaan, bebassi dewan direksi, profitabilitas, tingkat hutang dan pertumbuhan

perusahaan terhadap praktik ekspropriasi. Analisis regresi linear tersebut

menggunakan software SPSS 18. Persamaan regresi yang digunakan untuk

menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Dimana:

RPS/P : transaksi penjualan/pembelian pihak berelasi pada perusahaan i

INS : persentase kepemilikan institusional pada perusahaan i

SIZE : ukuran perusahaan i

INDEP_COM : persentase dewan komisaris independen pada perusahaan i

PROF : rasio keuntungan perusahaan i

LVRG : tingkat hutang perusahaan i

GRW : pertumbuhan perusahaan i

AFL : afiliasi perusahaan

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi maksimum dan minimum.

Analisis statistic deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini berguna untuk

mengetahui gambaran mengenai praktik ekspropriasi melalui transaksi pihak

berelasi (RPT) pada perusahaan yang berafiliasi dalam grup bisnis di Indonesia.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat digunakan untuk menguji hipotesis haruslah

memenuhi persyaratan uji asumsi klasik. Hal ini dikarenakan jika uji asumsi

klasik tidak terpenuhi, maka model regresi menghasilkan estimator yang kurang

memadai. Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik yang meliputi:

Page 13: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

52

Page 14: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

53

3.4.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi data yang berdistribusi

normal (Santoso, 2010). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel dependen dan variabel independen, keduanya memiliki

distribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas

dapat dengan menggunakan analisis grafik dan analisis statistik.

Teknik analisis grafik untuk melihat normalitas adalah dengan melihat alur

peluang normal (normal probability plot). Dengan teknik tersebut, jika data

mengikuti alur garis normal pada grafik normal probability plot maka data

diasumsikan berdistribusi normal. Teknik pengujian normalitas lainnya dapat

menggunakan teknik analisis statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Pengujian

dengan menggunakan teknik ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov

memiliki probabilitas > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang terdistribusi

normal. Dengan melakukan uji K-S dengan membuat hipotesis:

H0 : Sebaran data residual terdistribusi normal

H1 : Sebaran data residual tidak terdistribusi normal

Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:

a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik maka H0

ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal (H0 < 0.05; H0 ditolak)

b. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H0

diterima, yang berarti data terdistribusi normal (H0 > 0.05; H0 diterima).

Page 15: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

54

3.4.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas yaitu adanya hubungan yang pasti antara variabel bebas

(Nawari, 2010). Sehingga uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah

dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas

(independen). Pada model regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi antar

variabel bebas. Jika terjadi saling korelasi antar variabel bebas, maka variabel ini

tidak ortogonal. Variabel yang ortogonal adalah varibel independen yang nilai

korelasi antar sesame variabel sama dengan nol.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah multikolinearitas dapat

menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factory), ergon value dan condition

index. Dalam penelitian ini untuk menguji gejala multikolinearitas menggunakan

nilai VIF. Nilai yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Apabila terdapat

variabel bebas yang nilai toleransinya lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10

maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas

dalam model regresi.

3.4.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara

kesalahan pengganggu ke-i dengan kesalahan pengganggu sebelumnya. Jika

terjadi korelasi, maka disebut sebagai problem autokorelasi. Adanya korelasi

tersebut menyebabkan nilai covarian antar keduanya tidak sama dengan nol.

Model regresi yang baik seharusnya bebas dari autokorelasi. Penyebab timbulnya

autokorelasi salah satunya dari data yang sifatnya berkala (time series). Pengujian

Page 16: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

55

autokorelasi biasanya dengan menghitung nilai statistik Durbin-Watson (DW)

yang kemudian dibandingkan dengan nilai kritis DW untuk menentukan

signifikansinya (Nawari, 2010).

3.4.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang tidak mengalami gejala heteroskedastisitas, atau biasa disebut

dengan homoskedastisitas. Untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas dapat

dengan menggunakan metoda grafik. Pengujian ini dilakukan dengan melihat

scatter plot antara nilai residu kuadrat dengan variabel terikat. Jika terdapat pola

grafis yang sistematis, dapat disimpulkan terjadi masalah heteroskedastis (Asnawi

& Wijaya, 2005). Pola yang terbentuk sebagai berikut:

a. Pola titik-titik membentuk suatu pola tertentu, misalnya bergelombang atau

melebar dan kemudian menyempit, maka mengindikasikan terjadi masalah

heteroskedastis.

b. Jika titik-titik tidak membentuk suatu pola yang jelas dan menyebar ke atas

dan dibawah angka 0 sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi

masalah heteroskedastis.

Page 17: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

56

3.4.3 Uji Ketepatan Model

Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis

Ordinary Least Square (OLS). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahu

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan tingkat

signifikansi 0.05.

3.4.3.1 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil

mengindikasikan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi-variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhdap

jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

variabel independen akan meningkatkan nilai , meskipun variabel yang

ditambahkan tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen.

3.4.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut :

Page 18: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

57

: ρ = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

: ρ ≠ 0, artinya semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai probabilitas

statistic F (nilai ρ) dengan tingkat signifikan yang ditetapkan sebesar 5%. Jika

nilai probabilitas statistic F lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% maka

ditolak dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel inependen

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.4.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel

dependen. Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu parameter merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen digunakan hipotesis nol ( )

dan hipotesis alternative ( .

: ρ = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

: ρ ≠ 0, artinya suatu variabel independen merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan tingkat signifikansi (α) sebesar

5% atau 0,05. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan pada

nilai probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas statistic t lebih kecil dari

tingkat signifikansi 5%, maka diterima dan ditolak. Hal ini menunjukkan

Page 19: BAB III METODA PENELITIANrepository.ub.ac.id/107466/4/BAB_III.pdf · 2018. 11. 28. · transaksi yang dilakukan dengan pihak berelasi. 42 ... pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan

58

bahwa suatu variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen.