BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

31
49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Kondisi awal adalah kondisi sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Team Assisted Individualydalam pembelajaran dikelas. Dalam pelaksanaan peneliti lakukan pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 terletak di Dusun Ngaglik Desa Gedong Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Kegiatan dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti mengajukan surat permohonan izin untuk melakukan penelitian di SD, dan melaksanakan tindakan. Memohon izin kepada pihak sekolah yang dimaksud, melalui surat izin penelitian yang diberikan oleh fakultas. Setelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan penelitian. Kemudian dilaksanakan penelitian tindakan, tahap terakhir dalam penelitian adalah melakukan pelaporan hasil penelitian.Dalam proses pembelajaran matematika guru kelas masih cenderung menggunakan metode konvensional, sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas III yang mendapat nilai hasil belajar matematika dibawah nilai KKM (<65). Pada kondisi awal terdapat 17 siswa yang belum tuntas, dalam tabel 4.1 menunjukkan distribusi nilai hasil belajar matematika siswa kelas III pra siklus: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III (Pra Siklus) No. Nilai Frekuensi Persentase (%) 1. 24 45 10 52,63% 2. 45 65 7 36,84% 3. 65 84 2 10,53% JUMLAH 19 100% Sumber: Data Primer

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...

  • 49

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi Kondisi Awal

    Kondisi awal adalah kondisi sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan

    menerapkan model Team Assisted Individualydalam pembelajaran dikelas. Dalam

    pelaksanaan peneliti lakukan pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 terletak

    di Dusun Ngaglik Desa Gedong Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.

    Kegiatan dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini

    dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti mengajukan surat

    permohonan izin untuk melakukan penelitian di SD, dan melaksanakan tindakan.

    Memohon izin kepada pihak sekolah yang dimaksud, melalui surat izin penelitian

    yang diberikan oleh fakultas. Setelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan

    penelitian. Kemudian dilaksanakan penelitian tindakan, tahap terakhir dalam

    penelitian adalah melakukan pelaporan hasil penelitian.Dalam proses

    pembelajaran matematika guru kelas masih cenderung menggunakan metode

    konvensional, sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam mengikuti

    pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan observasi yang telah

    dilakukan peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas III yang

    mendapat nilai hasil belajar matematika dibawah nilai KKM (

  • 50

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai

    terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau

    52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa

    atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85

    diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi

    diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai

    hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2

    siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerGambar 4.1

    Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Pra Siklus)

    Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil

    analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah

    52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak

    7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa

    sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar

    0123456789

    10

    24 – 45

    10

    Jum

    lah

    Sisw

    a

    Tid

    akT

    unta

    s

    50

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai

    terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau

    52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa

    atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85

    diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi

    diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai

    hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2

    siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerGambar 4.1

    Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Pra Siklus)

    Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil

    analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah

    52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak

    7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa

    sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar

    24 – 45 45 – 65 65 – 84

    10

    7

    2

    PerolehanNilai Siswa

    Tid

    akT

    unta

    s

    Tun

    tas

    50

    Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai

    terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau

    52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa

    atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85

    diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi

    diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai

    hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2

    siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerGambar 4.1

    Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Pra Siklus)

    Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil

    analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah

    52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak

    7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa

    sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar

    PerolehanNilai Siswa

  • 51

    siswa pada kondisi awal termasuk kategori rendah. berikut ini disajikan hasil

    ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan:

    Tabel 4.2Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Pra Siklus)No. Nilai

    (KKM=65)Ketuntasan Frekuensi Persentase

    1.

  • 52

    III, ditemukan beberapa masalah yang paling dominan yaitu siswa kurang

    antusias dalam memperhatikan pembelajaran dikelas, selain itu masalah lain

    seperti tidak ada kerjasama dalam belajar antara siswa dan siswa yang belum

    berani mengajukan pertanyaan kepada guru. Pada proses pembelajaran metode

    konvensional yang digunakan guru kurang efektif, dengan siswa yang memiliki

    karakteristik berbeda-beda membuat guru dalam posisi sulit untuk memberikan

    perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.

    Peneliti memberikan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi

    permasalahan pada ketidaktuntasan nilai hasil belajar matematika siswa kelas III

    SD Negeri Gedong 03 Banyubiru dengan memberikan tindakan pembelajaran

    berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang akan

    dilaksanakan melalui 2 siklus yakni siklus I dan siklus II.

    4.2 Diskripsi Pelaksanaan siklus I

    Pelaksanaan siklus I dengan KD menghitung keliling persegi dan persegi

    panjang yang akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dimana dalam tiap-

    tiap pertemuan tersebut merupakan implementasi dari empat tahapan tindakan

    yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat

    tahapam ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif

    tipe Team Assisted Individualy sebagai berikut:(1)Pembentukan kelompok di

    mana siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang; (2)

    Prosedur pembentukan kelompok berdasar pretes himpunan dan dirangking

    berdasarkan perolehan nilai; (3) a. Pembagian handout dan LKS untuk masing-

    masing siwa, b. penjelasan secara singkat pokok materi yang akan dibahas pada

    pertemuan itu oleh guru; (4) Siswa akan belajar secara individu materi yang

    terdapat pada handout dan mengerjakan soal-soal yang terdapat LKS; (5) Siswa

    berdiskusi tentang materi dan mengoreksi jawaban LKS dengan teman satu

    kelompok, (6) a. Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerja

    kelompok, b. Kelompok lain memberikan tanggapan pertanyaan, c. Evaluasi hasil

    diskusi dan penyempurnaan jawaban siswa oleh guru; (7) Pelaksanaan tes akhir

    dan siswa mengerjakannya secara individu; (8) Pengumuman skor tiap kelompok

  • 53

    selama satu siklus penetapan dan pemberian penghargaan bagi kelompok super,

    kelompok hebat, dan kelompok baik.

    4.2.1 Perencanaan

    Perencanan merupakan tahap untuk menyusun strategi dalam rangka

    menyelesaikan ketuntasan belajar siswa. Penentuan materi pembelajaran yang

    digunakan untuk melaksanakan penelitian ini didasarkan pada kurikulum KTSP

    (Kurikulum Tingkat Satuan). Setelah melakukan konsultasi dengan guru

    kelas,maka hal-hal yang direncanakan untuk selanjutnya dilakukan dalam

    pelaksanaan tindakan adalah identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk

    menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model pembelajaran

    TAI (Team Assisted Individualy). Bersama guru kelas menentukan standar

    kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari mata

    pelajaran matematika yang akan dilaksanakan. Kemudian peneliti menyusun dan

    mengembangkan skenario pembelajaran (RPP). Menyiapkan materi pelajaran,

    Lembar Kerja Siswa dan berbantuan media Flash Card yang akan digunakan;

    menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik; serta menyusun

    format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan

    tindakan dalam siklus I dirancang menjadi tiga pertemuan dimana setiap

    pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu 2 x 35 menit.

    4.2.2 Implementasi Tindakan

    Tahap implementasi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam

    RPP. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, dalam tiap-tiap

    pertemuan tersebut merupakan implementasi dari empat tahapan tindakan, yaitu

    perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi.

    4.2.2.1 Pertemuan Pertama

    Kegiatan diawali dengan guru memberikan salam lalu, mengajak semua

    siswa untuk berdoa bersama sebelummemulai kegiatan belajar mengajar dipimpin

    salah satu siswa.Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa.

    Selanjutnya guru menginformasikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan

    pada hari ini dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta

    manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Untuk memberikan motivasi guru mengajak

  • 54

    siswa bernyanyi lagu ‘Aku Bisa’, agar siswa lebih semangat dalam mengikuti

    pembelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan

    gambar persegi dan persegi panjang pada papan tulis.

    Dalam kegiatan inti guru meminta siswa menyebutkan benda-benda yang

    berbentuk persegi dan persegi panjang yang terdapat di dalam kelas.Guru

    menjelaskan materi tentang bangun persegi dan persegi panjang serta keliling

    bangun dengan mengukur panjang dan lebar papan tulis, siswa

    memperhatikan.Selanjutnya guru membagi siswa dalam 4 kelompok, masing-

    masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik

    dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang keliling bangun

    datar.Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara

    individu.Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan

    teman sekelompok.Guru berkeliling mengamati cara bekerja kelompok siswa dan

    membimbing siswa secara berkelompok. Setelah selesai LKS siswa di tukarkan

    dengan teman kelompok lain untuk diperiksa. Masing-masing kelompok

    mempresentasikan hasil LKS yang sudah di diskusikan.

    Sebelum mengakhiri pembelajaran guru meluruskan kesalahan

    pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa. Guru memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Selanjutnya

    guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama

    sehari. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari

    selama sehari.Sebagai tindak lanjut dirumah guru meminta siswa untuk

    mengerjakan soal yang terdapat pada LKS. Selanjutnya guru mengajak semua

    siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

    4.2.2.2 Pertemuan Kedua

    Pada pertemuan kedura ini sama dengan pertemuan pertama, Guru

    memberikan salam lalu, mengajak semua siswa untuk berdoa bersama sebelum

    memulai kegiatan belajar mengajar dipimpin salah satu siswa. Guru menanyakan

    kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya guru menginformasikan

    materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini.Guru menyampaikan

    tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta manfaat untuk kehidupan sehari-

  • 55

    hari.agar siswa lebih semangat guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa

    bernyanyi lagu ‘Persegi dan Persegi panjang’, dengan lagu “Garuda Pancasila”

    yang liriknya sudah diganti.Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan

    video pembelajaran tentang luas, keliling persegi dan persegi panjang.

    Dalam kegiatan ini siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja

    dan bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya. Kemudian guru menjelaskan

    sekilas materi tentang keliling persegi dan persegi panjang. Agar siswa lebih

    memahami materi, siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa

    diberikan permainan dengan media Flash Card, didalam permainan tersebut setiap

    kelompok diberikan 4 kali kesempatan Flash Card dan harus menjawab dengan

    benar setiap Flash Card agar dapat melanjutkan ke Flash Card berikutnya. Setiap

    Flash Card memiliki tingkat kesukaran semakin tinggi. Kelompok yang mampu

    bekerja sama dengan baik dan menjawab semua Flash Card dengan benar

    mendapatkan point. Point pada akhir siklus akan ditetapkan dan diberikan

    penghargaan. Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan

    teman sekelompok.Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil jawaban

    yang sudah di diskusikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan

    pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa.

    Sebelum mengadakan soal evaluasi Guru bersama-sama siswa membuat

    kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari.Guru bertanya jawab dengan

    siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari.Selanjtunya siswa diminta

    mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan olah guru.Sebagai tindak lanjut

    dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada LKS.

    Kemudian guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

    masing-masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

    4.2.3 Observasi dan Hasil Tindakan

    4.2.3.1 Observasi

    Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer

    mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam

    mengelola kelas serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.Observer

  • 56

    melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi

    lembar observasi peserta didik dan guru.Observer menilai hasil tindakan sesuai

    format observasi yang telah disiapkan.

    Tabel 4.3Hasil observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 1

    Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersediauntuk setiap aspek yang diamati.

    NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN

    YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √

    4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan

    II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

    6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan

    7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

    8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)

    9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa

    10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)

    11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √

    12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain

    13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)

    14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok

    15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif

    16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan

    C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar

    17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √

  • 57

    18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √

    D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa

    21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran

    22. Merespon positif partisipasi siswa √

    23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar

    24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √

    26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar

    F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √

    28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)

    G. Penggunaan Bahasa29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP

    32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa

    33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √

    Tabel 4.4Hasil observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 2

    Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersediauntuk setiap aspek yang diamati.

    NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN

    YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √

    4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan

    II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

  • 58

    6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan

    7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

    8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)

    9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa

    10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)

    11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √

    12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain

    13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)

    14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok

    15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif

    16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan

    C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar

    17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √

    20.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (FlashCard)

    D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa

    21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran

    22. Merespon positif partisipasi siswa √

    23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar

    24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √

    26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar

    F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √

    28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)

    G. Penggunaan Bahasa29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √

  • 59

    30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP

    32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa

    33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √

    Dari tabel lembar observasi guru dalam mengajar diatas dapat disimpulkan

    pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 guru sudah melaksanakan proses

    pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran TAI,

    namun pada pertemuan 1 pada bagiankegiatan awal guru kurang memperhatikan

    kesiapan siswa, guru juga lupa menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa,

    mengaitkan materi dengan pengetahuan lain serta memberikan pesan yang

    menarik untuk siswa pun guru belum menyampaikan. Beberapa point tidak

    terlaksana pada pertemuan 1 dikarenakan guru yang gugup sehingga beberapa

    point terlupakan

    Pada pertemuan 2 guru sudah runtun dengan langkah-langkah

    pembelajaran, namun guru kembali lupa untuk menyampaikan tujuan

    pembelajaran kepada siswa. Dan sama halnya pada pertemuan 1 guru melupakan

    kegiatan refleksi pembelajaran yang melibatkan siswa pada pertemuan 2,

    penyebabnya yaitu guru merasa alokasi waktu yang tidak tepat. Maka dapat

    disimpulkanpelaksanaan pembelajarandikatakan belum maksimal siklus I

    pertemuan 1 dan pertemuan 2, jadi diperlukan tindakan siklus II untuk

    memperbaiki kekurangan.

    4.2.3.2 Hasil Tindakan

    Hasil tindakan yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang diamati

    setelah menerapkan model pembelajaran TAI. Menyajikan hasil belajar adalah

    untuk mengamati apakah model TAI mampu memberikan pengaruh dalam

    memperbaiki ketuntasan belajar siswa setelah tindakan. Berikut disajikan hasil

    belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I:

  • 60

    Tabel 4.5Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Siklus I)

    No. Nilai(KKM=65)

    KetuntasanSiklus I

    FrekuensiPersentase

    (%)1.

  • 61

    Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum

    tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada

    siklus I, sebagai berikut:

    Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    17 89,47%6 31,58%

    2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil

    belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan

    setelah tindakan pada siklus I.

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

    Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan

    jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.

    Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari

    total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Pra Siklus

    17

    61

    Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum

    tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada

    siklus I, sebagai berikut:

    Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    17 89,47%6 31,58%

    2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil

    belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan

    setelah tindakan pada siklus I.

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

    Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan

    jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.

    Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari

    total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    Pra Siklus Siklus I

    17

    6

    2

    13

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

    61

    Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum

    tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada

    siklus I, sebagai berikut:

    Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    17 89,47%6 31,58%

    2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil

    belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan

    setelah tindakan pada siklus I.

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I

    Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan

    jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.

    Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari

    total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

  • 62

    dimana siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,42% dari total jumlah19

    siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah

    ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa atau 57,9%.

    Sebelumnya jumlah siswa yang belum tuntas pada pra siklus sebanyak 17

    siswa atau 89,47% dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi

    6 siswa atau 31,58%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan

    jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 11 siswa atau 57,9%. Berdasarkan hasil ini

    dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

    berhasil meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri

    Gedong 03 Banyubiru. Namun demikian, peningkatan jumlah ketuntasan hasil

    belajar belum memberikan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan yang

    sudah ditentukan, dimana diharapkan bahwa minimal 80% dari jumlah siswa

    kelas III tuntas ≥ 65. Dengan demikian peneliti perlu melakukan tindakan lanjutan

    yang akan dilaksanakan pada siklus II.

    4.2.4 Refleksi

    Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran

    dengan menganalisa seberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam

    menyelesaikan soal-soal tes siklus I. Sedangkan analisa non-tes dilakukan dengan

    menganalisa lembar observasi. Setelah dilaksanakan tindakan, maka dilakukan

    refleksi antara guru kelas III dan peneliti mengenai kekurangan-kekurangan

    selama proses pembelajaran pada silkus I dari pertemuan 1 dan pertemuan 2.

    Berdasarkan hasil tindakan yang diperoleh dari observasi yang dilakukan guru

    pada siklus I sudah baik dalam pengusaan kelas, materi, dan sesuai dengan

    langkah-langkah pembelajaran model TAI berbantuan media Flash Card.

    Berdasarkan pengamatan secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh

    pada proses pembelajaran siklus I dengan menerapkan model pembelajaran TAI

    berbantuan media Flash Card mendapati beberapa, kelebihan dan kekurangan

    yaitu sebagai berikut:

  • 63

    a. Kelebihan

    Keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin bertambah, dengan

    menggunakan model pembelajaran TAIpembelajaran menjadi terpusat pada

    siswa.Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran secara berkelompok.

    Peran guru diminimalisirkan sehingga dapat terfokus dalam kelompok-

    kelompok kecil.

    Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa lebih mudah

    memahami materi karena berbantuan dengan media Flash Card.

    b. Kekurangan

    Guru belum terlalu memahami tentang siklus pembelajaran yang sedang

    dilaksanakan, dikarenakan belum terbiasa menggunakan model

    pembelajaran TAI.

    Kepercayaan diri yang kurang dalam menerapkan model pembelajaran yang

    baru pertama digunakan.

    Siswa masih takut untuk menjawab pertanyaan dari guru, ketika guru

    melakukan tanya jawab, siswa masih cenderung pasif.

    Kurang maksimal dalam menggunakan alat peraga yang telah disiapkan.

    Dalam kegiatan awal guru belummemeriksa kesiapan siswa serta belum

    menyampaikan tujuan pembelajaran, penyebabnya guru sedikit gugup saat

    awal pembelajaran.

    Siswa belum terbiasa menerapkan modelpembelajaran TAI, ketika guru

    membagi siswa dalam kelompok, siswa belum bisa bekerja sama dengan

    baik.

    Pada pertemuan 1 guru belum memunculkan materi dengan pengetahuan

    lain yang relevan.

    Guru belum memberikan pesan yang menarik pada pembelajaran 1.

    Guru pada pertemuan 2 melewati kegiatan refleksi pembelajaran yang

    melibatkan siswa, dikarenakan guru tergesah-gesah menyiapkan soal

    evaluasi siswa.

  • 64

    c. Perbaikan dalam mengatasi kekurangan

    Guru lebih teliti dalam mempelajari langkah-langkah pembelajaran yang

    sesuai dengan RPP.

    Guru memahami dengan benar cara menggunakan media Flash Card yang

    tepat.

    Siswa dilatih untuk bekerjasama dengan teman, dan memiliki tanggung

    jawab yang sama saat belajar secara berkelompok.

    Siswa yang lebih mampu dalam belajar, membantu temannya dalam

    kelompok jika temannya kurang paham, sehingga adanya kerjasama yang

    baik dalam satu kelompok.

    4.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Siklus II dilaksanakan untuk membantu siswa meningkatkan hasil belajar

    yang belum memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang belum mencapai target

    yang telah ditentukan yaitu ≥80% dari jumlah siswa kelas III.

    4.3.1 Perencanaan

    Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka hal-hal yang direncanakan untuk

    dijadikan perbaikan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai

    berikut:

    1. Melibatkan siswa secara keseluruhan untuk aktif bertanggung jawab atas

    kelompok belajar.

    2. Saat melakukan permainan berbantuan media Flash Card mengkondisikan

    kelas tidak menimbulkan keributan yang mengganggu kelas lain.

    3. Mempersiapkan soal kuis matematika sebagai latihan siswa menjawab

    dengan tepat berdasarkan waktu yang ditentukan.

    4. Mempersiapkan media pembalajaran dan reward untuk kelompok

    pemenang.

  • 65

    4.3.2 Implementasi Tindakan

    4.3.2.1 Pertemuan Pertama

    Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan salam lalu,

    mengajak semua siswa untuk berdoa bersama sebelum memulai kegiatan belajar

    mengajar dipimpin salah satu siswa. Kemudian guru menanyakan kabar siswa dan

    mengabsen kehadiran siswa. Lalu guru menginformasikan materi dan kegiatan

    yang akan dilakukan pada hari ini. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang

    akan dicapai serta manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Guru memberikan

    motivasi dengan mengajak siswa melakukan tepuk semangat, agar siswa lebih

    semangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan

    menunjukkan gambar bidang datar pada kertas berpetak, kemudian memilih salah

    satu siswa untuk menghitung kertas berpetak.

    Dalam kegiatan ini guru mendorong siswa untuk aktif. Siswa diminta

    menentukan luas bangun dengan menghitung petak satuan, diawali dari

    banyaknya petak pada sisi, panjang dan lebar. Siswa menentukan rumus luas

    persegi dan persegi panjang dengan bimbingan guru. Guru menginformasikan

    tentang luas bangun persegi dan persegi panjang. Siswa dibagi dalam 4 kelompok

    yang terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik dan masing-

    masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang luas bangun datar. Guru

    menginformasikan materi tentang luas persegi dan persegi panjang. Bersama

    kelompok, siswa menentukan luas beberapa bangun datar persegi dan persegi

    panjang yang ditunjukkan oleh guru. Bersama kelompok, siswa menentukan luas

    beberapa bangun datar persegi dan persegi panjang yang ditunjukkan oleh guru.

    Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Setelah

    selesai LKS siswa di tukarkan dengan teman sekelompok untuk diperiksa. Siswa

    yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok.

    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil LKS yang sudah di diskusikan.

    Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa. Guru

    memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

    dipahami.

  • 66

    Sebelum mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat

    kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari. Guru bertanya jawab dengan

    siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari.Sebagai tindak lanjut

    dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada

    LKS.Guru akan mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kriteria

    penilaian, sedangkan bagi siswa yang nilainya masih kurang guru akan

    mengadakan remidial. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

    keyakinan masing-masing.

    4.3.2.2 Pertemuan Kedua

    Pada pertemuan kedua dikegiatan awal guru memulai pembelajaran

    dengan memberikan salam lalu, mengajak semua siswa untuk berdoa bersama

    sebelum memulai kegiatan belajar mengajar dipimpin salah satu siswa. Guru

    menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Guru

    menginformasikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. Guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta manfaat untuk

    kehidupan sehari-hari. Guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa

    bernyanyi lagu ‘Persegi dan Persegi panjang’. Guru melakukan apersepsi dengan

    memperlihatkan video pembelajaran tentang satuan panjang. Siswa cukup

    antusias dan tenang dalam memperhatikan video pembelajaran yang diberikan

    guru. Kemudian siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja dan

    bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya.

    Pada kegiatan inti setelah siswa mengukur sendiri, guru memverifikasi

    tentang luas suatu meja dan bangku siswa. Melibatkan siswa secara aktif dalam

    setiap kegiatan pembelajaran. Guru menginformasikan sekilas materi tentang luas

    persegi dan persegi panjang. Agar siswa lebih memahami materi, siswa dalam

    kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa diberikan permainan dengan media

    Flash Card, didalam permainan tersebut setiap kelompok diberi lembar kerja

    kelompok. Siswa diminta menuliskan angka 1 sampai 9 secara acak atau bebas

    pada tiap kotak yang ada dilembar kerja kelompok yang sudah dibagikan. Guru

    membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang

  • 67

    nomornya telah disebutkan guru. Selesai siswa menuliskan jawaban, siswa dan

    guru mendiskusikan jawaban dari soal yang telah diberikan tadi. Kelompok yang

    dapat membentuk vertikal atau horizontal atau diagonal dari jawaban-jawaban

    yang benar maka menjadi pemenang dalam permainan dan mendapatkan reward

    dari guru. Pada langkah ini kondisi kelas menjadi gaduh karna siswa senang telah

    menjawab pertanyaan dengan benar, namun guru langsung penguasai kelas agar

    tidak mengganggu kelas lain.Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing

    langsung dengan teman sekelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan

    pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa.

    Setelah itu pada kegiatan penutup guru bersama-sama siswa membuat

    kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari. Guru bertanya jawab dengan

    siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari. Siswa diminta

    mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan olah guru. Sebagai tindak lanjut

    dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada LKS.

    Guru akan mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kriteria

    penilaian, sedangkan bagi siswa yang nilainya masih kurang guru akan

    mengadakan remidial. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

    keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).

    4.3.3 Observasi dan Hasil Penelitian

    4.3.3.1 Observasi

    Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dimana

    peneliti menjadi observer untuk mengamati apakah guru sudah memenuhi 34

    karakter penilaian yang telah ditentukan. Selama proses pembelajaran

    berlangsung, dilaksanakan proses pengamatan terhadap keseluruhan terhadap

    proses pembelajaran tersebut. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk

    menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa selama

    pembelajaran berlangsung.Hal yang diamati mencakup kinerja guru dalam

    menerapkan model TAI pada proses pembelajaran. Observer melakukan

  • 68

    pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar

    observasi guru.Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah

    disiapkan.

    Tabel 4.7

    Hasil observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1

    Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia

    untuk setiap aspek yang diamati.

    NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN

    YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √

    4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan

    II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

    6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan

    7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

    8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)

    9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa

    10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)

    11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √

    12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain

    13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)

    14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok

    15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif

    16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan

    C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar

  • 69

    17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √

    D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa

    20.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran

    21. Merespon positif partisipasi siswa √

    22.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar

    23. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √24. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √

    25.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar

    F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar26. Memantau kemajuan belajar √

    27.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)

    G. Penggunaan Bahasa28. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √39. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √30. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP

    31.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa

    32. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √33. Melaksanakan tindak lanjut √

    Tabel 4.8

    Hasil observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2

    Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia

    untuk setiap aspek yang diamati.

    NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN

    YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √

    4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan

    II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran

  • 70

    5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

    6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan

    7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

    8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)

    9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa

    10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)

    11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √

    12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain

    13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)

    14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok

    15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif

    16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan

    C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar

    17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √

    20.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (FlashCard)

    D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa

    21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran

    22. Merespon positif partisipasi siswa √

    23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar

    24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √

    26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar

    F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √

    28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)

    G. Penggunaan Bahasa

  • 71

    29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP

    32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa

    33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √

    Berdasarkan tabel observasi guru dalam mengajar diatas dapat

    disimpulkan pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2, guru sudah

    melaksanakan proses pembelajaran yang sudah sesuai dengan langkah-langkah

    model pembelajaran TAI dengan pelaksanaan pembelajaran dikatakan baik dan

    tepat. Jika dilihat dari lembar observasi, guru mampu memperbaiki kekurangan

    yang ada pada siklus I sehingga dalam pelaksanaan siklus II, dari 34 karakter

    penilaian guru mampu memenuhi semua untuk dimunculkan pada pembelajaran.

    Guru yang pada awalnya canggung menggunakan langkah-langkah pembelajaran

    TAI serta penggunaan media Flash Card, pada saat siklus II sudah mampu

    melaksakan sesuai rencana pembelajaran.

    Berdasarkan pengamatan, siswa pun lebih antusias menjawab pertanyaan

    untuk mendapatkan point dan menunjukkan saling bekerja sama dalam menjawab

    lembar kerja kelompok serta sudah mampu membimbing teman kelompok yang

    mengalami kesulitan.

    4.3.3.2 Hasil Tindakan

    Hasil tindakan yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang diamati

    setelah menerapkan model pembelajaran TAI. Menyajikan hasil belajar adalah

    untuk mengamati apakah model TAI mampu memberikan pengaruh dalam

    memperbaiki ketuntasan belajar siswa setelah tindakan. Berikut disajikan hasil

    belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II:

  • 72

    Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Siklus II)

    No. Nilai(KKM=65)

    KetuntasanSiklus II

    FrekuensiPersentase

    (%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%

    Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%

    dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa

    yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor

    tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerTabel 4.5

    Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)

    Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II

    dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh

    dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika

    materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Tidak Tuntas (< 65)

    Jum

    lah

    Sisw

    a

    72

    Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Siklus II)

    No. Nilai(KKM=65)

    KetuntasanSiklus II

    FrekuensiPersentase

    (%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%

    Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%

    dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa

    yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor

    tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerTabel 4.5

    Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)

    Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II

    dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh

    dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika

    materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel

    Tidak Tuntas (< 65) Tuntas (≥ 65)

    1

    18

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

    PerolehanNilai Siswa

    72

    Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    (Siklus II)

    No. Nilai(KKM=65)

    KetuntasanSiklus II

    FrekuensiPersentase

    (%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%

    Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer

    Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%

    dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa

    yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor

    tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar

    matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar

    seperti yang disajikan sebagai berikut:

    Sumber: Data PrimerTabel 4.5

    Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)

    Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II

    dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh

    dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika

    materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

    PerolehanNilai Siswa

  • 73

    perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada

    siklus I dan siklus II, sebagai berikut:

    Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    6 31,58% 1 5,3%

    2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan

    total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan

    siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus II

    Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi

    peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa

    kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%

    dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Siklus I

    6

    73

    perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada

    siklus I dan siklus II, sebagai berikut:

    Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    6 31,58% 1 5,3%

    2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan

    total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan

    siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus II

    Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi

    peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa

    kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%

    dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    Siklus I Siklus II

    6

    1

    13

    18

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

    73

    perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada

    siklus I dan siklus II, sebagai berikut:

    Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai

    (KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II

    Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

    1. < 65TidakTuntas

    6 31,58% 1 5,3%

    2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%

    Sumber: Data Primer

    Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan

    total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan

    siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Siklus I dengan Siklus II

    Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi

    peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa

    kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%

    dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

  • 74

    dimana siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,42% dari total jumlah19

    siswa.Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah

    ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa atau 57,9%. Setelah diberikan siklus

    II ketuntasan belajar menjadi 18 siswa atau 94,7% yang berarti padasiklus II

    berkurang 5 siswa atau 26,3%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa masih

    terdapat 1 siswa atau 5,3% yang belum mencapai nilai ketuntasan.

    Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pada siklus II dengan

    model pembelajaran kooperatif tipe TAI berhasil meningkatkan hasil dan

    ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru. Pada siklus II

    persentase ketuntasan siswa mencapai 94,7% dimana telah mencapai indikator

    keberhasilan yaitu, ≥80% dari jumlah siswa kelas III telah tuntas nilai KKM≥ 65.

    Dengan demikian peneliti menyimpulkan berhasil sampai pada siklus II, tidak

    memberikan siklus III.

    4.3.4 Refleksi

    Setelah melakukan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2,

    maka selanjutn ya diadakan refleksi guna mengetahui kekurangan ataupun

    hambatan-hambatanyang dialami dan sebagai perbaikan. Berdasarkan lembar

    observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran TAI dengan berbantuan

    media Flash Cardpada mata pelajaran matematika sudah maksimal dalam

    penyampaian pembelajaran. Hasil analisis dan pelaksanaan pembelajaran pada

    materi keliling, luas persegi dan persegi panjang menggunakan model kooperatif

    tipe TAI, dapat disimpulkan secara umum telah menunjukkan hasil yang

    diharapkan karena sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru sudah

    mampu melaksanakan model TAI dengan berbantuan media Flash Card dengan

    tepat, tidak ragu-ragu ataupun canggung.

    Diketahui bahwa jumlah persentase ketuntasan belajar siswa menjadi

    meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus II dan dari pengamatan siswa

    sudah dapat belajar secara bekerja sama dalam kelompok. Hal ini memberikan

    refleksi bahwa memperhatikan proses dan memperhatikan karakteristik siswa

    adalah sesuatu yang penting dan mendasar demi mencapai hasil belajar dan

    ketuntasan belajar yang diharapkan.Berdasarkan pengamatan terhadap siswa pada

  • 75

    siklus II ini siswa lebih terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa

    menjadi bertanggung jawab atas kelompok belajarnya, saat bekerja kelompok

    siswa juga saling membantu jika teman dalam kelompoknya ada yang mengalami

    kesulitan sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal. Maka dapat disimpulkan

    hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI

    berbantuan media Flash Card sudah berhasil, dikarenakan≥80% jumlah siswa

    kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru telah mencapai ketuntasan belajar

    dengan nilai KKM ≥ 65. Ini berarti tidak perlu lagi diadakan tindakan siklus

    berikutnya.

    4.4 Hasil Penelitian

    Pada amalisis komparatif ini didalamnya akan diuraikan tentang

    perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III dari pra siklus, siklus I

    sampai siklus II untuk mengetahui peningkatan belajar yang terjadi pada siswa.

    Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dianalisis, penggunaan model

    pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media Flash Card memiliki dampak

    positif dalam hasil belajar matematika. Berikut disajikan perbandingan ketuntasan

    hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II:

    Tabel 4.11Pebandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III

    Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

    No. NilaiKKM=65

    KetuntasanPra Siklus Siklus I Siklus II

    Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

    1. < 65TidakTuntas

    17 89,47 6 31,58 1 5,3

    2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53 13 68,42 18 94,7

    Jumlah 19 100 19 100 19 100

    Nilai Rata-rata 46,7 71,3 80,6

    Sumber: Data Primer

    Berikut ini disajikan dalam grafik perbandingan ketuntasan belajar siswa

    pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat di amati bahwa hasil belajar siswa

    mengalami peningkatan pada setiap siklus sebagai berikut:

  • 76

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan

    tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19

    siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang

    tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan

    pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.

    Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar

    siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa

    yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%

    yang belum memenuhi nilai KKM.

    Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan

    pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus

    nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-

    rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam

    bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    Pra Siklus

    17

    76

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan

    tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19

    siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang

    tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan

    pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.

    Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar

    siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa

    yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%

    yang belum memenuhi nilai KKM.

    Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan

    pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus

    nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-

    rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam

    bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:

    Pra Siklus Siklus I Siklus II

    17

    6

    12

    13

    18

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

    76

    Sumber: Data Primer

    Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III

    Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan

    tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19

    siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang

    tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan

    pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.

    Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar

    siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa

    yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%

    yang belum memenuhi nilai KKM.

    Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan

    pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus

    nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-

    rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam

    bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:

    Tidak Tuntas (< 65)

    Tuntas (≥ 65)

  • 77

    Sumber: Data PrimerGambar 4.8

    Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru

    dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan

    siklus II :

    Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II

    Siklus I Siklus II

    Observasi GuruKemunculan

    Observasi GuruKemunculan

    Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    7 27

    Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    0 34

    Sumber: Data Primer

    Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang

    terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum

    dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point

    sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus

    II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru

    sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter

    0102030405060708090

    Pra Siklus

    46,7

    77

    Sumber: Data PrimerGambar 4.8

    Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru

    dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan

    siklus II :

    Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II

    Siklus I Siklus II

    Observasi GuruKemunculan

    Observasi GuruKemunculan

    Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    7 27

    Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    0 34

    Sumber: Data Primer

    Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang

    terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum

    dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point

    sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus

    II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru

    sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter

    Pra Siklus Siklus I Siklus II

    46,7

    71,380,6

    Nilai Rata-rata

    Nilai Rata-rata

    77

    Sumber: Data PrimerGambar 4.8

    Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

    Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru

    dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan

    siklus II :

    Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II

    Siklus I Siklus II

    Observasi GuruKemunculan

    Observasi GuruKemunculan

    Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    7 27

    Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.

    0 34

    Sumber: Data Primer

    Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang

    terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum

    dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point

    sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus

    II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru

    sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter

    Nilai Rata-rata

  • 78

    penilaian. Dapat dikatakan guru berhasil melaksanakan model pembelajaran TAI

    didalam kelas.

    4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

    Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 2 siswa atau

    10,53% dari 19 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi

    peningkatan pada siswa yang tuntas menjadi 13 siswa atau 68,42%. Dengan kata

    lain, setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa

    yang tuntas 11 siswa atau 57,9%. Karna belum mencapai indikator keberhasilan

    yang telah ditentukan maka diberikan siklus II. Setelah diberikan tindakan pada

    siklus II, diperolah peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 18 siswa atau

    94,7%.Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa yang tuntas yaitu 5 siswaatau

    26,3%.

    Pada data awal siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan

    adalah 17 siswa atau 89,47%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I, terjadi

    penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas menjadi 6 siswa atau 31,58%. Dengan

    kata lain setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan jumlah yang

    belum tuntas yaitu 11 siswa atau57,9%. Setelah diberikan tindakan pada siklus II,

    terjadi penurunan menjadi 1 siswa atau 5,3%. Dengan kata lain setelah diberikan

    tindaka pada siklus II, terjadi penurunan jumlah yang belum tuntas yaitu 5 siswa

    atau 26,3%. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa penerapan model

    pembelajaran kooperatif tipe TAI, berhasil terbukti dalam meningkatkan hasil

    belajar atau ketuntasan belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas III

    SDNegeriGedong 04 Banyubirusemester 2tahun pelajaran 2015/2016.

    Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa

    kelas III meningkat. Pada prasiklus presentase ketuntasan siswa diperoleh 10,53%

    yang mencapai nilai KKM ≥ 65, kemudian siklus I presentase ketuntasan siswa

    mencapai 68,42%. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan presentase

    ketuntasan siswa yang mendapat nilai KKM ≥ 65mencapai 94,7% yang berarti

    penelitian ini dikatakan berhasil karena ≥ 80% jumlah siswa kelas III SD Negeri

    Gedong 03 Banyubiru telah mencapai ketuntasan belajar dan memenuhi indikator

    yang telah ditentukan sebelumnya.

  • 79

    4.6 Pembahasan Siswa yang Belum Tuntas

    Pada siklus II diketahui masih ada satu siswa yang hasil belajar belum

    memenuhi KKM. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas mencoba mencari

    solusi untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut agar tidak tertinggal

    oleh siswa lain dikelas III. Jika dilihat dari nilai-nilai akademik siswa tersebut

    selalu memperoleh nilai jauh dibawah rata-rata dari siswa kelas III lainnya.

    Siswa MBS merupakan siswa pindahan yang sudah satu tahun ini

    bersekolah di SD Gedong 03 Banyubiru. Siswa kelas III ini sejak awal sudah

    mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, saat mengerjakan soal-soal pun

    cenderung lamban dari siswa lain sehingga guru terkadang harus membimbing

    secara langsung. Saat peneliti mengamati keseharian dikelas MBS termasuk siswa

    yang tidak aktif saat pelajaran dan kerja kelompok, tetapi diluar dari pelajaran

    siswa tersebut mampu berbaur dengan siswa lainnya. Tak jarang saat diberi tugas

    rumah kerap kali MBS tidak melaksanakan tugasnya, tidak hanya itu dalam hal

    buku pelajaran pun MBS kerap kali tidak membawa.

    Peneliti melakukan pendekatan pada siswa tersebut dengan memotivasi

    dan mendorong siswa tersebut agar dapat aktif dalam pembelajaran. Pada siklus II

    penelitibersama guru, mencoba melatih keberanian MBS dalam menjawab

    pertanyaan dengan waktu yang sudah ditentukan. Dengan hasil yang belum

    memenuhi KKM kedepannya siswa tersebut masih akan diberikan bimbingan

    secara langsung oleh guru kelas untuk meningkatkan hasil belajar.