BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN€¦ · 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1...
-
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan model Team Assisted Individualydalam pembelajaran dikelas. Dalam
pelaksanaan peneliti lakukan pada siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 terletak
di Dusun Ngaglik Desa Gedong Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Kegiatan dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini
dirancang dengan menggunakan tahap-tahap penelitian seperti mengajukan surat
permohonan izin untuk melakukan penelitian di SD, dan melaksanakan tindakan.
Memohon izin kepada pihak sekolah yang dimaksud, melalui surat izin penelitian
yang diberikan oleh fakultas. Setelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan
penelitian. Kemudian dilaksanakan penelitian tindakan, tahap terakhir dalam
penelitian adalah melakukan pelaporan hasil penelitian.Dalam proses
pembelajaran matematika guru kelas masih cenderung menggunakan metode
konvensional, sehingga membuat siswa kurang tertarik dalam mengikuti
pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan peneliti menunjukkan bahwa masih banyak siswa kelas III yang
mendapat nilai hasil belajar matematika dibawah nilai KKM (
-
50
Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai
terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau
52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa
atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85
diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi
diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai
hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2
siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerGambar 4.1
Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Pra Siklus)
Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil
analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah
52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak
7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar
0123456789
10
24 – 45
10
Jum
lah
Sisw
a
Tid
akT
unta
s
50
Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai
terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau
52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa
atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85
diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi
diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai
hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2
siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerGambar 4.1
Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Pra Siklus)
Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil
analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah
52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak
7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar
24 – 45 45 – 65 65 – 84
10
7
2
PerolehanNilai Siswa
Tid
akT
unta
s
Tun
tas
50
Berdasarkan tabel 4.1 dapat di uraikan siswa yang mendapatkan nilai
terendah antara 20 – 25 dari hasil belajar matematika sebanyak 10 siswa atau
52,6% dari 19 siswa kelas, pada nilai antara 45 – 65 terdapat sebanyak 7 siswa
atau 36,8% dari 19 siswa kelas, sedangkan nilai diatas KKM antar 65 – 85
diperoleh sebanyak 2 siswa atau 10,5% dari 19 siswa kelas dan nilai tertinggi
diperoleh 1 siswa dengan nilai 84. Dapat diamati dari tabel data distribusi nilai
hasil belajar matematika pra siklus dengan nilai diatas KKM di peroleh hanya 2
siswa sedangkan 17 siswa tidak tuntas. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerGambar 4.1
Grafik Batang Distribusi NilaiHasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Pra Siklus)
Gambar 4.1 dapat dijadikan dasar dalam permasalahan yang ada. Hasil
analisis diketahui bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah sejumlah
52,60% atau sebanyak 10 siswa, kategori sedang sejumlah 36,80% atau sebanyak
7 siswa, dan kategori tinggi sejumlah 10,50%. Rata-rata hasil belajar siswa
sebesar 46,7 yang berada pada rentang nilai KKM < 65, ini berati hasil belajar
PerolehanNilai Siswa
-
51
siswa pada kondisi awal termasuk kategori rendah. berikut ini disajikan hasil
ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan:
Tabel 4.2Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Pra Siklus)No. Nilai
(KKM=65)Ketuntasan Frekuensi Persentase
1.
-
52
III, ditemukan beberapa masalah yang paling dominan yaitu siswa kurang
antusias dalam memperhatikan pembelajaran dikelas, selain itu masalah lain
seperti tidak ada kerjasama dalam belajar antara siswa dan siswa yang belum
berani mengajukan pertanyaan kepada guru. Pada proses pembelajaran metode
konvensional yang digunakan guru kurang efektif, dengan siswa yang memiliki
karakteristik berbeda-beda membuat guru dalam posisi sulit untuk memberikan
perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Peneliti memberikan solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi
permasalahan pada ketidaktuntasan nilai hasil belajar matematika siswa kelas III
SD Negeri Gedong 03 Banyubiru dengan memberikan tindakan pembelajaran
berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang akan
dilaksanakan melalui 2 siklus yakni siklus I dan siklus II.
4.2 Diskripsi Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan siklus I dengan KD menghitung keliling persegi dan persegi
panjang yang akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, dimana dalam tiap-
tiap pertemuan tersebut merupakan implementasi dari empat tahapan tindakan
yaitu perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat
tahapam ini dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualy sebagai berikut:(1)Pembentukan kelompok di
mana siswa dibagi menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang; (2)
Prosedur pembentukan kelompok berdasar pretes himpunan dan dirangking
berdasarkan perolehan nilai; (3) a. Pembagian handout dan LKS untuk masing-
masing siwa, b. penjelasan secara singkat pokok materi yang akan dibahas pada
pertemuan itu oleh guru; (4) Siswa akan belajar secara individu materi yang
terdapat pada handout dan mengerjakan soal-soal yang terdapat LKS; (5) Siswa
berdiskusi tentang materi dan mengoreksi jawaban LKS dengan teman satu
kelompok, (6) a. Perwakilan kelompok maju untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok, b. Kelompok lain memberikan tanggapan pertanyaan, c. Evaluasi hasil
diskusi dan penyempurnaan jawaban siswa oleh guru; (7) Pelaksanaan tes akhir
dan siswa mengerjakannya secara individu; (8) Pengumuman skor tiap kelompok
-
53
selama satu siklus penetapan dan pemberian penghargaan bagi kelompok super,
kelompok hebat, dan kelompok baik.
4.2.1 Perencanaan
Perencanan merupakan tahap untuk menyusun strategi dalam rangka
menyelesaikan ketuntasan belajar siswa. Penentuan materi pembelajaran yang
digunakan untuk melaksanakan penelitian ini didasarkan pada kurikulum KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan). Setelah melakukan konsultasi dengan guru
kelas,maka hal-hal yang direncanakan untuk selanjutnya dilakukan dalam
pelaksanaan tindakan adalah identifikasi masalah dan perumusan masalah untuk
menyamakan persepsi antara peneliti dan guru kelas tentang model pembelajaran
TAI (Team Assisted Individualy). Bersama guru kelas menentukan standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran dari mata
pelajaran matematika yang akan dilaksanakan. Kemudian peneliti menyusun dan
mengembangkan skenario pembelajaran (RPP). Menyiapkan materi pelajaran,
Lembar Kerja Siswa dan berbantuan media Flash Card yang akan digunakan;
menyusun instrumen tes (soal evaluasi) untuk peserta didik; serta menyusun
format observasi tindakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan
tindakan dalam siklus I dirancang menjadi tiga pertemuan dimana setiap
pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran yaitu 2 x 35 menit.
4.2.2 Implementasi Tindakan
Tahap implementasi tindakan sesuai dengan yang telah disusun dalam
RPP. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan, dalam tiap-tiap
pertemuan tersebut merupakan implementasi dari empat tahapan tindakan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi.
4.2.2.1 Pertemuan Pertama
Kegiatan diawali dengan guru memberikan salam lalu, mengajak semua
siswa untuk berdoa bersama sebelummemulai kegiatan belajar mengajar dipimpin
salah satu siswa.Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa.
Selanjutnya guru menginformasikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
pada hari ini dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta
manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Untuk memberikan motivasi guru mengajak
-
54
siswa bernyanyi lagu ‘Aku Bisa’, agar siswa lebih semangat dalam mengikuti
pembelajaran. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan
gambar persegi dan persegi panjang pada papan tulis.
Dalam kegiatan inti guru meminta siswa menyebutkan benda-benda yang
berbentuk persegi dan persegi panjang yang terdapat di dalam kelas.Guru
menjelaskan materi tentang bangun persegi dan persegi panjang serta keliling
bangun dengan mengukur panjang dan lebar papan tulis, siswa
memperhatikan.Selanjutnya guru membagi siswa dalam 4 kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik
dan masing-masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang keliling bangun
datar.Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara
individu.Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan
teman sekelompok.Guru berkeliling mengamati cara bekerja kelompok siswa dan
membimbing siswa secara berkelompok. Setelah selesai LKS siswa di tukarkan
dengan teman kelompok lain untuk diperiksa. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil LKS yang sudah di diskusikan.
Sebelum mengakhiri pembelajaran guru meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Selanjutnya
guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama
sehari. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari
selama sehari.Sebagai tindak lanjut dirumah guru meminta siswa untuk
mengerjakan soal yang terdapat pada LKS. Selanjutnya guru mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
4.2.2.2 Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedura ini sama dengan pertemuan pertama, Guru
memberikan salam lalu, mengajak semua siswa untuk berdoa bersama sebelum
memulai kegiatan belajar mengajar dipimpin salah satu siswa. Guru menanyakan
kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya guru menginformasikan
materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini.Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta manfaat untuk kehidupan sehari-
-
55
hari.agar siswa lebih semangat guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa
bernyanyi lagu ‘Persegi dan Persegi panjang’, dengan lagu “Garuda Pancasila”
yang liriknya sudah diganti.Guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan
video pembelajaran tentang luas, keliling persegi dan persegi panjang.
Dalam kegiatan ini siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja
dan bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya. Kemudian guru menjelaskan
sekilas materi tentang keliling persegi dan persegi panjang. Agar siswa lebih
memahami materi, siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa
diberikan permainan dengan media Flash Card, didalam permainan tersebut setiap
kelompok diberikan 4 kali kesempatan Flash Card dan harus menjawab dengan
benar setiap Flash Card agar dapat melanjutkan ke Flash Card berikutnya. Setiap
Flash Card memiliki tingkat kesukaran semakin tinggi. Kelompok yang mampu
bekerja sama dengan baik dan menjawab semua Flash Card dengan benar
mendapatkan point. Point pada akhir siklus akan ditetapkan dan diberikan
penghargaan. Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan
teman sekelompok.Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil jawaban
yang sudah di diskusikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa.
Sebelum mengadakan soal evaluasi Guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari.Guru bertanya jawab dengan
siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari.Selanjtunya siswa diminta
mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan olah guru.Sebagai tindak lanjut
dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada LKS.
Kemudian guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
4.2.3 Observasi dan Hasil Tindakan
4.2.3.1 Observasi
Dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer
mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru dalam
mengelola kelas serta aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.Observer
-
56
melakukan pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi
lembar observasi peserta didik dan guru.Observer menilai hasil tindakan sesuai
format observasi yang telah disiapkan.
Tabel 4.3Hasil observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 1
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersediauntuk setiap aspek yang diamati.
NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN
YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √
4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan
√
7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa
√
10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)
√
11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √
12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain
√
13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)
√
14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok
√
15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif
√
16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan
√
C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar
17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √
-
57
18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √20. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media √
D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa
21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
√
22. Merespon positif partisipasi siswa √
23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar
√
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √
26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar
√
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √
28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)
√
G. Penggunaan Bahasa29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP
32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa
√
33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √
Tabel 4.4Hasil observasi Mengajar Guru Siklus I Pertemuan 2
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersediauntuk setiap aspek yang diamati.
NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN
YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √
4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
-
58
6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan
√
7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa
√
10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)
√
11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √
12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain
√
13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)
√
14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok
√
15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif
√
16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan
√
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar
17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
20.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (FlashCard)
√
D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa
21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
√
22. Merespon positif partisipasi siswa √
23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar
√
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √
26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar
√
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √
28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)
√
G. Penggunaan Bahasa29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √
-
59
30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP
32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa
√
33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √
Dari tabel lembar observasi guru dalam mengajar diatas dapat disimpulkan
pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2 guru sudah melaksanakan proses
pembelajaran yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran TAI,
namun pada pertemuan 1 pada bagiankegiatan awal guru kurang memperhatikan
kesiapan siswa, guru juga lupa menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa,
mengaitkan materi dengan pengetahuan lain serta memberikan pesan yang
menarik untuk siswa pun guru belum menyampaikan. Beberapa point tidak
terlaksana pada pertemuan 1 dikarenakan guru yang gugup sehingga beberapa
point terlupakan
Pada pertemuan 2 guru sudah runtun dengan langkah-langkah
pembelajaran, namun guru kembali lupa untuk menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa. Dan sama halnya pada pertemuan 1 guru melupakan
kegiatan refleksi pembelajaran yang melibatkan siswa pada pertemuan 2,
penyebabnya yaitu guru merasa alokasi waktu yang tidak tepat. Maka dapat
disimpulkanpelaksanaan pembelajarandikatakan belum maksimal siklus I
pertemuan 1 dan pertemuan 2, jadi diperlukan tindakan siklus II untuk
memperbaiki kekurangan.
4.2.3.2 Hasil Tindakan
Hasil tindakan yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang diamati
setelah menerapkan model pembelajaran TAI. Menyajikan hasil belajar adalah
untuk mengamati apakah model TAI mampu memberikan pengaruh dalam
memperbaiki ketuntasan belajar siswa setelah tindakan. Berikut disajikan hasil
belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I:
-
60
Tabel 4.5Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Siklus I)
No. Nilai(KKM=65)
KetuntasanSiklus I
FrekuensiPersentase
(%)1.
-
61
Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum
tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada
siklus I, sebagai berikut:
Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
17 89,47%6 31,58%
2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil
belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan
setelah tindakan pada siklus I.
Sumber: Data Primer
Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan
jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.
Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari
total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Siklus
17
61
Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum
tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada
siklus I, sebagai berikut:
Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
17 89,47%6 31,58%
2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil
belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan
setelah tindakan pada siklus I.
Sumber: Data Primer
Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan
jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.
Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari
total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
Pra Siklus Siklus I
17
6
2
13
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
61
Berikut disajikan tabel perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum
tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan setelah tindakan pada
siklus I, sebagai berikut:
Tabel 4.6Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Pra Siklus dengan Siklus INo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanPra Siklus Siklus I
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
17 89,47%6 31,58%
2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53% 13 68,42%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Berikut ini disajikan dalam diagram perbandingan total jumlah hasil
belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas sebelum tindakan pada pra siklus dan
setelah tindakan pada siklus I.
Sumber: Data Primer
Gambar 4.4Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dengan Siklus I
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.4 diketahui bahwa terjadi peningkatan
jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas III.
Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53% dari
total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
-
62
dimana siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,42% dari total jumlah19
siswa. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah
ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa atau 57,9%.
Sebelumnya jumlah siswa yang belum tuntas pada pra siklus sebanyak 17
siswa atau 89,47% dan berkurang setelah diberikan tindakan pada siklus I menjadi
6 siswa atau 31,58%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi penurunan
jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 11 siswa atau 57,9%. Berdasarkan hasil ini
dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
berhasil meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri
Gedong 03 Banyubiru. Namun demikian, peningkatan jumlah ketuntasan hasil
belajar belum memberikan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan yang
sudah ditentukan, dimana diharapkan bahwa minimal 80% dari jumlah siswa
kelas III tuntas ≥ 65. Dengan demikian peneliti perlu melakukan tindakan lanjutan
yang akan dilaksanakan pada siklus II.
4.2.4 Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
dengan menganalisa seberapa kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal-soal tes siklus I. Sedangkan analisa non-tes dilakukan dengan
menganalisa lembar observasi. Setelah dilaksanakan tindakan, maka dilakukan
refleksi antara guru kelas III dan peneliti mengenai kekurangan-kekurangan
selama proses pembelajaran pada silkus I dari pertemuan 1 dan pertemuan 2.
Berdasarkan hasil tindakan yang diperoleh dari observasi yang dilakukan guru
pada siklus I sudah baik dalam pengusaan kelas, materi, dan sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran model TAI berbantuan media Flash Card.
Berdasarkan pengamatan secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh
pada proses pembelajaran siklus I dengan menerapkan model pembelajaran TAI
berbantuan media Flash Card mendapati beberapa, kelebihan dan kekurangan
yaitu sebagai berikut:
-
63
a. Kelebihan
Keterlibatan siswa dalam pembelajaran semakin bertambah, dengan
menggunakan model pembelajaran TAIpembelajaran menjadi terpusat pada
siswa.Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran secara berkelompok.
Peran guru diminimalisirkan sehingga dapat terfokus dalam kelompok-
kelompok kecil.
Kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan dan siswa lebih mudah
memahami materi karena berbantuan dengan media Flash Card.
b. Kekurangan
Guru belum terlalu memahami tentang siklus pembelajaran yang sedang
dilaksanakan, dikarenakan belum terbiasa menggunakan model
pembelajaran TAI.
Kepercayaan diri yang kurang dalam menerapkan model pembelajaran yang
baru pertama digunakan.
Siswa masih takut untuk menjawab pertanyaan dari guru, ketika guru
melakukan tanya jawab, siswa masih cenderung pasif.
Kurang maksimal dalam menggunakan alat peraga yang telah disiapkan.
Dalam kegiatan awal guru belummemeriksa kesiapan siswa serta belum
menyampaikan tujuan pembelajaran, penyebabnya guru sedikit gugup saat
awal pembelajaran.
Siswa belum terbiasa menerapkan modelpembelajaran TAI, ketika guru
membagi siswa dalam kelompok, siswa belum bisa bekerja sama dengan
baik.
Pada pertemuan 1 guru belum memunculkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan.
Guru belum memberikan pesan yang menarik pada pembelajaran 1.
Guru pada pertemuan 2 melewati kegiatan refleksi pembelajaran yang
melibatkan siswa, dikarenakan guru tergesah-gesah menyiapkan soal
evaluasi siswa.
-
64
c. Perbaikan dalam mengatasi kekurangan
Guru lebih teliti dalam mempelajari langkah-langkah pembelajaran yang
sesuai dengan RPP.
Guru memahami dengan benar cara menggunakan media Flash Card yang
tepat.
Siswa dilatih untuk bekerjasama dengan teman, dan memiliki tanggung
jawab yang sama saat belajar secara berkelompok.
Siswa yang lebih mampu dalam belajar, membantu temannya dalam
kelompok jika temannya kurang paham, sehingga adanya kerjasama yang
baik dalam satu kelompok.
4.3 Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan untuk membantu siswa meningkatkan hasil belajar
yang belum memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang belum mencapai target
yang telah ditentukan yaitu ≥80% dari jumlah siswa kelas III.
4.3.1 Perencanaan
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka hal-hal yang direncanakan untuk
dijadikan perbaikan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1. Melibatkan siswa secara keseluruhan untuk aktif bertanggung jawab atas
kelompok belajar.
2. Saat melakukan permainan berbantuan media Flash Card mengkondisikan
kelas tidak menimbulkan keributan yang mengganggu kelas lain.
3. Mempersiapkan soal kuis matematika sebagai latihan siswa menjawab
dengan tepat berdasarkan waktu yang ditentukan.
4. Mempersiapkan media pembalajaran dan reward untuk kelompok
pemenang.
-
65
4.3.2 Implementasi Tindakan
4.3.2.1 Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru memberikan salam lalu,
mengajak semua siswa untuk berdoa bersama sebelum memulai kegiatan belajar
mengajar dipimpin salah satu siswa. Kemudian guru menanyakan kabar siswa dan
mengabsen kehadiran siswa. Lalu guru menginformasikan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan pada hari ini. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai serta manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Guru memberikan
motivasi dengan mengajak siswa melakukan tepuk semangat, agar siswa lebih
semangat dalam mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan
menunjukkan gambar bidang datar pada kertas berpetak, kemudian memilih salah
satu siswa untuk menghitung kertas berpetak.
Dalam kegiatan ini guru mendorong siswa untuk aktif. Siswa diminta
menentukan luas bangun dengan menghitung petak satuan, diawali dari
banyaknya petak pada sisi, panjang dan lebar. Siswa menentukan rumus luas
persegi dan persegi panjang dengan bimbingan guru. Guru menginformasikan
tentang luas bangun persegi dan persegi panjang. Siswa dibagi dalam 4 kelompok
yang terdiri dari 4-5 siswa yang dipilih berdasarkan nilai akademik dan masing-
masing kelompok diminta untuk berdiskusi tentang luas bangun datar. Guru
menginformasikan materi tentang luas persegi dan persegi panjang. Bersama
kelompok, siswa menentukan luas beberapa bangun datar persegi dan persegi
panjang yang ditunjukkan oleh guru. Bersama kelompok, siswa menentukan luas
beberapa bangun datar persegi dan persegi panjang yang ditunjukkan oleh guru.
Guru membagikan LKS kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Setelah
selesai LKS siswa di tukarkan dengan teman sekelompok untuk diperiksa. Siswa
yang mengalami kesulitan dapat dibimbing langsung dengan teman sekelompok.
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil LKS yang sudah di diskusikan.
Guru meluruskan kesalahan pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami.
-
66
Sebelum mengakhiri pembelajaran guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari. Guru bertanya jawab dengan
siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari.Sebagai tindak lanjut
dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada
LKS.Guru akan mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kriteria
penilaian, sedangkan bagi siswa yang nilainya masih kurang guru akan
mengadakan remidial. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
4.3.2.2 Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua dikegiatan awal guru memulai pembelajaran
dengan memberikan salam lalu, mengajak semua siswa untuk berdoa bersama
sebelum memulai kegiatan belajar mengajar dipimpin salah satu siswa. Guru
menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Guru
menginformasikan materi dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta manfaat untuk
kehidupan sehari-hari. Guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa
bernyanyi lagu ‘Persegi dan Persegi panjang’. Guru melakukan apersepsi dengan
memperlihatkan video pembelajaran tentang satuan panjang. Siswa cukup
antusias dan tenang dalam memperhatikan video pembelajaran yang diberikan
guru. Kemudian siswa diminta mengukur panjang dan lebar suatu meja dan
bangku yang diduduki dan melaporkan hasilnya.
Pada kegiatan inti setelah siswa mengukur sendiri, guru memverifikasi
tentang luas suatu meja dan bangku siswa. Melibatkan siswa secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran. Guru menginformasikan sekilas materi tentang luas
persegi dan persegi panjang. Agar siswa lebih memahami materi, siswa dalam
kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa diberikan permainan dengan media
Flash Card, didalam permainan tersebut setiap kelompok diberi lembar kerja
kelompok. Siswa diminta menuliskan angka 1 sampai 9 secara acak atau bebas
pada tiap kotak yang ada dilembar kerja kelompok yang sudah dibagikan. Guru
membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang
-
67
nomornya telah disebutkan guru. Selesai siswa menuliskan jawaban, siswa dan
guru mendiskusikan jawaban dari soal yang telah diberikan tadi. Kelompok yang
dapat membentuk vertikal atau horizontal atau diagonal dari jawaban-jawaban
yang benar maka menjadi pemenang dalam permainan dan mendapatkan reward
dari guru. Pada langkah ini kondisi kelas menjadi gaduh karna siswa senang telah
menjawab pertanyaan dengan benar, namun guru langsung penguasai kelas agar
tidak mengganggu kelas lain.Siswa yang mengalami kesulitan dapat dibimbing
langsung dengan teman sekelompok. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memverifikasi jawaban siswa.
Setelah itu pada kegiatan penutup guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan dan refleksi hasil belajar selama sehari. Guru bertanya jawab dengan
siswa tentang materi yang telah dipelajari selama sehari. Siswa diminta
mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan olah guru. Sebagai tindak lanjut
dirumah guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang terdapat pada LKS.
Guru akan mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kriteria
penilaian, sedangkan bagi siswa yang nilainya masih kurang guru akan
mengadakan remidial. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran).
4.3.3 Observasi dan Hasil Penelitian
4.3.3.1 Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dimana
peneliti menjadi observer untuk mengamati apakah guru sudah memenuhi 34
karakter penilaian yang telah ditentukan. Selama proses pembelajaran
berlangsung, dilaksanakan proses pengamatan terhadap keseluruhan terhadap
proses pembelajaran tersebut. Observer mengamati jalannya pembelajaran untuk
menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa selama
pembelajaran berlangsung.Hal yang diamati mencakup kinerja guru dalam
menerapkan model TAI pada proses pembelajaran. Observer melakukan
-
68
pengamatan terhadap proses pelaksanaan tindakan dengan mengisi lembar
observasi guru.Observer menilai hasil tindakan sesuai format observasi yang telah
disiapkan.
Tabel 4.7
Hasil observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia
untuk setiap aspek yang diamati.
NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN
YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √
4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan
√
7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa
√
10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)
√
11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √
12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain
√
13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)
√
14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok
√
15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif
√
16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan
√
C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar
-
69
17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa
20.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
√
21. Merespon positif partisipasi siswa √
22.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar
√
23. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √24. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √
25.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar
√
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar26. Memantau kemajuan belajar √
27.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)
√
G. Penggunaan Bahasa28. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √39. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √30. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP
31.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa
√
32. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √33. Melaksanakan tindak lanjut √
Tabel 4.8
Hasil observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia
untuk setiap aspek yang diamati.
NO. ASPEK YANG DIAMATIPENGAMATAN
YA TIDAKI PENDAHULUAN1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran √2. Memeriksa kesiapan siswa √3. Melakukan kegiatan apersepsi √
4.Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akandicapai dan rencana kegiatan
√
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARANA. Penguasaan Materi Pelajaran
-
70
5. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
6.Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yangrelevan
√
7. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan √B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
8.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengankompetensi (tujuan yang akan dicapai)
√
9.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkatperkembangan dan kebutuhan siswa
√
10.Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkahTAI (Team Assisted Individualy)
√
11. Menguasai kelas saat pembagian kelompok heterogen √
12.Membagi materi dengan seimbang antara satukelompok dengan kelompok lain
√
13.Membantu siswa dalam melakukan TAI (TeamAssisted Individualy)
√
14.Memberi umpan balik kepada siswa saat melakukanpresentasi kelompok
√
15.Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkantumbuhnya kebiasaan positif
√
16.Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktuyang telah dialokasikan
√
C.Pemanfaatan Media Pembelajaran/SumberBelajar
17. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media √18. Menghasilkan pesan yang menarik √19. Menggunakan media secara efektif dan efisien √
20.Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (FlashCard)
√
D. Pembelajaran yang Memicu dan MemeliharaKeterlibatan Siswa
21.Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalampembelajaran
√
22. Merespon positif partisipasi siswa √
23.Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa dansumber belajar
√
24. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √25. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif √
26.Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalambelajar
√
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar27. Memantau kemajuan belajar √
28.Melakukan pebilaian akhir sesuai dengan kompetensi(tujuan)
√
G. Penggunaan Bahasa
-
71
29. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar √30. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar √31. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √III PENUTUP
32.Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkansiswa
√
33. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa √34. Melaksanakan tindak lanjut √
Berdasarkan tabel observasi guru dalam mengajar diatas dapat
disimpulkan pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2, guru sudah
melaksanakan proses pembelajaran yang sudah sesuai dengan langkah-langkah
model pembelajaran TAI dengan pelaksanaan pembelajaran dikatakan baik dan
tepat. Jika dilihat dari lembar observasi, guru mampu memperbaiki kekurangan
yang ada pada siklus I sehingga dalam pelaksanaan siklus II, dari 34 karakter
penilaian guru mampu memenuhi semua untuk dimunculkan pada pembelajaran.
Guru yang pada awalnya canggung menggunakan langkah-langkah pembelajaran
TAI serta penggunaan media Flash Card, pada saat siklus II sudah mampu
melaksakan sesuai rencana pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan, siswa pun lebih antusias menjawab pertanyaan
untuk mendapatkan point dan menunjukkan saling bekerja sama dalam menjawab
lembar kerja kelompok serta sudah mampu membimbing teman kelompok yang
mengalami kesulitan.
4.3.3.2 Hasil Tindakan
Hasil tindakan yang dimaksud adalah hasil belajar siswa yang diamati
setelah menerapkan model pembelajaran TAI. Menyajikan hasil belajar adalah
untuk mengamati apakah model TAI mampu memberikan pengaruh dalam
memperbaiki ketuntasan belajar siswa setelah tindakan. Berikut disajikan hasil
belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II:
-
72
Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Siklus II)
No. Nilai(KKM=65)
KetuntasanSiklus II
FrekuensiPersentase
(%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%
Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%
dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa
yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor
tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerTabel 4.5
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)
Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II
dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Tidak Tuntas (< 65)
Jum
lah
Sisw
a
72
Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Siklus II)
No. Nilai(KKM=65)
KetuntasanSiklus II
FrekuensiPersentase
(%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%
Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%
dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa
yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor
tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerTabel 4.5
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)
Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II
dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel
Tidak Tuntas (< 65) Tuntas (≥ 65)
1
18
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
PerolehanNilai Siswa
72
Tabel 4.9Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
(Siklus II)
No. Nilai(KKM=65)
KetuntasanSiklus II
FrekuensiPersentase
(%)1. < 65 Tidak Tuntas 1 5,3%2. ≥ 65 Tuntas 18 94,7%
Jumlah 19 100%Sumber: Data Primer
Berdasarkan tabel 4.5 siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 94,7%
dari 19 siswa kelas yang berarti telah mengalami peningkatan, sedangkan siswa
yang masih belum tuntas diperoleh 1 siswa atau 5,3% dari 19 siswa kelas. Skor
tertinggi diperoleh 2 siswa dengan nilai 100. Apabila distribusi nilai hasil belajar
matematika pra siklus tersebut digambar dalam diagram akan nampak gambar
seperti yang disajikan sebagai berikut:
Sumber: Data PrimerTabel 4.5
Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III(Siklus II)
Melakukan perbandingan ketuntasan belajar siklus I dengan siklus II
dimaksudkan untuk melihat apakah penerapan model TAI memberikan pengaruh
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi keliling, luas persegi dan persegi panjang. Berikut disajikan tabel
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
PerolehanNilai Siswa
-
73
perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada
siklus I dan siklus II, sebagai berikut:
Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
6 31,58% 1 5,3%
2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan
total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan
siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:
Sumber: Data Primer
Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi
peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa
kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%
dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Siklus I
6
73
perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada
siklus I dan siklus II, sebagai berikut:
Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
6 31,58% 1 5,3%
2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan
total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan
siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:
Sumber: Data Primer
Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi
peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa
kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%
dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
Siklus I Siklus II
6
1
13
18
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
73
perbandingan total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada
siklus I dan siklus II, sebagai berikut:
Tabel 4.10Perbandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus IINo. Nilai
(KKM=65) KetuntasanSiklus I Siklus II
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1. < 65TidakTuntas
6 31,58% 1 5,3%
2. ≥ 65 Tuntas 13 68,42% 18 94,7%Jumlah 19 100% 19 100%
Sumber: Data Primer
Selanjutnya dibawah ini disajikan dalam grafik diagram perbandingan
total jumlah hasil belajar siswa yang belum tuntas dan tuntas pada siklus I dan
siklus II, untuk memudahkan pemahaman penjabaran tabel 4.10 berikut ini:
Sumber: Data Primer
Gambar 4.6Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Siklus I dengan Siklus II
Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.6 diketahui bahwa terjadi
peningkatan jumlah maupun persentase ketuntasan hasil belajar matematika siswa
kelas III. Jika pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya 2 siswa atau 10,53%
dari total jumlah 19 siswa, terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan siklus I,
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
-
74
dimana siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa atau 68,42% dari total jumlah19
siswa.Hasil ini memberikan gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah
ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa atau 57,9%. Setelah diberikan siklus
II ketuntasan belajar menjadi 18 siswa atau 94,7% yang berarti padasiklus II
berkurang 5 siswa atau 26,3%. Hasil ini memberikan gambaran bahwa masih
terdapat 1 siswa atau 5,3% yang belum mencapai nilai ketuntasan.
Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa pada siklus II dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI berhasil meningkatkan hasil dan
ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru. Pada siklus II
persentase ketuntasan siswa mencapai 94,7% dimana telah mencapai indikator
keberhasilan yaitu, ≥80% dari jumlah siswa kelas III telah tuntas nilai KKM≥ 65.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan berhasil sampai pada siklus II, tidak
memberikan siklus III.
4.3.4 Refleksi
Setelah melakukan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2,
maka selanjutn ya diadakan refleksi guna mengetahui kekurangan ataupun
hambatan-hambatanyang dialami dan sebagai perbaikan. Berdasarkan lembar
observasi guru dalam menerapkan model pembelajaran TAI dengan berbantuan
media Flash Cardpada mata pelajaran matematika sudah maksimal dalam
penyampaian pembelajaran. Hasil analisis dan pelaksanaan pembelajaran pada
materi keliling, luas persegi dan persegi panjang menggunakan model kooperatif
tipe TAI, dapat disimpulkan secara umum telah menunjukkan hasil yang
diharapkan karena sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru sudah
mampu melaksanakan model TAI dengan berbantuan media Flash Card dengan
tepat, tidak ragu-ragu ataupun canggung.
Diketahui bahwa jumlah persentase ketuntasan belajar siswa menjadi
meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus II dan dari pengamatan siswa
sudah dapat belajar secara bekerja sama dalam kelompok. Hal ini memberikan
refleksi bahwa memperhatikan proses dan memperhatikan karakteristik siswa
adalah sesuatu yang penting dan mendasar demi mencapai hasil belajar dan
ketuntasan belajar yang diharapkan.Berdasarkan pengamatan terhadap siswa pada
-
75
siklus II ini siswa lebih terlibat aktif dalam mengikuti pembelajaran, siswa
menjadi bertanggung jawab atas kelompok belajarnya, saat bekerja kelompok
siswa juga saling membantu jika teman dalam kelompoknya ada yang mengalami
kesulitan sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal. Maka dapat disimpulkan
hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
berbantuan media Flash Card sudah berhasil, dikarenakan≥80% jumlah siswa
kelas III SD Negeri Gedong 03 Banyubiru telah mencapai ketuntasan belajar
dengan nilai KKM ≥ 65. Ini berarti tidak perlu lagi diadakan tindakan siklus
berikutnya.
4.4 Hasil Penelitian
Pada amalisis komparatif ini didalamnya akan diuraikan tentang
perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III dari pra siklus, siklus I
sampai siklus II untuk mengetahui peningkatan belajar yang terjadi pada siswa.
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dianalisis, penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI berbantuan media Flash Card memiliki dampak
positif dalam hasil belajar matematika. Berikut disajikan perbandingan ketuntasan
hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II:
Tabel 4.11Pebandingan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas III
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No. NilaiKKM=65
KetuntasanPra Siklus Siklus I Siklus II
Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %
1. < 65TidakTuntas
17 89,47 6 31,58 1 5,3
2. ≥ 65 Tuntas 2 10,53 13 68,42 18 94,7
Jumlah 19 100 19 100 19 100
Nilai Rata-rata 46,7 71,3 80,6
Sumber: Data Primer
Berikut ini disajikan dalam grafik perbandingan ketuntasan belajar siswa
pra siklus, siklus I dan siklus II yang dapat di amati bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan pada setiap siklus sebagai berikut:
-
76
Sumber: Data Primer
Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan
tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19
siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang
tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan
pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar
siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa
yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%
yang belum memenuhi nilai KKM.
Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan
pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus
nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam
bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Siklus
17
76
Sumber: Data Primer
Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan
tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19
siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang
tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan
pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar
siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa
yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%
yang belum memenuhi nilai KKM.
Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan
pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus
nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam
bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:
Pra Siklus Siklus I Siklus II
17
6
12
13
18
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
76
Sumber: Data Primer
Gambar 4.7Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan pada gambar 4.6 diketahui bahwa sebelum dilakukan
tindakan, ketuntasan belajar diperoleh 2 siswa atau 10,53% dari jumlah siswa 19
siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi pertambahan siswa yang
tuntas menjadi 13 siswa atau68,44%. Denga kata lain, setelah diberikan tindakan
pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa yang tuntas 11 siswa atau 57,9%.
Setelah diberikan tindakan pada siklus II, terjadi peningkatan ketuntasan belajar
siswa menjadi 18 siswa atau 94,7%. Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa
yang tuntas yaitu 5 siswa atau 26,3%. Sehingga menyisakan 1 siswa atau5,3%
yang belum memenuhi nilai KKM.
Berdasarkan tabel 4.8 nilai rata-rata setiap siklus mengalami peningkatan
pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 71,3 yang semula pada pra siklus
nalai rata-rata hasil belajar siswa hanya 46,7 sedangkan pada siklus II nilai rata-
rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 80,6. Berikut disajikan data dalam
bentuk grafik perbandingan hasil belajar matematika siswa kelas III:
Tidak Tuntas (< 65)
Tuntas (≥ 65)
-
77
Sumber: Data PrimerGambar 4.8
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru
dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan
siklus II :
Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Observasi GuruKemunculan
Observasi GuruKemunculan
Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
7 27
Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
0 34
Sumber: Data Primer
Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang
terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum
dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point
sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus
II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru
sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter
0102030405060708090
Pra Siklus
46,7
77
Sumber: Data PrimerGambar 4.8
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru
dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan
siklus II :
Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Observasi GuruKemunculan
Observasi GuruKemunculan
Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
7 27
Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
0 34
Sumber: Data Primer
Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang
terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum
dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point
sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus
II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru
sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter
Pra Siklus Siklus I Siklus II
46,7
71,380,6
Nilai Rata-rata
Nilai Rata-rata
77
Sumber: Data PrimerGambar 4.8
Grafik Perbandingan Hasil Belajar Matematika Berdasarkan NilaiRata-rata Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Berikut peneliti sajikan data perbandingan hasil observasi guru
dalammelakukan langkah-langkah model pembelajaran TAI pada siklus I dan
siklus II :
Tabel 4.12Perbandingan Hasil Observasi Guru Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Observasi GuruKemunculan
Observasi GuruKemunculan
Tidak Ya Tidak YaHasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
7 27
Hasil observasiguru pada siklus Iyang terdiri dari 34karakter penilaian.
0 34
Sumber: Data Primer
Dari tabel tabel 4.9 dalam siklus I berdasarkan lembar observasi yang
terdiri dari 34 katrakter penilaian sebanyak 7 point dikatakan ‘tidak’ karna belum
dimunculkan pada proses pembelajaran yang dilakukan guru, sedangkan 27 point
sudah dilakukan dengan benar oleh guru. Kemudian pada lembar observasi siklus
II total 34 karakter penilaian dikatakan ‘ya’ karna dalam proses pembelajaran guru
sudah dimunculkan langkah-langkah secara tepat dan memenuhi semua karakter
Nilai Rata-rata
-
78
penilaian. Dapat dikatakan guru berhasil melaksanakan model pembelajaran TAI
didalam kelas.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan tindakan, siswa yang tuntas belajar adalah 2 siswa atau
10,53% dari 19 siswa. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi
peningkatan pada siswa yang tuntas menjadi 13 siswa atau 68,42%. Dengan kata
lain, setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah siswa
yang tuntas 11 siswa atau 57,9%. Karna belum mencapai indikator keberhasilan
yang telah ditentukan maka diberikan siklus II. Setelah diberikan tindakan pada
siklus II, diperolah peningkatan ketuntasan belajar siswa menjadi 18 siswa atau
94,7%.Dengan kata lain terjadi peningkatan siswa yang tuntas yaitu 5 siswaatau
26,3%.
Pada data awal siswa yang belum tuntas sebelum diberikan tindakan
adalah 17 siswa atau 89,47%. Kemudian diberikan tindakan pada siklus I, terjadi
penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas menjadi 6 siswa atau 31,58%. Dengan
kata lain setelah diberikan tindakan pada siklus I, terjadi penurunan jumlah yang
belum tuntas yaitu 11 siswa atau57,9%. Setelah diberikan tindakan pada siklus II,
terjadi penurunan menjadi 1 siswa atau 5,3%. Dengan kata lain setelah diberikan
tindaka pada siklus II, terjadi penurunan jumlah yang belum tuntas yaitu 5 siswa
atau 26,3%. Dengan hasil ini dapat dikatakan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI, berhasil terbukti dalam meningkatkan hasil
belajar atau ketuntasan belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas III
SDNegeriGedong 04 Banyubirusemester 2tahun pelajaran 2015/2016.
Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa
kelas III meningkat. Pada prasiklus presentase ketuntasan siswa diperoleh 10,53%
yang mencapai nilai KKM ≥ 65, kemudian siklus I presentase ketuntasan siswa
mencapai 68,42%. Selanjutnya pada siklus II mengalami peningkatan presentase
ketuntasan siswa yang mendapat nilai KKM ≥ 65mencapai 94,7% yang berarti
penelitian ini dikatakan berhasil karena ≥ 80% jumlah siswa kelas III SD Negeri
Gedong 03 Banyubiru telah mencapai ketuntasan belajar dan memenuhi indikator
yang telah ditentukan sebelumnya.
-
79
4.6 Pembahasan Siswa yang Belum Tuntas
Pada siklus II diketahui masih ada satu siswa yang hasil belajar belum
memenuhi KKM. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas mencoba mencari
solusi untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut agar tidak tertinggal
oleh siswa lain dikelas III. Jika dilihat dari nilai-nilai akademik siswa tersebut
selalu memperoleh nilai jauh dibawah rata-rata dari siswa kelas III lainnya.
Siswa MBS merupakan siswa pindahan yang sudah satu tahun ini
bersekolah di SD Gedong 03 Banyubiru. Siswa kelas III ini sejak awal sudah
mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, saat mengerjakan soal-soal pun
cenderung lamban dari siswa lain sehingga guru terkadang harus membimbing
secara langsung. Saat peneliti mengamati keseharian dikelas MBS termasuk siswa
yang tidak aktif saat pelajaran dan kerja kelompok, tetapi diluar dari pelajaran
siswa tersebut mampu berbaur dengan siswa lainnya. Tak jarang saat diberi tugas
rumah kerap kali MBS tidak melaksanakan tugasnya, tidak hanya itu dalam hal
buku pelajaran pun MBS kerap kali tidak membawa.
Peneliti melakukan pendekatan pada siswa tersebut dengan memotivasi
dan mendorong siswa tersebut agar dapat aktif dalam pembelajaran. Pada siklus II
penelitibersama guru, mencoba melatih keberanian MBS dalam menjawab
pertanyaan dengan waktu yang sudah ditentukan. Dengan hasil yang belum
memenuhi KKM kedepannya siswa tersebut masih akan diberikan bimbingan
secara langsung oleh guru kelas untuk meningkatkan hasil belajar.