BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan ... · HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan menguraikan tentang hasil penelitian dari kondisi awal,
siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini disajikan dengan deskripsi secara rinci
mulai perencanaan, tindakan serta pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian
siswa disajikan mulai dari tahap sebelum tindakan sampai akhir siklus. Sebelum
di deskripsikan hasil penelitian. Terlebih dahulu dideskripsikan bagaimana
keadaan siswa pada kegiatan sebelum adanya tindakan.
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiriombo Kecamatan
Gemawang Kabupaten Temanggung. Pada siswa kelas IV sebanyak 11 siswa pada
mata pelajaran IPA pokok bahasan energi dan cara penggunaannya menggunakan
model Discovery Learning.
4.1.1. Kondisi Awal
Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo dengan jumlah
11 siswa pada pembelajaran IPA. Sebelum melakukan penelitian siklus I dan
siklus II, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi dan wawancara dengan
guru kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo dengan tujuan untuk mengetahui keadaan
belajar siswa serta melihat cara guru menyampaikan pembelajaran. Dengan
dilakukan observasi dan wawancara peneliti mengetahui bagaimana keadaan awal
pembelajaran sebelum dilakukan tindakan penerapan model Discovery Learning.
Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti mendapatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo sebagai berikut:
43
Tabel 4.1
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
SD Negeri 3 Kemiriombo
Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nilai Sebelum Tindakan
Jumlah Siswa Persentase %
1. 65 – 66 2 18%
2. 67 – 69 3 27%
3. 70- 74 5 45%
4. 75 – 76 1 10 %
Jumlah 11 100
Tuntas 55%
Tidak Tuntas 45%
Nilai Tertinggi 76
Nilai Terendah 65
Rata-rata 69
Berdasarkan tabel diatas dapat diuraikan bahwa sebelum dilakukan
tindakan dari 11 jumlah siswa. terdapat 6 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang
tidak tuntas. Dengan melihat nilai siswa tertinggi yaitu 76 dan terendah 65.
Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo. Dari hasil
observasi pada saat kegiatan pembelajaran IPA, guru belum memberikan
pengalaman langsung pada siswa, pembelajaran yang dilaksanakan masih
didominasi dengan pemberian pengetahuan secara teoritis serta keterbatasan
media yang disiapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa
ramai sendiri, mengobrol dengan teman, mengantuk dan kurang tertarik dengan
pembelajaran IPA selain itu siswa disini belum belajar secara aktif padahal hal
tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar IPA dengan rata-rata kelas 69
KKM yang dipatok untuk IPA adalah 70.
Data, dalam tabel no 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa SD
Negeri 3 Kemiriombo Kec. Gemawang Kab. Temanggung masih rendah, oleh
44
karena itu mengadakan perbaikan pembelajaran IPA dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Lerning berbantuan benda konkret yang dilakukan pada
siklus I dan siklus II dengan masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan.
4.1.2. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I akan diuraikan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi
tiga tahap yaitu perencanaan, tindakan yang disertai pengamatan, dan refleksi.
Siklus I akan dilaksanakan melalui tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua
untuk pembelajaran, sedangkan pertemuan terakhir atau pertemuan ketiga untuk
evaluasi pembelajaran.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan rencana tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi dan cara
penggunaannya dengan menggunakan model Discovery Learning, adapun
langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dilakukan guru
sebelumnya.
b. Menganalisis dan menentukan masalah.
c. Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan model
Discovery Learning berbantuan benda konkret sesuai dengan
materi yang akan diajarkan.
d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum :
1. Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk energi
dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kompetensi Dasar (KD) 8.1. Mendeskripsikan energi panas
dan energi bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-
sifatnya.
f. Konsultasi dengan guru kelas tentang rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi,
alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
45
2) Tindakan (Acting) dan Pengamatan (Observing)
Tindakan (Acting)
Tahap tindakan ini melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Tindakan dalam
pembelajaran ini menggunakan model Discovery Learning yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran (2 x 45 menit). Pelaksanaan siklus I dilakukan 3 pertemuan yang
dilakukan sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan guru kelas IV SD
Negeri 3 Kemiriombo. Dalam proses pembelajaran dilakukan sendiri oleh
peneliti, sedangkan guru kelas bertugas sebagai pengamat.
1. Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada sabtu tanggal 1 april 2017 pukul
07.00 – 09.00 WIB.
Kegiatan awal
Pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa selanjutnya
guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa dalam pembelajaran.
Stimulation, Guru bersama-sama siswa mempraktikan
salam semangat “tepuk ayam”. Guru melakukan apersepsi
dengan bertanya kepada siswa.“ anak-anak coba kalian gesekan
kedua telapak tangan kalian?Apa yang terjadi?” siswa secara
bersama-sama menjawab panas. Guru menyampaikan tujuan
yang ingin dicapai hari ini “tadi kita sudah mempratikan
menggesekan kedua tangan kita. Pada saat digesekan kedua
tangan kita terasa panas. maka hari ini kita akan belajar tentang
energi panas.
Kegiatan Inti
Siswa diberi pertanyaan berkaitan dengan tugas diskusi yang
akan diberikan Problem statement.
46
a) Anak-anak, apa yang kalian rasakan pada saat upacara
bendera hari senin, dengan cuaca sinar matahari cerah?
Hypothesis
b) Apakah kalian merasakan tubuh kalian panas? atau
kalian merasakan hangat atau merasakan dingin?
c) Mengapa tubuh kita bisa merasakan panas matahari?
bagaimana cara sinar matahari sampai kekulit kita?
Siswa menjawab :“panas”.
Jidan :“karena panas sinar matahari langsung terkena
tubuh kita”.
Guru bertanya :”apakah sinar matahari tersebut
merambat melalui sebuah benda?
Elis : “tidak panas sinar matahari tersebut langsung
kekulit kita tanpa melalui benda”
Data collection 1, Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok dan membagi LKS tiap kelompok. Selanjutnya siswa
dibagikan alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan
percobaan. Siswa dengan bimbingan guru menyiapkan alat dan
bahan percobaan kegiatan 1. Setiap anggota kelompok
bergantian melakukan percobaan kegiatan 1 mendekatkan
tangan kearah lilin yang menyala. Guru melakukan tanya jawab
kepada siswa tentang percobaan.
“Coba apa yang kalian rasakan setelah tangan kalian
didekatkan kearah lilin yang menyala?”
Data processing 1, Siswa bersama dengan anggota
kelompok berdiskusi tentang percobaan kegiatan 1, anggota
kelompok menuliskan hasil percobaan diLKS.
Data collection 2, Selanjutnya setiap kelompok diminta
melakukan percobaan 2. Siswa dengan bimbingan guru
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan
kegiatan 2. Menggunakan lilin yang menyala pada kegiatan 1,
47
anggota kelompok dengan bimbingan guru menyiapkan sendok,
mentega dan kain untuk kegiatan 2. Sendok diberi sebuah
mentega, kemudian dipanaskan dengan lilin yang menyala
dengan memegang sendok menggunakan kain. Setiap anggota
kelompok melakukan percobaan.
Data processing 2, Setiap anggota kelompok mengamati
percobaan yang dilakukan. Kemudian anggota kelompok
berdiskusi dari percobaan kegiatan 2 dari proses sendok yag
dipanaskan tersebut membuat mentega cepet meleleh. Siswa
diminta menuliskan hasil pengamatan di LKS. Setelah
melakukan percobaan kegiatan 1 dan 2. Siswa diminta
membereskan alat dan bahan yang digunakan, disini siswa tertib
membereskan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan.
Data collection 3, Percobaan yang dilakukan guru. “Siswa
diminta mengamati peristiwa terjadinya panas “peristiwa teh
sebelum air mendidih dan teh sesudah air mendidih”.
Data processing 3, Siswa bersama dengan kelompok
berdiskusi tentang percobaan yang dilakukan.” Setiap anggota
kelompo berdiskusi mengamati teh sebelum air mendidih dan
sesudah air mendidih? Apa yang dapat disimpulkan dari
kegiatan yang diamati?”. Anggota kelompok menuliskan hasil
pengamatan di LKS. Perwakilan anggota kelompok maju
kedepan membacaka hasil diskusi. Siswa lain secara bergantian
menanggapi hasil yang dibacakan oleh perwakilan keompok
yang maju kedepan “rata-rata jawaban dari mereka hampir
sama”.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban
percobaan kegiatan 1 dan 2 dan pengamatan perpindahan panas
“ siswa diajak mengulas jawaban yang salah dan benar”.
Generalization, Guru mengajak siswa menarik kesimpulan
dari percobaan kegiatan 1 dan 2 dan pengamatan perpindahan
48
panas. “ energi panas di bumi matahari. energi panas dihasilkan
dengan adanya gesekkan benda seperti menggesekan kedua
tangan. panas merambat melalui tiga cara yaitu radiasi seperti
percobaan 1 mendekatakan tangan ke lilin yang menyala tangan
akan terasa hangat karena panas dari lilin merambat ke tangan.
pada saat mengikuti upacara bendera dengan terpancarnya panas
matahari pada tubuh kita. konduksi seperti kegiatan 2 sendok
yang diberi mentega melele terkena lilin yang menyala karena
perpindahan panas tanpa disertai perpindahan zat perantaranya.
Konveksi kegiatan 3 seperti teh sebelum air mendidih terlihat
mengambang diatas permukaan air. setelah air mendidih, teh
tersebut melayang-melayang secara bergantian. Gerakan teh ini
menunjukkan terjadinya perpindahan panas di dalam air. Guru
memberi motivasi kepada siswa yang belum terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tetang materi yang belum dipahami. Selanjutnya untuk tugas
dirumah siswa diminta belajar materi energi bunyi untuk
pertemuan selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
Pertemuan pertama siklus I hasil observasi yang diperoleh
guru dalam proses pembelajaran sudah melaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah model Discovery Learning. akan tetapi
pada saat dibagi kelompok dan melakukan percobaan siswa
sudah dikontrol hal ini menyebabkan suasana kelas menjadi
ribut. Siswa tidak terbiasa melakukan percobaan sehingga siswa
merasa kesusahan dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran Discovery Learning. Siswa dalam proses
pembelajaran belum sesuai yang diharapkan peneliti yaitu siswa
49
belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri,
maka hasil yan diperoleh akan tahan lama dalam ingatan tidak
mudah dilupakan siswa.
Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil observasi pertemuan pertama siklus I.
Guru dalam proses pembelajaran berlangsung harus bisa
mengontrol dan menguasai kelas agar siswa dapat fokus dalam
proses pembelajaran dan tidak ribut sendiri. Guru juga harus
membuat siswa belajar aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka melalui belajar penemuan siswa dapat
berpikir analisis dan mencoba memecahkan permasalahan yang
ada.
2. Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada senin tanggal 3 april 2017 pukul
09.00- 11.30 WIB.
Kegiatan Awal
Pembelajaran diawali dengan guru memberi salam dan
mengajak siswa untuk berdoa selanjutnya guru mengecek
kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan siswa dalam
pembelajaran. Stimulation, Guru bersama-sama siswa
mempraktikan salam semangat “tepuk monyet”. Guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa. “Apakah
panci jika dipukul akan menghasilkan bunyi?”.Guru
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai hari ini.
kegiatan Inti
Problem Statement, Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa yang berkaitan dengan tugas kelompok yang akan
didiskusikan.
a) “Apa yang kalian dengar? (guru mengetuk meja 3x)
Apakah kalian mendengarkan ketika ibu guru mengetuk
meja ini? Apa yang kalian dengar?
50
“siswa menjawab : ada suara tok tok. Guru bertanya :
mengapa bunyi tersebut bisa kalian dengar? Siswa
menjawab : karena mengetuk tangan kemeja. Guru
bertanya : apakah hanya pukulan ke meja saja bisa
menghasilkan bunyi? Siswa menjawab : karena dari
mengetuk mejan itu ada sebuah getaran maka
menghasilkan bunyi.
Data Collection 1, Guru membagi siswa menjadi 3
kelompok. Setiap anggota kelompok dibagikan LKS (bunyi
dihasilkan oleh benda yang bergetar). Selanjutnya guru
membagikan alat dan bahan ke tiap kelompok. Guru
menjelaskan cara percobaan. Setiap anggota kelompok
memperhatikan penjelasan yang diberikan. Anggota kelompok
dengan bimbingan guru menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan untuk percobaan (bunyi dihasilkan oleh benda yang
bergetar). Setiap anggota kelompok bergantian melakukan
percobaan dengan bimbingan guru. Setiap anggota kelompok
bergantian melakukan percobaan dengan bimbingan guru.
Data Processing 1, Siswa bersama dengan kelompok
berdiskusi tentang percobaan yang dilakukan.
a) Apa yang terjadi saat lidi dipukulkan pada balon
tersebut? Bagaimana kesimpulan dari percobaan
tersebut?”.
Anggota kelompok diminta menuliskan hasil pengamatan
di LKS. Perwakilan kelompok maju kedepan membacakan hasil
diskusi. Siswa lain secara bergantian menanggapi hasil yang
dibacakan oleh perwakilan kelompok yang maju kedepan.
Setelah melakukan percobaan. Siswa diminta untuk
membereskan alat dan bahan digunakan. Siswa diminta duduk
ditempat duduk masing-masing
51
Data collection 2, Setiap siswa dibagikan LKS. Siswa
diminta untuk mengelompokkan alat musik berdasarkan cara
memainkannya pada kolom yang ada di LKS (ditiup,
dipukul,digesek dan dipetik).
Guru memperlihatkan alat musik suling kepada siswa. guru
beetanya kepada siswa : suling ini dapat mengeluarkan bunyi
dengan cara ditiup?dipukul atau digesek?.
Data processing 2, Guru meminta salah satu siswa untuk
membacakan hasil yang dikerjakan. Siswa lain menanggapi
hasil yang dibacakan oleh siswa yang maju kedepan.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban
percobaan (bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar). Dan
mengelompokkan alat musik berdasarkan cara memainkannya
pada kolom yang ada di LKS (ditiup, dipukul,digesek).
Generalization, Guru menarik kesimpulan dari percobaan
(bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar) dan
mengelompokkan alat musik berdasarkan cara memainkannya
pada kolom yang ada di LKS (ditiup, dipukul,digesek dan
dipetik). “ bunyi Bunyi dapat kita dengar dari sumber bunyi
karena adanya rambatan, rambatan tersebut terjadi karena
adanya getaran pada benda yang menjadi sumber bunyi. Bunyi
yang kita dengar dari sumber sebenarnya dapat didengar karena
adanya getaran dari sumber bunyi tersebut. Pada saat angklung
kita gerakan maka akan diperoleh bunyi. Tetapi, jika angklung
tersebut didiamkan maka angklung tidak dapat mengeluarkan
bunyi”. Guru memberi motivasi kepada siswa yangbelum
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tetang materi yang belum dipahami. Selanjutnya untuk tugas
dirumah siswa belajar pertemuan I dan pertemuan II. Dan
52
belajar materi perambatan bunyi. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
Hasil observasi pertemuan kedua sebagai berikut : pada
belajar mengajar siswa masih belum terbiasa dengan penerapan
model Discovery Learning yang digunakan guru dalam proses
belajar mengajar. Siswa masih merasa kesulitan dalam
melakukan percobaan yang diberikan oleh guru. Padahal siswa
disini dituntut untuk menemukan sendiri, menyelidiki sendiri
dalam proses pembelajaran, sehingga konsep yang dipelajari
bisa dipahami. Siswa juga masih saat dibagi dalam beberapa
kelompok dan juga siswa belum berani untuk menanggapi hasil
diskusi maupun bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I pertemuan kedua.
Untuik pertemuan selanjutnya guru harus membimbing siswa
untuk belajar aktif menemukan sendiri, menyelidiki sendiri dari
percobaan yang diberikan oleh guru sehingga siswa dapat
berpikir analisis dan memecahkan sendiri percobaan atau
permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran. guru juga
tegas terhadap siswa yang ribut dalam proses pembelajaran agar
tercipta suasana kondusif.
3. Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada selasa tanggal 4 april 2017 pukul
07.00 – 09.00 WIB.
Kegiatan Awal
Pembelajaran pada pertemuan ketiga dari siklus I diawali
dengan guru memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa
selanjutnya guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan
kesiapan siswa dalam pembelajaran. Stimulation Guru
bersama-sama siswa mempraktikan salam semangat “tepuk
53
ayam”. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada
siswa. “Apakah kalian pernah mendengar suara kentongan?
Bagaimana cara membunyikan kentongan?”.Guru
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai hari ini.
Kegiatan Inti
Problem Statement, Guru bertanya kepada siswa.
a. Apakah kalian pernah mendengar suara burung berkicau
pada pagi hari?
b. Apakah ada yang tahu anak-anak suara dari burung
berkicau tersebut sampai ditelinga kita melalui apa? Ada
yang tahu?
Hypothesis, merambat melalui benda padat, zat cair, angin.
Data collection 1, Selanjutnya guru membagi siswa
kelompok yang terdiri dari 2 siswa. setiap anggota kelompok
menyiapkan bolpoin atau pensil untuk percobaan. siswa diminta
melakukan percobaan (bunyi merambat melalui benda padat).
guru menjelaskan cara percobaan. tiap anggota kelompok
melakukan percobaan dengan bimbingan guru.
Data processing 1, Setiap anggota kelompok berdiskusi
tentang percobaan (bunyi merambat melalui benda padat).
a. Coba perhatikan apa yang terjadi saat kamu
mengetukkan pensil ke ujung meja?
b. Apakah kalian dapat mendengar bunyi?
c. Bunyi yang kita dengar tersebut karena adanya?
d. Apa kesimpulan dari percobaan yang kalian lakukan
ini?
Perwakilan anggota kelompok mencatat hasil dari percobaan
bunyi merambat melalui benda padat.
Data collection 2, Siswa mengamati percobaan yang
dilakukan guru (bunyi merambat melalui zat cair).
54
Data processing 2, anggota kelompok berdiskusi dari
mengamati percobaan bunyi merambat melalui zat cair.
Perwakilan anggota kelompok mencatat hasil diskusi.
Perwakilan kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi.
Siswa lain secara bergantian menanggapi hasil yang dibacakan
oleh perwakilan kelompok yang maju kedepan.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban
percobaan perambatan bunyi yang dilakukan siswa dan
perambatan bunyi yang di demontrasikan oleh guru.
Generalization, Guru menarik kesimpulan dari percobaan
perambatan bunyi. “Bunyi merambat melalui benda padat yaitu
dengan cara kita mengetuk bolpoin dimeja maka kita akan
mendengarkan bunyi. Benyi merambat melalui zat cair yaitu
saat dua batu dibenturkan didalam air maka kita masih bisa
mendengarkan suara dari benturan batu tersebut. Bunyi
merambat melalui udara yaitu suara burung yang berkicau kita
dengar ketelinga kita merambat melalui udara”. Guru memberi
motivasi kepada siswa yangbelum terlibat aktif dalam
pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
Pada pertemuan ketiga atau terakhir dalam siklus I. Observasi
yang diperoleh dalam proses pembelajaran yaitu guru
melaksanakan proses pembelajaran sudah dengan baik dan
sesuai dengan langkah-langkah model Discovery Learning dan
siswa mulai terbiasa dengan model yang diterapkan oleh guru.
Siswa mulai berani untuk terlibat aktif dalm proses
55
pembelajaran. dan beberapa siswa berani untuk bertanya dan
menanggapi hasil diskusi dari kelompok.
Tindak Lanjut
Untuk memperbaiki kesalahan yang ditemukan pada pertemuan
I,II, dan III dalam siklus I. Diharapkan pada siklus II guru dapat
memberikan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran dan
melakukan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah model
Discovery Learning.
3) Refleksi (Reflecting)
Dari hasil pelaksanaan siklus I, diketahui bahwa selama guru
mengajar siswa malu untuk berbicara/mengemukkan pendapat, ada
beberapa siswa terkesan kaku saat mempresentasikan hasil diskusi ada
yang hanya membaca tanpa adanya penjelasan dari siswa tersebut,
sehingga terkesan siswa tersebut takut. Hal tersebut disebabkan karena
siswa kurang yakin dan percaya diri apa yang disampaikan pada saat
menjelaskan, apalagi saat menjeaskan siswa lainnya mentertawakan. Guru
harus bisa mengontrol dan menguasai kelas agar siswa dapat fokus pada
pembelajaran tidak sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga
membuat suasana kelas menjadi ribut. Guru juga harus membuat siswa
belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka
melalui belajar penemuan siswa dapat berpikir analisis dan mencoba
memecahkan sendiri masalah yang dihadapi.
4.1.3. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II akan diuraikan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
meliputi tiga tahap yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi.
Pada siklus II kegiatan pembelajaran ada tiga pertemuan. Pertemuan pertama
dan kedua untuk pembelajaran, sedangkan pertemuan terakhir atau pertemuan
ketiga untuk evaluasi pembelajaran.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan rencana tindakan untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi energi dan cara
56
penggunaannya dengan menggunakan model Discovery Learning,
adapun langkah- langkah perencanaannya adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah pembelajaran yang dilakukan guru
sebelumnya.
b. Menganalisis dan menentukan masalah.
c. Merancang suatu proses pembelajaran dengan menggunakan
model discovery learning berbantuan benda konkretsesuai
dengan materi yang akan diajarkan.
d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
kerja siswa, lembar observasi, alat/bahan belajar dan alat
evaluasi).
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tercantum :
1. Standar Kompetensi (SK) 8. Memahami berbagai bentuk
energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Kompetensi Dasar (KD) 8.2. Menjelaskan berbagai energi
alternatif dan cara penggunaannya.
f. Konsultasi dengan guru kelas tentang rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar observasi,
alat/bahan belajar dan alat evaluasi).
2) Tindakan (Acting) dan Pengamatan (Observing)
Tindakan (Acting)
Tahap tindakan ini melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP
yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Tindakan dalam
pembelajaran ini menggunakan model discovery learning yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 jam
pelajaran (2 x 45 menit). Pelaksanaan siklus II dilakukan 3 pertemuan
yang dilakukan sesuai jadwal yang sudah disepakati dengan guru kelas
IV SD Negeri 3 Kemiriombo. Dalam proses pembelajaran dilakukan
sendiri oleh peneliti, sedangkan guru kelas bertugas sebagai pengamat.
57
a. Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada kamis tanggal 6 april 2017 pukul
07.00 – 09.00 WIB.
Kegiatan awal
Pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa selanjutnya
guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa dalam pembelajaran. Stimulation, Guru bersama-sama
siswa mempraktikan salam semangat “tepuk Ikan”.Guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa. “Petani
Biasanya mengerikan padi memanfaatkan sinar? Apakah ada
cara lain untuk mengerikan padi selain menggunakan sinar
matahari?”.Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai hari
ini.
Kegiatan Inti
Problem Statement, guru bertanya kepada siswa.
a) Coba kamu sebutkan sumber energi dalam kehidupan
sehari-hari?yang kalian ketahui?
Hypothesis, Matahari, air, angin, tumbuhan, hewan.
b) Apakah matahari, air, angin, tumbuhan,angin
merupakan sumber energi yang dibutuhkan kita? siswa
menjawab “iya”. Apakah sumber energi tersebut jika
digunakan terus menerus akan berkurang atau akan
habis? siswa menjawab “habis”. Maka kita
membutuhkan sebuah energi? Siswa menjawab “energi
baru, energi lain, energi alternatif”.
Data collection, siswa dibagi menjadi 3 kelompok.
Perwakilan anggota kelompok maju kedepan mengambil kartu
soal yang disediakan oleh guru. (kartu soal sumber energi
alternatif matahari, angin dan air). Guru membagikan alat dan
bahan diskusi tiap kelompok.
58
a) Kartu merah 1 untuk menuliskan hasil diskusi. Manfaat
penggunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-
hari.
b) Kartu merah 2 untuk menuliskan manfaat penggunaan
sumber energi digunakan sebagai energi alternatif.
c) HVS untuk mengambarkan manfaat penggunaan
sumber energi.
Guru menjelaskan cara mengerjakan.
Data processing, siswa bersama anggota kelompok
berdikusi.
a. Apa manfaat penggunaan sumber energi dalam
kehidupan sehari-hari?(sesuai dengan kartu soal yang
dimiliki matahari, angin dan air).
b. Apa manfaat penggunaan sumber energi digunakan
sebagai energi alternatif?
c. Gambarlah, kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan sumber energi alternatif?
Siswa menuliskan hasil diskusi di kertas yang sudah
disediakan, perwakilan kelompok menempelkan hasil diskusi di
tabel yang sudah disediakan guru. Kelompok lain secara
bergantian menanggapi hasil yang dibacakan oleh perwakilan
kelompok yang maju kedepan.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban hasil
diskusi yang dilakukan tentang sumber energi alternatif.
Generalization, Guru menarik kesimpulan hasil diskusi
tentang sumber energi alternatif. “Sumber energi dalam
kehidupan sehari-hari. Yang utama matahari, air, angin dan
tumbuhan. Sumber energi utama yang dibutuhkan manusia
matahari, air dan angin. Manfaat energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengeringkan pakaian, menjemur
padi. Energi matahari digunakan untuk energi listrik. Tenaga
59
surya. Energi angin manfaat penggunaannya dalam sehari-hari
untuk menerbangkan layang-layang. Energi angin digunakan
untuk energi listrik dan juga dilaut untuk membuat kapal layar
berjalan. Energi angin manfaat penggunaannya dalam sehari-
hari minum, mandi, menyiram tanamana dll. Banyak manfaat
dalam sumber energi air. energi air bisa digunakan untuk energi
listrik”. Guru memberi motivasi kepada siswa yang belum
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dipahami. Siswa dirumah belajar materi benda-
benda yang menggunakan energi alternatif untuk pertemuan
selanjutnya. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
Hasil observasi siklus II pertemuan pertama diketahui
telaksananya langkah-langkah pada pelaksanaan pembelajaran.
siswa mampu melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-
langkah model pembelajaran Discovery Learning dengan baik.
Pada proses pembelajaran siswa terlihat antusias dan mengikuti
pembelajaran dengan tertib. Pada saat guru bertanya untuk
menjelaskan materi sudah ada siswa yang berani menjelaskan
tanpa ada paksaan dari guru dan juga siswa berani untuk
berpendapat sesuai dengan ide dan pemahaman siswa.
Tindak Lanjut
Untuk pertemuan selanjutnya guru membimbing siswa dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning agar siswa menemukan konsep-konsep
yang dipelajari atau ditemukan dalam pembelajaran sehingga
hasil yang diperoleh akan taham lama dalam ingatan dan tidak
60
mudah dilupakan siswa. dan adanya peningkatan pada hasil
belajar siswa dibandingkan pertemuan sebelumnya.
b. Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada jumat tanggal 7 april 2017
pukul 07.00 – 09.00 WIB.
Kegiatan awal
Pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa selanjutnya
guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa dalam pembelajaran. Stimulation, Guru bersama-sama
siswa mempraktikan salam semangat “tepuk telepon”.Guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa.”apakah
didekat rumah kalian terdapat sungai? Apa manfaat yang bisa
kita gunakan dari sungai tersebut?”. Guru menyampaikan tujuan
yang ingin dicapai hari ini.
Kegiatan Inti
Problem statement, guru bertanya kepada siswa.
a) Sebutkan sumber energi alternatif?
b) Apakah kalian tahu parasut? Mengapa parasut bisa
terbang dan melayang di udara?Dengan bantuan apakah
parasut tersebut bisa terbang dan melayang di udara?
Hypothesis, matahari, angin, udara, air. Parasut terbang
karena adanya angin.
Siswa menjawab: “matahari, angin, udara, air sungai, air
laut. Parasut terbang karena memanfaatkan sumber energia
angin maka parasut bisa terbang”.
Data collection, siswa dibagi menjadi 3 kelompok. tiap
anggota kelompok diberi sebuah gambar (benda atau kegiatan
yang memanfaatkan sumber energi alternatif
matahari,angin,air). Masing-masing anggota kelompok
mengamati gambar.
61
Data processing, Tiap anggota kelompok berdiskusi
masing-masing gambar dikelompokkan dalam energi yang
termasuk matahari, angin dan air. Guru bertanya kepada siswa.
a. Apakah gambar yang ada tiap kelompok sudah di
kelompokkan sesuai dengan energi alternatif matahari,
angin dan air?
Perwakilan kelompok menempelkan gambar di tabel yang
disediakan guru. Kelompok lain secara bergantian menanggapi
hasil yang dibacakan oleh perwakilan kelompok yang maju
kedepan.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban hasil
diskusi menempelkan gambar yang menggunakan energi
alternatif matahari, angin dan air.
Generalization, Guru menarik kseimpulan dari hasil
diskusi. “Sumber energi alternatif ada matahari, angin dan air.
Gambar yang menggunakan energi alternatif matahari : lampu
jalan, rumah, mobil. Gambar yang menggunakan energi angin:
kincir angin, kapal layar. Gambar yang menggunakan energi air:
kincir air”. Guru memberi motivasi kepada siswa yangbelum
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dipahami. Siswa diminta belajar materi pertemuan I
dan pertemuan II. Dan belajar materi keuntungan dan kerugian
energi alternaif untuk pertemuan selanjutnya. Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
Pada pertemuan kedua siklus II dalam kegiatan belajar mengajar
terjadi peningakatan dibandingkan pada pertemuan pertama
karena guru melaksanakan proses pembelajaram menggunaka
model Discovery Learning secara maksimal dan guru menguasai
62
kelas dan siswa terlihat bersemangat serta aktif pada saat
pembelajaran.
Tindak Lanjut
Untuk pertemuan selanjutnya guru membimbing siswa dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning agar siswa menemukan konsep-konsep
yang dipelajari atau ditemukan dalam pembelajaran sehingga
hasil yang diperoleh akan taham lama dalam ingatan dan tidak
mudah dilupakan siswa.
c. Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada sabtu tanggal 8 april 2017
pukul 07.00 – 09.00 WIB.
Kegiatan awal
Pembelajaran pada pertemuan pertama diawali dengan guru
memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa selanjutnya
guru mengecek kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan
siswa dalam pembelajaran. Stimulation, Guru bersama-sama
siswa mempraktikan salam semangat “tepuk ayam”.Guru
melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa. “anak-anak
siapa yang pernah pergi kepantai? Siapa saat dipantai naik
kapal? Apakah kapal tersebut bisa jalan jika tidak menggunakan
bahan bakar?”. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
hari ini.
Kegiatan Inti
Problem Statement, guru bertanya kepada siswa.
a) Coba sebutkan contoh pemanfaatan energi alternatif?
Dari pemanfaatan energi alternatif memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan energi yang digunakan saat
ini coba sebutkan? Murah, menimbulkan pencemaran
atau membutuhkan biaya mahal?
63
Hypothesis, energi alternatif matahari : lampu jalan, rumah,
mobil. energi angin: kincir angin, kapal layar. energi air: kincir
air .
Data collection, siswa dibagikan LKS. Siswa mengamati
gambar energi alternatif dan menyebutkan keuntungan dan
kerugian dari penggunaan energi alternatif.
Data Processing, Guru bertanya kepada siswa.
a) Adakah keuntungan dan kerugian dari penggunaan
kincir angin yang memanfaatkan energi alternatif
angin?
Siswa membacakan hasil yang sudah dikerjakan didepan
kelas. Siswa lain bergantian menanggapi hasil yang dibacakan.
Verification, Siswa diajak kembali melihat jawaban dari
keuntungan dan kerugian sumber energi alternatif.
Generalization, Guru menarik kesimpulan dari keuntungan
dan kerugian energi alternatif “Energi alternatif digunakan
untuk mengatasi apabila sumber energi utama habis karena
digunakan terus menerus-nerus. Karena sumber energi ini tidak
dapat diperbarui. Keuntungan dari penggunaan energi alternatif
: kincir angin, kincir air tenaga surya. Murah dan ramah
lingkungan, tersedia sepanjang masa, dapat digunakan terus
menerus. Kerugian dari penggunaan energi alternatif : kincir
angin, kincir air tenaga surya. Membutuhkan teknologi yang
tinggi untuk membuatnya. Guru memberi motivasi kepada siswa
yangbelum terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kegiatan Akhir
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal
yang belum dipahami. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan oleh guru. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pengamatan (Observing)
64
Pertemuan ketiga siklus II guru menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning dengan tepat dan benar
sehingga hasil yang diperoleh pun sangat baik. Siswa juga sudah
terbiasa dengan penerapan model Discovery Learning sehingga
siswa saat mengerjakan soal yang diberikan mampu
mengerjakan. Siswa juga berani untuk memberi
tanggapan/menjelaskan menggunaan ide dan pendapat sendiri
Tindak Lanjut
Untuk selanjutnya guru membimbing siswa dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning agar siswa menemukan konsep-konsep
yang dipelajari atau ditemukan dalam pembelajaran dengan
menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri sehingga konsep
tertanama akan tahan lama dan di ingat siswa.
3) Refleksi (Reflecting)
Dilihat dari observasi dari pertemuan pertama, pertemuan kedua
dan pertemuan ketiga pada siklus II. Pembelajaran dikatakan sudah
baik dan kondusif sesuai yang diharapkan peneliti. Siswa dalam
kegiatan belajar mengajar dapat dikatakan baik karena terlaksananya
langkah-langkah pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
pembelajaran discovery learning. dan adanya peningkatan pada hasil
belajar siswa dibandingkan sebelumnya.
4.2. Analisis Data
a. Hasil Belajar Siklus I
Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus I pada pertemuan III.
Menunjukkan adanya peningkatan dari jumlah 11 siswa. siswa yang tuntas 72%,
8 siswa dari 11 siswa yang ada. Dan yang tidak tuntas 28% atau 3 siswa. Dapat
dilihat pada tabel no 4.2 berikut :
65
Tabel 4.2
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Siklus I
No Nilai Jumlah Siswa Persentase
1. 64 3 28%
2. 72 4 36%
3. 80 2 18%
4. 84 2 18%
Jumlah 11 100
Tuntas 72%
Tidak Tuntas 28%
Nilai Tertinggi 84
Nilai Terendah 64
Rata-rata 73
Data, dalam tabel no 4.2 pada siklus I menunjukkan yang tidak tuntas 3 siswa
dari 11 siswa yang mencapai ketuntasan atau setara dengan 70%. Siswa yang
belum mencapai KKM akan diperbaiki melalui perbaikan di siklus II.
b. Hasil Belajar Siklus II
Hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II pada pertemuan III.
Menunjukkan adanya peningkatan dapat dilihat pada tabel no 4.3 berikut ini:
66
Tabel 4.3
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV Siklus II
No Nilai Jumlah Siswa Persentase
1. 66 10%
2. 72 4 36%
3. 76 3 27%
4. 80 2 18%
5. 84 1 10%
Jumlah 11 100
Tuntas 90%
Tidak Tuntas 10%
Nilai Tertinggi 84
Nilai Terendah 66
Rata-rata 75
Data, dalam tabel no 4.3 siklus II menunjukkan yang tidak tuntas 1 siswa dari
11 siswa yang mencapai ketuntasan atau setara dengan 90%. Siswa yang belum
mencapai KKM akan diperbaiki melalui perbaikan dipembelajaran berikutnya.
4.3. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sebelum Siklus, Siklus I,
Siklus II
Berikut dapat dilihat tabel hasil belajar IPA sebelum diberi tindakan,
siklus I dan siklus II:
Tabel 4. 4
Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV
Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II
No Hasil Belajar Siklus
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Skor Rata-rata 69 73 75
2. Skor Minimal 65 64 66
3. Skor Maksimal 76 84 84
67
Data, dalam tabel no 4.4 menunjukkan perbandingan hasil belajar IPA
Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo mengalami peningkatan dari
pra siklus 69 Siklus I 73. Dan siklus II yaitu 75. Jumlah siswa yang tuntas
dari KKM 70 semakin meningkat. Pada pra siklus siswa yang tidak tuntas
yaitu 5 siswa. Siklus I 3 siswa. Siklus II 1 siswa yang tidak tuntas dari
jumlah 11 siswa.
4.4. Pembahasan
Dengan dilakukan observasi dan wawancara ini peneliti mengetahui
bagaimana keadaan awal pembelajaran sebelum dilakukan tindakan.
bahwa sebelum dilakukan tindakan dari 11 jumlah siswa. terdapat 6 siswa
yang tuntas dan 5 siswa yang tidak tuntas. Dengan melihat nilai siswa
tertinggi yaitu 76 dan terendah 65. Rendahnya hasil belajar IPA siswa
kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo. Dari hasil observasi pada saat kegiatan
pembelajaran IPA, guru belum memberikan pengalaman langsung pada
siswa, pembelajaran yang dilaksanakan masih didominasi dengan
pemberian pengetahuan secara teoritis serta keterbatasan media yang
disiapkan dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa ramai
sendiri, mengobrol dengan teman, mengantuk dan kurang tertarik dengan
pembelajaran IPA selain itu siswa disini belum belajar secara aktif padahal
hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar IPA dengan rata-rata
kelas 69 KKM yang dipatok untuk IPA adalah 70.
Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa SD
Negeri 3 Kemiriombo Kec. Gemawang Kab. Temanggung masih rendah,
maka peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran IPA materi pokok
energi dan cara penggunaannya dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning berbantuan benda konkret yang dilakukan pada siklus
I dan siklus II dengan masing-masing terdiri dari tiga kali pertemuan.
Pelaksanaan yang sudah dilakukan peneliti melalui 2 siklus terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar IPA dimana siswa belajar menemukan
sendiri, menyelidiki sendiri untuk memperoleh pengetahuan yang belum
diketahui tidak melalui pemberitahuan melainkan melalui penemuan
68
sendiri. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran karena ia berpikir dan
menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir. Penelitian ini
diperkuat oleh adanya penelitian yang dilakukan sebelumnya peneliti-
peneliti yang lainnya yang dapat membuktikan meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning, hasil
penelitian tersebut dianataranya : Penelitian yang dilakukan Fatih
Istiqomah (2014), dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu “Penerapan
Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan hasil belajar
pada pembelajaran tematik siswa kelas IV SD Negeri 02 Tulung Balak
Kabupaten Lampung Timur tahun 2012/2013”. Pada siklus I yaitu sebesar
61,58% meningkat sebesar 15,66% menjadi 77,24% pada siklus II
motivasi belajar siswa. hasil belajar secara klasikal pada siklus I sebesar
63,16%, kemudian meningkat pada siklus II sebesar 21,05% menjadi
84,21%.
Siti Irma Amini (2016) dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu “ Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Discovery
Learning pada Subtema Pemanfaatan Energi di Kelas IV SDN Tanjung
Jaya 1 Kecamatan Pakenjang Kabupaten Garut”. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus I memperoleh skor rata-rata sebesar 3,8%
dengan persentase 77% perolehan tersebut meningkat pada siklus II
menjadi 4,2 dengan persentase 84%. Dan hasil belajar siswa yang dilihat
dari tiga aspek meningkat pada siklus II menunjukkan hasil aspek afektif
pada silklus I mendapatkan persentase 21% dan meningkat pada siklus II
memperoleh 92% dan aspek psikomotor pada siklus I memperoleh 50%
dan meningkat di siklus II 100%. Hal ini berarti penerapan model
pembelajaran Discovery Learning berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kegiatan
belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV dengan langkah-langkah yaitu : a) Siswa diberi sebuah topik yang
akan dikaji, tujuan belajar, motivasi, dan memberikan penjelasan singkat,
69
b) Siswa diberi permasalahan atau pertanyaan yang terkait dengan topik
yang dikaji, c) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang
percobaan atau mempelajari tahapan percobaan yang dipaparkan oleh
guru, LKS, atau buku Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan
merecanakan percobaan, d) Menfasilitasi kelompok dalam melaksanakan
percobaan, e) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis, f)
Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta membuat
laporan atau pengamatan, g) Kelompok memaparkan hasil percobaan dan
mengemukakan konsep yang ditemukan. Guru membimbing siswa dalam
mengkontruksi konsep berdasarkan hasil investigasi.
Adapun kendala yang ditemukan peneliti saat pelaksanaan penelitian
adalah :
1. Siswa masih malu saat diminta unuk menjelaskan pelajaran di depan
siswa lainnya.
2. Adanya sikap siswa yang berbeda saat merespon pembelajaran, ada
siswa yang tidak aktif dan sebagian siswa aktif saat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
3. Pada saat siswa menjelaskan di depan kelas, sebagian siswa
menertawakan temannya sehingga menggangu konsentrasi siswa yang
menjelaskan di depan.
Keberhasilan pada peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan
penerapan model pembelajaran discovery learning. Hamalik
(Takdir,2012:29) Model discovery learning adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,
menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam
ingatan tidak akan mudah dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan,
siswa juga bisa berpikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri
masalah yang dihadapi. Disini siswa akan merasa tertantang untuk
mengetahui proses percobaan,sehingga siswa merasa penasaran dan
tertarik untuk memahami materi serta menguasai materi pembelaaran IPA
70
tentang “Energi dan cara penggunaannya” yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Kemiriombo
Semester II Tahun Pelajaran 2017.