BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil...
58
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah persepsi penyelenggaraan
Diklat (Variabel X) dan motivasi belajar peserta Diklat (Variabel Y) pada Diklat
dasar komputer. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data/instrumen
penelitian berupa angket.
1. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Dalam pelaksanaan uji coba, peneliti menyebarkan instrumen berupa angket
kepada 33 responden, berikut penghitungan hasil uji coba instrumen :
a. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas setiap item instrumen pada penelitian ini
dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus Product Moment. Pada
pengujian ini, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel
2007.
Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
kepercayaan 𝛼 = 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka item instrumen tersebut
dinyatakan valid dan sebaliknya apabila rhitung ≤ rtabel maka item instrumen
dinyatakan tidak valid. Berikut hasil perhitungan validitas Variabel Persepsi
Penyelenggaraan Diklat:
59
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.1
Data Hasil Uji Validitas Variabel X
(Persepsi Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat)
no r hitung r tabel keterangan
1 0,538 0,344 Valid
2 0,454 0,344 Valid
3 0,493 0,344 Valid
4 0,245 0,344 Tidak Valid
5 0,178 0,344 Tidak Valid
6 0,632 0,344 Valid
7 0,383 0,344 Valid
8 0,695 0,344 Valid
9 0,704 0,344 Valid
10 0,569 0,344 Valid
11 0,575 0,344 Valid
12 0,457 0,344 Valid
13 0,706 0,344 Valid
14 0,474 0,344 Valid
15 0,566 0,344 Valid
16 0,812 0,344 Valid
17 0,794 0,344 Valid
18 0,586 0,344 Valid
19 0,658 0,344 Valid
20 0,499 0,344 Valid
21 0,806 0,344 Valid
22 0,741 0,344 Valid
23 0,608 0,344 Valid
24 0,493 0,344 Valid
25 0,482 0,344 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket
60
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh kesimpulan bahwa dari 25 item instrumen
yang diujikan, 23 item instrumen dinyatakan valid dan 2 item instrumen
dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid diperbaiki
pernyataan, karena Penulis berasumsi hal yang menyebabkan pernyataan tidak
valid dapat disebabkan karena susunan kalimat yang tidak tepat akibat adanya
keterbatasan dalam penyusunan pernyataan. Penulis menggunakan bantuan
program Microsoft Excel untuk menguji validitas intrumen tersebut.
Sedangkan untuk uji validitas instrumen motivasi belajar Peserta Diklat adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Data Hasil Uji Validitas Variabel Y
(Motivasi Belajar Peserta Diklat)
No r hitung r tabel Keterangan
1 0,585 0,344 Valid
2 0,401 0,344 Valid
3 0,577 0,344 Valid
4 0,655 0,344 Valid
5 0,741 0,344 Valid
6 0,671 0,344 Valid
7 0,764 0,344 Valid
8 0,739 0,344 Valid
9 0,499 0,344 Valid
10 0,700 0,344 Valid
11 0,484 0,344 Valid
12 0,602 0,344 Valid
13 0,594 0,344 Valid
14 0,369 0,344 Valid
15 0,648 0,344 Valid
61
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
16 0,620 0,344 Valid
17 0,608 0,344 Valid
18 0,415 0,344 Valid
19 0,629 0,344 Valid
20 0,583 0,344 Valid
21 0,126 0,344 Tidak Valid
22 0,570 0,344 Valid
23 0,530 0,344 Valid
24 0,593 0,344 Valid
25 0,707 0,344 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket
Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh kesimpulan bahwa dari 25 item instrumen
yang diujikan, 24 item instrumen dinyatakan valid dan 1 item instrumen
dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid diperbaiki
pernyataannya, karena Penulis berasumsi hal yang menyebabkan pernyataan tidak
valid dapat disebabkan karena susunan kalimat yang tidak tepat akibat adanya
keterbatasan dalam penyusunan pernyataan. Penulis menggunakan bantuan
program Microsoft Excel untuk menguji validitas intrumen tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas
Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 16 for Windows.
Tabel 4.3
Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
(Persepsi Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat)
Cronbach's
Alpha N of Items
.911 25
62
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas instrumen
persepsi terhadap penyelenggaraan diklat adalah sebesar 0,911. Untuk melihat
apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka nilai rhitung dibandingkan
dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 𝛼 = 0,05. Apabila hasil rhitung > rtabel
maka instrumen yang digunakan dapat dikatakan reliable, karena rhitung (0,911) >
rtabel (0,344) maka instrumen persepsi penyelenggaraan diklat dinyatakan reliabel
dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.
Sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen motivasi belajar peserta Diklat
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
(Motivasi Belajar Peserta Diklat)
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 25
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas instrumen
kompetensi pedagogik guru adalah sebesar 0,913. Untuk melihat apakah
instrumen tersebut reliabel atau tidak, maka nilai rhitung dibandingkan dengan nilai
rtabel pada taraf kepercayaan 𝛼 = 0,05. Apabila hasil rhitung > rtabel maka instrumen
yang digunakan dapat dikatakan reliable, karena rhitung (0,913) > rtabel (0,344)
maka instrumen motivasi belajar peserta diklat dinyatakan reliabel dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data.
63
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Deskripsi Hasil Penelitian
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah persepsi penyelenggaraan
diklat dasar komputer (variabel X) dan motivasi belajar peserta diklat (Variabel
Y) pada diklat dasar komputer. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan
dengan cara menyebarkan angket kepada 33 peserta diklat.
a. Deskrpsi persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan program
diklat dasar komputer di BPPTK-PK
Gambaran variabel persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan program
diklat dasar komputer diperoleh dengan menganalisis jawaban peserta diklat
terhadap berbagai indikator yang terdapat dalam angket sebagai instrumen
penelitian.
Angket penelitian yang disebarkan kepada 33 peserta diklat ini terdiri dari 6
indikator dengan jumlah sebanyak 25 item pernyataan. Untuk mempermudah
dalam menganalisis data mengenai persepsi peserta diklat terhadap
penyelenggaraan program diklat dasar komputer secara keseluruhan, maka
terlebih dahulu dibuatkan kriteria penilaian berdasarkan skor jawaban sebagai
berikut:
Tabel 4.5
Kriteria Penilaian Skor Jawaban
Skor Kategori
0 – 20% Sangat rendah
21% – 40% Rendah
41% – 60% Sedang
61% – 80% Tinggi
81% – 100% Sangat tinggi
Sumber: Riduwan (2011: 89)
64
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan presentase skor jawaban responden secara
keseluruhan menunjukkan bahwa persepsi peserta diklat terhadap
penyelenggaraan program diklat dasar komputer di BPPTK-PK berada pada
tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan panjabaran indikator-
indikator berikut ini :
1) Persepsi terhadap tujuan penyelenggaraan diklat dasar komputer.
Gambaran persepsi peserta diklat terhadap tujuan penyelenggaraan program
diklat dasar komputer di BPPTK-PK diperoleh hasil seperti tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Kecenderungan Jawaban Persepsi Peserta Diklat Terhadap Tujuan
Penyelenggaraan Diklat Dasar Komputer
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 1 2 3
1 13 13 15 41 205 41,41
2 13 12 11 36 144 29,09
3 5 8 6 19 57 11,52
4 2 0 1 3 6 1,21
5 0 0 0 0 0 0
Jumlah 99 412 83,23
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa indikator dari tujuan
penyelenggaraan diklat dasar komputer memiliki jumlah skor 412 dan presentase
sebesar 83,23%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat dalam aspek tujuan penyelenggaraan diklat dasar
komputer berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan bahwa peserta
65
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diklat memahami tujuan diadakannya diklat dasar komputer.
2) Persepsi terhadap materi diklat dasar komputer
Gambaran persepsi peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek materi
diklat yang terkait dengan diklat dasar komputer, diperoleh hasil seperti tabel
berikut :
Tabel 4.7
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Materi Diklat Dasar
Komputer
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 4 5 6 7 8
1 8 5 11 8 13 45 225 27,27
2 15 5 11 13 15 59 236 28,61
3 9 14 10 9 4 46 138 16,73
4 0 9 1 3 1 14 28 3,39
5 1 0 0 0 0 1 1 0,12
Jumlah 165 628 76,12
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa aspek materi pelatihan yang
diberikan terkait dengan Diklat dasar komputer memiliki jumlah skor 628 dan
persentase sebesar 76,12%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat mengenai materi yang disampaikan oleh instruktur berada
pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instruktur memiliki kemampuan
dalam menguasai materi yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan diklat dan
kebutuhan peserta diklat
66
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Persepsi terhadap metode yang diterapkan pada penyelenggaraan diklat
dasar komputer.
Gambaran persepsi peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek metode
yang diterapkan pada penyelenggaraan diklat yang terkait dengan diklat dasar
komputer, diperoleh hasil seperti tabel berikut :
Tabel 4.8
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Metode
Penyelenggaraan Diklat Dasar Komputer
Skor
Frekuensi tiap item
pernyataan Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 9 10 11
1 9 11 7 27 135 27,27
2 13 13 14 40 160 32,32
3 8 9 9 26 78 15,76
4 3 3 3 6 12 2,42
5 0 0 0 0 0 0
Jumlah 99 385 77,77
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aspek persepsi terhadap metode
yang diterapkan pada penyelenggaraan diklat dasar komputer memiliki jumlah
skor sebesar 385 dan presentase sebesar 77,77 %.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat mengenai metode yang digunakan dalam penyajian materi
diklat berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instruktur dan
penyelenggara (panitia) diklat memiliki kemampuan dalam pemilihan
metode/strategi pembelajaran yang sesuai.
67
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Persepsi peserta diklat terhadap media yang digunakan pada
penyelenggaraan diklat dasar komputer
Gambaran persepsi peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek media
yang digunakan pada penyelenggaraan diklat yang terkait dengan diklat dasar
komputer, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.9
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Penggunaan
Media Diklat Dasar Komputer
Skor
Frekuensi tiap item
pernyataan Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 12 13
1 11 10 21 105 31,82
2 13 11 24 96 29,09
3 8 9 17 51 15,45
4 1 3 4 8 2,42
5 0 0 0 0 0
Jumlah
66 260 78,78
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa aspek persepsi terhadap media
yang digunakan pada penyelenggaraan diklat dasar komputer memiliki jumlah
skor sebesar 260 dan presentase sebesar 78,78%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat mengenai media yang digunakan dalam penyajian materi
diklat berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa instruktur dan
penyelenggara (panitia) diklat memiliki kemampuan dalam penyediaan media
68
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang berualitas dan dapat memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
5) Persepsi peserta diklat terhadap instruktur diklat pada penyelenggaraan
diklat dasar komputer
Gambaran persepsi peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek instruktur
diklat pada penyelenggaraan diklat yang terkait dengan diklat dasar komputer,
diperoleh hasil seperti tabel berikut
Tabel 4.10
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Instruktur Diklat
pada Diklat Dasar Komputer
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 5 11 9 13 9 9 13 8 11 88 440 29,63
2 18 13 14 7 13 12 10 13 11 111 444 29,9
3 8 9 9 9 7 9 9 9 8 77 231 15,56
4 2 0 1 4 4 3 1 3 3 21 42 2,83
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 297 1157 77,92
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa aspek persepsi terhadap Instruktur
yang digunakan pada penyelenggaraan diklat dasar komputer memiliki jumlah
skor sebesar 1157 dan presentase sebesar 77,92%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat mengenai Instruktur Diklat dalam penggunaan metode,
media dan penyajian materi diklat berada pada kategori tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa instruktur diklat memiliki kemampuan dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tujuan diklat dan mampu meningkatkan motivasi
69
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar siswa, menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menggunakan
sumber belajar yang sesuai.
6) Persepsi peserta diklat terhadap Evaluasi diklat pada penyelenggaraan
diklat dasar komputer
Gambaran persepsi peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek evaluasi
diklat pada penyelenggaraan diklat yang terkait dengan diklat dasar komputer,
diperoleh hasil seperti tabel berikut
Tabel 4.11
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Evaluasi yang
dilakukan pada Penyelenggaraan Diklat Dasar Komputer
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 23 24 25
1 5 6 8 19 95 19,19
2 17 17 15 49 196 39,6
3 10 9 8 27 81 16,36
4 1 1 2 4 8 1,62
5 0 0 0 0 0 0
Jumlah 99 380 76,77
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa aspek persepsi terhadap
evaluasi yang digunakan pada penyelenggaraan diklat dasar komputer memiliki
jumlah skor sebesar 380 dan presentase sebesar 76,77%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada Tabel 4.5, maka
persepsi peserta diklat mengenai evaluasi diklat dalam penyelenggaraan progaram
diklat dasar komputer maka kategori evaluasi berada pada kategori tinggi. Hal ini
70
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menunjukkan bahwa instruktur diklat memiliki kemampuan dalam mengevaluasi
pembelajaran diklat dan evaluasi yang digunakan beragam.
b. Deskripsi Motivasi Belajar Peserta Diklat dalam Mengikuti
Penyelenggaraan Diklat Dasar Komputer di BPPTK-PK
Gambaran variabel motivasi belajar peserta diklat diperoleh dengan
menganalisis jawaban peserta diklat terhadap berbagai aspek yang terdapat dalam
angket sebagai instrumen penelitian.
Angket penelitian yang disebarkan kepada 33 peserta diklat ini terdiri dari 4
indikator dengan jumlah sebanyak 25 item pernyataan. Untuk mempermudah
dalam menganalisis data mengenai motivasi belajar siswa secara keseluruhan,
presentase hasil perhitungan dapat dibandingkan dengan kriteria penilaian pada
Tabel 4.5.
Berdasarkan hasil perhitungan presentase skor jawaban responden secara
keseluruhan menunjukkan bahwa motivasi belajar peserta diklat berada pada
tingkat tinggi. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan panjabaran indikator-
indikator berikut ini :
1) Perhatian
Gambaran motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di
BPPTK-PK berdasarkan aspek perhatian, diperoleh hasil seperti tabel berikut :
71
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.12
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai
Perhatian (Attention)
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 8 2 5 7 7 8 6 8 6 14 71 355 21,52
2 17 21 19 19 17 17 18 17 20 15 180 720 43,64
3 7 6 6 6 4 7 6 6 7 3 58 174 10,55
4 1 4 3 1 5 1 3 2 0 1 21 42 2,55
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 330 1291 78,26
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa indikator perhatian memiliki
jumlah skor sebesar 1.291 dan presentase sebesar 78,26%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penialian pada Tabel 4.5, maka motivasi
belajar peserta diklat dasar komputer aspek perhatian berada pada tingkat tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa peserta diklat dasar komputer memiliki
keingintahuan, minat dan konsentrasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran
diklat dasar komputer.
2) Kesesuaian
Gambaran motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di
BPPTK-PK berdasarkan aspek perhatian, diperoleh hasil seperti tabel berikut :
72
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.13
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai
Kesesuaian (Relevance)
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 11 12 13 14 15 16
1 2 12 8 3 8 12 45 225 22,73
2 11 13 19 20 18 15 96 384 38,79
3 8 4 5 8 7 3 35 105 10,61
4 7 4 1 2 0 3 17 34 3,43
5 5 0 0 0 0 0 5 5 0,51
Jumlah 198 753 76,07
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa indikator kesesuaian memiliki
jumlah skor sebesar 753 dan presentase sebesar 76,07%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada tabel 4.5, maka
motivasi belajar peserta diklat di BPPTK-PK berdasarkan aspek kesesuaian
berada pada tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta diklat dasar
komputer merasa bahwa penyajian materi dan pembahasan materi diklat sudah
sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkannya.
3) Kepercayaan Diri (Confidence)
Gambaran motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di
BPPTK-PK berdasarkan aspek kepercayaan diri, diperoleh hasil seperti tabel
berikut :
73
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.14
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Dasar Komputer Mengenai
Kepercayaan Diri (Confidence)
Skor Frekuensi tiap item pernyataan
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 17 18 19 20 21 22 23
1 4 13 5 8 5 5 2 42 210 18,18
2 17 13 19 18 17 20 22 126 504 43,64
3 7 7 8 6 7 5 4 44 132 11,43
4 5 0 1 1 4 3 5 19 38 3,29
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 231 884 76,54
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa indikator kepercayaan diri
memiliki jumlah skor sebesar 884 dan presentase sebesar 76,54%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada tabel 4.5, maka motivasi
belajar peserta diklat dasar komputer di BPPTK-PK pada aspek kepercayaan diri
berada pada tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta diklat mampu
mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri dan mampu menerapkan
materi yang telah didapat pada kegiatan sehari-hari.
4) Kepuasan (Statisfaction)
Gambaran motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di
BPPTK-PK berdasarkan aspek kepuasan, diperoleh hasil seperti tabel berikut :
74
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.15
Kecenderungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai
Kepuasan (Statisfaction)
Skor Frekuensi
Frekuensi Jumlah
Skor
Persentase
% 24 25
1 11 8 19 95 28,8
2 15 20 35 140 42,4
3 4 3 7 21 6,36
4 3 2 5 10 3,03
5 0 0 0 0 0
Jumlah 66 266 80,60
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa indikator kepuasan memiliki
jumlah skor sebesar 266 dan presentase sebesar 80,60%.
Setelah dibandingkan dengan kriteria penilaian pada tabel 4.5, maka motivasi
belajar peserta diklat dasar komputer di BPPTK-PK pada aspek kepuasan berada
pada tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta diklat dasar komputer
merasa gembira/puas ketika berhasil mencapai tujuan belajar.
c. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan
Program Diklat Dasar Komputer dengan Motivasi Belajar Peserta Diklat
(Variabel X dan Variabel Y)
1) Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu
distribusi atau penyebaran data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan
ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Dalam penelitian ini
75
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peneliti menggunakan uji normalitas kolmogorov-smirnov dengan bantuan
program SPSS 16.0 for Windows.
Tabel 4.16
Tabel Uji Normalitas Data Variabel X Menggunakan SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VariabelX
N 33
Normal Parametersa Mean 97.6364
Std. Deviation 12.52702
Most Extreme Differences Absolute .096
Positive .068
Negative -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .551
Asymp. Sig. (2-tailed) .922
a. Test distribution is Normal.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa normalitas dari Variabel X (Persepsi
Peserta Diklat terhadap Penyelenggaraan Diklat Dasar Komputer)adalah normal.
Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi yang didapatkan pada angket dengan
menggunakan bantuan program SPSS 16 for Windows dengan tingkat signifikansi
0,05 yaitu sebesar 0,922. Apabila nilai hitung signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho
diterima dan H1 di tolak. Artinya untuk data angket pada variabel X karena
tingkat signifikansinya lebih dari 0,05 maka H1 di tolak atau data berdistribusi
normal.
Berikut adalah hasil normalitas datang menggunakan SPSS pada Variabel Y
(Motivasi Belajar Peserta Diklat)
76
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.17
Tabel Uji Normalitas Data Variabel Y Menggunakan SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VariabelY
N 33
Normal Parametersa Mean 96.7879
Std. Deviation 11.78653
Most Extreme Differences Absolute .123
Positive .123
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .704
Asymp. Sig. (2-tailed) .705
a. Test distribution is Normal.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa normalitas dari variabel Y (Motivasi
Belajar Peserta Diklat) adalah normal. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi
yang didapatkan pada angket dengan menggunakan bantuan program SPSS 16 for
Windows dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,705. Apabila nilai
hitung signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima dan H1 di tolak. Artinya
untuk data angket pada variabel X karena tingkat signifikansinya lebih dari 0,05
maka H1 di tolak atau data berdistribusi normal.
2) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui kesesuaian antara
hipotesis yang telah dirumuskan dengan hasil data yang didapat dari penelitian.
Berikut langkah-langkah dalam menguji hipotesis:
77
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a) Menentukan Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang positif dan
signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat
dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di BPPTK-PK”.
Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis statistik sebagai berikut :
Ho : 𝜌 = 0, artinya tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat
dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer .
H1 : 𝜌 ≠ 0, artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan
motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer.
b) Pengujian Korelasi
Langkah selanjutnya yang dilakukan untuk menguji hipotesis adalah
menghitung hubungan antara variabel X (Persepsi terhadap penyelenggaraan
diklat) dan variabel Y (motivasi belajar peserta diklat). Adapun hasil uji korelasi
antara variabel X dan Y dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 16.0 for Windows sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Var_X_Persepsi 97.6364 12.52702 33
Var_Y_Motivasi_Belajar 96.7879 11.78653 33
78
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.19
Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y
Correlations
Var_X_Persepsi
Var_Y_Motivasi_
Belajar
Var_X_Persepsi Pearson Correlation 1 .670**
Sig. (2-tailed) .000
N 33 33
Var_Y_Motivasi_Belajar Pearson Correlation .670** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi yang menunjukan
hubungan yang positif antara persepsi terhadap penyelenggaraan diklat dengan
motivasi belajar peserta diklat di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Kejuran adalah sebesar 0,670
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan hubungan antara variable X
dan Variabel Y, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi
dengan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.20
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2008:231)
79
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.19 terlihat bahwa nilai koefisien
korelasi yang diperoleh adalah sebesar 0,670. Setelah dibandingkan dengan
pedoman intrepretasi koefisien korelasi Tabel 4.20, maka diketahui nilai tersebut
terletak pada kategori 0,60 – 0, 799. Artinya korelasi antara persepsi terhadap
penyelnggaraan diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar
komputer termasuk dalam kategori kuat..
c) Menghitung Signifikansi
Langkah selanjutnya setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi (ρ) adalah
melakukan pengujian atas tingkat keberartian korelasi hasil perhitungan dengan
taraf kepercayaan α sebesar 0,01. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan
rumus uji t dengan kriteria :
Jika thitung > ttabel maka hipotesis nol H0 ditolak, dan hipotesis kerja H1 diterima
Jika thitung < ttabel maka hipotesis nol H0 diterima, hipotesis kerja H1 ditolak.
Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan hasil yaitu thitung > ttabel atau 6,509
> 2,744 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepso peserta diklat
terhadap penyelenggaraan program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar
peserta diklat.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi peserta diklat terhadap program penyelenggaraan diklat dasar
komputer
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi peserta diklat
terhadap program penyelenggaraan diklat. Berdasarkan hasil pengolahan data
80
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
secara umum, bahwa persepsi peserta diklat terhadap program penyelenggaraan
diklat dasar komputer berada pada kategori tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan
jawaban responden dalam pengisian angket mengenai persepsi terhadap program
penyelenggaraan diklat dasar komputer.
Program pendidikan dan pelatihan yang tepat dan komprehensif merupakan
salah satu dari beberapa komponen yang menunjang efektifitas proses pelatihan,
dalam arti tercapainya sasaran/tujuan yang diharapkan. Di dalam program
pendidikan dan pelatihan umummengandung komponen pelatihan dan proses
pelatihan. Komponen yang dimaksud adalah adanya tujuan pelatihan yang jelas
sesuai dengan kebutuhan, materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
pelatihan tersusun secara sistematis, pemilihan metode pelatihan yang disesuaikan
dengan peserta dan materi yang disampaikan, pelatih atau instruktur yang
berpengalaman dalam materi pelatihan, dan evaluasi pelaksanaan untuk mengukur
tingkat kompetensi peserta diklat. Berikut dijelaskan hasil pengolahan data
variabel persepsi penyelenggaraan program diklat
a. Tujuan
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-
PK berdasarkan aspek tujuan penyelenggaraan diklat memiliki persentase sebesar
83,23% atau berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa
kejelasan tujuan program diklat dasar komputer dapat mengembangkan keahlian,
pengetahuan, dan sikap peserta diklat. Sebagaimana dikatan oleh Moekijat (1993 :
2) bahwa tujuan umum pelatihan adalah :
Untuk mengembangkan keahlian,sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat dan efektif,
81
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Untk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
secara rasional,
Untuk mengembangkan sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerjasama
dengan teman-teman pegawai dan pimpinan.
Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan dasar komputer adalah untuk mengembangkan keahlian, pengetahuan
dan sikap sehingga diharapkan peserta diklat dapat bekerjasama dengan sesama
rekan dan pimpinan serta diharapkan dapt menyelesaikan tugas secara cepat dan
efektif. Senada dengan hal tersebut Menurut Moenir (1983:162) tujuan
penyelenggaraan pendidikan dan latihan dalam suatu organisasi adalah:
Memelihara dan meningkatkan kecakapan dan kemampuan dalam
menjalankan tugas/ pekerjaan, naik pekerjaan lama maupun baru, baik dari
segi peralatan maupun metoda.
Menyalurkan keinginan pegawai untuk maju dari segi kemampuan dan
memberikan rasa kebanggaan kepada mereka.
Pendidikan pada hakikatnya bertujuan mengubah tingkah laku sasaran
pendidikan. Tingkah laku baru itu dirumuskan dalam suatu tujuan pendidikan.
Menurut Notoatmodjo (2003:41) yaitu : “tujuan pendidikan adalah suatu deskripsi
dari pengetahuan, sikap, tindakan, penampilan, dan sebagainya yang diharapkan
akan memiliki sasaran pendidikan pada periode tertentu.”
b. Materi
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-PK
berdasarkan aspek materi yang disampaikan pada program penyelenggaraan diklat
memiliki persentase sebesar 76,12% atau berada pada kategori tinggi. Hal ini
dapat diartikan bahwa susunan materi yang sistematis serta kedalaman materi
yang diterima oleh peserta diklat dirasakan sangat membantu bagi pemahaman
mereka dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
82
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selain itu penyusunan materi harus tersusun sesuai struktur materi, materi
harus sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang peserta pelatihan,
materi dipilih secara cermat dan diorganisir dengan mempertimbangkan aspek
kemanfaatan bagi peserta, materi yang diberikan haruslah bermanfaat bagi
peserta. Sesuai dengan pendapat Hamalik (2000:46) bahwa :
“dalam menyusun materi atau kurikulum harus memenuhi beberapa kriteria
yaitu : (1) jenis kemampuan yang hendak dikembangkan, (2) jenis program
pelatihan, (3) tingkat perkembangan peserta didik, dan (4) jenis mata
pelatihan yang diberikan”
c. Metode
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-PK
berdasarkan aspek metode yang digunakan pada program penyelenggaraan diklat
memiliki persentase sebesar 77,77% atau berada pada kategori tinggi. Hal ini
dapat diartikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
penyampaian materi dan di sesuaikan dengan latar belakang peserta diklat
sehingga dapat membuat suasana nyaman dan menyenangkan.
Metode pelatihan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan proses pelatihan pada umumnya dan tingkat pemahaman terhadap isi
materi pada khususnya. Pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan
tidak lepas dari metode yang digunakan. Metode yang dipilih didasari pula pada
pertimbangan efektifiatas waktu dan biaya. Hal tersebut sependapat dengan
Handoko (2001 : 110) yang menyatakan bahwa “Metode yang baik tergantung
pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut : 1) efektifitas
biaya, 2) isi program yang dikehendaki, 3) kelayakan fasilitas-fasilitas, 4) prefensi
dan kemampuan peserta, 5) prinsip-prinsip belajar.
83
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagian besar metode yang digunakan selama pelaksanaan pelatihan
menggunakan metode ceramah hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003
:59) tentang pengelompokan metode belajar mengajar. Komunikasi yang
dibangun dalam metode ceramah tetap mengutamakan komunikasi dua arah,
dimana antara instruktur dan peserta pelatihan terjadi interaksi. Selain itu juga
praktik dilakukan di sela-sela penyampaian materi, hal ini menunjukan variasi
metode yang digunakan dalam diklat dasar komputer di BPPTK-PK. Keragaman
metode yang digunakan dapat mengatasi kejenuhan peserta diklat dan membuat
proses pelatihan tidak membosankan sehingga peserta diklat merasa nyaman dan
senang mengikuti pelatihan tersebut.
d. Media
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-PK
berdasarkan aspek media yang digunakan pada program penyelenggaraan diklat
memiliki persentase sebesar 78,78%. atau berada pada kategori tinggi. Hal ini
dapat diartikan bahwa instruktur dan penyelenggara (panitia) diklat memiliki
kemampuan dalam penyediaan media yang berualitas, keragaman media yang
digunakan dan dapat memanfaatkan media sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran.
Media pendidikan yang umumnya digunakan dalam pelaksanaan program
pendidikan dan pelatihan ini adalah, komputer, infocus dan papan tulis. Peserta
diklat umumnya merasa bahwa media yang digunakan sudah sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran dan media yang digunakan sudah cukup bervaiasi.
Penggunaan media yang dilakukan memudahkan peserta memahami materi-materi
84
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang disampaikan oleh instruktur. Hal tersebut sependapat dengan pernyataan
Notoatmodjo (2003:73) yang menyatakan bahwa manfaat alat bantu pendidikan
adalah :
Menimbulkan minat dan sasaran pendidikan
Mencapai sasaran yang lebih besar
Membantu mengatasi hambatan bahasa
Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan
Merangsang sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan lebih cepat
Mempermuda penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para
pendidik/pelaku pendidikan
Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan
Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian mendalami
Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh
e. Instruktur
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-PK
berdasarkan aspek Instruktur pada program penyelenggaraan diklat memiliki
persentase sebesar 77,92% atau berada pada kategori tinggi. Hal ini dapat
diartikan bahwa instruktur dapat melaksanakan tugasnya serta tanggung jawabnya
dalam mengajar dengan mengoptimalkan komponen proses-proses belajar
mengajar seperti tujuan, metode, media dan evaluasi yang digunakan. Sejalan
dengan pendapat Notoatmodjo (2003:100) beberapa hal perlu diperhatikan oleh
instruktur, yaitu “Instruktur sebagai perubah dalam pendidikan. Instruktur harus
mengenal sasaran didiknya mengetahui macam-macam metode yang sesuai, mahir
menggunakan media dan mampu melakukan evaluasi yang tepat.
Dari hasil penelitian melalui angket yang disebarkan pada peserta diklat
dasar komputer maka kemampuan instruktur dalam proses pendidikan dan
pelatihan sudah dapat mengelolaan waktu sesuai dengan kebutuhan materi,
85
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memiliki kemampuan membuka dan menutup proses pembelajaran, penyampaian
materi secara rinci dan jelas, instruktur mampu memberikan motivasi kepada
peserta pelatihan dan instruktur mampu melaksanakan evaluasi pembelajaran.
f. Evaluasi
Persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer di BPPTK-PK
berdasarkan aspek evaluasi yang digunakan pada program penyelenggaraan diklat
memiliki persentase sebesar 76,77%.. atau berada pada kategori tinggi. Hal ini
dapat diartikan bahwa instruktur dan penyelenggara (panitia) diklat memiliki
kemampuan mengevaluasi hasil diklat dan mengetahui ketercapaian tujuan diklat
serta pemilihan evaluasi yg dilakukan dengan cara beragam.
Dari hasil penelitian melalui angket yang disebarkan pada peserta diklat dasar
komputer maka kemampuan instruktur dalam mengevaluasi pendidikan dan
pelatihan sudah tepat karena evaluasi yang dilakukan instruktur beragam baik
menggunakan tes lisan atau pun tugas-tugas yang diberikan dan evaluasi
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan atau peningkatan
pengetahuan dan keterampilan yang didapat peserta diklat. Sesuai dengan
pendapat Moekijat (1993:14) “evaluasi pelatihan berusaha ingin mengetahui
sejauh mana bertambahnya pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill), dan
perbaikan sikap (attitude)”
2. Motivasi Belajar Peserta Diklat Dasar Komputer di BPPTK-PK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi belajar peserta
diklat pada dikilat dasar komputer di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK). Motivasi belajar pada
86
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian ini dilihat berdasarkan aspek perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri
dan kepuasan. Berdasarkan hasil pengolahan data, secara umum motivasi belajar
peserta diklat dasar komputer berada pada tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan
bahwa peserta diklat sudah memiliki dorongan atau keinginan untuk mengikuti
pembelajaran.
Hamzah B. Uno (2011:23) mengatakan “motivasi belajar adalah dorongan
internal dan ekternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung”. Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya ditentukan
oleh ada tidaknya motivasi dalam dirinya. Seseorang yang tidak memiliki
motivasi dalam belajarnya tidak akan mampu melakukan aktivitas belajar, namun
jika seseorang memiliki motivasi kuat akan banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar. Keller telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran yang dinamakan Teori Motivasi Model
ARCS (Attetion, Relevance, Confidence and Statisfaction) atau teori motivasi
berdasarkan perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan kepuasan. Keller 1983
(Yuliani Nurani, Himana dan Japar, 2004:81) menyatakan “terdapat empat
kategori kondisi motivasi yang perlu diperhatikan oleh seorang pengajar yaitu
perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan kepuasan”. Apabila keempat aspek
motivasi ini dapat dimunculkan maka akan tercapai pembelajaran yang maksimal.
Berikut dijelaskan hasil pengolahan data :
87
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Perhatian (attention),
Motivasi belajar peserta diklat dasar komputer berdasrkan aspek perhatian
memiliki nilai sebesar 78,26% atau berada pada tingkat tinggi. Perhatian
merupakan strategi untuk merangsang rasa ingin tahu dan minat siswa dalam
mempelajari setiap materi pelajaran yang diberikan. Rasa ingin tahu dan minat
akan mendorong siswa untuk berkonsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
Salah satu cara menumbuhkan rasa perhatian dan keingintahuan siswa adalah
dengan menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan. Abdorrakhaman
Ginting (2008:101) menyatakan “pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan
akan membangkitkan rasa ingin tahu yang merupakan motivasi belajar siswa”.
Rasa keingintahuan akan membuat siswa mencari tahu pengetahuan yang
dibutuhkannya. Siswa akan meningkatkan intensitas belajar demi terpenuhi rasa
keingintahuannya. Meningkatnya intensitas belajar siswa menggambarkan bahwa
siswa memiliki minat dan motivasi dalam belajar.
b. Kesesuaian (relevance)
Motivasi belajar peserta diklat dasar komputer berdasarkan aspek kesesuaian
memiliki nilai sebesar 76,07%. atau berada pada tingkat tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa peserta diklat merasa bahwa diklat dasar komputer yang
dilaksanakan di BPPTK-PK sudah sesuai dengan kebutuhan untuk memberikan
pengetahuan dan keterampilan bagi peserta diklat sehingga memudahkan
mengerjakan oekerjaan sehari-hari. Menurut Yuliani Nurani, Himana dan Japar
(2004:81) “sesuatu yang memiliki arah tujuan dan sasaran yang jelas serta
manfaat dan sesuai dengan kehidupan akan mendorong siswa untuk mencapai
88
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tujuan tersebut.” Dengan tujuan yang jelas siswa akan mengetahui kemampuan
apa yang akan mereka miliki sehingga motivasi siswa akan muncul karena siswa
beranggapan bahwa materi yang mereka pelajari dapat bermanfaat dan sesuai
dengan anggapan mereka selama ini.
c. Kepercayaan Diri (confident)
Motivasi belajar peserta diklat dasar komputer berdasarkan indikator
kepercayaan diri memiliki nilai sebesar 76,54% atau berada pada tingkat tinggi.
Yuliani Nurani, Himana dan Japar (2004:81) menyatakan “kepercayaan diri
adalah salah satu pemberian motivasi yang digunakan guru dengan
membangkitkan kesadaran bahwa siswa mampu untuk menguasai materi yang
diberikan atau dengan kata lain siswa merasa dirinya kompeten”. Rasa percaya
diri yang tinggi akan meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dalam proses
pembelajaran. Adanya harapan dan kepercayaan bahwa ia akan berhasil,
menjadikan peserta diklat lebih tekun dalam belajar sehingga pengetahuan dan
keterampilan siswa dapat tercapai maksimal.
d. Kepuasan (statisfaction)
Motivasi belajar siswa SMA Negeri 1 Cilegon berdasarkan indikator
kepuasan memiliki nilai sebesar 80,60% atau berada pada tingkat sangat tinggi.
Abdorrakhman Ginting (2008:101) menyatakan “kepuasan belajar dapat dicapai
dengan tercapainya ketuntasan belajar. Dengan demikian siswa akan merasa
bahwa dirinya telah mencapai sebuah target yang didambakannya”. Kepuasan
dalam diri peserta diklat ditandai dengan adanya perasaan gembira karena telah
berhasil mencapai target yang diinginkannya. Salah satu strategi untuk
89
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menunbuhkan perasaan gembira dalam diri peserta diklat adalah dengan
memberikan pujian. Pujian yang diberikan guru akan membuat siswa
meningkatkan intensitas belajarnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara keseluruhan motivasi belajar siswa
berdasarkan teori motivasi model ARCS menunjukkan hasil yang baik.
3. Hubungan antara Persepsi Terhadap Program Diklat dan Motivasi
Belajar Peserta Diklat Pada Diklat Dasar Komputer di BPPTK-PK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap
program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer
di BPPTK-PK. Berdasarkan pengolahan data, diketahui bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara persepsi penyelenggaraan program diklat
dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer atau dengan
kata lain H0 ditolak dan H1 diterima. Berdasarkan uji Korelasional dikemukakan
bahwa hubungan persepsi penyelenggaraan diklat dengan motivasi belajar peserta
diklat memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,670 atau berada pada kategori
kuat. Hal ini dapat menjelaskan bahwa persepsi terhadap penyelenggaraan
program diklat dasar komputer menunjukan korelasi atau hubungan yang kuat
dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di Balai
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan.
Deddy (2007:198) Motivasi merupakan satu faktor internal yang penting. Dua
orang bujangan yang tidak saling mengenal di sebuah pesta pernikahan, satu
sedang menganggur dan satunya lagi sudah mapan namun sudah kebelet untuk
punya istri, akan mempersepsi seorang wanita menarik yang sedang
90
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membicarakan pekerjaan kantornya dengan cara yang berlainan. Si penganggur
akan cenderung tertarik pada pekerjaannya, berharap siapa tahu wanita itu dapat
membantunnya memperoleh pekerjaan di kantornya. Sedangkan peria yang
satunya lagi cenderung tertarik pada penampilannya yang mungkin ia anggap
sebagai calon ideal untuk menjadi istrinya. Ketika kita menghadiri suatu
pertemuan di kantor, keseriusan kita mengikuti acara tersebut juga bergantung
pada motivasi kita. Bila pembicaraan mengupas masalah kenaikan pangkat atau
kenaikan gaji yang merupakan kepentingan kita, kita mungkin memperhatikan
pembicaraan tersebut. Namun bila pada saat yang sama, istri anda sedang hamil
tua dan bayi yang dikandungnya bisa lahir setiap saat, kemungkinan perhatian
anda akan terpecah.
Hal di atas berhubungan dengan penelitian yang didapat yaitu peserta diklat
memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap program penyelenggaraan diklat
dasar komputer, sehingga dapat dilihat dari hasil penelitian yang didapat persepsi
dari peserta diklat dasar komputer memiliki persepsi yang tinggi terhadap
program penyelenggaraan diklat baik dari segi aspek tujuan pelaksanaan diklat,
materi diklat yang diberikan, metode diklat yang digunakan, media diklat yang
digunakan, instruktur diklat yang sesuai dengan materi diklat, dan evaluasi yang
digunakan dalam diklat, begitupun dengan motivasi belajar peserta diklat motivasi
belajar peserta diklat pun memiliki motivasi yang tinggi dalam proses belajar.
Dari fakta yang sejalan dengan penelitian ini pun sejalan dengan pendapat
(Koeswara, 1998; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Telfer, 1987) dalam
Belajar dan Pembelajaran Dimyati & Mudjiono (2006:80) Siswa belajar karena
91
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dorongan oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan,
perhatian, kemauan atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong
rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental
yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan
sikap dan perilaku individu untuk belajar.
Dengan demikian motivasi adalah suatu gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Timbulnya motivasi dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor
intrinsik berasal dari dalam diri siswa itu sendiri sedangkan faktor ektrinsik
berasal dari sekitar siswa.
Syaiful Bahri Djamarah (2008:115) mengatakan “termasuk dalam motivasi
instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi tersebut. Sedangkan yang termasuk motivasi ekstrinsik yaitu pujian,
peraturan/tata tertib, orang tua dan guru.” Guru sebagai seorang motivator
memiliki kewajiban untuk membangkitnya motivasi belajar pada diri siswa.
Motivasi belajar ini salah satunya diberikan dengan memberikan bentuk-bentuk
motivasi seperti pujian, hukuman, hadiah, latihan dan kegiatan-kegiatan lainnya
yang mampu merangsang tumbuhnya motivasi ekstrinsik dalam diri siswa.
Pemberian bentuk-bentuk motivasi seperti ini diharapkan akan memberikan
92
Muhamad Iqbal Anshari,2013
Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesadaran sendiri dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau dengan
kata lain siswa mampu memiliki self motivation atau motivasi sendiri dalam
belajar.
Salah satu teori motivasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah
Teori Motivasi Model ARCS. Keller 1983 (Yuliani Nurani, Himana dan Japar,
2004:81) menyatakan “terdapat empat kategori kondisi motivasi yang perlu
dikelola oleh seorang pengajar yaitu perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan
kepuasan.” Dari pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa keempat aspek inilah
yang harus ditumbuhkan guru agar terciptanya motivasi dalam belajar. Guru
dengan kemampuan mengelola pembelajaran yang baik akan mampu membuat
lingkungan belajar menjadi terarah dan menyenangkan sehingga mampu
menumbuhkan motivasi dalam diri siswa, yakni adanya perhatian, kesesuaian,
kepercayaan diri dan kepuasan dalam diri.