BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

23
68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi prasiklus, siklus I, dan siklus II. Ketiga sub judul tersebut kemudian diuraikan satu-persatu. Pertama adalah prasiklus, deskripsi prasiklus ini menjelaskan kondisi hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan penelitian. Kedua yaitu siklus I, deskripsi siklus I ini menjelaskan tahap awal sampai akhir. Adapun tahap dalam siklus I pertama yaitu tahap perencanaan, kedua tahap pelaksanaan, ketiga tahap observasi, keempat tahap refleksi dari pelaksanaan tindakan I. Kemudian dilanjutkan pelaksanaan tindakan siklus II, adapun tahap-tahapnya yaitu pertama tahap perencanaan, kedua tahap pelaksanaan, ketiga tahap observasi, keempat tahap refleksi dari pelaksanaan tindakan II. Disini juga diteliti mengenai kemandirian siswa dalam belajar IPS, siswa mengalami peningkatan kemandirian belajar dilihat dari sikap awal mereka belajar yang semula mereka kurang tertarik belajar IPS kemudian setelah diberi tindakan penelitian mereka merasa kemnadirian mereka dalam belajar meningkat. Semula tidak paham dengan apa yang guru berikan perlahan mereka paham karena mereka sendiri yang mencari materi dan berusaha memahaminya dalam rangkaian kata-kata yang mereka pahami. 4.1.1 Pra Siklus Pada deskripsi prasiklus ini dijelaskan kondisi proses dan hasil belajar IPS sebelum tindakan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi mengenai hasil belajar pada pelajaran IPS di SD Negeri Lopait 01 yang beralamat di Dsn. Gudang Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang. Observasi tersebut dilaknasakan pada hari Senin, 4 September 2017 dikelas 5 SD Negeri Lopiat 01. Subjek penelitian ditujukan kepada siswa kelas 5 yang berbentuk PTK SD Negeri Lopait 01 semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 27 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pada mata pelajaran IPS di kelas 5 SD Negeri Lopait 01 yang diampu oleh Ibu Adi Astuti A.Ma Pd. Beliau

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 PELAKSANAAN HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

prasiklus, siklus I, dan siklus II. Ketiga sub judul tersebut kemudian diuraikan

satu-persatu. Pertama adalah prasiklus, deskripsi prasiklus ini menjelaskan

kondisi hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan penelitian. Kedua yaitu siklus

I, deskripsi siklus I ini menjelaskan tahap awal sampai akhir. Adapun tahap

dalam siklus I pertama yaitu tahap perencanaan, kedua tahap pelaksanaan, ketiga

tahap observasi, keempat tahap refleksi dari pelaksanaan tindakan I. Kemudian

dilanjutkan pelaksanaan tindakan siklus II, adapun tahap-tahapnya yaitu pertama

tahap perencanaan, kedua tahap pelaksanaan, ketiga tahap observasi, keempat

tahap refleksi dari pelaksanaan tindakan II.

Disini juga diteliti mengenai kemandirian siswa dalam belajar IPS, siswa

mengalami peningkatan kemandirian belajar dilihat dari sikap awal mereka belajar

yang semula mereka kurang tertarik belajar IPS kemudian setelah diberi tindakan

penelitian mereka merasa kemnadirian mereka dalam belajar meningkat. Semula

tidak paham dengan apa yang guru berikan perlahan mereka paham karena

mereka sendiri yang mencari materi dan berusaha memahaminya dalam rangkaian

kata-kata yang mereka pahami.

4.1.1 Pra Siklus

Pada deskripsi prasiklus ini dijelaskan kondisi proses dan hasil belajar IPS

sebelum tindakan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi mengenai

hasil belajar pada pelajaran IPS di SD Negeri Lopait 01 yang beralamat di Dsn.

Gudang Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang. Observasi tersebut

dilaknasakan pada hari Senin, 4 September 2017 dikelas 5 SD Negeri Lopiat 01.

Subjek penelitian ditujukan kepada siswa kelas 5 yang berbentuk PTK SD Negeri

Lopait 01 semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 27 siswa yang

terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Pada mata pelajaran IPS di

kelas 5 SD Negeri Lopait 01 yang diampu oleh Ibu Adi Astuti A.Ma Pd. Beliau

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

69

sebagai wali kelas di kelas 5, ia mengampu semua mata pelajaran kecuali mata

pelajaran Penjas Orkes, Bahasa Inggris, Pendidikan Agama, BTQ, dan TIK.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, peneliti mengetahui

permasalahan yang terdapat pada hasil belajar IPS kelas 5. Hasil yang mereka

peroleh dari rekap nilai ulangan siswa, banyak siswa yang nilainya kurang

memuaskan dan masih dibawah KKM, nilai KKM yang ditentukan untuk mata

pelajaran IPS sebesar 66. Mayoritas pembelajaran dilakukan dengan metode

ceramah. Guru kelas menganggap metode ceramah ini sangat efektif untuk

menyampaikan materi kepada siswa. Menurut beliau hal yang terpenting yaitu

materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Guru cenderung

mengesampingkan proses belajar secara langsung atau melalui media yang dapat

membuat siswa lebih mengerti tentang hal yang disampaikan.

Guru juga jarang menggunakan media pembelajaran yang dapat

mengembangkan antusias siswa untuk belajar. Pada dasarnya, penggunaan media

untuk menarik simpati siswa agar antusias dalam mengikuti pembelajaran. Media

dapat memberikan kesenangan dan satu poin untuk menarik antusias siswa dalam

belajar, sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima

dengan mudah oleh siswa. Dalam diri individu siswa juga kurang mereka akan

belajar jika disuruh oleh guru, hanya 50% yang sadar akan pentingnya belajar

sendiri. Kemandirian belajar ini menurut peneliti sangat penting ditanamkan sejak

masuk usia SD nantinya akan berguna jika mereka masuk ke jenjang sekolah yang

lebih tinggi lagi. Mereka harus belajar mandiri untuk mendapatkan suatu ilmu

yang berguna bagi kehidupannya.

Beberapa faktor tersebut menyebabkan pembelajaran yang berlangsung

menjadi kurang efektif. Hasilnya adalah siswa kesulitan dalam memahami

pelajaran yang disampaikan, siswa cenderung bosan dan merasa jenuh dalam

mengikuti pelajaran, aktivitas siswa lebih mengarah ke luar kegiatan pembelajaran

bukan ke materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil belajar IPS yang

masih rendah dan kemandirian yang kurang dalam belajar IPS maka peneliti perlu

mengadakan perbaikan pembelajaran IPS dengan menerapkan model

pembelajaran Active Learning tipe Card Sort, sebagai upaya untuk meningkatkan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

70

kemandirian belajar siswa dan hasil belajar mata pelajaran IPS melalui penelitian

tindakan kelas yang di laksanakan sebanyak dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Perbandingan siswa yang belum memenuhi KKM atau tidak tuntas sebesar 16

dari 27 siswa (59,26%) dan hanya 11 siswa saja (40,74%) yang tuntas. Setelah

mengobservasi lebih lanjut rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan guru belum

menerapkan model pembelajaran yang lain. Guru hanya terpaku dengan model

pembelajaran lama yaitu ceramah berdampak kepada siswa cenderung bosan

dalam kelas. Maka peneliti mencoba melakukan PTK pada siswa kelas 5 SD

Negeri Lopait 01.

4.1.2 Deskripsi Siklus I

Deskripsi pada siklus I ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap,

adapun taha-tahap yang akan dilakukan yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Pada kegiatan

silkus I dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

selama 2 x 35 menit.

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan semua

tindakan yang akan dilakukan di tempat penelitian untuk meningkatkan

kemandirian dan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. Kegiatan yang akan dilakukan

pada tahap perencanaan tindakan yaitu sebagai berikut:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan KD

2.1 Mendeskripsikan perjuangan para to-Koh pejuang pada penjajah Belanda

dan Jepang.

b. Mempersiapkan materi pembelajaran yang sesuai dan tepat.

c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan dalam

pelaksanaan tindakan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

71

d. Mempersiapkan rancangan apa yang akan dilakukan guru dan apa yang

dilakukan siswa dalam melakukan penelitian tindakan yang telah

direncanakan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran.

e. Menyiapkan angket kemandirian belajar IPS siswa.

4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan yaitu penerapan isi dari tahap

perencanaan dengan cara guru melaksanakan rancangan yang telah direncanakan.

Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort.

Pada tahap ini dilaksanakan sebanyak 6 x 35 menit. Langkah-langkah kegiatan

pembelajaran IPS kelas 5 sebagai berikut:

Pada awal pertemuan tanggal (Senin, 12 Maret 2018) kegiatan didalamnya

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk kegiatan awal

meliputi pemberian apersespi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di

laksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti (1) guru memberikan

arahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, (2) siswa menjalankan

tugas sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh guru, (3) siswa berkumpul

dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4)

perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah

mereka diskusikan, (5) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah

dipresentasikan, (6) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi

aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatan di kelas. Guru memberikan

tindak lanjut berupa pemberian tugas. Guru memberikan sedikit motivasi untuk

senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh, guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa.

Pertemuan kedua tanggal (Rabu, 14 Maret 2018) kegiatannya berupa

kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal meliputi pemberian apersepsi,

menyampaikan tujuan kegiatan pelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti yang

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

72

akan dilakukan meliputi (1) mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

kegiatan yang akan dilakukan, (2) siswa melaksanakan kegiatan yang telah

dijelaskan guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk

mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) perwakilan kelompok maju kedepan

untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan dan menyelaraskan

dengan gambar yang telah mereka bawa mengenai materi yang telah mereka

dapatkan, (5) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah

dipresentasikan, (6) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi

aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatan di kelas. Guru memberikan

tindak lanjut berupa pemberian tugas mempelajari kembali materi yang telah

dipelajari. Guru memberikan sedikit motivasi untuk senantiasa belajar dengan

sungguh-sungguh, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa.

Pertemuan ketiga tanggal (Kamis, 15 Maret 2018) yang terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi

serta melakukan tanya jawab sebagai upaya mengingatkan siswa pada materi yang

telah mereka pelajari. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif dan

memberikan sedikit motivasi untuk mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh.

Pada kegiatan inti (1) siswa menerima lembar soal dan jawaban dari guru, (2)

siswa serentak mngerjakan tes sesuai waktu yang telah ditentukan siswa, (3) bagi

siswa yang telah selesai mengerjakan tes harap menunggu temannya yang belum

selesai mnegerjakannya, (4) siswa dan guru bersama-sama mencocokan jawaban

dari tes formatif yang telah dilakukan.

Kegiatan akhir guru memberikan reward bagi siswa yang mendapatkan

nilai terbaik. Guru memberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Guru

menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

Tahapan Observasi juga dilangsungkan pengamatan terhadap siswa

dengan mencatat semua hal yang terkait dengan perilaku kemandirian (tidak

tergantung orang lain, percaya diri, mengkontrol diri, motivasi, tanggung jawab,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

73

inisiatif belajar, sumber relevan, evaluasi) belajar IPS siswa selama proses

pembelajaran di kelas dalam pengamatan proses observasi khusus kemandirian

yang mengamati adalah si peneliti. Tahap observasi guru dan siswa juga

dilangsungkan dalam hal ini yang mengobservasi adalah Ibu Adi selaku wali kelas

5 SD Negeri Lopait 01.

Hasil pengamatan pembelajaran, pengalaman implementasi RPP, guru

dan siswa pada siklus I ini dipantau dengan menggunakan panduan observasi

yang telah dipersiapkan. Pertemuan pertama siklus I pembelajaran yang

diberlakukan oleh guru telah berjalan cukup baik, semula dimulai dari

mempersiapkan pembelajaran, apersepsi yang menarik dan membangkitkan

semangat siswa untuk belajar, media pembelajaran yang baik pula, memantau dan

membantu siswa jika mengalami kesulitan saat peembelajaran sampai menutup

pembelajaran dengan baik.

4.1.2.3 Tahap Refleksi

Sudah terlaksana pembelajaran siklus I, langkah selanjutnya berdiskusi

antara guru, penulis dan observer untuk membahas kegiatan dilandasi pada

pengamatan observer. Pada siklus I ini sudah bejalan cukup baik, saat siswa

menerima penjelasan mengenai pembelajaran yang dilakukan siswa juga

memperhatikan. Ada pula yang masih bingung dengan tugas yang diberikan

namun guru berusaha menjelaskan dengan sebaik-baiknya sampai siswa paham.

Kegaduhan terjadi saat siswa mulai mencari mereka berada di kelompok yang

mana. Memang guru atau wali kelas sudah pernah berpesan kelas 5 ini sangat

super. Ada satu anak yang memerlukan extra perhatian untuk membimbingnya

belajar. Tidak lain adalah anak yang pernah tinggal kelas di kelas 5, dia selalu

mencari perhatian baik dari teman maupun dari guru.

Berdasarkan observasi siklus I, hal-hal dianggap belum sesuai apa yang

diinginkan akan disempurnakan di siklus II. Salah satunya yaitu memberi

pengarahan ke siswa agar meningkatkan konsentrasi yang lebih dalam belajar dan

memperhatikan yang disampaikan oleh guru. Analisis hasil tes siklus I terdapat 20

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

74

siswa (74,07%) yang tuntas dan 7 siswa (25,93%) belum tuntas, perlu diadakan

perbaikan pembelajaran di siklus II.

Pemahaman siswa ketika menerima pembelajaran dapat mempengaruhi

hasil belajar dipengaruhi oleh. Ketika siswa memperhatikan dengan baik

penjelasan yang disampaikan oleh guru dan siswa sendiri berusaha belajar dengan

benar, pastilah mendapatkan hasil belajar yang diinginkan.

Hasil belajar pada siklus I ini juga dipengaruhi oleh kerja siswa waktu

proses pembelajaran berlangsung. Ada yang sudah paham dengan apa yang

dimaksudkan oleh guru namun ada juga yang harus beberapa kali bertanya kepada

guru maksud dari tugas yang diberikan. Hal ini juga menjadi faktor hasil belajar

siswa, karena secara tidak langsung siswa ini kalah dibandingkan dengan teman-

temannya yang sudah mengerti maksud dari tugas tersebut. Siswa lain sudah

berdiskusi tentang apa yang mereka dapat dan masih ada yang bingung mencari

dimana posisi mereka. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa nampak seluruh

siswa melaksanakan model pembelajaran tersebut dengan baik.

Berdasarkan dari hasil pengamatan siklus I maka secara keseluruhan hasil

refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus untuk ditingkatkan pada

siklus II yaitu sebagai berikut:

a. Kelebihan

a) Apersepsi yang dilaksanakan oleh guru membangun semangat

siswa dalam pemahamannya sendiri mengenai materi yang akan

diberikan, sehingga dapat memberikan kesempatan siswa untuk

mengungkapkan pendapat mereka tentang apa yang akan

dipelajari.

b) Antar siswa dapat saling berkomunikasi antar satu sama lain untuk

mencari kategori yang sama.

c) Secara tidak langsung mereka juga melakukan sosialisasi dalam

melakukan kegiatan karena mereka juga harus bertanya antar

teman.

d) Siswa berlatih berpikir tingkat tinggi dikarenakan soal evaluasi

menggunakan soal cerita yang terletak pada soal esay atau romawi

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

75

II dengan kalimat pernyataan sebelumnya dibuat panjang sebagai

dasar pemikiran siswa.

e) Secara tidak langsung membuat semangat belajar siswa meningkat

karena mereka saat menyortir kartu juga harus paham dari apa

yang dimaksudkan kartu yang mereka dapatkan. Jadi, apabila

mereka ingin menemukan kategori dimanakah kartu mereka

seharrusnya berada mereka harus membuka materi untuk

mengetahui mereka masuk ke kategori mana.

b. Kelemahan

a) Pada saat proses pembelajaran, siswa masih bingung dalam hal

pengkategorian dari apa yang siswa dapatkan karena kurang

mendapat bimbingan dari guru yang lebih intensif mengingat

semua siswa juga butuh diperhatikan dan karena guru baru

mencoba model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort.

b) Menejemen waktu pada saat pembelajaran kurang berjalan dengan

baik sehingga pembelajaran berlangsung kurang efektif dan efisien.

c) Pemberian kesimpulan terakhir belum dilakukan secara maksimal

karena waktu sudah hampir habis.

4.1.3 Deskripsi Siklus II

Deskripsi pada siklus I ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap,

adapun taha-tahap yang akan dilakukan yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan tindakan dan observasi, hasil tindakan dan refleksi. Pada kegiatan

silkus I dibagi menjadi 3 kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung

selama 2 x 35 menit.

4.1.3.1 Tahap Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan peneliti pada siklus II ini adalah

mempersiapkan semua tindakan yang akan dilakukan di tempat penelitian untuk

meningkatkan kemandirian dan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

76

model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. Kegiatan yang akan

dilakukan pada tahap perencanaan tindakan yaitu sebagai berikut:

a) Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi pada

siklus I.

b) Menyusun kembali RPP untuk materi yang selanjutnya, soal tes hasil

belajar dan sarana pembelajarannya.

c) Menyiapkan keperluan pembelajaran yang mendukung dalam siklus II.

d) Menyiapkan angket kemandiriann belajar IPS siswa.

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Kegiatan pembelajaran pada siklus II terdiri dari 3 pertemuan, 6 x 35

menit. Adapun langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut:

Pada awal pertemuan tanggal (Senin, 19 Maret 2018) kegiatan didalamnya

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Untuk kegiatan awal

meliputi pemberian apersespi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di

laksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti (1) guru memberikan

arahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, (2) siswa menjalankan

tugas sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh guru, (3) siswa berkumpul

dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan materi yang diperoleh, (4)

Guru memberikan gambar pendukung materi yang mereka dapatkan, (5)

perwakilan kelompok maju kedepan untuk mempresentasikan apa yang telah

mereka diskusikan, (6) siswa diberi penguatan jawaban atas diskusi yang telah

dipresentasikan, (7) siswa dan guru membuat kesimpulan dari materi yang telah

dipelajari.

Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi

aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatandi kelas. Selanjutnya adalah

melaksanakan kegiatan penyimpulan materi yang telah dipelajari. Guru

memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas. Guru memberikan sedikit

motivasi untuk senantiasa belajar dengan sungguh-sungguh, guru menutup

pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

77

Pertemuan kedua tanggal (Selasa, 20 Maret 2018) kegiatannya berupa

kegiatan awal, inti dan akhir. Kegiatan awal meliputi pemberian apersepsi,

menyampaikan tujuan kegiatan pelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti yang

akan dilakukan meliputi (1) mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

kegiatan yang akan dilakukan, (2) siswa melaksanakan kegiatan yang telah

dijelaskan guru, (3) siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk

mendiskusikan materi yang diperoleh, (4) perwakilan kelompok maju kedepan

untuk mempresentasikan apa yang telah mereka diskusikan (5) siswa diberi

penguatan jawaban atas diskusi yang telah dipresentasikan, (6) siswa dan guru

membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

Kegiatan penutup yaitu guru memberikan penghargaan atas partisipasi

aktif semua siswa ketika melakukan semua kegiatandi kelas. Guru memberikan

tindak lanjut berupa pemberian tugas mempelajari kembali materi yang telah

dipelajari. Guru memberikan sedikit motivasi untuk senantiasa belajar dengan

sungguh-sungguh, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa.

Pertemuan ketiga pada tanggal (Kamis, 22 Maret 2018) yang terdiri dari

kegiatan awal, inti, dan akhir. Pada kegiatan awal guru memberikan apersepsi

serta melakukan tanya jawab sebagai upaya mengingatkan siswa pada materi yang

telah mereka pelajari. Guru menyampaikan cara mengerjakan tes formatif dan

memberikan sedikit motivasi untuk mengerjakan tes dengan sungguh-sungguh.

Pada kegiatan inti (1) siswa menerima lembar soal dan jawaban dari guru, (2)

siswa serentak mngerjakan tes sesuai waktu yang telah ditentukan siswa, (3) bagi

siswa yang telah selesai mengerjakan tes harap menunggu temannya yang belum

selesai mnegerjakannya, (4) siswa dan guru bersama-sama mencocokan jawaban

dari tes formatif yang telah dilakukan.

Kegiatan akhir guru memberikan reward bagi siswa yang mendapatkan

nilai terbaik. Selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan penyimpulan materi yang

telah dipelajari. Guru memberikan motivasi untuk belajar lebih giat lagi. Guru

menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

78

Tahapan Observasi juga dilangsungkan pengamatan terhadap siswa

dengan mencatat semua hal yang terkait dengan perilaku kemandirian (tidak

tergantung orang lain, percaya diri, mengkontrol diri, motivasi, tanggung jawab,

inisiatif belajar, sumber relevan, evaluasi) belajar IPS siswa selama proses

pembelajaran di kelas.

4.1.3.3 Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh guru pengajar, guru observer,

dan beberapa perwakilan siswa setelah melakukan tindakan yaitu penerapan

model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort. refleksi siklus II difokuskan

pada penilaian dari upaya peningkatan hasil belajar IPS yang menjadi tujuan dari

tindakan tersebut.

Setelah terlaksananya proses pembelajaran siklus II, selanjutnya diadakan

diskusi antara guru, penulis dan observer untuk membahas kegiatan berdasarkan

pada pengamatan observer. Kegiatan pada siklus II ini sudah bejalan dengan baik

dibandingkan siklus I, saat siswa menerima penjelasan mengenai pembelajaran

yang dilakukan siswa tidak merasa kebingungan karena sudah mengetahui

bagaimana mereka akan belajar. Namun ada sedikit yang masih bingung dengan

tugas yang diberikan namun guru berusaha menjelaskan dengan sebaik-baiknya

sampai siswa paham. Kegaduhan msih sedikit terjadi terjadi saat siswa mulai

mencari mereka berada di kelompok yang mana, namun semua tidak menghambat

dalam proses belajar.

Berdasarkan observasi siklus II, hal-hal yang dianggap belum sesuai

harapan pada siklus I sudah terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanaan

pembelajaran waktu yang digunakan sudah efisien dan efektif. Guru berhasil

menghendel siswa untuk mengikuti pembelajaran secara tertib. Salah satunya

adalah memberi pengarahan kepada siswa supaya meningkatkan konsentrasi

dalam belajar dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru ketika

penjelasan tugas berlangsung. Tingkat belajar mandiri mereka juga sangat baik,

banyak siswa yang sudah paham dengan apa yang harus mereka kerjakan

sehingga memudahkan mereka dalam pembelajaran. Refleksi dan analisis hasil tes

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

79

pada siklus II terdapat 25 siswa (92,59%) yang tuntas dan 2 siswa (7,41%) belum

tuntas, sehingga tidak perlu diadakan perbaikan pembelajaran di siklus III.

Hasil belajar dipengaruhi oleh pemahaman siswa ketika menerima pembelajaran.

Ketika siswa memperhatikan dengan baik penjelasan yang disampaikan oleh guru

dan siswa sendiri berusaha belajar dengan benar, pastilah mendapatkan hasil

belajar yang diinginkan.

Hasil belajar pada siklus II ini juga dipengaruhi oleh kerja siswa waktu

proses pembelajaran berlangsung. Ada yang sudah paham dengan apa yang

dimaksudkan oleh guru namun ada juga yang harus beberapa kali bertanya kepada

guru maksud dari tugas yang diberikan. Hal ini juga menjadi faktor hasil belajar

siswa, karena secara tidak langsung siswa ini kalah dibandingkan dengan teman-

temannya yang sudah mengerti maksud dari tugas tersebut. Siswa lain sudah

berdiskusi tentang apa yang mereka dapat dan masih ada yang bingung mencari

dimana posisi mereka. Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort nampak bahwa

seluruh siswa melakukan model pembelajaran tersebut dengan baik.

Berdasarkan dari hasil pengamatan siklus II maka secara keseluruhan hasil

refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus untuk ditingkatkan pada

siklus II yaitu sebagai berikut:

a. Kelebihan

a) Apersepsi yang dilaksanakan oleh guru membangun semangat

siswa dalam pemahamannya sendiri mengenai materi yang akan

diberikan, sehingga dapat memberikan kesempatan siswa untuk

mengungkapkan pendapat mereka tentang apa yang akan

dipelajari.

b) Antar siswa dapat saling berkomunikasi antar satu sama lain untuk

mencari kategori yang sama.

c) Secara tidak langsung mereka juga melakukan sosialisasi dalam

melakukan kegiatan karena mereka juga harus bertanya antar

teman.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

80

d) Siswa berlatih berpikir tingkat tinggi dikarenakan soal evaluasi

menggunakan soal cerita yang terletak pada soal esay atau romawi

II dengan kalimat pernyataan sebelumnya dibuat panjang sebagai

dasar pemikiran siswa.

e) Secara tidak langsung membuat semangat belajar siswa meningkat

karena mereka saat menyortir kartu juga harus paham dari apa

yang dimaksudkan kartu yang mereka dapatkan. Jadi, apabila

mereka ingin menemukan kategori dimanakah kartu mereka

seharusnya berada mereka harus membuka materi untuk

mengetahui mereka masuk ke kategori mana.

f) Siswa menguatkan ingatan mereka tentang materi dari pemikiran

dan unjuk kerja siswa ketika mencari kategori mereka berada.

b. Kelemahan

a) Masih terjadi sedikit kegaduhan pada saat melakukan

pengkategorian kartu.

b) Pemberian kesimpulan terakhir belum dilakukan secara maksimal

karena waktu sudah hampir habis.

4.2 ANALISIS DATA

4.2.1 Analisi Data Pra Siklus

Hasil belajar siswa pada pra siklus dapat dilihat lebih rinci pada tabel

distribusi skor tes formatif dibawah ini.

Tabel 4.1

Distribusi Skor Hasil Belajar IPS pada Pra siklus Skor > Frekuensi Presentase (%)

46 7 25,93

56 9 33,33

66 6 22,22

76 4 14,81

86 1 3,70

Jumlah 27 100

Pada pra siklus hasil belajar siswa ditunjukkan pada ketuntasan hasil

belajar IPS dengan KKM > 66. Mendasar dengan KKM IPS > 66, maka distribusi

ketuntasan secara detail disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini:

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

81

Tabel 4.2

Distribusi ketuntasan hasil belajar IPS pada Pra Siklus

No. Kriteria

Frekuensi Presentase (%) Skor Keterangan

1 > 66 Tuntas 11 40,74

2 < 66 Tidak Tuntas 16 59,26

Jumlah 27 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui ketuntasan hasil belajar pada pra siklus

11 siswa tuntas dan 16 siswa tidak tuntas. Hal ini masih jauh dari harapan hasil

belajar yang diharapkan karena masih banyak yang dibawah KKM hampir

separuh dari 27 siswa berada dibawah KKM.

Gambar 4.1

Hasil Belajar Pra Siklus

Gambar diatas menunjukkan besar presentase pada pembelajaran pra siklus

4.2.2 Analisis Data Siklus I

Berikut merupakan skor hasil belajar IPS pada siklus I.

Tabel 4.3

Distribusi Skor Hasil Belajar IPS pada Siklus I Skor > Frekuensi Presentase (%)

46 3 11,11

56 4 14,81

66 15 55,56

76 5 18,52

Jumlah 27 100

40.74% 59.26%

Pra Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

82

Pada siklus I hasil belajar siswa ditunjukkan pada ketuntasan hasil belajar

IPS dengan KKM > 66. Mendasar dengan KKM IPS > 66, maka distribusi

ketuntasan secara detail disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.4

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus I

No. Kriteria

Frekuensi Presentase (%) Skor Keterangan

1 > 66 Tuntas 20 74,07

2 < 66 Tidak Tuntas 7 25,93

Jumlah 27 100

Dilihat dari hasil distribusi ketuntasan hasil belajar pada siklus I terlihat

tingkat ketuntasan siswa, yakni 20 siswa (74,07%) tuntas dan 7 siswa (25,93%)

belum tuntas.

Gambar 4.2

Hasil Belajar Siklus I

Gambar diatas menunjukka besar presentase hasil belajar siklus I

4.2.3 SIKLUS II

Berikut merupakan skor hasil belajar IPS pada siklus II.

Tabel 4.5

Distribusi Skor Hasil Belajar IPS pada Siklus II Skor > Frekuensi Presentase (%)

56 2 7,41

66 14 51,85

76 8 29,63

86 3 11,11

Jumlah 27 100

74.07%

25.93%

Siklus I

Tuntas

TidakTuntas

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

83

Pada siklus II hasil belajar siswa ditunjukkan pada ketuntasan hasil belajar

IPS dengan KKM > 66. Mendasar dengan KKM IPS > 66, maka distribusi

ketuntasan secara detail disajikan melalui tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.6

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus II

No. Kriteria

Frekuensi Presentase (%) Skor Keterangan

1 > 66 Tuntas 25 92,59

2 < 66 Tidak Tuntas 2 7,41

Jumlah 27 100

Dilihat dari hasil distribusi ketuntasan hasil belajar pada siklus II terlihat

tingkat ketuntasan siswa, yakni 27 siswa (100%) tuntas.

Gambar 4.3

Hasil Belajar Siklus II

Gambar diatas menunjukkan hasil belajar siswa siklus II

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dan dijabarkan

diketahui telah terjadi peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lopait 01 melalui model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort.

Keberhasilan PTK ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

92.59%

7.41%

Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

84

Tabel 4.7

Distribusi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar pada

Pra siklus, Siklus I dan Siklus II Ketuntasan

Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Frekuensi % Frekuensi % Frekuensi %

Tuntas 11 40,74 20 74,07 25 92,59

Tidak Tuntas 16 59,26 7 25,93 2 7,41

jumlah 27 100 27 100 27 100

Tabel diatas menunjukkan hasil tindakan disetiap siklusnya, diawali pra

siklus (40,74%), meningkat (74,07%) di siklus I, meningkat kembali (92,595) di

siklus II.

GAMBAR 4.4

Perbandingan Presentase Hasil Belajar

Dapat dilihat pada gambar diatas grafik yang sangat signifikan terjadi

dalam setiap siklusnya. Dari pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan 33,33% dan

dari siklus I ke siklus II sebesar 18,52%. Dengan demikian hasil belajar siswa

benar-benar mengalami peningkatan.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

40.74%

74.07%

92.59%

59.26%

25.93%

7.41%

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

85

4.2.4 ANALISIS DATA KEMANDRIAN BELAJAR

Hasil penelitian untuk kemandirian belajar siswa kelas 5 SD Negeri Lopait

01 sebagai berikut:

Tabel 4.8

Distribusi Perbandingan Skor Kemandirian Belajar

Siswa Kelas 5 SD Negeri Lopait 01

Kategori Skor Pra Siklus Siklus I Siklus II

Baik Sekali 1 12 16

Baik 23 13 10

Cukup 3 2 1

Kurang 0 0 0

Kurang Sekali 0 0 0

Skor Terendah 46 66 74

Skor Tertinggi 88 108 107

Skor Rata-Rata 81,8 92,3 98

Jumlah Skor 2209 2493 2646

Presentase Skor 68,8% 76,94% 81,67%

Jelas bahwa apa yang tertera pada tabel diatas di setiap siklus.nya

mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam kemandirian belajar,

(68,8%) untuk pra siklus, (76,8%) meningkat di siklus I, (81,67%) meningkat lagi

di siklus II.

Gambar 4.5

Presentase Kemandirian Belajar Siswa

60.00%

65.00%

70.00%

75.00%

80.00%

85.00%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

68.80%

76.94%

81.67%

Presentase Skor

Presentase Skor

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

86

Dapat dilihat pada gambar diatas presentase peningkatan kemandirian

siswa sangat signifikan. Dari pra siklus sampai akhir siklus II selalu mengalami

peningkatan. Besar presentase kenaikan pra siklus ke siklus I sebesar 8.14%

kemudian peningkatan yang terjadi pada siklus II ke siklus II sebesar 4,73%.

Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Active Learning tipe Card

Sort dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa.

4.3 PEMBAHASAN

4.3.1 Analisi Deskriptif Pra Siklus

Pada pra siklus ini dijelaskan tentang bagaimana kondisi siswa

ketika belum mendapatkan tindakan dari penelitian. Hasil yang diperoleh pada pra

siklus menunjukkan 11 siswa tuntas (40,74%) dan 16 siswa tidak tuntas (59,26%),

nilai terendah sebesar 46 dan tertinggi 88 dengan nilai rata-rata 62,44. Dari hasil

yang telah dipaparkan lebih dari 50% siswa tidak tuntas dalam hasil belajarnya.

Hal ini karna guru belum mencoba menerapkan pembelajaran yang lain. Dalam

pembelajaran guru cenderung menggunakan model pembelajaran konvensional

seperti ceramah. Model pembelajaran ini kurang efektif, membuat siswa bosan

dan kemandirian dalam belajarnya pun kurang. Siswa cenderung lebih

mementingkan diri sendiri.

Model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang memberi

kesempatan dan latihan kepada siswa yang ingin mengungkapkan gagasan yang

dimiliknya, sehingga siswa yang memiliki gagasan memilih untuk diam dan

mengikuti semua perintah dari guru tanpa ada rasa ingin tahu yang timbul dalam

diri sendiri. Interaksi antar siswa dan interaksi siswa dan guru juga kurang terlihat.

Kesempatan siswa untuk bertanya atau mengemukakan gagasan masih kurang.

Ketika proses pembelajaran siswa juga kurang mandiri dalam belajar dikarenakan

mereka akan belajar ketika disuruh oleh guru. Hal ini berdampak buruk kepada

hasil belajar mereka. Siswa berkemampuan tinggi boleh saja di abaikan karena

mereka sadar bahwa belajar sebagai kebutuhan mereka, lalu bagaimana dengan

siswa yang berkemampuan rendah mereka tentu saja berpaku pada guru dalam hal

belajar. Demi memperbaiki nilai hasil belajr siswa perlu diberi tindakan yang

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

87

dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut yang akan dilaksanakan di siklus

I.

4.3.2 Analisi Deskriptif Siklus I

Perbaikan hasil belajar IPS siswa kelas 5 siklus I memperlihatkan adanya

peningkatan baik peran guru dan aktivitas siswa, presentase pembelajaran yang

dilakukan maupun ketuntasan belajar. Di siklus I ini sudah memenuhi target

namun peneliti masih ingin membenahi kekurangan di siklus I dengan harapan

dapat lebih meningkat hasil yang diperoleh. Dari kegiatan refleksi yang telah

dijabarkan dalam siklus I teridentifikasi ternyata masih mendapatkan kekurangan

dalam hal pembimbingan siswa dalam pembelajaran dan pengkondisian waktu.

Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan, pembelajaran terlihat ada

peningkatan hasil belajar IPS melalui pembelajaran Active Learning tipe Card

Sort yang semula hanya 11 siswa tuntas (40,74%) dan 16 siswa tidak tuntas

(59,26%) sekarang menjadi 20 siswa tuntas (74,07%) dan 7 siswa tidak tuntas

(25,93%). Nilai terendah semula 46 menjadi 48, nilai tertinggi semula 88 menjadi

84 dengan nilai rata-rata sebelumnya 62,44 meningkat menjadi 68,59.

Hasil ini sebenarnya sudah memenuhi KKM namun mengingat banyaknya

siswa yang mendapat nilai skor dibawah KKM yaitu ada 7 siswa dinyatakan

belum tuntas. Hasil belajar siklus I ini dipengaruhi oleh kerja siswa sewaktu

pembelajaran berlangsung. Ada yang sudah paham dengan apa yang dimaksudkan

oleh guru namun ada juga yang harus beberapa kali bertanya kepada guru maksud

dari tugas yang diberikan maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II.

4.3.3 Analisis Deskriptif Siklus II

Terlaksananya siklus II perbaikan hasil belajar IPS difokuskan pada

kekurangan yang terjadi dalam siklus I. Selama proses pembelajaran, siswa

tampak mengikuti pembelajaran dengan baik sesuai dengan arahan guru.

Siswapun melakukan pembelajaran tanpa rasa bingung dengan bimbingan guru

yang lebih intensif sehingga manajemen waktu pembelajaran berjalan dengan

baik.

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

88

Pada penelitian siklus II ini ketuntasan hasil belajar IPS sebesar 92,59%

dan skor rata-rata 75,96 dengan skor tertinggi 88 dan skor terendah 62. Hasil dari

siklus II dengan tingkat keberhasilan 92,59% dari jumlah seluruh siswa 27 siswa,

menunjukkan pada siklus 2 ini hasil belajar IPS benar-benar sudah meningkat

mengingat rendahnya sebelum pemberian tindakan penelitian tingkat keberhasilan

hanya 40,74% saja. Presentase ini sudah memenuhi target indikator keberhasilan

nilai rata-rata pada siklus II yaitu >66 dan ketuntasan siswa >90%.

4.3.4 Analisis Deskriptif Kemandirian Belajar

Penelitian ini terbukti dengan menggunakan model pembelajaran Active

Learning tipe Card Sort hasil belajar IPS siswa kelas 5 SDN Lopait 01 semester II

tahun pelajaran 2017/2018 telah meningkat. Hasil tes kondisi awal diperoleh

ketuntasan belajar 11 siswa tuntas (40,74%) dari 27 siswa. Hasil tes kondisi awal

bila dibandingkan dengan hasil tes kondisi akhir didapatkan 25 siswa tuntas

(92,59%). Kesimpulan dari penelitian ini diperolehpeningkatan hasil belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe Card Sort.

Peningkatan hasil belajar ini karena dalam proses belajar siswa mencari

materi sendiri dan berusaha memahaminya dengan presentasi didepan kelas secara

tidak langsung siswa di tuntut untuk memahami materi yang dipelajari. Faktor

pendukung juga melalui diskusi antar kelompok untuk mendiskusikan kategori

yang mereka dapat. Sehingga ingatan siswa mengenai materi yang dipelajari dapat

terserap ke dalam pikiran mereka melalui diskusi dan pemahaman materi.

4.3.5 Pembahasan Pra siklus , siklus I dan siklus II

Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Active Learning tipe

Card Sort pada pertemuan 1 dan 2 disetiap siklusnya. Komponen pembelajaran

Active Learning tipe Card Sort sudah dapat diterapkan pada saat penelitian

berlangsung sesuai apa yang telah peneliti rencanakan pada RPP. Pada pertemuan

1 sampai 2 peneliti menerapkan langkah-langkah model pembelajaran Active

Learning tipe Card Sort yaitu membimbing siswa menemukan kategori kartu

yang sama dan selanjutnya didiskusikan dengan teman sekategori. Hasil dari

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

89

diskusi tadi di presentasikan ke depan kelas sesuai dengan kategori yang mereka

dapat. Penerapan langkah-langkah model pembelajaran Active Learning tipe Card

Sort tersebut sudah dapat diterapkan disetiap pembelajaran.

Hasil belajar pra siklus 11 siswa tuntas (40,74%) dan 16 siswa tidak

tuntas (59,26%) dengan nilai rata-rata 62,44 nilai terendah 46 dan tertinggi 88

pada siklus I meningkat menjadi 20 siswa tuntas (74,07%) dan 7 siswa tidak

tuntas (25,93%) nilai terendah 48 dan tertinggi 84 lalu meningkat lagi pada siklus

II menjadi 25 siswa tuntas (92,59%) dan 2 siswa tidak tuntas (7,41%) dengan nilai

rata-rata 75,96 nilai terendah 62 dan tertinggi 88. Dari setiap siklusnya siswa

mempunyai progres belajar yang cukup tinggi. Benar adanya seperti yang

disampaikan oleh Kristin, F (2016:79) bahawa hasil belajar diperoleh seseorang

dari aktivitas yang dilakukan dan mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah

laku. Dalam penelitian ini hasil belajar yang didapatkan telah mengalami

perubahan tingkah laku dari setiap siklusnya yang berdampak untuk hasil belajar

siswa.

Hasil penelitian siswa menunjukkan kemandirian belajar siswa pra siklus 3

siswa dalam status cukup, 23 siswa berstatus baik dan 1 siswa berstatus baik

sekali. Presentase skor pada pra siklus sebesar (68,8%) dengan skor rata-rata 81,8

yang memiliki skor terendah 46 dan skor tertinggi 88 pada siklus I meningkat

menjadi 2 siswa berstatus cukup, 13 siswa berstatus baik dan 12 siswa berstatus

baik sekali. Presentase skor pada siklus I ini sebesar (76,94%) dengan skor rata-

rata 92,3 yang memiliki skor terendah 66 dan skor tertinggi 108 kemudian

meningkat lagi pada siklus II meningkat menjadi 1 siswa berstatus cukup, 10

siswa berstatus baik dan 16 siswa berstatus baik sekali. Besar presentase skor

pada siklus II ini adalah (81,67%) dengan skor rata-rata 98 yang memiliki skor

terendah 74 dan skor tertinggi 107.

Kemandirian belajar siswa pada saat pra siklus dengan presentase 68,8%

dari 27 siswa. Hal ini menandakan kemandirian belajar mereka berada pada

tingkat cukup. Untuk hal itu perlu diadakan pemberian tindakan guna

meningkatkan kemandirian belajar mereka. Penggunaan model pembelajaran

Active Learning tipe Card Sort digunakan untuk memperbaiki kemandirian

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ... - UKSW

90

belajar siswa karena di dalam model pembelajaran ini siswa di tuntut harus

memahami materi yang mereka dapat sehingga mereka dapat bergabung dengan

teman yang mendapatkan ketegori sama. Terjadi proses mandiri disini mereka

harus mencari sendiri kategori kartu yang sama, jadi melatih tanggung jawab serta

pemahaman siswa tentang materi yang didapatkan.

Setelah diadakan siklus I presentase meningkat menjadi 76,79%. Namun

kendala di siklus I ini masih saja terjadi. Diantaranya siswa yang gaduh sendiri

saat mencari kategori kartunya dan merasa malas memahami kategori yang

mereka dapatkan. Sehingga perlu diadakannya pemberian tindakan pada siklus II

yaitu dengan memberikan motivasi yang lebih besar lagi untuk memahami materi,

menampilkan gambar-gambar yang bersangkutan dengan materi, mengontrol

siswa yang sering membuat kegaduhan di kelas sehingga mengganggu siswa

lainnya dalam pemahaman materi.

Hasil dari siklus II ternyata telah mengalami peningkatan yaitu dengan

presentase keberhasilan 81,67% ternyata kemandirian siswa dapat terwujud

melalui model pembelajaran tersebut. Hal ini membuktikan bahwa model

pembelajaran Active Learning tipe Card Sort dapat meningkatkan kemandirian

belajar siswa.