BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

40
67 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian terdiri dari beberapa kelompok orang yaitu, guru kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah, komite sekolah, penjaga sekolah, siswa, dan orang tua siswa. Tabel 4.1 Deskripsi subjek Penelitian No Kategori Subjek Jumlah(orang) Lulusan Jumlah Jurusan 1. Guru Kelas 6 6 S1 PGSD 2. Guru Mapel 4 1 1 2 S1 PAI S1 PJOK PGSD 3. Kepala Sekolah 1 1 S1 PJOK 4. Komite Sekolah 2 1 1 SLTA SLTA 5. Penjaga Sekolah 1 1 SLTP 6. Siswa 3 3 Kelas V1 7. Orang Tua 3 1 1 1 SMA SLTP STM Sumber : SD Negeri 2 Nglangitan Sebagai unit sekolah negeri, SD Negeri 2 Nglangitan tidak memiliki wewenang untuk menentukan kualifikasi guru dan tenaga lainnya dalam mengelola pendidikan. Setiap guru dan karyawan yang ditugaskan ke SD hrus diterima dan diberikan beban kerja yang sama. Atas kondisi ini, maka komposisi guru dan karyawanpun menjadi beragam baik dalam pengalaman maupun kemampuan. Pada kategori guru, semua guru baik guru kelas maupun guru mata pelajaran, merupakan lulusan Sarjana Pendidikan (PGSD, PAI, PJOK). Walaupun ada beberapa guru yang baru selesai menempuh studi lanjut

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari beberapa kelompok orang yaitu, guru kelas, guru

mata pelajaran, kepala sekolah, komite sekolah, penjaga sekolah, siswa, dan

orang tua siswa.

Tabel 4.1

Deskripsi subjek Penelitian

No Kategori Subjek

Jumlah(orang) Lulusan

Jumlah Jurusan 1. Guru Kelas 6 6 S1 PGSD 2. Guru Mapel 4 1

1 2

S1 PAI S1 PJOK PGSD

3. Kepala Sekolah

1 1 S1 PJOK

4. Komite Sekolah

2 1 1

SLTA SLTA

5. Penjaga Sekolah

1 1 SLTP

6. Siswa 3 3 Kelas V1 7. Orang Tua 3 1

1 1

SMA SLTP STM

Sumber : SD Negeri 2 Nglangitan

Sebagai unit sekolah negeri, SD Negeri 2 Nglangitan tidak memiliki

wewenang untuk menentukan kualifikasi guru dan tenaga lainnya dalam

mengelola pendidikan. Setiap guru dan karyawan yang ditugaskan ke SD hrus

diterima dan diberikan beban kerja yang sama. Atas kondisi ini, maka

komposisi guru dan karyawanpun menjadi beragam baik dalam pengalaman

maupun kemampuan. Pada kategori guru, semua guru baik guru kelas maupun

guru mata pelajaran, merupakan lulusan Sarjana Pendidikan (PGSD, PAI,

PJOK). Walaupun ada beberapa guru yang baru selesai menempuh studi lanjut

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

68

ke jenjang pendidikan S1. Guru wiyatanyapun juga sudah cukup

berpengalaman. Semua guru di SD Negeri 2 Nglangitan secara pengalaman

dan kualifikasi pendidikan dapat dikatakan sudah memadai untuk menjadi guru

di SD Negeri 2 Nglangitan.

Sebagai sekolah negeri keadaan guru yang berjumlah 12 orang (termasuk

pimpinan sekolah, karena prinsipnya adalah guru yang disampiri tugas sebagai

kepala sekolah) ini merupakan hal yang positif karena minimal guru

mempunyai latar belakang pendidikan yang relatif sederajat. Dari 12 guru dan

kepala sekolah yang termasuk di dalamnya ada 2 orang yang bertugas sebagai

guru wiyata bakti, dan yang lainnya sudah berstatus sebagai pegawai negeri.

Guru-guru di SD Negeri 2 Nglangitan sebagian baru selesai mengikuti ujian

sertifikasi, karena kebanyakan guru di SD Negeri 2 Nglangitan baru selesai

menempuh pendidikan S1. Guru yang sudah ikut sertifikasi dan lolos yaitu

kepala sekolah. Adapun juga guru yang belum lolos ikut sertifikasi.

Kepala SD adalah seorang guru yang secara yuridis formal menjalankan

tugas dan fungsi sebagai kepala sekolah. Dari sisi usia dan pengalaman

memang kepala sekolah memang tertitung masih muda, namun keterbukaan

untuk belajar dan semangat untuk maju sangat baik. Ini merupakan aset positif

bagi kemajuan SD Negeri 2 Nglangitan, menjadi faktor penyemangat untuk

bekerja keras. Di sisi lain, dalam membangun tim kerja yang kokoh dan solid,

memanfaatkan semangat dan mobilitas guru-guru muda untuk menggerakkan

inovasi-inovasi pembelajaran dan pembinaan kesiswaan secra lebih profesional

serta sebagai sarana pelatihan dan kaderisasi jabatan bagi guru.

Komite sekolah merupakan representatif orang tua/wali peserta didik dan

masyarakat adalah orang-orang yang mempunyai komitmen kuat untuk

kemajuan pendidikan di SD Negeri 2 Nglangitan. Peran serta komite, dalam

bentuk partisipasi yang secara terkhusus dilaksanakan dalam penyelenggaraan

pendidikan sangat minim. Hal mana sangat didasari sebagai unit sekolah

negeri, pengalaman kerja dari sisi bisnis tidak memungkinkan sekolah ini

dikelola secara profesional bisnis tapi tetap social oriented. Sebab sekolah-

sekolah negeri pada umumnya dalam mengelola pendidikan, terkait dengan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

69

smber daya dan dana sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah sejalan dengan

adanya “Sekolah Gratis”. Usia dan kedewasaan komite menjadi aset yang baik

juga karena komite sekolah sangat mendorong kemajuan di SD Negeri 2

Nglangitan.

Petugas kebersihan di SD Negeri 2 Nglangitan, pada prinsip tidak ada.

Beban tanggung jawab pekerjaan dikerjakan oleh penjaga sekolah. Penjaga

Sekolah di SD Negeri 2 nglangitan ini sudah berstatus pegawai negeri. Penjaga

Sekolah ini bertanggung jawab penuh atas kebersihan sekolah dan penjagaan

sekolah, tetapi semua warga sekolah juga berpartisipasi dalam menjaga

kebersihan dan penjagaan sekolah. Penjagaan sekolah menjadi tugas penjaga

sekolah karena SD Negeri 2 Nglangitan tidak mempunyai satpam/ orang yang

bertugas khusus untuk menjaga sekolah.

Siswa yang diambil sebagai informan adalah siswa kelas VI semua. Siswa

kelas VI di SD Negeri 2 Nglangitan yang berani mengungkapkan pendapatnya.

Sebenarnya peneliti mau mengambil informan siswa dari kelas IV, V, VI,

tetapi anak-anak di SD Negeri 2 Nglangitan sangat pemalu dan kurang

pemberani, maklum karena posisi SD yang ada di Desa. Namun walaupun

informannya dari klas VI semua, para siswa tersebut juga memiliki beberapa

pendapat atau pandangan, mereka memberi informasi dengan jujur dan apa

adanya.

Orang tua siswa yang dipilih menjadi informan adalah orang tua yang

cukup berani menyampaikan pendapat tentang pengelolaan pendidikan di SD

Negeri 2 Nglangitan secara objektif dan netral. Dengan demikian diharapkan

dapat diperoleh data yang cukup akurat tentang pengelolaan pendidikan di SD

Negeri 2 Nglangitan. Hal ini merupakan wujud nyata peran serta partisipatif

dilaksanakan oleh orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan.

Partisipasi tersebut tidak hanya bersifat dukungan input (dana), tetapi pada

proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan

akuntabilitas), sebagai salah satu unsur utama yang berkepentingan dengan

pendidikan.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

70

4.2 Analisis Data dan Pembahasan

Berdasarkan semua data yang masuk, peneliti mengategorikan seluruh

data menjadi tiga. Pertama, data-data aspek-aspek MBS yang meliputi

pengelolaan kurikulum, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan/SDM,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan dan pengelolaan

hubungan dengan masyarakat. Kedua, kekuatan dan kelemahan, serta peluang

dan ancaman di SD Negeri 2 Nglangitan berdasarkan hasil analisis SWOT.

Terakhir, strategi pengembangan dan rencana tindakan SD Negeri 2 Nglangitan

untuk meningkatkan kualitas sekolah melalui prinsip MBS di SD Negeri 2

Nglangitan.

4.2.1 Analisis SWOT aspek-aspek MBS

Dari semua data yang diperoleh akan dianalisis SWOT, dicari yang

menjadi faktor kekuatan dan kelemahan serta peuang dan ancaman, mulai dari

pengelolaan kurikulum, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan/SDM,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan

hubungan dengan masyarakat.

4.2.1.1 Pengelolaan Kurikulum

Dari instrumen kurikulum akan dianalisis dari sisi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan kurikulum

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan kurikulum dianalisis dengan perhitungan

bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

71

Tabel 4.2

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan Kurikulum

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Sekolah telah mererapkan

kurikulum KTSP 0,1 4 0,4

2 Guru menerapkan kurikulum KTSP dalam pembelajaran

0,06 4 0,24

3 Membuat program tahunan 0,08 4 0,32 4 Membuat program semester 0,08 4 0,32 5 Penyusunan jadwal mengajar

pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal 6 hari/minggu

0,05 4 0,2

6 Menghitung hari kerja efektif dan jam mata pelajaran termasuk memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak efektif

0,05

3 0,15

7 Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran (AMP)

0,07 4 0,28

8 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

0,08 4 0,32

9 Membuat standar atau syarat kenaikan kelas : dari ketentuan sikap standar nilai dan prestasi

0,05 4 0,2

10 Menentukan standar penilaian tiap mata pelajaran

0,06 4 0,24

11 Membuat struktur organisasi kelas meliputi : ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi

0,05

4 0,2

12 Membuat tata tertib di kelas 0,04 4 0,16 13 Mempunyai prestasi akademis

dan non akademis 0,07 0,28

14 Efektifitas pembelajaran dicek melaui post tes

0,07 4 0,28

15 Lulusan SD Negeri 2 Nglangitan memiliki nilai rata” tinggi ditingkat kecamatan

0,09 4 0,36

Total skor 1 3,75 Kelemahan

1 Ada guru kelas dua yang belum 0,2 3 0,6

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

72

secara maksimal menerapkan kurikulum KTSP dalam pembelajaran

2 Menyusun jadwal perbaikan dan pengayaan belum secara optimal karena setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi SKBM (standar kegiatan belajajar mengajar)

0,2 3 0,6

3 Kurang diadakan remidiasi dan pengayaan

0,25 4 1

4 Kekhawatiran orang tua bahwa anak tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di SD Negeri 2 Nglangitan

0,2 3 0,6

5 Orang tua merasa nilai di SD negeri 2 nglangitan mudah karena banyak anak yang mendapat nilai bagus

0,15 3 0,45

Total Skor 1 3,25 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan kurikulum dan Focus Group

Discussion

Dalam pengelolaan kurikulum ada banyak faktor yang menjadi kekuatan

dan kelemahannya. Pengelolaan kurikulum sangat penting untuk dilakukan tiap

sekolah begitu juga di SD Negeri 2 Nglangitan ini. Program KTSP lah yang

digunakan pada sekolah saat ini. KTSP ini merupakan Kurikulum TingkatSatuan

Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan

di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran

2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi

Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang

diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

73

Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan

Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP.

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI,

namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan

kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas

Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL. Pelaksanaan kurikulum

KTSP didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk

menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Guru pun juga harus benar-

benar mengerti tentang KTSP agar dalam pembelajaran dapat tercapai tujuan

pembelajaran.

Selain itu guru juga mempunyai tugas untuk membuat promes (program

semester dan prota (program tahunan). Penyusunan jadwal mengajar diupayakan

guru mengajar maksimal 6 hari/minggu, menghitung hari kerja efektif dan dan

jam mata pelajaran termasuk memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan

dan hari tidak efektif. Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran

(AMP) , membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru akan menyusun

standar penilaian, agar penilaian bisa terlaksana dengan baik. SD Negeri 2

Nglangitan juga mepunyai prestasi akademik dan non akademik. SD negeri 2

Nglangitan pernah menjuarai lomba mapel matematika tingkat kecamatan.

Lulusan dari SD Negeri 2 Nglangitan juga baik, karena nilainya bagus-bagus

dan rata-ratanya nomer 2 tingkat kecamatan, nomer 16 tingkat kabupaten.

Adapun juga Faktor kelemahan dalam pengelolaan kurikulum yaitu, ada

guru yang belum secara maksimal mengimplementasikan kurikulum KTSP

dengan baik, guru kadang kurang teliti dalam pembuatan jadwal untuk remidiasi

atau pengayaan. Kekhawatiran orang tua kepada anak apakah bisa mengikuti

proses pembelajaran dengan baik atau tidak, dan orang tua beranggapan untuk

mendapatkan nilai di SD itu mudah, sehingga orang tua dalam pemberian

motivasi pada anaknya kurang maksimal.

b. Peluang dan Ancaman

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

74

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan analisis

faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil tersebut

diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel

Tabel 4.3

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan Kurikulum

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Memasukan model pembelajaran yang

sesuai dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan, termasuk tes formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.

0,25 4 1

2 Memberikan tugas-tugas dan latihan. 0,25 4 1 3 Sekolah menjalin hubungan dengn

jenjang sekolah diatasnya (SLTP) 0,25 4 1

4 Pengikutsertaan siswa dalam lomba-lomba akademik maupun non akademik

0,25 4 1

Total Skor 1 4 Ancaman 1 SD lain mulai mengembangkan

kurikulum dengan muatan lokalnya. 0,3 3 0,9

2 Evaluasi belum benar-benar dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran, sehingga banyak orang tua yang protes.

0,3 3 0,9

3 Orang tua lebih melihat keberhasilan anak dari sisi nilai hasil/nilai, bukan dari proses

0,2 3 0,6

4 Ambisi orang tua yang tidak realistis terhadap anak

0,2 3 0,6

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan kurikulum dan Focus Group

Discussion

Ada beberapa faktor dalam pengelolaan kurikulum, peluang yang pokok

adalah guru harus panadai dalam memasukkan model pembelajaran di dalam

proses pembelajaran. guru juga dapat memberikan banyak latihan atau tugas-tugas

agar siswa menjadi terbiasa mengerjakan soal-soal latihan atau kita dapat

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

75

mengasah otak anak. Sekolah juga menjalin hubungan dengan jenjang sekolah

diatasnya untuk membangun relasi. Agar lulusan siswa dari SD Negeri 2

Nglangitan dapat diterima di sekolah itu. Pihak sekolah juga sering mengikut

sertakan murid dalam lomba akademik maupun non akademik. Ancamannya bagi

pengelolaan kurikulum adalah SD lain sudah mulai menerapakan mutan lokal.

Terkadang guru itu belum sepenuhnya melaksanakan evaluasi, padahal evaluasi

itu mempunyai peran yang sangat penting. Orang tua itu seringnya melihat

prestasi anaknya dari nilai akhir saja, bukan dari prosesnya. Sehingga membuat

orang tua berambisis pada anaknya, padahal orang tua itu belum tau bagaimana

sebenarnya tingkat kualitas anaknya di sekolah.

4.2.1.2 Pengelolaan Kesiswaan

Dari instrumen kesiswaan akan dianalisis dari sisi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan kesiswaan

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan kurikulum dianalisis dengan perhitungan

bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Tabel 4.4

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan Kesiswaan

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Penerimaan siswa baru

dilakukan secara terorganisir 0,14 4 0,56

2 Pembentukan panitia penerimaan siswa baru

0,13 3 0,39

3 Menyediakan formulir pendaftaran siswa baru

0,1 4 0,4

4 Menyediakan buku pendaftaran calon siswa baru

0,09 4 0,36

5 Pengumuman pendaftaran calon siswa baru

0,09 3 0,27

6 Pengelolaan penerimaan siswa 0,09 3 0,27

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

76

baru dilakukan oleh panitia 7 Menentukan waktu pendaftaran

siswa baru 0,09 4 0,27

8 Pemberian bimbingan pada siswa yang berprestasi di luar bidang akademik

0,09 4 0,27

9 Membuat presensi siswa 0,09 4 0,27 10 Melatih siswa untuk disiplin

dalam semua kegiatan di sekolah0,09 3 0,27

Total Skor 1 3,6 Kelemahan 1 Semua calon siswa yang

diterima tanpa menggunakan syarat-syarat tertentu

0,2 4 0,8

2 Bimbingan pada siswa yang pandai dalam bidang akademik belum dilakukan secara maksimal

0,19 3 0,57

3 Bimbingan pada siswa yang berkebutuhan khusus belum diberikan sepenuhnya oleh guru

0,17 3 0.51

4 Bimbingan pada siswa yang bermasalah dalam bidang akademik kurang mendapat perhatian oleh guru

0,15 3 0,45

5 Siswa yang nakal kurang mendapat perhatian

0,15 3 0.45

6 Pemberian bimbingan bagi siswa yang bermasalah kurang ditindak lanjuti oleh guru

0,14 3 0,42

Total Skor 1 3,20 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan kesiswaan dan Focus Group

Discussion

Data perkembangan jumlah siswa yang masuk di SD N 2 Nglangitan dari

tahun ke tahun cukup membaik, atau meningkat. Dalam pengelolaan pendidikan

SD ini juga mendapatkan respon yang baik dari Cabang Dinas Pendidikan

Kecamatn Tunjungan. Penerimaan siswa baru dilakuakan secara terorgansir,

mulai dari menyiapkan formulir pendaftaran, membentuk panitia penerimaan

siswa baru, membuat buku daftar penerimaan calon siswa baru, adanya

pengumuman akan diadakan pendaftaran dan pengumuman setelah pendaftaran,

semua itu dikelola oleh panitia penerimaan siswa baru.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

77

Adanya bimbingan oleh guru pada siswa yang berprestasi di bidang non

akademik, untuk meningkatkan prestasi siswa biasanya dilakuakan latihan

bersamaan dengan kegiatan ekstrakurikuler.

Setiap kelas juga dibuatkan presensi, agar semua administrasi dapat

terorganisisr dengan baik. Dari situ juga dapat melatih siswa untuk belajar

disiplin. Semua warga sekolah harus disiplin dalam semua kegiatan yang ada di

sekolah. Agar menjadi kebiasaan untuk disiplin, dan terbawa sampai kerumah.

Selain ada faktor kekuatan, pengelolaan kesiswaan juga mempunyai faktor

kelemahan yang meliputi: semua siswa diterima tanpa menggunakan syarat

tertentu. Bimbingan untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, anank-anak

yang kurang mampu dalam bidang akademik, ana-anak yang nakal kurang

ditindak lanjuti oleh guru.

a. Peluang dan Ancaman

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan analisis

faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil tersebut

diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel

Tabel 4.5 Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan Kesiswaan No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x

Rating Peluang 1 Penentuan daya tampung sekolah

atau jumlah siswa baru yang akan diterima

0,5 3 1,5

2 Membuat rencana kegiatan ekstrakurikuler yang akan diadakan di sekolah

0,5 4 2

Total Skor 1 3,5 Ancaman 1 Banyak bermunculan SD yang

bertaraf nasional 0,5 3 1,5

2 Orang tua termakan promosi les yang nampaknya menjanjikan

0,5 3 1,5

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan kesiswaan dan Focus Group

Discussion

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

78

Peluang yang sangat pokok dari pengelolaan kesiswaan adalah SD ini

mempunyai peluang daya tampung siswa yang cukup banyak. Di SD ini juga ada

ekstrakulikuler, ekstrakulikuler dikoordinir oleh beberapa guru dan kepala

sekolah. Yang banyak adalah ekstra olahraga, ada voli, sepak bola, dan bola

takrow. Ancaman yang dimiliki SD adalah banyak bermunculan SD yang

bertaraf nasional, orang tua termakan promosi les yang nampaknya menjanjikan.

4.2.1.3 Pengelolaan ketenagaan/SDM

Dari instrumen ketenagaan/SDM akan dianalisis dari sisi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan ketenagaan/SDM

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan ketenagaan/SDM dianalisis dengan

perhitungan bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Tabel 4.6

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan Ketenagaan/SDM

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Mengatur tugas guru mengajar 0,25 4 1 2 Mengatur tugas guru untuk

mendampingi ekstrakulikuler 0,2 3 0,6

3 Memilih guru-guru yang berkualitas dalam mengampu kelas

0,3 4 1,2

4 Membuat presensi guru 0,25 4 1 Total Skor 1 3,8 Kelemahan

1 Belum ada guru khusus bimbingan konseling

0,35 3 1,05

2

Beberapa guru kesulitan untuk kenaikan pangkat

0,3 4 1,2

3 kegiatan KKG dan MGMP pada gugus kurang ditingkatkan lagi

0,35 4 1,05

Total Skor 1 3,3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan ketenagaan/SDM dan Focus

Group Discussion

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

79

Sekolah harus mempunyai SDM yang baik. Pengelolan ketenagaan di SD

negeri 2 Nglangitan dilakukan dengan baik. Pengaturan tugas guru mengajar

juga dilakukan. Agar semua dapat terencana dan terperinci. Pembagian tugas

guru untuk melakukan pendampingan ekstrakulikuler diberikan pada guru yang

mampu dalam bidang itu. Kehadiran guru juga ada presensinya. Jadi tahu mana

guru yang mempunyai kesadaran yang tinggi atas tugas dan tanggung jawabnya

sebagai pendidik. Kelemahannya adalah belum adanya guru khusus bimbingan

konseling, beberapa guru kesulitan untuk kenaikan pangkat, karena dalam proses

kenaikan pangkat juga ada syarat-syaratnya antara lain membuat PTK, serta

kegiatan KKG dan MGMP pada gugus kurang ditingkatkan.

b. Peluang dan Ancaman

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan analisis

faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil tersebut

diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel

Tabel 4.7

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan Ketenagaan/SDM

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Memberi kesempatan guru untuk

mengikuti penataran 0,5 4 2

2 Mulai berkembang banyak pelatihan yang bagus dan inovatif berkaitan dengan pendidikan yang bisa diikuti oleh guru

0,5 4 2

Total Skor 1 4 Ancaman 1 Perkembangan IPTEK yang

sangat pesat menyebabkan guru sulit untuk mengikutinya

0,55 3 1,65

2 Adanya persaingan kompetensi guru dengan sekolah-sekolah lain

0,45 3 1,35

Total skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan ketenagaan/SDM dan Focus

Group Discussion

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

80

Dalam pengelolaan ketenagaan SD ini mempunyai peluang yang cukup

baik, biasanya ada program-program dari pemerintah penyuluhan tentang apa

yan berkaitan dengan pendidikan. Hal itu merupakan peluang atau kesempatan

guru untuk mengikutinya, agar wawasan guru, pengetahuan guru bertambah dan

berkembang. Tetapi di sini juga ada ancaman bagi SD, dengan adanya

perkembangan IPTEK yang sangat pesat menyebabkan guru sulit untuk

mengikutinya. Adanya persaingan kompetensi guru dengan sekolah lain.

4.2.1.4 Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Dari instrumen sarana dan prasarana akan dianalisis dari sisi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan sarana dan prasarana

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan sarana dan prasarana dianalisis dengan

perhitungan bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Tabel 4.8

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan sarana dan prasarana

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Memiliki buku ajar untuk guru,

siswa, dalam bentuk buku paket, LKS ataupun buku-buku yang lain.

0,1 4 0,4

2 Adanya layanan perpustakaan oleh petugas

0,09 4 0.36

3 3

Memanfaatkan alat peraga dari pemerintah seperti KIT Ipa, matematika dan yang lainnya

0,09 4 0,36

4 Adanya piket kelas oleh siswa 0,08

4 0,32

5 Adanya kerja bakti yang dilakukan semua warga sekolah

0,08 4 0,32

6 Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih

0,08 3 0,32

7 Menyediakan tempat sampah 0,08 4 0,32

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

81

sesuai dengan jenis sampah, agar sekaligus dapat melatih atau memberi pengetahuan siswa tentang jenis sampak sejak kecil

8 Menjaga dan merawat lingkungan sekolah dengan baik

0,08 3 0,32

9 Adanya UKS 0,09

4 0,36

Total Skor 1 3,62 Kelemahan 1 Belum adanya layanan

laboratorium 0,135 3 0,405

2 Belum menggunakan alat peraga secara optimal

0,13 3 0,39

3 Perawatan alat peraga belum maksimal

0,125 3 0,375

4 Kurang kreatif untuk membuat alat peraga sendiri

0,123 3 0,369

5 Kekreatifan siswa dalam mebuat kerajinan dengan memanfaatkan bahan, ataupun barang yang ada di sekitar kurang ditingkatkan

0,121 3 0,363

7 Perbaikan kursi meja ataupun semua perabot sekolah yang sudah tidak layak pakai belum dilakukan secara optimal

0,122 3 0,366

8 Pemeliharaan gedung dan listrik belum dilakukan secra maksimal

0,121 4 0,484

Total Skor 1 3,244 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan sarana dan prasarana dan

Focus Group Discussion

Sarana dan prasaran merupakan hal yang sangat menunjang dalam

pengelolaan pendidikan. Mulai dari buku, alat peraga, perpustakaan,

laboratorium, serta peralatan yang lain yang meruapakan kebutuhan sekolah

untuk melangsungkan pendidikan. Kekuatan yang dimiliki SD dari pengelolaan

sarana dan prasarana ini adalah SD telah memiliki buku ajar untuk siswa dan

guru yang berupa buku paket maupun LKS. SD ini juga mempunyai

perpustakaan, dan ada layanan perpustakaan bagi siswa. Alat peraga dari

pemerintah juga digunakan atau dimanfaatkan dengan baik. Lingkungan SD ini

juga ditata rapi dan bersih, semua anggota sekolah dilibatkan dalam kebersihan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

82

sekolah, ada piket kelas bagi siswa, ada kegiatan kerja bakti yang dilakukan oleh

seluruh anggota sekolah, meski kebersihan itu tanggung jawab penjaga sekolah,

tetapi warga sekolah SD Negeri 2 Nglangitan ikut berpartisipasi semua dan juga

ada layanan UKS.

Selain ada kelebihan dalam pengelolaan sarana dan prasarana juga ada

kelemahannya, belum adanya layanan laboratorium, untuk melakukan praktek-

praktek siswa tetap menggunakan ruangan yang sama, yaitu dalam kelas, atau

biasanya pada halaman. Penggunakan alat peraga juga belum maksimal, apalagi

untuk membuat alat peraga sendiri. Kekreatifan siswa untuk membuat hsil karya

dengan menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar juga kurang ditingkatkan.

Perawatan meja, kursi, serta perabot sekolah yang lain belum maksimal, serta

untuk peeliharaan gedung dan listrik.

b. Peluang dan Ancaman

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan analisis

faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil tersebut

diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel

Tabel 4.9 Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan Sarana dan Prasarana No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x

Rating Peluang 1 Merenovasi gedung yang rusak 0,5 4 2 2 Mengajukan bantuan pada

pemerintah tentang media pembelajaran, ataupun buku-buku belajar

0,5 4 2

Total Skor 1 4 Ancaman 1 Banyak SD lain yang tampilan

sekolahnya menarik 0,5 3 1,5

2 Kekuatiran orang tua siswa tentang kenyamanan anak di sekolah

0,5 3 1,5

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan sarana dan prasarana dan Focus

Group Discussion

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

83

Peluang yang ada dalam pengelolaan sarana dan prasarana adalah

merenovasi gedung-gedung yang rusak semua itu dilakukan untuk kenyamanan

SD sendiri serta mengajukan bantuan ke pemerintah untuk sumber buku-buku

bahan ajar. Ancamannya adalah banyak SD lain yang tampilannya lebih baik

atau menarik. Dalam kekuatiran orang tua siswa tentang kenyamanan anak di

sekolah.

4.2.1.5 Pengelolaan Keuangan

Dari instrumen keuangan akan dianalisis dari sisi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan keuangan

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan keuangan dianalisis dengan perhitungan

bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Tabel 4.10

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan keuangan

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Menyusun rencana masing-

masing program 0,14 4 0,56

2 Menyusun RAPBS 0,12 4 0,48 3 Menggunakan format

penyusunan RAPBS yang ada 0,11 4 0,44

4 Menentukan Bendahara 0,1 4 0,4 5 Mencatat secara tertib dan

cermat pendapatan dan pengeluaran sekolah

0,1 3 0,3

6 Melakukan penyelenggaraan administrasi keuangan terutama pengamanan uang tunai

0,1 3 0,3

7 Penyusunan laporan keuangan 0,12 4 0,48 8 Pengarsipan laporan 0,11 3 0,33 9 Pemeriksaan kas dilakukan

secara periodik terhadap posisi kas sesuai dengan peraturan

0,1 3 0,3

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

84

yang berlaku Total Skor 1 3,59 Kelemahan 1 Penentuan keperluan dana untuk

setiap kegiatan belum dirinci secara maksimal

0,18 3 0,54

2 Pencatatan sumber-sumber pembiayaan sekolah krang dirinci

0,17 4 0,68

3 Pengawas keuangan belum bekerja secara maksimal untuk mengawasi

0,16 3 0,48

4 Penentuan mekanisme pengeluaran keuangan sekolah kurang diteliti

0,17 3 0,51

5 Penggunaan dana sekolah kurang sesuai dengan RAPBS

0,16 3 0,48

6 Pembinaan staf untuk penyusunan RAPBS, dan pembuatan laporan keuangan perlu ditingkatkan lagi

0,16 3 0,48

Total Skor 1 3,17 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan keuangan dan Focus Group

Discussion

Dalam pengeolaan sekolah keuangan itu merupakan hal yang paling

pokok, karena semua kegiatan yang ada yang dilakukan semua membutuhkan

dana. Di SD ini semua program dirnci dengan biaya yang akan dikeluarkan

sehingga merupakan kekuatan dari pengelolaan keuangan SD Negeri 2

Nglangitan yaitu menyusun rencana masing-masing program, penyusunan

RAPBS, penyusunan sesuai dengan panduan yang ada, pengguanaan pun

dilakukan dengan baik, adanya pengarsipan dan penyusunan laporan keuangan,

semua dilakukan baik oleh SD ini.

Selain dari faktor kekuatan, pengelolaan keuangan juga mempunyai

kelemahan, penentuan keperluan dana kurang dirinci secara maksimal,

pencatatan sumber-sumber pembiayaan sekolah krang dirinci, pengawas

keuangan belum bekerja secara maksimal untuk mengawasi, penentuan

mekanisme pengeluaran keuangan sekolah kurang diteliti, penggunaan dana

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

85

sekolah kurang sesuai dengan RAPBS, dan pembinaan staf untuk penyusunan

RAPBS, dan pembuatan laporan keuangan perlu ditingkatkan lagi

b. Peluang dan Ancaman Pengelolaan Keuangan

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan analisis

faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil tersebut

diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel

Tabel 4.11

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan keuangan

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Mengajukan proposal dana

RAPBS ke instansi terkait pemerintah.

0,5 4 2

2 Mengajukan sumber dana ke masyarakat sekitar

0,5 3 1,5

Total skor 1 3,5 Ancaman 1 Kurangnya transparansi

administrasi keuangan sekolah 0,35 3 1,05

2 Adanya tidakan yang kurang berprinsip dalam menggunakan uang

0,32 3 0,96

3 ancaman dari pemerintah akan dijerat hukum jika dalam penggunaan uang tidak sesuai dengan prosedur yang ada.

0,33 3 0,99

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan keuangan dan Focus Group

Discussion

Peluangnya adalah pengajuan proposal RAPBS ke instansi yang terkait.

Jika tidak ada dana maka kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara maksimal.

Karena semua kegiatan memrlukan dana. Maka SD ini memanfaatkan dana

sebaik mungkin. Sekolah jarang melakukan penarikan sumber dana dari siswa,

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

86

karena sekarang ada program sekolah gratis oleh pemerintah. Jadi semua dana

ditanggung pemerintah, sekolah mendapatkan dana itu dengan pengajuan

proposal RAPBS.

Selain peluang juga ada ancaman bagi sekolah, biasanya sekolah kurang

transparansi atau terbuka dalam hal keuangan. Adanya tindakan yang kurang

berprinsip dalam menggunakan uang dan adanya ancaman dari pemerintah akan

dijerat hukum jika dalam penggunaan uang tidak sesuai dengan prosedur yang

ada.

4.2.1.6 Pengelolaan Hubungan Masyarakat

Dari instrumen hubungan dengan masyarakat akan dianalisis dari sisi

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan pengelolaan hubungan dengan masyarakat

Kekuatan dan kelemahan pengeolaan hubungan dengan masyarakat dianalisis

dengan perhitungan bobot dan rating. Dari hasil perhitungan diperoleh:

Tabel 4.12

Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Untuk Pengelolaan hubungan dengan masyarakat

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Adanya komite sekolah 0,3 4 1,2 2 Hubungan orang tua dengan

sekolah baik 0,25 4 1

3 Adanya pertemuan sekolah dengan komite sekolah

0,25 4 1

4 Melibatkan komite dalam kegiatan sekolah

0,2 3 0,6

Total skor 1 3,8 Kelemahan 1 Pembuatan jadwal bertemu

dengan orang tua siswa kurang diperjelas

0,2 4 0,8

2 Anjangsana kerumah yang dilakukan oleh guru belum

0,2 3 0,6

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

87

berjalan 3 Kurang terbukanya anatara

sekolah dengan orang tua siswa 0,2 3 0,6

4 Pemberian motivasi terhadap orang tua siswa agar mau membimbing anaknya dirumah belum dimaksimalkan

0,2 3 0,6

5 Sekolah kurang melibatkan diri jika ada kegiatan dalam masyarakat setempat

0,2 3 0,6

Total Skor 1 3,2 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan hubungan dengan masyarakat

dan Focus Group Discussion

Hubungan dengan masyarakat juga merupakan hal penting yang harus

dilakukan oleh sekolah. Karena masyarakat juga sangat berpengaruh dalam

pelaksanaan pendiidkan di sekolah. Maka harus ada pengelolaan hubungan

dengan masyarakat. Pengelolaan hubungan dengan masyarakat dilakukan SD

Negeri 2 Nglangitan secara baik. Dari pengelolaan hubungan msyarakat banyak

yang menjadi faktor kekuatan SD. Karena sekolah menjalin hubungan baik

dengan masyarakat. Di sekolah ada juga Komite Sekolah, wakil dari masyrakat.

Pengikut setaan komite sekolah dalam merencanakan kegiatan sekolah telah

dilakukan SD Negeri 2 Nglangitan. SD juga sering mengadakan pertemuan

dengan Komite Sekolah, untuk berdiskusi, ataupun bertukar pengetahuan atau

pengalaman.

Tetapi juga ada kelemhaan kadang untuk mengadakan pertemuan denagn

komite sekolah tidak dilakukan pembuatan jadwal bertemu. Guru juga jarang

melakukan anjangsana, jadi mengakibatkan kurang terbuka antara sekolah

dengan orang tua siswa. jika hal itu dilakuakn dapat sekaligus memotivasi orang

tua untuk memotivasi anaknya dirumah

b. Peluang dan Ancaman

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis berdasarkan

analisis faktor eksternal (EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil

tersebut diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabe

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

88

Tabel 4.13

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Pengelolaan Hubungan Dengan Masyarakat

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Kerja sama sekolah dengan

organisasi daerah setempat 0,5 4 2

2 Kerja sama sekolah dengan puskesmas setempat

0,5 3 1,5

Total Skor 1 3,5 Ancaman 1 Keluhan masyarakat terhadap

sekolah 0,5 3 1,5

2 Masyarakat lebh tertarik sekolah dikota

0.5 3 1,5

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen pengelolaan hubungan dengan masyarakat

dan Focus Group Discussion

Pengelolaan hubungan dengan masyarakat memberikan banyak peluang

bagi Sekolah. Karena sekolah adapat menjalin hubungan dengan instansi-

instansi sekitar sekolah. Dengan adanya huungan yang baik dapat dilakuakn

kerja sama. Seperti berhubungan dengan kantor pertanian, mungkin suatu asat

kantor pertanian itu dapat memberikan penyuluhan tentang pertanian pada siswa

ataupun orang tua siswa. Dengan puskesmas setempat juga dapat memberikan

keuntungan sekolah karena puskesmas sering terjun langsung ke lapangan untuk

memberikan layanan kesehatan, siswasiswa SD dapat mendapatkan layanan

kesehatan tersebut.

Ancaman yang perlu diperhatikan oleh sekolah adalah, orang tua yang

sering mengeluh tentang sekolah, jika ada pungutan biaya. Juga kemungkinan

ada orang tua siswa di sekitar sekolah yang lebih tertarik untuk menyekolahkan

anaknya di sekolah yang berada di kota.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

89

4.2.2 Kekuatan dan Kelemahan, serta Peluang dan Ancaman di SD Negeri 2

Nglangitan berdasarkan hasil analisis SWOT

Dari 6 data hasil analisis SWOT yang dikerjakan oleh peneliti saat

melakukan observasi, studi dokumentasi, dan FGD (focus group disscusion)

bersama seluruh anggota SD Negeri 2 Nglangitan yang meliputi: 12 orang guru, 2

orang komite sekolah, 3 orang tua siswa, dan 3 orang murid kelas 6, data yang

lengkap bisa dianalisis ada 6 data. Data ini dipilah lagi komponen input, proses,

dan output. Berdasarkan hasil tersebut dilengkapi dengan wawancara dan focus

group disscusion bersama dengan kepala sekolah SD diperoleh 3 matrik, yaitu

matrik Internal Factor Analysis Summary dan matrik External Factor Summary

serta matrik SWOT untuk komponen input, proses dan output.

4.2.2.1 Komponen Input

Berdasarkan pendekatan sistem terbuka Lewis dan Smith (dalam

Supramono, 2007), yang masuk dalam komponen input adalah pengelolaan

kurikulum, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan/ SDM, pengelolaan

sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan dan pengelolaan hubungan dengan

masyarakat.

Masing-masing sub ini dikaji berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang

dan ancaman.

a. Kekuatan dan kelemahan komponen Input

Kekuatan dan kelemahan input dianalisis dengan perhitungan bobot dan rating.

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil:

Tabel 4.14

Internal Factor Analysis Summary ( IFAS )

Untuk Komponen Input

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Sekolah telah mererapkan kurikulum

KTSP 0,14 4 0,56

2 Membuat program tahunan 0,12 4 0,48 3 Membuat program semester 0,12 4 0,48

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

90

4 Penerimaan siswa baru dilakukan secara terorganisir

0,1 4 0,4

5 Memilih guru-guru yang berkualitas dalam mengampu kelas

0,1 4 0,4

6 Memiliki buku ajar untuk guru, siswa, dalam bentuk buku paket, LKS, ataupun buku-buku yang lain

0,08 4

0,32

7 Layanan perpustakaan oleh petugas 0,08 3 0,24 8 Pemanfaatan alat peraga dari

pemerintah seperti KIT IPA, Matematika dan lainnya.

0,08 3 0,24

9 Menyusun RAPBS 0,09 3 0,27 10 Adanya komite sekolah 0,09 4 0,36 Total Skor 1 3,75 Kelemahan 1 Semua calon siswa diterima tanpa

menggunakan syarat tertentu 0,15 3 0,45

2 Pemberian bimbingan bagi siswa yang bermasalah kurang ditindak lanjuti

0,15 3 0,45

3 Belum ada guru khusus untuk bimbingan konseling

0,14 3 0,42

4 Kegiatan KKG dan MGMP kurang ditingkatkan lagi

0,15 3 0,45

5 Belum adanya layanan laboratorium 0,14 3 0,42 6 Penentuan keperluan dana belum

dirinci secara maksimal 0,14 3 0,42

7 Kurang terbukanya sekolah dengan orang tua siswa atau masyarakat

0,13 3 0,39

Total skor 1 2,6 Sumber : pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan Focus Group Discussion

Komponen input merupakan pengelolaan kurikulum, pengelolaan

kesiswaan, pengelolaan ketenagaan/ SDM, pengelolaan sarana dan prasarana,

pengelolaan keuangan dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat. Data yang

masuk dalam input yaitu hanya data yang paling menonjol dari semua aspek

MBS.

Seperti halnya penerapan kurikulum KTSP merupakan hal yang paling

pokok, karena untuk pelaksanaan suatu pembelajaran di sekolah, pembuatan

promes, prota dan RPP. Dari pengelolaan kesiswaan adalah penerimaan siswa

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

91

baru dilakukan secara terorganisir. Dari pengelolaan ketenagaan yaitu pemilihan

guru-guru yang berkualitas, yang dimaksud disini adalah membagi secara urut

tugas guru sesai dengan kemampuan. Dan mengangkat guru-guru yang masih

kurang berkompetensi menjadi berkompetensi. Adanya saling menopang, karena

demi tercapainya sekolah yang maju dan unggul dalam bidang akademik maupun

non akademik. Pengelolaan sarana dan prasarana menciptakan lingkungan yang

bersih, juga merupakan faktor kekuatan karena dengan lingkungan yang bersih

akan merasa nyaman, proses Kegiatan Belajar Mengajar juga tidak terganggu.

Daya tampung siswa merupakan kekuatan dari pengelolaan kesiswaan. Dari unsur

pengelolaan keuangan yaitu adanya pencataan semua pendapatan dan pengeluaran

sekolah. Karena semua itu sangat penting, untuk penyusunan laporan keuangan

dan mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan. Dan kekuatan dari

pengelolaan hubungan dengan masyarakat adalah hubungan yang baik antara

sekolah dan masyarakat agar masyarakat bisa mendukung secara sepenuhnya

semua kegiatan yang ada dalam sekolah. Untuk perpustakaan belum memadai

karena buku-buku yanga da masih terbatas. Belum ada juga ruang laboratorium

yang khusus, praktek sering dilakukan di ruang kelas atau diluar kelas. alat peraga

ada yang belum digunakan sepenuhnya. Dan kadang masih kurang sadar akan

kebersihan sekolah.

Dari dua faktor yang mempengaruhi input SD Negeri 2 Nglangitan

tersebut ternyata faktor kekuatan menjadi faktor yang lebih dominan daripada

faktor kelemahan. Kelemahan yang berkaitan dengan fasilitas dapat diatasi

dengan mengoptimalkan kekuatan yang lebih dominan.

b. Peluang dan anacaman Komponen Input

Data tentang peluang dan ancaman disusun dan dianalisis faktor eksternal

(EFAS). Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil seperti tertulis dalam tabel:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

92

Tabel 4.15

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Komponen Input

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Penentuan daya tampung sekolah

atau jumlah siswa baru yang akan diterima

0,3 4 1,2

2 Membuat rencana kegiatan ekstrakulikuler yang akan diadakan di sekolah

0,18 4 0,72

3 Memanfaatkan alat peraga atau media pembelajaran

0,18 4 0,72

4 Mengajukan RAPBS ke instansi terkait pemerintah

0,18 4 0,72

5 Hubungan dengan masyarakat baik

0,16 4 0,64

Total Skor 1 4 Ancaman 1 Banyak bermunculan SD yan

bertaraf nasional 0,2 3 0,6

2 ancaman yang dijerat oleh hukum apabila dalam pengelolaan keuangan tidak sesuai dengan setruktur

0,3 3 0,9

3 Keluhan masyarakat terhadap sekolah

0,3 3 10.9

4 Masyarakat lebih tertarik sekolah dikota

0,2 3 0,6

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan Focus Group Discussion

Ada beberapa hal yang menjadi peluang bagi SD Negeri 2 Nglangitan saat

ini ada begitu banayak media yang bisa digunakan guru untuk mengembangkan

diri. Mulai dari banyaknya pelatihan yang bagus dan inovatif berkaitan denagn

pendidikan, sampai pada banyaknya sumber belajar.

Data perkembangan jumlah daya tampung siswa juga sudah cukup baik, dan terus

maju. Rencana pembuatan program ekstrakulikuler ataupun bahkan sudah

berjalan itu menunjukan bahwa sekolah ingin lebih maju karena selain sekolah

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

93

mengembangkan diri dalam bidang akademik sekolah juga mau mengembangkan

bidang non akademik. Agar semua itu seimbang.

Semua hal yang sudah disebutkan merupakan peluang yang sangat baik

bagi SD negeri 2 Nglangitan. Tetapi selain peluang-peluang tersebut ada bebrapa

hal yang menjadi ancaman bagi SD Negeri 2 Nglangitan, ancaman itu antara lain

seperti di bawah ini.

Banyak bermunculan SD yang bertaraf internasional, ataupun

internasional. Adanya ancaman yang dijerat oleh hukum apabila dalam

pengelolaan keuangan tidak sesuai dengan setruktur, adanya keluhan dari

masyarakat terhadap sekolah dan masyarakat lebih tertarik untuk sekolah di kota.

Dari hasil analisis faktor sksternal tersebut diketahui bahwa SD Negeri 2

Nglangitan mempunyai banyak peluang yang masih dapat dimanfaatkan. Memang

ada beberapa hal menjadi ancaman input bagi SD Negeri 2 Nglangitan yang perlu

mendapat perhatian, tetapi faktor peluang masih belum dominan.

4.2.2.2 Komponen Proses

Komponen proses berdasarkan pendekatan sistem terbuka Lewis dan Smith

(dalam wulaningrum, 2007) meliputi desain pembelajaran, metode pembelajaran,

dan sistem aalisis data. Dari analisis terhadap semua faktor itu didapat kekuatan

dan kelemahan untuk komponen proses pada tabel 4.16, dan peluang serta

nacaman untuk komponen proses pada tabel 4.17

a. Berdasarkan daa yang masuk, diketahui bahwa yang menjadi kekuatan dan

kelemhan dari komponen proses di SD Negeri 2 Nglangitan adalah:

Tabel 4.16

Internal Factor Analysis Summary ( IFAS )

Untuk Komponen Proses

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Guru menerapkan kurikulum KTSP

dalam pembelajaran 0,2 4 0,8

2 Guru mengajar 6 hari tiap minggu 0,15 4 0,6 3 Menjabarkan GBPP menjadi analisis 0,25 4 1

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

94

mata pelajaran 4 Membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran 0,2 4 0,8

5 Menentukan standar penilaian tiap mata pelajaran

0,2 4 0,8

Total skor 1 4 Kelemahan 1 Ada guru kelas dua yang belum

menerapkan kurikulum KTSP secara maksimal

0,35 3 1,05

2 Menyusun jadwal perbaikan dan pengayaan belum secara optimal karena setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi SKBM (standar kegiatan belajajar mengajar)

0,32 3 0,96

3 Kurang diadakan remidiasi dan pengayaan

0,33 3 0,99

Total Skor 1 3 Sumber: pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan Focus Group Discussion

Proses transformasi dilihat dari sisi kurikulum sekolah, desain

pembelajaran, metode pembelajaran, sistem data dan analisis data. Desain

pembelajaran di SD Negeri 2 Nglangitan mempunyai kekhususan dan membuat

beberapa SD lain mengikutinya. Desain ini menjadi faktor kekuatan yang sangat

dominan.

Sejalan dengan amanat UU 20/23 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, SD Negeri 2 Nglangitan telah

merancang kurikulum tingkat SD yang mengakomodasi penerapan MBS untuk

menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di

daerah. Kurikulum SD Negeri 2 Nglangitan disuusn dalam rangka mencapai

tujuan pendidikan nasional dan berlandaskan: tahap perkembangan siswa,

kesesuaian dengan lingkungnan, kebutuhan pembangunan, perkembanagna

IPTEK, serta menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar bac, tulis, hitung

yang dpat diterapkan dalam kehidpan sehari-hari. SD Negeri 2 Nglangitan juga

mengefektifkan sistem pembelajaran 6 hari belajar.

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

95

Metode pembelajaran yang diguankan guru bukan metode konvensional,

tetapi guru menggunakan berbagai cara suapaya anak sudah selesai belajar di

dalam kelas. misalnya, hand sign, menyanyikan materi pelajaran, cerita lucu,

plesetan, gambar, sosiodrama, singkatan, dan berbagai cara lain agar kreatif.

Selain semua kekuatan pada transformasi proses ada beberapa kelemahan yang

menjadi perhatian. Beberapa guru belum memahami tentang kurikulum sehungga

dalam pengimpementasikan kurikulum dalam pembelajaran kurang optimal. Jika

ada nilai yang kurang dari KKM, seharusnya guru menyiapakan jadwal remidi

dan pengayaan bagi yang sudah memenuhi KKM. Tetapai banyak kemungkinan

untuk mengatur jadwal pengayaan dan remidiasi kurang maksimal.

Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa SD Negeri 2 Nglangitan

mempunyai kekuatan yang sanagt dominan dalam sisi proses pembelajaran.

sedangkan kelemahan pada komponen proses ini lebih banyak disebabkan karena

adanya kelemahan guru dalam melaksanakan proses tersebut. Namun kelemahan

ini tidak lebih dominan daripada faktor kekuatan.

b. Untuk komponen proses di SD Negeri 2 Nglangitan ada beberapa peluang dan

ancaman yang perlu dicermati. Berdasarkan analisis diperoleh hasil :

Tabel 4.17

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Komponen Proses

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Memasukan model pembelajaran

yang sesuai dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan, termasuk tes formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

0,35 4 1,4

2 Memberikan tugas-tugas dan latihan

0,3 4 1,2

3 Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penataran

0,35 4 1,4

Total skor 1 4 Ancaman 1 Evaluasi belum benar-benar 0,35 3 1,05

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

96

dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran

2 Adanya persaingan kompetensi guru

0,35 3 1,05

3 Perkembangan IPTEK yang sangat pesat menyebabkan guru sulit untuk mengikutinya

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan Focus Group Discussion

Memasukan model-model yang sesuai denagn pembelajaran adalah faktor

kekuatan dari komponen proses ini. Dengan penerapan model pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang akan diajarkan, bisa mencapai tujuan pembeljaaran

yang maksimal. Transformasi yang dilakukan guru pada murid tercapai secara

optimal.

Memberikan tugas-tugas ataupun latihan dapat juga menmbah kektifan

siswa dalam belajar. Mereka akan elalu aktif dalam pembelajaran sehingga dapat

mendukung proses KBM. Proses KBM akan lebih aktif dan tidak membosankan.

Peluang pada guru untuk mengikuti penatatran atau seminar juga dapat menmbah

wawasan guru. Apalagi dengan perkembangan zaman ini, guru juga dituntut untuk

selalu mengikuti perkemabangan zaman dan perubahan yang selalu terjadi.

Selain adanya peluang yang dapat digunakan untuk memajukan sekolah

ada juga ancaman yang harus dihadapi dan siap untuk mencari jalan keluarnya.

Ancaman yang ada mungkin dsebabkan juga karena SD berada di desa sehingga

anak-anak itu kurang percaya diri. Guru yang tidak verkompeten juga mrupakan

ancaman, jika guru tidak berkompeten bagaimana denagn siswanya. Jadi guru

harus mampu dan mau meningkatkan kompetensinya.

Ancaman tersebut bisa mengancam SD Negeri 2 Nglangitan dari sisi proses.

Tetapi faktor peluang lebih dominan dari faktor ancaman sehingga SD Negeri 2

Nglangitan dapat memanfaat kan peluang untuk kemajuan.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

97

4.2.2.3 Komponen Out Put

Berdasarkan pendekatan sistem terbuka Lewis dan Smith (Wulaningrum, 2007)

yang masuk dalam komponen output adalah prestasi murid dan pasca kelulusan.

Dari hasil pengkajian terhadap keduanya diperoleh data kekuatan dan kelemahan

pada tebel 4.18 serta peluang dan ancaman pada tabel 4.19

a. Kekuatan dan kelemahan komponen output

Untuk prestasi murid dan pasca kelulusan di Sd Negeri 2 Nglangitan ada bebrapa

hal yang perlu di perhatikan dari sisi internal berikut iniadalah data kekuatan dan

kelemahan output SD Negeri 2 Nglangitan.

Tabel 4.18

Internal Factor Analysis Summary ( IFAS )

Untuk Komponen Output

No Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan 1 Mempunyai prestasi akademis dan

non akademis 0,35 4 1,4

2 Efektifitas pembelajaran dicek melaui post tes

0,3 4 1,2

3 Lulusan SD Negeri 2 Nglangitan memiliki nilai rata” tinggi ditingkat kecamatan

0,35 4 1,4

Total Skor 1 4 Kelemahan 1 Kekhawatiran orang tua bahwa anak

tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di SD Negeri 2 Nglangitan

0,55 3 1,65

2 Orang tua merasa nilai di SD negeri 2 nglangitan mudah karena banyak anak yang mendapat nilai bagus

0,45 3 1,35

Total Skor 1 3 Sumber: pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan focus Group Disscusion

Proses pendidikan berjalan secara dinamis, seiring dengan perjalanan waktu.

Output SD Negeri 2 Nglangitan dilihat dari prestasi murid pasca kelulusan.

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

98

Prestasi murid SD Negeri 2 Nglangitan dapat dikatakan baik. Walaupun SD ini

berada di Desa, tetapi prestasi akademik dapat diraih.

Bukan hanya prestasi siswa sebagai individu juga baik, tetapi rata-rata nilai

siswa termasuk baik di kecamatan Tunjungan. Mungkin salah satu faktor yang

membuat hasil ini adalah karena efektivitas pembelajaran dicek melalui post tes.

Kelulusan mencapai 100%, nilai rata-rata hasil ujian pun mendapat peringkat 2

dari 33 SD, dan peringkat 16 dari 593 di Kabupaten. di kecamatan Tunjungan.

Lulusan dari SD Negeri 2 Nglangitan juga banyak yang diterima di SLTP

Kecamatan Tunjungan. Bagi yang mampu, ada juga siswa yang melanjutkan

SLTP di kota. Karena jarak Desa dengan Kota juga dapat dibilang cukup jauh

maka anak-anak banyak yang memilih di SLTP Kecamatan saja, SLTP di

Kecamatan Tunjungan juga tidaka kalah denagn SLTP di Kota, karena SLTP itu

juga masuk 10 besar di kabupaten Blora.

Selain faktor kekuatan yang dimiliki, komponen output juga memiliki

kelemahan. Kelemahan ini berkaiatan dengankekhuatiran orang tua siswa SD

Negeri 2 Nglangitan terhadap mutu lulusan SD Negeri 2 Nglangitan. Orang tua

khawatir anak-anaknya tidak dapat mengikuti proses pembelajaran di luar Sekolah

SD Negeri 2 Nglangitan. Karena orang tua merasa nilai bagus di SD Negeri 2

Nglangitan mudah dicapai.

Dari hasil analisis, nampak bahwa faktor kekuatan lebih dominan daripada faktor

kelemahan, oleh karena itu pembuatan strategi pengembangan akan memerhatikan

hasil analisis ini.

b. Peluang dan ancaman komponen output

Selain kekuatan dan kelemahan, yang menjadi peluang dan ancaman untuk

komponen output di Sd Negeri 2 Nglangitan adalah

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

99

Tabel 4.19

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Untuk Komponen Output

No Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang 1 Sekolah menjalin hubungan dengn

jenjang sekolah diatasnya (SLTP) 0,5 4 2

2 Pengikutsertaan siswa dalam lomba-lomba akademik maupun non akademik

0,5 4 2

Total Skor 1 4 Ancaman 1 Orang tua melihat lebih melihat

keberhasilan anak dari sisi nilai hasil/nilai, bukan dari proses

0,5 3 1,5

2 Ambisi orang tua yang tidak realistis terhadap anak

0,5 3 1,5

Total Skor 1 3 Sumber : pengolahan dari instrumen analisis SWOT dan focus Group Disscusion

Untuk komponen output ada dua peluang, peluang pertama adalah sekolah

menjalin hubungan dengan jenjang sekolah diatasnya (SLTP), sehingga lulusan

dari SD Negeri 2 nglangitan dapat diterima di sekolah tersebut. Pengikutsertaan

siswa dalam lomba-lomba akademik maupun non akademik.

Faktor ancaman bagi komponen output di SD Negeri 2 Nglangitan juga

masih berhubungan dengan orang tua. Bagi orang tua keberhasilan masih sering

diukur dengan hasil belajar yang baik, bukan dari sisi proses. Karena hasil

menjadi hal yang sangat penting, sering orang tua masih memiliki ambisi yang

tidak realistis terhadap anaknya.

Tidak mudah untuk mengubah paradigma berfikir orang tua yang kurang

tepat ini. Tetapi faktor peluang yang dimiliki SD Negeri 2 Nglangitan untuk

membentuk generasi muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan siap

menghadapi masa depan lebih dominan daripada ancaman yang muncul.

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

100

4.2.3 Strategi dan Renacana tindakan SD Negeri 2 Nglangitan

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan kualitas sekolah melalui

prinsi-prinsip MBS dan analisis SWOT dibuatlah strategi dan rencana tindakan.

Ini yang disebut dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik dimulai dari

identifikasi yang memberi arah dan fokus, analisis kondisi eksternal dan analisis

kondisi internal termasuk didalamnya pengelolaan kurikulum, pengelolaan

kesiswaan, pengelolaa ketenagaan/SDM, pengelolaan Sarana dan Prasaran,

pengeolaan keuangan dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat. Dari analisis

kondisi eksternal di identifikasi kekuatan dan kelemahan. Berdasarkan identifikasi

itu dibuat strategi rencana tindakan. Ini yang dimaksud dengan perencanaan

strategik. Sedangkan proses manajemen startegik adalah keseluruhan proses yang

menekankan perencanaan strategik, implementasi, hingga evaluasi (Robbins dan

Coulter, dalam Supramono 2007).

Startegi pengembangan di SD Negeri 2 Nglangitan dibagi menjadi tiga, Strategi

itu meliputi startegi pengembangan input, strategi pengembangan proses dan

strategi pengembangan output.

4.2.3.1 Strategi pengembangan Input di SD Negeri 2 Nglangitan

Dari hasil analisis SWOT diperoleh hasil bahwa skor kekuatan dikurangi

skor kelemahan adalah 1,15, skor peluang dikurangi skor ancaman adalah 2. Ini

menghasilkan strategi di kuadran SO (Strengths-Oppurtunities), yaitu strategi

agresif yang mendukung pertumbuhan (growth strategy). Menurut Supramono,

2007, strategi ini menggunakan kekuatan internal sekolah untuk meraih peluang-

peluang yang ada di luar sekolah. Berikut ini adalah strategi pengembangan input.

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

101

Tabel 4.20

Strategi Pengembangan Input

Berdasarkan Analisis SWOT

IFAS

EFAS Weaknesses (W) Strengths (S)

Opportunities

(O)

5

4

3

2

1

1. Penentuan daya tampung sekolah atau jumlah siswa baru yang akan diterima

2. Membuat rencana kegiatan ekstrakulikuler yang akan diadakan di sekolah

3. Memberikan kesempatan guru untuk mengikuti penatarn

4. Progam pendanaan yang baik 5. Memanfaatkan alat peraga dalam

pembelajaran 6. Hubungan sekolah dengan

masyarakat yang baik (1,15 , 1)

Treaths (T)

-5 -4 -3 -2

-1

-1

-2

-3

-4

-5

1 2 3 4

5

Sumber tabel: komponen input

Strategi pengembangan umum input dibagi menjadi 6 yaitu dari sisi

kurikulum, siswa, SDM, sarana prasarana keuangan dan hubungan engan

masyarakat. Siswa dalah komponen yang paling penting. Maka sekolah membuka

daya tampung siswa yang cukup banyak. Untuk proses pembelajaran ditentukan

adanya pembuatan kurikulum, hubungan dengan masyarkat juga mempengaruhi

kelangsungan belajar di sekolah karena sebagai pendukung. Kebersihan dalam

sekolah adalah untuk menciptakan kenyamanan di sekolah. Agar proses

pembelajaran mecapai tujuan yang diharapkan maka perlu adanya pemanfaatan

WT ST

WO SO

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

102

alat peraga. Dan semua kebutuhan di sekolah membutuhkan dana, maka perlu

adanya program pendanaan yang baik.

4.2.3.2 Strategi Pengembangan proses SD Negeri 2 Nglangitan

Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis SWOT untuk komponen proses,

skor kekuatan dikurangi skor kelemahan adalah 1, sedangkan skor peluang

dikurangi skor ancaman adalah 1. Jadi strategi pengembangan untuk proses di SD

Negeri 2 terletak di kuadran SO (Stregths-oppurtunities), yaitu strategi agresif

yang mendukung pertumbuhan (growth strategi). Bearti menggunakan kekuatan

internal sekolah untuk meraih peluang –peluang yang ada di luar sekolah

(Supramono, 2007)

Tabel 4.21

Strategi Pengembangan Proses

Berdasarkan Analisis SWOT

IFAS

EFAS Weaknesses (W) Strengths (S)

Opportunities

(O)

5

4

3

2

1

1. Mmenerapkan kurikulum KTSP dalam pembelajaran

2. Menerapakan 6 hari belajar tiap minggu

3. Memasukkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar untun mencapai tujuan pembelajaran

(1,1)

Treaths (T)

-5 -4 -3 -2

-1

-1

-2

-3

-4

-5

1 2 3 4

5

Sumber tabel: komponen proses

WO SO

ST WT

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

103

Srtategi pengembangan proses yaitu di pusatkan pada tiga hal yaitu:

menerapkan kurikulum KTSP dalam pembelajaran, menerapakan 6 hari belajar

dan memasukan model pembelajaran yang sesuai dalam materi ajar untuk

mencapai tujuan pebelajaran. Menerapkan kurikulum KTSP dalam pembelajran

sangat penting, karena itu merupakan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.

penerapan 6 hari belajar adalah untuk mengoptimalkan siswa belajar dalam

lingkungan sekolah dan agar beban belajar dirumah adalah untuk mengulas dan

mengerjakan tugas atau PR saja. Untuk proses pembelajaran agar sesuai dengan

pencapaian tujuan yang diharapakan, diperlukan guru yang kreatif memasukkan

model pembelajran agar siswa dapat berkembang secar aktif dan tidak meras

jenuh. Jika siswa merasa senang dalam belajar pasti siswa akan dapat menyerap

pembelajaran dengan baik.

4.2.3.3 Strategi Pengembangan out put SD Negeri 2 Nglangitan

Dari analisis SWOT diperoleh hasil bahwa untuk output, skor kekuatan

dikurangi skor kelemahan adalah 1 dan skor peluang dikurangi skor ancaman

adalah 1. Hasil analisis ini berada di kuadran SO (Stregths-oppurtunities), yaitu

strategi agresif yang mendukung pertumbuhan (growth strategi). Bearti

menggunakan kekuatan internal sekolah untuk meraih peluang –peluang yang

ada di luar sekolah (Supramono, 2007)

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

104

Tabel 4.22

Strategi Pengembangan Output

Berdasarkan Analisis SWOT

IFAS

EFAS Weaknesses (W) Strengths (S)

Opportunities

(O)

5

4

3

2

1

1. Menggali prestasi akademis dan

non akademis 2. Efektifitas pembelajaran di cek

melalui pos tes 3. Meningkatakan lulusan SD Negeri

2 Nglangitan (1,1)

Treaths (T)

-5 -4 -3 -2

1

-1

-2

-3

-4

-5

1 2 3 4

5

Sumber Tabel: Komponen output

Untuk pengembangan output ada tiga strategi yaitu: menggali prestasi

akademis dan non akademis, efektifitas pembelajaran dicek melalui pos tes,

meningkatkan lulusan SD Negeri 2 Nglangitan dan perlu adanya peningkatan

prestasi akademis dan non akademis, prestasi akademis dapat dilakukan dengan

cara les dari guru, atau bimbingan khusus, dan untuk non akademisnya dapat

digali dari ekstrakulikuler. Setelah pembelajaran selesai hendaknya guru

melakukan pos tes, untuk mengetahui seberapa jauh siswa itu memahami dan

mencek apakah tujuan pembelajran itu sudah tercapai atau belum. Meningkatkan

mutu lulusan, agar masyarakat atau para orang tua lebih mempercayai SD kalau

mutu lulusan di SD Negeri 2 Nglangitan itu baik, dan merangsang masyarakat

WO SO

WT ST

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

105

untuk memilih sekolah itu. Menyiapkan siswa yang mempunyai jiwa

kepemimpinan. Pat Dengan desain ini diharapkan siswa dapat menjadi pemimpin

bukan selalu berarti menjadi ketua atau pimpinan, tapi minimal siswa dapat

mempengaruhi sekitarnya dengan hal positif berdasarkan iman, dan bukan

dipengaruhi untuk melakukan hal-hal yang buruk. Untuk itu sedari SD siswa perlu

dilihat memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

4.2.4 Pembahasan

Aspek-aspek yang dianalisis meliputi pengelolaan kurikulum, pengelolaan

kesiswaan, pengelolaan ketenagaan/SDM, pengelolaan sarana dan prasarana,

pengelolaan keuangan, dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat. Analisis

tiap aspek dilakukan dengan analisis SWOT . Dari analisis SWOT dapat diketahui

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dari tiap aspek.

Berdasarkan hasil analisis SWOT pada aspek-aspek tersebut dimasukkan ke

dalam komponen input, proses dan output. Di dalam komponen proses diambil

dari hasil analisis SWOT pengelolaan kurikulum, pengelolaan kesiswaan,

pengelolaan ketenagaan/SDM, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan

keuangan serta pengelolaan hubungan dengan masyarakat. Komponen prosesnya

diambila dari desain pembelajaran, metode pembelajaran dan analisis data.

Sedangkan untuk komponen outputnya diambil dari prestasi murid dan pasca

kelulusan.

Berdasarkan analisis SWOT komponen input, proses dan output dirumuskan

strategi dan rencana tindakan . strategi rencana tidakan itu meliputi strategi

pengembangan input, proses dan output. Strategi pengembangan input adalah dari

hasil analisis SWOT diperoleh hasil bahwa skor kekuatan dikurangi skor

kelemahan adalah 1,15, skor peluang dikurangi skor ancaman adalah 2. Ini

menghasilkan strategi di kuadran SO (Strengths-Oppurtunities), yaitu strategi

agresif yang mendukung pertumbuhan (growth strategy). Strategi pengembangan

proces adalah Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis SWOT untuk

komponen proses, skor kekuatan dikurangi skor kelemahan adalah 1, sedangkan

skor peluang dikurangi skor ancaman adalah 1. Jadi strategi pengembangan untuk

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek ... - UKSW

106

proses di SD Negeri 2 Nglangitan terletak di kuadran SO (Stregths-oppurtunities),

yaitu strategi agresif yang mendukung pertumbuhan (growth strategy). Strategi

pengembangan out put adalah dari analisis SWOT diperoleh hasil bahwa untuk

output, skor kekuatan dikurangi skor kelemahan adalah 1 dan skor peluang

dikurangi skor ancaman adalah 1. Hasil analisis ini berada di kuadran SO

(Stregths-oppurtunities), yaitu strategi agresif yang mendukung pertumbuhan

(growth strategy).

SD Negeri 2 Nglangitan telah menerapkan prinsip MBS dalam

meningkatkan kualitas sekolah, hal ini dapat dilihat out putnya. SD Negeri 2

Nglangitan ini unggul dalam bidang akademik dan non akademik. Pernah

menjuarai lomba matematika tingkat kecamatan. Selain itu lulusan dari SD Negeri

2 nglangitan juga mencapai 100%. Nilai hasil ujian SD Negeri 2 Nglangitan baik,

dan memuaskan. Bahkan nilai rata-rata ujian sekolah SD Negeri 2 Nglangitan

juga menduduki peringkat ke dua di tingkat kecamatan dari 33 SD dan peringkat

ke enam belas di tingkat kabupaten dari 593 SD. Lulusan dari SD Negeri 2

Nglangitan juga banyak yang diterima di SLTP Negeri 1 Tunjungan, SLTP ini

juga masuk peringkat sepuluh besar ditingkat Kabupaten. Ada juga siswa yang

melanjutkan di sekolah-sekolah yang ada di kota. Prestasi non akademiknya yaitu

menjuarai lomba voly dan sepak takraw di tingkat Kecamatan.