Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW
Transcript of Bab IV. Analisis dan Pembahasan - UKSW
1
Bab IV. Analisis dan Pembahasan
4.1 Profil Sekolah
SD Kristen 04 Eben Haezer terletak di jalan Jendral
Sudirman 109 Kelurahan Kutowinangun Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga dengan nomor telepon (0298)314 181 dan
alamat e-mail [email protected] mulanya
sekolah ini merupakan bagian dari SD Kristen 3
Salatiga.Namun,karena jumlah murid pada tahun 1969
mencapai paralel 3 kelas untuk tiap tingkatan kelasnya
,kemudian oleh pemerintah diwajibkan membuka sekolah
baru pada tahun 1 Januari 1969.Sekolah baru tersebut
diberi nama SD Kristen 04.
SD Kristen 04 pada awal berdirinya berada di bawah
naungan Komisi Sekolah Gereja Kristen Indonesia Salatiga.
Ketika terjadi perubahan status Komisi Sekolah Gereja
Kristen Indonesia menjadi Yayasan Pendidikan Eben Haezer
,maka pada bagian akhir nama SD Kristen 04 ditambahkan
kata Eben Haezer sehingga menjadi SD Kristen 04 Eben
Haezer dengan Nomor Statistik Sekolah Nasional ( NSSN )
102036202026.
SD Kristen 04 Eben Haezer merupakan sekolah
swasta ,termasuk SD imbas ,dengan status akreditasi A (
Amat Baik ).Pada saat penelitian dilaksanakan sekolah ini
dipimpin oleh Ibu Urip Sayekti,S.Pd.Sekolah memiliki 6
rombongan belajar dan dididik oleh 6 guru kelas,3 guru
mata pelajaran,2 guru muatan lokal,1 tenaga Tata Usaha,2
pekarya dan 1 tenaga perpustakaan yang bergabung
2
menjadi tenaga kependidikan di tengah-tengah penelitian ini
dilaksanakan.Pada tahun pelajaran 2014/2015 SD Kristen
04 Eben Haezer memiliki murid sejumlah 144 anak.
Visi sekolah SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga yaitu
“PRIMA” yang artinya sekolah berupaya menghasilkan
peserta didik yang “Produktif, Rajin, Inovatif, Mandiri, Aktif
kreatif”. Dengan bekal yang didapat dari sekolah, peserta
didik nantinya akan menjadi insan yang benar-benar
“PRIMA” bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara,
tetapi yang utama adalah bagi Tuhan. Selain itu motto
sekolah ini yaitu “Bringing Students to a Brighter Future”
tetap menjadi landasan bagi guru-guru untuk terus
berjuang membawa peserta didik menuju masa depan yang
lebih cerah.
4.2 Potensi dan Masalah
Pengembangan model awal perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer diperoleh setelah mengisi angket yang disusun
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
Standar Nasional Perpustakaan untuk Sekolah Dasar.
Berikut ini hasil angket tentang perpustakaan SD Kristen 04
Eben Haezer:
3
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Angket
Perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Komponen Skala Skor
Ideal
Peroleha
n
Prosenta
se
Kesenja
ngan
Koleksi buku
dan non
buku
1-10 100 64 64 % 36 %
Layanan yang
mendukung
kurikulum
1-10 90 47 52,22% 47,78
%
Layanan
berbasis TIK 1-10 80 32 40 % 60 %
Pengalokasia
n anggaran
5%
1-10 60 29 48,33 % 51,67
%
Hasil Evaluasi Diri Sekolah pada tabel 4.1 kemudian
diwujudkan berupa skema pengembangan model awal
perpustakaan Sd Kristen 04 Eben sebagai berikut:
Gambar 4. 1 Pengembangan Model Awal Perpustakaan SD Kristen
04 Eben Haezer
Berdasarkan skema 4.2 kemudian dilanjutkan dengan
menyusun analisis SWOT untuk menentukan strategi
pengembangan yang dibutuhkan.
4
4.2 Pengumpulan Data
Setelah mengetahui pengembangan awal yang
dilaksanakan oleh perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
Salatiga,langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
mengenai kekuatan,kelamahan ,peluang dan ancaman yang
dihadapi ( SWOT ).Analisis SWOT dilakukan dengan melalui
Focus Group Discussion. Komponen yang dianalisis
berdasarkan teori Anthony Giddens dan mengacu pada
pasal 23 Undang-undang Perpustakaan nomor 43 tahun
2007 yang meliputi 1) pengembangan koleksi,
2) pengembangan layanan yang mendukung kurikulum,
3) pengembangan perpustakaan berbasis IT, dan 4)
penggunaan anggaran minimal 5% dalam mengembangan
perpustakaan.
FGD dilaksanakan dengan melibatkan kepala sekolah,
dewan pendidik dan petugas perpustakaan. FGD
dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan penjelasan sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Kegiatan FGD Pengembangan Perpustakaan
Tahap Kegiatan
1
Mendiskusikan kekuatan,kelemahan, peluang dan tantangan
perpustakaan sekolah serta menentukan variabel yang akan
dianalisis
2 Skoring analisis SWOT dan menentukan strategi yang akan
digunakan
3 Klarifikasi mengenai hasil analisis SWOT
Untuk memperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan, dilaksanakan Focus Group
Discussioan. Berikut ini dideskripsikan pertanyaan panduan
5
diskusi yang digunakan untuk FGD dan jawaban yang
diperoleh sebagai hasil diskusi:
a. Pengembangan koleksi:
1) Bagaimana kondisi koleksi perpustakaan saat ini?
Apakah sudah memiliki koleksi lain selain buku
teks? (seperti buku referensi, alat peraga, buku
bacaan, majalah, dll) Berdasarkan hasil diskusi
guru-guru, koleksi perpustakaan terdiri dari buku
teks dan koleksi yang lain. Namun, jenis dan
jumlahnya masih kurang, sehingga kadang-kadang
anak-anak merasa bosan. Buku-buku
perpustakaan sebagian besar berupa bantuan dari
pemerintah melalui DAK tahun 2008. Sampai saat
ini belum ada penambahan koleksi yang berupa
buku. Penambahan hanya berupa majalah anak-
anak. Buku referensi, berdasarkan penjelasan dari
petugas Perpustakaan Bapak Catur P, sudah ada
masih kurang Belum ada terbitan baru.
2) Bagaimana pengadaan koleksi perpustakaan?
Apakah melibatkan dewan pendidik? Pengadaan
koleksi pertama melalui Dana Alokasi Khusus dari
pemerintah tahun 2008. Setelah itu koleksi
diadakan dengan membeli Dewan pendidik
dilibatkan dengan mengusulkan judul dan jenis
buku yang dibutuhkan, bahkan dalam proses
pembelian. Pembelian dilakukan melalui penerbit
maupun di toko buku. Pengadaan dengan tukar
menukar belum pernah dilakukan. Buku
sumbangan, selain dari pemerintah sangat sedikit.
Belum ada gerakan untuk meminta sumbangan
buku kepada siswa, komite maupun masyarakat.
6
3) Apakah rencana pengadaan buku atau koleksi
direncanakan dalam RAPBS? Bagaimana
realisasinya? Pengadaan buku direncanakan di
RAPBS sekolah, dan terelasir sebagian kecil.
Realisasi baru untuk pengadaan majalah.
4) Apakah terjadi penambahan buku secara berkala?
Apa kendalanya? Penambahan buku yang
dilakukan secara berkala adalah majalah.
Sedangkan pengadaan koleksi belum terealisir
sesuai program tahunan Koleksi non buku belum
ada penambahan secara berkala. Kendalanya
adalah keterbatasan anggaran, khususnya yang
bersumber pada dana BOS, misalnya ketika
kebutuhan buku tertentu mendesak, dana BOS
belum cair.
b. Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum .
1) Bagaimana pelaksanaan layanan sirkulasi
(peminjaman dan pengembalian)? Apakah
mengalami kendala?. Layanan berjalan lebih
lancar. Saat ini sudah ada pustakawan.
Administrasi perpustakaan sedang dibenahi.
Pelayanan masih bersifat perintisan dan simple.
Buku administrasi untuk mendukung layanan
belum tersedia, termasuk buku pengunjung
maupun buku induk. Sarana prasarana dan
penataan ruangan belum mendukung layanan.
Ruangan terkesan suram dan kurang menarik.
Luas perpustakaan tidak memadai untuk aktifitas
membaca dan kegiatan yang lain karena berbagi
dengan ruang komputer. Buku-buku belum
dikatalogisasi .
7
2) Apakah sudah melaksanakan layanan bimbingan
baik kepada pengguna potensial maupun aktual?
Kendala? Layanan pendekatan kepada pemustaka
potensial sudah dilaksanakan, namun baru
sebatas himbauan, baik oleh guru maupun
pustakawan. Guru dan pustakawan menghimbau
anak untuk membaca di perpustakaan. Kegiatan
pembinaan kepada pemustaka aktual sudah
dilaksanakan tapi belum intensif, sebatas
himbauan dan ajakan secara lisan secara klasikal.
Belum diadakan program khusus untuk
pembinaan dan pendekatan kepada pemustaka
supaya ke perpustakaan)
3) Kegiatan apa yang dilakukan untuk
memperkenalkan keberadaan perpustakaan?
Belum pernah diadakan kegiatan untuk
memperkenalkan perpustakaan melalui promosi
perpustakaan.Yang sudah dilaksanakan adalah
beberapa kelas menugaskan siswa untuk
mengerjakan tugas dan mencari informasi dari
buku sumber. Kegiatan khusus yang melibatkan
siswa dan komite untuk memperkenalkan
perpustakaan belum pernah diadakan. Kendalanya
adalah belum pernah muncul ide karena
keterbatasan informasi.
4) Apakah perpustakaan mengadakan layanan
membaca di tempat, hari wajib perpustakaan?
Layanan membaca di tempat dilaksanakan pada
beberapa pelajaran. Hari wajib masuk
perpustakaan untuk siswa dilaksanakan satu jam
pelajaran dalam satu minggu untuk tiap kelas Ada
8
seorang guru yaitu Ibu Priska Winarni, S.Pd yang
mempertanyakan keefektifan hari wajib masuk
perpustakaan mengingat waktunya hanya
35 menit/minggu). Menurut para guru, anak-anak
senang, namun menurut petugas perpustakaan,
anak-anak jenuh karena koleksi yang belum
bertambah jenisnya dan terbatas.
5) Apakah kegiatan perpustakaan dikaitkan dan
mendukung pembelajaran? Belum semua kelas
mengaitkan KMB dengan perpustakaan. Baru kelas
1, 4, dan 5. Kendalanya adalah keterbatasan buku
dan pengelolaan waktu. Khususnya kelas 6 untuk
persiapan ujian.
c. Pengembangan Berbasis IT
1) Apakah sudah melakukan otomatisasi
perpustakaan? Proses otomatisasi sudah
dilaksanakan. Input data sedang dijalankan.
Barcode belum tersedia.
2) Kendala apa yang dihadapi berkaitan dengan
penggunaan IT di perpustakaan? Kendalanya
adalah keterbatasan waktu dan tenaga.
3) Apakah sarana untuk layanan berbasis IT
tersedia? Sarana layanan IT tersedia, kecuali
barcode. Kendalanya adalah komputer yang
tersedia hanya ada 2, namun yang satu tidak
diaktifkan. Komputer tidak dapat digunakan
karena tidak memiliki CD-room .
d. Pengalokasian Dana
1) Apakah pengembangan perpustakaan
direncanakan dalam RAPBS? Ya, pengembangan
perpustakaan direncanakan dalam perencanaan
9
belum diuraikan tentang 5 komponen
pengembangan perpustakan, namun masih
bersifat global.
2) Apakah dana anggaran perpustakaan ada 5%?
Rencana anggaran untuk pengembangan
perpustakaan Rp6.000.000 dari total keseluruhan
anggaran dana BOS Rp28.800.000 atau 20,83%.
Namun bila dibandingkan dengan keseluruhan
anggaran baik yang bersumber dari yayasan
maupun dari dana BOS yang berjumlah
Rp39.825.000 maka prosentasenya adalah 15%.
3) Apakah ada kendala dalam realisasi
penganggaran? Realisasi anggaran belum
mencapai 100%. Sebagian besar anggaran yaitu
sebesar Rp3.000.000 digunakan untuk pembelian
buku kurikulum 2013. Sedangkan yang lainnya
untuk biaya berlangganan majalah dan surat
kabar, Anggaran untuk penambahan koleksi
berupa buku dan non buku belum direalisasikan.
Berdasarkan FGD kemudian disusun analisis SWOT
sebagai berikut:
4.3.1 Kekuatan
a. Memiliki buku teks mata pelajaran sesuai
dengan kurikulum.
b. Koleksi sesuai dengan perkembangan siswa
c. Guru dilibatkan dalam proses pembelian buku
d. Otomatisasi sudah dilaksanakan
e. Pelayanan sirkulasi sudah dilaksanakan
walaupun perangkat pendukung belum lengkap
f. Petugas ramah dan suka menolong
10
g. Sudah diadakan jam wajib wajib perpustakaan,
layanan membaca di tempat dan menyediakan
bahan bacaan
h. Pustakawan berijasaih D2 Perpustakaan
i. Pustakawan memiliki ketrampilan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi
j. Sudah melakukan otomatisasi perpustakaan
untuk pengadaaan, inventarisasi, katalogisasi,
sirkulasi dan penelusuran
k. Menggunakan komputer untuk mengelola SDP
l. Menggunakan sarana elektronik untuk
menyimpan, mengelola dan menyampaikan
informasi kepada pemustaka
m. Pengalokasian dana 5% direncanakan dalam
RAPBS
4.3.2 Kelemahan
a. Jumlah buku bacaan tidak memadai .Belum
mengalamai penambahan sejak pemberian
bantuan DAK 2008
b. Bahan-bahan untuk pengembangan profesi guru dan bahan referensi terbatas baik jumlah maupun jenisnya
c. Koleksi audio visual dan elektronik yang lain masih sedikit dan belum diventaris khusus dalam buku inventaris perpustakaan
d. Koleksi buku dan non buku belum diadministrasikan dengan baik
e. Kondisi ruangan belum menarik minat anak dan guru untuk ke perpustakaan karena kalau siang panas
f. Pengunjung perpustakaan masih sedikit baik guru maupun murid
11
g. Keterbatasan jumlah dan jenis buku
menyebabkan siswa bosan membaca di
perpustakaan
h. Perangkat administrasi untuk mendukung
pelayanan sirkulasi belum memadai
i. Belum diadakan pendekatan untuk pemustaka
potensial
j. Pelaksanaan layanan untuk mendukung
kurikulum kurang maskimal, baru sebagian
kecil kelas
k. Kegiatan pembinaan untuk pengguna aktual
belum maksimal
l. Belum ada kegiatan untuk mempromosikan
perpustakaan
m. Belum tersedia layanan fotokopi dan internet
n. Belum tersedia perangkat komputer yang
memadai dan barkode untuk otomatisasi
o. Penggunaan saluran internet dan komputer
untuk layanan belum maksimal
p. Realisasi anggaran sebagian besar untuk
pembelian buku teks dan langganan.Sedangkan
untuk pembelian koleksi buku bacaan,
referensi dan koleksi non buku belum terealisir
q. Belum mengalokasikan anggaran untuk akses
online dan penggunaan internet dan database
perpustakaan
r. Belum mengalokasikan anggaran untuk
pengembangan potensi perpustakaan, serta
pemeliharaan perabot perpustakaan
12
4.3.3 Peluang
a. Bekerjasama dengan sponsor/donatur, yayasan
dan komite sekolah untuk pengadaan koleksi
baik berupa buku, non buku maupun koleksi
audio visual dan elektronik lainnya
b. Mengembanngkan program kerjasama dengan
perpustakaan lain
c. Mengembangkan program “Peduli Perpustakaan“
bagi warga sekolah
d. Menata ruang perpustakaan supaya lebih
menarik misalnya dengan pengecatan warna
yang cerah, menambah dekorasi yang sesuai
dan penggunaan AC
e. Merancang pembelajaran dengan memanfaatkan
sumber dari koleksi perpustakaan
f. Melibatkan guru dan karyawan untuk
membantu pustakawan dalam
mengadministrasikan koleksi
g. Melibatkan siswa untuk layanan sirkulasi
peminjaman dan pengembalian
h. Mengadakan pelayanan bimbingan bagi siswa
agar mampu menggunakan berbagai jenis
koleksi referensi secara cepat,tepat dan akurat
i. Bekerjasama dengan yayasan dan
memaksimalkan dana BOS untuk pengadaan
komputer, barcode dan layanan internet
j. Pelatihan penggunaan internet untuk
pemanfaatan perpustakaan
k. Pemberian penghargaan bagi siswa yang paling
rajin meminjam buku di perpustakaan secara
berkala
13
l. Bekerjasama dengan komite dan sponsor untuk
mengadakan kegiatan untuk menarik siswa
datang ke perpustakaan misalnya lomba
m. Mempromosikan keberadaan perpustakaan
kepada warga sekolah dan komite sekolah
dengan berbagai kegiatan dalam momen khusus
n. Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk
mengadakan layanan fotokopi
o. Memaksimalkan dana BOS untuk
pengembangan potensi perpustakaan ,termasuk
untuk penambahan koleksi, pelatihan, akes
online dan perawatan perabot
p. Melibatkan yayasan untuk menyediakan
anggaran bagi pengembangan potensi
perpustakaan, termasuk untuk penambahan
koleksi, pelatihan, akes online dan perawatan
perabot
4.3.4 Tantangan
a. Keterbatasan waktu dan tenaga pustakawan
b. Sifat acuh tak acuh dari warga sekolah
berkaitan dengan penambahan koleksi
c. Kurangnya kepedulian komite sekolah terhadap
pengembangan perpustakaan
d. Keterbatasan akses untuk bekerjasama dengan
sponsor
e. Guru bertambah banyak tugasnya selain
mengajar di kelas, yaitu membantu
pengembangan perpustakaan
f. Kemungkinan kurangnya motivasi, ketrampilan
guru dan waktu yang cukup untuk
14
merancang pembelajaran yang menggunakan
sumber dari koleksi perpustakaan
g. Kemungkinan bertambahnya anggaran yang
besar untuk perawatan, penambahan koleksi,
peningkatan potensi
h. Pemustaka kurang berminat menggunakan
internet
i. Sarana prasarana untuk penggunakaan
teknologi informasi dan komunikasi kurang
memadai
j. Anggaran dana BOS dibatasi 5% untuk
pengembangan perpustakaan
k. Memerlukan anggaran besar untuk
penambahan sarana komputer ,jasa internet
dan sarana pendukung otomatisasi sistem
4.4 Desain Produk
Setelah diperoleh data tentang kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan perpustakaan SD Kristen 04 Eben
Haezer, langkah berikutnya adalah Focus Group Discussion
tahap II. FGD ini dilaksanakan untuk memberikan skoring
analisis SWOT berdasarkan analisis faktor internal (Internal
Factors Analysis Summary) dan faktor eksternal (Eksternal
Factors Analysis Summary).Setelah menentukan skoring,
langkah berikutnya adalah menentukan strategi yang
direncanakan berdasarkan hasil analisis SWOT.Strategi
meliputi komponen pengembangan koleksi,pengembangan
layanan yang mendukung kurikulum,pengembangan
layanan berbasis IT dan pengembangan penggunaan
anggaran minimal 5 %
15
Rangkuman hasil analisis SWOT dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Analisis SWOT
NO KOMPONEN POSISI KETERANGAN
1 Pengembangan Koleksi S-O (1,15 : 0,95 ) Posisi kuat dan
memiliki peluang
2 Pengembangan layanan
yang mendukung
kurikulum
W-O (-3:03 ) Posisi lemah
namun memiliki
peluang
3 Pengembangan layanan
berbasis IT
W-O(-1:0) Posisi lemah
namun memiliki
peluang
4 Pengembangan
Anggaran minimal 5 %
S-T (0,9 :-0,20 ) Posisi kuat
namun
menghadapi
tantangan
Berikut ini diuraikan matriks SWOT untuk tiap-tiap
komponen dan strategi yang akan dilaksanakan.
4.4.1. Pengembangan Koleksi
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
16
Gambar 4.2 Matriks SWOT Pengembangan Koleksi
Strategi pengembangan koleksi yang direncanakan
sebagai berikut:
1. Memberdayakan berbagai pihak untuk terlibat aktif
dalam mengembangkan koleksi, diantaranya:
a. Komite sekolah, misalnya dengan mengusulkan
kepada komite untuk menyusun program dan
kegiatan yang mendukung pengembangan koleksi
perpustakaan
b. Para siswa, misalnya dengan program peduli
perpustakaan. Hal yang dilakukan misalnya siswa
diminta untuk mengumpulkan buku bacaan dan
koleksi lain milliknya yang sudah tidak digunakan
untuk disumbangkan ke perpustakaan sekolah.
c. Dunia industri dan dunia usaha dijajaki untuk
menjadi sponsor dalam pengembangan koleksi
2. Menyelenggarakan sosialisasi pemanfaatan koleksi
perpustakaan secara efekstif bagi warga sekolah
dengan mengundang nara sumber pakar
perpustakaan misalnya dari kalangan akademisi
universitas maupun dari perpustakaan daerah.
S-0 (1.15:0.95)
KEKUATAN
17
3. Bekerjasama dengan unit-unit sekolah yang berada
dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Eben haezer,
misalnya dengan mengadakan tukar menukar koleksi.
4. Menjajaki kemungkinan kerjasama dengan
perpustakaan lain, misalnya perpustakaan sekolah
lain maupun perpustakaan umum.
5. Update koleksi baik buku non buku yang sesuai
dengan perkembangan peserta didik. Dengan buku-
buku terbitan baru dan selalu diupdate diharapkan
siswa tidak menjadi bosan.
4.4.2 Pengembangan layanan yang mendukung kurikulum.
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.3 Matriks SWOT Pengembangan Layanan yang
mendukung Kurikulum
Strategi yang dilakukan, yaitu:
a. Mengecat dan mendekor ruangan perpustakaan
dengan warna-warni yang menarik siswa.
b. Penataan ulang ruangan supaya pemustaka
tertarik datang ke perpustakaan
KEKUATAN KELEMAHAN
W-O ( -0.3 :0.3)
18
c. Penambahan sarana prasarana untuk mendukung
layanan perpustakaan, misalnya AC dan barcode
d. Meningkatkan efektifitas pemberian tugas mata
pelajaran dengan memanfaatkan koleksi di
perpustakaan.
e. Menjadwalkan siswa untuk membantu pelayanan
sirkulasi peminjaman dan pengembalian
f. Mengadakan bimbingan kepada para siswa dan
guru tentang proses sirkulasi peminjaman dan
pengembalian.
g. Menjalin kerjasama dengan komite sekolah sponsor
dan masyarakat dalam melaksanakan lomba untuk
mendukung pengembangan perpustakaan.
h. Memotivasi siswa untuk rajin membaca di
perpustakaan dengan mengadakan pemilihan
pembaca paling rajin secara berkala dan pemberian
penghargaan.
i. Mengadakan kegiatan promosi perpustakaan
dengan melibatkan seluruh warga
4.4.3 Layanan yang Berbasis IT
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
19
Gambar 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Layanan Berbasis IT
Strategi yang akan dilakukan yaitu:
a. Penambahan komputer dan sarana yang lain
untuk memperlancar sirkulasi peminjaman dan
pengembalian berbasis IT
b. Penambahan fasilitas dalam komputer,yaitu CD
Room
c. Pelatihan kepada warga sekolah tentang
penggunaan internet sebagai sumber belajar secara
maksimal
d. Peningkatan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar berbasis IT dengan pemasangan
WIFI
e. Meningkatkan kemampuan dan wawasan guru dan
pustakawan dalam mengembangkan layana
f. perpustakaan dengan mengadakan studi banding
ke perpustakaan yang dijadikan percontohan
KELEMAHAN KEKUATAN
W-O(-1:0)
20
1.4.4 Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
Setelah dilaksanakan analisis SWOT berdasarkan faktor
internal dan eksternal diperoleh data sebagai berikut :
Gambar 4.5 Matriks Pengembangan Penggunaan Anggaran
Minimal 5 %
Strategi yang akan dilaksanakan yaitu:
a. Penggalangan dana bekerjasama dengan komite
sekolah dan dunia usaha dunia industri
b. Mengalihkan anggaran dalam RKAS yang belum
menjadi prioritas ke anggaran pengembangan
perpustakaan.
c. Melaksanakan gerakan Peduli Perpustakaan
dengan kegiatan menyumbang perpustakaan
dalam rangka penghematan anggaran dengan
melibatkan warga sekolah dan stakeholder.
KELEMAHAN KEKUATAN
S-T (0.9: -0.20 )
21
d. Memberdayakan peserta didik secara maksimal
untuk membantu pengembangan perpustakaan.
e. Memanfaatkan peluang bantuan dari pemerintah
dengan mencari akses seluas-luasnya ke dinas
pendidikan kota.
4.5 Pengembangan Model Akhir dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis SWOT peneliti mengusulkan tahap
pengembangan model akhir . Skema pengembangan model
akhir perpustakaan SD Kristen 04 Eben Haezer
dijelaskan sebagai berikut :
1) Layanan yang mendukung pelaksanaan kurikulum
Berdasarkan analisis SWOT pengembangan layanan
yang mendukung kurikulum pada posisi W-O, dalam
arti memiliki peluang untuk dikembangkan namun
dalam posisi lemah. Menurut peneliti komponen ini
perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan
terlebih dahulu karena merupakan “roh” dari
perpustakaan supaya tidak hanya berfungsi sebagai
gudang buku.
2) Pengembangan koleksi
Tahap berikutnya adalah pengembangan koleksi.
Komponen ini berdasarkan analisis SWOT terletak
pada kwadran S-O, dalam arti posisi kuat dan
memiliki peluang untuk dikembangkan
Pengembangan koleksi diperlukan untuk
mendukung pengembangan layanan yang
mendukung kurikulum.
22
1) Layanan berbasis IT
Tahap berikutnya adalah pengembangan layanan
berbasis IT. Berdasarkan analisis SWOT komponen
ini terletak pada W-O, dalam arti posisi lemah dan
memiliki peluang yang kecil. Dengan
pengembangan layanan berbasis IT diharapkan
dapat memperlancar pengembangan layanan untuk
mendukung kurikulum
2) Penggunaan anggaran minimal 5%
Tahap terakhir adalah pengembangan penggunaan
anggaran. Komponen ini berada pada kwadran S-T,
dalam arti posisi kuat namun menghadapi
ancaman. Komponen ini dikembangkan pada tahap
akhir karena kondisi anggaran dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah dan yayasan.
23
Gambar 4.6 Skema Pengembangan Model Akhir
SNP
1. LAYANAN
YANG
MENDUKUNG
KURIKULUM
2. PENGEMBANGAN
KOLEKSI
3. LAYANAN YANG
BERBASIS IT
4. PENGGUNAAN
ANGGARAN MINIMAL 5
%