BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan...
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan...
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Tempat Penelitian
4.1.1 Lokasi Fisik Perusahaan
PD. Grace Japanese Vegetable and Fruit Production and Supply terletak di
Jalan Cibeunying Kaler No. 115 RT 03 RW 10, Desa Cibodas, Kecamatan
Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Lahan produksi PD. Grace berada di daerah
dengan ketinggian 1.250 meter diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata harian
mencapai 19-22°C, kelembaban 88% dan penyinaran 12-14 jam/hari serta rata-
rata curah hujan 175,3 km/tahun, yang menunjang pengembangan tanaman
hotrikultura termasuk pengembangan edamame. Secara geografis PD. Grace
terletak di kawasan pegunungan sebelah utara Kota Bandung dengan jarak ke
pusat pemerintahan cukup strategis, dapat dilihat pada Tabel 4. dan Peta Desa
Cibodas yang dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel 4. Orbitasi Desa Cibodas ke Pusat Pemerintahan
No. Pusat Pemerintahan Jarak Tempuh
1. Pusat Pemerintahan Kecamatan 8 km
2. Ibukota Kabupaten 50 km
3. Ibukota Provinsi 25 km
4. Ibukota Negara 300 km
Sumber : Monografi Desa Cibodas Tahun 2005
51
Aksesibilitas menuju PD. Grace dapat dikatakan mudah dan lancar karena
dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum baik roda dua maupun
roda empat dengan kondisi jalan yang cukup baik. Jalan menuju Desa Cibodas
dapat diakses melalui Jalan Raya Maribaya yang melewati Objek Wisata Air
Terjun Maribaya, dapat dilihat pada Denah Lokasi PD. Grace di Lampiran 2.
4.1.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Ide berdirinya PD. Grace telah dimulai sejak tahun 1994 seiring dengan
ide pendirian usaha kemitraan antara Ridho Farm dengan perusahaan asing dari
Negara Jepang. Ridho farm yang terletak di Jalan Cibeunying, Desa Cibodas,
Kecamatan Lembang merupakan suatu usaha perkebunan yang didirikan dan
dikelola oleh Bapak Tjasmali (Alm.) pada tahun 1989 hingga sekarang yang
diteruskan secara turun temurun oleh anak cucunya. Pada tahun 1994, seorang
konsultan dari Jepang bernama Mr. Kawabe membawa ide usaha kemitraan
dimana pihak Jepang sebagai pemberi teknologi produksi dan Ridho farm sebagai
penyedia lahan untuk memproduksi sayuran dan buah-buahan. Hal ini dilatar
belakangi oleh adanya permintaan konsumen asing terutama warga negara Jepang
yang tinggal di Indonesia akan buah dan sayur segar berkualitas untuk dikonsumsi
dengan jumlah yang meningkat setiap harinya. Bulan Oktober tahun 1997, resmi
berdiri PD. Grace dengan nama awal PT. Omnibrain’s Indonesia dengan pemilik
saham terbesar adalah PT. Nasional Gobel, namun tahun 1998 nama ini berubah
menjadi PT. Omnitech Indonesia karena perubahan pemilik saham terbesar. Baru
pada tahun 2001 seiring dengan berubahnya lagi pemilik saham terbesar ke tangan
52
perusahaan lisensi Jepang yaitu Grace, nama PD. Grace Japanese Vegetable and
Fruit Production and Supply digunakan hingga sekarang.
Luas lahan oleh PD. Grace yaitu 2,5 Ha dimana 1 Ha berada di Kampung
Cibeunying digunakan untuk produksi sayuran dan 1,5 Ha berada di Kampung
Cipanengah digunakan untuk pembibitan. Untuk memenuhi permintaan konsumen
PD. Grace melakukan kemitraan dengan petani sekitar Desa Cibodas. Ada sekitar
31 komoditas yang diusahakan oleh PD. Grace termasuk edamame, dapat dilihat
pada Lampiran 3. Dalam menunjang pemasaran komoditas yang diusahakan, PD.
Grace memilki sarana prasaran sendiri, seperti ruang pengemasan, ruang
pendingin, kantor, gudang, 2 mobil box untuk distribusi, tempat pencucian hasil
panen, 5 buah hand wrapper atau alat pengemas, kontainer untuk tempat
menyimpan produk selama pendistribusian, dan timbangan.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan mekanisme format yang menunjukan
hubungan antara tugas fungsi, tanggung jawab, kewenangan, dan pola hubungan
yang berbeda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi PD. Grace adalah
struktur organisasi garis, dimana setiap bawahan akan bertanggung jawab
langsung kepada atasan. Kegiatan perusahaan akan dipantau langsung oleh
direktur utama dan bekerjasama dengan seorang konsultan dari Jepang, yang
dibagi kedalam empat departemen, yaitu produksi, administrasi, pengemasan, dan
pemasaran, dapat dilihat pada Gambar 7.
53
Gambar 7. Struktur Organisasi PD. Grace
Hubungan antara departemen satu dengan departemen lainnya saling
berkaitan dan dibatasi oleh tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing,
dengan seluruh departemen dapat saling membantu sehingga tercipta kerjasama
yang baik, sebagai berikut :
1. Direktur utama
Direktur utama merupakan pucuk pimpinan tertinggi di perusahaan yang
mempunyai kekuasaan penuh dan bertanggung jawab atas keberadaan perusahaan.
Direktur utama PD. Grace bertindak sebagai pemilik lahan, penyandang dana dan
sekaligus manajer pengemasan. Tugas direktur utama adalah menentukan
kebijakan dalam perusahaan, mengarahkan kegiatan yang dilakukan pekerja dan
staffnya serta melakukan koordinasi dengan seluruh manajer untuk menjamin
kelancaran organisasi. Direktur Utama PD. Grace adalah Bapak Bobon
Turbansyah.
Departemen
Produksi
Departemen
Administrasi
Departemen
Pengemasan
Departemen
Pemasaran
Direktur Utama Konsultan
54
2. Konsultan
Konsultan PD. Grace adalah OISCA (Organization for Industrial Spiritual
Advescestment) yang berasal dari Negara Jepang. Konsultan bertugas untuk
mengevaluasi kinerja dan produktivitas perusahaan serta memberikan saran yang
mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dapat memajukan perusahan.
3. Departemen Produksi
Departemen produksi bertanggung jawab atas produksi sayuran di lahan
dengan tugas menjadwalkan penanaman hingga melakukan pengontrolan
produktivitas sayuran di lahan dan bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam
penjualan. Departemen produksi juga melakukan penelitian dan pengembangan
komoditas yang memiliki prospek pemasaran yang baik serta mencari solusi atas
permasalahan yang berkaitan dengan budidaya tanaman. Departemen Produksi
dimanajeri oleh Bapak Wilarto.
4. Departemen Administrasi
Departemen administrasi yang dipimpin oleh manajer administrasi,
dimanajeri oleh Ibu Eli, bertugas dalam perencanaan dan pengawasan seluruh
administrasi perusahaan termasuk keuangan dan akutansi perusahaan dengan
diatur secara tertib sehingga tercipta pengawasan internal perusahaan.
5. Departemen Pengemasan
Departemen pengemasan merupakan bagian terpenting pada perusahaan
dimana pengawasan dan pengendalian mutu produk dilakukan di departemen ini,
dengan dipimpin oleh seorang manajer pengemasan yang tentu bertugas
mengawasi kinerja seluruh pekerja agar dihasilkan produk dengan terjaganya
55
kualitas yang baik. Manajer pengemasan sekaligus merangkap sebagai Direktur
Utama yaitu Bapak Bobon Turbansyah.
6. Departemen Pemasaran
Departemen pemasaran yang dipimpin oleh manajer pemasaran yaitu
Bapak Rustam, bertugas menyelenggarakan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan
dan pengawasan, melakukan promosi yang meningkatkan jumlah pasar,
merumuskan strategi dan program pemasaran, mengawasi pelaksanaan pemasaran
serta memantau dan menganalisa ekonomi pasar.
PD. Grace memiliki 25 orang pekerja yang terbagi dalam masing-masing
posisi seperti dapat dilihat pada Tabel 5. Untuk gaji pekerja packing dan kebun
dihitung per jam dalam sehari yaitu sebesar RP. 2.000,-/jam, dengan jam kerja
mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.00. Sedangkan untuk gaji staff dihitung per
bulan.
Tabel 5. Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Posisi.
No. Posisi Pria
(Orang)
Wanita
(Orang)
Jumlah
(Orang)
1 Pimpinan dan Staff 7 1 8
2 Packing 4 4 8
3 Kebun 2 7 9
Total Tenaga Kerja 13 12 25
56
4.2. Bauran Pemasaran Produk Segar Kedelai Edamame di PD. Grace.
Bauran pemasaran merupakan suatu alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk dapat memasuki pasar sasaran dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan dengan memuaskan keinginan
konsumen. Produk PD. Grace khususnya produk segar edamame yang dipasarkan
melalui ritel modern dengan tingkat ekonomi konsumen menengah ke atas dan
banyak disukai oleh konsumen. Ini merupakan bukti keberhasilan PD. Grace
dalam menciptakan bauran pemasaran yang tepat dalam memasuki pasar sasaran.
Bauran pemasaran PD. Grace dapat dilihat dalam empat elemen yaitu produk,
harga, promosi, dan distribusi.
4.2.1 Produk
Produk segar edamame yang diusahakan oleh PD. Grace sejak tahun 2004
banyak diminati oleh konsumen, baik konsumen perantara yaitu ritel modern
maupun konsumen akhir. Hal ini karena kualitasnya edamame yang baik dan
dikemas dalam bentuk segar, yaitu edamame yang baru dipanen melalui proses
pasca panen seperti pembersihan, sortasi, grading dan pengemasan langsung
didistribusikan ke tangan konsumen. Konsumen akhir edamame yang pada
umumnya adalah warga negara asing dari Jepang, China dan Korea membeli
edamame sebagai barang kebutuhan sehari-hari karena edamame merupakan
makanan camilan yang wajib ada setiap harinya. Konsumen akhir lebih menyukai
edamame PD. Grace dibanding pesaingnya, karena PD. Grace yang menggunakan
benih edamame dari Jepang sehingga kualitas produk terutama rasa cocok di lidah
57
konsumen serta menyerupai edamame yang dibudidayakan di Jepang. Edamame
PD. Grace memiliki warna hijau, dengan ukuran besar, tidak banyak rambut, dan
minimal satu edamame memiliki dua polong serta harus memiliki rasa manis yang
merupakan hal utama yang ditawarkan produk segar edamame PD. Grace.
Produk segar edamame PD. Grace dijual dalam kemasaan berdasarkan
berat per satuan kilogram dalam dua jenis yaitu produk segar kedelai edamame
per kemasan dengan berat ± 500 gram dan per kemasan dengan berat 200 gram
sesuai pesanan ritel modern dari Bali. Untuk produk segar edamame dengan berat
± 500 gram, dikemas dengan tidak menimbang terlebih dahulu, karena banyaknya
hasil panen edamame sehingga tidak efisien bila mengemas dengan menimbang
sebelumnya yang akan banyak memakan waktu dan tenaga. Namun para pekerja
memiliki estimasi sendiri untuk berat produk segar edamame ± 500 gram.
Kemasaan produk segar edamame PD. Grace selain untuk menjaga isi kemasan
juga untuk memberikan kemudahan bagi konsumen, menarik konsumen,
mempercepat konsumen mengenali produk segar edamame PD. Grace serta
prestige dari kemasan yang lebih baik sehingga secara tidak langsung
meningkatkan laba bagi PD. Grace. Produk segar edamame PD. Grace dikemas
pada seteroform sebagai kemasan dasar kemudian dilapisi oleh plastik untuk
melindungi isi kemasan. Untuk edamame dengan berat ± 500 gram per kemasan
dikemas pada seterofom dengan ukuran tray 4 sedangkan untuk edamame dengan
berat ± 200 gram per kemasan dikemas pada seteroform ukuran tray 2. Setelah
produk segar edamame PD. Grace ini dikemas maka selanjutnya diberi merek.
58
Merek PD. Grace dengan logo bergambar tomat dan strawberry berwarna
merah, digunakan untuk mengidentifikasi produk dari suatu produsen dan
membedakan dengan produk pesaing. Logo bergambar tomat dan strawberry
karena pada awal berdirinya PD. Grace kedua komoditas ini merupakan
primadona PD. Grace, sedangkan warna merah dimaksudkan untuk menarik
konsumen dengan memberikan warna yang terang pada logo. Selain kemasan dan
merek, desain produk pada kemasan pun berfungsi menjaga produk segar
edamame dan menarik konsumen. Desain produk segar edamame pada kemasan
yaitu disusun dengan tangkai mengarah ke tengah kemasan untuk menjaga plastik
kemasan agar tidak sobek terkena tangkai. Edamame disusun rapi sejajar keatas
sampai estimasi berat edamame ± 500 gram. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pihak ritel, konsumen akhir lebih memilih produk edamame yang
memiliki polong tiga dan berukuran besar, namun selama ini pihak PD. Grace
tidak mengemas dengan meletakan edamame yang memiliki polong tiga dibagian
atas sebagai daya tarik konsumen karena hal ini tidak mempengaruhi volume
penjualan. Tidak seragamnya desain produk edamame pada kemasan yaitu
tingginya susunan edamame pada kemasan yang berhubungan dengan berat
produk segar edamame per kemasan dikeluhkan oleh salah satu pelanggan produk
segar edamame PD. Grace karena mempengaruhi display produk di etalase ritel
yaitu menjadi tidak seimbangnya susunan produk di etalase, meskipun pihak ritel
membenarkan bahwa berat produk segar edamame ± 500 gram per kemasan.
Pelayanan yang dilakukan PD. Grace meliputi kemudahan pemesanan dan
pengiriman produk, bisa dikatakan cukup baik dan profesional. Pemesanan
59
produk dapat dilakukan via telpon, sms (short message service) dan email
(electronic mail) kepada bagian pemasaran PD. Grace yang kemudian langsung
diinformasikan banyaknya produk edamame yang diminta kepada bagian
administrasi untuk selanjutnya diinformasikan kepada bagian produksi dan
pengemasan, dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Proses Distribusi Produk Segar Edamame PD. Grace
Panen
Pasca Panen (Pembersihan,
Sortasi dan Grading)
Pengecekan
Kualitas
Pembayaran
Bagian Pengemasan
Informasi
Permintaan Produk
Bagian Administrasi
Bagian Produksi
Ritel Modern
Informasi
Pemasaran
Bagian Pemasaran
60
Produk akan dikirim sesuai jadwal pengiriman dengan banyaknya produk
yang terkadang tidak sesuai dengan pemesanan karena jumlah produk segar
edamame yang terbatas, maka dari itu bagian pemasaran PD. Grace sangat
berhati-hati dan profesional dalam hal pemesanan produk segar edamame dengan
sering terjadinya complain dari pihak ritel yang tidak terpenuhi semua permintaan
mereka. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, pemesanan produk
edamame kini dilakukan sehari sebelum pengiriman barang padahal sebelumnya
mereka melakukan pemesanan seminggu sekali dengan estimasi permintaan
produk segar edamame untuk tiga kali kirim, namun seiring dengan terbatasnya
produk maka mereka melakukan pemesanan sehari sebelum pengiriman. Untuk
banyaknya pemesanan produk segar edamame masing-masing ritel memiliki
estimasi persediaan yaitu rata-rata 10 kg hingga 30 kg untuk sekali pengiriman.
Namun disamping itu, pemesanan produk segar edamame cukup mudah.
Transaksi jual beli yang dilakukan PD. Grace dengan konsumen perantara yaitu
ritel modern dengan sistem jual putus, dimana ketika produk yang dipesan lalu
dikirim dan sampai di ritel kemudian pihak ritel menerima barang yang dipesan
yaitu dengan penimbangan dan pengecekan terlebih dahulu, sehingga tidak ada
garansi untuk produk rusak karena pengiriman barang. Bila terjadi kerusakan
produk maka dilakukan tukar barang atau pembatalan pesanan. Namun bila terjadi
produk rusak seperti kemasaan yang rusak maupun isi kemasaan yaitu edamame
yang layu atau sakit, jarang terjadi pembatalan karena ketersediaan produk yang
sedikit sedangkan permintaannya tinggi.
61
4.2.2 Harga
Produk segar edamame PD. Grace dijual kepada konsumen dengan harga
standard pada tahun 2012 saat dilakukannya penelitian ini yaitu Rp. 16.000.-/kg,
dengan sasaran penetapan harga berorientasi laba yaitu mencapai target laba
investasi dan memaksimalkan laba. Penetapan harga produk segar edamame
dipengaruhi oleh biaya produksi, permintaan produk dan target pasar. Biaya
produksi yang dikeluarkan PD. Grace yaitu biaya pembelian benih untuk
diberikan kepada petani mitra dan harga beli hasil panen edamame dari para
petani mitra dengan harga Rp. 8.000-/kg. Faktor lain yang mempengaruhi
penetapan harga produk segar edamame lainnya yaitu berdasarkan permintaan
produk dan target pasar. Penetapan harga berdasarkan permintaan produk dan
target pasar ini dilihat dari besar kecilnya permintaan produk dengan rutin atau
tidaknya pemesanan. Target pasar ritel tersebut apakah warga negara asing yang
rutin membeli produk segar edamame atau tidak dengan tingkatan kelas ekonomi
konsumen apakah menengah keatas atau kelas atas (highclass). PD. Grace
memiliki harga berbeda-beda untuk masing-masing ritel yang telah disepakati
dalam kontrak, dengan harga terendah RP. 15.000,- dan harga tertinggi RP.
18.000,-.
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer pemasaran PD. Grace,
penentuan harga produk segar edamame PD. Grace tidak melihat harga
pesaingnya karena PD. Grace mengutamakan kualitas edamame yang dimilikinya.
Namun penetapan harga ini sebenarnya tetap melihat pesaing karena PD. Grace
menetapkan harga dengan membandingkan kualitas produk yang ia tawarkan
62
dengan kualitas produk para pesaingnya. Kualitas edamame yang baik sehingga
disukai oleh konsumen tentu akan menaikkan volume penjualan dengan
sendirinya. Produk segar edamame PD. Grace memang terbatas karena terbentur
keterbatasan lahan dan proses budidaya yaitu pembenihan yang sulit dan tidak
bisa terus menerus ditanam untuk menjaga kandungan unsur hara walaupun PD.
Grace sudah bermitra dengan petani dengan penjadwalan tanam masing-masing.
Produk yang terbatas dan kualitas yang baik membuat PD. Grace tidak akan
kehilangan atau mengalami penurunan volume penjualan walaupun harga produk
segar edamame cenderung tinggi. Pada tahun 2012 PD. Grace berencana untuk
menaikan harga produk segar edamame namun hal ini terbentur jumlah produk
yang sedikit karena pasti akan menyebabkan para pihak ritel complain dengan
harga tinggi namun tidak diimbangi dengan terpenuhinya semua permintaan
mereka. Produk segar edamame PD. Grace yang terbatas menyebabkan tidak
adanya diskon maupun potongan harga khusus yang diberikan PD. Grace bagi
para ritel modern sebagai konsumennya.
Cara pembayaran produk segar edamame PD. Grace dengan semua pihak
ritel yang menjadi konsumennya yaitu dengan cara cash sesuai dengan kontrak
yang sama untuk masing-masing ritel modern. Kontrak tersebut yaitu setiap
pengiriman produk segar edamame dan produk PD. Grace lainnya, pihak PD.
Grace memberikan faktur untuk ditukar dengan tanda terima dari pihak ritel.
Tanda terima ini merupakan bukti penerimaan banyaknya produk segar PD. Grace
yang diterima pihak ritel per satuan kilogram, dimana tanda terima ini selanjutnya
akan ditukarkan dengan giro setiap satu bulan sekali. Giro disesuaikan dengan
63
jumlah pengiriman barang yang dilakukan PD. Grace ke ritel modern selama satu
bulan tersebut dan masing-masing volume produk dalam setiap pengiriman
dikalikan dengan harga masing-masing produk per satuan kilogram. Tanda terima
yang diberikan kepada PD. Grace ditukarkan dengan giro sesuai jadwal penukaran
giro masing-masing ritel, dapat dilihat pada Gambar 9. Pembayaran giro ini
ditangani langsung oleh manajer pemasaran yaitu Bapak Rustam. Giro tersebutlah
yang kemudian dicairkan oleh pihak bank, dimana disini yang menjadi pihak bank
yaitu Bank BCA. Dengan cara pembayaran tersebut yaitu pembayaran secara cash
maka otomatis tidak ada syarat-syarat untuk pembayaran kredit produk segar
edamame PD. Grace.
Gambar 9. Proses Pembayaran Produk Segar Edamame PD. Grace.
Bank
BCA PD. Grace
Ritel Modern
Barang ditimbang
Tukar Faktur
Tanda Terima
Barang
dikirim
Giro
Tukar
Giro
Setelah
1 bulan
64
4.2.3 Promosi
Promosi dilakukan sebagai komunikasi informasi seorang penjual atas
barang yang akan ditawarkan kepada pembeli sehingga pembeli tertarik untuk
membeli. Promosi yang dilakukan PD. Grace khususnya untuk produk segar
edamame dilakukan diawal PD. Grace mencoba untuk menjual produk segar
edamame dan dilakukan hanya kepada pihak ritel modern bukan konsumen akhir.
Promosi awal yang dilakukan oleh PD. Grace dalam menawarkan produk segar
edamame yaitu dengan promosi langsung oleh manajer pemasaran dengan
menawarkan kepada ritel-ritel modern yang sudah menjadi konsumen PD. Grace
sebelumnya yaitu konsumen untuk produk tomat hidroponik PD. Grace, dengan
cara menjelaskan kelebihan produk segar edamame PD. Grace dibanding dengan
produk segar edamame lainnya yang telah ada di pasaran.
Promosi ini yang merupakan pemasaran langsung yang dilakukan PD.
Grace dengan cara pertama melakukan test market untuk selanjutnya dilihat
volume penjualan ke masing-masing ritel modern. Sejak awal dilakukan test
market hingga kini, volume permintaan akan produk segar edamame PD. Grace
semakin meningkat. Hal ini karena kualitas produk segar edamame yang
ditawarkan oleh PD. Grace disukai konsumen akhir dibanding para pesaingnya.
Ini sebabnya kini tak lagi dilakukan kegiatan promosi baik promosi langsung
maupun melalui iklan oleh PD. Grace khususnya untuk produk segar edamame
kepada konsumen akhir maupun konsumen perantara, karena dengan sendirinya
konsumen sudah memilih produk PD. Grace dengan kualitasnya yang baik.
65
Satu-satunya ajang promosi yang dilakukan PD. Grace yaitu dengan
mengikuti pameran di Grand Melia, Jakarta pada tahun 2005 itu pun sebagai
undangan dari pihak Departemen Pertanian. Untuk public relation dengan
mengundang wartawan media massa yang bertujuan memberikan citra perusahaan
kepada masyarakat pun tidak pernah dilakukkan oleh PD. Grace. Hal yang terjadi
sebaliknya, banyak wartawan media massa baik cetak maupun elektronik yang
mengunjungi PD. Grace untuk melakukan wawancara dengan isi berita yang
mendukung pencitraan PD. Grace dan secara tidak langsung mempromosikan
produk-produk PD. Grace, antara lain koran Kompas, Pikiran Rakyat, Majalah
Sinartani, Agrina, serta media massa elektronik yaitu TVRI, City Channel,
ANTV, Metro TV, TV One, dan Trans TV.
4.2.4 Distribusi
Untuk memenuhi permintaan konsumen, PD. Grace melakukan kemitraan
dengan petani sekitar, dimana PD. Grace memberikan benih edamame secara
gratis kepada petani dan sebagai timbal baliknya semua hasil panen harus dijual
kepada PD. Grace. Hasil panen petani mitra inilah yang kemudian langsung PD.
Grace distribusikan kepada konsumen yaitu pihak ritel modern. Maka dari itu
saluran pemasaran yang dilakukan PD. Grace dengan konsumen dimana disini
adalah ritel modern yaitu dengan saluran pemasaran langsung, dengan pihak PD.
Grace mengantarkan langsung produk segar edamame hasil produksi petani mitra
yang telah dipesan kepada pihak ritel modern, dapat dilihat pada Gambar 10.
66
Gambar 10. Saluran Pemasaran Produk Segar Edamame PD. Grace
Cakupan pemasaran produk segar edamame PD. Grace meliputi wilayah
yaitu Pulau Jawa dan Bali dengan pengelompokan ritel modern berdasarkan kota
yaitu Jakarta, Depok, Bandung, Surabaya, dan Bali. Saat ini ada sekitar 34 outlet
yang menjadi konsumen produk segar edamame PD. Grace yang dapat dilihat
pada Tabel 6.
Tabel 6. Daftar Lokasi Ritel Modern Konsumen PD. Grace
Kota Nama dan Alamat Ritel
Jakarta - Kamome
- Papaya Melawai
- Papaya Bumi Mas
- Sogo Plaza Indonesia
- Sogo Kelapa Gading
- Sogo Plaza Senayan
- Sogo Pondok Indah Mall
- Sogo Senayan City
- Sogo Grand Indonesia
- Sogo Kebon Jeruk
- Sogo Belieza
- Ranch Market Pondok Indah
- Ranch Market Darmawangsa
- Ranch Market Santmorist
- Ranch Market Pesanggrahan
- Ranch Market Kemang
- Ranch Market Grand Indonesia
- Farmer Market BSD City
- Farmer Market Kelapa Gading
- Farmer Market Kalibata
- Grand Lucky Sudirman
- FRKG (Toko Buah)
Petani Mitra
PD. Grace
Ritel Modern PD. Grace
67
Tabel 6. Daftar Lokasi Ritel Modern Konsumen PD. Grace
Kota Nama dan Alamat Ritel
Jakarta - Maxim
- Ribbon
- PT. Paksen
- Margaret
Depok - Sogo Depok
Bandung - Papaya Bandung
- Yogja Riau Junction
- Setiabudhi Market
Surabaya - Papaya Darmo
- Papaya Margo
- Cosmo Surabaya
Bali - Papaya Bali
Pengiriman dilakukan setelah adanya pemesanan dari pihak ritel kepada
PD. Grace yang biasanya dilakukan sehari sebelum pengiriman. Untuk
pengiriman wilayah Jakarta dan Depok dilakukan pada hari Senin, Rabu dan
Jumat, wilayah Bandung dilakukan pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Untuk
transportasi pengiriman produk segar edamame bersamaan dengan pengiriman
produk-produk PD. Grace lainnya, yaitu dengan menggunakan mobil box merek
ColtL300. Pemilihan mobil box ini bertujuan untuk melindungi produk-produk
PD. Grace selama pengiriman, baik dari udara panas yang dapat mempengaruhi
kesegaran serta debu yang akan mengotori kemasan produk. Pengiriman untuk
wilayah Bandung hanya menggunakan satu mobil saja dengan jarak perjalanan
sekitar ± 25 km, sedangkan untuk wilayah Jakarta dengan menggunakan dua
mobil namun bila produk sedikit hanya menggunakan satu mobil saja dengan
jarak perjalanan sekitar ±300 km.
Biaya transportasi yang dikeluarkan PD. Grace untuk sekali pengiriman
produk tujuan Jakarta dan Depok yaitu Rp. 550.000,- meliputi biaya untuk tol,
68
parkir dan konsumsi driver. Sedangkan biaya transportasi untuk sekali pengiriman
produk tujuan Bandung yaitu Rp. 10.000,- hanya untuk biaya parkir saja. Pihak
PD. Grace tidak mengalokasikan khusus untuk biaya pungli selama pengiriman,
baik pengiriman ke Jakarta atau pengiriman ke Bandung. Sebagai gantinya pihak
PD. Grace memberikan produk, maka dari itu pihak PD. Grace selalu membawa
produk lebih dari jumlah produk yang dipesan untuk diberikan bila adanya pungli.
Pengiriman untuk wilayah Jakarta dan Depok dilakukan pada malam hari agar
produk dapat sampai di pihak ritel sebelum ritel tersebut buka. Selain itu ada
beberapa ritel seperti Papaya yang mengharuskan produk sampai sebelum pukul
10 pagi, bila lewat dari itu maka produk tidak diterima. Untuk pengiriman wilayah
Bandung dilakukan pagi hari sekitar pukul 8.
Untuk pemesanan produk segar kedelai edamame dari wilayah Surabaya
yaitu Cosmo, Papaya Margo dan Papaya Darmo pengiriman dilakukan dengan
menggunakan transportasi kereta api melalui agen ekspedisi kereta api.
Pengiriman dilakukan setiap hari selasa dengan biaya pengirimannya ditanggung
oleh pihak PD. Grace yaitu sebesar Rp. 1.000/Kg. Untuk wilayah Bali,
pengiriman dilakukan sendiri oleh pihak ritel yaitu Papaya. Produk yang dipesan
oleh Papaya Bali dikirimkan oleh PD. Grace melalui Papaya Melawai Jakarta
yang selanjutnya oleh pihak Papaya Melawai dikirimkan melalui transportasi
kapal terbang dengan biaya transportasi ditanggung oleh pihak Papaya.
69
4.4. Struktur Pasar Produk Segar Edamame.
PD. Grace termasuk dalam pasar penjual atau pasar pedagang dimana PD.
Grace membeli produk dari petani untuk dijual kembali. PD. Grace memiliki
struktur pasar yang berbeda khususnya untuk struktur pasar produk segar
edamame. Struktur pasar atau yang lebih sering disebut bentuk pasar adalah
karakteristik yang menentukan hubungan antara para penjual satu dengan penjual
lain, hubungan antara pembeli satu dengan pembeli lain dan hubungan antara
pembeli dengan penjual. Struktur pasar terbagi kedalam dua jenis yaitu pasar
dengan persaingan sempurna dan pasar dengan tidak persaingan sempurna,
dimana pada umumnya untuk komoditas pertanian termasuk kedalam pasar
dengan persaingan sempurna. Struktur pasar produk segar edamame berbeda
dengan struktur pasar pada umumnya komoditas pertanian, yang dapat
digambarkan melalui beberapa hal berikut.
1. Jumlah Pelaku Pemasaran
Pada struktur pasar komoditas pertanian pada umumnya yang termasuk ke
dalam pasar persaingan sempurna, terdapat banyak penjual dan pembeli dalam
pasar, namun pada pasar produk segar edamame, berdasarkan hasil wawancara
dengan manajer pemasaran PD. Grace dan para pihak ritel, hanya ada 4
perusahaan sebagai penjual. Penjual pada pasar produk segar edamame yaitu PD.
Grace dan 3 produsen lainnya. Ketiga produsen lain produk segar edamame selain
PD. Grace yaitu Jaya Makmur, Momenta dan Higland Edamame. PD. Grace dan
ketiga produsen lainya ini secara keseluruhan memasuki pasar sasaran yang sama
dengan PD. Grace yaitu Papaya, Kamome, Sogo, Ranch Market, Fresh Market,
70
Setiabudhi Supermarket, dan Yogja Riau Junction. Banyaknya penjual yang
hanya terdapat 4 penjual dalam pasar maka dari itu pasar produk segar edamame
tidak termasuk kedalam pasar dengan persaingan sempurna seperti komoditas
pertanian pada umumnya yang memiliki banyak penjual.
2. Keragaman Pelaku Pemasaran
Pelaku pemasaran dalam pasar produk segar edamame terdapat 4 penjual,
yaitu PD. Grace, Jaya Makmur, Momenta, dan Highland Edamame. Berdasarkan
hasil wawancara dengan pihak PD. Grace dan para pihak ritel, PD. Grace
merupakan produsen terakhir yang masuk dalam pasar produk segar edamame hal
ini berarti PD. Grace merupakan pesaing dari ketiga produsen produk segar
edamame lainnya. Dalam pasar produk segar edamame cukup mudah masuk ke
dalam pasar, namun tidak semudah memasuki pasar persaingan sempurna pada
komoditas pertanian umumnya yang bebas keluar masuk. PD. Grace merupakan
produsen terakhir daripada ketiga produsen lainnya dalam memasuki pasar produk
segar edamame. PD. Grace dapat memasuki industri produk segar edamame
dengan mudah karena ia memiliki modal yang cukup besar untuk mendirikan
perusahaan seperti produsen-produsen yang telah ada dan dapat menciptakan
edamame yang berbeda corak dengan edamame yang sudah ada di pasar yaitu
produk segar edamame yang menggunakan benih edamame dari Jepang sehingga
kualitas dari segi rasa yang manis.
PD. Grace selain dapat menciptakan produk segar edamame yang berbeda
corak juga dapat meyakinkan konsumen akhir akan kebaikan mutu akhir produk
segar edamame sehingga pada akhirnya produk segar edamame PD. Grace yang
71
lebih disukai konsumen akhir dibanding ketiga produsen produk segar edamame
lainnya yang terlebih dahulu memasuki industri produk segar edamame.
Perbaikan mutu produk segar edamame yang dilakukan oleh PD. Grace dengan
desain yang berbeda merupakan suatu persaingan bukan harga yang dilakukan
oleh PD. Grace seperti pada ciri-ciri pasar dengan persaingan tidak sempurna. PD.
Grace yang melakukan promosi diawal penjualan dengan produk segar edamame
yang memiliki harga cenderung tinggi dibanding ketiga produsen produk segar
edamame lainnya memiliki banyak konsumen. Hal ini karena harga bukan
penentu utama dalam pasar dengan persaingan tidak sempurna.
Pada pasar persaingan sempurna untuk komoditas pertanian pada
umumnya, harga dibentuk oleh interaksi keseluruhan produsen dan keseluruhan
pembeli yang menghasilkan harga keseimbangan pasar, sehingga produsen atau
perusahaan tidak dapat menetukan harga. Namun untuk pasar produk segar
edamame harga ditentukan oleh perusahaan bukan karena harga keseimbangan
pasar. Hal ini tentu dipengaruhi faktor-faktor lain dalam struktur pasar yang
menjadikan struktur pasar produk segar edamame berbeda dengan pasar
komoditas pertanian pada umumnya seperti sedikitnya jumlah produsen. Faktor
harga yang dipengaruhi oleh interaksi keseluruhan penjual dan keseluruhan
pembeli bergantung pada banyaknya jumlah penjual dan pembeli dalam pasar.
3. Keragaman Produk yang Diperdagangkan
PD. Grace dan ketiga produsen lainnya ini memang menjual produk yang
sama yaitu produk segar edamame. Bila pada pasar persaingan sempurna, produk
pertanian tidak bisa dibedakan satu sama lain namun untuk produk segar
72
edamame walaupun sama dari segi bentuk dapat dibedakan yaitu melalui
pengemasan dan terutama kualitas dari segi rasa. Produk segar edamame PD.
Grace dikemas dengan kemasan seteroform sebagai dasar meletakan edamame
yang kemudian dilapisi plastik untuk menjaga isi kemasaan seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Pengemasan seperti ini juga serupa dengan kemasan
Momenta yang hanya dibedakan oleh merek masing-masing perusahaan dan
banyaknya isi edamame dalam kemasan, dimana produk segar edamame PD.
Grace lebih banyak dari produk segar edamame Momenta. Untuk Jaya Makmur,
produk segar edamame hanya dikemas dalam plastik sedangkan Highland
Edamame dikemas dalam kemasan pack. Selain dari pengemasan yang berbeda,
konsumen akhir juga dapat membedakan produk segar edamame dari segi rasa.
Kualitas edamame dari segi rasa ini berdasarkan benih edamame yang digunakan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PD. Grace dan pihak ritel, hanya PD.
Grace yang menggunakan benih edamame dari Jepang sehingga memiliki rasa
edamame yang manis seperti edamame yang ditanam di Jepang. Rasa yang sama
inilah yang menjadikan konsumen akhir terutama konsumen warga negara asing
dari Jepang, Korea dan China lebih menyukai produk segar edamame PD. Grace
dibanding produsen edamame lainnya.
Produsen lainya seperti Highland Edamame menggunakan benih edamame
dari Australia sehingga tidak memiliki rasa manis seperti edamame dari benih
edamame Jepang. Produk segar edamame PD. Grace dan produk segar edamame
ketiga produsen lainnya memang sama walaupun berbeda corak, maka kondisi ini
juga yang mengakibatkan barang produsen produk segar edamame lainnya
73
merupakan barang pengganti yang dekat (close substitute) dengan produk segar
edamame PD. Grace. Walaupun produk segar edamame ketiga produsen lain bisa
menggantikan produk segar edamame PD. Grace namun permintaan produk segar
edamame PD. Grace tetap tinggi.
4. Teknologi
Kualitas hasil produksi produk pertanian tentu erat hubungannya dengan
teknologi yang digunakan, baik dari mulai proses budidaya hingga proses pasca
panen yang nantinya akan menunjang pemasaran produk. Untuk memenuhi
tingginya permintaan konsumen akan produk segar edamame, PD. Grace
melakukan kemitraan dengan petani sekitar, disamping PD. Grace juga bertujuan
untuk ikut membantu petani dalam memasarkan hasil panennya dengan
memberikan kepastian harga dan pasar. Kemitraan dengan petani ini diwujudkan
dengan bentuk kontrak tertulis per periode dimana selain sudah tertera kepastian
harga beli juga adanya jadwal tanam dan jadwal panen. Untuk harga beli
edamame pada saat dilakukan penelitian ini yaitu tahun 2012 adalah Rp. 8.000,-
/kg. Harga beli ini merupakan suatu bentuk keterikatan PD. Grace dengan petani
mitra, dimana pada awal penanaman PD. Grace memberikan benih edamame
secara gratis kepada petani mitra dengan timbal balik semua hasil panen edamame
petani mitra harus dijual kepada PD. Grace dengan harga tersebut. Adanya jadwal
tanam dan jadwal panen yang dilakukan bergilir satu per satu untuk masing-
masing petani mitra merupakan upaya PD. Grace menjaga ketersediaan produk
setiap harinya.
74
PD. Grace memiliki target produksi yaitu ± 5000 kg per bulan untuk
memenuhi permintaan konsumen. PD. Grace membagi jadwal penanaman
komoditas edamame dalam 4 periode per tahun, dimana setiap periode selama 3
bulan, hal ini karena edamame dapat dipanen setelah ± 3 bulan penanaman. Petani
mitra dalam setiap periode penanaman khususnya komoditas edamame tidak tetap
dan jumlahnya berbeda, ini bergantung pada kemauan petani mitra dalam
menanam edamame yang tidak bisa dipaksakan oleh PD. Grace.
Untuk menjadi petani mitra edamame biasanya petani langsung
mengajukan diri kepada bagian produksi PD. Grace, untuk selanjutnya dianalisis
kelayakannya dari segi luas lahan, letak lahan, legalitas lahan serta sistem irigrasi.
Bila petani mitra layak maka selanjutnya petani menandatangani kontrak dan
diberi benih edamame oleh PD. Grace serta selama penanaman dipantau oleh
manajer produksi PD. Grace. Satu liter benih edamame akan menghasilkan
maksimal ± 30 kg edamame, maka untuk mencapai target produksi ± 5000 kg per
bulan atau sekitar ± 15.000 kg per satu periode, PD. Grace harus mengeluarkan ±
35 liter benih edamame per minggu atau ± 140 liter per bulan. Bila dalam satu
minggu 35 liter benih edamame ini tidak keluar maka PD. Grace akan mencari
petani mitra lainnya yang mau menanam edamame atau PD. Grace menanam
sendiri di lahan miliknya, namun hal ini jarang terjadi. Ada 13 kali penanaman
edamame dalam satu periodenya atau dalam 3 bulan penanaman. Untuk lahan ±
500 m2
dibutuhkan 5 liter benih edamame, maka bila dalam satu minggu harus
dikeluarkan benih sebanyak 35 liter, ada sekitar 3500 m2
lahan yang harus
ditanam edamame setiap minggunya.
75
Untuk pemberian benih, masing-masing mitra berbeda. Benih edamame
F1 yaitu benih yang diimpor dari Jepang, hanya diberikan kepada petani mitra
yang merupakan keluarga besar Rido Farm, sedangkan petani mitra lainnya
diberikan benih edamame F2 yang merupakan benih perbanyakan dari benih
edamame F1, yang dibudidayakan sendiri oleh PD. Grace dilahan perbenihan di
Cipanengah. Berdasarkan wawancara dengan manajer produksi hanya ada 5% dari
petani mitra yang diberikan benih edamame F1. Budidaya edamame memang
mudah dan tak banyak diserang hama penyakit, hanya hama kutu putih dan
penyakit karat daun yang biasa menyerang. Untuk mengendalikan hama penyakit
ini masih menggunakan teknologi budidaya sederhana yaitu dengan penggunaan
mulsa. Edamame yang harus cukup penyiramannya, bila musim kemarau
dilakukan dengan penyiraman langsung di tanaman. Untuk pemberian pupuk
digunakan pupuk organik yaitu pupuk kandang pada lahan dan pupuk cair yang
disemprotkan terus menerus selama 2 minggu dari sebelum panen.
Hasil panen edamame dari penanaman periode 4 tahun 2011 yaitu yang
dipanen selama bulan Januari hingga bulan Maret 2012 adalah 8.584,5 kg, dapat
dilihat pada Gambar 11. Jumlah hasil panen edamame ini didapat dari 25 petani
yang menjadi mitra PD. Grace pada periode 4 tahun 2011 dengan jumlah panen
masing-masing mitra berbeda berdasarkan luas lahan, dapat dilihat pada Lampiran
5 dan Lampiran 6.
76
3799.5
2870
1915
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Januari Febuari Maret
Jumlah Produksi Edamame (Kg)
Gambar 11. Jumlah Produksi Edamame Bulan Januari-Maret Tahun 2012
Pada Gambar 11. dapat dilihat hasil produksi edamame paling banyak
yaitu 3.799,5 kg terjadi pada bulan Januari, dan terus menurun pada bulan Febuari
yaitu 2.870 kg dan bulan Maret dengan produksi paling sedikit yaitu 1.915 kg.
Hasil produksi ini memang hanya memenuhi setengah dari target produksi
edamame PD. Grace yaitu ± 5000 kg perbulan atau ± 15.000 kg dalam satu
periode. Hal ini disebabkan karena faktor cuaca sehingga tidak bisa mencapai
target produksi, walaupun sudah diantisipasi dengan pembagian jadwal tanam.
Pada periode 4 ini juga PD. Grace mencoba membudidayakan edamame di lahan
dengan ketinggian rendah sekitar ± 100 mdpl yaitu di daerah Indramayu dengan
mengajak bermitra salah satu petani disana. Namun hasil uji coba ini
menghasilkan edamame yang kualitasnya berbeda dengan kualitas edamame yang
ditanam di Desa Cibodas dengan ketinggian lahan tinggi yaitu 1250 mdpl,
terutama dari segi rasa yaitu edamame tidak manis.
Kualitas edamame yang ditanam di Indramayu selain tidak memiliki rasa
yang manis, edamame tidak besar dan cenderung kisut serta warnanya yang tidak
hijau segar. Hasil panen ini tetap dijual oleh PD. Grace karena hasilnya yang
77
lumayan banyak dan untuk mengetahui respon konsumen. Selama penelitian ini
berlangsung, penjualan hasil edamame yang ditanam di lahan dengan ketinggian
rendah ini tidak menimbulkan complain dari konsumen akhir. Karena percobaan
dianggap gagal walaupun hasilnya cukup banyak, PD. Grace tidak melanjutkan
penanaman edamame di lahan dengan ketinggian rendah ini karena yang
diutamakan oleh PD. Grace adalah rasa manis dari edamame. Pada periode 4
penanaman edamame tahun 2011 juga terdapat mahasiswa yang belajar untuk
membudidayakan edamame namun hasilnya tidak maksimal dikarenakan tidak
menguasainya teknik budidaya edamame, ini menunjukan bahwa lamanya
berusaha tani akan mempengaruhi kemantapan dalam bertindak.
Hasil panen edamame petani mitra yang harus dijual seluruhnya kepada
PD. Grace, biasanya langsung diambil oleh PD. Grace sesuai jadwal panen.
Pengambilan hasil panen ini merupakan bentuk pelayanan PD. Grace kepada
petani mitra yang membantu mitra untuk tidak mengeluarkan lagi biaya
transportasi untuk penjualan hasil panen. Terkadang ada satu atau dua petani yang
menjual hasil panen edamame kepada PD. Grace dengan inisiatif sendiri
mengantarnya langsung ke PD. Grace. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah
satu petani mitra, kemitraan ini menguntungkan untuk segi petani, dengan
kepastian harga dan pasar juga harga beli yang cukup tinggi. Untuk periode
pembayaran hasil panen dilakukan 2 kali dalam satu bulan, dimana bila panen
selama kurung waktu mulai tanggal 1 hingga 15 akan dibayarkan pada tanggal 25
di bulan yang sama dengan jumlah uang berdasarkan banyaknya hasil edamame
yang dipanen dalam kurung waktu tersebut dengan harag beli yaitu Rp. 8.000,-
78
/kg. Periode pembayaran panen kedua yaitu untuk kurung waktu panen mulai
tanggal 16 hingga 30 akan dibayarkan pada tanggal 10 bulan berikutnya.
Pembayaran dilakukan pada pukul 13.00 hingga pukul 15.30 WIB di kantor PD.
Grace.
Periode pembayaran ini bertujuan untuk memudahkan PD. Grace dalam
administrasi pembayaran panen sehingga teratur. Saat ini jumlah benih yang
dikeluarkan dengan perkiraan hasil produksi terkadang tidak tepat karena faktor
cuaca yang kini tidak menentu lagi. Perkiraan hasil produksi juga membuat PD.
Grace dapat mendeteksi apabila terjadi kecurangan yang dilakukan petani mitra
yaitu dengan tidak menjual seluruh hasil panen edamame kepada PD. Grace. Hal
ini dapat dideteksi dari jumlah benih yang diberikan dengan patokan jumlah hasil
panen yang dihasilkan yaitu satu liter benih menghasilkan maksimal ±30 kg
edamame. Bila petani mitra melakukan kecurangan, PD. Grace hanya
mengingatkan saja tidak memberikan sanski atau denda apapun, namun
berdasarkan wawancara dengan manajer produksi PD. Grace, kecurangan ini
jarang sekali terjadi karena kepastian harga dan kepastian pasar yang diberikan
PD. Grace membuat mereka terikat dengan PD. Grace. Selain kepastian harga dan
kepastian pasar, ikatan sosial juga menjadikan petani mitra terikat dengan PD.
Grace.
Ada ikatan sosial petani dengan PD. Grace yang terjalin dalam kemitraan
yaitu hubunga keluarga atau sahabat dengan keluarga besar Bapak Bobon sebagai
Direktur Utama PD. Grace. Hubungan kekeluargaan ini mempengaruhi
keterikatan dalam penjualan, walaupun memang semua hasil panen edamame para
79
petani mitra akan dijual semua kepada PD. Grace. Hubungan kekeluargaan ini
juga mempengaruhi perilaku petani mitra dalam memproduksi edamame.
Berdasarkan hasil wawancara dengan petani mitra yang masih memiliki hubungan
kekeluargaan, mengakui bahwa hubungan kekeluargaan memotivasi untuk
memproduksi (membudidayakan) edamame dengan baik sehingga menghasilkan
edamame yang baik dari segi kuantitas dan kualitas yang tentu akan membantu
perkembangan PD. Grace. Sedangkan mitra petani yang tidak memiliki hubungan
kekeluargaan yang pada umumnya memproduksi edamame hanya semata untuk
menghasilkan keuntungan memproduksi edamame dengan perlakuan yang tidak
intensive seperti tidak melakukan penyiraman dengan rajin.
Hasil panen edamame para petani mitra ini kemudian dijual kepada PD.
Grace untuk selanjutnya langsung disalurkan kepada ritel modern sebagai
konsumen perantara dengan konsumen akhir. Seperti yang telah dijelaskan diawal
PD. Grace merupakan supplier atau penyalur produk segar edamame dari daerah
produksi hingga sampai ke daerah konsumsi, sedangkan yang memproduksi
adalah petani mitra. Tidak tercapainya target produksi edamame karena kurang
baiknya petani dalam memproduksi edamame merupakan salah satu kendala yang
dialami PD. Grace selain faktor cuaca. Edamame PD. Grace dikemas dalam
keadaan segar dimana edamame yang baru panen melalui pasca panen, dapat
dilihat pada Gambar 12., untuk selanjutnya dipasarkan di sejumlah ritel modern
yang menjadi konsumen PD. Grace. Teknologi pengemasan yang dilakukan PD.
Grace untuk produk segar edamame yaitu dengan dilapisi plastik kedap udara
setelah sebelumnya edamame disusun pada kemasan dasar berbahan seteroform.
80
Gambar 12. Alur Produksi dan Distribusi Produk Segar Edamame PD. Grace.
Persiapan Lahan
Penanaman Benih
Pemeliharaan Tanaman
Pemanenan
Pembersihan dan Pencucian
Penerimaan di PD. Grace
(penimbangan dan pendataan)
Ritel Modern
Transportasi
Persiapan pengiriman
(penimbangan sesuai pesanan,
pemisahan berdasarkan ritel
dengan menggunakan kontainer)
Pengemasan (Penyusunan,
wrapping, pemberian logo)
Sortasi (busuk atau layu)
Grading (edamame berpolong 1
dan edamame berpolong 2 atau3)
Petani
Mitra
PD.
Grace
81
5. Kendala-kendala yang Ada
Proses produksi produk segar edamame PD. Grace tentu menemui
beberapa kendala mulai dari proses penanaman hingga pemasaran. Pada proses
penanaman di petani mitra, berdasarkan hasil wawancara, petani merasa terbantu
dengan adanya kemitraan ini karena mereka mendapatkan kepastian harga dan
kepastian pasar untuk hasil panen mereka. Petani juga mengaku benih yang
diberikan gratis membantu mereka. Petani pada umumnya memang terkendala
dengan modal, dengan diberikannya benih gratis ini setidaknya membantu para
petani. Untuk proses penanaman edamame sendiri tidak ada kendala. Budidaya
edamame yang mudah dan tak banyak diserang hama penyakit menjadikan
penanaman edamame tidak menemui kendala. Namun petani mitra mengakui
mereka ingin hasil panen edamame maksimal dengan kondisi cuaca yang tidak
menentu sekarang ini sehingga mereka membutuhkan penyuluhan mengenai cara-
cara budidaya edamame agar hasil panen maksimal yang selama ini hanya
dilakukan pihak PD. Grace dan itupun hanya merupakan pengontrolan
penanaman. Untuk pembayaran hasil panen oleh PD. Grace sendiri tidak ada
masalah.
Dari pihak PD. Grace sendiri, kendala yang terjadi menyangkut dengan
pihak petani mitra dan pihak ritel. Kendala dari pihak petani yaitu tidak
maksimalnya hasil panen para petani mitra sehingga tidak tercapainya target
produksi edamame yang telah ditetapkan oleh PD. Grace. Hal ini karena faktor
cuaca dan perilaku petani itu sendiri dalam proses budidaya. Karena hal ini juga
maka terjadi kendala yaitu tidak terpenuhinya semua permintaan pihak ritel yang
82
sering kali terjadi complain dari mereka. Walaupun sudah diantisipasi dengan
kemitraan dengan petani sekitar dan penjadwalan masa tanam.
Tidak terpenuhinya semua permintaan pihak ritel, berdasarkan hasil
wawancara, memang menjadi hambatan bagi ritel dalam mencapai tujuan
perusahaan yaitu mendapatkan keuntungan karena banyaknya permintaan dari
konsumen akhir namun tidak dapat dipenuhi seluruhnya dengan jumlah produk
segar edamame PD. Grace yang terbatas. Untuk pemesanan, pengiriman dan
kualitas produk, pihak ritel mengakui tidak ada masalah.
6. Ukuran Distribusi
Distribusi produk segar edamame dari petani langsung didistribusikan
kepada PD. Grace dengan seluruh hasil panen dijual oleh petani kepada PD. Grace
sesuai kesepakatan kontrak. Seluruh hasil panen edamame petani ini seluruhnya
dijual oleh PD. Grace kepada ritel modern yang menjadi konsumennya, dapat
dilihat pada Gambar 13., karena tingginya permintaan akan produk segar
edamame PD. Grace, dan ini belum mencukupi semua permintaan konsumen akan
produk segar edamame PD. Grace.
Gambar 13. Ukuran Distribusi Produk Segar Edamame
Petani Mitra
PD. Grace
Ritel Modern
Konsumen Akhir
Daerah
Produksi
Daerah
Konsumsi
100%
100%
100%
83
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer produksi dan manajer
pemasaran PD. Grace, produk segar edamame dijual dengan keuntungan 30-40%
dari biaya produksi. Biaya produksi edamame yaitu meliputi biaya pembelian
benih, gaji staff PD. Grace, harga beli dari petani, biaya pengemasan dan biaya
transportasi, bila dihitung mencapai Rp. 12.000 untuk satu kilogram edamame.
Produk segar edamame PD. Grace yang disukai konsumen akhir ini membuat
konsumen akhir bersifat memilih dalam membeli edamame yang ia suka dan tidak
membeli edamame yang tidak ia suka. Hal ini menyebabkan PD. Grace memiliki
kekuasaan untuk mempengaruhi harga, yang berbeda pada pasar persaingan
sempurna untuk komoditas pertanian pada umunya yaitu perusahaan tidak dapat
mempengaruhi harga sama sekali (price taker) karena harga ditentukan oleh
keseimbangan pasar. Sehingga apabila PD. Grace akan menaikan harga produk
segar edamame, ia akan tetap bisa menarik pembeli. Namun pembentukan harga
ini merupakan suatu kelemahan karena tidak terjadinya keseimbangan pasar
dimana terjadi interaksi antara keseluruhan penjual dengan keseluruhan pembeli,
dengan masing-masing penjual memiliki harga tersendiri untuk produk segar
edamame. Produk segar edamame PD. Grace memiliki harga tertinggi kedua
dalam pasar setelah produk segar edamame dari Highland Edamame.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel, rata-rata mereka
mengambil keuntungan 6% sampai 7% dari harga beli produk segar edamame, hal
ini disesuaikan dengan target keuntungan yang sudah ditentukan oleh masing-
masing ritel. Selain menentukan besarnya keuntungan, masing-masing ritel juga
memiliki ketentuan dalam penerimaan produk segar, dimana rata-rata ritel
84
menerima barang sebelum pukul 10. Proses penerimaan produk segar khususnya
produk segar edamame untuk semua ritel sama yaitu setelah produk segar
edamame sampai di ritel, produk segar edamame akan dicek oleh pihak buyer ritel
dengan mencocokan order barang dari pihak ritel itu sendiri dengan faktur dari
pihak PD. Grace kemudian keseluruhan produk segar edamame ditimbang
beratnya untuk mengecek banyaknya barang sama atau tidak dengan order pihak
ritel. Setelah produk segar edamame ditimbang kemudian produk segar edamame
masuk ke dalam ritel untuk selanjutnya dilakukan pengecekan seperti pengecekan
isi kemasan yaitu edamame, kemasan maupun logo. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pihak ritel, yaitu Papaya Melawai, selama ini saat pengecekan sering
terjadi plastik kemasan produk segar edamame yang robek dan hilang atau
lepasnya stiker logo PD. Grace, sehingga pihak Papaya harus melakukan
wrapping ulang. Untuk stiker logo PD. Grace yang hilang terpaksa pihak Papaya
menjual tanpa stiker logo PD. Grace walaupun tanpa stiker logo PD. Grace
konsumen tetap tahu produk segar edamame yang dijual tersebut adalah produk
segar edamame PD. Grace. Karena sering terjadinya logo PD. Grace yang hilang,
pihak Papaya menyarankan PD. Grace untuk memberikan beberapa stiker logo
PD. Grace pada pihak Papaya untuk mengantisipasi hilang atau lepasnya stiker
logo PD. Grace saat pengiriman barang.
Pihak PD. Grace sendiri mengakui masalah robeknya plastik kemasan dan
hilang atau lepasnya stiker logo PD. Grace sering terjadi, ini karena banyaknya
produk-produk segar PD. Grace termasuk produk segar edamame dalam satu kali
pengiriman sehingga produk-produk tersebut berhimpitan satu sama lain yang
85
menyebabkan robeknya plastik kemasan dan hilang atau lepasnya stiker logo PD.
Grace. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak ritel Sogo Seibu,
masalah yang sering terjadi adalah ada beberapa produk segar edamame yang layu
atau sakit pada kemasan sehingga terkadang pihak Sogo Seibu membatalkan
produk segar edamame yang sudah dikirim. Pihak PD. Grace mengatakan hal ini
terjadi karena banyaknya hasil panen edamame yang harus cepat dikemas untuk
memenuhi permintaan konsumen namun tidak sebanding dengan tenaga kerja
yang ada dan mengakibatkan pekerja harus hingga larut malam sehingga para
pekerja kurang teliti lagi dalam mengemas produk segar edamame untuk memilih
edamame yang segar dan edamame yang sudah layu atau sakit. Untuk pihak ritel
lain yang dipilih sebagai informan mengatakan produk segar edamame sudah baik
tidak ada masalah apapun.
Bila pengecekan ini sudah dilakukan selanjutnya pihak ritel menimbang
masing-masing kemasaan produk segar edamame untuk kemudian diberi label
harga sesuai harga yang ditentukan masing-masing ritel per satuan berat
edamame. Setelah pemberian label harga ini selesai dilakukan maka selanjutnya
produk segar edamame PD. Grace disimpan (display) di etalase ritel bagian
produk-poduk segar, dapat dilihat pada Gambar 14. Untuk semua ritel, produk
segar edamame PD. Grace ditempatkan satu kelompok yaitu khusus edamame
dengan produk segar edamame dari ketiga produsen lainnya. Hal ini dilakukan
pihak ritel untuk memudahkan konsumen produk segar edamame yang umumnya
warga negara asing dari Jepang, China dan Korea, memilih produk segar
edamame yang diinginkan.
86
Gambar 14. Alur Penerimaan Produk Segar Edamame PD. Grace di Pihak Ritel
7. Konsentrasi Pasar
Permintaan konsumen perantara yaitu pihak ritel untuk memenuhi
permintaan konsumen akhir, berdasarkan selama ini tidak semua terpenuhi.
Banyaknya produk segar edamame yang diminta oleh mereka tidak sesuai dengan
jumlah banyaknya produk segar edamame yang dikirim oleh pihak PD. Grace,
terutama pada saat dilakukannya penelitian ini yaitu selama bulan Januari hingga
Maret tahun 2012, yang dapat dilihat pada Gambar 15. yang memuat permintaan
ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali serta Gambar 16. yang memuat permintaan
ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk segar edamame PD. Grace.
Penerimaan di Pihak Ritel (pengecekan faktur order
dan penimbangan)
Pengecekan (Isi Kemasan, Kemasan dan Logo atau
Merek Perusahaan)
Pemberian Label Harga
Display di etalase Ritel
Konsumen Akhir
87
2763
5374
4104
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Januari Febuari Maret
Jumlah Permintaan Edamame
(Kg)
Gambar 15. Permintaan Produk Segar Edamame PD. Grace Ritel Wilayah Jakarta,
Depok dan Bali.
Pada Gambar 15. memperlihatkan banyaknya jumlah produk segar
edamame PD. Grace dalam satuan kilogram, yang diminta oleh pihak ritel pada
setiap jadwal pengiriman produk segar edamame PD. Grace. Pada bulan Januari
produk segar edamame PD. Grace yang diminta sebanyak 2.763 kg dan
meningkat pada bulan Febuari yaitu 5.374 kg serta sedikit menurun pada bulan
Maret yaitu 4.104 kg. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pihak ritel yaitu
Papaya Melawai, pada bulan Januari permintaan produk segar edamame PD.
Grace sedikit karena konsumen akhir yang merupakan warga negara asing banyak
yang pulang ke negara asalnya dalam rangka liburan tahun baru dan kemudian
pada bulan Febuari dan Maret permintaan kembali normal. Selama bulan Januari
hingga bulan Maret 2012 permintaan ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali akan
produk segar edamame PD. Grace sebanyak 12.241 kg. Jumlah ini belum
ditambah dengan permintaan ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk
segar edamame PD. Grace, dapat dilihat pada Gambar 16. Padahal seperti yang
88
telah dijelaskan sebelumnya produksi edamame dari para petani mitra PD. Grace
selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya 8.584,5 kg.
357
260
309
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Januari Febuari Maret
Jumlah Permintaan Edamame (Kg)
Gambar 16. Permintaan Produk Segar Edamame PD. Grace Ritel Wilayah
Bandung dan Surabaya.
Gambar 16. memperlihatkan banyaknya jumlah produk segar edamame
PD. Grace dalam satuan kilogram, yang diminta oleh pihak ritel Bandung dan
Surabaya pada setiap jadwal pengiriman produk segar edamame PD. Grace yaitu
hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Pada bulan Januari produk segar edamame PD.
Grace yang diminta sebanyak 357 kg, bulan Febuari yaitu 260 kg serta pada bulan
Maret yaitu 309 kg. Jumlah permintaan produk segar edamame untuk wilayah
ritel Bandung dan Surabaya rata-rata 300 kg perbulan dan memang lebih sedikit
dengan jumlah permintaan produk segar edamame untuk wilayah Jakarta, Depok
dan Bali, karena jumlah ritel yang menjadi konsumen PD. Grace di Bandung dan
Surabaya lebih sedikit dibanding wilayah Jakarta, Depok dan Bali. Selain itu
konsumen produk segar edamame PD. Grace untuk wilayah Bandung dan
Surabaya umumnya merupakan warga negara Indonesia yang mengkonsumsi
edamame tidak sesering warga negara asing yang menjadikan edamame sebagai
89
makanan camilan wajib. Jadi selama bulan Januari hingga bulan Maret 2012
permintaan ritel wilayah Bandung dan Surabaya akan produk segar edamame PD.
Grace sebanyak 926 kg. Maka keseluruhan permintaan produk segar edamame
PD. Grace dari semua ritel yang menjadi konsumennya adalah 13.167 kg
sedangkan jumlah seluruh produksi edamame PD. Grace selama bulan Januari
hingga Maret 2012 hanya 8.584,5 kg. Ukuran distribusi produk segar edamame
PD. Grace kepada pihak ritel yaitu 100% seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka artinya hanya sekitar 65,2% permintaan pihak ritel akan
produk segar edamame PD. Grace yang sanggup dipenuhi oleh PD. Grace.
Permintaan produk segar edamame PD. Grace wilayah Jakarta, Depok dan
Bali selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya mampu dipenuhi
sekitar 54,4% dari seluruh jumlah yang diminta. Permintaan pada bulan Januari
yairu sebanyak 2.763 kg hanya dipenuhi PD. Grace dengan mengirim produk
segar edamame PD. Grace sebanyak 2.295,2 kg, sedangkan permintaan bulan
Febuari 5.374 kg hanya dipenuhi setengahnya yaitu 2.697 kg. Permintaan bulan
Maret sebanyak 4.104 kg dipenuhi oleh PD. Grace sebanyak 1.672,9 kg, dapat
dilihat pada Gambar 17.
2295.2
2697
1672.9
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Januari Febuari Maret
Jumalah Edamame yang dikirim
(Kg)
Tabel 17. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Untuk Wilayah Jakarta,
Depok dan Bali.
90
Untuk permintaan produk segar edamame PD. Grace wilayah Bandung
dan Surabaya selama bulan Januari hingga bulan Maret tahun 2012 hanya mampu
dipenuhi sekitar 39,4% dari seluruh jumlah yang diminta, dapat dilihat pada
Gambar 18. Permintaan pada bulan Januari yairu sebanyak 357 kg hanya dipenuhi
PD. Grace dengan mengirim produk segar edamame PD. Grace sebanyak 211 kg,
sedangkan permintaan bulan Febuari 260 kg hanya dipenuhi setengahnya yaitu 98
kg. Permintaan bulan Maret sebanyak 309 kg dipenuhi oleh PD. Grace sebanyak
56 kg. Bila dibandingkan dengan pemenuhan permintaan antara permintaan ritel
Jakarta, Depok dan Bali dengan permintaan ritel Bandung dan Surabaya, PD.
Grace lebih mengutamakan pemenuhan permintaan ritel Jakarta, Depok dan Bali
karena memiliki konsumen yang lebih banyak dan merupakan warga negara asing
yang rutin membeli produk segar edamame PD. Grace.
211
98
56
0
50
100
150
200
250
Januari Febuari Maret
Jumlah Edamame yang dikirim (Kg)
Gambar 18. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Untuk Wilayah
Bandung dan Surabaya.
91
Tidak terpenuhi semuanya permintaan konsumen akan produk segar
edamame PD. Grace, membuat PD. Grace harus bijak dalam mengelola
pengiriman produk segar edamame agar permintaan konsumen terpenuhi walau
tidak sepenuhnya terpenuhi, untuk menjaga loyalitas pada konsumen sehingga
tidak kehilangan konsumen. Untuk memenuhi permintaan pihak ritel namun
ketersediaan produk segar edamame yang tidak seimbang dengan permintaan,
berdasarkan analisis data, membuat pihak PD. Grace mengutamakan memenuhi
permintaan pihak ritel yang menjadi konsumen PD. Grace pertama dan rutin
memesan produk segar edamame PD. Grace.
2637
0 126
5254
20 100
3984
0 1200
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Januari Febuari Maret
Jakarta
Depok
Bali
Gambar 19. Jumlah Permintaan Produk Segar Edamame Per Bulan Berdasarkan
Ritel Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
Pada Gambar 19., dapat dilihat jumlah permintaan produk segar edamame
PD. Grace masing-masing ritel wilayah Jakarta, Depok dan Bali selama bulan
Januari hingga bulan Maret. Jumlah permintaan produk segar edamame tiap ritel
berbeda dengan periode pemesanan berbeda. Ritel yang rutin memesan produk
segar edamame kepada PD. Grace yaitu Kamome, Papaya Melawai, Papaya Bumi
92
Mas, Papaya Bali, Sogo Plaza Indonesia, Sogo Kelapa Gading, Sogo Plaza
Senayan, Sogo Pondoh Indah Mall, Sogo Grand Indonesia, Ranch Market Pondok
Indah dan Ribbon, karena para ritel ini memiliki konsumen warga negara asing
yang rutin membeli produk segar edamame. Sogo Plaza Indonesia dan Ranch
Market Pondok Indah merupakan dua ritel yang paling tinggi permintaan akan
produk segar edamame, karena banyaknya konsume akhir produk segar edamame
yang menjadi pelanggannya. Jumlah permintaan seluruh ritel mencapai 12.241 kg
namun tidak semua permintaan produk segar edamame ini dipenuhi oleh PD.
Grace. Jumlah produk segar edamame yang dikirim untuk memenuhi semua
permintaan ritel akan produk segar edamame hanya 665,1 kg atau sekitar 54,4%,
dapat dilihat pada Gambar 20.
2189.2
0 106
2599
18 80
1622.9
0 500
500
1000
1500
2000
2500
3000
Januari Febuari Maret
Jakarta
Depok
Bali
Gambar 20. Jumlah Produk Segar Edamame yang Dikirim Per Bulan Berdasarkan
Ritel Wilayah Jakarta, Depok dan Bali.
Pemenuhan permintaan akan produk segar edamame, PD. Grace
mengutamakan ritel yang menjadi konsumen pertamanya dan rutin memesan
produk segar edamame seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan
93
persediaan produk segar edamame PD. Grace. Ada beberapa ritel yang terpenuhi
permintaannya mencapai 80% yaitu Kamome, Papaya Melawai, Papaya Bunga
Mas, Papaya Bali, Margaret, Sogo Pondok Indah Mall, PT. Ribbon, dan FKRG
Toko Buah. Sedangkan ritel lainnya pemenuhan permintaan akan produk segar
edamame hanya mencapai kurang dari 50%.
Untuk pemenuhan produk segar edamame pihak ritel wilayah Bandung
dan Bali selama bulan Januari hingga bulan Maret jumlah permintaan seluruh ritel
mencapai 926 kg, dapat dilihat pada Gambar 21., sedangkan jumlah produk segar
edamame yang dikirim hanya 365 kg atau sekitar 39,4%, dapat dilihat pada Tabel
14. Pada Gambar 21. permintaan ritel di wilayah Bandung dan Surabaya rata-rata
stabil.
287
70
180
80
199
110
0
50
100
150
200
250
300
Januari Febuari Maret
Bandung
Surabaya
Gambar 21. Jumlah Permintaan Produk Segar Edamame Per Bulan Berdasarkan
Ritel Wilayah Bandung dan Surabaya.
Pada Gambar 21., dan Gambar 22., untuk ritel wilayah Bandung dan
Surabaya, PD. Grace mengutamakan ritel yang berada di Bandung dengan
pemenuhan permintaan produk segar edamame mencapai diatas 50%, sedangkan
94
untuk wilayah Surabaya hanya kurang dari 30%. PD. Grace memang lebih
memusatkan pendistribusian produk segar edamame di wilayah Jakarta kemudian
Bandung dan terakhir Surabaya, dengan mempertimbangkan jumlah konsumen
yang lebih banyak dan merupakan warga negara asing yang rutin membeli produk
segar edamame PD. Grace.
186
25
78
20
49
70
50
100
150
200
Januari Febuari Maret
Bandung
Surabaya
Gambar 22. Jumlah Produk Segar Edamame Per Bulan yang Dikirim Per Bulan
Berdasarkan Ritel Wilayah Bandung dan Surabaya.
Struktur pasar produk segar edamame yang mempengaruhi perilaku para
pelaku pemasaran dalam penentuan harga maupun ketersediaan produk akan
tercermin melalui kinerja pasar tersebut secara keseluruhan. Kinerja pasar produk
segar edamame bila dilihat dari informasi harga, cukup mudah dan adanya
kepastian harga. Selain itu pemesanan produk segar edamame cukup mudah.
Perilaku mitra tani yang tidak seluruhnya memproduksi dengan baik sehingga
belum terpenuhinya semua permintaan pasar, walaupun ada beberapa petani yang
memiliki ikatan sosial dengan PD. Grace berusaha dengan baik memproduksi
edamame. Sehingga dapat dikatakan kinerja pasar produk segar edamame
95
terintegrasi dengan baik. Berdasarkan pemaparan diatas, struktur pasar produk
segar edamame masuk kedalam struktur pasar persaingan tidak sempurna yaitu
pasar monopolistis dengan jumlah pelaku pemasaran produk segar edamame
khususnya penjual yang hanya terdapat penjual yaitu 4 penjual produk segar
edamame dengan masuk ke dalam industri relatif mudah dengan mendirikan
perusahaan. Berbeda dengan pasar komoditas pertanian pada umumnya yang
terdapat banyak penjual. Penentuan harga oleh masing-masing penjual sehingga
tidak terjadinya keseimbangan harga seperti pada pasar persaingan sempurna
untuk komoditas pertanian pada umumnya yang mengakibatkan kekuasaan
menentukan harga lemah serta mengakibatkan pembeli bersifat memilih dalam
membeli produk yang ia sukai. Produk segar edamame yang diperjualbelikan pun
sama namun berbeda corak yang dapat dibedakan dari segi pengemasan. Pada
pasar persaingan tidak sempurna produk segar edamame PD. Grace ini promosi
dilakukan dengan persaingan bukan harga yaitu dengan mempromosikan
perbaikan mutu dan desain dari produk segar edamame yang telah ada
sebelumnya dalam pasar.