BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

70
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Implementor Kebijakan Larasita di Kota Bandung Implementor Kebijakan Larasita di Kota Bandung adalah Kantor Pertanahan Kota Bandung. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kantor Pertanahan adalah sebagai berikut : 1. Kedudukan Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah instansi vertikal dari Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, yang dipimpin oleh seorang kepala kantor, berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada kepala kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat. 2. Tugas Pokok Tugas Pokok Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional pada kota Bandung. 3. Fungsi Fungsi untuk melaksanakan tugas pokok yang dimaksud diatas, Kantor Pertanahan Kota Bandung mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka tugas pertanahan,

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1....

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Implementor Kebijakan Larasita di Kota Bandung

Implementor Kebijakan Larasita di Kota Bandung adalah Kantor Pertanahan

Kota Bandung. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja kantor

wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan, kedudukan, tugas

pokok dan fungsi Kantor Pertanahan adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah instansi vertikal dari Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia, yang dipimpin oleh seorang

kepala kantor, berada di bawah dan bertanggungjawab langsung

kepada kepala kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Jawa Barat.

2. Tugas Pokok

Tugas Pokok Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah melaksanakan

sebagian tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional pada kota

Bandung.

3. Fungsi

Fungsi untuk melaksanakan tugas pokok yang dimaksud diatas, Kantor

Pertanahan Kota Bandung mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana, program, dan penganggaran dalam

rangka tugas pertanahan,

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

62

b. Pelayanan, perijinan, dan rekomendasi di bidang

pertanahan,

c. Pelaksanaan survey, pengukuran, dan pemetaan dasar,

pengukuran, dan pemetaan bidang, pembukuan tanah,

pemetaan tematik, dan survey potensi tanah,

d. Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, dam

konsolidasai tanah, pengusulan dan pelaksaaan penetapan

hak tanah, pendaftaran tanah, pemeliharaan data pertanahan

dan administrasi tanah aset pemerintah,

e. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengolahan tanah

negara, tanah terlantar dan tanah kritis, peningkatan

partisipasi dan pemberdayaan masyarakat,

f. Penanganan konflik, sengketa, dan perkara pertanahan,

g. Pengolahan Sistem Informasi Manajemen Pertanahan

Nasioanal (Simtanas),

h. Pemberian penerangan dan informasi pertanahan kepada

masyarakat, pemerintah dan swasta,

i. Pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,

sarana dan prasarana, perundang-undangan serta pelayanan

pertanahan.

4.1.1. Visi dan Misi Kantor Pertanahan Kota Bandung

Visi dari Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah “Terwujudnya Tertib

Pertanahan di Kota Bandung melalui Pelayanan yang Profesional dan Menjadi

Kantor Pertanahan Terbaik dari yang Baik”.

Visi tersebut dimaksudkan dalam rangka terwujudnya harapan, yaitu:

1. Masyarakat puas pada pelayanan yang diberikan,

2. Pemerintah bangga pada Kantor Pertanahan Kota Bandung,

3. Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung bangga dalam

pengabdiannya.

Adapun Misi Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pegawai Kantor Pertanahan yang profesional dan

fasilitatif,

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,

3. Meningkatkan suasana menjadi kantor yang ber “Tarif”

(Transparan, Akuntabel, Responsif, Independent, dan Fairness),

4. Meningkatkan sinergitas dalam pemberdayaan masyarakat,

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

63

5. Mewujudkan komitmen bersama dalam penegakan hukum dan

pelayanan pertanahan.

4.1.2. Susunan Organisasi, Fungsi dan Uraian Tugas di Kantor Pertanahan

Kota Bandung

Struktur organisasi merupakan suatu sistem yang terencana mengenai

usaha kerjasama dimana setiap orang yang berada didalamnya mempunyai

peranan yang diakui untuk menjalankan fungsi dan tugas, pada struktur dapat

diketahui dengan jelas tentang isi dari luasnya kegiatan-kegiatan yang

berlangsung dalam organisasi yang bersangkutan.

Bagan 4.1. Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kota Bandung

(sumber: Kantor Pertanahan Kota Bandung, 2012)

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

64

Struktur organisasi dari Kantor Pertanahan Kota Bandung. Struktur

organisasi tersebut didasarkan pada Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006. Adapun organisasi Kantor Pertanahan

Kota Bandung terdiri dari:

1. Subbagian Tata Usaha,

2. Urusan Perencanaan dan Keuangan

3. Urusan Umum dan Kepegawaian

4. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan,

5. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah,

6. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan,

7. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan,

8. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara.

4.1.3. Fungsi dan Uraian Tugas pada Kantor Pertanahan Kota Bandung

Fungsi dan uraian tugas pada Kantor Pertanahan Kota Bandung, yaitu

sebagai berikut:

a. Subbagian Tata Usaha

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan

administratif kepada semua satuan organisasi Kantor Pertanahan, serta

menyiapkan bahan evaluasi kegiatan, penyusunan program, dan peraturan

perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan tugasnya Subbagian Tata Usaha

mempunyai fungsi:

a. Pengelolaan data dan informasi,

b. Penyusunan rencana, program dan anggaran serta laporan akuntabilitas

kinerja pemerintah,

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian,

d. Pelaksanaan urusan keuangan dan anggaran,

e. Pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, sarana dan prasarana,

f. Penyiapan bahan evaluasi kegiatan dan penyusunan program,

g. Koordinasi pelayanan pertanahan.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

65

b. Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan mempunyai tugas melakukan

survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan perairan, perapatan

kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah, pemetaan tematik dan survei

potensi tanah, penyiapan pembinaan surveyor berlisensi dan pejabat penilai tanah.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan bidang tanah, ruang dan

perairan; perapatan kerangka dasar, pengukuran batas kawasan/wilayah,

pemetaan tematik dan survei potensi tanah, pembinaan surveyor berlisensi,

b. Perapatan kerangka dasar orde 4 dan pengukuran batas kawasan/wilayah,

c. Pengukuran, perpetaan, pembukuan bidang tanah, ruang dan perairan,

d. Survei, pemetaan, pemeliharaan dan pengembangan pemetaan tematik dan

potensi tanah,

e. Pelaksanaan kerjasama teknis surveyor berlisensi dan pejabat penilai

tanah,

f. Pemeliharaan peralatan teknis.

c. Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan penetapan hak dalam rangka pemberian, perpanjangan dan

pembaruan hak tanah, pengadaan tanah, perijinan, pendataan dan penertiban bekas

tanah hak, pendaftaran, peralihan, pembebanan hak atas tanah serta pembinaan

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi

Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengaturan dan penetapan di bidang hak tanah,

b. Penyiapan rekomendasi pelepasan, penaksiran harga dan tukar-menukar,

saran dan pertimbangan serta melakukan kegiatan perijinan, saran dan

pertimbangan usulan penetapan hak pengelolaan tanah,

c. Penyiapan telaahan dan pelaksanaan pemberian rekomendasi perpanjangan

jangka waktu pembayaran uang pemasukan dan atau pendaftaran hak,

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

66

d. Pengadministrasian atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara, daerah

bekerjasama dengan pemerintah, termasuk tanah badan hukum

pemerintah,

e. Pendataan dan penertiban tanah bekas tanah hak,

f. Pelaksanaan pendaftaran hak dan komputerisasi pelayanan pertanahan,

g. Pelaksanaan penegasan dan pengakuan hak,

h. Pelaksanaan peralihan, pembebanan hak atas tanah dan pembinaan PPAT.

d. Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan penatagunaan tanah, landreform konsolidasi tanah,

penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah

tertentu lainnya. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pengaturan dan

Penataan Pertanahan mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan

penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan

wilayah tertentu lainnya, penetapan kriteria kesesuaian penggunaan dan

pemanfaatan tanah serta penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka

perwujudan fungsi kawasan/zoning, penyesuaian penggunaan dan

pemanfaatan tanah, penerbitan ijin perubahan penggunaan tanah, penataan

tanah bersama untuk peremajaan kota, daerah bencana dan daerah bekas

konflik serta permukiman kembali,

b. Penyusunan rencana persediaan, peruntukan, penggunaan dan

pemeliharaan tanah, neraca penatagunaan tanah kabupaten/kota dan

kawasan lainnya,

c. Pemeliharaan basis data penatagunaan tanah kabupaten/kota dan kawasan,

d. Pemantuan dan evaluasi pemeliharaan tanah, perubahan penggunaan dan

pemanfaatan tanah pada setiap fungsi kawasan/zoning dan redistribusi

tanah, pelaksanaan konsolidasi tanah, pemberian tanah obyek landreform

dan pemanfaatan tanah bersama serta penertiban administrasi landreform,

e. Pengusulan penetapan/penegasan tanah menjadi obyek landreform,

f. Pengambilalihan dan/atau penerimaan penyerahan tanah-tanah yang

terkena ketentuan landreform,

g. Penguasaan tanah-tanah obyek landreform,

h. Pemberian ijin peralihan hak atas tanah pertanian dan ijin redistribusi

tanah dengan luasan tertentu,

i. Penyiapan usulan penetapan surat keputusan redistribusi tanah dan

pengeluaran tanah dari obyek landreform,

j. Penyiapan usulan ganti kerugian tanah obyek landreform dan penegasan

obyek konsolidasi tanah,

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

67

k. Penyediaan tanah untuk pembangunan,

l. Pengelolaan sumbangan tanah untuk pembangunan,

m. Pengumpulan, pengolahan, penyajiaan dan dokumentasi data landreform.

e. Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan

Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melakukan kegiatan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah

negara, tanah terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat. Dalam

menyelenggarakan tugasnya, Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan mempunyai

fungsi:

1. Pelaksanaan pengendalian pertanahan, pengelolaan tanah negara, tanah

terlantar dan tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat,

2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pemenuhan hak dan kewajiban

pemegang hak atas tanah, pemantauan dan evaluasi penerapan kebijakan

dan program pertanahan dan program sektoral, pengelolaan tanah negara,

tanah terlantar dan tanah kritis,

3. Pengkoordinasian dalam rangka penyiapan rekomendasi, pembinaan,

peringatan, harmonisasi dan pensinergian kebijakan dan program

pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah negara, penanganan

tanah terlantar dan tanah kritis,

4. Penyiapan saran tindak dan langkah-langkah penanganan serta usulan

rekomendasi, pembinaan, peringatan, harmonisasi dan pensinergian

kebijakan dan program pertanahan dan sektoral dalam pengelolaan tanah

negara serta penanganan tanah terlantar dan tanah kritis,

5. Inventarisasi potensi masyarakat marjinal, asistensi dan pembentukan

kelompok masyarakat, fasilitasi dan peningkatan akses ke sumber

produktif,

6. Peningkatan partisipasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan

mitra kerja teknis pertanahan dalam rangka pemberdayaan masyarakat,

7. Pemanfaatan tanah negara, tanah terlantar dan tanah kritis untuk

pembangunan,

8. Pengelolaan basis data hak atas tanah, tanah negara, tanah terlantar, dan

tanah kritis serta pemberdayaan masyarakat,

9. Penyiapan usulan keputusan pembatalan dan penghentian hubungan

hukum atas tanah terlantar.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

68

f. Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara

Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara mempunyai tugas menyiapkan bahan

dan melakukan kegiatan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Seksi Konflik, Sengketa dan Perkara

mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan,

b. Pengkajian masalah, sengketa dan konflik pertanahan,

c. Penyiapan bahan dan penanganan sengketa dan konflik pertanahan secara

hukum dan non hukum, penanganan dan penyelesaian perkara,

pelaksanaan alternatif penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan

melalui bentuk mediasi, fasilitasi dan lainnya, usulan dan rekomendasi

pelaksanaan putusan-putusan lembaga peradilan serta usulan rekomendasi

pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau

badan hukum dengan tanah,

d. Pengkoordinasian penanganan sengketa, konflik dan perkara pertanahan,

e. Pelaporan penanganan dan penyelesaian konflik, sengketa dan perkara

pertanahan.

Adapun pelaksana kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah

oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung sesuai dengan surat keputusan Kepala

Kantor Pertanahan Kota Bandung nomor 120-32.73-02 tahun 2009.

4.1.4. Keadaan Pegawai dan Fasilitas Kerja Pegawai pada Kantor

Pertanahan Kota Bandung

Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang

didalamnya berisi wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja untuk

menjalankan sesuatu fungsi tertentu atau terdapatnya hierarki, dimana

konsekuensi dari adanya hirarki ini ialah bahwa di dalam organisasi ada pimpinan

atau kepala dan bawahan atau staf.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

69

Pegawai adalah unsur pelaksana kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi

yang fungsi dan tugasnya telah diatur dalam struktur organisasi dan tata kerja

organisasi. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan secara

berhasil guna dan berdaya guna tidak terlepas dari karakteristik pegawai dan

fasilitas-fasilitas yang mendukungnya.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti menganggap perlu untuk

menguraikan mengenai keadaan pegawai pada Kantor Pertanahan Kota Bandung,

diantaranya berdasarkan Tingkat Pendidikan, Golongan, Unit Kerja serta fasilitas

dan perlengkapan yang dimiliki oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Pendidikan di dalam organisasi tentunya akan mempengaruhi daripada

kemampuan organisasi itu sendiri, dimana tingkat pendidikan yang lebih tinggi

mencerminkan suatu wawasan yang luas dan akan mendukung kegiatan suatu

organisasi menjadi lebih terukur. Peneliti akan menyajikan jumlah pegawai

berdasarkan tingkat pendidikan dan dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 4.1. Jumlah Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung Berdasarkan

Tingkat Pendidikan

NO PENDIDIKAN JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6

SD

SLTP

SLTA

Diploma

Sarjana

S2

4

8

89

28

52

2

JUMLAH 183

(Sumber: Arsip Kantor Pertanahan Kota Bandung, 2012)

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

70

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat SDM pada Kantor Pertanahan

Kota Bandung cukup baik dapat dilihat dari kelulusan pegawai yang ada pada

Kantor Pertanahan Kota Bandung dengan pendidikan yang paling banyak adalah

SLTA dan Sarjana dan sedikitnya SLTP, walaupun masih ada pegawai yang

hanya lulusan SD namun dapat ditutupi oleh adanya pegawai yang lulusan S2.

Jika kita melihat dari pendidikan pegawai pada Kantor Pertanahan Kota

Bandung maka dapat disimpulkan bahwa para pegawainya mampu melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, dalam hal ini

berhubungan dengan pelayanan program layanan sertifikasi tanah.

Tabel 4.2. Keadaan Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung Berdasarkan

Pangkat dan Golongan

No Unit Jumlah Pegawai

Jumlah Gol I Gol II Gol III Gol IV

1. Subbagian tata usaha 1 7 14 1 23

2. Seksi survey, pengukuran

dan pemetaan - 8 35 - 43

3. Seksi hak tanah dan

pendaftaran tanah 1 16 75 - 89

4. Seksi pengaturan dan

penataan pertanahan - 1 7 - 8

5. Seksi pengendalian dan

pemberdayaan tanah - - 8 - 8

6. Seksi sengketa, konflik dan

perkara - 1 8 - 12

Jumlah Total 2 32 148 1 183

(Sumber: Arsip Kantor Pertanahan Kota Bandung, 2012)

Keadaan Pegawai pada Kantor Pertanahan Kota Bandung memiliki tingkat

golongan yang berbeda, hal ini dikarenakan tingkat tersebut dipengaruhi oleh

tingkat pendidikan yang berbeda serta masa kerja yang berbeda.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

71

Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung mempunyai golongan yang

terendah, yaitu golongan I pada 2 seksi, yaitu subbgagian tata usaha dan seksi hak

tanah dan pendaftaran tanah, sedangkan jumlah terbanyak adalah golongan III

dengan 148 pegawai yang tersebar pada masing-masing seksi, yaitu subbagian tata

usaha sebanyak 14 pegawai, seksi survey, pengukuran dan pemetaan sebanyak 35

pegawai, seksi hak tanah dan pendaftaran sebanyak 75 pegawai, seksi pengaturan

dan penataan pertanahan sebanyak 7 pegawai, seksi pengendalian dan

pemberdayaan tanah sebanyak 8 pegawai, dan seksi sengketa, konflik, dan perkara

sebanyak 8 orang. Berdasarkan pembagian golongan pegawai kita dapat melihat

bahwa dalam menjalankan tugasnya pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung

memiliki pengalaman kerja yang berbeda-beda, hal ini dapat membantu

pencapaian efektivitas program Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah menjadi

lebih baik.

Pegawai pada Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam melaksanakan

pekerjaannya senantiasa didukung oleh berbagai fasilitas kerja, karena pegawai

tidak mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik apabila fasilitas kerja yang

diberikan kurang memadai. Fasilitas kerja yang cukup mememadai sudah tentu

akan membantu kelancaran dalam melaksankan tugas kerja yang diberikan kepada

pegawai, fasilitas kerja tersebut dapat dilihat pada tabel 3. 8 berikut ini.

Tabel 4.3. Fasilitas Kerja Pegawai pada Kantor Pertanahan Kota

Bandung

No Jenis Barang Jumlah

1.

2.

3.

Portable generating set

Station wagon

Sepeda motor

1

3

4

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

72

No Jenis Barang Jumlah

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

Mesin ketik

Mesin fotokopi

Lemari

Rak besi

Fiiling cabinet

Brankas

Mobilie file

CCTV

Movitex board

White board

Alat detektor uang palsu

Mesin absensi

Overhead projector

Meja kerja

Kursi besi

Kursi kayu

Sice

Meja rapat

Meja komputer

Kursi fiber glass

Mesin penghisap debu

Lemari es

Air conditioning

Kipas angin

Televisi

Loudspeaker

Microphone

Tustel

Audio amplifier

Meja gambar

GPS receiver

Telepon (PABX)

Faximile

P.C.Unit

Laptop

Printer

Scanner

Plotter

Server

Modem

Jaringan

6

1

187

102

89

1

53

1

1

1

1

1

3

190

403

15

7

3

42

14

2

1

27

12

6

1

5

1

1

2

24

4

2

103

10

63

4

1

3

1

1

(Sumber: Arsip Kantor Pertanahan Kota Bandung, 2012)

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

73

Fasilitas kerja merupakan salah satu syarat yang penting dalam usaha

pencapaian efektivitas program dan pekerjaan pada Kantor Pertanahan Kota

Bandung secara lebih baik. Penyelesaian tugas pada suatu instansi sangat

ditentukan oleh fasilitas yang menunjang, baik fisik maupun non fisik yang dapat

dimanfaatkan oleh pegawai. Peneliti menilai fasilitas yang dimiliki masih kurang

mendukung dalam pencapaian efektivitas program Layanan Rakyat Untuk

Sertipikasi Tanah oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung. Fasilitas yang kurang

memadai terutama pada pengadaan alat teknologi informasi, karena seharusnya

program pelayanan Larasita yang ditentukan oleh BPN pusat dilaksanakan secara

online (tersanbung langsung dengan jaringan), namun selama ini pelayanan yang

diberikan masih bersifat manual (non IT).

4.2. Implementasi Kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung

4.2.1. Aspek Organisasi

Implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung diiringi komitmen yang tinggi untuk mencapai sasaran

yang ditetapkan. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan informan1 yang

menyatakan bahwa selama pelaksanaannya, Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung sudah diiringi komitmen yang tinggi untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan. Dalam rangka mendekatkan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi pelayanan kepada masyarakat dikembangkan pola pengelolaan

1 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

74

pertanahan yang disebut Larasita (Pasal 12 (1) Peraturan Kepala BPN-RI Nomor

18 Tahun 2009 tanggal 11 Mei 2009 tentang Larasita Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia). Pelaksanaan Larasita dilakukan oleh Kantor Pertanahan

Kota Bandung dengan sistem pelayanan yang bergerak (mobile service), yang

mendekatkan layanan pertanahan agar masyarakat dapat melakukan pengurusan

tanahnya dengan lebih mudah, lebih cepat, dan tanpa perantara.

Penataan sumberdaya dilakukan dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Berdasarkan hasil

dengan wawancara dengan informan2 diperoleh keterangan bahwa hal ini

dilakukan dengan membentuk Tim Larasita pada Kantor Pertanahan Kota

Bandung. Tim ini melakukan aktivitas dengan nama Kantor Pertanahan Bergerak

(sebagai Front Office), yang langsung berhadapan melayani masyarakat pengguna

layanan. Pelayanan di mobil Larasita On Line dengan server KKP di Kantor

Pertanahan Kota Bandung, dan pelayanan pertanahan yang tidak dapat

diselesaikan di mobil Larasita pada hari itu juga, maka berkasnya akan dibawa

dan diselesaikan prosesnya oleh seksi-seksi teknis di Back Office Kantor

Pertanahan Kota Bandung untuk diselesaikan, selanjutnya apabila telah selesai

produknya akan diserahkan di mobil Larasita langsung kepada masyarakat

pengguna layanan.

Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung beserta jajarannya terlebih dahulu

menyatukan persepsi atau pemahaman yang sama antara pelaksana Larasita

sebagai Front Office di lapangan dengan seksi-seksi teknis sebagai pelaksana di

2 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

75

Back Office, berkaitan dengan mekanisme maupun persyaratan teknis/yuridis

dalam memberikan layanan pertanahan melalui Larasita. Hal ini menjadi sangat

penting, manakala masyarakat membutuhkan suatu kepastian dalam memperoleh

pelayanan pertanahan, sehingga hal itu tidak menjadi bumerang bagi pelaksana

Larasita di lapangan.

Perintah atasan dilaksanakan dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Berdasarkan hasil

wawancara dengan informan3, diperoleh keterangan bahwa perintah atasan yang

dilaksanakan dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) ini dilaksanakankan dengan sungguh-sungguh dan terjadwal, hal

ini dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Pokok Agraria, yang

menjamin adanya keadilan bagi seluruh masyarakat berkaitan dengan pemilikan

tanah, oleh karena itu Kantor Pertanahan Kota Bandung tidak boleh diskriminatif

dalam memberikan pelayanan pertanahan kepada masyarakat. Program layanan

rakyat untuk sertifikasi tanah atau Larasita memang kuat di dalam misinya.

Sebuah misi yang bertujuan membantu rakyat yang ingin membuat sertipikat atas

tanah yang dimilikinya. Walaupun dalam beberapa kenyataannya di lapangan,

program ini masih sulit diimplementasikan secara ideal oleh Kantor Pertanahan

Kota Bandung.

Sanksi bagi pelanggar implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung diberlakukan. Hal ini sesuai dengan

3 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Koordinator Tim 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 18 September 2012

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

76

wawancara dengan informan4 yang menyatakan bahwa sanksi dengan tegas

diberlakukan, mengingat implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung ini juga merupakan amanat Presiden

untuk meletakan dasar pondasi dalam pengelolaan pertanahan yang merupakan

pelaksanaan amanat konstitusi pasal 33 (3) UUD 45, yang berbunyi “Bumi dan air

dan kekayaan alam yang terkadung di dalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemamkuran rakyat” yang ditugaskan

kepada BPN.

Dalam rangka melaksanakan tugas dengan pelaksanaan 5 (lima) Program

Strategis yaitu: reforma agraria dengan redistribusi tanah dan menjadikan tanah

sebesar-besar kemakmuran rakyat, penertiban tanah terlantar untuk menghindari

akumulasi dan spekulasi tanah, penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan

dengan meminimalisir terjadinya sengketa tanah dengan cara proaktif mengambil

inisiatif dalam penyelesaiannya dan Larasita. Untuk mencapai tujuan yang

diharapkan dicanangkan 7 Tertib (Sapta Tertib) guna memperkokoh pondasi dan

watak serta moral yaitu: tertib administrasi, tertib anggaran, tertib perlengkapan,

tertib perkantoran, tertib kepegawaian, tertib disiplin kerja, dan tertib moral.

Prosedur operasi standar dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dibuat dan dijalankan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan5, diperoleh keterangan bahwa

prosedur operasi standar ini dibuat sesuai dengan PerKa BPN No.18 Tahun 2009.

4 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Koordinator Tim 2 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 25 September 2012 5 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Administrator 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 9 Oktober 2012

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

77

Prosedur operasi standar ini dibuat dalam rangka mengejawantahkan tugas pokok

dan fungsi Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dan melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pertanahan perlu

dikembangkan pola pengelolaan pertanahan yang secara aktif dapat dilakukan

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia bagi masyarakat. Kemudian

Prosedur operasi standar ini dibuat dalam rangka pengembangan pola

dilaksanakan untuk memberikan keadilan bagi masyarakat dalam memudahkan

pengurusan pertanahan, mempercepat proses pengurusan pertanahan,

meningkatkan cakupan wilayah pengurusan pertanahan, dan untuk menjamin

pengurusan pertanahan tanpa perantara di lingkungan Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia.

Kesatuan antar pelaksana dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Penulis mendapatkan

informasi dari informan6 yang memberikan keterangan bahwa kesatuan dibuat

melalui komitmen “satukan pemahaman untuk satu kepastian”. Komitmen dibuat

untuk melayani masyarakat, agar mengatasi masalah "ke-tidakterjangkau-an"

yang sesungguhnya, masalah-masalah pelayanan publik di bidang pertanahan

yang ditemukan oleh Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung, meliputi aspek-

aspek di luar aspek geografis. Melalui upaya-upaya yang dilakukan Kepala Kantor

Pertanahan Kota Bandung beserta jajarannya, dalam mengatasi masalah tersebut

diatas, ternyata hal-hal yang selama ini tidak terjangkau, mengenai perlunya

konsolidasi internal maupun penyatuan persepsi atau pemahaman dalam

6 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Administrator 2 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 16 Oktober 2012

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

78

memberikan pelayanan publik di bidang pertanahan, menjadi dapat terjangkau.

Penyatuan persepsi tersebut, pada prosesnya bahkan melahirkan motto Larasita

untuk Kantor Pertanahan Kota Bandung, yaitu "Satukan Pemahaman Untuk Satu

Kepastian".

Slogan "Larasita, Menjangkau Yang Tidak Terjangkau" dikaitkan dengan

operasional Larasita tersebut, ternyata telah menimbulkan pemaknaan "ke-

tidakterjangkau-an" yang sempit dari kalangan "Kontra Larasita". Hal ini

disebabkan, bahwa kalangan "Kontra Larasita", hanya memaknai "ke-tidak

terjangkau-an" itu dari sudut pandang aspek geografis saja, dimana faktor sarana

dan prasarana transportasi pada suatu daerah, seolah-olah menjadi kendala utama

bagi kantor-Kantor Pertanahan dalam memberikan pelayanan publik di bidang

pertanahan, utamanya dalam rangka percepatan pendaftaran bidang-bidang tanah

oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung. Dari uraian tersebut, pemaknaan "ke-

tidakterjangkau-an" yang dimaksud dalam slogan "Larasita, Menjangkau Yang

Tidak Terjangkau", yang diamanatkan Presiden RI, dapat semakin dipahami

sebagai bahan kajian atau pertimbangan yang lebih dalam lagi, oleh para

pelaksana Larasita, Kepala Kantor Pertanahan beserta jajarannya, sehingga

menjamin pelaksanaan Larasita dapat dilaksanakan dengan baik.

Pembatasan kewenangan dilakukan dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Hal ini

sesuai dengan wawancara dengan informan7 yang menyatakan bahwa pembatasan

dilakukan sesuai dengan arahan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung.

7 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Operator 1 implementor kebijakan Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 6 November 2012

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

79

Kewenangan ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No.24 Tahun

1997 tentang Pendafataran Tanah, bahwa tugas pelaksanaan pendaftaran tanah

dilakukan oleh Kepala Kantor Pertanahan. Akan tetapi, dalam memberikan

pelayanan publik di bidang pertanahan, baik secara langsung maupun tidak

langsung akan melibatkan lembaga yang terkait, seperti Walikota beserta

jajarannya (Sekda, Camat/PPATs dan Lurah) serta PPAT/Notaris.

Masalah koordinasi merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan, guna

menyatukan persepsi atau pemahaman yang sama, dalam memberikan pelayanan

publik di bidang pertanahan kepada masyarakat. Koordinasi juga bisa dilakukan

dalam rangka penyampaian program-program dan kebijakan pertanahan baik yang

sifatnya nasional maupun yang khusus dilakukan di Kantor Pertanahan Kota

Bandung. Dalam rangka memberikan pelayanan publik dibidang pertanahan,

sebaiknya harus ada satu persepsi atau pemahaman yang sama antara Kantor

Pertanahan dengan institusi-institusi terkait, karena pelayanan pertanahan kepada

masyarakat harus "satu garis lurus", agar masyarakat dapat memperoleh informasi

yang sama, sehingga semua layanan pertanahan menjadi lebih jelas dan tidak

membingungkan. Berkaitan dengan pelaksanaan Larasita, Walikota Bandung juga

telah memerintahkan kepada seluruh Camat beserta jajarannya (para Lurah) agar

mendukung kelancaran Kebijakan Larasita, sesuai dengan suratnya

No.594.3/SE.063-Pem.Um tanggal 23 Juni 2009.

Pengetahuan informasi yang ada pada aparat sudah memadai dalam

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

80

Kota Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan8, diperoleh

keterangan bahwa hal ini sudah ada, dimana dalam hal ini pegawai Kantor

Pertanahan Kota Bandung, terlebih dahulu harus mengetahui secara utuh dengan

mengidentifikasi hal-hal atau masalah-masalah yang telah, sedang, dan akan

dihadapi terkait dengan pelaksanaan Larasita di wilayah kerjanya, baik masalah

itu dari internal sendiri (antar seksi teknis) maupun yang ada di luar Kantor

Pertanahan (eksternal), dalam hal ini institusi-institusi yang terkait langsung atau

tidak langsung dengan pelayanan publik di bidang pertanahan, termasuk

masyarakat (publik) sebagai pengguna layanan.

Selanjutnya para pelaksana Larasita di Kantor Pertanahan Kota

Bandung, Kepala Kantor Pertanahan, berdasarkan kewenangannya harus

mempunyai gagasan-gagasan tertentu agar menemukan

suatu formula atau rumusan pemecahan masalahnya. Dengan demikian, hal itu

dapat menjamin pelaksanaan Larasita berjalan secara efektif dan

berkesinambungan, sehingga keberadaan Larasita sungguh-sungguh dapat

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum, termasuk masyarakat di perkotaan.

Selama implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung, ternyata tidak ada tekanan tertentu dalam

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung. Penulis mendapatkan informasi dari informan9 yang memberikan

keterangan bahwa mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, mengingat

8 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Operator 2 implementor kebijakan Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 13 November 2012 9 Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

81

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung disukai oleh semua pihak. Adapun pihak yang selama ini

mengkritik Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah suatu hal yang wajar jika

kehadiran Kebijakan Larasita BPN-RI, oleh kalangan "kontra larasita", semata-

mata dianggap hanya untuk mengatasi masalah pelayanan pertanahan dari aspek

geografis saja. Dimana dengan Larasita, masyarakat memperoleh kemudahan

dalam memperoleh layanan pertanahan, karena masyarakat tidak perlu datang ke

Kantor Pertanahan Kota Bandung, melainkan cukup menunggu saja dirumah atau

di lokasi-lokasi yang telah ditentukan tempat dan waktunya. Kemudian

masyarakat pengguna layanan akan dilayani di mobil Larasita, baik mulai

pendaftaran maupun sampai dengan penyerahan produknya.

Akan tetapi pemaknaan "ke-tidakterjangkau-an", ternyata tidak sekedar

hanya menjangkau masalah pelayanan pertanahan dari aspek geografis saja.

Mungkin hal itu lebih dirasakan masalahanya bagi daerah-daerah di tingkat

pelosok, karena wilayahnya yang luas dengan jarak tempuh dari wilayah-wilayah

pelosok ke Kantor Pertanahan Kota Bandung, sangatlah jauh dan belum

seluruhnya sarana maupun prasarana transportasi memadai. Hal itu membuat

masyarakat harus bersusah-payah untuk mendatangi Kantor Pertanahan Kota

Bandung, guna memperoleh layanan pertanahan, padahal belum tentu jenis

layanan pertanahan yang diperlukan dapat diselesaikan pada hari itu juga,

mengakibatkan si pengguna layanan harus kembali lagi datang ke Kantor

Pertanahan Kota Bandung, dan tentunya itu menambah beban tersendiri bagi

masyarakat.

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

82

Disatu pihak, kalangan "kontra larasita" beranggapan bahwa pengadaan

mobil dan motor Larasita bagi daerah-daerah di perkotaan atau kota-kota besar,

adalah suatu "pemborosan" atau "tidak tepat sasaran" atau setidak-

tidaknya "kurang efektif ". Anggapan demikian sah-sah saja, mengingat aspek

geografis bukanlah kendala utama bagi masyarakat di perkotaan untuk

memperoleh layanan pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Bandung, karena

jangkauan atau jarak tempuh dari tempat tinggalnya menuju Kantor Pertanahan

Kota Bandung pada umumnya mudah dijangkau, begitupun sarana dan prasarana

transpotasinya pada umumnya telah memadai. Jika masalah aspek geografis saja

yang menjadi ukuran dalam memaknai "ke-tidakterjangkau-an" tersebut, jelas hal

itu akan menjadi suatu hal yang "kontra produktif" dalam pelaksanaan Larasita di

wilayah-wilayah perkotaan. Padahal belum tentu pemaknaan 'ke-

tidakterjangkauan-an" dalam slogan Larasita itu, hanya sebatas mengatasi

masalah aspek geografis saja. Pemaknaan ini juga didasari pada pemahaman

bahwa penyelenggaraan Larasita di seluruh Indonesia menggunakan biaya yang

bersumber dari rakyat melalui APBN, dimana atas fakta tersebut maka sudah

selayaknya seluruh anggota masyarakat (tanpa dikotomi pedesaan dan perkotaan),

harus pula menikmati manfaat dari keberadaan Larasita itu.

Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam melaksanakan Larasita, ternyata

pemaknaan "ke-tidakterjangkauan-an" dalam slogan Larasita, tidak hanya sekedar

mengatasi masalah pelayanan pertanahan dari aspek geografis saja, melainkan

telah menemukan pemaknaan "ke-tidakterjangkauan-an" yang sesungguhnya.

Pelaksanaan Larasita di Kota Bandung, pada prosesnya mememukan masalah-

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

83

masalah pelayanan publik di bidang pertanahan yang selama ini tidak terjangkau,

dan kemudian melakukan upaya-upaya tertentu dengan seksama, sehingga hal-hal

yang selama ini tidak terjangkau menjadi dapat terjangkau.

Perubahan telah banyak yang dilakukan dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Hal ini

sesuai dengan wawancara dengan informan10

yang menyatakan bahwa hal itu

dilakukan dengan mengembangkan IT yang ada, dimana hal ini sudah tersedia di

dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita)

di Kota Bandung melalui teleconference one day one service. Larasita merupakan

Kantor Pertanahan bergerak yang mendekatkan pelayanan agar masyarakat dapat

melakukan pengurusan tanahnya agar lebih mudah, lebih cepat, dilakukan tanpa

perantara, yang dilakukan dengan pelayanan one day mobile service adalah satu

satunya di Kantor Pertanahan Kota Bandung, memudahkan masyarakat karena

tidak perlu datang ke kantor BPN melakukan pengurusan tapi bisa dilakukan di

mobil keliling juga di kelurahan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan11

ternyata banyak pihak

yang menyambut baik adanya mobil keliling tersebut, mereka malah berkeinginan

menambah setidaknya setiap kecamatan mempunyai satu unit mobil, Adanya

mobil ini sangat membantu masyarakat datang proaktif ke rumah ke rumah.

Dalam perbaikan mutu pelayanan publik, Kantor Pertanahan Kota Bandung telah

10

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012 11

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

84

melakukan layanan baru berupa SMS proaktif yang secara langsung memberikan

informasi kepada masyarakat melalui nomor telepon 08139 5000 900.

Dengan demikian, peneliti menganalisis bahwa aspek organisasi yang

telah dijelaskan berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa

organisasi yang menjadi wadah bagi implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung adalah tempat dimana

kegiatan Kantor Pertanahan Kota Bandung dijalankan secara bergerak. Organisasi

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung memiliki suatu pola dasar struktur organisasi yang relatif permanen

sifatnya. Tetapi dengan adanya perkembangan-perkembangan, kompleksnya

tugas-tugas, berubahnya tujuan, pergantian pimpinan, beralihnya kegiatan dan

lain-lain, semuanya itu dapat menjadi faktor yang mendorong adanya perubahan-

perubahan dalam stuktur organisasi implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung.

Tinjauan atas organisasi implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung sebagai proses memperhatikan dan

meyoroti interaksi antar anggota organisasi itu, dimana sebagai suatu proses

organisasi implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung jauh lebih dinamis daripada hanya sebagai wadah.

Tinjauan atas organisasi implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung sebagai suatu proses ini

menimbulkan pendapat adanya dua macam hubungan dalam organisasi yaitu:

hubungan formal dan hubungan informal.

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

85

Hubungan formal nampak pada tata hubungan implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung yang berupa

susunan tata kerja beserta segala tugas kewajiban daripada organisasi

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung sebagaimana ditentukan secara resmi oleh pembentukan organisasi

Larasita. Hubungan informal nampak pada tingkah laku dan tindakan masing-

masing anggota implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung dalam hubungan pribadi mereka, baik antara atasan

dan bawahan maupun hubungan hubungan pribadi anggota di tingkat bawahan,

tata hubungan ini tidak dapat ditetapkan sebelumnya oleh pembentuk organisasi.

Segi formal daripada organisasi didasarkan atas hubungan yang rasional. Segi

informal daripada organisasi didasarkan atas hubungan yang irasional dan

emosional, yaitu erat hubungannya dengan perasaan. Keinginan serta hasrat

daipada masing-masing anggota singkatnya didasarkan pada tingkah laku pribadi

dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita)

di Kota Bandung. Apabila Kantor Pertanahan Kota Bandung mengharapkan agar

organisasi implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung dapat memperoleh hasil yang baik dan lancar jalannya

maka kedua segi tersebut di atas yaitu segi formal dan informal haruslah

mendapatkan perhatian yang wajar.

Untuk menentukan segi atau hubungan segi formal ataukah informal yang

harus lebih banyak dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, di dalam organisasi masih berlaku

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

86

bahwa semakin berhasil kelompok pimpinan membina suatu organisasi, semakin

menonjol pula hubungan yang bersifat informal meskipun hubungan-hubungan

yang bersifat formal tidak boleh hilang sama sekali.

Mengingat hal ini memang tidak mudah dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, masing-

masing kelompok Larasita haruslah konsisten dengan sifat-sifat organisasi yang

dipimpinnya, watak para anggotanya, dan menemukan keseimbangan antara

atasan dan bawahan sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia yang oleh para

teoritikus organisasi pada dewasa ini lebih banyak ditonjolkan. Dalam hubungan

ini, implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung harus mengarah bagi usaha-usaha ke arah memberikan perhatian

yang besar untuk mengadakan balancing (keseimbangan) yang harmonis antara

kedua segi itu dengan mengadakan sintesa antara keduanya.

Dengan mengacu kepada pendapat Asep Kartiwa (2012: 119-120) yang

menyatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan suatu tahapan yang

krusial, maka di dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung ini sebenarnya merupakan tahapan yang

dianggap paling krusial dalam pelaksanaan kebijakan publik di bidang pertanahan.

Kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung

tidak berhasil dan terwujud kalau tidak dilaksanakan dengan baik melalui

organisasi yang baik. Usaha untuk melaksanakan kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung itu membutuhkan keahlian

dan keterampilan menguasai persoalan yang dikerjakan. Dengan demikian

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

87

kedudukan organisasi pelaksana sebagai birokrasi dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dalam hal ini

sangat strategis. Jadi keberhasilan kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung sangat dipengaruhi oleh keberhasilan

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung itu sendiri. Sementara itu pihak yang paling menentukan

keberhasilan implementasi kebijakan publik adalah aparatur birokrasi dalam

organisasi pelaksana di samping sistem yang melingkupinya.

Selanjutnya penulis menganalisis dengan mengacu kepada pendapat Jones

(1994:306), bahwa di dalam organisasi dalam implementasi kebijakan

memerlukan perintah atasan yang jelas dan tegas, dan perlu memberikan sanksi

bagi aparat yang melanggar, maka di dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, sebenarnya pemimpin

pelaksana implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung seharusnya memberikan perintah yang diperlukan

untuk mempertanggungjawabkan kewajiban-kewajiban tersebut dan kemudian

dibagikan dalam cara yang tetap, serta dibatasi secara ketat oleh aturan-aturan

pertanahan yang berhubungan dengan sanksi, yang akan dikenakan bagi para

pejabat implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung yang melakukan pelanggaran. Selanjutnya

mengemukakan bahwa “the point is that implementation of policy may very

depending on the particular stage of agency development” maka kegiatan

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

88

Kota Bandung memerlukan organisasi yang mampu berkomunikasi dengan semua

pihak yang terkait dengan implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Tujuan organisasi ini adalah

menjalankan program-program yang telah dirancang untuk kepentingan

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung.

4.2.2. Aspek Interpretasi

Isi dan tujuan implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung dipahami dengan baik. Hal ini sesuai dengan

wawancara dengan informan12

yang menyatakan bahwa para pelaksana sudah

paham betul bahwa implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung merupakan bagian dari upaya membangun

reformasi birokrasi yang bertujuan melakukan perubahan mindset dan cultural set

atau budaya kerja dengan menghilangkan motto “kalau bisa dipersulit, kenapa

harus dipermudah” dan dalam promosi dan mutasi akan ditetapkan pola

penjenjangan karir pegawai yang taat asas, reward dan punishment karena selama

ini dalam penempatan jabatan tidak tersistem dan terstruktur dengan baik. Pada

tahap awal dengan membentuk kelas-kelas Kantor Pertanahan sebagai dasar

dalam penempatan pegawai dalam periode waktu tertentu.

Petunjuk pelaksanaan dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung sudah jelas. Berdasarkan hasil

12

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

89

wawancara dengan informan13

, diperoleh keterangan bahwa Kantor Pertanahan

Kota Bandung memaksimalkan fungsi mobil Layanan Rakyat untuk Sertipikat

Tanah (Larasita). Upaya itu dilakukan sebagai bentuk layanan jemput bola kepada

konsumen konsumen. Mobil Larasita mulai melaksanakan layanan perdananya

sejak pagi hari, untuk masyarakat pemohon pertanahan di wilayah itu. Masyarakat

banyak yang baru tahu fungsi mobil Larasita setelah mendapat penjelasan dari

petugasnya, jika tengah memberikan layanan terhadap masyarakat terkait

sertipikat tanah, saat mengajukan permohonan pembuatan sertipikat di mobil

Larasita dari Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Mobil Larasita membuat tidak membuat repot dalam mengurus sertipikat

tanah, sehingga masyarakat tidak perlu datang ke Kantor Pertanahan Kota

Bandung. Apalagi dalam konteks tertentu pengurusan sertipikat di mobil Larasita

bisa selesai dalam sehari seperti mottonya One Day Service. Hal itu sangat

membantunya untuk mendapatkan sertipikat tanah yang banyak dibutuhkan

masyarakat.

Perkiraan sumber daya dilakukan dengan tepat dalam implementasi

kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung.

Penulis mendapatkan informasi dari informan14

yang memberikan keterangan

bahwa hal ini sudah memadai dengan dilakukan melalui 2 (dua) tim yang ada.

Dengan pelaksanaan Larasita melalui dua tim ini dengan baik oleh Kantor

Pertanahan Kota Bandung, hal itu sangat didambakan oleh masyarakat, yang

13

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Koordinator Tim 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 18 September 2012 14

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

90

umumnya memiliki masalah-masalah dari berbagai aspek, dan sesungguhnya

Larasita adalah solusi dari masalah-masalah itu, sebagaimana makna yang

terkandung dalam slogan Larasita. Selain itu, dengan pelaksanaan Larasita secara

menyeluruh, dengan berbagai inovasinya, yang disesuaikan pada keadaan dan

kebutuhan daerah masing-masing, tentu akan memberikan kontribusi positif bagi

penilaian kinerja Kantor Pertanahan Kota Bandung, sehingga

mendukung akuntabilitas pelayanan publik di bidang pertanahan melalui

Kebijakan Larasita BPN-RI.

Aparat senantiasa teliti dan konsisten dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Hal ini

sesuai dengan wawancara dengan informan15

yang menyatakan bahwa aparat

sudah melakukan kegiatan operasional Larasita dengan menggunakan kendaraan

mobil dan motor dengan ketelitian yang tinggi karena dilengkapi seperangkat

Teknologi Informasi (IT), yang dapat menghubungkan secara "on line" pelayanan

pertanahan dari mobil Larasita dengan server KKP (Komputerisasi Kantor

Pertanahan), dengan demikian warga masyarakat pengguna layanan tidak perlu

datang ke Kantor Pertanahan Kota Bandung, tetapi secara konsisten cukup

dilayani di lokasi masing-masing yang dikunjungi oleh mobil Larasita, sesuai

jadwal kunjungan yang telah ditetapkan.

Penyusunan prioritas tidak dilakukan dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Berdasarkan

15

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Administrator 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 9 Oktober 2012

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

91

hasil wawancara dengan informan16

, diperoleh keterangan bahwa tidak ada

layanan prioritas, tetapi hanya sesuai dengan SOP yang ada saja. Hal tersebut

dilakukan karena prioritas tidak dilakukan dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung mengingat secara

teknis, masyarakat ternyata memiliki kendala yang menyebabkan enggan untuk

datang langsung ke Kantor Pertanahan Kota Bandung, guna memperoleh layanan

pertanahan. Sebagian masyarakat ditengarai merasa kurang nyaman dengan hal-

hal formal. Misalnya, untuk datang ke Kantor Pertanahan Kota Bandung harus

dengan berpakaian rapih dan bersepatu, belum lagi harus memahami istilah-istilah

formal di kantor, seperti: Pengakuan Hak, Penegasan Hak, Konversi, Peralihan

Hak, Roya atau Hak Tanggungan dan lain-lain.

Dengan kehadiran Larasita, masyarakat dapat menggunakan layanan

pertanahan dengan leluasa dan lepas dari hal-hal formal. Dengan Larasita,

masyarakat dapat mengakses layanan pertanahan dengan nyaman meskipun

mengenakan kaos/celana pendek dan sendal jepit. Lebih dari itu, masyarakat dapat

leluasa dengan gaya dan bahasa yang dianut oleh budayanya, berkomunikasi

dengan petugas Larasita tentang layanan-layanan pertanahan.

Adanya sebagian masyarakat di perkotaan, akibat laju pembangunan

gedung-gedung bertingkat sebagai sarana perkantoran, perniagaan, perhotelan dll,

mengakibatkan masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah-kebawah menjadi

ter-marginal-kan. Masalah yang mungkin banyak dihadapi

masyarakat marginal maupun miskin perkotaan, adalah mahalnya biaya

16

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 32: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

92

pengurusan untuk melengkapi persyaratan pendaftaran tanah, seperti pembuatan

akta dan lain sebagainya.

Dengan pelayanan yang mendekatkan langsung ke masyarakat, Petugas

Larasita dapat melakukan pendampingan dan akses reform (penataan akses) untuk

mencarikan solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat marginal maupun

miskin perkotaan tersebut, melalui "approach system" dengan pihak-pihak yang

berwenang untuk itu. Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung juga

melakukan koordinasi dengan Walikota Bandungbeserta jajarannya (Camat selaku

PPATS dan Lurah), untuk satu persepsi atau pemahaman dalam menyikapi

masalah yang dihadapi masyarakat marginal dan miskin perkotaan, sehingga

mereka dapat memperoleh kemudahan dalam pengurusan sertipikat tanahnya.

Masih terdapat sebagian masyarakat perkotaan yang masih rendah

pemahamannya mengenai arti pentingnya sertipikat tanah, sebagai bukti

kepemilikan yang sah atas tanah, yang menjamin kepastian hukum hak atas

tanahnya, serta dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman/permodalan (nilai

ekonomis). Selain itu, terdapat juga sebagian masyarakat, yang enggan

mendaftarkan tanahnya untuk disertipikatkan, karena mereka memang tidak

begitu merasakan manfaat sertipikat tanah dan membandingkan antara

manfaatnya dengan usaha untuk memperoleh sertipikat tanah itu, tidak sepadan.

Melalui Petugas Larasita dilapangan, masyarakat dapat secara terus-menerus

diberikan pencerahan dan informasi melalui sosiolisasi/penyuluhan langsung,

mengenai arti pentingnya sertipikat tanah. Kepada masyarakat juga disampaikan

hal-hal tentang kekuatan hukum dan keuntungan-keuntungan atas tanah

Page 33: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

93

bersertipikat dengan tanah yang belum bersertipikat, dengan demikian diharapkan

hal itu dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya.

Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung memahami tanggung jawab

mereka dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung. Penulis mendapatkan informasi dari informan17

yang

memberikan keterangan bahwa hal ini sudah berjalan karena adanya pembinaan-

pembinaan yang dilakukan secara rutin. Dalam rangka meningkatkan kinerja

pelaksanaan kegiatan Larasita, para Pejabat Struktural Kantor Pertanahan Kota

Bandung mengadakan rapat koordinasi peningkatan kinerja Larasita. Rapat dibuka

oleh Kepala Kantor dan selanjutnya di koordinir oleh Kasi Sengketa, Konflik dan

Perkara Pertanahan dan Kasi Pengendalian dan Pemberdayaan, yang

menginstruksikan agar pelaksanaan Larasita lebih di tingkatkan lagi dan

dilaksanakan dengan mempedomani Petunjuk Teknis sesuai Perka BPN RI

Nomor : 18 tahun 2009 yang dilandasi dengan komitmen sesuai Motto Larasita

Kota Bandung : Satukan Pemahaman Untuk Satu Kepastian. Kabid Pengaturan

dan Penataan Pertanahan Kanwil BPN Provinsi Jawa Barat, selaku pembina

wilayah Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam pembinaannya di apel pagi

pernah memberikan motivasi kepada pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Motivasi bertujuan menambah semangat kerja untuk secara konsisten terus

meningkatkan kinerja memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kantor

Pertanahan Kota Bandung harus tetap menjalankan dan melaksanakan prinsip-

prinsip Open Government dalam hal transparansi, partisipasi dan inovasi.

17

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Operator 1 implementor kebijakan Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 6 November 2012

Page 34: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

94

Pelaksanaan program strategis dalam rangka percepatan legalisasi aset dengan

Prona dan sertipikasi tanah UKM, menjadi prioritas pencapaian sesuai target telah

ditetapkan baik realisasi fisik maupun keuangan Kantor Pertanahan Kota

Bandung.

Kreativitas juga dilakukan dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Hal ini sesuai dengan

wawancara dengan informan18

yang menyatakan bahwa kreativitas dilakukan

dengan pelaksanaan pelayanan One Day Service dilaksanakan di Kantor

Pertanahan Kota Bandung, kegiatan ini sebagai kelanjutan dari pelaksanaan One

Day Service yang telah dilaksanakan sebelumnya dikarenakan banyaknya

pengajuan dan permohonan dari masyarakat. Kegiatan ini dihadiri 200 orang

dengan permohonan yang dapat diselesaikan sebanyak 115 validasi sertipikat

tanah.

Pelayanan One Day Service sebagai bentuk keterbukaan pemerintah untuk

meningkatkan mutu pelayanan menuju pada transparansi, partisipasi, dan

inovasi juga untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap lembaga

Kantor Pertanahan Kota Bandung. Banyak manfaat yang diperoleh dari

masyarakat dalam kegiatan validasi tanah, yaitu memberikan kapastian hak atas

tanah sehingga dapat mencegah terjadinya permasalahan hukum disamping

murah, mudah dan cepat serta dianggap suatu terobosan yang baru dari Kantor

Pertanahan Kota Bandung atas pelayanan one day service.

18

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 35: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

95

Dukungan masyarakat sangat positif dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Berdasarkan

hasil wawancara dengan informan19

, diperoleh keterangan bahwa sertipikat ini

telah didambakan dan diimpikan oleh masyarakat karena selama ini beranggapan

bahwa pengurusan sertipikat mahal, lama dan berbelit-belit, berdasarkan

informasi dari oknum yang tidak bertanggungjawab dan ini dibuktikan oleh Tim

Larasita Kota Bandung dapat menyelesaikan dan menyerahkan Sertipikat tepat

waktu melalui Larasita. Dengan penuh sukacita masyarakat mengharapkan

layanan semacam ini terus dapat dilanjutkan dan sebagai bukti menyatunya

masyarakat dengan Kantor Pertanahan Kota Bandung, bahkan mereka

menuangkan dalam bentuk lirik lagu tentang Larasita.

Kebijakan Larasita (Layanan Rakyat untuk Sertipikat Tanah) dari Badan

Pertanahan Nasional (BPN) RI, yang dilaksanakan Kantor Pertanahan Nasional

(KPN) Kota Bandung, dirasakan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara

dengan informan20

, diperoleh keterangan bahwa petugas Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung dalam melaksanakan tugas penyerahan produk

sertipikat, pernah menemukan fakta ketika mendatangi langsung rumah tempat

tinggal peserta layanan Larasita atas nama Oom Romlah di Jalan Sasakgantung

No.30, Rt.01/05 Kelurahan Balong Gede, Kecamatan Regol. Ternyata tanpa

diduga sama sekali, bahwa si Penerima sertipikat tersebut adalah seorang

pensiunan guru, berusia +73 tahun dan sedang menderita penyakit stroke. Melihat

19

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012 20

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Operator 1 implementor kebijakan Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 6 November 2012

Page 36: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

96

keadaan yang demikian, Petugas Larasita kemudian mendekatkan mobil Larasita

dan menjemput si Ibu untuk menerima sertipikatnya serta memapahnya ke loket

Mobil Larasita. Ibu Oom Romlah dengan semangat dan wajah sumringah,

menerima langsung setipikat tanahnya, yang ternyata selama ini Ibu Oom

Romlah sebagai seorang yang telah menjanda selama 20 tahun, sangat

mendambakan tanah yang bakal diwariskannya itu dapat bersertipikat.

Selanjutnya Ibu Oom Romlah menyatakan terima-kasih kepada Petugas Larasita

dan merasa tenang karena tanahnya telah memiliki sertipikat.

Oom Romlah (73), nenek warga Jl.Sasakgantung no.30 RT 01 RW 05,

Kelurahan Balong Gede Kecamatan Regol yang menderita stroke. Oom Romlah

yang mendengar pelayanan jemput bola, mendaftarkan tanahnya seluas 181 m2

untuk disertifikasi. Rumah di atas tanah itu kini ditempati dirinya, menantunya

sekaligus tempat usaha konveksi anaknya. Beberapa petugas KPN Bandung

dengan mobil Larasita mendatangi rumahnya. Kurang dari 4 bulan sertipikat

selesai, padahal masyarakat menganggap membuat sertipikat tanah lama,

prosesnya berbelit-belit dan biaya besar.

Di wilayah Kelurahan Balong Gede, ada 5 warga yang sertipikat tanahnya

sudah selesai. Namun setelah mereka tak kunjung datang dan Kantor Pertanahan

Kota Bandung mendengar masalah ibu Oom, maka Kantor Pertanahan Kota

Bandung langsung jemput bola. Sedianya mereka akan menyerahkan langsung,

tapi melihat kedatangan mobil KPN ini, Ibu Oom tampak bersemangat berjalan ke

depan rumah. Melihat keadaan perempuan tua yang tak bisa berjalan itu, putra Ibu

Oom dan petugas KPN segera memapahnya.

Page 37: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

97

Di Kelurahan Balong Gede, lain lagi yang dihadapi Petugas Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung di Kelurahan Pajajaran. Di Kelurahan Pajajaran,

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung, menyaksikan fakta yang lain lagi,

dimana Petugas Larasita ketika menyerahkan produk sertipikat di Kelurahan

Pajajaran tersebut, ternyata mendapati 2 (dua) orang dari sekian banyak penerima

sertipikat, yang memiliki cacat fisik, yaitu penderita tuna-netra (Ibu Siti Aminah)

dengan profesi sebagai tukang pijit. Yang satu lagi adalah Agus Zakaria seorang

penderita authies, menurut cerita seorang ibu yang mendampinginya, bahwa Agus

Zakaria memperoleh tanah tersebut, berdasarkan hibah dari neneknya dengan

maksud tanah itu dapat sebagai bekal hidupnya Agus Zakaria, sebagai cucu yang

memiliki kekurangan fisik. Layanan Larasita sangat membantu masyarakat,

terutama yang tak mampu atau sedang sakit. Target yang ingin dicapai Kantor

Pertanahan Kota Bandung adalah menyelesaikan ribuan bidang sertifikasi tanah.

Sikap masyarakat dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung menurut Kantor Pertanahan Kota

Bandung adalah puas. Penulis mendapatkan informasi dari informan21

yang

memberikan keterangan bahwa dulu, pensertipikatan tanah merupakan suatu hal

yang cukup sulit untuk diakses oleh sebagian masyarakat, terutama bagi

masyarakat yang berada jauh di pelosok desa. Selain sulit karena jauh dari pusat

layanan yang pasti memerlukan waktu dengan biaya yang tidak sedikit. Namun

sekarang kondisi tersebut sudah tidak ada lagi. Terutama sejak diluncurkannya

program nasional “Larasita” oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) beberapa

21

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Operator 2 implementor kebijakan Larasita Kantor

Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 13 November 2012

Page 38: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

98

tahun lalu. Larasita (Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah) benar-benar telah

mewujudkan harapan rakyat dan menjangkau yang tidak terjangkau.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan22

, diperoleh keterangan

bahwa masyarakat memberikan tanggapan yang positif, bahwa perbaikan mutu

pelayanan publik oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung melalui Larasita, adalah

bentuk layanan pertanahan yang inovatif, transparan dan partisipatif, dan

mengharapkan agar pelaksanaan Larasita dilanjutkan terus karena masih banyak

masyarakat yang membutuhkannya. Sebagai contoh sikap Ahmad, warga ini

benar-benar merasa tertolong oleh Kebijakan Larasita. Menurut cerita Kantor

Pertanahan Kota Bandung, ia sudah sejak lama ingin mensertipikatkan tanah

miliknya, namun karena kantor BPN jauh dari tempat tinggalnya dan menurut

dugaannya pasti memerlukan waktu dan ongkos yang tidak sedikit, maka niat

tersebut terpaksa tidak dilakukannya. Namun setelah ada Kebijakan Larasita yang

datang menjangkau sampai jauh, Ahmad pun memanfaatkannya. Selain prosesnya

tidak berbelit juga biayanya sangat ringan karena ia tidak perlu mengeluarkan

biaya ekstra seperti transportasi sebagaimana jika mengurusnya di Kantor

Pertanahan Kota Bandung.

Secara psikologis, ditemukan beberapa alasan mengapa masyarakat enggan

untuk datang langsung ke Kantor Pertanahan Kota Bandung, guna memperoleh

layanan pertanahan, antara lain:

1. Adanya sebagian masyarakat yang membayangkan dalam benak

pikirannya, bahwa pengurusan sertipikat tanah itu berbelit-belit, sehingga

22

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Administrator 2 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 16 Oktober 2012

Page 39: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

99

mereka ketakutan jangan-jangan tanah mereka ternyata tidak bisa didaftar

dengan sebab-sebab yang bahkan tidak diketahui secara jelas.

2. Adanya sebagian masyarakat yang membayangkan dalam benak

pikirannya, bahwa pengurusan sertipikat tanah itu mahal, sehingga mereka

ketakutan jangan-jangan uangnya tidak cukup.

3. Adanya sebagian masyarakat yang membayangkan dalam benak

pikirannya, bahwa pengurusan sertipikat tanah itu lama, sehingga mereka

ketakutan jangan-jangan persyaratan yang harus dipenuhi terlalu sulit.

4. Masyarakat membayangkan petugas-petugas yang bakal dihadapinya,

jangan-jangan petugas akan melempar persoalannya kesana-kemari atau di

ping-pong.

5. Ada juga sebagian masyarakat yang trauma, dikarenakan pernah tertipu

oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dimana masyarakat

telah menyerahkan bukti-bukti pemilikannya beserta biaya yang

diperlukan namun ternyata sertipikatnya tak kunjung selesai, bahkan yang

lebih mengenaskan lagi, berkas data-data kepemilikannya pun tidak

kunjung kembali.

Dari alasan-alasan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa hambatan

psikologis akan dapat diatasi dengan penyebaran informasi yang akurat tentang

pelayanan pertanahan. Selama ini, masyarakat hanya mendapatkan informasi

tentang layanan pertanahan sampai pada level kedetilan tertentu, dimana level

kedetilan yang lebih mendasar disimpan atau dibiaskan oleh pihak-pihak yang

tidak bertanggung jawab. Dengan keberadaan Larasita, informasi yang

Page 40: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

100

sebelumnya hanya bisa dijangkau sampai kedetilan yang terbatas saja, sekarang

bisa diakses seluas-luasnya dan sampai pada tingkat kedetilan yang seharusnya.

Program nasional dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung ini sudah lama dilaksanakan. Sudah

ribuan sertipikat terbit dari program ini. Kebijakan Larasita dengan maksud untuk

mendekatkan tugas layanan dan memberikan kemudahan serta percepatan

pengurusan pertanahan kepada masyarakat benar-benar telah dimanfaatkan oleh

masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada jauh dari akses layanan biasa di

Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Sumber daya yang ada di masyarakat dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dapat

mendukung Kantor Pertanahan Kota Bandung. Hal ini sesuai dengan wawancara

dengan informan23

yang menyatakan bahwa bagi masyarakat yang keadaan

fisiknya baik (normal), tentu tidak mempunyai masalah yang berarti untuk

memperoleh layanan pertanahan di Kantor Pertanahan statis. Sebaliknya bagi

masyarakat tertentu yang memiliki kekurangan secara fisik, seperti penderita

stroke, tuna-netra, penderita authise, dll.), hal itu menjadi masalah. Mereka

enggan (malu) untuk mendatangi Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam

mengurus hak kepemilikan tanahnya, padahal sejatinya mereka juga berhak

memperoleh layanan pertanahan. Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung,

Kantor Pertanahan Kota Bandung menemukan fakta dalam memberikan layanan

pertanahan kepada masyarakat yang mengalami cacat fisik (tidak normal)

23

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 41: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

101

tersebut. Namun demikian informasi kepada masyarakat Kota Bandung

seharusnya dapat dilakukan lebih luas lagi, sehingga semua daerah bisa

dijangkauan dalam pendaftaran tanah, khususnya masyarakat kelas menengah ke

bawah dan masyarakat yang dianggap termajinalkan.

Dengan demikian, peneliti menganalisis bahwa aspek interpretasi yang

telah dijelaskan berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa

interpretasi telah dilakukan oleh aparat implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung yang berfungsi sebagai

implementor kebijakan Larasita, dimana aparatur ini tidak memiliki wewenang

untuk memerintah. Karena itu patut dipahami tujuan utama hadirnya aparatur

pelaksana kebijakan Larasita dalam organisasi berkaitan dengan tujuan Larasita

itu dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: (1) Mengembangkan perencanaan

organisasi, tujuan ini diperlihatkan dalam: Usaha memberikan kegairahan dan

kepuasan kerja yang lebih dan pantas kepada para aparatur pelaksana kebijakan

Larasita, Usaha untuk menjamin kesatuan sambil menghindarkan pertentangan,

Usaha menyebarkan wewenang dengan lebih rasionil. (2) Mengembangkan

pelaksanaan kebijakan. Usaha ini dapat melalui berbagai cara diantaranya melalui:

Saling menghargai dan kerjasama dengan para pelaksana dengan menekan

keinginan untuk menguasai mereka, Mengembangkan diri aparatur pelaksana

kebijakan Larasita, Mengusahakan penerimaan yang terbaik oleh pelaksana. (3)

Mengembangkan perencanaan administrasi sebagai tujuan aparatur pelaksana

kebijakan Larasita dapat diartikan dengan usaha-usaha untuk: Menetapkan

kembali pengaruh pelaksana kebijakan Larasita terhadap bawahannya,

Page 42: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

102

Memperbaiki kembali antar hubungan para aparatur pelaksana kebijakan Larasita

satu sama lain, Pernah dikemukakan bahwa peranan aparatur pelaksana kebijakan

Larasita adalah melayani dengan nasehat-nasehat dan mendorong tenaga-tenaga

pelaksana, serta membantu pelaksana dalam memecahkan peresoalan-persoalan

yang dihadapi pelaksana.

Untuk menjalankan tugasnya maka pelaksana kebijakan Larasita memiliki

syarat utama dari anggota aparatur pelaksana kebijakan Larasita. Syarat-syarat itu

dapat dirumuskan seperti: (1) aparatur pelaksana kebijakan Larasita harus selalu

mengikuti peristiwa-peristiwa dalam pelaksanaan kebijakan Larasita secara

keseluruhan dan harus memehami proses organisasi, meskipun pada kebanyakan

hal keahlian aparatur pelaksana kebijakan Larasita itu terbatas untuk beberapa

bidang saja. (2) aparatur pelaksana kebijakan Larasita harus menaruh minat

dengan keinginan untuk melibatkan diri kepada setiap persoalan dengan cara

menghayati proses pelaksana kebijakan Larasita. (3) aparatur pelaksana kebijakan

Larasita mesti memahami batas-batas wewenang yang diberikan organisasi

kepadanya. (4) aparatur pelaksana kebijakan Larasita harus mengerti sejauh mana

ia bertanggung jawab terhadp fungsinya. (5) aparatur pelaksana kebijakan Larasita

hendaknya dapat memahami segala seluk beluk yang bersangkutan dengan

kemanusiaan, dan mengenal fungsi dan relasi-relasi personil. (6) aparatur

pelaksana kebijakan Larasita harus senantiasa mengadakan studi yang teratur

tentang setiap perkembangan dalam bidang pelaksana kebijakan Larasita. (7)

aparatur pelaksana kebijakan Larasita hendaknya meluangkan waktu untuk

mempelajari keahliannya baik melalui perkembangan literatur yang mutakhir,

Page 43: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

103

maupun hasil diskusi dan penelitian yang pernah diselenggarakan oleh Kantor

Pertanahan Kota Bandung.

Suatu hal yang menarik dari metode kerja aparatur pelaksana kebijakan

Larasita yang lengkap ini adalah suatu gejala yang menunjukan bahwa anggota

aparatur pelaksana kebijakan Larasita tidak hanya menanyakan apa yang mesti

dikerjakannya kepada pimpinan, namun mereka berfungsi sebagai penasehat yang

sesungguhnya terhadap apa yang mesti dilaksanakan pimpinan. Pimpinan tidak

senantiasa menerima pertanyaan, tetapi justru jawaban terhadap masalah-masalah

pelaksana kebijakan Larasita. Selain itu fungsi anggota aparatur pelaksana

kebijakan Larasita adalah mencari dan memecahkan problematika pelaksana

kebijakan Larasita. Dalam arti umum metoda kerja aparatur pelaksana kebijakan

Larasita yang lengkap ini dapat dianggap sebagai suatu metode analisa dan

memecahkan masalah serta pragnosa yang dilaksanakan oleh anggota aparatur

pelaksana kebijakan Larasita sehingga apa yang harus diputuskan dan

dilaksanakan pimpinan hanyalah tinggal menyetujui atau menolaknya.

Melihat operasi metode kerja aparatur pelaksana kebijakan Larasita yang

lengkap, maka syarat utama metoda tersebut adalah pengolahan dan tindakan yang

sempurna dari anggota aparatur pelaksana kebijakan Larasita. Karena tampaknya

metode ini tidak mengurangi tanggung jawab pimpinan. Anggota aparatur

pelaksana kebijakan Larasita selalu diminta kesadarannya untuk bertanggung

jawab terhadap tugasnya yang semakin besar, karena dengan demikian

wewenangnya pun akan semakin besar pula. Dengan demikian maka anggota

aparatur pelaksana kebijakan Larasita haruslah terdiri dari orang-orang yang

Page 44: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

104

kompeten untuk aparatur pelaksana kebijakan Larasita seperti itu. Jika syarat ini

dipenuhi maka metode kerja ini memiliki manfaat yang besar dalam bentuk: (1)

Metode kerja aparatur pelaksana kebijakan Larasita yang lengkap dapat

meberikan banyak peluang kepada pimpinan untuk memusatkan diri kepada

pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang lebih menyeluruh dan lebih penting

serta dapat membebaskan pimpinan dari aparatur pelaksana kebijakan Larasita

yang rutin yang bisanya mengurangi kreativitasnya. (2) Metode kerja aparatur

pelaksana kebijakan Larasita yang lengkapdapat membebaskan pimpinan dari

kegiatan-kegiatan dan kesibukan-kesibukan untuk memikirkan konsep-konsep

yang setengah matang yang dating dari anggota-anggota aparatur pelaksana

kebijakan Larasita. (3) Metode kerja aparatur pelaksana kebijakan Larasita yang

lengkap akan memberikan dan membuka jalan yang luas untuk mengembangkan

inisiatif dan kreatifitas anggota-anggota aparatur pelaksana kebijakan Larasita.

Sifat “menunggu” atau “bagaimana pimpinan saja” dapat dihindarkan. (4) Metode

kerja inipun dapat memberikan peluang yang tidak kecil kepada gagasan-gagasan

yang baik yang menjadi buah pikiran anggota-anggota aparatur pelaksana

kebijakan Larasita. Dan karena itu maka aparatur pelaksana kebijakan Larasita

akan lebih cepat menuju sasaran-sasaran organisasi Kantor Pertanahan Kota

Bandung. (5) Metode kerja aparatur pelaksana kebijakan Larasita yang lengkap

dapat menghindarkan diri dari kesalahan konsep yang menduga bahwa hanya

pimpinan tertinggilah yang selalu benar dalam melaksanakan kebijakan Larasita.

Akibat dari kesalahan ini, banyak anggota aparatur pelaksana kebijakan Larasita

tidak dapat menyumbangkan keahliannya dengan penuh kecuali jika diminta oleh

Page 45: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

105

pimpinan. Bahwa tanggung-jawab kebijakan itu terletak pada pimpinan, adalah

tidak dapat dibantah lagi, tetapi interpretasi kebijakan itu sebenarnya adalah hasil

pemikiran para pimpinan pelaksana kebijakan Larasita di Kota Bandung yang

kemudian dikomunikasikan kepada bawahannya.

Dengan mengacu kepada pendapat Saefullah (2007:46), maka penulis

menganalisis bahwa hal penting dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung adalah: (a) harus berorentasi

pada kepentingan umum, (b) dipahami oleh aparatur implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung yang

melaksanakannya, (c) diterima oleh masyarakat Kota Bandung yang menjadi

sasaran implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita). Kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota

Bandung merupakan dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan

BPN dalam penyelenggaraan tugasnya. Sebagai pemegang mandat, setiap

kebijakan yang dikeluarkan BPN harus berorentasi pada kepentingan umum. Oleh

karena itu implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung harus didasarkan pada dunia nyata yang berkembang

dalam kehidupan masyarakat umum. Selain itu implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung semestinya dapat

memberikan informasi untuk melakukan forecasting terhadap kemungkinan-

kemungkinan yang dihadapi sehingga dapat mempersiapkan antisipasinya.

Keberhasilan implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung akan bergantung pada berbagai faktor yang

Page 46: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

106

mempengaruhinya. Tetapi yang terpenting adalah pemahaman oleh semua pihak

yang terlibat dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung dan penerimaan dengan penuh kesadaran oleh

lingkungan masyarakat yang menjadi sasaran. Dengan demikian perlu diupayakan

adanya saling pengertian antara aparat pelaksana implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dengan masyarakat

sasaran. Saling pengertian ini merupakan realisasi dari keterikatan antara

implementor kebijakan implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung sebagai pemegang mandat dengan masyarakat

di Kota Bandung.

Selanjutnya penulis mengacu kepada pendapat Jones (1984:166), bahwa

interpretation are the translation of program language (often contaned in a

statute) into acceptable and feasible plans and directives, maka di dalam

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung interpretasi para pelaksana kebijakan sebagai aktivitas pelaksana

kebijakan yang menafsirkan agar kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat

Tanah (Larasita) di Kota Bandung menjadi rencana dan pengarahan yang tepat

dan dapat diterima serta dilaksanakan. Terakhir, aktivitas yang ketiga adalah

aplikasi atau penerapan oleh para pelaksana kebijakan yang mencakup ketentuan

rutin dari pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan

dan perengkapan implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung dari kebijakan BPN yang telah ditentukan. Bertumpu

pada apa yang dikemukakan Jones tersebut, maka masalah implementasi

Page 47: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

107

kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung

semakin lebih jelas dan luas, dimana implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung itu merupakan proses yang

memerlukan tindakan-tindakan sistematis.

4.2.3. Aspek Aplikasi

Penentuan tarif pembayaran dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung sesuai dengan PP

No.13 Tahun 2010. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan24

, diperoleh

keterangan bahwa Kantor Pertanahan Kota Bandung pernah didatangi Tim

Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi dari Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK) Republik Indonesia, yang melakukan peninjauan ke Kantor

Pertanahan Kota Bandung dalam rangka melaksanakan koordinasi dan supervisi

pencegahan korupsi pada pelayanan publik. Tim terdiri berasal dari Deputi Bidang

Pencegahan KPK RI. Kegiatan peninjauan dimulai pada tanggal 3 September

2012 selama 5 hari dengan mengamati langsung pelaksanaan pelayanan dan hal-

hal lain di sekitar lingkungan kantor dan baru terekspos pada tanggal 6 September

2012 setelah diterima oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung dan tim

sekaligus menyampaikan hasil peninjauan KPK.

Dalam penyampaian hasil peninjauan dibuat dalam bentuk diskusi tanya

jawab dengan jajaran pejabat struktural di ruang rapat kepala kantor terkait

dengan manajemen/kinerja pelayanan, permasalahan pertanahan yang dihadapi

24

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 48: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

108

dan hal lain terkait dengan kode etik dalam pelayanan yang bertujuan pencegahan

terjadinya perbuatan yang bisa diindikasikan korupsi. Topik yang cukup menjadi

perhatian dari Tim mengenai ketentuan bahwa biaya transport, akomodasi dan

konsumsi yang menjadi tanggung jawab pemohon pelayanan, perlu ada formulasi

dalam peraturan berkaitan dengan penentuan biaya tersebut sehingga tidak ada

ruang untuk melakukan penyimpangan.

Dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung diarahkan kepada pedoman program yang ada pada

PerKa BPN No.18/2009. Penulis mendapatkan informasi dari informan25

yang

memberikan keterangan bahwa dengan pedoman program yang ada berarti

mencermati slogan "Larasita, Menjangkau Yang Tidak Terjangkau",

secara harfiah sudah jelas dapat dimengerti maksud dan tujuannya, bahwa dengan

pelaksanaan Larasita diharapkan dapat menjangkau hal-hal yang selama ini tidak

terjangkau. Kata terjangkau dalam Kamus Bahasa Indonesia artinya

adalah tercapai, terambil, terbeli, terbayar. Dari definisi tersebut, maka dapat

diketahui bahwa makna "ke-tidakterjangkau-an" dalam slogan "Larasita,

Menjangkau Yang Tidak Terjangkau, adalah segala sesuatu yang semula tidak

terjangkau namun dengan upaya tertentu, kelak hal itu menjadi dapat terjangkau.

Dalam konteks peningkatan pelayanan publik di bidang pertanahan, upaya

tertentu dimaksud oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

antara lain dengan mengembangkan pola pengelolaan pertanahan yang

mendekatkan layanan pertanahan kepada masyarakat, melalui Larasita. beberapa

25

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 49: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

109

peraturan yang dijadikan landasan dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung adalah:

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2006 tentang

Badan Pertanahan Nasional;

5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor

3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia;

6. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan

Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan;

Berangkat dari pemaparan diatas, maka ukuran keberhasilan dalam

pelaksanaan Larasita, adalah bagaimana pelaksanaannya dapat menemukan

makna "ke-tidakterjangkau-an" dalam slogan "Larasita, Menjangkau Yang Tidak

Page 50: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

110

Terjangkau", dengan perkataan lain bahwa tolak ukur dari keberhasilan

pelaksanaan Larasita di Kantor Pertanahan Kota Bandung tidak sepenuhnya

didasarkan secara kuantitatif, akan tetapi lebih secara kualitatif, yaitu sejauah

mana pelaksanaan Larasita itu dapat menemukan pemaknaan yang sesungguhnya

dari "ke-tidakterjangkauan-an" itu sendiri. Jenis pelayanan pertanahan Larasita

umumnya sama saja dengan layanan pertanahan biasa. Hanya saja, kalau layanan

biasa pemohon datang sendiri ke Kantor Pertanahan Kota Bandung. Sedangkan

Larasita memberikan layanan langsung dimana si pemohon berada. Larasita sama

dengan Kantor Pertanahan bergerak (mobile office).

Pelaksanaan kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan

informan26

yang menyatakan bahwa dalam hal kunjungan Larasita ke masyarakat

dapat diubah jadwalnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ada. Bahkan

dibawah guyuran hujan lebat Kantor Pertanahan Kota Bandung tetap

melaksanakan penyerahan sertipikat kepada masyarakat di Kelurahan Sukaraja

Kecamatan Cicendo Kota Bandung sebanyak 241 sertipikat terdiri dari Larasita

(211 buah) dan Prona (30 buah). Acara ini disiarkan langsung melalui Radio Mora

88,5 FM dan Radio Litasari 92,10 FM serta diliput oleh TVRI Jawa Barat dan

masyarakat Kota Bandung dapat langsung berinteraksi dengan jajaran Kantor

Pertanahan Kota Bandung melalui Radio. Dalam proses pendaftaran tanah melalui

Kebijakan Larasita ada pihak-pihak eksternal, seperti media surat kabar maupun

26

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Administrator 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 9 Oktober 2012

Page 51: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

111

elektronik, sehingga Kebijakan Larasita menjadi solusi bagi masyarakat untuk

melakukan pendaftaran tanah lebih mudah, cepat dan aman.

Kompromi mengenai hal-hal tertentu tidak pernah dilakukan dalam

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan27

, diperoleh

keterangan bahwa memang dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, banyak temuan di lapangan yang

terkait dengan Kebijakan Larasita ini ternyata masih tidak mudah, namun tidak

bisa dikompromikan. Kebijakan Larasita sebetulnya sangat baik dalam konsep

yang hendak dicapai dan sangat tepat untuk mendukung usaha menyejahterakan

rakyat Kota Bandung saat ini, apalagi saat ini masih banyak tanah rakyat Kota

Bandung yang belum disertifikasi. Rakyat Kota Bandung masih menghadapi

kesulitan untuk mendapatkan sertipikat tanah miliknya dengan cara yang mudah

dan murah. Lemahnya implementasi di lapangan ini sesungguhnya bisa diartikan

ada kesenjangan yang tajam antara visi pimpinan dan pelaksana implementasi

kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di lapangan.

Dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung memperhatikan efektivitas. Penulis mendapatkan

informasi dari informan28

yang memberikan keterangan bahwa efektivitas

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung terkait dengan kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kota

27

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012 28

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 52: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

112

Bandung, selain jumlah armada mobil yang dimilik untuk layanan Larasita karena

baru sedikit. berharap ada pihak yang mendukung layanan itu khusunya

Pemerintah Kota Bandung. Kami berharap ada dukungan ini dengan membantu

guna mengadakaan mobil tersebut. Semakin banyak warga melakukan proses

permohonan pertanahan akan meningkatkan pendapatan bagi Pemerintah Kota

Bandung. Imbas utamanya maksimalisasi layanan pertanahan terhadap

masyarakat menuai harapan yang diinginkan baik BPN maupun masyarakat.

Kantor Pertanahan Kota Bandung dalam memberikan kontribusi kepada daerah,

pajak perolehan atas tanah untuk pendapatan dari implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung mencapai

miliaran rupiah. Telah terjadi peningkatan BPHTB sebagai Pendapatan Asli

Daerah Kota Bandung, sejak 1 Januari sampai akhir 2011 mencapai Rp. 337,2

Milyar, dimana pada tahun 2010 hanya mencapai Rp. 232,9 Milyar.

Dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung memperhatikan efisiensi. Hal ini sesuai dengan

wawancara dengan informan29

yang menyatakan bahwa implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung memang

masih terkesan adanya pemborosan anggaran negara terkait tidak berjalan dengan

baiknya Kebijakan Larasita. Misalnya, adanya mobil Larasita yang sudah dibeli

dengan anggaran negara, namun belum bisa berfungsi seperti yang diharapkan.

Dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung memperhatikan objektivitas. Berdasarkan hasil

29

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 53: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

113

wawancara dengan informan30

, diperoleh keterangan bahwa pelayanan dilakukan

dengan merata di 30 kecamatan di Kota Bandung.

Pelaksanaan Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung pada minggu

ke II Juni 2012 di 4 Kecamatan (Kecamatan Regol, Kecamatan Ujungberung,

Kecamatan Mandalajati, dan Kecamatan Lengkong) selain melaksanakan layanan

pertanahan, kepada masyarakat juga disosialisasikan mengenai Open Government

Indonesia (OGI) termasuk keikutsertaan BPN Kota Bandung dalam OGI.

Hasil pelaksanaan Larasita minggu ke II Juni 2012, adalah sebagai berikut:

a. Layanan Informasi Pertanahan

1. Senin, 11 Juni 2012, di Kecamatan Regol, lokasi di Kantor Kelurahan

Ciseureuh Jl. Babakan Priangan (Jumlah 14 orang).

2. Selasa, 12 Juni 2012, di Kecamatan Ujungberung, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Alun-alun Utara No.211 (Jumlah 16 orang).

3. Rabu, 13 Juni 2012, di Kecamatan Mandalajati, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Pasir Impun (Jumlah 8 orang).

4. Kamis, 14 Juni 2012, di Kecamatan Lengkong, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Talaga Bodas No.35 (Jumlah 5 orang).

b. Layanan Permohonan Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Tanah Bekas

Milik Adat) Jumlah 44 Bidang (total Luas 7.308 m2), dari 20 Kelurahan

(Kel. Jatihandap 4 bidang, Kel. Sukarasa 1 bidang, Kel. Sarijadi 1 bidang,

Kel. Cipamokolan 10 bidang, Kel. Cipedes 1 bidang, Kel. Sukabungah 1

bidang, Kel. Cigereleng 5 bidang,Kel. Jamika 2 bidang, Kel. Cigondewah

30

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 54: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

114

Kaler 1 bidang, Kel. Sukagalih 2 bidang, Kel. Dago 1 bidang, Kel.

Pakemitan 1 bidang, Kel. Pasir Wangi 1 bidang, Kel. Cigending 2 bidang

Kel. Taman Sari 2 bidang, Kel. Hegarmanah 3 bidang, Kel. Cibadak 1

bidang, Kel. Pasir Jati 1 bidang, Kel. Isola 1 bidang, Kel. Antapani Kidul 3

bidang).

c. Layanan Penyerahan Sertipikat HAT Jumlah 13 bidang

(Kecamatan Bandung Kulon 1 bidang, Kecamatan Coblong 1 bidang,

Kecamatan Cidadap 1 bidang, Kecamatan Sukasari 1 bidang, Kecamatan

Babakan Ciparay 2 bidang, Kecamatan Sukajadi 2 bidang,Kecamatan

Cicendo 4 bidang, Kecamatan Andir 1 bidang).

Pelaksanaan Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung pada minggu

ke IV Juni 2012 di 3 Kecamatan dan 1 Kantor (Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kecamatan Astanaanyar, Kecamatan Cinambo dan Kantor Depag Kota Bandung)

selain melaksanakan layanan pertanahan, kepada masyarakat juga

disosialisasikan mengenai Open Government Indonesia (OGI) termasuk

keikutsertaan BPN Kota Bandung dalam OGI.

Selain itu Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung juga

melaksanakan One Day Service untuk sertipikat Wakaf (penggantian nomor Hak)

yang dilaksanakan di Kantor Depag Kota Bandung, Jl. Soekarno Hatta

(Sekelimus) dengan jumlah bidang yang diselesaikan sebanyak 245 sertipikat.

Hasil pelaksanaan Larasita minggu ke-4 Juni 2012, adalah sebagai berikut:

a. Layanan Informasi Pertanahan

Page 55: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

115

1. Senin, 25 Juni 2012, di Kecamatan Cibeunying Kidul, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Sukasenang No. 11 (Jumlah 16 orang).

2. Selasa, 26 Juni 2012, di Kecamatan Astanaanyar, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Bojongloa 69 (Jumlah 21 orang).

3. Rabu, 27 Juni 2012, di Kecamatan Cinambo, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Raya Ujungberung No.82 (Jumlah 20 orang).

4. Kamis, 28 Juni 2012, di Kantor Departemen Agama Kota Bandung

Jl.Soekarno Hatta (Sekelimus) (Jumlah 250 orang).

b. Layanan Permohonan Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Tanah Bekas

Milik Adat)

c. Jumlah 6 Bidang (total Luas 1.005 m2), dari 3 Kelurahan (Kel. Cisaranten

Kulon 2 bidang, Kel. Hegarmanah 2 bidang, Kel. Sukahaji 1 bidang).

d. Layanan Penyerahan Sertipikat HAT Jumlah 4 bidang (Kecamatan

Cicendo 2 bidang, Kecamatan Regol 1 bidang, KecamatanRancasari 1

bidang).

Pelaksanaan Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung pada minggu

ke II dan III Juli 2012 di 7 Kecamatan dan 1 Kantor (Kecamatan Cibeunying

Kidul, Kecamatan Astanaanyar, Kecamatan Cinambo, Kecamatan Buahbatu,

Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Rancasari, Kecamatan Arcamanik dan

Kantor Depag Kota Bandung) selain melaksanakan layanan pertanahan, kepada

masyarakat juga disosialisasikan mengenai Open Government Indonesia (OGI)

termasuk keikutsertaan BPN Kota Bandung dalam OGI.

Page 56: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

116

Selain itu Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung juga

melaksanakan One Day Service untuk sertipikat Wakaf (penggantian nomor Hak)

yang dilaksanakan di Kantor Depag Kota Bandung, Jl. Soekarno Hatta

(Sekelimus) dengan jumlah bidang yang diselesaikan sebanyak 115 sertipikat.

Hasil pelaksanaan Larasita minggu ke – II dan ke III Juli 2012, adalah

sebagai berikut :

a. Layanan Informasi Pertanahan

1. Senin, 9 Juli 2012, di Kecamatan Cibeunying Kidul, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Sukasenang No. 11 (Jumlah 12 orang).

2. Selasa, 10 Juli 2012, di Kecamatan Astanaanyar, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Bojongloa 69 (Jumlah 12 orang).

3. Rabu, 11 Juli 2012, di Kecamatan Cinambo, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Raya Ujungberung No.82 (Jumlah 6 orang).

4. Kamis, 12 Juli 2012, di Kantor Departemen Agama Kota Bandung Jl.

Soekarno Hatta (Sekelimus) (Jumlah 84 orang).

5. Senin, 16 Juli 2012, di Kecamatan Buahbatu, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Ciwastra No. 291 (Jumlah 8 orang).

6. Selasa, 17 Juli 2012, di Kecamatan Panyileukan, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Soekarno Hatta (Jumlah 8 orang).

7. Rabu, 18 Juli 2012, di Kecamatan Rancasari, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Sentosa Asih No. 17 (Jumlah 9 orang).

8. Kamis, 19 Juli 2012, di Kecamatan Arcamanik, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Cisaranten Kulon (Jumlah 10 orang).

Page 57: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

117

b. Layanan Permohonan Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Tanah Bekas

Milik Adat) Jumlah 27 Bidang (total Luas 2.848 m2), dari 13 Kelurahan

(Kel. Babakan 5 bidang, Kel. Isola 4 bidang, Kel. Pasirjati 1 bidang, Kel.

Nyengseret 1 bidang, Kel. Pasteur 1 bidang, Kel. Sukahaji 2 bidang, Kel.

Jamika 3 bidang, Kel. Hegarmanah 5 bidang, Kel. Cigereleng 1 bidang,

Kel. Sukaraja 1 bidang, Kel. Cibadak 1 bidang, Kel. Gegerkalong 1

bidang, Kel. Pasirlayung 1 bidang).

c. Layanan Penyerahan Sertipikat HAT Jumlah 19 bidang (Kecamatan Cibiru

1 bidang, Kecamatan Kiaracondong 1 bidang, Kecamatan Regol 1 bidang,

Kecamatan Bandung Kulon 4 bidang, Kecamatan Bojongloa Kaler 1

bidang, Kecamatan Bojongloa Kidul 3 bidang, Kecamatan Sukajadi 2

bidang, Kecamatan Cicendo 2 bidang, Kecamatan Sukasari 2 bidang).

Pelaksanaan Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung pada minggu

ke I Agustus 2012 di 4 Kecamatan (Kecamatan Rancasari, Kecamatan Arcamanik,

Kecamatan Batununggal dan Kecamatan Gedebage) selain melaksanakan layanan

pertanahan, kepada masyarakat juga disosialisasikan mengenai Open Government

Indonesia (OGI) termasuk keikutsertaan BPN Kota Bandung dalam OGI.

Hasil pelaksanaan Larasita minggu ke – I Agustus 2012, adalah sebagai

berikut :

a. Layanan Informasi Pertanahan

1. Senin, 30 Juli 2012, di Kecamatan Rancasari, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Sentosa Asih No. 17 (Jumlah 6 orang).

Page 58: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

118

2. Selasa, 31 Juli 2012, di Kecamatan Arcamanik, lokasi di di Kantor

Kecamatan Jl. Cisaranten Kulon (Jumlah 1 orang).

3. Rabu, 1 Agustus 2012, di Kecamatan Batununggal, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Venus No.6 (Jumlah 9 orang).

4. Kamis, 2 Agustus 2012, di Kecamatan Gedebage, lokasi di Kantor

Kecamatan Jl. Gedebage Selatan No. 16 (Jumlah 4 orang).

b. Layanan Permohonan Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Tanah Bekas

Milik Adat) Jumlah 8 Bidang (total Luas 903 m2), dari 8 Kelurahan (Kel.

Situsaeur 1 bidang, Kel. Sukahaji 1 bidang, Kel. Kebon Lega 1 bidang,

Kel. Caringin 1 bidang, Kel. Cipadung Kidul 2 bidang, Kel. Sukabungah 2

bidang).

c. Layanan Penyerahan Sertipikat HAT Jumlah 8 bidang (Kecamatan

Coblong 3 bidang, Kecamatan Sukajadi 2 bidang, Kecamatan

Ujungberung 1 bidang, Kecamatan Astanaanyar 1 bidang, Kecamatan

Cicendo 1 bidang).

Pelaksanaan Larasita oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung pada minggu

ke II Agustus 2012 di 4 Kecamatan (Kecamatan Bandung Kidul, Kecamatan

Sumur Bandung, Kecamatan Cicendo dan Kecamatan Sukajadi) selain

melaksanakan layanan pertanahan, kepada masyarakat juga disosialisasikan

mengenai Open Government Indonesia (OGI) termasuk keikutsertaan BPN Kota

Bandung dalam OGI.

Hasil pelaksanaan Larasita minggu ke – II Agustus 2012, adalah sebagai

berikut :

Page 59: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

119

a. Layanan Informasi Pertanahan

1. Senin, 6 Agustus 2012, di Kecamatan Bandung Kidul, lokasi di

Kantor Kecamatan Jl. Batununggal (Jumlah 5 orang).

2. Selasa, 7 Agustus 2012, di Kecamatan Sumur Bandung, lokasi di

Kantor Kecamatan Jl. Lombok No. 2 (Jumlah 7 orang).

3. Rabu, 8 Agustus 2012, di Kecamatan Cicendo, lokasi di Lapangan

Pandu Kel Arjuna Jl. Pandu (Jumlah 4 orang).

4. Kamis, 9 Agustus 2012, di Kecamatan Sukajadi, lokasi di Kantor

Kelurahan Sukawarna Jl. Leumah Nendeut (Jumlah 18 orang).

b. Layanan Permohonan Pendaftaran Tanah Pertama Kali (Tanah Bekas

Milik Adat) Jumlah 18 Bidang (total Luas 1.697 m2), dari Kelurahan (Kel.

Cikawao 1 bidang, Kel. Sukagalih 1 bidang, Kel. Cis. Bina Harapan 2

bidang, Kel. Jamika 2 bidang, Kel. Gempol Sari 1 bidang, Kel.

Hegarmanah 2 bidang, Kel. Cipaganti 1 bidang, Kel. Pasir Endah 1

bidang, Kel. Sukaraja 1 bidang, Kel. Husen Sastranegara 1 bidang, Kel.

Pasteur 4 bidang, Kel. Babakan Ciamis 1 bidang).

c. Layanan Penyerahan Sertipikat HAT Jumlah 9 bidang (Kecamatan

Coblong 1 bidang, Kecamatan Sukajadi 2 bidang, Kecamatan

Ujungberung 1 bidang, Kecamatan Bojongloa Kaler 1 bidang, Kecamatan

Cicendo 4 bidang).

Dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung memiliki strategi yang tepat. Penulis mendapatkan

Page 60: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

120

informasi dari informan31

yang memberikan keterangan bahwa Kantor Pertanahan

Kota Bandung mencapai sasaran masyarakat yang sulit menjangkau Kantor

Pertanahan Kota Bandung. Strategi ini dilakukan juga dalam Gerakan Open

Government yang perlu disebarluaskan lebih luas, lebih dalam sebagai bagian dan

penanda dari demokrasi melalui reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan

good governance. Demokrasi tidak berjalan apabila tidak ada transparansi atau

keterbukaan. Open government sasarannya mendukung landasan demokrasi

melalui komunikasi yang baik antara masyarakat dengan negara atau bikrokasi.

Selain itu strategi yang tepat lainnya, setelah melakukan implementasi kebijakan,

sebaiknya Kantor Pertanahan Kota Bandung melakukan evaluasi implementasi

kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung

secara reguler.

Apabila penulis melihat data yang ada, maka dapat ditinjau bahwa di

Kantor Pertanahan Kota Bandung, Larasita sudah dapat mencapai :

Jumlah persil yang ada 615.400 bidang ( 100 % )

Jumlah persil SUDAH TERDAFTAR 557.161 bidang ( 90.54 %)

Jumlah persil BELUM TERDAFTAR 58.239 bidang ( 9.46 %)

Produktivitas rata-rata per tahun

(sampling 5 tahun terakhir) 1.577 Bidang

Waktu yang dibutuhkan untuk terdaftar seluruhnya 36 tahun

Dalam mengelola pendukung kebijakan dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dilakukan

31

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Penanggung Jawab implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 28 Agustus 2012

Page 61: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

121

dengan baik. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan informan32

yang

menyatakan bahwa hal ini dilakukan melalui pengawasan atau kontrol /

monitoring kegiatan secara periodik. Pengarahan Kepala BPN RI kepada seluruh

pejabat di lingkungan Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat, didampingi

Kakanwil BPN Provinsi Jawa Barat dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandung

melakukan kunjungan ke Kantor Pertanahan Kota Bandung. Kunjungan

dilaksanakan pada bagian front office (loket-loket pelayanan) dan tanya jawab

dengan petugas loket, Kepala BPN memberikan apresiasi yang baik atas kondisi

yang ada disamping itu ditanyakan pula terkait pelaksanaan program pertanahan

di Kantor Pertanahan Kota Bandung yaitu Prona, sertipikasi tanah UKM dan

Larasita. Kemudian semangat kerja dalam menjalankan visi dan misi, untuk itu

perlu pemetaan sumber daya dengan perubahan struktur organisasi yang kurus

atau miskin struktur namun kaya fungsi dengan tugas pelayanan yang terukur dan

jelas waktu yang ditetapkan. Sarana dan prasarana dalam implementasi harus

ditingkatkan lagi, seperti jumlah kendaraan dan peralatan teknis pendukung untuk

mendukung tugas-tugas Larasita, yaitu:

a. Menyiapkan masyarakat dalam pelaksanaan Pembaruan Agraria Nasional

(Reforma Agraria);

b. Melaksanakan Pendampingan dan Pemberdayaan masyarakat di bidang

pertanahan;

c. Melakukan Pendeteksian awal atas tanah-tanah terlantar;

32

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Wakil Penanggung Jawab implementor kebijakan

Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 4 September 2012

Page 62: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

122

d. Melakukan Pendeteksian awal atas tanah-tanah yang diindikasikan

bermasalah;

e. Memfasilitasi penyelesaian tanah bermasalah yang mungkin diselesaikan

di lapangan;

f. Menyambungkan program Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

dengan aspirasi yang berkembang di masyarakat; dan

g. Meningkatkan dan mempercepat legalisasi aset tanah masyarakat

(Persyaratan dan Biaya sesuai ketentuan ybl sbgmn di Kantah “Statis”).

Selain itu harapan besar dari Kantor Pertanahan Kota Bandung adalah

terhadap pihak Pemerintah Kota Bandung, bahwa Para Camat dan Lurah

seharusnya bisa lebih meningkatkan kerjasama Kebijakan Larasita, dari 151

kelurahan hanya ada 30% atau hanya sejumlah 40 kelurahan saja yang proaktif

bekerjasama dengan tim Larasita Kantor Pertanahan Kota Bandung.

Kantor Pertanahan Kota Bandung juga melakukan cara tertentu untuk

mengantisipasi pihak yang dirugikan dalam implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung. Berdasarkan hasil

wawancara dengan informan33

, diperoleh keterangan bahwa Kantor Pertanahan

Kota Bandung melaksanakan layanan dengan tertib, teliti, dan cermat. Bahkan

sejauh ini belum ada pihak yang menuntut Kantor Pertanahan Kota Bandung,

yang terjadi adalah masyarakat yang antusias karena Kantor Pertanahan Kota

Bandung sebagai nominator yang termasuk dalam 20 unit layanan publik paling

progresif 2012. Pada tahun 2012 BPN RI mengusulkan Kantor Pertanahan Kota

33

Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Koordinator Tim 1 implementor kebijakan Larasita

Kantor Pertanahan Kota Bandung pada tanggal 18 September 2012

Page 63: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

123

Bandung menjadi peserta dalam kompetisi pelayanan publik yang

diselenggarakan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan).

Kantor Pertanahan Kota Bandung merasa bangga bisa ikut kompetisi OGI

bersaing dengan unit layanan publik yang ada di Ibu Kota Negara yang telah

banyak memberikan pemahaman, pengalaman dan pembelajaran dalam usaha

meningkatkan mutu transparansi, partisipasi dan inovasi sebagai tiga pilar penting

dari sebuah pemerintahan yang lebih terbuka. namun sayangnya Kantor

Pertanahan Kota Bandung belum berhasil menjadi juara, hanya Kantor Pertanahan

Administratif Jakarta Barat mewakili BPN RI berhasil memperoleh penghargaan

10 layanan paling progresif OGI 2012.

Kompetisi OGI diikuti oleh 62 unit layanan publik dari 34

Kementrian/Lembaga, setelah melewati periode penilaian selama tiga bulan

penuh, sebanyak 20 unit layanan publik yang berhasil menunjukan progres paling

mengesankan akhirnya terpilih yang akan diumumkan pemenangnya, dilaporkan

Kepala UKP4 selaku Ketua Pelaksana. Indonesia sebagai salah satu pendiri atau

penggagas utama dari Open Government Partnership di tingkat global bersama

tujuh negara lain Brasil, Meksiko, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris dan

Amerika Serikat berinisiatif untuk mendorong dalam menjalankan dan

menginternalisasi prinsip-prinsip keterbukaan pemerintah. Open Government

Indonesia sebagai sebuah gerakan yang terus berkembang dari berbagai instansi

untuk memberikan layanan terbaik, termasuk pelayanan Larasita oleh Kantor

Pertanahan Kota Bandung.

Page 64: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

124

Dengan demikian, peneliti menganalisis bahwa aspek aplikasi yang telah

dijelaskan berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa setiap aplikasi

dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita)

di Kota Bandung tergantung kepada manusia pelaksananya, dimana aplikasi yang

dilaksanakan oleh Kantor Pertanahan Kota Bandung ternyata harus didukung

oleh: pelaksana kebijakan yang cakap, pimpinan mengatakan kepada pelaksana

kebijakan apa yang ingin dicapai, menerangkan bagaimana cara mengerjakan apa

yang diinginkan, memberikan otoritas kepada pelaksana kebijakan, menginspirasi

pelaksana kebijakan dengan kepercayaan terhadap pelaksana kebijakan untuk

mencapai sasaran.

Karena unsur manusia di Kantor Pertanahan Kota Bandung yang sangat

dominan tersebut maka seorang pelaksana kebijakan dalam melaksanakan

tugasnya harus memperhatikan: unsur manusia dalam semua tindakan pelaksana

kebijakan serta masalah-masalah, mencari keterangan tentang kebutuhan apa yang

dirasakan oleh setiap pelaksana kebijakan, dan berusaha memenuhi kebutuhan

tersebut, memperhatikan kepentingan yang ikut serta.

Individu-individu mempunyai tujuan yang berbeda, pelaksana kebijakan

menempatkan nilai-nilai yang berbeda mengenai hasil-hasil yang dicapai dan

pelaksana kebijakan mencari tujuan-tujuan tertentu bagi pelaksana kebijakan. Di

dalam organisasi harus terdapat sinkronisasi antar tujuan organisasi dengan

tujuan-tujuan individu daripada anggota organisasi. Sukses tidaknya pimpinan

organisasi untuk melaksanakan fungsi pergerakan sangat tergantung dari

kemampuan pimpinan merealisir sinkronisasi itu.

Page 65: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

125

Implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung yang baik dicapai dengan jalan memperlakukan

pelaksana kebijakan sebagai manusia, dengan jalan memperlakuakan pelaksana

kebijakan sebagai manusia mengusahakan adanya keinginan untuk melampaui

pihak lain, menghargai pelaksana kebijakan yang diselesaikan dengan baik dan

mengusahakan keadilan tanpa pilih kasih. Berdasarkan uraian ini terlihat bahwa

salah satu alat untuk melaksanakan implementasi kebijakan adalah mengetahui

dan memenuhi keinginan pelaksana kebijakan.

Dalam hubungan dengan tindakan untuk memenuhi keinginan pelaksana

kebijakan secara individual ini dengan pedoman: kebutuhan-kebutuhan dasar

orang berbeda, dan pelaksana kebijakan mengharap agar diperlakukan sebagai

individu-individu, diterimanya ide-ide baru serta perubahan-perubahan lebih

berjalan lancar bilamana pelaksana kebijakan dipersiapkan untuk menghadapinya,

perubahan-perubahan yang sekonyong-konyong sebaiknya jangan dilakukan,

kebiasaan dan emosi sangat penting untuk menerangkan perilaku pelaksana

kebijakan, mendapat penghargaan untuk pelaksana kebijakan, perasaan menjadi

anggota suatu tim pelaksana kebijakan Larasita yang akseptabel dan perasaan

bahwa dirinya penting merupakan tenaga penggerak yang kuat bagi kebanyakan

orang, perasaan takut merupakan tenaga penggerak yang kuat, akan tetapi efeknya

negatif dan lama kelamaan hal tersebut berkurang, pelaksana kebijakan ingin

menggunakan kemampuan pelaksana kebijakan yang tertinggi dan ingin puas

dengan apa yang telah dilakukan, pelaksana kebijakan ingin melakukan dengan

kebanggan tertentu, pelaksana kebijakan menginginkan pengawas-

Page 66: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

126

pengawas/pimpinan-pimpinan yang pelaksana kebijakan dapat dihormati dan

dipercayai, dengan jalan memberikan keterang-keterangan kepada para pelaksana

kebijakan mengenai persoalan-persoalan yang ada hubungan dengan pelaksana

kebijakan menyebabkan terbentuknya suatu tim yang efektif, seseorang

dipengaruhi oleh tim pelaksana kebijakan Larasita dimana ia merupakan anggota

dan sebaiknya ia mempengaruhi perilaku tim pelaksana kebijakan Larasita, kritik

atau perbandingan pelaksana kebijakan seorang pelaksana kebijakan di hadapan

umum tidak disukai oleh kebanyakan pelaksana kebijakan yang tidak suka

kehilangan muka, bilamana pelaksana kebijakan salah melakukan, maka

pelaksana kebijakan ingin agar supaya kesalahan diberitahukan dengan cara yang

tepat, teguran-teguran, dan tindakan untuk mengoreksi ditunggu oleh pelaksana

kebijakan, bilamana pelaksana kebijakan melanggar cara-cara kerja yang telah

ditetapkan, pelaksana kebijakan kurang menyenangi pimpinan yang

memperlakukan dengan cara yang tidak baik.

Aplikasi yang penting dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung adalah mengusahakan adanya

serta mempertahankan hubungan-hubungan antar anggota-anggota suatu tim

pelaksana kebijakan Larasita. Perilaku tim pelaksana kebijakan Larasita bukan

hanya penjumlahan perilaku-perilaku individu yang merupakan bagian tim

pelaksana kebijakan Larasita yang bersangkutan. Suatu tim pelaksana kebijakan

Larasita dapat dipengaruhi lebih efektif dengan jalan menghadapi tim pelaksana

kebijakan Larasita tersebut sebagai suatu kesatuan daripada dengan komponen-

Page 67: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

127

komponen tim pelaksana kebijakan Larasita tersebut atau dengan individu satu

persatu.

Nilai-nilai serta perilaku-perilaku seorang individu berhubungan dengan

kelompok dimana ia merupakan anggotanya dan ciri-ciri kelompok berlaku dalam

berbagai keadaan. Misalnya seorang individu yang berafiliasi dengan suatu tim

pelaksana kebijakan Larasita tertentu, lazimnya tidak akan merubah perilaku tim

pelaksana kebijakan Larasita, bilamana perubahan itu memisahkannya atau

menyebabkannya menyimpang daripada perilaku tim pelaksana kebijakan Larasita

yang berlaku. Bilamana dipilih seorang individu dari suatu tim pelaksana

kebijakan Larasita dan kemudian dengan latihan khusus, maka hal tersebut lebih

memberikan suatu kemajuan. Anggota-anggota tim pelaksana kebijakan Larasita

cenderung lebih mendengar apa yang dikemukakan oleh anggota tim pelaksana

kebijakan daripada orang lain.

Keseluruhan uraian diatas dalam aplikasi dalam implementasi kebijakan

Larasita sebagaian terbesar pada dasarnya adalah masalah pemberian motif

(motivating) kepada individu-individu. Sukses tidaknya tindakan aplikasi dalam

implementasi kebijakan Larasita sebagain besar tergantung pada pemberian motif

tersebut. Beberapa hal untuk mencapai motivasi yang efektif yaitu: usahakan agar

pelaksana kebijakan merasa dirinya penting, usahakan untuk mengetahui

perbedaan-perbedaan individu, usahakan agar menjadi pendengar yang baik,

hindarkan timbulnya perdebatan-perdebatan, hormatilah perasaan orang lain,

gunakan percakapan-percakapan untuk mengajak pelaksana kebijakan

bekerjasama, tidak untuk berusaha mendominasi, praktekkan manajemen

Page 68: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

128

partisipatif, perintah-perintah harus jelas dan lengkap, gunakan instruksi-instruksi,

selenggarakan pengawasan yang efektif.

Pimpinan pelaksana kebijakan sebagai pimpinan organisasi untuk dapat

melaksanakan aplikasi pada bawahannya harus mampu berkomunikasi,

memberikan pertimbangan dan nasihat, berfikir kreatif, mengambil inisiatif,

meningkatkan vitalitas serta memberikan stimulasi kepada bawahannya. Dengan

lain perkataan seorang pelaksana kebijakan yang baik adalah seorang komunikator

yang baik seorang councellor yang baik seorang yang mempunyai pikiran yang

kreatif, memiliki inisiatif, seorang vitalizer serta stimulator.

Selanjutnya penulis menganaisis aplikasi dalam implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung dengan

mengacu kepada pendapat Sintaningrum (2009) dimana persoalan berada pada

tataran implementasi kebijakan. Artinya, implementasi kebijakan pertanahan

belum terselenggara sebagaimana diharapkan. Implementasi kebijakan pertanahan

ditentukan oleh proses administrasi sebagaimana suatau desain program pada saat

dihantarkan pada berbagai level institusi. Dalam konteks implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, tentunya

aplikasi yang dilakukan merupakan persoalan yang berada pada tataran

implementasi kebijakan. Implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung belum terselenggara sebagaimana

diharapkan akibat aplikasi dalam proses administrasi sebagai suatu masalah pada

level pelaksana implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung.

Page 69: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

129

Selanjutnya penulis menganaisis dengan mengacu kepada pendapat Jones

(1984:166) bahwa application is the routine provision of service, paymens, or

other agree upon objectives of instruments, maka di dalam implementasi

kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung

aktivitas yang ketiga adalah aplikasi atau penerapan oleh para pelaksana kebijakan

yang mencakup ketentuan rutin dari pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang

disesuaikan dengan tujuan dan perengkapan program dari kebijakan publik yang

telah ditentukan. Di dalam aplikasi pada implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung seharusnya terdiri dari

kegiatan yang melakukan ketentuan rutin dari pelayanan Sertipikat Tanah

(Larasita) di Kota Bandung, pembayaran yang seharusnya dilakukan oleh

masyarakat dengan tarif yang jelas dan terbuka, yang disesuaikan dengan tujuan

atau perlengkapan kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung.

Dalam aplikasi kebijakan, pelaksanaan implementasi kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung harus juga

memperhatikan aspek efektivitas, efisiensi, dan objektivitas. Aplikasi

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Kota Bandung merupakan suatu proses aktif dan selalu berubah. Hal ini tidak

hanya menunjuk pada sebuah kemungkinan kecil terhadap penerapan harfiah

suatu peraturan, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka yang membuat upaya

semacam itu akan menghadapi permasalahan dalam organisasinya. Aplikasi dalam

implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di

Page 70: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. …media.unpad.ac.id/thesis/170720/2009/170720090503_4_2099.pdf · Pelaksaan penatagunaan tanah, landreform, ... Pelaksanaan pengaturan

130

Kota Bandung ini adalah suatu varian dalam manifestasi konsep administrasi

publik yang menekankan pada terciptanya tujuan implementasi kebijakan

Layanan Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung yang efektif

dan efisien serta dilaksanakan oleh suatu pelayanan sipil di Kota Bandung yang

objektif. Dalam aplikasi pada implementasi kebijakan Layanan Rakyat Untuk

Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, pelaksana di Kota Bandung dituntut

pula untuk memiliki strategi yang tepat dalam melaksanakan kebijakan Layanan

Rakyat Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung, disertai dengan

pengelolaan terhadap pendukung kebijakan di Kota Bandung, serta antisipasi

terhadap pihak-pihak di Kota Bandung yang dirugikan akibat dampak yang

sebelumnya tidak diperkirakan dalam implementasi kebijakan Layanan Rakyat

Untuk Sertipikat Tanah (Larasita) di Kota Bandung.