BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umumrepository.ub.ac.id/9017/5/BAB IV.pdf · 2020. 8....
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umumrepository.ub.ac.id/9017/5/BAB IV.pdf · 2020. 8....
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Perusahaan
PT Pupuk Kalimantan Timur adalah salah satu anak perusahaan dari
Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang resmi didirikan pada
tanggal 7 Desember 1977. Pabrik ini menggunakan bahan baku berupa gas
alam yang disalurkan langsung melalui pipa dari Muara Badak. Pada awalnya
Pertamina sebagai perusahaan minyak negara dipercaya untuk mengelola
perusahaan dengan fasilitas pabrik pupuk terapung di atas kapal. Namun
karena beberapa pertimbangan teknis maka sesuai Keppres No.43 tahun 1975
proyek tersebut dipindahkan ke daratan.
Tahun 1976, sesuai dengan Keppres No. 39 Tahun 1976 pengelolaan
perusahaan Pupuk Kaltim diserahkan kepada Departemen Perindustrian. PT
Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan penghasil dan produsen
pupuk urea dan amoniak yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Agar
dapat membangun ketahanan pangan Nasional, PT Pupuk Kalimantan Timur
harus mampu memenuhi kebutuhan pupuk domestik, baik untuk sektor
tanaman pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi yang dipasarkan meliputi
seluruh kawasan timur Indonesia dan sektor tanaman perkebunan dan industri
untuk produk pupuk non-subsidi yang dipasarkan keseluruh wilayah
Indonesia.
Tidak hanya memenuhi pasar urea dalam negeri saja, PT Pupuk
Kalimantan Timur juga memperluas pangsa pasarnya untuk dapat memenuhi
39
pasar luar negeri dengan menjual produk pupuk Urea dan juga Amoniak
untuk keperluan industri di luar negeri. Hal ini juga dilakukan perusahaan
untuk dapat mengembangkan perusahaan dan agar perusahaan dapat bersaing
di pasar Internasional
Tabel 4.1 Milestone Pupuk Kaltim
No. Tanggal Milestone
1 7 Desember 1977 Berdirinya PT. Pupuk Kalimantan Timur
2 8 Januari 1979 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-1
3 23 Maret 1982 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-2
4 30 Desember 1983 Produksi Pertama Amoniak Pabrik-1
5 2 Februari 1984 Pengapalan pertaman Amoniak ke PT. Petrokimia
Gresik
6 24 Januari 1984 Ekspor pertama Amoniak ke India
7 15 April 1984 Produksi pertama pupuk Urea Pabrik-1
8 24 Juli 1984 Pengapalan pertama pupuk Urea ke Surabaya
9 28 Oktober 1984 Peresmian Pabrik-1 dan Pabrik-2 oleh Presiden
Soeharto
10 28 November 1985 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-3
11 4 April 1989 Peresmian Pabrik-3 oleh Presiden RI
12 9 Oktober 1996 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik
POPKA
13 23 Desember 1998 Penandatanganan Kontrak Pembangunan Pabrik-4
14 18 Februari 1999 Produksi Pertama Urea Granul Pabrik POPKA
15 6 Juli 2000 Peresmian POPKA dan Pemancangan pertama
Pabrik-4
16 3 Juli 2002 Peresmian pabrik Urea Unit 5 (Pabrik 4) oleh
Presiden RI
17 11 Februari 2003 Penugasan PT. Pupuk Kaltim untuk pendistribusian
Pupuk di kawasan timur Indonesia
18 17 Mei 2008 Pemancangan perdana proyek Pupuk NPK Fuse
Blending
19 21 Mei 2010 Pemancangan tiang pertama pembangunan boiler
batubara
20 29 Juli 2011 Pencanangan Program Gerakan Peningkatan Produksi
Pangan Berbasis Korporasi (GP3K)
21 13 Oktober 2011 Peluncuran Pupuk Urea Bersubsidi Berwarna/ Urea
Pink
22 18 April 2012 Penandatangan karung pupuk bersubsidi merek
Pupuk Indonesia oleh Menteri BUMN.
23 25 Oktober 2012 Peresmian Proyek Pembangunan Kaltim-5 oleh
Presiden RI
24 13 Maret 2014 Pengambilalihan Pabrik Amoniak milik PT. Pupuk
40
Kaltim Pasifik Amoniak (PT.KPA) oleh PT. Pupuk
Kaltim
25 31 Maret 2014 Bergabungnya Pabrik POPKA dengan Pabrik Ex-
KPA menjadi Pabrik 1A
26 19 November 2015 Peresmian Pabrik 5 oleh Presiden RI Joko Widodo
Sumber: www.pupukkaltim.com
2. Lokasi Perusahaan
Kantor Pusat PT Pupuk Kalimantan Timur beralamat di Jl. James
Simandjuntak No. 1 Bontang, 75313, Kalimantan Timur, Indonesia. Telepon:
(0548) 41202/41203, Faksimili: (0548) 41616/41626, Website:
www.pupukkaltim.com
3. Visi, Misi, dan Nilai Budaya Perusahaan
a) Visi
“Menjadi Perusahaan di bidang industri pupuk, kimia dan agribisnis
kelas dunia yang tumbuh dan berkelanjutan”
b) Misi
1) Menjalankan bisnis produk-produk pupuk, kimia serta
portofolio investasi dibidang kimia, agro, energi, trading, dan
jasa pelayanan pabrik yang bersaing tinggi;
2) Mengoptimalkan nilai perusahaan melalui bisnis inti dan
pengembangan bisnis baru yang dapat meningkatkan
pendapatan dan menunjang Program Kedaulatan Pangan
Nasional;
3) Mengoptimalkan utilisasi sumber daya di lingkungan sekitar
maupun pasar global yang didukung oleh SDM yang
berwawasan internasional dengan menerapkan teknologi
terdepan;
41
4) Memberikan manfaat optimum bagi pemegang saham,
karyawan dan masyarakat serta peduli pada lingkungan.
c) Nilai dan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan (ACTIVE) digunakan sebagai pedoman demi
tercapainya Visi dan Misi perusahaan. Budaya perusahaan tersebut
meliputi :
1) Achievement Oriented
Insan Pupuk Kaltim tangguh dan profesional dalam mencapai
sasaran Perusahaan dengan menegakkan nilai-nilai: Profesional
dan Tangguh
2) Customer Focus
Insan Pupuk Kaltim selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaik dan berkomitmen pada kepuasan pelanggan dengan
menegakkan nilai-nilai : Perhatian dan Komitmen
3) Teamwork:
Insan Pupuk Kaltim harus menjalani sinergi dan bersatu dalam
bekerja dengan mengutamakan nilai-nilai : Sinergi dan Bersatu
4) Integrity
Insan Pupuk Kaltim menjunjung tinggi kejujuran dan
bertanggung jawab dengan menjunjung tinggi nilai-nilai: Jujur
dan Tanggung Jawab
42
5) Visionary
Insan Pupuk Kaltim selalu berpikir jauh kedepan dan siap
menghadapi perubahan dinamika usaha dengan memperhatikan
nilai-nilai : Inovatif dan Adaptif
6) Environmental Friendly
Insan Pupuk Kaltim peduli terhadap lingkungan dan memberi
manfaat bagi masyarakat luas untuk keberlanjutan perusahaan
dengan memperhatikan nilai-nilai: Peduli dan Berkelanjutan
4. Makna Logo
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
Sumber: www.pupukkaltim.com
a) Makna:
1) Segi lima melambangkan Pancasila merupakan landasan idiil
perusahaan;
2) Daun dan Buah melambangkan kesuburan dan kemakmuran;
3) Lingkaran putih kecil adalah letak lokasi Bontang dekat
Khatulistiwa;
4) Tulisan PUPUK KALTIM melambangkan keterbukaan
perusahaan memasuki era globalisasi
b) Warna Jingga, melambangkan semangat sikap kreativitas
membangun dan sikap profesional dalam mencapai kesuksesan
usaha.
43
c) Warna Biru, melambangkan keluasan wawasan Nusantara dan
semangat integritas untuk membangun bersama serta kebijaksanaan
dalam memanfaatkan sumber daya alam.
5. Bidang Usaha
PT. Pupuk Kalimantan Timur merupakan salah suatu perusahaan
manufaktur yang bergerak dalam bidang perpupukan, petrokimia dan kimia
lainnya, yang menghasilkan dan menjual Urea, pupuk NPK dan juga
Amoniak yang akan membantu memenuhi kebutuhan pupuk domestik, baik
untuk sektor tanaman pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi dan juga
pupuk nonsubsidi. Kebutuhan pupuk dalam negeri menjadi prioritas utama,
karena Pupuk Kaltim memiliki kewajiban untuk dapat mendukung ketahanan
pangan nasional. Kegiatan penjualan dalam negeri meliputi seluruh wilayah
Indonesia, baik untuk Urea Subsidi maupun Non-subsidi. Selain itu, Pupuk
Kaltim juga memenuhi permintaan pasar luar negeri seperti Asia Tenggara,
Amerika, Eropa, dan lain-lain.
Adapun produk-produk utama yang dihasilkan PT. Pupuk Kalimantan
Timur :
a) Amoniak
Amoniak terbuat dari bahan baku gas bumi yang di reaksikan dengan
udara dan uap air yang diproses melalui suhu dan tekanan tinggi secara
bertahap melalui beberapa reaktor yang mengandung katalis dan
digunakan sebagai bahan mentah dalam industri kimia. Amoniak
produksi PT Pupuk Kalimantan Timur dipasarkan dalam bentuk cair pada
44
suhu -33℃ dengan kemurnian minimal 99,5% dan campuran (impurity)
berupa air maksimal 0,5%.
b) Urea
Gambar 4.2 Pupuk Urea
Sumber: www.pupukkaltim.com
Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung satu unsur hara
Nitrogen (N) sebesar 46%. Jenis penjualan Urea ada dua, yaitu Urea
padat dalam bentuk prill (ukuran 1-3 mm) dan dalam bentuk granul
(ukuran 2-4 mm). Urea prill banyak digunakan untuk segmen tanaman
pangan dan industri, sedangkan Urea granul lebih cocok untuk segmen
perkebunan, meskipun dapat juga untuk tanaman pangan.
c) NPK
Gambar 4.3 Pupuk NPK
Sumber: www.pupukkaltim.com
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk dimana mengandung tiga
unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman yaitu Nitrogen
(N), Phospate (P) yang diperoleh dari Diammonium Phospate (DAP),
Kalium (K) yang diperoleh dari Kalium Chloride (KCl) dan bahan-bahan
45
lain berupa mikronutrien berkualitas tinggi. Pupuk NPK produksi Pupuk
Kaltim terdiri dari dua jenis yaitu NPK Blending dan NPK Fusion. Pabrik
Pupuk NPK Blending, diproduksi dengan proses Bulk Blending, dengan
tampilan produk berwarna merah, putih, hitam, dan keabu-abuan. Pupuk
ini dialokasikan untuk Pupuk Nonsubsidi dengan merek dagang Pelangi.
Sedangkan Pabrik Pupuk NPK Fuse, diproduksi dengan proses Steam
fusion Granulation dengan tampilan produk berwarna cokelat keabu-
abuan. Pupuk ini dialokasikan untuk pupuk bersubsidi dengan merek
dagang Pelangi Agro, namun juga tidak menutup kemungkinan dijual
untuk nonsubsidi.
B. Penyajian Data
1. Kegiatan Distribusi Pupuk NPK non Subsidi
Saat ini PT. Pupuk Kalimantan Timur mendistribusikan dua buah pupuk
NPK hal ini seperti dikatakan oleh Kasi Verifikasi NPK Ibu Tia Juniarti.
“Jadi ee.. Pupuk Kaltim itu memproduksi dua jenis ee.. NPK jadi
jenis ini bukan dibagi berdasarkan subsidi atau pun non subsidi
tetapi berdasarkan dibagi berdasarkan bentuk. Bentuk NPK yang
pertama itu NPK blending terus yang kedua NPK fushion. NPK
blending ini ee.. peruntukannya diperuntukan untuk non subsidi. Jadi
blending itu non subsidi tapi karena sesuai dengan perintah
pemerintah ya, pemerintah itu mengatakan kalo untuk subsidi itu
hanya diperbolehkan NPK jenis fushion. Nah, untuk merek sendiri
ee.. jadi NPK pelangi non subsidi itu ada dua jenis nih ada blending
ada fushion nah untuk mereknya blending itu NPK pelangi saja untuk
fushion itu diberi nama NPK pelangi agro. Kalo untuk khusus
diperuntukan subsidi diseragamkan di seluruh Indonesia jadi, semua
pabrik pupuk di bawah Pupuk Indonesia itu diproduksi dengan nama
mereknya pupuk Phonska. Pupuk NPK Phonska. Nih kamu bisa liat
disini yah ini yang blending ini yang fushion. Yang boleh buat
fushion itu.. yang boleh buat subsidi itu yang fushion sedangkan yang
blending itu ada tiga. Blending itu kan artinya dia cuma ngeblend
tiga unsur N, P, dan K dalam satu model”(wawancara tanggal 11 Juli
2017).
46
Sejalan dengan yang dikatakan oleh Bapak Ajang Christianto selaku
staff komunikasi dan promosi.
“Jadi yang pertama, produk pupuk NPK non subsidi yang di
distribusikan oleh PT. Pupuk Kaltim itu berdasarkan, ee.. jenisnya
kita ada dua jenis yaitu NPK Pelangi yang blending itu
pembuatannya secara fisikal blending yaitu dicampur secara fisik
saja kemudian yang kedua itu produk NPK pelangi yang fused
atau yang sudah dalam bentuk compound jadi dia bentuknya satu
butiran yang sama warnanya yang diproses dilelehkan ureanya,
kemudian sumber P dan sumber K nya kemudian menjadi satu
butiran yang seragam. Jadi ada dua jenis NPK non subsidinya
yaitu NPK Pelangi blending dan kedua NPK pelangi fused”
Gambar 4.4: Pupuk NPK Non Subsidi
Sumber: Materi Product Knowledge NPK Internal PKT
47
Gambar 4.5: Pupuk NPK Subsidi
Sumber: Materi Product Knowledge NPK Internal PKT
Pupuk NPK yang diproduksi dan didistribusikan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur terbagi menjadi dua jenis yaitu NPK Blending dan NPK
Fused. NPK Blending diproduksi dengan mencampurkan tiga unsur yaitu
Natrium, Fosfat dan Kalium. Produk NPK blending terdiri dari butiran yang
memiliki tiga warna yang berbeda yaitu merah, hitam, dan putih. NPK
blending dicampur dengan pencampuran fisik atau hanya dengan mengaduk
ketiga komponen yang ada tanpa melakukan proses peleburan. Sedangkan
untuk NPK fused terdiri dari satu warna saja. Ketiga unsur yang terdapat
dalam pupuk dilebur menjadi satu sehingga dalam satu butir pupuk NPK
fused telah mengandung tiga unsur sekaligus yaitu unsur Natrium, Fosfat dan
Kalium.Untuk peruntukan penjualannya NPK Blending diperuntukan untuk
pejualan subsidi sedangkan NPK Fused untuk penjualan non subsidi.
Kegiatan distribusi pupuk NPK hingga dapat sampai ke tangan
konsumen terbagi menjadi tiga tahap. Kegiatan itu meliputi produksi yang
dilakukan di Bontang, setelah jadi barang pun distribusikan ke lini gudang
lini dua yang ada di provinsi, dan kemudian lini tiga di kabupaten. Seperti
48
yang dijelaskan oleh Ibu Rima Meirita Panjaitan, selaku staff gudang lini 2
DC Wil.2 sebagai berikut:
“Sebenernya kalo gudang kita sama aja yang di Bontang itu
namanya lini 1 yang di Bontang, terus ada satu lagi lini 2. Lini
2 itu ada gudang provinsi he em jadi di ibu kota- ibu kota
provinsi yang terakhir itu gudang lini tiga. Gudang lini tiga itu
yang ditingkat kabupaten.” (wawancara tanggal 14 Juli 2017).
Gambar 4.7: Alur Distribusi NPK
Sumber: www.pupukkaltim.com
Pupuk Kalimantan Timur menggunakan transportasi berupa truck dan
kapal dalam mendistribusikan pupuk NPK non subsidi. Semua disesuaikan
oleh medan dan juga perhitungan biaya pengangkutan yang paling efisien.
Seperti yang dikatakan oleh IBu Tia Juniarti.
“Nih saluran distribusi ee.. ini sebenernya over all masih sama
baik subsidi maupun non subsidi. Jadi itu bisa diangkut ada
dua nih dengan truck atau pun dengan kapal. Kalo truck itu
kayak wilayah-wilayah Kalimantan terdekat Kalimantan Timur
atau pun Kalimantan Selatan tapi kalau pun Kalimantan
Selatan akan lebih efisien lagi dengan menggunakan kapal.
Terus dari situ pabrik ini dikatakan gudang lini satu.
Sedangkan untuk menuju ke gudang lini dua tadi udah aku
bilang ya bisa pake truck bisa pake kapal nah lini dua itu
disebut gudang propinsi jadi biasanya di Ibu Kota, abis itu ke
lini tiga atau gudang tiga itu biasanya ke gudang kabupaten.
Nah, dari gudang kabupaten tuh baru ke distributor masih tapi
49
masih disebut gudang lini tiga abis itu ke lini empat gudang
pengecer baru dari pengecer itu membagikan ee.. membagikan
ke petani, ya ke petani lah pokoknya end user nya. Nah tapi
kalo untuk non subsidi bisa sampe sini nih lini dua ataupun lini
tiga nanti si konsumen bisa ngambil, ngambil ke lini dua atau
tiga” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Namun, NPK non subsidi memiliki proses distribusi yang tidak sekaku
NPK subsidi hal ini disebabkan konsumen produk NPK non subsidi dapat
mengambil pupuk langsung ke produsen dalam hal ini PT. Pupuk Kaltim.
Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Ajang Christianto saat ditemui di kantor
PT. Pupuk Kalimantan Timur, Bontang.
“Sebenernya lini ini dia kearah ini sih, pupuk subsidi sih, ada
lini satu di Bontang, lini dua di gudang propinsi, lini tiga di
gudang kabupaten, lini empat di gudang distributor atau
pengecer. Kalo non subsidi sebenernya ngga terlalu
berdasarkan lini, cuman ya bisa aja disebut lini satunya
bontang di produsen, kemudian lini duanya itu bisa kita
golongkan di gudang provinsi atau kalo dia pembeli besar ya
bisa disebut gudang distributor besar ya di gudang lini dua
tersebut, lini tiga di gudang kabupaten. Karenan non subsidi
umumnya dia ngga.. apa namanya.. ngga se.. apa se.. teratur
subsidi yang sudah diatur karena non subsidi ini kan bebas
sistemnya. Jadi kalo dari produsen mau membeli langsung ke
Pupuk Kaltim pun bisa.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Proses pembelian dari konsumen pun biasanya didahului dengan
permintaan masuk dari konsumen. Hal ini di jelaskan oleh Bapak Ajang
Christianto.
“Proses distribusinya sendiri itu, selama ini masih
berdasarkan permintaan dari pelanggan nah jadi dimana ada
surat permintaan masuk kemudian, dan kita sesuaikan dengan
stock yang existing digudang tersebut maka bisa kita jual atau
jika dia meminta dengan.. dengan pembelian di tempat ya,
Pupuk Kaltim bisa menjual juga dengan harga digudang
setempat. Contohnya, dia mau beli pupuk di pupuk NPK non
subsidi di Sangatta nah dia bisa beli harga pupuk NPK harga
gudang Sangatta. Contohya dia mau beli pupuk di Surabaya
50
nah dia bisa beli harga pupuk NPK non subsidi harga gudang
Surabaya. Setiap gudang berbeda-beda jadi nanti dihitung
harganya. Sudah ada harga yang dihitungkan karena
perbedaan jarak” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Untuk mendistribusikan pupuk NPK Non subsidi PT. Pupuk Kalimantan
Timur Juga memanfaatkan saluran distribusi pupuk NPK subsidi untuk
memudahkan proses distribusi dikarenakan distribusi untuk produk subsidi
sudah lebih tertata hal ini dikatakan oleh Bapak Ajang Chritianto.
“Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur ini utamanya dalam aspek pemasaran kita
menggunakan jaringan distributor. Nah, jadi ee.. saat ini
pupuk kaltim kan bertanggung jawab memenuhi kebutuhan
pupuk urea bersubsudi di 2/3 wilayah Indonesia dari
Kalimantan, Sulawesi, sampe ke timur Indonesia. Nah, kita
sudah punya jaringan distributor yang mumpuni, jaringan
yang luas sehingga jaringan tersebutlah yang dimanfaatkan
untuk mendistribusikan produk-produk subsidi dan saat ini
juga dimanfaatkan untuk non subsidi.” (wawancara tanggal 11
Juli 2017).
Pendapat ini juga dibenarkan oleh Bapak Mochammad Safiie selaku
General Manajer Operasi 2.
“Saluran distrbusi apa saja yang digunakan oleh Pupuk
Kaltim. Nah paling.. paling bagus itu distribusi itu
menggunakan saluran subsidi. Tahun 2017 ini kan ee.. kita
untuk NPK ini kan di wilayah Kaltim. Nah, sehingga kalo untuk
non subsidi ee.. kalo dulukan kaltim ini tidak, Petro NPK nya
nah kalo sekarang Kaltim sehingga ini peluang.” (wawancara
tanggal 17 Juli 2017).
Pendistribusian pupuk NPK Non subsidi ke berbagai darerah di pulau
Kalimantan sudah mulai merata di tahun 2012 hingga 2013. Sebelum
melakukan distribusi secara luas di kawasan Kalimantan PT. Pupuk
Kalimantan Timur sempat melaukan pre-marketing di Pulau Jawa terutama
51
Jawa Timur dan Jawa Tengah di tahun 2002. Seperti yang dikatakan oleh
bapak Ajang Christanto.
“Untuk wilayah Kalimantan sih sudah sejak lama ya, udah
sejak dua ribu.., sorry 2012/2013 sudah.. sudah merata di
wilayah Kalimantan. Nah, untuk daerah jawa timur tuh
sebenernya sudah lebih lama lagi karena dulu waktu awal
mula pre marketing, pengenalan produk NPK non subsidi itu di
daerah Jawa Timur, Jawa Tengah jadi udah dari tahun 2002
ya 2003 lemudian kalo yang di wilayah Riau memang baru itu
karena kan baru 2013/2014 itu baru pengadaan di gudang
sana” (wawancara tanggal 17 Juli 2017).
2. Hubungan distribusi dengan penjualan
Distribusi sangat penting untuk diperhatikan. Pentingnya proses
distribusi juga dikatakan para narasumber yang ditemui di berbagai
kesempatan. Bapak Ajang Cristianto ditemui di kantor pusat PT. Pupuk
Kalimantan Timur mengatakan:
“Oh sangat penting. Jadi proses distribusi ini sangat penting
dalam mendukung penjualan. Jadi ee.. proses distribusi yang
baik itu menjamin ketersediaan pupuk hingga ke tanggan
konsumen.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia Juniarti mengatakan “Oh, iya penting karena.. karena
kita tuh kan punya motto one day service ya maksudnya as
soon as possible si produk di tanggan konsumen. Nah, jadi
dengan kita ber.. ber apa ya konektivitas antar kita dengan
distribusi itu penting jadi disitu kita gimana caranya si barang
secepatnya ditangan konsumen dengan proses distribusi itu.
Jadi, kita harus berkorelasi nih antara si pemasaran NPK
dengan distribusi gitu, itu kenapa penting.” (wawancara
tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Revita Pratiwi Mengatakan “Proses distribusi penting
banget dong soalnya percuma aja kalo udah mau dijual tapi
ngga bisa di distribusiin.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Rima mengatakan “Penting karena kalo ngga nanti semua
pembeli yang di Papua atau di Makassar yang jauh-jauh itu
Sumatra harus ngambil kesini biayanya mahal juga mereka
biasanya ngga mau.” (wawancara tanggal 14 Juli 2017).
52
a) Pasar
Produk NPK non subsidi dipasarkan keseluruh wilayah di
Kalimantan. Produk non subsidi pada dasarnya dapat dipasarkan kemana
saja sesuai permintaan konsumen tanpa batasan bahkan bisa dipasarkan
keseluruh Indonesia. Produk non subsidi terutama jenis NPK Fused di
daerah Kalimantan banyak digunakan untuk perusahaan perkebunan. Hal
ini diungkapkan oleh para narasumber.
Bapak Ajang “Luas cakupan pasar yang dilayani PT. Pupuk
Kaltim terutama untuk wilayah pemasaran Kalimantan. Nah,
jadi untuk wilayah pemasaran pupuk subsidi dia itu mencakup
wilayah kaltim, kaltara, kalsel, dan kalteng. Sedangkan untuk
wilayah pupuk non subsidi dia bisa mencakup seluruhnya
namun, memang ee.. apa namanya saat ini tuh masih kecil
serapannya untuk non subsidi di bandingkan subsidi.”
(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia “ No, itu sih karena ter center, terpusat juga kalo
berdasarkan data penjualan terbesar itu di Kalimantan timur
tapi kalimantan timur itu tujuannya bukan di kebun kalimantan
timur saja gitu loh karenakan proses administrasinya disini.
Rata-rata yang penjualan besar itu karena secara administrasi
disini tapi kebunnya bukan disini gitu loh dek, itu bisa di
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat karena memang pusat
kelapa sawit sebenernya di arah sana. Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat. Karena orientasinya
buat perkebunan. Kalo yang ee.. aku lupa bilang sama kamu
kita itu punya kemasan 20 kg nah kemasan 20 kg itulah yang
diperuntukan untuk ee.. tanaman-tanaman seperti sayuran.
Jadi ee.. kalo yang gede-gede itu pasti.. pasti pasrnya itu
perkebunan. Perkebunan sawit gitu-gitu lah dek” (wawancara
tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Rima “Kalo Kalimantan itu kita semua sampe ke Kal-Bar
sana kita juga layani kayak gitu. Sebenernya kalo subsidi aja
2/3 wilayah Indonesia. Kalo non subsidi sebenernya satu
Indonesia. He em sampe ke Medan kita ada. Ke Dumai kita
ada. Kalimantan semuanya kita bisa.” (wawancara tanggal 14
Juli 2017)
53
Untuk akses distribusi di kawasan Kalimantan PT. Pupuk
Kalimantan Timur sudah memiliki infrastruktur penunjang seperti
kantor-kantor pemasaran dan juga gudang yang tersebar beberapa daerah
sehingga, dapat mempermudah proses koordinasi yang dilakukan. Untuk
proses muat barang sendiri pupuk NPK non subsidi dapat diangkut
menggunakan truck atau pun kapal sesuai dengan daerah akhir yang
dituju. Alat angkut ini disesuaikan dengan kondisi geografis yang ada
Hal ini dipaparkan oleh bapak Ajang dan Ibu Tia.
Bapak Ajang “mmm.. akses distribusi konsumen di wilayah
pemasaran ini ya sudah mendukung jadi dia.. kita kan sudah
ee.. memiliki kantor-kantor pemasaran wilayah ee.. sehingga
itu memudahkan distributor maupun pengecer ee.. bahkan ee..
apa namanya.. pemerintah setempat untuk berkoordinasi gitu.
Jadi, lewat kantor-kantor tersebut ee.. mempermudah proses
penjualan pupuk” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia “Mmm… jadi kalo yang mendukung penjualan itu
proses distribusi kita kalo untuk Kalimantan ya digunakan
semuanya dek seperti truck digunakan ee.. kapal digunakan
ee.. aksesnya itukan bisa dari darat, laut paling itu aja. Kalo
un tuk Kalimantan ya memang.. karena memangkan Pupuk
Kaltim cara mendistribusikan barangnya ya paling dengan
truck ama kapal.”(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
b) Produk
Pada dasarnya pupuk NPK adalah produk yang dapat rusak jika
terkena paparan udara, air, ataupun mendapat tekanan yang kuat. Karena
pupuk adalah barang yang mudah rusak maka cara penanganan pada saat
didistribusi harus sangat diperhatikan. Terutama untuk tata acara
handling in dan handling out karena pada proses inilah hal-hal krusial
yang dapat mempengaruhi kualitas pupuk secara keseluruhan.
54
Ibu Tia mengutarakan “Proses distribusi ini malah yang
merusak produk pupuk malah. Ya karena ada proses
penggancuan, dibanting- banting gitu-gitu loh dek. He eh kamu
udah pernah liat belum karung beras di turunin dari truck? Itu
kan bagus ya mereka gini satu-satu. Kalo pupuk loh digini-
giniin. Kalo beras kan gini dek mana ada pake itu. Kalo apa
kan ngocor. Semen pernah liat kan semen? Semen loh ngga
bisa hancur jadinya semen kalo dikasih he..eh cuma pupuk,
pupuk kan lebih gede itunya partikelnya.” (wawancara tanggal
11 Juli 2017).
1) Bulk and Weight
Produk NPK yang sudah diproduksi dan didistribusikan oleh
pupuk Kalimantan timur adalah produk dengan berat 20 Kg dan 50
Kg. Namun berdasarkan ijin edar yang sudah dimiliki PT. Pupuk
Kalimantan Timur dapat menujual pupuk dengan berat 1 Kg, 2 Kg,
5 Kg, 10 Kg, 20 Kg. seperti yang dikatakan oleh para narasumber
berikut.
Ibu Tia “Jadi kita gini, kita ee.. rencananya sih ya mau
bikin berdasarkan ijin edar kita kan 1, 2, 5, 10, 20 tapi
sekarang masih 20 kg dan yang 20 kg ini sudah ada
penjualannya, udah ada distribusinya, gitu-gitu.”
(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Bapak Saifii “Pupuk.. sementara ini kan 50 kilo aja tapi
kedepan kita memang mau.. mau memproduksi ehm ada
20 kilo, ada 10, ada 5. Yang 20 kilo sudah jadi yang
diproduksi di Bontang ini 20 sama 50 tapi dibawah 20
nanti di dis ada kemitraan bisa di Surabaya atau mana
nah, ini nanti yang retail kan ya.” (wawancara tanggal 17
Juli 2017).
Berat dan ukuran pupuk yang diproduksi nyatanya
memepengaruhi proses distribusi yang dilakukan hal ini diutarakan
oleh bapak Ajang.
55
“ Iya iya sangat berpengaruh. Berat pupuk sangat
berpengaruh terhadap proses distribusi. Jadi, ee..
kemasan-kemasan besar kan umumnya kita kirimkan
ee.. lewat angkutan yang lebih besar gitu. Misalnya
yang kemasan 50 kilo yang umum itu dikirim via kapal
kemudian ee.. kemasan-kemasan yang relative lebih
kecil itu bisa dipertimbangkan untuk penggunaan
container atau mobil-mobil box agar lebih rapih gitu
dan lebih terjaga kemasannya sampe ke konsumen.”
(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia mengakui berat kemasan pupuk yang beragam dapat
mengahambat proses distribusi, hal ini dikarenakan bahan baku
karung pupuk yang berbeda pada kemasan dengan berat yang
berbeda sehingga perlakuan dalam proses bongkar muat barang
juga akan berbeda.
“Oh jelas memperlambat, maksudnya makin kecil itu
akan makin lambat karena apa kemasannya pun
tipikalnya beda. Kalo kemasan 50 Kg kan pake karung
gitukan kalo 20 itu agak lebih tipis jadi ngga bisa di..
kan kalo mereka biasanya pake gancu ya iya kalo
misalnya 20 Kg kan ngga bisa dek” (wawancara
tanggal 11 Juli 2017).
2) Technical versus non technical
Dalam kegiatan pendistribusian pupuk NPK Non subsidi
selama ini PT. Pupuk Kaltim sering dihadapi dengan kendala
teknis mau pun non teknis. Kendala teknis umumnya berkaitan
dengan perlakuan pupuk NPK dan juga jadwal keberangkatan
pengangkut. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Revita Pratiwi selaku
staff pelaporan pemasaran.
“Kadang dari kapal bisa jadi, kapal misalnya kan nyari
kapal itu kan ngga mudah ya misalnya ngga kayak mau
nyari angkot gitukan kalo kapal kan agak susah pun
kalo misalnya ada apakah udah sesuai dengan tonase
56
kita atau ngga. Terus nanti di pelabuhan muat apakah
dia bisa langsung muat apa ngga? Bisanya kan nunggu
antrian. Kan yang diprioritaskan itu kan pupuk subsidi.
Jadi biasanya nonsub nya itu mungkin tergantung nih
kalo di daerah itu pupuk itu udah bener-bener
diperlukan biasanya kan stocknya menipis sedangkan
subsidi sudah ada yang dibutuhkan sama petani jadi
biasanya si non subsidi itu ngalah dulu biasanya orang
kapalnya juga udah paham yang beli juga udah paham
biasanya jadi dia jadi jadwalnya agak mundur. Terus
misalnya kapal tadi nyari yang sesuai tonasenya. Aku
sih ngga terlalu tau persis ya gimana ini tapi info yang
aku tau tuh memang agak susah nyari kapal itu. Itu sih
paling sama kalo kayak cuaca ngaruh kali ya kalo
misalmya kita loading pupuk kan ngga boleh pas hujan
nanti takutnya rusak.” (wawancara tanggal 11 Juli
2017).
Senada dengan yang dikatakan oleh ibu Rima Merita
Panjaitan selaku staff gudang lini 2 DC will. 2.
“Kendala teknis itu maksudnya terkait apa ya
angkutannya kah, teknis ya.. hmm oh teknis misalnya
kayak gini kita pengen ngirim nih NPK gitu yah pake
kapal apa gitu terus ternyata si kapal ini kita harus
konfirmasi dulu nih dia bisa apa ngga tapi ternyata
kapalnya ngga bisa dateng nah kayak gitu-gitu
misalnya dia masih ada kan karena bukan kapal kita ya
kita kan hanya menyewa space aja jadi kadang-kadang
dia masih ngsterin barang apa kemana gitu. Akhirnya
dia kita pengen ngirim tanggal berapa nih 15 Juli dia
bilang oh ngga bisa saya sampe 18 Juli di Makassar
misalnya itu kendalanya kayak gitu. Atau kadang teknis
itu misalnya kapalnya nyampe nih bisa ngangkut tapi
ternyata waktu di.. oh iya kalo di pelabuhan itu ada
namanya survey. Ada survey or dia ngecek kelayakan
kapal apakah kapalnya bersih, bocor apa ngga, basar
apa ngga kayak gitu karena kan pupuk ya takutnya
rusak pupuknya. Nah, ketika disurvey ternyata bisa jadi
kapalnya bocor agak masuk air, teknis akhirnya yang
kita bisa ngirim tanggal 15 Juli jadi mundur. Nah,
gara-gara itu tadi. Hal-hal yang teknis kayak gitu.”
(wawancara tanggal 14 Juli 2017).
57
Bapak Ajang ditemui di tempat yang terpisah pun
mengutarakan permasalahan yang berkaitan dengan jadwal
keberangkatan kapal. Karena selama ini kapal yang digunakan PT.
Pupuk Kalimantan Timur untuk produk non subsidi sama seperti
kapal untuk produk subsidi. Akibatnya produk non subsidi sering
tidak terangkut karena produk subsidi harus menjadi prioritas
pengiriman agar tidak terjadi kelangkaan pupuk subsidi di daerah.
Disisi lain ketika menggunakan jalan darat pengangkutan juga
tidak dapat berjalan dengan cepat karena kondisi medan di
kalimantan yang sulit.
“Mmm.. selama ini kendala teknisnya adalah
eee..sibuknya jadwal kapal pupuk subsidi nah, jadi
pupuk subsidi itu oleh pemerintah kan ditekankan harus
selalu tersedia di ee.. lini gudang distributor atau
bahkan sampe gudang pengecer. Sudah, dengan adanya
peraturan tersebut maka ee.. pupuk subsidi ini selalu
yang ee.. menjadi prioritas karena penugasan oleh
pemerintah. Nah, kita mau bergerak bebas dari
Bontang ini agak sulit karena kita terbatas dari sisi
transportasi dan jaraknya jadi dari Bontang kita harus
kirim via kapal gitu, ke gudang di Jawa Timur, gudang
di Makassar, maupun gudang di daerah Timur
Indonesia lainnya. Jadi salah satu yang utama itu
transportasi kapal, jadwalnya, kemudian teknis yang
kedua itu kalo di daerah Kalimantan sendiri karena
kondisi jalannya ngga terlalu bagus ya ee.. angkutan itu
umumnya mengeluhkan itu mengeluhkan kondisi jarak
dan jalanan yang tidak se.. sebagus di daerah Jawa
sana” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Kendala teknis sangat penting untuk diperhatikan dan
dicegah dikarenakan sifat pupuk sendiri yang mudah rusak. Seperti
yang dijabarkan dalam cuplikan wawancara berikut.
Bapak Ajang “hmm.. pupuk yang mudah rusak ya..
mempengaruhi ya sedikit mempengaruhi sih pupuk
58
yang mudah rusak ini karena… mempengaruhi..
mempengaruhi kalo ditanya mempengaruhi ya
mempengaruhi mungkin dari segi teknisnya dia
mempengaruhi jadi ee.. misalnya yang ekstrim itu di
dalam kondisi pupuknya sudah membatu gitu nah, dari
aspek teknisnya misalnya dari pemuatannya akan
berbeda dari pupuk yang yang pupuk yang sudah umum
yang masih bagus kemasannya.pupuk yang benyek,
pupuk yang berair itu akan ee.. dari aspek teknisnya
juga pemuatannya juga jadi mengganggu. Jadi ya..
berpengaruh sih.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Sedangkan untuk kendala non teknis lebih kepada kegiatan
surat menyurat untuk kepentingan pengiriman pupuk. Surat
menyurat ini penting mengingat keberadaan pupuk sebagai produk
yang peredarannya diawasi oleh pemerintah. Seperti yang
diutarakan oleh Ibu Rima.
“Kendala non teknis apa ya maksudnya administratif
atau hmmm non teknis administratif ya misalnya oh
pokoknya sampe pengirmannnya jadi tertunda gitu ya
non teknis itu misalnhya oh gini kita kan kalo mau
ngirim eh kalo mau minta pupuk dimuat ke kapal itu
kan ke pelabuhan pengpalan. Nah, pelabuhan
pengapalan itu cuma mau muat kalo dia punya
dokumen dari kita. Nah misalnya kita nih dokumennya
ee.. belum bisa ngeluarin karena misalnya permintaan
tadi yang nomor satu kan dimulai dari permintaan nih
belum ada permintaan tertulis masil lisan gitu ternyata
pembeli yang tiba-tiba mau beli kita ada kapalnya
sudah nyampe bakal sudah selesai muat tinggal
nambahin yang pesenan baru ini itukan akhirnya
tolong dong diisiin sekalian misalnya 10 Ton lagi tapi
kan suratnya belum nih sambil dibuatin lagi. Akhirnya
kendalanya itu tadi kapalnya sudah penuh tapi eh buka
sudah penuh sudah selesai muat, sudah siap berangkat
tapi karena masih nunggu dokumen. Karena gitu kalo
misalnya kita ngga dokumen nantikan pertanggung
jawabannya kan susah ya jadi kita tunggu dokumen
dulu, tunggu dokumennya selesai dibuat dulu, tanda
tangan dulu, baru bisa dimuat. Akhirnya, kadang kapal
itu tunggu dulu ya gitu. Padahal sebenernya dia sudah
tutup misalnya, palkanya sudah ditutup. Itu non teknis
59
sih biasanya karena hal-hal administrtif doang.
Administratif tapi penting.” (wawancara tanggal 14 Juli
2017).
C. Perusahaan
Dalam memilih rekanan hal yang sangat diperhatikan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur adalah kemampuan keuangan perusahaan. Penjualan pupuk
dilakukan secara tunai atau jika memang ingin melakukan pembelian secara kredit
calon pembeli harus memiliki surat kredit berdokumen dalam negeri yang
diterbitkan oleh bank yang memiliki reputasi baik. Calon konsumen PT. Pupuk
Kalimantan Timur haruslah perusahaan yang kredible dan memiliki kemampuan
keuangan yang baik pula. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Ajang dan Ibu Tia.
Bapak Ajang“ iya iya itu termasuk menjadi pertimbangan. Jadi ee
perusahaan-perusahaan yang kredibel yang keuangannya ee.. relatif
stabil dan punya penjaminan di bank gitu. Jadi.. apa.. kan ini
pembelian pupuk kaltim kan harus pembayaran di awal atau ngga
melalui sistem kredit, surat kredit berjangka dalam negeri itu, SKBDN
kemudian ya.. artinya dia sudah beraviliasi dengan bank punya
keuangan yang cukup baik. Kalo ukuran perusahaan besar atau kecil
sih ya relative tapi lebih ke kemampuan keuangan.” (wawancara
tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia “iya kalo distributor eh, kalo non subsidi ya kalo
distributornya sebenernya kita ngga bilang distributor sih tapi
rekanan eee.. ngga sih ngga menjadi.. ukuran perusahaan ngga yang
penting dia punya duit kalo kemampuan iya ya kemampuan keuangan.
Lo punya duit atau lo mau ngutang nggapapa lo datang ke bank
urusan lo sama bank sini uangnya sini ke gue ambil pupuk gue. Jadi
yang jadi itu kemampuan keuangan kalo ngga kita ngga mau ngasih
barang kita ke dia karena sistem pupuk kaltim itu cash on carry. Jadi
you bring my cash you carry my things gituloh. Kamu bawa sini uang
mu langsung ambil barang ku. Gitu jadi kemampuan keuangan ya.. itu
sih pengaruh.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Pembelian yang harus dilakukan ssecara tunai ini kemudian ditegaskan lagi
oleh pernyataan yang diberikan oleh bapak Saifii namun, ternyata selain dalam hal
keuangan hal yang wajib diperhatikan jika penjualan dilakukan tidak langsung ke
60
konsumen akhir melainkan distributor ataupun pengecer adalah kemampuan
pembeli dalam mendistribusikan barang. Seperti yang dikatakan oleh bapak Saifii.
“Iya kan jadi ada distributor besar ada kios sebenarnya kan yang kita
bidik ya ini ya bukan hanya kemampuan keungan termasuk
kemampuan untuk mendistribusikan. keuangannya dia ngga masalah
ngga bagus asal dia beli cash yang ngga masalah. Iya kan wong kita
kan jual." (wawancara tanggal 17 Juli 2017).
D. Lingkungan
1) Ekonomi
Lingkungan ekonomi dapat mempengaruhi ongkos produksi dari pupuk
NPK Non subsidi. Terutama jika harga-harga barang baku tidak stabil.
Imbasnya adalah mahalnya ongkos produksi, sehingga harga yang
ditawarkan menjadi tinggi seperti yang dikemukakan bapak Saifii.
“ iya bisa, inflasi itu kan artinya penurunan nilai rupiah. Itukan
karena bahan baku itu import. Berartikan efeknya harga he eh..
ya.. ya.. bisa jadi memang mmm… kalo misalkan case seperti itu
menjadi hpp kita naik kan? Nah tergantung nanti ya memang
memang ada pengruhnya menurut saya ada pengaruhnya he eh.”
(wawancara tanggal 17 Juli 2017).
Namun tingginya harga tidak mengurangi permintaan konsumen dalam
melakukan pembelian. Karena kebutuhan akan pupuk di musim tanam tidak
dapat digantikan atau dalam kata lain pupuk dapat dikategorikan sebagai
kebutuhan pokok dalam industry pertanian.
Ibu Tia “Oh okay ini secara umum penjualan ngga, ngga
mempengaruhi memang jualan NPK itu sama kayak kamu jualan
ciki, emang inflasi.. gini loh kamu pengen chiki terus uang mu
uang di pasaran kan biasanya inflasi itu uang di pasaran banyak
inflasi itukan keadaan dimana pasar lagi banyak-banyaknya duit
itukan biasanya dalam keadaan-keadaan tertentu ya misalnya
lebaran gitu-gitu kamu tetep beli kan?” (wawancara tanggal 17
Juli 2017).
61
2) Sosiocultural
Pola pikir atau mindset yang dimiliki konsumen akan sangat
mempengaruhi keputusan pembelian. Terutama untuk petani yang memiliki
kecenderungan akan fanatik terhadap produk yang mereka anggap baik.
Maka dari itu PT. Pupuk Kalimantan Timur harus dapat menunjukan hasil
nyata bagaimana produk yang dimiliki dapat mendukung pertumbuhan
tanaman. Mengingat sifat petani yang cenderung akan fanatic maka
dibutuhkan cara agar petani dapat melihat langsung hasil tanam yang
dilakukan jika menggunakan produk pupuk NPK pelangi. Seperti yang
diutarakan oleh bapak Ajang.
“Iya sangat-sangat mempengaruhi jadi ee.. petani itu umumnya
mm.. percaya terhadap produk-produk yang ee.. sudah
memberikan hasil gitu. Nah, lewat apa.. lewat cara aplikasi
pemupukan yang benar ya.. umumnya mereka akan mendapatkan
hasil usaha tani yang lebih tinggi, kan. Nah sehingga kepercayaan
terhadap produk tersebut mereka akan melakukan pembelian
ulang”
3) Kompetisi
Dari segi kompetisi pupuk NPK miliki PT.Pupuk Kalimantan Timur
berkompetisi dengan pupuk NPK produksi dalam dan luar negeri.
Pak Ajang Christianto “Ya, sangat mempengaruhi kalo yang impor.
Jadi kan kadang harga produk impor memang lebih tinggi dia
dibandingkan harga produk NPK dalam negeri namun, produk
impor itu apa namanya..mmm.. menawarkan kemudahan-
kemudahan dari sisi misalnya ee.. pembayaran kemudian dia dari
sisi distribusinya yang mungkin saja lebih baik dimana
ketersediaannya di pengecer tinggi sehingga petani lebih
mengenal produk yang lebih banyak itu beredar di pasaran.”
(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
62
Ibu Tia Juniarti “Sebenernya ee.. kalo.. ngga apple to apple sih dek
jadi ada pupuk impor yang mahal ee.. okay okay ini aku jawab
mempengaruhi sih dek mereka ee.. mereka itu mempengaruhi pola
pikirnya konsumen dengan cara mereka. Maksudnya mereka
melakukan ekstra promosi jadi barangnya tuh dijual lebih mahal dua
kali lipat dari kita tapi promosinya lebih ini gencar terus jadi
tertanam di petani itu aku kalo mau beli pupuk, pupuknya dia aja gitu
padahal harganya mahal. He eh terus ada lagi pupuk murah. Kalo
pupuk murah itu juga ngancurin pasar kita. Ngancurin pasar
maksudku, misalnya nih kita lagi pembelian banyak nih. Kita ada
yang butuh banyak, ternyata ada yang lebih murah. Jadi ee.. dibutuh
banyak harganya lebih murah kita loh ngga keambil jadinya kan.
Ngga masuk kualifikasi gitu jadi serba salah lagi tuh. Pupuk impor
nih emang mempengaruhi sih.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
4) Legal Enviromental Force
Di Indonesia penjalan pupuk yang diatur pemeritah hanyalah untuk
produk pupuk bersubsidi seperti yan tertera pada peraturan menteri
perdagangan Republik Indonesia nomor: 17/M-DAG/PER/6/2011 tentang
pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.
Sedangkan kebijakan penjualan untuk produk non subsidi diserahkan
langsung kepada masing-masing produsen.
Seperti yang dikatakan oleh Ibu Tia “ Jadi peraturan pemerintah
itu cuma mengatur tentang pupuk subsidi bukan yang non subsidi.
Ngga ada aturannya.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Sedangkan untuk produk non subsidi perusahaan hanya perlu untuk
Mengikuti standarisasi produk yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan
mengurus ijin edar dari produk yang di produksi. Termasuk jika ada
komposisi khusus yang dipesan oleh konsumen namun tidak memiliki ijin
63
edar dipasaran. Hal yang harus dilakukan oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur
adalah melakukan pelaporan ke dinas terkait agar produk tersebut dapat
dipasarkan secara luas. Seperti diungkapkan oleh Bapak Saifii dan Bapak
Ajang Christianto berikut.
Bapak Saifii “Ee.. peraturan pemerintah itu kalo sementara ini sih
ngga ya intinya kan gini.. intinya kan gini kalo komposisi-
komposisi intinya kan gini kita jual pupuk itu harus ada ijin
edarnya tapi kalo itdak ada ijin edarnya kita melaporkan nah itu
sebenernya memang agak rebyek tapi itu tadi karena kita harus
menjual ada ijin edarnya kalo ngga ya kita melapor aja. Peraturan
pemerintah yang mempengaruhi penjualan itu ya sementara ini
ehm kalo non sub harusnya itu tadi ya kalo misalkan komposisi
khusus yang tidak ada ijin edarnya kita bisa melaporkan itu aja.
Artinya, ada jalan keluar lah ya.” (wawancara tanggal 17 Juli
2017).
Bapak Ajang Christianto “eem.. peraturan pemerintah disini
mungkin aku nganggapnya di standarisasi produk ya, jadi ee..
sebelum produk itu dirilis ke pasaran kita harus melalui se..
beberapa tahapan yang sudah diatur nah secara ee.. umum ee..
produk ini harus memenuhi persyaratan agar bisa beredar
dipasaran nah, umunya sih memang yang mengkondinir hakl
tersebut dari kementrian pertanian. Jadi misalnya produk NPK
kita harus memenuhi seala persyaratan ijin edar yang sudah
ditentukan oleh kementrian pertanian. Nah, sehingga produk kita
itu terjamin dipasaran. Nah, dengan adanya peraturan tersebut
sebenarnya menolong produsen dan konsumen. Menolong
produsen untuk apa.. ee.. produknya bisa dipercaya konsumen dan
menolong konsumen untuk produk itu tetep berkualitas. Iya secara
umum membantu.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
E. Perilaku
1) Communication Difficulties & Perceptual differences
Kesulitan dalam mengkomunikasikan pupuk yang dihadapi oleh PT.
Pupuk Kalimantan Timur terjadi dikarenakan kesalahan penempatan tulisan.
Sehingga tidak menjangkau kalangan yang disasar. Seperti dikatakan oleh
Ibu Tia Juniarti
64
“Hmm.. berarti kalo cara mengkomunikasikan, kalo kesulitan
yang kayak kamu bilang tadi kita udah bikin tulisan nih tapi ee..
aku sih menilainya jadi agak kurang tepat dia meletakan tulisan
itu dia lo meletakinnya itu kadang di majalah kriminal hehehe
jadi yang baca ya kamu tau lah siapa yang baca, gitu-gitu lah
jadi agak kurang tepat sasaran.” (wawancara tanggal 11 Juli
2017).
Dalam mengkomunikasikan produknya pupuk Kalimantan Timur
melakukan beberapa cara meliputi mencetak Brosur, Leaflet maupun iklan,
sosialisasi, dan pameran. seperti yang dikatakan oleh bapak Ajang
Christianto dan Ibu Tia Juniarti.
Bapak Ajang “mmm.. eee.. melalui media informasi yang kita
buat itu semacam brosur, atau leaflet, ee.. iklan dan sebagainya
tentang ee.. informasi produk maupun.. ee.. persepsi ya lewat
ini kita cetakin brosur, kemudian media informasi itu tujuannya
untuk memberikan pemahaman tentang informasi produk
kepada petani.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Ibu Tia “Dulu kan aku sebelum disini kan di departemen
YanKomDuk. YanKomDuk itu ee.. promosi lah ibaratnya gitu,
nah disitu ada beberapa hal yang dilakukan yang pertama itu
yang ku bilang sama kamu tadi sosialisasi, he eh… terus yang
kedua itu mereka pameran, maksudnya si departemen
YanKomDuk itu dia melakukan pameran.” (wawancara tanggal
11 Juli 2017).
Tidak hanya untuk mengkomunikasikan produk namun hal-hal tersbut
juga juga dilakukan untuk menyatukan persepsi konsumen. Terutama
kegiatan sosialisasi karena didalam kegiatan sosialisasi pihak PT.Pupuk
Kalimantan Timur dapat bertemu langsung dengan para konsumen akhir dan
dapat mendengarkan langsung keluhan atau kesulitan yang dihadapi oleh
konsumen pada saat menggunakan produk. Kesempstan ini juga dilakukan
untuk menyatukan persepsi antar produsen dn konsumen akhir.
Ibu Tia “Jadi itu.. biasanya sih kita dengan cara sosialisasi ee..
baik secara ramai ataupun kalangan tertentu. Jadi kalo kita ke
perusahaan berarti ya sosialisasi ke perusahaan tujuannya kita
65
disitu udah ngga mainan lagi gimana cara menggunakan lagi
nih tapi mainannya udah komposisi yang harus kamu gunakan
tuh tepatnya seberapa gituloh. Kebutuhannya seberapa gitu,
sedanngkan kalau yang kayak kamu bilang tadi yang ke
khalayak ramai kayak ke petani udah masuknya ke
sosialisasinya itu ee tuh ke khalayak ramai itu masih
ketujuannya gimana cara naburinnya, berapa jumlahnya jadi
beda pangsa pasar jadi dua duanya sih masih dengan cara
sosialisasi.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Namun salah satu cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan
produk adalah dengan demontrasi plot atau yang biasa disebut dengan
demplot. Demplot dilakukan dengan cara melakukan penanaman di daerah
atau lahan tertentu dengan produk NPK pelangi, dengan begitu para calon
konsumen dapat melihat langsung tanaman dan hasil panen yang dihasilkan
jika menggunakan pupuk NPK yang diproduksi oleh PT. Pupuk Kalimantan
Timur. Hal ini dikemukakan oleh ibu Tia.
“Demplot itu demonstrasi plot jadi kita ngasih coba kita punya
barang produk NPK nih di lahan orang ee.. terus dilahan orang
itu ntar dibikinin banner besar Demonstrasi Plot PT. Pupuk
Kaltim nanti orang bisa ngeliat sendiri tuh, oh kalo yang di
pupuk pake pupuk kaltim oh ternyata lebih tinggi gitu karena
petani itu otaknya di mata jadi kalo di lihat bagus dua akan beli
itu dan dia akan fanatic. Result dulu nih result lo mana nih gitu,
gua mau beli tapi mane bukti lo nih gua ngga percaya gitu.
Makanya sebenernya paling efektif sih demonstrasi plot itu.”
(wawancara tanggal 11 Juli 2017).
2) Channel Conflict
Karena PT.Pupuk Kalimatan Timur mendistribusikan sendiri produk-
produknya hingga sampai ketangan konsumen konflik saluran yang terjadi
bukan berlangsung antar distributor melainkan antar produk yang harus
sama-sama didistribusikan. Dalam hal ini adalah pupuk subsidi dan non
subsidi. Sebagai perusahaan yang diutus oleh pemerintah untuk memenuhi
pupuk subsidi dalam negeri PT. Pupuk Kalimanta Timur memiliki kewajiban
66
untuk menjamin pasokan pupuk subsidi. Namun, disisi lain sebagai
perusahaan yang mencari laba pupuk non subsidi masih menjadi unsur
penting dalam menunjang keberlangsungan perusahaan. Sehingga kadang
terjadi benturan-benturan contohnya ketika gudang masih dipenuhi oleh
produk subsidi sehingga belum dapat menampung produk non subsidi. Hal-
hal seperti ini kadang membuat jadwal distribusi pupuk non subsidi menjadi
terlambat. Hal ini diutarakan oleh bapak Saifii dan bapak Ajang.
Bapak Saifii “Ya ya artinya misalkan ini misalkan ada subsidi
sama non subsidi. Contoh misalkan kita mau naro gudang
subsidi, non subsidinya kan ada kuotanya ya memang. Nah,
tapi memang kita ee.. selalu berkoordinasi ya apakah pernah
terjadi konflik? Pernah terkait misalkan kita mau ngirim
disana gudang penuh untuk subsidi nah ini yang memang
harus koordinasi lah tapi kalo sekarang udah mulai jarang lah.
Intinya kita juga minta kuota kita ngomong, kita buat surat.
Contoh misalkan kita mau buat retail nah itu nantikan
sekarang ini care temen temen subsidi itu mulai ada sehingga
dia minta quota nah, kita penuhi.. kita penuhi..” (wawancara
tanggal 17 Juli 2017).
Pak Ajang “Konflik ya.. konflik sih konfliknya nih internal ya?
Kalo terminologinya sih berlum terjadi konflik sih, kalo konflik
ini bahasanya udah terlalu berat ya.. paling ya dalam
menjkalankan tugas pekerjaan pasti ada selisih gitu
perselisihan yang.. yang.. masih bisa diselesaikanlah
perbedaan kepentingan sendiri yang memang masing-masing
department itu penugasannyakan ee.. ya punya tujuan yang
spesifik masing-masing kadang-kang itu memang kadang-
kadang ee.. tidak ketemu disatu titik yang sama gitu jadi
contohnya adalah yang tadi yang sudah ku bahas itu misalnya
kita untuk pemenuhan pupuk bersubsidi dalam negeri. Terus
yang kedua ee.. pembeli non subsidi yang susah melakukan
pembayaran dan barang harus sudah segera dikirim terus,
belum lagi kapal ekspor yang sudah antri lama di pelabuhan.
Nah, jadi ada ada hal-hal yang harus dikoordinasikan dengan
baik sehingga, mengurangi perselisihan” (wawancara tanggal
11 Juli 2017).
F. Efektivitas Kegiatan Distribusi
67
Mengingat pentingnya proses distribusi PT.Pupuk Kalimantan Timur
harus lebih serius dalam memikirkan proses distribusi produknya. Perbaikan
dibeberapa proses dan meningkatkan hal yang sudah baik harus terus dilakukan
hal ini ungkapkan oleh para narasumber saat ditemui. Banyak kesulitan yang
umunya ditemui dan dapat menghambat proses distribusi. Melalui proses
wawancara penulis menemukan beberapa permasalan yang dapat mengurangi
efektivitas dari kegiatan distibusi.
Bapak Ajang mengaris bawahi persoalan mitra angkutan di daerah yang
kurang teradministrasi, selain itu kinerja perusahaan angkutan ini kurang optimal.
Dua hal ini menciptakan hambatan karena PT.Pupuk Kalimantan Timur menjadi
kesulitan untuk menyampaikan pengaduan jika terjadi keterlambatan. Masalah
lain adalah terbatasnya armada angkut sehingga terkadang butuh waktu lebih
untuk melakukan pengangkutan pupuk.
“Mmm.. saat ini sejauh ini sih sudah cukup efektif ya, karena
kita sudah memiliki jaringan distribusi yang ee.. terintegrasi
gitu artinya dari lini satu di Bontang, kita sudah punya gudang
lini dua di provinsi tujuan kemudian sampe ke gudang
distributor kita sudah menghitungkan ibaratnya ee.. biaya
angkut dan ongkos kirim dari bontang hingga ketujuan. Nah
namun, memang yang masih kurang efektifadalah di daerah itu
ya kita belum mampu menemukan ee.. ibaratnya perusahaan
angkutan yang ee.. yang apa namanya.. yang kadang-kadang
kurang kurang apa namanya.. ee.. kurang kurang ter
administrasi dengan baik lah maksudnya tenaga distributor,
apa, maksudnya tenaga angkutannya itu kurang. Bukan
perusahaan yang terdaftar atau yang berstruktur baik, Hanya
sekedar perusahaan lokal yang memang ya alakadarnya dari
struktur organisasi dan apa ee.. kinerjanya gitu itu salah satu
ee.. kendala” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Idle Time menjadi permasalahan selanjutnya yang menghambat distribusi
pupuk NPK non subsidi. Pupuk NPK non subsidi diangkut dengan kapal yang
68
sama dengan pupuk subsidi. Sedangkan kapal akan berangkat jika seluruh area
kapal telah terpenuhi oleh pupuk. Sehingga PT.Pupuk Kaltim harus menunda
pengiriman produk non subsidinya. Hal ini dilakukan agar pengiriman menjadi
lebih efisien untuk pupuk subsidi namun disisi lain malah menghambat distribusi
pupuk non subsidi. Hal ini diutarakan oleh ibu Tia.
“Jadi kalo menurut kami sudah efektif sih kalo aku ya.. kamu
boleh Tanya ke yang lain tapi kalo menurut ku secara personal
belum efektif kenapa? Because it takes time. Jadi idle time nya itu
lama gitu dek antara kita dan proses distribusi. Kalo kebanyakan
berapa lama sih ngga tau karena ada proses-proses tertentu ya.
Proses-proses tertentu yang buka dari ee.. yang dari faktor X
faktor eksternal dari proses keluar itu loh jadi harus nungguin
ee.. apa ee.. nugguin kapal ada harus nugguin kapal subsidi ada,
harus nugguin truck ada, itu kan butuh waktu ya maksudnya
mereka kan memang mengefisiensikan untuk menghemat biaya
jadi makanya disatukan ke itu ke subsidi tapi kan itu malah
memperlambat kerja kita gitu jadi biasanya bisa yang dia
butuhnya dua minggu setelah ini ternyata karena nunggu kapal
subsidi empat minggu. Karena kan penjualan NPK kan ngga
terlalu besar beda sama urea. Kalo urea kan bisa 10.000 ton itu
kan satu kapal muat ya sedangkan NPK kan 500 ton itu udah
banyak, jadi gitu loh dek.” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Untuk produk pupuk NPK non subsidi PT. Pupuk Kalimantan Timur
juga mengalami kesulitan dalam penghitungan tarif angkut dan juga pengadaan
jalur distribusi. Seperti di daerah tertentu yang sebenarnya tidak memiliki jalur
distribusi namun terdapat pembeli yang ingin melakukan pembelian. Konsumen
pupuk non subsidi tidak tetap sehingga untuk konsumen yang ingin membeli
namun tidak berada di jalur distribusi harus menunggu proses pengadaan yang
memakan waktu lebih lama. Seperti yang diutarakan oleh bapak Safiie.
“Nah, yang.. yang Non Sub itu.. ini kan gini kalo jalur.. kalo
jalurnya subsidi itu kan pasti artinya kan misalkan ini ke
Pontianak dan lain sebagainya nah, kalo yang jalurnya subsidi
ini kan tergantung kebun aa.. artinya kan tarif kalo subsidi itu
69
ada tarif khusus , tapi kalo non subsidi nah ini yang tidak ada
tarif. Artinya kan kadang-kadang kita harus ada ee.. untuk
angkutan distribusi itu harus ada tarifnya.. harus ada tarifnya..
tarifnya ini ee.. berasal dari tender kan gitu ee.. yang non
subsidi ini kadang-kadang kalo misalkan di ee.. Kaltara
misalkan disitu itdak ada jalur distribusi misalkan ya nah,
disitu kita kesulitan. Kesulitan untuk oo.. ini berapa biayanya
kan gitu. Nah, untuk mengadakannya pun kita juga kadang-
kadang kesulitan. Nah, ini seharusnya ee.. kalo subsidi itu
jelas kalo non subsidi itu mengikuti. Ya, kalo sekarang dibilang
efektif waktu saya sih sebenernya belum efektif. Nah ini
seharusnya bisa mengikuti pasar karena kan kita ngga jualan..
intinya kan gini kebun-kebun besar itu kan tergantung maunya
ya harus mengikuti apa maunya konsumen nah, itu yang nanti
harus dibuat lebih fleksibel ee.. itu.” ( wawancara tanggal 17
Juli 2017).
Selain pengadaan jalur untuk wilayah baru efektifitas jalur pengiriman
juga menjadi perhatian tersendiri. Peritungan-perhitungan terus dilakukan oleh
bagian distribusi PT. Pupuk Kalimantan Timur dalam mencari jalur yang paling
efektif dalam mendistribusikan pupuk. Perbaikan juga selalu dilakukan jika dirasa
perlu. Tidak hanya jalur distribusi namun, kesiapan lokasi tujuan dalam hal ini
fasilitas pelabuhan untuk menerima kapal-kapal pengangkut juga harus
diperhitungkan. Hal ini dikatakan Ibu Rima.
“Mulai kebelakang-kebelakang seperti ini kita mulai evaluasi
apakah rute dari A ke B ini efektif. Jangan-jangan dari
misalnya gini rute dari A terus ada lagi gudang dari B ke C
gitukan. Bisa ngga ya dikira-kira dari A ke C. Contohnya,
sudah ada kita sudah nikin mulai evaluasi yang Lembar jadi
awalnya barang itu dikirim dari Bontang ke Banyuwangi nah,
nanti barang-barang di Banyuwangi kalo misalnya di Lembar,
NTB itu butuh barang kita supply dari Banyuwangi. Setelah
dihitung ternyata lebih murah kalo dari Bontang ke Lembar. He
ehm langsung gitu jadi ngga lewat sini dulu. Nah, setelah
dihitung lebih murah kita liat dulu mungkin ngga. Ternyata ada
kapal yang mau dari Bontang ke Lembar ternyata kapal yang
kita kasih itu pun dipelabuhannya diterima karenakan ngga
semua nerima kapal segala ukuran. Bisa jadi di pelabuhan tu
70
cuma nerima kapal yang kecil atau kapal sedang. Ternyata
bisa. Makanya kita pilih jalur yang A ke C. Dari bontang ke
lembar kayak gitu, jadi kalo dibilang apakah sudah efektif? Kita
sudah beberapa sudah banyak yang efektif tapi kita kan terus
hitung lagi karena kan gini sebenernya perbaikan itu ngga aqda
yang paling bagus bener ngga? Aku teknis industri katanya
gitu. Perbaikan itu tuh improvement itu ngga ada yang paling
bagus. Selalu ada improvement-improvement lagi yang bisa
dikerjakan. Jadi, kalo misalnya kita rasa A ke C itu sudah
efektif bisa jadi nanti kedepan kita evaluasi kembali ada yang
lebih efektif lagi. Nah, kayak gitu jadi perbaikan terus
dikerjakan.” (wawancara tanggal 14 Juli 2017).
G. Upaya Peningkatan Kualitas Distribusi dan Inovasi
PT.Pupuk Kalimantan Timur terus berupaya mengingkatakan kualitas
kegiatan distribusi dengan berbagai cara. Pupuk kaltim berusaha mengatasi
masalah-masalah terutama masalah teknis yang sering terjadi guna meningkatkan
kualitas distribusi. Namun selain memperbaiki dari sisi teknis PT.Pupuk
Kalimantan Timur juga selalu berusaha untuk mendengarkan keluhan yang
disampaikan oleh pelanggan. Umpan balik dari konsumen ini nantinya akan
dicarikan jalan keluarnya dalam rapat koordinasi. Seperti yang dikatakan bapak
Ajang.
“ Usahanya itu meningkatkan kualitas distribusi itu ya kita malalui
ee.. banyak media banyak cara yang kita dapat yang kita upayakan
untuk memperoleh feedback itu misalnya, lewat ee.. mendengarkan
suara pelanggan itu kita ketahui bahwa ada kendala dilapangan.
Kemudian, bisa kita koordinasikan feedback itu untuk kita bawa ke
rapat koordinasi dan segera dicarikan solusinya.” (wawancara
tanggal 11 Juli 2017).
Sedangkan usaha nyata yang dilakukan PT.Pupuk Kalimantan Timur
dalam menangani keluhan yang di dapat dari pelanggan disesuaikan dengan
keluhan yang ada. Beberapa keluhan yang disampaikan contohnya rusak pupuk
71
yang ada dikarenakan proses pengancuan dan pembantingan saat distribusi hingga
kotornya kemasan produk yang sampai ketangan konsumen. Hal ini dijelaskan
oleh bapak Saifii.
“Ini distribusinya ya? Artinya sekarang kan udah.. dulu ehm..
peningkatan kualitaskan ada dulu misalnya ada NPK buduk
peningkatan supaya ngga buduk itu kan cara handlingnya itu misalkan
di pabrik palletnya dicuci jadi dia udah bersih. Treus cara loading ke
kapalnya dirubah, cara unload dari kapal ke gudang itu dirubah
sehingga nah, ini ee.. ya cukup ini cukup untuk yang distribusi itu
penanganan handling itu sudah ada perubahan.”
( wawancara tanggal 17 Juli 2017).
Selain itu penggunaan gancu dalam proses bongkar muat juga telah
dilarang karena dapat merusak kemasan dan juga produk di dalamnya. PT. Pupuk
Kalimantan Timur Saat ini bahkan telah diterapkan denda untuk setiap lubang
pada karung yang ditemukan pada karung karena proses penggancuan. Proses
handling in dan handling out distribusi yang tidak hati-hati membuat pupuk rusak
bahkan sebelum dikirim kepada konsumen. Hal ini pun telah menjadi konsen
tersendiri bagi PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Ibu Rima menjelaskan “…Jadi pupuknya kadang robek. Baru di
Bontang aja udah robek gitu kadang udah kotor diinjak- injak segala
macam akhirnya.. pake gancu. Tau gancu? Pake ini loh kayak besi
yang itu. Nah itu kayak gitu-gitu kan udah ngga bagus. Akhirnya
dibenerin gitu. Jadi gancu itu kalo kita ketemu, kita denda. Perlubang
10 ribu. Jadi mereka juga kan berfikir kan untuk ngga make gancu.
Terus itu kemaren itu dipakenya ngga fourkliftnya lagi naik kedalam
palka tapi ditarik pake ini loh apa namanya, jaring. Terus diangkat
pake ini apa sih namanya. Tau yang di kapal itu yang bisa gerak-
gerak itu loh. Nah, jadi dia turunnya pelan-pelan juga. Jadi ngga
langsung brak gitu. Pecah gitu. Ada lah cara-cara untuk
meningkatkan kualitas.” ( wawancara tanggal 14 Juli 2017)
Beberapa inovasi telah diupayakan guna menigkatkan kualitas distribusi
pupuk NPK dan mencegah rusaknya barang ketika sampai ketangan konsumen.
Salah satunya dengan penggunaan jaring dalam proses pemindahan dari kapal ke
72
truck begitu pula sebaliknya dari truck ke kapal. Jaring digunakan untuk
mengantikan penggunaan gancu. Upaya penggunaan jaring ini diutarakan oleh
bapak Ajang.
“ mmm.. belakangan ini dari keluhan-keluhan yang masuk itu kan
umumnya complain tentang kemasan yang rusak gitu akibat terlalu
keras terbanting. Nah, kita coba rapatkan dengan departemen terkait
ya.. akhirnya prosesnya pemuatannya di kapal itu sudah mulai lebih
baik yaitu menggunakan jarring sih sehingga kemasan-kemasan rusak
itu sudah mulai berkurang” (wawancara tanggal 11 Juli 2017).
Selain dengan penggunaan jaring PT. Pupuk Kalimantan Timur ke
depannya merencanakan melakukan wrapping pada produk pupuk yang akan di
distribusikan. Namun, wrapping belum teralisasikan dikarenakan masih terdapat
pertimbangan terkait proses pembongkaran barang jika siap untuk disalurkan dari
gudang. Wrapping direncanakan dilakukan bukan untuk setiap karung pupuk
melainkan per satu ton sehingga jika ada pembelian kurang dari satu ton produk
yang sudah di wrapping harus kembali disobek. Hal ini yang membuat proses
semakin panjang dan kurang efektif sehingga sampai saat ini inovasi ini belum
dapat terencana. Seperti yang dijelaskan oleh ibu Rima.
“Yang sudah direncanakan? berarti masih rencana kan ya? Untuk
meningkatkan kualitas dari distribusi pupuk. Mmm sebenernya ada
yang ini loh tapi ini bukan proyeknya disini sebenernya. Jadi bu
Wiwin, manager asset itu pengen bikin gimana kalo si pupuk ini di
wrapping gitu. Dibungkus pake plastik. Satu ton dibungkus gitu. Terus
misalnya di bongkarin lagi pake fourklift jadi ngga ada lagi tuh
gancu-gancuan karena dia sudah pake fourklift langsing gitu kan di
wilayah. Cuman itu sih masih perencanaan. Belum terujadi. Terus
kalo misalnya inovasi yang bisa kita lakukan tuh sebenernya apa ya?
Itu sih sebenernya. Cuman itu harus dihitung juga possible ngga.
Karena kalo digudang dimasukin se ton-se ton orang beli disobek-
sobek lagi plastiknya. Itu repot sebenernya cuman mungkin saja bisa
terjadi kayak gitu.” ( wawancara tanggal 14 Juli 2017).
73
C. Analisis dan Interpretasi Data
Setelah penyajian data dilakukan oleh peneliti, selanjutnya akan
dilakukan analisis dan interpretasi data. Dalam analisis dan interpretasi data
ini dapat diketahui jika terdapat kesenjangan atau (gap) antara teori yang
sebelumnya telah dikemukakan oleh para ahli dengan temuan dilapangan
selama proses penelitian dilakukan, agar selanjutnya dapat ditarik kesimpulan
atas keadaan dilapangan dan memberi saran perbaikan jika dirasa perlu.
1. Proses Distribusi Pupuk NPK Non Subsidi
Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
selama dua minggu di kantor pusat PT. pupuk Kalimantan Timur diketahui
bahwa selama ini PT. Pupuk Kalimantan Timur telah memproduksi dan
mendistribusikan langsung dua jenis yaitu NPK Fused dan NPK Blending.
Perbedaan dari kedua produk ini adalah dari cara produksi dan produk
akhir namun, secara komposisi dan khasiat kedua jenis produk ini sama.
NPK Fused dan NPK Blending diproduksi untuk menjangkau dua pasar
yang berbeda. NPK Fused diproduksi untuk menjangkau pasar pertanian
yang penjualannya digolongkan dalam penjulan pupuk PSO (Public
Service Obligation) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan produk
subsidi. Sedangkan untuk pasar non PSO (Public Service Obligation) atau
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan produk non subsidi terdapat dua
pilihan produk yaitu NPK Fused maupun NPK Blending. Untuk wilayah
Kalimantan distribusi pupuk NPK non subsidi sudah merata sejak tahun
2012/2013.
74
Kegiatan pendistribusian pupuk NPK non subsidi terbagi dalam tiga
lini. Lini disini dapat diartikan sebagai area dimana letaknya gudang. PT.
Pupuk Kalimantan Timur membagi area gudang dalam tiga lini. Gudang
lini satu terletak di pabrik, gudang lini dua di propinsi dan gudang lini tiga
terdapat di kabupaten sehingga konsumen akhir dapat melakukan
pembelian di gudang terdekat dengan lokasi mereka berada.
Dalam tingkat saluran distribusi terdapat produsen di bagian awal dan
produsen dan pelanggan akhir, jumlah tingkat perantara akan menentukan
panjangannya saluran distribusi seperti yang dikatakan oleh Kotler
(2003:94). PT. Pupuk Kalimantan Timur menggunakan saluran nol-tingkat
atau saluran pemasaran langsung yang terdiri atas produsen yang langsung
menjual kepada konsumen akhir. Menurut Tjiptono (2008:586) bahwa
sistem distribusi langsung memiliki karakteristik yaitu Produk
didistribusikan secara langsung oleh produsen kepada pembeli; pesan
penjual disampaikan langsung kepada pembeli individual lewat tatap
muka; dan fungsi utamanya adalah menyediakan informasi produk, sarana
teknis, layanan pelanggan, dan mengidentifikasi perubahan kebutuhan
pelanggan.
Dalam menjalankan proses distribusi produk pupuk NPK non subsidi
PT. Pupuk Kalimantan Timur yang bertanggung jawab langsung dalam
mendistribusikan produk. Pupuk NPK dapat diantar langsung ke konsumen
dengan berbagai alat angkut seperti truck maupun kapal laut. Untuk
mempermudah proses distribusi Produk NPK non subsidi PT. Pupuk
Kalimantan Timur memiliki gudang yang tersebar diberbagai daerah di
75
Kalimantan Timur. Nantinya berkas permintaan produk yang masuk akan
disesuaikan dengan produk yang tersedia digudang.
Termasuk dalam menetapkan harga pupuk akan disuaikan dengan
harga beli pupuk di masing-masing gudang. Harga yang berbeda-beda
disetiap gudang disesuaikan dengan jarak gudang dari pabrik dan ongkos
angkut. PT. Pupuk Kalimantan Timur juga memanfaatkan saluran
distribusi untuk pupuk subsidi yang sudah lebih terorganisir sehingga
memudahkan proses distribusi pupuk non subsidi.
Namun, Seiring dengan kemajuan teknologi ketika terdapat pesan dari
maupun untuk penjual dapat dikomunikasikan langsung melalui email
maupun sambungan telepon. Tidak harus dengan tatap muka. Tatap muka
dapat dilakukan jika terdapat kegiatan demplot maupun pameran yang rutin
diselenggarakan. Sesuai dengan teori yang utarakan oleh Tjiptono, PT.
Pupuk Kalimantan Timur melalui departemen pemasaran NPK non PSO,
departemen distribusi, departemen pelayanan dan komunikasi produk
(YANKOMDUK), serta departemen Penelitian dan pengembangan
(LITBANG) berusaha untuk menyediakan informasi mengenai produk
NPK non subsidi, sarana teknis, layanan pelanggan, dan melakukan
identifikasi dari perubahan kebutuhan pelanggan.
Kebutuhan konsumen mengenai Informasi produk coba diakomodir
oleh pihak PT. Pupuk Kalimantan Timur melalui departemen
YANKOMDUK. Alat promosi dan komunikasi yang digunakan cukup
beragam karena dapat melalui media cetak seperti Brosur dan leaflet, iklan,
sosialisasi, iklan dan kegiatan demonstrasi plot (Demplot). Sarana teknis
76
yang dimiliki oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur seperti yang dijabarkan
diatas meliputi seluruh aspek fisik yang dapat menunjang dan
memepermudah kegiatan distribusi.
Layanan pelanggan juga disediakan melalui departemen
YANKOMDUK dan juga departemen pemasaran itu sendiri dimana
konsumen dapat menyampaikan permasalahannya mengenai produk
maupun pelayanananya. Sedangkan identifikasi perubahan kebutuhan
pelanggan dilakukan departemen LITBANG.
2. Hubungan Distribusi Pupuk NPK Non Subsidi dengan Penjualan
Menurut Hair Lamb dan McDaniel (2001:8) saluran distribusi
adalah serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang
memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk
bergerak dari produsen ke pelanggan. Pergerakan produk sangat penting
bagi PT. Pupuk Kalimantan Timur mengingat produk pupuk yang dapat
dikategorikan sebagai kebutuhan pokok bagi para petani sehingga pasokan
kedaerah harus selalu lancar dan diusahakan untuk tidak ada kelangkaan.
Maka dari itu proses pemindahan kepemilikan dari pabrik di Bontang dan
ke konsumen akhir yang tersebar diberbagai penjuru Kalimantan harus
selalu diperhatikan.
Menurut E. Raymond Corey dalam Kotler (2005:181) Sistem
distribusi adalah sumber daya eksternal utama. Biasanya sistem tersebut
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk membangunnya, dan tidak mudah
mengubahnya. Distribusi sama pentingnya dengan sumber daya internal
utama seperti produksi, riset, rekayasa, tenaga dan fasilitas penjualan
77
lapangan. Pentingnya saluran distribusi juga disadari oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur yang juga memiliki motto one day service artinya saluran
distribusi dirancancang agar dapat mempermudah dan mempercepat gerak
produk ke konsumen.
Berdasarkan penyajian data PT. Pupuk Kalimantan Timur
melakukan sendiri distribusi pupuk NPK non subsidi. Pendistribustrian
langsung dilakukan dari tempat produksi atau pabrik yang berada di Kota
Bontang ke berbagai tempat sesuai dengan pesanan dari konsumen. Hasil
wawancara yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi
sangat penting dalam mendukung penjulan.
Menurut Bert Ronsenbloom (1999:230) terdapat enam variabel yang
dapat nmempengaruhi saluran distibusi. Enam hal tersebut meliputi variable
pasar, produk, perusahaan, perantara, lingkungan, dan perilaku. Produk
adalah segala sesuatu yang ditawarkan kedalam pasar untuk diperlihatkan,
dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu
keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Keller, 2007:4).
Perusahaan adalah suatu oraganisasi yang menghasilkan barang dan
jasa untuk mendapatkan laba (Ebert dan Griffin, 2007:4). Perantara adalah
lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus dibidang
distribusi (Swasta, 2006:8). Lingkungan adalah pelaku dan ketakutan diluar
pemasaran yang memepengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan
pelanggan sasaran (Kotler dan Armstrong, 2014:178).
78
Kemudian perilaku adalah bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan mendapatkan barang, jasa,
ide, atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka
(Kotler dan Keller, 2008:214). Namun, dari hasil observasi yang dilakukan
tidak semua variable yang dikatakan oleh Bert Ronsenbloom dapat
ditemukan dalam proses distribusi yang dilakukan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur. Dari enam variabel hanya lima variabel yang dapat
ditemukan dalam proses distribusi pupuk NPK. Variabel yang tidak
ditemukan adalah variabel hal ini disebabkan PT. Pupuk Kalimantan Timur
tidak menggunakan perantara dalam kegiatan dstribusi.
a. Pasar
Menurut Kotler (2002:73) Pasar adalah suatu tempat fisik dimana
pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.
Menurut Ronsenbloom (1995:230) di dalam pasar ada beberapa hal yang
harus diperhatikan yaitu keadaan geografis pasar, ukuran pasar, perilaku
pasar, kepadatan pasar. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya
menggambil data primer untuk variabel kedaan geografis pasar dan ukuran
pasar saja Sedangkan untuk variabel kepadatan pasar atau market density
dapat dilihat dari data sekunder yang sudah ada. Pada tahun 2016 jumlah
konsumen yang dilayani oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur sebanyak 136
pembeli.
ketika observasi dilakukan untuk variabel perilaku pasar, variabel
tersebut tidak dapat ditemukan mengingat pupuk bukanlah barang konsumsi
yang dibutuhkan secara luas dipasaran melainkan hanya pada komunitas
79
pertanian maupun perkebunan sehingga perilaku pasar cendung tidak dinamis
atau bahkan statis.
Penelitian ini di khususkan untuk wilayah di pulau Kalimantan. PT.
Pupuk Kalimantan Timur memasarkan produknya keseluruh wilayah
Kalimantan akan tetapi memang produk non subsidi yang bisa diserap tidak
sebanyak produk subsidi. Pada tahun 2016 produk non subsidi yang dapat
terserap sebesar 20.101.15 Ton. Sedangkan untuk keadaan geografis daerah
Kalimantan yang beragam PT. Pupuk kalimantan Timur mensiasatinya
dengan menggunakan kombinasi alat angkut yang sudah dihitung dari segi
biaya. Kombinasi yang dimaksudkan adalah kombinasi angkutan laut maupun
darat.
b. Produk
Pupuk dapat dikategorikan sebagai produk dengan tingkat core benefit
seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller (2008:4) pada tingkat core
benefit, layanan atau manfaat adalah hal yang benar-benar dibeli oleh
pelanggan. Sehingga PT. Pupuk Kalimantan Timur harus sangat
memperhatikan kualitas produk dari keluar dari pabrik hingga sampai ke
tangan konsumen akhir. Proses distribusi pada kenyataannya dapat
menurunkan kualitas dari produk itu sendiri karena proses handling in dan
handling out yang cukup panjang dan berkali-kali terutama jika mendapat
tekanan dan benturan yang kuat pupuk dapat rusak bentuk fisiknya dan
membuat kemasan menjadi kotor. Tidak sampai disitu, penggunaan gancu
yang masih sering ditemukan terutama untuk kemasan 50 Kg membuat
karung pupuk berlubang yang berakibat udara dan air dapat masuk.
80
Masuknya udara dan air perlahan tapi pasti dapat merubah bentuk fisik pupuk
yang semula berbentuk butiran keras menjadi benyek dan berair yang
akhirnya merusak produk itu sendiri dan tentunya akan mengganggu proses
muat barang secara keseluruhan.
1) Bulk and Weight
Menurut Rosenbloom (1995:233) Produk yang berat dan berukuran
besar sulit diangkut dan menimbulkan biaya yang lebih besar. PT.
Pupuk Kalimantan Timur mendistribusikan pupuk dengan berat 50 Kg
dan 20 Kg. dengan bobot yang sedemikan besar tentunya sedikit
menyulitkan proses bungkar muat barang. Hal ini dikarenakan proses
bongkar muat dari gudang menuju alat angkut banyak yang masih
menggunakan tenaga manusia sehingga tidak dapat dilakukan dengan
cepat. Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya berat
satu karung pupuk yang mencapai 50 Kg ini juga memicu para buruh
angkut menggunakan alat bantu yang bernama gancu. Pada prateknya
gancu dapat merusak produk pupuk itu sendiri.
2) Technical Versus Non Technical
Proses distribusi pupuk NPK yang dilakukan selama ini bukan tanpa
hambatan. Pasalnya banyak hal yang terjadi dalam konteks hambatan
teknis maupun non teknis yang menghambat produk pupuk NPK agar
sampai ke tangan konsumen. Kendala teknis yang terjadi selama proses
distribusi disebabkan oleh jawal keberangkatan kapal dan cuaca. Kapal
yang digunakan untuk mengangkut pupuk NPK juga harus disesuaikan
dengan tonase pupuk yang akan dimuat.
81
Sebelum pupuk dimuat diatas kapal. Kapal harus sudah melewati
proses survey. Di dalam proses survey ini kapal akan dicheck kelayakan
dan kebersihannya. Karena keadaaan kapal yang kotor akan ikut
mengotori produk secara keseluruhan. Kapal pun harus terbebas dari
kebocoran sekecil apapun itu. Karena pupuk sama sekali tidak boleh
terpapar air. Jika kebocoran ditemukan tentu proses pengiriman akan
ditunda. Biasanya PT. Pupuk Kalimantan Timur akan memberikan
kesempatan kepada pihak penyedia kapal untuk membenarkan kapal
terlebih dahulu atau meminta unit lain sebagai pengganti. Namun, jika
hal ini tidak dapat dipenuhi oleh penyedia layanan angkut, PT. Pupuk
Kalimantan Timur akan mencari opsi penyedia layananan angkut
lainnya.
Dikarenakan pupuk NPK yang didistribusikan adalah pupuk non
subsidi, produk pun sering tidak terangkut. Karena kuota angkut kapal
yang terbatas dan diperioritaskan untuk produk subsidi yang sudah
dijadwalkan langsung oleh pemerintah sehingga, pupuk NPK non
subsidi harus menunggu kuota kapal selanjutnya agar dapat terangkut
ke pelabuhan tujuan.
Sesampainya kapal di pelabuhan tujuan proses bongkar muat barang
tidak bisa langsung dilakukan karena harus menunggu giliran dan
pupuk yang diprioritaskan untuk dibongkar adalah pupuk bersubsidi.
Setelah itu baru disusul dengan produk pupuk non subsidi. Cuaca yang
buruk juga akan memperlambat proses bongkar muat, hal ini
dikarenakan proses bongkar muat pupuk hanya boleh dilakukan pada
82
cuaca yang cerah atau tidak hujan. Karena air hujan akan merusak
pupuk.
Penggunaan gancu sebagai alat bantu yang awalnya bertujuan untuk
mempercepat pekerjaan bongkar muat ternyata malah dapat menambah
masalah teknis tersendiri. Gancu terbuat dari besi panjang yang
dibengkokkan ujungnya dan memiliki ujung yang runcing. Sehingga
dapat membolongi karung pupuk. Tindakan preventif coba dilakukan
dengan denda pada setiap bolongan yang ditemukan.
Untuk kendala non teknis yang sering dihadapi umumnya tidak
sebanyak dan sekompleks kendala teknis. Kendala non teknis yang
dihadapi adalah tidak lengkapnya surat menyurat yang dibutuhkan
untuk proses pengiriman. Biasanya surat menyurat bisa menjadi tidak
lengkap dikarenakan proses pemesanan pupuk yang tidak sekaligus.
terkadang proses muat barang sudah mulai dilakukan bahkan hampir
selesai namun, terdapat pesanan tambahan yang masuk sehingga surat
menyurat yang sudah dipersiapkan sebelumnya menjadi tidak sesuai
dan membutuhkan revisi terlebih dahulu. PT. Pupuk Kalimantan Timur
akan tetap melakukan proses muat barang sesuai jumlah total pesanan
terakhir sambil menunggu dokumen yang baru lengkap dibuat dan
ditanda tangani.
c. Perusahaan
Perusahaan yang ingin menjadi rekanan atau ingin membeli dari
produk PT. Pupuk Kalimantan Timur harus dapat memenuhi beberapa
kriteria yang ditetapkan oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur yaitu harus
83
memiliki kemampuan keuangan yang baik dan memiliki kemampuan
untuk menjual kembali produk yang ada.
Calon rekananan harus memiliki Surat Kredit Berjangka Dalam
Negeri atau SKBDN sebagai jaminan yang bagi PT.Pupuk Kalimantan
Timur. Semua pembelian produk yang dilakukan harus dalam bentuk
cash.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Rosenbloom (1995:235) terdapat
empat hal yang harus diperhatikan yaitu Ukuran perusahaan,
Kemampuan Keuangan, kemampuan manajerial, serta objektif dan
strategi perusahaan. Namun, sesuai hasil observasi dan wawancara yang
dilakukan ketiga hal tersebut tidak terlalu diperhatikan oleh PT. Pupuk
Kalimantan Timur yang terpenting ketika ingin melakukan pembelian,
calon pembeli sudah memiliki dana yang dibutuhkan. Khusus untuk
rekanan yang tidak menggunakan sendiri pupuk NPK atau dalam arti lain
akan melakukan penjualan ulang dalam bentuk eceran hal lain yang
diperhatikan oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah kemampuan
perusahaan dalam mendistribusikan dan menjual barang.
d. Lingkungan
1) Ekonomi
Menurut Rosenbloom (1995:85) Ekonomi adalah kategori dari
variabel lingkungan yang paling jelas dan meluas dalam mempengaruhi
saluran pemasaran. Kemudian Ronsenbloom juga mengatakan bahwa
faktor ekonomi adalah penentu yang kritis dari kinerja dan perilaku dari
anggota saluran. Menurut hasil wawancara yang dilakukan dengan bapak
84
Mochammad Saifii faktor ekonomi memang berpengaruh tidak hanya
pada kegiatan pendistribusian barang namun dalam bisnis secara
menyeluruh. Terlebih untuk produk NPK milik PT. Pupuk Kalimantan
Timur yang bahan baku pembuatannya didapatkan melalui proses impor.
Bahan baku yang di impor akan menaikan HPP perusahaan dan
berimbas kepada harga jual. Namun, menurut ibu Tia Juniarti selaku staff
verifikasi NPK, permintaan dari konsumen sebenarnya tidak berubah
karena bagaimanapun pupuk adalah kebutuhan pokok dari industri
perkebunan dan tanaman pangan.
2) Sosiokultural
Ronsenbloom (1995:95) Lingkungan sosialkultural meliputi hampir
seluruh aspek masyarakat. Begitu pula struktur dari saluran pemasaran
juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sosialkultural yang berkembang di
masyarakat. Dalam penelititan kali ini peneliti menerjemahkan aspek
sosialkultral ini dengan mindset yang dimiliki petani atas keberadaan
suatu produk. Hal ini tentunya dilakukan setelah melewati proses
observasi dan diskusi dengan pihak departemen pemasaran NPK NON
PSO PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Konsumen akhir dari produk pupuk NPK Non subsidi ini adalah
petani maupun pemilik perkebunan. Hal ini membuat pasar produk
pupuk NPK menjadi kurang dinamis. Konsumen akan cenderung fanatik
terhadap produk yang sebelumnya sudh mereka anggap baik. Maka,
untuk mempengaruhi konsumen baru agar tertarik untuk menggunakan
produk NPK milik PT. Pupuk Kalimantan Timur dibutuhkan cara khusus
85
yaitu dengan program demonstrasi plot (Demplot). Pada program ini PT.
Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan penanaman pada suatu lahan
yang sudah diberi pupuk NPK Pelangi dengan begitu petani dapat
melihat langsung hasil tanam dengan pupuk NPK Pelangi dan akhirnya
tertarik untuk beralih.
3) Kompetisi
Ronsenbloom (1995:91) Kompetisi selalu menjadi faktor ysng perlu
dipertimbangkan bagi seluruh anggota saluran. Menurut teori terdapat
empat tipe kompetisi yang meliputi kompertisi horizontal, kompetisi
intertype atau kompetisi antar perusahaan yang memiliki tipe yang
berbeda pada saluran yang sama, Kompetisi vertical, dan kompetisi antar
sistem saluran.
PT. Pupuk Kalimantan Timur juga mengalami kompetisi namun,
dalam penelitian ini kompetisi yang diperdalam adalah kompetisi
horizontal dengan perusahaan asing dengan kata lain produk pupuk NPK
impor. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi peneliti karena
datangnya produk pupuk impor dari China ini bahkan disinggung
langsung oleh direktur utama Pupuk Indonesia Holding Company dikutip
dari www.beritasatu.com.
Dalam penyajian data yang telah dilakukan dapat terlihat bapak
Ajang Christianto sebagai narasumber juga sependapat bahwa produk
pupuk NPK impor sangat mempengaruhi penjulan pupuk NPK. Pada
dasarnya harga pupuk NPK impor lebih tinggi dibandingkan pupuk NPK
produksi PT. Pupuk Kalimantan Timur namun, pupuk NPK Impor
86
menawarkan kemudahan-kemudahan yang tidak ditawarkan oleh PT.
Pupuk Kalimantan Timur seperti kemudahan pembayaran dan
pendistribusian pupuk NPK impor cenderung lebih baik sehingga dengan
mudah dapat ditemui konsumen di pasar.
Promosi pupuk NPK impor juga lebih gencar jika dibandiingkan
dengan NPK milik PT. Pupuk Kalimantan Timur sehingga produk impor
dapat lebih dikenal dikalangan konsumen. Selain pupuk NPK impor
pupuk murah juga menjadi ancaman penjualan pupuk NPK non subsidi
milik PT. Pupuk Kalimantan Timur.
4) Legal Enviromental Force
Menurut Rosenbloom (1995:111) Legal environmental force mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap saluran
pemasaran. Penjualan pupuk non subsidi di Indonesia diserahkan
langsung kepada perusahaan tidak diatur seperti pupuk bersubsidi.
Artinya perusahaan bebas menentukan segala kebijakan mengenai
penjualan maupun distribusi pupuk produksinya. Namun, perusahaan
tetap perlu mengurus ijin edar pupuk dan mengikuti standararisasi produk
yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk poduk dengan pesanan
komposisi khusus yang belum memiliki ijin edar perlu dilakukan
perlaporan sebelum produk tersebut didistribusikan.
e. Perilaku
1) Communication Difficulties & Perceptual Differences
87
Ronsenbloom (1999:136) Menejemahkan perceptual differences
sebagai cara individu dalam memilih dan menginterpretasikan stimulant
lingkungan yang diterima. Sedangkan communication diterjemahkan oleh
Ronsenbloom (1999:137) sebagai penggerak dari seluruh interaksi
diantara anggota saluran. Kesulitan dalam komunikasi ini sempat ditemui
oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur sehingga pesan yang ingin
disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik. Contoh yang pernah
terjadi pada pupuk NPK adalah iklan yang sudah dibuat malah diletakan
di media cetak yang jarang terbaca oleh komunitas tani maupun
perkebunan sehingga publikasi dan promosi yang dilakukan menjadi sia-
sia.
Untuk mengkomunikasikan produk pupuk NPK Pelangi, PT. Pupuk
Kalimantan Timur menggunakan berbagai media cetak seperti brosur dan
leaflet, iklan, sosialisasi dan pameran. Namun, untuk iklan sampai saat
ini hanya dapat disaksikan melalui siaran TV lokal saja. Usaha yang
dilakukan bertujan untuk memberikan pemahaman kepada calon
konsumen mengenai produk NPK Pelangi.
Melalui departemen YANKOMDUK PT. Pupuk Kaliman Timur
juga rajin mengikuti pameran dan menyelenggarakan sosialisasi. Hal ini
ditujukan agar dapat lebih dekat dengan masyrakat dan mendengarkan
langsung keluhan yang ada mengenai produk. Kesempatan ini juga
digunakan PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk meluruskan hal-hal yang
dapat memicu keselahan persepsi mengenai produk maupun perusahaan
di kalangan konsumen.
88
Cara terakhir yang digunakan PT. Pupuk Kalimantan Timur adalah
demonstrasi plot (Demplot). Dalam kegiatan demplot PT. Pupuk
Kalimantan Timur akan memilih suatu daerah yang belum banyak
menggunakan pupuk NPK Pelangi namun dirasa cukup menjadi pasar
potensial. Di lahan tersebut akan dilakukan penanaman tanaman yang
biasa dijadikan komoditas pertanian didaerah tersebut lalu akan diberi
pupuk NPK Pelangi. Proses demplot akan dikawal langsung pihak PT.
Pupuk Kalimantan Timur. Melalui proses demplot ini petani dapat
melihat langsung keunggulan dari tanaman yang diberi pupuk NPK
Pelangi.
2) Channel Conflict
Menurut Kotler dan Keller (2002:9) ketidak sepakatan diantara
saluran anggota pemasaran terhadap sasaran dan peran siapa dan apa
imbalannya. PT. Pupuk Kalimantan Timur tidak menggunakan
perantara dalam mendistribusikan pupuk melainkan didistribusikan
langsung kepada konsumen. Untuk rekanan statusnya sama seperti
konsumen dalam arti PT. Pupuk Kalimantan Timur langsung
mendistribusikan sendiri barang ke rekanannya.
Untuk konflik di saluran distribusi yang dapat ditemukan selama
proses penelitian adalah konflik antar produk non subsidi dengan
produk non subsidi. PT. Pupuk Kalimantan Timur memiliki dua
departemen yang berbeda untuk memasarkan pupuk NPK. Departemen
pemasaran NPK NON PSO untuk memasarkan pupuk NPK non subsidi
dan pemasaran NPK PSO untuk memasarkan pupuk NPK bersubsidi.
89
Kedua departemen ini tentunya memiliki target masing-masing dalam
melakukan pekerjaannya. Hal ini yang terkadang dapat memicu
benturan-benturan kecil.
Benturan-benturan ini terjadi ketika departemen pemasaran NPK
NON PSO akan melakukan pendistribusian barang namun disaat yang
sama departemen pemasaran NPK PSO juga akan melakukan
pengiriman. Dimulai dari proses pengapalan, armada kapal yang
tersedia tidak banyak dan sudah memiliki jadwal berlayar yang sangat
padat. Pupuk bersubsidi biasanya selalu menjadi prioritas utama dan
mendapatkan kuota lebih besar bahkan terkadang jika kuota yang sudah
disepakati kurang pupuk NPK bersubsidi akan mengambil slot milik
pupuk NPK non subsidi sehingga pupuk NPK non subsidi harus
menunggu kapal berikutnya agar dapat di distribusikan.
Begitu pun dalam hal pergudangan. Ketika pupuk NPK non subsidi
siap didistribusikan ke lini 2, gudang yang berada di lini 2 masih penuh
dengan pupuk NPK bersubsidi yang belum tuntas terdistribusikan
sehingga menghambat kinerja departemen pemsaran NON PSO. Untuk
permasalahan ini departemen pemasaran NPK NON PSO mencoba
untuk terus menjalin komunikasi dan meminta penambahan kuota untuk
pupuk non subsidi agar tetap bisa mendiatribusikan pupuk NPK non
subsidi dengan tepat waktu.
f. Efektivitas Kegiatan Distribusi
90
Di dalam penyajian data telah ditemukan beberapa hal yang mengganggu
efektivitas kegiatan distribusi pupuk NPK Pelangi. Hal-hal tersebut
meliputi:
1) Fasilitas Pelabuhan
PT. Pupuk Kalimantan Timur menggunakan transportasi laut sebagai
salah satu transportasi utama untuk mengangkut pupuk NPK Non
subsidi. Kapal yang digunakan tentu memiliki beragam ukuran. Hal ini
yang terkadang menjadi masalah. Untuk pelabuhan yang terdapat
didaerah yang terpencil kapasitas pelabuhan untuk menampung kapal
menjadi rendah pula dan tidak semua kapal dapat berlabuh.
Ketika ingin mengirim pupuk NPK non Subsidi PT. Pupuk
Kalimantan Timur harus melakukan survey pelabuhan tujuan terlebih
dahulu. Jika memang tidak sesuai terdapat dua opsi yaitu mengganti
kapal dengan kapal yang berukuran kecil atau melabuhkan kapal di
pelabuhan yang besar untuk kemudian diganti ke kapal yang lebih kecil.
Bahkan proses pendistribusian juga bisa jadi dilanjutkan dengan truck
atau angkutan darat lain jika tidak memungkinkan untuk dicapai dengsn
kapal laut.
2) Idle time
Idle Time atau waktu tunggu yang dibutuhkan dalam proses bongkar
muat barang dipelabuhan juga berkaitan dengan fasilitas dipelabuhan
itu sendiri. Idle Time akan mengurangi efektivitas kegiatan distribusi
91
dikarenakan waktu yang terbuang hanya untuk menunggu kapal di
bongkar yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kembali
mengangkut pupuk yang belum terangkut. Seperti pembahasan
sebelumnya suda dijelaskan bahwa kuota kapal dalam sekali angkut
terbatas ditambah lagi kapal yang sudah sampai tidak bisa langusng
dibongkar. Idle time akan memperlambat proses gerak barang kepada
konsumen. Pada akhirnya konsumen harus kembali dirugikan karena
tidak dapat dengan segera menggunakan pupuk yang sudah dibeli.
3) Angkutan kurang terorganisir
Pendistribusian Pupuk Non Subsidi selain menggunakan transportasi
laut juga banyak menggunakan angkutan darat, seperti truck dan mobil
box. PT. Pupuk Kalimantan Timur menggunakan mitra angkutan agar
dapat memenuhi kewajiban mendistribusikan barang. Namun, pada
kenyataannya penggunaan mitra ini terkadang malah menghambat
distribusi karena perusahaan angkutan yang dijadikan mitra terkadang
hanya perusahaan lokal yang tidak teradministrasi dengan baik bahkan
terkesan seadanya. Kinerja dari perusahaan angkutan sangat lambat dan
terkesan kurang professional.
4) Tarif dan pengadaan jalur
Pupuk NPK non subsidi dapat di distribusikan kemana saja
tergantung pada pesanan konsumen. Namun, hal ini menambah beban
karrena untuk jalur baru yang belum pernah dilakukan pendistribusian
harus dilakukan survey dan pengadaan jalur terlebih dahulu agar pupuk
92
dapat di distribusikan. Tarif angkut barang juga harus dihitung ulang.
Namun, hal ini menjadi resiko dari penjualn pupuk non subsidi
dikarenakan konsumen yang tidak tetap. Pengadaan jalur dan
perhitungan ulang tarif ini yang akan memakan waktu sehingga
konsumen tidak dapat langsung mengunakan produknya.
g. Upaya Peningkatan Kualitas Distribusi dan Inovasi
PT, Pupuk Kalimantan Timur terus berupaya membenahi sistem yang
ada dalam upaya meningkatkan kualitas kegiatan distribusi. Beberapa usaha
perbaikan terus dilakukan demi membentuk system distribusi yang lebih
efektif dan efisien. Hal-hal yang dilakukan PT. Pupuk Kalimantan Timur
meliputi:
1) Umpan Balik
PT. Pupuk Kalimantan Timur Selalu terbuka atas kritik dan saran yang
masuk mengeni produk NPK Non subsidi. Keluhan dari Konsumen dapat
disampaikan langsung melalui lisan maupun pesan tertulis. Keluhan dari
rekanan maupun konsumen akan dibahas didalam rapat koordinasi dan
nantinya akan dicarikan jalan keluar. Masyarakat dapat menyampaikan
keluhannya kepada departemen YANKOMDUK maupun pada saat PT.
Pupuk Kalimantan Timur sedang menyelenggarakan acara-acara yang
melibatkan konsumennya seperti kegiatan demonstrasi plot (DEMPLOT),
pada saat Expo atau pameran, untuk di Kota Bontang sendiri Expo
dilakukan setahun sekali.
2) Memperbaiki Proses Handiling In dan Handling Out
93
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya proses handling in dan handling
out merupakan proses yang sangat krusial dan dapat menentukan kulitas
pupuk yang sampai ke tanggan konsumen. Maka dari itu PT. Pupuk
Kalimantan Timur memberikan perhatian lebih dalam proses ini.
Untuk Keluhan sering ditemukan karung pupuk yang kurang layak
seperti kotor maupun sobek, maka dari itu PT. Pupuk Kalimantan Timur
melakukan pencucian pallet sebelum digunakan untuk memindahkan pupuk
sehingga kemasan tidak kotor. Pemasangan jaring dilakukan untuk
menghidari sobeknya pupuk karena proses pembantingan. Jadi pupuk
diusahakan untuk dipindahkan dengan sebuah jaring besar yang
disambungkan denggan sebuah alat berat sehingga bisa diukur kecepatannya
saat diturunkan. Tidak dibanting oleh para buruh seperti yangm biasa
dilakukan. Selain itu terdapat rencana untuk melakukan proses wrapping.
Wrapping dicanangkan dilakukan persatu ton pupuk. Jadi nantinya pupuk
tidak akan menungkinkan dipidahkan secara manual oleh buruh. Namun,
untuk wacana penggunaan wrap ini masih menjadi perdebatan dan terus
dikaji oleh bagian manajemen asset PT. Pupuk Kalimantan Timur, sebab
ditakutkan proses wrapping ini malah semakin menghambat proses disribusi
terutama untuk pembelian dalam kuota yang kecil dibawah satu ton.
D. Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4 penelitian rujukan. Seluruh
rujukan yang digunakan bertema distribusi. Rujukan pertama ditulis oleh Bayu
Bekti Ningsih pada tahun 2007 variabel yang diteliti dalam penelitian tersebut
adalah pola distribusi, jangkauan daerah pemasaran, sarana faktor-faktor
94
penunjang maupun kendala pemasaran. Dengan hasil yang menunjukan bahwa
jalur pemasaran yang ditemui adalah sebagai berikut 1) Produsen-Konsumen 2)
Produsen-Loper-Konsumen 3) Produsen-Agen-Loper-Konsemen. Sedangkan
pada peneltian yang dilakukan jalur pemasaran yang ditemui adalah 1)
Produsen-Konsumen 2) Produsen-Rekanan-Konsumen.
Rujukan kedua yang digunakan ditulis oleh Legianto Dimas Ginanjar
pada tahun 2015 Variabel yang diteliti adalah distribusi penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis saluran distribusi menggunakan metode Data Envelopment
Analysis (DEA). Pada penelitian ini Legianto Dimas Ginanjar mencari tau
mengenai efisiensi saluran distribusi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa daerah
saluran distribusi pemasaran sayuran organik meliputi Daerah distribusi
pemasaran sayur organik yang efisien meliputi Papaya, Ranch dan Hokky
dengan nilai efisiensi sebesar 100%. Adapun daerah yang tidak efisien yaitu
Pabrik Bubur Bayi dengan nilai efisiensi sebesar 87,6%. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti juga mencari tau mengenai efektivitas kegiatan
distribusi dengan hasil kegiatan distribusi yang dilakukan kurang efektif
dikarenakan terdapat beberapa masalah teknis dan non teknis yang masih sering
dihadapi PT. Pupuk Kalimantan Timur.
Rujukan ketiga yang digunakan ditulis oeh Sularno et al pada tahun 2016
variabel yang diteliti adalah model dostribusi, pengadaan, agrikultur, petani.
Rujukan ketiga juga menggunakan analisis deskritif kualitatif sama seperti
penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan masih terdapat penyimpangan dalam
pelaksanaan program pupuk bersubsidi, terjadi penyimpangan pupuk bersubsidi
95
ditingkat pengecer, Aspek transparansi lemah, Kebijakan subsidi masih tetap
diperlukan.
Rujukan Keempat ditulis oleh Ria Precillya Grace pada tahun 2016
variabel yang diteliti adalah distribusi, harga, produk, dan promosi. Penelitian
dilakukan dengan Analisis Regresi Linier Berganda. keputusan pembelian
keripik kentang pedas dipengaruhi oleh variabel independen (distribusi, harga,
produk, dan promosi) dengan variabel yang memiliki pengaruh paling kuat
adalah variabel distribusi dan lokasi, serta yang paling lemah adalah produk.
Hasil dari penelitian ini menjadi salah satu acuan penulis untuk memilih
distribusi sebagai variabel yang diteliti. Sejalan dengan hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh penelti bahwa distribusi berhubungan kuat dengan penjualan.