BAB IIIpembahasan Sk2

6
BAB III PEMBAHASAN 2.1 Sistem Urinaria 2.1.1 Histologi Urinaria Di dalam jaringan korteks ginjal terdapat : Korpus malphigi terdiri atas dua macam bangunan , yaitu kapsul bowman dan glomerulus . Glomerulus merupakan bangunan berbentuk khas , bundar dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena selnya terususn lebih padat. Bangunan ini tersusun oleh gelung- gelung pembuluh darah kapiler yang merupakan cabang – cabang dari arteriol yang masuk ke dalam glomerulus yang dikenal sebagai vasa aferen. Semua pembuluh kapiler tadi kemudian bergabung lagi membentuk arteriol yang selanjutnya keluar dari gomerulus dan disebut vasa eferen. Selain itu , pada glomerulus juga terdapat sel- sel mesangial intraglomerular yang berbentuk kuboid rendah yang terletak di antra kapiler – kapiler darah. Tubulus kontortus proksimal saluran ini selalu terpotong karena jalannya berkelok – kelok . Dindongnya tersusun oleh selapis sel kuboid , batas sel sulit dilihat.Intinya bundar, berwarna biru dan biasanya terletak agak berjauhan dengan inti sel di sebelahnya. Sitoplasmanya asidofil ( kemerahan ). Dinding lateral sel-sel itu tidak jelas. Permukaan sel yang menghadap lumen mempunyai paras sikat ( brush border) Tubulus kontortus distal tersususn oleh selapis sel kuboid batas antar selnya jelas, inti sel bundar biru, jarak inti sel yang satu dengan yang lain saling berdekatan , dan sitoplasmanya berwarna basofil ( kebiruan ) dan permukaan sel yang menghadap lumen tidak mempunyi paras sikat. Medula ginjal merupakan daerah berbentuk piramid yang hanya terdiri atas saluran – saluran yang kurang lebih berjalan lurus . Jaringan medula ada juga yang menjorok masuk ke dalam daerah korteks membentuk berkas-berkas radier yang dikenal sebagai prosessus Ferreini. Ansa Henle segmen tebal turun ( pars desenden) . Gambarannya mirip tubulus kontortus proksimal, tetapi garis tengahnya lebih kecil dan permukaan sel yang menghadap ke lumen tidak mengandung paras sikat.

description

tutorial

Transcript of BAB IIIpembahasan Sk2

Page 1: BAB IIIpembahasan Sk2

BAB IIIPEMBAHASAN

2.1 Sistem Urinaria

2.1.1 Histologi UrinariaDi dalam jaringan korteks ginjal terdapat :

Korpus malphigi terdiri atas dua macam bangunan , yaitu kapsul bowman dan glomerulus . Glomerulus merupakan bangunan berbentuk khas , bundar dengan warna yang lebih tua daripada sekitarnya karena selnya terususn lebih padat. Bangunan ini tersusun oleh gelung-gelung pembuluh darah kapiler yang merupakan cabang – cabang dari arteriol yang masuk ke dalam glomerulus yang dikenal sebagai vasa aferen. Semua pembuluh kapiler tadi kemudian bergabung lagi membentuk arteriol yang selanjutnya keluar dari gomerulus dan disebut vasa eferen. Selain itu , pada glomerulus juga terdapat sel-sel mesangial intraglomerular yang berbentuk kuboid rendah yang terletak di antra kapiler – kapiler darah.

Tubulus kontortus proksimal saluran ini selalu terpotong karena jalannya berkelok – kelok . Dindongnya tersusun oleh selapis sel kuboid , batas sel sulit dilihat.Intinya bundar, berwarna biru dan biasanya terletak agak berjauhan dengan inti sel di sebelahnya. Sitoplasmanya asidofil ( kemerahan ). Dinding lateral sel-sel itu tidak jelas. Permukaan sel yang menghadap lumen mempunyai paras sikat ( brush border)

Tubulus kontortus distal tersususn oleh selapis sel kuboid batas antar selnya jelas, inti sel bundar biru, jarak inti sel yang satu dengan yang lain saling berdekatan , dan sitoplasmanya berwarna basofil ( kebiruan ) dan permukaan sel yang menghadap lumen tidak mempunyi paras sikat.

Medula ginjal merupakan daerah berbentuk piramid yang hanya terdiri atas saluran – saluran yang kurang lebih berjalan lurus . Jaringan medula ada juga yang menjorok masuk ke dalam daerah korteks membentuk berkas-berkas radier yang dikenal sebagai prosessus Ferreini.

Ansa Henle segmen tebal turun ( pars desenden) . Gambarannya mirip tubulus kontortus proksimal, tetapi garis tengahnya lebih kecil dan permukaan sel yang menghadap ke lumen tidak mengandung paras sikat.

Ansa Henle segmen tipis . Penampilannya mirip dengan pembuluh kapiler darah dan dindingnya hanya dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Lumennya tampak kosong .

Ansa Henle segmen tebal naik ( pars asenden ) . Gmbarannya mirip tubulus kontortus distal , tetapi tengahnya lebih kecil.

Duktus koligens, Gambarnnya mirip dengan tubulus kontortus distal. Sel – sel yang menyusun dindingnya berbentuk kuboid dengan inti bulat berwarna kebiruan dan sitoplasma yang jernih serta batas antar sel yang jelas.

2.1.2 Fisiologi sistem urinaria A. Filtrasi glomerulus

Perpindahan cairan dan zat terlarut dari kapiler glomerular dalam gradien tekanan tertentu ke dalam kapsul bowman. B. Mekanisme filtrasi gomerulus

a. tekanan hidrostatik ( darah ) glomerular mendorong cairan dan zat terlarut keluar dari darah dan masuk ke ruang kapsul bowman.

Page 2: BAB IIIpembahasan Sk2

b. dua tekanan yang berlawanan dengan tekanan hidrostatik glomerular.(1) tekanan hidrostatik dihasilkan oleh cairan dalam kapsul bowman. Tekanan ini

cenderung untuk menggerakkan cairan keluar dari kapsul menuju glomerulus(2) tekanan osmotik koloid dalam glomerulus yang dihasilkan oleh protein plasma

adalah tekanan yang menarik cairan dari kapsul bowman untuk emasuki glomerulus.c. tekanan filtrasi efektif adalah tekanan dorong netto . Tekanan ini adalah selisih antara

tekanan yang cenderung mendorong cairan keluar glomerulus menuju kapsul bowman dan tekanan yang cenderung menggerakkan cairan ke dalam glomerulus dari kapsul bowman.

C. asupan cairan harian Cairan ditambahkan ke dalam tubuh dari dua sumber utama : (1) berasal dari air atau cairan

dalam makanan , yang normalnya menambah cairan tubuh sekitar 2100 ml/hari, dan (2) berasal dari sintesi di tubuh sebagai hasil oksidasi karbohidrat , yang menambah sekitar 200 ml/hari. Kedua hal ini menambah asupn cairan total kira-kira 2300 ml/hari. Akan tetapi, asupan air sangan bervariasi padamasing-masing orang da bahkan pada orang yang sama pada hari yang berbeda , bergantung pada cuaca , kebiasaan , da tingkat aktivitas fisik. D. kehilangan air lewat keringat

Jumlah air yang hilang mellui keringat sangat bervariasi , bergantung pada aktivitas fisik dan suhu lingkungan. Volume keringat noral kira-kira 100 ml/hari, tapi pada cuaca yang sangat panas atau selama aktivitas berat , kehilangan cairan melalui keringat kadang-kadang meningkat sampai 1-2 liter jam. E. kehilangan air lewat feses

Secara normal hanya sebagian kecil cairan yang dikeluarkan melalui feses (100 ml/hari) .F. kehilangan air melalui ginjal

Ada berbagai mekanisme yang mengatur kecepatan ekskresi urin . Bahkan, cara terpenting yang dilakukan oleh tubuh dalam mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran cairan serta keseimbangan antara asupan dan keluaran sebagian besar elektrolit di tubuh adalah dengan mengatur kecepatan ekskresi zat-zat tersebut dari ginjal. Misalnya , volume urin daoat berkurang sampai 0,5 liter/hari pada orang yang mengalami dehdrasi atau bisa sebanyk 20 literhari pada orang yang meminum sejumlah besar air. G. Kompartemen cairan tubuh

Semua cairan tubuh didistribusikan terutaa di dua cairan kompartemen: cairan ekstrasel dan cairan intrasel . Rata – rata orang dengan berat 70 kg , memiliki total cairan tubuh sekitar 60% berat badan, atau sekitar 42 liter. Persentase ini dapat berubah tergantung pada umur, jeni s kelamin , dan derajat obesitas . Seiring dengan pertumbuhan seseorang, persentase total cairan tubuh terhadap berat badan berangsur-angsur turun. Hal tersebut akibat dari penuaan yang biasanya berhubungan dengan persentase lemak tubuh, sehinggan mengurangi persentase cairan dalam tubuh.

- Kompartemen ciran intrasel Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada di dalam 75 triliun sel dan secara

keseluruhan disebut cairan intrasel. Jadi , cairan intrasel merupakan 40%dari berat badan total pada orang “rata-rata”.

- Kompartemen cairan ekstra sel Semua cairan di luar sel secara keseluruhan disebut dengan cairan ekstra sel. Cairan

ini merupakan 20% dari berat badan, atau sekitar 14 liter pada orang dewasa normal dengan berat badan 70 kilogram.

Page 3: BAB IIIpembahasan Sk2

H. filtrasi, reabsorpsi , dan sekresi berbagai zatPada umumnya , dalam pembentukan urin, reabsorpsi tubulus secara kuantitatif

lebih penting daripada sekresi tubulus , tetapi sekresi berperan penting dalam menentukan jumlah ion kalium dan hidrogen serta beberapa zat lain yang di ekskresi dalam urin . Sebagian besar zat yang harus dibersihkan dari darah , terutama produk akhir metabolisme seperti urea , kreatinin, asam urat, dan garam-garam asam urat , direabsorpsi sedikit dan karena itu diekskresi dalam jumlah besar ke dalam urin . zat asing dan obat-obatan tertentu juga direabsorpsi sedikit , tetapi selain itu , diekskresi dari darah ke dalam tubulus , sehingga laju ekskresinya tinggi.

Setiap proses filtrasi glomerulus , reabsorpsi tubulus dan sekresi tubulus diatur menurut kebutuhan tubuh. Sebagai contoh, jika terdapat kelebihan natrium dalam tubuh, laju filtrasi natrium meningkat dan sebagian kecil natrium hasil filtrasi akan di reabsorpsi , menghasilkan peningkatan ekskresi natrium urin.I. Hormon antidiuretik mengatur konsentrasi urin

Ada suatu sistem umpan balik yang kuat untuk mengatur osmolaritas plasma dan konsentrasi natrium, yang bekerja dengan cara mengubah ekskresi air oleh ginjal, dan tidak bergantung pada kecepatan ekskresi zat terlarut . Pelaku utama dari sistem umpan balik ini adalah hormon antideuretik ( ADH) yang juga disebut vasopresin.

Bila osmolaritas cairan tubuh meningkat diatas normal (yaitu zat terlarut dalam cairan tubuh menjadi teralu pekat), kelenjar hopifisis posterior akan menyekresi lebih banyak ADH , yang meningkatkan permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes terhadap air . keadaan ini memungkinkan terjadinya reabsorpsi air dalam jumlah besar dan penurunan volume urin, tetapi tidak mengubah kecepatan ekskresi zat terlarut oleh ginjal secara nyata.

Bila terdapat kelebihan air di dalam tubuh dan osmolaritas cairan ekstra sel menurun sekresi ADH oleh hipofisis posterior akan menurun. Oleh sebab itu, permeabilitas tubulus distal dan duktus koligenters terhadap air akan menurun, yang akan mengahsilkan seumlah besar urin encer. Jadi , kecepatan sekresi ADH sangat menentukan encer atau pekatnya urin yang akan dikeluarkan oleh ginjal.

2.1.3 anatomi sistem urinaria

Page 4: BAB IIIpembahasan Sk2

Dua ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, di luar rongga peritoneum. Setiap ginjal pada orang dewasa beratnya kira-kira 150 gram dan kira-kira seukuran kepalan tangan. Sisi medial setiap ginjal merupakan daerah lekukan yang disebut hilum tempat lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf dan ureter yang membawa urin akhir dari ginjal ke kandung kemih , tempat urin disimpan hingga dikeluarkan . ginjal dilengkapi oleh kapsul fibrosa yang keras untuk melindungi struktur didalamnya yang rapuh.

Jika ginjal dibagi dua dari atas ke bawah , dua daerah utama yang dapat digambarkan yaitu korteks dibagian luar dan medula di bagian dalam . medula ginjal terbagi menjadi beberap massa jaringan yang berbentuk kerucut yang disebut piramida ginjal. Dasar dari setiap piramida ginjal dimuali dari perbatasan antara korteks dan medula serta berakhir di papila , yang menonjol ke dalam ruang pelvis ginjal , yaitu sambungan dari ujung ureter bagian tas yang

Page 5: BAB IIIpembahasan Sk2

berbentuk corong. Batas luar pelvis terbagi menajdi kantong-kantong dengan ujung terbuka yang disebut kalises mayor yang meluas ke bawah dan terbagi menajdi kalises minor , yang mengumpulkan urin dari tubulus setiap papila . dinding kalises, pelvis dan ureter terdiri dari elemen-elemen kontraktil yang mendorong urin menuju kandung kemih, tempat urin disimpan sampai dikeluarkan melalui mikturisi.ujung distal kapiler pada setiap glomerulus bergabung untuk membentuk arteriol eferen, yang menuju jaringan kapiler kedua, yaitu kapiler peritubular, yang mengelilingi tubulus ginjal.