BAB III TINJAUAN KASUS III.pdf · 2020. 6. 11. · 18 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan...

24
18 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Klien “Ny. R” dengan penyakit infeksi saluran kemih yang dirawat di ruang interna RSUD Pasarwajopada tanggal 7-9 Februari 2019. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan 4 tahapan yang terdiri dari : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. TGL. Masuk Rumah Sakit : 07-02-2019 TGL. Pengkajian :09-02-2019 No. Register : 01.61.99. Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih A. Pengkajian 1. Identitas Klien a. Biodata Nama inisial : Ny. R Jenis kelamin : Perempuan Umur : 22 tahun Status : Kawin Agama : I s l a m Suku /Bangsa : Buton/Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta

Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS III.pdf · 2020. 6. 11. · 18 BAB III TINJAUAN KASUS Pada bab ini akan...

  • 18

    BAB III

    TINJAUAN KASUS

    Pada bab ini akan dibahas mengenai Asuhan Keperawatan Klien “Ny. R”

    dengan penyakit infeksi saluran kemih yang dirawat di ruang interna RSUD

    Pasarwajopada tanggal 7-9 Februari 2019.

    Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan

    pendekatan proses keperawatan yang diberikan kepada klien dengan menggunakan

    4 tahapan yang terdiri dari : Pengkajian, Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.

    TGL. Masuk Rumah Sakit : 07-02-2019

    TGL. Pengkajian :09-02-2019

    No. Register : 01.61.99.

    Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih

    A. Pengkajian

    1. Identitas Klien

    a. Biodata

    Nama inisial : Ny. R

    Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 22 tahun

    Status : Kawin

    Agama : I s l a m

    Suku /Bangsa : Buton/Indonesia

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Wiraswasta

  • 19

    Alamat : Batulo, Jl. Martadinata

    b. Identitas Penanggung

    Nama inisial : Tn. S

    Jenis Kelamin : Laki-Laki

    Umur : 40 tahun

    Status : Kawin

    Agama : I s l a m

    Suku/Bangsa : Buton/Indonesia

    Pendidikan : S1

    Pekerjaan : Wiraswasta

    Hubungan keluarga : Kakak Ipar

    Alamat : Batulo, Jl. Martadinata

    2. Riwayat kesehatan

    a. Riwayat Kesehatan Sekarang

    1.) Keluhan utama : Nyeri perut kiri bawah tembus ke pinggang,

    skala nyeri 6

    2.) Riwayat keluhan utama :

    a.) Mulai timbulnya keluhan : Sejak kurang lebih 2 hari yang

    lalu, klien pernah berobat di puskesmas dan di Rumah Sakit

    tetapi tidak ada perubahan.

    b.) Sifat keluhan : Tidak menetap/hilang timbul

    c.) Munculnya keluhan : Pada saat klien banyak melakukan

    aktivitas

  • 20

    d.) Lokasi nyeri : Pada daerah pinggang

    e.) Keluhan lain yang menyertai : Sakit kepala, demam, BAK

    bercampur darah

    f.) Hal – hal yang dapat meringankan atau mengurangi keluhan

    adalah: Istirahat dan minum Obat

    b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

    1.) Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya

    2.) Klien biasa berobat di Puskesmas dan Rumah Sakit tapi tidak sampai di

    rawat, klien tidak pernah di transfusi darah

    3.) Tidak pernah mengalami kecelakaan

    4.) Klien tidak ada ketergantungan obat-obatan

    5.) Klien tidak mempunyai kebiasaan seperti minum kopi, merokok, dan

    minum minuman keras

    6.) Riwayat Kesehatan Keluarga

    Genogram 3 generasi :

  • 21

    Keterangan simbol :

    : Laki-laki

    : Wanita

    : Meninggal

    : Klien

    : Serumah

    Generasi I : Meninggal karena usia lanjut

    Generasi II : Meninggal karena usia lanjut

    Generasi III : Klien mempunyai 8 saudara (4 meninggal karena

    sakit yang tidak diketahui penyebabnya).

    2. Pola Aktivitas Sehari-hari

    1. Nutrisi :

    a. Kebiasaan :

    • Pola makan : Nasi, sayur, ikan dan buah

    • Frekuensi makan : 3 x sehari

    • Nafsu makan : Baik

    • Makanan pantang : Tidak ada

    • Makanan yang disukai : Pepaya, Apel

    • Banyaknya minum : 1500-2000 cc/hari

    • Minuman yang disukai : Kopi

    b. Perubahan selama sakit :

    • Nafsu makan baik

  • 22

    • Porsi makan yang diberikan dimakan sedikit-sedikit tapi sering

    • Banyak minum/ hari : 1500-2000 cc.

    2. Eliminasi :

    a. Bak :

    1) Kebiasaan : - Frekuensi : 5-6 x/hari

    - Warna : Kuning jernih

    - Bau : Pesing

    - Jumlah/hari : kurang lebih 1000 cc/hari

    2) Perubahan selama sakit L:

    Ada perubahan selama sakit, klien mengeluh sering buang air kecil

    dan sedikit-sedikit.

    b. Bab :

    1) Kebiasaan :

    • Frekuensi : 1 x/hari

    • Konsistensi : Padat

    Ada perubahan selama sakit :

    • Frekuensi : 1 x dalam 3 hari

    • Konsistensi : Padat (sedikit-sedikit)

    3. Personal Hygiene

    a. Kebiasaan :

    Mandi : 2 x sehari dengan memakai sabun

    Sikat gigi : 2 x sehari dengan memakai pasta gigi

    Cuci rambut : 2 x seminggu dengan menggunakan shampoo

  • 23

    Perubahan selama sakit :

    Mandi : Selama sakit tidak pernah mandi

    Sikat gigi : 1 x sehari

    Cuci rambut : Selama sakit tidak pernah cuci rambut

    4. Istirahat dan Tidur

    a. Kebiasaan :

    1) Tidur siang : Mulai jam 11.30 –12.00 siang (tidak

    menentu

    2) Tidur malam : Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbangun)

    Perubahan selama sakit :

    1) Klien kebanyakan istirahat ditempat tidur.

    2) Bila malam sering terbangun karena terasa nyeri

    3) Tidur siang tidak menentu

    5. Olah Raga dan Aktivitas

    a. Kebiasaan :

    1) Klien tidak pernah berolah raga

    2) Klien biasa melakukan aktivitas-aktivitas kepasar

    Ada perubahan selama sakit :

    1) Klien tidak bisa beraktivitas

    3. Pemeriksaan Fisik

    a. Keadaan Umum Klien

    1.) Kesadaran compos mentis

  • 24

    2.) Nampak sakit sedang

    b. Tanda-tanda vital

    - Tekanan darah : 120/80 mmHg

    - Nadi : 80 x /m

    - Suhu badan : 38,10 C

    - Pernafasan : 20 x/m

    c. Tinggi badan : 154 Cm

    Berat badan : 48 Kg

    d. Kepala

    Keadaan kepala

    1.) Inspeksi :

    Bentuk kepala simetris, tidak ada kelainan pada kepala, penyebaran

    rambut merata, warna rambut nampak berubah dan tidak mudah

    rontok, kulit kepala bersi, tidak nampak ada benjolan pada oksipital

    2.) Palpasi :

    Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau tumor

    e. Muka

    1.) Inspeksi :

    Muka simetris kiri dan kanan, tidak ada gerakan abnormal, ekspresi

    wajah cemas dan meringis

    2.) Palpasi :

    Tidak teraba adanya massa/ tumor, tidak ada nyeri

  • 25

    f. Mata

    1) Inspeksi :

    1) Palpebra : Tidak oedema, tidak ada peradangan mata,

    keadaan bulu mata tumbuh menyebar.

    2) Sklera : Tidak ictrus

    3) Pupil : Isokor terhadap rangsangan cahaya

    4) Posisi mata: simetris kiri kanan

    2) Palpasi :

    Tidak ada nyeri tekan, tidak ada peningkatan tekanan intraokuler

    g. Hidung dan Sinus

    1) Inspeksi :

    Posisi simetris kiri dan kanan, tidak ada deviasi septum, tidak ada

    polip oedema, tidak ada epiktaksis, fungsi penciuman baik

    2) Palpasi :

    Tidak ada nyeri tekan pada sinus paranasalis, tidak teraba

    adanya benjolan

    h. Telinga :

    1) Inspeksi :

    Posisi simetris kiri dan kanan, canalis nampak bersih, tidak

    memakai alat Bantu pendengaran, tidak nampak adanya

    pengeluaran cairan atau cerumen

  • 26

    2) Palpasi :

    Tidak ada nyeri tekan pada piana dan tragus, tes pendengaran dapat

    mendengar jarak kurang lebih 30 cm

    i. Mulut :

    1) Inspeksi :

    Klien memakai gigi palsu, gigi nampak bersih, gusi tidak mengalami

    peradangan, lidah tidak tremor dan tidak kotor, bibir tidak pecah-

    pecah dan tidak cyanosis, kemampuan bicara baik, fungsi

    pengecapan baik, fungsi mengunyah baik

    j. Leher :

    1) Inspeksi :

    Tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe,

    tidak tampak adanya bendungan vena jugularis

    2) Palpasi :

    Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak

    teraba bendungan vena jugularis

    k. Ketiak :

    1) Inspeksi :

    Tidak nampak adanya benjolan, tidak kelainan diketiak

    2) Palpasi :

    Tidak teraba adanya pembesaran getah bening, tidak ada nyeri tekan

    pada kelenjar getah bening

  • 27

    l. Thorax dan Paru-paru

    1) Inspeksi :

    Bentuk dada simetris kiri dan kanan, frekuensi pernafasan 20

    kali/menit, irama pernafasan reguler atau teratur, jenis pernafasan

    Thoraco abdomen, pergerakan dan pengembangan waktu bernafas

    simetris dan mengikuti gerak nafas.

    2) Palpasi :

    Vokal premitus seimbang kiri dan kanan, tidak teraba adanya nyeri

    tekan, tidak teraba adanya massa, ekspansi dada simetris kiri dan

    kanan

    3) Auskultasi :

    Suara nafas vesikuler, ronchi tidak ada

    4) Perkusi :

    Bunyi sonor pada semua lapang paru, batas paru dengan jantung

    ICS 3,4,5 sisi dada kiri, batas paru dengan hati ICS keenam sisi

    dada kanan

    m. Jantung :

    1) Inspeksi :

    Ictus cordis tak tampak

    2) Palpasi :

    Ictus cordis teraba pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri

  • 28

    3) Perkusi :

    Batas jantung pekak pada ICS 3-5 Mid Clavicularis kiri, Tidak

    teraba adanya pembesaran jantung

    4) Auskultasi :

    Bunyi Jantung 1 di ICS 4 Parasternalis kiri

    ICS 5 Mid Clavicularis kiri

    Bunyi Jantung 2 di ICS 2 Parasternalis kiri

    ICS 2 Parasternalis kanan

    n. Abdomen :

    1) Inspeksi :

    Perut nampak datar, tidak ada luka, tumor/massa, tidak tampak

    adanya ascites, tidak nampak adanya peradangan

    2) Palpasi :

    Ada nyeri tekan pada perut kiri bawah tembus kebelakang, tidak

    teraba massa atau tumor

    3) Perkusi :

    Bunyi timfani

    4) Auskultasi :

    Terdengar peristaltic 5 kali/menit, Tidak terdengar bising usus

    o. Genitalia dan anus :

    Dengan anamnese menurut klien tidak ada kelainan pada genitalia dan

    anus

  • 29

    p. Extremitas :

    Ekstremitas Atas :

    1) Inspeksi :

    Simetris kiri dan kanan, nampak terpasang infus RL pada tangan

    kiri, Tidak nampak adanya oedema, lesi dan tremor

    2) Palpasi :

    Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada kehilangan semua rasa, Refleks :

    Bisep = + (positif), Trisep = + (positif)

    Ekstremitas Bawah :

    1) Inspeksi :

    Simetris kiri dan kanan, Tidak ada oedema. Lesi, tumor/massa

    2) Palpasi :

    3) Tidak nyeri tekan pada kedua kaki, Tidak teraba adnya lesi, oedema

    pada kedua kaki, Nyeri otot tidak ada, Tidak ada atropi dan

    hypertropi, Kekuatan otot lemah, Koordinasi gerak lambat, Reflex

    achiles : +/+, Reflex patologis babinski : -/-

    q. Kulit :

    1) Inspeksi :

    Turgor kulit baik, Warna kulit sawo matang , Tidak ada lesi dik

    2) Palpasi :

    Kulit teraba hangat, Tidak teraba adanya oedema, Kelembaban kulit

    baik

  • 30

    4. Riwayat Psikososial

    1. Klien sering bertanya tentang keadaan penyakit

    2. Klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa cepat sembuh

    3. Klien tampak murung

    4. Klien merasa bahwa apa yang dialaminya adalah cobaan dari TYME

    5. Riwayat Spiritual

    1. Klien menganut agama islam

    2. Klien rajin sholat sebelum sakit, selama sakit klien tidak melakukan

    sholat., klien hanya bias berdoa agar penyakitnya bias sembuh dengan

    cepat.

    6. Pemeriksaan Diagnostik :

    1. Pemeriksaan laboratorium :

    * Tgl 6-6-2013 :

    - Pemeriksaan darah :

    ~ Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50

    ~ Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3

    PR : < 1,1

    ~ SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38

    PR : < 32

    ~ SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41

    PR : < 31

    ~ DDR : - / negative

  • 31

    - Pemeriksaan Urine :

    ~ Warna : Kuning

    ~ BLD : ( - )

    ~ Bil : ( - )

    ~ Uro : + - Norm

    ~ Ket : Negatif

    ~ Pro : +++ 300 mg/dl

    ~ Nit : ( - )

    ~ Gluc : ( - )

    ~ PH : 5,0

    ~ SG : 1.020

    ~ Leu : +++ 500 WBC/UL

    ~ VTC : ( - )

    ~ Sedimen :

    - Torax : (-)

    - Leukosi : Penuh

    - Kristal : (-)

    - Eritrosit : 3-5/ Lpb

    - Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb

    7. Pengobatan :

    - Infus RL 24 tetes/menit + Norages 1 amp / drips / 12 jam

    - Injeksi ceftriaxone 1 gr / 12 jam

  • 32

    - Injeksi Ranitidin 1 amp / 8 jam

    - Drips norages 1 amp / 8 jam

    B. ANALISA DATA

    a. Data Subyektif :

    1. Klien mengatakan nyeri pada perut kiri bawah dan menjalar

    kepinggang, skala nyeri 6

    2. Klien mengatakan sering BAK dan sedikit-sedikit

    3. Klien mengatakan kencing bercampur darah

    4. Klien mengatakan sering terbangun karena nyeri

    5. Klien mengatakan badannya lemah

    b. Data Obyektif :

    1. Keadaan umum lemah

    2. Klien nampak meringis bila timbul nyeri

    3. Klien nampak memegangi daerah abdomen kanan

    4. Nyeri tekan pada daerah abdomen kuadran kiri bawah

    5. Infus terpasang dengan cairan RL 24 tetes/menit

    6. Tanda-tanda vital :

    T : 120/80 mmHg

    N : 80 x /menit

    P : 20 x/menit

    S : 38,10 C

    7. Pemeriksaan laboratorium

    Tgl 6-6-2013 :

  • 33

    Pemeriksaan darah :

    a. Ureum darah : 58,0. Nilai normal 10 - 50

    b. Kreatinin darah : 1,28 Nilai normal LK : < 1,3

    PR : < 1,1

    c. SGOT : 73 Nilai normal LK : < 38

    PR : < 32

    d. SGPT : 95 Nilai normal LK : < 41

    PR : < 31

    e. DDR : - / negatif

    Pemeriksaan Urine :

    a. Warna : Kuning

    b. BLD : ( - )

    c. Bil : ( - )

    d. Uro : + - Norm

    e. Ket : Negatif

    f. Pro : +++ 300 mg/dl

    g. Nit : ( - )

    h. Gluc : ( - )

    i. PH : 5,0

    j. SG : 1.020

    k. Leu : +++ 500 WBC/UL

    l. VTC : ( - )

    m. Sedimen :

  • 34

    1.) Torax : (-)

    2.) Leukosit : Penuh

    3.) Kristal : (-)

    4.) Eritrosit : 3-5/ Lpb

    5.) Epitel sel : Squamous : 5-7/Lpb

    C. KLASIFIKASI DATA

    Tabel 3.1 klasifikasi data

    NO

    DATA

    ETIOLOGI

    MASALAH

    1.

    Data Subyektif :

    - Klien mengeluh sakit pada

    perut sebelah kiri bawah dan

    menjalar ke pinggang, skala

    nyeri 6

    Data Obyektif :

    - Ekspresi wajah meringis

    - Klien memegang perut kiri

    bawah dan pinggang kiri

    - Tanda-tanda vital :

    T.120/80 mmHg

    N.80x/menit

    P.20x/menit

    S.38,10 C

    Meningkatnya kekuatan

    kontraksi jaringan

    Trauma jaringan

    Terbentuknya edema

    Iskemik

    Distensi vesika urinaria

    Inpuls

    Medulla spinalis

    Cortex Cerebri

    Nyeri akut

    Nyeri akut

    2 Data Subyektif :

    - Klien mengeluh susah tidur

    karena nyeri

    - Klien mengatakan sering

    terbangun malam BAK

    Data Obyektif :

    - Keadaan umum lemah

    - Badan klien nampak lesu

    - Pola tidur saat malam Mulai

    21.00 malam ( tapi sering

    terbangun)

    Meningkatnya kekuatan

    kontraksi jaringan

    Trauma jaringan

    Terbentuknya edema

    ischemik

    Nyeri

    Gangguan pola istrahat

    & tidur

    Gangguan

    pola tidur

  • 35

    D. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas Masalah

    1. Nyeri akut b/d agen cedera biologi ditandai dengan :

    DS : - Klien mengeluh sakit pada perut kiri bawah menjalar sampai

    pinggang, skala nyeri 6

    DO : - Ekspresi wajah meringis

    - Klien memegang perut seblah kiri

    - Tanda-tanda vital :

    T : 120/80 mmHg

    N : 80 x/menit

    P : 20 x/meni

    S : 38,10

    3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan

    Data Subyektif :

    - Klien mengeluh susah tidur karena nyeri

    - Klien mengatakan sering terbangun malam BAK

    Data Obyektif :

    - Keadaan umum lemah

    - Badan klien nampak lesu

    - Pola tidur saat malam Mulai 21.00 malam ( tapi sering terbang

  • 36

    E. Intervensi Keperawatan

    Tabel 3.2 intervensi keperawatan No Diagnosa

    keperawatan

    NOC NIC

    1 Nyeri akut b/d

    agen cedera

    biologi

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan 3

    x 24 jam diharapkan

    klien mampu:

    Melaporkan nyeri yang

    terkontrol

    Dengan KH :

    1. Skala nyeri berkurang/tidak ada

    2. Tanda – tanda vital dalam rentan normal

    Manajemen Nyeri :

    1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif yang

    meliputi lokasi,

    karakteristik, onset/durasi ,

    frekuensi, kualitas,

    intensitas, atau beratnya

    nyeri dan faktor pencetus.

    2. Kurangi atau eliminasi faktor – faktor yang dapat

    mencetuskan atau

    meningkatkan nyeri

    3. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti

    (aplikasi panas digin dan

    pijatan atau akupressur)

    4. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu

    penurunan nyeri. 2 Gangguan pola

    tidur

    berhubungan

    dengan pola

    tidur tidak

    menyehatkan

    Setelah dilakukan

    tindakan keperawatan 3

    x 24 jam diharapkan

    klien dapat memenuhi

    kebutuhan tidurnya

    dengan KH : 1. Pola tidur klien tidak

    terganggu

    2. Kualitas tidur klien tidak terganggu

    Manajemen lingkungan dan

    knyamanan:

    1. Anjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    2. Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur

    3. Sediakan alat bantu ( mialnya kateter, urinal )

    4. Jelaskan pentingnya tidur selama sakit

  • 36

    F. Implementasi Dan Evaluasi

    Tabel 3.3 implementasi dan evaluasi

    No Diagnosa

    Keperawatan

    Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi

    1 Nyeri akut b/d agen

    cedera biologi

    7 februari 2019 5. Melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif yang meliputi lokasi,

    karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,

    intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor

    pencetus.

    Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri

    meenjalar ke pinggang, skala nyeri 6

    6. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri

    Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah

    perut

    7. Mengajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan

    pijatan atau akupressur)

    Hasil : diajarkan tehnik relaksasi nafas dalam

    8. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri.

    Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit

    klien harus istirahat

    S: Klien mengatakan

    sakit pada perut se

    belah kiri bawah

    dan menjalar ke

    pinggang.

    O: Skala nyeri 6,

    Ekspresi wajah

    meringis, Klien

    memegang perut

    kiri bawah dan

    pinggang kiri

    A: Masalah belum

    teratasi

    P: Lanjutkan inter

    vensi

    2 Gangguan pola tidur

    berhubungan dengan

    pola tidur tidak

    menyehatkan

    7 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : klien mengatakan malam hari sering

    terbangun karena nyeri dan sering buan air

    kecil

    2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah

    S : klien mengatakn

    sering merasa ingin

    buang air kecil dan bak

    hanya sedikit

    O : nampak klien

    meringis, klien

  • 36

    jam tidur.

    Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan dering

    terbangun

    3. Menyediakan alat bantu ( mialnya kateter, urinal )

    Hasil : dilakukan pemasagan kateter

    4. Menjelaskan pentingnya tidur selama sakit Hasil : klien dpat memahami

    terpasang kateter urine

    O : masalah belum

    teratasi

    A : intervensi 1,2

    dilnjutkan.

    Nyeri akut b/d agen

    cedera biologi

    8 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif yang meliputi lokasi,

    karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,

    intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor

    pencetus.

    Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri

    meenjalar ke pinggang, skala nyeri 4

    2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri

    Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah

    perut

    3. Mengajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan

    pijatan atau akupressur

    Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam

    4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri.

    Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit

    klien harus istirahat

    S: Klien mengatakan

    masih merasa sakit

    pada perut sebelah

    kiri bawah dan

    menjalar ke

    pinggang, Skala

    nyeri 4

    O:, Ekspresi wajah

    meringis, Klien

    memegang perut

    kiri bawah dan

    pinggang kiri

    A: Masalah belum

    teratasi

    P: Lanjutkan intervensi

    Gangguan pola tidur

    berhubungan dengan

    pola tidur tidak

    8 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : klien mengatakan malam hari sering

    S : klien mengatakn

    sudah tidak merasa

    ingin berkemih

  • 36

    menyehatkan terbangun karena nyeri 2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah

    jam tidur.

    Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan sering

    terbangun

    O : klien terpasang

    kateter urine

    O : masalah teratasi

    sebagian

    A : intervensi 1,2,

    dilnjutkan

    Nyeri akut b/d agen

    cedera biologi

    9 februari 2019 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif yang meliputi lokasi,

    karakteristik, onset/durasi , frekuensi, kualitas,

    intensitas, atau beratnya nyeri dan faktor

    pencetus.

    Hasil : nyeri dirasakan pada perut sebelah kiri

    meenjalar ke pinggang, skala nyeri 2

    2. Mengurangi atau eliminasi faktor – faktor yang dapat mencetuskan atau meningkatkan nyeri

    Hasil : dianjurkan untuk tidak menekan daerah

    perut

    3. Mengajarkan penggunaan teknik non farmakologi seperti (aplikasi panas digin dan

    pijatan atau akupressur

    Hasil : dilakukan relaksasi nafas dalam

    4. Mendukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri.

    5. Hasil : menganjurkan klien jika terasa sakit klien harus istirahat

    S: Klien mengatakan

    masih merasa sakit

    pada perut sebelah

    kiri bawah dan

    menjalar ke

    pinggang, Skala

    nyeri 2

    O: Napak ekspresi

    wajah klien ceria.

    A: Masalah teratasi

    P: anjurkan klien untuk

    lanjutkan intervensi

    secara mandiri

    Gangguan pola tidur

    berhubungan dengan

    pola tidur tidak

    menyehatkan

    9 februari 2019 1. Menganjurkan paseien untuk memantau pola tidur

    Hasil : klien mengatakan sudah bisa tidur

    nyenyak

    2. Memoonitor/catat pola tidur pasien dan jumlah

    S : klien mengatakn

    sudah tidak merasa

    ingin berkemih

    O : klien terpasang

  • 36

    jam tidur.

    Hasil : klien tidur pada jam 21.15 dan tidak

    sering terbangun

    kateter urine

    O : masalah teratasi

    A : intervensi 3

    dilnjutkan karena klien

    belum di perbolehkan

    pulang

  • 36