BAB III PENUTUP A. Kesimpulan - core.ac.uk · Pemerintah Kabupaten Sleman harus segera membuat...

16
61 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Alih Fungsi Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Untuk Tempat Tinggal Setelah Berlakunya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Slemanini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian untuk tempat tinggal di Kabupaten Sleman, sebagian besar telah menjalankan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian menjadi tempat tinggal pada tahun 2014 sudah sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 19 Tahun 2001 tentang Izin Peruntukan Penggunaan Tanah dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031. Adapun prosedurnya alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian untuk tempat tingal di Kabupaten Sleman, bahwa setiap masyarakat yang ingin melakukan alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian harus melakukan ijin lokasi, ijin penggunaan pemanfaatan tanah, ijin mendirikan bangunan, dan disesuaikan dengan penataan ruang yang berlaku. 61

Transcript of BAB III PENUTUP A. Kesimpulan - core.ac.uk · Pemerintah Kabupaten Sleman harus segera membuat...

61

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Alih Fungsi Tanah Pertanian

Ke Non Pertanian Untuk Tempat Tinggal Setelah Berlakunya Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Sleman” ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian ke non pertanian untuk tempat

tinggal di Kabupaten Sleman, sebagian besar telah menjalankan alih

fungsi tanah pertanian ke non pertanian menjadi tempat tinggal pada

tahun 2014 sudah sesuai dengan prosedur sebagaimana diatur dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 19 Tahun 2001 tentang

Izin Peruntukan Penggunaan Tanah dan Peraturan Daerah Nomor 12

Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman

Tahun 2011-2031. Adapun prosedurnya alih fungsi tanah pertanian ke

non pertanian untuk tempat tingal di Kabupaten Sleman, bahwa setiap

masyarakat yang ingin melakukan alih fungsi tanah pertanian menjadi

non pertanian harus melakukan ijin lokasi, ijin penggunaan

pemanfaatan tanah, ijin mendirikan bangunan, dan disesuaikan dengan

penataan ruang yang berlaku.

61

62

2. Hambatan yang timbul dalam proses alih fungsi tanah pertanian ke non

pertanian untuk tempat tinggal adalah proses administrasi yang sulit dan

merasa tidak perlu melakukan proses perijinan dalam alih fungsi tanah.

Hambatan yang dirasakan pihak pemerintah daerah Kabupaten Sleman

adalah kelengkapan syarat-syarat yang tidak lengkap membuat proses

menjadi terhambat seperti fotocopy SHM, SPT PBB, Site Plan, foto

lokasi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diberikan oleh

penulis adalah:

1. Pemerintah Kabupaten Sleman harus segera membuat Rencana Detail

Tata Ruang (RDTR) yang masih berupa kajian, serta Instansi yang

berkaitan dengan pelaksanaan alih fungsi tanah pertanian sebaiknya

dapat melakukan penyuluhan atau sosialisasi mengenai alih fungsi

tanah pertanian menjadi nonpertanian, sehingga dapat meminimalisir

banyaknya alih fungsi tanah pertanian menjadi non pertanian agar

tanah pertanian tidak berkurang, sehingga petani tidak kehilangan mata

pencahariannya.

2. Bagi masyarakat yang ingin melakukan proses alih fungsi tanah

pertanian menjadi non pertanian untuk tempat tinggal diharapkan dapat

melakukan alih fungsi tanah pertanian sesuai dengan prosedur yang

berlaku dengan kelengkapan berkas yang maksimal agar tidak

menghambat proses di instansi tertentu, dan tidak sembarangan

63

mengubah tanah pertanian menjadi nonpertanian tanpa memiliki izin

agar tidak merugikan pihak lain yang berada disekitar lingkungan

tanah pertanian yang ingin dijadikan tempat tinggal.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Abdurahman, 1978, Aneka Masalah Hukum Agraria Dalam Pembangunan di

Indonesia,Penerbit Alumni, Kotak Pos 272, Bandung

Adi Sasono dalam Ali Sofyan Husein, 1995,Ekonomi Politik Penguasaan Tanah,

Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-

undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, Penerbit

Djambatan,Jakarta.

Effendi Perangin, 1994, Hukum Agraria di Indonesia, Penerbit Manajemen PT

Raja Grafindo Persada Jakarta, Jakarta.

H.Ali Achmad Chomah,2002, Hukum Pertanahan, Prestasi Pustaka , Jakarta

Hasni, 2008, Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah dalam konteks

UUPA-UUPR-UUPLH, PT Rajagrafindo Persada,Jakarta

Lutfi Effendi, 2003,Pokok-pokok Hukum Administrasi ,Cetakan Pertama,

Bayumedia Publising

JW.Muliawan. ,2009,Pemberian Hak milik untuk Rumah Tinggal 2009 , Cerdas

Pustaka Publisher, Jakarta Indonesia 2009

Mudjiono, Politik Hukum Agraria, Liberty Yogyakarta , Yogyakarta 55112, 1997

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif

dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Samun Ismaya, Pengantar

Hukum Agraria, Graha Ilmu, Yogyakarta, 55283

P.N.H. Simanjuntak, 2009, Pokok-pokok Hukum Perdata Indonesia, Djambatan,

Jakarta

Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Cetakan 2, UII Press, Yogyakarta

R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, 1991, Hukum orang dan

keluarga (Personen en Familie – Recht), Airlangga University Press,

Surabaya

Ronny Hanitijo Soemitro , Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia

Indonesia,Jakarta

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Kencana Prenadamedia Group,

Jakarta

Philipus M.Hadjon, 1993, Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yuridika.

Rusmadi Murad, Administrasi Pertanahan Pelaksanaannya dalam

Praktek,Penerbit Mandar Maju, 1997, Bandung

Yanuar Arifin, Panduan Lengkap Mengurus Dokumen Properti (Tanah dan

Rumah), Diva Press , Januari 2013, Banguntapan Yogyakarta

JURNAL:

Petriani Ajeng Rita, 2013, Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian menjadi non

Pertanian di Sekitar Jalan Lingkar Klaten, Jurnal Bumi Indonesia, Vol.2

Nomor 1 Tahun 2013, Fakultas Geografi UGM.

ENSIKLOPEDI,KAMUS:

Kamus besar Bahasa Indonesia Lengkap

ARTIKEL DARI SURAT KABAR :

Harian Jogja, Alih Fungsi lahan menyebabkan sawah di Kota Jogja hanya tinggal

65 hektare, Sabtut 6 Juni 2015, Yogyakarta

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan

Dasar Pokok-Pokok Agraria

Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan

Ruang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan

Lahan Pangan Berkelanjutan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah

Peraturan Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 590/11108/SJ

tentang Perubahan Tanah Pertanian ke Non Pertanian

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 19 tahun 2001 tentang Izin

Peruntukan Penggunaan Tanah

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2031

WEBSITE:

http://nursaid92.blogspot.co.id/2014/03/kebijakan-alih-fungsi-lahan-sawah-

ke.html

http://desymoody.blogspot.co.id/2013/07/alih-fungsi-lahan-pertanian.html

https://agribisnis14.wordpress.com/2015/03/03/alih-fungsi-lahan-pertanian/

http://el-kawaqi.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-implementasi-menurut-

para.html

http://kppd.slemankab.go.id/perijinan/ijin-tanah