BAB III PEMBAHASAN

19
Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan 9 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja Jenis-Jenis Kegiatan : a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV ) b. Pemasangan Invus dan Aff Invus c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube) - Pemberian Nutrisi Melalui NGT - Aff NGT d. Proses Hecting Pada Jenis Luka KLL e. Pemasangan Kateter dan Aff Kateter f. Ambulaci g. Pemberian Obat Injeksi h. Pemasangan Oksigen 3.2 Jurnal Kegiatan Harian 3.2.1 Pemasangan Oksigen Prosedur pemberian oksigen terbagi atas 2 cara, yaitu: 1.Melalui kateter atau kanula hidung 2.Melalui Masker oksigen Keterangan : Diantara 2 cara diatas yang pernah dilakukan adalah pemasangan oksigen melalui kateter atau kanula hidung hanya 1 x

description

RS. BERTHA MEDIKA

Transcript of BAB III PEMBAHASAN

Page 1: BAB III PEMBAHASAN

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

9

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja

Jenis-Jenis Kegiatan :

a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )

b. Pemasangan Invus dan Aff Invus

c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube)

- Pemberian Nutrisi Melalui NGT

- Aff NGT

d. Proses Hecting Pada Jenis Luka KLL

e. Pemasangan Kateter dan Aff Kateter

f. Ambulaci

g. Pemberian Obat Injeksi

h. Pemasangan Oksigen

3.2 Jurnal Kegiatan Harian

3.2.1 Pemasangan Oksigen

Prosedur pemberian oksigen terbagi atas 2 cara, yaitu:

1.Melalui kateter atau kanula hidung

2.Melalui Masker oksigen

Keterangan : Diantara 2 cara diatas yang pernah dilakukan adalah

pemasangan oksigen melalui kateter atau kanula hidung hanya 1 x

Page 2: BAB III PEMBAHASAN

10

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.2 Pemberian Oksigen Melalui Kateter atau Kanula Hidung

Gambar 1. Pemasangan Kateter atau Kanula Hidung

PENGERTIAN :

Memberikan oksigen dengan konsentrasi rendah (24-40%) dengan kecepatan 2-4

ltr/menit.

ALAT DAN BAHAN :

1.Kanula hidung

2.Selang oksigen

3.Humidifier

4.Cairan steril

5.Tabung oksigen dengan flowmeter

6.Plester perekat

7. Buku catatan

Page 3: BAB III PEMBAHASAN

11

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

PROSEDUR KERJA :

1. Periksa program terapi medic

2. Lakukan evaluasi pada pasien seperti melakukan pemeriksaan frekuensi

pernapasannya.

3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien maupun keluarga

pasien.

4. Cuci tangan

5. Persiapkan alat-alat

6. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke tabung oksigen.

Masukkan air steril secukupnya ke dalam humidifier.

7. Berikan aliran oksigen sesuai dengan program medis.

8. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. Atur pita atau selang

plastik ke kepala atau kebawah dagu sampai kanula pas dan nyaman.

3.2.3 Ambulasi

Gambar 2. Memindahkan Pasien ke Kursi Roda

Membantu Pasien Pindah dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda atau

Sebaliknya.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN

12

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

Keterangan : Dilakukan selama pasien membutuhkan pertolongan untuk di

rontgen dll.

TUJUAN :

Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.

PROSEDUR KERJA :

1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat tidur.

2. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi

tempat tidur.

3. Pasang sepatu / sandal

4. Pastikan posisi kursi roda terkunci .Bantu pasien agar dapat menggenggam

lengan kursi roda (jika mampu).

5. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.

6. Letakan kaki perawat agak ke samping didepan pasien.

7. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya

membantu pergerakan tubuh pasien , bukan mengangkat pasien.

8. Atur posisi dikursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan pada pasien.

9. Cuci tangan dan catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.

3.2.4 Membantu Pemasangan Kateter dan Aff Kateter

keterangan : Pemasangan kateter hanya observasi 4x

Gambar 3. Aff Kateter

Page 5: BAB III PEMBAHASAN

13

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

ALAT DAN BAHAN :

1. Poly/Voley kateter sesuai ukuran 1 buah (klien dewasa yang pertama kali

dipasang kateter biasanya dipakai no.16)

2. Urine bag steril 1 buah

3. Pinset anatomi 1 buah

4. Sarung tangan steril

5. Perlak dan pengalasnya 1 buah

6. Sampiran

7. Cairan Aquades atau Nacl

8. Kassa Steril

9. Betadine

10. Plester

11. Gunting

12. Korentang pada tempatnya

13. Silokain jell / Clhorampenikol salep

14. Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )

PROSEDUR KERJA :

1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan,

kemudian alat-alat didekatkan ke samping pasien

2. Pasang sampiran

3. Cuci tangan

4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien

5. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien

terlentang , Kaki sedikit dibuka ( Dorsal )

6. Pakai sarung tangan steril

7. Sambungkan kateter dengan urine bag

8. Bersihkan Genetalia dengan cara : Penis/Vagina di pegang dengan tangan non

dominan lalu Penis/Vagina di bersihkan menggunakan kassa yang telah di

Page 6: BAB III PEMBAHASAN

14

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

basahi dengan betadine dengan gerakan memutar , Tindakan bisa di lakukan

beberapa kali hingga alat Genetalia bersih

9. Ambil Poly/Voley kateter kemudian olesi dengan Silokain

jell/Clhorampenikol salep . Pada saat prosedur dilakukan anjurkan pasien

untuk menarik nafas lalu masukkan kateter kedalam uretra kira-kira 10 cm

secara perlahan-lahan dengan menggunakan pinset sampai urine keluar , lalu

masukkan cairan Nacl/Aquades 10-20 ccatau sesuai ukuran yang tertulis.

Tarik sedikit kateter untuk memastikan, apakah kateter sudah masuk ke dalam

kandung kemih.Apabila pada saat ditarik kateter terasa tertahan berarti kateter

sudah masuk pada kandung kemih.Kemudian Fiksasi kateter menggunakan

plester, lalu ikatkan urine bag disisi tempat tidur.

10. Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien

11. Lepaskan Sarung tangan

12. Atur posisi pasien senyaman mungkin

13. Rapikan alat dan bahan serta buka sampiran (kalau diperlukan)

14. Mencuci tangan.

3.2.5 Persiapan Untuk Aff Kateter

keterangan : aff kateter dilakukan sebanyak 3x

ALAT DAN BAHAN :

1. Dispo 10-20 cc ( sesuai kebutuhan )

2. Sarung tangan steril

3. Pinset anatomi 1 buah

4. Sampiran

5. Perlak / Pengalas

Page 7: BAB III PEMBAHASAN

15

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

PERSIAPAN ALAT :

1. Pasien/Keluarga diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan,

kemudian alat-alat didekatkan ke samping pasien

2. Pasang sampiran

3. Cuci tangan

4. Pasang pengalas/perlak dibawah bokong pasien

5. Pakaian bagian bawah klien dikeataskan/dilepas, dengan posisi klien

terlentang(Dengan Posisi Dorsal )

6. Pakai sarung tangan steril

7. Buang Urine yang masih tersisa pada Urine bag. Kemudian masukan Dispo

kedalam Poly/Voley kateter lalu tarik pipa dispo keatas sampai Aquades atau

NaCl yang ada di dalam Poly/Voley kateter tersedot

8. Anjurkan pasien untuk tenang sambil menarik nafas, lalu tarik perlahan

Poly/Voley kateter menggunakan pingset

9. Keluarkan perlak/pengalas yang ada di bokong pasien

10. Lepaskan Sarung tangan setelah itu atur posisi pasien senyaman mungkin.

11. Rapikan alat dan bahan lalu buka sampiran (kalau diperlukan)

12. Cuci tangan

3.2.6 Proses Hecting

Gambar 4. Proses Hecting

Page 8: BAB III PEMBAHASAN

16

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

Keterangan : hanya membantu membersihkan menggunting benang dan

menahan pasien dengan lukanya.

ALAT DAN BAHAN:

1. Bak Instrumen :

* Klem Lurus * Nalfolder

* Klem Bengkok * Nidel

* Pinset Anatomi * Korentang

* Pinset Sirurgis * Plester Perekat

* Bisturi * Kasa steril

* Nidel * Gunting

2. Cairan H2O2

3. Cairan NaCL 0,9%

4. Dispo 3ml

5. Lidocain HCL

6. Silk Black (Benang Kulit)

7. Cat Gut (Benang Otot)

8. Betadine

9. Handscoen steril

PROSEDUR KERJA :

1. Pertama-tama anjurkan pasien untuk tenang, lalu jelaskan prosedur yang akan

di lakukan pada pihak pasien dan keluarga pasien.

2. Cuci tangan, kemudian pakai hand scoen.

3. Suntikkan lidocain HCL pada luka, itu di gunakan sebagai obat mengurangi

nyeri ( obat kram ).

4. Bersihkan luka menggunakan kassa steril yang di basahi oleh cairan NaCL,

setelah itu bersihkan juga luka dengan menggunakan sedikit cairan H2O2 dan

betadine.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN

17

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

5. Setelah luka sudah dalam keadaan bersih lanjutkan dengan proses hecting.

Jika terlihat luka tersebut cukup dalam maka terlebih dahulu harus di hecting

dengan menggunakan benang Cat gut ( benang otot ) kemudian di

lanjutkan dengan menggunakan benang Silk black ( benang kulit ).

6. Setelah luka selasai di jahit tutup luka menggunakan kassa steril yang telah di

basahi dengan betadine.

7. Langkah berikutnya suntikkan obat anti tetanus untuk mencegah segala

kemungkinan.

8. Cuci tangan

3.2.7 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )

Gambar 5. Pemeriksaan Alat-alat Vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital ( TTV ) juga terbagi dari :

1. Memeriksa suhu tubuh

2. Menghitung denyut nadi

3. Perhitungan pernapasan

4. Memeriksa tekanan darah

Page 10: BAB III PEMBAHASAN

18

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.8 Memeriksa Suhu Tubuh

Gambar 6. Memeriksa Suhu Tubuh

Tempat-tempat pengukuran suhu, yaitu :

1. Pada oral ( mulut )

2. Aksila ( ketiak )

3. Rektum

ALAT DAN BAHAN :

1. Termometer

2. Alkohol 70%

3. Buku catatan TTV

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.

2. Pakai Handscoen

3. Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah termometer

air raksa, turunkan air raksa sampai pada angka 0.

4. Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu

masukkan ujung termometer pada daerah pemeriksaan yang telah di

tentukan. Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil kembali

termometer lalu baca hasil.

5. Bersihkan termometer dengan alcohol.

6. Lepaskan handscoen & cuci tangan

7. Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV

Page 11: BAB III PEMBAHASAN

19

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.9 Menghitung Denyut Nadi

Nadi normal berkisar dari 50-100 kali/menit

Gambar 7. Menghitung denyut nadi

ALAT DAN BAHAN :

1.Jam tangan

2.Buku catatan TTV

3.Handscoen

PROSEDUR KERJA :

1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.

2.Pakai Handscoen

3.Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada pergelangan tangan

pasien.raba arteri radialis sekitar 1 menit jika sudah selesai meraba

4.Lepaskan Handscoen & Cuci tangan

5.Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan TTV.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN

20

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.10 Menghitung Pernapasan

Gambar 8. Menghitung Pernapasan

PENGERTIAN :

Secara normal, orang dewasa bernafas 16-20x/ menit. Bernafas adalah

pengambilan O2 oleh tubuh dan membuang CO2 dari dalam tubuh keluar.

Bernafas terjadi secara tomatis, tidak ada suara, tenang dan tanpa upaya khusus,

pernapasan yang sulit disebut ‘’Dyspnue’’.

TUJUAN :

Menghitung jumlah pernapasan dalam 1 menit guna mngetahui keadaan umum

pasien.

ALAT DAN BAHAN :

1. Jam tangan

2. Buku catatan TTV

3. Handscoen

PROSEDUR KERJA :

1. Pakai Handscoen

2. Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan menyilang di atas

abdomen.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN

21

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3. Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara teliti jam

tangan yang di kenakan dan untuk mendapatkan hasil yang akurat maka

perhitungan harus dilakukan selama satu menit penuh.

4. Lepaskan handscoen & Cuci tangan

5. Catat hasil tindakan pada buku catatan TTV.

3.2.11 Memeriksa Tekanan Darah

PENGERTIAN :

Mengukur tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri dengan

menggunakan alat sphygmomanometer dengan manset yang lazim, ddisebut

tensimeter. Satuan dalam perhitungan tekanan darah yaitu mmHg. Pada proses

pemeriksaan tekanan darah terdapat 2 cara pemeriksaan, yaitu

1. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara palpasi.

2. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara auskultasi.

3.2.12 Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi

ALAT DAN BAHAN :

1. Tensimeter air raksa/digital/clock.

2. Buku catatan TTV/Rekam Medik.

3. Handscoen steril/on

PROSEDUR KERJA :

1. Pakai Handscoen

2. Gulung lengan baju pasien keatas.

3. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.

4. Rabalah nadi arteri radialis dengan jari’’ tangan kanan.

5. Bola karet dipompa sehingga tidak teraba lagi detak nadi arteri radialis.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN

22

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

6. Bukalah keran sehingga air raksa pada tabung turun. Dan bacalah skala pada

manometer.

7. Lepaskan Handscoen & Cuci tangan

8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.

3.2.13 Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi

ALAT DAN BAHAN :

1.Tensimeter air raksa/digital/clock.

2.Stetoskop

3.Buku catatan TTV/Rekam medik.

4. Handscoen steril/on

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien.

2. Pakai Handscoen

3. Gulung lengan baju pasien keatas.

4. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.

5. Tempatkan corong stetoskop pada tempat mengalirnya arteri brachialis, tepat

dibawa manset kemudian bola karet dipompa kira sampai 200.

6. Setelah itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung dan baca hasil pada

manometer.

7. Lepaskan handscoen & Cuci tangan

8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN

23

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.14 Membantu Pemasangan Infus dan Aff Infus (IVFD)

Gambar 9. Pemasangan Infus

3.2.15 Prosedur Pemasangan Invus

ALAT DAN BAHAN :

1. Cairan Invus ( NaCL, RL,D5,LIVAMIN)

2. Aboked ( No. 16, 18, 20, 22 )

3. Selang invus/Invus set

4. Standar invus

5. Kapas alkohol

6. Plester perekat

7. Kassa steril

8. Hipaviks ( bila diperlukan )

9. Bak instrument

10. Betadine

Page 16: BAB III PEMBAHASAN

24

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga.

2. Siapkan alat di samping pasien. Sambungkan cairan dengan invus set dan

keluarkan udara lalu gantungkan ke standar invus.

3. Tentukan vena yang akan dipasangkan invus, jika telah ditemukan lakukan

tindakan stuing dan desinfektan dengan menggunakan kapas alkohol.

Tusukkan aboked pada vena pasien dengan jarum aboked menghadap ke

atas.Setelah itu pastikan aboked masuk tepat pada vena dengan melihat darah

yang keluar. Kemudian sambungkan invus set dengan aboked, alirkan cairan.

Tempelkan hipaviks pada aboked dan lakukan fiksasi dengan menggunakan

plester perekat.

4. Atur tetesan sesuai dengan instruksi dokter.

5. Cuci tangan

3.2.16 Prosedur Aff Invus

ALAT DAN BAHAN

1. Kapas alkohol

2. Bak instrumen

3. Plester perekat

4. Gunting

PROSEDUR KERJA :

1. Hentikan tetesan cairan invus

2. Oleskan kapas alkohol pada plester perekat guna untuk mempermudah

mencabut plester perekat

3. Cabut plerlahan plester perekat dan hipaviks, kemudian tarik perlahan aboked

dan tutup bekas tusukan dengan menggunakan kapas alkohol. Setelah itu

lakukan fiksasi dengan menggunakan plester perekat.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN

25

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

3.2.17 Membantu Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube/NGT )

TUJUAN:

Memberikan suplemen cairan nutrisi/makanan ke lambung untuk pasien yang

tidak dapat menelan.

ALAT DAN BAHAN:

1. Selang NGT

2. Jelly

3. Stetoskop

4. Spuit besar (20-50 ml)

5. Hand Scoen steril

6. Tissue

7. Bengkok

8. Baskom berisi air

9. Plester perekat

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada pasien dan pihak keluarga

pasien.

2. Siapkan alat-alat dan bawa ke samping tempat tidur pasien.

3. Atur posisi pasien pada posisi fowler atau semi fowler.

4. Letakkan tissue di dada pasien

5. Pakai hand scoen pada kedua tangan.

6. Buka bungkus selang

7. Kemudian pegang selang dengan hati-hati, lalu ukur panjang selang dari

telinga ke hidung dan pastikan bahwa selang tidak menyentuh bagian kulit

pasien, lalu dilanjutkan sampai ke processus syphoideus. Dan berikan tanda

pada selang tersebut.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN

26

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

8. Setelah pengukuran selesai, olesi jelly pada ujung selang tersebut 10-20 cm.

9. Anjurkan pasien untuk tetap rileks dan bernapas dengan normal. Kemudian

masukkan selang dengan perlahan-lahan ke lubang hidung sepanjang 5-10

cm, dan minta pasien menundukkan kepala dan jika pasien susah bergerak

sendiri minta bantuan dari keluarga pasien untuk menundukkan kapala pasien

dan juga minta pasien untuk menelan.

10. Setelah itu, masukkan selang sampai batas yang telah ditandai, jangan

memasukkan selang secara paksa dan jika terasa ada tahanan di hentikakn

dulu tindakan yang di lakukan. Lalu ulangi dengan meminta pasien untuk

menarik napas.

11. Periksa selang yang sudah masuk lambung dengan cara. Masukkan 10-20 ml

udara kedalam spuit lalu sambungkan ke ujung selang NGT. Kemudian

tempatkan stetoskop pada kuadran atas kiri abdomen, lalu dorong spuit

dengan cepat .Lalu dengar menggunakan stetoskop, apabila terdengar bunyi

hentakan berarti selang telah tepat masuk ke lambung.Setelah itu keluarkan

udara yang ada di dalam sebanyak jumlah yang di masukkan.

12. Fiksasi selang NGT menggunakan plester

13. Atur posisi pasien ke posisi yang nyaman.

14. Rapikan alat-alat

15. Lepaskan handscoen & Cuci tangan

3.2.18 Membantu Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Lambung ( NGT )

ALAT DAN BAHAN :

1. Makanan dalam bentuk cair (bubur saring)

2. Dispo (sesuai yang di butuhkan)

3. Air matang

4. Obat-obatan (bila ada)

5. Tissue

6. Hand scoen

Page 19: BAB III PEMBAHASAN

27

Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

PROSEDUR KERJA :

1. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada pasien ataupun keluarga

pasien.

2. Pakai hand scoen, lalu persiapkan bubur saring dan air putih, kemudian

dekatkan pada pasien atau letakkan di samping tempat tidur pasien.

3. Kemudian bantu posisi pasien dengan posisi fowler, tetapi jika dilihat bahwa

posisi ini sulit untuk pasien, bisa juga memiringkan kepala pasien kekanan.

4. Letakkan tissue di samping pipi.

5. Kemudian masukkan makanan dengan menggunakan dispo sesuai kebutuhan

bisa 5-20 ml, dan berikan makanan sampai pemenuhan nutrisi terpenuhi