BAB III Pembahasan revisi.docx

download BAB III Pembahasan revisi.docx

If you can't read please download the document

description

BAB III Pembahasan revisi.docx

Transcript of BAB III Pembahasan revisi.docx

BAB III

18BAB IIIHASIL PELAKSANAAN PKLPada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang unit kerja PKL, Ringkasan PKL hingga pembahasan hasil PKL. Pembahasan PKL dalam bab ini adalah bagaimana cara instalasi radio microwave iPasolink 100E. Pembahasan ini penulis pisahkan menjadi beberapa bagian, bagian pertama akan menjelaskan tentang instalasi perangkat radio dan bagian kedua akan menjelaskan tentang konfigurasi perangkat radio.3.1 Unit Kerja PKLPT. Lumbung Riang Communication merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Telekomunikasi Jaringan Data dan Rekayasa Software Aplikasi. Unit kerja selama di PT. Lumbung Riang Communication adalah bagian provisioning. Di bagian provisioning kegiatan yang dilakukan adalah melakukan instalasi jaringan data melalui skema point to point dengan media antenna Radio Microwave. Owner disini adalah PT. Indosat Tbk sebagai yang mempunyai proyek dari system link data.Pada bagian provisioning, kegiatan yang dilakukan adalah penginstalasian perangkat jaringan data yang di gunakan oleh pelanggan. Divisi provisioning di kepalai oleh Bpk. Irwan Setiawan. Divisi provisioning terdiri dari 3 sub divisi antara lain:1. Radio Microwave2. Modem3. RouterDivisi provisioning memiliki aktivitas pokok, yaitu melakukan pemasangan perangkat jaringan data yang di tujukan untuk perusahaan baik pemerintah maupun swasta untuk membantu kinerja bagi perusahaan tersebut.

1 Berikut struktur organisasi operasi dan teknik.

DIREKTUR UTAMAErlan SutrajatDIREKTUR OPERASI DAN TEKNIKAndhy IndartoMANAGER CORPORATERizka AdriniMANAGER ADMINISTRASI DAN PERSONALIANoviPMPARTNERSHIPTri PurnomoPMPROGRAMAPLIKASINurIskandarPMEDU-MEDIAFauziz NTEAMEXPERT Tabel 2.2 Struktur organisasi secara globalTabel 2.3 Struktur Organisasi Project Partnership

DIREKTUR OPERASI DAN TEKNIKAndhy IndartoPROJECT MANAGER PARTNERSHIPTri PurnomoKOORD. PROV.& IMPROV.Irwan SKOORD. PROBLEM HANDLINOFadii DKOORD. MANAGE SERVICEWiadiasiiKOORD. SERVICE PARTNERBenjamin KKOORD. PROJECT-KTPDeniKOORD. PROJECTAgung Febri

3.2 Ringkasan Praktik Kerja LapanganPraktik kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 1 September 2014 sampai dengan tanggal 30 November 2014 di PT. Lumbung Riang Communication yang berlokasi di Jalan Pisangan Lama 1 No. 20 Jakarta Timur. Pelaksanaan kerja pada hari senin sampai dengan hari jumat. Kegiatankegiatan selama praktik kerja lapangan akan diuraikan sebagai berikut.Pelaksanaan di minggu pertama kegiatan pertama kali tentunya adalah perkenalan dengan karyawan dan pemberian arahan mengenai kegiatan yang dilaksanakan selama PKL. Hari kedua pendataan diri , penginputan data untuk absensi. Hari ketiga pemberian materi tentang proyek yang dikerjakan serta perkenalan perangkat yang digunakan. Hari keempat sampai dengan hari kelima mempelajari tentang standarisasi instalas Radio, serta ikut serta dalam penginstalasian Radio di bank BTPN.Pada minggu kedua, kegiatan yang dilakukan adalah pemberian perintah kerja mengenai tahap awal dari instalasi Radio yaitu melakukan survey alokasi link data yang akan di gunakan untuk jaringan data perangkat Radio Microwave, serta ikut serta dalam penginstalasian perangkat Radio Microwave.Pada minggu ketiga dan keempat, ditugaskan untuk standby di kantor di daerah Cikarang untuk project ntt, dan troubleshooting di BTS Surya Cipta Kerawang. Relokasi radio Comba serta tes ping di TPI Jakarta Barat.Pada minggu kelima, kegiatan yang dilakukan adalah instalisasi modem fiber optic di PT.Krama Yuda Tiga Berlian, Plaza Dwima, dan Kuningan City yang menggunakan jasa jaringan dari PT. Indosat Tbk.Pada minggu keenam sampai minggu keduabelas, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan survey alokasi link data serta melakukan instalasi Radio Microwave di beberapa perusahaan yang menggunakan jasa jaringan dari PT. Indosat Tbk.Pada minggu ketigabelas, kegiatan yang dilakukan adalah membuat laporan PKL, Perusahaan memberikan waktu untuk membuat laporan dan mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk laporan PKL dan bahan prsentasi untuk di presentasikan di kantor PT. Lumbung Riang Communication sebagai syarat terakhir sebelum menyelesaikan kegiatan PKL.Untuk lebih jelasnya mengenai kegiatan praktik lapangan kerja per-harinya dapat dilihat pada lembar lampiran.

3.3 Pembahasan Hasil PKLPT. Lumbung Riang Communication merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi. Salah satu proyek yang ditangai oleh perusahaan ini adalah instalasi Radio Microwave pada perusahaan pemerintah maupun swasta yang menggunakan jasa PT. Indosat Tbk. Berdasarkan dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan, fokus pokok pembahasan laporan PKL ini yaitu pemasangan perangkat ODU dan IDU Radio Microwave iPASOLINK 100E BPTN Mampang.

3.3.1 Perangkat IDU dan ODU NEC iPasolink 100EPerangkat radio microwave yang digunakan BTS dalam 2 kategori yaitu outdoor unit (ODU) dan indoor unit (IDU) dan masing-masing perangkat berbeda fungsinya. Bagaimana alur sinyal informasi yang diterima radio microwave dengan frekuensi 7 Ghz, diawali dari percakapan atau SMS, data dan gambar pelanggan yang diterima BTS dalam bentuk 2 Mbps seterusnya dikirim ke perangkat Multiplexer (IDU) untuk dikumpulkan/digabungkan menjadi baseband. Selanjutnya dikirim ke perangkat Modem (IDU) untuk dirubah menjadi sinyal Intermediate Frequency (IF) sebesar 70/140 Mbps tergantung dari peralatan yang digunakan. Langkah berikutnya dikirim ke perangkat Transmitter (ODU) dimana IF ditranslasi (digabung) menjadi sinyal Radio Freqeuency (RF) 7 Ghz. Pada saat translasi juga dilakukan penguatan daya dan seterusnya dipencarkan oleh antena.

Begitu juga sebaliknya, pada saat menerima sinyal informasi telepon selular dari radio microwave lawan, proses awalnya diterima antena masuk perangkat Transmitter (ODU) dalam bentuk sinyal Radio frequency (RF) 7 Ghz. Sinyal RF ini akan dirubah menjadi sinyal IF 70/140 Mpbs untuk dikirim ke perangkat Modem (IDU), dan sinyal IF dirubah (de modulasi) menjadi base band selanjutnya dikirim ke perangkat Multiplexer (IDU) untuk dipisahkan menjadi 2 Mbps dan dikirim ke link BTS.IDU dan ODU NEC Pasolink (1+0). Sistem ini terdiri dari TRP-[ ]G-[ ] Transmitter-Receiver (Outdoor Unit (ODU) ) dan MDP-[ ]MB-[ ] Modulator-Demodulator (Indoor Unit (IDU) ). Berikut ini adalah gambar dari IDU dan ODU yang digunakan.

Gambar 2.12 ODU

Gambar 2.13 IDUFitur-fitur pada NEC iPasolink 100E:1. Perangkat microwave yang memiki kecepatan transfer data 10Mbit/s.2. Satu kabel IF menghubungkan IDU dan ODU (max 500m).3. Instalasi sederhana, cepat dan mudah.4. Memiliki skala frekuensi yang besar.a. 6, 7, 8, 10, 11, 13, 15, 18, 23, 26, 28, 32, 38, and 42 GHz5. Modulasi QPSK , level threshold rendah.6. Konsumsi power yang rendah.7. Sistem penguatan tinggi.8. Dapat mengubah frekuensi dan daya Tx melalui PC.

3.3.2 Mounting IDU dan ODU A. Mounting IDU Prosedur Instalasi untuk (1+0) IDU pemasangan adalah sebagai berikut:1. Luruskan posisi IDU dan naikkan ke atas rak 19-inci2. Atur setiap sisi IDU dan rak dengan kedua sekrup (M5)3. Untuk memasang IDU di rak 19-inci membutuhkan jarak lebih dari 200mm ke bagian belakang dan jarak untuk satu unit ke atas dan bawah

Gambar 2.14 Pemasangan IDU

Gambar 2.15 IDU Terpasang

B. ODU Mounting Alat yang di butuhkan untuk melakukan Mounting : Tabel 2.4 Alat MountingNOALATUKURAN STANDARDGAMBAR

1Set kunci InggrisM5,M6,M8,M10

2Kunci segi enamM5,M6

3ObengM2.6,M3,M4,M5

4Alat ukur

5Palu

6Alat bor

1. Pole Mounting (Polarisasi Mounting)Cara menggunakan O-rings kecil dan besar ditunjukkan pada table 4.3 berikut. Kedua buah O-rings (kecil dan besar dipasang dalam band Andrew 18-38GHz / RFS direct mount antena. Antena band 13/15G tidak memiliki O-ring kecil (O-ring kecil tidak digunakan untuk Andrew / direct mount antena).Jika O-ring kecil digunakan untuk instalasi ODU direct mount, timbul celah antara ODU dan antenna untuk interface RF. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan level saat mengirimkan dan menerima. Tabel 2.5 O-ring antenaO Ring of Attachment of AntenaO RingRemark

Small SizeLarge Size

Ant----------ODUNot UsedUsedAntenna direct mounting

Ant------WG/ODU (1838GHz Band)UsedNot UsedWaveguide Connection

Berikut cara untuk mengubah polarisasinya :1. Pastikan antenna dalam posisi berdiriJika ingin mnegubah ke polarisasi horizontal, 2. longgarkan sekrup menggunakan kunci Inggris, kemudian. Pastikan posisi antena tetap berdiri.3. Putar feed 9004. Pastikan kembali apakah lubang polarisasi telah diputar 90 derajat, kemudian pasang kembali sekrup-sekrup yang telah dilepaskan ke posisi semula.

Gambar 2.16 PolarisasiCatatan: 1. Jangan menggunakan O-ring kecil dan besar secara bersamaan2. Ukuran O-ring berdasarkan dengan band frekuensi sebagai berikut :

Gambar 2.17 O-ring antenna

3.3.3 Pemasangan AntennaA. Merakit Kabel Coaxial Tools yang diperlukan: Cutter Tang potong kabel coaxial Tang potong Kunci Pas 14 mm, 16mm Kikir halus Gunting Label Multi meter

Gambar 2.18 Kabel CoaxialPastikan tidak short-circuit dan memasang Label

Gambar 2.19 Pengecekan kabelPastikan antara inti kabel dan serabut grounding tidak terjadi short circuit dengan menggunakan Multimeter Digital.B. Rakit BracketRakit Bracket Antena dengan benar, pasang semua baut yang diperlukan.Antena untuk berbagai konfigurasi dapat ditunjukkan oleh gambar 2.20 sebagai berikut :

Gambar 2.20 BracketSetelah merakit bracket saatnya kita pasang antenna tesebut pada tiang pole yang sudah di persiapkan sebelumnya dengan wall mounting.

Gambar 2.21 Wall MountingSelanjutnya pemasangan kabel Coaxial, Kabel coaxial berfungsi sebagai media untuk mengirimkan/menerima sinyal IF dan mengirimkan tegangan 60 Volt DC dari MMU ke RAU. Kabel coaxial tidak boleh tertekuk (over bending) dan jaket kabel coax tidak boleh terkelupas. ika air masuk dan meresap kedalam kabel coaxial maka bagian Inti kabel dan grounding akan terhubung singkat (short Circuit) sehingga sinyal IF dan Tegangan menuju radio akan tergangu.

Gambar 2.22 Rubber

Gambar 2.23 Rubber TerpasangProses memasang rubber atau sealing : pertama dari bawah keatas, kedua dari atas kebawah, dan ketiga dari bawah keatas.Selanjutnya proses penarikan kabel Coaxial, dari ODU yang telah terpasang menuju IDU yang telah terpasang di rak IDU atau shelter.

Gambar 2.24 Penarikan Kabel

Kabel Coaxial di atur rapih sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada kabel saat penarikan kabel.3.3.4 PointingPada dasarnya antena berfungsi untuk memfokuskan sinyal transmisi yang diterima dari ODU dan juga meningkatkan gain dari sinyal tersebut sebelum dilepaskan ke udara. Selain itu juga antena berfungsi sebagai direction device dimana antena dimaksudkan menghubungkan antara link dari site yang satu dengan site yang lain.Pointing atau Point to Point bertujuan untuk konfigurasi antena radio ini supaya link data dapat terhubung dan terjadi komunikasi data antar perangkat radio yang sudah di pasang dengan sistem Point to Point dari BTS ke perusahaan pengguna jasa link data PT. Indosat Tbk.Agar Pointing yang di hasilkan baik atau bagus harus memperhatikanhal yang mempengaruhi kualitas penerimaan sinyal (receive level) salah satunya adalah propagasi di daerah tersebut, propagasi gelombang radio terbagi atas :1. Gelombang permukaan, merambat relatif dekat dengan permukaan bumi jika dibandingkan terhadap panjang gelombangnya, contohnya pada band frekuensi LF ke bawah.2. Gelombang ruang (merupakan resultante antara gelombang langsung dan gelombang pantul), merambat relatif jauh dengan permukaan bumi jika dibandingkan terhadap panjang gelombangnya, contohnya pada Frekuensi Radio > 1 GHz, yang juga dikenal sebagai gelombangmikro.3. Gelombang langit (merupakan gelombang ruang yang dipancarkan ke langit), contoh pada band frekuensi HF dan pada frekuensi > 250 MHz.

Gambar 2.25 Pointing Antena Microwave3.3.5 Konfigurasi perangkat IDUTujuan konfigurasi antena radio ini adalah supaya link data dapat terhubung dan terjadi komunikasi data antar perangkat radio yang sudah di pasang dengan sistem Point to Point dari BTS ke perusahaan pengguna jasa link data PT. Indosat Tbk, agar dapat berjalan sebagaimana yang di inginkan, maka dilakukanlah proses konfigurasi perangkat.Berikut ini adalah langkah langkah proses konfigurasi perangkat IDU NEC iPASOLINK 100E:1. Nyalakan laptop untuk melakukan konfigurasi. Colokkan kabel UTP ke port LCT yang berada di IDU dan sambungkan ujungnya ke port Ethernet laptop.Setting IP menjadi Automatically dengan cara :a. Klik Start Control Panel Double Klik Network and Internet Double Klik Network Connection b. Double Klik Local Area Connection Klik IP Version 4 Klik Propertisc. Pilih Obtain an IP Address Automatically dan Obtain DNS Server Address Automatically OK

Gambar 2.26 Pengaturan IP Laptopd. Close Control Panel2. Buka Web Browser (IE, Mozilla, dsb)a. Masukan IP IDU radio ke kolom web address IP : 172.17.254.253b. Lalu akan muncul tampilan User Loginc. Masukan user name dan password User Name : Admin

Gambar 2.27 User Login Password : 12345678

Gambar 2.28 Login d. Klik OK maka akan muncul dialog box Klik Ok3. Muncul settingan radio berbasis GUIPada bagian menu piliha. Equipment Setup Radio Configuration Setup

Gambar 2.29 Radio ConfigurationPilih Channel Spacing yang diinginkan Pilih Reference Modulation yang diinginkanMasukan TX Frekuensi yang kosong atau tidak interferensi (TX Frekuensi ini adalah RX Frekuensi dari radio satunya lagi atau radio lawan).b. Network Management Configuration General Setting Setup

Gambar 2.30 Network ManagementMasukan IP Address 192.168.1.1 (bisa juga menggunakan IP yang lain) gunanya IP ini untuk memberi IP pada IDU radio.Masukan Subnet Mask.Masukan Default Gateway 192.168.1.2 (bisa juga menggunakan IP yang lain) Default Gateway ini adalah IP IDU radio pada sisi lawan, sehinggan IDU radio tersebut dapat di remote dari satu sisi saja.

c. Provisioning MODEM Function Setting TX Power Setting MODEM 1

Gambar 2.31 Setting TX FrekuensiKasih TX Power 20 (dBm) (sesuai kebutuhan atau jaraknya)RX Threshold diberi -60 (dBm) ambil yang tengah antara -30 sampai -90 (sesuai kebutuhan)d. Provisioning ETH Function Setting ETH Port Setting Port01

Gambar 2.32 Port Setting

Pilih Enable (disini gunanya untuk membuka port Ethernet).Speednya pilih Auto.e. Metering Current Metering

Gambar 2.33 MeteringDibagian ini kita akan melihat hasil RX Level yang kita dapat dari radio disisi lawan, bila hasil RX Level belum bagus maka akan di lakukan proses Pointing. Pointing adalah Point To Point anatar antena yang satu dengan yang satunya lagi berhadapan lurus sehingga gelombang microwave dapat terpancar dan diterima dengan baik.4. Disisi radio satunya lagi juga sama cara pengkonfigurasiannya.

5. Lakukan tes ping melalui Laptop1 ke arah Laptop2 dan sebaliknya.

Gambar 2.34 PingBila sudah reply artinya jaringan yang kita buat telah berfungsi dengan baik, proses instalasi dan konfigurasi sudah benar. Jaringan radio link microwave sudah dapat digunakan.

3.4 Identifikasi Kendala yang DihadapiSelama pelaksanaan praktik kerja lapangan selama 3 bulan di PT. Lumbung Riang Communication, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran serta kendala yang dihadapi. Adapun pengalaman dan pembelajaran yang di dapat antara lain; Dapat melakukan instalasi serta konfigurasi perangkat antena radio microwave yang di gunakan oleh perusahaan atau instansi pengguna jasa PT. Indosat Tbk. Mengetahui media-media yang digunakan dalam jaringan komunikasi data yang digunakan oleh perusahaan atau instansi dalam kesehariannya. Dapat memahami dan mengetahui apa itu Radio Microwave dan mengetahui perangkat-perangkatnya seperti in door unit dan out door unit. Memahami cara Pointing antena radio microwave. Mendapatkan pengalaman dengan bekerja team yang baik dan dapat berinteraksi dengan lingkungan kerja.

3.4.1 Kendala Pelaksanaan TugasAdapun kendala yang dihadapi pada saat melakukan praktik kerja lapangan antara lain: Seringnya kesalahan dalam pengaturan polarisasi radio. Pemasangan bracket yang terbalik mengakibatkan sering terlepasnya radio dari tiang monopol. Tidak tersedianya pole atau tiang pada pelanggan. Pembuatan kabel konektor yang tidak diperhatikan inner dan outernya sering membuat terjadinya short kabel konektor. Perbedaan Sub Band ODU yang menyebabkan interference. Konfigurasi yang sering salah pada pembukaan akses VLAN. Keterbatasan waktu dalam pengerjaan, mengakibatkan kurang maksimal dalam penginstalasian perangkat. Peralatan kerja terbatas sehingga menghambat kinerja team dalam bekerja.

3.4.2 Cara Mengatasi Kendala Mengikuti prosedur aturan dalam pembuatan dan pemasangan komponen radio, seperti pengaturan polarisasi, pemasangan IDU dan ODU, pembuatan kabel rectifier dan kabel konektor dan pemasangan komponen yang lain. Membawa pole atau tiang tambahan untuk menempatkan antenna, dengan cara membuat wall mounting. Mengkalibrasi tester yang akan dipakai untuk melakukan testing perangkat radio. Memanfaatkan peralatan dengan baik dan efisien , agar pekerjaan cepat terselesaikan.