BAB III PBL

4
BAB III LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 3.1 Landasan Teori Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), memberikan konseling gizi, dan memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar. Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita setiap bulan. Berdasarkan garis pertumbuhan pada KMS dapat dinilai apakah berat badan anak hasil penimbangan dua bulan berturut – turut : Naik (N) atau Tidak Naik (T). (1) Keberhasilan penimbangan (N/D) merupakan masalah yang harus diperhatikan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu, karena masih belum memenuhi target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan adalah 80%, sedangkan yang tercapai untuk saat ini masih 39%. Hal tersebut dipengaruhi salah satunya oleh tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita . (8) 11

description

pebeel sei biru

Transcript of BAB III PBL

Page 1: BAB III PBL

BAB III

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

3.1 Landasan Teori

Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan

untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju

Sehat (KMS), memberikan konseling gizi, dan memberikan pelayanan gizi dan

kesehatan dasar. Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan

penimbangan balita setiap bulan. Berdasarkan garis pertumbuhan pada KMS dapat

dinilai apakah berat badan anak hasil penimbangan dua bulan berturut – turut : Naik

(N) atau Tidak Naik (T).(1)

Keberhasilan penimbangan (N/D) merupakan masalah yang harus

diperhatikan di wilayah kerja Puskesmas Sungai Bilu, karena masih belum

memenuhi target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan adalah 80%, sedangkan

yang tercapai untuk saat ini masih 39%. Hal tersebut dipengaruhi salah satunya

oleh tingkat pendidikan ibu yang memiliki balita.(8)

Menurut Supriasi, dalam bukunya yang berjudul Penilaian Status Gizi,

Tingkat pendidikan seseorang mempengarufi tingkat pengetahuan/pemahaman

masyarakat mengenai balita yang sehat, makin rendah tingkat pendidikan

seseoang maka makin rendah pula tingkat pemahaman atau pengeahuan mengenai

balita yang sehat, begitu pula sebaliknya, makin tinggi pendidikan seseorang

maka makin tinggi pula tingkat pemahaman/pengatahuan tentang balita sehat.

Pendidikan juga dapat diberikan di bidang kesehatan secara formal disuatu klinik

balita yang dapat dipakai di setiap puskesmas.(2,3)

11

Page 2: BAB III PBL

Sumber : Notoatmodjo, 2000, Modifikasi

12

Perilaku (Behaviour) Kehadiran Balita di

Posyandu

Faktor yang memudahkan

( Predispossing ) :

1. Umur2. Pendidikan 3. Pendapatan4. Pekerjaan

Faktor yang memungkinkan :

( Enabling factors )

1.Kelengkapan Sarana

2. Jarak tempat tinggal

Faktor yang memperkuat :

( Reinforcing factors )

1.Sikap dan perilaku kader

2. Keaktifan petugas Pembina

Page 3: BAB III PBL

Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidakditeliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan frekuensi Penimbangan Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Bilu

3.2 Hipotesis

Berdasarkan landasan teori tersebut di atas dibuat hipotesis :

Ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan frekuensi penimbangan balita di

Wilayah kerja Puskesmas sungai bilu.

13