Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

28
115 BAB V KEGIATAN INTERVENSI A. Rencana Kegiatan (Plan of Action) Intervensi Berdasarkan prioritas masalah kesehatan di Desa Dalampagar yang sudah didapatkan, maka akan dibuat sebuah rencana kegiatan intervensi untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan tersebut. Berikut merupakan langkah-langkah untuk membuat rencana kegiatan intervensi (plan of action): 1.Pendahuluan Desa Dalampagar masih berupa pemukiman masyarakat yang berada tidak jauh dari pusat kota Martapura dan memiliki berbagai macam permasalahan kesehatan yang dialami penduduknya. Salah satu permasalahan yang terjadi pada penduduk Desa Dalampagar adalah kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemberian ASI eksklusif tanpa disertai asupan pendamping selama 0-6 bulan. Berdasarkan hasil survei diagnosa 97

Transcript of Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

Page 1: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

115

BAB V

KEGIATAN INTERVENSI

A. Rencana Kegiatan (Plan of Action) Intervensi

Berdasarkan prioritas masalah kesehatan di Desa

Dalampagar yang sudah didapatkan, maka akan dibuat

sebuah rencana kegiatan intervensi untuk menanggulangi

masalah-masalah kesehatan tersebut. Berikut merupakan

langkah-langkah untuk membuat rencana kegiatan

intervensi (plan of action):

1.Pendahuluan

Desa Dalampagar masih berupa pemukiman

masyarakat yang berada tidak jauh dari pusat kota

Martapura dan memiliki berbagai macam permasalahan

kesehatan yang dialami penduduknya. Salah satu

permasalahan yang terjadi pada penduduk Desa

Dalampagar adalah kurangnya pengetahuan ibu terhadap

pentingnya pemberian ASI eksklusif tanpa disertai asupan

pendamping selama 0-6 bulan. Berdasarkan hasil survei

diagnosa komunitas melalui wawancara, pengamatan

terhadap kondisi lingkungan, serta musyawarah dengan

warga bahwa ibu selalu memberikan asupan pendamping

disamping memberikan ASI. Hal ini dipengaruhi oleh

97

Page 2: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

98

kejadian bayi yang sakit atau panas karena dehidrasi dan

tidak mendapatkan asupan selama 3 hari pertama karena

ASI yang tidak keluar dari puting payudara ibu. Sehingga

diambil kebijakan, 3 hari dapat diberikan asupan

khususnya susu formula namun tidak diberikan dengan

dot bayi agar bayi tidak salah membedakan dan

membiasakan dengan tekstur puting payudara ibu.

Alasan lain ibu yang memberikan asupan

pendamping ASI adalah tradisi Desa Dalampagar secara

turun temurun memberikan makanan agar dikecapnya,

menurut warga hal ini bertujuan agar merangsang indera

pengecap dan penglihatan berfungsi dengan sempurna.

Namun hal ini justru dapat memberikan risiko buruk

terhadap kesehatan bayi. Pada usia di bawah 6 bulan,

daya imunitas bayi belum sempurna. Dengan memberikan

makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka

kesempatan bagi kuman-kuman untuk masuk ke dalam

tubuh bayi. Apalagi bila makanan yang diberikan tidak

terjamin kebersihannya. Kemudian Sel-sel di sekitar usus

pada bayi berusia di bawah 6 bulan belum siap untuk

menghadapi unsur-unsur atau zat makanan yang

dikonsumsinya. Akibatnya, makanan tersebut dapat

Page 3: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

99

menimbulkan reaksi imun, sehingga dapat terjadi alergi

akibat makanan yang dikonsumsinya. 

Dampak dari tidak tepatnya pemberian ASI Eksklusif

memang tidak secara signifikan muncul, dan jika

memberikan makanan lain secara terus menerus akan

berdampak kurangnya fungsi fisiologis, psikologis sampai

kondisi terburuk pada bayi yaitu kematian bayi. Riset

terbaru WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42

persen penyebab kematian balita di dunia adalah akibat

penyakit, yang terbesar adalah pneumonia (20 persen),

selebihnya (58 persen) terkait dengan malnutrisi yang

seringkali terkait dengan asupan ASI (Siswono, 2006). Dan

berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin 2007, anak

yang tidak diberi ASI ekslusif lebih cepat terserang

penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan

diabetes setelah dewasa, kemungkinan anak menderita

kekurangan gizi dan obesitas (Amiruddin, 2007).

Berdasarkan kejadian tersebut maka dibuatlah

rencana kegiatan intevensi (plan of action) untuk Desa

Dalampagar antara lain adalah penyuluhan tentang ASI

Eksklusif dan pelatihan kader posyandu dalam

membentuk kelompok sasaran yakni wanita usia subur

(WUS), pasangan usia subur (PUS), dan ibu hamil dengan

Page 4: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

100

tema “Kelompok Ibu Sadar ASI” disingkat KIS-ASI sebagai

kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan ini melibatkan

masyarakat setempat khususnya sasaran , mahasiswa

PBL, dan pihak terkait lainnya dalam penyuluhan tersebut.

Perencanaan tersebut dapat dilakukan dengan

terlebih dulu melakukan pendekatan terhadap aparat

desa setempat dan masyarakat, serta melihat kondisi

desa untuk mengetahui tingkat pengetahuan warga desa

khususnya ibu akan pentingnya pengetahuan terhadap

ASI Eksklusif. Serta melakukan advokasi terhadap pejabat

setempat yakni tokoh-tokoh desa yang berperan penting

dalam memberikan pengetahuan akan pentingnya ASI

Eksklusif bagi bayi.

Pihak-pihak yang dilibatkan adalah mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat, dosen-dosen

pengajar, aparat desa, pejabat desa setempat, instansi

kesehatan setempat, dan masyarakat Desa Dalampagar.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada saat Pengalaman

Belajar Lapangan (PBL) I.

2.Analisa Situasi (Keadaan dan Masalah)

a.Keadaan Daerah

Desa Dalampagar merupakan salah satu dari

beberapa desa yang termasuk dalam wilayah

Page 5: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

101

Kecamatan Martapura Timur Kabupaten Banjar Provinsi

Kalimantan Selatan. Desa Dalampagar terdiri dari 3

rukun tetangga dengan luas daerah luas sekitar 68,045

Ha/m2. Jarak Desa Dalampagar dengan Ibu Kota

Kabupaten atau Kota sekitar 4 kilometer (km).

b.Sarana Upaya Kesehatan yang Ada

Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Desa

Dalampagar berupa 1 Posyandu. Posyandu diadakan

setiap 1 kali 1 bulan. Posyandu tersebut memiliki 6

tenaga kesehatan yaitu seorang bidan dan 5 orang

kader.

c. Masalah Kesehatan

Setelah dilakukan analisa permasalahan,

ditemukan permasalahan yaitu:

1)Terjadinya bayi lahir mati.

2)Kurangnya kesadaran ibu membawa balita untuk

kunjungan ke Posyandu

3)Riwayat imunisasi yang tidak lengkap.

4)Masih kurangnya pengetahuan tentang Jampersal.

5) Ibu yang belum mengetahui pentingnya pemberian

ASI Eksklusif pada bayi yang berumur 0-6 bulan

memberikan asupan pendamping ASI kepada bayi

yang berumur sebelum 6 bulan.

Page 6: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

102

3.Tujuan dan Masalah

Masalah yang terjadi di Desa Dalampagar seperti

yang disebutkan di atas dan yang menjadi prioritas

masalah adalah ibu yang belum mengetahui pentingnya

pemberian ASI Eksklusif pada bayi yang berumur 0-6

bulan dan memberikan asupan pendamping ASI kepada

bayi yang berumur sebelum 6 bulan. Salah satu cara

pemecahan masalah tersebut adalah dengan memberikan

pengetahuan mengenai ASI Eksklusif. Tujuan dari

kegiatan ini antara lain adalah:

a.Tujuan umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Desa

Dalampagar dengan melakukan upaya promotif dan

preventif serta dengan perlahan merubah paradigma

masyarakat mengenai KIA-KB.

b.Tujuan khusus

Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah:

1)Memberikan pengetahuan kepada masyarakat

khususnya ibu pengertian ASI Eksklusif.

2)Melakukan pendekatan edukatif kepada sasaran

sekunder dan tersier dalam hal ini keluarga dan

tokoh masyarakat maupun kader yang berperan

Page 7: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

103

penting dalam pemantauan terhadap pemberian ASI

Eksklusif.

3)Mengurangi risiko angka kejadian penyakit pada bayi

yang timbul akibat asupan disamping pemberian ASI

sebelum 6 bulan.

4)Memberikan pengetahuan pada ibu bagaimana

perawatan payudara ketika hamil.

5)Merubah persepsi masyarakat tentang pemberian

asupan sebelum 6 bulan.

6)Meningkatkan status gizi bayi.

4.Kebijaksanaan Pelaksanaan dan Pokok-pokok

Kegiatan

a.Pokok-pokok kebijaksanaan yang ada atau yang

akan dilakukan

Kebijaksanaan pelaksanaan dari kegiatan ini

adalah koordinasi antara para aparat desa, kader

posyandu, dan keluarga untuk terus memantau perilaku

ibu hamil dan menyusui agar berdampak baik bagi ASI

yang diberikan.

b.Kegiatan Pokok

Kegiatan yang akan dilakukan berupa:

1)Melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk

Page 8: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

104

mendiskusikan rencana kegiatan pemecahan

masalah (pra intervensi).

2)Melakukan penyuluhan kepada warga desa

khususnya ibu hamil dan menyusui tentang

pengetahuan ASI Eksklusif.

3) Pelatihan kader posyandu untuk membentuk

kelompok sadar ASI Eksklusif dari sasaran dengan

nama kelompok ibu sadar ASI (KIS ASI).

4) Penempelan stiker di depan rumah sasaran dan

poster tentang ASI Eksklusif di Posyandu.

5)Pemilihan duta ASI.

6)Upgrading kader posyandu mengenai perkembangan

kesadaran ibu akan pentingnya pemberian ASI

Eksklusif.

7)Quiz Refreshing kepada kelompok ibu sadar ASI (KIS

ASI) tentang ASI Eksklusif.

8) Pemantauan kader posyandu terhadap KIS ASI.

9)Membuat mading tentang ASI oleh KIS ASI.

c. Pengaturan Sumber Daya

Pengaturan sumber daya pada kegiatan ini adalah

pengaturan terhadap tenaga pelaksana kegiatan dan

dana yang diperlukan untuk realisasi kegiatan

intervensi. Tenaga pelaksana adalah mahasiswa

Page 9: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

105

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas

Lambung Mangkurat, aparat desa, serta bantuan dari

masyarakat setempat khususnya kader dalam hal

pemantauan kesadaran ibu akan ASI. Sumber dana

yaitu iuran mahasiswa Program Studi Kesehatan

Masyarakat Universitas Lambung Mangkurat dan dana

donatur pengajuan proposal.

d.Pengaturan Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat khususnya kader sangat

dibutuhkan dalam pengawasan dan pemantauan, serta

membina bumil, buteki, PUS dan WUS agar memberikan

kesadaran dan menambah pengetahuan sasaran

terhadap pentingnya pemberian ASI terutama ASI

Eksklusif.

e.Pengaturan Kerjasama Lintas Sektoral

Kerjasama lintas sektoral yaitu antara mahasiswa,

aparat desa, puskesmas, bidan, tokoh agama, dan

tokoh masyarakat sehingga rencana kegiatan yang

ingin dilaksanakan bisa berjalan optimal dan lancar

tanpa hambatan yang berarti.

f. Penyesuaian Waktu

Page 10: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

KetuaHusda Oktaviannoor

Penanggung JawabLenie Marlinae, SKM, MKLCamat Martapura Timur

Kepala Desa Dalampagar

PembimbingLenie Marlinae, SKM, MKL

Ketua-Ketua RTKepala Puskesmas

SekretarisRenny Ismaya

BendaharaLourensia Ester

Sekbid. Perlengkapan dan

LogistikSatria muhtadi Yusuf

Sekbid. Humas dan Dana Usaha

Junaidi

Sekbid. Pemberdayaan dan

KegiatanRezki Agustina

Kader

KetuaHusda Oktaviannoor

Penanggung JawabLenie Marlinae, SKM, MKLCamat Martapura Timur

Kepala Desa Dalampagar

PembimbingLenie Marlinae, SKM, MKL

Ketua-Ketua RTKepala Puskesmas

SekretarisRenny Ismaya

BendaharaLourensia Ester

Sekbid. Perlengkapan dan

LogistikSatria muhtadi Yusuf

Sekbid. Humas dan Dana Usaha

Junaidi

Sekbid. Pemberdayaan dan

KegiatanRezki Agustina

Kader

106

Waktu kegiatan akan dilaksanakan pada saat

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) I.

5.Organisasi dan Penggerakkan Pelaksanaan

a.Organisasi Pelaksanaan

Bagan Organisasi dan Pergerakan Pelaksanaan

Kegiatan Program Intervensi Masalah Kesehatan di

Desa Dalampagar

Masyarakat

Page 11: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

107

Gambar 3. Bagan Organisasi Program Intervensi KIS ASI

b.Koordinasi Organisasi dalam Pelaksanaan

Program Intervensi Masalah Kesehatan di Desa

Dalampagar

Koordinasi organisasi dalam pelaksanaan program

intervensi masalah kesehatan di Desa Takuti yaitu

ketua kelompok melakukan konsultasi kepada

pembimbing mengenai program intervensi yang telah

dipilih. Jika pembimbing menyetujui program intervensi

yang telah dipilih, pembimbing akan mengarahkan

kelompok untuk melanjutkan dan melaksanakan

program intervensi tersebut.

Setelah melakukan konsultasi dengan

pembimbing, ketua meminta persetujuan kepada

penanggung jawab untuk melakukan program

intervensi yang telah dipilih. Kemudian jika

mendapatkan izin maka ketua akan melaksanakan

program intervensi yang telah dibuat.

Ketua kemudian menggerakkan sekretaris,

bendahara, sekbid. pemberdayaan dan kegiatan,

sekbid. perlengkapan dan logistik, sekbid humas dan

dana usaha, dan meminta partisipasi masyarakat

Page 12: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

108

khususnya kader desa dalam melaksanakan program

intervensi tersebut.

6.Sumber Daya yang Dimanfaatkan

Sumber daya yang dimanfaatkan pada saat

kegiatan antara lain:

a.Tenaga

Tenaga yang diperlukan untuk kelancaran

kegiatan ini adalah:

1)Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

Universitas Lambung Mangkurat.

2)Camat Martapura Timur.

3) Instansi kesehatan seperti dinas kesehatan dan

puskesmas.

4)Kepala Desa Dalampagar dan seluruh aparat desa.

5) Kader Desa Dalampagar.

b.Dana yang Tersedia

Dana yang tersedia yaitu dari iuran mahasiswa

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas

Lambung Mangkurat dan dana donatur pengajuan

proposal.

7.Pengawasan Pengendalian dan Penilaian

Kegiatan intervensi yang akan dilaksanakan yaitu

memberikan penyuluhan sebagai wahana penambah

Page 13: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

109

wawasan dan pengetahuan terhadap pentinganya

pemberian ASI Eksklusif pada bayi sejak kelahiran

sampai umur 6 bulan. Indikator keberhasilan dari

kegiatan ini adalah:

a. Input seperti tenaga (sumber daya manusia) yang

dapat dikerahkan untuk kegiatan ini, sumber dana,

dan bantuan dari donatur.

b. Proses kegiatan pelaksanaan dari kegiatan baik dari

pelaksanaan penyuluhan sampai ke tahap pembinaan

kelompok sadar ASI dari sasaran oleh kader juga

merupakan indikator keberhasilan kegiatan, baik

adanya hambatan atau faktor penunjang kegiatan.

c. Segi output (hasil) dari kegiatan intervensi, dilihat dari

partisipasi masyarakat untuk menjalankan program

intervensi dengan baik sehingga mendapatkan

outcome yang baik, seperti meningkatkan kunjungan

ke Posyandu, penignkatan kesadaran pentingnya

memberikan ASI Eksklusif dan perawatan payudara

selama kehamilan, meningkatkan status gizi bayi dan

balita, serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) pada masyarakat khususnya buteki,

bumil, PUS dan WUS Desa Dalampagar.

Page 14: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

110

Setelah kegiatan dilakukan harus ada tindak lanjut

seperti pengawasan, pengendalian, dan penilaian untuk

memantau keberhasilan kegiatan intervensi yang kita

laksanakan. Beberapa tindakan penilaian antara lain

adalah:

a. Pretest dan posttest pada saat penyuluhan

berlangsung untuk mengetahui tingkat pengetahuan

masyarakat sebelum dan sesudah diberikan

penyuluhan.

b. Upgrading serta memantau setiap sebulan bulan

sekali terhadap kader untuk mem-follow up

perkembangan KIS ASI yang telah diterapkan serta

mengetahui sejauh mana pengetahuan KIS ASI

terhadap ASI tersebut.

c. Melihat status gizi bayi dan balita Desa Dalampagar

melalui buku KMS atau data dari Bidan.

8.Penutup

Hal yang harus dipertimbangan yaitu waktu,

sasaran, tenaga, dana, dan lain-lain yang akan

membantu dalam proses pelaksaaan kegiatan. Di

Page 15: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

111

bawah ini merupakan tabel rencana kegiatan intervensi

(Plan Of Action) yang akan dilakukan.

Page 16: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

115

Kegiatan Tujuan Sasaran Target Metode Pelaksan

a

Tempat Alat Perag

a

Indikator Biaya

PRAINTERVENSI

Koordinasi dengan masyarakat : “membahas masalah program yang akan dilaksanakan”

Memperkenalkan diri dan mendapat respon untuk program yang akan dilaksanakan

Ketua-ketua RT, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan kader

- Capaian : 70%- Jumlah

sasaran : 10 orang

- Waktu pelakasanaan : 26 Juli 2013

Tanya JawabDiskusi

Mahasiswa PBL

Kantor Kepala Desa

- Peserta dapat memberikan masukan tentang program yang diajukan

-

INTERVENSI

Penyuluhan Pengetahuan ASI Eksklusif

Masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif

Masyarakat Desa Dalampagar PUS, Bumil/Buteki, WUS

- Capaian : 75%- Jumlah

sasaran : 37- Waktu

pelaksanaan : 31 Juli 2013

CeramahTanya Jawab

Mahasiswa PBL dan kader

Posyandu dan door to door ke rumah sasaran

Leflet Peserta memperhatiakn dan antusias dalam mengikuti jalannya acara penyuluhan

300.000,00

97

Tabel 72. Rangkaian perencanaan kegiatan intervensi

Page 17: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

44

Kegiatan Tujuan Sasaran

Target Metode

Pelaksana

Tempat

Alat Peraga

Indikator Biaya

Ket.

Penempelan stiker ASI Eksklusif

Agar penempelan stiker memberikan kesadaran akan pentingnya ASI Eksklusif pada bayi

WUS, Bumil dan PUS yang bersangkutan dan kader

- Capaian : 77%- Jumlah sasaran :

37- Waktu

pelaksanaan : 31 Juli 2013

- Mahasiswa PBL dan kader

Setiap Rumah Sasaran

Stiker Memberikan tanda pada tiap rumah bahwa mereka sudah dilakukan penyuluhan

Penempelan Poster ASI Eksklusif

Agar penempelan poster memberikan kesadaran akan pentingnya ASI Eksklusif pada bayi

Para panitia

- Waktu pelaksanaan :31 Juli 2013

- Mahasiswa

Posyandu

Poster Meningkatkan kunjungan ke Posyandu dan kesadaran pada KIS ASI agar selalu memberikan ASI Eksklusif

80.000,-

Pemilihan Duta ASI

Pemilihan duta ASI sebagai mitra kader dalam mengawasi pelaksanaan oleh KIS ASI

KIS ASI - Capaian 85%Jumlah sasaran : 2 orang dari sasaran / mitra kader

- Waktu pelakasanaan : Bulan Agustus

Melalui nilai post test tertinggi

Mahasis wa PBL

Rumah BPD

Dengan dilakukan pemilihan Duta ASI, dapat menjadi motivasi dan semangat untuk memotivasi

50.000,-

112

Page 18: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

45

Upgrading Kader

Follow Up kader mengenai perkembangan pelaksanaan dan Monev atau masukan-masukan saran oleh kader

Kader - Capaian : 87%- Jumlah sasaran :

5- Waktu

pelakasanaan : Bulan September, November, Januari

Curah pendapat, sharing pengalaman

Maha siswa PBL

Rumah Warga / Kantor Pembakal

- Mampu lebih meningkatkan pembinaan ke KIS ASI

500.000,-

Quiz Refreshing tentang ASI eksklusif oleh KIS ASI

mengingat kembali pengetahuan tentang ASI ekslusif oleh KIS ASI

KIS ASI - Capaian : 75%- Jumlah sasaran :

37- Waktu

pelakasanaan : Bulan September, November, Jan

Soal Mahasiswa PBL

Kantor Kepala Desa

- Kembali merefreshing apa-apa saja yang didapat dari penyuluhan sebelumnya

-

Pemantauan Kader terhadap KIS ASI

memantau setiap bulan bagaimana perilaku PHBS oleh KIS ASI

KIS ASI - Capaian : 75%Jumlah sasaran : 37

- Waktu pelakasanaan : setiap bulan

Maha siswa PBL

Tiap rumah KIS ASI

Kader mampu memonitoring

Membuat Mading tentang ASI(kelompok yang

Media baca di Posyandu

Kader dan KIS

ASI

- Capaian : 90%- Jumlah sasaran :

42- Waktu

pelakasanaan :

Mading bebas

Mahasiswa PBL dan kader

Depan Posyandu

Mading Menambah pengetahuan sasaran dan semangat dalam

80.000,-

113

Page 19: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

46

erbaik dapat eward)

Bulan Oktober dan Januari

pelaksanaan KIS ASI

EVALUASI Evaluasi penyuluhan “ASI Eksklusif”

Mengukur sejauh mana sasaran tahu mengenai ASI Eksklusif

Bumil/B uteki, WUS, PUS

- Capaian : 90%Jumlah sasaran : 37

- Waktu pelakasanaan : -

Pre dan Post test

Mahasis wa PBL

Rumah BPD

Besar pengetahuan sasaran tentang ASI

Melihat data Posyandu dan bidan mengenai status Gizi Bayi

Melihat adanya perkembangan status Gizi Bayi

KIS ASI - Capaian : 80%- Waktu

pelakasanaan : PBL 2

- Mahasiswa PBL

Posyandu

- Peningkatan Status Gizi Bayi

-

114

Page 20: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

115

B. Persiapan Kegiatan Intervensi

Bentuk kegiatan intervensi yang dilakukan pada

Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 mengalami beberapa

perubahan dari rencana kegiatan (Plan Of Action) yang telah

dirancang pada waktu sebelumnya. Hal ini disebabkan

karena pada saat dilakukan diskusi dengan masyarakat

terdapat beberapa hambatan seperti susahnya

mengumpulkan masyarakat yang ada dikarenakan terbentur

dengan kegiatan puasa Ramadhan sehingga masyarakat

memiliki kesibukan lain. Persiapan yang dilakukan mulai dari

perencanaan penyuluhan serta penyusunan kepanitiaan

dalam penyuluhan. Kegiatan yang dilakukan dalam

mempersiapkan pelaksanaan kegiatan intervensi pada PBL 1

yaitu:

1.Persiapan Kegiatan Intervensi Fisik

Kegiatan intervensi fisik yang kami lakukan yaitu

Penempelan Stiker ASI Eksklusif di depan rumah sasaran.

Persiapan kegiatan intervensi fisik yang dilakukan yaitu:

a. Pembuatan stiker dan poster

Selain penyuluhan dan pelatihan, persiapan

intervensi selanjutnya ialah membuat stiker dan poster

serta penyebaran proposal bantuan pada CV dan dinas-

dinas terkait.

97

Page 21: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

116

b. Kerja sama lintas sektoral

Persiapan intervensi yang terakhir ialah melakukan

kerja sama dengan pihak dalam penyediaan buku

modul untuk kader tentang IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

dan ASI.

2. Persiapan Kegiatan Intervensi Nonfisik

Kegiatan intervensi nonfisik yang kami lakukan yaitu

mengadakan penyuluhan tentang pentingnya pengetahuan

pemberian ASI Eksklusif pada bayi serta pelatihan kader

untuk me-refreshing pengetahuan tentang ASI Eksklusif

serta membuat kelompok ibu sadar ASI (KIS ASI). Persiapan

kegiatan intervensi nonfisik yang dilakukan yaitu:

a. Menyiapkan Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan terdiri dari materi apa itu ASI

Eksklusif, keunggulan ASI Eksklusif, manfaat

menyusui, perawatan payudara saat hamil serta

manfaat jika dilakukan dan kerugian jika tidak

dilakukan, langkah-langkah menyusui. Materi

penyuluhan melalui leaftlet diperbanyak dan akan

dibagikan kepada kader dan sasaran.

b. Menyiapkan kuisioner pre test dan post test

Page 22: Bab v PBL Kegiatan Intervensi New

117

Kuisioner pre test dan post test berdasarkan

materi apa itu ASI Eksklusif, keunggulan ASI Eksklusif,

manfaat menyusui, perawatan payudara saat hamil

serta manfaat jika dilakukan dan kerugian jika tidak

dilakukan, langkah-langkah menyusui.

c. Menyiapkan Materi Pelatihan Kader

Materi pelatihan kader disampaikan langsung oleh

petugas dari Puskesmas Dalampagar tentang

Posyandu karena materi ini merupakan akar

permasalahan dari berbagai prioritas masalah yang

terjadi, seperti kematian bayi, jampersal, ASI Eksklusif

dan riwayat imunisasi dan sangat berkaitan erat satu

sama lain.