Laporan Home Visit Fix PBL III

30
Laporan Home Visit Desa Lalimbue Kecamatan Kapoiala BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) indikator PHBS di Rumah Tangga. 1

description

contoh laporan home visit pengalaman belajar lapangan III Mahasiswa FKM UHO

Transcript of Laporan Home Visit Fix PBL III

Page 1: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan

yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat

menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam

kegiatan–kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan

kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.

Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh)

indikator PHBS di Rumah Tangga.

Kegiatan PHBS yang akan saya lakukan akan lebih mengkhususkan pada

pembinaan keluarga dalam skala kecil, dimana rumah tangga yang akan

dijadikan keluarga binaan adalah sebanyak 2 keluarga yang akan dijadikan

sampel dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi keluarga lain yang ada di

Desa Lalimbue.

Selain itu, saya memilih rumah yang akan saya jadikan objek kegiatan

PHBS dikarenakan kondisi keluarga yang kondusif dan menerima masukan

yang akan diberikan untuk memenuhi indikator PHBS, dan melihat dari

kondisi rumah yang memungkinkan pada perubahan sanitasi lingkungan.

1

Page 2: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam kegiatan ini adalah:

1. Seberapa besar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari keluarga yang akan

menjadi binaan?

2. Bagaimana memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan

mampu melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri

dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan

masyarakat?

C. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan home visit (rumah binaan) dengan indikator

PHBS yang saya lakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dari

keluarga yang akan menjadi binaan dalam kegiatan home visit yang ada di

Desa Lalimbue Kecamatan Kapoiala Kabupaten Konawe.

2. Untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi

bagi keluarga binaan dengan membuka jalur komunikasi,memberikan

informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap

dan perilaku melalui pemberdayaan masyarakat.

3. Untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu

melakukan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,

mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman

penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

2

Page 3: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

4. Untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan tindakan mengenai PHBS

setelah dilakukan home visit pada keluarga yang menjadi target.

3

Page 4: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian PHBS

Green (1980) menjelaskan secara umum bahwa kualitas hidup dipengaruhi

oleh kesehatan, sedangkan kesehatan dipengaruhi oleh perilaku dan gaya

hidup serta lingkungan. Perilaku dan gaya hidup dipengaruhi oleh tiga faktor

yaitu predisposing factors, reinforcing factors, dan enabling factors. Ketiga

faktor tersebut dipengaruhi oleh pendidikan kesehatan dan kebijaksanaan,

peraturan dan organisasi. Semua faktor-faktor tersebut merupakan ruang

lingkup dalam pelaksanaan suatu promosi kesehatan.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih

dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.PHBS

di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.Rumah

tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi

kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan

lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).

PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk

menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun

pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan

keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan

kesehatan (Depkes RI, 2007).

4

Page 5: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

B. Manfaat PHBS

Manfaat PHBS bagi rumah tangga antara lain adalah sebagai berikut.

1. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.

3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya

kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk

kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan,

pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan

keluarga.

C. Sasaran Intervensi PHBS

Sasaran PHBS tatanan rumah tangga adalah seluruh anggota keluarga

yaitu: Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan atau ibu menyusui, anak-

anak dan remaja, usia lanjut, dan pengasuh anak (Puspromkes Depkes RI,

2006).

D. Indikator PHBS di Rumah Tangga

Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mewujudkan Rumah

Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10

indikator PHBS adalah sebagai berikut:

1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan

oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).

Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu

persalinan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. Apabila

5

Page 6: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke

Puskesmas atau rumah sakit. Persalinan yang ditolong oleh tenaga

kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga

mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2. Bayi diberi ASI eksklusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai

usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan

kandungan gizi yar cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi

tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan

bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena

mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.

3. Penimbangan bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau

pertumbuhan setiap bulan dan mengetahui apakah bayi dan balita berada

pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita

dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu.

4. Mencuci tangan dengan air dan sabun

Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih dan

sabun:

1) Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

penyebab penyakit Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada

saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa

menimbulkan penyakit.

6

Page 7: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

2) Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena

tanpa sabun kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

5. Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci

pakaian, dan sebagainya haruslah bersih, agar kita tidak terkena penyakit

atau terhindar dari penyakit.

6. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk

dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi

dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

Syarat jamban sehat :

1) Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air

minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)

2) Tidak berbau.

3) Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

4) Tidak mencemari tanah disekitarnya.

5) Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

6) Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

7) Penerangan dan ventilasi cukup.

8) Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

9) Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

7

Page 8: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

7. Rumah bebas jentik

Rumah bebas Jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan

pemeriksaan Jentik secara berkala tidak terdapat Jentik nyamuk. Yang

perlu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik adalah sebagai berikut.

1) Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara3 M plus

(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).

2) PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong

nyamuk penular berbagai penyakit seperti Denam Berdarah Dengue,

Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah} di tempat-tempat

perkembangbiakannya.

3) 3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:

Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti

bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air

minum burung.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak

kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung

air hujan.

Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik

yang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua, plastik

kresek,dll).

8

Page 9: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Setiap anggota rumah tangga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan

2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari. Makan sayur dan buah setiap

hari sangat penting, karena sayuran dan buah-buahan mengandung vitamin

dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Selain

itu sayuran dan buah-buahan juga mengandung serat yang tinggi yang baik

dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap

sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik dilakukan secara teratur

paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan

jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.

10. Tidak merokok dalam rumah

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.Rokok

ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan

dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling

berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO).

9

Page 10: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

BAB III

METODE

A. Cara dan Alasan Pemilihan

Cara pemilihan untuk tugas pembinaan atau home visit PHBS rumah

tangga pada PBL III ini sama dengan pada saat pemilihan home visit PHBS

PBL II yaitu berdasarkan hasil kuisioner PHBS Rumah Tangga pada PBL I.

Dimana pada saat itu saat berdiskusi bersama kelompok, kami menyepakati

bahwa rumah yang akan di prioritaskan untuk dibina yakni rumah yang

memiliki klasifikasi berwarna merah dan kuning, yang memiliki indikator

PHBS yang buruk dan kurang. Kemudian masing-masing kami memilih

rumah yang akan kami jadikan rumah tangga binaan.

Saat PBL II saya memilih dua rumah yang saya jadikan rumah tangga

binaan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diantaranya, lokasi yang

mudah diakses, kondisi rumah tersebut yang tidak memenuhi kesepuluh

indikator PHBS rumah tangga dan hanya mencapai tingkatan indikator dengan

level warna kuning. Saya hanya memilih rumah dengan tingkatan indikator

PHBS warna kuning, karena lokasi rumah yang mencapai tingkatan indikator

dengan level warna merah sangat sulit diakses yaitu di Dusun III.

Rumah pertama yang saya pilih saat home visit PBL II adalah rumah Ibu

Santi, hal ini dikarenakan rumah Ibu Santi mendapat indicator warna kuning

untuk PHBS, lokasi rumah yang mudah diakses, kondisi jalan yang lumayan

bagus, dan jarak tempuh yang cukup dekat dengan posko PBL saya yaitu di

samping rumah Kepala Desa Lalimbue. Selain itu saya merasa lebih mudah

10

Page 11: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

dan nyaman dengan rumah Ibu Santi untuk dijadikan rumah pembinaan dalam

kegiatan home visit dikarenakan rumah tersebut adalah rumah yang pernah

saya kunjungi pada waktu pendataan PBL 1 dan pada waktu itu saya merasa

senang dengan keluarga tersebut karena keramahan dan sikap terbuka yang

dimiliki sehingga membuat saya ingin kembali lagi kerumah tersebut dan

menjadikan rumah tersebut sebagai rumah tangga binaan saya.

Adapun rumah kedua yang saya pilih saat home visit PBL II adalah rumah

Ibu Erniati, rumah tersebut mendapat indikator warna kuning untuk PHBS,

letaknya juga tidak jauh dari posko PBL, sehingga ketika melakukan

kunjungan home visit, saya bisa lebih menghemat waktu dengan tidak

melakukan perjalanan jauh sehingga saya bisa melakukannya bersama

terkhusus untuk membantu membuat dokumentasi pada saat melaksanakan

home visit. Hal ini, juga menjadi faktor pendukung dalam memantapkan

pilihan saya memilih rumah binaan pada PBL II.

B. Lokasi

Lokasi rumah yang menjadi tempat saya melakukan kegiatan home visit

adalah di Dusun II dan Dusun I Desa Lalimbue Kecamatan Kapoiala, yaitu

rumah Ibu Santi dengan kepala keluarga Bapak Umar dan rumah Ibu Erniati

dengan kepala keluarga Bapak Susanto.

C. Intervensi/ Binaan

a. Identifikasi Masalah

Untuk melakukan intervensi atau binaan, saya melakukan pendataan

ulang dengan memberikan kuisioner PHBS pada seluruh anggota rumah

11

Page 12: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

tangga sesuai dengan instruksi dari Dosen Penanggung Jawab PBL III

untuk mengetahui bagaimana pengetahuan kesehatan pada rumah yang

saya bina. Kuisioner PHBS itu sendiri terbagi 2 jenis yaitu kuisioner

PHBS Tatanan Rumah Tangga untuk orang tua dan PHBS tatanan Sekolah

untuk anak-anak. Namun, kuisioner PHBS yang saya pakai dalam kegiatan

home visit ini hanya kuisioner PHBS Tatanan Rumah Tangga untuk orang

tua saja. Hal ini karena anak-anak anggota responden home visit saya

belum sekolah. Sehingga, belum bisa diberikan kuisioner.

Dari hasil identifikasi masalah kembali lewat kuisioner, saya dapat

melihat bahwa pengetahuan kedua keluarga binaan saya mengenai PHBS

masih rendah sehingga saya memutuskan untuk melakukan intervensi non

fisik yaitu penyuluhan dalam skala kecil dalam hal ini pada anggota

keluarga pada dua rumah binaan saya tentang 10 indikator PHBS yaitu

bayi dan ibu hamil, imunisasi bayi, ketersediaan jamban, ketersedian air

bersih, kebersihan pekarangan, kebersihan kuku, gaya hidup sehat dalam

hal ini makanan dan olahraga, kebiasaan merokok dan kepemilikan JPKM

terkhusus dan memprioritaskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga

binaan saya sekarang dan melakukan pendekatan sehingga tercipta

suasana yang tidak tegang dan akrab sehingga wawancara tidak dianggap

sebuah proses tanya jawab. Hal ini dapat membuat responden bisa lebih

terbuka dan menikmati jalannya wawancara.

12

Page 13: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

b. Pemberian Penyuluhan Kesehatan

Penyuluhan kesehatan diberikan berdasarkan dari kedua rumah kepala

keluarga tersebut. Kegiatan penyuluhan yang diberikan kepada kedua

rumah tersebut adalah penyuluhan yang dilakukan dengan menjelaskan

tentang 10 indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga. Penyuluhan ini di

laksanakan pada tanggal 3 September 2014 di rumah binaan 1 dan pada

tanggal 4 September 2014 di rumah binaan II.

13

Page 14: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

BAB IV

HASIL

A. Identitas Responden

Adapun identitas keluarga binaan saya adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Identitas Responden Keluarga Ibu Santi

No. NamaUmur

( Tahun )Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Santi 32 SMA IRT Istri

2. Umar 35 SD Nelayan Suami

3. Citra 48 bulan - - Anak

4. Naila 30 bulan - - Anak

5. Alif 11 bulan - - Anak

Pada keluarga Bapak Umar, yang menjadi responden saya adalah hanya

Bapak Umar dan Ibu Santi, karena ke tiga anak keluarga ini masih kecil dan

belum dapat mengisi kuisioner yang dibagikan pada saat sebelum penyuluhan

ataupun setelah penyuluhan.

Pada kegiatan home visit ini, saya hanya sempat beberapa kali

melakukannya, karena kegiatan PBL yang cukup singkat sehingga saya

memaksimalkan waktu untuk membahas seluruh poin penting dalam 10

indikator PHBS dalam beberapa pertemuan saja.

Tabel 2. Identitas Responden Keluarga Ibu Siti Hawa

No. NamaUmur

( Tahun )Pendidikan Pekerjaan Ket

1. Erniati 32 SMA Jasa Buruh Suami 2. Susanto 35 SMA IRT Istri 3. Awan 55 bulan - - Anak

14

Page 15: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

Pada keluarga Bapak Susanto, yang menjadi responden saya adalah hanya

Ibu Erniati, karena suami Ibu Erniati (Bapak Susanto) tidak selalu berada di

rumah dan anak keluarga ini masih kecil dan belum dapat mengisi kuisioner

yang dibagikan pada saat sebelum penyuluhan ataupun setelah penyuluhan.

Pada kegiatan home visit ini, saya hanya sempat beberapa kali

melakukannya, karena kegiatan PBL yang cukup singkat sehingga saya

memaksimalkan waktu untuk membahas seluruh poin penting dalam 10

indikator PHBS dalam beberapa pertemuan saja.

B. Melakukan Evaluasi

a. Pokok Bahasan: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

b. Tujuan Penilaian: Untuk mengenalkan kepada responden keluarga home

visit PBL III Desa Lalimbue mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

dan sepuluh indikator penting dalam PHBS serta pentingnya penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari

c. Indikator Keberhasilan: Meningkatnya pengetahuan responden keluarga

home visit PBL III Desa Lalimbue setelah diberi penyuluhan mengenai

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .

d. Prosedur Pengambilan Data: Dilakukan dengan cara memberikan pre-test

sebelum dilakukan penyuluhan dan 2 hari berikutnya keluarga binaan yang

diberi penyuluhan di evaluasi dengan memberikan post-test untuk

mengukur tingkat pengetahuan dan sikapnya.

e. Pelaksanaan Evaluasi

15

Page 16: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

1) Jadwal Penilaian: Dilaksanakan pada PBL III tanggal 6 September

2014.

2) Petugas Pelaksana: Sitti.Asniar selaku Mahasiswa PBL III Jurusan

Kesehatan Masyarakat FKM Universitas Halu Oleo Kendari Desa

Llaimbue Kec. Kapoiala Kab. Konawe yang bertanggung jawab atas

Keluarga Ibu Santi dan Ibu Erniati pada kegiatan home visit.

3) Data yang diperoleh:

a. Dari hasil uji beda sampel berpasangan (uji t paired test)

menggunakan program SPSS antara pre test dan post test

pengetahuan respoden home visit mengenai PHBS diketahui

bahwa hasil uji t paired test adalah 0,015. Hasil tersebut jika

dibandingkan dengan α (0,05) maka diperoleh hasil sebagai

berikut:

H0 = tidak ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah

penyuluhan kesehatan

H1 = Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan

kesehatan.

Keterangan:

H0 ditolak jika p < α

H1 diterima jika p > α

Hasil p = 0,015

α = 0,05

16

Page 17: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

Jadi: p < α

Kesimpulan: Hasil yang diperoleh, p (0,015) lebih kecil dari (0.05)

sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan

pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yang

telah dilakukan terhadap keluarga ibu Santi dan Ibu Erniati pada

kegiatan home visit mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

b. Dari hasil uji beda sampel berpasangan (uji t paired) menggunakan

program SPSS antara pre test dan post test (sikap) responden home

visit mengenai PHBS diketahui bahwa hasil uji t paired adalah

0,015. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan α (0,05) maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

H0 = tidak ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan

kesehatan

H1 = Ada perbedaan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan

kesehatan.

Keterangan:

H0 ditolak jika p < α

H1 diterima jika p > α

Hasil p = 0,015

α = 0,05

Jadi: p < α

Kesimpulan: Hasil yang diperoleh, p (0,015) lebih kecil dari α

(0.05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada perbedaan

17

Page 18: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

sikap sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan yang telah

dilakukan terhadap keluarga Ibu Santi dan Ibu Erniati pada

kegiatan home visit mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

18

Page 19: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan home visit yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Kegiatan penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga pada kegiatan home

visit yang dilakukan dikedua keluarga tanggung jawab saya bisa dikatakan

cukup berhasil dikarenakan adanya perubahan pengetahuan, yang dapat

dilihat dari hasil uji t-paired Test menggunakan program SPSS diketahui

bahwa hasil yang diperoleh adalah 0,02. Hasil tersebut jika dibandingkan

dengan α (0,05) maka diperoleh p < α. Hasil yang diperoleh, p (0,02) < α

(0.05). Berarti ada pengaruh antara penyuluhan kesehatan yang telah

dilakukan terhadap peningkatan pengetahuan PHBS tatanan rumah tangga

pada kegiatan home visit.

2. Kegiatan penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga pada kegiatan home

visit yang dilakukan dikedua keluarga tanggung jawab saya bisa dikatakan

cukup berhasil dikarenakan adanya perubahan sikap, yang dapat dilihat

dari hasil uji beda sampel berpasangan (uji t paired) menggunakan

program SPSS antara pre test dan post test (sikap) responden home visit

mengenai PHBS diketahui bahwa hasil uji t paired adalah 0,01. Hasil yang

diperoleh, p (0,01) < α (0.05). Berarti ada pengaruh antara penyuluhan

kesehatan yang telah dilakukan terhadap peningkatan sikap PHBS tatanan

rumah tangga pada kegiatan home visit.

19

Page 20: Laporan Home Visit Fix PBL III

Laporan Home VisitDesa Lalimbue Kecamatan Kapoiala

B. Rekomendasi

Mengacu pada kegiatan home visit yang telah saya lakukan, maka

rekomendasi yang dapat saya ajukan yaitu :

1. Diharapkan pada keluarga yang menjadi pembinaan dalam kegiatan home

visit agar menjadi panutan bagi keluarga lain sehingga tercipta kelompok

masyarakat yang memiliki kategori PHBS baik.

2. Diharapkan agar peningkatan PHBS dapat menjadi acuan bagi pemerintah

setempat dalam hal pengembangan sistem kesehatan baru untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

20