Home Visit HT Gery

45
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny Sustrani, dkk, 2004). Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Dari golongan hipertensi sekunder hanya 50 % yang dapat diketahui

description

gery

Transcript of Home Visit HT Gery

Page 1: Home Visit HT Gery

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu

gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan

nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang

membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent

Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan

gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny

Sustrani, dkk, 2004).

Hipertensi dibagi menjadi dua  golongan yaitu hipertensi esensial atau

hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder. 

Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita

hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder.  Dari golongan

hipertensi sekunder hanya 50 %  yang dapat diketahui sebabnya,  oleh karena

itu upaya untuk penanganan hipertensi esensial lebih mendapatkan prioritas.

Page 2: Home Visit HT Gery

2

B. TUJUAN

Laporan kegiatan kunjungan rumah (home visit) ini bertujuan untuk:1. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan anggota keluarga yang

dikunjungi sesuai dengan penyakit dengan instrumen antara lain

Genogram, APGAR score dan sebagainya.

2. Menentukan prioritas faktor yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan

pasiennya.

3. Memberikan solusi dengan orientasi kesehatan yang optimal.

C. MANFAAT

Pelaksanaan kunjungan di rumah ini diharapkan akan memberikan manfaat berupa:1. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya.

2. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien.

3. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.

4. Lebih meningkatkan kepuasan pasien.

5. Meminimalisasi kemungkinan penyebaran penyakit menular.

6. Mendorong pasien dan keluarganya untuk mengecilkan pengaruh faktor

pemicu penyakitnya.

Page 3: Home Visit HT Gery

3

Klinik Dokter Keluarga FK UWKS

Berkas Pembinaan Keluarga No RM : 15027169

Puskesmas Urangagung - Sidoarjo Nama KK : Tn. L

Tanggal kunjungan pertama kali 08 April 2015,

Nama pembina keluarga: Yudi Siswanto Wijaya,S.ked

Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali

selesai satu periode pembinaan )

Tanggal Tingkat

Pemahama

n

Paraf

Pembimbing

Paraf Keterangan

Page 4: Home Visit HT Gery

4

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. L

Alamat lengkap : Jalan Kebonagung RT 08/RW 02, Kecamatan

Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

Bentuk Keluarga : nuclear family

Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu

rumah

No Nam

a

Keduduka

n

keluarga

L/P Umur

(tahun

)

Pendidika

n

Pekerjaa

n

Penderit

a Klinik

Ket

1 Tn. L KK L 60 Tamat SD Sopir T -

2 Ny. T Istri P 55 Tamat SD Ibu rumah

tangga

Y -

3. Sdr. F Anak L 21 Kuliah Mahasiswa T

4. An. B Anak L 13 SMP Pelajar T

Sumber : Data Primer, April 2015

Page 5: Home Visit HT Gery

5

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA

BAB 2

STATUS PENDERITA

A. PENDAHULUAN

Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil pada penderita perempuan

dewasa berusia 46 tahun dengan Hipertensi yang berada di wilayah puskesmas

Kebonagung, Kabupaten Sidoarjo. Kasus hipertensi merupakan salah satu kasus

yang berhubungan dengan metabolik dan sering didapat pada usia tua, masih

sebuah problema apakah karena kesalahan gaya hidup atau memang adanya

riwayat turunan darah tinggi. Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk

memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai

pengalaman di lapangan.

B. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny T

Umur : 46 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Tamatan SD

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kebonagung RT 08/RW 02,Kecamatan

Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

Suku : Jawa

Tanggal periksa : 08 April 2015

Page 6: Home Visit HT Gery

6

C. ANAMNESIS ( Autoanamnesis)

1. Keluhan Utama: Nyeri kepala

2. Riwayat Penyakit Sekarang:

Penderita mengeluh nyeri kepala kambuh-kambuhan sejak 5 tahun

yang lalu, memberat sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lainnya adalah nyeri

tengkuk dan badan pegal. Penderita mengalami hal ini pada saat terlalu lelah

dan banyak pikiran yang mengganggu,. Pada saat 1 tahun yang lalu penderita

mengalami nyeri kepala yang hebat lalu diperiksakan ke RSUD. Hasil dari

berobat ke RSU didapatkan tekanan darah pasien selalu tinggi 160/90.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien

pernah melakukan pengobatan TB selama 6 bulan dan sudah sembuh. Riwayat

penyakit kencing manis, batuk lama disangkal oleh penderita.

4. Riwayat Penyakit Keluarga:

Ibu penderita memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Kakek penderita memiliki riwayat kencing manis.

Dua saudara kandung memiliki riwayat kencing manis

5. Riwayat Kebiasaan :

Penderita memiliki kebiasaan makan jenis makanan yang

mengandung garam dan lemak seperti makan masakan yang terlalu asin.

Penderita dulu pernah memiliki kebiasaan minum kopi, namun

akhir akhir ini sudah berhenti. Untuk kebiasaan meminum air putih

penderita meminum antara 2-4 gelas sehari.

Penderita tidak pernah olahraga

Page 7: Home Visit HT Gery

7

6. Riwayat Sosial Ekonomi :

Community : penderita tinggal disebuah rumah yang berada di dalam

daerah perkampungan berpenghuni 4 orang, Tn.L ,Ny S, Sdr F, An B

kondisi rumah berlantai keramik dan berdinding tembok, kebutuhan rumah

tangga tersebut dipenuhi dari hasil menjual sayur, pasien tidak bisa

menyebutkan berapa hasil yang didapatkan.

Neighborhood : keadaan tempat tinggal perumahan pasien adalah di

perkampungan, jarak antar rumah sempit.

Home : sirkulasi udara baik, namun pencahayaan kurang,

kebersihan rumah terjaga

Hobby  : Tidak ada

Occupation : Ibu Rumah Tangga

Diet : Pasien mengatur pola makan namun tidak jarang pasien

tidak dapat mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi.

D. ANAMNESIS SISTEM

1. Kulit : warna kulit sawo matang, kulit gatal (-)

2. Kepala : sakit kepala (-), pusing (-), rambut kepala tidak rontok,

luka pada kepala (-), benjolan/borok di kepala (-)

3. Mata : pandangan mata berkunang-kunang (-), penglihatan

kabur (-/+), ketajaman kanan lebih baik daripada kiri

4. Hidung : tersumbat (-), mimisan (-)

5. Telinga : pendengaran berkurang (-), berdengung (-), keluar cairan (-)

6. Mulut : sariawan (-), mulut kering (-), lidah tidak terasa pahit

7. Tenggorokan : sakit menelan (-), serak (-)

8. Pernafasan : sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi (-), batuk darah

(-)

Page 8: Home Visit HT Gery

8

9. Kadiovaskuler : berdebar-debar (-), nyeri dada (-)

10. Gastrointestinal : mual (-), muntah (-), diare (-), nafsu makan menurun

(+), nyeri perut (-), BAB tidak ada keluhan

11. Genitourinaria : BAK lancar

12. Neuropsikiatri : Neurologik : kejang (-), lumpuh (-)

Psikiatrik : emosi stabil, mudah marah (-)

13. Muskuloskeletal : kaku sendi (-), nyeri tangan dan kaki (-), nyeri otot (-)

14. Ekstremitas : Atas : bengkak (-), sakit (-)

Bawah : bengkak (-), sakit (-)

E. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum

Baik, kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6

2. Tanda Vital dan Status Gizi

Tanda Vital

Tekanan darah : 140/90mmHg

Nadi :92x/menit, reguler

Pernafasan: 24x/menit

Suhu :36,5 oC

Status Gizi (Indeks Masa Tubuh):

BB : 60 kg

TB : 150 cm

Status Gizi : 26,6

3. Kulit

Warna : Sawo matang

Page 9: Home Visit HT Gery

9

Kepala : Kesan normal, tidak ada luka, rambut (+) tipis tidak mudah

dicabut, warna hitam.

4. Mata

Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), warna

kelopak (coklat kehitaman), secret (-/-), IOL (+/-)

5. Hidung

Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),

hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)

6. Mulut

Bibir pucat (-)

7. Telinga

Kesan normal

8. Tenggorokan

Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)

9. Leher

Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid

10. Thoraks

Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)

- Cor : I : ictus cordis tak tampak

P : ictus cordis teraba ICS V Midclavicular line sinistra

P : batas kiri atas :ICS II Midclavicular line sinistra

batas kanan atas :ICS II Parasternal line sinistra

batas kiri bawah :ICS VI Midclavicular line sinistra

batas kanan bawah :ICS V Parasternal line sinistra

Page 10: Home Visit HT Gery

10

batas jantung kesan tidak melebar

A: S1,S2 tunggal, murmur (-)

- Pulmo:

I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri

P : gerak nafas simetris

P : sonor/sonor

A: suara dasar vesikuler (+/+)

suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)

11. Abdomen

I :flat

P :supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba

P :timpani seluruh lapang perut

A :peristaltik (+) normal

12. Ektremitas: palmar eritema(-/-)

13. Sistem genetalia: dalam batas normal

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tidak dilakukan

G. RESUME

Seorang penderita perempuan dewasa berusia 46 tahun dengan keluhan

hipertensi. Penderita terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi sejak 5 tahun

yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan yang asin dan

berlemak. Pasien memiliki riwayat minum obat amlodipin 5mg 1x1 dan

neurobion 2x1 tablet

Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran komposmentis, keadaan

umum baik. Vital sign, tekanan darah: 140/90mmhg, nadi: 92x/menit,

respiration rate 24x/menit, suhu 36.5oc.

Page 11: Home Visit HT Gery

11

G. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS

Diagnosis Biologis

Hipertensi JNC 7 grade 1

Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya

1. Kemauan mengatur porsi dan jenis makanan yang sehat masih rendah

2. Kemauan untuk berolahraga masih kurang

H. PENATALAKSANAAN

Prinsip penatalaksanaan penderita hipertensi adalah:

1. Modifikasi gaya hidup

Di samping pengobatan farmakologis, modifikasi kebiasaan hidup

selalu harus dilakukan pada pentalaksanaan penderita hipertensi,

meskipun cara ini tidak dapat dilakukan sebagai cara tunggal untuk

setiap derajat hipertensi, akan tetapi bermanfaat dalam menurunkan

TD, memperbaiki efikasi obat antihipertensi dan cukup potensial

dalam menurunkan faktor risiko kardiovaskuler, disamping murah dan

efek sampingnya minimal. Modifikasi kebiasaan hidup untuk

pencegahan dan penatalaksaan hipertensi adalah sebagai berikut :

1. Menurunkan berat badan ( index masa tubuh diusahakan

18,5-24,9 kg/m2) diperkirakan menurunkan TDS 5-20mmhg/10kg

penurunan berat badan

2. Diet dengan asupan cukup kalium dan kalsium dengan

mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur, rendah lemak hewani

dan mengurangi asam lemak jenuh diharapkan menurunakn TDS

8-14mmhg

3. Mengurangi konsumsi natrium tidak lebih dari

100mmol/hari (6gram Nacl)

4. Meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan berjalan

minimal 30 menit

Page 12: Home Visit HT Gery

12

2. Pengobatan farmakologi

Menurut JNC 7, uji klinis dengan menggunakan berbagai obat

penurun tekanan darah termasuk penghambat ACE, antagonois

angiotensin, antagonis CA, penyekat beta dan diuretika golongan tiazid

ternyata semuanya dapat menurunkan komplikasi hipertensi. Diuretika

golongan tiazid terbukti dapat digunakan untuk prevensi komplikasi

kardiovaskuler pada penderita hipertensi, meningkatkan efikasi obat

anti hipertensi yang lain dan harganya lebih terjangkau. Sehingga

diuretika golongan tiazid dianjurkan sebagai pengobatan awal

hipertensi, sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan kelas obat

yang lain, kecuali jika ada indikasi untuk menggunakan obat kelas lain

sebagai pengobatan awal.

J. FLOW SHEET

Nama : Ny.T

Diagnosis : Hipertensi grade 1

No Tanggal Tekanan darah

Nadi RR Keadaan penyulit

Penanganan

1 08/4/2015 140/90 92 24 Pola makan yang

kurang sehat

Motivasi pentingnya makanan

tinggi serat rendah lemak

2 10/4/2015 140/90 88 24

Page 13: Home Visit HT Gery

13

BAB 3

IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

A. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Biologis

Keluarga terdiri dari penderita,dan istrinya, mereka saling

membantu dan menasehati.

2. Fungsi Psikologis

Fungsi psikologis yang dinilai dalam laporan home visit ini adalah

penderita. Ny. T tinggal serumah dengan suami (Tn. L), Hubungan

keluarga mereka terjalin cukup akrab, permasalahan-permasalahan yang

dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara mereka

cukup dekat antara satu dengan yang lain. Anak mereka sudah bekerja

namun masih sempat meluangkan waktu bersama penderita beserta ibu.

Sehari-hari penderita lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

membersihkan rumah dan memasak.

Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan bersama

Tn. L, dipecahkan secara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta

dibiasakan sikap saling tolong menolong baik fisik, mental, maupun jika

ada salah seorang di antaranya yang menderita kesusahan.

3. Fungsi Sosial

Dalam masyarakat, penderita dan suami hanya sebagai anggota

masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam

masyarakat. Penderita lebih sering keluar kerja, dan istri penderita lebih

sering di rumah. Dalam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan

masyarakat di sekitamya seperti halnya anggota masyarakat yang lain.

Page 14: Home Visit HT Gery

14

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan

Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari Tn. L yang bekerja

sebagai penjual sayur dan juga bantuan dari anak-anaknya.Penghasilan

tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan,

minum dan iuran listrik menggunakan uang yang ada. Untuk kebutuhan air

dengan menggunakan pompa air. Untuk memasak menggunakan kompor gas

dengan tabung gas LPG 12kg. Makan sehari-hari dengan lauk ayam, daging,

ikan, tahu, tempe, buah dan frekuensi makan 2-3 kali sehari. Penderita belum

memiliki kartu BPJS untuk berobat (sedang diurus) dan terkadang

menggunakan dana sendiri.

5. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi

Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga bila mengalami

kesulitan atau masalah penderita sering bercerita kepada istrinya.

B. APGAR SCORE

ADAPTATION

Penderita selalu menceritakan apa yang dikeluhkan kepada suami, dan selalu

mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya atas masalah yang dihadapi

penderita, baik dukungan moral, spiritual, dan memberi motivasi untuk rajin minum

obat dan kontrol ke puskesmas, sekaligus meyakinkan penderita bahwa penyakitnya

bisa dikontrol sehingga pasien tetap bisa beraktifitas.

PARTNERSHIP

Penderita kerap membicarakan dengan suami dan anak-anaknya. Begitu pula

bila suami maupun anak-anak penderita mengalami masalah selalu dibicirakan

dengan penderita.

Page 15: Home Visit HT Gery

15

GROWTH

Penderita juga senang dengan berbagai ide-ide pemacahan masalah yang

dikemukakan oleh keluarga penderita pada penderita

.AFFECTION

Penderita merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga

cukup baik meskipun ia sering juga sempat berselisih pendapat mengenai hal-hal

sepele, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik.

RESOLVE

Penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan

dari keluarganya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena kedua anak

harus bekerja diluar kota.

APGAR Ny. T Terhadap Keluarga Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik

Setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga selalu

dipecahkan oleh penderita dan beserta istri.

Page 16: Home Visit HT Gery

16

APGAR Tn. L Terhadap Keluarga Sering/selalu

Kadang-kadang

Jarang/tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Ny. T tidak bekerja hanya menemani suami. Tn.L dengan suami

selalu memiliki banyak waktu untuk berkumpul dan berbincang dengan

keluarga.

Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik

Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn.L adalah 35,

sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Tn.L adalah 10 Hal ini

menunjukkan bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki Tn.B dan anggota

keluarganya dalam keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga

tersebut terjalin baik.

Page 17: Home Visit HT Gery

17

C. SCREEM

SUMBER PATHOLOGY KET

Sosial Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat cukup.

+

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan sehari-hari baik dalam keluarga maupun di lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll. Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan kesopanan

+

ReligiusAgama menawarkan

pengalaman spiritual yang baik untuk ketenangan individu yang tidak didapatkan dari

yang lain

Pemahaman agama cukup. +

Ekonomi Ekonomi keluarga ini tergolong ekonomi menengah, untuk kebutuhan primer sudah bisa terpenuhi.

+

Edukasi Pendidikan anggota keluarga sudah cukup memadai, dengan terbukti semua anak-anak penderita telah menyelesaikan pendidikan s1

+

MedicalPelayanan kesehatan

puskesmas memberikan perhatian khusus terhadap

kasus penderita

Cukup Mampu membiayai pelayanan kesehatan yang lebih baik. Dalam mencari pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya menggunakan Puskesmas atau langsung berobat ke Puskesmas Sukodono

+

Page 18: Home Visit HT Gery

18

D. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Alamat lengkap : Jalan raya Kebonagung RT08/RW02, Kecamatan

Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

Bentuk Keluarga : nuclear Family

Diagram 1. Genogram Keluarga Tn.B

Dibuat tanggal 08 April 2015

Sumber : Data Primer,04 April 2015

Page 19: Home Visit HT Gery

19

= Meninggal

= Meninggal

= Penderita

E. Informasi Pola Interaksi Keluarga

Keterangan : : hubungan baik

: hubungan tidak baik

Hubungan antara Tn.L dan keluarganya baik dan dekat. Antara penderita dengan

anak-anaknya juga dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau

hubungan buruk antar anggota keluarga.

F. Pertanyaan Sirkuler

Page 20: Home Visit HT Gery

20

1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh suami penderita

dan anak-anak penderita?

Jawab :

Suami penderita menganjurkan untuk segera berobat ke puskesmas atau

ke RSUD. Anak penderita yang kedua juga kadang ikut mengantarkan

penderita berobat ke puskesmas. Ketika suami bertindak seperti itu apa

yang dilakukan penderita?

Jawab :

Ny. T mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya. Penderita juga

bersedia untuk ditemani suami untuk berobat

2. Ketika ibu dan ayah seperti itu apa yang dilakukan anggota keluarga yang

lain?

Jawab :

Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut

ke puskesmas menemani penderita.

3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?

Jawab :

Dibutuhkan ijin Tn. L sebagai kepala keluarga. jika tidak ada Ny. T dapat

menggantikan untuk memberikan ijin.

4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?

Jawab :

Anggota keluarga yang dekat dengan penderita adalah Tn. L.

5. Selanjutnya siapa?

Jawab :

Selanjutnya adalah anak-anak.

6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?

Jawab : tidak ada

Page 21: Home Visit HT Gery

21

BAB 4

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

A. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga

1. Faktor Perilaku Keluarga

Ny. T adalah ibu rumah tangga, keseharian penderita membersihakn

rumah dan menyelesaikan tugas-tugas rumah yang lain.

Penderita juga memiliki kebiasaan yang kurang sehat yaitu dengan

makan-makanan yang asin-asin dan berlemak seperti goreng-gorengan, gulai

kambing dan sate kambing. Keluarga penderita mengetahui bahwa hal itu

sangat tidak sehat bagi penderita, suami juga sering memperingatkan kepada

penderita. Namun penderita tetap memakan makanan yang kurang sehat

seperti itu. Penderita berdalih tidak apa-apa makan yang berlemak namun

tidak setiap hari dan belum ada keluhan fisik.

Penderita minum kopi setiap hari. Penderita mengetahui bila

meminum kopi setiap hari tidak baik bagi kesehatan tubuh, namun penderita

tetap tidak muncul keluhan-keluhan tanda darah tinggi.

Selain itu penderita juga mengaku bila dirumah sedang sendirian atau

tidak ada teman untuk mengobrol, yang dilakukan hanya tidur, tidak bisa

bersepeda jauh lagi,penderita kerap mengeluh kepala sakit dan nyeri pada

tengkuk, dan jika diperiksa tensi penderita mengalami kenaikan tekanan

darah.

2. Faktor Non Perilaku

Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga

ekonomi ke menengah ke bawah. Keluarga ini sumber penghasilan dari

berdagang yang harus cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Rumah yang dihuni keluarga ini sudah cukup memadai menurut

kesehatan, Pencahayaan ruangan kurang, sedikit ventilasi, Tempat memasak

Page 22: Home Visit HT Gery

22

yang ada di bagian belakang rumah yang sempit dan tidak ada ventilasi

membuat asap dari memasak bercampur didalam rumah. Pembuangan limbah

keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga

dialirkan ke septic tank. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan

sampah yang ada di sekitar rumah dan dibakar.

B. Identifikasi Lingkungan Rumah

Gambaran Lingkungan

Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di perkampungan berukuran 15 x

10m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya.Memiliki teras yang

berukuran 2x2 m2di depan rumahnya yang digunakan untuk garasi mobil.

Terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi yang memilki

fasilitas jamban.Terdiri dari 1 pintu keluar di depan. Jendela di ruang tamu

ada 4 buah.Untuk kamar tidur dan dapur kurang pencahayaan. Sehingga

ventilasi dan pencahayaan masih kurang. Lantai rumah sudah diubin semua.

Atap rumah tersusun dari plafon. Dinding rumah terbuat dari tembokdan

dicat. Perabotan rumah tangga lengkap. Sumber air untuk kebutuhan sehari-

harinya keluarga ini menggunakan mesin pompa air. Secara keseluruhan

kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan

kompor gas dengan tabung 12kg.

Page 23: Home Visit HT Gery

23

Gambar 3.1 Denah Rumah penderitaSumber: Data Primer April 2015

Halaman

Ruang tidur1

Ruang tidur2

Ruang tidur3

Kamar Mandi

Ruang Tamu

Dapur Ruang Keluarga

Loro

ng

Page 24: Home Visit HT Gery

24

BAB 5

DAFTAR MASALAH

A. Masalah aktif :

1. Hipertensi etcausal faktor makanan psikis

2. Tingkat ekonomi keluarga yang tergolong menengah ke bawah

3. Gaya hidup penderita yang masih kurang sehat

B. Faktor resiko :

1. Keinginan untuk makan-makanan yang tinggi garam

2. Tekanan stres saat tidak ada teman dan aktifitas bersepeda

DIAGRAM PERMASALAHAN PENDERITA

(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah

kesehatan yang ada dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam

kehidupan penderita)

Ny.T (penderita)

Tingkat ekonomi menengah kbawah

Kebiasaan makanan tinggi

garam dan konsumsi cafein

Gaya hidup yang kurang berolahraga,

Page 25: Home Visit HT Gery

25

BAB 6

PATIENT MANAGEMENT

A. PATIENT CENTERED MANAGEMENT

1. Support Psikologis

Penderita memerlukan dukungan psikologis dikarenakan penderita

sudah tidak memiliki kesibukan rutin tidak seperti saat muda dulu, Penderita

didukung dengan cara :

a. Memberikan perhatian pada berbagai aspek masalah yang dihadapi.

b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.

c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.

Pendekatan Spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan

YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada

Tuhan YME.

Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal

yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi

kondisi sosial, dapat dijadikan titik tolak program terapi psikososial.

2. Penentraman Hati

Menentramkan hati diperlukan penderita dengan problem psikologis

antara lain yang disebabkan oleh berkurangnya aktifitas rutin sehari-hari

yang dikarenakan purna tugas dan dikarenakan gangguan kesehatan.

Menentramkan penderita dengan memberikan edukasi tentang

penyakitnya bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi dengan cara

berkumpul dengan anak-anaknya atau mengikuti kegiatan kesehatan

seperti posyandu desa,sehingga memiliki banyak teman dan tidak merasa

kesepian.

Page 26: Home Visit HT Gery

26

3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri

Dokter perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada penderita

bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaannya. Selain itu juga

ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan

dalam jadwal kontrol ke tenaga kesehatan yang dianjurkan dan hal-hal yang

perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.

4. Pengobatan

Adapun penatalaksanaan penderita hipertensi sudah dijelaskan pada

bab-bab sebelumnya dengan prinsip farmakologis dan nonfarmakologis.

5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan

Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi

kesehatan yaitu dengan menyarankan penderita untuk mengikuti acara

kesehetan seperti posyandu lansia, agar bisa selalu mengkontrol tekanan

darah, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Selain itu

juga membuat penderita memiliki banyak teman, sehingga membuat

penderita tidak tertekan karena sendirian.

Page 27: Home Visit HT Gery

27

BAB 7

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Segi Biologis :

a. Ny.T adalah penderita dewasa dengan hipertensi

b. Ny T memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung

garam dan lemak

2. Segi Psikologis :

a. Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin cukup akrab, harmonis,

dan hangat.

b. Pengetahugan dan pelaksanaan akan pentingnya gaya hidup sehat masih

kurang

c. Intake makanan tinggi garam masih tinggi.

3. Segi Sosial :

a. Problem komunikasi menjadi faktor permasalahan dikeluarga ini.

4. Segi fisik :

a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny. T cukup sehat.

B. SARAN

1. Untuk masalah medis (Hipertensi) dilakukan langkah-langkah :

a. Preventif : untuk penderita penyakit hipertensi dapat dicegah dengan

menjaga jumlah makanan yang mengandung banyak garam. Serta

memperbanyak gerak aktifitas fisik, kemudian mengkontrol stres,

meningkatkan asupan buah dan sayur.

b. Promotif : edukasi kepada pasien hipertensi adalah untuk selalu

mengukur tekanan darah secara berkala, sebab penyakit hipertensi

Page 28: Home Visit HT Gery

28

adalah penyakit sistemik yang memiliki resiko komplikasi pada

banyak organ.

c. Kuratif : untuk penderita hipertensi, langkah-langkah penangaan

dengan cara medikamentosa dan non medikamentosa. Non

medikamentosa bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup,

kemudian untuk medikamentosa dianjurkan untuk meminum obat

hipertensi agar tekanan darah dapat selalu dijaga pada tekanan yang

aman.

d. Rehabilitatif : Memberikan semangat kepada penderita, karena

penyakit ini merupakan suatu penyakit idiopatik dan bisa terkena

pada banyak orang, yang terpenting adalah untuk selalu menjaga

agar tekanan darah dalam batas yang aman.

2. Untuk masalah Sosial, dilakukan langkah-langkah :

a. Promotif : Memberikan saran dan dukungan kepada penderita, bahwa

sesudah pensiun dari kedinasan masih banyak pekerjaan yang bisa

dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti mengikuti acara warga

yang berada di dekat rumah penderita. Memperbanyak komunikasi

dengan anak dan cucu, agar waktu-waktu luang dapat terisi dengan

berkomunikasi.

Page 29: Home Visit HT Gery

29

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKABawazier,A. Lucky.2008. Lima Puluh Masalah Kesehatan Di Bidang Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Pusat Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta

Doenges,Marilynn E. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta.

Drs Kusno, Waluyo, 2001. Sistem Kardiovaskuler gangguan dan penyakitnya. Puri Delco. Bandung

Mansjor Aris,2001,  Kapita Selekta Kedokteran. EGC. Jakarta Nursalam. 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Selama medika. Surabaya. 

Notoatmojo, Soekidjo.(2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta

Prof. Dr. Sudarman Danim. 2003, Riset keperawatan, sejarah dan metodologi. EGC. Jakarta Robbins,2004. Buku Ajaran Patologi,ed 7, vol.2. EGC. Jakarta

Suryohidoyo, Purnomo, 2007. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Mulekular. PuriDelco. Bandung

Smeltzer, 2002,  Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.

Sutanto, 2010. Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes. Yogyakarta : CV

Andi.Soekidjo,Notoatmodjo,2003,  Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.

Wahyu, 2009. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Puri Delco. Bandung

Azwar, A. 1996.  Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Yayasan PenerbitIkatan Dokter Indonesia.

T i m F i e l d L a b F K U N S . 2 0 1 1 . Ketrampilan Kedokteran Keluarga: Kunjungan Pasien di Rumah (Home Visit). Surakarta: FK UNS Press.

Page 30: Home Visit HT Gery

30

LAMPIRAN

Page 31: Home Visit HT Gery

31

Page 32: Home Visit HT Gery

32

Page 33: Home Visit HT Gery

33