BAB III NCP Fraktur.doc

download BAB III NCP  Fraktur.doc

of 6

description

kmb

Transcript of BAB III NCP Fraktur.doc

B

II. PERENCANAANNoDiagnosa KeperawatanPerencanaan

TujuanIntervensiRasional

12345

1.Gangguan rasa nyaman : nyeri sedang berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan dan sindroma kompartemen, yang ditandai dengan :DS :

klien mengatkan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak dan saat ganti balutan

klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki digerakan

DO :

klien dengan fractur tertutup femur sinistra 1/3 proksimal long obloque displaced

klien terlihat meringis saat kaki digerakan dan ganti balutan

skala nyeri 3 (nyeri sedang) (skala 0-5)

TD 130 / 80 mmHg

Nadi 86 x menit

Respirasi 22 x menitTupan :Nyeri hilang.Tupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 hari di harapkan nyeri berkurang, dengan kriteria :

Klien mengatakan nyeri berkurang. Skala nyeri menjadi 2 dari skala nyeri 0-5 Tanda-tanda vital dalam batas normal TD = 120/80 mmHg

RR = 16-24 x/menit

N = 60-80 x/menit

S = 36,5-37,50 C

Klien dapat melakukan teknik distraksi dan relaksasi yang tepat.

1. Atur posisi tidur yang nyaman sesuai dengan keinginan klien.2. Observasi tanda-tanda vital setiap 6 jam.3. Tinggikan dan sokong ekstremitas yang mengalami fraktur dan dislokasi dengan menggunakan bantal dan selimut.4. Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi : nafas dalam ketika rasa nyeri timbul. 5. Anjurkan klien untuk melakukan teknik distraksi dengan cara membaca koran atau mendengarkan radio.6. Berikan obat analgetik : Kaltrofen 2 x 1 ml/1 amp (IM) jam 09.00 WIB dan 21.00 WIB.7. Kaji ulang tingkat nyeri klien.1. Memberikan rasa kenyamanan bagi klien.2. Untuk mengetahui perkembangan dan keadaan klien.3. Menyokong dan meninggikan ekstremitas yang mengalami fraktur dan dislokasi dapat memperlancar aliran darah ke jantung (venous return) sehingga reseptor nyeri tidak terangsang.

4. Teknik relaksasi akan menghambat reseptor nyeri di dorsal horn sehingga nyeri berkurang.5. Distraksi bekerja di corteks cerebri dengan cara mengalihkan perhatian persepsi kepada hal-hal yang lain.6. Dengan memberikan obat analgetik, efek obat akan menekan reseptor nyeri di dorsal horn.7. Dengan mengkaji tingkat nyeri klien, dapat diketahui dan ditentukan langkah selanjutnya.

2 Keterbatasan mobilitas fisik b.d immobilisasi ditandai dengan

DS :

klien mengatkan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak dan saat ganti balutan

klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki digerakan

DO :

klien dengan fractur tertutup femur sinistra 1/3 proksimal long obloque displaced

Klien dalam tahap mobilisasi duduk

klien dalam pemenuhan ADL dibantu keluarga

dilakukan operasi ORIF BP

Tupan :Mobilitas fisik maksimalTupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 hari diharapkan dapat melakukan mobilitas fisik dengan bantuan minimal, dengan kriteria :

Klien mengetahui tentang pentingnya perawatan diri.

Klien mampu melakukan akltivitas sendiri.

Klien dan keluarga memahami tentang pentingnya melakukan latihan mobilisasi fisik bagi kesehatan.

Terpeliharanya posisi fungsional pada tulang yang fraktur dan sendi yang dislokasi. Klien mampu melakukan pergerakan secara aktif dan pasif tanpa ada perasaan takut pada extremitas yang sehat. ADL klien terpenuhi seperti makan, minum, personal hygiene (mandi, gosok gigi, cuci rambut).

1. Berikan pejelasan pada klien dan keluarga tentang kondisi klien dan pentingnya pemenuhan ADL bagi klien.2. Anjurkan kepada keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan ADL klien setiap hari.3. Bantu dan fasilitasi klien dalam memenuhi ADL nya.4. Berikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga tentang pentingnya melakukan latihan mobillisasi fisik.5. Ajarkan dan demonstrasikan pada klien dan keluarga cara melakukan mobillisasi fisik baik secara aktif maupun pasif ditempat tidur.6. Dorong klien untuk melakukan latihan mobilisasi fisik pada daerah ekstremitas yang tidak sakit secara rutin setiap hari.7. Anjurkan pada klien untuk meminimalkan pergerakan pada daerah yang terpasang ORIF1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien dan keluarga2. Dengan melibatkan pihak keluarga untuk membantu memenuhi kebutuhan ADL diharapkan ADL terpenuhi.3. Memenuhi kebutuhan yang tidak bisa sendiri4. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada klien dan keluarga sehingga klien dapat termotivasi untuk melakukan latihan mobillisasi fisik.5. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang cara-cara melakukan mobillisasi fisik yang baik dan benar.6. Mencegah kontraktur7. Mencegah displaced tulang

3Risiko terganggunya perfusi jaringan b.d emboli lemak pada pembuluh darah

DS :

-

DO :

Closed Fractur Femure Sinistra 1/3 Proksimal Long Obloque Displaced

Akral hangat

TD 130 / 80 mmHg

Nadi 86 x menit

Respirasi 22 x menit

Kesadaran kompos mentis

Tupan Perfusi jaringan optimalTupen :

Setelah dilakukan perawatan selam 2 hari, diharapkan tidak ada tanda-tanda penurunan perfusi jaringan, dengan kriteria :

Kesadaran kompos mentis Tanda-tanda vital dalam batas normal

TD = 120/80 mmHg

RR = 16-24 x/menit

N = 60-80 x/menit

S = 36,5-37,50 C

Akral hangat

1. Pantau TTV setiap 6 jam terutama pernapasan dengan adanya stridor, retraksi sianosis sentral2. Auskultasi bunyi napas

3. Intruksikan dan bantu napas dalam dan batuk

4. Observasi adanya penurunan kesadaran, kegelisahan, bicara kacau5. Observasi hasil lab terutama AGD, pH darah

1. Mengetahui keadaan umum klien dan mengetahui adanya insufisiensi pernapasan2. Perubahan bunyi sebagai indikasi adanya komplikasi pernapasan

3. meningkatkan ventilasi alveolar dan perfusi

4. Mengidentifikasi mungkinnya penurunan oksigen ke otak

5. Mengetahui kecukupan oksigen dalam darah

4.

Risiko infeksi b.d. inadekuatnya pertahanan primer : kerusakan kulit ditandai dengan :

DS : -

DO :

Terdapat luka pos operasi ORIF Bp pada paha kiri

Luka operasi sepanjang 20 cm, keadaan kering

Terpasang drain dengan pengeluaran cairan berwarna merah kecoklatan

leukosit tanggal 7 desember 8400 ribu/mm3 Suhu 36,8 oC

Tupan :

Infeksi tidak terjadi.

Tupen :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 hari, diharapkan tanda-tanda infeksi tidak terjadi, dengan kriteria :

Luka kering.

Pus (-).

Verban balutan tertutup rapi, dan bersih

Tanda-tanda infeksi tidak terjadi seperti dolor, rubor, tumor, kalor dan fungsiolaesa.

TTV dalam batas normal,

TD = 120/80 mmHg

RR = 16-24 x/menit

N = 60-80 x/menit

S = 36-370 C

Hasil laboratorium normal : Leukosit 3,8-10,6 rb/mm3.

1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih.

2. Observasi tanda-tanda vital setiap 6 jam3. Observasi tanda-tanda infeksi pada luka seperti dolor, rubor, tumor, kalor dan infungsiolaesa setiap ganti balutan.

4. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.

5. Ganti balutan setiap hari dengan teknik aseptik dan antiseptik.

6. Lanjutkan pemberian therapi antibiotik : Fosmycin 2 x 2 gram IV

1. Meminimalisasi masuknya kuman ke dalam tubuh.

2. Diharapkan dapt diketahui perkembangan dan keadaan klien.

3. Mengetahui tanda infek secara dini supaya mendapatkan therapi yang lebih cepat dan tepat.

4. mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan

5. Mencegah terjadinya infeksi pada luka6. Antibiotik berfungsi membunuh mikroorganisme yang dapat menimbulkan infeksi pada luka operasi

5Risiko perubahan eliminasi : konstipasi b.d penurunan motilitas usus ditandai dengan :

DS :

klien mengatkan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak dan saat ganti balutan

klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki digerakan

DO :

klien dengan fractur tertutup femur sinistra 1/3 proksimal long obloque displaced

Klien dalam tahap mobilisasi duduk

Klien terlihat hanya berbaring saja

Klien mengatakan BAB nya keras sejak 2 hari yang laluTupan :

BAB lancarTupen :

Tupen :

Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari diharapkan klien dapat BAB dengan lancar dengan konsistensi lunak, dengan kriteria :

Klien dan keluarga mengetahui tentang jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi.

BAB lancar dan normal (1-2 x/hari) dengan warna kuning, konsistensi lembek dan bau khas feces.

Tidak terjadi distensi pada abdomen. Hasil auskultasi peristaltik usus normal 5-35 x/menit1. Anjurkan pada klien untuk lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan seperti pepaya dan lebih banyak mengkomsumsi sayuran yang tinggi serat.

2. Anjurkan pada klien untuk melakukan pergerakan yang melibatkan daeerah abdomen seperti miring kanan dan miring kiri.

3. Anjurkan pada klien agar banyak minum air putih yang lebih banyak/ adekuat.

4. Berikan obat supositoria dan pencahar : Dulcolax 1x1 peranus sesuai instruksi dokter jika diperlukan

1. Makanan tinggi serat akan menarik cairan dari lumen usus, sehingga feces konsistensinya lembek danm mudah untuk dikeluarkan.

2. Membantu peningkatan peristaltik usus sehingga feces dapat keluar dengan lancar.

3. Meningkatkan kandungan air dalam feces sehingga pengeluaran feces akan lancar.4. Dulcolax sebagai obat pencahar sehingga dapat membantu pengeluaran feces supaya lancar untuk keluar.

6Risiko terjadinya kontraktur sendi dan atropi otot b.d tirah baring lama ditandai oleh :

klien mengatkan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak dan saat ganti balutan

klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki digerakan

DO :

klien dengan fractur tertutup femur sinistra 1/3 proksimal long obloque displaced

Klien dalam tahap mobilisasi duduk

dilakukan operasi ORIF BP pada daerah femur

klien terlihat hanya berbaring saja

Tupan ROM maksimal dan kekuatan otot masimal serta kontraktur dan atropi tidak terjasiTupen

Setelah dilakukan perawatan selama 2 hari, diharapkan tanda-tanda konterakur dan atropi tidak ada dengan kriteria :

Pada sendi yang sehat ROM maksimal

Tidak ada sakit pada saat menggerakan sendi

Tidak ada penurunan tonus otot1. Berikan penjelasan pentingnya melakukan ROM

2. Anjurkan dan ajarkan klien untuk melakukan ROM baik secara aktif maupun pasif3. Latih otot secara isometrik

4. Libatkan keluarga dalam aktivitas klien1. Menigkatkan pengetahuan klien dan keluarga

2. Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang serta mencegah terjadinya kontraktur sendi3. Meningkatkan tonus dan kekuatan otot

4. Keluarga merupakan oranga terdekat dan terlama bersama klien

7Risiko terganggunya integritas kulit : dekubitus b.d penekanan lama pada satu sisi ditandai dengan :

klien mengatkan nyeri pada daerah paha kiri jika bergerak dan saat ganti balutan

klien mengatakan nyeri bertambah jika kaki digerakan

DO :

klien dengan fractur tertutup femur sinistra 1/3 proksimal long obloque displaced

Klien dalam tahap mobilisasi duduk

Klien terlihat hanya berbaring saja

Daerah bokong bersih dan kering, tidak ada kemerahan maupun lecet

Tupan Integritas kulit terpelihara

Tupen :

Setelah dilakukan perawatan selam 2 hari, diharapkan tanda-tanda dekubitus tidak terjadi, dengan kriteia:

Tidak ada kemerahan pada daerah yang tertekan terutama bokong dan tumit

Tidak teraba panas pada daerah tertekan

Tidak terdapat lecet pada daerah tertekan1. Kaji keadaan integumen, terutama daerah bokong dan tumit terhadap kemerahan dan lecet serta perasaan panas2. Anjurkan untuk mobilisasi duduk, miring kiri dan kanan

3. Masase kulit dan penonjolan tulang, pertahankan tempat tidur yang kering dan bebas kerutan.

4. Tingkatkan pengeringan gips dengan mengangkat line.

5. Letakkan bantalan pelindung dibawah kaki dan diatas tonjolan tulang.1. Mengetahui secara dini bila terjadi komplikasi lanjut2. Mencegah penurunan aliran darah, oksigen dan nutrisi3. Meningkatkan sirkulasi darah4. Mengurangi risiko gangguan terhadap kulit5. Mencegah terhambatnya aliran darah pada daerah tertekan