BAB III METODE PENELITIAN -...

28
Yetti Agisti, 2013 PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (2011: 3) mengartikan metode penelitian sebagai “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Nazir (2003:56) mengemukakan bahwa: Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta- fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel. Menurut Sukmadinata (2008: 54-55) terdapat tiga karakteristik utama dari survei yaitu: 1) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti: kemampuan, sikap, kepercayaan, dan pengetahuan dari populasi. 2) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi. 3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Metode penelitian survey dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari sejumlah responden atau sampel dalam penelitian. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, sehingga pada akhirnya diperoleh hasil serta kesimpulan dari penelitian. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Riduwan (2011: 54) mengatakan bahwa “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sugiyono (2011: 3) mengartikan metode penelitian sebagai “cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian survei. Nazir (2003:56) mengemukakan bahwa:

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-

fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual,

baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun

suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap

sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan

sampel.

Menurut Sukmadinata (2008: 54-55) terdapat tiga karakteristik utama dari

survei yaitu:

1) Informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk

mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti:

kemampuan, sikap, kepercayaan, dan pengetahuan dari populasi.

2) Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis

walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi.

3) Informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi.

Metode penelitian survey dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan informasi atau data dari sejumlah responden atau sampel dalam

penelitian. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis, sehingga pada akhirnya

diperoleh hasil serta kesimpulan dari penelitian.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Riduwan (2011: 54) mengatakan bahwa “populasi merupakan objek atau

subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu

berkaitan dengan masalah penelitian”. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

43

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA

Negeri se-Kota Bandung tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 10.636 orang.

Adapun rincian dari populasi penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Jumlah Peserta Didik Kelas X SMA Negeri Se-Kota Bandung

Tahun Ajaran 2012-2013

No Nama Sekolah Jumlah Peserta Didik Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1 SMA NEGERI 1 192 218 410

2 SMA NEGERI 2 201 247 448

3 SMA NEGERI 3 146 144 290

4 SMA NEGERI 4 193 310 503

5 SMA NEGERI 5 140 184 324

6 SMA NEGERI 6 186 200 386

7 SMA NEGERI 7 175 195 370

8 SMA NEGERI 8 248 234 482

9 SMA NEGERI 9 187 219 406

10 SMA NEGERI 10 200 242 442

11 SMA NEGERI 11 198 269 467

12 SMA NEGERI 12 125 197 322

13 SMA NEGERI 13 145 192 337

14 SMA NEGERI 14 134 170 304

15 SMA NEGERI 15 167 195 362

16 SMA NEGERI 16 282 292 574

17 SMA NEGERI 17 148 224 372

18 SMA NEGERI 18 270 196 466

19 SMA NEGERI 19 186 195 381

20 SMA NEGERI 20 212 184 396

21 SMA NEGERI 21 155 164 319

22 SMA NEGERI 22 250 227 477

23 SMA NEGERI 23 168 217 385

24 SMA NEGERI 24 119 204 323

25 SMA NEGERI 25 207 168 375

26 SMA NEGERI 26 120 148 268

27 SMA NEGERI 27 237 210 447

JUMLAH 4.992 5.644 10.636 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2012

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

44

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2 Sampel

Sugiyono (2011: 118) memberikan pengertian bahwa “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik proportionate stratified random sampling, yaitu teknik sampling yang

digunakan untuk populasi yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

Teknik pengambilan sampel yang diambil bertujuan agar dapat menggambarkan

secara tepat sifat populasi yang heterogen dan dilakukan dalam beberapa tahap.

3.2.2.1 Sampel Sekolah

SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga

kluster (berdasarkan passing grade input, kualitas lulusan, sarana, prasarana,

kualitas guru, dan sebagainya). Penentuan sampel sekolah dari populasi sekolah

yang berjumlah 27 sekolah diambil melalui metode persentase. Hal ini didasarkan

atas pendapat Arikunto (2010: 134) sebagai berikut:

Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-

25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut dari banyak sedikitnya data

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti

Berdasarkan pada pendapat diatas, maka dalam penelitian ini diambil

sampel sebanyak 25 %, sehingga sampel sekolah yang diambil adalah sebanyak

25 % x 27 = 6,75 dibulatkan menjadi 7 sekolah. Penentuan sampel sekolah,

diambil berdasarkan kluster SMA Negeri di Kota Bandung dengan pemilihan

sekolah setiap kluster dipilih secara acak dengan sistem diundi. Untuk jumlah

sampel sekolah ditiap kluster dihitung melalui rumus sederhana alokasi

proporsional yaitu :

nN

Nn i

i .

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah sampel seluruhnya n = jumlah populasi seluruhnya

(Riduwan, 2011: 66)

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

45

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMA N 19 Bandung

Dari rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Jumlah sekolah sampel kluster 1 = 7 : 27 x 7 = 1,81 ≈ 2 sekolah

2) Jumlah sekolah sampel kluster 2 = 6 : 27 x 7 = 1,55 ≈ 1 sekolah

3) Jumlah sekolah sampel kluster 3 = 14 : 27 x 7 = 3,63 ≈ 4 sekolah

Jadi, jumlah sampel sekolah kluster 1 yang diambil sebanyak 2 sekolah,

sekolah kluster 2 sebanyak 1 sekolah, dan sekolah kluster 3 sebanyak 4 sekolah.

Tabel 3.2

Sampel Sekolah

Berdasarkan Kluster SMA Negeri di Kota Bandung

KLUSTER POPULASI SEKOLAH SAMPEL SEKOLAH

1

SMA Negeri 2 Bandung

SMA N 3 Bandung

SMA N 4 Bandung

SMA Negeri 3 Bandung

SMA Negeri 4 Bandung

SMA Negeri 5 Bandung

SMA Negeri 8 Bandung

SMA Negeri 11 Bandung

SMA Negeri 24 Bandung

2

SMA Negeri 1 Bandung

SMA Negeri 6 Bandung

SMA Negeri 7 Bandung SMA N 6 Bandung

SMA Negeri 9 Bandung

SMA Negeri 20 Bandung

SMA Negeri 22 Bandung

3

SMA Negeri 10 Bandung

SMA Negeri 12 Bandung

SMA Negeri 13 Bandung

SMA Negeri 14 Bandung

SMA Negeri 15 Bandung

SMA Negeri 16 Bandung SMA N 14 Bandung

SMA Negeri 17 Bandung SMA N 15 Bandung

SMA Negeri 18 Bandung SMA N 17 Bandung

SMA Negeri 19 Bandung

SMA Negeri 21 Bandung

SMA Negeri 23 Bandung

SMA Negeri 25 Bandung

SMA Negeri 26 Bandung

SMA Negeri 27 Bandung

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

46

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.2.2 Sampel Peserta Didik

Setelah diperoleh sampel sekolah maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sampel peserta didik pada setiap sampel sekolah. Penentuan jumlah

sampel peserta didik dilakukan melalui perhitungan sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel peserta didik sebagai

berikut:

1. 2

dN

Nn

1)05,0.(636.10

636.102

n

1)0025,0).(636.10(

636.10

n

59,27

636.10n

3865,385 n

Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini

adalah 386 orang.

Sedangkan jumlah sampel peserta didik di tiap sekolah dilakukan secara

proporsional seperti halnya dalam mengambil jumlah sampel sekolah, dimana

memakai rumusan alokasi proportional yaitu :

nN

Nn i

i .

Keterangan :

ni = jumlah sampel menurut stratum

N = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

n = jumlah populasi seluruhnya

(Riduwan, 2011: 66)

1. 2

dN

Nn

Q

TCAC

(Riduwan, 2011: 65)

)

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

47

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel peserta didik di setiap sampel sekolah diambil secara acak di setiap

kelas yang berbeda. Berikut ini hasil perhitungan jumlah sampel peserta didik di

setiap sampel sekolah.

Tabel 3.3

Sampel Peserta Didik Kelas X

Sampel Sekolah Jumlah Peserta Didik Sampel Peserta didik

SMA N 3 Bandung 290 290/2598 x 386 = 43,09 ≈ 43

SMA N 4 Bandung 503 503/2598 x 386 = 74,73 ≈ 75

SMA N 6 Bandung 386 386/2598 x 386 = 57,35 ≈ 57

SMA N 14 Bandung 304 304/2598 x 386 = 45,17 ≈ 45

SMA N 15 Bandung 362 362/2598 x 386 = 53,78 ≈ 54

SMA N 17 Bandung 372 372/2598 x 386 = 55,27 ≈ 55

SMA N 19 Bandung 381 381/2598 x 386 = 56,61 ≈ 57

Jumlah 2598 386

3.3 Definisi Operasional Variabel

Penulis membuat penjabaran konsep variabel penelitian yang dapat

dijadikan pedoman dalam penelitian, untuk menghindari terjadinya kekeliruan di

dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti. Adapun bentuk

operasionalisasinya yaitu :

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

Persepsi adalah

pengalaman

tentang objek,

peristiwa, atau

hubungan-

hubungan yang

diperoleh dengan

menyimpulkan

informasi dan

menafsirkan pesan

(Rakhmat, 2004:

51)

Persepsi

(X1)

Jumlah skor persepsi dalam

bentuk skala likert 5 poin dengan

indikator :

1. Pengetahuan tentang program

studi IPS

2. Pengalaman peserta didik

terkait program studi IPS

3. Cakrawala berfikir peserta

didik mengenai program studi

IPS

Responden

Motivasi adalah

dorongan dan

kekuatan dalam diri

seseorang untuk

melakukan tujuan

Motivasi

(X2)

Jumlah skor motivasi dalam

bentuk skala likert 5 poin dengan

indikator :

1. Cita-cita

Responden

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

48

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data

tertentu yang ingin

dicapainya.

(Uno, 2012:8)

2. Keyakinan akan ketercapaian

cita-cita dengan memilih

program studi IPS

3. Kepercayaan akan hasil yang

akan diperoleh dari memilih

program studi IPS

4. Keyakinan akan daya tarik dari

program studi IPS

5. Usaha untuk mempelajari IPS

Lingkungan sosial,

ialah semua orang

atau manusia lain

yang mempenga-

ruhi kita.

(Purwanto, 2010:

28)

Lingku-

ngan

Sosial

(X3)

Jumlah skor lingkungan sosial

dalam bentuk skala likert 5 poin

dengan indikator :

Lingkungan Keluarga

Orang tua :

1. Kondisi sosial ekonomi

keluarga

2. Cara orang tua mendidik

3. Interaksi anak dengan orang

tua dan anggota keluarga

lainnya (interaksi dalam

rumah)

4. Fasilitas belajar yang

disediakan orang tua

Lingkungan Sekolah

1. Sarana di sekolah

2. Kebijakan sekolah

3. Interaksi guru dengan peserta

didik

4. Interaksi peserta didik dengan

peserta didik

Lingkungan Masyarakat

1. Interaksi peserta didik dengan

anggota masyarakat (teman

sebaya)

Responden

Minat adalah

kecenderungan dan

kegairahan yang

tinggi atau

keinginan yang

besar terhadap

sesuatu.

(Syah, 2004: 136)

Minat

(Y)

Jumlah skor minat dalam bentuk

skala likert 5 poin dengan

indikator :

1. Keinginan memilih program

studi IPS

2. Kebanggaan bila memilih

program studi IPS

3. Kepuasan pada pembelajaran

IPS

4. Keinginan dan kesenangan

mempelajari IPS.

Responden

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

49

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi sejumlah pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.

Kemudian dikumpulkan kembali untuk dianalisis dalam rangka menguji

validitas dan reliabilitas angket.

Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket mengenai

persepsi, motivasi, lingkungan sosial, dan minat peserta didik dalam memilih

program studi IPS. Pernyataan disusun dalam bentuk angket tertutup (angket

berstruktur), yaitu angket yang disajikan dengan bentuk sedemikian rupa

sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan

karakteristik dirinya dari daftar pernyataan yang sudah disiapkan. Pertanyaan

yang dikembangkan atas dasar definisi operasional dari masing-masing aspek

yang terdapat dalam setiap variabel yang akan diukur.

2. Studi literatur

Studi literatur adalah usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teori-teori yang berkaitan dengan masalah-masalah variabel yang

diteliti baik dari buku, karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan sejenisnya,

artikel, jurnal, dan lain-lain.

3.5 Instrumen Penelitian

Arikunto (2010: 149) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah alat

pada waktu penelitian dengan menggunakan sesuatu metode”. Dalam suatu

penelitian, instrumen penelitian mempunyai peran sebagai alat atau fasilitas yang

digunakan dalam mengumpulkan data, agar penelitian yang dilakukan menjadi

lebih mudah dan hasilnya lebih baik, cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga

lebih mudah diolah.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah instrumen non-test berupa angket atau kuesioner. Menurut Riduwan (2011:

71) yang dimaksud dengan angket adalah “daftar pertanyaan yang diberikan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

50

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Angket dalam

penelitian ini terdiri dari angket mengenai persepsi, motivasi, lingkungan sosial,

dan minat peserta didik dalam memilih program studi IPS.

Angket yang digunakan adalah angket tertutup (angket berstruktur). Angket

tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan,

dimana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

Angket tertutup dalam penelitian ini berisikan sejumlah pernyataan dengan

menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert.

Riduwan (2011: 87) menyatakan bahwa “skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

kejadian atau gejala sosial”. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala Likert dengan 5 alternatif jawaban yang berarah positif dan negatif.

Berikut ini tabel skor setiap alternatif jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Pernyataan

Skor Lima Pilihan Alternatif Jawaban

SS/SM S/M RR TS/TM STS/

STM

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

Keterangan :

SS/SM = Sangat Setuju/Sangat Memadai

S/M = Setuju/Memadai

RR = Ragu-Ragu

TS/TM = Tidak Setuju/Tidak Memadai

STS/STM = Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak Memadai

Angket yang dipilih sebagai instrumen penelitian disusun secara cermat,

teliti, dan setepat mungkin guna menghasilkan data yang akurat untuk penelitian.

Adapun langkah-langkah penyusunan angket dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan pembuatan angket, menentukan

variabel, dan menentukan objek yang menjadi responden penelitian.

b. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

51

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Penulisan butir soal atau item pernyataan berdasarkan kisi-kisi yang telah

dibuat.

d. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan surat pengantar, petunjuk

pengisian angket, dan sebagainya.

e. Pelaksanaan uji coba instrumen.

f. Penganalisaan hasil, berupa menghitung serta menganalisis validitas dan

realibilitas item, dan sebagainya.

g. Mengadakan revisi terhadap item-item yang tidak valid atau tidak reliabel,

sampai diperoleh item-item yang valid dan reliabel.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian

instrumen penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang

digunakan dalam penelitian.

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010: 211) “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur atau instrumen dalam melakukan

fungsinya. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur dan

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. “Tinggi rendahnya

validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud” (Arikunto, 2010:

211-212). Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan

alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Pengujian

validitas instrumen adalah untuk menghasilkan derajat yang tinggi dari kedekatan

data yang diperoleh dan dengan apa yang kita yakini pengukurannya.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

52

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan korelasi Product Moment dari Pearson dengan bantuan program

Microsoft Excel 2010. Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai

berikut:

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi product moment dari Pearson

X = Skor item

Y = Skor total

N = Jumlah responden

Selanjutnya dilakukan uji T, dimana karena subjek merupakan sampel besar,

dimana N lebih besar dari 10, maka untuk melihat signifikansinya dilakukan

dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu:

)1(

)2(

2r

nrt

xy

hit

Keterangan :

thitung = Nilai t hitung

rxy = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Dengan kriteria : Jika thitung > ttabel, maka butir item valid dan signifikan.

Jika thitung < ttabel, maka butir item tidak valid dan tidak

signifikan.

Dimana taraf signifikansi sebesar 5% atau = 0,05 dan derajat kebebasan yaitu

dk = n – 2.

Berikut ini hasil uji validitas instrumen dari variabel persepsi, motivasi,

lingkungan sosial dam minat.

(Sudjana, 2005: 380)

})(}{)({

))((

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Sudjana, 2005: 369)

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

53

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Uji Validitas Angket Persepsi

No Item t hitung t tabel Keputusan

10 16,60 1,65 Valid

11 15,70 1,65 Valid

12 14,10 1,65 Valid

13 6,50 1,65 Valid

14 13,30 1,65 Valid

15 19,30 1,65 Valid

16 16,40 1,65 Valid

17 8,96 1,65 Valid

18 12,50 1,65 Valid Sumber : Lampiran B.1

Berdasarkan tabel 3.6 menunjukkan nilai t hitung dari seluruh item angket

persepsi lebih besar dari nilai t tabel (t hitung > t tabel) dengan α = 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan atau angket

untuk persepsi dinyatakan valid. Hal ini berarti seluruh instrumen pernyataan

persepsi menggambarkan aspek yang diukur.

Tabel 3.7

Uji Validitas Angket Motivasi

No Item t hitung t tabel Keputusan

19 20,10 1,65 Valid

20 24 1,65 Valid

21 22,68 1,65 Valid

22 13,59 1,65 Valid

23 15,69 1,65 Valid

24 9,03 1,65 Valid

25 19,50 1,65 Valid

26 8,84 1,65 Valid

27 14,50 1,65 Valid

28 9,68 1,65 Valid

29 25,10 1,65 Valid

30 14,70 1,65 Valid

31 15,90 1,65 Valid

32 18,60 1,65 Valid

33 6,94 1,65 Valid

34 16 1,65 Valid Sumber : Lampiran B.1

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

54

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 mengenai uji validitas angket motivasi menunjukkan bahwa

seluruh instrumen pernyataan untuk motivasi dinyatakan valid dan berarti dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti. Hal ini dapat dilihat dari

menunjukkan nilai t hitung dari seluruh item angket motivasi lebih besar dari nilai t

tabel (t hitung > t tabel) dengan α = 0,05.

Tabel 3.8

Uji Validitas Angket Lingkungan Sosial

Lingkungan Keluarga Lingkungan Sekolah

No

Item

t hitung t tabel Keputusan No

Item

t hitung t tabel Keputusan

1 14,07 1,65 Valid 47 7,47 1,65 Valid

2 13,37 1,65 Valid 48 8,88 1,65 Valid

3 11,17 1,65 Valid 49 9,35 1,65 Valid

4 8,45 1,65 Valid 50 9,36 1,65 Valid

5 12,18 1,65 Valid 51 8,93 1,65 Valid

6 11,65 1,65 Valid 52 10,91 1,65 Valid

7 9,78 1,65 Valid 53 10,78 1,65 Valid

8 9,45 1,65 Valid 54 17,28 1,65 Valid

9 9,86 1,65 Valid 55 13,02 1,65 Valid

35 6,59 1,65 Valid 56 9,80 1,65 Valid

36 6,87 1,65 Valid 57 12,94 1,65 Valid

37 6,98 1,65 Valid 58 13,82 1,65 Valid

38 7,49 1,65 Valid 59 17,53 1,65 Valid

39 8,50 1,65 Valid 60 13,09 1,65 Valid

40 7,69 1,65 Valid 61 6,05 1,65 Valid

41 9,45 1,65 Valid 62 14,69 1,65 Valid

42 8,50 1,65 Valid Lingkungan Teman Sebaya

43 13,92 1,65 Valid 63 16,93 1,65 Valid

44 12,83 1,65 Valid 64 23,00 1,65 Valid

45 6,19 1,65 Valid 65 20,46 1,65 Valid

46 11,32 1,65 Valid 66 11,61 1,65 Valid

67 8,29 1,65 Valid Sumber : Lampiran B.1

Berdasarkan tabel 3.8 menunjukkan nilai t hitung dari seluruh item angket

lingkungan sosial lebih besar dari nilai t tabel (t hitung > t tabel) dengan α = 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan atau

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

55

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket untuk lingkungan sosial dinyatakan valid. Hal ini berarti seluruh instrumen

pernyataan lingkungan sosial menggambarkan aspek yang diukur.

Tabel 3.9

Uji Validitas Angket Minat

No Item t hitung t tabel Keputusan

68 15,50 1,65 Valid

69 27,90 1,65 Valid

70 27,70 1,65 Valid

71 20,70 1,65 Valid

72 20 1,65 Valid

73 17,30 1,65 Valid

74 15,20 1,65 Valid

75 20,80 1,65 Valid

76 16,20 1,65 Valid

77 18,90 1,65 Valid

78 20,20 1,65 Valid

79 6,62 1,65 Valid

80 16,80 1,65 Valid

81 12,80 1,65 Valid

82 25,90 1,65 Valid

83 15,90 1,65 Valid Sumber : Lampiran B.1

Sama halnya dengan uji validitas persepsi, motivasi, dan lingkungan sosial

(lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkunga teman sebaya), uji

validitas angket minat menunjukkan bahwa seluruh instrumen pernyataan atau

angket untuk valid dinyatakan valid. Hal ini terlihat pada tabel 3.9, bahwa nilai t

hitung dari seluruh item angket minat lebih besar dari nilai t tabel (t hitung > t tabel)

dengan α = 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen penelitian

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai instrumen atau pengumpul data

penelitian dan menggambarkan aspek yang diukur dalam penelitian.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

56

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2010: 221) mengatakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data, kareba instrumen tersebut sudah baik”. Reliabilitas

adalah derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi yang ditunjukkan oleh instrumen

pengukuran. Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat

pengumpul data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan,

kestabilan dan konsistensinya didalam mengungkapkan gejala tertentu dari

sekelompok individu walaupun dilakukan disaat yang berbeda.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas terhadap instrumen penelitian

menggunakan metode Alpha. Metode Alpha yaitu metode mencari reliabilitas

internal dengan menganalisis realibilitas alat ukur dari satu kali pengukuran.

Adapun rumus pengukuran realibilitas instrumen dengan metode Alpha adalah

sebagai berikut :

t

i

S

S

k

kr 1.

111 (Riduwan, 2011: 115)

Dimana : r11 = Nilai realibilitas

∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item

St = Varians total

k = Jumlah item

Langkah-langkah mencari nilai realibilitas dengan metode Alpha adalah

sebagai berikut :

1) Mencari Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:

N

N

XX

S

i

i

i

2

2

(Riduwan, 2011: 115)

Dimana : Si = Varians skor tiap-tiap item

∑Xi2

= Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi)2

= Jumlah item Xi dikuadratkan

N = Jumlah responden

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

57

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menjumlahkan Varians semua item dengan menggunakan rumus :

∑Si = S1 + S2 + S3 .......... Sn (Riduwan, 2011: 116)

Dimana : ∑Si = Jumlah Varians semua item

S1, S2, S3.......n = Varians item ke-1,2,3....... n

3) Menghitung Varians total dengan rumus :

N

N

XX

S

i

i

i

2

2

(Riduwan, 2011: 115)

Dimana : Si = Varians total

∑Xi2

= Jumlah kuadrat X total

(∑Xi)2

= Jumlah X total dikuadratkan

N = Jumlah responden

4) Memasukkan nilai-nilai ke dalam rumus Alpha yaitu :

t

i

S

S

k

kr 1.

111

Selanjutnya, dengan menggunakan taraf signifikansi = 0,05, nilai

reliabilitas yang diperoleh dari hasil perhitungan diperbandingkan atau

diinterpretasikan dengan menggunakan nilai dari tabel korelasi nilai r (tabel 3.6)

dengan derajat kebebasan (n – 2). Keputusannya adalah :

Jika r11 > rtabel berarti reliabel

Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel

Berikut ini hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian.

Tabel 3.10

Uji Reliabilitas

Variabel r hitung r tabel Keputusan

Persepsi (X1) 0,69 0,11 Reliabel

Motivasi (X2) 0,88 0,11 Reliabel

Lingkungan Sosial (X3) 0,86 0,11 Reliabel

Minat (Y) 0,92 0,11 Reliabel Sumber : Lampiran B.2

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

58

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.10 diatas menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada persepsi,

motivasi, lingkungan sosial, dan minat dinyatakan reliabel. Hal ini dikarenakan

rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0,11. Dengan demikian, seluruh

instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu

tahapan persiapan atau pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan, dan

pembuatan laporan hasil penelitian, dengan penjabaran sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan penelitian adalah :

a. Membuat proposal atau rancangan penelitian

b. Menentukan dan menyusun instrumen penelitian

c. Menuliskan butir soal atau item pernyataan berdasarkan kisi-kisi yang telah

dibuat

d. Melaksanakan uji coba instrumen

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan pelaksanaan dilakukan dengan turun ke lapangan mengumpulkan

data dengan menyebarkan angket penelitian kepada peserta didik kelas X di

SMA yang dijadikan sampel penelitian. Selanjutnya, data yang diperoleh dari

angket yang telah diisi responden dianalisis dengan alat analisis yang sesuai

dengan jenis data yang dipakai dalam penelitian.

3. Tahap Pembuatan Laporan Hasil Penelitian

Pada tahap ini, peneliti menyusun hasil penelitian dan menuliskannya dalam

bentuk laporan penelitian. Hal ini ditujukan agar hasilnya diketahui orang lain,

serta prosedurnya pun diketahui orang lain sehingga dapat mengecek

kebenaran pekerjaan penelitian yang dilakukan.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Data penelitian dihasilkan atau diungkap melalui instrumen penelitian

berupa angket yang diisi oleh responden. Setelah data diperoleh, maka data

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

59

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut selanjutnya diolah. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untuk

mengolah data adalah sebagai berikut :

1. Verifikasi Data (Editing)

Verifikasi data bertujuan untuk menyeleksi atau memilih data yang

memadai untuk diolah. Verifikasi data yang dimaksud adalah pemeriksaan

kelengkapan jumlah instrumen yang terkumpul harus sesuai dengan jumlah

instrumen yang disebarkan. Penyeleksian data dipilih data yang memadai untuk

diolah, yaitu berupa kelengkapan pengisian setiap butir pernyataan dan

kelengkapan pengisian identitas subjek.

2. Penskoran Data (Coding)

Pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan

ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Pola Pembobotan Kuesioner

No Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju/Sangat Memadai 5 1

2. Setuju/Memadai 4 2

3. Ragu-Ragu 3 3

4. Tidak Setuju/Tidak Memadai 2 4

5. Sangat Tidak Setuju/Sangat Tidak

Memadai 1 5

Penskoran data dilakukan pada item-item yang perlu diberi skor, dengan

kriteria pemberian skor dari menggunakan skala pengukuran yaitu skala Likert

dengan 5 alternatif jawaban. Pengkodean data dilakukan pada item-item pada

angket yang tidak diberi skor, seperti pengkodean jenis kelamin : Laki-laki

diberi kode 1 dan perempuan diberi kode 0.

3. Pengelompokan Data (Tabulating)

Data yang diperoleh dikelompokkan ke dalam empat kelompok yaitu :

pertama kelompok data persepsi, kedua kelompok data motivasi, ketiga

kelompok data lingkungan sosial, dan keempat kelompok data minat. Hal ini

dilakukan untuk melihat gambaran umum karakteristik sumber data penelitian.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

60

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk

seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.12

Rancangan Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item

Total 1 2 3 4 5 6 …………… N

1.

2.

3.

N

Selanjutnya untuk mengetahui gambaran umum setiap variabel penelitian

berdasarkan distribusi frekuensi digunakan rumus konversi skala lima di bawah

ini :

Tabel 3.13

Pedoman Konversi Norma Absolut Skala 5

Rentang

(Mi + 1,5 SDi) – (Mi + 3,0 SDi)

(Mi + 0,5 SDi) – (Mi + 1,5 SDi)

(Mi - 0,5 SDi) – (Mi + 0,5 SDi)

(Mi - 1,5 SDi) – (Mi - 0,5 SDi)

(Mi + 3,0 SDi) – (Mi - 1,5 SDi)

Sumber : Suprian (2005: 82)

Setelah itu, dicari skor maksimal ideal (SMi), rata-rata ideal (Mi), dan standar

deviasi ideal (SDi) untuk mengetahui rentang berdasarkan pedoman konversi

norma absolut skala 5 di atas.

4. Analisis data

Analisis data menggunakan alat analisis dan metode statistik yang sesuai

dengan jenis data yang digunakan dalam penelitian. Analisis data yang

dilakukan terdiri dari dua macam, yaitu : analisis data untuk tujuan deskriptif

data dan Analisis data untuk tujuan menguji hipotesis.

Data yang diperoleh dianalisis dan diterapkan sesuai dengan pendekatan

atau desain penelitian yang diambil. Hal ini ditujukan untuk mampu membuat

interpretasi dan kesimpulan penelitian yang tepat dan akurat.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

61

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.9.1 Teknik Analisis Data

3.9.1.1 Transformasi Data melalui Method of Successive Interval (MSI)

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal.

Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian

dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval

(Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). Data ordinal tersebut ditransformasikan

menjadi data interval melalui metode MSI. Langkah-langkah transformasi data

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung frekuensi setiap pilihan jawaban responden pada setiap item

2. Menghitung proporsi setiap pilihan jawaban responden berdasarkan frekuensi

yang diperoleh

3. Menghitung proporsi kumulatif berdasarkan proporsi yang diperoleh

4. Menentukan nilai Z untuk setiap pilihan jawaban berdasarkan proporsi

kumulatif yang diperoleh

5. Menentukan nilai ordinat/Z densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh

6. Menentukan nilai Skala/Scale Value (SV) dengan menggunakan rumus :

(density at lower limit – density at upper limit)

(Area below upper limit – area below lower limit)

7. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan

menggunakan rumus : Y = 1 + Svmin (dengan nilai absolut)

8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: SV + Y

3.9.1.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis

parametrik. Sebelum melakukan pengujian hipotesis pada tahapan analisis data,

maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik terhadap asumsi-asumsi analisis

regresi.

SV =

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

62

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui sebaran data antara nilai

yang paling rendah hingga yang paling tinggi serta variabilitasnya. Jika data yang

dianalisis membentuk sebaran normal, maka penelitian dapat menggunakan teknik

analisis statistic parametric. Sebaliknya, jika data tidak berdistribusi normal,

maka analisis yang digunakan adalah analisis-analisis statistik non-parametrik.

Dalam penelitian uji normalitas yang dideteksi dengan uji normal probability plot

(Normal P-P Plot) menggunakan bantuan program aplikasi IBM SPSS 20.

3.9.1.2.2 Uji Multikolinearitas

Istilah multikolinieritas pertama kali dikemukakan oleh Ragner Frisch

(1934) yang mengartikan sebagai adanya hubungan linier yang sempurna atau

eksak diantara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi (Rohmana,

2010: 140).

Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi

model linier klasik (clasical linier regression model, CLRM), karena bisa

mengakibatkan estimator OLS memiliki :

1. Kesalahan baku (standard error) yang membesar

2. Selang keyakinan yang membesar

3. Satu atau beberapa koefisien regresi yang tidak signifikan secara statistik,

meskipun koefisien determinasinya tinggi

4. Estimator OLS dan standard error sensitif terhadap perubahan kecil data.

Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan multikolinieritas dalam

model regresi OLS, yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai t- hitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang

signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas.

2. Melakukan uji korelasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi, perlu

dicurigai adanya masalah multikolinieritas.

3. Melakukan korelasi parsial antarvariabel independen.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

63

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Melakukan regresi auxiliary, dengan cara memberlakukan satu variabel

independen sebagai variabel dependen dan variabel independen lainnya tetap

diperlakukan sebagai variabel independen.

5. Melihat nilai Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF) atau faktor

inflasi varians. Jika faktor inflasi varians dari variabel X (VIF) melampaui

angka 10 (angka ini merupakan kriteria yang sangat relatif), maka telah terjadi

multikolinieritas yang tinggi (adanya multikolinieritas) dan sebaliknya

(Rohmana, 2010: 143-149).

Dalam penelitian ini, cara yang dipakai untuk mendeteksi keberadaan

multikolinieritas pada persamaan model adalah dengan melihat tolerance/TOL

dan faktor inflasi varians (varians inflation factor, VIF) menggunakan program

aplikasi IBM SPSS 20.

3.9.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi penting dalam OLS adalah variabel-variabel pengganggu

dalam kaitannya dengan variabel bebas bersifat homoskedastisitas artinya ui

mempunyai varian (variance) yang sama, dimana penyimpangan atas asumsi ini

dinamakan heteroskedastisitas.

Konsekuensi dari adanya heteroskedastisitas antara lain adalah estimator

OLS tidak menghasilkan estimator Best Linier Unbiased Estimator (BLUE).

Akibatnya varian tidak lagi minimum, sehingga pada akhirnya dapat

menyebabkan perhitungan standard error metode OLS menjadi tidak bisa

dipercaya kebenarannya dan interval estimasi maupun uji hipotesis yang

didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi

hasil regresi.

Ada beberapa cara untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas, yaitu :

(1) Metode informal (grafik), kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan

lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada

model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

64

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran

variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

(3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut

variabel pengganggu terhadap variabel Xi. Apabila melalui pengujian

hipotesis lewat uji t terhadap variabel independennya ternyata signifikan

secara statistik, berarti model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

(4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test) berdasarkan

rumusan berikut :

1nn

d 6-1 rs

2

2

1 (Rohmana, 2010: 170)

Keterangan :

d1 : perbedaan rank residual dengan variabel independen

n : jumlah observasi

(5) Uji heteroskedastisitas lainnya, seperti uji heteroskedastisitas berdasarkan

residual OLS atau model ekonometrika linier dan metode Goldfelt-Quandt

Dalam penelitian ini, gejala heteroskedastisitas dideteksi menggunakan

metode grafik dan uji Glejser dengan menggunakan bantuan program aplikasi

IBM SPSS 20.

3.9.1.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan hubungan antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya (Rohmana, 2010: 192). Faktor-faktor penyebab

autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag

dalam model dan tidak dimasukannya variabel penting. Akibatnya parameter yang

diestimasi menjadi bias dan varian tidak minimum sehingga tidak efisien.

Apabila data yang dianalisis mengandung autokorelasi, maka estimator yang

didapatkan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Estimator metode kuadrat terkecil masih linier

2) Estimator metode kuadrat terkecil masih tidak bias

3) Estimator metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian yang minimum

(Rohmana, 2010: 193)

Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi adalah dengan uji d Durbin-Watson, yaitu dengan cara

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

65

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan tabel Durbin

Watson, dimana dibantu oleh program aplikasi IBM SPSS 20. Mekanisme uji

Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

1) Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual ei

2) Hitung nilai d (Durbin-Watson)

3) Dapatkan nilai kritis dl dan du

4) Ikuti aturan keputusan yang diberikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.14

Aturan Keputusan Autokorelasi

Nilai Statistik d Hasil

0 ≤ d ≤ dL Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi positif

dL d dU Daerah ragu-ragu; tidak ada keputusan

dU ≤ d ≤ 4 - dU Menerima hipotesis nol; tidak ada

autokorelasi positif atau positif

4 – dU d 4 - dL Daerah ragu-ragu; tidak ada keputusan

4 – dL ≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada

autokorelasi positif Sumber : Rohmana, 2010 : 195)

3.9.2.3 Uji Regresi Linear Berganda

Uji regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier

berganda, karena variabel bebas dari penelitian lebih dari dua variabel. Model

persamaan regresi ganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :

Y = Minat peserta didik memilih program studi IPS

a = Konstanta

Β = Koefisien regresi

X1 = Persepsi

X2 = Motivasi

X3 = Lingkungan Sosial

e = Error term

3.9.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto,

2010: 110). Uji hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

66

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daerah Penerimaan Ho

dirumuskan, apakah terbukti atau tidak kebenarannya dengan berdasar pada data

ang telah terkumpul. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis akan dilakukan baik

secara simultan (bersama-sama) ataupun secara parsial (sebagian).

Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui uji satu

pihak (uji pihak kanan) yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Uji Pihak Kanan Sumber : (Sugiyono, 2011 : 232)

Keterangan :

H0 : β = 0, artinya variabel independen tidak dapat memprediksikan perubahan

variabel dependen

Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen dapat memprediksikan perubahan

variabel dependen

Selanjutnya pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan mencari terlebih

dahulu nilai statistik dan tabel. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini terdiri atas

uji parsial, uji simultan, dan uji determinasi.

3.9.2.3 Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial dalam penelitian ini menggunakan korelasi parsial. Tujuan uji

korelasi parsial ini adalah untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dimana variabel lain dianggap konstan.

α

Daerah Penolakan Ho

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

67

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun rumus korelasi parsial yang digunakan adalah sebagai berikut :

2

2

21

2

2121

11

r parsial

yxrxxr

xrxryxyxr

(Sugiyono, 2011 : 268)

Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus :

pr

nt

1

3r parsial

p

Keterangan :

rp = korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel

t = t hitung atau statistik yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel

Setelah diperoleh t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan α

disesuaikan, adapun cara mencari t tabel dapat digunakan rumus :

1 -k -n tabel t

Keterangan :

t = t tabel pada α yang disesuaikan

n = Banyak sampel

k = Jumlah variabel independen

Uji hipotesis pada penelitian ini adalah uji pihak kanan dengan kriteria

pengujian : Jika + t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

hipotesis diterima dan signifikan.

Lebih jelasnya berarti jika + t hitung ≥ t tabel maka koefisien korelasi parsial

tersebut signifikan (nyata) dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial

variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

(Sugiyono, 2011 : 269)

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

68

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.2.3 Uji Simultan (Uji F)

Secara simultan dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi ganda dan

dapat dihitung melalui rumus :

21

2

21 2 12

2

1

2

21r 1

ryx2ryx - r r

xx

xrxyxyxxRyx

(Sugiyono, 2011 : 266)

Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi dapat digeneralisasikan maka

dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansinya dapat dihitung melalui rumus:

11

R statistik

2

2

knR

KF

Keterangan :

R2 = Korelasi ganda yang telah ditemukan

k = Jumlah variabel independen

n = Banyak sampel

F = F hitung/statistik yang selanjutnya dibandingkan dengan F table

Setelah diperoleh F hitung atau F statistik, selanjutnya dibandingkan dengan

F tabel dengan α disesuaikan, yaitu 0,05%.

F tabel = F {(1- α ) (dk = k), (dk = n-k-1)}

Kriteria :

Ho diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel

Ho ditolak dan Ha diterima jika Fhitung ≥ Ftabel

Hal ini berarti jika Fhitung ≤ Ftabel, maka koefisien korelasi ganda yang diuji

tidak signifikan. Sebaliknya, jika Fhitung ≥ Ftabel maka koefisien korelasi ganda

yang diuji signifikan dan menunjukkan ada pengaruh secara simultan variabel

independen terhadap variabel dependen, dan ini dapat diberlakukan untuk seluruh

populasi.

(Sugiyono, 2011 : 266)

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/5378/5/S_PEK_0808418_Chapter3.pdf · SMA Negeri yang ada di Kota Bandung dapat diklasifikasikan kedalam tiga kluster

69

Yetti Agisti, 2013

PENGARUH PERSEPSI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK

MEMILIH PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.9.2.3 Uji Koefisien Determinasi

Selain uji t dan F, penelitian ini juga melakukan uji koefisien determinasi.

Koefisien determinasi merupakan nilai yang dipergunakan untuk mengukur

besarnya sumbangan (share) variabel X terhadap variasi atau naik turunnya Y.

Koefisien determinasi (R2) juga merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu

garis regresi. Menurut Damodar Gujarati (1998: 98) dalam bukunya Ekonometrika

dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan

besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel

terikat dari fungsi tersebut. Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0< R

2<1), dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat semakin erat atau dekat, dengan kata lain model tersebut dapat

dinilai baik.

2) Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, dengan kata lain model tersebut

dapat dinilai kurang baik.

Analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan program

aplikasi IBM SPSS 20. Hal ini agar memudahkan peneliti menghitung dan

menarik kesimpulan mengenai koefisien determinasi dari variabel penelitian.