PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO,...

108
PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATAN BAGI HASIL DAN TOTAL ASSET TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : LUKMANUL HAKIM AZIZ NIM : 106046101649 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO,...

Page 1: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATAN BAGI HASIL DAN TOTAL ASSET TERHADAP PROFITABILITAS

INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

LUKMANUL HAKIM AZIZ NIM : 106046101649

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba
Page 3: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

ABSTRAKSI

Lukmanul Hakim Aziz. Pengaruh Financing to Deposit Ratio, Pendapatan Bagi Hasil dan Total Asset terhadap Profitabilitas Industri Perbankan Syariah di Indonesia, Skripsi Konsentrasi Perbankan Syari’ah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Suatu perusahaan harus memiliki FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset

yang baik agar masyarakat bersedia menginvestasikan modalnya. FDR menunjukkan tingkat intermediasi suatu bank, pendapatan bagi hasil mengukur kinerja bank dalam mencetak suatu laba, sedangkan total asset menunjukkan kekayaan yang dimiliki oleh bank. Salah satu cara untuk mengukur laba suatu bank adalah dengan Return on Asset (ROA). Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap profitabilitas bank syariah?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap profitabilitas industri perbankan syariah di Indonesia.

Dalam penelitian ini data yang diambil berupa data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari tahun 2006 hingga tahun 2008. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Agar lebih memudahkan dalam pengolahan data maka digunakan program komputer SPSS statistik 15.00, dengan metode pengumpulan data adalah studi dokumentasi. Variabel bebasnya adalah FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset sedangkan variabel terikatnya adalah profitabilitas (ROA).

Hasil yang didapat adalah FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset secara simultan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank syariah. Namun, secara parsial FDR dan total asset tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas dan hanya pendapatan bagi hasil yang mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank syariah.

Berdasarkan penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Saran yang diberikan adalah agar masa yang akan datang industri perbankan syariah dapat meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan, karena dengan jumlah tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi hasil. Akan tetapi, dalam pemberian pembiayaan harus diperhatikan adanya pembiayaan yang macet, sehingga industri perbankan syariah dapat lebih selektif dalam menyalurkan dananya.

Kata kunci: Financing to Deposit Ratio (FDR), Pendapatan Bagi Hasil, Total Asset dan Profitabilitas (ROA).  

Page 4: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

KATA PENGANTAR 

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, segala puja dan puji hanya bagi Allah SWT

Tuhan semesta alam. Sang Maha Daya pemberi kekuatan ketika aku merasa lelah dan

hampir putus asa. Sang Maha Pengabul atas setiap permohonanku, hanya kepada-Nya

tempatku bersimpuh. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada manusia yang

paling mulia dengan keluhuran akhlaknya, Nuurun min Nuurin yaitu Nabi Besar

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan ummatnya.

Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri rasanya ketika tugas akhir ini akhirnya

selesai juga. Mengingat begitu banyak kendala di dalam proses penyusunannya. Tapi

tetap indah rasanya ketika kembali teringat bahwa Allah SWT selalu punya rencana

besar untuk setiap hamba-Nya. Oleh karena itu, apalagi yang bisa kulakukan selain

usaha, doa dan tawakal.

Dengan penuh kesadaran, skripsi ini mungkin tidak luput dari kesalahan dan

kekurangan Akan tetapi harapan penulis setidaknya skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi siapapun yang membacanya, atau mungkin menjadi sebuah inspirasi

untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Amin.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan syukur yang begitu besar kepada Sang

Maha Penguasa Allah SWT, karena dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan

i  

Page 5: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

skripsi ini. Selain itu, skripsi ini dapat terwujud tidak terlepas atas bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin berterima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MH, MM. Selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah

Jakarta.

2. Ibu DR. Euis Amalia M. Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat dan

Bapak Azharuddin Lathif, M. Ag selaku Sekretaris Program Studi Muamalat.

3. Bapak Dr. Abdurrahman Dahlan, MA dan Bapak Indoyama Nasaruddin, SE,

MAB selaku pembimbing skripsi. Terima kasih untuk bersedia menyisihkan

waktu disela-sela pekerjaan yang padat untuk membimbing penulis sehingga

skripsi ini dapat selesai.

4. Orang tuaku tercinta Ayahanda H. Endang Muksin, BA dan Ibunda Isah

Aisah. Terimakasih tiada tara atas setiap doa yang tak pernah henti

dipanjatkan dan kasih sayang yang tak pernah henti diberikan, membantu dan

mendukung ananda baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini adalah persembahan khusus

untuk Ayahanda dan Ibunda, walaupun dengan semua ini penulis tidak akan

pernah dapat membayar kasih sayang dan tetes keringat yang telah tercurah

untuk penulis. Akan tetapi ini adalah salah satu dari sedikit rasa bakti dan

kasih sayang penulis kepada kedua orang tua.

ii  

Page 6: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

5. Kakakku Ir. R. Taufiq Hidayatullah dan Eti Sumiati, serta keponakanku yang

lucu-lucu yang telah menjadikan hari-hari penulis lebih berwarna. Semoga

kita bisa menjadi anak-anak yang membanggakan dan membahagiakan.

6. Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum beserta jajarannya dan

kepala Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah beserta jajarannya yang

telah membantu penulis melakukan penelitian.

7. Teman-teman Fakultas Syariah dan Hukum angkatan 2004 khususnya

PROPESA Ibnu Hazm, teman-teman PMF angkatan 2004, teman-teman

jurusan Muammalat khususnya prodi Perbankan Syariah. Sahabat-sahabat

terbaikku Solihin, Rida Endut, Ozzi, Fandie, Fadil yang telah mendampingi

penulis, yang selalu ada waktu untuk mendengar, memberi saran, dan tidak

pernah berhenti untuk peduli dalam waktu suka maupun duka, mensuport dan

membantu penulis hingga skripsi ini selesai. Separuh hidup ini bersama

kalian, semoga kita menjadi orang-orang terbaik kawan. Kepada Nurazizah

MTs yang sudah bersedia menemani penulis ke Perpustakaan Utama UI. Juga

kepada Selly Septiani yang juga sempat membantu penulis untuk

mengunjungi Perpustakaan FE UI.

8. Kawan-kawan MEDINA, Fadil dan Yuda yang selalu mengisi waktu luang

untuk tetap terus latihan dan latihan, semoga apa yang kita cita-citakan dapat

tercapai. Tak lupa juga kepada tim hadroh Nurul Qolbi yang selalu

mengingatkan kapan skripsi ini dapat selesai.

iii  

Page 7: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

9. Rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, namun telah

memberikan kontribusi yang cukup besar sehingga penulis dapat lulus

menjalani perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah hingga akhir.

Akhir kata hanya kepada Allah jualah penulis memanjatkan doa, semoga

Allah SWT memberikan balasan berupa amal yang berlipat kepada mereka. Tanpa

dorongan dan dukungan mereka, penulis hanyalah hamba yang dhaif. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat dan memberikat kontribusi bagi orang banyak. Amin.

Jakarta, 26 Mei 2010

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

iv  

Page 8: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR` ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 10

D. Kajian Terdahulu ...................................................................... 11

E. Kerangka Teori dan Pemikiran ................................................ 15

F. Metode Penelitian .................................................................... 20

G. Hipotesis ................................................................................... 24

H. Sistematika Penulisan .............................................................. 24

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Pembiayaan .............................................................................. 26

1. Pengertian Pembiayaan ...................................................... 26

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan ......................................... 39

3. Jenis-Jenis Pembiayan ........................................................ 32

4. FDR ................................................................................ 41

B. Pendapatan Bagi Hasil ............................................................. 44

v  

Page 9: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

C. Ukuran Perusahaan (Total Asset) ............................................. 48

D. Rasio Profitabilitas ................................................................... 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 53

B. Teknik Analisis Data ................................................................ 54

1. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 54

a. Uji Normalitas .............................................................. 54

b. Uji Multikoliniearitas ................................................... 55

c. Uji Autokorelasi ........................................................... 55

d. Uji Heteroskedastisitas ................................................. 56

2. Uji Hipotesis Statisistik ...................................................... 57

a. Persamaan Regresi Berganda ....................................... 57

b. Uji F .......................................................................... 58

c. Uji t .......................................................................... 58

d. Koefisien Korelasi ........................................................ 59

e. Uji Koefisien Determinasi............................................ 60

C. Definisi Operasional Variabel .................................................. 61

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bank Indonesia ........................................... 65

1. Sejarah singkat Bank Indonesia ......................................... 65

2. Visi dan Misi Bank Indonesia ............................................ 66

3. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia ..................................... 66

vi  

Page 10: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

B. Deskripsi Data .......................................................................... 67

C. Pengujian Asumsi Klasik ......................................................... 76

D. Pengujian Hipotesis .................................................................. 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 90

B. Saran ...................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 93

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

vii  

Page 11: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi ................................................................ 60

Tabel 4.1 Tingkat FDR Periode Januari 2006 hingga Desember 2008 .......... 68

Tabel 4.2 Deskripsi Data Tingkat FDR .......................................................... 69

Tabel 4.3 Tingkat Bagi Hasil Periode Januari 2006 hingga Desember 2008 70

Tabel 4.4 Deskripsi Data Tingkat Bagi Hasil ................................................ 71

Tabel 4.5 Tingkat Total Asset Periode Januari 2006 hingga Desember 2008 72

Tabel 4.6 Deskripsi Data Tingkat Total Asset ............................................... 73

Tabel 4.7 Tingkat ROA Periode Januari 2006 hingga Desember 2008 ......... 74

Tabel 4.8 Deskripsi Data Tingkat ROA ......................................................... 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikoliniearitas ........................................................... 80

Tabel 4.11 Hasil Uji secara Simultan ............................................................... 82

Tabel 4.12 HasilUji secara Parsial ................................................................... 83

Tabel 4.13 Model Regresi Linier Berganda ..................................................... 84

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi ........................................................................... 86

Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi ........................................................... 87

viii  

Page 12: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

ix  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 19

Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian .............................................. 64

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata FDR Tahun 2006-2008 ...................................... 69

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Tingkat Bagi Hasil Tahun 2006-2008 ............... 71

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Total Asset Tahun 2006-2008 ........................... 73

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata ROA Tahun 2006-2008 ..................................... 75

Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ........................................................................... 78

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 81

 

 

 

Page 13: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usahanya

berfungsi sebagai lembaga intermediary yaitu badan yang mempunyai tugas

utama melakukan penghimpunan dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya

kembali ke masyarakat. Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa bank

memiliki tugas menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus) ke

pihak yang kekurangan dana (defisit). 1 Disamping itu, bank syariah juga

menawarkan jasa dalam bidang keuangan lainnya dengan maksud membantu

kelancaran lalu lintas pembayaran dan kegiatan bisnisnya. Dengan demikian,

kegiatan usaha bank syariah secara mendasar adalah menjalankan fungsi

penghimpunan dana, penyaluran dana, dan jasa keuangan.

Dalam hal menyalurkan dana, bank syariah juga memberikan pembiayaan

dalam rangka mengelola dana yang telah dihimpun dari masyarakat. Hasil dari

penyaluran pembiayaan tersebut, diharapkan bank dapat meneruskan dan

1 Ade Artesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (T.tp, PT.

Indeks, 2006), h. 5.

1

Page 14: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

2

mengembangkan usahanya agar tetap survival dan meluas jaringan usahanya,

sehingga semakin banyak masyarakat yang dilayaninya.2

Pada prinsipnya, bank syariah memberikan layanan bebas bunga kepada

para nasabahnya. Pembayaran dan penarikan bunga dilarang dalam semua bentuk

transaksi. Islam melarang kaum muslimin menarik atau membayar bunga (riba).

Pelarangan inilah yang membedakan sistem perbankan syariah dengan sistem

perbankan konvensional. Secara teknis, riba adalah tambahan pada jumlah pokok

pinjaman sesuai dengan jangka waktu peminjaman dan jumlah pinjamannya.

Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba ada kaitannya

dengan bunga (interest) atau tidak, namun sekarang nampaknya ada konsensus di

kalangan ulama bahwa istilah riba meliputi segala bentuk bunga.3

Dalam UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian diubah

menjadi UU No.10 tahun 1998 ini, memperjelas bahwa landasan hukum serta

jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank

syariah, memberi arahan kepada bank-bank konvensional untuk membuka

cabang-cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank

syariah.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.4/1/PBI/2002 tentang perubahan

kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan

2 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Cet.II, (Yogyakarta: Ekonisia, 2005), h.

197. 3 Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algoud, Perbankan Syariah. Penerjemah Burhan

Wirasubrata, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005), h. 11.

Page 15: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

3

prinsip syariah dan pembukaan kantor bank umum berdasarkan prinsip syariah

diberlakukan dalam rangka menyempurnakan ketentuan yang mengatur

kelembagaan perbankan syariah khususnya tentang perubahan kegiatan usaha

bank umum konvensional menjadi bank umum yang kegiatan usahanya

berdasarkan prinsip syariah serta yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan

usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah oleh bank umum konvensional.

Selain tujuan tersebut, PBI juga memperluas pengembangan jaringan

kantor pelayanan perbankan syariah yang memungkinkan bank konvensional

yang telah memiliki unit usaha syariah (UUS) untuk membuka jaringan kantor

bank syariah di kantor bank konvensionalnya. Kantor bank syariah yang berada di

kantor bank konvensional tersebut selanjutnya dinamakan unit syariah. Dengan

adanya UU dan PBI, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mendorong

pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia.4

Tahun 2008 perkembangan industri perbankan syariah menunjukkan

pertumbuhan aset yang positif ditengah kondisi makroekonomi yang mengalami

tekanan akibat kenaikan harga minyak dunia dan gejolak krisis keuangan global.

Pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1% menunjukkan sebuah kondisi

yang kondusif bagi aktifitas perekonomian pada tahun ini. Meskipun ada

kecenderungan peningkatan suku bunga di pasar konvensional sepanjang tahun,

namun untuk mendorong perekonomian domestik pada akhir tahun secara

4 Abdurrahman Ramli, “Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO terhadap

Rentabilitas Bank Umum Syariah periode 2005-2007”, (Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 2.

Page 16: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

4

bertahap Bank Indonesia melakukan penurunan BI rate. Kondisi pada semester

kedua tahun 2008 lebih didominasi oleh isu krisis keuangan global yang

mengancam banyak negara termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, baik Bank

Indonesia maupun pemerintah secara cermat menetapkan kebijakan ekonomi

dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis tersebut.5

Tahun 2008 industri perbankan syariah nasional mengalami dua kondisi

perkembangan yang menonjol. Pertama, pada semester pertama tahun 2008

pertumbuhan perbankan syariah menunjukkan perkembangan yang cukup tinggi

dengan angka yang cenderung meningkat. Kedua, perkembangan industri

mengalami perlambatan pada semester kedua. Perlambatan tersebut erat kaitannya

dengan kondisi perekonomian nasional yang mulai terimbas oleh situasi krisis

keuangan global. Pada akhir tahun 2008, pertumbuhan aset perbankan syariah

mencapai 35,6%.6

DPP Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Sutrisno

menjelaskan, hingga November 2009, aset perbankan syariah Indonesia mencapai

Rp61,36 triliun. Selama lima tahun terakhir, aset bank syariah tumbuh rata-rata

5 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah tahun 2008 ”. Artikel ini

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id 6 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah tahun 2008 ”. Artikel ini

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 17: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

5

31,04 % pertahun. Jumlah kantor bank sebanyak 1.211 kantor yang memberikan

layanan syariah di hampir seluruh wilayah Indonesia.7

Meskipun perbankan syariah nasional masih mengalami pertumbuhan,

perkembangannya menurun khususnya dipengaruhi oleh pelambatan

pertumbuhan DPK. Meskipun melambat, pertumbuhan DPK masih berada pada

angka pertumbuhan yang relatif tinggi yaitu sebesar 31,6%. Perlambatan

pertumbuhan DPK ini dominan dipengaruhi oleh jenis DPK yang berasal dari

nasabah korporasi, dimana jenis nasabah ini cukup sensitif dengan kondisi

perekonomian secara umum.8

Pertumbuhan DPK industri Perbankan Syariah hingga triwulan keempat

tahun 2008 menunjukkan penurunan, terutama sejak Triwulan ke II tahun 2008.

Meskipun begitu, pertumbuhan DPK perbankan syariah sepanjang tahun 2008

masih menunjukkan angka pertumbuhan yang tinggi yaitu sebesar 31,56%.9

Perlambatan pertumbuhan DPK pada Triwulan ketiga, pertumbuhan

jumlah rekening DPK juga mengalami hal serupa. Kondisi ini ditunjukkan oleh

kecenderungan menurunnya pertumbuhan jumlah rekening DPK dari 42,83% di

7 Harian Analisa, “Perkembangan Bank Syariah Menggembirakan”. Artikel diakses pada

tanggal 7 April 2010 dari http://www.analisadaily.com/index.php?option=com 8 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2008”. Artikel ini

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id 9 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2008”. Artikel ini

diakses pada tanggal 7 april 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 18: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

6

triwulan keempat tahun 2007 menjadi 32.34% pada triwulan keempat tahun

2008.10

Keberhasilan edukasi publik mampu mengimbangi perlambatan

pertumbuhan DPK korporasi dengan mendorong peningkatan DPK individual,

sehingga pertumbuhan DPK yang relatif tinggi secara keseluruhan masih bisa

dipertahankan.

Penyaluran pembiayaan oleh perbankan syariah selama tahun 2008 secara

konsisten terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 17,6% dari

triwulan keempat tahun 2007 atau menjadi 42,05% pada triwulan keempat tahun

2008, meskipun kondisi di tahun 2008 tersebut mengalami perlambatan sejak

posisi pada Triwulan ke II sebesar 51%. Sementara itu, nilai pembiayaan yang

disalurkan oleh perbankan syariah mencapai Rp38,19 triliun. Pertumbuhan

jumlah pembiayaan yang tidak didukung dengan pertumbuhan DPK secara

signifikan menyebabkan financing to deposit ratio (FDR) mencapai level diatas

104% pada tahun pelaporan. Struktur pembiayaan masih didominasi oleh akad

murabahah, pertumbuhan penyaluran dana dengan akad murabahah cenderung

konstan dalam kisaran 58% pada tahun 2008 dengan posisi triwulan keempat

sebesar 58,87% dari total pembiayaan.11

10 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2008”. Artikel

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id 11 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2008”, Artikel

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 19: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

7

Pertumbuhan tersebut diikuti dengan tingkat kesehatan pembiayaan yang

masih dapat dipelihara dengan baik. Dengan begitu fungsi intermediasi perbankan

syariah dalam mendukung aktifitas perekonomian dapat dilakukan secara optimal.

Kinerja pembiayaan yang relatif tidak terpengaruh oleh krisis keuangan global

diperkirakan disebabkan oleh dua faktor. Pertama, pembiayaan perbankan syariah

yang konsisten difokuskan pada pembiayaan sektor riil (ekonomi produktif); dan

kedua, pembiayaan perbankan syariah yang terkonsentrasi pada usaha ekonomi

domestik dimana didominasi oleh pembiayaan sektor usaha mikro, kecil dan

menengah (UMKM).

Di triwulan ke empat tahun 2008, kondisi ROA industri perbankan syariah

menjadi sebesar 1.42% dan ROE sebesar 37.94% menurun dibandingkan triwulan

ke empat tahun 2007 dimana ROA mencapai 2.07% dan ROE sebesar 53.91%.

Kondisi ini lebih disebabkan oleh penurunan net margin akibat penurunan

pendapatan atas pembiayaan yang dilakukan perbankan syariah pada tahun 2008,

pengeluaran terhadap biaya operasional yang meningkat cukup signifikan pada

Triwulan keempat terkait dengan pengadaan sistem aplikasi baru empat Bank

Umum Syariah dan ekspansi jaringan kantor yang memerlukan investasi cukup

besar. 12 Dalam kondisi seperti itu, setiap bank yang ada dituntut untuk

meningkatkan pengelolaan banknya semaksimal mungkin.

12 Bank Indonesia, “Laporan Perkembangan Perbankan Syariah Tahun 2008”. Artikel

diakses pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 20: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

8

Salah satu sarana pengelolaan yang dapat digunakan adalah analisis

laporan keuangan. Untuk mengadakan interprestasi dan analisis terhadap laporan

keuangan, suatu bank memerlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering

digunakan untuk analisis adalah rasio. Rasio merupakan alat yang dinyatakan

dalam aritmatika yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau

lebih data keuangan. Dari rasio itulah yang akan dijadikan sumber informasi dan

pedoman prosedur kerja oleh pihak bank serta menjadi dasar pengambilan

keputusan oleh pihak lain yang berkepentingan terhadap bank tersebut.13 Salah

satu rasio yang digunakan sebagai sumber informasi dan analisis adalah rasio

profitabilitas atau lebih spesifiknya adalah Return on Asset.

Diketahui rasio rentabilitas/profitabilitas merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba. Untuk para pemegang

saham (pemilik perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan mereka

dalam investasi. 14 Sedangkan Return on Asset (ROA) yaitu rasio yang

menunjukkan seberapa banyak laba yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan

yang dimiliki perusahaan.

15 Secara teoritis adanya pertumbuhan FDR, pendapatan

bagi hasil dan total asset menunjukkan prospek perusahaan yang baik, sehingga

f

13 Dedi Sutomo, “Analisis Pengaruh Pembiayaan, Tabungan, Giro, Deposito dan Ekuitas terhadap Financing to Deposit Ratio”. Artikel di akses pada tanggal 19 Januari 2009 dari http://etd.eprints.ums.ac.id/3146/1/B200040378.pd

14 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2007), h. 51. 15 Suad Husnan, Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka

Pendek) Buku 2, (Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 557.

Page 21: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

9

perusahaan tersebut dapat meningkatkan profitabilitasnya. Artinya, diprediksikan

bahwa terdapat pengaruh yang positif antara FDR, pendapatan bagi hasil dan total

asset di atas terhadap profitabilitas bank syariah.

Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu

bank syariah, sehingga peneliti memberi judul skripsi ini dengan judul :

“PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATAN BAGI

HASIL DAN TOTAL ASSET TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari beberapa persoalan dan uraian pada masalah diatas, maka dalam

hal ini penulis perlu membatasi permasalahan yang akan diteliti yaitu :

a. Variabel yang akan digunakan untuk meneliti adalah FDR, pendapatan

bagi hasil, dan total asset terhadap profitabilitas.

b. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bulanan Statistik

Perbankan Syariah Bank Indonesia yang dimulai dari Januari 2006 –

Desember 2008.

2. Perumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dalam kaitannya dengan skripsi ini,

maka ada beberapa permasalahan yang harus ditelaah lebih dalam,

diantaranya :

Page 22: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

10

a. Bagaimana pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil, dan total asset secara

simultan terhadap profitabilitas industri perbankan syariah ?

b. Bagaimana pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil, dan total asset secara

parsial terhadap profitabilitas industri perbankan syariah ?

c. Faktor apakah yang memberikan pengaruh paling dominan terhadap

profitabilitas industri perbankan syariah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh

jawaban dari permasalahan diatas, namun secara khusus dikemukakan sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil, dan total asset

secara simultan terhadap profitabilitas industri perbankan syariah

b. Untuk mengetahui pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil, dan total asset

secara parsial terhadap profitabilitas industri perbankan syariah.

c. Untuk mengetahui faktor apa yang memberikan pengaruh paling dominan

terhadap profitabilitas industri perbankan syariah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian dan penulisan skripsi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi perbankan syariah, pembaca, maupun pribadi.

Selain itu juga diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Akademisi

Page 23: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

11

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang analisis profitabilitas

yang berasal dari data Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia.

b. Praktisi

Penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dalam melakukan peningkatan

dan perkembangan bank syariah.

c. Masyarakat

Memberikan kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi

tentang kondisi perbankan syariah di Indonesia dan mensosialisasikannya

kepada masyarakat.

D. Kajian Terdahulu

Adapun kajian terdahulu yang digunakan dalam skripsi ini adalah :

1. “Pengaruh Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital Asset Ratio

terhadap Profitabilitas Bank Go Publik di Indonesia” oleh Margo Mulyono

dalam Jurnal Manajemen vol.I no.1 April 2003. Penelitian ini menganalisis

pengaruh Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital asset Ratio terhadap

profitabilitas. Hasilnya menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan

antara cash ratio, dan loan to deposit ratio (LDR). Kemudian rasio yang

digunakan adalah ROA dengan menggunakan alat analisis yaitu regresi

berganda.16

16 Margo Mulyono, “Pengaruh Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital Asset Ratio

terhadap Profitabilitas Bank Go Publik di Indonesia”, Jurnal manajemen, vol.I, no.1 April 2003.

Page 24: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

12

2. “Analisis Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Profitabilitas Bank

Syariah (PT. Bank Muamalat Indonesia)” oleh Yulina Ananda dalam Makalah

Seminar MES Goes to Campuz, Jakarta, 2010. Penelitian ini menganalisis

dampak krisis keuangan global terhadap profitabilitas Bank Muamalat. Dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan total

pendapatan yang dibagihasilkan berpengaruh secara signifikan terhadap

profitabilitas Bank Muamalat yang di ukur dengan ROE.17

3. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over pra

Merger di Indonesia” oleh Hesti Werdaningtiyas dalam Jurnal Manajemen

Indonesia vol.I no.2 2002. Dalam penelitian ini, variabel independen yang

digunakan adalah pangsa asset, pangsa dana, pangsa kredit, CAR dan LDR.

Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah profitabilitas yang di

ukur dengan ROA. Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda.

Adapun hasilnya adalah variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.18

4. “Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap Profitabilitas

Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta )”

oleh Hartini Ningsih, konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Penelitian ini menganalisis

17 Yulina Ananda, Analisis Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Profitabilitas Bank

Syariah (PT. Bank Muamalat Indonesia). Jakarta: MES Goes to Campuz. 2010. 18 Hesti Werdaningtyas, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take

Over pra Merger di Indonesia”. Jurnal manajemen Indonesia, vol.I, no.2, 2002.

Page 25: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

13

pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap profitabilitas bank

syariah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset Turn

Over memiliki hubungan positif dengan tingkat profitabilitas bank syariah,

sedangkan BOPO memiliki hubungan negatif dengan tingkat profitabilitas

bank syariah.19

5. “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas pada

PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk” oleh Iim Fatimah, konsentrasi Perbankan

Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Penelitian ini menganalisis pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap

profitabilitas Bank Muamalat Indonesia. Disamping itu, dijelaskan juga

bahwa variabel BOPO menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi

profitabilitas Bank Muamalat Indonesia.20

6. “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Profitabilitas pada Industri Perbankan” oleh Dewi Mayasari, Jurusan

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2008. Penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian kredit,

pendapatan bunga dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan dari hasil penelitian

19 Hartini Ningsih, “Analisis Pengaruh Total Asset Turn Over dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Jakarta)”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalat, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

20 Iim Fatimah, “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas

pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Muamalat, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Page 26: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

14

menunjukkan bahwa hanya terdapat dua variabel independen yang

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ukuran perusahaan

dan pendapatan bunga. Disamping itu, variabel dominan yang mempengaruhi

profitabilitas industri perbankan adalah pendapatan bunga.21

Pada jurnal pertama yang diteliti oleh Margo Mulyono, variabel yang

digunakan terhadap profitabilitas suatu bank adalah Cash Ratio, Loan to Deposit

Ratio dan Capital Asset. Jurnal kedua yang diteliti oleh Herdiningtyas, faktor-

faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah pangsa asset, pangsa dana, pangsa

kredit, CAR dan LDR. Dalam makalah seminar Analisis Dampak Krisis

Keuangan Global terhadap Profitabilitas Bank Syariah, lebih menekankan tentang

analisis dampak krisis keuangan global terhadap profitabilitas Bank Muamalat

yang diukur dengan tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan total pendapatan yang

dibagihasilkan. Kemudian skripsi yang diteliti oleh Hartini Ningsih variabel yang

digunakan untuk mengukur profitabilitas bank syariah adalah dengan

menggunakan Total Asset Turn Over dan BOPO. Skripsi yang diteliti oleh Iim

Fatimah lebih membahas tentang analisis laporan keuangan dalam mengukur

profitabilitas bank syariah diantaranya CAR, FDR, BOPO dan NPF. Dan pada

skripsi yang diteliti oleh Dewi Mayasari variabel yang digunakan adalah

pemberian kredit, pendapatan bunga serta ukuran perusahaan.

21 Dewi Mayasari, “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Industri Perbankan”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Jurusan Manajemen, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Page 27: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

15

Dari beberapa uraian kajian terdahulu diatas, dapat dilihat bahwa semua

penelitian mengukur tingkat profitabilitas suatu bank. Dasar inilah yang dijadikan

penulis untuk menjadikan penelitian tersebut sebagai kajian terdahulu. Akan

tetapi dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya,

karena dalam penelitian ini variabel yang digunakan dalam mengukur tingkat

profitabilitas adalah dengan menggunakan FDR, pendapatan bagi hasil, dan total

asset pada industri perbankan syariah di Indonesia.

E. Kerangka Teori dan Pemikiran

1. Kerangka Teori

Bank merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana

dan menyalurkannya kepada masyarakat. Tujuan utama dari usaha bank

adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, adapun

keuntugan bank syariah diperoleh dari adanya pendapatan bagi hasil yang

diperoleh dari pembiayaan yang disalurkan.

Dalam hal menyalurkan dana, bank syariah memberikan pembiayaan-

pembiayaan dalam rangka mengelola dana yang telah dihimpun. Pembiayaan

merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan

dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.22

Menurut Zainul Arifin, pembiayaan atau financing merupakan bagian

terbesar dari aktiva bank, karena pembiayaan merupakan aktivitas utama dari

22 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik ,Cet-I, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 160.

Page 28: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

16

usaha perbankan. Dengan demikian, pendapatan bagi hasil atau keuntungan

jual beli merupakan instrumen pembiayaan perbankan syariah merupakan

pendapatan yang dominan.23

Tingginya tingkat bagi hasil yang ditawarkan perbankan syariah tidak

terlepas dari besarnya tingkat pembiayaan syariah (earning assets). Dalam hal

ini dapat dilihat dari tingkat FDR bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur

sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga disalurkan

untuk pembiayaan. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukkan likuiditas bank

tersebut, sehingga semakin tinggi tingkat FDR suatu bank, berarti

digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibandingkan dengan bank

yang mempunyai rasio dana pihak ketiga yang kecil.24

Apabila bank mengalami tingkat FDR yang melebihi batas ketentuan

BI dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.26/5/BPPP tanggal 29 mei 1993

yaitu maksimal 110% dari DPK, maka bank akan berusaha untuk

meningkatkan perolehan dananya. Untuk menarik deposan, bank akan

menawarkan return bagi hasil yang kompetitif.25

Menurut Nadratuzaman Hosen besarnya nisbah bagi hasil yang

diterima nasabah ditentukan dengan tarif nisbah yang berlaku dan berdasarkan

23 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet-IV, (Jakarta: Pustaka

Alvabet, 2006), 208. 24 Muhammad, Manajemen Pembiayaan bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 55. 25 Ibid, h. 60.

Page 29: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

17

akad, serta besarnya ditentukan berdasarkan fluktuasi keuntungan yang

diperoleh bank secara keseluruhan. 26 Dengan demikian, bagi hasil yang

dibagikan diharapkan dapat mempengaruhi meningkatnya pendapatan pada

bank syariah.

Untuk meningkatkan pendapatannya, bank harus memaksimalkan

pembiayaan kepada masyarakat berdasarkan syarat dan ketentuan yang

berlaku. Bank tidak begitu saja memberikan pembiayaan kepada nasabah. Hal

ini dilakukan untuk mengurangi adanya risiko kredit macet. Oleh sebab itu,

bank harus menganalisis kelebihan atau kelemahan yang dihadapi dengan

menggunakan analisis rasio keuangan. (financial ratio analisys).

Secara umum rasio dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu rasio

likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas/profitabilitas, dan

rasio coverage. Selanjutnya, rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rasio rentabilitas/profitabilitas.

Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut analisis ini misalnya

analisis income statement, analisis rentabilitas, analisis kegiatan usaha dan

sebagainya. Kegunaan analisis ini untuk mengukur tingkat efisiensi usaha

dalam menghasilkan profit.27

26 M. Nadratuzaman Hosen, Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa Perbankan Syariah,

(Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2007), h. 26. 27 Margo Mulyono, Pengaruh Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital Asset Ratio

terhadap Profitabilitas Bank Go Publik di Indonesia, Jurnal Manajemen, vol.I, no.1, (April 2003): h. 93.

Page 30: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

18

Menurut Nasrudin tingkat profitabilitas yang tinggi menujukkan

tingkat eisiensi perusahaan. Profit atau keuntungan yang diperoleh tidak saja

digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, akan tetapi digunakan juga

untuk ekspansi perusahaan melalui berbagai kegiatan di masa yang akan

datang. Kemudian yang lebih penting lagi apabila suatu badan usaha terus-

menerus memperoleh keuntungan maka ini berari kelangsungan hidup badan

usaha tersebut akan terjamin. Sebagai suatu sistem yang berorientasi pada

profitabilitas, hal ini menjadi faktor pendorong bagi suatu perusahaan untuk

mendapatkan revenue yang diperoleh dari selisih antara harga pokok produksi

dengan nilai jual produk/jasanya.28

Ada berbagai cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu bank,

namun dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mengukur

profitabilitas adalah dengan menggunakan ROA (Return on Asset).

Menurut Syamsudin ROA merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan

jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi

rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.29 Selain itu, rasio ini berfungsi

28 Nasrudin, “Pembiayaan Efektif untuk Meningkatkan Likuiditas dan Profitabilitas

Bank”, artikel diakses pada 24 februari 2010 dari http://www.wikipedia.com 29 Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

1995), h. 63.

Page 31: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

19

untuk mengukur seberapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis

(pemegang saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut.30

Dengan demikian, variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur

tingkat profitabilitas suatu bank dalam penelitian ini adalah dengan FDR,

pendapatan bagi hasil dan total asset. Dan berikut adalah kerangka pemikiran

skripsi yang menggambarkan permasalahan penelitian pada perbankan syariah

dengan menggunakan uji asumsi klasik dan uji statistik regresi linear

berganda.

FDR (X1)

Pendapatan Bagi Hasil (X2)

Profitabilitas (Y)

Total Asset (X3)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

30 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 71.

Page 32: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

20

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan

kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.31

Penelitian dengan analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengangkat

fakta, keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang (pada

saat penelitian berlangsung) dan menyajikannya dengan apa adanya.32

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan data-data variabel FDR,

pendapatan bagi hasil dan total asset serta data-data variabel profitabilitas bank

syariah yang bersumber dari Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasikan

oleh Bank Indonesia menjadi data yang dapat disimpulkan. Sehingga dengan

adanya penelitian ini diharapkan data tersebut dapat menghasilkan sebuah

informasi.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-

variabel penelitian dalam angka-angka, dan melakukan analisis data dengan

31 Moh. Nazir, Metode Penelitian,cet.V, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), h. 54. 32 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: 2005), h. 26.

Page 33: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

21

prosedur statistika dan permodalan matematis. 33 Dari pengertian tersebut,

peneliti akan melakukan analisis data untuk menguji suatu hipotesis dengan

menggunakan metode regresi linier berganda agar dapat diketahui pengaruh

yang terjadi antara variabel FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset

terhadap variabel profitabilitas yang diperoleh dari Statistik Perbankan

Syariah Bank Indonesia dengan menggunakan software statistik yaitu SPSS

15.

2. Metode Pengumpulan Data

a. Library Research

Peneliti melakukan penelitian dengan mempelajari buku-buku

kepustakaan seperti Manajemen Pembiayaan Bank Syariah karangan

Muhammad, Analisis Kredit untuk Account Officer karangan Jopie Jusuf,

dan Bank Syariah dari Teori ke Praktik karangan Muhammad Syafi’i

Antonio, artikel berupa Jurnal Manajemen vol.I no.1 April 2003 oleh

Margo Mulyono, Makalah Seminar MES Goes to Campuz Jakarta 2010

oleh Yulina Ananda, serta majalah dan bahan-bahan kuliah yang berkaitan

erat dengan skripsi ini.

b. Field Research

Peneliti melakukan penelitian langsung pada obyek penelitian

yaitu Bank Indonesia. Dalam penelitian ini peneliti melihat dokumen serta

33 Efferia Sujoko, dkk, Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu Pendekatan

Praktis ,(Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004), h.18.

Page 34: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

22

arsip yang dijadikan obyek penelitian. Metode pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Studi

dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada

subjek penelitian dengan meliputi semua pengumpulan informasi melalui

pengujian arsip dan dokumen.34

Dokumen yang diteliti dapat berupa arsip perusahaan, laporan

kerja, laporan keuangan, data statistik, catatan khusus, notulen rapat dan

lain-lain. Untuk memperoleh data bulanan Statistik Perbankan Syariah,

peneliti mengumpulkan dokumen atau arsip dari Perpustakaan Bank

Indonesia secara langsung guna memperoleh data yang diperlukan sebagai

data sekunder.

Data-data yang dikumpulkan merupakan data time series. Data

time series adalah sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang

didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam waktu

mingguan, bulanan, atau tahunan.35 Data time series ini berasal dari data

laporan Statistik Perbankan Syariah yang dipubilkasikan oleh Bank

Indonesia dengan menggunakan data bulanan selama tiga tahun.

34 Consuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, Penerjemah Aliwudin Tuwu,

(Jakarta: UI-Press, 1993), h.85. 35 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet-VI, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004), h. 42.

Page 35: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

23

3. Sumber Data

a. Data Primer, merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti langsung

berasal dari sumbernya. 36 Sumber data pada penelitian ini berupa data

yang bersumber dari Statistik Perbankan Syariah yang ada di Bank

Indonesia. Data penelitian yang digunakan adalah data bulanan dengan

rentang waktu yang dijadikan analisis adalah dari bulan Januari 2006

sampai dengan bulan Desember 2008.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur kepustakaan,

buku-buku dan lain-lain. 37 Seperti buku Manajemen Pembiayaan Bank

Syariah karangan Muhammad, Analisis Kredit untuk Account Officer

karangan Jopie Jusuf, Bank Syariah dari Teori ke Praktik karangan

Muhammad Syafi’i Antonio, Jurnal Manajemen vol.I no.1 April 2003 oleh

Margo Mulyono, dan Makalah Seminar MES Goes to Campuz Jakarta

2010 oleh Yulina Ananda.

4. Teknik Penulisan

Teknik Penulisan ini merujuk pada buku Pedoman Penulisan Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2008.

36 Hermawan Warsito, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 1993), h. 69. 37 Ibid, h. 69.

Page 36: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

24

G. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesisnya adalah sebagai

berikut :

Hipotesis 1

H0 : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan FDR, pendapatan

bagi hasil, total asset secara simultan terhadap

profitabilitas industri perbankan syariah.

Ha : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan FDR, pendapatan bagi

hasil, total asset secara simultan terhadap profitabilitas

industri perbankan syariah.

Hipotesis 2

H0 : b1,b2,b3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan pada FDR,

pendapatan bagi hasil, total asset secara parsial

terhadap profitabilitas industri perbankan syariah.

Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh signifikan pada FDR, pendapatan

bagi hasil, total asset secara parsial terhadap

profitabilitas industri perbankan syariah.

G. Sistematika Penulisan

Adapun penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana dalam

setiap bab terdiri dari beberapa sub tema yang memuat pokok-pokok pembahasan.

Bab I sebagaimana diuraikan diatas, bab ini berisi pembahasan formal

penulisan skripsi ini, yang terdiri dari latar belakang yang menjelaskan perlu dan

Page 37: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

25

pentingnya penulisan ini, sehingga penulisan ini menemukan relevansi dan

signifikansinya. Kemudian dikemukakan juga batasan dan rumusan masalah

sehingga penulisan akan lebih terfokus dan jelas. Selain itu dikemukakan juga

kerangka teori dan pemikiran, metode penelitian, hipotesis serta sistematika

penulisan atau pembahasan.

Bab II merupakan uraian secara teoritis mengenai teori-teori yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian skripsi ini berdasarkan

buku teks yang ada, yang di bagi menjadi empat bagian yaitu pembiayaan,

pendapatan bagi hasil, total asset dan rasio profitabilitas.

Bab III penulisan sudah memasuki pembahasan tentang metode penelitian.

Disini dijelaskan mengenai ruang lingkup penelitian, teori analisis regresi serta

teknik analisis yang dilakukan tahap demi tahap.

Bab IV akan menjelaskan tentang pembahasan dan analisis data.

Disamping itu, akan memuat perkembangan masing-masing variabel dari tahun

ke tahun, yang disertai dengan uji asumsi klasik dan uji statistik.

Bab V merupakan penutup berupa kesimpulan dan saran yang merupakan

akhir dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan di atas dan juga merupakan

sebuah pemaparan singkat tentang pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil dan total

asset terhadap profitabilitas industri perbankan syariah.

Page 38: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Menurut Muhammad pembiayaan atau financing adalah pendanaan

yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.

Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk

mendukung investasi yang telah dikeluarkan.1

Dalam kegiatan penyaluran dana, bank syariah melakukan kegiatan

berupa investasi dan pembiayaan. Disebut investasi karena prinsip yang

digunakan adalah penanaman dana atau penyertaan, dan keuntungan yang

akan diperoleh bergantung pada kinerja usaha yang menjadi obyek

penyertaan tersebut sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah diperjanjikan

sebelumnya. Disebut pembiayaan karena bank syariah menyediakan dana

guna membiayai kebutuhan nasabah yang memerlukannya dan layak

memperolehnya.2

1 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonesia, 2004), h. 1. 2 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,cet.III, (Jakarta: Alvabet, 2003),

h. 215.

26

Page 39: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

27

Menurut UU Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat (12) pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah adalah penyaluran atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan atau bagi hasil.3

Kemudian menurut UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah pasal 1 ayat (25) yang dimaksud dengan pembiayaan adalah

penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:4

a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.

b. Transaksi sewa-menyewa dalam bnetuk ijarah atau sewa-beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bi tamlik.

c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan isthisna.

d. Transaksi pinjam-meminjam dalam benutk qardh.

e. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah atau transaksi

multijasa.

Pada bank konvensional kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat

dikenal dengan istilah kredit. Pengertian kredit menurut UU Perbankan

No.10 tahun 1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

3 Bank Indonesia, “Undang-Undang Bank Indonesia”. Artikel ini diakses pada tanggal 7

April 2010 dari http://www.bi.go.id 4 Bank Indonesia, “Undang-Undang Bank Indonesia”. Artikel ini diakses pada tanggal 7

April 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 40: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

28

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam

melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga.5

Menurut Kashmir yang menjadi dasar antara kredit yang diberikan

oleh bank berdasarkan konvensional dengan pembiayaan yang diberikan oleh

bank berdasarkan prinsip syariah adalah terletak pada keuntungan yang

diharapkan. Bagi bank berdasarkan prinsip konvensional keuntungan yang

diperoleh yaitu melalui bunga, sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip

syariah berupa imbalan atau bagi hasil. Perbedaan lainnya adalah dari segi

analisis pemberian pembiayaan (kredit) beserta persyaratannya.6

Untuk menghindari penerimaan dan pembayaran yang berasal dari

bunga maka bank syariah menempuh cara dengan memberikan pembiayaan

(financing) berdasarkan prinsip jual-beli (al-ba’i), prinsip sewa-beli (ijarah

muntahia bitamlik), atau berdasarkan prinsip kemitraan (partnership) yaitu

dengan penyertaan (musyarakah) dan bagi hasil (mudharabah).7

5 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dn Keuangan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h.19. 6 Kashmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 72. 7 Zainal Abidin, “Pengaruh Penyaluran Pembiayaan dan BOPO terhadap laba pada PT.

Bank Syariah Mega Indonesia”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 20-21.

Page 41: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

29

2. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Tujuan dari pembiayaan adalah untuk mencapai tingkat profitabilitas

yang cukup dan tingkat resiko yang rendah, serta mempertahankan

kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi likuiditas aman.8

Secara umum tujuan pembiayaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu

tujuan pembiayaan untuk tingkat makro dan tujuan pembiayaan untuk tingkat

mikro. Menurut Muhammad dalam tingkat makro pembiayaan bertujuan

untuk:9

a. Meningkatkan ekonomi umat, artinya dengan adanya pembiayaan mereka

dapat melakukan kegiatan ekonomi yang dapat memberikan pendapatan

bagi mereka. Sehingga pembiayaan tersebut dapat meningkatkan taraf

ekonomi yang lebih baik.

b. Tersedianya dana bagi yang meningkatkan usaha, artinya untuk

mengembangkan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini

dapat diperoleh dengan melakukan aktivitas pembiayaan. Dengan adanya

dana tambahan ini, pihak yang kelebihan dana dapat menyalurkan

dananya kepada pihak yang kekurangan dana, sehingga dana dapat

bermanfaat.

8 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, h. 52. 9 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 17-18.

Page 42: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

30

c. Meningkatkan produktivitas, artinya upaya produksi tidak akan berjalan

tanpa adanya dana. Dengan demikian pembiayaan memberikan peluang

bagi masyarakat untuk meningkatkan daya produksinya dan produksi

akan terus tetap berjalan..

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dengan dibukanya sektor-sektor

usaha melalui dana pembiayaan yang diberikan, maka sektor usaha

tersebut akan membutuhkan tenaga kerja. Dengan demikian, dengan

disalurkannya pembiayaan dapat menambah dan membuka lapangan

kerja baru.

e. Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif

mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh

pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian

pendapatan masyarakat. Jika ini terjadi maka pendapatan akan

terdistribusi dengan baik.

Adapun menurut Muhammad pembiayaan dalam tingkat mikro,

diberikan dalam rangka untuk:10

a. Upaya memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dimiliki

mempunyai tujuan yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha

ingin mendapatkan laba yang maksimal, untuk dapat mengahasilkan laba

yang maksimal maka para pengusaha perlu dukungan dana yang cukup.

10 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h. 18-19.

Page 43: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

31

Dengan adanya dana yang cukup yang bersumber dari pembiayaan

diharapkan laba yang dihasilkan bertambah.

b. Upaya meminimalkan resiko, artinya usaha yang dilakukan agar mampu

menghasilkan laba yang maksimal, maka pengusaha harus mampu

meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Resiko kekurangan modal

usaha dapat diperoleh melalui tindakan pembiayaan.

c. Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan penyesuaian antara sumber daya alam,

sumber daya manusia dan sumber daya modal. Jika sumber daya alam

dan sumber daya manusia tersedia akan tetapi sumber daya modal tidak

teredia, maka dapat dipastikan perlu adanya pembiayaan. Karena tanpa

adanya sumber daya modal, kegiatan usaha tidak akan berjalan

dikarenakan sumber daya modal adalah salah satu faktor utama. Dengan

demikian, pembiayaan pada dasarnya dapat meningkatkan daya guna

sumber-sumber daya ekonomi.

d. Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ada

pihak yang memiliki kelebihan dana sementara ada pula pihak yang

kekurangan dana. Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka

mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan penyeimbang dalam hal

penyaluran dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang

kekurangan dana.

Page 44: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

32

Selanjutnya fungsi dari pembiayaan menurut Muchdarsyah Sinungan

diantaranya adalah meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya guna

barang, meningkatkan peredaran uang, menimbulkan kegairahan berusaha

masyarakat, meningkatkan stabilitas ekonomi, sebagai jembatan untuk

meningkatkan pendapatan nasional, serta sebagai penghubung ekonomi

internasional.11

3. Jenis-Jenis Pembiayaan

Sesuai dengan akad pengembangan produk, maka bank syariah

memiliki berbagai macam jenis pembiayaan.

Menurut Muhammad jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi beberapa aspek, diantaranya:

a. Pembiayaan menurut tujuannya, dibedakan menjadi:12

1. Pembiayaan modal kerja

yaitu pembiayaan untuk mendapatkan modal dalam rangka

pengembangan usaha seperti peningkatan produksi baik secara jumlah

hasil produksi maupun peningkatan kualitas.

2. Pembiayaan investasi

yaitu pembiayaan untuk melakukan investasi atau pengadaan barang-

11 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, edisi-II,(Jakarta: Bumi Aksara,1992),

h. 211. 12 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h. 22.

Page 45: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

33

barang modal, keperluan untuk perluasan usaha atau pendirian proyek

baru serta fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan itu.

b. Pembiayaan menurut jangka waktu, diantaranya:13

1. Pembiayaan jangka waktu pendek yaitu pembiayaan yang dilakukan

dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.

2. Pembiayaan jangka waktu menengah yaitu pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun.

3. Pembiayaan jangka panjang yaitu pembiayaan yang dilakukan dengan

waktu lebih dari 5 tahun.

Kemudian jenis pembiayaan pada bank syariah akan diwujudkan

dalam bentuk aktiva produktif dan aktiva tidak produktif.

a. Jenis aktiva produktif pada bank syariah dialokasikan dalam bentuk

pembiayaan sebagai berikut:

1. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, untuk jenis pembiayaan

dengan prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah atau qiradh secara bahasa

diambil dari kata al-qardhu yang berarti al-qath’u yaitu potongan.

Sebab pemilik memberikan potongan dari hartanya untuk

diberikan kepada pengusaha agar menggunakan harta tersebut dan

13 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h. 22.

Page 46: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

34

pengusaha akan memberikan potongan dari laba yang diperoleh.

Sedangkan menurut istilah mudharabah atau qiradh adalah akad

kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama atau

pemilik dana menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak

lainnya menjadi pengelola.14

Keuntungan usaha berdasarkan akad mudharabah ini

dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, jika

rugi maka risiko kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama

kerugian bukan akibat dari kelalaian pengelola.

Dengan kata lain mudharabah adalah perjanjian antara

pemilik dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha

tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

b) Pembiayaan Musyarakah

Istilah lain dari musyarakah adalah syarikah atau syirkah.

Secara etimologi syirkah berarti pencampuran, yakni

bercampurnya salah satu dari dua harta dengan harta lainnya tanpa

dapat dibedakan antara keduanya.15

14 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 95. 15 Rachmat Syafe’i, Fiqh Muamalah untuk IAIN PTAIS PTAIS dan Umum. (Bandung:

Pustaka Setia, 2001), h. 183.

Page 47: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

35

Dalam praktik perbankan syariah, musyarakah merupakan

akad bagi hasil ketika kedua atau lebih pengusaha pemilik

dana/modal bekerjasama sebagai mitra usaha, membiayai

investasi usaha baru atau yang sudah berjalan. Mitra usaha

pemilik modal berhak ikut serta dalam menajemen perusahaan,

tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi

pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan juga mereka

dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka

curahkan untuk usaha tersebut.16

2. Pembiayaan dengan prinsip jual-beli, untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Murabahah

Murabahah adalah istilah dalam Fikih Islam yang berarti

suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual menyatakan biaya

perolehan barang, meliputi harga barang dan biaya-biaya lain

yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat

keuntungan (margin) yang diinginkan.17

Murabahah pada awalnya merupakan konsep jual-beli

yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pembiayaan.

16 Ascarya, akad dan Produk bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008),

h. 51. 17 Ibid, h. 82.

Page 48: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

36

Namun demikian, bentuk jual-beli ini kemudian digunakan oleh

perbankan syariah dengan menambah beberapa konsep lain

sehingga menjadi bentuk pembiayaan. Sehingga Murabahah

dapat diartikan sebagai suatu perjanjian antara bank dengan

nasabah dalam bentuk pembiayaan pembelian atas sesuatu barang

yang dibutuhkan oleh nasabah.18

Dalam pembiayaan ini, bank sebagai pemilik dana

membelikan barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan

oleh nasabah yang membutuhkan pembiayaan, kemudian

menjualnya ke nasabah tersebut dengan penambahan keuntungan

tetap. Sementara itu, nasabah akan mengembalikan utangnya di

kemudian hari secara tunai maupun cicil.19

b) Pembiayaan Salam

Salam merupakan bentuk jual beli dengan pembayaran di

muka dan penyerahan barang di kemudian hari (advanced

payment atau forward buying atau future sales) dengan harga,

spesifikasi, jumlah, kualitas, tanggal dan tempat penyerahan yang

jelas, serta disepakati sebelumnya dalam perjanjian.20

18 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2000), h. 62. 19 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h. 83. 20 Ibid, h. 90.

Page 49: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

37

Salam bermanfaat bagi penjual karena mereka menerima

pembayaran di muka. Salam juga bermanfaat bagi pembeli karena

pada umumnya harga dengan akad salam lebih murah daripada

harga dengan akad tunai.

Sebagai bentuk pembiayaan, akad salam dimaksudkan

untuk memenuhi kebutuhan pedagang dan petani kecil sebagai

penjual yang membutuhkan modal awal untuk dapat menjalankan

usahanya untuk memenuhi pesanan pembeli. Bentuk pembiayaan

salam ini dapat juga dilakukan oleh perbankan syariah modern,

khususnya untuk membiayai sektor pertanian. Bank syariah dapat

mengambil keuntungan dari perbedaan harga salam yang lebih

rendah daripada harga tunai. Untuk memastikan penyerahan

barang pada tanggal yang ditentukan, bank dapat meminta

jaminan.

c) Pembiayaan Istishna

Skim fikih lainnya yang juga populer digunakan dalam

perbankan syariah adalah skim jual-beli istishna. Transaksi

istishna ini hukumnya boleh dan telah dilakukan oleh masyarakat

Muslim sejak masa awal tanpa adanya pihak (ulama) yang

meningkarinya.

Dalam fatwa DSN-MUI dijelaskan bahwa jual-beli

istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan

Page 50: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

38

barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang

disepakati antara pemesan (pembeli) dan penjual (pembuat).21

Istishna adalah memesan kepada perusahaan untuk

memproduksi barang atau komoditas tertentu untuk

pembeli/pemesan. Istishna merupakan salah satu bentuk jual beli

dengan pemesanan yang mirip dengan salam yang merupakan

bentuk jual beli forwad yang dibolehkan oleh syariah.

Jika perusahaan mengerjakan untuk memproduksi barang

yang dipesan dengan bahan baku dari perusahaan, maka

kontrak/akad istishna muncul. Agar akad istishna menjadi sah,

harga harus ditetapkan di awal sesuai kesepakatan dan barang

harus memilki sepesifikasi yang jelas yang telah disepakati

bersama. Dalam istishna pembayaran dapat di muka, dicicil

sampai selesai, atau dibelakang, serta istishna biasanya

diaplikasikan untuk industri dan barang manufaktur.22

3. Pembiayaan dengan prinsip sewa, untuk jenis pembiayaan dengan

prinsip ini meliputi:

a) Pembiayaan Ijarah

21 Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi-III, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2007), h. 125-126. 22 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h. 96-97.

Page 51: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

39

Salah satu produk penyaluran dana dari bank syariah

kepada nasabah adalah pembiayaan yang berdasarkan

perjanjian/akad sewa-menyewa (ijarah). Ijarah adalah transaksi

sewa-menyewa atas suatu barang atau upah-mengupah atas suatu

jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan

jasa.23

Ijarah juga diinterpretasikan sebagai suatu akad

pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran

upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas

barang itu sendiri.

Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu teknik

pembiayaan ketika kebutuhan pembiayaan investor untuk

membeli aset terpenuhi, dan investor hanya membayar sewa

pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang cukup besar

untuk membeli aset tersebut.24 Karena ijarah adalah akad yang

mengatur pemanfaatan hak guna tanpa terjadi pemindahan

kepemilikan, maka banyak orang yang menyamakan ijarah ini

dengan leasing.25

23 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2007), h. 116. 24 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h. 101. 25 Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, h.140.

Page 52: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

40

b) Pembiayaan Ijarah Muntahia bi Tamlik

Ijarah muntahia bi tamlik (IMBT) adalah transaksi sewa

dengan perjanjian untuk menjual atau menghibahkan objek sewa

di akhir periode sehingga transaksi ini diakhiri dengan alih

kepemilikan objek sewa.26

Dalam ijarah muntahia bi tamlik, pemindahan hak milik

barag terjadi dengan salah satu dari dua cara berikut ini:27

Pertama, pihak yang menyewakan berjanji akan menjual barang

yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa;

Kedua, pihak yang menyewakan berjanji akan menghibahkan

barang yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa.

b. Jenis aktiva tidak produktif pada bank syariah dialokasikan dalam bentuk

pembiayaan sebagai berikut:

1. Pinjaman Qardh

Salah satu produk perbankan syariah yang lebih mengarah

kepada misi sosial ini adalah qardh. Qardh adalah pemberian harta

kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau

dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan. Dalam

fikih klasik, al-qardh dikategorikan dalam akad ta’awuniyah yaitu

akad yang berdasarkan prinsip tolong-menolong.

26 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h. 103. 27 Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, h.149.

Page 53: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

41

Dalam PBI No. 7/46/PBI/2005 qardh diartikan sebagai pinjam

meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam

mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam

jangka waktu tertentu.28

Qardh termasuk produk pembiayaan yang disediakan oleh

bank, dengan demikian bank tidak boleh mengambil keuntungan

berapapun darinya dan hanya diberikan pada saat keadaan emergency.

Bank terbatas hanya dapat memungut biaya administrasi dari nasabah.

Nasabah hanya berkewajiban membayar pokoknya saja, dan untuk

jenis qardh al-hasan pada dasarnya nasabah apabila memang dalam

keadaan tidak mampu ia tidak perlu mengembalikannya.29

4. Financing to Deposit Ratio (FDR)

Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara sejumlah kredit

yang diberikan dengan dana yang diterima bank. 30 Disamping itu, FDR

merupakan perbandingan antara tingkat pembiayaan yang disalurkan oleh

bank syariah terhadap dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari

masyarakat.

28 Bank Indonesia, “Peraturan Perbankan”. Artikel ini diakses pada tanggal 7 April 2010

dari http://www.bi.go.id 29 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, h. 139. 30 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, Edisi.II, (Bogor: Galia Indonesia,

2005), h. 116.

Page 54: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

42

Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Pembiayaan Yang Disalurkan FDR = --------------------------------------- x 100 %

Dana Pihak Ketiga

FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan

kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat diimbangi

kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin

menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan

kredit.31

Semakin besar tingkat FDR maka semakin baik pula bank tersebut

dapat menjalankan fungsi intermediasinya, dikarenakan dana pembiayaan

adalah dana yang dibutuhkan dalam investasi sehingga dapat menggerakkan

sektor riil dan diharapkan mampu untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

Begitu pula sebaliknya, bila FDR syariah tidak disalurkan dengan

baik maka dampaknya adalah pergerakkan sektor riil menjadi terhambat,

begitu juga dengan dana masyarakat yang menganggur (idle money), dapat

31 Iim Fatimah, “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas

pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk”, (Skripsi S1 Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 43.

Page 55: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

43

berpengaruh terhadap jumlah uang yang beredar atau dapat digunakan

sebagai tujuan spekulatif yang bisa menekan nilai tukar rupiah bahkan

infalsi.32

Akan tetapi semakin tinggi rasio tersebut, memberikan indikasi

semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini

disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit

menjadi semakin besar.33

Rasio ini juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari

suatu bank. Sedangkan praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman

dari FDR (Financing to Deposit Ratio) suatu bank adalah sekitar 80%.

Namun, batas toleransinya antara 85% sampai 100%. 34 Berdasarkan

ketentuan yang tertuang dalam surat edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP

tanggal 29 mei 1993, besarnya FDR atau LDR ditetapkan oleh BI tidak boleh

melebihi 110%. Dengan ketentuan ini berarti bank boleh memberikan kredit

atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga asalkan tidak melebihi

dana pihak ketiga.35

32 Iim Fatimah, “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap Profitabilitas

pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk”, h. 43. 33 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 116.

34 Ibid, h. 117. 35 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, h.55.

Page 56: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

44

Dengan ditetapkannya batas maksimum pemberian kredit

(pembiayaan) dan FDR yang harus diperhatikan oleh bank syariah, maka

bank syariah tidak dapat begitu saja serampangan melakukan ekspansi

pembiayaan dengan hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-

besarnya atau untuk secepatnya dapat membesarkan jumlah asetnya. Karena

hal itu akan membahayakan kelangsungan hidup bank tersebut dan lebih

lanjut akan membahayakan dana simpanan para nasabah yang menyimpan

dana pada bank itu.36

B. Pendapatan Bagi Hasil

Menurut Adiwarman Karim bagi hasil adalah bentuk return (perolehan

kembalian) dari kontrak investasi, dari waktu ke waktu, tidak pasti dan tidak

tetap. Besar kecilnya perolehan kembali itu bergantung pada hasil usaha yang

benar-benar terjadi. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sisitem bagi hasil

merupakan salah satu praktik perbankan syariah.37

Pendapatan dalam bank syariah melalui sistem bagi hasil merupakan

pendapatan yang bersumber dari pembiayaan dan produk jasa. Oleh karena itu,

pendapatan dalam bank syariah menggunakan beberapa sistem untuk menghitung

bagi hasil tersebut.

36 Sutan Remy Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama, 2007), h.177. 37 Adiwarman Karim, Bank Islam; Analisis Fiqh dan Keuangan, h.191,

Page 57: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

45

Adapun mekanisme perhitungan bagi hasil tersebut didasarkan pada dua

sistem yaitu profit sharing dan revenue sharing.

1. Profit Sharing adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah

dikurangi modal (ra’su al-mal) dan biaya-biaya, dan boleh pula didasarkan pada

prinsip bagi hasil.

2. Revenue Sharing adalah bagi hasil yang dihitung dari pendapatan setelah

dikurangi modal (ra’su al-mal) sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang

telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.

Disamping itu, Fatwa Nomor 15/DSN-MUI/IX/2000 tanggal 7 Jumadil

Awal 1421 H atau 16 September 2000 M juga menetapkan tentang prinsip

distribusi bagi hasil dalam lembaga keuangan syariah, fatwa tersebut antara

lain:38

1. Pembagian hasil usaha antara pihak (mitra) atau bentuk usaha kerjasama

boleh didasarkan pada prinsip profit sharing (bagi untung) dan boleh

didasarkan pada prinsip revenue sharing (bagi pendapatan).

2. Kedua prinsip tersebut pada dasarnya dapat digunakan untuk keperluan

distribusi usaha dan lembaga keuangan syariah.

3. Agar para pihak yang berkepentingan memperoleh kepastian tentang prinsip

mana yang boleh digunakan dalam lembaga keuangan syariah dan sesuai

dengan prinsip ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa

38 Majelis Ulama Indonesia, “Fatwa Dewan Syariah Nasional”. Artikel ini diakses pada

tanggal 7 April 2010 dari http://www.mui.or.id

Page 58: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

46

tentang prinsip pembagian bagi hasil usaha lembaga keuangan syariah untuk

dijadikan pedoman.

Dari penjelasan fatwa DSN tersebut maka pembagian hasil usaha dapat

dilakukan dengan dua sistem yaitu profit sharing dan revenue sharing. Aplikasi

kedua dasar bagi hasil ini pada umumnya dilakukan oleh industri perbankan

syariah. Namun pada saat ini, bank syariah yang beroperasional semuanya

menggunakan perhitungan bagi hasil atas dasar revenue sharing.

Bank yang menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan revenue sharing

kemungkinan yang terjadi adalah tingkat bagi hasil yang diterima oleh pemilik

dana akan lebih besar dibanding dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku.

Kondisi ini akan mempengaruhi para pemilik dana untuk mengarahkan

investasinya kepada bank syariah yang justru mampu memberikan hasil yang

optimal, sehingga akan berdampak kepada peningkatan total dana pihak ketiga

pada bank syariah.

Jika suatu bank menggunakan sistem profit sharing maka kemungkinan

yang akan terjadi adalah bagi hasil yang akan diterima oleh para pemilik dana

akan semakin kecil, tentunya akan mempunyai dampak yang cukup signifikan

apabila ternyata secara umum tingkat suku bunga pasar lebih tinggi. Kondisi ini

akan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menginvestasikan dananya

pada bank syariah yang berdampak menurunnya jumlah dana pihak ketiga secara

keseluruhan, tetapi apabila bank tetap ingin mempertahankan sistem profit

sharing tersebut dalam perhitungan bagi hasil mereka, maka jalan satu-satunya

Page 59: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

47

untuk menghindari risiko tersebut diatas yaitu dengan cara bank harus

mengalokasikan sebagian porsi bagi hasil yang akan mereka terima untuk subsidi

terhadap bagi hasil yang akan dibagikan kepada nasabah pemilik dana. 39

Sehingga para nasabah pemilik dana tetap berkeinginan untuk menginvestasikan

dananya pada bank syariah.

Selanjutnya terdapat faktor langsung dan faktor tidak langsung yang

dapat mempengaruhi tingkat bagi hasil, diantaranya:

1. Faktor Langsung

Menurut Syafi’i Antonio diantara faktor langsung (direct factors)

yang mempengaruhi perhitungan bagi hasil adalah:40

a. Invesment rate, merupakan presentase aktual dana yang dinvestasikan

dari total dana. Jika bank menentukan investment rate sebesar 80 persen,

berarti 20 persen dari total dana dialokasikan untuk memenuhi likuiditas.

b. Jumlah dana yang telah tersedia untuk diinvestasikan merupakan jumlah

dana dari berbagai sumber dana yang tersedia untuk diinvestasikan.

c. Nisbah bagi hasil (profit sharing ratio) diantaranya harus ditentukan pada

awal perjanjian, dapat berbeda-beda dari waktu ke waktu dalam satu bank

39 Abu Asma’ Kholid, “Hakikat Mudharabah”, As-sunnah, Edisi.3 (2006): h. 264. 40 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik¸ (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 139-140.

Page 60: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

48

2. Faktor Tidak Langsung41

a. Penentuan butir-butir pendapatan dan biaya mudharabah

Bank dan nasabah melakukan share dalam pendapatan dan biaya (profit

and sharing). Pendapatan yang “dibagihasilkan” merupakan pendapatan

yang diterima dikurangi biaya-biaya. Jika semua biaya ditanggung bank,

hal ini disebut revenue sharing.

b. Kebijakan akunting

Bagi hasil secara tidak langsung dipengaruhi oleh berjalannya aktivitas

yang diterapkan, terutama sehubungan dengan pengakuan pendapatan dan

biaya.

C. Ukuran Perusahaan (Total Asset)

Perusahaan adalah sebuah organisasi atau lembaga yang mengubah

keahlian dan material (sumber ekonomi) menjadi barang atau jasa untuk

memuaskan kebutuhan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba

bagi para pemilik. 42

Menurut Asyanto ukuran perusahaan didefinisikan sebagai ukuran besar

kecilnya suatu perusahaan. Pada dasarnya ukuran perusahaan ini hanya terbagi

dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar, perusahaan menengah dan

perusahaan kecil. Beberapa penelitian mengenai ukuran perusahaan dapat

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar

41 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, h. 140. 42 Irawan dan Swastha, Lingkungan Perusahaan, (Yogyakarta: BPFE, 1986), h. 16.

Page 61: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

49

total aktiva, penjualan, dan kapitalisasi pasar, maka semakin besar pula ukuran

perusahaan tersebut. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada total

asset penjualan. 43

Total asset adalah jumlah keseluruhan kekayaan atau sumber ekonomika

yang dikuasai perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai

tujuannya.

Menurut Dewi Mayasari semakin besar asset yang dimiliki suatu

perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Asset

perusahaan berada pada posisi neraca yang mencerminkan kekayaan dan

merupakan hasil penjualan dalam berbagai bentuk. Dalam perusahaan perbankan

untuk mengetahui besarnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari jumlah total

asset yang dimiliki.44

Perusahaan yang mampu menghasilkan laba besar biasanya perusahaan

yang memiliki kinerja baik dan berskala besar, dikarenakan pangsa pasar yang

besar pula. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko lebih kecil

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Karena perusahaan yang besar

dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal serta memilki modal yang

43 Asyanto, “Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Leverage, dan Ukuran

Perusahaan terhadap Manajemen Laba ”, (Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 27.

44 Dewi Mayasari, “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, Ukuran

Perusahaan pada Industri Perbankan”, (Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 35.

Page 62: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

50

banyak. Sehingga perusahaan tersebut dapat menjalankan operasinya yang

berdampak perusahaan akan menghasilkan laba yang besar pula.

D. Rasio Profitabilitas

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari

suatu pos laporan keuangan denagn pos lainnya yang mempunyai hubungan yang

relevan dan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan

informasi yang digambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya.45

Salah satu rasio keuangan dalam penelitian ini adalah rasio profitabilitas.

Menurut Lukman Dendawijaya rasio profitabilitas adalah alat ukur untuk

menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan.46

Sedangkan menurut Dewi Astuti rasio profitabilitas adalah kemampuan

suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas

yang paling penting adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat

berkepentingan dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba

saat ini maupun masa datang.47 Dengan demikian, yang harus diperhatikan oleh

perusahaan (bank) adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba,

akan tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya.

45 Sofyan Safri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 297. 46 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, h. 118. 47 Dewi Astuti, Manajemen Keuangan Perusahaan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004), h.

36.

Page 63: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

51

Secara keseluruhan, maka perusahaan (bank) pada umumnya menggunakan rasio

profitabilitas sebagai berikut:

1. Gross Profit Margin

Rasio ini menunjukkan berapa persen keuntungan yang dicapai dengan

menjual produk. Dalam kondisi normal, Gross Profit Margin seharusnya

positif karena menunjukkan apakah perusahaan dapat menjual barangnya

diatas harga pokoknya. Bila Gross Profit Margin negatif, ada pertanda bahwa

perusahaan tersebut rugi dari bisnis utamanya.48

Laba Kotor Gross Profit Margin = -------------------- x 100% Penjualan

2. Net Profit Margin

Rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis

setelah dikurangi dengan segala biaya-biaya. Sama seperti Gross Profit

Margin, perusahaan yang sehat seharusnya memiliki Net Profit Margin

positif (artinya bisnis tersebut mencetak laba bersih).49

Laba Bersih Net Profit Margin = -------------------- x 100% Penjualan

48 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2007), h. 66. 49 Ibid, h. 68.

Page 64: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

52

3. Return on Asset (ROA)

Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh

investasi yang telah dilakukan. Selain itu, rasio ini berfungsi untuk mengukur

seberapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik bisnis (pemegang

saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut.50

Laba Bersih ROA = ------------------- x 100% Total Asset

4. Return on Equity (ROE)

Rasio ini mengukur seberapa besar pengembalian yang diperoleh pemilik

bisnis (pemegang saham) atas modal yang disetorkan untuk bisnis tersebut.

ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur keberhasilan bisnis

dalam “memperkaya” pemegang sahamnya.51

Laba Bersih ROE = ------------------- x 100% Modal sendiri

50 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer, h. 71. 51 Ibid, h. 71-72.

Page 65: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dasar pemikiran ini adalah untuk mengetahui seberapa besar instrumen

FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset mempengaruhi tingkat profitabilitas

industri perbankan syariah. Dengan demikian, jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang

menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian dalam

angka, dan melakukan analisis data dengan prosedur statistika atau permodalan

matematis.1

Adapun data yang digunakan meliputi :

1. Data bulanan mengenai tingkat FDR yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

mulai dari bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2008.

2. Data bulanan mengenai pendapatan bagi hasil yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia mulai dari bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2008.

3. Data bulanan mengenai jumlah total asset yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia mulai dari bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Desember 2008.

4. Data tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROA mulai dari bulan Januari

2006 sampai dengan bulan Desember 2008.

1 Efferia Sujoko, dkk, Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu pendekatan Praktis,

(Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004), h. 18.

53

Page 66: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

54

B. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mengikuti bentuk distribusi normal. Suatu data akan terdistribusi secara

normal jika nilai probabilitas yang diharapkan sama dengan nilai

probabilitas pengamatan. Kesamaan tersebut ditunjukkan dengan garis

diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan

dengan probabilitas pengamatan. 2 Pada prinsipnya, normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

grafik PP Plots. Untuk mengetahui ada atau tidaknya normalitas pada

model regresi, dapat dilihat dari beberapa hal diantaranya : 3

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h. 214. 3 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 147.

Page 67: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

55

b) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik, seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka terdapat

masalah multikolinearitas. 4 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi antara lain dapat dilihat dengan

VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Untuk mengetahui ada

atau tidaknya multikolinearitas pada model regresi, dapat dilihat dari

beberapa hal, diantaranya :5

1) Jika nilai VIF (Varinace Inflation factor) tidak lebih dari 10, maka

model regresi bebas dari multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance tidak kurang dari 1, maka model regresi bebas

dari multikolinearitas.

c) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 6 Autokorelasi

4 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas

Atma Jaya, 2009), h. 119. 5 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h. 219. 6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 95.

Page 68: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

56

didefinisikan terjadinya korelasi antara data pengamatan sebelumnya,

dengan kata lain bahwa munculnya suatu data dipengaruhi oleh data

sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas

dari autokorelasi.7 Menurut Singgih Santoso, untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin-Watson. Cara

mengambil keputusannya adalah :8

1) Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka DW diantara -2 sampai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi.

3) Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif.

d) Uji Heteroskedastisitas

Satu dari asumsi penting model regresi linier klasik adalah bahwa

gangguan yang muncul dalam fungsi regresi populasi adalah

homoskedastik; yaitu semua gangguan tadi mempunyai varians yang

sama. 9 Sedangkan bila varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut

heteroskedastisitas. 10 Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Cara untuk

7 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, h. 121-122. 8 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h. 218. 9 Damodar Gujarati, Ekonometrika Dasar , (Jakarta : Erlangga, 1999), h. 177. 10 Nachrowi dan Hardius Usman, Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan

Keuangan (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2006), h. 109.

Page 69: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

57

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat

Grafik Plot (dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot). Jika ada pola tertentu , seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.11

2. Uji Statistik

a. Persamaan Regresi Berganda

Data yang telah terkumpul akan diolah dengan menggunakan

SPSS.15, Untuk menguji pengaruh FDR, Pendapatan Bagi Hasil dan

Total Asset terhadap Profitabilitas yang diukur dengan ROA, maka akan

digunakan teknik analisis regresi linier berganda. Untuk menguji pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen, persamaan regresi yang

digunakan adalah:

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Profitabilitas

X1 = FDR (Financing to Deposit Ratio)

X2 = Pendapatan Bagi Hasil

11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 125-126.

Page 70: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

58

X3 = Total Asset

α = Konstanta

e = Error Term Residual

b. Uji F (Analisi Pengaruh secara Simultan)

Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi

tersebut. Uji F dilakukan untuk membuktikan apakah variabel-variabel

bebas (X) berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Jika nilai signifikansi lebih kecil dari alpha yang digunakan yaitu

pada α = 5% = 0,05 menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat secara simultan (besama-sama).

Jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha yang digunakan yaitu

pada α = 5% = 0,05 menunjukkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang

berarti bahwa variabel bebas tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap variabel terikat secara simultan (bersama-sama).12

c. Uji t (Analisis Pengaruh secara Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat

12 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian dengan

Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005), h. 54

Page 71: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

59

signifikansi 5% atau 0,05. Jika probabilitas t lebih besar dari 5% atau 0,05,

maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien regresi tidak signifikan). Sedangkan jika nilai

probabilitas t lebih kecil dari 5% atau 0,05, maka terdapat pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien signifikan).13

d. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang

digunakan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah, atau tidak ada)

hubungan antar variabel.

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 dan +1.

a. Jika KK bernilai positif maka variabel-variabel berkorelasi positif.

Semakin dekat nilai KK ke +1 semakin kuat korelasinya.

b. Jika KK berniali negatif maka variabel-variabel berkorelasi negatif.

Semakin dekat nilai KK ke -1 semakin kuat korelasinya.

c. Jika KK bernilai 0 (nol) maka variabel-variabel tidak menunjukkan

korelasi.

d. Jika KK bernilai +1 atau -1 maka variabel-variabel menunjukkan

korelasi positif atau negatif yang sempurna.

Untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel

13 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: Elekmedia Komputindo,

2002), h. 168.

Page 72: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

60

tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai dari KK sebagai patokan.14

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi

KK = 0 Tidak ada korelasi

0 < KK ≤ 0,20 Korelasi sangat rendah /lemah sekali

0,20 < KK ≤ 0,40 Korelasi rendah/lemah tapi pasti

0,40 < KK ≤ 0,70 Korelasi yang cukup berarti

0,70 < KK ≤ 0,90 Korelasi yang tinggi, kuat

0,90 < KK ≤ 1,00 Korelasi sangat tinggi, kuat sekali

KK = 1 Korelasi sempurna

Sumber: Iqbal Hasan

e. Uji Koefisien Determinasi

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui koefisien

determinasi (R-Square). Jika R-Square adalah sebesar 1 berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen

dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.

Nilai R-Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat kemampuan

variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya,

jika nilai R-Square semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah

14 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2006), h.43-44.

Page 73: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

61

kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel

dependen. 15 Karena adanya kelemahan mendasar penggunaan koefisien

determinasi R2, maka dalam penelitian ini digunakan nilai Adjusted R2.

Nilai Adjusted R2 dapat naik dan turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke model.

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat yang dilihat

melalui Adjusted R. Semakin besar angka R2 maka semakin baik model

yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikatnya. Jika R2 semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.16

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah suatu fenomena yang ditarik dengan menggeneralisasikan

semua objek penelitian dimana terhadap objek tersebut dapat dilakukan suatu

pengukuran. Variabel tersebut berupa variabel bebas dan variabel terikat. Adapun

variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi/respons jika

dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang

15 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,), h.45. 16 Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian dengan

Menggunakan SPSS, h. 50.

Page 74: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

62

diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh

variabel bebas. 17 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas

yang dikontribusikan dengan huruf (Y). Dalam penelitian ini rasio

profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset yaitu rasio pengukur

tingkat keuntungan. Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis

atas seluruh investasi yang telah dilakukan. Dengan kata lain, ROA

menunjukkan berapa laba yang diperoleh atas setiap Rp 1 investasi yang

dilakukan merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva.18

2. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang

mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang

variabelnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diteliti. 19 Variabel bebas yang

dikontribusikan dengan huruf (X) dalam penelitian ini adalah:

a. Financing to Deposit ratio (FDR)

Pembiayaan yang disalurkan merupakan indikator bank dalam

menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.

Indikator ini berasal dari perbandingan antara tingkat pembiayaan yang

17 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2006), h. 38.

18 Jopie Jusuf, Analisis Kredit Untuk Accout Officer (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 71.

19 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, h. 38.

Page 75: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

63

disalurkan oleh bank syariah terhadap dana pihak ketiga (DPK) yang

berasal dari masyarakat.

b. Pendapatan Bagi Hasil

Pendapatan bagi hasil adalah profit yang ada didalam bank syariah

dengan bersumber dari pembiayaan dan produk jasa.

c. Total Asset

Total asset adalah jumlah keseluruhan kekayaan atau sumber

ekonomika yang dikuasai perusahaan dan digunakan oleh perusahaan

untuk mencapai tujuannya.

Page 76: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

64

BANK INDONESIA

Statistik Perbankan Syariah Laporan Keuangan

FDR, Pendapatan Bagi Hasil, dan Total Asset

Profitabilitas

Uji Asumsi Klasik

Hipotesis

Normalitas Multikolinearitas Autokorelasi Heteroskedasitisitas

Uji Hipotesis Regresi Berganda

Interpretasi

Uji t Koefisien Determinasi

Uji F

Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Penelitian

Page 77: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Bank Indonesia

1. Sejarah Singkat Bank Indonesia

Sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang, Bank Indonesia

adalah Bank Sentral Republik Indonesia dan merupakan badan hukum yang

memiliki kewenangan untuk melakukan perbuatan hukum. Bank Indonesia

sebagai badan hukum publik berwenang menetapkan peraturan hukum

pelaksana Undang-Undang yang mengikat seluruh masyarakat luas, sesuai

tugas dan wewenangnya. Selain itu, Bank Indonesia juga sebagai badan

hukum perdata yang dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam

maupun di luar pengadilan.

Bank Indonesia mempunyai kedudukan yang khusus dan itu diatur

dalam penjelasan Pasal 23 UUD 1945, yakni sebagai satu-satunya lembaga

yang diberi hak monopoli oleh Negara, dimana Bank Indonesia berwenang

menerbitkan, mengeluarkan, dan mengatur peredaran macam dan harga mata

uang. Untuk menjamin hal tersebut, maka kedudukan hukum Bank Indonesia

sebagai bank sentral harus ditetapkan dengan Undang-Undang.1

1 Rachmadi Usman, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, (Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama), h. 29.

65

Page 78: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

66

2. Visi dan Misi Bank Indonesia2

Visi Bank Indonesia adalah menjadi lembaga bank sentral yang dapat

dipercaya (kredibel) secara nasional maupun internasional melalui penguatan

nilai-nilai strategis (kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas,

kebersamaan) yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

Sedangkan misi Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan

pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional

jangka panjang yang berkesinambungan.

3. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia3

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai

tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai rupiah tersebut mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai

mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang

negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi,

sedangkan aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah

terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan

untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-

batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia

2 Bank Indonesia, “Misi, Visi, dan Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia”. Artikel diakses

pada tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id 3 Bank Indonesia, “Status, Tujuan, dan Tugas Bank Indonesia”. Artikel diakses pada

tanggal 7 April 2010 dari http://www.bi.go.id

Page 79: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

67

melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan,

dan harus mempertimbangkan kebijakan umum Pemerintah di bidang

perekonomian.

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, Bank Indonesia mengemban

tiga tugas yang dikenal sebagai Tiga Pilar Bank Indonesia, yaitu:

a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan

c. mengatur dan mengawasi Bank.

Pelaksanaan ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan dan

karenanya dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank

Indonesia secara efektif dan efisien.

B. Deskripsi Data

Data-data yang diperlukan dalam analisis ini didapat dari Statistik

Perbankan Syariah yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dari Januari 2006

hingga Desember 2008. Dengan demikian, diharapkan dapat diketahui

perkembangan tiap-tiap bulannya. Dari hasil olah data yang dilakukan dengan

menggunakan SPSS 15.00, dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang

terdapat pada model regresi berganda dengan melihat tabel-tabel dibawah ini :

1. FDR (Financing to Deposit Ratio)

Pembiayaan yang disalurkan merupakan indikator kemampuan bank

dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana.

Indikator ini berasal dari total pembiayaan yang disalurkan dibagi dengan

Page 80: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

68

total dana pihak ketiga masing-masing bank. Rasio yang sering digunakan

dalam pembiayaan ini adalah Financing to Deposit Ratio (FDR).

FDR sering digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank.

Semakin besar rasio ini maka tingkat likuiditasnya semakin kecil. Untuk

mengetahui besarnya tingkat FDR dari bulan Januari 2006 hingga bulan

Desember 2008 dapat dilihat dari tabel dan gambar berikut:

Tabel 4.1 Tingkat FDR Periode Januari 2006 hingga Desember 2008 (dalam %)

PERIODE FDR 2006 2007 2008

Januari 99.39 98.56 97.87 Februari 103.32 97.19 97.61 Maret 106.96 95.14 100.26 April 109.22 97.03 99.86 Mei 109.68 97.12 101.85 Juni 110.52 101.12 103.18 Juli 112.23 101.96 106.18

Agustus 111.29 105.70 113.02 September 109.39 103.68 112.25 Oktober 106.53 102.65 111.66

November 105.40 103.47 111.93 Desember 98.90 99.76 103.65 Rata-Rata 106.90 100.28 104.94

Sumber : (Statistik Perbankan Syariah) Data diolah

Page 81: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

69

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Financing to Deposit Ratio

Tahun 2006-2008

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 diatas FDR pada Januari 2006

hingga Desember 2008 serta rata-rata FDR dari tahun 2006 sampai dengan

2008 pada indusrtri perbankan syariah di Indonesia cenderung mengalami

fluktuasi selama periode penelitian. Tingkat FDR yang tertinggi terjadi pada

Agustus 2008 sebesar 113.02% dan tingkat terendah terjadi pada Maret 2007

sebesar 95.14%.

Tabel 4.2 Deskripsi Data Tingkat FDR

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation FDR 36 95.14 113.02 104.0425 5.32738Valid N (listwise) 36

Sumber : Data diolah

Page 82: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

70

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa variabel FDR memiliki nilai rata-rata

(mean) sebesar 104.04% dan standar deviasi 5.33%. Nilai maksimum sebesar

113.02% dan nilai minimum sebesar 95.14%. Jumlah data yang digunakan

sebanyak 36 data.

2. Pendapatan Bagi Hasil

Pendapatan bagi hasil merupakan pendapatan yang diperoleh dari bagi

hasil yang diberikan atas kerjasama bank dan nasabah dalam mengelola dana-

dananya. Untuk mengetahui besarnya tingkat bagi hasil dari bulan Januari

2006 hingga bulan Desember 2008 dapat dilihat dari tabel dan gambar

berikut:

Tabel 4.3 Tingkat Bagi Hasil Periode januari 2006 hingga Desember 2008 (dalam %)

PERIODE Pendapatan Bagi Hasil

2006 2007 2008 Januari 12.11 12.62 14.84 Februari 11.66 12.58 16.50 Maret 11.42 14.69 16.43 April 11.34 14.07 16.24 Mei 11.71 13.95 15.63 Juni 12.27 13.88 15.50 Juli 12.41 13.85 15.55

Agustus 12.26 13.56 15.47 September 12.10 13.82 15.18 Oktober 12.39 13.79 15.18

November 12.11 14.57 14.99 Desember 12.46 14.42 15.02 Rata-Rata 12.02 13.84 15.54

Sumber : (Statistik Perbankan Syariah) Data diolah

Page 83: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

71

Gambar 4.2 Grafik Rata-Rata Tingkat Bagi Hasil

Tahun 2006-2008

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.2 dibawah ini pendapatan bagi

hasil pada Januari 2006 hingga Desember 2008 pada indusrtri perbankan

syariah di Indonesia cenderung mengalami fluktuasi selama periode penelitian.

Akan tetapi rata-rata tingkat pendapatan bagi hasil dari tahun 2006 sampai

tahun 2008 mengalami peningkatan. Tingkat pendapatan bagi hasil yang

tertinggi terjadi pada Februari 2008 sebesar 16.50% dan tingkat terendah

terjadi pada April 2006 sebesar 11.34%.

Tabel 4.4 Deskripsi Data Tingkat Bagi Hasil

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bagi Hasil 36 11.34 16.50 13.7936 1.55427Valid N (listwise) 36

Sumber : Data diolah

Page 84: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

72

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa variabel pendapatan bagi hasil

memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 13.79% dan standar deviasi 1.55%.

Nilai maksimum sebesar 16.50% dan nilai minimum sebesar 11.34%. Jumlah

data yang digunakan sebanyak 36 data.

3. Total Asset

Besar kecilnya suatu bank dapat dilihat dari total asset yang dimiliki

perusahaan tersebut. Semakin besar ukuran perusahaan yang dimiliki

perusahaan maka semakin besar pula total asset-nya. Untuk mengetahui

besarnya tingkat total asset dari bulan Januari 2006 hingga bulan Desember

2008 dapat dilihat dari tabel dan gambar berikut:

Tabel 4.5 Tingkat Total Asset Periode Januari 2006 hingga Desember 2008

(dalam jutaan rupiah)

PERIODE Total Asset 2006 2007 2008

Januari 20.585.000 26.949.000 35.836.000 Februari 20.880.000 27.690.000 36.846.000 Maret 20.546.000 28.447.000 38.344.000 April 21.090.000 28.368.000 40.071.000 Mei 21.903.000 29.000.000 41.083.000 Juni 22.701.000 29.209.000 42.981.000 Juli 22.862.000 29.900.000 43.479.000

Agustus 23.578.000 30.145.000 44.340.000 September 24.314.000 31.803.000 45.857.000 Oktober 25.056.000 33.016.000 46.282.000

November 25.488.000 33.288.000 47.179.000 Desember 26.722.000 36.538.000 49.555.000 Rata-Rata 22.977.083 30.362.750 42.654.417

Sumber : (Statistik Perbankan Syariah) Data diolah

Page 85: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

73

Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Total Asset

Tahun 2006-2008

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.3 diatas total asset pada Januari

2006 hingga Desember 2008 serta rata-rata total asset dari tahun 2006 sampai

dengan 2008 pada industri perbankan syariah di Indonesia cenderung

mengalami peningkatan selama periode penelitian. Tingkat total asset yang

tertinggi terjadi pada Desember 2008 sebesar Rp 49.555.000 dan tingkat

terendah terjadi pada Maret 2006 sebesar Rp 20.546.000.

Tabel 4.6 Deskripsi Data Tingkat Total Asset

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Total Asset 36 20546000.00 49555000.00 31998083.3333 8795684.36183 Valid N (listwise) 36

Sumber : Data diolah

Page 86: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

74

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel total asset (dalam jutaan

rupiah) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar Rp 31.998.000 dan standar

deviasi 8.795.684. Nilai maksimum sebesar Rp 49.555.000 dan nilai

minimum sebesar Rp 20.546.000. Jumlah data yang digunakan sebanyak 36

data.

4. ROA

Rasio Return on Asset digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam menghsilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya.

Dalam hal ini, ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas yang

dicapai oleh industri perbankan syariah. Untuk mengetahui besarnya tingkat

total asset dari bulan Januari 2006 hingga bulan Desember 2008 dapat dilihat

dari tabel dan gambar berikut:

Tabel 4.7 Tingkat ROA Periode 2006 hingga Desember 2008 (dalam %)

PERIODE ROA

2006 2007 2008 Januari 1.39 1.69 1.75 Februari 1.40 1.68 1.85 Maret 1.32 1.75 1.83 April 1.41 1.75 1.83 Mei 1.43 1.76 1.82 Juni 1.51 1.86 1.81 Juli 1.47 1.88 1.82

Agustus 1.38 1.90 1.76 September 1.41 1.85 1.89 Oktober 1.38 1.93 1.81

November 1.44 1.86 1.68 Desember 1.55 1.78 1.57 Rata-Rata 1.42 1.81 1.78

Page 87: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

75

Sumber : (Statistik Perbankan Syariah) Data diolah

Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Return on Asset

Tahun 2006-2008

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.4 diatas ROA pada Januari 2006

hingga Desember 2008 serta rata-rata Return on Asset dari tahun 2006 ampai

dengan tahun 2008 pada industri perbankan syariah di Indonesia cenderung

mengalami fluktuasi selama periode penelitian. Tingkat total asset yang

tertinggi terjadi pada Oktober 2007 sebesar 1.93% dan tingkat terendah terjadi

pada Maret 2006 sebesar 1.32%.

Tabel 4.8 Deskripsi Data Tingkat ROA

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 36 1.32 1.93 1.6722 .19354Valid N (listwise) 36

Sumber : Data diolah

Page 88: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

76

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa variabel ROA memiliki nilai rata-rata

(mean) sebesar 1.67% dan standar deviasi 0.19%. Nilai maksimum sebesar

1.93% dan nilai minimum sebesar 1.32%. Jumlah data yang digunakan

sebanyak 36 data.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil

estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala

heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model

regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi

persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator) yakni tidak terdapat

heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat

autokorelasi. Jika terdapat heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan

sehingga dapat menyebabkan biasnya standar error. Jika terdapat

multikolinearitas, maka akan sulit untuk mengisolasi pengaruh-pengaruh

individual dari variabel, sehingga tingkat signifikansi koefisien regresi menjadi

rendah. Dengan adanya autokorelasi mengakibatkan penaksir masih tetap bias dan

masih tetap konsisten hanya saja menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, uji asumsi

klasik perlu dilakukan.4

4 Diakses pada tanggal 22 April 2010 dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/uji-asumsi-klasik-regresi-berganda.html

Page 89: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

77

a. Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas

atau tidak terjadi heterokedastisitas. 5 Cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot (dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot). Jika ada pola tertentu ,

seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas. 6

5 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas

Atma Jaya, 2009), h. 124. 6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), h. 125-126.

Page 90: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

78

Gambar 4.5 Grafik Scatterplot

Regression Standardized Predicted Value210-1-2

Regr

essi

on S

tude

ntiz

ed R

esid

ual

3

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot

Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil print out di atas, ternyata dari gambar scatter plot,

plotnya (titik-titiknya) tidak membentuk pola, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, data di atas tidak

terdapat masalah heteroskedastisitas.

b. Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). 7 Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin-

7 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, h. 95.

Page 91: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

79

Watson. Dengan berdasarkan ketentuan sebagai berikut : jika -2 < DW < +2

maka tidak ada autokorelasi. Sedangkan jika nilai angka berada pada DW < -2

maka terjadi autokorelasi positif, sebaliknya jika nilai angka berada pada

DW > +2 maka terjadi autokorelasi negatif. 8

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .808(a) .653 .621 .11915 .506 a Predictors: (Constant), Total Asset, FDR, Bagi Hasil b Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai Durbin Watson yang diperoleh dari

hasil analisis regresi sebesar 0.506. Hal ini menunjukkan bahwa angka DW

terdapat diantara -2 < DW < +2. Dengan demikian, model regresi tidak

terdapat masalah autokorelasi dan model ini layak untuk digunakan.

c. Multikolinearitas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

8 Singgih Santoso, Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo, 2000), h. 218.

Page 92: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

80

antar sesama variabel independen sama dengan nol.9 Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi antara lain dapat dilihat dari

VIF (Variance Inflation Factor). Ukuran ini menunjukkan setiap variabel

dependen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam

pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Nilai yang umum

dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai VIF ≥ 10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound

Zero-order

Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) .989 .692 1.428 .163 -.422 2.399

FDR -.006 .005 -.163 -1.270 .213 -.015 .004 -.326 -.219 -.132 .656 1.524

Bagi Hasil .094 .033 .757 2.888 .007 .028 .161 .793 .455 .301 .158 6.337

Total Asset .006 .001 .001 .004 .997 -.001 .001 .648 .001 .000 .164 6.083

a Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel di atas, nilai VIF untuk FDR = 1.524, Bagi Hasil =

6.337 dan Total Asset = 6.083. Dengan demikian, tiga variabel di atas bebas

dari masalah multikolinearitas dikarenakan nilai VIF pada ketiga variabel

tersebut kurang dari 10 (dalam model regresi tidak ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas).

9 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, h. 119.

Page 93: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

81

d. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak, serta untuk mengetahui normal tidaknya suatu data sampel.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik.10

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas

Observed Cum Prob1.00.80.60.40.20.0

Expe

cted

Cum

Pro

b 1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Berdasarkan hasil print out di atas, data menyebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak terdapat

masalah normalitas (dalam model regresi variabel dependen, variabel

independen atau keduanya mempunyai distribusi normal, dan data sampelnya

pun normal).

10 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, h. 126.

Page 94: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

82

D. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Pengaruh FDR, Pendapatan Bagi Hasil dan Total asset terhadap

Profitabilitas secara Simultan ( Uji F )

Uji F bertujuan untuk menguji semua variabel-variabel secara

bersama-sama terhadap variabel tak bebas (dependent variable).

Tabel 4.11 Hasil Uji secara Simultan

ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .857 3 .286 20.113 .000(a)

Residual .454 32 .014 Total 1.311 35

a Predictors: (Constant), Total Asset, FDR, Bagi Hasil b Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Dari hasil perhitungan SPSS, tingkat signifikansi pada tabel Anova

diatas adalah 0,000. Jadi probabilitas 0,000 < 0,05 , maka H0 ditolak dan Ha

diterima, dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel FDR (X1),

Pendapatan Bagi Hasil (X2), dan Total Asset (X3) secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA (Y).

b. Analisis Pengaruh FDR, Pendapatan Bagi Hasil dan Total asset terhadap

Profitabilitas Parsial ( Uji t )

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas

(FDR, pendapatan bagi hasil, total asset ) terhadap variabel tak bebas (ROA).

Page 95: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

83

Tabel 4.12 Hasil Uji secara Parsial

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound

Zero-order

Partial Part

Tolerance VIF

1 (Constant) .989 .692 1.428 .163 -.422 2.399

FDR -.006 .005 -.163 -1.270 .213 -.015 .004 -.326 -.219 -.132 .656 1.524

Bagi Hasil .094 .033 .757 2.888 .007 .028 .161 .793 .455 .301 .158 6.337

Total Asset .006 .001 .001 .004 .997 -.001 .001 .648 .001 .000 .164 6.083

a Dependent Variable: ROA

Sumber : Data diolah

Dari hasil perhitungan SPSS, nilai probabilitas pada variabel FDR

adalah (0.213) > dari nilai α (0.05), artinya H0 diterima dan Ha ditolak.

Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel FDR terhadap

profitabilitas (ROA) secara parsial atau data tidak mendukung hipotesa yang

menyatakan bahwa X1 (FDR) mempunyai pengaruh terhadap Y (ROA).

Jika melihat hasil perhitungan SPSS, nilai probabilitas pada variabel

bagi hasil adalah (0.007) < dari nilai α (0.05), artinya H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian, terdapat pengaruh antara variabel bagi hasil

terhadap profitabilitas (ROA) secara parsial atau data mendukung hipotesa

yang menyatakan bahwa X2 (pendapatan bagi hasil) mempunyai pengaruh

terhadap Y (ROA).

Kemudian dari hasil perhitungan SPSS, nilai probabilitas pada

Page 96: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

84

variabel total asset adalah (0.997) > dari nilai α (0.05), artinya H0 diterima dan

Ha ditolak. Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara variabel total

asset terhadap profitabilitas (ROA) secara parsial atau data tidak mendukung

hipotesa yang menyatakan bahwa X3 (total asset) mempunyai pengaruh

terhadap Y (ROA).

c. Fungsi Regresi

Tabel 4.13 Model Regresi Linier Berganda

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .989 .692 1.428 .163 FDR -.006 .005 -.163 -1.270 .213 Bagi Hasil .094 .033 .757 2.888 .007 Total Asset .006 .001 .001 .004 .997

Sumber : Data diolah

Y = b0 + b1x1 + b2x2 + b3x3 + ε

Y = 0.989 – 0.006x1 + 0.094x2 + 0.006x3 + ε

Nilai 0.989 merupakan nilai konstanta yang menunjukkan bahwa jika

tidak ada nilai untuk Financing to deposit Ratio (FDR), pendapatan bagi hasil

dan total asset atau dengan kata lain X1, X2, X3 = 0, maka tingkat

profitabilitas yang diukur dengan Return on Asset (ROA) akan mencapai

0.989.

Page 97: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

85

Nilai -0.006 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa

setiap adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk Financing to

Deposit Ratio (FDR), maka akan ada penurunan profitabilitas (ROA) sebesar

Rp 0.006. Hal ini mempunyai pengaruh yang negatif signifikan antara

Financing to Deposit Ratio terhadap Return on Asset. Apabila FDR naik maka

profitabilitas (ROA) akan turun. Sebaliknya apabila FDR turun maka

profitabilitas (ROA) akan naik.

Nilai 0.094 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa

setiap adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk pendapatan bagi

hasil, maka akan ada kenaikan profitabilitas (ROA) sebesar Rp 0.094. Hal ini

mempunyai pengaruh yang positif signifikan antara pendapatan bagi hasil

terhadap Return on Asset. Apabila pendapatan bagi hasil naik maka

profitabilitas (ROA) akan naik. Sebaliknya apabila pendapatan bagi hasil

turun maka profitabilitas (ROA) akan turun.

Nilai 0.006 merupakan koefisien regresi yangmenunjukkan bahwa

setiap adanya upaya peningkatan sebesar satu satuan untuk total asset, maka

akan ada kenaikan profitabilitas (ROA) sebesar Rp 0.006. Hal ini mempunyai

pengaruh yang positif signifikan antara total asset terhadap Return on Asset.

Apabila pendapatan total asset naik maka profitabilitas (ROA) akan naik.

Sebaliknya apabila total asset turun maka profitabilitas (ROA) akan turun.

Page 98: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

86

d. Uji Pearson Corelation

Tabel 4.14 Hasil Uji Korelasi

Correlations

ROA FDR Bagi Hasil Total Asset Pearson Correlation ROA 1.000 -.326 .793 .648 FDR -.326 1.000 -.215 .079 Bagi Hasil .793 -.215 1.000 .872 Total Asset .648 .079 .872 1.000Sig. (1-tailed) ROA . .026 .000 .000 FDR .026 . .104 .323 Bagi Hasil .000 .104 . .000 Total Asset .000 .323 .000 .N ROA 36 36 36 36 FDR 36 36 36 36 Bagi Hasil 36 36 36 36 Total Asset 36 36 36 36

Sumber : Data diolah

1) korelasi X1 (FDR) dengan Y (ROA) = -0.326

Artinya korelasi lemah dan negatif, berarti jika FDR naik maka ROA

akan turun dan jika FDR turun maka ROA akan naik. Nilai signifikansi

pada FDR sebesar 0.026. Hal ini menunjukkan bahwa 0.026 > 0.05

yang berarti Ho ditolak dan signifikan.

2) Korelasi X2 (pendapatan bagi hasil ) dengan Y (ROA) = 0.793

Artinya korelasi kuat dan positif, jika pendapatan bagi hasil naik maka

ROA akan naik dan jika pendapatan bagi hasil turun maka ROA akan

turun. Nilai signifikansi pada pendapatan bagi hasil sebesar 0.000. Hal

ini menunjukkan bahwa 0.000 > 0.05 yang berarti Ho ditolak dan

Page 99: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

87

signifikan.

3) Korelasi X3 (total asset) dengan Y (ROA) = 0.648

Artinya korelasi cukup kuat dan positif, jika total asset naik maka ROA

akan naik dan jika total asset turun maka ROA akan turun. Nilai

signifikansi pada total asset sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa

0.000 > 0.05 yang berarti Ho ditolak dan signifikan.

d. Koefisien Determinasi ( Nilai R Square )

Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .808(a) .653 .621 .11915 .506 a Predictors: (Constant), Total Asset, FDR, Bagi Hasil b Dependent Variable: ROA Sumber : Data diolah Besarnya angka R Square atau koefisien determinasi adalah 0.653

atau sama dengan 65.3%. Artinya bahwa variabel ROA dapat dijelaskan oleh

FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset sebesar 65.3% atau besarnya

pengaruh FDR, pendapatan bagi hasil dan total asset terhadap ROA adalah

sebesar 65.3%. sedangkan sisanya 34.7% (100% - 65.3%) dijelaskan oleh

faktor-faktor lain.

Adapun nilai Adjusted R Square sebesar 0.621 adalah sebuah statistik

yang yang berusaha mengoreksi koefisien determinasi agar lebih mendekati

Page 100: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

88

ketepatan model dalam populasi. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

variabel independen mampu menjelaskan varibel dependen sebesar 62.1%

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Interpretasi

Setelah melalui berbagai analisis terhadap model, maka dapat

disimpulkan bahwa persamaan regresi yang digunakan telah cukup baik,

karena telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator)

yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, tidak

terdapat autokorelasi dan tidak terdapat normalitas.

Hasil dari penelitian tiga variabel independen yakni pembiayaan yg

disalurkan yang diukur dengan rasio FDR, pendapatan bagi hasil, serta ukuran

perusahaan yang diukur dengan total asset terhadap variabel dependen yakni

profitabilitas yang diukur dengan ROA, hanya ada satu variabel independen

yang berpengaruh terhadap profitabilitas yaitu pendapatan bagi hasil.

Pendapatan bagi hasil mempunyai level signifikansi 0.007

hubungannya searah dan positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan

ROA. Sehingga sesuai secara teori bahwa semakin besar tingkat pendapatan

bagi hasil maka semakin tinggi pula profitabilitasnya. Penelitian ini juga

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Mayasari dan Yulina

Ananda yang menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap

profitabilitas. Artinya semakin banyak pendapatan yang didapat maka profit

yang diterima semakin banyak. Namun, dalam penelitian Dewi Mayasari

Page 101: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

89

pendapatan yang dihasilkan adalah dari pendapatan bunga dan penelitian

Yulina Ananda rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROE.

Dengan demikian, meskipun hanya satu variabel bebas yaitu

pendapatan bagi hasil signifikan secara statistik dan kedua variabel bebas

lainnya yaitu FDR dan total asset tidak signifikan secara statistik pada α = 5%,

akan tetapi model yang dihasilkan tetap dapat digunakan. Karena perlu diingat,

bahwa model yang dibangun adalah berdasarkan substansi. Jika tidak

signifikan, bukan berarti teori yang melandasinya salah.

Page 102: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV yang diselesaikan menurut

metode penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat

memberikan beberapa kesimpulan mengenai pengaruh FDR, pendapatan bagi

hasil, dan total asset terhadap profitabilitas industri perbankan syariah sebagai

berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDR, pendapatan bagi hasil dan total

asset secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap

besarnya ROA. Hal tersebut dibuktikan dengan angka probabilitas koefisien

regresi diperoleh nilai probabilitas (signifikansi) 0.000 atau lebih kecil dari

5% (0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Hο ditolak yang berarti

signifikan atau ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersama-sama (simultan).

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FDR dan total asset secara parsial tidak

berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5% (0.05) terhadap ROA.

Hal tersebut dibuktikan dengan angka probabilitas koefisien regresi, untuk

FDR diperoleh angka probabilitas (signifikansi) 0.213 atau lebih besar dari

5% (0.05) sehingga dapat disimpulkan Hο diterima yang berarti tidak

signifikan atau tidak ada pengaruh antara variabel FDR terhadap variabel

90

Page 103: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

91

terikat (ROA). Untuk total asset diperoleh angka probabilitas (signifikansi)

0.997 atau lebih besar dari 5% (0.05) sehingga dapat disimpulkan Hο diterima

yang berarti tidak signifikan atau tidak ada pengaruh antara variabel total asset

terhadap variabel terikat (ROA). Sedangkan variabel pendapatan bagi hasil

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA. Untuk pendapatan bagi

hasil diperoleh angka probabilitas (signifikansi) 0.007 atau lebih kecil dari 5%

(0.05) sehingga dapat disimpulkan Hο ditolak yang berarti signifikan dan

mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (ROA).

3. Berdasarkan tabel hasil uji regresi, variabel bebas (independent) yang paling

dominan mempengaruhi variabel terikat (ROA) adalah pendapatan bagi hasil.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan analisa yang telah dilakukan oleh penulis, maka

rekomendasi yang dapat penulis berikan adalah sebagi berikut :

1. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga tahun penelitian.

Diharapkan penelitian lain dapat meneliti dengan waktu penelitian yang lebih

panjang sehingga akan menambah jumlah sampel. Selain itu, penelitian ini

hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu Financing to Deposit

Ratio (FDR), pendapatan bagi hasil, total asset dan satu variabel dependen

yaitu Return on Asset (ROA). Peneliti berharap kepada peneliti selanjutnya

agar dapat menambah jumlah variabel yang diteliti.

Page 104: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

92

2. Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda

dalam melakukan penelitian. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat

menggunakan metode-metode yang lain.

3.  Disamping itu perlu diadakan penelitian selanjutnya, yakni dengan

menggunakan rasio lain selain rasio rentabilitas/profitabilitas yang mungkin

dapat mempengaruhi Return on Asset (ROA). Karena berdasarkan hasil

penelitian ini variabel bebas hanya mampu menjelaskan ROA sebesar 65.3%.

Ini berarti 34.7% dipengaruhi oleh variabel selain ketiga variabel di atas.

4. Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada industri perbankan syariah agar

masa yang akan datang industri perbankan syariah dapat meningkatkan

jumlah pembiayaan yang disalurkan, karena dengan jumlah tersebut

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi hasil. Akan tetapi, dalam

pemberian pembiayaan harus diperhatikan adanya pembiayaan yang macet,

sehingga industri perbankan syariah dapat lebih selektif dalam menyalurkan

dananya.

Page 105: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. “Pengaruh Penyaluran Pembiayaan dan BOPO terhadap laba pada PT. Bank Syariah Mega Indonesia”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

. Anshori, Abdul Ghofur. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 2007. Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet.III. Jakarta:

Alvabet, 2003. ______________ Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Cet-IV. Jakarta:

Pustaka Alvabet, 2006. Artesa, Ade dan Handiman, Edia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan

Bank. T.tp, PT. Indeks, 2006.

Ascarya, Akad dan Produk bank Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2004. Asyanto. “Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi, Leverage, dan

Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba ”, Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan, Edisi.II. Bogor: Galia

Indonesia, 2005. Fatimah, Iim. “Analisis Pengaruh CAR, FDR, BOPO dan NPF terhadap

Profitabilitas pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tbk”, Skripsi S1 Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

G. Sevilla, Consuelo dkk, Pengantar Metode Penelitian, Penerjemah

Aliwudin Tuwu. Jakarta: UI-Press, 1993. Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.

93

Page 106: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

94

Gujarati, Damodar. Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga, 1999. Harahap, Sofyan Safri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2008. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT.

Bumi Aksara, 2006. Husnan, Suad. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Pendek) Buku 2. Yogyakarta: BPFE, 1998. Hosen, M. Nadratuzaman. Tuntunan Praktis Menggunakan Jasa

Perbankan Syariah. Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2007. Irawan dan Swastha, Lingkungan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE, 1986. Jusuf, Jopie. Analisis Kredit Untuk Accout Officer. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2007. K. Lewis, Mervyn dan M. Algoud, Latifa. Perbankan Syariah.

Penerjemah Burhan Wirasubrata. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2005.

Karim, Adiwarman. Bank Islam: Analisis Fiqh dn Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Kholid, Abu Asma’. “Hakikat Mudharabah”, As-sunnah, Edisi.3, 2006. Kashmir, Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003. Lubis, Suhrawardi K. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Mayasari, Dewi. “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, Ukuran

Perusahaan pada Industri Perbankan”, Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonesia, 2004. ______________ Manajemen Dana Bank Syariah, Cet.II, Yogyakarta:

Ekonisia, 2005. ______________ Manajemen Pembiayaan bank Syariah. Yogyakarta:

UPP AMP YKPN, 2005.

Page 107: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

95

Mulyono, Margo. “Pengaruh Cash Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Capital Asset Ratio terhadap Profitabilitas Bank Go Publik di Indonesia”, Jurnal Manajemen, vol.I, no.1, April 2003.

Nachrowi dan Usman, Hardius. Pendekatan Ekonometrika Untuk Analisis

Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2006.

Nazir, Moh. Metode Penelitian,cet.V, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999. Nugroho, Bhuono Agung Strategi Jitu Memilih Metode Statistika

Penelitian dengan Menggunakan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005. Ramli, Abdurrahman. “Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF dan BOPO

terhadap Rentabilitas Bank Umum Syariah periode 2005-2007”. Skripsi S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Santoso, Singgih. Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo, 2000. Sarwono, Jonathan. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS .

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006. Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank, edisi-II. Jakarta: Bumi

Aksara,1992.

Sjahdeni, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama, 2007.

Subana dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: 2005. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah; Deskripsi dan

Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia, 2004. Sujoko, Efferia dkk, Metode Penelitian untuk Akuntansi, Suatu

Pendekatan Praktis. Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004. Syafe’i, Rachmat. Fiqh Muamalah untuk IAIN PTAIS PTAIS dan Umum.

Bandung: Pustaka Setia, 2001. Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah dari Teori ke Praktik ,Cet-I.

Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Page 108: PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, PENDAPATANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5378/1/LUKMANUL... · Meskipun sebelumnya terjadi perdebatan mengenai apakah riba

96

Syamsudin, Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Umar, Husein Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet-VI.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Usman, Rachmadi. Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Warsito, Hermawan. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta:

Universitas Atma Jaya, 2009.

http://www.analisadaily.com/index.php?option=com

http://www.bi.go.id http://etd.eprints.ums.ac.id/3146/1/B200040378.pdf http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/uji-asumsi-klasik-regresi-berganda.html http://www.wikipedia.com

.