BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang -...

7
http://narotama.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Banyak penemuan-penemuan baru di bidang elektronika khususnya dalam bidang telekomunikasi yang menyebabkan komunikasi dengan orang lain menjadi semakin mudah. Dengan kemudahan yang ditawarkan, saat ini sarana penunjang untuk melakukan komunikasi menjadi suatu kebutuhan baik dalam dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sarana penunjang untuk dapat melakukan komunikasi adalah kabel tembaga (wireline) yang merupakan penghubung antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain, akan tetapi kelemahan penggunaan kabel tersebut adalah dibutuhkan biaya yang lebih mahal dalam melakukan penginstalasian. Dengan menggunakan kabel tembaga maka biaya akan bertambah seiring dengan bertambahnya jarak. Oleh karena itu, sebagai solusi dari masalah tersebut dapat digunakan teknologi point to multipoint. Teknologi ini menggunakan saluran akses radio sehingga biaya yang diperlukan menjadi semakin murah karena biaya yang dibutuhkan tidak bergantung pada jarak seperti pada kabel tembaga. PT Indosat merupakan salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi yang melayani komunikasi baik domestik maupun internasional yang berupa layanan telepon, fax, internet, dan ISDN. Untuk dapat memberikan layanan komunikasi tersebut kepada para pelanggannya, PT Indosat menerapkan komunikasi tanpa kabel (wireless communication) dengan menggunakan teknologi point to multipoint. Salah satu teknologi point to multipoint yang digunakan adalah radio point to multipoint WALKAIR dengan merk Alvarion didukung oleh lisensi dari Siemens. Masalah yang dihadapi PT Indosat dalam menjalankan bisnis telekomunikasinya adalah, PT Indosat menerapkan sistem restitusi (diskon) biaya bulanan kepada pelanggan-pelanggannya, apabila terjadi gangguan terhadap sistem jaringan mereka. Dengan skema, apabila layanan pelanggan down, maka

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini berkembang

dengan pesat. Banyak penemuan-penemuan baru di bidang elektronika khususnya

dalam bidang telekomunikasi yang menyebabkan komunikasi dengan orang lain

menjadi semakin mudah. Dengan kemudahan yang ditawarkan, saat ini sarana

penunjang untuk melakukan komunikasi menjadi suatu kebutuhan baik dalam

dunia usaha maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu sarana penunjang

untuk dapat melakukan komunikasi adalah kabel tembaga (wireline) yang

merupakan penghubung antara satu pelanggan dengan pelanggan yang lain, akan

tetapi kelemahan penggunaan kabel tersebut adalah dibutuhkan biaya yang lebih

mahal dalam melakukan penginstalasian. Dengan menggunakan kabel tembaga

maka biaya akan bertambah seiring dengan bertambahnya jarak. Oleh karena itu,

sebagai solusi dari masalah tersebut dapat digunakan teknologi point to

multipoint. Teknologi ini menggunakan saluran akses radio sehingga biaya yang

diperlukan menjadi semakin murah karena biaya yang dibutuhkan tidak

bergantung pada jarak seperti pada kabel tembaga.

PT Indosat merupakan salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi yang

melayani komunikasi baik domestik maupun internasional yang berupa layanan

telepon, fax, internet, dan ISDN. Untuk dapat memberikan layanan komunikasi

tersebut kepada para pelanggannya, PT Indosat menerapkan komunikasi tanpa

kabel (wireless communication) dengan menggunakan teknologi point to

multipoint. Salah satu teknologi point to multipoint yang digunakan adalah radio

point to multipoint WALKAIR dengan merk Alvarion didukung oleh lisensi dari

Siemens. Masalah yang dihadapi PT Indosat dalam menjalankan bisnis

telekomunikasinya adalah, PT Indosat menerapkan sistem restitusi (diskon) biaya

bulanan kepada pelanggan-pelanggannya, apabila terjadi gangguan terhadap

sistem jaringan mereka. Dengan skema, apabila layanan pelanggan down, maka

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

2

tagihan bulan depan = biaya bulanan – ((lama downtime / jumlah jam per bulan) x

biaya bulanan). yang dengan semakin lamanya gangguan, mengakibatkan

turunnya revenue yang diperoleh PT. Indosat.

Pada Tugas Akhir ini dibuat suatu sistem informasi yang didukung oleh

teknologi SMS (Short Message Service) menggunakan software Gammu, adapun

SMS ini berfungsi sebagai early warning alarm atau pengingat gangguan terhadap

suatu gangguan yang terdeteksi pada monitoring radio Walkair. Selama ini NMS

(Network monitoring system) yang ada hanya berupa tampilan GUI saja, tanpa ada

pengingat gangguan apabila ada salah satu radio yang mati atau mengalami

masalah. Dengan teknologi alarm berbasis SMS ini, diharapkan PT Indosat dapat

menangani gangguan secara lebih cepat, sehingga lebih menguntungkan sisi

customer, dan memperkecil tingkat restitusi (diskon) yang harus dikeluarkan PT

Indosat tiap bulannya.

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh PT. Indosat, maka

dibutuhkan sistem yang mampu mendeteksi adanya alarm gangguan sejak dini

(early warning alarm) sehingga gangguan dapat ditangani secara lebih cepat,

adapun sistem yang dimaksud adalah ” APLIKASI NETWORK MONITORING

ALARM PADA BROADBAND WIRELESS ACCESS RADIO POINT TO

MULTI POINT WALK AIR BERBASIS SMS ”

1.2. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang proyek akhir ini, secara garis besar, perumusan

masalah yang dibahas dapat ditinjau sebagai berikut :

1. Alarm yang muncul di komputer NMS tidak tersusun dengan baik, yang

menyebabkan history gangguan tidak tersimpan dengan rapi.

2. Aplikasi NMS yang ada hanya bersifat pasif, tanpa memberi notifikasi kepada

teknisi yang standby.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

3

3. Teknisi yang standby 24 jam tidak dapat secara efektif mengawasi alarm yang

muncul pada perangkat, karena jumlah perangkat-perangkat operasional

beserta merknya yang bermacam-macam.

1.3. Batasan Masalah

Pada perancangan serta pengimplementasian aplikasi network monitoring

alarm pada broadband wireless access radio point to multipoint walkair berbasis

SMS ini, dibatasi oleh beberapa hal :

1. Aplikasi terbatas pada fungsi telnet ke alamat IP jaringan wireless, yang

memiliki output berupa text yang menginformasikan apakah radio UP /

DOWN

2. Aplikasi ditujukan agar PT Indosat dapat mengetahui alarm-alarm yang ada

pada jaringan mereka secara realtime selama 24 jam sehari sebelum mendapat

komplain dari pelanggan.

1.4. Tujuan

Adapun tujuan dari proposal ini adalah untuk :

1. Membuat sistem sms gateway sebagai early warning dari gangguan jaringan

2. Menambahkan sistem yang sudah ada agar menjadi lebih aktif, dalam

memberi informasi alarm yang terjadi pada operator .

1.5. Manfaat

3. Mempermudah kinerja para teknisi untuk tidak selalu melakukan monitoring

di walk net setiap saat.

4. Informasi selalu update dan tersimpan rapi ke dalam database setiap ada

masalah di perangkat monitoring walknet.

5. Di setiap ada kejadian trouble di aplikasi perangkat atau data base kita akan

mendapatkan informasi SMS alarm kejadian di lokasi mana perangkat kita ada

masalah dan akan mengirimkan SMS ke HP Operasional yang kita bawa.

6. SMS alarm sangat membantu kita karena disaat ada kendala kerusakan di

jaringan radio Walk Air,kita akan mendapat informasi terlebih dahulu

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

4

sebelum ada keluhan dari pelangan ke kita mengenai permasalahan layanan

jaringan yang tidak bisa di pakai.

7. Mengurangi banyaknya keluhan dari pelangan karena di setiap kerusakan

layanan di pelangan selalu kita informasikan terlebih dahulu.

8. Meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan dengan respon yang lebih

cepat dalam penanganan gangguan tanpa ketergantungan penuh pada operator

NMS.

9. Tidak perlu secara manual standby 24 jam untuk mengecek secara berkala

alarm-alarm yang terjadi di sistem monitoring.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan berdasarkan pada SDLC (Software

Development Lifecycle), dimana SDLC didefinisikan oleh Departemen

Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan

oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC

mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user

ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis,

desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan

berdasarkan SDLC akan meng hasilkansistem dengan kualitas yang tinggi,

memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan

efektif dan efisien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang

direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut.

SDLC merupakan pendekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri

dari beberapa tahapan. Tiap-tiap tahapan dapat terdiri dari beberapa langkah

berikut:

1. Studi kelayakan.

Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang di

inginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam

masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada

sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem

yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

5

2. Analisis.

Pengguna dan software deve loper bekerjasama mengumpulkan, mempelajari,

dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.

3. Desain.

Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya

termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan

software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem

menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lainlain.

4. Pengembangan.

Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain

kedalam sistem yang sesungguhnya, membuat program, dan menyiapkan

database.

5. Pengujian.

Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian

untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan

pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-

penyesuaian akhir.

6. Implementasi.

Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan kedalam

sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam

tahap ini.

7. Perawatan.

Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat

mengikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih

tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan

yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini. Jika

memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama

ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh

tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak

berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang

mendapat perhatian dari pada software developer.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

6

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang, perumusan dan batasan masalah untuk

mempermudah pembahasan dalam bab-bab selanjutnya.

BAB II Landasan Teori

Membahas tentang teori dasar umum teknologi broadband wireless

point to multipoint radio walkair siemens dan ketentuan-ketentuan

khusus yang menunjang untuk mengimplementasikan sistem

monitoring & early warning alarm melalui SMS.

BAB III Analisa Sistem

Merupakan tahap penjelasan tentang sistem dan ruang lingkup

implementasi aplikasi network monitoring alarm pada radio point to

multipoint walkair berbasis SMS.

BAB IV Desain Sistem

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran desain sistem

untuk memperjelas sistem yang akan dibuat.

BAB V Implementasi Program

Pada bab ini, merupakan tahapan dimana rancangan yang telah

dibuat diimplementasikan ke dalam seluruh sistem.

BAB VI Hasil dan Pembahasan

Menguraikan hasil implementasi dari Bab V, untuk selanjutnya

dianalisa validitas dan performansi dari sistem yang telah dibuat.

BAB VII Kesimpulan dan Saran

Berisi kesimpulan dan saran dari analisa perencanaan dan

implentasi aplikasi network monitoring radio berbasis SMS ini.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/04206108-R BAGUS LUKMANUL HAKIM.pdfPada Tugas Akhir ini ... menggunakan software Gammu, adapun

http://narotama.ac.id

7

DAFTAR PUSTAKA

[1] Muhadkly. SMS Gateway Menggunakan Gammu,

http://www.ilmukomputer.org/2007/09/27/sms-gateway-menggunakan-

gammu/, 2007

[2] Marcin Wiacek, Michal Cihar. Gammu, an introducing to open source

SMS Gateway software,

http://www.gammu.org/wiki/index.php?title=Phones:Main_Page, 2007

[3] Richard Lajaunie. fsockopen, connect a telnet connection to Cisco

3548 Switch using PHP, http://php.net/manual/en/function.fsockopen.php,

2005

[4] Zarko Gajic, System tray Delphi application,

http://delphi.about.com/od/kbwinshell/l/aa121801a.htm, 2004

[5] Marco Cantu, Delphi Tutorial: Running an external application (PHP)

with ShellExecute, http://www.festra.com/eng/mtut01.htm, 2002

[6] Irfahardian, Laporan Program Magang Indosat: Pengenalan Sistem

Komunikasi Radio Point to Multipoint Walkair, PT Indosat, 2003