BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1.etheses.iainkediri.ac.id/1692/4/931343814_bab...

20
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul yang peneliti susun, pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang hasil penelitiannya disajikan dalam deskripsi dengan menggunakan angka dan statistik 1 . Pendekatan pada penelitian kuantitatif disini, dengan menggunakan jenis penelitian penelitian asosiatif, yaitu dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen 2 . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga dan produk terhadap keputusan pembelian bawang putih di pasar sayur induk Pare. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pasar Sayur Induk Pare. Dimana yang menjadi alasan peneliti mengambil penelitian di Pasar Sayur Induk Pare adalah Pasar Sayur Induk Pare merupakan Pasar Sayur terbesar yang terletak di wilayah kabupaten kediri. 1 Ridwan dan Tita Lestari, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta,1999),2. 2 Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UII Press,2005), 31.

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1.etheses.iainkediri.ac.id/1692/4/931343814_bab...

  • 43

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

    Berdasarkan judul yang peneliti susun, pendekatan penelitian

    yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian

    yang hasil penelitiannya disajikan dalam deskripsi dengan

    menggunakan angka dan statistik1.

    Pendekatan pada penelitian kuantitatif disini, dengan

    menggunakan jenis penelitian penelitian asosiatif, yaitu dengan

    maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen

    dengan variabel dependen2.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

    pengaruh harga dan produk terhadap keputusan pembelian bawang

    putih di pasar sayur induk Pare.

    2. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini mengambil lokasi di Pasar Sayur Induk Pare.

    Dimana yang menjadi alasan peneliti mengambil penelitian di

    Pasar Sayur Induk Pare adalah Pasar Sayur Induk Pare merupakan

    Pasar Sayur terbesar yang terletak di wilayah kabupaten kediri.

    1 Ridwan dan Tita Lestari, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta,1999),2.

    2 Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Yogyakarta: UII Press,2005), 31.

  • 44

    Selain itu konsumen dari Pasar Sayur Induk Pare ini berasal dari

    wilayah dan latar belakang yang berbeda. Serta banyak juga

    konsumen yang membeli produk bawang putih di Pasar Sayur

    Induk Pare ini untuk kemudian dijual kembali.

    B. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari obyek

    atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu dan telah

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik

    kesimpulan3. Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah

    konsumen yang melakukan pembelian terhadap produk bawang

    putih di Pasar Sayur Pare. Karena jumlahnya yang tidak jelas

    sehingga populasi dalam penelitian ini menggunakan populasi tak

    terhingga.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian sebagian atau keseluruhan populasi

    yang dapat merepresentasikan populasi secara menyeluruh4.

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    jenis probability sampling. Teknik ini merupakan teknik

    pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan

    yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

    3 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian cet. 21 (Bandung: Alfabeta, 2012), 61

    4 Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya, Metodologi Penelitian Keuangan: Prosedur, Ide dan

    Kontrol cet. I (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 8

  • 45

    menjadi sampel.5 Salah satu teknik probability sampling yang

    digunakan oleh peneliti adalah dengan cara teknik simple random

    sampling. Teknik simple random sampling ini adalah teknik

    pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa

    memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. cara ini

    hanya dapat dilakukan bila sifat anggota populasi adalah homogen

    atau memiliki karakter yang sama6. Dimana yang menjadi

    persamaan diantara tiap responden adalah sama-sama membeli

    produk bawang putih di Pasar Sayur Induk Pare.

    Karena disini populasi tidak diketahui jumlahnya, maka

    penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    menggunakan rumus sebagai berikut:7

    (

    )

    Keterangan:

    n = Jumlah sampel

    Zα/2 = Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu

    σ = Standard deviasi pada populasi

    e = Kesalahan absolut yang dapat ditolerir

    Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari

    populasi yang tak terhingga, maka digunakan standard deviasi

    5 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2013), 122.

    6 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Jilid 1. Edisi 4 (Jakarta : Salemba Empat. 2004) 204. 7 Dermawan Wibisono, Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan Akademisi, (Jakarta, Gramedia

    Pustaka Utama, 2008), 58.

  • 46

    populasi (σ) = 0,25. Pada penelitian ini tingkat kepercayaan yang

    digunakan sebesar 95%. Dan peneliti menggunakan error estimasi

    = 0,05. Maka Z0,05 = 1,96. Penggunaan prosentase tersebut telah

    mencerminkan sampel yang mewakili karakteristik populasi yang

    sebenarnya.

    Berdasarkan ketentuan diatas, maka hasil penghitungannya

    sebagai berikut:

    (

    )

    Jadi, berdasarkan penghitungan diatas dapat diambil sampel

    sebanyak 97 responden, namun karena ada unsur pembulatan dan

    untuk mempermudah penghitungan maka peneliti mengambil

    sampel sebanyak 100 responden8.

    C. Pengumpulan Data

    1. Data dan Sumber Data.

    Data adalah bahan keterangan sesuatu objek penilitian yang

    diperoleh dari lokasi penelitian9. Sumber data adalah subjek

    dimana data tersebut diperoleh. Sedangkan dalam penelitian ini

    metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

    8 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV. (Semarang:

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro2006), 89. 9 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2005), 119.

  • 47

    a. Metode Kuesioner (Angket)

    Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk

    mengungkap data tentang pengaruh harga dan produk terhadap

    keputusan pembelian produk bawang putih di pasar sayur induk

    Pare yang pertama menggunakan metode kuesioner. Kuesioner

    adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

    memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

    tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui10

    . Dalam

    penelitian ini kuesioner yang disebarkan kepada sampel

    penelitian yang melakukan pembelian produk bawang putih di

    pasar sayur induk Pare.

    Penyusunan kuesioner ini diharapkan akan

    memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban

    karena alternatif jawaban telah tersedia, sehingga untuk

    menjawabnya hanya perlu waktu singkat. Pada setiap item soal

    disediakan 5 pilihan jawaban:

    a) Jawaban Sangat Setuju (SS) memiliki skor 5

    b) Jawaban Setuju (S) memiliki skor 4.

    c) Jawaban Kurang Setuju (KS) memiliki skor 3.

    d) Jawaban Tidak Setuju (TS) memiliki skor 2.

    e) Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memiliki skor 1.

    10

    Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka CiptaV

    2006), 151.

  • 48

    Sehingga jika jawaban yang diberikan mendekati

    dengan jawaban yang diharapkan, maka semakin tinggi skor

    nilai yang diperoleh. Metode angket atau kuesioner ini

    digunakan untuk mengungkap data dari variabel harga, produk,

    dan keputusan pembelian.

    b. Observasi

    Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

    secara langsung konsumen yang menjadi objek penelitian. Disini

    peneliti melakukan pengamatan secara langsung terkait dengan

    keadaan atau situasi di pasar sayur induk Pare serta

    mengkaitkannya dengan beberapa variabel yang diangkat dalam

    penelitian ini yaitu harga dan produk.

    D. Instrumen Penelitian

    Menurut Sugiyono instrumen penelitian adalah suatu alat yang

    diamati. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi butir-

    butir pertanyaan. Penyusunan kuesioner didasarkan pada konstruksi

    teoritik yang telah disusun sebelumnya. Penyusunan kuesioner ini

    bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara harga

    dan produk terhadap keputusan pembelian produk bawang putih di

    pasar sayur induk pare.

  • 49

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Intsrumen Penelitian

    E. Analisis Data

    Menurut Masri Sangarimbun dan Sofyan Efendi, analisis data

    adalah suatu proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih

    mudah dibaca dan diinterpretasikan.11 M. Kasiran berpendapat bahwa

    metode ini dimaksudkan untuk meringkas data dalam bentuk yang

    mudah dipahami dan mudah ditafsirkan sehingga hubungan antar

    11

    Masri Sangarimbun dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: Pustaka Setia,

    1990), 203.

    Variabel Faktor yang

    berpengaruh

    Indikator

    X1

    (Harga)

    Harga

    (Keterjangkauan

    Harga, Kesesuaian

    Harga dengan

    Kualitas Produk,

    Daya Saing Harga,

    Kesesuaian Harga

    dengan Manfaat).

    a. Keterjangkauan harga

    b. Kesesuaian harga dengan kualitas

    produk

    c. Daya saing harga

    X2 (Kualitas Produk)

    Produk

    (Bentuk,Fitur, Kesan

    Kualitas, Ketahanan,

    Keandalan,

    Kemudahan

    Perbaikan, Gaya,

    Design)

    a. Bentuk (form) b. Kesan kualitas

    (perceived quality).

    c. Fitur (feature) d. Ketahanan

    (durability),

    Y

    (Keputusan

    Pembelian)

    Keputusan

    Pembelian

    ( Pengenalan

    masalah, Pencarian

    informasi, Evaluasi

    alternatif, Keputusan

    pembelian,Perilaku

    pasca pembelian)

    a. Pengenalan masalah b. Pencarian informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan

    pembelian

    e. Perilaku pasca pembelian

  • 50

    problem penelitian dapat dipelajari dan diuji.12 Adapun langkah-

    langkah analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara

    lain:

    a. Pemeriksaan Data (editing)

    Kegiatan dalam langkah pemeriksaan data antara lain:

    mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apabila

    instrumennya minim, perlu dicek sejauh mana atau identitas

    apa saja yang sangat diperlukan bagi pengolahan data lebih

    lanjut. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi

    instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembaran

    instumen, barangkali ada yang terlepas atau sobek).13

    b. Pembuatan Kode (coding)

    Proses pembuatan kode merupakan proses pemberian tanda

    menggunakan angka atau simbol pada semua jawaban yang

    terdapat dalam kuesioner. Kode diberikan untuk semua

    kuesioner yang sama sehingga semua jawaban dapat

    dimasukkan dalam sejumlah kategori atau kelompok. Di sini

    efisiensi analisis akan tercipta sebab semua jawaban dapat

    diturunkan menjadi bebrapa kategori yang dipilih secara

    seksama.

    12

    M. Katsiran, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), 128. 13

    Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 204-205.

  • 51

    c. Pemberian Skor (scoring)

    Scoring adalah memberikan skor terhadap item-item yang

    perlu diberi skor. Proses ini adalah pemberian skor atau angka

    pada lembar jawaban angket dari setiap subjek. Setiap skor dari

    item pernyataan dari angket ditentukan sesuai dengan peringkat

    option (pilihan) sebagai berikut:

    Sangat Setuju (SS) dengan bobot nilai 5

    Setuju (S) dengan bobot nilai 4

    Kurang Setuju (KS) dengan bobot nilai 3

    Tidak Setuju (TS) dengan bobot nilai 2

    Sangat Tidak Setuju (STS) dengan bobot nilai 1

    d. Penyusunan Tabel (Tabulasi)

    Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data.

    Maksud tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel

    tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.14

    Dalam penelitian ini, tabulasi digunakan untuk memudahkan

    menghitung, dan memasukkan data atau hasil perhitungan ke

    dalam rumus.

    14

    M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Pernada Media, 2005), 168.

  • 52

    e. Processing

    Processing yaitu menghitung dan mengolah atau

    menganalisis data dengan statistik15. Pada tahap ini yang

    digunakan adalah analisis statistik sebagai berikut:

    a) Uji Instrumen

    1) Uji Validitas

    Suatu Instrumen baru dapat digunakan dalam

    penelitian apabila telah dinyatakan valid. Uji validitas

    tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana

    ketepatan dan kecermatan instrumen. Untuk

    mengetahui valid atau tidaknya disetiap butir item

    maka teknik yang digunakan untuk menganalisis

    pengaruh harga (X1) dan Produk (X2) terhadap

    keputusan pembelian (Y) adalah tekni analisa korelasi

    pearson product moment:16

    ∑ ∑ ∑

    √ ∑ ∑ ∑ ∑

    Keterangan:

    r = Koefisien korelasi pearson product moment

    x = Skor dari tiap-tiap item

    15

    Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja

    Grafindo Persada, 2008), 184. 16

    Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Kencana Prenadana Media

    Group, 2007), 136.

  • 53

    y = Jumlah dari skor item

    n = Jumlah responden

    Berdasarkan pengujian validitas diatas dikatakan valid

    apabila:

    Jika rhitung > rtabel maka item angket dikatakan valid dan

    dapat digunakan.

    Jika rhitung < rtabel maka item angket dikatakan tidak

    valid dan dapat digunakan.

    Nilai rtabel dapat dilihat pada tingkat signifikan 5% dan

    degree of freedom (df) = n-2, yaitu 0,374.

    2) Uji Reliabilitas

    Realibilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh

    mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

    diandalkan. Pengujian relaibitas menggunakan bantuan

    aplikasi SPSS. Ukuran kemantapan alpha dapat

    diinterpretasikan sebagai berikut:17

    a. Nilai alpha 0,00-0,2 berarti kurang reliabel

    b. Nilai alpha 0,21-0,4 berarti agak reliabel

    c. Nilai alpha 0,41-0,6 berarti cukup reliabel

    d. Nilai alpha 0,61-0,8 berarti reliabel

    e. Nilai alpha 0,81-1,00 berarti sangat reliable

    17

    Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS (Jakarta: Prestasi Pustaka Karya, 2009), 97.

  • 54

    F. Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas Data

    Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah

    berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk

    mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam

    penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian

    adalah data yang memiliki distribusi normal18

    . Untuk menguji

    normalitas data ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara

    yang pertama yaitu membuat tabel deskriptif dengan melihat nilai

    mean dan nilai median. Cara yang kedua adalah analisis data

    dengan menggunakan pengujian secara statistic dengan cara

    menghitung kurtosis dan skewness.

    Kurtosis (keruncingan), secara umum ukuran keruncingan

    dapat dibedakan menjadi 3 kriteria yaitu:

    a. Jika nilai α4 kurang dari 3 (3) maka distribusinya adalah

    distribusi leptokurtik = sangat runcing.

    c. Jika nilai α4 sama dengan 3 (=3) maka distribusinya adalah

    distribusi mesokurtik = sedang.19

    18

    V. Wiratna Sujarweni, Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi & Umum,

    (Yogyakarta: Global Media Informasi, 2008), hal. 45. 19

    Zuraidah, Statistika Deskriptif, (Kediri: STAIN Kediri Press, 2011), 256.

  • 55

    Skewness (kemencengan), secara umum besarnya koefisien

    skewness mempunyai ketentuan sebagai berikut:

    a. Jika koefisien skewness positif, distribusi frekuensinya

    menceng positif, yaitu kurva menjulur ke kanan.

    b. Jika koefisien skewness sama dengan nol, berarti distribusi

    frekuensinya simetris.

    c. Jika koefisien skewness negatif, berarti distribusi

    frekuensinya menceng negatif, yaitu kurva menjulur ke

    kiri20

    .

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji Heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah

    model regresi terjadi ketidak samaan varian dan residual satu

    pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan

    adalah dimana terdapat kesamaan varian dari residual satu

    pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut

    heterokedastisitas. Dimana cara untuk memprediksi ada tidaknya

    gejala heteroskedatisitas pada suatu model adalah dengan

    menggunakan pola scatter plot, regresi tidak terjadi gejala

    heterokedastisitas jika:

    a. Titik-titik menyebar di atas, di bawah atau di sekitar 0.

    b. Titik-titik data hanya mengumpul di atas atau di bawah saja.

    20

    Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,

    2009), hal. 77-78

  • 56

    c. Penyebaran titik-titik tidak membentuk pola bergelombang

    melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

    d. Penyebaran titik-titik tidak berpola.

    3. Uji Multikolinieritas

    Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah

    variabel dalam model garis regresi ditemukan adanya korelasi

    antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

    terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas dapat

    dilakukan dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) dan

    nilai tolerance. Pegambilan keputusan dengan melihat nilai

    tolerance sebagai berikut:

    a. Tidak terjadi multikolinieritas, jika nilai tolerance lebih

    besar 0,10.

    b. Tidak terjadi multikolinieritas, jika tolerance lebih kecil

    atau sama dengan 0,10.

    Dengan melihat VIF (Variance Inflation Factors) :

    a. Tidak terjadi multikolinieritas, jika VIF lebih kecil 10,00.

    b. Terjadi multikolinieritas, jika VIF lebih besar atau sama

    dengan 10,00.21

    4. Uji Autokorelasi

    Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

    korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan 21

    Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, (Yogyakarta: Mediakom, 2008), 66.

  • 57

    variabel pengganggu periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana

    adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh

    antara variabel bebas dengan variabel terikat, jadi tidak boleh ada

    korelasi dengan data observasi sebelumnya. Model regresi yang

    baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi

    dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson, di

    mana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-

    Watson. Kriteria nilai Durbin-Watson dijelaskan di bawah ini:

    a. Jika DW lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dl) maka

    h0 ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

    b. Jika DW terletak antara du dan (4-du), maka h0 diterima,

    yang berarti tidak ada auto korelasi.

    c. Jika DW terletak antara dl dan du atau antara (4-du) dan (4-

    dl), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. 22

    5. Uji Korelasi Ganda (Multile Correlate)

    Uji korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya

    pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-

    sama dengan variabel lain. Untuk dapat memberikan penafsiran

    terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut maka kriteria

    pengambilan keputusan sebagai berikut 23:

    22

    Trihendari, 7 Langkah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 21, (Yogyakarta: Andi

    Ofset, 2009), 197-198. 23

    Ibid.,

  • 58

    Tabel 3.2

    Interpretasi nilai r Product Moment

    Besarnya

    “r”

    Product

    Moment

    Interpretasi

    0,00 Antara variabel X dan Y tidak ada hubungan

    0,10-0,299 Antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang

    rendah

    0,30-0,499 Antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang sedang

    0,50-0,699 Antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang kuat

    0,70-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat hubungan yang sangat

    kuat

    Rumus analisa korelasi sebagai berikut ini:

    R = √

    -

    -

    Keterangan:

    R = Korelasi ganda (multile correlate)

    = Korelasi product moment antara X1 dan Y

    = Korelasi product moment antara X2 dan Y

    X1 = Variabel bebas (Harga)

    X2 = Variabel bebas (Produk)

    Y = Variabel terikat (keputusan pembelian)

    Dasar kriteria pengambilan keputusan pada korelasi ganda

    adalah sebagai berikut :

    a.) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi.

    b.) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak berkorelasi.

  • 59

    6. Analisis Regresi linier Berganda

    Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    dengan regresi linear berganda. Teknik analisis ini digunakan

    untuk mengetahui pengaruh harga dan produk terhadap keputusan

    pembelian. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah

    sebagai berikut:

    Y = a + b1X1 + b2X2

    Keterangan:

    y = Variabel dependent (Keputusan Pembelian)

    X1 = Variabel independent (Harga)

    X2= Variabel independent (Produk)

    α = Nilai konstanta

    b1= Koefisien regresi variabel Harga

    b2=Koefisien Regresi Variabel Produk

    7. Uji Hipotesis

    a. Pengujian secara parsial atau individu dengan t-test

    Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah

    masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel

    dependen secara signifikan. Pengujian dilakukan dengan uji t

    atau t-test, yaitu membandingkan antara t-hitung dengan t-

    tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat:

  • 60

    1. Jika t hitung < t tabel, maka hipotesis tidak teruji yaitu

    variabel independen tidak berpengaruh signifikan

    terhadap variabel dependen.

    2. Jika t hitung > t tabel, maka hipotesis teruji yang berarti

    variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

    variabel dependen.

    Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai

    signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini

    menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan pada

    perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai

    signifikansi 0,05, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai

    berikut:

    a. Jika signifikansi t < 0,05 maka hipotesis teruji yang

    berarti variabel independen berpengaruh signifikan

    terhadap variabel dependen.

    b. Jika signifikansi t > 0,05 maka hipotesis tidak teruji

    yaitu variabel independen tidak berpengaruh signifikan

    terhadap variabel dependen.

    c. Pengujian secara bersama-sama atau simultan dengan F-

    test

    Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-

    variabel independen secara simultan atau bersama-sama

    mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Pengujian

  • 61

    ini menggunakan uji F yaitu dengan membandingkan F hitung

    dengan F tabel. Uji ini dilakukan dengan syarat:

    a. Jika F hitung < F tabel, maka hipotesis tidak teruji yaitu

    variabel-variabel independen secara simultan tidak

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    b. Jika F hitung > F tabel, maka hipotesis teruji yaitu

    variabel-variabel independen secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai

    signifikansi F pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini

    menggunakan tingkat α sebesar 5%). Analisis didasarkan

    pada pembandingan antara nilai signifikansi F dengan nilai

    signifikansi 0,05, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai

    berikut:

    a. Jika signifikansi F < 0,05, maka hipotesis teruji yang

    berarti variabel-variabel independen secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

    b. Jika signifikansi F > 0,05, maka hipotesis tidak teruji

    yaitu variabel-variabel independen secara simultan tidak

    berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

  • 62

    8. Uji Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

    jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

    dependen. Nilainya adalah antara nol sampai dengan satu.

    Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

    independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

    sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

    variabel independen memberikan hampir semua informasi

    yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

    dependen24

    .

    24

    Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV (Semarang:

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro 2006),30