Perbedaan rancangan penelitian

3
Perbedaan rancangan penelitian Cohort Cross sectional Case control Definis i Rancangan observasional analitik Mempelajari hubungan FR (paparan) dengan efek (penyakit) Pendekatan longitudinal prospektif Nama lain : studi Insidens, studi follow- up Suatu Penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek (penyakit) dengan pendekatan transversal (sesaat) Pendekatan transversal ; variabel penelitian (FR dan Efek) diobservasi dalam waktu yang sama tanpa follow up Rancangan observasional analitik : mempelajari hubungan antara FR dan Efek (penyakit) melalui pengamatan FR secara Retrospektif. Tahapan 1. Merumuskan Masalah Penelitian 2. Menetapkan subjek penelitian (FR +) 3. Memilih kelompok kontrol (FR-) 4. Identifikasi variabel penilitian 5. Pengamatan prospektif 6. Analisis hasil 1. Identifikasi Variabel (FR dan Efek) 2. Penetapan Subjek Penelitian 3. Observasi/ Pengukuran variabel 4. Analisis Korelasi (Risiko Relatif ; Rasio Prevalensi) 1. Identifikasi Variabel 2. Penetapan Subjek Penelitian (Kasus-Kontrol) 3. Pengukuran Variabel 4. Analisis Hasil

Transcript of Perbedaan rancangan penelitian

Perbedaan rancangan penelitian

Cohort Cross sectionalCase control

Definisi Rancangan observasional analitik Mempelajari hubungan FR (paparan) dengan efek (penyakit) Pendekatan longitudinal prospektif Nama lain : studi Insidens, studi follow-up

Suatu Penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor risiko dan efek (penyakit) dengan pendekatan transversal (sesaat) Pendekatan transversal ; variabel penelitian (FR dan Efek) diobservasi dalam waktu yang sama tanpa follow up

Rancangan observasional analitik : mempelajari hubungan antara FR dan Efek (penyakit) melalui pengamatan FR secara Retrospektif.

Tahapan 1. Merumuskan Masalah Penelitian 2. Menetapkan subjek penelitian (FR +)3. Memilih kelompok kontrol (FR-)4. Identifikasi variabel penilitian 5. Pengamatan prospektif 6. Analisis hasil

1. Identifikasi Variabel (FR dan Efek)2. Penetapan Subjek Penelitian 3. Observasi/ Pengukuran variabel 4. Analisis Korelasi (Risiko Relatif ; Rasio Prevalensi)

1. Identifikasi Variabel 2. Penetapan Subjek Penelitian (Kasus-Kontrol)3. Pengukuran Variabel 4. Analisis Hasil

Analisis hasil Interpretasi : Risiko terjadinya penyakit jantung koroner pada kelompok pemakai kontrasepsi hormonal 3,9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan pemakai kontrasepsi hormonal

Keungulan 1. Rancangan observasional analitik paling kuat dalam mempelajari hubungan antar variabel 2. Dapat memneliti beberapa efek dari satu FR yang sama 3. Dapat diketahui angka resiko relatif dari waktu ke waktu (berkali-kali)4. Dapat dikembangkan : Kohor retrospektif maupun eksperimen

1. Pelaksanaannya mudah, hasilnya cepat diperoleh 2. Dapat meneliti banyak variabel sekaligus 3. Resiko subjek drop out kecil 4. Tidak banyak mengalami kendala etik

1. Kesimpulan korelasi lebih baik dpd. Cross sectional2. Hasilnya diperoleh dengan cepat 3. Tidak mengalami kebdala etik 4. Cocok untuk mempelajari penyakit yang jarang terjadi 5. Memungkinkan untuk meneliti banyak FR dari suatu penyakit yang diteliti

Kelemahan 1. Waktu lama dan biaya mahal 2. Risiko terjadi subjek drop outHambatan etik : membiarkan subjek terpapar F.risiko yang dapat menyebabkan sakit.

1. Sulit mengetahui meknisme sebab akibat 2. Bila faktor risiko jarang ditemuka perlu banyak subjek yang dibutuhkan 3. Kurang cocok untuk penyakit dengan durasi pendek.4. Kesimpulan korelasinya paling lemah

1. Pengukuran FR retrospektif berisiko Bias Recall2. Tidak diketahuinya pengaruh v. luar yang tak terkendali matching3. Bila variabel luar yang di matching cukup banyak sulit mendapatkan subjek kontrol.4. Tidak mengikuti logika eksperiman (penyebab mendahului akibat)