BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui...

15
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Eksperimen semu (quasi experiment) merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non- Equivalent Control Group Design, karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kedua kelompok tidak setara. Dalam penelitian ini, menggunakan model eksperimen dengan subjek penelitian terpisah. Pada kelompok eksperimen diperlakukan metodeinvestigasi kelompok, sedangkan pada kelompok kontrol diperlakukanmetode demonstrasi. Sebelum diberikan perlakuan,pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest. Pretest digunakan untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan. Setelah diberikan pretest maka kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan perlakuan, kemudian diberi posttest. Posttest untuk mengukur variabel terikat setelah diberikan perlakuan. Dari hasil pretest dan posttest dapat diketahui perubahan hasil belajar IPA pada siswa yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapat perlakuan dengan yang belum mendapat perlakuan. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group Design, dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 Gambar 3.1. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group Design

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

31

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian

eksperimen jenis quasi experiment. Eksperimen semu (quasi experiment)

merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design),

yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3.1.2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-

Equivalent Control Group Design, karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kedua kelompok tidak setara. Dalam

penelitian ini, menggunakan model eksperimen dengan subjek penelitian terpisah.

Pada kelompok eksperimen diperlakukan metodeinvestigasi kelompok, sedangkan

pada kelompok kontrol diperlakukanmetode demonstrasi. Sebelum diberikan

perlakuan,pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest.

Pretest digunakan untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan.

Setelah diberikan pretest maka kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

diberikan perlakuan, kemudian diberi posttest. Posttest untuk mengukur variabel

terikat setelah diberikan perlakuan. Dari hasil pretest dan posttest dapat diketahui

perubahan hasil belajar IPA pada siswa yang terjadi pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol setelah mendapat perlakuan dengan yang belum mendapat

perlakuan.

Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group

Design, dapat digambarkan sebagai berikut:

O1 X1 O2

O3 X2 O4

Gambar 3.1. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control

Group Design

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

32

Keterangan:

O1 : Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan (pretest) pada

kelompok eksperimen.

O2 : Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada

kelompok eksperimen.

O3 : Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan(pretest) pada

kelompok kontrol.

O4 : Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada

kelompok kontrol.

X1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok.

X2 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi.

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Variabel bebas sering juga disebut variabel independen,

dimana variabel ini mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Variabel terikat juga sering juga disebut variabel

dependen, dimana variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

3.2.2. Definisi Operasional

Pada penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah metode

investigasi kelompok (X1) dan metode demonstrasi (X2). Hal ini dikarenakan

metode investigasi kelompok dan metode demonstrasi memberikan pengaruh

terhadap hasil belajar IPA pada siswa. Sedangkan yang bertindak sebagai variabel

terikat (Y) adalah efektivitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan, efektivitas

pembelajaran mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu metode investigasi

kelompok dan metode demonstrasi. Efektivitas pembelajaran diukur melalui hasil

belajar IPApada siswa melalui pretest dan posttest yang berbentuk pilihan

ganda.Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar

kognitif IPA pada siswa dengan KD 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

33

3.3. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V pada dua sekolahan berbeda yang

berada pada satu Gugus Imam Bonjol, yaitu SD Negeri Sidorejo Lor 02 sebagai

kelompok eksperimen dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebagai kelompok kontrol.

Pada kelas eksperimen diterapkan metode investigasi kelompok, sedangkan pada

kelompok kontrol diterapkan metode demonstrasi. Jumlah siswa yang menjadi

subjek penelitian adalah 46 siswa, rincian dari subjek penelitian dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan

Kelompok Eksperimen 12 9 21

Kelompok Kontrol 17 8 25

Jumlah 46

Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan

penelitian, dilakukan uji kesetaraan antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui apakah pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara atau tidak. Uji kesetaraan juga

digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Data yang digunakan untuk menguji kesetaraan adalah hasil belajar

pada siswa dengan materi pelajaran yang sebelumnya telah diajarkan. Pada

penelitian ini uji kesetaraan menggunakan 15 soal tes hasil belajar dengan KD

sebelumnya yang telah diajarkan guru. Tes hasil belajar tersebut tentunya telah

diuji validitas dan reliabilitasnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui kesetaraan tersebut maka dilakukan analisis uji beda

menggunakan uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat

terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan pengujian normalitas. Uji

normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel

penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan one-

sample-kolmogrov test pada SPSS 16.00. Sig (2-tailed) pada output data tersebut

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

34

digunakan sebagai acuan untuk mengetahui normal tidaknya sebuah data. Jika sig

(2-tailed) > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika sig. (2tailed)

< 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Hasil Uji Normalitas Instrumen Pra Eksperimen

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov

tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0,200 dan pada kelompok kontrol

nilai signifikasinya 0,148, berarti signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kedua

kelompok berdistribusi normal. Berikut ini disajikan gambar plot yang

menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi

normal.

Gambar 3.2. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra

Penelitian Kelompok Eksperimen

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

35

Pada gambar dapat dilihat sebaran data yang menunjukkan bahwa

kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol

dapat dilihat sebaran datanya pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra

Penelitian Kelompok Kontrol

Setelah diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal, maka

dilakukan uji homogenitas. Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dari Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Hasil Uji Homogenitas Pra Eksperimen

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabeldiketahui bahwa signifikasi sebesar 0,503. Karena

signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama. Angka Levene Statistic

menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. df1=

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

36

jumlah kelompok data – 1 atau 2-1=1, sedangkan df2= jumlah data – jumlah

kelompok atau 25-3=22.

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas maka dilakukan uji t

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada

Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji t Pra Eksperimen

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar -2,537. Oleh karena

t hitung < t tabel (-2,537 <2,015) dan signifikasi 0,015 <0,05 , maka ada

perbedaan antara hasil belajar pada siswa kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol. Nilai t hitung negatif, berarti rata-rata kelompok kontrol lebih tinggi dari

pada kelompok eksperimen.

3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA pada siswa maka

ditentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan

yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu

observasi dan tes.

Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai keterlaksanaan

perlakuan (treatment) di dalam kegiatan pembelajaran. Pada kelas eksperimen

dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode investigasi kelompok,

sedangkan pada kelompok kontrol dilaksanakan pembelajaran menggunakan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

37

metode demonstrasi. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar

observasi. Lembar observasi dibuat sesuai dengan syntak.

Tesdigunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar IPA pada

siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Instrumen yang digunakan untuk

tes adalah tes hasil belajar IPA pada siswa dengan aspek kognitif. Tes yang

diberikan yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum dilakukan

perlakuan (treatment), sedangkan posttest diberikan setelah dilakukanperlakuan

(treatment).

3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1. Instrumen Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui bahwa perlakuan

(treatment) yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

sesuai dengan sintak metode yang digunakan dalam penelitian atau tidak. Kisi-kisi

observasi pelaksanaan metode investigasi kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

38

Tabel 3.5

Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Investigasi Kelompok

Sintak Kegiatan Pembelajaran

1. Mengidentifikasikan

topik dan mengatur

murid ke dalam

kelompok.

a. Guru menginformasikan tentang topik yang akan

dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya.

b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang sifat-

sifat cahaya dengan mermberikan peta konsep

kepada siswa.

c. Guru menjelaskan bahwa siswa akan bekerja

bersama-sama dalam kelompok kecil untuk

menyusun penelitian melalui pertanyaaan yang

diajukan masing-masing kelompok..

d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil secara

heterogen.

e. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang

topik sifat-sifat cahaya.

f. Masing-masing kelompok memilih satu

pertanyaan di papan tulis.

2. Merencanakan tugas

yang akan

dipelajari.

a. Siswa menyusun rencana penelitian untuk

menemukan jawaban tersebut dan menuliskannya

di kertas serta guru membimbing siswa jika

diperlukan.

3. Melaksanakan

investigasi.

a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk

mengumpulkan data, melakukan penelitian, dan

menyelesaikan tugas yang mereka rancang sendiri.

b. Guru membimbing penelitian masing-masing

kelompok.

4. Menyiapkan laporan

akhir.

a. Siswa berdiskusi membahas hasil penelitian.

b. Siswa menyusun laporan penelitiannya.

c. Guru membimbing siswa dalam penyusunan dan

pembuatan laporan.

d. Siswa membagi tugas untuk melaporkan hasil

penelitiannya.

5. Mempresentasikan

laporan akhir.

a. Setiap kelompok melaporkan hasil penelitiannya.

b. Siswa melakukan tanya jawab dari hasil laporan

masing-masing kelompok.

6. Evaluasi

Penilaian proses

kerja dan hasil

proyek siswa.

a. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dengan

menggabungkan semua penelitian yang dilakukan

masing-masing kelompok.

b. Guru memberikan evaluasi.

Sedangkan kisi-kisi observasi pelaksanaan metode demonstrasi dapat

dilihat pada Tabel 3.6.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

39

Tabel 3.6

Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Demonstrasi

Sintak Kegiatan Pembelajaran

A. Persiapan

1. Guru mengkaji kesesuaian

metode dengan tujuan yang

akan dicapai.

a. Guru mengkaji kesesuaian metode

dengan tujuan yang akan dicapai.

2. Memilih, memilah

peralatan yang akan

dipakai.

a. Memilih, memilah peralatan yang akan

dipakai.

3. Memperkirakan waktu

yang akan diperlukan.

a. Memperkirakan waktu yang akan

diperlukan.

4. Mencoba peralatan terlebih

dahulu.

a. Mencoba peralatan terlebih dahulu.

B. Pelaksanaan

1. Guru menjelaskan tujuan

yang akan dicapai dengan

demonstrasi tersebut.

a. Guru menginformasikan tentang topik

yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat

cahaya. (eksplorasi)

b. Guru menjelaskan tujuan yang akan

dicapai. (eksplorasi)

2. Mempersiapkan siswa

untuk mengikuti

demonstrasi dengan

menjelaskan prosedur atau

cara kerja peralatan yang

dipakainya.

a. Guru menjelaskan prosedur peralatan

yang digunakan. (eksplorasi)

3. Memperagakan suatu

proses atau prosedur yang

disertai penjelasan,

ilustrasi, pertanyaan-

pertanyaan yang diikuti

oleh seluruh siswa secara

seksama.

a. Guru memberikan penjelasan tentang sifat

cahaya dapat merambat lurus. (elaborasi)

b. Guru mendemonstrasikan percobaan yang

membuktikankan bahwa cahaya

merambat lurus. (elaborasi)

c. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari

percobaan yang sudah dilakukan.

(konfirmasi)

d. Siswa menyebutkan contoh peristiwa

yang menunjukkan bahwa sifat cahaya

merambat lurus. (elaborasi)

e. Guru memberikan penjelasan tentang sifat

cahaya dapat menembus benda bening.

(eksplorasi)

f. Guru mendemonstrasikan percobaan yang

membuktikankan bahwa cahaya

menembus benda bening. (elaborasi)

g. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari

percobaan yang sudah dilakukan.

(konfirmasi)

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

40

h. Siswa menyebutkan contoh peristiwa

yang menunjukkan bahwa sifat cahaya

menembus benda bening. (elaborasi)

i. Guru memberikan penjelasan tentang sifat

cahaya dapat dibiaskan. (eksplorasi)

j. Guru mendemonstrasikan percobaan yang

membuktikankan bahwa cahaya dapat

dibiaskan. (elaborasi)

k. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari

percobaan yang sudah dilakukan.

(konfirmasi)

l. Siswa menyebutkan contoh peristiwa

yang menunjukkan bahwa sifat cahaya

dapat dibiaskan. (elaborasi)

m. Guru memberikan penjelasan tentang sifat

cahaya dapat dipantulkan. (eksplorasi)

n. Guru mendemonstrasikan percobaan yang

membuktikankan bahwa cahaya dapat

dipantulkan. (elaborasi)

o. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari

percobaan yang sudah dilakukan.

(konfirmasi)

p. Siswa menyebutkan contoh peristiwa

yang menunjukkan bahwa sifat cahaya

dapat dipantulkan. (elaborasi)

q. Guru memberikan penjelasan tentang sifat

cahaya dapat diuraikan. (eksplorasi)

r. Guru mendemonstrasikan percobaan yang

membuktikankan bahwa cahaya dapat

diuraikan. (elaborasi)

s. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari

percobaan yang sudah dilakukan.

(konfirmasi)

t. Siswa menyebutkan contoh peristiwa

yang menunjukkan bahwa sifat cahaya

dapat diuraikan. (elaborasi)

C. Tindak Lanjut

1. Siswa diberi kesempatan

untuk mendiskusikan,

menanyakan terhadap suatu

proses atau urutan langkah-

langkah yang baru saja

selesai didemonstrasikan.

a. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku

dan menayakan hal yang belum

dimengerti kepada guru. (elaborasi)

2. Siswa diberi kesempatan

untuk mendemonstrasikan

ulang, bila belum tepat atau

a. Siswa diberi kesempatan untuk

mendemonstrasikan ulang dan guru

membimbingnya. (elaborasi)

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

41

soalah guru dapat

memperagakan ulang.

3. Guru memberikan tugas-

tugas kepada siswa untuk

lebih memperjelas terhadap

bahan yang baru saja

didemonstrasikan.

a. Siswa menuliskan hasil analisisnya

tentang sifat-sifat cahaya yang telah

didemonstrasikan. (elaborasi)

4. Guru mengadakan evaluasi. a. Guru memberikan evaluasi. (konfirmasi)

3.4.2.2. Tes Hasil Belajar

Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar IPA pada siswa

sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Untuk menjamin bahwa instrumen tes

formatif yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun

mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1)

penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas.

Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan, yaitu dengan

SK menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau

model dan KD mendeskripsi-kan sifat-sifat cahaya. Kisi-kisi untuk mengukur

hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

42

Tabel 3.7

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar

SK KD Indikator Butir

Soal

6. Menerap-

kan sifat-

sifat

cahaya

melalui

kegiatan

membuat

suatu

karya atau

model.

6.1.Mendeskripsi

kan sifat-

sifat cahaya.

1. Menyebutkan sifat-sifat

cahaya. 1, 2

2. Membuktikan bahwa

cahaya merambat lurus. 3

3. Menyebutkan contoh

bahwa cahaya dapat

merambat lurus.

4, 5

4. Membuktikan bahwa

cahaya menembus

benda bening.

6, 7, 8

5. Menyebutkan contoh

bahwa cahaya dapat

menembus benda

bening.

9, 10

6. Membuktikan bahwa

cahaya dapat

dipantulkan.

11

7. Menyebutkan sifat

cermin datar. 12

8. Menyebutkan sifat

cermin cembung.

13, 14,

15

9. Menyebutkan sifat

cermin cekung. 16

10. Membuktikan bahwa

cahaya dapat dibiaskan. 17

11. Menyebutkan contoh

bahwa cahaya dapat

dibiaskan.

18, 19,

20, 21,

22

12. Membuktikan bahwa

cahaya dapat diuraikan. 23, 24

13. Menyebutkan contoh

bahwa cahaya dapat

diuraikan.

25, 26

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu harus

valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas penting digunakan untuk membuat

hasil penelitian lebih akurat (valid dan reliabel). Untuk melakukan uji validitas

dan reliabilitas maka instrument yang telah disusun diujicobakan di sekolah yang

tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba dilakukan di kelas V SD Dukuh 01

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

43

Salatiga dengan jumlah siswa 38.Berdasarkan hasil uji coba instrument tersebut

dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS window’s version 16.

Penetapan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana

dikemukakan oleh Azwar dalam Priyatno (2010:90) semua item yang mencapai

koefisien minimal 0,30 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Tetapi

azwar mengatakan apabila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan

sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Oleh karena itu, pada penelitan ini

menggunakan batas minimal koefisien korelsinya ≥ 0,30 untuk menyatakan

bahwa item intrumen valid. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan

apakah soal valid atau tidak, maka diperoleh 17 soal yang valid dan 9 soal tidak

valid, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SD

No. Indikator Butir

Soal

Hasil Uji

Validitas

Valid Tidak

Valid

1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. 1, 2 2 1

2. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. 3 3 -

3. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat

merambat lurus. 4, 5 4 5

4. Membuktikan bahwa cahaya menembus

benda bening. 6, 7, 8 6, 8 7

5. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat

menembus benda bening. 9, 10 9 10

6. Membuktikan bahwa cahaya dapat

dipantulkan. 11 11 -

7. Menyebutkan sifat cermin datar. 12 12 -

8. Menyebutkan sifat cermin cembung. 13, 14,

15 13 14, 15

9. Menyebutkan sifat cermin cekung. 16 16 -

10 Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan. 17 17 -

11. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat

dibiaskan.

18, 19,

20, 21,

22

19, 20,

21 18, 22

12. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan. 23, 24 23, 24 -

13. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat

diuraikan. 25, 26 25 26

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

44

Berdasarkan hasil uji validitas di atas dari 26 soal terdapat 17 soal yang

valid. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari 17 soal

yang valid diambil 15 soal yang digunakan sebagai instrument penelitian. Dalam

penentuan pemilihan soal mengacu pada setiap indikator harus ada minimal 1 soal

untuk mewakilinya, untuk indikator yang terdapat beberapa soal yang valid dipilih

semua atau beberapa soal sesuai tingkat validitasnya yang paling tinggi.

Setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas untuk

mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan reliabilitas pada penelitian ini

mengacu pada pendapat Azwar dalam Priyatno (2010:98) menyatakan bahwa

reliabiliti kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di

atas 0,8 adalah baik. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui SPSS window’s

version 16 dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA

Siswa Kelas V SD

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.809 17

3.5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil

pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data

tersebut dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan

dengan bantuan SPSS window’s version 16. Teknik ini digunakan untuk menguji

perbedaan mean hitung dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol (untuk

mencari efektivitas). Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test.

Sebelum data diuji t, dilakukan analisis diskripsi dan uji prasyarat terlebih dahulu

yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dari nilai t hitung selanjutnya dilihat

dengan signifikasi atau probabilitas.

H0 : Tidak terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara

penggunaan metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan ...kelompok kontrol. X 1 : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. X 2 ... penelitian ini uji kesetaraan

45

dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga

semester II tahun ajaran 2011/2012.

H1 : Ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penggunaan

metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi dalam

pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga

semester II tahun ajaran 2011/2012.

Jika diperoleh signifikasi > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak. Akan tetapi,

apabila signifikasi < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak.