BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

26
69 Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen. Dimana dengan menggunakan metode eksperimen, peneliti akan mengetahui seberapa besar efektivitas cinta terhadap budaya Jawa Timur dengan yang menggunakan buku saku dan tidak. Sebagaimana menurut Krathwohl dalam Sukmadinata (2012, hlm. 57) bahwa metode eksperimen bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih varabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat (dependent variables). Dimana pada penelitian ini, variabel bebas (independent variables) yaitu buku saku sedangkan variabel terikat (dependent variables) yaitu cinta budaya daerah siswa terhadap budaya Jawa Timur. Selain itu Creswell (2010, hlm. 19) juga menyatakan bahwa: Penelitian eksperimen berusaha menentukan apakah sebuah treatment mempengaruhi hasil sebuah penelitian, pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada suatu kelompok dan tidak menerapkannya pada kelompok lain. Variabel pada metode eksperimen harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah distandardisasikan. Standardisasi instrumen dan pengolahan hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik inferensial parametrik. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan variabel bebas dan bukan karena variabel-variabel yang lainnya. Selain itu, penelitian eksperimen memiliki beberapa variasi diantaranya adalah eksperimen murni (true experimental), eksperimen semu (quasi experimental), eksperimen lemah (weak experimental), dan eksperimen subjek tunggal (single subject experimental).

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

69 Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

eksperimen. Dimana dengan menggunakan metode eksperimen, peneliti

akan mengetahui seberapa besar efektivitas cinta terhadap budaya Jawa

Timur dengan yang menggunakan buku saku dan tidak. Sebagaimana

menurut Krathwohl dalam Sukmadinata (2012, hlm. 57) bahwa metode

eksperimen bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu

atau lebih varabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi

pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas (independent variables)

dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat

(dependent variables). Dimana pada penelitian ini, variabel bebas

(independent variables) yaitu buku saku sedangkan variabel terikat

(dependent variables) yaitu cinta budaya daerah siswa terhadap budaya

Jawa Timur. Selain itu Creswell (2010, hlm. 19) juga menyatakan bahwa:

Penelitian eksperimen berusaha menentukan apakah sebuah treatment mempengaruhi hasil sebuah penelitian, pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada suatu

kelompok dan tidak menerapkannya pada kelompok lain.

Variabel pada metode eksperimen harus diukur dengan

menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah

distandardisasikan. Standardisasi instrumen dan pengolahan hasil

penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik inferensial

parametrik. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan

yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan variabel bebas

dan bukan karena variabel-variabel yang lainnya. Selain itu, penelitian

eksperimen memiliki beberapa variasi diantaranya adalah eksperimen

murni (true experimental), eksperimen semu (quasi experimental),

eksperimen lemah (weak experimental), dan eksperimen subjek tunggal

(single subject experimental).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

70

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variasi eksperimen

semu (quasi experimental) dengan desain penelitian Pretest and Posttest

Control Group. Pada variasi metode ini observasi di bawah kondisi

buatan (artificial condition) yang mana kondisi tersebut dibuat dan diatur

oleh peneliti. Variasi ini menggunakan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dimana dua kelompok ini diatur secara intensif

sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau

mendekati sama. Keadaan yang menjadi perbedaan dari dua kelompok

ini, yang mana pada kelompok eksperimen diberikan treatment atau

perlakuan tertentu sedangkan kelompok kontrol diberikan treatment

seperti keadaan biasanya. Kelompok eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah kelompok siswa yang menggunakan buku saku dan

kelompok kontrok yang digunakan adalah kelompok siswa yang

menggunakan buku teks pelajaran. Hal ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

Keterangan:

O1 = Pretest pada kelompok eksperimen

O3 = Pretest pada kelompok kontrol

O2 = Posttest pada kelompok eksperimen

O4 = Posttest pada kelompok kontrol

X = Perlakuan dengan media pembelajaran Buku Saku dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan

cinta budaya daerah siswa.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan kuantitatif karena

ingin mengetahui efektivitas dari buku saku sehingga teknik analisis data

lebih tepat digunakan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas buku

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

71

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

saku ini. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2012, hlm. 53)

bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang

menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.

C. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian eksperimen mengenai pelestarian budaya Jawa Timur di

laksanakan di SMP Negeri 5 Malang yang terletak di Jalan W.R

Supratman No. 12, Malang. Peneliti memilih lokasi tersebut karena

sekolah tersebut memiliki ekstrakulikuler yakni seni tari dan karawitan

Jawa Timur. Oleh karena itu, peneliti ingin mengenalkan buku saku

kepada siswa agar dapat dijadikan salah satu media pembelajaran untuk

melestarikan budaya Jawa Timur melalui intarkurikuler atau mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Populasi Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah SMP Negeri 5 Malang. Populasi

dalam penelitian ini adalah kelas tujuh (VII). Dimana peneliti memilih

kelas tujuh karena adanya kompetensi dasar pada kurikulum 2013 yang

berbunyi “memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender

dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika” dan “menampilkan perilaku

kebersatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender dalam

bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

3. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan dilakukan dengan

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010, hlm. 183).

Teknik purposive sampling merupakan teknik sampel yang memilih

secara cermat dengan mengambil orang atau subjek penelitian yang

selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Sampel yang diambil

memiliki kriteria yang khusus dari populasi, sehingga dapat dianggap

cukup representatif. Ciri-ciri maupun kriteria yang khusus tersebut

tergantung dari keinginan peneliti. Pengambilan sampel yang ditentukan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

72

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

peneliti yaitu dengan mempertimbangkan beberapa kriteria. Kriteria yang

dimaksud adalah:

a. Perolehan nilai akademik yang mendekati sama (homogen).

b. Kelompok belajar dengan jumlah siswa yang tidak jauh berbeda.

c. Memiliki ruang kelas dengan kondisi yang sama, baik dilihat dari

fasilitas belajar dan kondisi ruangan di dalam kelas.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional masing-masing variabel yang dimaksud

dalam peneliian ini adalah:

1. Pendidikan kewarganegaraan adalah bidang kajian yang bersifat

multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuwan yang bersifat

interdisipliner atau multidisipliner atau multidimensional. Sehingga

objek kajian PKn sebagai landasan berpikir dalam konteks ke-

Indonesiaan yang meliputi nusantara Indonesia, manusia sebagai

pribadi, kekayaan Indonesia, kesadaran manusia Indonesia atas ke-

Indonesiaannya, dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

2. Media pembelajaran buku saku (pocket book) merupakan buku

dengan ukurannya kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku yang

praktis dibawa kemana-mana dan kapan saja bisa dibaca. Susunan

kata yang digunakan dalam buku saku juga aktraktif dan ringkas

sehingga mempermudah siswa untuk mengerti. Buku saku juga

dilengkapi gambar dan foto agar menarik untuk dibaca. Berikut ini

langkah-langkah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dengan menggunakan media buku saku “Budaya Jawa Timur” :

a. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas tentang

Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

b. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai

siswa.

c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 6-7

siswa.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

73

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

d. Guru membagikan tema keberagaman yang ada di Jawa Timur

seperti kesenian daerah, tarian daerah, baju tradisional, senjata

tradisional, makanan tradisional, upacara adat, dan rumah adat.

e. Kemudian perwakilan dari masing-masing kelompok memilih 1

nama kabupaten/kota yang dijadikan sebagai topik pembahasan

dalam buku saku.

f. Siswa dengan kelompok membuat buku saku sekreatif mungkin

dengan didukung gambar-gambar yang menarik. Pembahasan

buku saku tidak hanya sekedar pengetahuan saja tetapi juga

meliputi aspek keterampilan dan sikap.

g. Setelah membuat buku saku, siswa mengerjakan latihan soal

untuk mengukur indikator pengetahuan kemudian siswa

menampilkan presentasi dan kreasi seni dari materi yang dibahas

dalam buku saku untuk mengukur indikator keterampilan dan

sikap.

h. Guru dan siswa merefleksikan ulasan singkat tentang materi yang

baru didiskusikan.

i. Kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang

pembelajaran yang baru saja berlangsung.

3. Cinta budaya daerah Jawa Timur dimaksudkan sebagai sikap siswa

dalam melestarikan budaya daerahnya. Dimana wujud pelestarian

budaya daerah diterapkan dengan cara membuat buku saku sesuai

dengan kreativitas siswa yang bertema tentang budaya daerah Jawa

Timur. Selain keterampilan siswa dalam membuat buku saku,

indikator yang digunakan dalam mengukur cinta budaya daerah ialah

pengetahuan dan sikap siswa terhadap budaya daerah Jawa Timur.

Adapun indikator yang digunakan untuk menentukan pengetahuan,

sikap dan keterampilan siswa terhadap cinta budaya daerah Jawa

Timur sebagai berikut:

a. Aspek pengetahuan

Pengetahuan tentang budaya merupakan suatu hal yang paling

pokok atau penting untuk pengembangan sikap yang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

74

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mencerminkan cinta budaya daerah. Dikatakan apabila siswa

mencintai budayanya jika mereka mengerti dan memahami

budaya dari pengetahuan yang diperolehnya.

b. Aspek sikap

Siswa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama dikatakan cinta

terhadap budaya daerah apabila dapat mengembangkan sikap

mandiri, cinta tanah air, toleransi, dan peduli. Berikut ini

penjelasan dari masing-masing indikator sikap cinta budaya

daerah:

1) Mandiri : melalui berbagai kegiatan mandiri, siswa diharapkan

memiliki sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

2) Cinta tanah air : menunjukkan dan menampilkan keragaman

bangsa Indonesia serta dapat mewujudkan cara berpikir,

bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan

bangsa dan negara di atas kepentigan diri dan kelompok.

3) Toleransi : materi, gambar, dan kegiatan dalam aktivitas

kewarganegaraan dapat mewujudkan sikap dan perilaku patuh

dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran

terhadap pelaksana ibadah agama lain, dan hidup rukun

dengan pemeluk agama lain.

4) Peduli sosial : melalui tugas mandiri, siswa diharapkan dapat

memiliki sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

c. Aspek keterampilan

Keterampilan siswa yang mencerminkan cinta budaya daerah

dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti membuat miniatur

rumah adat, belajar tarian daerah, dan membuat media yang dapat

membantu mereka untuk mengerti tentang budaya daerah. Tujuan

dari dikembangkannya keterampilan siswa yang mewujudkan

cinta budaya daerah adalah agar dapat diterapkan dalam

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

75

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kehidupannya dan melatih kreativitas siswa yang mencerminkan

kepedulian terhadap budaya daerah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2002, hlm. 134).

Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan di atas untuk

menjabarkan dalam bentuk instrumen diperlukan penggambaran

hubungan variabel yang dikaji melalui variabel-variabel penelitiaan.

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah media pembelajaran buku

saku (X) dan cinta budaya daerah Jawa Timur (Y). Indikator yang

digunakan pada variabel terikat (Y) yakni pengetahuan siswa terhadap

budaya daerah (Y1), sikap siswa terhadap budaya daerah (Y2), dan

keterampilan siswa terhadap budaya daerah (Y3). Maka pola hubungan

antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes,

skala sikap, dan performance tes. Instrumen tersebut dijelaskan lebih jauh

dengan uraian di bawah ini:

1. Angket

Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak

langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat

pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau

Pembelajaran PKn

menggunakan media pembelajaran buku

saku (X)

Sikap siswa terhadap

budaya daerah (Y2)

Keterampilan siswa

terhadap budaya daerah (Y3)

Pengetahuan siswa

terhadap budaya daerah (Y1)

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

76

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden

(Sukmadinata, 2012, hlm. 219). Bentuk pertanyaan yang digunakan di

dalam angket bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka,

pertanyaan berstruktur, dan pertanyaan tertutup.

Secara teknis penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup,

artinya responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.

Tujuannya agar calon responden dapat menjawab dengan mudah dan

cepat, dan tentunya mempermudah pengolahan data. Angket yang

digunakan dalam penelitan ini yaitu angket tentang persepsi siswa

terhadap penggunaan buku saku dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan untuk menumbuhkan cinta budaya daerah. Angket

tersebut berisikan 20 pertanyaan tanggapan yang disusun dalam bentuk

instrument kuesioner SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari

Brown dan Holtzman dengan skala penilaian, 4 = selalu, 3 = sering, 2 =

kadang-kadang, dan 1 = tidak pernah, hanya diberikan kepada kelas

eksperimen sebelum dan sesudah mendapat perlakuan.

Kemudian angket ini juga digunakan sebagai alat pengumpulan

data skala sikap pada variabel Y2 (sikap cinta budaya daerah). Pengertian

sikap itu sendiri berkenaan dengan perasaan (kata hati) dan

manifestasinya berupa perilaku yang bersifat positif (favorable) atau

negatif (unfavorable) terhadap obyek tertentu (Erman, 2003, hlm. 187).

Mengevaluasi sikap dapat dilakukan dengan wawancara, obrsevasi, dan

angket dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Pada penelitian ini

mengevaluasi sikap dilakukan dengan angket yang menggunakan skala

SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman

dengan skala penilaian, 4 = selalu, 3 = sering, 2 = kadang-kadang, dan 1

= tidak pernah.

2. Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini,

tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

77

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Y1 (pengetahuan siswa terhadap budaya daerah). Teknik tes terbagi

menjadi dua bagian yaitu tes awal (pretest), dan tes akhir (posttest) yang

diberikan kepada kelas eksperimen yang mendapat perlakuan penggunaan

media buku saku dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan.

Teknik tes dilakukan untuk mendapatkan data yang berupa nilai,

teknik ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: tes pengetahuan cinta

budaya daerah yang terdiri dari 1-20 soal pilihan ganda yang memuat

tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai materi

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan bahan ajar

keanekaragaman budaya Indonesia.

Kemudian teknik tes juga digunakan untuk mengumpulkan data

pada variabel Y3 (keterampilan cinta budaya daerah) melalui performance

test. Performance test merupakan tes yang menuntut jawaban peserta

didik dalam bentuk perilaku, tindakan, dan perbuatan. Tes yang

digunakan untuk mengukur performance test siswa dalam cinta budaya

daerah melalui dua tes yaitu tes praktik dan tes proyek. Tes proyek terdiri

dari 5 sub indikator dan tes praktik 17 sub indikator dengan skala

penilaian skor 0-59 apabila sub indikator tidak pernah ditunjukkan oleh

siswa, skor 60-74 apabila sub indikator kadang-kadang ditunjukkan siswa

namun sering tidak ditunjukkan siswa, skor 75-90 apabila sub indikator

sering ditunjukkan oleh siswa namun kadang-kadang tidak ditunjukkan

siswa, dan skor 91-100 apabila sub indikator konsisten muncul dalam

aktifitas siswa.

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan

langkah-langkah prosedur penelitian sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang

Pendidikan Kewarganegaraan, media pembelajaran buku saku,

dan tingkat cinta budaya daerah siswa.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

78

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

b. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi analisis KI. 1

sampai dengan KI. 4 dan RPP yang sesuai dengan materi

keanekaragaman di Indonesia.

c. Penyusunan kisi-kisi instrument penelitian dan pemberian skor

instrument.

d. Melakukan uji coba intrument.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Memberikan pretest terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi

bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak

berbeda secara signfikan.

b. Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dijadikan

sample penelitian dengan melihat hasil nilai pretest.

c. Mengamati proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dari awal sampai akhir di kelas VII SMP 5 Malang sebagai kelas

eksperimen dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan

media pembelajaran buku saku.

d. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dengan instrument yang sama dengan pretest.

e. Menyebarkan instrument tanggapan siswa tentang media

pembelajaran buku saku pada kelas eksperimen.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

a. Memilih dan memisahkan data yang berasal dari siswa, kemudian

memasukan skor yang diperoleh ke dalam tabel yang sudah

disediakan

b. Mengetahui apakah terdapat perbedaan cinta budaya daerah siswa

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan analisis

kuantitatif melalui uji statistik non parametric dengan

menggunakan uji independen t test.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

79

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

c.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk

mengolah dan menganalis data yang diperoleh selama penelitian.

Pemilihan analisis data harus sesuai dengan pemecahan masalah yang

diteliti. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan statistik. Data yang dihasilkan adalah data angket, pretest,

dan posttest. Analisis data menggunakan beberapa tahapan diantaranya

uji validitas, uji reabilitas, analisis butir soal, uji normalitas, uji

homogenitas, dan uji gain ternormalisasi.

Studi pendahuluan melalui observasi awal untuk menentukan

permasalahan yang muncul di lapangan

Pretest

Merumuskan pertanyaan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai

Posttest

Kelas kontrol

Analisis penelitian

Pembelajaran PKn

Penyusunan instrumen penelitian dan uji validitas

Kesimpulan

Temuan penelitian

Studi dokumentasi, kurikulum 2013 tingkat SMP, dan buku Pkn SMP

Kelas eksperimen

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

80

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

1. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Analisis Butir Soal

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Instrument

tersebut dapat dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data juga dalam keadaan valid. Instrumen valid

merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur. Validitas internal instrument yang berupa test

harus memenuhi construct validity (validitas konstruks) dan content

validity (validitas isi), sedangkan untuk instrument yang non test

yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas

kosntruksi.

Untuk menguji validitas skala sikap pada instrument dilakukan

dengan menggunakan korelasi Product Moment dengan angka kasar

(Arikunto, 2013, hlm. 213) sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ )+* ∑ (∑ )+

Keterangan:

: koefisien korelasi

∑ : jumlah skor X

∑ : jumlah skor Y

∑ : jumlah skor X dan Y

N : jumlah responden

Kriteria validitas berdasarkan besarnya koefisien korelasi adalah

sebagai berikut:

0,80 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

0,60 sampai dengan 0,79 = tinggi

0,40 sampai dengan 0,59 = cukup

0,20 sampai dengan 0,39 = rendah

0,00 sampai dengan 0,19 = sangat rendah

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

81

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Setelah harga koefisien korelasi ( ) diperoleh, di subtitusikan

ke rumus uji t (Furqon, 2013, hlm. 223), yaitu:

Keterangan:

t : nilai t hitung

: koefisien korelasi sampel yang diperoleh

: Jumlah sampel

Sedangkan uji validitas yang digunakan untuk instrument

pengetahuan yang berupa skor dikotomi yang bernilai 0 dan 1

digunakan korelasi point biserial (Arikunto, 2013) dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan :

rpbis = Koefisien korelasi point biserial

Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item

yang dicari korelasinya dengan tes

Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)

St = Standar deviasi skor total

p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut

q = 1-p

Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel

penelitian apabila nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama

dengan 0,300 (Kaplan & Saccuzo, 1993). Namun untuk

mempermudah uji validitas peneliti menggunakan SPSS 20, sebagai

berikut:

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

82

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Uji Validitas Item Soal

Variabel No

Item

Koefisien Korelasi

Point Biserial

Titik

Kritis

Keterangan

Variabel

Pengetahu

an Cinta

Budaya

Daerah

(Y1)

1. 0,324 0,300 Valid

2. 0,252 0,300 Tidak Valid

3. 0,324 0,300 Valid

4. 0,419 0,300 Valid

5. 0,305 0,300 Valid

6. 0,343 0,300 Valid

7. 0,495 0,300 Valid

8. 0,500 0,300 Valid

9. 0,373 0,300 Valid

10. 0,355 0,300 Valid

11. 0,419 0,300 Valid

12. 0,428 0,300 Valid

13. 0,423 0,300 Valid

14. 0,453 0,300 Valid

15. 0,629 0,300 Valid

16. 0,313 0,300 Valid

17. 0,363 0,300 Valid

18 0,319 0,300 Valid

19. 0,555 0,300 Valid

20. 0,522 0,300 Valid

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Berdasarkan hasil uji coba item soal yang diujicobakan di kelas

VII SMP Negeri 15 terhadap 31 siswa. Diperoleh hasil untuk validitas

item soal pada variabel Y1 (pengetahuan cinta budaya daerah) maka

dari jumlah soal pilihan ganda 20 diperoleh 19 soal dinyatakan valid

dan 1 item soal yang dinyatakan tidak valid yaitu item soal nomor 2.

Dinyataka tidak valid karena dari item soal tersebut memiliki nilai

koefisien korelasi point biserial lebih kecil dari titik kritis 0,300.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

83

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sehubungan dengan adanya beberapa item soal yang tidak valid,

maka peneliti mengubah kalimat pada pada pertanyaan tersebut.

Selengkapnya hasil uji coba butir soal terlampir.

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Penggunaan Media Buku Saku

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis

Keterangan Kriteria

Validitas

Variabel

Penggun

aan

Media

Buku

Saku (X)

1. 0,791 0,300 Valid Tinggi

2. 0,796 0,300 Valid Tinggi

3. 0,437 0,300 Valid Cukup

4. 0,766 0,300 Valid Tinggi

5. 0,723 0,300 Valid Tinggi

6. 0,721 0,300 Valid Tinggi

7. 0,584 0,300 Valid Cukup

8. 0,688 0,300 Valid Tinggi

9. 0,690 0,300 Valid Tinggi

10. 0,673 0,300 Valid Tinggi

11. 0,528 0,300 Valid Cukup

12. 0,516 0,300 Valid Cukup

13. 0,669 0,300 Valid Tinggi

14. 0,732 0,300 Valid Tinggi

15. 0,605 0,300 Valid Tinggi

16. 0,676 0,300 Valid Tinggi

17. 0,675 0,300 Valid Tinggi

18 0,773 0,300 Valid Tinggi

19. 0,715 0,300 Valid Tinggi

20. 0,643 0,300 Valid Tinggi

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Diperoleh hasil untuk validitas item soal pada variabel X

(penggunaan media buku saku) maka dari jumlah soal 20 dinyatakan

valid karena dari setiap item soal memiliki nilai koefisien validitas

lebih dari titik kritis 0,300.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

84

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Sikap Cinta Budaya Daerah

Variabel No

Item

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis

Keterangan Kriteria

Validitas

Variabel

Sikap

Cinta

Budaya

Daerah

(Y2)

1. 0,656 0,300 Valid Tinggi

2. 0,545 0,300 Valid Cukup

3. 0,569 0,300 Valid Cukup

4. 0,638 0,300 Valid Tinggi

5. 0,534 0,300 Valid Cukup

6. 0,671 0,300 Valid Tinggi

7. 0,627 0,300 Valid Tinggi

8. 0,519 0,300 Valid Cukup

9. 0,604 0,300 Valid Tinggi

10. 0,641 0,300 Valid Tinggi

11. 0,692 0,300 Valid Tinggi

12. 0,776 0,300 Valid Tinggi

13. 0,836 0,300 Valid Sangat

tinggi

14. 0,776 0,300 Valid Tinggi

15. 0,637 0,300 Valid Tinggi

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Uji validitas untuk variabel Y2 (sikap cinta budaya daerah)

dengan jumlah item soal 15 dinyatakan valid karena memiliki nilai

koefisien validitas lebih dari titik kritis 0,300 sehingga dinyatakan

valid.

Sehubungan dengan validnya dari beberapa item soal variabel X

(penggunaan media buku saku) dan variabel Y2 (sikap cinta budaya

daerah), oleh karena itu peneliti menggunakan angket tersebut sebagai

alat untuk mendukung proses penelitian. Selengkapnya hasil jawaban

per item soal dari variabel X (penggunaan media buku saku) dan Y2

(sikap cinta budaya daerah) terlampir.

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan

pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

85

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

kata lain sejauh mana pertanyaan dapat difahami sehingga tidak

menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan

tersebut. Uji reliabilitas yang digunakan untuk instrumen pengetahuan

adalah teknik Koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 20 (KR-20)

dalam Sugiyono (2015, hlm. 360). Teknik tersebut adalah sebagai

berikut :

( ){ ∑

}

Keterangan:

k = Jumlah item dalam instrument

pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

St2 = varians total

Sedangkan teknik Koefisien Reliabilitas untuk skala sikap

menggunakan rumus Alpha Cronbach (dalam Sugiyono, 2015, hlm.

365) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(

)

Keterangan :

k = mean kuadrat antara subyek

∑ = mean kuadrat kesalahan

= varians total

Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,80 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

0,60 sampai dengan 0,79 = tinggi

0,40 sampai dengan 0,59 = cukup

0,20 sampai dengan 0,39 = rendah

0,00 sampai dengan 0,19 = tidak reliabel

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel

dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

86

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

koefisien reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,700 (Kaplan

& Saccuzo, 1993). Berdasarkan hasil pengolahan data yang

menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil untuk reliabilitas dari 20

item soal pada variabel Y1 (pengetahuan cinta budaya daerah),

variabel X (penggunaan media buku saku), dan variabel Y2 (sikap

cinta budaya daerah) sebagai berikut:

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Item Soal Variabel Pengetahuan Cinta

Budaya Daerah

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Hasil uji reliabilitas item soal Y1 (pengetahuan cinta budaya

daerah) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,722 maka dapat

disimpulkan bahwa item soal dapat dikatakan reliabel dan kriteria

besar nilai reliabilitas adalah tinggi. Dinyatakan reliabel karena

koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Media Buku Saku

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Hasil uji reliabilitas pada variabel X (penggunaan media buku

saku) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,935 maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen ini dapat dikatakan reliabel dan kriteria

besar nilai reliabilitas adalah sangat tinggi. Dinyatakan reliabel karena

koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,722 20

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,935 20

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

87

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Sikap Cinta Budaya Daerah

Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016

Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel Y2 (sikap cinta

budaya daerah) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,902

maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat dikatakan reliabel

dan kriteria besar nilai reliabilitas adalah sangat tinggi. Dinyatakan

reliabel karena koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.

c) Analisis Butir Soal

Analisis butir soal merupakan bilangan yang menunjukkan

sukar dan mudahnya suatu soal. Besar kecilnya indeks kemudahan

soal pilihan ganda dapat dihitung dengan rumus (Arikunto, dalam

Maksum, 2011):

Keterangan:

P = Indeks kemudahan soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah peserta tes

Sedangkan untuk soal uraian terbatas dengan rumus :

Keterangan:

P = Indeks kemudahan soal

= Skor rata-rata siswa pada satu nomor soal tertentu

= Skor tertinggi yang telah ditetapkan untuk satu nomor soal

Berikut ini kriteria indeks kemudahan soal adalah:

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,902 15

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

88

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kemudahan Soal

P Klasifikasi Soal

00,0 < P < 0,30 Sukar

0,3 < P < 0,70 Sedang

0,70 < P < 1,00 Mudah

Sumber (Arikunto, 2008:210)

Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal pilihan ganda dan esai, hasilnya dapat diperoleh

sebagai berikut:

Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal

No

Soal

Banyak Siswa

Benar

Indeks Kesukaran Keterangan

1 21 0,677 Sedang

2 5 0,161 Sukar

3 21 0,677 Sedang

4 16 0,516 Sedang

5 21 0,677 Sedang

6 15 0,483 Sedang

7 21 0,677 Sedang

8 14 0,451 Sedang

9 17 0,548 Sedang

10 19 0,612 Sedang

11 27 0,870 Mudah

12 19 0,612 Sedang

13 20 0,645 Sedang

14 10 0,322 Sedang

15 29 0,935 Mudah

16 27 0,870 Mudah

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

89

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

17 18 0,580 Sedang

18 13 0,419 Sedang

19 19 0,612 Sedang

20 11 0,354 Sedang

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah hasil data dari pretest dan posttest berdistribusi normal atau

tidak. Hipotesis yang digunakan adalah H0= sampel bedistribusi

normal, dan H1= sampel tidak berdistribusi normal. Pada penelitian

ini, analisis yang digunakan oleh peneliti adalah SPSS versi 20.

Kriteria pada pengujian data jika nilai probabilitas (sig) lebih besar

dari α=0,05 maka data akan berdistribusi normal. Jika suatu data

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik

parametrik namun jika data tidak berdistribusi normal maka statistik

yang digunakan statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitne.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki

variansi yang homogen. Adapun hipotesis statistik yang diajukan

adalah:

H0 : σe = σk

(Populasi data skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian yang

homogen)

H0 : σe ≠ σk

(Populasi data skor pretest dan posttest kelompok

eksperimen dan kelompok kontol memiliki varian yang

tidak homogen.

Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini

digunakan rumus (Siregar dalam Octarina, 2013, hlm. 90)

sebagai berikut:

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

90

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

= Varian terbesar

= Varian terkecil

Saat menguji homogenitas digunakan taraf signifikansi 5%

dengan kriteria pengujian adalah H0 ditolak, jika nilai sig > α dengan

menggunakan data skor pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang memiliki varian yang homogen.

4. Uji Gain Ternomalisasi

Setelah data hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh

maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan

kelompok tersebut. Hasil perhitungannya dilakukan dengan

menggunakan skor gain yang dinormalisasi. Gain yang telah

dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus score

ternormalisasi dengan rumus Meltzer. Adapun kriteria gain

ternormalisasi sebagai berikut:

Tabel 3.9 Kriteria Nilai Gain

Kriteria Nilai Gain

Tinggi = 0.7

Sedang 0,3 = N Gain < 0,7

Rendah < 0,3

Sumber: Sundayana dalam Sulianti (2015)

Langkah-langkah pengolahan dan analisis data menggunakan

uji statistik inferensial parametrik sebagai berikut:

a. Menyeleksi data

Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut yaitu dengan

memeriksa jawaban siswa sesuai kriteria yang telah

ditetapkan.

b. Menentukan bobot nilai

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

91

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Jawaban pada setiap item variabel penelitian menggunakan

skala penilaian yang telah ditentukan kemudian

menentukan skornya.

c. Pemberian koding

Setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut

dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

kecenderungan jawaban siswa secara umum terhadap setiap

variabel penelitian.

d. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui

gambaran perspektif siswa terhadap penggunaan media

pembelajaran buku saku untuk menumbuhkan cinta budaya

daerah siswa. Sehingga dilakukan pengkatagorian dengan

cara menjumlahkan skor pertanyaan dari setip variabel

kemudian dicari panjang intervalnya setiap kelas dengan

rumus sebagai berikut (Sudjana dalam Sulianti, 2015).

Keterangan:

c = Panjang kelas interval

Xn = Nilai terbesar

Xi = Nilai terkecil

k = banyaknya klasifikasi angket (selalu, sering, kadang-

kadang, jarang, tidak pernah)

Pada penelitian ini menggunakan 4 pengskoran

sesuai dengan skala yang ada pada instrumen dengan nilai 4,

3, 2, 1 dimana skor maksimum 100% dan skor minimum

20%. Untuk mengetahui persentase dari jawaban siswa

terhadap masing-masing item indikator, dilakukan

perhitungan dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono dalam

Sulianti, 2015):

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

92

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

P = Persentase

f = Frekuensi jawaban siswa

N = Jumlah keseluruhan

Berikut ini kriteria persentase skor tanggapan

responden terhadap skor ideal dapat dikelompokkan ke

dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.10 Kriteria Persentase Skor Tanggapan

Responden terhadap Skor Ideal

No % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00 – 36.00 Tidak Baik

2 36.00 – 52.00 Kurang Baik

3 52.01 – 68.00 Cukup

4 68.01 – 80.00 Baik

5 80.00 – 100 Sangat Baik

Sumber (Nariwati, 2007:84)

Catatan: Batas bawah 20% dari 1/5 dan batas atas 100 dari

5/5

e. Menghitung skor gain ternormalisasi

Digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian

tentang peningkatan cinta budaya daerah pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Penghitungan ini

menggunakan skor dari hasil pretest dan posttest dengan

menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata (average

normalized gain) yaitu sebagai berikut:

f. Uji kesamaan dua rata-rata (bebas)

Apabila sebaran data berdistribusi normal dan

homogen maka dilakukan dengan menggunakan uji

parametrik, yaitu uji-t (t-test) satu pihak (pihak kanan).

Tujuan dari uji hipotesis ini adalah untuk mencari gain yang

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

93

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

lebih besar antara peningkatan (gain) kelompok eksperimen

dengan kelompok kontrol. Ada dua tahapan analisis yang

dilakukan yaitu:

1) Pertama, menguji apakah asumsi arians populasi kedua

sampel tersebut sama ataukah berbeda dengan melihat

nilai levene tes. Jika nilai sig > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kedua kelompok data memiliki

varian homogen.

2) Kedua, dengan melihat nilai t-test untuk menentukan

apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara

signifikan. Dalam uji t independen, terlebih dahulu

dilakukan uji homogenitas varians. Jika varians

homogen (p-value > 0,05) maka rumus t hitung

digunakan adalah:

, dengan

Tabel = (

) :db =

Dimana,

( )

( )

Keterangan:

= Rata-rata kelompok sampel 1

= Rata-rata kelompok sampel 2

= Jumah sampel kelompok 1

= Jumlah sampel kelompok 2

= Simpangan baku

= Varians (kuadrat simpangan baku) kelompok 1

= Varians (kuadrat simpangan baku) kelompok 2

Sedangkan jika varians kedua kelompok data

heterogen maka rumus t yang digunakan adalah:

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/28061/6/T_PKN_1402120_Chapter3.pdf · O2 = Posttest pada kelompok eksperimen O4 = Posttest pada kelompok kontrol X

94

Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for

Social Scince) 20, varians dinyatakan homogen jika p-

value pada uji homogenitas varians ≥ 0,05 dan dinyatakan

heterogen jika p-value ≤ 0,05. Pada uji t, kedua kelompok

data dinyatakan memiliki perbedaan nilai rata-rata yang

bermakna jika diperoleh nilai p ≤ 0,05 dan dinyatakan

tidak memiliki perbedaan bermakna (sama saja) jika nilai p

yang diperoleh ≥ 0,05.

H. Jadwal Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini rencana akan dilaksanakan pada tahun

2015-2016. Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian tersebut:

Kegiatan Bulan

Agus Sep Des Jan Mar Apr Mei

Pengajuan judul

Penyusunan proposal

Pembuatan instrument

Pengumpulan data

Analisis data

Penyusunan laporan