BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A. Desain...
69 Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
eksperimen. Dimana dengan menggunakan metode eksperimen, peneliti
akan mengetahui seberapa besar efektivitas cinta terhadap budaya Jawa
Timur dengan yang menggunakan buku saku dan tidak. Sebagaimana
menurut Krathwohl dalam Sukmadinata (2012, hlm. 57) bahwa metode
eksperimen bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu
atau lebih varabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi
pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas (independent variables)
dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai variabel terikat
(dependent variables). Dimana pada penelitian ini, variabel bebas
(independent variables) yaitu buku saku sedangkan variabel terikat
(dependent variables) yaitu cinta budaya daerah siswa terhadap budaya
Jawa Timur. Selain itu Creswell (2010, hlm. 19) juga menyatakan bahwa:
Penelitian eksperimen berusaha menentukan apakah sebuah treatment mempengaruhi hasil sebuah penelitian, pengaruh ini dinilai dengan cara menerapkan treatment tertentu pada suatu
kelompok dan tidak menerapkannya pada kelompok lain.
Variabel pada metode eksperimen harus diukur dengan
menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah
distandardisasikan. Standardisasi instrumen dan pengolahan hasil
penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik inferensial
parametrik. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah perubahan
yang terjadi pada variabel terikat itu akibat dari perubahan variabel bebas
dan bukan karena variabel-variabel yang lainnya. Selain itu, penelitian
eksperimen memiliki beberapa variasi diantaranya adalah eksperimen
murni (true experimental), eksperimen semu (quasi experimental),
eksperimen lemah (weak experimental), dan eksperimen subjek tunggal
(single subject experimental).
70
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan variasi eksperimen
semu (quasi experimental) dengan desain penelitian Pretest and Posttest
Control Group. Pada variasi metode ini observasi di bawah kondisi
buatan (artificial condition) yang mana kondisi tersebut dibuat dan diatur
oleh peneliti. Variasi ini menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Dimana dua kelompok ini diatur secara intensif
sehingga kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau
mendekati sama. Keadaan yang menjadi perbedaan dari dua kelompok
ini, yang mana pada kelompok eksperimen diberikan treatment atau
perlakuan tertentu sedangkan kelompok kontrol diberikan treatment
seperti keadaan biasanya. Kelompok eksperimen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kelompok siswa yang menggunakan buku saku dan
kelompok kontrok yang digunakan adalah kelompok siswa yang
menggunakan buku teks pelajaran. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 O4
Keterangan:
O1 = Pretest pada kelompok eksperimen
O3 = Pretest pada kelompok kontrol
O2 = Posttest pada kelompok eksperimen
O4 = Posttest pada kelompok kontrol
X = Perlakuan dengan media pembelajaran Buku Saku dalam
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk meningkatkan
cinta budaya daerah siswa.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan kuantitatif karena
ingin mengetahui efektivitas dari buku saku sehingga teknik analisis data
lebih tepat digunakan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas buku
71
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
saku ini. Sebagaimana dikemukakan oleh Sukmadinata (2012, hlm. 53)
bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
C. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian eksperimen mengenai pelestarian budaya Jawa Timur di
laksanakan di SMP Negeri 5 Malang yang terletak di Jalan W.R
Supratman No. 12, Malang. Peneliti memilih lokasi tersebut karena
sekolah tersebut memiliki ekstrakulikuler yakni seni tari dan karawitan
Jawa Timur. Oleh karena itu, peneliti ingin mengenalkan buku saku
kepada siswa agar dapat dijadikan salah satu media pembelajaran untuk
melestarikan budaya Jawa Timur melalui intarkurikuler atau mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Populasi Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah SMP Negeri 5 Malang. Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas tujuh (VII). Dimana peneliti memilih
kelas tujuh karena adanya kompetensi dasar pada kurikulum 2013 yang
berbunyi “memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika” dan “menampilkan perilaku
kebersatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, gender dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan dilakukan dengan
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2010, hlm. 183).
Teknik purposive sampling merupakan teknik sampel yang memilih
secara cermat dengan mengambil orang atau subjek penelitian yang
selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Sampel yang diambil
memiliki kriteria yang khusus dari populasi, sehingga dapat dianggap
cukup representatif. Ciri-ciri maupun kriteria yang khusus tersebut
tergantung dari keinginan peneliti. Pengambilan sampel yang ditentukan
72
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
peneliti yaitu dengan mempertimbangkan beberapa kriteria. Kriteria yang
dimaksud adalah:
a. Perolehan nilai akademik yang mendekati sama (homogen).
b. Kelompok belajar dengan jumlah siswa yang tidak jauh berbeda.
c. Memiliki ruang kelas dengan kondisi yang sama, baik dilihat dari
fasilitas belajar dan kondisi ruangan di dalam kelas.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional masing-masing variabel yang dimaksud
dalam peneliian ini adalah:
1. Pendidikan kewarganegaraan adalah bidang kajian yang bersifat
multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuwan yang bersifat
interdisipliner atau multidisipliner atau multidimensional. Sehingga
objek kajian PKn sebagai landasan berpikir dalam konteks ke-
Indonesiaan yang meliputi nusantara Indonesia, manusia sebagai
pribadi, kekayaan Indonesia, kesadaran manusia Indonesia atas ke-
Indonesiaannya, dan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
2. Media pembelajaran buku saku (pocket book) merupakan buku
dengan ukurannya kecil, ringan, dan bisa disimpan di saku yang
praktis dibawa kemana-mana dan kapan saja bisa dibaca. Susunan
kata yang digunakan dalam buku saku juga aktraktif dan ringkas
sehingga mempermudah siswa untuk mengerti. Buku saku juga
dilengkapi gambar dan foto agar menarik untuk dibaca. Berikut ini
langkah-langkah proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dengan menggunakan media buku saku “Budaya Jawa Timur” :
a. Guru menyampaikan topik yang akan dibahas tentang
Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
b. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai
siswa.
c. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing terdiri dari 6-7
siswa.
73
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
d. Guru membagikan tema keberagaman yang ada di Jawa Timur
seperti kesenian daerah, tarian daerah, baju tradisional, senjata
tradisional, makanan tradisional, upacara adat, dan rumah adat.
e. Kemudian perwakilan dari masing-masing kelompok memilih 1
nama kabupaten/kota yang dijadikan sebagai topik pembahasan
dalam buku saku.
f. Siswa dengan kelompok membuat buku saku sekreatif mungkin
dengan didukung gambar-gambar yang menarik. Pembahasan
buku saku tidak hanya sekedar pengetahuan saja tetapi juga
meliputi aspek keterampilan dan sikap.
g. Setelah membuat buku saku, siswa mengerjakan latihan soal
untuk mengukur indikator pengetahuan kemudian siswa
menampilkan presentasi dan kreasi seni dari materi yang dibahas
dalam buku saku untuk mengukur indikator keterampilan dan
sikap.
h. Guru dan siswa merefleksikan ulasan singkat tentang materi yang
baru didiskusikan.
i. Kemudian guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang
pembelajaran yang baru saja berlangsung.
3. Cinta budaya daerah Jawa Timur dimaksudkan sebagai sikap siswa
dalam melestarikan budaya daerahnya. Dimana wujud pelestarian
budaya daerah diterapkan dengan cara membuat buku saku sesuai
dengan kreativitas siswa yang bertema tentang budaya daerah Jawa
Timur. Selain keterampilan siswa dalam membuat buku saku,
indikator yang digunakan dalam mengukur cinta budaya daerah ialah
pengetahuan dan sikap siswa terhadap budaya daerah Jawa Timur.
Adapun indikator yang digunakan untuk menentukan pengetahuan,
sikap dan keterampilan siswa terhadap cinta budaya daerah Jawa
Timur sebagai berikut:
a. Aspek pengetahuan
Pengetahuan tentang budaya merupakan suatu hal yang paling
pokok atau penting untuk pengembangan sikap yang
74
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
mencerminkan cinta budaya daerah. Dikatakan apabila siswa
mencintai budayanya jika mereka mengerti dan memahami
budaya dari pengetahuan yang diperolehnya.
b. Aspek sikap
Siswa pada tingkat Sekolah Menengah Pertama dikatakan cinta
terhadap budaya daerah apabila dapat mengembangkan sikap
mandiri, cinta tanah air, toleransi, dan peduli. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing indikator sikap cinta budaya
daerah:
1) Mandiri : melalui berbagai kegiatan mandiri, siswa diharapkan
memiliki sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
2) Cinta tanah air : menunjukkan dan menampilkan keragaman
bangsa Indonesia serta dapat mewujudkan cara berpikir,
bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentigan diri dan kelompok.
3) Toleransi : materi, gambar, dan kegiatan dalam aktivitas
kewarganegaraan dapat mewujudkan sikap dan perilaku patuh
dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran
terhadap pelaksana ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
4) Peduli sosial : melalui tugas mandiri, siswa diharapkan dapat
memiliki sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
c. Aspek keterampilan
Keterampilan siswa yang mencerminkan cinta budaya daerah
dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti membuat miniatur
rumah adat, belajar tarian daerah, dan membuat media yang dapat
membantu mereka untuk mengerti tentang budaya daerah. Tujuan
dari dikembangkannya keterampilan siswa yang mewujudkan
cinta budaya daerah adalah agar dapat diterapkan dalam
75
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kehidupannya dan melatih kreativitas siswa yang mencerminkan
kepedulian terhadap budaya daerah.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah (Arikunto, 2002, hlm. 134).
Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan di atas untuk
menjabarkan dalam bentuk instrumen diperlukan penggambaran
hubungan variabel yang dikaji melalui variabel-variabel penelitiaan.
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah media pembelajaran buku
saku (X) dan cinta budaya daerah Jawa Timur (Y). Indikator yang
digunakan pada variabel terikat (Y) yakni pengetahuan siswa terhadap
budaya daerah (Y1), sikap siswa terhadap budaya daerah (Y2), dan
keterampilan siswa terhadap budaya daerah (Y3). Maka pola hubungan
antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes,
skala sikap, dan performance tes. Instrumen tersebut dijelaskan lebih jauh
dengan uraian di bawah ini:
1. Angket
Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik
atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak
langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat
pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau
Pembelajaran PKn
menggunakan media pembelajaran buku
saku (X)
Sikap siswa terhadap
budaya daerah (Y2)
Keterampilan siswa
terhadap budaya daerah (Y3)
Pengetahuan siswa
terhadap budaya daerah (Y1)
76
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden
(Sukmadinata, 2012, hlm. 219). Bentuk pertanyaan yang digunakan di
dalam angket bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka,
pertanyaan berstruktur, dan pertanyaan tertutup.
Secara teknis penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup,
artinya responden tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan.
Tujuannya agar calon responden dapat menjawab dengan mudah dan
cepat, dan tentunya mempermudah pengolahan data. Angket yang
digunakan dalam penelitan ini yaitu angket tentang persepsi siswa
terhadap penggunaan buku saku dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan untuk menumbuhkan cinta budaya daerah. Angket
tersebut berisikan 20 pertanyaan tanggapan yang disusun dalam bentuk
instrument kuesioner SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari
Brown dan Holtzman dengan skala penilaian, 4 = selalu, 3 = sering, 2 =
kadang-kadang, dan 1 = tidak pernah, hanya diberikan kepada kelas
eksperimen sebelum dan sesudah mendapat perlakuan.
Kemudian angket ini juga digunakan sebagai alat pengumpulan
data skala sikap pada variabel Y2 (sikap cinta budaya daerah). Pengertian
sikap itu sendiri berkenaan dengan perasaan (kata hati) dan
manifestasinya berupa perilaku yang bersifat positif (favorable) atau
negatif (unfavorable) terhadap obyek tertentu (Erman, 2003, hlm. 187).
Mengevaluasi sikap dapat dilakukan dengan wawancara, obrsevasi, dan
angket dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Pada penelitian ini
mengevaluasi sikap dilakukan dengan angket yang menggunakan skala
SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman
dengan skala penilaian, 4 = selalu, 3 = sering, 2 = kadang-kadang, dan 1
= tidak pernah.
2. Tes
Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini,
tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel
77
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Y1 (pengetahuan siswa terhadap budaya daerah). Teknik tes terbagi
menjadi dua bagian yaitu tes awal (pretest), dan tes akhir (posttest) yang
diberikan kepada kelas eksperimen yang mendapat perlakuan penggunaan
media buku saku dan kelas kontrol yang tidak mendapat perlakuan.
Teknik tes dilakukan untuk mendapatkan data yang berupa nilai,
teknik ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: tes pengetahuan cinta
budaya daerah yang terdiri dari 1-20 soal pilihan ganda yang memuat
tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa mengenai materi
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan bahan ajar
keanekaragaman budaya Indonesia.
Kemudian teknik tes juga digunakan untuk mengumpulkan data
pada variabel Y3 (keterampilan cinta budaya daerah) melalui performance
test. Performance test merupakan tes yang menuntut jawaban peserta
didik dalam bentuk perilaku, tindakan, dan perbuatan. Tes yang
digunakan untuk mengukur performance test siswa dalam cinta budaya
daerah melalui dua tes yaitu tes praktik dan tes proyek. Tes proyek terdiri
dari 5 sub indikator dan tes praktik 17 sub indikator dengan skala
penilaian skor 0-59 apabila sub indikator tidak pernah ditunjukkan oleh
siswa, skor 60-74 apabila sub indikator kadang-kadang ditunjukkan siswa
namun sering tidak ditunjukkan siswa, skor 75-90 apabila sub indikator
sering ditunjukkan oleh siswa namun kadang-kadang tidak ditunjukkan
siswa, dan skor 91-100 apabila sub indikator konsisten muncul dalam
aktifitas siswa.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan
langkah-langkah prosedur penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang
Pendidikan Kewarganegaraan, media pembelajaran buku saku,
dan tingkat cinta budaya daerah siswa.
78
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
b. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi analisis KI. 1
sampai dengan KI. 4 dan RPP yang sesuai dengan materi
keanekaragaman di Indonesia.
c. Penyusunan kisi-kisi instrument penelitian dan pemberian skor
instrument.
d. Melakukan uji coba intrument.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Memberikan pretest terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi
bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak
berbeda secara signfikan.
b. Menetapkan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dijadikan
sample penelitian dengan melihat hasil nilai pretest.
c. Mengamati proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
dari awal sampai akhir di kelas VII SMP 5 Malang sebagai kelas
eksperimen dengan melaksanakan pembelajaran menggunakan
media pembelajaran buku saku.
d. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan instrument yang sama dengan pretest.
e. Menyebarkan instrument tanggapan siswa tentang media
pembelajaran buku saku pada kelas eksperimen.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
a. Memilih dan memisahkan data yang berasal dari siswa, kemudian
memasukan skor yang diperoleh ke dalam tabel yang sudah
disediakan
b. Mengetahui apakah terdapat perbedaan cinta budaya daerah siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan analisis
kuantitatif melalui uji statistik non parametric dengan
menggunakan uji independen t test.
79
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
c.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk
mengolah dan menganalis data yang diperoleh selama penelitian.
Pemilihan analisis data harus sesuai dengan pemecahan masalah yang
diteliti. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan statistik. Data yang dihasilkan adalah data angket, pretest,
dan posttest. Analisis data menggunakan beberapa tahapan diantaranya
uji validitas, uji reabilitas, analisis butir soal, uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji gain ternormalisasi.
Studi pendahuluan melalui observasi awal untuk menentukan
permasalahan yang muncul di lapangan
Pretest
Merumuskan pertanyaan dan tujuan penelitian yang hendak dicapai
Posttest
Kelas kontrol
Analisis penelitian
Pembelajaran PKn
Penyusunan instrumen penelitian dan uji validitas
Kesimpulan
Temuan penelitian
Studi dokumentasi, kurikulum 2013 tingkat SMP, dan buku Pkn SMP
Kelas eksperimen
80
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
1. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Analisis Butir Soal
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Instrument
tersebut dapat dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data juga dalam keadaan valid. Instrumen valid
merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur. Validitas internal instrument yang berupa test
harus memenuhi construct validity (validitas konstruks) dan content
validity (validitas isi), sedangkan untuk instrument yang non test
yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas
kosntruksi.
Untuk menguji validitas skala sikap pada instrument dilakukan
dengan menggunakan korelasi Product Moment dengan angka kasar
(Arikunto, 2013, hlm. 213) sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ )+* ∑ (∑ )+
Keterangan:
: koefisien korelasi
∑ : jumlah skor X
∑ : jumlah skor Y
∑ : jumlah skor X dan Y
N : jumlah responden
Kriteria validitas berdasarkan besarnya koefisien korelasi adalah
sebagai berikut:
0,80 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
0,60 sampai dengan 0,79 = tinggi
0,40 sampai dengan 0,59 = cukup
0,20 sampai dengan 0,39 = rendah
0,00 sampai dengan 0,19 = sangat rendah
81
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Setelah harga koefisien korelasi ( ) diperoleh, di subtitusikan
ke rumus uji t (Furqon, 2013, hlm. 223), yaitu:
√
Keterangan:
t : nilai t hitung
: koefisien korelasi sampel yang diperoleh
: Jumlah sampel
Sedangkan uji validitas yang digunakan untuk instrument
pengetahuan yang berupa skor dikotomi yang bernilai 0 dan 1
digunakan korelasi point biserial (Arikunto, 2013) dengan rumus
sebagai berikut:
√
Keterangan :
rpbis = Koefisien korelasi point biserial
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item
yang dicari korelasinya dengan tes
Mt = Mean skor total (skor rata-rata dari seluruh pengikut tes)
St = Standar deviasi skor total
p = proporsi subjek yang menjawab betul item tersebut
q = 1-p
Suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel
penelitian apabila nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama
dengan 0,300 (Kaplan & Saccuzo, 1993). Namun untuk
mempermudah uji validitas peneliti menggunakan SPSS 20, sebagai
berikut:
82
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Uji Validitas Item Soal
Variabel No
Item
Koefisien Korelasi
Point Biserial
Titik
Kritis
Keterangan
Variabel
Pengetahu
an Cinta
Budaya
Daerah
(Y1)
1. 0,324 0,300 Valid
2. 0,252 0,300 Tidak Valid
3. 0,324 0,300 Valid
4. 0,419 0,300 Valid
5. 0,305 0,300 Valid
6. 0,343 0,300 Valid
7. 0,495 0,300 Valid
8. 0,500 0,300 Valid
9. 0,373 0,300 Valid
10. 0,355 0,300 Valid
11. 0,419 0,300 Valid
12. 0,428 0,300 Valid
13. 0,423 0,300 Valid
14. 0,453 0,300 Valid
15. 0,629 0,300 Valid
16. 0,313 0,300 Valid
17. 0,363 0,300 Valid
18 0,319 0,300 Valid
19. 0,555 0,300 Valid
20. 0,522 0,300 Valid
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Berdasarkan hasil uji coba item soal yang diujicobakan di kelas
VII SMP Negeri 15 terhadap 31 siswa. Diperoleh hasil untuk validitas
item soal pada variabel Y1 (pengetahuan cinta budaya daerah) maka
dari jumlah soal pilihan ganda 20 diperoleh 19 soal dinyatakan valid
dan 1 item soal yang dinyatakan tidak valid yaitu item soal nomor 2.
Dinyataka tidak valid karena dari item soal tersebut memiliki nilai
koefisien korelasi point biserial lebih kecil dari titik kritis 0,300.
83
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Sehubungan dengan adanya beberapa item soal yang tidak valid,
maka peneliti mengubah kalimat pada pada pertanyaan tersebut.
Selengkapnya hasil uji coba butir soal terlampir.
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Penggunaan Media Buku Saku
Variabel No
Item
Koefisien
Validitas
Titik
Kritis
Keterangan Kriteria
Validitas
Variabel
Penggun
aan
Media
Buku
Saku (X)
1. 0,791 0,300 Valid Tinggi
2. 0,796 0,300 Valid Tinggi
3. 0,437 0,300 Valid Cukup
4. 0,766 0,300 Valid Tinggi
5. 0,723 0,300 Valid Tinggi
6. 0,721 0,300 Valid Tinggi
7. 0,584 0,300 Valid Cukup
8. 0,688 0,300 Valid Tinggi
9. 0,690 0,300 Valid Tinggi
10. 0,673 0,300 Valid Tinggi
11. 0,528 0,300 Valid Cukup
12. 0,516 0,300 Valid Cukup
13. 0,669 0,300 Valid Tinggi
14. 0,732 0,300 Valid Tinggi
15. 0,605 0,300 Valid Tinggi
16. 0,676 0,300 Valid Tinggi
17. 0,675 0,300 Valid Tinggi
18 0,773 0,300 Valid Tinggi
19. 0,715 0,300 Valid Tinggi
20. 0,643 0,300 Valid Tinggi
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Diperoleh hasil untuk validitas item soal pada variabel X
(penggunaan media buku saku) maka dari jumlah soal 20 dinyatakan
valid karena dari setiap item soal memiliki nilai koefisien validitas
lebih dari titik kritis 0,300.
84
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Sikap Cinta Budaya Daerah
Variabel No
Item
Koefisien
Validitas
Titik
Kritis
Keterangan Kriteria
Validitas
Variabel
Sikap
Cinta
Budaya
Daerah
(Y2)
1. 0,656 0,300 Valid Tinggi
2. 0,545 0,300 Valid Cukup
3. 0,569 0,300 Valid Cukup
4. 0,638 0,300 Valid Tinggi
5. 0,534 0,300 Valid Cukup
6. 0,671 0,300 Valid Tinggi
7. 0,627 0,300 Valid Tinggi
8. 0,519 0,300 Valid Cukup
9. 0,604 0,300 Valid Tinggi
10. 0,641 0,300 Valid Tinggi
11. 0,692 0,300 Valid Tinggi
12. 0,776 0,300 Valid Tinggi
13. 0,836 0,300 Valid Sangat
tinggi
14. 0,776 0,300 Valid Tinggi
15. 0,637 0,300 Valid Tinggi
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Uji validitas untuk variabel Y2 (sikap cinta budaya daerah)
dengan jumlah item soal 15 dinyatakan valid karena memiliki nilai
koefisien validitas lebih dari titik kritis 0,300 sehingga dinyatakan
valid.
Sehubungan dengan validnya dari beberapa item soal variabel X
(penggunaan media buku saku) dan variabel Y2 (sikap cinta budaya
daerah), oleh karena itu peneliti menggunakan angket tersebut sebagai
alat untuk mendukung proses penelitian. Selengkapnya hasil jawaban
per item soal dari variabel X (penggunaan media buku saku) dan Y2
(sikap cinta budaya daerah) terlampir.
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan
pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan
85
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
kata lain sejauh mana pertanyaan dapat difahami sehingga tidak
menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan
tersebut. Uji reliabilitas yang digunakan untuk instrumen pengetahuan
adalah teknik Koefisien Reliabilitas Kuder Richardson 20 (KR-20)
dalam Sugiyono (2015, hlm. 360). Teknik tersebut adalah sebagai
berikut :
( ){ ∑
}
Keterangan:
k = Jumlah item dalam instrument
pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
qi = 1-pi
St2 = varians total
Sedangkan teknik Koefisien Reliabilitas untuk skala sikap
menggunakan rumus Alpha Cronbach (dalam Sugiyono, 2015, hlm.
365) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(
∑
)
Keterangan :
k = mean kuadrat antara subyek
∑ = mean kuadrat kesalahan
= varians total
Kriteria besarnya reliabilitas adalah sebagai berikut:
0,80 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
0,60 sampai dengan 0,79 = tinggi
0,40 sampai dengan 0,59 = cukup
0,20 sampai dengan 0,39 = rendah
0,00 sampai dengan 0,19 = tidak reliabel
Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel
dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang kita ukur jika
86
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
koefisien reliabilitasnya lebih besar atau sama dengan 0,700 (Kaplan
& Saccuzo, 1993). Berdasarkan hasil pengolahan data yang
menggunakan SPSS versi 20 diperoleh hasil untuk reliabilitas dari 20
item soal pada variabel Y1 (pengetahuan cinta budaya daerah),
variabel X (penggunaan media buku saku), dan variabel Y2 (sikap
cinta budaya daerah) sebagai berikut:
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Item Soal Variabel Pengetahuan Cinta
Budaya Daerah
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Hasil uji reliabilitas item soal Y1 (pengetahuan cinta budaya
daerah) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,722 maka dapat
disimpulkan bahwa item soal dapat dikatakan reliabel dan kriteria
besar nilai reliabilitas adalah tinggi. Dinyatakan reliabel karena
koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan Media Buku Saku
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Hasil uji reliabilitas pada variabel X (penggunaan media buku
saku) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,935 maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen ini dapat dikatakan reliabel dan kriteria
besar nilai reliabilitas adalah sangat tinggi. Dinyatakan reliabel karena
koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,722 20
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,935 20
87
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel Sikap Cinta Budaya Daerah
Sumber: Data Diolah Peneliti dengan SPSS 20 tahun 2016
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada variabel Y2 (sikap cinta
budaya daerah) di atas diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,902
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen ini dapat dikatakan reliabel
dan kriteria besar nilai reliabilitas adalah sangat tinggi. Dinyatakan
reliabel karena koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,700.
c) Analisis Butir Soal
Analisis butir soal merupakan bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya suatu soal. Besar kecilnya indeks kemudahan
soal pilihan ganda dapat dihitung dengan rumus (Arikunto, dalam
Maksum, 2011):
Keterangan:
P = Indeks kemudahan soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah peserta tes
Sedangkan untuk soal uraian terbatas dengan rumus :
Keterangan:
P = Indeks kemudahan soal
= Skor rata-rata siswa pada satu nomor soal tertentu
= Skor tertinggi yang telah ditetapkan untuk satu nomor soal
Berikut ini kriteria indeks kemudahan soal adalah:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,902 15
88
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Kemudahan Soal
P Klasifikasi Soal
00,0 < P < 0,30 Sukar
0,3 < P < 0,70 Sedang
0,70 < P < 1,00 Mudah
Sumber (Arikunto, 2008:210)
Setelah dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal pilihan ganda dan esai, hasilnya dapat diperoleh
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Indeks Kesukaran Soal
No
Soal
Banyak Siswa
Benar
Indeks Kesukaran Keterangan
1 21 0,677 Sedang
2 5 0,161 Sukar
3 21 0,677 Sedang
4 16 0,516 Sedang
5 21 0,677 Sedang
6 15 0,483 Sedang
7 21 0,677 Sedang
8 14 0,451 Sedang
9 17 0,548 Sedang
10 19 0,612 Sedang
11 27 0,870 Mudah
12 19 0,612 Sedang
13 20 0,645 Sedang
14 10 0,322 Sedang
15 29 0,935 Mudah
16 27 0,870 Mudah
89
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
17 18 0,580 Sedang
18 13 0,419 Sedang
19 19 0,612 Sedang
20 11 0,354 Sedang
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah hasil data dari pretest dan posttest berdistribusi normal atau
tidak. Hipotesis yang digunakan adalah H0= sampel bedistribusi
normal, dan H1= sampel tidak berdistribusi normal. Pada penelitian
ini, analisis yang digunakan oleh peneliti adalah SPSS versi 20.
Kriteria pada pengujian data jika nilai probabilitas (sig) lebih besar
dari α=0,05 maka data akan berdistribusi normal. Jika suatu data
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik
parametrik namun jika data tidak berdistribusi normal maka statistik
yang digunakan statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitne.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki
variansi yang homogen. Adapun hipotesis statistik yang diajukan
adalah:
H0 : σe = σk
(Populasi data skor pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian yang
homogen)
H0 : σe ≠ σk
(Populasi data skor pretest dan posttest kelompok
eksperimen dan kelompok kontol memiliki varian yang
tidak homogen.
Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini
digunakan rumus (Siregar dalam Octarina, 2013, hlm. 90)
sebagai berikut:
90
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
= Varian terbesar
= Varian terkecil
Saat menguji homogenitas digunakan taraf signifikansi 5%
dengan kriteria pengujian adalah H0 ditolak, jika nilai sig > α dengan
menggunakan data skor pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen yang memiliki varian yang homogen.
4. Uji Gain Ternomalisasi
Setelah data hasil kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
maka dilakukan analisis statistik untuk mengetahui perbedaan
kelompok tersebut. Hasil perhitungannya dilakukan dengan
menggunakan skor gain yang dinormalisasi. Gain yang telah
dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus score
ternormalisasi dengan rumus Meltzer. Adapun kriteria gain
ternormalisasi sebagai berikut:
Tabel 3.9 Kriteria Nilai Gain
Kriteria Nilai Gain
Tinggi = 0.7
Sedang 0,3 = N Gain < 0,7
Rendah < 0,3
Sumber: Sundayana dalam Sulianti (2015)
Langkah-langkah pengolahan dan analisis data menggunakan
uji statistik inferensial parametrik sebagai berikut:
a. Menyeleksi data
Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut yaitu dengan
memeriksa jawaban siswa sesuai kriteria yang telah
ditetapkan.
b. Menentukan bobot nilai
91
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Jawaban pada setiap item variabel penelitian menggunakan
skala penilaian yang telah ditentukan kemudian
menentukan skornya.
c. Pemberian koding
Setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut
dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kecenderungan jawaban siswa secara umum terhadap setiap
variabel penelitian.
d. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui
gambaran perspektif siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran buku saku untuk menumbuhkan cinta budaya
daerah siswa. Sehingga dilakukan pengkatagorian dengan
cara menjumlahkan skor pertanyaan dari setip variabel
kemudian dicari panjang intervalnya setiap kelas dengan
rumus sebagai berikut (Sudjana dalam Sulianti, 2015).
Keterangan:
c = Panjang kelas interval
Xn = Nilai terbesar
Xi = Nilai terkecil
k = banyaknya klasifikasi angket (selalu, sering, kadang-
kadang, jarang, tidak pernah)
Pada penelitian ini menggunakan 4 pengskoran
sesuai dengan skala yang ada pada instrumen dengan nilai 4,
3, 2, 1 dimana skor maksimum 100% dan skor minimum
20%. Untuk mengetahui persentase dari jawaban siswa
terhadap masing-masing item indikator, dilakukan
perhitungan dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono dalam
Sulianti, 2015):
92
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi jawaban siswa
N = Jumlah keseluruhan
Berikut ini kriteria persentase skor tanggapan
responden terhadap skor ideal dapat dikelompokkan ke
dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.10 Kriteria Persentase Skor Tanggapan
Responden terhadap Skor Ideal
No % Jumlah Skor Kriteria
1 20.00 – 36.00 Tidak Baik
2 36.00 – 52.00 Kurang Baik
3 52.01 – 68.00 Cukup
4 68.01 – 80.00 Baik
5 80.00 – 100 Sangat Baik
Sumber (Nariwati, 2007:84)
Catatan: Batas bawah 20% dari 1/5 dan batas atas 100 dari
5/5
e. Menghitung skor gain ternormalisasi
Digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian
tentang peningkatan cinta budaya daerah pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Penghitungan ini
menggunakan skor dari hasil pretest dan posttest dengan
menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata (average
normalized gain) yaitu sebagai berikut:
f. Uji kesamaan dua rata-rata (bebas)
Apabila sebaran data berdistribusi normal dan
homogen maka dilakukan dengan menggunakan uji
parametrik, yaitu uji-t (t-test) satu pihak (pihak kanan).
Tujuan dari uji hipotesis ini adalah untuk mencari gain yang
93
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
lebih besar antara peningkatan (gain) kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol. Ada dua tahapan analisis yang
dilakukan yaitu:
1) Pertama, menguji apakah asumsi arians populasi kedua
sampel tersebut sama ataukah berbeda dengan melihat
nilai levene tes. Jika nilai sig > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok data memiliki
varian homogen.
2) Kedua, dengan melihat nilai t-test untuk menentukan
apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata secara
signifikan. Dalam uji t independen, terlebih dahulu
dilakukan uji homogenitas varians. Jika varians
homogen (p-value > 0,05) maka rumus t hitung
digunakan adalah:
√
, dengan
Tabel = (
) :db =
Dimana,
( )
( )
Keterangan:
= Rata-rata kelompok sampel 1
= Rata-rata kelompok sampel 2
= Jumah sampel kelompok 1
= Jumlah sampel kelompok 2
= Simpangan baku
= Varians (kuadrat simpangan baku) kelompok 1
= Varians (kuadrat simpangan baku) kelompok 2
Sedangkan jika varians kedua kelompok data
heterogen maka rumus t yang digunakan adalah:
94
Maya Mashita, 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BUKU SAKU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MENUMBUHKAN CINTA BUDAYA DAERAH SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
√
Dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for
Social Scince) 20, varians dinyatakan homogen jika p-
value pada uji homogenitas varians ≥ 0,05 dan dinyatakan
heterogen jika p-value ≤ 0,05. Pada uji t, kedua kelompok
data dinyatakan memiliki perbedaan nilai rata-rata yang
bermakna jika diperoleh nilai p ≤ 0,05 dan dinyatakan
tidak memiliki perbedaan bermakna (sama saja) jika nilai p
yang diperoleh ≥ 0,05.
H. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini rencana akan dilaksanakan pada tahun
2015-2016. Berikut ini jadwal pelaksanaan penelitian tersebut:
Kegiatan Bulan
Agus Sep Des Jan Mar Apr Mei
Pengajuan judul
Penyusunan proposal
Pembuatan instrument
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan