Bab III Lk Apendik
Transcript of Bab III Lk Apendik
BAB III
LAPORAN KASUS
Tanggal pengkajian : 10 April 2012
Tanggal operasi : 10 April 2013
Tempat praktek : RSUD Saras Husada Purworejo Jawa Tengah
I. Pre Operatif Care
Pada pukul 10.00 WIB klien Nn.U dibawa dari ruang transfer (transfer room), identitas
klien sebagai berikut :
a. Identitas
Nama pasien : Nn.U
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 19 Tahun
Tempat tanggal lahir : Purworejo, 25 Oktober 1993
Status perkawinan : Belum kawin
Agama : ISLAM
Suku : Jawa
Pendidikan : TAMAT SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat rumah : Kaliharjo RT 03 / 02 Kaligesing Purworejo
Diagnose medic : Appendiksitis
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada perut
Provocation : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian kanan bawah,
nyeri semakin sakit saat beraktifitas
Quatity : Klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
Radiation : Klien mengatakan nyeri menjalar sampai kepinggang
Severity : Klien mengatakan jika di skalakan rasa nyeri berada di
angka 8
Time : Klien mengatakan rasa sakit hilang timbul ± 5 menit
2. Riwayat Penyakit
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk rumah sakit. Pada tanggal 9 April 2013
klien datang ke rumah sakit di antar keluarga dengan keluhan sakit pada perut sebelah
kanan ± 1 minggu, pusing, BAB cair sudah 2 minggu, dalam 1 hari BAB cair 1 kali.
3. Keadaan Psikologis
Klien tampak cemas dan selalu berdoa. Klien mengatakan rasa cemas jika terjadi sesuatu
hal yang tidak diinginkan. Klien berharap operasinya akan berjalan lancar dan cepat. Klien
juga berharap cepat sembuh dan dapat kuliah lagi.
4. Informed Concent
Informed concent ditanda tangani pada tanggal 10 April 2013 :
Nama : Ny. T
Hubungan : Orang Tua Klien ( IBU )
Alamat : Kaliharjo RT 03 / 02 Kaligesing Purworejo
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Pemeriksaan Fisik
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS :E : 4
V : 6
M : 5
Nilai normal GCS : 15
Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang, abdomen datar klien terpasang infuse
R/L 20 tetes per menit pada tangan sebelah kanan
Palpasi : Pada daerah perut kanan bawah bila ditekan akan terasa nyeri dan :
bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign).
Status lokalis
a) Mc.burney :
(1)Nyeri tekan (+)
(2)Nyeri lepas (+) → rangsang peritoneum
(3)Nyeri ketok (+)
b) Defens muskuler (+) →m.rektus abdominis
c) Rovsing Sign (+) → pada penekanan perut bagian kontra Mc Burney (kiri)
terasa nyeri di Mc Burney karena tekanan tersebut merangsang peristaltik
usus dan juga udara dalam usus, sehingga bergerak dan menggerakan
peritoneum sekitar appendiks yang sedang meradang sehingga terasa nyeri.
d) Psoas sign (+) → m psoas ditekan maka akan terasa sakit di titik Mc
Burney (pada appendiks retrocaecal) karena merangsang peritoneum sekitar
appendicitis yang juga meradang.
e) Obturator sign (+) → fleksi dan endorotasi articulatio costa pada posisi
supine, bila nyeri berarti kontak dengan m obturator internus, artinya
appendiks di pelvis.
f) Peritonitis umum (perforasi) :
(1)Nyeri di seluruh abdomen
(2)Pekak hati hilang
(3)Bising usus hilang
6. Pemeriksaan Penunjang
10 April 2013
Masa Perdarahan : 2’0”
Masa Pembekuan : 3’5”
Golongan darah : O
HbsAg : Negatif
GOT : 20
GPT : 11
Widal Typ H : 1 / 100
Widal typ O : 1 / 100
JENIS PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
PARAMETER :
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
RDW-CV
RDW-SD
PDW
MPV
P-LCR
DIFFERENTIAL :
Neut #
Lymph #
Mono #
Eo #
Baso #
Neut %
Lymph %
Mono %
Eo %
Baso %
7,95
4,10
10,4
31,9
77,8
25,4
32,6
373
13,3
36,7
10,7
9,2
19,5
6,01
1,13
0,63
0,17
0,01
75,7
14,2
7,9
2,1
0,1
M : 5-10 F: 10 10’3/UL
M :4,5-5,5 F: 4-5 10’3/UL
M: 13-16 F:12-15 g/dl
M:40-48 F: 37-43 g/dl
79,0 - 99,0 fl
27,0 – 31,0 pg
33,0 -37,0 g/dl
150 – 400 10’ 3/uL
11,5 – 14,5 %
35 – 47 fl
9,0 - 13,0 fl
7,2 – 11,1 fl
15,0 – 25,0 %
1,8 – 8 10 2 3 / uL
0,9 – 5 10 2 3 / uL
0,16 – 1 10 2 3 / uL
0,045 – 0,44 10 2 3 / uL
0 - 0,2 10 2 3 / uL
50 – 70 %
25 – 40 %
2 – 8 %
2 – 4 %
0 - 1 %
7. Persiapan Klien
a. Klien dipakaikan baju OK
b. Bulu pubis dan di sekitar sudah di cukur
c. Puasa (mulai dari jam 1 malam)
d. Hasil Pemeriksaan EKG
e. Hasil Pemeriksaan laboratorium
f. Hasil Foto torak
8. Persiapan Instrumen dan Kamar Operasi
Duk Klem : 5 buah
Klem pean lurus : 5 buah
Klem pean bengkok : 2 buah
Klem koher : 5 buah
Lengan back sedang : 2 buah
O hak : 2 buah
Pinset anatomis : 2 buah
Pinset sirugis : 2 buah
Needle holder : 8 buah
Clem alles : 1 buah
Bisturi no 3 : 1 buah
Pean bengkok : 8 buah
Gunting benang : 2 buah
Gunting jaringan : 1 buah
Bengkok : 1 buah
Com : 2 buah
Kassa : 20 buah
Yodern Klem : 1 buah
Kanul suction : 1 buah
Selang suction : 1 buah
Gaun Operasi
Duck Besar : 2 buah
Puck sedang : 4 buah
Jas operasi : 4 buah
Hand scone : 4 buah
Alat Penunjang
Diatmi congulation : 1 buah
Oksimeter : 1 buah
Suction pump surgery : 1 buah
Monitor : 1 buah
Lampu operasi : 1 buah
Meja instrument : 2 buah
Benang
Cromic : 1
Plain : 1, 2/0
Silk : 1, 2/0, 3/0
Polypropylene : 3/0
Bahan Medis Habis Pakai
Mess no 15, kassa ( 20 bungkus)
Jarum
alkohol 70 %(200 ml)
betadin (500ml)
hibiscrub (200 ml)
hypafik (30 cm)
sarung tangan 7,5 (4 bh)
benang cromic 2/0
benang plain 3/0
benang side 2/0
9. Pelaksana Operasi
Operator : dr. Amal Sembiring S.pB
Asisten I : Perawat Agus
Asisten II : Baharuddin
Perawat Instrumen : Perawat Novi
Perawat sirkulasi : Perawat Evi dan Arlini
Ahli anastesi : dr.Gozali S.pAn
Perawat Anastesi : Perawat Martin da costa
Jenis anastesi : Anastesi Spinal
10. Persiapan Di Ruang Penerimaan
Pukul 10:00 : Klien berada di ruang transit untuk menunggu dilakukannya
tindakan operasi oleh team operasi. Klien memakai baju operasi yang
telah disiapkan oleh perawat.
Pukul 10:00 : Klien dibaringkan di brankar oleh perawat
Pukul 10:01 : Perawat melakukan pengkajian pre operatif kepada klien
Pukul 10:01 : Team operasi melakukan persiapan alat-alat untuk operasi
Pukul 10:01 : Team operasi melakukan persiapan kamar operasi
Pukul 10:01 : Team operasi melakukan persiapan personel untuk melakukan
tindakan Operasi
II. Intra Operasi
Pukul 10:05 : Klien di naikkan ke meja operasi oleh perawat sirkulasi
Pukul 10:05 : Perawat anastesi menyiapkan obat,posisi klien untuk dilakukan
tindakan anastesi
Pukul 10:06 : Perawat anastesi melakukan injeksi lumbal
(Bupivacaine Spinal 5mg)
Pukul 10:06 : Perawat anastesi melakukan injeksi IV bolus (Onasetron 8mg)
Pukul 10:06 : Operator dan asisten operasi mencuci tangan dengan menggunakan
antiseptic hybrid scrub dengan teknik steril
Pukul 10:08 : Operator dan asisten operasi memakai jas operasi(gowning),
selanjutnya memakai sarung tangan steril(gloving)
Pukul 10:08 : Asisten operator mendesinfeksi daerah insisi dengan alkohol dan
bethadine (iodium providone)10%. Dimana tubuh klien ditutup
dengan kain steril yang dimulai dari kaki, bagian kepala samping
kanan dan kiri, untuk membentuk batas tegas operasi atau daerah
insisi.
Pukul 10:09 : Operator melakukan insisi, mulai dari bagian kulit kutis, sub kutis,
fasia, otot selanjutnya peritoneum. Selanjutnya usus di eksplorasi
sehingga appendik dapat dikeluarkan lalu dijepit dengan klem pean
lurus selanjutnya diikat pada bagian pangkal appendik dengan benang
silk 3/0. Selanjutnya appendik dipotong, bagian appendik yang telah
dipotong lalu dijahit dengan benang silk 2/0. Setelah itu usus
dimasukkan kembali ke dalam rongga peritoneum lalu dijahit dengan
benang cromic1, otot:plain 1, fasia:silk 2/0, subkutis:plain 2/0 dan
kutis :silk 3/0,1. Selanjutnya insisi di bersihkan dan ditutup oleh kasa
steril yang sudah diberi bethadine10% lalu diplester. Operator dan
asisten melepas jas operasi, mencuci tangan . Perawat instrument
mencuci alat-alat dan membersihkan kamar operasi.
Pukul 11:20 :Klien selesai operasi selanjutnya dipindahkan ke RR (Recovery
Room)
III. Post Operatif Care
Tanda-tanda Vital (post-operasi)
Masuk RR jam : 11:20 wib
Kesadaran pasien : Masih Dalam Pengaruh Obat (MPO)
Tanda-tanda vital : TD 120/90 mmHg RR : 22 x/ mt HR : 100 x/mt T : 349° C
Terpasang infuse : RL 20 tt/mt
Menggigil : Ya
Pernafasan : Spontan
Sirkulasi : Merah muda
Turgor Kulit : Elastis
Mukosa mulut : Lembab
Ektremitas : Hangat
Posisi : Supine
Keadaan Emosi : Tenang
Jam memanggil perawat ruangan : 11:25 wib
Jam perawat datang : 11:30 wib
IV. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Pre Operatif Care
1 Data Objektif :
Klien mengatakan nyeri pada perut
Provocation :
Klien mengatakan nyeri pada perut
bagian kanan bawah, nyeri semakin
sakit saat beraktifitas
Quatity :
Klien mengatakan nyeri seperti di
tusuk-tusuk
Radiation :
Klien mengatakan nyeri menjalar
sampai kepinggang
Severity :
Klien mengatakan jika di skalakan
rasa nyeri berada di angka 8
Time :
Klien mengatakan rasa sakit hilang
timbul ± 5 menit
Data Subjektif :
Klien tampak meringis kesakitan,
terdapat nyeri tekan, lepas dan
ketok (perkusi). Skala nyeri 8,
Nyeri akut Agen cedera
biologis
2 Data Subjektif :
Klien mengatakan rasa cemas jika
terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan. Klien berharap
operasinya akan berjalan lancar dan
cepat. Klien juga berharap cepat
sembuh dan dapat kuliah lagi.
Ansietas Proses Pembedahan
Data Objektif :
Klien tampak gelisah, klien selalu
berdoa / zikir.
Intra Operasi
3 Data Sunjektif :
-
Data Objektif :
Klien tampak terbaring di meja
operasi, klien terpasang ET
intubasi, 120/70 N 94 x/mt RR :
18 x/mt, SPO2 90
Resiko injuri anesthesia, posisi
intra operatif dan
bahaya lain dari
lingkungan intra
operatif.
Post Operatif Care
4 Data Subjektif :
Klien mengatakan badan terasa
dingin, menggigil.
Data Objektif :
Klien tampak kedinginan, klien
menggigil TD 120/90 mmHg RR :
22 x/ mt HR : 100 x/mt
T : 349° C
Hipotermi Terpapar
lingkungan dingin
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
N
O
DIAGNOSA NOC NIC
1 Nyeri akut b/d agen cedera
biologis
Setelah dilakukan tindakan 5-15
menit diharapkan nyeri berkurang
dengan kriteria hasil :
a. Klien mengatakan nyeri
berkurang atau hilang
b. Nyeri tekan tidak ada
c. Ekspresi wajah tenang
a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri ,sifat nyeri, lokasi dan
penyebaran.
b. Beri posisi yang nyaman
c. Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
2 Ansietas b/d status kesehatan Setelah dilakukan tindakan 5-15
menit diharapkan ansietas
berkurang dengan kriteria hasil :
a. Tidak menunjukkan traumatik
pada saat membicarakan
pembedahan
b. Tidak tampak gelisah
c. Tidak merasa takut untuk
dilakukan pembedahan
d. Pasien merasa tenang
a. Kaji respon psikologis pada kejadian dan ketersediaan sistem
pendukung
b. Pastikan apakah prosedur direncanakan atau tidak direncanakan
c. Tetap bersama klien dan tetap tenang. Bicara perlahan.
Tunjukkan empati.
d. Anjurkan klien/pasangan mengungkapkan dan/atau
mengekspresikan perasaan.
e. Dukung/ arahkan kembali mekanisme koping yang diespresikan
f. Ajak pasien berdoa bersama, agar operasi berjalan dengan
lancer
3 Resiko injury b/d anesthesia,
posisi intra operatif dan
bahaya lain dari lingkungan
intra operatif.
Setelah dilakukan tindakan
pembedahan diharapkan tidak
terjadi injury dengan kriteria hasil :
a. Klien akan dipertahankan dalam
keadaan anesthesia yang aman
selama pembedahan
b. Klien bebas dari perlukaan
peralatan operasi
a. Persiapan dan penggunaan obat anesthesia yang tepat.
b. posisi yang tepat. Positioning
Untuk menjamin posisi yang tepat dikaji : kesesuaian
fisiologiss, perubahan sirkulasi yang minimal, proteksi struktur
tulang dan neuromusculair, penggunaan dan lokasi IV line, cara
anesthesia, keamanan dan keselamatan klien.
c. Penggunaan peralatan elektrik. Lempeng grounding yang
ditutupi jeli tidak menekan tubuh.
d. Chek (hati-hati) alat / electrosurgical mencegah luka bakar.
4 Hipotermi b/d terpapar
lingkungan dingin
Setelah dilakukan tindakan 1 x 15
menit diharapkan hipotermi teratasi
dengan kriteria hasil :
a. Kulit hangat suhu tubuh dalam
batas normal
b. Perubahan warna kulit tidak ada
c. Keletihan dan mudah
tersinggung idak nampak
a. Mempertahannkan suhu tubuh
b. Pantau Tanda tanda vital
c. Beri penghangat
VI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N
O
DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
1 Nyeri akut b/d
agen cedera
biologis
a. Mengkaji karakteristik nyeri,skala
nyeri,sifat nyeri,lokasi dan penyebaran.
b. Memberi posisi yang nyaman
c. Menganjurkan teknik relaksasi napas dalam.
S : klien mengatakan nyeri sedikit berkurang,
skala nyeri 7.
O : klien tampak sedikit lebih tenang, klien
masih meringis kesakitan, skala nyeri klien
8,
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2 Ansietas b/d
status kesehatan
a. Mengkaji respon psikologis pada kejadian
dan ketersediaan sistem pendukung
b. Memastikan apakah prosedur direncanakan
atau tidak direncanakan
c. Tetap bersama klien dan tetap tenang.
Bicara perlahan. Tunjukkan empati.
d. Mendukung/ arahkan kembali mekanisme
koping yang diespresikan
e. Mengajak pasien berdoa bersama, agar
operasi berjalan dengan lancer
S : klien mengatakan merasa lebih tenang, klien
akan selalu berdoa selama operasi
O : klien tampak lebih tenang, klien tidak
gelisah, tampak klien sedang berdoa
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3 Resiko injury
b/d anesthesia,
posisi intra
operatif dan
bahaya lain dari
lingkungan intra
operatif.
a. Menyiapkan dan penggunaan obat
anesthesia yang tepat.
b. Memposisikan yang tepat. Positioning
Untuk menjamin posisi yang tepat dikaji :
kesesuaian fisiologiss, perubahan sirkulasi
yang minimal, proteksi struktur tulang dan
neuromusculair, penggunaan dan lokasi IV
line, cara anesthesia, keamanan dan
keselamatan klien.
e. Menggunakan peralatan elektrik. Lempeng
grounding yang ditutupi jeli tidak menekan
tubuh.
f. MengChek (hati-hati) alat / electrosurgical
mencegah luka bakar.
S : -
O : Klien tampak terbaring di meja operasi,
klien terpasang ET intubasi, 120/70 N 94
x/mt RR : 18 x/mt, SPO2 90, obat masuk
dengan lancar, keamanan klien terjaga, tidak
terdapat alat yang tertinggal di dalam tubuh
klien.
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
4 Hipotermi b/d
terpapar
lingkungan
dingin
a. Mempertahannkan suhu tubuh
c. Memantau Tanda tanda vital
d. Memberi penghangat
S : Klien mengatakan badan masih terasa
dingin, menggigil.
O : Klien tampak kedinginan, klien menggigil
TD 120/90 mmHg RR : 22 x/ mt HR :
100 x/mt T : 349° C.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
1. Beri selimut yang hangat
2. Pantau tanda-tanda vital klien
3. Beri klien minum air hangat jika sudah
diperbolehkan
4. Anjurkan klien untuk istirahat