Bab III Isometri
-
Upload
fashihatul -
Category
Documents
-
view
34 -
download
18
description
Transcript of Bab III Isometri
-
ISOMETRI
Definisi: Misalkan T suatu transformasi. Transformasi T ini disebut isometri jika dan hanya
jika untuk setiap pasangan titik P dan Q anggota dari bidang euclide V berlaku bahwa PQ =
PQ dimana P = T(P) dan Q= T(Q).
Sifat-sifat isometri
Teorema 1: a. memetakan garis menjadi garis
b. mengawetkan besarnya sudut
c. mengawetkan kesejajaran dua garis
Teorema 2: Apabila garis g dan h saling tegak lurus dan T suatu isometri maka T(g) dan
T(h) juga saling tegak lurus.
Example:
Misalkan diketahui garis g pada bidang V. lihat transformasi yang ditetapkan sebagai berikut:
a. Jika P g maka T(P) = P
b. Jika P g maka T(P) = P sehingga g sumbu dari .
Apakah transformasi ini suatu isometri?
Jawab:
Ambil 2 titik sebarang pada bidang V, P dan Q. P dan Q V. misalkan T(P) = P dan T(Q) =
Q. Dari permisalan ini membentuk kondisi :
1. g sumbu dari , g sehingga PM = PM atau g = {M}
2. g sumbu dari , g sehingga QN = QN atau g = {N}
g
Q N Q
P M P
-
Hubungan untuk P dan Q, P dan Q, P dan M, Q dan N
Lihat PMN dan PMN
PM = PM
-
Didapat Ax + xB + AB = Ax + xB + AB
Ini berarti bahwa A, x, B segaris pada S dan berarti pada x = T(x) S atau h. jadi,
untuk setiap x h maka x S sehingga h S
2. Akan dibuktikan S h. Ambil y S maka y S sehingga T(y) = y
Misal A S, y S, dan B S dan Ay + yB = AB
Karena T suatu transformasi, maka ada y sehingga T(y) = y
T suatu isometri, maka Ay = Ay
yB = yB
AB = AB
Didapat Ay + yB + AB = Ay + yB + AB
Ini berarti bahwa A, y, B segaris karena h garis melalui AB maka y A, y S dan
y S maka S h.
Kesimpulan: jika S sebuah garis maka S= T(S) adalah sebuah garis dan S = S.
b. Mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
Misal terdapat ABC
Andaikan T(A) = A, T(B) = B, T(C) = C (lihat gambar A)
Menurut (a) maka dan adalah garis lurus.
Oleh karena
- Sehingga ABC ABC Jadi
-
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Diketahui garis g dan h seperti dapat dilihat pada gambar. Dengan menggunakan jangka
dan penggaris lukislah garis g=Mh(g) dengan Mh sebuah pencerminan pada garis h.
Jawab :
2. Diketahui garis-garis s, t, u dan titik A,B seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini. T
adalah sebuah isometri dengan B = T(A) dan u = T(s). Kalau t s, lukislah t=T(t).
Jawab:
3. Diketahui garis t, lingkaran l dengan pusat D dan segitiga ABC seperti pada gambar.
a) Lukislah Mt(
b) Hubungan apakah antara dan Mt( ?
c) Lukislah Mt(l)
Jawab:
g
h
g
o
o
() = ,.
Diketahui : = () dan = (),
Karena = () maka . Karena dan T isometri, maka () () . Jadi, untuk melukis t buat garis t melalui B yang tegak lurus u.
A
B
u
s
t
-
a)
b) Perhatikan ABC dan ABC
Karena A=Mt(A)OA=OA dan AP = AP
B=Mt(B)OB=OB
C=Mt(C)OC=OC
Diperoleh m(ABC)= m(ABC)
AB=OA+OB=OA+OB=AB
m(BAC)= m(B AC).
Berdasarkan teorema, (Sd S Sd) maka ABC ABC.
c)
4. Diketahui garis t.
a) Lukislah sebuah ABC sehingga Mt(ABC) = ABC (artinya : oleh Mt, ABC dan
hasil refleksi pada t berimpit).
b) Lukislah sebuah lingkaran yang berimpit dengan petanya oleh Mt.
c) Lukislah sebuah segi empat yang berimpit dengan petanya oleh Mt.
Jawab:
a)
B
C
A
t
B
A
C
P
O
Untuk melukis ABC yang berhimpit dengan
Mt(ABC), maka segitiga ABC haruslah merupakan
segitiga samakaki dengan AO sebagai sumbu simetri, t
berhimpit dengan AO, sehingga BO = OC.
Mt(A) = A = A
Mt(B) = B = C
Mt(C) = C = B
Jadi Mt(ABC) = ABC = ABC
D
D
A=A
B=C C=B t
O
-
b)
c)
5. Diketahui garis g = {(x,y) |x + 2y = 1} dan h = {(x,y) |x = -1}.
Tulislah sebuah persamaan garis g = Mh(g).
Jawab:
Karena Mh sebuah refleksi pada h, maka merupakan isometri.
Jadi, menurut teorema sebuah isometri memetakan garis menjadi garis, dan Mh(g) =
g, maka g adalah sebuah garis.
Titik A(1,0) merupakan titik potong antara garis g dan sumbu X.
Titik C merupakan titik potong antara garis g dan h.
Jadi Cg dan Ch.
Karena Ch maka Mh(C) = C
Jadi g akan melalui titik C, dan g akan melalui A = Mh(A).
Koordinat titik C
g
Y
X A(1,0)
B(0,
)
C
g
h:x = -1
A(-3,0) D
l=l
O=O
t
Untuk melukis lingkaran l yang berhimpit dengan Mt(l),
maka titik pusat lingkaran l haruslah berada pada sumbu
refleksi t sehingga Mt(l) = l= l.
t
Untuk melukis segiempat yang berhimpit dengan petanya
oleh Mt, maka haruslah cermin t harus berhimpit dengan
sumbu simetri segiempat tersebut.
-
g x + 2y = 1 x + 2y 1 = 0,
h x = -1
substitusikan x = -1 ke persamaan garis g x + 2y = 1, diperoleh :
-1 + 2y 1 = 0 2y =2 y = 1
Jadi C(-1,1)
Kordinat A = Mh(A)
Titik D(-1,0) adalah titik potong h dengan sumbu X.
AD = xA xD = 1- (-1) = 2
Karena isometri maka D A = AD = 2
Jadi, AA = AD + DA = 2 + 2 = 4
Misal titik A(x,y)
Absis titik A adalah 1 - 4 = -3
Diperoleh x = -3 dan y = y = 0
Jadi, A(-3,0)
Jadi, g melalui titik C(-1,1) dan A(-3,0)
Persamaan garis g: 10
1
12
1
12
1
y
xx
xx
yy
yy
)1(3
)1(
x
1
1
y=
2
1
x
1 y = 2
1x
y = 12
1
2
1x
y = 2
3
2
1x
032 yx
Jadi, g = {(x,y) | x - 2y + 3 = 0}