BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf ·...

50
36 BAB III IDENTIFIKASI DATA CD Edukasi Interaktif Bahaya Pestisida bagi Kesehatan ini didukung oleh salah satu Dinas Pendidikan di Solo Raya yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta. Dalam identifikasi data pada perancangan CD interaktif ini menggunakan Kabupaten Karanganyar sebagai sampel penelitian. Dikarenakan Kabupaten Karanganyar adalah pemasok hasil pertanian paling lengkap mulai dari sayuran, padi, palawija dan juga buah-buahan, dibandingkan dengan kabupaten lain disekitar Solo. Pengumpulan sumber data meliputi penggunaan pestisida terhadap tanaman pertanian, kasus keracunan yang terjadi terhadap petani di Kabupaten Karanganyar,serta data tentang penderita kanker di wilayah Solo Raya yang menjadikan faktor urgensi lain, dari pentingnya dilakukannya kampanye pengurangan pestisida karena faktor kesehatan. Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta. A. Bahaya Pestisida bagi Kesehatan Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya dari produk-produk yang digunakan di bidang lain, (Djojosumarto, 2008: 22). Dengan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan pestisida adalah adalah zat pengatur dan

Transcript of BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf ·...

Page 1: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

36

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

CD Edukasi Interaktif Bahaya Pestisida bagi Kesehatan ini didukung oleh

salah satu Dinas Pendidikan di Solo Raya yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan

Olahraga Kota Surakarta. Dalam identifikasi data pada perancangan CD interaktif ini

menggunakan Kabupaten Karanganyar sebagai sampel penelitian. Dikarenakan

Kabupaten Karanganyar adalah pemasok hasil pertanian paling lengkap mulai dari

sayuran, padi, palawija dan juga buah-buahan, dibandingkan dengan kabupaten lain

disekitar Solo. Pengumpulan sumber data meliputi penggunaan pestisida terhadap

tanaman pertanian, kasus keracunan yang terjadi terhadap petani di Kabupaten

Karanganyar,serta data tentang penderita kanker di wilayah Solo Raya yang

menjadikan faktor urgensi lain, dari pentingnya dilakukannya kampanye pengurangan

pestisida karena faktor kesehatan. Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai

dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta.

A. Bahaya Pestisida bagi Kesehatan

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut

produk perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya dari

produk-produk yang digunakan di bidang lain, (Djojosumarto, 2008: 22). Dengan

penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan pestisida adalah adalah zat pengatur dan

Page 2: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

37

perangsang tumbuh, bahan lain, serta organisme renik, atau virus yang digunakan

untuk melakukan perlindungan-

tanaman.

1. Klasifikasi Pestisida

Pestisida dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara, misalnya menurut

sasaran, struktur senyawa kimia yang digunakan atau tingkat keberbahayaanya

bagi kesehatan. Menurut sasaranya secara ringkas pestisida dibagi menjadi

(Emmy L.S 1995: 2-4):

a. Akarisida: Mengendalikan tugau

b. Avicida: Mengendalikan burung

c. Algatisida: Mmengendalikan ganggang

d. Bakterisida: Mengendalikan bakteri

e. Fungisida: Mengendalikan jamur

f. Herbisida: Mengendalikan tanaman penggganggu

g. Insektisida: Mengendalikan serangga

h. Larvisida: Mengendalikan larva

i. Moluskisida: Mengendalikan siput

j. Nematisida: Mengendalikan cacing

k. Ovisida: Mengendalikan telur

l. Pesisida: Mengendalikan ikan

m. Rodentisida: Mengendalikan tikus

Page 3: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

38

n. Termitisida: Mengendaikan rayap semut

Menurut Efeknya terhadap serangga, klasifikasi pestisida terbagi menjadi:

a. Antifeedant: Menghambat proses makan serangga, sehingga serangga

serangga kelapan bahkan mati

b. Anti transpiran: Mengurangi penguapan

c. Antractant: Memikat serangga

d. Chemosterilant: Merusak kemampuan reproduksi serangga, memberhentikan

pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki, tanpa dengan segera

membunuh seluruh tanaman.

e. Defollant: Menyebabkan serangga makan rakus

f. Feeding stimunlant: Menghentikan, mempercepat atau memperlambat.

g. Growth Regulator: Mengendalikan serangga tanpa membunuh mereka

2. Penggunaan Pestisida di Berbagai Bidang

Pestisida digunakan pada beberapa bidang yaitu (Emmy L.S 1995: 2-4):

a. Bidang pertanian: tanaman padi, sayuran, dan buah-buahan.

b. Bidang perikanan: perawatan kolam, mengawetkan hasil perikanan

c. Bidang peternakan: untuk membersihkan kandang dari gangguan caplak, lalat

dan tungau.

d. Bidang kehutanan: untuk mengawetkan hasil hutan dari rayap, jamur pelapuk

dan kumbang.

Page 4: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

39

e. Rumah Tangga: untuk mengendalikan serangga seperti nyamuk, lalat, kutu

anjing, dan tikus.

f. Bangunan (Perumahan): untuk menegendalikan rayap tanah

3. Penggunaan Pestisida yang Baik dan Bijak

a. Penggunaan Pestisida yang Bijak

Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam ketepatan penggunaan

pestisida biasa disebut dengan istilah “ 5 tepat “ yaitu:

1) Tepat Dosis dan Kosentrasi

Penggunaan dosis dibawah anjuran akan menyebabkan

hama/penyakit tidak mati bahkan menjadikan hama kebal terhadap

pestisida. Sedangkan dengan dosis berlebihan akan mengakibatkan boros

biaya. Dosis merupakan jumlah pestisida yang dibutuhkan per satuan luas

lahan (Kg/Ha, Liter/ Ha), sedangkan Konsentrasi adalah jumlah yang

harus dicampurkan dalam setiap liter air (gram/liter, ml/ lt).

2) Tepat Waktu

Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi antara jam 06.00 - 10.00

WIB atau sore hari antara jam 15.00-17.00 WIB. Waktu untuk

penyemprotan pestisida ada beberapa macam:

a) Preventif (pencegahan) Penyemprotan yang di- lakukan sebelum

terjadi serangan hama atau penyakit

b) Kuratif adalah penyemprotan yang dilakukan setelah ada serangan

Page 5: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

40

hama atau penyakit.

c) Eradikatif adalah penyemprotan yang dilakukan untuk membersihkan

apabila ada ledakan hama atau penyakit

d) Sistem kalender adalah penyemprotan yang dilakukan secara berkala

tanpa memperhatikan adanya serangan hama atau penyakit.

3) Tepat Cara

Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan bentuk pestisida.

Bentuk formulasi pestisida antara lain:

a) EC (Emulsible Concentrate): Berbentuk cairan pekat, penggunaannya

dengan cara disemprotkan.

b) WP (Wettable Powder): Berbentuk tepung, penggunaanya dilarutkan

dengan air terlebih dahulu sebelum disemprotkan.

c) G (Granule): Berbentuk butiran. Penggunaanya dengan cara langsung

ditaburkan di lahan.

d) D (Dust ): Berbentuk tepung, penggunaanya dengan cara

dihembuskan.

4) Tepat Sasaran

Sasaran penyemprotan pestisida secara biologis dikelompokkan

menjadi 3 yaitu: Hama, Penyakit, Gulma.

5) Tepat Jenis

Page 6: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

41

Jenis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan hama atau

penyakit yang akan dikendalikan.

4. Cara Kerja Pestisida:

a. Pestisida kontak

Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena cairan pestisida.

b. Pestisida fumigan

Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas

c. Pestisida sistemik

Berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan.

Hama akan mati jika menghisap cairan tanaman.

d. Pestisida lambung

Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.

5. Hal yang Harus di Perhatikan dalam Penggunaan Pestisida

a. Pestisida digunakan apabila diperlukan

b. Gunakan perlengkapan khusus (pakaian lengan panjang, sarung tangan, sepatu

kebun, masker, kaca mata)

c. Tidak boleh makan dan minum atau merokok pada waktu bekerja dengan

pestisida.

d. Tidak dianjurkan mencampur pestisida lebih dari satu macam

Page 7: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

42

e. Simpan pestisida dengan menutup rapat kemasannya dan diletakkan ditempat

yang sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api sumber air dan

jangkauan anak-anak.

f. Wadah bekas pestisida harus dirusak, dibakar atau dibenamkan supaya tidak

bisa digunakan lagi

6. Penyakit yang di Sebabkan Residu Pestisida

a. Pestisida dapat menyebabkan kanker

Situs berita nasional menuliskan berita tentang sejumlah temuan kasus

penyakit kanker pada sejumlah petani dan buruh perkebunan di Kabupaten

Mesuji Lampung. Menurut keterangan Humas Dinas Kesehatan Provinsi

Lampung saat itu telah ditemukan minimal 10 kasus kanker ringan dan ganas

di sejumlah desa kabupaten tersebut. Kanker menyerang bagian sekitar telinga

dan leher, Kompas (3/6/2013).

Page 8: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

43

Gambar 2. Sel Kanker yang Masuk Kedalam Aliran Darah

Sumber: www.merdeka.com

b. Pestisida dapat menyebabkan kemandulan

Salah satu jenis herbisida yang berhubungan dengan hal ini adalah

atrazine. Atrazine adalah herbisida yang banyak digunakan dalam

mengendalikan gulma pada pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran.

Para ilmuwan dan dokter menyatakan bahwa pestisida jenis ini meningkatkan

resiko keguguran dan kemandulan akibat penurunan kualitas dan mobilitas

sperma. Hal ini diperkuat hasil review Environmental Protection Agency

(EPA) pada tahun 2009 bahwa kelompok herbisida ini menimbulkan efek

buruk bagi kesehatan reproduksi manusia.

Gambar 3. Petisida Mempengaruhi Penurunan Kualitas Sperma

Page 9: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

44

Sumber: iictraining.net

c. Pestisida dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi

Paparan pestisida selama proses kehamilan pada ibu hamil dapat

meningkatkan resiko keguguran spontan, selain itu terdapat beberapa potensi

gangguan kesehatan pada calon bayi diantaranya resiko terkena leukimia,

gangguan kecerdasan, spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor dan sindrom

down. Hal ini disebabkan oleh selama masa perkembangannya, janin belum

mampu mendetoksifikasi racun yang ada.

Gambar 4. Down Syndrome

Sumber: www.google.co.id

d. Pestisida dapat mempengaruhi hormon

Menurut situs Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian

Kementerian Pertanian pestisida antiandrogen dapat menyebabkan perubahan

Page 10: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

45

orientasi seksual. Kondisi ini terjadi dengan tanda-tanda anak laki-laki yang

mengalami demasculinisation yaitu hilangnya sifat-sifat maskulin. Sementara

pada anak-anak perempuan mengalami defeminimisation yakni hilangnya

karakter feminim pada anak perempuan.

Gambar 5. Pestisida Dapat Mempengaruhi Hormon

Sumber: iictraining.net

e. Pestisida dapat menyebabkan diabetes

Diabetes Care merilis beberapa jurnal yang menyatakan hubungan

antara paparan pestisida terhadap timbulnya penyakit diabetes. Orang-orang

yang mengalami kelebihan berat badan dan di dalam tubuhnya terdapat

pestisida golongan organoklorin beresiko terkena penyakit diabetes.

Page 11: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

46

Gambar 6. Diabetes and Obesity

Sumber : www.amchara.com

f. Parkinson

Bahan kimia seperti pestisida tidak hanya dapat mengganggu

kesuburunan tanaman tapi juga bisa menyebabkan penyakit parkinson.

Parkinson merupakan gangguan degeneratif sistem saraf pusat yang dapat

mengganggu cara bicara, keterampilan motorik, dan fungsi organ lainnya

(doktersehat.com.18 Maret 2016.12:07)

Gambar 7. Parkinson

Sumber: www.getsagecare.com

Melihat hal tersebut diperlukan sebuah solusi untuk menghadapi ancaman

kesehatan dari pestisida. Bagi petani dan pelaku pertanian, sangat penting mulai

Page 12: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

47

memandang pengendalian organisme pangganggu tanaman dari pendekatan

kesehatan dan keramahan lingkungan. Salah satu cara yang mesti dijadikan kiblat

adalah pengendalian hama penyakit tanaman terpadu (PHT). Melalui teknik ini

pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) tidak hanya menitik

beratkan pada aplikasi pestisida di lapangan melainkan cara-cara alternatif yang

tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan (iictraining.net.18 Maret

2016.12:46)

Bagi konsumen produk pangan utamanya buah dan sayur, sangat

disarankan untuk mencuci buah dan sayur yang hendak di konsumsi. Perlu

diketahui menurut rilis daftar buah dan sayur yang paling banyak terkontaminasi

pestisida oleh Environmental Working Group, terdapat 12 buah dan sayur dengan

residu pestisida tertinggi, yaitu: Apel, stoberi, anggur, seledri, persik (peach),

bayam, paprika, nectarin, mentimun, kentang, tomat ceri dan cabai. Oleh karena

itu tindakan mencuci dan mengupas buah serta memasak sayur sebelum

dikonsumsi adalah hal yang penting untuk dilakukan.

7. Kasus Keracunan Petani di Solo Raya

Keracunan pestisida yang digunakan secara kronik maupun akut dapat

terjadi pada pemakai dan pekerja yang berhubungan dengan pestisida, misalnya

petani, pengecer pestisida, pekerja pabrik/gudang pestisida, dan sebagainya, serta

manusia yang tidak bekerja pada pestisida. Keracunan akut terhadap pemakai dan

pekerja dapat terjadi karena kontaminasi kulit, inhalasi (pernafasan) dan mulut/

Page 13: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

48

saluran pencernaan, kemudian apabila mencapai dosis tertentu dapat

mengakibatkan kematian. Resiko paparan pestisida paling besar terjadi pada

petani yang melakukan pengaplikasian penyemprotan pada tanaman pertanian

mereka. Mengutip data dari WHO dan UNEP, 1-5 juta kasus keracunan pestisida

terjadi pada pekerja pertanian.

Kasus keracunan pestisida pada petani kerapkali terjadi. Untuk kasus

keracunan pestisida pada petani di Solo Raya sendiri, penulis menggunakan

kasus 5 tahun terakhir. Untuk kasus yang terjadi di Kabupaten Karanganyar

berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Karanganyar pada tahun 2013

jumlah keracunan pestisida 56 orang. Prevalensi dalam tiga bulan terakhir

keracunan zat kimia 15 orang, keracunan pestisida 25 orang

(digilib.stikeskusumahusada.ac.id.16 Maret 2016. 17:56).

Dalam penelitian lain yang telah dilakukan oleh sularti (2012), di

Kabupaten Karanganyar pada kelompok tani, sebanyak 30 responden (67%)

sebagian besar mengalami gejala keracunan . Salah satu faktor munculnya tanda

gejala keracunan pada responden adalah masa pemakaian pestisida yang lama,

yaitu sebagian besar responden telah memakai pestisida lebih dari 5 tahun.

Dimana dalam hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa masa kerja diatas 5

tahun dianggap telah terjadi proses degeneratif akibat seringnya menggunakan

pestisida. Semakin lama petani mengaplikasikan pestisida semprot, maka semakin

besar resiko keracunan akibat paparan pestisida. Kasus keracunan pestisida oleh

Page 14: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

49

petani dalam berbagai kasus diberbagai daerah, salah satunya diakibatkan

kurangnya pengetahuan akan penggunaan dan bahaya pestisida, serta

keselamatan yang seringkali dipandang sebelah mata, yaitu seringkali

menganggap remeh penggunaan alat pelindung keselamatan. Keracunan pestisida

level ringan hingga sedang pada petani kerapkali kurang disadari karena gejala

yang ditimbulkan merupakan gejala ringan seperti pusing, lelah, sesak nafas dan

mual. Jika salah satu gejala tersebut dialami oleh petani sehabis pengaplikasian

pestisida, dapat dipastikan petani mengalami keracunan (Djojosoemarto, 2008).

Menurut hasil wawancara dengan 10 orang petani di Kabupaten Sragen 6

orang diantaranya pernah mengalami gejala keracunan, terlebih jika intensitas

hama sedang membludak. Gejala seperti pusing, sesak nafas, mual dan kulit

terasa terbakar serta rasa kelelahan dialami oleh petani. Biasanya keracunan ini

terjadi saat pestisida jenis insektisida yang digunakan tergolong pestisida jenis

keras, maka efeknya cukup terasa pada petani dibanding pestisida jenis lain.

Biasanya petani hanya beristirahat dirumah, membersihkan diri dengan cara

mandi dan mengganti pakaian yang digunakan saat proses pengaplikasian

pestisida serta meminum obat untuk menghentikan keluhan.

Dari hasil wawancara dengan responden petani sudah menganggap hal

tersebut merupakan hal yang wajar dan bukan menjadi permasalahan serius,

karena sudah sering terjadi pada masyarakat. Petani menganggap jika mereka

beristirahat atau mandi keluhan akan mereda dengan sendirinya. Kasus keluhan

Page 15: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

50

yang dialami petani yang seringkali dianggap remeh ini secara tidak disadari oleh

petani itu sendiri, akan membahayakan kesehatan dalam jangka panjang dan tidak

menutup kemungkinan akan lebih mengkronik di dalam tubuh, karena sifat

pestisida yang pesrsisten dan akumulatif. Selain membuktikan bahwa paparan

pestisida berdampak pada kesehatan, hal ini juga membuktikan bahwa tingkat

pengetahuan dan kepedulian akan keselamatan serta kesehatan kerja masih rendah

pada petani di Solo Raya. Hal ini mengapa dengan mengurangi penggunaan

pestisida dan produk-produk pangan yang mengandung residu pestisida, selain

untuk hidup dan lingkungan yang lebih sehat, meningkatkan ketahanan dan

kualitas pangan Indonesia , juga dapat membantu menyelamatkan pekerja di

sektor pertanian Indonesia dari paparan pestisida.

8. Kasus Kanker di Solo Raya

Di Indonesia jenis pestisida yang banyak digunakan adalah jenis

insektisida, fungisida dan herbisida. Sedangkan dari sekian banyak golongan

pestisida, insektisida, fungisida dan herbisida bersifat karsinogenik yaitu dapat

menyebabkan kanker. Seperti yang telah disebutkan pada halaman latar belakang

yang terdapat pada poin Bab I. Pendahuluan, Indonesia termasuk negara yang

banyak menggunakan pestisida setelah Cina dan India. Menurut hasil penelitian

dunia, dari 80 ribu jenis pestisida dan bahan kimia lain yang digunakan saat ini,

hampir 10 persennya bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker

(Dhora Dwifianti.repository.upi.edu.16 Maret 2016,19:12).

Page 16: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

51

Hal ini didukung oleh hasil survey yang menyatakan sekitar 40 persen

kematian di dunia disebabkan oleh pencemaran lingkungan termasuk tanaman-

tanaman yang dikonsumsi manusia. Sebuah penelitian lain tentang kanker

menyatakan bahwa sekitar 1,4 juta kanker di dunia disebabkan oleh pestisida.

Fenomena kanker di Indonesia sendiri menurut ahli kanker Rumah Sakit Dr

Moewardi Solo, Heru Priyanto mengungkapkan dalam setahun penderita baru

penyakit kanker rata-rata mencapai 12 juta orang dan hampir setiap jam terdapat

penderita yang meninggal. Diperkirakan hal ini akan meningkat akibat pola

makan tidak sehat dan pengaruh lingkungan (Majalahkartini.co.id.2015.15 Maret

2016.19:18).

Menurut situs berita internet (KRjogja.com. 4 Februari 2016), jumlah

penderita kanker di Jawa Tengah meningkat. Dalam situs berita ini menyebutkan,

penderita kanker yang dirawat di RSUD Dr.Moewardi Solo, belakangan ini

meningkat hingga 50 %. Setiap bulan, jumlah pasien kanker di rumah sakit ini

mencapai 500 orang, atau dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnnya.

Sementara itu, dalam harian Solopos (15/2/2016), menyebutkan Project Director

Peringatan Hari Kanker Anak Internasional (HKAI) 2016 dari komunitas 3C

Solo, Novi Dwi Jayanti, mengatakan 20 dari 80 anak penderita kanker yang

sedang ditangani komunitas 3C Solo berasal dari wilayah Solo Raya, yaitu Kota

Solo, Wonogiri dan Karanganyar. Dengan hasil kasus yang ditemukan, maka

Page 17: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

52

dapat dijadikan sebagai penguat latar belakang dalam perancanagan CD Edukasi

Interaktif Bahaya Pestisida bagi Kesehatan untuk siswa SD diwilayah Solo Raya.

Berikut data pasien penderita kanker yang terdapat di RS.Dr.Moewardi

Solo Tahun 2013-2015:

Tabel Data Instalasi Rekam Medis RSUD Dr.Moewardi (2015)

Jenis Kanker Rawat Jalan Rawat Inap

Jumlah 2013 2014 2015 2013 2014 2015

Ca Mammae 2.179 9.910 4.659 1.815 3.566 1.237 23.366

Ca Servix 1.641 8.454 3.026 1.104 1.836 500 16.561

Ca Nasopharing 399 1.063 1.484 253 522 205 3.926

Ca Ovarium 415 901 431 686 909 280 3.622

Leukemia 384 952 294 485 680 169 2.964

Ca Paru 157 428 510 84 293 265 1.737

Ca Colon 42 394 207 129 254 112 1.138

Ca Pankreas 18 21 86 21 39 51 236

Total 5.235 22.123 10.697 4.577 8.099 2.819 53.550

Tabel 1. Tabel Data Instalasi Rekam Medis RSUD Dr.Moewardi (2015)

Sumber : thesis.umy.ac.id

9. Data Penggunaan Pestisida di Sektor Pertanian Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan pemasok bahan makanan hasil

pertanian, khususnya sayuran terbesar ke wilayah Solo Raya. Tawangmangu

menjadi salah satu wilayah pensuply bahan makanan dari sektor pertanian

Page 18: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

53

Kabupaten Karanganyar, berupa sayuran dan buah-buahan ke wilayah

disekitarnya termasuk wilayah Solo Raya.

Menurut hasil wawancara dengan petani di Kabupaten Karanganyar

tentang intensitas penyemprotan pestisida oleh petani di Tawangmangu yaitu

dimusim penghujan petani melakukan penyemprotan pestisida pada tanaman padi

hingga 2 kali dalam seminggu, sedang wortel dengan intensitas sekali dalam 4

hari, tanaman kubis dan cabai 2 sampai 3 kali penyemprotan dalam seminggu,

sedangkan tanaman bawang sebanyak 4 kali selama masa tanam yakni 3 bulan.

Intensitas penyemprotan di musim penghujan akan berbeda dengan intensitas

penyemprotan di musim kemarau. Untuk tanaman padi, kubis dan cabai intensitas

penyemprotan dimusim penghujan akan lebih sering dilakukan dibanding pada

saat musim kemarau.

Menurut penelitian yang telah dilakukan, penggunaan pestisida pada

tanaman cabai paling sering ditemukan kandungan residunya. Kandungan residu

tersebut yaitu propenofos lebih dari 5 miligram yang merupakan batas residu pada

tanaman cabai. Hal ini dikarenakan petani sering melakukan langkah praktis demi

mencapai keuntungan yang di inginkan. Sedang untuk buah strawberry dilakukan

sebanyak 2 kali dalam seminggu selama 1-2 bulan hingga masa panen

(eprints.ums.ac.id.24 Maret 2016.16:22). Penelitian lain menyebutkan Kabupaten

Karanganyar, merupakan daerah pegunungan penghasil sayuran dengan tingkat

penggunaan pestisida yang tinggi.(panap.net. 24 Maret 2016.16:45). Hal ini di

Page 19: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

54

dukung oleh penelitian yang menyebutkan penggunaan pestisida pada tanaman

sayuran di dataran tinggi tergolong sangat intensif, baik jenis, komposisi, takaran,

waktu, maupun interval pemakaian. Hal ini disebabkan karena kondisi iklim yang

sejuk dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi, sehingga sangat baik

untuk perkembang biakan hama dan penyakit tanaman.(academia.edu.24 Maret

2016. 17:15).

Sedangkan menurut situs berita online (beritasatu.com.24 Maret 2016.

23:24) Kamis, 19 April 2012, menyebutkan penggunaan pestisida di sektor

pertanian Indonesia sudah mencapai level mengkhawatirkan. Hasil kajian Field

Indonesia terhadap 306 petani padi di Klaten pada 2011 sungguh

mencengangkan, karena menggunakan pestisida rata-rata 5-7 kali per musim

tanam. Ini merupakan jumlah yang cukup tinggi untuk tanaman padi. Data

tersebut dapat dijadikan sebagai pendukung selain data dari sektor pernatian

Karanganyar dan membuktikan bahwa penggunaan pestisida di sektor pertanian

wilayah Solo Raya masih tinggi.

10. Alternatif Lain untuk Mendukung Pengurangan Pestisida

Untuk mendukung masyarakat dalam pengurangan penggunaan pestisida

dan produk-produk hasil pertanian yang mengandung residu pestisida tinggi

dibutuhkan sebuah alternatif pilihan sebagai solusi lain untuk mengurangi

penggunaan pestisida baik bagi petani maupun masyarakat sebagai konsumen.

Diantaranya sebagai berikut:

Page 20: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

55

a. Alternatif bagi Petani

Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi ketergantungan

terhadap input bahan kimiawi dalam proses produksi pertanian dapat

ditempuh melalui gerakan pertanian organik. Gerakan ini mulai

memasyarakat terutama di negara-negara maju yang masyarakatnya alergi

dengan produk bahan kimia. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk

menciptakan produk pertanian yang bersih, meliputi (www.pasarpupuk.com.

24 Maret 2016. 16:56):

1) Penggunaan varietas unggul tahan hama penyakit dan tekanan / hambatan

lingkungan,

2) Penerapan teknik budidaya yang mampu mengendalikan OPT dan

penggunaan pupuk organik

Penerapan teknik budidaya meliputi penataan pola tanam dan

sistem tanam, dan pengaturan jarak tanam dan pemupukan dapat menekan

perkembangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Pengaturan pola

tanam dalam setahun (tumpang gilir) dengan tanaman yang berbeda OPT-

nya, diharapkan dapat memutus siklus hidup dari OPT. Dengan bertanam

secara campuran (mixed cropping) effisiensi lahan dapat ditingkatkan,

resiko kegagalan dapat dikurangi, sehingga pendapatan petani dapat

ditingkatkan.

Page 21: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

56

Penggunaan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau dan

kompos) sebagai pelengkap dan penyeimbang pupuk buatan, selain

mensuplai unsur hara juga berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik, kimia,

dan biologi tanah. Pemberian pupuk organik dapat meningkatkan

kapasitas menahan air, sifat penyangga (buffer) tanah dan meningkatkan-

mikroorganisme dalam tanah yang berguna bagi tanaman.

3) Peramalan Terhadap Serangan Hama dan Penyakit

Peramalan terhadap serangan hama penyakit untuk mengetahui

dinamika populasi HPT yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

menentukan cara pengendalian HPT. Pengendalian HPT berpedoman pada

ambang kendali dimaksudkan untuk menentukan saat pengendalian HPT

secara tepat, memberikan hasil yang maksimal dan menghemat

penggunaan pestisida.

4) Penggunaan Biopestisida

Biopestisida adalah bahan yang berasal dari alam, seperti tumbuh-

tumbuhan yang digunakan untuk mengendalikan Organisme Pengganggu

Tanaman atau juga disebut dengan pestisida hayati. Biopestisida

merupakan salah satu solusi ramah lingkungan dalam rangka menekan

dampak negatif akibat penggunaan pestisida non hayati yang berlebihan.

Saat ini Biopestisida telah banyak dikembangkan di masyarakat

khususnya para petani. Namun belum banyak petani yang menjadikan

Page 22: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

57

biopestisida sebagai penangkal dan pengedali hama penyakit untuk tujuan

mempertahankan produksi.

Berdasarkan asalnya, biopestisida dapat dibedakan menjadi dua

yakni pestisida nabati dan pestisida hayati. Pestisida nabati merupakan

hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman baik dari daun, buah, biji atau

akar yang senyawa atau metabolit sekunder dan memiliki sifat racun

terhadap hama dan penyakit tertentu. Pestisida nabati pada umumnya

digunakan untuk mengendalikan hama (bersifat insektisidal) maupun

penyakit (bersifat bakterisidal).

Sedang pestisida hayati berarti secara alami tiap spesies memiliki

musuh alami (predator, parasit, dan patogen) yang dapat dimanfaatkan

untuk pengendalian hama tanaman. Peningkatan penggunaan pestisida

hayati dengan bahan aktifnya jasad renik penyebab penyakit hama

khususnya serangga akan mengurangi ketergantungan terhadap insektisida

kimiawi. Sebagai contoh pestisida hayati dalam produk NASA adalah

Natural BVR bahan aktif Beauveria bassiana. Natural GLIO bahan aktif

Gliocladium dan Trichoderma, dan Natural VITURA bahan aktif Sl NPV

(Spodoptera litura Nuclear Polyhidrosis Virus) dan Natural VIREXI.

b. Alternatif bagi Masyarakat (Konsumen)

1) Selektif Dalam Pemilihan Bahan Makanan

Page 23: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

58

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sayur dan meningkatkan

kualitas hidup sehat, konsumen dituntut selektif dan jeli dalam memilih

bahan makanan terlebih hasil pertanian yang baik dan sehat. Sayuran yang

sehat selain bersih dan terlihat segar juga harus diperhatikan akan residu

bahan kimiawi yang terkandung dibalik penampilannya yang menarik

mata. Banyak sedikitnya kandungan residu bahan kimia atau pestisida

dapat ditandai dari terdapatnya cacat fisik karna serangan hama pada sayur

atau buah-buahan yang terdapat dipasaran.

2) Pemanfaatan Lahan Kosong Pekarangan Rumah

Karena bahan makanan organik masih dirasa mahal, dengan

memanfaatkan lahan kosong yang terdapat dipekaranagan rumah, selain

dapat membantu meningkatkan produktifitas dan kreatifitas masyarakat

dalam pemanfaatan lahan kosong, juga dapat sedikit mengurangi

masyarakat dalam ketergantungan konsumsi bahan pangan anorganik

yang ada dipasaran dengan kemungkinan residu pestisida yang tinggi. Hal

ini mendukung masyarakat untuk lebih menggunakan bahan makanan

organik hasil budidaya sendiri.

B. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta

sebagai Pendukung Kampanye

Page 24: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

59

Dalam Perancangan CD Edukasi Interaktif ini didukung oleh Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta yang mewakili salah satu Dinas

Pendidikan di Solo Raya. Dikpora Surakarta yang dalam kampanye ini sebagai

pendukung dan sebagai pelopor gerakan kampanye, adalah lembaga pemerintahan

yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan pemuda berprestasi

yang mengawasi wilayah Kota Surakarta.

1. Logo

Gambar 8. Logo Dikpora Surakarta

Sumber: www.surakarta.go.id

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta adalah

“Terwujudnya insan yang cerdas, berkarakter, dan kompetitif”

Page 25: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

60

b. Misi

Sebagai penjabaran dari Visi, dirumuskan misi-misi Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Surakarta yakni sebagai berikut :

1) Mewujudkan insan yang professional, terampil, dan bugar

2) Mewujudkan akses pendidikan yang terjangkau

3) Mengembangkan pendidikan seni dan budaya daerah

4) Menyelenggarakan pendidikan berkarakter

5) Membentuk kepribadian yang religius, berkompetensi ilmu pengetahuan

dan kecakapan hidup.

6) Mewujudkan pencitraan publik yang kredibel dan akuntabel dalam

penyelenggaraan pelayanan pendidikan.

7) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan berdaya

saing;

8) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan

9) Memassalkan olah raga, mengintensifkan pembibitan dan pembinaan

olahragawan berprestasi.

3. Program

a. Kreasi

b. Pendidikan Karakter

c. Pagar Hijau

d. Pembangunan Gedung Sekolah

Page 26: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

61

e. Pelatihan Garment

f. PPDB Online

g. Ujian Nasional

h. BOS

i. Lomba Kompetensi SMK

j. BPMKS

Untuk program pendidikan tentang bahaya pestisida dari Dinas

Pendidikan Kota Surakarta selama ini pihak dinas belum pernah mengadakan

program pendidikan khusus tentang bahaya pestisida bagi kesehatan untuk

siswa kelas 4-6SD. Namun program ini dapat masuk kedalam kategori

program pendidikan karakter.

C. Hasil Identifikasi Data

Consumer insight dalam perancangan ini penulis peroleh dari angket yang

dibagikan kepada siswa sekolah dasar kelas 4-6 yang rata-rata idealnya berumur

antara 9-12 tahun yang berada di Solo , Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Klaten,

Wonogiri, Boyolali. Untuk di wilayah Solo penulis mengambil SD Cemara Dua dan

SDN 15 sedangkan untuk mewakili daerah diluar Kota Solo penulis mengambil SDN

Pilang 1 di Kabupaten Sragen. Penulis juga menyebar angket secara acak yang

terfokus pada anak kisaran usia 9-12 tahun. Angket tersebut meliputi angket

pengetahuan tentang pestisida dan ketertarikan visual. Hasil dari angket tersebut

Page 27: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

62

95%

5%

a b

diantaranya sebagai berikut:

1. Riset Pengetahuan tentang Pestisida

Dari angket yang disebar kepada 60 responden yaitu siswa kelas 4-6SD

yang ada di Solo Raya menghasilkan data sebagai berikut:

1. Apakah kamu tahu apa itu pestisida?

a. Ya

b. Tidak

Hasil :

Sebanyak 95% responden mengetahui tentang pestisida.

2. Apakah kamu tahu pestisida sangat berbahaya bagi kesehatan?

a. Ya

b. Tidak

Page 28: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

63

62%

38%

a b

Hasil :

Sebanyak 62% responden mengetahui pestisida sangat berbahaya bagi

kesehatan.

3. Tahukah kamu CD edukasi interaktif?

a. Ya

b. Tidak

Hasil :

Sebanyak 63 % responden tidak mengetahui CD edukasi interaktif .

4. Tertarikkah kamu belajar mengenai bahaya pestisida melalui cd interaktif?

a. Ya

37%

63%

Page 29: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

64

95%

5%

a b

b. Tidak

Hasil :

Sebanyak 95 % responden tertarik dengan belajar bahaya pestisida

melalui CD interaktif.

2. Riset Ketertarikan Visual

Untuk riset visual penulis menyebar angket kepada 40 responden siswa di

Surakarta dan Sragen. Hasil angket sebagai berikut:

1. Warna seperti apa yang kamu suka?

a.

Page 30: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

65

84%

16% 0%

a b c

b.

c.

Hasil:

Dari 40 responden sebanyak 84% lebih menyukai warna cerah karena

melambangkan keceriaan.

2. Gambar mana yang kamu suka?

a.

Page 31: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

66

16%

53%

31%

a b c

b.

c.

Hasil:

Dari 40 responden sebanyak 53% lebih menyukai gambar dengan

karakteristik gambar ilustratif dengan shading warna.

3. Apakah kamu menyukai gaya pewarnaan yang seperti ini?

Page 32: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

67

57%

43%

a b

16%

53%

31%

a b c

a. Ya

b. Tidak

Hasil:

Dari 57% responden menyukai jenis gaya pewarnaan yang ilustratif

dan berdimensi.

4. Jenis huruf mana yang kamu suka?

Page 33: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

68

22%

45%

34%

a b c

a.

b.

c.

Hasil:

Dari 45% responden menyukai jenis font decoratif yang lebih tebal

dan masih memiliki keterbacaan yang jelas.

5. Karakter mana yang kamu sukai?

a. Ilmuwan

Page 34: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

69

49%

51%

a b

b. Explorer/ petualang

Hasil :

Page 35: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

70

47%

53%

a b

Dari angket yang disebar untuk 40 orang responden secara acak

sebanyak 51% responden memilih gambar b yang mengilustrasikan anak

yang gemar berpetualang.

6. Buah mana yang lebih kamu sukai?

a.

b.

Hasil:

Page 36: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

71

Dari angket yang disebar untuk 40 orang responden secara acak

menghasilkan data dengan perbedaan yang tipis. Sebanyak 52% responden

menyukai buah apel dibanding buah jeruk yang hanya 48%. Namun setelah

dilakukan penyebaran angket kepada 30 responden lagi secara acak, setelah

digabung dengan angket pertama menunjukkan hasil sebanyak 57%

responden memilih buah jeruk sebagai buah favorit mereka. Maka dalam CD

interaktif ini menggunakan buah jeruk yang dapat mewakili target audience

dalam hal contoh buah yang mengandung pestisida.

D. Komparasi

1. CD Pembelajaran Interaktif Anak Pintar ” English?No Problem!”

Gambar 9. CD Interaktif “English?No Problem”

Sumber: lazada.co.id

Page 37: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

72

a. Isi CD

Isi CD edukasi interaktif ini membahas materi tentang vocabularies;

grammar yaitu meliputi tenses, modal, pronoun, preposition, conversation,

greeting; qustion words; interactive dictionary dilengkapi konten hiburan

berupa detective story dan game.

b. Target Audience

Anak usia 8-14 Tahun

c. Distribusi

CD edukasi interaktif ini di distribusikan oleh Akal Interaktif selaku

produsen ke toko buku seperti Gramedia.

d. Spesifikasi CD

Pentium III, RAM 128Mb, HD 200Mb, monitor 800 x 600 high color,

CD Drive, VGA Card 32Mb, Sound Card & Speaker, Mouse dan

Keyboard.Windows XP/Windows Vista/Windows 7.

e. Visual

Menggunakan konsep yang menarik dan konsisten dengan

memberikan cerita detektif beserta misinya sehingga user lebih seperti sedang

berpetualang dengan misi. Menggunakan suara narasi dengan efek gerak bibir

pada karakter. Tampilan menu yang terkadang masih membingungkan user

Page 38: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

73

saat pengoperasian pertama kali. Selain belajar user banyak mendapat sisi

bermain/petualangan yang lebih menyenangkan.

Gambar 10. Tampilan Halaman Kedua dan Halaman Pilihan Menu

Sumber: CD interaktif English?No Problem!

Page 39: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

74

Gambar 11. Tampilan Halaman Analyze

Sumber: CD interaktif English?No Problem!

Gambar 12. Tampilan Halaman Menu Materi Kamus

Sumber: CD interaktif English?No Problem!

Page 40: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

75

Gambar 13. Tampilan Halaman Kedua dan Halaman Pilihan Menu

Sumber: CD interaktif English?No Problem!

2. CD Pembelajaran Interaktif Anak Pintar ” Alam dan Teknologi”

CD interaktif yang kedua yang dijadikan sebagai komparasi dilihat dari

segi materi dan konsep visual yang di berikan adalah CD interaktif Alam dan

Teknologi untuk usia 8-14 tahun terbitan Akal Interaktif.

Gambar 14. CD Interaktif Alam dan Teknologi

Sumber: tokopedia.com

a. Isi CD

Page 41: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

76

Isi CD edukasi interaktif ini membahas materi tentang alam semesta,

bumi, manusia, hewan, tumbuhan, keajaiban dunia, dan teknologi diantaranya

transportasi, listrik dan cahaya.

b. Target Audience

Anak usia 8-14 Tahun

c. Distribusi

CD edukasi interaktif ini di distribusikan oleh Akal Interaktif selaku

produsen ke toko buku seperti Gramedia.

d. Spesifikasi CD

Pentium III, RAM 128Mb, HD 200Mb, monitor 800 x 600 high color,

CD Drive, VGA Card 32Mb, Sound Card & Speaker, Mouse dan

Keyboard.Windows XP/Windows Vista/Windows 7.

e. Visual

Konsep visual yang dipakai lebih sederhana dibanding dengan CD

interaktif English?No Problem! Dalam CD ini, tampilan menu dan visual

materinya sederhana sehingga mudah dipelajari dan tidak membingungkan

user saat pertama kali menggunakan. Jenis ilustrasi yang dipakai adalah

gabungan dari ilustrasi 2D dan kolase dari gambar foto sehingga dibeberapa

bagian menimbulkan kesan tidak konsisten pada satu konsep visual.

Page 42: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

77

Gambar 15 . Tampilan halaman Utama CD Interaktif Alam dan Teknologi

Sumber: CD interaktif Alam dan Teknologi

Page 43: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

78

Gambar 16. Tampilan Menu Depan CD Interaktif Alam dan Teknologi

Sumber: CD interaktif Alam dan Teknologi

Gambar 17. Tampilan Halaman Materi CD Interaktif Alam dan Teknologi

Sumber: CD interaktif Alam dan Teknologi

E. Analisis SWOT

Berdasar atas hasil pengidentifikasian data dari kedua komparasi, maka

dapat dibandingkan melalui analisis SWOT berikut ini:

Page 44: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

79

Analisa

CD Edukasi

Interaktif Bahaya

Pestisida bagi

Kesehatan

CD Edukasi

Interaktif CD

English? No

Problem!

CD Edukasi

Interaktif CD

Alam dan

Teknologi

Strength 1. Menjadi

inovasi baru

didunia

pendidikan

formal untuk

mengedukasi

tentang bahaya

pestisida bagi

kesehatan

melalui media

CD interaktif

2. Dapat

dipelajari oleh

siswa dari

tingkat

ekonomi bawah

hingga atas

karena

ditempatkan di

Sekolahan.

3. Menjadi

inovasi baru

dalam dunia

perancangan

materi CD

1. Konsep visual

yang bagus

sehingga sangat

menarik

perhatian user

2. Produk mampu

membantu proses

belajar bahasa

inggris dengan

cara yang

menyenangkan

3. Konsep jelas

dengan

memberikan

sebuah alur cerita

detektif dengan

misinya.

1. Produk mampu

menyampaikan

materi dengan

cara yang

interaktif.

2. Tampilan

sederhana dan

mudah

dipahami oleh

user dalam

mengoperasika

nya.

3. Dilengkapi

dengan suara

narasi namun

hanya sebagai

iringan tanpa

efek berbicara

pada karakter

yang

digunakan.

Page 45: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

80

Interaktif

karena materi

yang

disampaikan

belum pernah

ada

sebelumnya

4. Dengan konsep

selipan cerita

sederhana

bertema

petualangan

yang beralur

membawa

materi dari

sebab hingga

akibat yang

ditimbulkan,

yang juga

memiliki pesan

moral, CD

interaktif ini

akan memiliki

peluang untuk

mendapatkan

apresiasi.

5. Terdapat

minigame yang

Page 46: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

81

memuat garis

besar inti

materi yang

disampaikan

untuk

mendukung isi

CD agar dapat

melekat

dibenak siswa

dan mudah

dipahami.

6. Konsep dan

ilustrasi yang

belum banyak

dipakai

membuat CD

interaktif ini

akan menarik

perhatian anak-

anak.

Weakness 1. Edukasi dengan

menggunakan

CD Interaktif

bukan

merupakan

sesuatu yang

baru.

1. Karena CD

Edukasi

Interaktif ini

bersifat komersil

dengan target

sasaran

menengah keatas

maka hanya

1. Karena CD

Edukasi

Interaktif ini

bersifat

komersil

dengan target

sasaran

menengah

Page 47: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

82

orang-orang

tertentu saja yang

mampu membeli.

Sehingga hanya

orang-orang

tertentu saja yang

mempelajarinya.

2. Tampilan masih

kurang mudah

dipahami

sehingga

membingungkan

user dalam

mengoperasikan.

3. Bentuk visual

style gambar

sudah familiar di

kalangan anak-

anak.

keatas maka

hanya orang-

orang tertentu

saja yang

mampu

membeli.

Sehingga hanya

orang-orang

tertentu saja

yang

mempelajari-

nya.

2. Dibeberapa

bagian

tampilan visual

pada isi materi

kurang

dikemas

menarik.

3. Bentuk visual

style gambar

sudah familiar

di kalangan

anak-anak.

4. Visualisasi

tidak konsisten

karena

menggunakan

Page 48: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

83

2 jenis visual

yaitu kolase

dari foto dan

ilustrasi.

5. Tampilan

visual masih

cukup biasa

dan kurang

sesuai dengan

harga CD yang

ditawarkan.

Opportunity 1. Produk edukasi

interaktif

terkait bahaya

pestisida di

sekolah masih

belum ada,

sehingga CD

edukasi

interaktif ini

bisa berpeluang

diterima

dengan baik

oleh pihak

sekolah sebagai

media

pendukung

pelajaran.

1. Dengan konsep

Visual yang

bagus,

menjadikan

poin

pertimbangan

bagi konsumen

untuk lebih

memilih

membeli CD

Interaktif ini

dibanding CD

Interaktif lain

sejenis yang

dijual ataupun

yang terdapat di

Internet.

1. Dengan

pengemasan

visual yang

bagus,

menjadikan

poin

pertimbangan

bagi konsumen

untuk lebih

memilih

membeli CD

Interaktif ini

dibanding

media edukasi

konvensional

lain seperti

buku.

Page 49: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

84

2. Karena media

placement di

sekolahan

membuat CD

Edukasi

Interaktif ini

akan

berpontensi

besar untuk

tersampaikan

kepada target

sasaran

melalui proses

belajar

mengajar di

sekolah

3. Bentuk visual

yang sesuai

dengan target

audience bisa

menjadi poin

penting untuk

memperoleh

apresiasi.

4. Media output

yang

digunakan

masih baru

Page 50: BAB III IDENTIFIKASI DATA - Portal Wisudaabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0712020_bab3.pdf · Identifikasi data juga meliputi data-data mengenai ... mengendalikan gulma pada pertanian

85

dalam dunia

kampanye

menjadi poin

penting untuk

memperoleh

apresiasi.

Threat 1. Materi yang

disampaikan

masih bisa

dipelajari melalui

media lain yang

tidak

membutuhkan

biaya mahal.

2. Sudah terdapat

banyak CD

Edukasi

Interaktif dengan

materi sejenis

yang telah

beredar luas baik

yang dijual

maupun di

Internet.

1. Materi yang

disampaikan

masih bisa

dipelajari

melalui media

lain yang tidak

membutuhkan

biaya mahal.

2. Sudah terdapat

banyak CD

Edukasi

Interaktif

dengan materi

sejenis yang

telah beredar

luas baik yang

dijual maupun

di Internet.