2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

35
9 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur Tentang Kemasan 2.1.1. Sejarah Kemasan Kemasan telah dipergunakan sejak tahun 8000 SM, material–material kemasan diperoleh dari alam seperti tanah liat, anyam-anyaman rumput, kulit pohon, daun-daunan, kerang, kulit hewan, dan tulang. Seiring waktu berjalan material-material kemasan pun berkembang, dengan menggunakan kayu, batu, keramik, kain dan kaca. Sayur labu yang berongga dan kandung kemih hewan menjadi inspirasi untuk bentuk botol kaca, daun-daunan serta kulit hewan menjadi asal muasal dari kantung kertas dan pembungkus plastik (Klimchuk & Krasovec, 2007). Perubahan budaya manusia memiliki peranan yang penting dalam perkembangan sejarah kemasan dari waktu ke waktu. Kemasan yang dulunya hanya sekedar pelindung barang dari pengaruh cuaca ataupun proses alam lainnya, mempermudah barang untuk dibawa, dan terkesan seadanya pun mulai berkembang. Dengan adanya penambahan nilai-nilai fungsional, terutama pada zaman sekarang di mana persaingan bisnis semakin tajam dan produsen saling berlomba untuk menarik minat calon konsumen (Wirya, 1999). Kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan (Cenadi, 2000). 2.1.2. Pengertian Kemasan Kemasan (packaging) berasal dari kata package yang berarti “membungkus” atau “mengemas” dalam bahasa Indonesia. Sehingga pengertian dari packaging sendiri adalah pembungkus atau kemasan. Kemasan (packaging) dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk (Kotler, 2008).

Transcript of 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

9 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. Studi Literatur Tentang Kemasan

2.1.1. Sejarah Kemasan

Kemasan telah dipergunakan sejak tahun 8000 SM, material–material

kemasan diperoleh dari alam seperti tanah liat, anyam-anyaman rumput, kulit

pohon, daun-daunan, kerang, kulit hewan, dan tulang. Seiring waktu berjalan

material-material kemasan pun berkembang, dengan menggunakan kayu, batu,

keramik, kain dan kaca. Sayur labu yang berongga dan kandung kemih hewan

menjadi inspirasi untuk bentuk botol kaca, daun-daunan serta kulit hewan menjadi

asal muasal dari kantung kertas dan pembungkus plastik (Klimchuk & Krasovec,

2007).

Perubahan budaya manusia memiliki peranan yang penting dalam

perkembangan sejarah kemasan dari waktu ke waktu. Kemasan yang dulunya hanya

sekedar pelindung barang dari pengaruh cuaca ataupun proses alam lainnya,

mempermudah barang untuk dibawa, dan terkesan seadanya pun mulai

berkembang. Dengan adanya penambahan nilai-nilai fungsional, terutama pada

zaman sekarang di mana persaingan bisnis semakin tajam dan produsen saling

berlomba untuk menarik minat calon konsumen (Wirya, 1999). Kemasan harus

mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan

“membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan

(Cenadi, 2000).

2.1.2. Pengertian Kemasan

Kemasan (packaging) berasal dari kata package yang berarti

“membungkus” atau “mengemas” dalam bahasa Indonesia. Sehingga pengertian

dari packaging sendiri adalah pembungkus atau kemasan. Kemasan (packaging)

dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah

atau bungkus suatu produk (Kotler, 2008).

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

10 Universitas Kristen Petra

Menurut Cenadi (2000), kemasan meliputi tiga hal, yaitu merek, kemasan

itu sendiri dan label. Ada tiga alasan utama untuk melakukan pembungkusan,

yaitu:

a. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan

melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.

Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan

terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.

b. Kemasan dapat melaksanakan program pemasaran. Melalui kemasan

identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah

pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan satu-satunya cara

perusahaan membedakan produknya.

c. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh

karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.

Dengan kemasan yang sangat menarik diharapkan dapat memikat dan

menarik perhatian konsumen. Selain , kemasan juga dapat mangurangi

kemungkinan kerusakan barang dan kemudahan dalam pengiriman.

2.1.3. Fungsi dan Peranan Kemasan

Fungsi kemasan secara umum adalah untuk melindungi dan mengamankan

produk. Namun perkembangan teknologi telah membuat kemasan berubah fungsi.

Yang sebelumnya “Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang

dijual),” sekarang menjadi “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa

yang dilindungi).” Dengan kata lain, kemasan juga harus dapat menjual produk

yang dikemasnya bukan sekedar pelindung atau wadah saja (Kartajaya, 2001).

Kemasan juga dapat berfungsi sebagai alat komunikasi dan alat identifikasi dalam

pemasaran (Klimchuk & Krasovec, 2007). Mengkomunikasikan kepribadian,

branding atau pencitraan yang unik dari suatu produk, dan membedakannya dengan

produk lainnya. Karena sebelum mencoba isinya, konsumen akan menangkap kesan

yang dikomunikasikan oleh kemasan. Dengan demikian kemasan produk baru

tersebut harus mampu “beradu” dengan kemasan produk-produk lainnya (Cenadi,

2000).

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

11 Universitas Kristen Petra

Menurut Iwan Wirya (1999), kemasan yang baik dan akan digunakan

semaksimal mungkin dalam pasar harus mempertimbangkan dan dapat

menampilkan beberapa faktor, antara lain :

a. Faktor pengamanan

Kemasan berfungsi melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan

yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang, misalnya:

cuaca, sinar matahari, jatuh, tumpukan, kuman, serangga dan lain-lain.

b. Faktor ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan,

sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya.

c. Faktor pendistribusian

Kemasan dirancang agar mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor

atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor,

kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

d. Faktor komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan

produk, citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan

mudah dilihat, dipahami dan diingat.

e. Faktor ergonomi

Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan

mudah diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi

bentuk dari kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai

produk atau konsumen.

b. Faktor estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup

pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf,

tata letak atau layout, dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu

daya tarik visual secara optimal.

g. Faktor identitas

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, memiliki

identitas produk agar mudah dikenali dan dibedakan dengan produk-produk

yang lain.

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

12 Universitas Kristen Petra

2.1.4. Daya Tarik Kemasan

Daya tarik visual tidak terlepas dari persepsi. Persepsi dapat didefinisikan

sebagai proses dimana manusia mengadakan kontak dengan lingkungannya dan

bagaimana manusia berinteraksi pada bentuk dan visual suatu objek tertentu.

Delapan puluh persen dari proses persepsi dilakukan melalui indera penglihatan

secara kasat mata. Sehingga unsur visual memegang peran terbesar dalam

penyampaian pesan dari kemasan. Daya tarik kemasan sendiri dapat digolongkan

menjadi dua, yaitu daya tarik visual dan praktis (Wirya, 1999).

2.1.4.1. Daya Tarik Visual

Daya tarik visual mengacu pada penampilan kemasan atau label suatu

produk. Urutan visual yang terlihat oleh konsumen adalah warna, bentuk, merek,

ilustrasi, teks, serta layout. Semua unsur grafis tersebut dikombinasikan untuk

menciptakan suatu kesan untuk memberikan daya tarik visual secara optimal.

a. Warna

Warna termasuk salah satu aspek yang paling berpengaruh, karena

konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada bentuk ataupun rupa. Warna

dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak yang jauh, sehingga

memberi daya tarik lebih bagi kemasan. Warna memiliki kemampuan untuk

mengubah dan menerjemahkan pesan untuk menggerakkan manusia melampaui

ukuran dan bentuk produk (Drew & Mayer, 1991).

Peran warna dalam kemasan amatlah penting, antara lain adalah untuk

identifikasi dan menarik perhatian serta mendorong tindakan pembelian.

Komposisi ada baiknya memiliki perbedaan dengan produk kompetitor agar

konsumen dapat dengan mudah mengenali dan menemukan produk. Masing-

masing warna pun memiliki sifat dan karakteristik, tidak semua warna cocok

untuk dijadikan kemasan makanan. Oleh karena itu sangatlah penting untuk

mengetahui karakter dan simbolisasi warna atau bahasa rupa warna, mengingat

jika warna tersebut berubah atau bercampur maka karakteristiknya juga ikut

berubah (Wirya, 1999).

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

13 Universitas Kristen Petra

Berikut adalah makna dan pengaruh dari masing-masing warna

(Baswendro, 2012),

1. Merah, memiliki makna keberanian dan dapat menebarkan energi. Warna

ini dapat membuat suasana dapat menjadi cerah, meriah, dan penuh

pesona. Secara psikologis, warna merah dapat memicu detak jantung

sehingga dapat mempercepat aliran darah. Warna merah maroon dapat

membentuk suasana yang tegas dan anggun. Warna merah menyala dapat

memperkuat gaya kotemporer dan oriental. Sedangkan warna merah

terakota dapat menampakkan keceriaan alam dan kesan tradisional.

2. Kuning, makna memperkuat motivasi dan meningkatkan mood. Secara

psikologis, warna kuning dikaitkan dengan kecerdasan, kepercayaan diri,

dan ide cemerlang. Warna ini memiliki kesan positif yang dapat

menghilangkan keragu-raguan. Warna kuning keemasan memiliki

makna klasik yang mewah. Warna kuning menyala dapat memberikan

motivasi dan membangkitkan perasaan. Warna kuning kunyit dapat

memberikan keceriaan dan meningkatkan rasa percaya diri.

3. Oranye, memiliki kesan ceria dan eye catching. Secara psikologis, warna

ini identik dengan sifat seseorang yang ceria, komunikatif, dan gemar

bersosialisasi. Warna oranye juga melambangkan keramahan,

kehangatan, kesuksesan, semangat, dan antusiasme tinggi.

4. Biru, melambangkan intelektualitas, ketenangan, kepercayaan, keadilan,

dan konsistensi. Warna ini biasa digunakan sebagai obyek relaksasi dan

bersifat dingin. Warna biru tua melambangkan konsentrasi,

intelektualitas, kepercayaan, dan kematangan berpikir. Warna biru muda

identik dengan sifat teguh dalam berpendirian, bertahan, dan posesif

terhadap sesuatu. Warna biru keabuan digunakan untuk benda yang

berteknologi tinggi.

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

14 Universitas Kristen Petra

5. Hijau, melambangkan kesehatan, harmoni, keseimbangan, dan

pertumbuhan. Warna ini dapat memberikan efek batin yang berhubungan

dengan kesehatan. Warna hijau tua melambangkan sifat yang maskulin

dan konservatif. Warna hijau keabuan memberikan kesan ketenangan.

Warna hijau citrus dapat memberikan kesan cerah, ceria, dan segar.

6. Ungu, memberikan kesan mewah karena warna ini sulit ditemukan di

alam bebas. Secara psikologis, warna ini melambangkan keagungan,

kemewahan, kekayaan, dan kekuasaan. Warna ini dapat memberikan

suasana romantis dan dapat memberikan efek spiritual maupun meditatif.

Warna lyla memiliki karakter yang lembut, ringan, dan menyenangkan.

Warna ungu tua memberikan kesan misterius, mistis, dalam, dan angkuh.

7. Cokelat, memiliki sifat yang kalem, hangat, teduh, dan alami. Secara

psikologis, warna cokelat dapat membuat suasana lebih alami, klasik, dan

eksotis. Warna ini identik dengan kematangan usia dan nilai seni tinggi

sehingga warna ini banyak terdapat pada benda-benda seni dan benda-

benda antik.

b. Bentuk

Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya daya tarik visual

kemasan secara utuh. Bentuk sendiri mampu membangkitkan emosi tertentu dan

memiliki konotasi spesifik, seperti bundar dan lengkungan berkonotasi feminim,

sedangkan bentuk tajam dan garis runcing berkonotasi maskulin (Shimp, 2003).

Bentuk yang sederhana pun banyak disukai karena lebih praktis, namun ada

kalanya bentuk yang rumit efektif dalam kondisi tertentu. Bentuk bujur sangkar

lebih disukai daripada persegi panjang karena proposinya yang paling seimbang.

Dan bentuk cembung lebih disukai daripada yang cekung karena produk terlihat

lebih padat. Namun semua hal ini tergantung pada sifat dan kondisi dari

produknya sendiri (Wirya, 1999).

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

15 Universitas Kristen Petra

c. Merek dan Logo

Merek adalah istilah yang telah digunakan selama berabad-abad dan

didefinisikan dalam banyak cara oleh berbagai profesi. Dari perspektif desain

kemasan, merek adalah sebuah nama, sebuah tanda khas pemilikan dan

representasi dari sebuah produk, jasa, orang, maupun tempat. Konsumen

seringkali membeli merek, terutama produk-produk yang dikira dapat

menaikkan gengsi atau status di lingkungannya. Jadi merek dapat memainkan

peranan penting untuk meningkatkan daya tarik kemasan (Klimchuk &

Krasovec, 2007; Wirya, 1999).

Logo merupakan bagian dalam corporate identity. Logo adalah

penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah

logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja.

Diantaranya adalah tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain.

Logo yang baik harus memenuhi beberapa syarat antara lain (Murphy &

Michael Rowe, 1998) :

• Original & Distinctive

Logo yang khas dan unik akan melekat pada benak khalayak, serta lebih

mudah diingat daripada sebuah nama.

• Legible

Logo haruslah mudah dibaca, apabila tidak, akan menjadi tidak efektif.

Logo haruslah tetap menyampaikan pesan yang sama.

• Simple

Logo yang sederhana akan membuatnya menjadi lebih mudah dikenali,

diingat, serta mudah diaplikasikan pada berbagai macam media.

• Memorable

Logo yang baik tidak hanya menimbulkan kesan sesaat namun kesan

yang selamanya.

• Easily associated with the company

Citra yang ingin dipresentasikan melalui logo haruslah tertampil dari

logo tersebut.

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

16 Universitas Kristen Petra

• Easily adoptable for all graphic media

Logo dapat mudah diaplikasikan pada seluruh media grafis.

d. Ilustrasi

Ilustrasi memegang peranan penting dalam aspek visual kemasan. Ilustrasi

berperan sebagai bahasa universal sehingga dapat lebih efektif daripada teks

pada kemasan. Ilustrasi yang baik harus disesuaikan dengan karakter produk dan

target market dari produk itu sendiri. Ilustrasi pada kemasan berfungsi sebagai

unsur penarik perhatian, menonjolkan keistimewaan produk, mendramatisir

pesan, merangsang keiingintahuan konsumen, menjelaskan, menciptakan dan

menonjolkan suatu merek atau menunjang slogan yang digunakan (Wirya,

1999). Selain itu ilustrasi atau foto dapat berfungsi sebagai penggugah selera

makan (Klimchuk & Krasovec, 2007).

e. Tipografi

Teks pada kemasan merupakan pesan yang digunakan untuk menjelaskan

produk yang ditawarkan sekaligus mengarahkan konsumen untuk bersikap dan

bertindak sesuai dengan harapan produsen (Wirya, 1999). Tipografi pun

menjadi aspek penting dari ekspresi visual produk. Tipografi adalah penggunaan

bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan.

Namun tipografi pada kemasan berbeda dengan media cetak lainnya yang dua

dimensi, karena tipografi pada desain kemasan digunakan untuk

mengkomunikasikan pesan pada media tiga dimensi yang harus mudah terbaca

dari jarak beberapa kaki jauhnya, dan dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat

dengan latar belakang yang berbeda-beda (Klimchuk & Krasovec, 2007).

f. Tata Letak/Layout

Tata letak adalah mengkombinasikan semua unsur grafis meliputi warna,

bentuk, merek, ilustrasi, dan tipografi menjadi satu kesatuan baru yang disusun

dan ditempatkan pada kemasan secara utuh dan terpadu. Tata letak pada

kemasan efektif bila dapat membantu konsumen dapat mencerna pesan yang

terkandung dalam kemasan dengan mudah.

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

17 Universitas Kristen Petra

Terdapat enam pertimbangan yang harus diperhatikan dalam

mengembangkan tata letak, antara lain keseimbangan (balance), titik pandang

(focus), kontras (contrast), perbandingan (propotion), alur keterbacaan (gaze-

motion), dan kesatuan (unity) (Wirya, 1999).

2.1.4.2. Daya Tarik Praktis

Daya tarik praktis merupakan efektivitas dan efisiensi suatu kemasan yang

ditujukan kepada konsumen maupun distributor. Beberapa daya tarik praktis

lainnya yang perlu dipertimbangkan antara lain (Wirya, 1999; Cenadi, 2000,) :

- Dapat melindungi produk

- Mudah dibuka atau ditutup kembali untuk disimpan

- Porsi yang sesuai untuk produk makanan/minuman

- Dapat digunakan kembali (reusable)

- Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang

- Memudahkan pemakai untuk mengisi ulang produk (refill)

2.1.5. Jenis Kemasan

Secara umum kemasan terdiri atas tiga tingkatan bahan, yaitu (“What is

Packaging?”, 2007, p-13) :

a. Kemasan Dasar (Primary Packaging)

Material atau kemasan yang pertama kalai bersentuhan langsung dengan isi

produk. Contoh : botol, kaleng, aerosol spray, amplop, bungkus permen.

b. Kemasan Tambahan (Secondary Packaging)

Kemasan yang membungkus primary packaging atau kemasan yang

ukurannya lebih besar dan mewadahi beberapa primary packaging

sekaligus. Contoh : kardus atau shrink wrap.

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

18 Universitas Kristen Petra

c. Kemasan Pengiriman (Tertiary Packaging)

Kemasan yang digunakan untuk melindungi produk saat pengiriman atau

pendistribusian. Contoh : container, barrel.

2.1.6. Struktur dan Material Kemasan

Material yang digunakan dalam desain kemasan merupakan salah satu

bagian yang penting. Dengan penggunaan material yang tepat, produk yang ada

dalam kemasan dapat terlindung dengan baik dan aman. Seiring perkembangan

teknologi, muncul berbagai macam material kemasan yang menarik. Beberapa

material desain kemasan adalah sebagai berikut (Klimchuk & Krasovec, 2007) :

a. Kertas

Beda jenis dan tingkatannya, kertas juga memiliki perbedaan dalam penggunaan.

Beberapa jenis kertas yang biasa digunakan dalam kemasan antara lain (Roth,

1992) :

- Unbleached kraft, kertas coklat kasar yang kuat dan ekonomis. Biasanya

digunakan untuk mengemas dan membuat tas kertas. Bahan ini dapat dilapisi

dan dilaminasi dengan berbagai macam bahan yang bersifat melindungi seperti

plastik dan lilin.

- Glassine dan greaseproof papers, dapat digunakan secara polos, dicetak,

dipernis, diberi lilin, dibentuk, maupun dilaminasi. Bahan ini kedap air, uap air,

bau, dan sesuatu yang berminyak. Bahan ini biasanya digunakan untuk kantong,

tas, sekat, amplop, alas cupcake, dan makanan lainnya. 85% penggunaan kertas

ini untuk kemasan makanan.

- Perchment papers, kertas yang dibuat dengan menenggelamkan lembaran kertas

kedalam sulfuric acid. Kertas ini tebal, transparan, bebas serat, tahan air dan

minyak. Bahan ini cocok untuk digunakan sebagai kemasan produk yang

mengandung minyak dan air seperti: mentega, ikan, dan sayuran.

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

19 Universitas Kristen Petra

- Tissue, yang digunakan sebagai pembungkus dalam. Namun juga dapat

digunakan untuk membungkus rangkaian bunga, bahan untuk membuat craft,

atau untuk industri makanan. Ciri-ciri kertas ini adalah tipis, kuat, tembus

pandang, coated, dan acid free. Kertas ini tersedia dalam warna putih, pastel,

dan metalik.

- Sulfites dan chromecoats, biasanya digunakan untuk printing, labeling, dan

kemasan dekoratif. Jenis kertas ini memiliki dua tipe: dull finishing (coated dan

uncoated) dan glossy finishing. Biasanya digunakan untuk membungkus kotak

atau hadiah dengan emboss.

- Foils, lembaran logam tipis yang mudah dirobek. Bahan ini dibuat dengan

melaminasi metal foil dengan teknik gravure, yaitu kertas printing dari bubuk

metalik dan lacquers. Foil yang biasanya digunakan untuk membungkus

makanan adalah aluminium foil yang kedap air dan udara.

- Specially papers, bahan yang bertekstur, ber-glitter, dan mengkilap. Biasanya

digunakan untuk membungkus kotak dan kado yang mewah.

b. Kardus

Kardus merupakan lembaran yang terbuat dari kayu murni atau kertas

daur ulang. Kardus biasa digunakan sebagai bahan desain kemasan karena

fungsional, murah, dan dapat didaur ulang. Kardus secara umum mememiliki

variasi sebagai berikut :

- SBS (Solid Bleached Sulfate), dibuat dengan kandungan utama beberapa serat

murni yang diputihkan. Kardus jenis ini adalah yang paling mahal karena

memiliki kualitas yang baik. Dilapisi dengan tanah liat agar permukaan cetak

putih premium solid. Biasa digunakan untuk kemasan makanan, produk susu,

kosmetik, obat-obatan, serta produk farmasi.

- SUS (Solid Unbleached Sulfate), dibuat dengan kandungan utama beberapa

serat murni yang tidak dapat di putihkan. Kardus kraft alami ini tersedia dalam

bentuk permukaan yang dilapisi maupun tidak dilapisi. Kekuatan material ini

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

20 Universitas Kristen Petra

menjadikannya pilihan umum bagi kemasan minuman, produk hardware, dan

peralatan kantor.

- Daur Ulang (Recycled), material menggunakan bahan daur ulang dan terdapat

jenis yang dilapisi serta tanpa dilapisi. Yang tanpa dilapisi digunakan untuk

tabung komposit dan drum serat, sedangkan yang dilapisi untuk kemasan

makanan kering serta barang peralatan rumah tangga seperti kertas dan deterjen

bubuk.

- Plain Chipboard (Shirtboard), terbuat dari kertas limbah berwarna abu-abu

atau sawo matang. Digunakan untuk kotak jadi, karton lipat, karton pada

bagian belakang kemasan blister, kemasan murah, serta kemaan yang tidak

terlihat di rak etalase. Biasanya tidak cocok untuk dicetak langsung.

c. Kardus Gelombang (Corrugated Paperboard)

Terdiri dari kardus gelombang sebagai medium yang dilapisi dan disisipkan

pada lapisan kardus yang rata. Menurut dindingnya kardus ini terbagi menjadi

tiga: yaitu muka tunggal (single faced) yang bergelombang di satu sisi dan rata

di sisi lainnya; berdinding tunggal (single walled); dan dua muka (double

faced) yang merupakan kardus gelombang di tengah-tengah dan dilapisi kardus

rata di kedua sisinya.

Kardus berdinding tunggal, ganda, maupun rangkap tiga biasa ditemukan

pada kemasan bagian luar yang digunakan untuk pengiriman. Sedangkan

kardus gelombang hanya untuk mengemas produk yang mudah pecah dan

sebagai penyokong produk atau kemasan sekunder.

d. Karton Lipat

Merupakan karton yang didesain dengan konstruksi selembar karton yang

di-press, dan kemudian dilindas dengan alur tertentu untuk dilipat, di-staples,

atau dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur. Dan semua tindasan,

potongan, garis alur yang mendefinisikan setiap panel dan alur torehan lem

untuk menyatukan karton. Pola dapat termasuk detail lain tindasan pada bagian

dalam bentuk struktur atau potongan parsial yang menambah fungsi karton.

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

21 Universitas Kristen Petra

e. Kotak Jadi

Kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan

bawahnya. Umumnya kotak jadi dibuat dari kardus yang berat atau papan yang

terbuat dari serpihan kayu (chipboard) dan dilaminasi dengan kertas dekoratif,

material dekoratif lainnya yang menutup keseluruhan bagian luar dan tepi

kotak. Biasa digunakan untuk kosmetik, permen, perhiasan, dan produk kelas

atas lainnya. Strukturnya yang rumit juga memberikan kesan mewah dan dapat

menambah daya tarik visual produk.

f. Canister

Gulungan spiral kardus yang membentuk silinder dan diproduksi daam

berbagai variasi tebal dan panjang. Canister kelas bawah umumnya merupakan

kardus polos, contohnya untuk gulungan pada kertas tisu. Sedangkan canister

kelas atas sering digunakan untuk struktur premium pada kosmetik, pakaian

dalam, produk mewah, makanan dan minuman keras.

g. Plastik

Terdapat berbagai variasi plastik yang menawarkan kualitas dan properti

yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Variasi plastik tersebut dapat

kaku atau fleksibel, bening, putih, atau berwarna, transparan atau tiak tembus

cahaya dan dapat dicetak kedalam berbagai bentuk dan ukuran yang berbeda-

beda. Jenis-jenis plastik yang biasa digunakan antara lain :

- Low-density polyethylene (LDPE), digunakan untuk kontainer dan tas untuk

makanan dan pakaian, dalam bentuk film pembungkus yang disusun atau

direnggangkan.

- High-density polyethylene (HDPE), yang kaku dan opaque, digunakan untuk

kemasan susu, deterjen, cairan pembersih rumah tangga, produk perawatan

pribadi, dan botol kosmetik.

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

22 Universitas Kristen Petra

- Poly ethylene terephtalete (PET), adalah plastik bening seperti kaca dan

digunakan untuk produk air dan minuman berkarbonasi; makanan seperti

mustard, selai kacang, minyak, dan sirup; kantung makanan dan produk

kesehatan.

- Polypropylene, digunakan untuk botol, tutup botol dan pembungkus yang tahan

kelembapan.

- Polystyrene (PS), diproduksi dalam berbagai bentuk. Kristal polystyrene

digunakan untuk membuat kotak CD dan botol-botol pil. Dengan

pengaplikasian panas dan tekanan, polystyrene ini menjadi tahan banting dan

digunakan sebagai kontainer produk susu. Foamed polystyrene digunakan

untuk membuat gelas, pengemas telur dan baki daging.

h. Kemasan Blister

Kemasan ini merupakan jenis lain dari plastik kaku. Strukturnya dibentuk

dalam suhu dan tekanan tinggi, dan ditempatkan di depan produk sehingga

memungkinkan produk tersebut terlihat melalui plastik transparan. Blister

sering direkatkan ke kardus bagian belakang dan dicetak dengan desain grafis

kemasan. Umumnya kemasan digunakan untuk produk mainan, baterai,

elektronik dan produk perawatan pribadi.

i. Kaca

Kemasan kaca memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang sangat beragam

dan merupakan struktur umum bagi hampir semua kategoti produk konsumsi.

Kaca dapat dicetak menjadi bentuk yang beraneka ragam dengan bagian

bukaan dan ornamen emboss yang bervariasi, dengan pelengkap lainnya yang

dapat meningkatkan daya tarik secara utuh. Secara ilmiah, sifat kaca adalah

inert yang berarti tak bereaksi dengan isi produk. Oleh karena itu, kaca lebih

sesuai untuk beberapa produk makanan serta obat-obatan.

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

23 Universitas Kristen Petra

j. Logam

Terbuat dari timah, aluminium dan baja. Ketersediaan bahan baku produksi

telah membuat logam menjadi material berbiaya rendah. Makanan hasil olahan,

aerosol, cat, bahan kimia dan produk-produk otomotif adalah beberapa produk

konsumsi umum yang menggunakan kaleng atau botol baja. Aluminium sering

digunakan untuk produk minuman berkarbonasi dan produk kesehatan atau

kecantikan. Aluminium foil digunakan untuk produk bakery, daging dan

makanan siap saji.

k. Kaleng

Kemasan kaleng logam saat ini diberi lapisan agar produk tidak dapat

berinteraksi atau bereaksi langsung dengan material kemasannya. Kaleng ini

merupakan bahan yang kuat, hemat ruang, dan dapat didaur ulang. Karena

bahan bakunya merupakan logam yang mudah didapat maka biaya yang

dibutuhkan sangat rendah. Umumnya kaleng digunakan untuk produk makanan

dan minuman berkarbonasi.

l. Tube

Umumnya digunakan sebagai kemasan produk perbaikan rumah seperti

lem, obat-obatan, kesehatan, kecantikan seperti pelumas dan krim. Seperti

halnya kaleng, tube diberi lapisan agar produk tidak dapat berinteraksi atau

bereaksi langsung dengan material kemasannya. Oleh karena itu tube dapat

melindungi produk secara efektif namun tetap ringan.

m. Kemasan Fleksibel

Mencakup beragam struktur dan material atau kombinasi dari beberapa

material. Umumnya kemasan ini menggunakan kertas dan plasik yang tidak

kaku. Bentuk fleksibel yang umum dijumpai adalah tas, kantung, tabung, dan

pembungkus yang terbuat dari film.

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

24 Universitas Kristen Petra

2.2. Kriteria Penilaian Kemasan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah kemasan, terutama

(Nitisemito, 1986; Wirya, 1999; Klimchuk & Krasovec, 2007) :

a. Faktor Pengamanan

Kemasan berfungsi sebagai wadah yang melindungi produk terhadap berbagai

kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang. Bila

produk terjamin aman maka kepercayaan konsumen pun meningkat dan penjualan

menjadi lebih lancar.

b. Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga

biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. Dapat dilakukan penggantian material

atau struktur inovatif yang dapat mengurangi biaya, ramah lingkungan serta

meningkatkan fungsionalitas.

c. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi kemasan menerangkan dan mencerminkan produk,

citra merek, dan juga bagian dari produksi dengan pertimbangan mudah dilihat,

dipahami dan diingat.

d. Faktor Ergonomi

Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka dan mudah

diambil sangatlah penting. Pertimbangan ini selain mempengaruhi bentuk dari

kemasan itu sendiri juga mempengaruhi kenyamanan pemakai produk atau

konsumen. Bentuk serta ukuran kemasan yang tepat pun harus

mempertimbangkan kategori dan sifat dari produk.

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

25 Universitas Kristen Petra

e. Faktor Estetika

Keindahan pada kemasan merupakan daya tarik visual yang mencakup

pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, tata

letak atau layout, dan maskot. Tujuannya adalah untuk mencapai mutu daya tarik

visual secara optimal dan menambah nilai produk.

f. Faktor Identitas

Secara keseluruhan kemasan harus berbeda dengan kemasan kompetitor lain,

harus dapat menampilkan keunikan yang memperkuat keseragaman dalam kesatuan

merek produk serta memperkuat perbedaan dengan kompetitor.

2.3. Data Produk

2.3.1. Jenis Produk

Jenis produk untuk perancangan kemasan ini merupakan produk makanan

yang berwujud, dapat dilihat, dirasakan, disimpan, dipindahkan serta disentuh.

Berdasarkan aspek daya tahannya, produk Lucy Deli merupakan produk yang tidak

tahan lama (nondurable goods). Berdasarkan tujuan konsumsinya, produk Lucy

Deli merupakan produk konsumsi (consumer’s goods) yang dapat dikonsumsi

secara langsung tanpa melalui proses lebih lanjut.

2.3.2. Merek/Brandname

Toko Kue Lucy Deli adalah sebuah toko kue yang terletak di Bukit Darmo

Golf R-27, Surabaya. Telah berdiri sejak tahun 2009 hingga sekarang dan dikelola

oleh Lucy Handoyo selaku pemilik dan pengurus. Produk Lucy Deli oleh Lucy

Handoyo sendiri bermacam-macam, mulai dari roti, cake, pastry, chiffon dan yang

paling baru adalah fruit salad dan macaron. Sistem pembeliannya ada yang

langsung tersedia di tokonya dan ada yang harus memesan terlebih dahulu.

2.3.3. Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP, dan Positioning

2.3.3.1.Spesifikasi Produk

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

26 Universitas Kristen Petra

Produk dari toko kue Lucy Deli yang diangkat pada perancangan kemasan

ini antara lain :

a. Cake

Gambar 2.1 Produk cake Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : Fruit cake, birthday cake, chocolate cake

Ukuran : diameter 22 cm – 24 cm

Harga : Rp 180.000,00 – Rp 300.000,00

Kemasan : box duplex

b. Chiffon

Gambar 2.2 Produk chiffon Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : Vanilla, pandan, chocolate

Ukuran : diameter 22 cm

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

27 Universitas Kristen Petra

Harga : Rp 40.000,00 – Rp 60.000,00

Kemasan : box duplex

c. Roti

Gambar 2.3 Produk roti Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : Roti cokelat, keju, pisang keju, pisang cokelat, sosis, daging

Ukuran : bervariasi

Harga : Rp 8.000,00 – Rp 20.000,00

Kemasan : Plastik bening dengan label

d. Pastry

Gambar 2.4 Produk pastry Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : Horn pastry, kue soes, pastry stick

Ukuran : bervariasi

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

28 Universitas Kristen Petra

Harga : Rp5.000,00 – Rp 18.000,00

Kemasan : box duplex

e. Jelly Fruit Salad

Gambar 2.5 Produk jelly fruit salad Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : hanya memiliki satu macam

Ukuran : diameter 9 cm

Harga : Rp25.000,00

Kemasan : mangkuk plastik dengan label

f. Macaron

Gambar 2.6 Produk macaron Lucy Deli Sumber : dokumentasi pribadi

Varian : Strawberry, coffee, rose, green tea, chocolate

Ukuran : diameter 5 cm, tebal 3 cm

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

29 Universitas Kristen Petra

Harga : Rp8.000,00

Kemasan : plastik bening dengan sablon logo

2.3.3.2.Diferensiasi

Produk dari Lucy Deli ini tidak banyak berbeda dengan toko kue dan

pastry lainnya. Yang berbeda adalah ukuran beberapa produk yang lebih besar

dengan harga yang serupa. Produk dibuat sendiri oleh pemilik toko dan rasa serta

bentuk dapat disesuaikan dengan selera konsumen sesuai dengan pesanannya.

Kesegaran produk juga terjamin karena produk hanya akan dibuat saat konsumen

telah menetapkan pesanan yang diinginkannya, sehingga rasa kue pun dapat tetap

terjaga dan fresh saat sampai di tangan konsumen. Bahan-bahan yang digunakan

pun berkualitas impor.

2.3.3.3.USP

USP dari Toko Kue Lucy Deli adalah produk eksklusif dibuat sendiri oleh

pemilik toko sehingga rasa serta bentuk dapat disesuaikan dengan selera konsumen

sesuai dengan pesanannya. Bahan-bahan yang digunakan pun berkualitas impor

sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk.

2.3.3.4.Positioning

Menurut Kotler (1997), ada beberapa cara product positioning yang dapat

dilakukan dalam memasarkan produknya, antara lain penentuan posisi menurut

atribut, manfaat, penggunaan, pemakai, pesaing, kategori produk, dan harga atau

kualitas. Toko Kue Lucy Deli menggunakan penentuan posisi menurut manfaat,

yaitu sebagai toko yang menjual kue homemade exclusive yang dapat disesuaikan

dengan keinginan konsumen dan fresh.

2.3.3.5.Brand Essence

• Function = - Tangible = toko kue homemade

- Intangible = kue yang enak dan spesial

• Personality = spesial, segar

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

30 Universitas Kristen Petra

• Positioning = positioning menurut manfaat, yaitu sebagai toko yang

menjual kue homemade exclusive yang dapat disesuaikan dengan

keinginan konsumen dan fresh

• Diferensiasi = ukuran produk lebih besar, eksklusif, segar

• Source of Authority = bahan impor

Brand Essence = toko kue homemade yang exclusive dan fresh

2.3.4. Konsumen

- Geografis : Hidup di Surabaya

- Psikografis : Mengutamakan gaya hidup, modern, mengikuti trend, memiliki

minat terhadap kue, roti, dan dessert.

- Demografis :

SES : A – B (menengah ke atas)

Gender : Pria dan Wanita

Usia : Pembeli antara 25 – 40 tahun

- Behavioral :

• Membeli untuk dikonsumsi langsung atau dibawa pulang

• Dikonsumsi sendiri, bersama keluarga, atau untuk event-event tertentu

(ulang tahun, anniversary)

• Cake & chiffon, harus pesan 1-2 hari sebelumnya, untuk dimakan

bersama keluarga di rumah atau untuk ulang tahun, anniversary,

terkadang tidak langsung habis dan disimpan di lemari es

• Macaron, tersedia di toko, dimakan di rumah, untuk konsumsi sendiri

atau bersama anak, biasa langsung beli banyak (kelipatan 4), sekali

makan langsung habis tapi terkadang tidak langsung habis dan

disimpan di lemari es

• Pastry & roti, tersedia di toko, dapat dimakan selama perjalanan atau

di rumah, jumlah yang dibeli tidak tentu, biasanya sekali makan

langsung habis

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

31 Universitas Kristen Petra

• Jelly fruit salad, tersedia di toko, dimakan di rumah, untuk konsumsi

sendiri atau bersama anak, jumlah yang dibeli kelipatan 2, biasanya

sekali makan langsung habis

• Secara umum, konsumen tidak memiliki pola dalam membeli produk

(random) dan membeli sesuka hati.

2.3.5. Wilayah Pemasaran

Toko Kue Lucy Deli terletak di Bukit Darmo Golf R-27, Surabaya, sehingga

produk Lucy Deli ini hanya dijual di wilayah Surabaya, terutama Surabaya Barat.

2.3.6. Sistem Pemasaran

Lucy Deli mempromosikan produk-produknya melalui word of mouth

dengan memberi tester sekaligus menanyakan komentar tentang produk kepada

teman-teman dan kenalan (orang tua siswa sekolah). Selain sebagai masukan untuk

cita rasa produk, dengan cara ini dengan sendirinya teman-teman serta kenalan pun

menceritakan dan mempromosikan produk Lucy Deli ke orang lain.

Sistem pembeliannya ada yang langsung tersedia di tokonya dan ada yang

harus memesan terlebih dahulu. Untuk produk roti, pastry, fruit salad dan macaron

dapat dibeli langsung di toko, di samping itu untuk produk cake dan chiffon harus

memesan terlebih dahulu.

2.4. Data Produk Kompetitor

2.4.1. Marilyn’s Cake

2.4.1.1.Jenis Produk Marilyn’s Cake

Jenis produk Marilyn’s Cake merupakan produk makanan yang berwujud,

dapat dilihat, dirasakan, disimpan, dipindahkan serta disentuh. Berdasarkan aspek

daya tahannya, produk Marilyn’s Cake merupakan produk yang tidak tahan lama

(nondurable goods). Berdasarkan tujuan konsumsinya, produk Marilyn’s Cake

merupakan produk konsumsi (consumer’s goods) yang dapat dikonsumsi secara

langsung tanpa melalui proses lebih lanjut.

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

32 Universitas Kristen Petra

2.4.1.2.Merek / Brandname Marilyn’s Cake

Marilyn’s Cake adalah sebuah toko homemade cake di Surabaya yang

memproduksi berbagai macam jenis cake dan pastry. Produk-produk dari Marilyn’s

Cake merupakan produk yang terbuat dari bahan premium yang menjadikannya

sangat terjamin kualitas dan rasanya, selain itu produk Marilyn’s Cake juga

merupakan produk yang rendah gula sehingga dapat menjadi pilihan khususnya

bagi masyarakat modern yang peduli akan kesehatan.

2.4.1.3.Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP, dan Positioning Marilyn’s Cake

1. Spesifikasi Produk

Produk dari toko kue Marilyn’s Cake lain :

• Cake

Gambar 2.7 Produk cake Marilyn’s Cake Sumber : Facebook Marilyn’s Cake

Varian : chocolate, vanilla, cheesecake, red velvet, rainbow

Ukuran : diameter 20 cm

Harga : Rp 270.000,00 – Rp 350.000,00

Kemasan : box duplex

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

33 Universitas Kristen Petra

• Mille Crepes

Gambar 2.8 Produk mille crepes Marilyn’s Cake Sumber : Facebook Marilyn’s Cake

Varian : chocolate, vanilla, oreo,milo

Ukuran : diameter 10 cm

Harga : Rp 285.000,00

Kemasan : box duplex

• Macaron

Gambar 2.9 Produk macaron Marilyn’s Cake Sumber : Facebook Marilyn’s Cake

Varian : chocolate, vanilla, strawberry, green tea

Harga : Rp 12.000,00 /pc

Kemasan : box duplex dengan mika pada bagian atas

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

34 Universitas Kristen Petra

• Eclair

Harga : Rp 8.000,00

Kemasan : box duplex

• Cupcake

Harga : Rp 15.000,00

Kemasan : box duplex

2. Diferensiasi

Produk-produk dari Marilyn’s Cake ini merupakan produk yang berkualitas

tinggi yang sangat terjamin kehigienisannya dan tidak kalah secara rasa jika

dibandingkan dengan produk cake yang ditawarkan oleh toko-toko lainnya.

Ditambah lagi, produknya rendah gula, mulai dari bahan dasar hingga

penggunaan gula pada proses pembuatannya cukup sedikit sehingga menjadikan

produk-produknya lebih sehat karena tidak mengandung gula berlebih.

3. USP

Produk dari Marilyn’s Cake ini rendah gula, mulai dari bahan dasar hingga

penggunaan gula pada proses pembuatannya cukup sedikit sehingga menjadikan

produk-produknya lebih sehat karena tidak mengandung gula berlebih.

4. Positioning

Marilyn’s Cake merupakan homemade cake berkualitas tinggi dan low

sugar yang dapat dinikmati kapan saja dengan harga yang terjangkau.

2.4.1.4.Konsumen Marilyn’s Cake

- Geografis : Hidup di Surabaya

- Psikografis : Mengutamakan gaya hidup, modern, mengikuti trend, peduli

kesehatan, memiliki minat terhadap kue, roti, dan dessert.

- Demografis :

SES : A – B (menengah ke atas)

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

35 Universitas Kristen Petra

Gender : Pria dan Wanita

Usia : Pembeli antara 18 – 35 tahun

- Behavioral : Membeli untuk dikonsumsi langsung atau dibawa pulang,

dikonsumsi sendiri, bersama keluarga.

2.4.1.5.Wilayah Pemasaran Marilyn’s Cake

Toko Kue Marilyn’s Cake terletak di Jalan Mojo Klanggru Wetan

Surabaya. Sehingga wilayah pemasaran produk Marilyn’s Cake ini adalah wilayah

Surabaya.

2.4.1.6.Sistem Pemasaran Marilyn’s Cake

Marilyn’s Cake mempromosikan produk-produknya melalui word of mouth.

Selain itu Marilyn’s Cake juga memiliki page Facebook untuk mempromosikan

produk, diskon dan event yang diadakan. Untuk pembelian produk, konsumen dapat

langsung membeli produk yang tersedia di toko ataupun delivery ke rumah.

2.4.2. De Melly’s Homemade Bakery

2.4.2.1.Jenis Produk De Melly’s Homemade Bakery

Jenis produk De Melly’s Homemade Bakery merupakan produk makanan

yang berwujud, dapat dilihat, dirasakan, disimpan, dipindahkan serta disentuh.

Berdasarkan aspek daya tahannya, produk De Melly’s Homemade Bakery

merupakan produk yang tidak tahan lama (nondurable goods). Berdasarkan tujuan

konsumsinya, produk De Melly’s Homemade Bakery merupakan produk konsumsi

(consumer’s goods) yang dapat dikonsumsi secara langsung tanpa melalui proses

lebih lanjut.

2.4.2.2.Merek / Brandname De Melly’s Homemade Bakery

De Melly’s Homemade Bakery adalah adalah sebuah homemade bakery di

Surabaya yang memproduksi berbagai macam jenis roti dan dessert.

2.4.2.3.Spesifikasi Produk, Diferensiasi, USP, dan Positioning De Melly’s

Homemade Bakery

1. Spesifikasi Produk

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

36 Universitas Kristen Petra

De Melly’s Homemade Bakery menjual berbagai macam produk antara lain :

• Roti

Gambar 2.10 Produk Roti De Melly’s Homemade Bakery Sumber : Instagram De Melly’s Homemade Bakery

Varian : Roti sobek, donat, pan bread, savory

Harga : Rp 5.000,00 – Rp 20.000,00

Kemasan : plastik bening dengan sablon logo, kemasan box duplex

• Donat Mini

Gambar 2.11 Produk Donat Mini De Melly’s Homemade Bakery Sumber : Instagram De Melly’s Homemade Bakery

Harga : Rp 20.000,00 / box isi 8

Kemasan : box duplex

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

37 Universitas Kristen Petra

• Roll Cake

Gambar 2.12 Produk Roll Cake De Melly’s Homemade Bakery Sumber : Instagram De Melly’s Homemade Bakery

Varian : chocolate, vanilla, pandan

Kemasan : box duplex

Harga : Rp 25.000,00 – Rp 35.000,00

• Brownies

Gambar 2.13 Produk Brownies De Melly’s Homemade Bakery Sumber : Instagram De Melly’s Homemade Bakery

Harga : Rp 45.000,00

Kemasan : box duplex

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

38 Universitas Kristen Petra

2. Diferensiasi

De Melly’s Homemade Bakery merupakan bakery yang terus berinovasi

memproduksi produk yang bervariasi, sehat dan bebas bahan pengawet sehingga

aman dikonsumsi seluruh anggota keluarga.

3. USP

De Melly’s Homemade Bakery memproduksi produk-produknya dengan

teknik tradisional, mengutamakan kebersihan dan tekstur kelembutan produk

yang disukai semua anggota keluarga.

4. Positioning

De Melly’s Homemade Bakery sebagai toko mengutamakan konsep keluarga

dengan menjual family bread yang menemani keluarga saat berkumpul.

2.4.2.4.Konsumen De Melly’s Homemade Bakery

- Geografis : Hidup di Surabaya

- Psikografis : Mengutamakan keluarga, modern, mengikuti trend, memiliki

minat terhadap kue, roti, dan dessert.

- Demografis :

SES : A – B (menengah ke atas)

Gender : Pria dan Wanita

Usia : Pembeli antara 25 – 40 tahun

- Behavioral : Membeli untuk dikonsumsi langsung atau dibawa pulang,

dikonsumsi sendiri, bersama keluarga.

2.4.2.5.Wilayah Pemasaran De Melly’s Homemade Bakery

Toko De Melly’s Homemade Bakery terletak di Jalan Dharmahusada

Surabaya. Sehingga wilayah pemasaran produk De Melly’s Homemade Bakery ini

adalah wilayah Surabaya.

2.4.2.6.Sistem Pemasaran De Melly’s Homemade Bakery

De Melly’s Homemade Bakery mempromosikan produknya lewat word of

mouth. Selain itu De Melly’s Homemade Bakery juga memiliki page Facebook dan

akun Instagram untuk mempromosikan produk, diskon dan event yang diadakan.

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

39 Universitas Kristen Petra

Untuk pembelian produk, konsumen dapat langsung membeli produk yang tersedia

di toko.

2.5. Analisis Data

SWOT Lucy Deli

Strength :

- Cake dan chiffon dapat dipesan sesuai keinginan konsumen

- Macaron lebih murah dan lebih besar dari kompetitor lainnya

- Jelly fruit salad unik yang belum dimiliki kompetitor lainnya

Weakness :

- Toko terletak dekat perumahan sehingga tidak setiap orang tahu lokasinya

- Promosi hanya sebatas word of mouth

- Kemasan tiap produk tidak konsisten

- Beberapa jenis produk disamakan kemasannya sehingga kurang menjamin

keamanan produk

- Beberapa produk tidak selalu tersedia di toko

- Belum memiliki akun medsos sendiri

Opportunity :

- Toko dapat ditambah tempat untuk makan, sejenis kafe

Threat :

- Terdapat banyak kompetitor yang memiliki produk sejenis

- Tidak mudah dikenali khalayak karena tidak ada akun khusus media sosial

untuk Lucy Deli

2.5.1. Analisis Tujuan Brand Positioning

Lucy Deli membangun brand positioning sebagai toko yang menjual kue

homemade exclusive yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen dan

fresh. Dengan menanamkannya ke benak konsumen, Lucy Deli selalu berusaha

untuk menghasilkan berbagai varian rasa maupun tampilan produk, terutama cake.

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

40 Universitas Kristen Petra

Didukung bahan-bahan dengan kualitas impor, tanpa menggunakan

pengawet berlebih, dapat membangun kepercayaan konsumen ketika

mengonsumsinya, bahwa produk Lucy Deli aman untuk dikonsumsi, sehingga pada

akhirnya akan dicapai kepuasan konsumen.

2.5.2. Analisis Kategori Produk

Produk yang menjadi objek perancangan ini adalah roti, cake, pastry, chiffon,

fruit salad dan macaron. Produk-produk ini digolongkan dalam merupakan produk

makanan yang berwujud, dapat dilihat, dirasakan, disimpan, dipindahkan serta

disentuh. Berdasarkan aspek daya tahannya, produk Lucy Deli merupakan produk

yang tidak tahan lama (nondurable goods) karena tidak menggunakan bahan kimia

pengawet. Berdasarkan tujuan konsumsinya, produk Lucy Deli merupakan produk

konsumsi (consumer’s goods) yang dapat dikonsumsi secara langsung tanpa

melalui proses lebih lanjut.

2.5.3. Analisis Kompetitor

Analisis menggunakan metode analisis SWOT dengan membandingkan

antara faktor internal (Strenght, Weakness) dengan faktor eksternal (Opportunity,

Threats). Analisis SWOT ini meliputi analisis dari keunggulan produk (Strenght),

kelemahan produk (Weakness), peluang atau kesempatan produk dalam dunia

bisnis (Opportunity), dan ancaman atau hambatan dari luar (Threat).

a. Marilyn’s Cake

Strength :

- Produk-produk rendah gula sehingga lebih sehat dikonsumsi

- Kemasannya konsisten dan dapat melindungi produk dengan baik

- Memiliki akun Facebook

- Memiliki sistem delivery sehingga memudahkan konsumen untuk memesan

tanpa mengunjungi toko

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

41 Universitas Kristen Petra

Weakness :

- Harga cenderung mahal

- Kemasan tidak terdapat identitas toko

- Belum banyak diketahui masyarakat

Opportunity :

- Website dalam proses pengerjaan dan dapat dimanfaatkan untuk informasi

dan promosi produk

- Cake yang low sugar cocok sebagai dessert untuk gaya hidup sehat

Threat :

- Persaingan ketat disebabkan banyak usaha homemade dengan harga yang

lebih murah

b. De Melly’s Homemade Bakery

Strength :

- Tekstur produknya lembut

- Memiliki akun Instagram dan akun Facebook yang aktif untuk promosi

- Kemasan tiap produk konsisten dan menarik

Weakness :

- Beberapa kemasan kurang dapat menjamin keamanan produknya

Opportunity :

- Masih dapat melakukan inovasi untuk produk-produknya

Threat :

- Penjualan dapat menurun karena terdapat kompetitor lainnya dengan produk

yang sejenis dengan harga lebih murah

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

42 Universitas Kristen Petra

2.5.4. Analisis Fitur Kemasan (VIEW)

Untuk memudahkan menganalisis kemasan Lucy Deli, maka digunakanlah

metode analisis VIEW yang meliputi beberapa aspek antara lain visibility,

information, emotional appeal, dan workability.

• Visibility

- Material kemasan dari produk Lucy Deli berupa box duplex tebal dan plastik

bening yang dicetak dengan teknik offset

- Ukuran kemasan roti 10 x 10 cm, cake 22 x 22 cm, dan pastry 10 x 24 cm

- Ukuran mangkuk plastik fruit salad diameter 9 cm

- Box duplex menggunakan warna gold dan maroon yang memberi kesan

elegan

- Jenis huruf yang digunakan adalah sans serif untuk informasi kontak dan

alamat toko

- Tata letak logo diletakkan pada sisi atas box dan plastik bening, dan

keterangan kontak serta alamat toko pada bagian bawah logo

• Information

Informasi pada kemasan plastik maupun box duplex tergolong standar

dengan mencantumkan logo, tagline, alamat, dan nomor telepon dari Lucy

Deli.

• Emotional appeal

Daya tarik pada kemasan box duplex maupun plastik bening kurang,

meskipun sudah memiliki desain sendiri, dan image yang ditonjolkan

berbeda dengan yang diinginkan.

• Workability

- Kemasan box dan mangkuk plastik kurang memudahkan untuk membawa

produk karena masih membutuhkan kantung plastik untuk membawa

produknya

- Box duplex berbahan tebal sehingga dapat menjamin keamanan produk saat

dibawa

- Kemasan plastik bening tidak melindungi produk dengan baik, terutama

produk macaron sehingga mudah remuk

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Studi Literatur ...

43 Universitas Kristen Petra

2.5.5. Kesimpulan Analisis

Lucy Deli dengan dua kompetitor lainnya, Marilyn’s Cake dan De Melly’s

Homemade Bakery masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, baik

dalam bidang produk, produksi, pengemasan, promosi, maupun penjualan.

Persamaan yang dimiliki ketiga bisnis ini menjual jenis produk yang sama, produk

makanan yang berwujud, dapat dilihat, dirasakan, disimpan, dipindahkan serta

disentuh, produk yang tidak tahan lama (nondurable goods) yang dapat dikonsumsi

secara langsung tanpa melalui proses lebih lanjut. Varian produk juga mirip, dari

cake, pastry, roti, dan beragam dessert. Konsumen juga sebagian besar sama, yaitu

masyarakat kalangan menengah ke atas yang hidup di Surabaya, yang

mengutamakan gaya hidup, modern, mengikuti trend, memiliki minat terhadap kue,

roti, dan dessert.

Salah satu perbedaan yang paling menonjol dari Lucy Deli dengan kedua

kompetitornya adalah dalam bidang kemasan. Kemasan dari Lucy Deli pun masih

kurang konsisten, beberapa jenis produk disamakan kemasannya sehingga kurang

menjamin keamanan produk. Kemasan dari Marilyn’s Cake konsisten untuk tiap

produknya dan dapat menjamin keamanan produk, namun visualnya kurang

menarik dan tidak terdapat identitas toko. Sedangkan kemasan dari De Melly’s

Homemade Bakery tampak menarik dan konsisten untuk tiap produknya namun

kurang menjamin keamanan produk.

Berdasarkan hasil studi literatur dan analisis Lucy Deli beserta kedua

kompetitor, diperlukan pembaharuan kemasan untuk produk Lucy Deli. Struktur

kemasan yang baru harus mampu melindungi dan menjamin keamanan sesuai sifat

produk. Dengan elemen visual kemasan menarik yang dapat menunjukkan image

yang sesuai, serta menonjolkan positioning sebagai toko kue homemade exclusive

yang dapat disesuaikan dengan keinginan konsumen dan fresh. Selain menarik

secara visual, juga tetap memperhatikan aspek ergonomi yang memudahkan untuk

membawa dan membuka kemasan. Dengan desain kemasan yang konsisten,

kemasan juga dapat menjadi sarana promosi yang kemudian dapat meningkatkan

penjualan Toko Kue Lucy Deli.