2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

32
13 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Teori Tentang Logo Logo atau symbol merupakan penyederhanaan grafis dari benda-benda alam, sehingga ingatan seseorang kepadanya dengan sendirinya distimuli oleh garis itu dengan ingatan terjadi asosiasi emosionil karena kebiasaan. 1 Dalam membuat suatu logo manusia cenderung untuk kembali pada alam, yaitu dengan menyederhanakan bentuk-bentuk yang ada di alam untuk mewakili suatu kesan yang ingin ditampilkan. Alam kaya akan bentuk-bentuk yang dapat menimbulkan kesan tertentu dan memiliki nilai tertentu. Sedangkan pendapat orang lain mengatakan bahwa “ a logo is a graphic representation of your company’s identity. It is composed of a symbol, illustration, &/ or typography”. 2 Jenis-jenis logo menurut Greg Berryman antara lain: - Symbol Merupakan suatu bentuk grafis tanpa unsur tulisan yang dapat berbentuk Abstrak maupun figur tertentu yang berfungsi sebagai lambang identitas suatu perusahaan. Kelebihan dari symbol ini adalah unik, sederhana, mudah diingat. Sedangkan kelemahannya adalah proses pembuatannya yang relatif mahal, dan semakin susah diingat bila bentuknya kurang baik. - Pictograph Merupakan simbol-simbol yang berorientasi pada komunikasi publik, dapat berupa tanda informasi non verbal yang relatif mudah dipahami. Pictograf memiliki kelebihan karena sudah menjadi bahasa visual yang berlaku secara internasional. Sedangkan kelemahannya dari pictograf adalah dapat disalahartikan sebagai logo identitas yang dapat mengaburkan fungsi informasinya. - Lettermarks Merupakan logo yang dibentuk dengan rekayasa tipografi menggunakan singkatan dari nama sehingga menjadi bentuk identitas suatu perusahaan. 1 Fajar Sidik & Aming Prayitno. Desain Elementer. Yogyakarta: STSRI ASRI. Hal.34. 1981 2 “What is a logo?.” ABC Logo Design. 15 Maret 2004. <http://www.abclogodesign.com/what is a logo. html>

Transcript of 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

13 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DATA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Tentang Logo

Logo atau symbol merupakan penyederhanaan grafis dari benda-benda

alam, sehingga ingatan seseorang kepadanya dengan sendirinya distimuli oleh

garis itu dengan ingatan terjadi asosiasi emosionil karena kebiasaan.1

Dalam membuat suatu logo manusia cenderung untuk kembali pada alam,

yaitu dengan menyederhanakan bentuk-bentuk yang ada di alam untuk mewakili

suatu kesan yang ingin ditampilkan. Alam kaya akan bentuk-bentuk yang dapat

menimbulkan kesan tertentu dan memiliki nilai tertentu. Sedangkan pendapat

orang lain mengatakan bahwa “ a logo is a graphic representation of your

company’s identity. It is composed of a symbol, illustration, &/ or typography”.2

Jenis-jenis logo menurut Greg Berryman antara lain:

- Symbol

Merupakan suatu bentuk grafis tanpa unsur tulisan yang dapat berbentuk

Abstrak maupun figur tertentu yang berfungsi sebagai lambang identitas suatu

perusahaan. Kelebihan dari symbol ini adalah unik, sederhana, mudah diingat.

Sedangkan kelemahannya adalah proses pembuatannya yang relatif mahal, dan

semakin susah diingat bila bentuknya kurang baik.

- Pictograph

Merupakan simbol-simbol yang berorientasi pada komunikasi publik, dapat

berupa tanda informasi non verbal yang relatif mudah dipahami. Pictograf

memiliki kelebihan karena sudah menjadi bahasa visual yang berlaku secara

internasional. Sedangkan kelemahannya dari pictograf adalah dapat

disalahartikan sebagai logo identitas yang dapat mengaburkan fungsi

informasinya.

- Lettermarks

Merupakan logo yang dibentuk dengan rekayasa tipografi menggunakan

singkatan dari nama sehingga menjadi bentuk identitas suatu perusahaan.

1 Fajar Sidik & Aming Prayitno. Desain Elementer. Yogyakarta: STSRI ASRI. Hal.34. 1981 2 “What is a logo?.” ABC Logo Design. 15 Maret 2004. <http://www.abclogodesign.com/what is a logo. html>

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

14

Lettermarks memiliki kelebihan karena mudah dibaca. Sedangkan kelemahannya

adalah persaingan dengan logo sejenis sudah sangat ketat.

- Logos

Disebut juga dengan istilah logotype yang membedakannya dengan

logogram karena penggunaan tipografi sebagai elemen dasarnya. Logotype

memiliki kelebihan karena mudah dikenali sedangkan tingkat keterbacaan yang

mungkin saja sulit dapat menjadi kelemahannya.

- Combination

Logotype yang digabungkan dengan logogram sehingga membentuk satu

kesatuan dengan menggunakan kombinasi dari keduanya, maka logo tersebut

semakin mudah dikenali, unik dan informatif. Namun, tingkat keterbacaannya

menjadi semakin kompleks.

- Trademarks

Semua jenis logo dan simbol yang merupakan identitas yang dilindungi

hukum ataupun sebagai penyampai pesan pada publik.3

Sedangkan dalam bukunya, John Murphy & Michael Rowe menjelaskan

bahwa ada bermacam-macam jenis logo, yaitu:

- Name only logos

Diambil dari suatu nama dengan gaya grafis yang khusus. Memberikan

suatu ketegasan dan pesan langsung.

Contoh : XEROX, Yves Saint Laurent

- Name/symbol logo

Diambil dari bentuk tipografi yang berkarakter, termuat dalam sebentuk

symbol visual sederhana seperti persegi, lingkaran, oval, dan lain-lain.

Contoh : Bayer

- Initial letter logos

Logo yang menggunakan initial dari nama perusahaan.

Contoh : JPS, IBM

3 Greg Berryman. Notes on Graphic Design & Visual Communication. California: William Kaufmann, Inc. 95 First Los Altos. Hal. 8. 1979

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

15

- Pictorial letter logos

Logo yang menggunakan nama produk/organisasi sebagai komponen

penting gaya logonya, sangat khusus, sehingga kalau ditiru, image orang tertentu

akan tertuju pada produk yang asli.

Contoh : Coca cola, Mc Donald, Kodak, Roll Royce

- Associative logo

Logo yang berdiri bebas dan tidak memuat nama perusahaan, tetapi

mempunyai asosiasi langsung terhadap aktivitas perusahaan.

Contoh : BMW, Mercedes

- Abstract logo

Logo tersebut dapat menimbulkan bermacam-macam kesan, menjaga

originalitas logo.

Contoh : Nike, Citrone, Sanyo

- Allusive logos

Bersifat kiasan, tetapi hubungannya tidak langsung seperti associative logo.4

Agar dapat melaksanakan fungsi-fungsinya, sebuah logo yang baik harus

dapat menarik perhatian dan dapat memberikan suatu penekanan, menampakkan

sesuatu yang tidak biasa dan unik, merefleksikan perusahaan yang bersangkutan,

serta menunjukkan profesionalisme dari perusahaan yang bersangkutan.5

Untuk menempatkan sebuah logo yang menarik tidaklah mudah. Adapun

syarat logo agar tampil lebih menarik adalah:

- Originalitas dan distinctive (khas/unik)

Logo yang unik sangat mudah melekat pada benak khalayak serta lebih

mudah diingat daripada sekedar sebuah nama.

- Legible (mudah dikenali)

Tidak peduli apa yang telah dilakukan oleh perusahaan, tetapi bila

khalalyak tidak memahami logo perusahaan tersebut, maka apa yang telah

dilakukan tidak lagi efektif. Dimanapun akan diletakkan, logo tersebut tetap harus

menyampaikan pesan yang sama.

4 John Murphy & Michael Rowe. How To Design Trademark & Logo. London: Kuarto Publishy.

Hal. 16-25. 1988. 5 http://www. Abclogodesign.com/what_is_a_logo.html

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

16

- Simple (sederhana)

Kesederhanaan membuat sebuah logo menjadi lebih mudah dikenali,

diingat, serta mudah diaplikasikan pada berbagai media.

- Memorable (mudah diingat)

Sebagus apapun logo yang dibuat, bila khalayak sulit untuk mengingatnya,

logo tersebut tetap saja tidak berhasil. Logo yang baik, tidak hanya memberikan

kesan yang sesaat, melainkan memberikan kesan yang akan terus melekat

selamanya dalam benak khalayak.

- Easily associated with the company

Citra yang bagaimana yang ingin dicapai oleh perusahaan. Citra tersebut

harus dapat dipresentasikan melalui logo.

- Easily adaptable for all graphic media

Logo harus mudah diaplikasikan pada berbagai media, baik dalam media

corporate identity maupun dalam media promosi lainnya. Oleh karena itu, bentuk

logo harus sederhana, sehingga mudah diaplikasikan dalam berbagai ukuran. Logo

dapat memberikan daya tarik visual pada berbagai macam perangkat Corporate

Identity perusahaan, dan meningkatkan dampak dari materi promosi.

2.1.2. Teori Tentang Corporate Identity

Sejarah Corporate Identity yang merupakan salah satu aplikasi dari desain

komunikasi visual, tidak terlepas dari sejarah simbol sebagai bentuk paling

sederhana dari Corporate Identity itu sendiri. Manusia telah menggunakan simbol

untuk berkomunikasi sejak jaman purba. Di Eropa, pada abad ke-19 para

pedagang sudah banyak yang menggunakan simbol untuk mengidentifikasikan

perusahaan mereka, produk mereka, maupun jasa yang mereka tawarkan. Di

Amerika bagian barat, pada permulaan abad, logo umum untuk

mengidentifikasikan kepemilikan.

Seiring dengan berjalannya waktu, penggunaan Corporate Identity untuk

mengidentifikasikan suatu perusahaan semakin berkembang, bahkan Corporate

Identity pun berfungsi sebagai pembangun image perusahaan di masyarakat.

Dengan demikian profesi sebagai seorang desainer Corporate Identity pun juga

sangat dibutuhkan.

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

17

Perusahaan desain pertama yang berspesialisasi di bidang trademark

design adalah Lippincott dan Margulies. Perusahaan inilah yang menjadi “trend

setter” dalam desain Corporate Identity untuk berbagai perusahaan besar pada

jaman itu seperti US.Steel dan Chrysler Corporation.6

Ada perbedaan antara Corporate Image dan Corporate Identity. Untuk

memahami perbedaan di antara keduanya tersebut, dapat dilihat dari definisi yang

ada, yaitu:

“the corporate image is the way in which a company is perceived by the public-consumer, competitors, suppliers, the government, and the general public. Corporate Identity, on the other hand, is a symbol that reflects the ways in which the company wants to be perceived. It is the ideal situation, and can be created; where is as image is always earned.”7

Corporate Image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut

dengan mengintepresentasikan mengenai perusahaan yang bersangkutan. Image

dapat berubah secara konsisten seiring dengan perkembangan yang terjadi di

masyarakat, seperti munculnya informasi-informasi baru serta perubahan trend di

masyarakat. Corporate Image yang baik harus memiliki karakteristik sebagai

berikut:

- Strong emotional response

Kekuatan respon masyarakat dapat dibangun melalui Corporate Image

seiring dengan berjalannya waktu. Tentunya, image positif harus dibangun dengan

dukungan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan itu sendiri. Suatu image

yang baik dapat bertahan menghadapi tekanan-tekanan dari para pesaing, serta

akan terus diingat oleh konsumen.

- Apperance of power

Seorang pelanggan membutuhkan perasaan bahwa mereka berurusan

dengan perusahaan yang stabil dan dapat diandalkan pada saat mereka membeli

produk dan jasa/berinvestasi dalam perusahaan tersebut. Untuk itu mereka ingin

merasakan kekuatan dari perusahaan tersebut yang dapat diperolehnya melalui

Corporate Image yang dibangun perusahaan yang bersangkutan.

6 Rose De Neve. The Designer’s Guide to Creating Corporate I.D Systems. Cincinnati, Ohio: North Light Books. Hal. 4. 1992. 7 Veronica Napoles.Op.cit. Hal. 19

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

18

- Sense of experience, confidence, and tradition

Perusahaan yang telah memiliki image yang mantap dapat memperoleh

lebih banyak keuntungan bila dibandingkan dengan perusahaan yang tengah

membangun image-nya dengan image yang mantap tersebut apapun yang

dilakukan oleh perusahaan tetap mendatangkan kepercayaan dari masyarakat.

- Slow process

Membangun sebuah image yang baik tidak semudah membalik telapak

tangan. Hal tersebut memerlukan suatu proses yang panjang, dan tentu saja

memerlukan waktu yang cukup lama.8

2.1.3. Teori Tentang Warna

Menurut Susnne Manheimer, seorang instruktur desain grafis di Institut

Seni di Los Angeles yang mengkhususkan diri pada identitas bisnis kecil

menyatakan:

“Warna tidaklah sekrusial yang dikira, namun pikirkanlah dua kali sebelum memilih warna yang tegas. Biasanya mereka tidak menghasilkan hasil yang baik, dan dapat meningkatkan biaya percetakan. Jika logo tidak terlihat bagus dalam hitam dan putih, ia juga tidak akan terlihat baik dengan panduan warna apapun yang dipilih. Ingatlah bahwa sebuah logo tidak hanya digunakan di website saja, namun juga akan ditempatkan di kartu bisnis, kertas faksimile dan amplop. Gunakan jenis huruf yang bersih dan hilangkan jenis huruf tipis ataupun jenis huruf dengan serif, ataupun kakinya pendek. Mereka tidak akan terlihat bagus, dan jika jenis huruf perlu dikecilkan, akan menyulitkan untuk dibaca.”9

Ada banyak sekali warna sehingga tak terhitung, namun semuanya

merupakan gabungan dari tiga warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru- juga

derajat penggunaan hitam dan putih. Sejalan dengannya adalah hijau, ungu, dan

coklat, warna-warna ini menyusun sejumlah besar mayoritas warna-warna yang

kita lihat di kehidupan sehari-hari: di buku dan majalah, pada kemasan dan piranti

rumah tangga, dan pada pakaian yang kita gunakan. Berikut adalah beberapa

penggunaan dan emosi-emosi yang berkaitan dengan delapan warna yang mudah

dikenali-sebuah titik awal yang sangat berguna dalam rencana penggunaan warna.

8 Frank Jefkins. Periklanan. Jakarta: Penerbit Erlangga, Hal. 296. 1997. 9 "The Logistic of Logos”ABC Logo Desain. 18 Feb. 2004 <http://www.abclogodesain.com/the_logistics_of_logos.html>

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

19

- Merah

Merah adalah warna yang bergairah, warna dari jantung hati dan obor:

warna merah menarik perhatian kita, dan sebenarnya mempercepat laju

metabolisme. Warna merah terkenal bagi kaum muda, warna merah jambu

khususnya sering dikaitkan dengan romansa. Di lain pihak, warna merah pekat

terlihat aristokrat.

- Kuning

Kuning adalah warna yang sangatlah hidup dan bahagia, warna dari sinar

matahari dan bunga dafodil. Karena ia tak henti-hentinya sangat bahagia, kita

cenderung dengan mudahnya cepat bosan dengannya; sebuah apartemen yang

menggunakan cat kuning terang akan selalu mendominasi, namun kuning pucat

akan membuatnya terlihat santai dan terkesan seperti musim semi.

- Hijau

Hijau adalah warna yang damai dan terkesan seperti padang, warna dari

pohon dan rumput. Hijau terang mengingatkan kita akan musim semi dan

kesuburan, namun warna hijau juga warna jamur, racun, dan kecemburuan. Hijau

kelam adalah warna yang ekspresif, dan membawa pikiran kita ke hutan cemara

yang luas dan tenang.

- Biru

Biru adalah warna langit dan laut. Seperti hijau, ia juga memiliki efek

yang menenangkan, namun ia juga cukup bertenaga-warna terkuat paling mudah

dikenali setelah warna merah. Biru muda terlihat muda dan sportif, namun biru

kelam dan biru laut memiliki efek suasana royal dan kaya.

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

20

- Ungu

Ungu adalah warna yang modern, seringkali dikaitkan dengan sesuatu

yang royal. Kita tidak sering melihatnya di alam sekitar, jadi seringkali

menganggapnya sebagai warna buatan, dan kurang dapat menerimanya. Warna

ungu yang lebih terang telah mendominasi mode wanita di tahun-tahun

belakangan.

- Coklat

Coklat adalah warna yang kuat dan subur, seperti tanah, namun warna

coklat juga merupakan warna sedih dan melankolis, seperti dedaunan di musim

gugur atau figur bulan di bulan Oktober. Coklat terang, kecoklatan dan warna

beige pada kain dan piranti rumah tangga memberikan kesan pedesaan, tampilan

alami, namun warna coklat pekat memberikan kesan kayu keras dan kulit yang

mewah.

- Putih

Putih adalah warna kemurnian, keperawanan, ketidak-berdosaan, dan

kedamaian, namun warna putih juga dikaitkan dengan rumah sakit, kesterilan, dan

musim salju. Dikotomi ini juga terlihat pada obyek-obyek piranti rumah tangga

berwarna putih adalah: mereka selain terlihat mahal (seperti keramik tulang) juga

terlihat mudah dibuang (seperti piring kertas).

- Hitam

Hitam adalah warna dari malam dan kematian, dan seringkali dikaitkan

dengan setan (‘ilmu hitam’). Penampilan yang tidak ortodoks ini telah

membuatnya terkenal bagi seniman, namun ia juga dikaitkan dengan kekayaan

dan keeleganan (piranti rumah tangga berwarna hitam cenderung terlihat mahal).10

10 Chijiwa, Hideaki. Color Harmony. Massachusetss: Rockport Publisher, 1987, hal. 12-19.

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

21

Langkah selanjutnya dalam menentukan panduan warna adalah

menggunakan 3 karakteristik (warna sebenarnya, tingkat cahaya, dan intesitas

warna) dari warna-warna untuk membagi-bagi warna menjadi 6 kategori warna:

- Warna-warna hangat

Warna-warna dari merah ke kuning, termasuk didalamnya oranye, merah

muda, coklat dan burgundi, disebut warna-warna hangat. Faktanya, panjang

gelombang dari sinar merah sangatlah dekat dengan radiasi infra merah, yang

menghantarkan tekanan. Warna-warna hangat adalah warna yang cerah,

mencolok, dan agresif, seperti lelehan lava mengalir dari celahan.

Lebih dari warna-warna lain, ia menarik mata dan menyenangkan emosi

kita. Di tempat kerja, warna-warna hangat akan meningkatkan motivasi dan

membuat bekerja lebih cepat, dan pada buku-buku, majalah-majalah, dan poster-

poster, mereka hampir selalu meraih perhatian kita. Warna-warna hangat

membuat sebuah panduan warna terlihat tergesa-gesa, gembira, dan antusias.

- Warna-warna dingin

Warna-warna dari hijau hingga ungu, termasuk didalamnya biru dan

seluruh bayangan dari abu-abu, dikenal sebagai warna dingin-mungkin

dikarenakan mereka mengingatkan kita pada salju dan es. Warna dingin memiliki

kebalikan pengaruh dari warna hangat: mereka memperendah metabolisme tubuh,

dan mereka bahkan seringkali digunakan di rumah sakit untuk menenangkan

pasien-pasien yang tegang.

Di waktu-waktu tertentu, mereka terlihat sedih dan tertekan, seperti pada

lukisan Picasso yang berjudul Periode Biru (Blue Period). Namun, warna-warna

dingin dapat juga membuat sebuah perubahan yang menyenangkan, bayangan

biru, dan hijau terlihat bersih dan mengundang, seperti celupan ke danau gunung

es.

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

22

- Warna-warna terang

Bayangan-bayangan terang pada warna apapun akan terlihat lembut dan

segar, seperti permen kapas atau awan di langit musim panas. Warna tersebut

relatif tidak penting, bahkan bayangan oranye dan ungu memiliki kualitas di

dongeng-dongeng.

Warna-warna terang sangat disukai di desain interior (warna-warna gelap

cenderung membuat ruangan terlihat sedih), dan terkenal pada mode wanita juga,

namun kurangnya kualitas menarik-mata yang dicari oleh desainer grafis. Namun,

sebuah panduan warna yang menggunakan warna-warna terang dapat efektif

dengan caranya sendiri, dan mungkin dapat menonjol dari warna-warna yang

terlalu percaya diri, dan tergesa-gesa yang mengelilinginya.

- Warna-warna gelap

Hitam dan bayangan gelap lainnya terkesan berat, seperti awan gelap

hujan. Hitam, secara khusus, terlihat sekokoh ruang uap pada lokomotif

tradisional. Merah gelap, ungu gelap, hijau gelap, dan biru gelap adalah warna-

warna yang seringkali dikaitkan dengan kemewahan, dan memiliki aura

kepercayaan diri yang kuat.

Warna gelap juga merupakan warna-warna yang ditemukan pakaian pria

dan pakaian formal, dan memberikan furnitur dan perlengkapan piranti rumah

tangga tampilah mahal, dan buatan tangan. Warna-warna gelap seringkali

digunakan untuk huruf dan aksentuasi dalam desain grafis, dan biasanya

dipasangkan dengan warna-warna terang yang lebih konvensional.

- Warna-warna tajam

Semua warna tajam memiliki kepribadian yang sangat kuat. Warna merah

menonjol (melihat warna merah tajam pada tembok sebuah ruangan akan seperti

mendengarkan lewat headphone dengan volume penuh), namun biru dan kuning

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

23

tajam, dan ironisnya, juga berlaku pada hitam dan putih. Namun, ketika

mengkombinasikan dua atau lebih warna tajam, akibatnya adalah sangat tidak

harmonis-terlalu banyak suara berteriak di saat yang sama.

Untuk beberapa penggunaan, adalah baik mempergunakan warna-warna

yang kontras dan cerah di restoran cepat saji dan pada mainan anak-anak dan pada

pakain. Namun mungkin mata akan cepat lelah, panduan warna tajam cenderung

terlihat kampungan.

- Warna-warna buram

Ketika warna abu-abu ditambahkan pada sebuah warna, kepribadian dari

warna tersebut menjadi lebih lembut. Jika ditambahkan abu-abu secukupnya akan

menghasilkan bayangan yang berlumpur.

Mata manusia secara insting lebih menyukai warna-warna terang dan

tajam; warna buram terlihat tidak jelas dan berserakan, dan menciptakan kesan

kabur. Namun, warna buram membantu meringankan tekanan, dan dapat

memberikan panduan warna sebuah mood berkesan seperti tidur dan meditatif.

Warna buram memiliki resiko untuk terlihat tak berwarna, jadi digunakan setidak-

tidaknya satu warna tajam sebagai aksentuasi pada sebuah panduan warna.11

Berikut beberapa warna dengan maknanya berdasarkan asosiasi warna:

Merah. Memiliki getaran yang paling pelan, merah adalah warna yang

paling intens, berat dan fisik dibandingkan warna-warna lainnya. Merah

berhubungan dengan insting, kemauan hidup, dan gerak fisik. Ia adalah warna dari

kekuatan vitalitas, seksualitas, dan gairah. Ia meningkatkan suhu tubuh dan

menstimulasi sirkulasi darah. Terlalu banyak merah akan menimbulkan

kecapaian.

Oranye. Oranye adalah warna dari keceriaan, gerakan, dan tari. Ia

merupakan anti depresi yang besar dan dapat membantu menekan perasaan dan 11 Ibid., hal. 20-25.

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

24

rasa malu. Ia membangkitkan kreativitas, kesenangan, getaran, dan humor.

Namun, terlalu banyak warna oranye akan menimbulkan rasa kurang tanggung

jawab.

Kuning. Menjadi hangat dan optimistis, kuning dikaitkan erat dengan sinar

matahari. Ia adalah warna dari keterlepasan, dan ia berhubungan dengan kontrol,

kemauan, dan ego. Selain menstimulasi pikiran intelektual dan logis kita, ia juga

membantu proses pencernaan. Terlalu banyak warna kuning akan menimbulkan

stimulasi mental, ego, keterlepasan, dan argumentasi yang berlebihan.

Hijau. Hijau adalah warna yang menyeimbangkan, mengharmonisasikan,

dan beristirahat. Hijau dikaitkan secara erat dengan alam, kepercayaan pada

proses dalam hidup, penerimaan, empati, rasa sayang, dan rasa berbagi. Walaupun

warna hijau melegakan emosi dan menyembuhkan hati, terlalu banyak warna ini

akan berakibat ketidakjelasan dan statis, sebuah perasaan tidak aktif.

Biru. Warna ini menenangkan dan menyamankan. Ia penuh istirahat,

kebenaran, dan kedamaian. Ia juga merupakan warna kejujuran, devosi, dan

aspirasi. Biru membuat lambat semuanya, meredakan stres, tensi, dan rasa sakit.

Namun, terlalu banyak biru akan menimbulkan rasa isolasi, rasa tenang yang

berlebihan, dan tak bermotivasi.

Ungu. Warna ini adalah warna instropeksi, meditasi, kontemplasi,

kepercayaan diri, dan harga diri, dan ia meningkatkan rasa kepercayaan diri. Ia

memberikan makan pada sisi dalam manusia, intuisi, dan penerimaan. Ia adalah

warna yang menyejukkan dan mendamaikan, namun juga sangat dijauhi oleh

mereka yang cenderung untuk hidup terlalu banyak di dunia fantasi.

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

25

Magenta. Warna lembut ini adalah warna yang memiliki getaran tercepat.

Ia adalah warna yang melepaskan dan berpindah. Ia adalah warna yang paling

memelihara dan menjaga dari cinta tanpa syarat dan spiritual. Terlalu banyak

warna ini akan menimbulkan kefanatikkan dan arogansi.12

2.1.4. Teori Tentang Tipografi

Menurut David E. Carter dalam bukunya yang berjudul How To Improve

Your Corporate Identity, dijelaskan bahwa tipografi adalah bagian terpenting

untuk sebuah program corporate identity, gaya tipografi yang digunakan untuk

mengkomunikasikan sebuah perusahaan sama dengan pakaian yang dikenakan

seseorang untuk mengkomunikasikan orang tersebut. Jenis huruf dapat

menciptakan mood, dan mengidentifikasikan karaktersistik.

Typography (tipografi) merupakan seni memilih, menyusun, dan mengatur

tata letak huruf dan jenis huruf untuk keperluan pencetakan maupun reproduksi.13

Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau

desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang

berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia;

dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan

ukuran huruf yang berbeda.14

Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, dan kemenarikan, dan

desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya (style) dan karakter atau menjadi

karakteristik subjek yang diiklankan.15

Dalam pemilihan bentuk huruf harus mengacu pada banyaknya jenis huruf

(letterstyle) Dimana setiap bentuk huruf didesain untuk menyatakan suatu maksud

dan pesan estetik tertentu, dan setiap bentuk huruf memiliki satu kesatuan bentuk

yang membedakannya dengan bentuk huruf lainnya. Di dalam kegiatan cetak-

mencetak istilah letterstyle mengacu pada typeface (bentuk huruf). Ada berbagai

12 Cumming, Catherine & Beazley, Mitchell. Colour Healing Home. London: Octopus Publishing

Group Limited, 2000, hal. 16. 13 Karmadi, Paul. W. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996. 14 Jefkin, Frank. Periklanan. Jakarta: Erlangga, 1997. p. 248. 15 Ibid., hal. 248.

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

26

bentuk huruf yang berbeda-beda, karena itu bentuk-bentuk huruf tersebut

digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu16:

- Text

Karakter pertama dibuat Guttenberg, seorang ahli pertama yang menciptakan cara

mencetak dan memproduksi buku pada abad pertengahan. Nama beberapa jenis

huruf ini antara lain adalah:

Old English Text (Old English Text)

Engravers MT (Engravers MT)

Gambar 2.1

Bentuk huruf Text

- Old Style

Sebuah kelompok yang mengikuti text face dan merupakan perkembangan dari

huruf Roma klasik. Ciri khasnya adalah stroke yang seragam dan relatif tebal serta

tidak ada hairlines, ciri lainnya adalah dipotong oleh serif serta konturnya mudah

dibaca. Nama beberapa jenis huruf ini antara lain adalah,

Garamond (Garamond)

CaslonOpnface BT (CaslonOpnface BT)

Gambar 2.2

Bentuk huruf Old Style

- Serif

Ciri khasnya adalah garis silang pendek di akhir bagian utama yang terdapat pada

sebagian besar huruf. Huruf ini relatif mudah dibaca, tapi tidak semudah muruf

san serif. Secara visual merusak spasi dan berkarakter yang cenderung

menunjukkan kehangatan dan tampilan yang klasik. Nama beberapa jenis huruf

ini antara lain adalah,

Times New Roman (Times New Roman)

Batang (Batang)

Gambar 2.3

Bentuk huruf Serif

16 Ibid., hal.48

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

27

- Sans Serif

Ciri khas huruf ini adalah tidak adanya bentuk silang, serta bentuknya yang

seerhana dan dekat dengan bentuk-bentuk geometris. Jenis huruf ini cenderung

menonjolkan kebersihan dan tampilan yang modern. Nama beberapa jenis huruf

ini antara lain adalah,

Arial (Arial)

Kabel Bk BT (Kabel Bk BT)

Gambar 2.4

Bentuk huruf Sans Serif

- Transisional

Jenis huruf ini tampil lebih klasik dari huruf serif dan lebih terbaca daripada huruf

san serif. Jenis ini merupakan perpaduan dari bentuk old style dan modern. Nama

beberapa jenis huruf ini antara lain adalah,

Baskerville Old Face (Baskerville Old Face)

Century (Century)

Gambar 2.5

Bentuk huruf Transisional

- Modern

Jenis huruf ini telah ada lebih dari 200 tahun yang lalu. Huruf ini dianggap

modern hanya jika dibandingkan dengan huruf old style yang mengikutinya. Ciri

khasnya adalah memiliki bayangan, hairlines tipis, dan serif yang lurus tipis.

Nama beberapa jenis huruf ini antara lain adalah,

Bodoni (Bodoni)

Roman (Roman)

Gambar 2.6

Bentuk huruf Modern

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

28

- Square Serif

Memiliki ciri khas berupa akhir serif yang berbentuk persegi. Nama beberapa

jenis huruf ini antara lain adalah,

Bernard (Bernard)

GeoSlab (GeoSlab)

Gambar 2.7

Bentuk huruf Square Serif

- Script

Jenis huruf ini didesain dengan meniru bentuk tulisan tangan. Nama beberapa

jenis huruf ini antara lain adalah,

Amazone (Amazone)

Freestyle Script (Freestyle Script)

Gambar 2.8

Bentuk huruf Script

- Dekoratif atau Display

Disebut juga sebagai huruf yang selalu baru, meliputi semua desain huruf yang

tidak masuk dalam salah satu kategori huruf di atas. Jenis huruf ini memiliki

bentuk dan tekstur huruf yang tidak biasa. Dimana setiap desain terlihat unik.

Beetlejuice (Beetlejuice)

DirtyBakersDozen (DirtyBakersDozen)

Gambar 2.9

Bantuk huruf Dekoraif atau Display

Prinsip tipografi sendiri terbagi menjadi empat pokok, antara lain:

- Legibility

Merupakan kualitas huruf yang membuatnya mudah dibaca. Misalnya bentuk

huruf yang terlalu abstrak sehingga menyulitkan untuk dikenali dan dibaca.

Penggunaan terlalu banyak cropping, overlapping,dan berbagai perubahan bentuk

huruf dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas huruf.

- Readibility

Penggunaan huruf harus memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga

terlihat jelas dan memudahkan untuk dibaca serta tidak melelahkan mata. Teks

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

29

dapat legible tetapi tidak readible. Spasi antar huruf tidak bisa dihitung dengan

menggunakan perhitungan matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Hal ini

berhubungan pula dengan jarak antar huruf dan jarah antar spasi.

- Visibility

Adalah kemampuan huruf dan teks dalam suatu desain untuk dapat dibaca pada

jarak tertentu. Misalnya ukuran huruf pada billboard harus besar dan mudah

dibaca.

- Clarity

Merupakan kemampuan huruf dalam suatu desain untuk dapat dibaca dan

dimengerti dengan jelas oleh target pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain

yang berpengaruh terhadap clarity antara lain adalah visual hierarchy, warna, dan

pemilihan huruf.

2.1.5. Teori Tentang Signage

Tanda adalah suatu bentuk dari komunikasi modern yang digunakan

sebagai sarana informasi yang dapat dimengerti dengan tujuan guna membantu

memperlancar kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat luas. Tanda-tanda

ini antara lain berupa tanda lalu lintas dan tanda-tanda posisi di tempat umum.

Biasanya tanda-tanda ini telah memiliki standart umum internasional, sehingga

memudahkan untuk dimengerti oleh seluruh masyarakat.

Dalam sistem komunikasi visual tanda memiliki banyak perkembangan

dan variasi, tetapi secara umum tanda memiliki lima macam dasar dengan kode-

kode yang mudah untuk diingat. Kelima pembagian tanda dasar tersebut adalah17:

- Tanda Petunjuk dan Informasi

Tanda ini membimbing pemakainya dengan menginformasikan di mana suatu

lokasi atau benda tersebut berada, juga disaat kantor-kantor atau toko-toko yang

sedang buka atau tutup, dan informasi-informasinya.

- Tanda Petunjuk Arah

Tanda ini mencakup arah panah yang mampu mengarahkan pemakainya menuju

ke suatu tempat yang dituju, misalnya ke sebuah ruangan, jalan atau fasilitas

lainnya.

17 Ibid,hal. 34-42.

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

30

- Tanda Pengenal

Tanda ini adalah tanda yang berguna untuk menunjukkan identitas, seperti toko,

jalan, fasilitas.

- Tanda Larangan dan Peringatan

Tanda ini bertujuan menginformasi kepada pemakainya mengenai apa yang tidak

boleh dikerjakan atau dilarang untuk dilakukan dan menginformasikan bahwa si

pemakainya harus berhati-hati. Biasanya dinyatakan dengan simbol simbol yang

dikombinasikan dengan kata-kata.

- Tanda Pemberitahuan Resmi

Tanda ini menunjukkan informasi tentang pemberitahuan resmi dilengkapi dengan

tanda peresmian.

2.1.6. Teori Tentang Promosi

Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk, serta mengingatkankan target audience tentang perusahaan dan

bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi itu dijabarkan sebagai

berikut:18

1. Menginformasikan (informing) dapat berupa:

- Memperkenalkan cara pemakaian baru dari produk tertentu

- Menyampaikan perubahan harga kepada pasar

- Menjelaskan cara kerja suatu produk

- Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan perusahaan

- Meluruskan kesan yang keliru

- Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran calon pembeli

- Membangun citra perusahaan

2. Mempengaruhi dan membujuk (persuading) untuk:

- Membentuk pilihan merek

- Mengalihkan pilihan ke merek tertentu

- Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

- Mendorong pembeli untuk membeli saat itu juga

18 Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

November, 2003, hal. 59.

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

31

3. Mengingatkan (reminding) dapat berupa:

- Mengingatkan pembeli pada produk yang dibutuhkan dalam waktu dekat

- Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat outlet penjualan

- Membuat pembeli tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan

- Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan

Tujuan promosi juga dapat dikategorikan sebagai efek dari komunikasi

sebagai berikut:19

- Menumbuhkan persepsi konsumen terhadap suatu kebutuhan (category need)

- Memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (brand awareness)

- Mendorong pemilihan terhadap merek (brand attitude)

- Membujuk pelanggan membeli (brand purchase intention)

- Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilitation)

- Menanamkan citra produk dan perusahaan di benak konsumen (positioning)

Dalam proses komunikasi, ada dua elemen utama yang terlibat, yaitu

pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ada dua alat (perangkat)

yang digunakan, yaitu pesan (message) dan media.20 Media merupakan saluran

komunikasi yang mengantarkan pesan dari sender kepada receiver. Media terbagi

menjadi dua, yaitu media personal (melalui orang secara langsung) dan media

non-personal (media massa, surat, telepon, papan pengumuman, dan lain-lain).21

2.2. Gambaran Gereja Secara Umum

Kata “gereja” sebenarnya berasal dari kata “igraja” yang diperkenalkan di

Indonesia oleh para misionaris Portugis. Kata “igraja” tersebut berasal dari kata

Latin “ecclesia” yang pada awalnya berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu

“ekklesia” yang artinya “kumpulan” atau “pertemuan”. Akan tetapi arti

sesungguhnya dari “gereja” adalah umat yang dipanggil Tuhan. Di dalam Kitab

Suci Perjanjian Baru, ada tiga “nama” yang dipakai untuk menjelaskan tentang

19 Ibid, hal. 60. 20 Simamola Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabe, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2001, hal. 285. 21 Ibid, hal. 286.

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

32

gereja, yaitu “Umat Allah”, “Tubuh Kristus” dan “Bait Roh Kudus” (1Kor 10:32,

11:17-22, 15:9). Ketiganya berkaitan erat satu dengan yang lainnya.22

Abad XV-XVI, bangsa Portugis mulai menjelajah di sekitar kepulauan

Maluku untuk mencari rempah-rempah, bersamaan dengan itu kekristenan mulai

diperkenalkan, tetapi menurut catatan sejarahwan gereja, dalam abad ini tidak

terjadi peristiwa yang cukup berarti dalam kehidupan gereja. Abad XVII-XVIII,

dalam periode VOC asosiasi pedagang rempah-rempah 1602-1799. Kekristenan

mulai bergerak lagi, VOC yang pada umumnya pedagang Belanda mulai

berdatangan dengan membawa Pendeta untuk tugas pelayanan dalam lingkup

mereka saja.

Abad XVIII dan XIX, inilah abad yang sering disebut dengan abad

kebangkitan gereja di Indonesia. 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dan

dialihkan ke pemerintah Hindia Belanda, sementara itu Eropa terjadi perubahan-

perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Perancis mengalami kemerdekaan

dari sistem monarkhi yang kejam, lahirnya gerakan pencerahan yang

mengagungkan rasio, kebangkitan kaum Pietisme, kontra pencerahan, yang

menekankan kerohanian dengan ditandai kekudusan kehidupan dan semangat

untuk Pekabaran Injil (PI) sedunia.

Dampak perubahan itu mempengaruhi kehidupan di Indonesia. Pemerintah

Hindia Belanda mulai menerapkan system politik baru yang disebut Open deur

Politiek yang memberi peluang kaum Pietisme untuk PI ke Indonesia. Sehingga

dalam abad inilah gerak pertumbuhan gereja sangat nyata. Gereja-gereja baru

tumbuh dimana-mana, bukan hanya di Kepulauan Maluku saja, tetapi juga di

Sumatra dan Jawa.

Awal abad XX, sekitar 1919-1921 muncul gerakan baru yang datang dari

Amerika Utara, gerakan Pentekosta yang sering disebut Pantekosta. Inilah babak

baru dalam kegerakan kehidupan gereja, disebut babak baru karena gerakan ini

melompat jauh dari tradisi reformasi dan, dan berlanjut sampai tumbuh suburnya

gerakan Karismatik. Dari abad XV sampai abad XXI ini, gerakan kekristenan

memuculkan tiga kelompok gereja. Pertama, kelompok Gereja Negara. Berawal

22 <http://gerejakatolik.org>

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

33

dari jalur VOC, pemerintah Hindia Belanda yang kemudian melahirkan Gereja

Protestan Indonesia. Berdasarkan ketetapan dan kesepakatan yang diputuskan

dalam Sidang Raya II GPI tahun 1933. Tahun 1934 GMIM memisahkan diri

menjadi Gereja yang berdiri sendiri, disusul GPM tahun 1935 dan GMIT tahun

1948. Mereka menjadi Gereja yang mandiri dalam organisasi, liturgi, tata Gereja,

dan yang lainnya. Tetapi di lain pihak keesaan gereja tetap dipertahankan, untuk

itu dibentuklah Badan Pekerja Am. Kedua, kelompok Gereja Rakyat dan Gereja

Minoritas. Gereja-gereja yang lahir sebagai buah pelayanan misionari Badan-

badan Misi kaum Pietisme. Gereja yang berakar pada rakyat dan penuh semangat

untuk terus memberitakan Injil dan mendirikan gereja-gereja bahkan sampai ke

pedalaman. Ketiga, kelompok gereja-gereja yang berada di luar tradisi Reformasi.

Suatu kegerakan baru yang berkobar-kobar dalam memberitakan Injil melalui

Kesembuhan Ilahi, menekankan peran Roh Kudus dengan karunia-karunia rohani

dan Bahasa Lidah. Dimulai di Temanggung kemudian ke Surabaya dan

berkembang ke seluruh Nusantara Indonesia. Selain gerakan Pantekosta, ada

gereja-gereja Baptis, Advent dan yang lain.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa gereja tidak hanya bertumbuh ke

atas, menjadi gereja lokal yang besar, tetapi juga berlipatganda ke samping,

melahirkan gereja-gereja lokal bahkan sinode-sinode lainnya. Karena kehendak

Allah Israel menjadi dua bagian, Yerobeam dan Rehabeam (1 Raja-raja 12:24).

Karena aniaya yang Tuhan izinkan terjadi di Gereja mula-mula, maka lahirlah

Gereja-gereja di Efesus, Filipi, Kolose dan yang lainnya (Kisah Para Rasul).23

2.3. Gambaran Keberadaan Gereja GPdI Elohim Sidoarjo

Gereja GPdI Elohim Sidoarjo yang berlokasi di Jl. Kombes Pol M. Duryat

56 Sidoarjo, merupakan gereja dengan aliran pentakosta dimana doktrin gereja

menekankan kepada karya pekerjaan Roh Kudus dalam setiap kegiatan

pelayanannya serta kuasa doa dalam setiap rencana pekerjaan pelayanan Tuhan.

23 <http://www.bethanymanado.org/index.asp>

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

34

2.3.1. Visi dan Misi Gereja GPdI Elohim Sidoarjo

Visi gereja adalah ‘Kesatuan kita menghasilkan buah Rohani serta

pelayanan yang sehat dan benar’. Misi gereja adalah ‘Pelayanan yang

memberkati dengan Kuasa dan Urapan Roh Kudus’.

Melalui visi dan misi gereja yang ada hal yang ingin dicapai adalah

terciptanya kesatuan antar jemaat dan pelayan gereja sehingga gereja GPdI

Elohim Sidoarjo dapat menjadi gereja yang solid dan dapat menjadi panutan atau

teladan bagi masyarakat sekitar.

2.3.2. Sejarah Gereja

GPdI Elohim Sidoarjo pertama kali didirikan pada tahun 1966 di

Jl.Singamangaraja 11 Sidaorjo yang akrab disebut gereja Slautan dan sempat

berpindah lokasi pada tahun 1991 di Jl.Kombespol M.Duryat no.56, Sidoarjo

karena pada lokasi yang lama tidak lagi cukup menampung jemaat yang semakin

bertambah. Pengembalaan pertama kali dilakukan oleh Bp. Pdt. Silas Juana

dengan latar belakang orang Yogyakarta yang sedikit kolot, disiplin dan

memperhatikan jemaatnya. Pada masa pengembalaan beliau jemaat GPdI Elohim

Sidoarjo mengalami perkembangan, jemaat semakin bertambah dan berkembang,

mulai dari jemaat yang sederhana dengan jumlah yang sedikit menjadi jemaat

yang lebih kompleks dengan jumlah yang semakin bertambah. Seiring berjalannya

waktu dan semakin bertambahnya usia Bapak Gembala yang pertama,

pengembalaan mulai secara perlahan-lahan dialihkan secara bertahap kepada

putranya Bp. Pdt. Fajar Yonah Efraim, S.Th. Pada masa pengembalaan yang baru

ini dan yang sedang berjalan belum lama ini, penggembalaan mulai mengalami

beberapa tantangan yang tidaklah mudah. Dengan keadaan jemaat yang saat ini

sudah berjumlah tidak sedikit lagi, semakin bertambah pula perhatian yang harus

diberikan gereja kepada jemaatnya. Tetapi dengan visi dan misi yang baru gereja

GPdI Elohim Sidoarjo berusaha membentuk sebuah pelayanan yang dapat

memberkati dan menjadi teladan bagi jemaatnya.

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

35

2.3.3. Bagan Organisasi GPdI Elohim Sidaorjo

KREATIVITASPELAYANAN

KUNJUNGANKONSELING

PERSEKUTUANDOA

PENDIDIKANPELAYANAN

PELNAPPELRAPPELPAP

PEL. KELUARGA MUDAPELWAPPELPRIPPELPRUP

BENDAHARA GEREJA

ADMINISTRASIKEUANGAN

TATAUSAHA

SEKRETARISGEREJA

PELAYANANMASYARAKAT

SOSIAL KEDUKAAN

PENGINJILANLITBANG

KOMSEL

OPERASIONAL

GEMBALA

DEPT.PENGAJARAN

DEPT.GEREJA AREA

DEPT.PELAYANAN

DEPT.DOA

DEPT.DIAKONIA

DEPT.MISI

- Gembala Senior : Pdt. Silas Juana dan Ibu Dina A

- Gembala : Pdt. F. Jonah Efraim dan Ibu Riane

- Sekretaris Gereja : Ibu Nina Lumoindong

Tata Usaha : Heny

Operasional : Bp. Denny D.

- Administrasi Keuangan : Bp. Wijaya

Bendahara Gereja : Bp. Eddy Lukito

- Dept. Pengajaran : Pdt. Franklin P.L

- Dept. Gereja Area : Bp. Pilipus

- Dept. Pelayanan : Ibu Fera L.I.Z

- Dept. Doa : Bp. Samuel H

- Dept. Diakonia : Bp. Waras

- Dept. Misi : Ibu Nina Lumoindong

- PELNAP : Bp. Petrus

- PELRAP : Heny

- PELPAP : Bp. Isaac

- KEL.MUDA : Bp. Hariono

- PELWAP : Ibu Dina A.

- PELPRIP : Bp. Bezaliel

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

36

2.3.4. Program Kegiatan Kerja Gereja GPdI Elohim Sidoarjo

2.3.4.1 Sasaran Tahun 2005

Memotivasi jemaat untuk menjadi saluran berkat (jasmani dan rohani) bagi

lingkungan masyarakat sekitarnya.

2.3.4.2 Prioritas Program Kerja

- Mengembangkan program pelayanan misi dalam setiap wadah pelayanan di

gereja. Diharapkan dalam setiap wadah pelayanan mengembangkan program

pelayanan misi yang memberkati keluar.

- Mendukung dan mengembangkan program pelayanan misi, baik pelayanan

masyarakat dan penginjilan yang telah berjalan di wadah dan organisasi

independent yang ada dalam jemaat, seperti:

Wadah Pelayanan Sekolah Minggu : Panggung Boneka. KKR Anak

Wadah Pelayanan Remaja : Pengobatan Gratis

Wadah Pelayanan Pemuda : Baksos (Bakti Sosial)

Umum : Donor Darah

[Trois C] City Care Community : Pelayanan Peduli Kota

- Mendukung dan mengembangkan pelayanan misi bersama dengan lembaga-

lembaga sosial masyarakat, seperti:

Program regular Pelayanan Anak Cacat dan Anak Jalanan dengan Yayasan

Pondok Kasih-Surabaya.

Kerjasama Program Pengobatan Gratis dengan Yayasan Pelita Kasih

Surabaya dan Dokter Muda Fak.Kedokteran UNAIR.

- Bekerjasama dengan departemen pengajaran memperlengkapi jemaat agar

dapat melakukan tugas penginjilan.

2.3.5. Jadwal Ibadah GPdI Elohim Sidoarjo

Minggu

05.30 WIB Kebaktian Umum I

07.45 WIB Kebaktian Anak-anak Sekolah Minggu

09.15 WIB Kebaktian Remaja

16.00 WIB Kebaktian Umum II

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

37

Senin

16.30 WIB Persekutuan Doa Remaja

19.30 WIB Persekutuan Doa Pemuda

Rabu

18.00 WIB Pendalaman Alkitab

19.30 WIB Kebaktian Keluarga Muda

Kamis

19.00 WIB Persekutuan Doa Umum

Jumat

15.30 WIB Kebaktian Kaum Wanita

19.00 WIB Kebaktian Kaum Pria

Sabtu

18.00 WIB Kebaktian Pemuda

(Setiap hari kecali hari minggu doa pagi pk.05.00)

2.4. Gambaran Mengenai Karakteristik Jemaat

2.4.1. Demografis

Jemaat GPdI Elohim Sidaorjo adalah berasal dari segala kalangan, mereka

dengan berbagai macam jenis pekerjaan mereka dan status sosial yang beraneka

ragam pula, serta mereka yang masih sekolah. Usia jemaat beraneka ragam mulai

dari yang tua, muda, remaja sampai kepada anak-anak.

2.4.2. Geografis

Jemaat GPdi Elohim Sidoarjo sebagian besar berdomisili di kota Sidoarjo

dan hanya beberapa berasal dari luar kota seperti Surabaya, Krian, Porong. Untuk

di kota Sidaorjo sebagian tinggal didaerah pusat kota dan sebagian lagi bertempat

tinggal di daerah pinggir kota Sidoarjo.

2.4.3. Psikografis

Jemaat GPdI Elohim Sidoarjo adalah mereka yang percaya dengan adanya

Tuhan, dan meyakini tentang keberadaan Tuhan mereka. Mereka juga meyakini

bahwa mereka beribadah ke gereja adalah sebuah kewajiban untuk mengucap

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

38

syukur kepada Tuhan mereka atas apa yang sudah mereka terima dan mereka juga

merasa diberkati dan ditolong dalam menghadapi masalah-masalah mereka

melalui ibadah yang mereka lakukan. Mereka juga sering melakukan kegiatan-

kegiatan yang bersifat sosial dan membantu masyarakat sekitar, sebagai wujud

kepedulian terhadap lingkungan masyarakat sekitar.

2.4.4. Behaviouristis

Jemaat GPdI Elohim Sidoarjo adalah mereka yang suka beribadah dan

memperhatikan hidup rohani selain kehidupan jasmani. Mereka akan pergi

beribadah paling tidak satu kali dalam seminggu yaitu pada hari minggu. Jemaat

GPdI Elohim Sidoarjo adalah jemaat yang ramah-ramah tetapi kurang memiliki

rasa kesatuan diantara jemaat. Mereka memiliki motivasi yang tinggi.

2.5. Gambaran Mengenai Corporate Image dan Corporate Identity GPdI

Elohim Sidoarjo

Corporate Image menurut Leonardo Widya S.Sn. adalah persepsi dari

karakter dan hakekat (substansi) perusahaan/lembaga yaitu bagaimana image yang

unik, spesifik, serta positif tentang organisasi dan pelayanannya.24 Corporate

Image ini diciptakan dan dibangun berdasarkan strategi positioning disesuaikan

dengan publik/sasaran/target audience.25

Corporate identity merupakan identitas dari perusahaan yang berfungsi

untuk menanamkan suatu citra yang baik sehingga corporate yang positif

membangkitkan kepercayaan.26

Gereja GPdI Elohim Sidoarjo yang sudah berdiri sejak tahun 1980 dan

kurang lebih dua puluh lima tahun berdiri di Sidoarjo dengan logo yang sama.

Logo yang digunakan adalah logo GPdI (Gereja Pantekosta di Indonesia) global,

yang merupakan logo sinode gereja yaitu logo organisasi GPdI yang harus ada

dan digunakan disetiap gereja GPdI manapun yang ada di Indonesia. Sedangkan

untuk logo GPdI Elohim Sidoarjo sendiri belum terbentuk dan belum dapat

24 Leonardo Widya, S.Sn., Creativity & Visual Communication, (Pelita Harapan University Graphic Design, Oktober 2002), hal. 21. 25 Ibid., hal.20. 26 Ibid., hal. 18-19.

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

39

menampilkan citra dan image gereja itu sendiri. Berikut adalah logo GPdI Elohim

Sidoarjo yang masih digunakan sampai sekarang yang diaplikasikan pada kepala

surat,

Gambar 2.10

Logo GPdI Elohim Sidoarjo

Logo ini terdiri dari beberapa simbol, yaitu simbol air berwarna biru, burung

merpati, tanda salib dan Alkitab. Simbol-simbol tersebut memiliki makna/arti

yang berbeda, air mengartikan berkat/pemberian dari Tuhan, burung merpati

melambangkan Roh Kudus, tanda salib melambangkan Yesus Kristus yang

bangkit setelah disalib dan yang terakhir adalah Alkitab yang merupakan wahyu

Allah.

Sedangkan image dari logo yang ada adalah terkesan kuno dan terlihat

klasik, logo lama tersebut belum mencerminkan visi dan misi gereja yang sedang

digalakan saat ini yaitu mengambil tema kesatuan.

Karakteristik gereja GPdI Elohim Sidoarjo sendiri adalah sebagai sebuah

gereja yang mengutamakan pelayanan yang diurapi dengan kuasa Roh Kudus dan

lebih menittik beratkan pada pelayanan kepada jemaat melalui pelayanan doa dan

ajaran Firman Tuhan, kemudian setelah itu memfokuskan kepada pelayanan

pujian dan penyembahan yang juga disertai dengan pelayanan-pelayanan yang

lain. Image gereja sekarang ini adalah sebagai salah satu gereja GPdI yang

berkembang dan memiliki anggota jemaat dengan jumlah yang besar di wilayah

Jawa Timur, bertambahnya jumlah anggota jemaat menunjukkan kredibiltas

gereja yang mampu memberikan teladan bagi orang banyak. Namun ada

kelebihan dan kekurangan, tidak ada satupun di dunia yang sempurna. Gereja

GPdI Elohim Sidoarjo juga memiliki kekurangan yaitu kurangnya rasa kesatuan di

dalam anggota jemaat, adanya perbedaan pendapat antara gembala dan jemaat

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

40

yang solusinya belum terpecahkan. Kurangnya tenaga dan kualitas sumber daya

manusia yang ada membuat ketimpangan antara jemaat yang lama dengan yang

baru, terutama untuk generasi tua dan generasi muda, sehingga kesan yang

ditimbulkan adalah dalam tubuh jemaat sendiri terpilah-pilah menjadi kelompok-

kelompok dan tidak ada kesan kesatuan. Keadaan gereja juga dibingungkan

dengan mau dibawa kearah mana gereja saat ini, ingin kearah yang lebih modern

atau masih tetap kepada kondisi lama. Untuk saat ini gereja masih bersifat

konvensional yaitu masih tetap berpegang kepada sistem yang lama dan kuno

2.6. Data Visual Gereja GPdI Elohim Sidoarjo

2.6.1. Data Visual Gedung Gereja

Gambar 2.11 Gambar 2.12

Suasana ibadah Gedung gereja tampak depan

Gambar 2.13

Gereja tampak samping

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

41

Gambar 2.14

Ruang musik

Gambar 2.15

Gedung gereja tampak dalam

Gambar 2.16

Gedung gereja tampak dalam

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

42

Gambar 2.17

Kantor

Gambar 2.18

Tampak dari jalan raya

Gambar 2.19

Ruang Mixer

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

43

Gambar 2.20

Peralatan Mixer

2.6.2. Corporate Identity Lama

Gambar 2.21

Amplop surat

Gambar 2.22

Warta Jemaat

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DATA 2.1. Landasan Teori

Universitas Kristen Petra

44

Gambar 2.23 Gambar 2.24

Surat Baptis Surat Penyerahan Anak

Gambar 2.25

Surat Pernikahan