2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan...

60
13 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data Propinsi Jawa Timur terdiri dari 37 kotamadya dan kabupaten tingkat dua, salah satunya yaitu Kabupaten Bangkalan. Kabupaten Bangkalan ini berada pada bagian atas pulau Madura yang terkenal sebagai pulau yang mempunyai budaya spesifik, seperti Kerapan Sapi. Potensi ekonomi yang terkemuka di Kabupaten Bangkalan adalah perikanan, pertambangan, industri skala kecil dan turisme. Bangkalan berasal dari kata ‘bangka’ dan ‘lan’ yang berarti kemenangan. Kabupaten Bangkalan memiliki areal wilayah seluas 124,88 km², dengan jumlah penduduk sebanyak 886.077 jiwa (April 2003). Batas wilayah Kabupaten Bangkalan: a. Sebelah barat : Selat Surabaya dan Kabupaten Gresik b. Sebelah selatan : Selat Madura c. Sebelah utara : Laut Jawa d. Sebelah timur : Kabupaten Sampang Secara geografis Kabupaten Bangkalan terletak pada posisi 6,51°39 – 7,11°39 LS dan 112°40’06 – 113°08’44 BT. Letaknya di ujung barat pulau Madura, sangat potensial karena dekat dengan Surabaya. Dari Surabaya untuk menuju Kabupaten Bangkalan dapat dicapai dengan feri selama 30 menit dari Ujung menuju Kamal dan dilanjutkan dengan angkutan umum atau kendaraan pribadi sejauh 18 km. Keadaan geografi Kabupaten Bangkalan tahun 2000: 20 Luas daratan : 1.248,88 km² Pemukiman : 128,54 km² Persawahan : 219,15 km² Wilayah Administrasi Pemerintah 20 http://www.BangkalanJatimOnline.com Universitas Kristen Petra

Transcript of 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan...

Page 1: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

13

2. IDENTIFIKASI

2.1. Identifikasi Data

Propinsi Jawa Timur terdiri dari 37 kotamadya dan kabupaten tingkat dua,

salah satunya yaitu Kabupaten Bangkalan. Kabupaten Bangkalan ini berada pada

bagian atas pulau Madura yang terkenal sebagai pulau yang mempunyai budaya

spesifik, seperti Kerapan Sapi. Potensi ekonomi yang terkemuka di Kabupaten

Bangkalan adalah perikanan, pertambangan, industri skala kecil dan turisme.

Bangkalan berasal dari kata ‘bangka’ dan ‘lan’ yang berarti kemenangan.

Kabupaten Bangkalan memiliki areal wilayah seluas 124,88 km², dengan jumlah

penduduk sebanyak 886.077 jiwa (April 2003). Batas wilayah Kabupaten

Bangkalan:

a. Sebelah barat : Selat Surabaya dan Kabupaten Gresik

b. Sebelah selatan : Selat Madura

c. Sebelah utara : Laut Jawa

d. Sebelah timur : Kabupaten Sampang

Secara geografis Kabupaten Bangkalan terletak pada posisi 6,51°39 –

7,11°39 LS dan 112°40’06 – 113°08’44 BT. Letaknya di ujung barat pulau

Madura, sangat potensial karena dekat dengan Surabaya. Dari Surabaya untuk

menuju Kabupaten Bangkalan dapat dicapai dengan feri selama 30 menit dari

Ujung menuju Kamal dan dilanjutkan dengan angkutan umum atau kendaraan

pribadi sejauh 18 km.

Keadaan geografi Kabupaten Bangkalan tahun 2000:20

Luas daratan : 1.248,88 km²

Pemukiman : 128,54 km²

Persawahan : 219,15 km²

Wilayah Administrasi Pemerintah

20 http://www.BangkalanJatimOnline.com

Universitas Kristen Petra

Page 2: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

14

Kecamatan : 18

Desa : 2.733

Kelurahan : 8

RW : 1.229

RT : 3.450

Bangkalan merupakan salah satu kota yang termasuk dalam master plan

Jawa Timur dalam pengembangan GERBANGKERTOSUSILA dan

pembangunan jembatan Suramadu merupakan akses strategis yang membuka

pulau Madura. Kabupaten Bangkalan juga merupakan pintu gerbang pulau

Madura.

Secara administratif terbagi menjadi 18 kecamatan dan 273 desa.

Bangkalan merupakan daerah tujuan wisata yang cukup potensial karena

keindahan alam dan seni budaya tradisionalnya yang khas seperti Kerapan Sapi

yang sudah dikenal oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Visi Pemerintah Daerah kota Bangkalan adalah “terwujudnya kemandirian

rakyat Bangkalan yang aman dan sejahtera menuju masyarakat mapan dengan

ditopang oleh perekonomian rakyat yang tangguh dan kuat serta pengelolaan tata

pemerintahan yang baik.”21

2.1.1. Sejarah Kota Bangkalan

“Menggali Sejarah Bangkalan dari Pra Islam hingga Cakraningrat” (Jawa Pos –

Radar Madura 1 Oktober 1999)22

a. Madura Barat (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha

Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat.

Penyebutan ini mungkin lebih ditekankan pada alasan geografis, soalnya

Kabupaten Bangkalan memang terletak di ujung barat pulau Madura. Dan sejak

dulu, pulau Madura memang sudah terbagi-bagi, bahkan tiap bagian memiliki

sejarah dan legenda sendiri-sendiri.

Menurut legenda, sejarah Madura barat bermula dari munculnya seorang

raja dari Gili Mandangin – sebuah pulau kecil di selat Madura – atau lebih

tepatnya di daerah Sampang. Nama raja tersebut adalah Lembu Peteng, yang 21 http://www.kabupatenbangkalan.com22 http://zkarnain.tripod.com/

Universitas Kristen Petra

Page 3: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

15

masih merupakan putra Majapahit hasil perkawinan dengan putri Islam asal

Campa. Lembu Peteng juga seorang santri Sunan Ampel dan Lembu Peteng-lah

yang dikenal sebagai penguasa Islam pertama di Madura Barat.

Namun dalam perkembangan sejarahnya, ternyata diketahui bahwa

sebelum Islam, Madura pernah diperintah oleh penguasa non Muslim, yang

merupakan yang berasal dari kerajaan Singasari dan Majapahit. Hal ini diperkuat

dengan adanya pernyataan Tome Pires (1944: 227) yang mengatakan bahwa pada

permulaan dasawarsa abad 16, raja Madura belum masuk Islam. Dan dia adalah

seorang bangsawan mantu Gusti Pate dari Majapahit.

Pernyataan itu diperkuat dengan adanya temuan-temuan arkeologis, baik

yang bernafaskan Hindu dan Budha. Temuan tersebut ditemukan di desa

Kemoning, berupa sebuah lingga yang memuat inskripsi. Sayangnya, tidak semua

baris kalimat dapat terbaca. Dari tujuh baris yang terdapat di lingga tersebut, pada

baris pertama tertulis, I Caka 1301 (1379 M), dan baris terakhir tertulis, Cadra

Sengala Lombo, Nagara Gata Bhuwana Agong (Nagara: 1, Gata: 5, Bhuwana: 1,

Agong: 1) bila dibaca dari belakang, dapat diangkakan menjadi 1151 Caka 1229

M. Temuan lainnya berupa fragmen bangunan kuno, yang merupakan situs candi.

Oleh masyarakat setempat dianggap reruntuhan kerajaan kecil. Juga ditemukan

reruntuhan gua yang dikenal masyarakat dengan nama Somor Dhaksan, lengkap

dengan candhra sengkala memet bergambar dua ekor kuda mengapit raksasa.

Berangkat dari berbagai temuan itulah, diperoleh gambaran bahwa antara tahun

1105 M sampai 1379 M atau setidaknya masa periode Singasari dan Majapahit

akhir, terdapat adanya pengaruh Hindu dan Budha di Madura Barat.

Sementara temuan arkeologis yang menyatakan masa klasik Bangkalan,

ditemukan di desa Patengteng, Kecamatan Modung, berupa sebuah arca Siwa dan

sebuah arca laki-laki. Sedang di desa Dlamba Daja dan desa Rongderin,

Kecamatan Tanah Merah, terdapat beberapa arca, di antaranya adalah arca

Dhayani Budha. Temuan lainnya berupa dua buah arca ditemukan di desa

Sukolilo Barat Kecamatan Labang. Dua buah arca Siwa lainnya ditemukan di

pusat kota Bangkalan. Sementara di desa Tanjung Anyar Bangkalan ditemukan

bekas Gapura, pintu masuk kraton kuno yang berbahan bata merah. Di samping

itu, berbagai temuan yang berbau Siwais juga ditemukan di makam-makam raja

Universitas Kristen Petra

Page 4: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

16

Islam yang terdapat di Kecamatan Arosbaya. Arosbaya ini pernah menjadi pusat

pemerintahan di Bangkalan. Misalnya pada makam Oggo Kusumo, Syarif

Abdurrachman atau Musyarif (Syech Husen). Pada jarak sekitar 200 meter dari

makam tersebut ditemukan arca Ganesha dan arca Bhirawa berukuran besar.

Demikian pula dengan temuan arkeologis yang di kompleks Makam Agung

Panembahan Lemah Duwur, ditemukan sebuah fragmen makam berupa belalai

dari batu andesit. Dengan temuan-temuan benda kuno yang bernafaskan Siwais di

makam-makam Islam di daerah Arosbaya itu, memberi petunjuk bahwa Arosbaya

pernah menjadi wilayah perkembangan budaya Hindu. Penemuan benda berbau

Hindu pada situs-situs Islam tersebut menandakan adanya kontinuitas antara

kesucian. Artinya, mandala Hindu dipilih untuk membangun arsitektur Islam.

Arosbaya merupakan pusat perkembangan kebudayaan Hindu di Madura

Barat (Bangkalan) semakin kuat dengan adanya temuan berupa bekas pelabuhan

yang arsitekturnya bernafaskan Hindu dan berbentuk layaknya sebuah pelabuhan

Cina (Risang Bima Wijaya).

b. Dari Plakaran ke Arosbaya, Pragalba ke Pratanu (Lemah Dhuwur)

Sosok Pratanu atau lebih dikenal dengan Panembahan Lemah Duwur

adalah putera Raja Pragalba. Dia dikenal sebagai pendiri kerajaan kecil yang

berpusat di Arosbaya. Masyarakat Bangkalan menokohkan Pratanu sebagai

penyebar agama Islam yang pertama di Madura. Bahkan putera Pragalba ini

disebut-sebut sebagai pendiri masjid pertama di Madura. Selain itu, Pratanulah

yang mengawali hubungan dengan daerah lain, yaitu Pajang dan Jawa.

Perjalanan sejarah Bangkalan tidak bisa dilepaskan dengan munculnya

kekuasaan di daerah Plakaran, yang selanjutnya disebut dengan Kerajaan

Plakaran. Kerajaan ini diperkirakan muncul sebelum seperempat pertama abad 16,

yakni sebelum penguasa Madura barat memeluk Islam. Plakaran diawali dengan

kedatangan Kiyai Demung dari Sampang. Dia adalah anak dari Aria Pujuk dan

Nyai Ageng Buda. Setelah menetap di Plakaran, Kiyai Demung dikenal dengan

nama Demung Plakaran. Dia mendirikan kraton di sebelah barat Plakaran atau

sebelah timur Arosbaya, yang dinamakan Kota Anyar (Pa’ Kamar 1951: 113).

Universitas Kristen Petra

Page 5: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

17

Sepeninggal Demung Plakaran, kekuasaan dipegang oleh Kiai Pragalba,

anaknya yang nomor lima. Pragalba mengangkat dirinya sebagai Pangeran

Plakaran dari Arosbaya. Selanjutnya meluaskan daerah kekuasaannya hingga

hampir seluruh Madura. Paragalba mempunyai tiga orang istri. Pratanu adalah

anak dari istri ketiganya. Semasa kekuasaan Pragalba inilah agama Islam mulai

disebarkan di Madura Barat, yang dilakukan oleh para ulama dari Giri dan Gresik.

Penyebarannya meliputi daerah pesisir pantai sekitar selat Madura pada abad ke-

15 (FA Sutjipto Tirtoatmodjo 1983: 13).

Islam berkembang pesat sejak penyebarannya dilakukan secara teratur

oleh Syech Husen dari Ampel (Hamka 1981:137). Bahkan, ia mendirikan masjid

di Arosbaya. Menurut cerita masyarakat Arosbaya, reruntuhan di sekitar makam

Syech Husen adalah masjid yang didirikannya. Namun meski Islam sudah masuk

di Madura Barat, Pragalba belum memeluk Islam. Tetapi justru putranya Pratanu

yang memeluk agama Islam. Peristiwa tersebut ditandai dengan candra sengkala

yang berbunyi: Sirna Pandawa Kertaning Nagara (1450 caka 1528 M). Peristiwa

tersebut berbarengan dengan pudarnya kekuasaan Majapahit setelah dikuasai

Islam tahun 1527 M. Selain itu, Kerajaan Plakaran mengakui kekuasaan Demak,

sehingga diperkirakan penerimaan Islam di Madura bersamaan dengan runtuhnya

kekuasaan Majapahit.

Menjelang wafat, Pragalba masuk Islam dengan menganggukan kepala,

karena itu dia mendapat sebutan Pangeran Onggu’ (mengangguk).

Sepeninggalnya, Pratanu naik tahta dengan gelar Panembahan Lemah Dhuwur. Itu

terjadi pada tahun 1531-1592. Di masa pemerintahan Lemah Dhuwur inilah pusat

pemerintahan Plakaran dipindahkan ke Arosbaya. Karena itu, dia mendapat

julukan sebagai pendiri Kerajaan Arosbaya. Lemahlah Dhuwur yang mendirikan

kraton dan masjid pertama di Arosabaya. Selama masa pemerintahan Panembahan

Lemah Duwur, kerajaan Arosbaya telah meluaskan daerah kekuasaannya hingga

ke seluruh Madura Barat, termasuk Sampang dan Blega. Panembahan lemah

Duwur mengawini putri Triman dari Pajang. Ini juga menjadi bukti bahwa Lemah

Duwur adalah penguasa Madura pertama yang menjalin hubungan dengan Jawa.

Berdasarkan Tutur Madura Barat, Rafless mengatakan bahwa Lemah Dhuwur

adalah penguasa terpenting di daerah Jawa Timur pada masa itu.

Universitas Kristen Petra

Page 6: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

18

Panembahan Lemah Dhuwur wafat di Arosbaya pada tahun 1592 M

setelah kembali dari kunjungannya ke Panembahan Ronggo Sukowati di

Pamekasan. Sesuai dengan tradisi dia dimakamkan di kompleks Makam Agung

Lemah Dhuwur. Selanjutnya kekuasaan Arosbaya dipegang oleh putranya yang

bernama Pangeran Tengah, hasil perkawinannya dengan puteri Pajang. Pangeran

Tengah berkuasa tahun 1592-1620. Di masa pemerintahan Pangeran Tengah

terjadi peristiwa terkenal yang disebut dengan 6 Desember 1596 berdarah, karena

saat itu telah gugur dua orang utusan dari Arosbaya yang dibunuh oleh Belanda

yaitu Patih Arosbaya Kiai Ronggo dan Penghulu Arosbaya Pangeran Musarip.

Sejak peristiwa itulah Arosbaya menyatakan perang dengan Belanda.

Pangeran Tengah meninggal tahun 1620. Makamnya terletak di kompleks makam

Syech Husen, dan sampai sekarang dikeramatkan oleh masyarakat setempat.

Pengganti Pangeran Tengah adalah adiknya yang bernama Pangeran Mas, yang

berkuasa tahun 1621-1624. Sebetulnya yang berhak berkuasa adalah putra

Pangeran Tengah yang bernama Pangeran Prasena. Namun karena masih kecil,

dia diwakili oleh pamannya. Di masa pemerintahan Pangeran Mas terjadi

peristiwa penyerangan Sultan Agung ke Arosbaya pada tahun 1624. Itulah yang

menyebabkan jatuhnya kerajaan Arosbaya. Sedang Pangeran Mas melarikan diri

ke Demak dan Pangeran Prasena dibawa ke Mataram. Peperangan antara Mataram

dan Arosbaya yang berlangsung pada hari Minggu 15 September 1624 tersebut,

memang patut dikenang sebagai perjuangan rakyat Madura. Saat itu Mataram

harus membayar mahal, karena mereka telah kehilangan panglima perang

tertingginya, Tumenggung Demak dan kehilangan 6000 prajurit.

c. Cakraningrat I Anak Angkat Sultan Agung

Prasena, putera Pangeran Tengah dari Arosbaya disertai Pangeran

Sentomerto, saudara dari ibunya yang berasal dari Sampang, dibawa oleh

Panembahan Juru Kitting beserta 1000 orang Sampang lainnya ke Mataram. Di

Mataram Prasena diterima dengan senang hati oleh Sultan Agung, yang

selanjutnya diangkat sebagai anak. Bahkan, kemudian Prasena dinobatkan sebagai

penguasa Madura yang bergelar Cakraningrat I. Dia dianugerahi hadiah uang

sebesar 20 ribu gulden dan berhak memakai payung kebesaran berwarna emas.

Universitas Kristen Petra

Page 7: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

19

Sebaliknya, Cakraningrat I diwajibkan hadir di Mataram setahun sekali. Karena

selain menjadi penguasa Madura, dia juga punya tugas-tugas penting di Mataram.

Sementara pemerintahan di Sampang dipercayakan kepada Pangeran Santomerto.

Cakraningrat I kemudian menikah dengan adik Sultan Agung, namun hingga

istrinya meninggal dia tidak mendapat keturunan. Kemudian Cakraningrat I

menikah dengan Ratu Ibu, yang masih keturunan Sunan Giri. Dari perkawinannya

kali ini dia mempunyai tiga orang anak, yaitu RA. Atmojonegoro, R. Undagan

dan Ratu Mertoparti. Sementara dari para selirnya dia mendapatkan sembilan

orang anak, salah satu di antaranya adalah Demang Melaya.

Sepeninggal Sultan Agung tahun 1645 yang kemudian diganti oleh

Amangkurat I, Cakraningrat harus menghadapi pemberontakan Pangeran Alit,

adik raja. Tusukan keris Setan Kober milik Pangeran Alit menyebabkan

Cakraningrat I tewas seketika. Demikian pula dengan puteranya RA.

Atmojonegoro, begitu melihat ayahnya tewas dia segera menyerang Pangeran

Alit, tapi dia bernasib sama seperti ayahnya.

Cakraningrat I diganti oleh Undagan. Seperti halnya Cakraningrat I,

Undagan yang bergelar Cakraningrat II ini juga lebih banyak menghabiskan

waktunya di Mataram. Di masa pemerintahannya, terjadi pemberontakan putra

Demang Melaya yang bernama Trunojoyo terhadap Mataram. Pemberontakan

Trunojoyo diawali dengan penculikan Cakraningrat II dan kemudian

mengasingkannya ke Lodaya, Kediri. Pemberontakan Trunojoyuo ini mendapat

dukungan dari rakyat Madura. Karena Cakraningrat II dinilai rakyat Madura telah

mengabaikan pemerintahan Madura. Kekuatan yang dimiliki kubu Trunojoyo

cukup besar dan kuat, karena dia berhasil bekerja sama dengan Pangeran Kejoran

dan Kraeng Galesong dari Mataram. Bahkan, Trunojoyo mengawinkan putrinya

dengan putra Kraeng Galesong, untuk mempererat hubungan.

Tahun 1674 Trunojoyo berhasil merebut kekuasaan di Madura, dia

memproklamirkan diri sebagai Raja Merdeka Madura Barat, dan merasa dirinya

sejajar dengan penguasa Mataram. Berbagai kemenangan terus diraihnya,

misalnya, kemenangannya atas pasukan Makassar (Mei 1676) dan Oktober 1676

Trunojoyo menang atas pasukan Mataram yang dipimpin Adipati Anom.

Selanjutnya Trunojoyo memakai gelar baru yaitu Panembahan Maduretna.

Universitas Kristen Petra

Page 8: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

20

Tekanan-tekanan terhadap Trunojoyo dan pasukannya semakin berat sejak

Mataram menandatangani perjanjian kerjasama dengan VOC, tanggal 20 maret

1677. Namun tanpa diduga Trunojoyo berhasil menyerbu ibukota Mataram,

Plered. Sehingga Amangkurat harus menyingkir ke ke barat, dan meninggal

sebelum dia sampai di Batavia.

Benteng Trunojoyo sedikit demi sedikit dapat dikuasai oleh VOC.

Akhirnya, Trunojoyo menyerah di lereng Gunung Kelud pada tanggal 27

Desember 1679. Dengan padamnya pemberontakan Trunojoyo, VOC kembali

mengangkat Cakraningrat II sebagai penguasa di Madura karena VOC merasa

Cakraningrat telah berjasa membantu Pangeran Puger saat melawan Amangkurat

III, sehingga Pangeran Puger berhasil naik tahta bergelar Paku Buwono I.

Kekuasaan Cakraningrat di Madura hanya terbatas pada Bangkalan, Blega dan

Sampang.

Pemerintahan Madura yang mulanya ada di Sampang, oleh Cakraningrat II

dipindahkan ke Tonjung, Bangkalan. Dan terkenal dengan nama Panembahan

Sidhing Kamal, yaitu ketika dia meninggal di Kamal tahun 1707, saat dia pulang

dari Mataram ke Madura dalam usia 80 tahun. Raden Tumenggung Sosrodiningrat

menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Bupati Madura barat dengan gelar

Cakraningrat III.

Suatu saat terjadi perselisihan antara Cakraningrat dengan menantunya,

Bupati Pamekasan yang bernama Arya Adikara. Untuk menghadapi pasukan dari

Pamekasan, Cakraningrat III meminta bantuan dari pasukan Bali. Di masa

Cakraningrat inilah Madura betul-betul bergolak, terjadi banyak peperangan dan

pemberontakan di Madura. Tumenggung Surahadiningrat yang diutus

Cakraningrat untuk menghadapi pasukan Pamekasan ternyata menyerang pasukan

Cakraningrat sendiri dengan bantuan pasukan Sumenep. Sekalipun Cakraningrat

meninggal, pergolakan di Madura masih terus terjadi. Cakraningrat III digantikan

oleh Timenggung Surahadiningrat dengan gelar Cakraningrat IV. Awal

pemerintahan Cakraningrat IV diwarnai banyak kekacauan. Pasukan Bali dibawah

kepemimpinan Dewa Ketut yang sebelumnya diminta datang oleh Cakaraningrat

III, datang dengan membawa 1000 prajurit.

Universitas Kristen Petra

Page 9: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

21

Tahu yang meminta bantuan sudah meninggal dan situasi telah berubah,

pasukan Bali menyerang Tonjung. Cakraningrat yang sedang berada di Surabaya

memerintahkan adiknya, Arya Cakranegara untuk mengusir pasukan Bali. Tetapi

Dewa Ketut berhasil membujuk Cakranegara untuk berbalik menyerang

Cakraningrat IV. Tetapi dengan bantuan VOC, Cakraningrat IV berhasil mengusir

pasukan Arya Cakranegara dan Bali. Kemudian dia memindahkan pusat

pemerintahannya ke Sambilangan. Suatu peristiwa yang terkenal dengan Geger

Pacina (pemberontakan masyarakat Cina) juga menjalar ke Mataram.

Cakraningrat IV bekerjasama dengan VOC memerangi koalisi Mataram dan Cina

ini. Namun hubungan erat antar Madura denga VOC tidak langgeng. Cakraningrat

menyatakan perang dengan VOC karena VOC telah berkali-kali melanggar janji

yang disepakati.

Dengan bekerja sama dengan pasukan Mengui Bali, Cakraningrat berhasil

mengalahkan VOC dan menduduki Sedayu, Lamongan, Jipang dan Tuban.

Cakraningrat juga berhasil mengajak Bupati Surabaya, Pamekasan dan Sumenep

untuk bersekutu melawan VOC. Tapi Cakraningrat tampaknya harus menerima

kekalahan, setelah VOC mengerahkan pasukan dalam jumlah besar. Cakraningrat

dan dua orang putrinya berhasil melarikan diri ke Banjarmasin, namun oleh Raja

Bajarmasin dia ditangkap dan diserahkan pada VOC. Cakraningrat diasingkan ke

Kaap De Goede Hoop (Tanjung Penghargaan) dan meninggal di tempat

pembuangannya, sehingga dia juga dikenal dengan nama Panembahan Sidengkap.

2.1.2. Sosio Demografis

2.1.2.1. Adat Istiadat / Budaya

Orang Bangkalan identik dengan beragam adat-istiadat dan budaya yang

menonjol. Beberapa diantaranya yaitu selalu dilakukannya upacara-upacara

tertentu setiap akan melakukan suatu kegiatan. Dalam melakukan kegiatan

pertanian misalnya, mereka selalu mengadakan upacara-upacara tradisional,

antara lain selamatan sawah (rasel saba) yang dikerjakan sewaktu mulai

menggarap tanah. Perlengkapan dalam upacara itu adalah nasi tumpeng dan 4

buah takir yang diletakkan di bawah. Selain selamatan tersebut, diadakan pula

selamatan padi (slamedda padi) yang dikerjakan sewaktu menaikkan padi ke

Universitas Kristen Petra

Page 10: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

22

lumbung. Selamatan ini agak lebih besar daripada selamatan sawah mengingat

diundang pula tetangga dan para pekerja di sawah.

Upacara mendirikan rumah terdiri dari tahap selamatan pembukaan tanah

(arrasol pamokkana tana) yang dilakukan dengan petunjuk dukun. Tahap berikut

ialah selamatan subur penolak bala (Tajin biru atau tajin senaparan).

Upacara sehubungan dengan penangkapan ikan mendapat tempat yang

penting pula dalam kehidupan masyarakat Bangkalan. Mula-mula diadakan

selamatan sebelum menangkap ikan. Perlengkapan selamatan terdiri atas: nasi

dengan lauknya dan bunga-bunga yang akan disebar ke laut. Sehubungan dengan

perikanan terdapat pula upacara selamatan perahu baru, selamatan perbaikan

perahu dan selamatan untuk kekuasaan gaib yang memelihara laut. Selamatan

perahu baru agak meriah karena mengundang pula calon awak perahu, si pembuat

perahu, tetangga dan kyai. Peralatan dalam selamatan tersebut adalah tumpeng

dengan lauknya, bunga dan ketupat beras kuning. Selamatan untuk kekuasaan

gaib yang memelihara laut disebut juga rokad tase, yang diselenggarakan setahun

sekali oleh semua nelayan. Selamatan ini paling besar karena hampir semua

penduduk pesisir ikut serta, dan menggunakan peralatan berupa tumpeng dengan

lauk, bunga, ketupat beras kuning, nasi dan jajan pasar. Sebagian upacara lainnya,

upacara selamatan ini dipimpin oleh dukun atau kyai.23

2.1.2.2. Agama dan Tata Cara Keagamaan

Mayoritas orang Bangkalan merupakan Muslim. Sebanyak 99 persen

menganut agama Islam, sedangkan sisanya beragama Protestan, Katolik dan

Confusius.24

2.1.2.3. Bahasa Daerah

Bahasa daerah masyarakat kota Bangkalan yaitu bahasa Madura dengan

dialek Bangkalan (Madura Barat). Bahasa Madura adalah salah satu bahasa daerah

utama di Republik Indonesia yang memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa

23 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1983). Geografi Budaya Daerah Jawa Timur.

Jakarta. Hal 39-40. 24 A.J Pannekoek. Outline of the Geomorphology of Java. Geological Survey of Indonesia. Hal

112. Universitas Kristen Petra

Page 11: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

23

nasional. Bahasa Madura digunakan oleh paling sedikit 7 juta orang yang tersebar

di kepulauan Madura dan di Jawa Timur. Bahasa Madura berstruktur imbuhan

yang serumpun dengan bahasa-bahasa kelompok Austronesia. Bahasa itu mirip

dengan bahasa Jawa, tetapi juga mirip dengan bahasa Melayu, Sunda dan Bali

(Stevens, 1968: 1-2). Bahasa Madura standar ditemukan di daerah Sumenep dan

diajarkan pada tahun-tahun pertama sekolah di semua daerah berbahasa Madura.

Bahasa Madura memiliki beberapa tingkatan bahasa (antara 3 sampai 5)

yang tidak dikenal ataupun dipraktekkan secara merata di semua lapisan

masyarakat. tingkat yang paling banyak digunakan adalah kasar, yaitu untuk

berbicara kepada orang dengan umur dan status yang setara atau lebih rendah

daripada diri sendiri; alos, yang dipakai bila berbicara kepada orang yang lebih

tua atau sebagai bahasa sopan santun pada pertemuan pertama dengan orang yang

belum dikenal; alos tengghi, yang dipakai bila berbicara kepada orang yang

berstatus jauh lebih tinggi.25

2.1.3. Sosio Geografis

2.1.3.1. Iklim

Kota Bangkalan terletak pada daerah iklim tropis. Curah hujan rata-rata di

kota Bangkalan hanya sekitar 1,276mm, dengan rata-rata bulan basah tahunan 5,4

dan bulan keringnya 4,8. Suhu udara rata-rata di kota Bangkalan 26,61°C. Tipe

iklim kota Bangkalan ditandai oleh curah hujan bulan terkering 13,95mm

(dibawah 60mm) dan kekeringan ini tidak dapat diimbangi oleh jumlah curah

hujan sepanjang tahun.26

Keadaan tata airnya juga kurang menguntungkan. Pada musim penghujan

banyak sungai meluap dan banjir, sedangkan pada musim kemarau kering sama

sekali atau sangat sedikit airnya. Keadaan yang semacam ini sangat mengganggu

untuk usaha pertanian, karena debit airnya tidak mencukupi terutama di musim

kemarau. Ketidakseimbangan tata air yang ada di Bangkalan bukan semata-mata

dari pengaruh unsur iklim saja tetapi juga dipengaruhi oleh keadaan jenis hutan

dan jumlahnya, keadaan fisik tanah serta kegiatan manusianya.

25 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1985). Serba Serbi Madura. Jakarta. Hal 72. 26 Tim Peneliti Growth Pole Jawa Timur. (1976). Laporan Hasil Penelitian Wilayah

Pengembangan (Growth Pole) Jawa Timur. Surabaya: BPP – IKIP. Hal 7. Universitas Kristen Petra

Page 12: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

24

Keadaan fisik kota Bangkalan kurang menguntungkan untuk usaha

pertanian. Sebagian besar tanahnya terdiri dari tanah kapur, yang terbentuk pada

jaman pleistosin, yang umumnya kurang subur untuk pertanian. Keadaan

morfologinya juga kurang menguntungkan sebab banyaknya pegunungan dan

bukit-bukit dan terbatasnya dataran rendah yang bisa dipergunakan untuk

pertanian. Secara keseluruhan tanah yang terdapat di Bangkalan mempunyai sifat

solum tanahnya dangkal, tekstur tanahnya liat, strukturnya keras bergumpal, tidak

tahan terhadap erosi, tingkat kesuburannya rendah hingga sedang saja dan kadar

unsur haranya rendah terutama unsur nitrogennya.

Disamping itu 18,2% atau kira-kira 99.650 hektar, merupakan tanah

gundul dalam keadaan fisis teknis kritis dan hydroorologis kritis. Ditambah lagi

masih banyaknya tanah-tanah kritis yang masih tetap diusahakan oleh penduduk,

akibat kurangnya tanah garapan mereka.27

Dengan demikian secara keseluruhan keadaan fisik kota Bangkalan baik

yang mencakup masalah tanah, iklim, morfologi, tata air, dsb kurang

menguntungkan untuk usaha pertanian.

2.1.3.2. Flora dan Fauna

Jenis flora yang terkenal dan merupakan ciri khas dari kota Bangkalan

yaitu Tapak Dara. Flora jenis ini diyakini dapat menyembuhkan penyakit

Hepatitis A/B. Sedangkan fauna yang terkenal berupa sapi kerap yang merupakan

komoditas sapi unggulan untuk kerapan sapi.28

2.1.4. Sosio Perekonomian dan Pendapatan Daerah

2.1.4.1. Konsep, Strategi dan Aplikasi Keuangan Daerah

Untuk saat ini, kota Bangkalan akan memprioritaskan pembangunan di

bidang industrialisasi, baik dari sektor perikanan, perdagangan, industri,

perhubungan, pertambangan, maupun pariwisata. Namun akan seperti apa

industrialisasi itu sendiri memang belum bisa dibayangkan karena yang kini

sedang seru-serunya dibahas adalah urusan pembangunan jembatan Suramadu

yang menghubungkan kota Surabaya dengan kota Bangkalan. Yang jelas, arah 27 Ibid. 28 Amir Sjarifudin. (2005, March 15). Personal interview.

Universitas Kristen Petra

Page 13: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

25

pembangunan kota Bangkalan masih diprioritaskan pada sektor transportasi. Dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2001, disediakan anggaran

Rp. 11,7 milyar untuk sektor transportasi, sementara pertanian Rp. 1,7 milyar,

perdagangan Rp. 2,8 milyar, dan industri Rp. 335 juta. Prioritas itu memang

terlihat dari jalan aspal yang rata-rata mulus dan lebar seperti jalan menuju

Kecamatan Tanjung Bumi yang juga merupakan sentra industri batik terkenal di

Bangkalan.

Sambil menunggu realisasi pembangunan jembatan Suramadu, Pemerintah

Kabupaten Bangkalan sudah siap dengan setumpuk rencana. Mulai dari terminal

induk, pusat perbelanjaan, pelabuhan, rumah sakit, rumah potong hewan, hingga

pengembangan obyek pariwisata. Termasuk dalam rencana itu adalah usaha

penyediaan air baku di daerah Pocong untuk suplai air bersih, dan

mengoptimalkan temuan bahan galian C berupa batu kapur, fosfat, marmer, dan

dolomit. Semua bahan itu berlokasi di Kecamatan Socah, Kamal, Labang,

Modung, Blega, dan Galis.29

2.1.4.2. Perhubungan

Secara geografis letak kota Bangkalan memang strategis. Letaknya paling

dekat dengan pulau Jawa atau Jawa Timur persisnya. Karena berada paling barat

di pulau Madura, ia menjadi pintu gerbang untuk berbagai kegiatan, terutama lalu

lintas barang dan jasa yang menghubungkan Jawa dan Madura. Tak bisa

dipungkiri, kesibukan sehari-hari di daerah ini banyak bergantung pada

keberadaan pelabuhan Kamal di Kecamatan Kamal. Pelabuhan tersebut selama 24

jam melayani angkutan penyeberangan feri dari dermaga Ujung, Surabaya. Jalur

penyeberangan ini begitu penting. Sedikit saja ada gangguan di Kamal, seperti

aksi mogok sejumlah feri pada Oktober tahun 2001 lalu, kegiatan ekonomi

Bangkalan dan kabupaten lain di Madura bisa lumpuh total.

Bagi Bangkalan, predikat pintu gerbang Madura sebetulnya tidak lepas

dari rencana pemerintah untuk mengembangkan industri di pulau itu. Di tahun

1976 muncul ide untuk membangun sejumlah daerah di Jawa Timur dalam bentuk

29 Krishna P Panolih. (Jumat, 26 April 2002). Kabupaten Bangkalan. Kompas. Hal 4.

Universitas Kristen Petra

Page 14: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

26

kawasan Gerbangkertasusila; Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo,

dan Lamongan.

Inti dari konsep kawasan itu adalah pembangunan di sektor pertanian,

industri, pertambangan, perhubungan, dan pariwisata. Industrialisasi tersebut

dicanangkan akan dimulai di Bangkalan, dan untuk itulah ditetapkan

pembangunan jembatan Surabaya – Madura (Suramadu) sepanjang 5 kilometer

pada April 1995. Boleh dibilang proyek jembatan ini bagian dari industrialisasi

Madura sekaligus realisasi untuk menyatukan kawasan Gerbangkertasusila itu.

Ternyata, rencana tinggal rencana. Ide jembatan tidak pernah terwujud selama

sekian tahun, dan baru tahun ini mulai terlihat ada "tanda-tanda" proyek akan

dikerjakan. Kecamatan Labang, sekitar 30 menit dari kota Bangkalan, menjadi

lokasi tiang pancang jembatan tersebut.30

2.1.4.3. Pembangunan Ekonomi

Bagi yang sudah pernah mengunjungi kabupaten lain di Madura

(Sampang, Pamekasan dan Sumenep), terasa betul bahwa wilayah yang berhari

jadi 24 Oktober 1531 ini, jauh lebih pesat perkembangannya. Lebih ramai dan

sarana – prasarananya lebih banyak. Kehadiran Universitas Negeri Trunojoyo

Madura – sebelumnya bernama Universitas Bangkalan – turut mengukuhkan

kesan kemajuan itu. Aktivitas ekonomi umumnya berlangsung di kota Bangkalan.

Meski tanahnya tidak terlalu subur, pertanian merupakan sektor yang

dominan dalam perekonomian Bangkalan. Hingga tahun 2000, subsektor tanaman

bahan makanan menyumbang 34,51 persen dari total pertanian. Padi masih

menjadi hasil utama, biarpun selama 5 tahun terakhir produksinya tidak

meningkat. Pada tahun 1997, dari luas panen 40.454 hektar, produksinya sempat

mencapai 190.917 ton. Tahun 2001 dihasilkan hanya 175.862 ton untuk luas

panen 39.924 hektar. Burneh, Geger, dan Blega tercatat sebagai kecamatan

penghasil padi yang cukup tinggi jumlahnya.

Selain padi, produksi jagung juga cukup besar walau produksinya selama 5

tahun terakhir tidak berkembang, yaitu 156.895 ton (1997) dan 159.438 ton

(2001). Hasil padi kebanyakan masih untuk kebutuhan lokal, sedangkan jagung

30 Ibid.

Universitas Kristen Petra

Page 15: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

27

selain untuk konsumsi setempat juga diolah menjadi pakan burung dan banyak

dijual ke Jawa. Hasil pertanian lain yang juga berpeluang menjadi komoditas

perdagangan adalah salak, rambutan dan melinjo.

Di luar pertanian, subsektor lain yang cukup punya andil dalam kegiatan

ekonomi adalah perdagangan. Sampai tahun 2000 perdagangan menyumbang

21,82 persen dari total perdagangan, hotel, dan restoran. Jenis usaha yang terlihat

menonjol adalah perdagangan di pasar, pertokoan, dan industri rumah tangga

seperti batik, kerupuk udang, jamu tradisional, souvenir (pecut madura), tikar

maupun sangkar burung. Semua itu rata-rata merupakan usaha skala kecil dengan

nilai investasi Rp. 67,8 milyar tahun 2001.

Potensi pertambangan meliputi galian C (batu kapur, batu gunung, kapur,

fosfat, marmer, batu bintang) dan minyak serta gas bumi dengan produksi 1.800

barrel per hari. Sektor perkebunan misalnya, produksi kelapa mencapai 3.446 ton

dengan rata-rata produksi 1.347,15 kg per hektar per tahun. Peternakan sapi

mencapai 180.954 ekor dengan penghasil ternak terbanyak di Kecamatan Kokop

17.847 ekor dan terendah di Kecamatan Bangkalan 2.277 ekor. Perikanan darat

meliputi tambak seluas 2.400 hektar, sawah 31 hektar, kolam 5 hektar. Sedangkan

produksi untuk perikanan laut mencapai Rp. 18,359 milyar, perikanan umum Rp.

48,68 juta, tambak Rp. 7,338 milyar, dan kolam Rp. 11,9 juta.

Nilai produksi perikanan laut dan darat terbesar terdapat di Kecamatan

Klampis sebesar Rp. 7,934 milyar. Sedangkan Kecamatan Socah mencapai Rp.

3,191 milyar, Kwanyar Rp. 2,758 milyar. Tanjungbumi Rp. 2,525 milyar.

Potensi pertambangan, batu kapur 281 ton, tanah liat 50.585 ton, fosfat

3.540 ton, pasir tanah urug 787 ton. Batu marmer dengan luas areal 15 hektar di

Kecamatan Blega dan Konang sampai sekarang ini belum berproduksi.31

2.1.4.4. Pariwisata dan Obyek Wisata

Pulau Madura relatif tidak terlalu terjual sebagai obyek wisata. Umumnya

orang hanya mengaitkan pulau Madura dengan obyek wisata Kerapan Sapi.

Kelengangan pulau Madura membuat banyak tempat yang biasa-biasa saja

31 Abdul Lathief. Opcit. Hal 1.

Universitas Kristen Petra

Page 16: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

28

menjadi indah terutama di mata wisatawan yang datang dari tempat-tempat ruwet

seperti Jakarta.32

Sebenarnya, pulau Madura diciptakan sebagai daerah yang memiliki

banyak potensi pariwisata alam. Selain itu juga kaya akan seni dan budaya tradisi,

semuanya tersebar di empat wilayah daerah kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang,

Pamekasan dan Sumenep. Potensi wisata tersebut jika dikelola secara profesional,

jelas tidak kalah dengan daerah wisata lain yang cukup bagus di Propinsi Jawa

Timur. Dengan banyaknya potensi pariwisata, memerlukan pemikiran bagaimana

mempromosikannya.

Kabupaten Bangkalan sebagai pintu gerbang pulau Madura mempunyai

wisata alam, budaya, seni dan wisata pantai nan mempesona. Adapun seni, budaya

dan potensi wisata yang terdapat di Kabupaten Bangkalan terdiri dari:33

a. Kerapan Sapi

Kerapan Sapi merupakan tontonan menarik bagi wisatawan asing dan

domestik. Kerapan Sapi merupakan adu sapi lari cepat yang dikenal sebagai

khasanah tradisi masyarakat Madura. Kalau dulu tontonan Kerapan Sapi

hanya diadakan satu tahun sekali usai panen tiba, sekarang hampir setiap hari

besar nasional maupun even menarik lainnya. Namun sesungguhnya dibalik

menariknya tontonan Kerapan Sapi, ada beberapa alasan yang mendasar.

Dengan tetap lestarinya tontonan Kerapan Sapi tersebut, mendorong para

peternak sapi akan terus berusaha merawat sapinya sebaik mungkin,

diharapkan akan dihasilkan mutu ternak yang baik, maka wajar pula jika

pemerintah tetap melestarikan tradisi ini. Pada perkembangan selanjutnya,

Kerapan Sapi menjadi atraksi wisata yang sangat menarik di pulau Madura

yang dalam penyelenggaraannya mengandung unsur olah raga, seni dan

budaya.

Apalagi jika dalam Kerapan Sapi ada yang menang, maka pemiliknya

mempunyai kebanggaan luar biasa dan terkadang dikaitkan dengan prestise.

Umumnya peternak sapi kerapan tidak menghitung berapa biaya yang harus

dikeluarkan untuk persiapan kerapan, yang penting sapinya menang dan itulah

32 Abdul Lathief. (Minggu 20 Agustus 2000). Madura, Keindahan dalam Kelengangan. Kompas.

Hal 1. 33 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Bangkalan Kota Ceria. Jakarta.

Universitas Kristen Petra

Page 17: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

29

kebanggaannya. Biasanya sapi yang diikutkan pada kerapan, harus mendapat

perhatian dan perawatan khusus. Makanannya pun diistimewakan, tidak jarang

sapi kerapan itu diberi telor, madu dan anggur. Belum lagi kalau sang pemilik

mencari kekuatan lewat mistik yang tentu saja harus mengeluarkan dana

cukup banyak. Namun semangat untuk tetap melestarikan tradisi Kerapan Sapi

itu masih melekat erat pada suku Madura.

Menurut cerita, Kerapan Sapi berasal dari pulau Sapudi atas prakarsa

Pangeran Katandur pada abad 13 dan berkembang sampai saat ini. Melihat

sejarahnya, Kerapan Sapi berawal dari pesta rakyat sebagai ungkapan rasa

kegembiraan atas hasil panen tanamannya. Mereka meluapkan rasa

kegembiraannya dengan mengadakan lomba Kerapan Sapi disertai dengan

tari-tarian dan diiringi oleh musik tradisional.

Sapi kerap pulau Madura merupakan sapi Madura asli, memiliki kekuatan dan

kecepatan yang lebih bila dibanding dengan sapi dari daerah lain. Untuk

menciptakan sapi kerap yang berkualitas unggul diperlukan suatu perawatan

serta perlakuan khusus meliputi: pemberian jamu, pemijatan, latihan dan

kekuatan supranatural.

b. Museum Bangkalan

Museum Daerah Kabupaten Bangkalan ini terletak di komplek pendopo

Kabupaten Bangkalan, dan terbuka untuk umum. Didalamnya tersimpan

seperangkat gamelan, benda kuno, senjata tombak, keris dan sebagainya yang

berasal dari peninggalan kerajaan di Bangkalan.

c. Agrowisata salak

Wisata agro ini sungguh mengasyikkan, wisatawan dapat mengunjungi kebun

salak yang lokasinya tersebar di pusat kota Bangkalan. Salak Bangkalan

rasanya khas dan buahnya nampak besar-besar dengan harga yang relatif

murah.

d. Makam KH. M Cholil

Wisata keagamaan yang sangat menenangkan jiwa dapat diperoleh di Makam

Mbah Cholil ini. Menurut sejarah, Mbah Cholil adalah tokoh Islam terkemuka

pada zamannya yang merupakan guru dari kedua pendiri organisasi Islam di

Indonesia, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Area makam ini

Universitas Kristen Petra

Page 18: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

30

dikelilingi dengan banyaknya toko-toko souvenir khas Madura. Lokasi makam

ini terletak di Mertajasah, sekitar 2 kilometer arah Barat dari pusat kota

Bangkalan.

e. Menara api / Mercusuar

Menara Api atau Mercusuar peninggalan jaman Belanda berketinggian 78

meter ini terdapat di Kecamatan Socah, berjarak 6 kilometer dari pusat kota

Bangkalan. Pembangunannya diresmikan oleh Z.W. Williem III pada tahun

1879.

Seseorang yang hidup di kota metropolitan yang sehari-hari didera kemacetan

dan stres mungkin akan merasa masuk ke dunia lain saat berada di taman tua

di bawah Mercusuar Bangkalan. Pohon-pohon asam dari abad ke-19 di sana

seakan bercerita bahwa tempat itu pernah begitu penting.34

f. Aer Mata Ebu

Biasa disebut Makam Ratu Ebu (simbol pengabdian istri pada suami tercinta).

Berupa sebuah makam seorang ibu, menurut ceritanya yang melahirkan raja-

raja Madura. Bangunan berusia ratusan tahun tersebut, hingga kini masih

berdiri kokoh. Obyek wisata ziarah itu merupakan salah satu aset Kabupaten

Bangkalan, yang ternyata tetap terawat baik.

Makam Ratu Ebu yang terletak didalam kompleks Pasarean Aer Mata, terletak

25 kilometer arah utara kota Bangkalan, tepatnya di desa Buduran, Kecamatan

Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Kini, Pasarean Aer Mata tersebut kian ramai

dikunjungi oleh para peziarah yang datang dari seluruh daerah Jawa. Bahkan

mereka datang dari Sumatra, Ujungpandang, Banten dan Kalimantan. Setiap

hari tidak kurang dari 25-40 bus memadati areal parkir kompleks makam

tersebut, sehingga mampu memberi tambahan penghasilan lumayan bagi

pedagang makanan dan minuman disana.

Kenapa disebut Makam Ratu Ebu? Ternyata memang ada cerita menarik dari

sana. Makam Ratu Ebu adalah makam seorang wanita mulia bernama Sarifah

Ambami, yang konon melahirkan para raja Madura. Sarifah Ambami

dipersunting oleh Pangeran Cakraningrat I yang merupakan anak angkat dari

Sultan Agung Mataram. Semasa hidupnya, Pangeran Cangkraningrat I

34 Ibid.

Universitas Kristen Petra

Page 19: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

31

memiliki keinginan dan obsesi agar seluruh keturunannya harus dapat

memerintah di Madura selamanya. Untuk itulah Ratu Ebu bertapa. Dalam

pertapaannya, Ratu Ebu memohonkan agar keinginan suaminya untuk

menjadikan seluruh turunannya bisa menjadi pemimpin Pemerintahan di

Madura. Siang malam Kanjeng Ratu Ebu memohon kepada Allah agar

harapan suaminya bisa dikabulkan, ia memohon sambil terus menerus

menangis. Ini dilakukannya hingga meninggal di pertapaan, dalam keadaan

menangis. Di tempat pertapaannya itulah Kanjeng Ratu Ebu dimakamkan.

Itulah sebabnya maka makam tersebut dikenal dengan sebutan Makam Ratu

Ebu atau Aer Mata. Di kompleks Pasarean Aer Mata tersebut juga

dimakamkan raja-raja Madura. Ternyata bangunan kuno dengan corak

arsitektur bernilai tinggi itu menarik perhatian para wisatawan asing dan

domestik. Tidak kalah menariknya dibandingkan kemegahan arsitektur

Borobudur atau candi lain di Jawa.

Konon menurut cerita legenda sejarah menyebutkan, bahwa konstruksi

bangunan itu berdiri pada abad ke-15 atau ke-16 yang tersusun rapi tanpa alat

perekat dari semen. Mulai batu nisan, kerangka kuburannya, semuanya terukir

indah yang terbuat dari batu putih mirip batu pualam yang diambil dari lokasi

sekitar makam.

Saat mengunjungi Pasarean Aer Mata, tampaknya keindahan nilai seni yang

menonjol terletak pada tiga ‘cungkup’ utama berukuran 40 x 20, yakni makam

Kanjeng Ratu Ebu Syarifah Ambami, Panembahan Cakraningrat II dan

Cakraningrat III. Begitu juga ‘cungkup’ pada makam Panembahan

Cakraningrat V, VI dan VII yang disebut-sebut bergelar Cakradiningrat I.

maka wajar apabila kelangkaan dan keindahan nilai seni dan arsitektur pada

Pasarean Aer Mata menjadi perhatian Pemerintah, selanjutnya pada tahun

1975 kompleks Pasarean Aer Mata diikutsertakan dalam lomba dan pameran

seni arsitektur peninggalan purbakala se-Asia mewakili Indonesia. Hasilnya

mendapatkan nilai tertinggi.

Sejak itulah Pasarean Aer Mata di Kabupaten Bangkalan tidak saja dikenal

wisatawan domestik, melainkan juga dikenal wisatawan asing. Selain

wisatawan, juga para disiplin ilmu pengetahuan seperti arkeologi, antropologi

Universitas Kristen Petra

Page 20: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

32

dan sejarah, mereka datang dari dalam dan luar negeri, menjadikan kompleks

Pasarean Aer Mata sebagai bahan riset ilmiahnya. Yang menarik untuk

dijadikan bahan penelitian, lantaran gaya arsitektur dan seni ukir di Aer Mata

mempunyai ciri khas perpaduan Hindu, Budha dan Islam.

Kini Pasarean Aer Mata semakin semarak dengan hadirnya ribuan peziarah

yang datang setiap harinya. Pengakuan mereka umumnya menyatakan bahwa

kedatangannya ke Pasarean Aer Mata ada manfaat besar, lantaran banyak

berkah yang didapat dari sana.

g. Sereng Kemuning

Pantai Sereng Kemuning terletak di desa Macajah, Kecamatan Tanjung Bumi

atau sekitar 40 kilometer dari pusat kota Bangkalan ke arah timur laut. Wisata

ini menyajikan pemandangan pantai dengan latar belakang pemandangan alam

yang sangat mempesona. Di area wisata ini disuguhkan souvenir dan kerajinan

tangan asli daerah dengan bahan-bahan dari laut.

Para wisatawan yang datang ke Kabupaten Bangkalan dengan tujuan ingin

awet muda, berkunjunglah ke pantai Sereng Kemuning dan mandi disana.

Konon ceritanya dahulu pantai itu dipergunakan mandi oleh sepasang pertapa

yang kehidupannya rukun, awet muda dan tidak pernah sakit. Setelah agama

Islam masuk ke Bangkalan, datang pula sepasang suami istri namanya Syah

Arief dan Martasia. Pasangan suami istri tadi dikenal gemar bertirakat, mereka

juga selalu mandi di pantai Sereng Kemuning. Keduanya juga dikenal tetap

awet muda, rukun dan tidak pernah sakit.

Pantai Sereng Kemuning berbentuk busur menghadap ke utara, pasirnya putih,

bersih dan halus. Selain itu gelombang airnya pun tidak terlalu besar dan

airnya segar serta nyaman untuk mandi. Bagi setiap orang yang datang dan

mandi di pantai Sereng Kemuning, bisa dipastikan awet muda dan bebas dari

segala penyakit. Kepercayaan itulah yang hingga saat ini terus berkembang di

masyarakat Madura umumnya dan warga Kabupaten Bangkalan khususnya.

Pantai Sereng Kemuning juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum

antara lain kamar mandi air tawar, tempat ganti pakaian, persewaan perahu,

panggung pementasan, tempat peristirahatan dan lain-lain.

Universitas Kristen Petra

Page 21: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

33

h. Batik Tanjung Bumi

Sentra batik Tanjung Bumi merupakan pusat kerajinan batik tulis di

Kabupaten Bangkalan. Menghasilkan batik tulis berkualitas bagus dengan

corak khas Madura. Para pengrajin batik yang pada umumnya kaum ibu

tersebar di 6 desa di Kecamatan Tanjung Bumi yang berjarak 42 kilometer

utara kota Bangkalan.

i. Pantai Maneron

Pantai Maneron nan indah dan memukau itu tidak kalah menariknya dengan

obyek wisata lainnya di Propinsi Jawa Timur. Pantai Maneron tepatnya

terletak di desa Maneron Kecamatan Sepulu, sektar 30 kilometer arah utara

kota Bangkalan. Pantai yang merupakan obyek wisata alam nan elok itu, kini

menjadi aset Kabupaten Bangkalan yang banyak dikunjungi wisatawan asing

dan domestik. Pengelolaan secara baik dan profesional, menjadikan pantai

Maneron mempunyai potensi yang mampu menggeser pamor pantai-pantai

lain yang sudah terkenal di pulau Madura.

Keberadaan pantai Maneron yang masih perawan tersebut, kini mulai ramai

dibicarakan. Dari beberapa wisatawan asing dan domestik yang mengunjungi

kesana, umumnya mengatakan bahwa pantai Maneron memang memiliki

keunggulan yang sulit ditemukan di pantai lain di Madura bahkan di Jawa

Timur. Pantainya lurus, berpasir putih, deburan ombaknya tidak begitu besar,

lokasinyapun teduh. Yang lebih nampak indah lagi, pantai Maneron dibatasi

sungai-sungai yang melingkar berbentuk busur dari ujung timur sampai ujung

barat pantai. Apalagi bila malam hari, suasana seluruh pantai nampak terang

benderang lantaran langsung berhadapan dengan sumber minyak lepas pantai

milik Kodeco yang selalu mengobarkan api selama 24 jam penuh dari pipa gas

pembuangannya. Sungguh, pantai Maneron memang indah dan mempesona

untuk dikunjungi.

Supaya wisatawan yang datang ke pantai Maneron mudah mencapainya, maka

Pemda Kabupaten Bangkalan segera membangun jalan masuk menuju lokasi

yang menghubungkannya dengan jalan protokol. Lokasi pantai Maneron dari

jalan raya jurusan Bangkalan – Tanjung Bumi, perlu dibuatkan jalan lurus

sekitar 505 meter. Sedang bentangan pantai Maneron sendiri memang cukup

Universitas Kristen Petra

Page 22: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

34

luas, yakni 2,5 kilometer dan jarak dari tempat pemukiman penduduk sekitar 1

kilometer.

Lokasi pantai Maneron keseluruhan lebih kurang 5 hektar, yang membuat

pantai tersebut nampak indah lantaran dikelilingi sungai, lokasi sekitarnya

juga ditumbuhi tanaman akasia jenis cormis dan arabica (langai) yang

termasuk jenis rerumputan di hamparan tanah seluas 2,5 hektar. Pantai ini

sangat sejuk karena ditumbuhi pepohonan, menghadap ke utara laut Jawa

dengan pemandangan anjungan pengeboran minyak lepas pantai, dan di sisi

selatan terbentang pegunungan Maneron yang menghijau.

j. Wana Wisata Bukit Geger

Lokasi wana wisata Bukit Geger berada di desa Geger, Kecamatan Geger

dengan jarak tempuh 30 kilometer dari pusat pemerintahan kota Bangkalan.

Wana wisata ini berada di ketinggian bukit antara 150-200 meter dari

permukaan laut. Untuk bisa mencapai lokasi obyek ini pengunjung /

wisatawan dapat menggunakan transportasi umum, melewati jalan beraspal

dengan status jalan propinsi maupun jalan kabupaten yang cukup memadai.

Secara fisik, potensi wana wisata ini amat prospektif untuk dikembangkan

sebagai obyek wisata hutan, arena camping ground (bumi perkemahan), olah

raga panjat tebing dan wisata minat khusus yaitu ziarah. Keindahan panorama

alam Bukit Geger didukung oleh potensi situs keramat dan peninggalan

purbakala antara lain: areal hutan akasia, mahoni dan jati seluas lebih dari 42

Ha dan lima buah goa yang dikeramatkan bernuansa situs purbakala yaitu Goa

Petapan, Goa Potre, Goa Planangan, Goa Pancong Pote dan Goa Ular. Goa

Petapan adalah bekas goa pertapaan Adipoday yaitu ayah kandung tokoh

legendaris Madura Jokotole alias Panembahan Secodiningrat III pada abad 13;

Goa Potre yaitu bekas goa pertapaan Potre Koneng istri dari Adipoday; Goa

Planangan yaitu goa yang mirip kelamin pria (konon tetesan air dari stalaktit

ini dimitoskan oleh peziarah bisa menambah daya vitalitas seksual kaum pria);

Goa Pancong Pote yaitu goa yang memiliki keunikan berupa sungai dibawah

tanah yang banyak mengandung stalaktit-stalagmit berwarna-warni; Goa Ular

memiliki keunikan batu raksasa menyerupai kepala ular. Bukit Geger

memiliki sisi tebing terjal yang nyaris tegak lurus disisi tebing sebelah utara

Universitas Kristen Petra

Page 23: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

35

dan selatan sehingga amat ideal apabila dijadikan obyek olah raga panjat

tebing. Cekungan Pangelean yaitu berwujud cekungan tebing di dinding bukit

sebelah utara. Cekungan ini berwujud hamparan batuan granit / onix, sehingga

amat pas untuk tempat istirahat, seraya menikmati keelokan danau alami dan

hamparan sawah luas di kaki bukit. Situs Pelanggiran, berwujud areal

gundukan batu karang laut, inilah puncak tertinggi dari puncak Geger. Konon,

pada abad ke-8 silam, situs Pelanggiran ini merupakan tempat mendaratnya

orang pertama di Madura, yakni Patih Pranggulang dan Dewi Ratna Roro

Gung.

2.2. Target Market

2.2.1. Primer

a. Demografis

Meliputi masyarakat luar Madura baik laki-laki maupun perempuan.

Tergolong masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas, dengan pendidikan

yang cukup tinggi dan memadai. Lebih diprioritaskan pada masyarakat yang

berusia 20 – 45 tahun. Bidang pekerjaan yang digeluti merupakan bidang

pekerjaan yang cukup berprospek di masa depan.

b. Geografis

Meliputi masyarakat luar Madura (dalam lingkup nasional) khususnya yang

berdomisili di kota Surabaya.

c. Psikografis

Meliputi masyarakat yang menyukai hal-hal atau obyek-obyek yang

bersejarah, memiliki nilai budaya yang tinggi dan menyukai wisata ziarah

maupun pantai.

d. Behaviouristis

Meliputi masyarakat yang suka berwisata dan tertarik untuk mengunjungi

berbagai tempat, khususnya dalam hal karakteristik, nilai budaya dan sejarah

yang kuat dan khas.

Universitas Kristen Petra

Page 24: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

36

2.2.2. Sekunder

a. Demografis

Meliputi seluruh masyarakat luar Madura yang tergolong kalangan ekonomi

menengah keatas dengan berbekal pendidikan yang memadai, baik laki-laki

maupun perempuan. Masyarakat yang sudah dewasa dan dapat hidup mandiri,

dengan batasan usia 46 – 60 tahun.

b. Geografis

Meliputi masyarakat luar Madura yang berdomisili atau bertempat tinggal di

kota Surabaya.

c. Psikografis

Meliputi masyarakat yang aktif dan dinamis, menyukai alam dan segala hal

yang berhubungan dengan kegiatan luar ruang. Termasuk juga masyarakat

yang tertarik dengan adat istiadat, budaya, sejarah dan legenda-legenda

tentang suatu obyek atau lokasi yang dimaksud.

d. Behaviouristis

Meliputi masyarakat yang suka berpergian, suka melakukan perjalanan untuk

berekreasi sekaligus melakukan studi atau riset tentang obyek yang dimaksud.

Masyarakat yang tertarik untuk mengunjungi berbagai tempat, khususnya

yang memiliki karakteristik dan ciri yang kuat dan khas.

2.3. Pesaing

2.3.1. Primer

2.3.1.1. Gresik

Daerah yang terkenal dengan industri semen ini, juga menyimpan aneka

obyek wisata, baik wisata alam maupun budaya. Obyek wisata di seputar kota

banyak diwarnai dengan wisata ziarah, maupun wisata-wisata lainnya.

Diantaranya adalah:

a. Makam Maulana Malik Ibrahim

Terletak sekitar 200 meter arah selatan dari alun-alun, atau tepatnya di desa

Gapura Kecamatan Gresik. Maulana Malik Ibrahim merupakan seorang ulama

dan mubaligh Islam pertama yang datang ke Pulau Jawa. Beliaulah yang

merintis penyebaran agama Islam di Jawa sekitar abad 13 M.

Universitas Kristen Petra

Page 25: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

37

b. Makam Fatimah Binti Maimun

Terletak sekitar 9 kilometer dari kota atau di desa Leran, Kecamatan Manyar.

Fatimah Binti Maimun merupakan seorang tokoh Islam di pulau Jawa. Di

makam ini bisa kita jumpai benda bersejarah berupa gapura dan krepyak.

c. Goa-goa Kelelawar

Terletak di desa Pongangan, Kecamatan Manyar. Goa Kelelawar ini menarik

bila dikunjungi pada waktu sore hari. Saat itu bisa kita saksikan ribuan

kelelawar beterbangan keluar dari sarangnya. Panorama alam sekitar goa

memang indah dengan hiasan bukit-bukit kapur yang menawan. Inilah satu-

satunya obyek wisata senja yang dipunyai kota Gresik.

d. Makam Sunan Giri

Berada sekitar 4 kilometer selatan kota atau di desa Giri, Kecamatan

Kebomas. Sunan Giri merupakan salah seorang dari Wali Songo. Untuk

menuju ke makam, kita harus melalui tangga berundak karena memang

makam ini berada di atas bukit. Sebelum memasuki komplek makam, kita

akan menjumpai sebuah telaga yang konon dibuat oleh Sunan Giri 500 tahun

yang lalu, disebut Telaga Pegat.

e. Telaga Pegat

Telaga Pegat ini memiliki keunikan, yaitu tak pernah kering meski dipakai

oleh banyak pengunjung.

f. Sumber Air Panas

Pesona lain dari kota Gresik yang terletak di pulau Bawean, sekitar 80 mil dari

pelabuhan Gresik. Sumber Air Panas ini konon berdaya magis untuk awet

muda. Berlokasi tidak jauh dari kota Sangkapura, tepatnya di desa Kota

Kusuma, Kecamatan Sangkapura. Obyek ini memiliki debit air sekitar 2 liter

perdetik, dengan panorama alam bukit-bukit kapur.

g. Danau Kastoba

Masih terletak di pulau Bawean, 8 kilometer dari ibukota Kecamatan Tambak

atau di desa Paromaan. Berada sekitar 300 meter dari permukaan laut, danau

ini memiliki luas sekitar 30 Ha dengan panorama yang cukup cantik, karena

lokasinya di puncak bukit dan bersuasana alami.

Universitas Kristen Petra

Page 26: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

38

h. Taman Laut

Terletak di pulau Cina Bawean. Terlihat menawan dengan ikan-ikan hiasnya,

tak kalah menarik jika dibandingkan dengan taman laut di Maluku.

i. Pulau Noko

Berada di sebelah selatan kurang lebih 10 kilometer dari pulau Bawean,

termasuk desa Daun Kecamatan Sangkapura, dengan jarak tempuh sekitar 1

jam berperahu. Pulau Noko merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang

memiliki panorama laut yang menawan dengan pasir putih dan bunga-bunga

karang nan indah.

2.3.1.2. Jember

Kawasan yang wilayahnya sebagian besar didominasi dataran rendah

dengan ketinggian rata-rata 83 meter diatas permukaan laut ini, dapat dijangkau

dari Lumajang sekitar 66 kilometer arah timur, atau 33 kilometer selatan

Bondowoso. Untuk mencapainya menggunakan sarana transportasi darat, baik

dengan kendaraan pribadi, angkutan umum bis antar kota, maupun kereta api.

Sarana lain yang melengkapi daerah ini sebagai penunjang pariwisata, berupa

penginapan dari yang berbintang sampai non bintang, ataupun restoran dan rumah

makan yang bisa kita jumpai di kota Jember dan obyek-obyek wisatanya.

a. Pantai Watu Ulo

Merupakan primadona wisata kota Jember. Berada di 33 kilometer selatan

kota, atau di desa Sumber Rejo Kecamatan Ambulu. Pertama kali tiba di

pantai, tak ayal lagi mata akan menatap takjub panorama yang begitu asing.

Sebuah batu memanjang menjorok dari pantai ke laut, mirip tubuh ular.

Bentuknya bak sirip ular, membuat penasaran pengunjung untuk lebih dekat

menatapnya. Meniti batu sembari menikmati semilirnya angin laut, dan

panorama ombak yang berkejar-kejaran dengan pecahan-pecahan buih yang

semakin membesar, merupakan keasyikan tersendiri dari rekreasi di pantai

Watu Ulo ini. Bergerak ke barat memasuki wana wisata Watu Ulo, akan kita

jumpai peninggalan Perang Dunia II, berupa Gua Jepang. Tidak jauh dari situ,

terdapat Gua Lawa yang memiliki kedalaman 30 meter, konon merupakan

tempat bersemedi Mbah Kyai Mataram. Untuk melihat dari dekat, kita harus

Universitas Kristen Petra

Page 27: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

39

menuruni Turunan Senggol sebanyak 66 tangga.

b. Tanjung Papuma

Bergeser ke arah barat, decak kagum pun tercipta di bibir manakala

menyaksikan Tanjung Papuma, pantai Pasir Putih dan Malikan. Panorama

alam yang demikian fantastik, hamparan pasir putih dengan laut lepas berhias

gugusan pulau Dewa (Kreshna, Narada dan Batara Guru). Kawasan ini juga

merupakan areal pemancingan yang mengasyikkan. Tak hanya itu, bila punya

hobi camping atau hiking, bisa disalurkan di kawasan ini.

c. Pantai Puger

Bila dari kota menuju ke arah barat daya 36 kilometer, kita masuk desa Puger

Kulon, Kecamatan Puger. Disinilah kita temui pantai Puger, satu dari jajaran

pantai di wilayah Samudra Indonesia yang kaya dengan tempat-tempat

menawan. Namun untuk sampai di pantai Puger, kita harus melewati

perkampungan nelayan, di tepi pantai inilah banyak terjaja ikan-ikan yang

masih segar. Panorama menarik kita jumpai dengan naik perahu menuju pantai

Pancer, pantai Kucur dan pantai Nusa Barong.

2.3.1.3. Situbondo

Situbondo memiliki wilayah seluas 1.638,50 km persegi. Merupakan

daerah dengan panorama menawan, yang memadukan antara dataran tinggi dan

pantai. Hanya berjarak 35 kilometer timur laut Bondowoso, atau sekitar 94

kilometer barat laut Banyuwangi. Untuk mencapai wilayah ini, bisa kita gunakan

transportasi darat dengan fasilitas jalan yang cukup mulus. Memasuki kota

Situbondo, suasana bersih dan nyaman sangat kita rasakan. Program kota

SANTRI (sehat, aman, nyaman, tertib, rapi, indah), merupakan bagian yang tak

terpisahkan dari aktifitas masyarakat setempat. Kondisi kota yang demikian juga

didukung dengan aneka sarana, yang membuat betah penghuninya. Di sepanjang

jalan A.Yani ataupun jalan Sepudi banyak kita jumpai hotel dan rumah makan

serta sarana hiburan lainnya. Masih ada lagi daya tarik dari kabupaten ini, pantai

Pasir Putih. Pantai Pasir Putih merupakan obyek wisata yang menjadi andalan

daerah ini, berada sekitar 21 kilometer barat Situbondo, masuk Kecamatan

Mlandingan. Atau terletak di jalur wisata Surabaya - Bali. Panorama menawan

Universitas Kristen Petra

Page 28: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

40

yang memadukan antara dimensi hutan dan air sudah bisa dinikmati 9 kilometer

sebelum menuju pantai. Hamparan hutan bakau membentuk tanjung-tanjung

menghiasi pantai yang berada di pinggir jalan. Dan pemandangan menawan

berakhir di areal wisata pantai Pasir Putih, hamparan pantai memanjang dengan

hiasan perahu-perahu layar, menambah pesona kawasan ini. Taman yang nyaman

berpayung pohon-pohon merimbun, sangat nikmat untuk menanti datangnya

sunset. Bagi mereka yang senang dengan olah raga selancar angin, berperahu,

ataupun mancing, dapat menyalurkannya di tempat ini.

2.3.1.4. Banyuwangi

Merupakan wilayah paling ujung bagian timur pulau Jawa. Suatu kawasan

yang memiliki potensi wisata yang boleh dibanggakan. Tatanan geografis yang

memadukan antara dataran tinggi, rendah dan pantai, membuat daerah ini menarik

untuk dinikmati. Pamornya dalam wisata alam dan budaya, menjadi salah satu

kebanggaan Propinsi Jawa Timur.

Banyuwangi, sekitar 94 kilometer sebelah tenggara Situbondo atau 105

kilometer timur Jember. Untuk mencapainya bisa digunakan transportasi darat

dari kedua daerah itu, atau jalan laut bila dari Bali. Mengunjungi Banyuwangi,

anda tak perlu kuatir akan akomodasi. Kabupaten ini begitu banyak memiliki

sarana penginapan dari yang berbintang sampai non bintang, dan aneka rumah

makan hingga warung yang tersebar di sepanjang jalan di Banyuwangi. Tempat-

tempat wisata yang ada di kota Banyuwangi meliputi:

a. Taman Nasional Baluran

Memasuki kawasan Banyuwangi dari Situbondo sekitar 58 kilometer, atau 35

kilometer dari Banyuwangi pada jalan raya Banyuwangi - Surabaya, kita

jumpai taman nasional Baluran. Disini kita bisa menyaksikan aneka flora,

fauna, dan panorama menawan berupa pantai pasir putih Selat Bali.

b. Pantai Kampe

Melaju 12 kilometer menuju kota, atau sekitar 20 kilometer utara

Banyuwangi, sebuah tawaran menarik wisata tirta pantai Kampe. Obyek ini

berada di desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo, memiliki pesona dengan

panorama menawan berupa gugusan kepulauan, diantaranya yang paling

Universitas Kristen Petra

Page 29: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

41

menarik adalah pulau Tabuhan.

c. Pulau Tabuhan

Sekitar 3 kilometer dari Kampe, dengan berperahu kita sampai di pulau yang

berbentuk bulat ini. Daya pikat pulau seluas 4 hektar ini disamping pasirnya

yang putih dan airnya yang jernih bertabur ikan-ikan hias, juga merupakan

sebuah taman asri dengan aneka bunga warna-warni. Kondisi alam Tambuhan

memungkinkan tempat ini untuk olah raga selancar angin atau menyelam.

d. Watudodol

Terletak 14 kilometer utara Banyuwangi. Watudodol merupakan obyek wisata

dengan pesona khas yang berupa panorama bukit, hutan dan pantai.

e. Kaliklatak

Berada sekitar 18 kilometer barat Banyuwangi. Wisata flora ini mampu

memikat wisatawan dengan koleksi perkebunan yang menempati tanah di

lereng gunung Merapi. Aktifitas menarik mengelilingi kebun, memegang buah

kopi, coklat dan sejenisnya. Bila ingin menikmati seluruh wisata kebun, masih

ada lagi antara lain Wangkal, 7 kilometer dari Banyuwangi dengan spesialisasi

buah kelapa. Malang Sari, sekitar 60 kilometer dari Banyuwangi, berupa

kebun kopi, karet, coklat dan sejenisnya.

f. Rawa Bayu

Terletak 32 kilometer arah barat daya kota, atau tepatnya di desa Sambung

Rejo Kecamatan Songgon. Berupa areal hutan pinus dengan sentral pesona

sebuah telaga. Tempat nikmat untuk yang berhobi camping atau hiking ini

berada di dataran tinggi dengan hawanya yang khas, sejuk dan damai. Suasana

sunyi yang menyelimutinya, mengingatkan kita karena dahulu kala kawasan

ini dipakai sebagai tempat bertapa Raja Blambangan, Tawang Alun.

g. Teluk Plengkung

Terletak sekitar 55 km selatan Banyuwangi. Pantai yang berada di sebelah

timur Sukamade ini merupakan salah satu yang terbaik dan terindah di dunia,

khususnya untuk olah raga selancar angin. Ombak yang besar dan pantainya

yang berpasir putih, membuat kita betah untuk berlama-lama menatap

pesonanya.

Universitas Kristen Petra

Page 30: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

42

h. Pantai Sukamade

Melaju ke arah barat 37 kilometer, atau 92 kilometer kearah selatan

Banyuwangi, dengan rute Banyuwangi - Jajag (30 km), Jajag - Pesanggaran

(22km), Pesanggaran - Sarongan (22 km), Sarongan - Sukamade (18 km), kita

sampai di pantai Sukamade, yang masuk dalam wilayah Taman Nasional

Meru Betiri bagian timur. Salah satu obyek yang menarik dari tempat ini

adalah obyek penyu laut, disamping juga pemandangan hutan alam yang

masih asli dengan berbagai formasi seperti vegetasi pantai, mangrove, rawa

dan hutan hujan tropis dataran rendah. Taman nasional Meru Betiri sendiri

memiliki luas 58.000 Ha, dengan jarak tempuh dari Banyuwangi sekitar 98

kilometer. Panorama lain yang tak kalah menarik di taman ini adalah koleksi

binatang buasnya, dan aneka kenikmatan pandang berupa Teluk Hijau, pantai

Rajegwesi dengan pasir putihnya, cocok untuk selancar angin, mandi matahari

dan berenang. Dari sini pula kita bisa menikmati panorama pulau Merah.

2.3.2. Sekunder

2.3.2.1. Tuban

Sebuah kawasan yang memadukan dataran rendah dan pantai. Merupakan

pusat pengembangan wilayah IX Jawa Timur yang ditetapkan sebagai Pusat

Pengembangan Wisata Makam-makam Islam. Tuban memang banyak diwarnai

dengan obyek wisata ziarah disamping wisata alamnya. Potensi wisata yang ada di

daerah ini ternyata juga mendapat dukungan dari kondisi kotanya yang bersih, dan

mudahnya orang mendapatkan fasilitas penginapan dan rumah makan yang

banyak tersebar di sekitar pantai, maupun di sepanjang jalan kota Tuban. Untuk

transportasi, Tuban banyak dilalui bis-bis jalur utara yang menuju Surabaya.

Terminalnya terletak di tepi pantai atau di Jl. Martadinata. Obyek wisata yang

dimiliki kota Tuban meliputi:

a. Masjid Jami

Berada di pusat kota, sebelah barat alun-alun. Masjid ini memiliki corak

arsitektur khas, sebuah karya Toxopeus, seorang Belanda. Ia membangun

masjid ini pada 29 Juli 1894 yang kemudian dipugar pada tahun 1986.

Peninggalan bernilai budaya tinggi bisa kita saksikan di sini, berupa lampu

Universitas Kristen Petra

Page 31: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

43

robyong dan menara adzan.

b. Makam Sunan Bonang atau R. Maulana Mahdum Ibrahim

Tak jauh dari masjid dengan menyusuri kios-kios souvenir, kita akan sampai

di makam ini. Sunan Bonang atau Maulana Mahdum Ibrahim merupakan salah

seorang dari Wali Songo penyebar agama Islam di Indonesia. Beliau adalah

putra Sunan Ampel dari perkawinannya dengan Nyi Ageng Manila. Makam

ini ramai dikunjungi masyarakat pada hari Jumat Wage dan setiap bulan Suro

(Kamis Pon) diadakan acara Khol Sunan Bonang, yakni memperingati

wafatnya Sunan Bonang. Acara ini dimeriahkan dengan hadrah, khataman Al

Qur'an, tahlilan massa, khitanan massal dan malamnya diadakan pengajian

umum.

c. Makam Ibrahim Asmara

Terletak 4 kilometer arah timur makam Sunan Bonang. Ibrahim Asmara

merupakan ayah dari Sunan Ampel.

d. Klenteng Kwan Sing Bio

Bila dari masjid Jami ke arah utara lalu bergerak ke barat 2 kilometer

menyusuri Jl. Martadinata, akan kita jumpai klenteng Kwan Sing Bio ini.

Klenteng ini merupakan tempat ibadah umat Tridharma. Keunikan klenteng

ini terletak pada simbolnya yang memakai lambang mahkota kepiting, karena

pada umumnya yang kita jumpai memakai lambang naga. Usia klenteng ini

sekitar 200 tahun, banyak orang dari berbagai tempat datang kesini untuk

bertirakat memohon berkah pada Dewa Khong Cho. Mereka menginap disini

dengan pelayanan gratis, baik makan maupun tidur.

2.3.2.2. Pacitan

Dari Ponorogo sekitar 78 kilometer arah barat daya, merupakan wilayah

yang membatasi Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian selatan. Alam Pacitan

kondisinya tak jauh berbeda dengan tetangganya Kabupaten Wonogiri di Jawa

Tengah maupun Kabupaten Trenggalek. Bukit-bukit kapur, hutan dan pantai

merupakan komposisi geografis yang menghiasi daerah ini. Kekayaan alam dan

potensi wisata Pacitan juga didukung dengan lengkapnya fasilitas baik jasa

transportasi maupun akomodasi yang dapat kita jumpai di pusat kota. Kondisi

Universitas Kristen Petra

Page 32: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

44

geografisnya membawa pesona tersendiri, sangat potensial sebagai obyek wisata.

Kawasan ini banyak menyimpan tempat-tempat menarik berupa pantai dan goa.

a. Pantai Tamperan

Terletak 6 kilometer selatan kota, di desa Sidoharjo Kecamatan Pacitan.

Pantai ini memiliki panorama menawan, merupakan sebuah teluk yang

dikelilingi bukit-bukit. Keindahan pantai dan luasnya samodra dapat kita

nikmati dari atas bukit yang sudah disulap menjadi taman yang nyaman

dengan pemandian air tawar, siap memberi kesegaran raga bagi

pengunjungnya. Selain itu anda juga dapat berlayar disekitar pantai untuk

melihat lautan bebas dengan perahu yang disediakan. Pantai ini juga

merupakan penghasil berbagai jenis ikan laut.

b. Pantai Pacitan atau Teleng Ria

Masih di wilayah Pacitan, pantai Pacitan atau Teleng Ria ini memiliki bentuk

yang landai dengan panorama menawan. Membujur berdampingan dengan

areal perkemahan, kawasan ini juga dilengkapi dengan sebuah panggung

terbuka Songgo Budaya yang dikenal sebagai tempat pelelangan ikan.

c. Pantai Watu Karung

Terletak di 26 kilometer barat daya kota. Sebuah teluk mungil yang masih

alami, berpasir putih dan berdinding dua buah batu membentuk bukit. Pantai

ini berombak kecil dan dangkal, sehingga memungkinkan untuk berenang.

Semilir angin yang berasal dari laut dan pohon-pohon nyiur di tepi pantai,

menambah kenikmatan tempat ini. Untuk mencapai pantai yang berada di desa

Watu Karung, Kecamatan Pringkuku ini, anda harus melalui jalan naik turun

dan menikung, sekitar 13 kilometer dari jalan raya Pacitan - Solo.

d. Pantai Srau

Sebuah pantai yang masih alami, juga terletak di Kecamatan Pringkuku.

e. Goa Kendil

Terletak di desa Pringkuku, sebuah goa alam di tengah hutan jati. Untuk

mencapai goa tersebut, harus berjalan sejauh 1 kilometer melewati jalan

setapak yang terus menanjak. Sedangkan di desa Candi dapat dikunjungi Goa

Luweng Jaran.

Universitas Kristen Petra

Page 33: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

45

f. Goa Tabuhan

Terus mengikuti arah jalan menuju Solo, tepatnya di desa Wareng Kecamatan

Punung, 40 kilometer bagian barat kota. Daya tarik goa ini terletak pada

stalagtit-stalagmitnya yang bila dipukul akan menciptakan serangkaian nada.

Tabuhan gendang dan suara sinden akan melengkapi rangkaian nada tersebut.

Dibagian dalam juga dapat dilihat bekas tempat semedi pengikut Pangeran

Diponegoro, Sentot Prawirodirjo.

g. Goa Kalak

Berlokasi di desa Kalak Kecamatan Donorejo, sekitar 47 kilometer perjalanan

dari Pacitan. Inilah keindahan goa yang masih murni dengan dukungan alam

yang asri.

h. Pantai Nampu

Terletak di kawasan yang sama, pantai Nampu merupakan sebuah pantai yang

masih alami, namun panoramanya dapat mengundang decak kagum.

i. Goa Pentung

Terletak di desa Wonoanti Kecamatan Tulakan, sekitar 15 kilometer arah

timur kota. Tempat ini mudah dijangkau karena berada di jalur jalan menuju

Trenggalek lebih ke timur lagi, sekitar 20 kilometer. Dari kota ke selatan

sejauh 2 kilometer, tepatnya di desa Bungur terdapat Goa Somopuro. Goa ini

memiliki dua jalan masuk. Sementara di desa Jetak, kita dapat singgah di

pantai Jetak.

j. Pantai Indah Wawaran

Sekitar 17 kilometer selatan kota, di desa Sidomulyo - Kebonagung, terdapat

pantai Indah Wawaran. Pantai dengan panorama alam yang sangat indah

menawan. Bergerak ke timur lagi, kita akan dapat menyaksikan keindahan

pantai Sidomulyo di desa Sidomulyo dan pantai Hadiwarno di desa

Hadiwarno, keduanya berada di Kecamatan Ngadirejo.

2.3.2.3. Tulungagung

Kabupaten yang berada di 31 kilometer timur Trenggalek dan 38 kilometer

barat Blitar, kondisi geografisnya merupakan paduan antara dataran rendah

dengan polesan bukit-bukit kapur dan pantai. Potensi alam yang dimiliki ternyata

Universitas Kristen Petra

Page 34: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

46

menghasilkan suatu karya masyarakat yang bisa dibanggakan, salah satu

diantaranya berupa kerajinan marmer di desa Besole, Kecamatan Besuki.

a. Pantai Popoh

Sekitar 28 kilometer barat daya kota, dengan melalui jalan berpanorama bukit-

bukit kapur dan hutan jati, serta kondisi jalan yang turun naik penuh tikungan,

sampailah kita di primadona wisata Tulungagung pantai Popoh. Areal wisata

yang penuh dengan fasilitas penginapan, warung makan, kios souvenir dan

juga sebuah taman rekreasi dengan kebun binatang mini, menghiasi kawasan

ini. Panorama menawan dan pesona khas yang dimiliki pantai ini, ibarat

sebuah danau yang kita dapatkan di tempat ini. Dua buah gunung mengurung

pantai ini, dan perahu-perahu nelayan menjadi daya pikatnya.

b. Pantai Brumbun

Sekitar 33 kilometer perjalanan dari kota, tepatnya di desa Brumbun

Kecamatan Brumbun, terdapat sebuah pantai yang masih perawan dengan

pesona hutan payau sepanjang 1 kilometer.

c. Pantai Gerangan

Terletak hanya berjarak 2 kilometer dari Brumbun, kawasan pantai pasir putih

ini dapat dicapai dengan perahu.

d. Pantai Sine

Salah satu pantai penghasil sarang burung walet yang berada di bagian selatan

kota, dengan jarak tempuh sekitar 41 kilometer. Pantai Sine adalah kawasan

berpanorama menawan yang tercipta oleh aktifitas nelayannya.

e. Pantai Molang dan Pantai Pacar

Terletak 40 kilometer arah tenggara kota, berbatasan dengan Kabupaten Blitar.

Suasana alami didukung batuan karang yang indah dengan aneka bentuk dan

warna, menjadi daya tarik tempat ini.

f. Sumber Air Kandung

Berada di desa Kandung Kecamatan Rejotangan, sekitar 26 kilometer arah

timur kota Tulungagung. Merupakan obyek wisata hutan berhawa sejuk

dengan air yang terus mengalir sepanjang tahun.

g. Agrowilis

Terletak 23 kilometer arah barat laut Tulungagung, tampaklah panorama

Universitas Kristen Petra

Page 35: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

47

menawan kaki gunung Wilis, yang kita kenal dengan Agrowilis. Merupakan

tempat peristirahatan sederhana diatas ketinggian 750 meter permukaan laut.

Selain merupakan tempat wisata, kawasan ini juga dikenal sebagai tempat

mencari berkah.

h. Candi Gayatri

Terletak di daerah Dadapan Kecamatan Boyolangu. Hanya sekitar 7 kilometer

dari pusat kota, melewati jalan raya kearah Popoh, tempat tersebut dapat

ditemukan melalui papan petunjuk yang tergantung dibawah gong kecil di kiri

jalan. Berada di daerah perumahan penduduk, 0,5 kilometer dari jalan raya,

bangunan suci agama Budha dari zaman Mojopahit ini baru ditemukan pada

tahun 1914. Gayatri terdiri dari tiga bangunan candi yang berjajar, dua

bangunan telah runtuh sebagian. Bangunan induk (Induk Perwara) merupakan

bagian yang paling menarik. Sebuah bangunan abad 14 diatas area seluas

11,40 meter yang terdiri dari beberapa umpak batu melandasi sempalan arca

tak berkepala. Konon itulah Dewi Gayatri, Ibunda Prabu Hayamwuruk.

Menurut cerita penduduk setempat, kepala arca tersebut terpotong karena

kejengkelan seorang Belanda yang merasa dipermainkan oleh arca yang

seolah tersenyum bila dilihat dari kejauhan. Selain candi Gayatri, Boyolangu

ternyata masih menyimpan obyek budaya lainnya, yakni candi Dadi di desa

Wajak Kidul dan candi Sanggrahan di desa Sanggrahan.

2.4. Analisa Data

2.4.1. Kuesioner

2.4.1.1. Hasil Kuesioner

Riset dan analisa dilakukan terhadap 100 responden non Madura yang

berdomisili di wilayah kota Surabaya, dengan karakteristik sebagai berikut:

a. Jenis kelamin responden

Pria : 41 responden

Wanita : 59 responden

b. Usia responden

20 – 45 tahun : 75 responden

46 – 60 tahun : 25 responden

Universitas Kristen Petra

Page 36: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

48

c. Profesi responden

Mahasiswa/i : 14 responden

Ibu rumah tangga : 10 responden

Pegawai swasta : 37 responden

Wiraswasta : 30 responden

Instruktur : 1 responden

Kontraktor : 3 responden

Guru/Dosen/As.dos : 5 responden

Tabel 2.1. Profil Responden Hasil Kuesioner

No. Nama J.K. Alamat Usia Pekerjaan 1. Ade L Rungkut Mapan Tengah 22th Mahasiswa

2. Alice P Sriwijaya 49 46th Ibu rmh tangga

3. Alvin L Haji Miskbah 8 24th Pegawai swasta

4. Ann P Seroja VI/15 – Semarang 21th Pegawai swasta

5. Ardhi L Pondok Tjandra Indah 27th Pegawai swasta

6. Ardi L Mulyosari 28th Wiraswasta

7. Bayu L Bhayangkara 67 – Mojokerto 28th Pegawai swasta

8. Bayu L Darmo Indah Selatan KK37 49th Wiraswasta

9. Beatrix P Dharmahusada Indah Tengah C107 32th Wiraswasta

10. Budihansyah L Medokan Sawah 195 44th Pegawai swasta

11. Budiman L Darmo Permai Selatan II/31 26th Pegawai swasta

12. Charles L Kenjeran 512C 51th Wiraswasta

13. Christine P Ngagel Tama 27th Pegawai swasta

14. Cicilia P Pondok Mutiara 47th Ibu rmh tangga

15. Cindy P Darmo Baru Barat VIII/10 24th Pegawai swasta

16. Cynthia P Tanjung Karang 33th Wiraswasta

17. Daniel L Taman Darmo Indah Sel I 20th Mahasiswa

18. Dean L Darmo Permai Selatan 15/5 47th Guru swasta

19. Decky L Jambangan III C/4 36th Pegawai swasta

20. Deddy Sutanto L Raya Kalijaten 76ª/86 52th Wiraswasta

21. Diana P Kapten Kasihin 283 - Tulungagung 20th Mahasiswi

22. Diana P Panglima Sudirman 80 – Pasuruan 28th Pegawai swasta

23. Didik L Blambangan 24 50th Wiraswasta

Universitas Kristen Petra

Page 37: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

49

24. Dita P Klampis II/20 29th Ibu rmh tangga

25. Edbert L Embong Kemiri 30th Instruktur

26. Edi Sucipto L Sumbing 29 – Malang 60th Kontraktor

27. Eldickson L Taman Asri Raya 20 PCI 53th Wiraswasta

28. Elly P Siliwangi 27 – Jombang 23th Pegawai swasta

29. Ester P Jend. Panjaitan 27 – Gorontalo 20th Mahasiswi

30. Farida P Kapuk I Cemeng Kalang - Sidoarjo 24th Pegawai swasta

31. Febby L Ketintang Timur PTT I/25 26th Pegawai swasta

32. Felicia P Letjen Sutoyo 1 – Pare 22th Asisten dosen

33. Filia Priskilla P Raya Kalijaten 76ª/86 29th Ibu rmh tangga

34. Firliana P Pondok Blimbing Indah L1-3 21th Mahasiswi

35. Fondie L Darmo Hill R-48 35th Wiraswasta

36. Gie Jon L Peneleh III/27 25th Pegawai swasta

37. Gina P Klampis Harapan X/5 AA137 27th Pegawai swasta

38. Grace P Cokroaminoto 136 – Madiun 47th Wiraswasta

39. Grace P Siwalankerto VIII/B2 25th Pegawai swasta

40. Hanny P Darmo Baru Barat VIII/31 38th Ibu rmh tangga

41. Hans L Wisma Permai Barat NN74 47th Wiraswasta

42. Henny P Semolowaru SelatanVII/18 29th Wiraswasta

43. Heri L Ngagel Jaya Tengah 55th Wiraswasta

44. Ika P Semarang 44 23th Pegawai swasta

45. Imelda P Taman Pondok Jati 21th Pegawai swasta

46. Intan P Kertanegara 64 – Sidoarjo 28th Pegawai swasta

47. Ivana P Bratang Binangun 57 49th Wiraswasta

48. Jeanny P Bandang 153 – Makasar 20th Mahasiswi

49. Jesselyn P Selat Golf J-6 Citraland 46th Wiraswasta

50. Jessica P Taman Gapura E2/10 26th Pegawai swasta

51. Johan L Dharmahusada Indah Barat 133 52th Wiraswasta

52. Johan L Tenggilis Mejoyo A1-9 32th Wiraswasta

53. Joni L Komp.Kavling Polri D3/7 – Jakarta 30th Pegawai swasta

54. Judith P Bendul Merisi 133 20th Mahasiswi

55. Lia P Tenggilis Mejoyo 25th Pegawai swasta

56. Lice P Kandangan 27 – Krembung 24th Guru swasta

57. Lila P Blambangan 7 51th Wiraswasta

58. Lily P Darmo Hill R-48 22th Mahasiswi

59. Lim Winanta L Keselamatan 21A – Jakarta 23th Pegawai swasta

60. Lina P Diponegoro 76 – Tulungagung 31th Pegawai swasta

Universitas Kristen Petra

Page 38: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

50

61. Lisnawati P Ijen 54 – Malang 48th Wiraswasta

62. Marcy P Gayungsari Barat III/12 35th Wiraswasta

63. Mardi L Graha Family A-8 47th Wiraswasta

64. Maria P Rungkut Mapan I/27 23th Dosen

65. Maya P WR. Supratman 70 – Bojonegoro 34th Pegawai swasta

66. Meiliana P Donokerto IV/12 21th Mahasiswi

67. Melanie P Villa Valensia PA7/64 49th Wiraswasta

68. Monti P Yos Sudarso – Kediri 44th Wiraswasta

69. Nana P Rungkut Asri Barat XII/35 27th Dosen

70. Nathalia P Manyar Rejo II/7 31th Wiraswasta

71. Nina P Rungkut Asri Barat X/34 28th Ibu rmh tangga

72. Olive P Mojopahit 7 20th Mahasiswi

73. Olivia P Pahlawan Trip C7 – Malang 23th Pegawai swasta

74. Oscar L Mulyosari 159 25th Wiraswasta

75. Rara P Kutisari Indah Utara II/54 22th Pegawai swasta

76. Rita P Dukuh Kupang XXX/61A 23th Pegawai swasta

77. Robert L Rungkut Kidul RK IV H/8 32th Pegawai swasta

78. Soni P Babatan Pantai VI/3 21th Mahasiswa

79. Sheila P Siwalankerto Permai I/A-1 20th Mahasiswi

80. Silvany P Pandu 6 – Madiun 26th Pegawai swasta

81. Silvi P WR. Supratman 92 – Pare 26th Pegawai swasta

82. Stephanie P Galaxy Bumi Permai B4/2 30th Ibu rmh tangga

83. Sugianto L Bendul Merisi 169 54th Wiraswasta

84. Suklie P Tambak Madu 32th Ibu rmh tangga

85. Susan P Margorejo Indah A/416 24th Pegawai swasta

86. Suminto L Manyar Kertoadi H/56 48th Wiraswasta

87. Sutikno L Margorejo Indah C/221 46th Kontraktor

88. Tan Budi L Pasar Kembang 117 20th Mahasiswa

89. Udin L Kedung Cowek 71 32th Pegawai swasta

90. Valentino L Flores 4 27th Pegawai swasta

91. Winny P Simpang DPS 16/2 45th Ibu rmh tangga

92. Yen-yen P Siwalankerto 111 21th Mahasiswi

93. Yessy Chandra P Kedung Anyar II/43ª 28th Pegawai swasta

94. Yohanes L Margorejo Indah A/518 54th Wiraswasta

95. Yulius P Darmo Hill Q-16 26th Pegawai swasta

96. Yuliani P Ngagel Wasara I/122 56th Ibu rmh tangga

97. Yulie P Rungkut Asri 25th Pegawai swasta

Universitas Kristen Petra

Page 39: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

51

98. Vivi P Mayjen Panjaitan 12 – Bondowoso 35th Wiraswasta

99. Wijaya L Puncak Jaya II/14 – Pare 50th Kontraktor

100. Wiyono L Letjen Sutoyo 1 – Pare 51th Wiraswasta

a. Apakah Anda mengetahui atau pernah mendengar tentang kota Bangkalan –

Madura?

Tabel 2.2. Analisa Apakah Mengetahui Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Tidak 0 0

Iya 100 100

Tidak

Iya

Seluruh responden mengetahui atau pernah mendengar keberadaan kota

Bangkalan walaupun tidak semua diantara mereka pernah mengunjungi kota

tersebut. Hal ini sudah merupakan bukti yang cukup mendukung bahwa nama

kota Bangkalan yang terletak di pulau Madura sudah cukup dikenal oleh

masyarakat luar Madura, baik dari media iklan maupun dari kerabat atau orang-

orang di sekitar mereka.

b. Darimana Anda mengetahui tentang keberadaan kota tersebut?

Tabel 2.3. Analisa Darimana Mengetahui Keberadaan Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Koran/majalah 22 22

Televisi 14 14

Universitas Kristen Petra

Page 40: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

52

Radio 2 2

Teman/saudara/orangtua 62 62

Koran/majalahTelevisiRadioTeman/saudara/orangtua

Sebagian besar responden mengetahui tentang keberadaan kota Bangkalan

dari para kerabat, orang tua maupun orang-orang di sekitar mereka. Hal ini

dikarenakan pihak kota Bangkalan memang belum pernah melakukan suatu

promosi terstruktur melalui media iklan tertentu, sehingga promosi yang terjadi

selama ini masih menggunakan media mouth to mouth. Sarana pendukung lain

yaitu dengan adanya penyampaian berita-berita mengenai kota tersebut, baik dari

koran/majalah, televisi dan radio. Jadi bisa diasumsikan sampai saat ini pihak kota

Bangkalan kurang melakukan promosi yang efektif terhadap masyarakat luas.

c. Apakah Anda berkeinginan untuk mengunjungi kota tersebut?

Tabel 2.4. Analisa Apakah Berkeinginan Mengunjungi Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Iya 62 62

Tidak 38 38

Iya Tidak

Sebagian besar responden berkeinginan untuk mengunjungi kota

Bangkalan. Mereka selalu mengidentikkan kota Bangkalan dengan kerapan sapi

dan tempat-tempat pariwisata yang beraneka ragam, karena menurut Universitas Kristen Petra

Page 41: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

53

sepengetahuan mereka hal tersebutlah yang dianggap terkenal dari kota

Bangkalan. Mereka merasa tertarik, penasaran dan ingin menikmati secara

langsung pariwisata-pariwisata yang khas dan memiliki karakteristik tersendiri

bagi kota tersebut. Bagi sebagian kecil responden yang tidak berkeinginan untuk

mengunjungi kota Bangkalan, dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

kurangnya promosi sehingga mereka tidak mengetahui kota tersebut secara baik

dan beranggapan bahwa kota Bangkalan merupakan tempat yang tidak menarik

khususnya dari segi pariwisatanya. Selain itu sulitnya akses masuk ke kota

Bangkalan juga mempengaruhi niat mereka untuk tidak mengunjungi kota

tersebut.

d. Hal apa yang pertamakali terbayang di benak Anda dari kota Bangkalan?

Tabel 2.5. Analisa Apa Yang Pertamakali Terbayang Dari Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Tempat pariwisata 28 28

Kerapan sapi 50 50

Makanan daerah 4 4

Bahasa daerah 18 18

Tempat pariwisataKerapan sapiMakanan daerahBahasa daerah

Selama ini kota Bangkalan khususnya dan pulau Madura umumnya,

memang identik dengan kerapan sapi. Kerapan sapi merupakan suatu pariwisata

budaya tradisional yang unik dan khas yang hanya dimiliki oleh masyarakat pulau

Madura. Keunikan tersebutlah yang menarik minat dan perhatian para wisatawan

asing maupun domestik terhadap keberadaan pulau Madura khususnya kota

Bangkalan. Selain itu, mereka juga mengaitkan kota Bangkalan dengan tempat-

Universitas Kristen Petra

Page 42: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

54

tempat pariwisata yang beragam, bahasa daerah yang unik serta makanan daerah

yang khas. Hal-hal tersebutlah yang dianggap terkenal dan mewakili kota

Bangkalan di mata masyarakat luas.

e. Menurut sepengetahuan Anda, hal-hal apa yang dianggap terkenal atau

mempunyai daya tarik tersendiri bagi kota tersebut?

Tabel 2.6. Analisa Hal Apa Yang Dianggap Terkenal Dari Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Pariwisata 64 64

Makanan 8 8

Pakaian daerah 4 4

Bahasa 24 24

PariwisataMakananPakaian daerahBahasa

Bagi seluruh responden, hal apa yang pertama kali terbayang di benak

mereka tentang kota Bangkalan otomatis merupakan hal-hal yang dianggap

terkenal dan memiliki daya tarik tersendiri bagi kota tersebut. Segi pariwisata baik

pantai, makam-makam bersejarah, museum, pemandangan alam dan kerapan sapi

merupakan hal-hal yang dianggap terkenal dan unik bagi sebagian besar

responden. Untuk sebagian responden lain, bahasa daerah, makanan daerah

maupun pakaian daerah juga merupakan komponen yang terkenal dan unik dari

kota Bangkalan.

Universitas Kristen Petra

Page 43: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

55

f. Seberapa kenalkah Anda pada tempat-tempat pariwisata di kota Bangkalan?

Tabel 2.7. Analisa Seberapa Kenal Pada Tempat-tempat Pariwisata Di Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Baik 2 2

Cukup 36 36

Kurang 62 62

Baik

Cukup

Kurang

Sebagian besar responden mengakui kurang mengenal tempat-tempat

pariwisata yang ada di kota Bangkalan. Hal tersebut disebabkan kurangnya

promosi yang dilakukan oleh pihak kota Bangkalan. Oleh karena itu sangatlah

perlu dilakukan suatu bentuk promosi yang dapat semakin memperkenalkan

tempat-tempat pariwisata kota Bangkalan terhadap masyarakat luas.

g. Bagaimana persepsi Anda selama ini tentang kota Bangkalan, khususnya

potensi pariwisatanya?

Tabel 2.8. Analisa Tentang Persepsi Potensi Pariwisata Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Baik 2 2

Cukup 60 60

Kurang 38 38

Universitas Kristen Petra

Page 44: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

56

Baik

Cukup

Kurang

60% responden mempersepsikan potensi pariwisata kota Bangkalan sudah

cukup baik. Sedangkan hampir 40% responden mempersepsikan potensi

pariwisata kota Bangkalan masih kurang. Diasumsikan dari hasil tersebut,

kurangnya promosi kota Bangkalan sedikit banyak mempengaruhi persepsi

masyarakat terhadap kota tersebut. Karena selama ini kota Bangkalan belum

pernah melakukan promosi secara efektif dan efisien, maka hampir separuh

responden yang mewakili masyarakat luar Madura beranggapan bahwa potensi

pariwisata yang dimiliki kota Bangkalan masih kurang. Hal ini disebabkan mereka

belum mengetahui secara baik dan pasti tentang potensi pariwisata yang ada di

kota tersebut.

h. Kendala-kendala apa saja yang mengakibatkan kurangnya perhatian

masyarakat luar Madura terhadap obyek-obyek pariwisata yang ada di

Bangkalan?

Tabel 2.9. Analisa Kendala Kurangnya Perhatian Masyarakat Terhadap Obyek Pariwisata Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Kurangnya promosi 76 76

Tempat tidak menarik 10 10

Mahal 0 0

Sulit akses 14 14

Universitas Kristen Petra

Page 45: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

57

Kurangnya promosi

Tempat tidak menarik

Mahal

Kurangnya perhatian masyarakat luar Madura terhadap obyek-obyek

pariwisata yang ada di Bangkalan sebagian besar dikarenakan kurangnya promosi.

Dengan kurang/minimnya intensitas promosi yang dilakukan, bisa mengakibatkan

atau mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kota Bangkalan. Semakin

sedikit promosi yang dilakukan, semakin sedikit pula masyarakat yang

mengetahui tentang obyek-obyek pariwisata yang dimaksud. Dengan begitu, bagi

masyarakat luar Madura yang tidak mengetahui secara baik tentang obyek-obyek

pariwisata yang ada di kota Bangkalan, mereka beranggapan bahwa obyek-obyek

tersebut tidak menarik untuk dikunjungi. Hal ini akan berdampak buruk bagi masa

depan pariwisata kota Bangkalan, oleh karena itu harus segera dilakukan promosi

yang efektif yang dapat meningkatkan citra kota Bangkalan di mata masyarakat

luar Madura.

i. Perlukah dilakukan suatu cara promosi untuk memperkenalkan kota

Bangkalan kepada masyarakat luar Madura?

Tabel 2.10. Analisa Perlukah Dilakukan Promosi Memperkenalkan Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Perlu 98 98

Tidak perlu 2 2

Perlu Tidak perlu

Universitas Kristen Petra

Page 46: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

58

Hampir seluruh responden merasa perlu dilakukan suatu cara promosi

untuk memperkenalkan kota Bangkalan kepada masyarakat luar Madura. Karena

dengan kurangnya promosi, banyak responden yang mengakui kurang mengenal

secara baik kota Bangkalan khususnya segi pariwisatanya. Hal tersebut akan

mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap obyek-obyek pariwisata yang ada di

kota Bangkalan, yang kemungkinan akan berdampak negatif bagi kota tersebut di

masa mendatang.

j. Apakah kira-kira menurut Anda promosi tersebut dapat efektif dan berdampak

baik?

Tabel 2.11. Analisa Apakah Promosi Tersebut Dapat Efektif

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Dapat 76 76

Tidak dapat 4 4

Tidak tahu 20 20

Dapat

Tidak dapat

Tidak tahu

Menurut sebagian besar responden, dengan adanya promosi yang efektif

terhadap kota Bangkalan khususnya segi pariwisatanya, maka akan dapat

memberikan dampak positif yang nantinya akan dapat semakin meningkatkan

citra diri kota tersebut di mata masyarakat luas.

Universitas Kristen Petra

Page 47: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

59

k. Apakah dengan meningkatkan potensi pariwisata di kota tersebut, dapat

membantu meningkatkan citra diri kota Bangkalan di mata Anda?

Tabel 2.12. Analisa Apakah Dengan Meningkatkan Potensi Pariwisata Dapat Meningkatkan Citra Diri Kota Bangkalan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Dapat 78 78

Tidak dapat 6 6

Tidak tahu 16 16

Dapat

Tidak dapat

Tidak tahu

Bagi sebagian besar responden, dengan adanya promosi untuk

meningkatkan potensi pariwisata yang ada di kota Bangkalan, secara tidak

langsung akan membantu meningkatkan citra diri kota Bangkalan di mata

masyarakat luas. Semakin baik dan efektif promosi yang dilakukan, maka akan

semakin baik pula citra diri yang terbentuk di mata masyarakat luas terhadap kota

Bangkalan itu sendiri.

l. Jenis wisata apa yang Anda sukai?

Tabel 2.13. Analisa Jenis Wisata Yang Disukai

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Wisata pantai 46 46

Wisata sejarah 12 12

Wisata religi 2 2

Wisata alam 32 32

Wisata budaya 8 8

Universitas Kristen Petra

Page 48: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

60

Wisata pantaiWisata sejarahWisata religiWisata alamWisata budaya

Hampir separuh responden menyukai wisata pantai. Hal ini

menguntungkan kota Bangkalan yang memang selama ini terkenal memiliki

pantai-pantai yang beraneka ragam. Untuk sebagian responden lain, menyukai

wisata alam maupun sejarah. Hal tersebut juga amat sangat menguntungkan kota

Bangkalan yang memiliki banyak makam-makam bersejarah dan wana wisata

yang menyuguhkan pemandangan alam yang mempesona. Dengan begitu,

diharapkan promosi yang dilakukan akan semakin dapat menarik minat

masyarakat untuk mengunjungi kota Bangkalan.

m. Apa yang biasa Anda lakukan untuk mengisi liburan panjang Anda?

Tabel 2.14. Analisa Kegiatan Mengisi Liburan Panjang

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Liburan ke luar kota 56 56

Jalan-jalan di dalam kota 12 12

Santai di rumah 20 20

Berkumpul dengan keluarga 12 12

Liburan ke luar kotaJalan-jalan di dalam kotaSantai di rumahBerkumpul dengan keluarga

Separuh lebih responden memilih liburan ke luar kota untuk menghabiskan

waktu liburan panjang mereka. Hal ini sesuai dengan sasaran target market yang

ditentukan. Bagi mereka yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi dan Universitas Kristen Petra

Page 49: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

61

memadai sehingga bisa mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan, maka

penghasilan mereka juga cukup lumayan. Bagi masyarakat yang memiliki

kehidupan seperti itu, pada suatu masa mereka pasti akan mengalami masa

kejenuhan baik yang disebabkan karena masalah pekerjaan maupun masalah

lainnya. Oleh karena itu, mereka membutuhkan suatu penyegaran yang dapat

membantu meringankan pikiran mereka, salah satunya yaitu dengan liburan ke

luar kota. Karena mereka termasuk kalangan sosial ekonomi menengah ke atas,

maka biaya untuk berpergian ke luar kota tersebut tidak terlalu menjadi beban,

lain halnya dengan kalangan ekonomi menengah kebawah. Bagi sebagian

responden yang mungkin tidak suka berpergian, maka santai di rumah juga

merupakan solusi yang cukup bagus. Dengan santai di rumah biasanya mereka

menonton TV, diharapkan dengan begitu apabila promosi kota Bangkalan benar-

benar dilakukan – salah satunya dengan media iklan televisi – maka masyarakat

akan dapat melihat iklan tersebut.

n. Daerah dalam negeri yang paling senang Anda kunjungi selama liburan Anda?

Tabel 2.15. Analisa Daerah Dalam Negeri Yang Paling Senang Dikunjungi

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Jawa Timur 34 34

Jawa Tengah 16 16

Jawa Barat 22 22

Luar Jawa 28 28

Jawa TimurJawa TengahJawa BaratLuar Jawa

Jawa Timur merupakan daerah favorit yang sering dikunjungi oleh

masyarakat luar Madura di saat berpergian, diikuti daerah luar Jawa dan Jawa

Universitas Kristen Petra

Page 50: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

62

Barat. Karena penelitian dilakukan di wilayah kota Surabaya, maka sebagian

besar responden memilih daerah Jawa Timur, karena selain dekat dan tidak repot,

Jawa Timur juga memiliki banyak kota-kota yang menawarkan pariwisata yang

cukup menarik.

o. Berapakah pengeluaran anda dalam sebulan?

Tabel 2.16. Analisa Berapa Pengeluaran Dalam Sebulan

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Rp. 500 ribu – 1 juta 36 36

Rp. 1 juta – 1,5 juta 18 18

Rp. 1,5 juta – 2 juta 22 22

> Rp. 2 juta 24 24

Rp. 500 ribu - 1 jutaRp. 1 juta - 1,5 jutaRp. 1,5 juta - 2 juta> Rp. 2 juta

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan di atas, maka dapat

diasumsikan bahwa para responden merupakan masyarakat kalangan ekonomi

menengah keatas. Hal ini sesuai dengan target market yang dituju.

p. Stasiun TV yang paling sering Anda tonton?

Tabel 2.17. Analisa Stasiun TV Yang Paling Sering Ditonton

Pilihan Jumlah Persentase (%)

RCTI 18 18

INDOSIAR 40 40

TRANS 16 16

Universitas Kristen Petra

Page 51: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

63

SCTV 12 12

METRO TV 8 8

TV 7 6 6

RCTIINDOSIARTRANSSCTVMETRO TVTV 7

Tiga stasiun TV yang paling sering ditonton oleh para responden yaitu

Indosiar, RCTI dan TRANS. Hal ini dikarenakan ketiga stasiun TV tersebut

merupakan stasiun yang menyuguhkan beragam acara yang menarik dan

berkualitas, diantaranya yaitu program infotainment terkini, talkshow berbobot,

reality show yang sedang trend, berita-berita up to date, olahraga-olahraga pilihan

yang bergengsi, sinetron-sinetron yang menarik, dsb.

q. Pada jam berapa anda biasanya nonton TV?

Tabel 2.18. Analisa Jam Berapa Biasanya Nonton TV

Pilihan Jumlah Persentase (%)

06.00-09.00 12 12

09.00-12.00 4 4

12.00-15.00 4 4

15.00-19.00 2 2

19.00-22.00 54 54

>22.00 24 24

06.00-09.0009.00-12.0012.00-15.0015.00-19.0019.00-22.00>22.00

Universitas Kristen Petra

Page 52: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

64

Separuh lebih responden menyempatkan diri untuk menonton TV pada

pukul 19.00-22.00. Hal ini disebabkan pada pagi hingga sore hari biasanya

mereka sibuk beraktivitas, baik kuliah maupun bekerja. Jadi kesempatan mereka

untuk menonton TV biasanya di malam hari. Menurut mereka, dengan menonton

TV mereka dapat sedikit rileks dan refreshing setelah lelah beraktivitas seharian.

Melihat dari situasi tersebut, itulah sebabnya mengapa stasiun-stasiun TV yang

ada selalu menempatkan tayangan-tayangan unggulannya untuk ditampilkan pada

malam hari. Dan itu pula sebabnya mengapa iklan-iklan yang ditampilkan pada

malam hari biasanya mempunyai tarif yang lebih mahal daripada ditampilkan

pada pagi, siang dan sore hari.

r. Stasiun radio yang paling sering Anda dengar?

Tabel 2.19. Analisa Stasiun Radio Yang Paling Sering Didengar

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Istara 14 14

Wijaya 14 14

Global 18 18

Hard Rock 22 22

Suara Surabaya 32 32

IstaraWijayaGlobalHard RockSuara Surabaya

Stasiun radio yang paling banyak didengar oleh para responden yaitu

Suara Surabaya. Mengingat sasaran khalayak yang dituju berusia sekitar 20-60

tahun, maka wajar apabila sebagian besar dari mereka lebih tertarik

mendengarkan program berita dan informasi yang penting. Apalagi mereka

biasanya beraktivitas di luar rumah yang berarti harus menempuh jalan-jalan di

Universitas Kristen Petra

Page 53: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

65

kota Surabaya yang biasanya penuh dengan kemacetan, oleh karena itu mereka

membutuhkan informasi seputar keadaan jalan-jalan tersebut. Itulah sebabnya

mengapa mereka lebih banyak mendengarkan radio di pagi hari, karena di pagi

hari biasanya mereka dikejar waktu/terburu-buru untuk secepatnya sampai di

tempat tujuan aktivitas. Lain halnya dengan sore hari, mereka tidak perlu terlalu

terburu-buru karena mereka telah menyelesaikan aktivitas mereka dan pulang ke

rumah.

s. Pada jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio?

Tabel 2.20. Analisa Jam Berapa Biasanya Mendengarkan Radio

Pilihan Jumlah Persentase (%)

06.00-09.00 34 34

09.00-12.00 16 16

12.00-15.00 12 12

15.00-19.00 14 14

19.00-22.00 12 12

>22.00 12 12

06.00-09.0009.00-12.0012.00-15.0015.00-19.0019.00-22.00>22.00

Sebagian besar responden mendengarkan radio pada pukul 06.00-09.00,

karena pada waktu tersebut mereka sedang berada di jalan, diburu waktu untuk

segera sampai di tempat tujuan aktivitas. Pada jam tersebut biasanya jalan-jalan di

Surabaya menjadi macet, oleh karena itu untuk menghindari kemacetan sekaligus

mengisi kekosongan dan sebagai teman didalam mobil, maka orang sering

mendengarkan radio untuk mencari alternatif jalan yang tidak terlalu macet atau

untuk sekedar mendengarkan musik. Dengan begitu mereka tidak akan merasa

Universitas Kristen Petra

Page 54: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

66

bosan selama perjalanan dan akan dapat segera tiba di tempat mereka beraktivitas,

baik tempat kerja maupun kampus.

t. Koran apa yang paling sering anda baca?

Tabel 2.21. Analisa Koran Yang Paling Sering Dibaca

Pilihan Jumlah Persentase (%)

Jawa Pos 72 72

Surya 6 6

Surabaya Post 2 2

Kompas 20 20

Jawa PosSuryaSurabaya PostKompas

Lebih dari separuh responden memilih Jawa Pos sebagai koran yang

paling sering mereka baca. Hal ini dikarenakan penyebaran Jawa Pos di Surabaya

dan sekitarnya sudah sangat luas dan merata. Selain itu Jawa Pos juga disajikan

dengan halaman yang cukup tebal dengan sajian berita-berita yang akurat, kritis

dan informatif. Berita-berita yang disampaikan juga disesuaikan dengan daerah-

daerah penyebarannya, misal Kediri ada Radar Kediri, Malang ada Radar Malang,

dsb. Jadi berita-beritanya benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan para

pembacanya.

2.4.1.2. Kesimpulan Hasil Kuesioner

Dari 100 responden yang diteliti baik pria maupun wanita dengan ragam

pekerjaan yang berbeda dan dengan batasan usia antara 20 – 60 tahun,

kesemuanya mengetahui keberadaan kota Bangkalan – Madura. Hal ini

membuktikan bahwa kota Bangkalan sudah cukup familiar dan cukup dikenal

Universitas Kristen Petra

Page 55: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

67

oleh masyarakat luar Madura. Dari hasil penelitian, sebagian besar responden

berkeinginan untuk mengunjungi kota Bangkalan. Mereka merasa tertarik,

penasaran dan ingin menikmati secara langsung pariwisata-pariwisata yang khas

dan unik dari kota tersebut, khususnya kerapan sapi. Selama ini kota Bangkalan

memang identik dengan kerapan sapi. Keunikan tersebutlah yang menarik minat

dan perhatian para wisatawan asing maupun domestik terhadap keberadaan kota

Bangkalan. Selain itu, mereka juga mengaitkan kota Bangkalan dengan tempat-

tempat pariwisata yang beragam, bahasa daerah yang unik serta makanan daerah

yang khas.

Banyak masyarakat yang masih kurang mengenal tempat-tempat

pariwisata yang ada di kota Bangkalan. Hal tersebut disebabkan kurangnya

promosi yang dilakukan oleh pihak kota Bangkalan. Dengan kurang/minimnya

intensitas promosi yang dilakukan, dapat mempengaruhi pandangan masyarakat

terhadap kota Bangkalan. Semakin sedikit promosi yang dilakukan, semakin

sedikit pula masyarakat yang mengetahui tentang obyek-obyek pariwisata yang

dimaksud. Hal ini akan berdampak buruk bagi masa depan pariwisata kota

Bangkalan, oleh karena itu harus segera dilakukan promosi yang efektif yang

dapat meningkatkan citra diri kota Bangkalan di mata masyarakat luar Madura.

Mengingat para responden merupakan kumpulan orang yang sibuk

beraktivitas dengan penghasilan yang cukup tinggi, pada suatu saat mereka pasti

akan mengalami kejenuhan, baik yang disebabkan karena masalah pekerjaan

maupun masalah lainnya. Oleh karena itu, mereka membutuhkan penyegaran yang

dapat membantu memulihkan kondisi mental, salah satunya yaitu dengan liburan

ke luar kota. Karena mereka termasuk kalangan sosial ekonomi menengah ke atas,

maka biaya untuk berpergian ke luar kota tidak menjadi beban. Untuk daerah

tujuan wisata, Jawa Timur merupakan daerah favorit yang sering dikunjungi oleh

masyarakat luar Madura di saat berpergian.

Tiga stasiun TV yang paling sering ditonton oleh para responden yaitu

Indosiar, RCTI dan TRANS. Mereka biasanya menyempatkan diri untuk

menonton TV pada pukul 19.00-22.00. Stasiun radio yang paling banyak didengar

yaitu Suara Surabaya dan mereka biasanya mendengarkan pada pukul 06.00-

Universitas Kristen Petra

Page 56: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

68

09.00. Surat kabar yang paling sering dibaca yaitu Jawa Pos, karena

penyebarannya di Surabaya dan sekitarnya sudah sangat luas dan merata.

2.4.2. Wawancara

Hasil dari wawancara yang telah dilakukan kepada Drs. Amir Sjarifudin

selaku Kepala Seksi Promosi Pemasaran Pariwisata Kabupaten Bangkalan, yaitu:

a. Kerjasama nasional yang telah dilaksanakan pada dasarnya merupakan

penjabaran program kementrian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Salah satu

kerjasama program pada tahun 2004 adalah kegiatan Press Tour di Jawa

Timur, yaitu merupakan bentuk kerjasama dengan press yang khusus meliput

kegiatan yang bernuansa penyebaran potensi kepariwisataan di seluruh

Indonesia. Adapun kegiatan Press Tour di Bangkalan diarahkan pada sentra

Batik Tulis Tanjung Bumi. Para wartawan diberi kebebasan untuk mengetahui

secara detail pembuatan batik tulis dari motif yang paling murah sampai

termahal seperti batik gentongan.

b. Kegiatan promosi pemasaran Kantor Pariwisata merupakan partisipasi rutin

pada kegiatan-kegiatan pameran wisata yang merupakan kalender tetap baik

regional maupun nasional, antara lain: Majapahit Travel Fair di Surabaya;

Pekan Budaya Jawa Timur; Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta; Pekan Seni

Budaya TMII Jakarta; mengirimkan leaflet, brosur dan CD pariwisata kepada

stakeholder seperti biro perjalanan wisata/ASITA, HPI, dll.

c. Bentuk promosi yang telah dilakukan meliputi: pengiriman duta Tim Kesenian

dan pameran; pengiriman dan penyebarluasan brosur, CD, booklet dan lain-

lain, pemilihan Duta Wisata Daerah (yang disebut Kacong Jebbing).

d. Program promosi ke depan diarahkan guna menjawab tantangan Pasca

Suramadu yaitu menggalakkan potensi yang layak jual seperti Kerapan Sapi

Carter dan wisata ziarah khususnya terhadap wisatawan nusantara. Pangsa

wisatawan mancanegara yang pernah menjadi primadona tetap diupayakan

melalui kegiatan pameran yang melibatkan langsung dengan pengusaha /

buyer potensial.

e. Penyuluhan sadar wisata pada tahun 2005 sesuai dengan himbauan Menteri

Kebudayaan dan Pariwisata tangal 11 November 2004 yaitu menggerakkan

Universitas Kristen Petra

Page 57: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

69

kembali “Kampanye Sapta Pesona” yang ditekankan pada tiga pesona yaitu

aman, tertib dan bersih. Unsur aman antara lain: bebas dari gangguan

keamanan seperti penodongan, penjambretan, pencurian, tidak adanya

kekhawatiran untuk berpergian mengunjungi tempat-tempat wisata,

tersedianya rambu-rambu di lokasi-lokasi yang rawan kecelakaan, dsb. Unsur

tertib antara lain: adanya peraturan yang jelas yang terkait dengan pelayanan

umum, adanya disiplin para pelaku pariwisata untuk mematuhi peraturan yang

ada, adanya jaminan kepastian terhadap kualitas jasa atau barang yang

ditawarkan, dsb. Unsur bersih antara lain: tersedianya sarana-sarana

kebersihan di tempat-tempat umum dan obyek wisata, seperti tempat sampah,

toilet umum, tidak adanya corat-coret serta tidak adanya polusi udara yang

disebabkan oleh asap kendaraan. Mengingat bahwa dalam waktu dekat akan

berlangsung liburan panjang (lebaran, natal dan tahun baru) yang akan

menggerakkan sejumlah besar masyarakat untuk berpergian, maka upaya-

upaya kampanye sadar wisata yang terkait dengan aman, tertib dan bersih

dapat menjadi prioritas utama kampanye tersebut.

2.5. Analisa SWOT

2.5.1. Strenght

a. Bangkalan sebagai pintu gerbang pulau Madura yang sangat strategis untuk

membuka potensi sekaligus pembangunan di pulau Madura. Sebagai jalur

utama lalu lintas ke luar dan masuk manusia maupun barang.

b. Letaknya strategis yaitu di ujung barat pulau Madura, menjadikan kota

Bangkalan sangat potensial karena dekat dengan Surabaya.

c. Mobilitas manusia dari pulau Madura melalui kota Bangkalan cukup tinggi,

sehingga pengembangan sekaligus pembangunan di Bangkalan menjadi titik

sentral membuka jalur Surabaya (Ujung) dengan pulau Madura (Kamal).

d. Bangkalan merupakan salah satu kota yang termasuk dalam Master Plan Jawa

Timur dalam pengembangan GERBANGKERTOSUSILA dan pembangunan

jembatan Suramadu merupakan akses strategis yang membuka pulau Madura.

e. Kota Bangkalan jauh lebih pesat perkembangannya daripada kota-kota lain di

Madura. Lebih ramai dan sarana – prasarananya lebih banyak. Kehadiran

Universitas Kristen Petra

Page 58: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

70

Universitas Negeri Trunojoyo Madura – sebelumnya bernama Universitas

Bangkalan – turut mengukuhkan kesan kemajuan itu.

f. Potensi yang dapat diandalkan di kabupaten Bangkalan, berturut-turut adalah

pada sektor-sektor: pertanian, industri, pariwisata, perdagangan, perhubungan

dan pertambangan.

g. Kota Bangkalan memiliki banyak pantai yang indah, tempat-tempat bersejarah

yang melegenda, kerajinan tangan yang memikat dan ritual-ritual tradisional

yang sangat terkenal, meliputi: Kerapan Sapi, Museum Bangkalan,

Agrowisata Salak, Makam KH. M Cholil, Menara Api / Mercusuar, Aer Mata

Ebu, Sereng Kemuning, Batik Tanjung Bumi, Pantai Maneron, Wana Wisata

Bukit Geger, dll.

h. Kualitas dan kealamian dari tempat-tempat pariwisata yang ada sangat dijaga

dan dipertahankan dengan baik.

i. Orang Bangkalan identik dengan beragam adat-istiadat dan budaya yang

menonjol. Beberapa diantaranya yaitu selalu dilakukannya upacara-upacara

tertentu setiap akan melakukan suatu kegiatan.

j. Masyarakat Bangkalan memiliki bahasa daerah yang unik dan menarik untuk

dipelajari, yaitu bahasa Madura.

2.5.2. Weakness

a. Selama ini transportasi dari Surabaya (Ujung) ke Madura (Kamal) masih

menggunakan kapal feri dengan jarak tempuh antara 25-30 menit, sehingga

masih kurang efisien.

b. Mobilitas kota Bangkalan sangat bergantung pada pelabuhan Kamal. Sedikit

saja ada gangguan di Kamal, kegiatan ekonomi Bangkalan dan kabupaten lain

di Madura bisa lumpuh total.

c. Sebagian besar masyarakat luas menganggap bahwa orang Bangkalan identik

dengan sifat kasar, suka membuat masalah, tidak bersahabat, pendendam, dsb;

sehingga tidak jarang mereka menjadi takut atau enggan untuk berhubungan

dengan orang Bangkalan.

Universitas Kristen Petra

Page 59: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

71

d. Keadaan tata airnya kurang menguntungkan. Pada musim penghujan banyak

sungai meluap dan banjir, sedangkan pada musim kemarau kering sama sekali

atau sangat sedikit airnya.

e. Keadaan fisik kota Bangkalan kurang menguntungkan untuk usaha pertanian.

Sebagian besar tanahnya terdiri dari tanah kapur yang terbentuk pada jaman

pleistosin, yang umumnya kurang subur untuk pertanian.

f. Keadaan morfologinya juga kurang menguntungkan sebab banyaknya

pegunungan dan bukit-bukit dan terbatasnya dataran rendah yang bisa

dipergunakan untuk pertanian.

g. Secara keseluruhan tanah yang terdapat di Bangkalan mempunyai sifat solum

tanahnya dangkal, tekstur tanahnya liat, strukturnya keras bergumpal, tidak

tahan terhadap erosi, tingkat kesuburannya rendah hingga sedang saja dan

kadar unsur haranya rendah terutama unsur nitrogennya.

h. Disamping itu, 18,2% atau kira-kira 99.650 hektar merupakan tanah gundul

dalam keadaan fisis teknis kritis dan hydroorologis kritis.

2.5.3. Opportunity

a. Di masa mendatang, pihak Pemda Bangkalan memberikan peluang kepada

pemilik modal untuk berinvestasi pada kapal cepat. Jika sarana transportasi

dengan kapal cepat terealisir, jarak tempuh pun menjadi makin pendek yakni

5-10 menit.

b. Pembangunan proyek jembatan Suramadu telah mulai dilakukan dalam rangka

mempermudah masyarakat luar Madura untuk mengunjungi pulau Madura.

c. Terbentuknya kawasan GERBANGKERTASUSILA yang memiliki konsep

pembangunan masa mendatang di sektor pertanian, industri, pertambangan,

perhubungan, dan pariwisata.

d. Arah pembangunan kota Bangkalan di masa mendatang diprioritaskan pada

sektor transportasi. Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

2001, disediakan anggaran Rp. 11,7 milyar untuk sektor transportasi.

e. Pemerintah Kabupaten Bangkalan sudah siap dengan setumpuk rencana.

Mulai dari terminal induk, pusat perbelanjaan, pelabuhan, rumah sakit, rumah

potong hewan, hingga pengembangan obyek pariwisata. Termasuk dalam

Universitas Kristen Petra

Page 60: 2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data · 2.1. Identifikasi Data ... (Bangkalan) Masa Hindu dan Budha Bangkalan dulunya lebih dikenal dengan sebutan Madura barat. Penyebutan ini mungkin

72

rencana itu adalah usaha penyediaan air baku di daerah Pocong untuk suplai

air bersih, dan mengoptimalkan temuan bahan galian C berupa batu kapur,

fosfat, marmer, dan dolomit.

2.5.4. Threat

a. Tidak efisiennya akses menuju kota Bangkalan – selama ini masih

menggunakan kapal feri – dapat mempengaruhi pikiran seseorang untuk tidak

jadi berkunjung ke kota tersebut. Diharapkan proyek pembangunan jembatan

Suramadu dapat cepat terealisir sehingga dapat membawa dampak positif.

b. Kesan buruk tentang masyarakat Bangkalan yang selama ini melekat di benak

masyarakat luas, dapat membawa dampak negatif terhadap pengembangan

potensi-potensi yang ada di kota tersebut khususnya potensi pariwisata.

c. Banyaknya kota-kota di Jawa khususnya Jawa Timur, yang merupakan

pesaing kota Bangkalan yang memiliki sarana transportasi dan akses masuk

yang lebih baik, menjadikan kota Bangkalan lebih tidak diprioritaskan oleh

masyarakat luas sebagai salah satu tempat tujuan wisata.

2.6. USP

Kota Bangkalan sebagai pintu gerbang pulau Madura mempunyai wisata

alam, budaya, seni dan pantai nan mempesona yang merupakan daya tarik

tersendiri bagi kota tersebut.

2.7. Positioning

Kota Bangkalan merupakan daerah tujuan wisata yang potensial karena

keindahan alam dan seni budaya tradisional yang khas.

Universitas Kristen Petra