SMA NEGERI 1 BANGKALAN

53
SMA NEGERI 1 BANGKALAN KESETIMBANGAN KIMIA

description

KESETIMBANGAN KIMIA. SMA NEGERI 1 BANGKALAN. STANDAR KOMPETENSI. Memahami kinetika reaksi , kesetimbangan kimia , faktor-faktor yang mempengaruhinya serta proses penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi Dasar. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Page 1: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

SMA NEGERI 1 BANGKALAN

KESETIMBANGAN KIMIA

Page 2: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

STANDAR KOMPETENSI

Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta proses penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan industri

Page 3: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Kompetensi Dasar

• Menjelaskan kesetimbangan dan

faktor-faktor yang mempengaruhi

pergeseran arah kesetimbangan

dengan melakukan percobaan

Page 4: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Indikator1. Menjelaskan reaksi kesetimbangan dan keadaan

setimbang.

2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.

3. Menentukan harga tetapan kesetimbangan (Kc).

4. Menentukan harga tetapan kesetimbangan parsial gas (Kp).

5. Menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp.

6. Menjelaskan penerapan kesetimbangan kimia pada bidang industri

Page 5: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Reaksi Kimia• Reaksi irreversible

(reaksi satu arah\tidak dapat balik), yaitu suatu reaksi hanya terjadi pembentukan zat-zat hasil reaksi saja.• Reaksi reversible

(reaksi dua arah/dapat balik), yaitu suatu reaksi di mana hasil reaksi

dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaksi

Page 6: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Ciri-ciri Kesetimbangan Dinamis

1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan. (↔ )

2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.

3. Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke arah reaktan (zat-zat pereaksi). V maju = V balik

4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat dilihat).

5. Setiap komponen tetap ada.

Page 7: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Reaksi Kesetimbangan

Reaksi kesetimbangan dinamis adalah Reaksi reversible di mana zat-zat hasil

reaksi dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat pereaksi dan berlangsung bolak balik terus menerus tidak pernah berhenti.

Keadaan setimbang adalah suatu keadaan dimana laju reaksi ke arah kanan (pembentukan hasil reaksi) sama dengan laju reaksi ke arah kiri (pembentukan zat-zat pereaksi)

mA + nB pC + qD Vmaju = V balik

Page 8: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Macam sistem Kesetimbangan

• A. Kesetimbangan dalam Sistem Homogen

1. Kesetimbangan dalam sistem gas–gas

Contoh:

2 SO2(g) + O2(g) ↔ 2 SO3(g)

2. Kesetimbangan dalam sistem larutan–larutan

Contoh:

NH4OH(aq) ↔ NH4 (aq) + OH (aq)+ _

Page 9: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

• B. Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen

1. Kesetimbangan dalam sistem padat–gas

Contoh:

CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2(g)

2. Kesetimbangan dalam sistem padat–larutan

Contoh:

BaSO4(s) ↔ Ba +(aq) + SO4 (aq)

3. Kesetimbangan dalam sistem larutan–padat–gas

Contoh:

Ca(HCO3)2(aq) ↔ CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)

2-2+

Page 10: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Pergeseran Kesetimbangan

Asas Le Chatelier

“Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya”.

Page 11: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Atau

“jika ke dalam reaksi keetimbangan dilakukan

suatu aksi maka kesetimbangan akan

bergeser dan mengubah komposisi

zat-zat hingga tercapai kesetimbangan

kembali “

Page 12: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

1. perubahan konsentrasi salah

satu zat

2. perubahan volume atau

tekanan

3. perubahan suhu

Page 13: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Faktor Konsentrasi

• Jika ada usaha untuk menambah atau

mengurangi konsentrasi dari salah satu zat pada

reaksi setimbang, maka akan terjadi pergeseran

kesetimbangan. Hal ini dapat dibuktikan dengan

melakukan percobaan dengan cara berikut

Page 14: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Percobaan 1• Siapkan larutan Fe(SCN)2+ (berwarna merah)

kemudian bagi larutan tersebut sama banyak ke dalam

3 tabung reaksi.

• Tabung 1 sebagai pembanding

• Tabung 2 di tetesi larutan KSCN

• Tabubg 3 ditetesi larutan FeCl3

• Kocok kedua tabung dan bandingkan setiap perubahan

warna yang terjadi dengan larutan pada tabung pertama

Page 15: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Hasil

Fe (aq) + SCN (aq) ↔ FeSCN (aq)

Penambahan ion Fe3+ dan penambahan ion SCN-

menyebabkan larutan standar menjadi lebih merah,

berarti ion Fe(SCN)2+ bertambah. Itu berarti

penambahan ion Fe3+ dan ion SCN- menyebabkan

kesetimbangan bergeser ke arah ion Fe(SCN)2+

• Jadi, Jika salah satu komponen pada sistem

kesetimbangan di tambah, akan bergeser ke arah

lawan begitu juga sebaliknya.

3+ - 2+

Kuning jingga Tak berwarna Merah

Page 16: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

A. Perubahan Konsentrasi

Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen,

1.konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut.

2. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.

3.Bila zat diencerkan dengan menambah air pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul terbanyak.

Page 17: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh soal Ke arah mana kesetimbangan bergeser

bila pada reaksi kesetimbangan:

2 SO2(g) + O2(g) ↔ 2 SO3(g)

a. SO2 ditambah?

b. SO3 ditambah?

c. O2 dikurangi?

d. SO3 dikurangi?

Page 18: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Jawaba. Bila pada sistem kesetimbangan ini

ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

b. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas SO3, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

c. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

d. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi SO3, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Page 19: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Faktor Tekanan

• Jika tekanan sistem dinaikkan, kesetimbangan

akan bergeser ke arah jumlah mol gas terkecil

• Jika tekanan sistem diturunkan,

kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah

mol gas terbesar

Page 20: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Faktor Volume

• Jika volume sistem dinaikkan, kesetimbangan akan

bergeser ke arah jumlah mol terbesar (ke kiri)

• Jika volume sistem diturunkan, kesetimbanagn

akan bergeser ke arah jumlah mol terkecil (ke kiri)

Page 21: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Simpulan

1. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.

2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi besar.

Page 22: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh SoalPada reaksi kesetimbangan:

N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g)

jumlah koefisien reaksi di kanan = 2

jumlah koefisien reaksi di kiri = 1 + 3 = 4• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan

diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan

(jumlah koefisien kecil).• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan

diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri

(jumlah koefisien besar).

Page 23: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Faktor Temperatur

• Jika temperatur sistem dinaikkan, kesetimbangan

akan bergeser ke reaksi yang endoterm (ke kiri)

• Jika temperatur sistem diturunkan, kesetimbangan

akan bergeser ke reaksi eksoterm (ke kanan)

• Hal ini juga dapat di buktikan dengan melakukan

percobaan berikut

Page 24: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Percobaan 2• Masukkan ke dalam tiga tabung

reaksi, masing-masing 10 tetes HNO3 dan 1 lempeng Cu. Segera tutup. N2O4 ↔ 2NO2

(tak berwarna) (Coklat)

• Masukkan tabung 1 ke dalam air es• tabung 2 ke dalam air panas• 1 tabung sebagai pembanding.• Bandingkan warna dalam ketiga

tabung tersebut.

Page 25: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Hasil

N2O4 ↔ 2NO2

(tak berwarna) (Coklat)

►jika didinginkan warna coklat hilang, berarti gas NO2 berkurang. Jadi reaksi bergeser ke arah kiri

►Jika dipanaskan warna coklat makin tua.

Karena gas NO2 bertambah. Jadi reaksi

bergeser ke arah kanan

Page 26: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

SimpulanMenurut Van’t Hoff:

1. Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor

(ke arah reaksi endoterm).

2. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor

(ke arah reaksi eksoterm).

Page 27: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh Soal2 NO(g) + O2(g) ↔ 2 NO2(g) ∆H = –216 kJ

Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.

• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (ke arah endoterm)

• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).

Page 28: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Latihan

Pada reaksi kesetimbangan:

C(s) + CO2(g) ↔ 2 CO(g) ∆ H = +120 kJ

Bagaimana pengaruhnya terhadap CO, jika:

a. ditambah CO2?

b. suhu dinaikkan?

c. suhu diturunkan?

d. tekanan diperbesar?

Page 29: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Pengaruh Katalisator terhadap Kesetimbangan

• Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap).

Hal ini disebabkan katalisator mempercepat

reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.

Page 30: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

KOMPETENSI DASAR

Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan

Page 31: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Tetapan KesetimbanganHukum kesetimbangan menurut “Guldberg dan Waage”

“Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang sisa di mana masing-masing konsentrasi itu dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.”

Page 32: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

1. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)Harga Kc adalah hasil kali konsentrasi zat – zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali konsentrasi pereaksi setelah masing – masing zat dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi kesetimbangan

Reaksi : pA + qB mC + nD

[C] m [D]n

Kc = [A]p [B]q

Page 33: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh :Rumus Kc untuk reaksi :

2H2(g) + O2(g) 2H2O(g)

2NO(g) N2(g) + O2(g)

2

22

22

cOH

OH K

222

cNO

]O][N[ K

Page 34: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Harga K beberapa reaksi berhubungan• A B , K⇄ 1

• 3A 3B , K⇄ 2

• B A , K⇄ 3

Jika reaksi dikali 3 maka harga K dipangkat 3 K2 = K1

3

Jika reaksi dibalik maka harga K dibalik K3 =

1—K 1

Page 35: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh SoalDiketahui reaksi berikut

A + B ↔ C K= 42A + D ↔ C K=8Tetukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi :C + D ↔ 2B

Page 36: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

2. Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp)Harga Kp adalah hasil kali tekanan parsial gas – gas hasil reaksi dibagi dengan hasil kali tekanan parsial gas – gas pereaksi setelah masing – masing dipangkatkan dengan koefisiennya menurut persamaan reaksi kesetimbangan

Reaksi : pA + qB mC + nD

(PC)m (PD)n

Kp = (PA)p (PB)q

Page 37: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

KeteranganKp = tetapan kesetimbangan tekanan gas

PA = tekanan parsial gas A (atm)

= mol A

mol total

PB = tekanan parsial gas B (atm)

= mol B

mol total

PC = tekanan parsial gas C (atm)

= mol C

mol total

PD = tekanan parsial gas D (atm)

= mol D

mol total

x P total

x P total

x P total

x P total

Page 38: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

m A(g) + n B(g) ↔ r C(g) + s D(g)Dari rumus PV = nRT, dapat disimpulkan bahwa P = konsentrasi x RT. Jika rumus ini disubstitusikan ke dalam rumus Kp, maka :

=

= =

Hubungan Kc dengan Kp

Kp

[Pc]r [Pd]s

[Pa]m [Pb]n

{[C] RT}r {[D] RT}s

{[A] RT}m {[B] RT}n

Kp

[C]r [D]s . RT (r+s)-(m+n)

[A]m [B]n

Kp = Kc (RT)∆n

Page 39: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Keterangan

R= tetapan gas ideal = 0,082 L.atm.mol-1 K-1 T = suhu (K)∆n = (jumlah koefisien zat-zat hasil) -

(reaksi–koefisien zat-zat pereaksi

Page 40: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Derajat DisosiasiAdalah perbandingan mol zat yang terdisosiasi dengan mol zat mula – mula sebelum terdisosiasi.Pada reaksi penguraian, banyaknya zat yang terurai dapat diketahui dari derajat penguraiannya (derajat disosiasi). Derajat disosiasi () dapat dinyatakan dalam fraksi atau dalam persentase, dengan rumus:

Mol terurai atau, Mol terurai = = x

100% Mol mula-mula Mol mula-mula

Page 41: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Contoh Soal :1. Dalam ruangan 5 liter berlangsung reaksi kesetimbangan

2 SO3 (g) 2SO2(g) + O2(g)

Jika dari pemanasan 1 mol gas SO3 diperoleh 0,25 mol gas O2., tentukan tetapan kesetimbangannya?

Jawab: 2 SO3 (g) 2SO2(g) + O2(g)

mula2 : 1 terurai : 0,5 0,5 0,25 sisa : 0,5 0,5 0,25

[SO3 ] = 0,5/5 = 0,1 M; [SO2 ] = 0,50/5 = 0,1 M; [O2 ] = 0,25/5 = 0,05 M

[SO2 ]2 [O2 ] (0,1)2 (0,05)

Kc = = = 0,05 [SO3 ]2 (0,1)2

Page 42: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

2. Jika natrium bikarbonat dipanaskan menurut reaksi :2NaHCO3(s) Na2CO3(s)+ CO2(g)+ H2O(g) , ternyata tekanan total saat setimbang = 0,04 atm, hitung harga Kp ?

Jawab :Reaksi setimbang : 2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2 O(g)

Yang berfase gas adalah CO2 dan H2O . Berdasarkan persamaan reaksi ; mol CO2 = mol H2O

mol zat PCO2 = PH2O = x Ptotal = 1/2 x 0,04 atm

mol total = 0,02 atm

Kp = PCO2 x PH2O

= 0,02 x 0,02

= 0,0004

Page 43: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

3. Untuk reaksi kesetimbangan : PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g) ,

harga Kc pada suhu 191o C = 3,26 x 10-2 , tentukan harga Kp pada suhu tersebut ?Jawab :R = 0,082; T = (191 + 273) = 464 K

n= 2 – 1 = 1

Kp = Kc x (RT) = 3,26 x 10-2 x (0,082 x 464)1

= 1,24

∆n

Page 44: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

4. Pada suhu tertentu dalam ruangan dengan volume 1 liter terdapat reaksi penguraian gas AB5:

Gas AB5 mula-mula 0,25 mol. Pada saat setimbang terdapat gas B2 sebanyak 0,05 mol. Tentukan Derajat disosiasi ?

)(2)(3)(5 ggg BABAB

Page 45: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Reaksi :

Mula” : 0,25 mol - -Reaksi : 0,05 mol 0,05 mol 0,05 molSetimbang : 0,2 mol 0,05 mol 0,05 mol

5(g)AB 3(g)AB 2(g)B

Derajat disosiasi

mula-mulazat mol

asi terdisosiyangzat mol

2,025,0

05,0

Page 46: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

ContohDalam ruang 2 liter terdapat 5 mol gas amonia

(NH3) yang terurai sesuai reaksi:

2 NH3(g) ↔ 2(g) + 3 H2(g)

Pada keadaan setimbang terdapat 2 mol NH3.

Tentukan:

a. besarnya derajat disosiasi ( α )

b. KC

c. KP jika tekanan total sebesar 2 atm

Page 47: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Jawab:Persamaan reaksi : 2 NH3(g) ↔ N2(g) + 3 H2(g)

Mula-mula : 5 mol 0 mol 0 mol

Bereaksi : 3 mol 1,5 mol 4,5 mol

Sisa (setimbang): 2 mol 1,5 mol 4,5 mol

a. α = mol NH3 bereaksi (terurai)

mol NH3 mula-mula

= 3

5

= 60%

X 100%

X 100 %

Page 48: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

Latihan Soal1. Dalam ruang satu liter, satu mol zat AB direaksikan

dengan satu mol zat CD menurut persamaan reaksi:

AB(g) + CD(g) ↔ AD(g) + BC(g)

Setelah kesetimbangan tercapai ternyata tersisa 0,25 mol senyawa CD. Tentukan tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut!

2. Diketahui reaksi:

CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g) Kc = 16

Bila 4 mol gas CO direaksikan dengan 4 mol H2O dalam ruang 1 liter, berapa mol gas

CO2 dan H2 yang terbentuk?

Page 49: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

3. Dalam reaksi disosiasi N2O4 berdasarkan persamaan reaksi:

N2O4(g) ↔ 2 NO2(g)

banyaknya mol N2O4 dan NO2 pada keadaan setimbang adalah sama. Pada keadaan ini, berapakah harga derajat disosiasinya?

4. Pada reaksi kesetimbangan:

PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)

bila dalam ruang 2 liter, 8 mol gas PCl5 berdisosiasi 75%, tentukan besarnya harga

tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)!

Page 50: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

5. Dalam ruang 1 liter, 5 mol SO3 terurai menurut reaksi:

2 SO3(g) ↔ 2 SO2(g) + O2(g)

Bila pada keadaan setimbang

mol SO2 : mol O2 = 2 : 1, tentukan besarnya:

a. derajat disosiasi ( α ) SO3

b. tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)

Page 51: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

6. Diketahui reaksi kesetimbangan:

2 ICl(g) ↔ I2(g) + Cl2(g)

Satu mol ICl terurai dalam ruang 5 liter. Bila Kc = 0,25, tentukan:

a. mol I2 dan mol Cl2 yang terbentuk

b. Kp bila Ptotal = 2 atm

7. Zat A2B terurai menurut reaksi:

2 AB(g) ↔ 2 A(g) + B2(g) Kc = 2,5 × 10

TentukanKp pada suhu 27 °C (R = 0,082 L atm mol/K)!

-2

Page 52: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

8. Dalam ruang 2 liter, 2 mol NaHCO3 terurai menurut reaksi:

2 NaHCO3(s)↔ Na2CO3(s) + CO2(g) +H2O(g)

Bila terbentuk 1 mol gas CO2 dan 1 mol gas H2O, dan tekanan total 4 atm, tentukan

besarnya Kc dan Kp!

9. Dalam ruang 1 liter, 5 mol gas CCl4 terurai 60% menurut reaksi:

CCl4(g) ↔C(g) + 2 Cl2(g)

Tentukan besarnya Kc dan Kp pada suhu 25 °C (R = 0,082 L atm mol–1 K–1)!

Page 53: SMA NEGERI 1 BANGKALAN

SekianDan

Terima Kasih