2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

40
8 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur Tentang Komik 2.1.1. Pengertian Komik Buku Understanding Comics karya Scott McCloud mendefinisikan seni sequential (pengurutan atau penjabaran) dan komik sebagai “ juxtaposed pictorial and other image in deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in the viewer”(4). McCloud mendefinisikan komik sebagai gambar-gambar dan lambang- lambang yang memiliki posisi berdekatan atau bersebelahan dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca. Pemaknaan komik, sampai saat ini masih belum memiliki titik temu. Belum ada satu kata sepakat dalam pemaknaan komik diantara para peneliti dan pemerhati komik. Timbulnya perbedaan definisi ini dikarenakan perbedaan persepsi dan pengamatan peneliti terhadap media ini. Peneliti komik cenderung memberikan definisi sesuai dengan penekanan fokus kajian masing- masing. Sebagian peneliti, mementingkan kolaborasi antara gambar dan teks, adapula yang mementingkan nilai kesusatraan, adapula yang mementingkan nilai gambar, bahkan, ada yang lebih mempertimbangkan sifat kesinambungannya (Sequental). Perbedaan-perbedaan penekanan inilah yang kemudian menghasilkan banyak istilah dalam penyebutan komik. Beberapa contoh istilah penyebutan komik oleh beberapa peneliti, Picture Stories (Rodolphe Topffer), Pictorial Narratives (Frans Masereel dan Lynd Ward), Picture Novella (Drake Waller), Illustrories (Charles Biro), Picto-fiction (Bill Gaine), Sequental art/Graphic Novel (Will Eisner), dan Nouvelle Manga (Frederic Boilet). Namun, sebagai intinya, komik adalah bentuk lahir dari hasrat manusia untuk menceritakan pengalamannnya melalui bentuk gambar dan tanda. (Boneff 16) Dalam Bahasa Indonesia sendiri, komik memiliki definisi yang sama dengan comic (Bahasa Inggris), karena banyak suku kata bahasa Indonesia yang mengadaptasi atau menyerap bahasa-bahasa lain seperti Bahasa Inggris,

Transcript of 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

8 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1 Tinjauan Literatur Tentang Komik

2.1.1. Pengertian Komik

Buku Understanding Comics karya Scott McCloud mendefinisikan seni

sequential (pengurutan atau penjabaran) dan komik sebagai “ juxtaposed

pictorial and other image in deliberate sequence, intended to convey

information and/or to produce an aesthetic response in the viewer”(4).

McCloud mendefinisikan komik sebagai gambar-gambar dan lambang-

lambang yang memiliki posisi berdekatan atau bersebelahan dalam urutan

tertentu yang bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai

tanggapan estetis dari para pembaca.

Pemaknaan komik, sampai saat ini masih belum memiliki titik temu.

Belum ada satu kata sepakat dalam pemaknaan komik diantara para peneliti

dan pemerhati komik. Timbulnya perbedaan definisi ini dikarenakan

perbedaan persepsi dan pengamatan peneliti terhadap media ini. Peneliti

komik cenderung memberikan definisi sesuai dengan penekanan fokus kajian

masing- masing. Sebagian peneliti, mementingkan kolaborasi antara gambar

dan teks, adapula yang mementingkan nilai kesusatraan, adapula yang

mementingkan nilai gambar, bahkan, ada yang lebih mempertimbangkan sifat

kesinambungannya (Sequental).

Perbedaan-perbedaan penekanan inilah yang kemudian menghasilkan

banyak istilah dalam penyebutan komik. Beberapa contoh istilah penyebutan

komik oleh beberapa peneliti, Picture Stories (Rodolphe Topffer), Pictorial

Narratives (Frans Masereel dan Lynd Ward), Picture Novella (Drake Waller),

Illustrories (Charles Biro), Picto-fiction (Bill Gaine), Sequental art/Graphic

Novel (Will Eisner), dan Nouvelle Manga (Frederic Boilet). Namun, sebagai

intinya, komik adalah bentuk lahir dari hasrat manusia untuk menceritakan

pengalamannnya melalui bentuk gambar dan tanda. (Boneff 16)

Dalam Bahasa Indonesia sendiri, komik memiliki definisi yang sama

dengan comic (Bahasa Inggris), karena banyak suku kata bahasa Indonesia

yang mengadaptasi atau menyerap bahasa-bahasa lain seperti Bahasa Inggris,

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

9 Universitas Kristen Petra

Portugis, Arab, Jawa, dan bahasa-bahasa suku lokal Indonesia. Namun, dalam

perjalanan sejarah komik di Indonesia, muncul pula istilah ‘tjergam’ yang

merupakan akronim dari ‘tjerita bergambar’(Boneff 9).

2.1.2. Fungsi dan Peranan Komik Dalam Kehidupan Sosial

Komik saat ini banyak dipergunakan sebagai media untuk

menyampaikan pesan, sehingga fungsi komik pun menjadi beragam, tidak

hanya sebatas media hiburan atau rekreasi.Komik saat ini dekat dengan

kehidupan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, namun tidak jarang

orang dewasa menjadi konsumennya.Komik dapat menjadi sebuah media

hiburan, media promosi atau adveritising, juga sebagai media pembelajaran,

maupun media propaganda atau kritik sosial.

1. Komik sebagai media hiburan, komik terutama komik fiksi murni hanya

untuk menghibur pembacanya, cerita yang diangkat beragam, mulai

dari hal-hal yang dekat dengan kehidupan pembacanya, hingga fantasi

atau khayalan tingkat tinggi. Komik ini pada umumnya dirancang

sebagai bacaan ringan untuk mengisi waktu luang dan untuk

mengembangkan daya imajinasi pembacanya.

2. Komik sebagai media promosi, dunia periklanan berkembang dengan

pesat dan tuntutan akan media baru yang dapat membantu sebuah

produk atau perusahaan menyampaikan pesan akan selalu ada, dan

komik menjadi salah satu media yang dipilih untuk menyampaikan

informasi itu. Saat ini di Indonesia sendiri, ada banyak perusahaan

menggunakan komik terutama komik strip untuk mempromosikan

produk atau jasanya, dan pada umumnya target yang dituju adalah

golongan anak-anak maupun remaja.

3. Komik sebagai media pembelajaran, komik saat ini digunakan pula

sebagai media untuk pembelajaran disekolah. Materi pembelajaran yang

dikomikkan pun beragam, mulai dari fisika, biologi hingga sejarah.

Model pembelajaran dengan komik mulai banyak digunakan, hal ini

disebabkan karena anak-anak lebih menyukai cerita bergambar

dibandingkan yang hanya berisi teks.

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

10 Universitas Kristen Petra

4. Komik sebagai media kritik sosial, komik-komik seperti Benny Mice,

Panji Koming, Kostum dan Tin Tin, diguanakan sebagai media

komikus untuk mengkritik situasi sosial yang ada disekelilingnya.

Media komik digunakan karena pada dasarnya komik mengangkat

cerita dengan ditambah humor atau banyolan, sehingga tidak terlalu

dianggap sebagai sesuatu yang serius, yang pada akhirnya dapat

menimbulkan konflik, namun lebih menjadi sebuah refleksi yang lucu

dan menarik.

2.1.3. Sejarah Perkembangan Komik

Sebenarnya komik merupakan bentuk pengembangan dari seni ilustrasi,

bedanya illustrasi hanya berupa penggambaran statis sedangkan komik

memuat unsur penceritaan dan menyatukan verbal (teks) dengan visual.

Contoh komik tertua yang paling dikenal manusia adalah ukiran atau lukisan

di makam Raja Mesir kuno, didalam pahatan batu tersebut ada gambar-

gambar yang disusun membentuk sebuah jalan cerita dengan huruf-huruf

hieroglyph ditempatkan disekeliling gambar sebagai keterangan cerita dari

sebuah gambar atau panel.

Diantara semua bentuk komik yang ada di masa lampau, ada satu

peristiwa penting yang memiliki dampak yang luar biasa dalam sejarah

komik, penemuan mesin cetak. Dengan ditemukannya mesin cetak, bentuk

seni yang sebelumnya hanya diperuntukkan bagi kaum konglomerat dan

pejabat, sekarang dapat dinikmati oleh semua orang.

Kerumitan cerita bergambar mulai berkembang dan mencapai puncak

keemasan ditangan cetakan William Hogarth. Salah satu karya Hogarth yang

terkenal berjudul A Harlot’s Progress, yang diterbitkan tahun 1731.

Walaupun hanya terdiri dari beberapa lembar, gambar-gambar ini

menceritakan kisah yang kaya akan detail dan diilhami oleh keprihatinan

sosial yang mendalam.Cerita Hogarth awalnya dipamerkan sebagai rangkaian

lukisan kemudian dijual sebagai hasil karya ukiran. Lukisan dan ukiran

tersebut kemudian dirancang untuk dipandang secara berdampingan dan

berangkaian membentuk sebuah jalan cerita yang runtut. A Harlot’s Progress

dan cerita lanjutannya A Rake’s Progress menjadi sangat populer masa

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

11 Universitas Kristen Petra

itu.Untuk melindungi bentuk baru dari karya itu, maka disahkanlah Undang-

Undang Hak Cipta.

Konsep komik modern yang ada saat ini berasal dari pemikiran dan

pena seorang guru dan seniman sekaligus penulis Swiss,Rodolphe Töpffer

(1799-1846). Salah satu cerita bergambar karya perdananya berjudul Histoire

de Mr. Vieux Bois, dalam 30 halaman berisikan 158 panel. Karya ini dibuat

pada tahun 1827 namun baru dipublikasikan secara luas 10 tahun kemudian,

namun bentuknya telah dirombak dan digambar ulang dalam satu baris dan

dibuat menjadi 88 halaman, dan pada waktu yang sama, 2 karya Topffer yang

lain telah dicetak. Karya ini diakui oleh Topffer dibuat hanya sekedar menjadi

hiburan, sebagai hobi yang sepele.

Karya ini dibuat memiliki tahapan cerita dan telah menggunakan sistem

balon kata yang dipakai di komik-komik modern, hanya saja balon kata hanya

berupa kotak keterangan yang diletakkan dibawah gambar di tiap panelnya.

Bentuk ini menginspirasi komikus lain dalam mengembangkan karyanya.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1845, penggambaran satir yang

sering muncul dalam surat kabar maupun majalah diberi sebuah nama baru,

kartun. Dalam dunia seni, istilah kartun, atau Cartoon dalam bahasa Inggris

digunakan untuk mendeskripsikan sketsa pensil yang belum diberi warna.

Sejak saat itu perkembangan komik mulai meluas ke berbagai negara di

dunia, seperti Jepang, China, Korea, Eropa dan Indonesia.

2.1.3.1. Sejarah Komik Indonesia

Menurut NCA dalam harian Kompas edisi 20 Maret 2004, Perjalanan

komik Indonesia tampaknya tidak akan lepas dari tradisi bercerita atau

berkomunikasi dengan simbol maupun gambar. Di Indonesia sendiri,

penggunaan gambar-gambar sebagai media bercerita bisa ditemukan pada

banyak benda bersejarah, seperti prasasti, candi, dan sebagainya. Sebagai

contoh, pada Candi Borobudur yang diduga dibangun pada masa

pemerintahan Raja Syailendra dari Mataram pada tahun 752-842 Masehi. Di

candi tersebut dapat ditemukan 1.460 adegan pada pahatan relief tentang

ajaran Buddha Gautama.

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

12 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.1 Relief Candi Borobudur

Sumber: ugm.ac.id

Kemudian, sebagai cerita bergambar yang tercetak, kehadiran komik

disebut-sebut pertama kali berkembang di media massa. Hal ini diungkap

oleh Marcel Bonnef, yang pernah melakukan penelitian tentang komik di

Indonesia. Marcel memaparkan, media massa memang merupakan sarana

penyebarluasan pesan yang ampuh, termasuk komik. Sebagai salah satu

contoh kasus, fenomena yang terjadi di Amerika Serikat. Di negera tersebut,

komik-selanjutnya dikenal dengan sebutan komik strip lahir dan dibesarkan

oleh media cetak.

Hal serupa terjadi di Indonesia. Ketika masih dikenal sebagai Hindia

Belanda, komik diketahui pertama kali muncul pada tahun 1930-an di media-

media cetak. Ada dua jenis komik yang menonjol pada masa itu, yaitu komik

Barat dan Timur. Komik Barat merupakan komik dengan tokoh-tokoh utama

umumnya adalah superhero dan berasal dari Eropa maupun Amerika Serikat.

Adapun komik Timur merupakan komik-komik yang berasal dari negara-

negara di Asia, terutama Cina pada masa itu.

Pada tahun 1930, surat kabar besar berbahasa Melayu ketika itu, Sin Po,

memuat komik strip berisi berbagai petualangan tokoh jenaka karya komikus

muda, Kho Wang Gie. Selanjutnya, Kho Wang Gie menciptakan tokoh

terkenal Put On yang juga dimuat di Sin Po. Komik Put On dimuat hingga

tahun 1960 di Sin Po, yaitu hingga surat kabar tersebut dilarang terbit. Setelah

Put On, sebuah kelompok media Melayu Tionghoa, Keng Po, juga disebutkan

sempat mencoba mengorbitkan tokoh serupa, Si Tolol, dalam mingguan Star

Magazine. Usia Si Tolol tak selama Put On, hanya berkisar tiga tahun (1939-

1942). Mingguan lain, Star Weekly, juga memunculkan tokoh komik lain, Oh

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

13 Universitas Kristen Petra

Koen. Namun, tak beda dengan Si Tolol, tokoh komik ini pun tak mampu

menandingi kepopuleran Put On.

Gambar 2.2Tampilan Komik Put On

Sumber: raniariana.com

Selain komik-komik yang bernuansa Asia, pada tahun 1938 di sebuah

harian berbahasa Belanda, De Java Bode, muncul komik berjudul Flippie

Flink karya Clinge Doorenbos. Komik ini ditujukan untuk anak-anak. Selain

De Java Bode, mingguan De Orient tercatat sebagai media cetak yang

memuat komik petualangan luar angkasa terkenal, Flash Gordon.

Kemudian, dari hasil penelusuran yang dilakukan Bonnef, selain media

cetak berbahasa Belanda, beberapa surat kabar berbahasa Melayu pun turut

menampilkan komik-komik Barat. Sampai tahun 1942, komik Barat maupun

Timur terlihat berjalan maju berdampingan. Pada masa pendudukan Jepang,

banyak pers yang diberangus dan dimanfaatkan untuk kepentingan

propaganda Asia Timur Raya. Masa ini menjadi masa suram pertama bagi

industri komik Indonesia.

Pemberangusan pers oleh Jepang terus berlangsung di Indonesia hingga

proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Namun, setelah pendudukan

Jepang berakhir, penerbitan komik masih suram. Pada awal-awal

kemerdekaan, banyak kesulitan yang masih membebani Indonesia. Salah satu

kesulitan yang sangat berpengaruh pada industri percetakan adalah soal

kertas. Keadaan ini terus berlangsung hingga awal tahun 1950.

Di pihak lain, komik-komik Barat kembali berjaya. Pada periode

setelah tahun 1950-an, komik di Indonesia didominasi cerita-cerita Amerika

Serikat. Selain Flash Gordon, komik Amerika lainnya juga banyak dimuat di

media cetak. Beberapa di antaranya adalah Tarzan, Rip Kirby, Phantom, dan

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

14 Universitas Kristen Petra

Johny Hazard. Masa ini, selain disebut sebagai masa kejayaan komik-komik

superhero Amerika, juga tercatat sebagai dimulainya penerbitan komik dalam

bentuk buku. Beberapa penerbit yang tercatat mengeluarkan komik dalam

bentuk album adalah Gapura, Keng Po, dan Perfectas.

Tokoh-tokoh superhero dalam komik Amerika ini juga berpengaruh

pada karya komikus lokal. Kemunculan komik superhero versi lokal ini

dipelopori oleh Sri Asih karya RA Kosasih yang diterbitkan oleh Melodie

pada tahun 1954. Perkembangan selanjutnya, komik-komik tiruan superhero

Amerika, terutama Sri Asih, mendapat sorotan keras kalangan pendidik.

Menurut RA Kosasih, pencipta Sri Asih, sorotan tersebut bermula dari tulisan

di salah satu surat kabar yang menyebutkan cerita tersebut tidak mendidik,

terutama untuk anak-anak. Sewaktu Indonesia di bawah kepemimpinan

Soekarno, upaya-upaya untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan

melepaskan diri dari pengaruh kebarat-baratan digalakkan.

Gambar 2.3 Cuplikan Komik Mahabarata Karya Alm. RA Kosasih

Sumber: google.com

Akan tetapi, larangan tersebut tidak lantas menyurutkan semangat

komikus dan penerbit. Industri komik kemudian beralih pada komik wayang,

dipelopori komik Mahabarata karya Ardi Soma. Pada masa banyak

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

15 Universitas Kristen Petra

diterbitkan komik-komik wayang ini, RA Kosasih yang sempat mendapat

sorotan karena komik imitasi superhero Amerika kemudian menghasilkan

karya monumental Mahabarata. Sejak pertengahan tahun 1950, komik

wayangnya berhasil memikat banyak kalangan. Di masa ini, keberhasilannya

bahkan mampu menandingi kepopuleran komik-komik Barat. Bahkan, hingga

tahun 1960, komik wayang mampu mendominasi industri komik di negeri ini.

Namun, setelah tahun 1960, minat orang terhadap komik wayang menurun.

Sampai dengan tahun 1968, komik-komik yang terbit kebanyakan merupakan

edisi cetak ulang.

Pertengahan tahun 1960-an sendiri dinamika berkarya tumbuh subur.

Selain komik wayang, terdapat beberapa ragam komik yang juga banyak

terbit sampai dengan awal tahun 1980-an. Jenis-jenis komik tersebut, di

antaranya, komik silat semacam serial Si Buta dari Gua Hantu karya Ganes

TH, Jaka Sembung karya Djair, Hans Jaladara dengan Pendekar Panji

Tengkorak-nya, Mandala, Siluman Sungai Ular karya Man, maupun komik-

komik jenis roman remaja, roman sejarah, superhero, atau science fiction,

komik humor, dan komik dongeng yang dikenal dengan sebutan komik

Andersen (dari nama pendongeng dunia Hans Christian Andersen).

Era 1980 hingga sekarang disebut-sebut sebagai masa tersuram dalam

perkembangan komik lokal. Semakin beragamnya jenis hiburan yang

muncul-mulai dari radio, televisi, hingga film-film yang bisa disaksikan

melalui berbagai media dan perangkat-sangat berpengaruh terhadap

penurunan perkembangan komik di Indonesia. Ditambah lagi dari sisi industri

penerbitan terdapat beberapa peristiwa yang pada akhirnya mematikan

komik-komik lokal.

Awal kehancuran pertama yang pernah dirasakan penerbit berkaitan

dengan keberadaan bursa buku di Pasar Senen, Jakarta, pada tahun 1980-an.

Salah satu penerbit komik klasik yang masih bertahan hingga kini, Maranatha

Bandung, mengungkapkan soal ini. Pasar Senen memang memiliki area

khusus yang pada masa tersebut menjadi bursa bagi komik. Para penerbit dari

berbagai daerah, terutama Bandung dan Medan, mengirimkan sebagian besar

komik terbitannya di tempat itu. Awalnya, bursa buku ini menjadi tambang

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

16 Universitas Kristen Petra

emas bagi para penerbit. Namun, belakangan banyak pedagang yang mulai

menerbitkan komik dan menjual dengan harga jauh di bawah harga pasaran.

Alhasil, banyak penerbit bertumbangan karena bukan hanya tidak mampu

mengimbangi harga jual di bursa Senen, namun juga karena banyak komikus

yang lari ke penerbit-penerbit Bursa Buku Senen.

Selain keruntuhan banyak penerbit di Bursa Buku Senen, di sisi lain

komik-komik terjemahan kembali mendominasi pasar. Komik-komik dari

Eropa, seperti Tin Tin, Asterix & Obelix, Nina Komik Top, Storm, Trigan,

Tanguy & Laverdure, dan masih banyak lainnya, perlahan tapi pasti

"menyerbu" pasar. Masuknya komik-komik Eropa ini diperkuat dengan

keberadaan toko-toko buku besar berjaringan luas, seperti Gramedia dan

Gunung Agung. Belum lagi komik-komik Eropa tersebut juga banyak yang

merupakan kumpulan cerita bergambar yang dimuat di beberapa media cetak

kala itu. Komik-komik Eropa ini terus mendominasi pasar hingga

kemunculan komik-komik dari Jepang pada tahun 1990-an.

Kenyataan menunjukkan perkembangan komik, sebagai bagian dari

produk industri, tak bisa lepas dari pengaruh pasar dunia atau global. Dari

catatan-catatan perkembangan komik di Indonesia dari sejak tahun 1930

menunjukkan hal ini. Sebagai contoh adanya periode komik-komik superhero

dari Amerika maupun komik-komik Eropa. Semuanya mengacu pada tren

yang berlaku secara global.

Pada tahun 1990, sebuah genre baru komik asal Jepang berkembang

pesat dalam industri massal dunia hingga membayangi dua negara penghasil

komik terbesar, Amerika Serikat dan Perancis. Genre tersebut adalah komik

manga. Tren dunia yang pada tahun 1990 tersebut berkiblat ke komik yang

pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1950 oleh "Dewa Manga" Ozamu

Tezuka ini dilihat oleh salah satu penerbit komik, Elex Media Komputindo.

Penerbit Elex Media saat itu menampilkan sebuah komik yang ditulis-

digambar oleh Kyoko Mizuki-Yumiko Igarashi pada tahun 1974, Candy-

Candy. Komik manga yang secara harfiah diartikan sebagai gambar-gambar

lucu (lighthearted pictures) ini kemudian juga "melahirkan" genre baru dari

dua negara lain di Asia, yaitu Cina dengan komik man-huo dan Korea dengan

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

17 Universitas Kristen Petra

manhwa. Dua komik asal dua negara ini juga belakangan mulai unjuk gigi di

pasar dunia.

Kondisi yang terjadi sejak tahun 1980 hingga sekarang mirip dengan

perkembangan komik pada masa setelah pendudukan Jepang, ketika komik-

komik Barat, terutama komik superhero dari Amerika, begitu mendominasi

pasar. Ketika itu komik lokal sempat mengalami kekosongan hingga akhirnya

lahir komik-komik superhero imitasi. Belakangan ini komik manga pun tidak

hanya masih mendominasi bisnis komik di Indonesia. Karya-karya para

komikus di Indonesia pun ikut berkiblat pada komik asal Jepang tersebut.

Demikianlah, komik manga kini juga menjadi satu ikon budaya sendiri.

Komik tersebut tidak hanya dibaca saja, namun juga banyak yang tertarik

mempelajari cara menggambar ala Jepang dengan

matabesar (komikindonesia.com 1-18).

2.1.4. Bentuk dan Jenis Komik

Komik dapat dibagi menjadi beberapa jenis, Jagoancomic.com

membagi jenis-jenis komik itu sebagai berikut (Tutorial Jenis Rupa

Komik, par 1-18) :

1. Kartun/Karikatur (Cartoon)

Hanya berupa satu tampilan, dimana didalamnya terdapat beberapa

gambar yang dipadu dengan tulisan- tulisan. Pada umumnya komik

kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan)

atau politik (sindiran) dan dari gambar tersebut dapat menimbulkan

sebuah arti sehingga pembaca dapat memahami maksud dan

tujuannya.

2. Komik Potongan (Comic Strip)

Penggalan-penggalan gambar yang disusun/dirangkai menjadi sebuah

alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai

pada satu baris gambar, bahkan dapat dikreasikan menjadi sebuah

cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel.

Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya dimuat secara rutin,

harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun

tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor atau

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

18 Universitas Kristen Petra

cerita yang serius danmenarik untuk disimak setiap periodenya hingga

tamat.Contoh: Panji Koming di surat kabar Kompas, Gibug (Komik

Potongan yang dijadikan buku saku)

3. Buku Komik (Comic Book)

Gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah

buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini acap

kali disebut sebagai komik cerita pendek, pada umumnya Buku

Komik berisikan 32 halaman, namun ada juga yang berisikan 48

halaman dan 64 halaman, dimana masing-masing buku berisikan isi

cerita, iklan, dan lain-lain. Buku Komik seperti ini dapat dengan

mudah dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik.

Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi:

a. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)

Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu

lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga

dikemas dengan menggunakan kualitas kertas yang baik

sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik.

Ditambah dengan gambar dan warna yang cantik, membuat

buku komik ini sangat digemari.Contoh:Gundala, Godam, Si

Buta Dari Gua Hantu, Lamaut, Kapten Bandung, Caroq, Gina,

Gunturgen, Blacan, Zantoro, sertakomik-komik Marvel dan

DC Comics

b. Komik Majalah (Comic Magazine)

Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar),

biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras

sebagai sampul. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya

dapat menampung banyak gambar dan isi cerita. Contohnya

The Adventure of Tin Tin.

c. Komik Novel Grafis (Graphic Novel)

Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta

membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

19 Universitas Kristen Petra

pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga

dalam bentuk seri atau cerita putus.

4. Komik Tahunan (Comic Annual)

Bila pembuat komik sudah dalam skup penerbit yang lebih serius,

penerbit akan secara teratur/berskala (misalkan setiap tahun atau

setiap beberapa bulan sekali) akan menerbitkan buku-buku komik baik

itu cerita putus maupun serial.

Contoh:M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan

Comic,Marvel Comics, DC Comics, dan komik lainnya

5. Album Komik (Comic Album)

Para penggemar bacaan komik baik itu komik karikatur maupun

komik strip dapat mengkoleksi (hasil guntingan dari berbagai sumber

media bacaan), dimana hasil koleksiannya dikumpulkan dan disusun

rapih (pengkripingan) menjadi sebuah album bacaan.

6. Komik Online (Webcomic)

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin,

media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan

komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para

pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan menggunakan

media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia

yang memiliki koneksi internet dapat mengaksesnya) dari pada media

cetak. Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk

mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah

dibanding media cetak.

Contohnya Kostum, Komik Situasi untuk Umum

7. Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics)

Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam

format Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster Komik, atau

tampilan lainnya. Pengguna/Pembaca akan lebih mudah cepat

mengerti bila melihat alunan gambar daripada membaca prosedur-

prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu dapat menjadi lebih menarik

dan menyenangkan.

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

20 Universitas Kristen Petra

8. Rangkaian Ilustrasi (Storyboard)

Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum

melangkah dalam pembuatan film/iklan akan lebih mudah berkerjanya

bila dibuatkan Rangkaian Ilustrasinya terlebih dahulu, biasanya

Rangkaian Ilustrasi ini dibuat dalam bentuk gambar, dan sudah tentu

rangkaian ilustrasi gambar tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian

yang bisa disebut komik. Namun tidak usah jauh-jauh kedalam dunia

perfileman/iklan, sebelum para komikus membuat komik sudah pasti

terlebih dahulu membuat sebuah Rangkaian Ilustrasi (Storyboard)

nya, setelah itu baru diproses penggambaran, penintaan, pewarnaan

dan penataan tampilan (layout).

9. Komik Ringan (Comic Simple)

Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples

(buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat komik dengan

biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan

berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk turut

berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para

komikus.

Contohnya Kakek Bejo (pragatcomic.com)

10. Perencanaan dalam pikiran (Planning On Mind)

Cukup sering bila kita ingin melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita

membayangkan apa-apa saja yang akan kita lakukan nantinya

(persiapan). Dengan bayangan-bayangan dalam pikiran tersebut

sebenarnya sudah menjadi rangkaian gambar-gambar yang mana bisa

juga disebut juga sebagai Komik, hanya saja gambar-gambar tersebut

tidak tertuang dalam coretan diatas kertas melainkan tergambar

didalam pikiran kita.

2.1.5. Basis Media Komik

Basis media komik yang paling umum adalah kertas maupun buku.

Namun ada pula yang dibuat dalam bentuk digital yang kemudian disebut

sebagai webcomic.

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

21 Universitas Kristen Petra

2.1.6. Elemen Komik

Pada umumnya, komik memiliki beberapa elemen penyusun. Layaknya

karya desain grafis yang lain, komik juga memuat unsur-unsur dasar desain,

antara lain gambar, warna dan layout, hanya saja untuk layout dalam komik

sedikit berbeda dengan layout yang digunakan untuk buku-buku

lainnya.Masing-masing unsur atau elemen dasar itu masih dapat dibagi lagi

ke dalam beberapa katagori.

2.1.6.1. Tinjauan Mengenai Unsur Gambar

1. Tinjauan Tentang Garis

Garis merupakan salah satu elemen terpenting dalam sebuah

karya desain, jenis garis berbeda-beda dan mewakili sebuah

karakter tertentu, gambar yang baik memiliki ketebalan garis

yang beragam, sehingga dapat menciptakan volume serta

kedalaman ruang.

2. Tinjauan Tentang Gelap Terang (Value)

Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk

kepentingan nilai estetis untuk memperjelas kehadiran unsur-

unsur seni rupa yang lainnya.Peralihan gelap dan terang

merupakan upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.

3. Tinjauan Tentang Bentuk dan Ruang

Bentuk berasal dari garis yang saling berhubungan dan

membentuk sebuah bidang, semua objek gambar memiliki

bentuk konstruksi yang lebih sederhana.Bentuk yang umumnya

dikenal luas diantaranya segi empat, persegi panjang, lingkaran,

kubus, balok, silinder dan sebagainya.

4. Tinjauan Tentang Pola

Pola merupakan sebuah istilah untuk menyebut

pengulangan bentuk gambar dalam sebuah bidang

gambar.Pengulangan ini konstan dan mempunyai interval yang

kurang lebih sama.Istilah pola juga dapat diartikan sebagai

pattern, dimana merupakan basis dalam eksekusi sebuah karya

terutama yang berhubungan dengan pakaian.Pola dalam hal ini

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

22 Universitas Kristen Petra

pengulangan gambar yang konstan digunakan untuk

mengesankan harmoni dan kesatuan.

5. Tinjauan Tentang Tekstur

Tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat

dinilai dengan cara dilihat atau diraba yang biasa dikenal dengan

istilah tekstur. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari

suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit

kayu, dll. Dalam sebuah gambar yang dibuat menggunakan

pensil tekstur biasanya diwakili oleh arsiran pensil

2.1.6.2. Tinjauan Mengenai Warna

Teori warna yang ada dan digunakan saat ini adalah teori

Brewster, Teori Brewster yang pertama kali dikemukakan pada tahun

1831 (Teori Warna par 1).Teori Warna ini menyederhanakan warna-

warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna

primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering

disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster

mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split

komplementer, triad, dan tetrad.

Warna primer merupakan warna dasar yang tidak merupakan

campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan

warna primer adalah merah, biru, dan kuning.Warna primer menurut

teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar.Warna-

warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.Pada awalnya,

manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah,

Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga

warna primer adalah Merah (Magenta), Biru (Cyan), dan Kuning

(Yellow)

Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang

dipakai dalam dunia seni rupa.Campuran dua warna primer

menghasilkan warna sekunder.Campuran warna sekunder dengan warna

primer menghasilkan warna tertier.Akan tetapi secara teknis, merah –

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

23 Universitas Kristen Petra

kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer.Tiga warna

pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan.Biru dan hijau adalah

warna sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam

cahaya, bersama dengan merah.

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar

dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang

warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan

menuju hitam.

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan

menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna

dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga

merah.Sementara warna dingin dimulai dari ungukemerahan hingga

hijau.Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat.

Sementara warna dingin sebaliknya.Suatu karya seni disebut memiliki

komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya

menghasilkan efek hangat-sedang.

Masing-masing warna saling mempunyai hubungan.Hubungan

antara warna-warna inipun beragam, Kontras Komplementer, Kontras

Split Komplementer dan Kontras Tetrad Komplementer.Kontras

komplementer adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki

sudut 180°) di dalam sebuah lingkaran warna.Kontras split komplemen

adalah dua warna yang saling hampir berseberangan (memiliki sudut

mendekati 180°). Kontras triad komplementer Adalah tiga warna di

lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut

60°.Kontras tetrad komplementer, disebut juga dengan double

komplementer.Adalah empat warna yang membentuk bangun segi

empat (dengan sudut 90°) (Teori Warna, par 18-20).

Baik dalam dunia desain grafis maupun interior, dikenal istilah

psikologi warna.Warna dapat memberikan kesan-kesan tertentu bagi

yang melihatnya, kesan ini dapat mendukung visualisasi atau gambar

dalam menyampaikan pesannya.Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

24 Universitas Kristen Petra

psikologi warna juga dikenal sebagai karakter dan simbolisasi warna,

setiap warna dapat mewakili sebuah karakter atau kepribadian (54).

• Kuning

Warna kuning dapat diasosiasikan sebagai warna matahari,

warna kuning menunjukkan keadaan terang, gembira, ramah,

riang, cerah dan hangat.Warna kuning dipercaya dapat

memberikan kesan ceria dan energik, serta dalam beberapa

upacara agama Hindu dan Budha, wara kuning dimaknai

sebagai lambang keagungan (Sadjiman 55).

• Jingga

Jingga mempunyai karakter dorongan, semangat, merdeka,

anugrah dan juga menjadi lambang bahaya.Jingga merupakan

warna paling menyolok sehingga banyak diaplikasikan ke

seragam petugas di lapangan (Sadjiman 55).

• Merah

Merah memiliki karakter yang kuat, cepat, energik, semangat,

gairah, marah, berani, bahaya, positif, agresif, merangsang

dan panas.Warna merah seringkali dipergunakan untuk

melambangkan keberanian, kekuatan, dan kemarahan

(Sadjiman 56).

• Ungu

Ungu merupakan warna pencampuran dari merah dan biru,

sehingga karakter bawaannya pun menggabungkan kedua

karakter warna primernya.Merah melambangkan keberanian

dan kejantanan, sedangkat biru menggambarkan

kebangsawanan, dan spiritualitas. Ungu dimasa lalu banyak

dipergunakan oleh raja-raja untuk melambangkan kebesaran

dan kejayaan serta kekayaan, dalam dunia interior, cat tembok

berwarna ungu dipercaya dapat meningkatkan inspirasi dan

imajinasi (Sadjiman 56-57).

Page 18: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

25 Universitas Kristen Petra

• Biru

Biru merupakan warna yang memiliki watak dingin, pasif,

melankoli dan sayu.Biru juga dapat diasosiasikan dengan

langit, tempat tinggal para dewa, sehingga biru

melambangkan keagungan, perdamaian, stabilitas dan

harmoni.Biru juga dapat menenangkan jiwa dan mengurangi

nafsu makan (Sadjiman 57).

• Hijau

Hijau diasosiasikan dengan warna alami, sehingga watak

bawaannya adalah muda, tumbuh, dan watak lainnya yang

mirip dengan biru, karena biru merupakan salah satu warna

penyusunnya.Warna hijau cenderung bersifat netral sehingga

cocok digunakan untuk ruang istirahat, hijau melambangkan

kesegaran, keabadian, kesetiaan dan keseimbangan (Sadjiman

58).

• Putih

Putih adalah warna paling terang dan dapat dikatakan sebagai

warna bersih karena kebersihan beberapa benda juga dinilai

dari tingkat putihnya, seperti seragam sekolah dan gigi.Putih

juga melambangkan cahaya, kesucian, kemurnian, kebenaran

dan kesopanan, serta menjadi lambang perdamaian (Sadjiman

58).

• Hitam

Hitam adalah warna tergelap, sehingga dapat melambangkan

kesengsaraan, bencana, kesuraman dan kemurungan.Namun

warna hitam juga membawa watak positif seperti elegan dan

kuat serta formal (Sadjiman 59).

• Abu-abu

Abu-abu merupakan pencampuran warna hitam dan putih,

warna ini menyimbolkan ketengangan, kebijaksanaan, namun

juga dapat menyimbolkan keragu-raguan (Sadjiman 60).

Page 19: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

26 Universitas Kristen Petra

• Coklat

Warna Coklat berasosiasi dengan warna tanah oleh karena itu,

warna coklat membawa watak kerendah hatian, sopan, arif

dan bijaksana, dan kehormatan (Sadjiman 60).

2.1.6.3. Tinjauan Mengenai Cerita

Cerita menurut buku “How to Draw and Create Manga”

merupakan rangkaian kejadian baik yang tersusun dari permulaan,

pertengahan, dan akhir.Cerita umumnya mengikuti seorang

(sekumpulan) tokoh utama melalui semua usahanya untuk mencapai

satu tujuan (Tatsumaki 69).

Unsur utama dalam sebuah susunan cerita adalah plot,

karakter, teks, illustrasi. Plot dan karakter cenderung mengacu pada

subyek dalam sebuah cerita, sedanngkan teks dan illustrasi mengacu

kepada media penyampaian cerita itu sendiri (Tatsumaki 69).

Dalam merancang sebuah cerita yang menarik ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan, yaitu tema, gaya cerita dan plot. Tema

merupakan masalah utama yang ingin diceritakan dalam komik. Tema

merupakan ide utama dalam sebuah karya komik yang memberikan

panduan pada gaya penceritaan dan plot.

Setelah menentukan tema yang akan diangkat, komikus

menentukan gaya penceritaannya, gaya penyampaian atau pernceritaan

lebih dikenal dengan istilah genre, didefinisikan sebagai kesan yang

ingin ditonjolkan secara garis besar dari cerita tersebut. Dalam

prakteknya sebuah komik dapat memuat lebih dari 1 genre.Genre yang

secara umum dikenal dalam dunia komik antara lain drama, komedi,

aksi, petualangan, horror, fantasi, fiksi ilmiah dan sebagainya.

Setelah tema dan genre ditentukan, komikus mulai merancang

plot atau alur cerita.Dalam dunia perkomikan, susunan babak atau plot

sangat bervariasi, namun bentuk yang paling sederhana adalah berupa

susunan tiga babak, permulaan, pertengahan dan akhir.

Page 20: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

27 Universitas Kristen Petra

Babak permulaan biasanya diisi dengan pengenalan karakter

tokoh utama dan masalah utama dalam keseluruhan kisah.Babak

pertengahan adalah waktu dimana karakter utama atau pendukung

dihadapkan oleh konflik-konflik baik dengan karakter lawannya,

lingkungan maupun dirinya sendiri yang memuncak pada sebuah

waktu, klimaks (puncak ketegangan).Babak akhir diisi oleh

penyelesaian, dan konsekuensi tindakan yang diambil pada tahap

penyelesaian ini sendiri (Tatsumaki 71).

Plot juga dapat disusun dengan alternatif 5W+1H, What :

masalah utama dan penyelesaiannya, Who: karakter yang terlibat dalam

konflik atau masalah. When: waktu dimana kejadian dalam komik

berlangsung, Where: Tempat kejadian perkara, Why: Penyebab masalah

atau penyelesaian terjadi, How: Cara masalah / penyelesaian itu

muncul.

2.1.6.4. Tinjauan Mengenai Layout

Dalam sebuah komik dikenal cara penataan halaman yang

disebut juga layout. Namun pada dasarnya layout dalam komik berbeda

dengan layout pada umumnya.Layout dalam komik dapat disebut juga

sebagai anatomi komik.Menurut Toni Masdiono, anatomi komik dapat

dibagi ke dalam dua bagian, halaman pembuka dan halaman isi. (14

Jurus Membuat Komik 12)

Halaman pembuka merupakan halaman depan komik, halaman

ini pada umumnya berisi judul dan nama pengarang atau komikus,

maupun nama penerbit komik. Judul sendiri dapat dibedakan menjadi

dua, judul serial, dan judul cerita. Judul serial berlaku untuk komik seri

yang terbit secara berkala, dan judul ini muncul setiap edisinya.

Sedangkan judul cerita merupakan judul per-chapternya, yang berubah-

ubah tiap edisinya.

Halaman isi komik memuat beberapa elemen fisik seperti :

Page 21: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

28 Universitas Kristen Petra

• Panel

Merupakan ruang gambar yang merepresentasikan sebuah

potongan adegan dalam sebuah narasi, panel sendiri dapat

dibagi menjadi:

o Panel Terbuka

Panel terbuka merupakan sebuah panel gambar yang tidak

memiliki garis pembatas di sekelilingnya.

o Panel Tertutup

Panel tertutup merupakan kebalikan dari panel terbuka,

yaitu panel yang memiliki garis pembatas

• Balon Kata

Balon kata digunakan untuk menunjukkan kalimat atau kata

yang diucapkan oleh tokoh maupun objek dalam komik, bentuk

balon kata beragam, menyesuaikan dengan situasinya.

• Narasi

Narasi yang dimaksudkan bukan narasi sebagai cerita secara

utuh, namun teks yang digunakan untuk merepresentasikan

cerita, seperti yang diucapkan narator dalam karya-karya audio-

visual.

• Efek Suara

Efek suara atau yang lebih dikenal dengan istilah Sound Effect

merupakan suara latar yang divisualisasi dalam komik. Efek

suara dalam komik layaknya didalam film-film, berasal dari

objek environmental.

• Gang

Gang merupakan jarak antara satu panel dengan panel lainnya.

2.1.7. Kategori Teknik Cara Pembuatan Komik

Dalam pembuatan komik, teknik yang dapat digunakan oleh

komikusnya beragam, ada yang membuat sketsa pensil terlebih dahulu

kemudian tracing dan toning dengan tinta secara manual kemudian di scan,

untuk diperbanyak. Cara ini relatif banyak digunakan oleh komikus yang ada

Page 22: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

29 Universitas Kristen Petra

saat ini, namun juga ada yang memilih untuk langsung digital. Mulai dari

sketsa, inking maupun toning dilakukan secara langsung di komputer.

2.1.8. Kriteria Komik Yang Baik

Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk kriteria komik yang

baik, karena tiap komikus memiliki gaya maupun ideologi yang berbeda

terkait komik yang baik. Namun,terlepas dari semua itu, dari definisi komik,

dapat ditarik satu kesimpulan yang pasti hal yang menjadi sebuah kriteria

komik yang baik. Menurut Scott McCloud dalam bukunya, Understanding

Comic, komik dibuat untuk menyampaikan pesan (convey message), jika

sebuah komik berhasil menyampaikan pesannya, maka dapat dikatakan

komik tersebut berkualitas.

Namun, dalam sebuah kompetisi komik, tidak mungkin komik hanya

dinilai dari apakah pesannya tersampaikan, harus ada hal yang mendasari

buku komik dapat dikatakan bermutu atau bagus. Kriteria komik yang baik

menurut Takoma Park Maryland Library antara lain adalah:

• Visualisasi atau Gambar: Di dalamsebuah komik terdapat

kedalaman karakter dan emosi. Kemampuan sebuah gambar yang

relatif sederhana dalam menghidupkan emosi pembacanya, dan

kesan “hidup” yang ditonjolkan pada karakternya

• Cerita: Cerita yang baik adalah cerita yang mengalir dan menarik

pembacanya untuk ingin tahu lebih jauh cerita selanjutnya. Cerita

yang baik akan memunculkan penonjolan karakter sehingga

pembaca dapat membayangkan dan berimajinasi dengan karakter

tersebut.

• Dialog: Pembaca dapat membayangkan efek-efek suara sebagai

suara yang sesungguhnya dalam kepalanya. Komik yang baik

mempunyai percakapan antar karakter yang jelas dan dapat

dibayangkan dengan mudah oleh pembacanya.

• Resonansi: Kriteria komik yang baik yang terakhir adalah

resonansi. Resonansi adalah sebuah ukuran maya seberapa menarik

sebuah buku komik sampai-sampai seorang pembaca

Page 23: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

30 Universitas Kristen Petra

merekomendasikannya ke orang lain serta menunggu jilid

selanjutnya keluar.

2.1.9. Prosedur Proses Perancangan Komik

Perancangan sebuah komik memiliki proses panjang yang harus dilalui

pembuatnya, Scott Mc Cloud menjabarkan proses perancangan komik ke

dalam enam tahap besar, Idea, Form, Idiom, Structure, Craft, Surface. (170)

• Idea / Purpose (Ide dan Tujuan)

Ide yang dimaksud di sini adalah impuls, emosi, filosofi dan

tujuan dari sebuah karya. Main Idea, pesan yang ingin

disampaikan kepada pembaca.

• Form (Bentuk Karya)

Form dapat diartikan sebagai bentuk eksekusi karya, apakah

berbentuk buku, majalah, signage atau poster.

• Idiom ( Pemilihan Gaya dan Genre)

Pada tahap ini, komikus memilih menggambarkan komiknya

dalam gaya dan genre yang bervariasi, manga, atau marvel,

humor atau serius, fantasi atau kritik sosial.

• Structure (Rangka dan Struktur komik)

Pada tahap ini, isi atau bahan komik diseleksi, dibagi ke dalam

dua kubu, yang perlu dan tidak perlu dimasukkan ke dalam

komik.

• Craft (Proses Perancangan)

Pada tahap ini, fisik isi komik mulai dibuat, memilih tarikan

garis yang cocok dengan cerita dan skenario yang diangkat,

pemilihan warna, serta pengkarakteran.

• Surface (Tampilan Akhir)

Tahap ini merupakan tahapan akhir pada proses pembuatan

komik, pada tahap ini komikus melakukan finishing terhadap

karyanya.

Page 24: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

31 Universitas Kristen Petra

2.2. Tinjauan Buku Komik Yang Akan Dirancang

2.2.1. Tinjauan Dari Segi Ide dan Tema Cerita

2.2.1.1 Tinjauan Tentang Kritik Sosial

Kritik sosial pada umumnya dapat didefinisikan sebagai kritik

atas kondisi sosial yang ada dalam sebuah masyarakat tertentu. Kritik

sosial dapat diaplikasikan kedalam berbagai media dalam bidang seni

rupa dan desain, seperti mural, karikatur, komik, maupun film. Media

grafis digunakan oleh para seniman atau desainer untuk

mengekspresikan ketidakpuasan atau refleksi akan realita yang ada di

masyarakat. Dalam dunia perfilman, sebagai contohnya film dengan

tema kritik sosial “Tanda Tanya” mencoba menangkap realita interaksi

antar etnis dan agama di Semarang.Dalam dunia karikatur dan komik,

kritik sosial telah menjadi hal biasa. Sudah banyak komik yang

mengangkat tema kritik sosial, seperti Benny Mice, Panji Koming, Put

On dan lain-lain. Topik yang diangkat relatif simpel dan pesan yang

disampaikan mudah untuk ditangkap pembacanya selain itu

kemunculannya yang berkala dan bentuk komiknya yang rata-rata

menggunakan jenis komik strip mempermudah komikus untuk

merancang cerita yang uptodate berdasarkan perkembangan isu sosial

yang sedang terjadi.

2.2.1.2 Tinjauan Tentang China

China atau Republik Rakyat China merupakan sebuah negara di

Asia Timur dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia, sekitar 1.3

miliar orang hidup dan menetap di China.China memiliki Ibukota di

Beijing.Menurut The World Factbook yang dilansir oleh lembaga CIA,

luas wilayah China diperkirakan sekitar 9.6 juta kilometer persegi dan

merupakan negara dengan luas daratan keempat terbesar di dunia.

Layaknya Indonesia, China memiliki banyak etnis dan suku yang

tinggal didalamnya, dan yang terbesar adalah etnis Han, sekitar 91,5

persen. Bahasa yang secara umum digunakan adalah bahasa Mandarin,

namun tiap daerah dapat memakai dialeknya masing-masing. Awalnya

Page 25: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

32 Universitas Kristen Petra

masyarakat China mengenal Konghucu sebagai guru besar dan

ajarannya digunakan sebagai pedoman hidup hingga saat ini, namun

sekarang China sudah terbuka untuk agama-agama lain, berbagai agama

dapat ditemui di China, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha

serta agama-agama lainnya. China adalah peradaban paling tua di

dunia. Hal ini terlihat dari sistem penulisan yang konsisten dari masa

lampau sampai sekarang. Selain itu, banyak penemuan penting yang

berasal dari peradaban China kuno, misalnya kertas, kompas, serbuk

mesiu, dan lain-lain.

Peradaban China yang di masa lampau menggunakan sistem

monarkial dengan pemimpinnya, kaisar.Kekuasaan diturunkan secara

turun temurun dalam keluarga kerajaan.Kekuasaan turun temurun ini

disebut juga dinasti, yang berarti satu periode pemerintahan yang

dipimpin oleh kaisar yang berasal dari sebuah marga tertentu.Dinasti

pertama yang dicatat sejarah adalah Dinasti Shang dan berakhir 2000

tahun berikutnya pada Dinasti Qing yang dipimpin oleh kaisar yang

berasal etnis Manchu di utara.

Pada abad ke-18 kekuasaan Dinasti Qing mulai melemah. China

terlibat dalam Perang Candu melawan Inggris pada 1840 M. Cina

bahkan harus menyerahkan Hong Kong kepada Inggris

pada 1842M. Penguasa Dinasti Qing juga harus menghadapi beberapa

pemberontakan, di antaranya Pemberontakan Taiping, Nien, Panthay,

dan Boxer. Akhirnya, Revolusi 1911M yang dipimpin Sun Yat-sen

mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing dan mengakhiri monarki feodal

China yang telah berusia 2.000 tahun.

2.2.1.3 Tinjauan Tentang Etnis Tionghoa Indonesia

• Sejarah Kedatangan Etnis Tionghoa di Indonesia

Menurut Dr. Han Hwie Song dalam bukunya, orang-orang

Tionghoa datang bermigrasi ke daratan selatan atau dalam

istilah orang Tionghoa di masa lalu, Nan-Yang sejak tahun

1400, dan mencapai puncaknya pada abad ke Sembilan belas

Page 26: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

33 Universitas Kristen Petra

hingga permulaan abad ke dua puluh (dikutip dalam Komunitas

Tionghoa Indonesia 1).

Pada abad ke 19 jumlah imigran Tionghoa meningkat, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor seperti bencana alam,

peperangan dan selain itu daratan selatan atau Nanyang dikenal

sejak lama memiliki kekayaan yang berlimpah, membuat para

imigran tergiur untuk datang dan mengadu nasib (Andjarwati

37). Para pendatang dari Tiongkok ini mulanya tinggal di kota-

kota pelabuhan di Indonesia dengan tujuan untuk

berdagang.Namun selain pedagang, ada banyak orang

Tionghoa dengan latar belakang profesi lain yang masuk dan

menetap di Indonesia, ada ahli agrarian, arsitek, ahli mebel dan

lain-lain. Banyak dari pendatang baru ini bermigrasi ke

Indonesia dengan tujuan untuk mencari hidup yang lebih baik,

atau yang sering disebut dengan istilah merantau, dan banyak

dari imigran ini pada akhirnya memutuskan untuk menetap di

Indonesia.

Secara kuantitas, atau jumlah, keberadaan masyarakat

Tionghoa di Indonesia tergolong minoritas, namun dengan

kultur asli yang dibawa dari negeri asalnya, orang Tionghoa di

Indonesia dengan cepat mendominasi perekonomian di tanah

air, dalam waktu singkat etnis Tionghoa yang berasal dari kelas

sosial yang lebih rendah dapat naik dengan cepat menuju kelas

sosial yang lebih tinggi, hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan

orang Tionghoa, karena orang Tionghoa terkenal akan

keuletannya, rajin dan rela hidup menderita asalkan masih

dapat menghemat (Andjarwati 40).

• Asal Mayoritas Orang Tionghoa di Indonesia

Orang Tionghoa pendatang baru ini kebanyakan berasal dari

Tiongkok bagian Selatan, provinsi Fujian (Hokkian), provinsi

Guangdong, ada juga imigran-imigran dari provinsi Hubei,

Zhijiang dan seterusnya, tetapi dalam jumlah yang jauh lebih

Page 27: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

34 Universitas Kristen Petra

sedikit. Pedatang dari Fujian berasal dari banyak kota atau desa

seperti Fu-Zhou, Xia-men dan dari desa umpamanya Fu-

Ching. Dari provinsi Guangdong dari kota Guang-Zhou, Mei-

Xian (orang Hakka atau Kheh), pulau Hainan dan seterusnya.

• Peranakan dan Totok

Jika dilihat dari asal-usul dan sejarah masuknya ke

Indonesia, keturunan Tionghoa dapat dibagi menjadi Cina

“peranakan” dan Cina “totok” (M.Alfandi par 9). Cina

peranakan adalah keturunan Cina yang sudah lama tinggal dan

mencari nafkah di Indonesia, dalam hitungan beberapa

generasi, dan pada umumnya sudah terbaur dengan

masyarakat. Keturunan Cina “peranakan” ini sudah

menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi

sehari-hari, baik di dalam maupun di luar rumahdan beberapa

juga fasih menggunakan bahasa lokal daerah dimana mereka

tinggal, orang-orang ini bertingkah laku seperti pada umumnya

keturunan pribumi dan orientasi budaya mereka sudah kepada

kebudayaan Indonesia atau kebudayaan lokal tempat mereka

berdomisili.

Sementara Cina “totok” adalah para “pendatang baru”, yang

pada umumnya baru masuk ke Indonesia satu sampai dua

generasi, khususnya pada masa menjelang Perang Dunia II.

Mereka lazim disebut singkeh, yang secara harfiah berarti

“tamu baru”(Andjarwati 47). Mereka umumnya masih

menganut kebudayaan dan adat istiadat Cina untuk

berkomunikasi antara sesamanya. Yang terakhir ini jumlahnya

sudah menurun akibat terhentinya imigrasi dari daratan Cina

dan sekarang sudah mengalami perakanisasi.Perakanisasi ini

merupakan istilah lain dari proses pengasimilasian secara

paksa yang dicanangkan pada masa Orde Baru, dimana semua

orang Tionghoa harus memiliki identitas pribumi dan

bertingkah laku selayaknya orang pribumi. Hal ini

Page 28: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

35 Universitas Kristen Petra

menyebabkan perbedaan yang membatasi antara definisi

peranakan dan totok menjadi kabur dan patut untuk

dipertanyakan, khususnya terhadap Cina Totok (Melly

42).Keluarga totok masih berorientasi kepada budaya

leluhurnya, selain itu kebanyakan orang totok berusaha

menutup diri, dan hanya berkumpul dengan sesama totok.

Karena orientasinya masih pada akar budayanya, maka wajar

bila kebanyakan orang Tionghoa totok masih membangga-

banggakan China (China Minded) dan mencoba untuk

menanamkan pemikiran itu kepada generasi penerusnya.

2.2.1.4 Tinjauan Mengenai Rasisme

Rasialisme adalah paham yang menolak sesuatu golongan

masyarakat yang berasal dari ras lain, dan rasialisme dianggap sebagai

sikap pengecut dari golongan mayoritas terhadap minoritas (Mona

Lohanda et al.31). Dalam realitanya di masyarakat, orang Tionghoa

selalu diposisikan sebagai pihak yang ditindas oleh pemikiran-

pemikiran rasis pihak pribumi, namun sebenarnya pemikiran rasialis

layaknya lingkaran setan,Chang Yau Hoon menyebutkan dalam bedah

buku karangannya, “Identitas Tionghoa Pasca Soeharto: Politik, Budaya

dan Media”bahwa orang yang didiskriminasi akan cenderung

mendiskiminasi orang atau kalangan yang lain. Sebagian orang

Tionghoa tidak menyadari bahwa orang Tionghoa tersebut menindas

kalangan atau bahkan dirinya sendiri.Orang Tionghoa seringkali

mendiskriminasikan orang Tionghoa minoritas, seperti yang berbeda

keyakinan maupun yang berasal dari keturunan campuran. Menurut

Chang Yau-Hoon, permasalahan atau isu Tionghoa di Indonesia

merupakan yang paling bermasalah di Asia Tenggara dan sebenarnya

hakikat atas pemahaman isu Tionghoa itu adalah Identitas. Identitas

Tionghoa dalam kenyataannya relatif dan tidak dapat dinilai hanya dari

penampilan fisik seperti mata sipit dan kulit kuning, banyak orang

Tionghoa di Indonesia masih membawa ciri-ciri fisik orang Tiongkok

Page 29: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

36 Universitas Kristen Petra

namun dalam bertutur kata dan berprilaku sudah layaknya masyarakat

lokal namun masih dapat dikatakan memiliki identitas sebagai orang

Tionghoa. Mely G Tan mengutip pendapat Wu Gungwu dalam buku

“The Study of Chinese Identity in Southeast Asia” sebagai berikut

A number of studies have indicated that there are people of

Chinese descent who have become citizens of the country they

settled in and who do not consider themselves Chinese. Then there

are those who had lost almost all their affinity with their Chinese

origin, but who have rediscovered their Chineseness and who are

trying to be resinicized. There is yet another category of ethnic

Chinese who have what Wang calls a”double identity”. This

people are citizens of, and identify with, their country of adoption,

yet remain conscious of being Chinese (39)

Kesadaran akan identitasnya sebagai “orang Cina” membuat

sebagian etnis Tionghoa berusaha mengembalikan identitas

ketionghoaannya itu, namun karena akarnya telah dicabut sejak jaman

Orde Baru, membuat “generasi muda” susah dan sebagian enggan

untuk kembali kepada budayanya dan oleh karena itu muncul doktrinasi

generasi muda. Sebagian orang Tionghoa konservatif memiliki

pemikiran yang cenderung merendahkan sesama orang Tionghoa yang

tidak “nge-tionghoa-i”, dalam hal ini tidak mengerti bahasa, adat

istiadat atau berprilaku layaknya orang Tionghoa, dan untuk mencegah

hal yang “memalukan” ini terjadi, sebagian orang-orang Tionghoa ini

mendidik generasi mudanya untuk “mencintai & menjadi China”

Pada kenyataanya yang berlangsung di sebagian besar keluarga

orang Tionghoa totok terutama yang masih berpikiran kolot, generasi

pertama, yang dalam pengertian generasi dalam sebuah keluarga totok

yang pertama kali lahir di Indonesia, masih berorientasi ke negeri

leluhurnya dan berusaha mengarahkan generasi selanjutnya untuk

“menjadi China”, mengikuti adat istiadat leluhur, mencintai segala

sesuatu yang berbau China dan bertingkah selayaknya orang China.

Berbagai alasan dilontarkan untuk memperkuat argumen mengapa

Page 30: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

37 Universitas Kristen Petra

harus “menjadi China”. Hal ini yang kemudian disebut oleh Mely G

Tan sebagai “China Factor”, “...This is the view of the potential

influence of China on the ethnic Chinese, through culture and economy,

which is considered to be especially plausible since the resumption of

diplomatic relations in 1990” (52). Pandangan iniyang menyebabkan

orang Tionghoa banyak yang membangga-banggakan negara China

menganggap dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang sebenarnya

“asing” itu. Dan ketika orang Tionghoa ini mencoba pergi ke China dan

melihat realita masyarakat yang ada disana, memunculkan apa yang

disebut sebagai Cultur Shock karena meskipun memiliki latar belakang

budaya yang sama, namun kedua masyarakat itu hidup dalam

lingkungan yang jauh berbeda.

2.2.2. Tinjauan Dari Aspek Dasar Filosofis

Dari isu rasial yang ada, pemikiran rasialisme atau rasisme adalah

“penyakit” yang paling berbahaya, karena pada umumnya rasisme merupakan

tindakan pengecut sekelompok mayoritas terhadap minoritas, rasisme adalah

bentuk diskriminasi yang awalnya berkembang dari prasangka atau stereotip

yang tumbuh dalam tiap individu dalam pandangannya terhadap individu lain,

stereotip itu menjadi sangat kuat apabila diyakini dan pada akhirnya dapat

menjadi rasisme. Chang Yau-Hoon, seorang penulis pada acara bedah

bukunya yang berjudul “Identitas Tionghoa Pasca Soeharto: Politik, Budaya,

Media” 22 Febuari 2013, pada dasarnya orang yang didiskriminasi orang lain

akan punya peluang lebih besar untuk mendiskriminasi orang lainnya,

sehingga pada akhirnya membentuk sebuah lingkaran setan yang tidak

berujung. Seperti pada prakteknya, beberapa orang Tionghoa terutama di

kalangan totok radikal masih memandang rendah keturunan campuran (hasil

perkawinan antara keturunan Totok dengan Pribumi), terutama yang berbeda

keyakinan. Keluarga totok pada umumnya tidak ingin memiliki menantu

orang Pribumi dengan berbagai macam alasan, dan bila sudah terlanjur

mempunyai keturunan (campuran), biasanya keturunan itu cenderung kurang

diakui atau dihargai didalam keluarga totok.

Page 31: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

38 Universitas Kristen Petra

Selain itu dalam keluarga totok sendiri, Chang Yau-Hoon menyatakan

campur tangan keluarga dalam doktrinasi “menjadi China” kepada generasi

muda membuat sebagian remaja bingung atas pilihan jati dirinya. Seakan

hanya dihadapkan dengan dua pilihan, menjadi Indonesia, atau menjadi

China. Semua ini terjadi karena masyarakat tidak memahami apa makna

sesungguhnya dari Identitas Tionghoa, karena Identitas Tionghoa maupun

identitas Indonesia tidak dapat dinilai semata dari penampilan fisik, maupun

tindak tanduknya, namun kembali kepada diri masing-masing menilai seperti

apa identitasnya dan kemauan membuka diri terhadap masyarakat.

2.2.3. Tinjauan Faktor Eksternal

2.2.3.1. Tinjauan Mengenai Globalisasi

Globalisasi didefinisikan oleh Riza Noer Arfani dalam jurnalnya

sebagai kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat

domestik maupun lokal ke dalam komunitas global di berbagai bidang.

(Globalisasi, Karakter dan Implikasinya 1)

Menurut John Green, dalam video “Crash Course World

History”, keberadaan Globalisasi dapat diidentifikasikan kedalam

beberapa realita yang terjadi dalam sebuah masyarakat :

1. Perusahaan multinasional memiliki jangkauan secara global

dan mulai memiliki kekuatan.

2. Travel (Wisata) dan jasa pengiriman murah dan aman

3. Pemerintah memotong tariff dan peraturan dalam

perdagangan international yang akhirnya memunculkan free

trade atau perdagangan bebas.

Pada era globalisasi, komunikasi dan jarak antar bangsa menjadi

sempit, saat ini orang dengan mudah berkomunikasi melalui media

sosial di Ineternet dan bebas bepergian ke luar negeri dengan

pesawat.Adanya globalisasi memberikan lapangan pekerjaan bagi

banyak penduduk di dunia yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi

pesat.Namun setiap sisi positif memiliki sisi negatifnya, globalisasi

menyebabkan orang menjadi konsumtif.

Page 32: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

39 Universitas Kristen Petra

Dalam bidang sosial dan budaya, dampak globalisasi antara lain

adalah meningkatnya individualisme, perubahan pada pola kerja,

terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat

mulai memandang dan membanggakan nilai-nilai negara lain, segala

sesuatu yang berbau Amerika atau Eropa atau China dan lain-lain

dianggap sebagai sesuatu yang keren atau “wah”, seperti bahasa

Inggris, gaya bertutur kata, rambut pirang dan lain-lain.

Menurut John Green, dalam era globalisasi saat ini, bahasa yang

digunakan dibanyak negara mulai memudar digantikan oleh bahasa-

bahasa global dan memudarnya keragaman budaya “There are fewer

languages spoken today, and probably less Cultural Diversity”.

Pemikiran-pemikiran lokal menjadi pemikiran global dan pemikiran

global disesuaikan dengan pemikiran lokal, hal ini terjadi karena telah

memudarnya batas komunikasi antar negara, sehingga seorang individu

dapat dengan mudah mengutarakan ideologinya di dunia maya, dan

orang-orang yang merasa sepaham dan sependapat menyebarkan

ideologi itu ke lingkungannya. Sejauh ini, rasisme di kancah

internasional dianggap sebagai sesuatu yang tabu dan dapat

menimbulkan potensi konflik, terutama setelah adanya diskriminasi

terhadap ras negro di Amerika Serikat dan paham ini juga menyebar

sampai ke Indonesia, sehingga sudah banyak orang yang mulai

berpikiran terbuka dan mulai meninggalkan pemikiran-pemikiran rasis.

2.2.3.2 Tinjauan Mengenai Culture Shock

Culture Shock merupakan istilah dalam bahasa Inggris untuk

mendefinisikan efek atau dampak dari perpindahan seseorang dari

sebuah kebudayaan yang familiar ke tempat dengan kebudayaan yang

asing. Sally Robinson dalam artikelnya “Coping with Culture Shock”

menjelaskan definisi Culture Shock sebagai :

“Culture Shockdescribes the impact of moving from a familiar

culture to one which is unfamiliar. It usually affects people who

have travelled abroad to work, live or study; but can even be felt

Page 33: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

40 Universitas Kristen Petra

when abroad on holiday. It can affect anyone, including

international students. It is caused by the shock of a new

environment, meeting lots of new people and learning the ways

of a different country. Many people will also associate Culture

Shock with Homesickness – when you miss your family, friends

and those who normally offer you support and guidance. You

may find that the absence of particular smells, sights and tastes

from your home country trigger the sensation of culture shock.

(Coping with Culture Shock . par 1)

Culture Shock dapat terjadi pada siapa saja, meskipun dari akar

latar belakang yang sama seperti yang terjadi ketika orang Tionghoa

di Indonesia pergi ke China. Hal ini disebabkan karena baik perilaku

dan budaya orang Tionghoa di Indonesia sudah terintegrasi dengan

budaya lokal.

2.2.4. Tinjauan Fungsi dan Peranan Komik Sebagai Media untuk

Menyampaikan Pesan.

Komik dewasa ini digunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan

pesan, baik untuk keperluan komersil, maupun untuk edukasi dan kritik sosial.

Dalam konteks perannya sebagai media komunikasi, komik turut berperan

dalam merepresentasikan aspek-aspek kehidupan sosial sebuah masyarakat.

Adegan-adegan komik yang menggelitik biasanya malah mampu

menyuguhkan gambaran atas realitas dengan sangat akurat. (Komik Sebagai

Media Komunikasi Visual .par 3). Hal ini menurut Graeme Burton disebabkan

oleh fungsi media telah berkembang, salah satunya adalah fungsi kultural. Dalam menjalankan fungsi kultural, media menghasilkan materi yang

mencerminkan budaya dan menjadi bagian dari budaya tersebut.

Secara praktis dapat dikemukakan; pertama, materi ini

mempertahankan dan mentransmisikan budaya kita dan menghasilkan

kontinuitas bagi budaya tersebut; kedua, materi ini mengembangkan

budaya massa dengan mengorbankan keanekaragaman subkultur; dan

ketiga, materi ini dapat mempertahankan status quo dalam pengertian

Page 34: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

41 Universitas Kristen Petra

kultural, tetapi juga dapat mendorong perubahan dan pertumbuhan.

(Komik Sebagai Media Komunikasi Visual .par 5) 2.3. Tinjauan Buku Komik Serupa

Saat ini buku komik kritik sosial telah banyak dibuat dipasaran, baik dari

dalam negeri maupun luar negeri, salah satu komik kritik sosial dari Indonesia

yang telah ada cukup lama adalah seri komik oleh komikus bernama Benny dan

Mice. Selain itu, komik kritik sosial dari luar negeri yang paling terkenal adalah

The Adventure of Tintin karya seorang komikus Belgia, Herge.

2.3.1. Tinjauan Aspek Bentuk

Jika dilihat dari aspek bentuk komiknya, Benny Mice awalnya berupa

komik strip yang dimuat di harian kompas tiap minggunya, namun seiring

berjalannya waktu, strip yang populer akhirnya dikomikkan/ dijadikan buku

komik. Sedangkan Tintin muncul pertama kali sebagai komik yang dimuat di

surat kabar "Le Petit Vingtième pada 10 Januari 1929, dan saat dicetak dalam

bentuk buku komik panjang menyerupai majalah.

2.3.2. Tinjauan Aspek Ide Cerita

Dari segi Ide ceritanya, meskipun keduanya berbicara masalah realita

sosial namun cara menyampaikannya berbeda. Tintin merupakan komik yang

ditujukan untuk kalangan anak-anak dan mengangkat tema petualangan

seorang detektif cilik yang ditemani anjing putih bernama snowy, pesan kritik

sosial yang disampaikan halus sehingga tidak disalah persepsikan oleh

audiencenya. Sedangkan Benny dan Mice menggunakan ide cerita sebagai

warga Jakarta yang sedikit ndeso yang melihat keadaan dan isu-isu sosial di

sekitarnya. Penceritaannya sedikit gamblang dan memakai bahasa yang

mungkin tidak dimengerti anak-anak sehingga target audience nya adalah

orang dewasa.

2.3.3. Tinjauan Aspek Visual

Dari segi visual, gaya gambar yang digunakan sama-sama kartun,

namun ada perbedaan goresan antara karya Herge dan Benny Mice. Namun

dari segi visual komik secara keseluruhan, Herge masih mengikuti pattern

komik cerita pada umumnya, sedangkan Benny dan Mice bebas berkreasi

Page 35: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

42 Universitas Kristen Petra

dengan panel-panel, hal ini mengesankan cerita dalam komik Tintin lebih

serius dibandingkan dengan Benny dan Mice.

2.3.4. Tinjauan Aspek Content-Massage

Dari segi pesan yang disampaikan, Tintin lebih ke arah edukasi, karena

target pembacanya adalah kalangan anak-anak, sedangkan dalam komiknya,

Benny Mice ingin menyampaikan keragaman tingkah laku, atau pemikiran

orang Indonesia terutama diJakarta yang justru menjadi keragaman budaya di

Indonesia.

2.3.5. Data Visual

Gambar 2.4 Komik Strip “Benny & Mice”

Sumber: image.google.com

Page 36: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

43 Universitas Kristen Petra

“Benny & Mice” adalah komik yang terbit secara berkala pada harian

Kompas hari minggu, cerita yang digunakan cenderung simple dan selesai

dalam 1 halaman, yang pada umumnya terdiri dari 4 panel namun

penyusunannya tidak seperti komik 4 panel pada umumnya. Sekilas dari segi

visual komik “Benny & Mice” terkesan tidak rapi, dapat diamati dari tarikan

garis yang tidak tegas dan seakan dibuat asal dan tergesa-gesa, namun semua

itu menjadi kekhasan gaya visual komikusnya sendiri.

Gambar 2.5 Komik The Adventure of Tintin

Page 37: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

44 Universitas Kristen Petra

Sumber : image.google.com

Komik Tintin telah dikenal sejak awal 1900 an, pada kemunculan

komik pertamanya, Tintin di negeri Soviet pada tahun 1930an, komik ini

merupakan satire (sindiran) Herge, komikusnya terhadappemerintahan Uni

Soviet dan paham Komunisme serta membuat lelucon tentang klaim Soviet

akan kemajuan ekonomi.Meskipun cerita yang diangkat tergolong berat dan

mengusung pesan kritik sosial yang dapat dikatakan cukup berat untuk target

audiencenya (anak-anak), komik ini justru terkenal di kalangan anak-anak

karena aksi kejar-mengejar didalamnya dan aksi lucu lainnya membuat anak-

anak tertarik membacanya sampai habis. Hal ini juga berlaku untuk komik-

komik Tintin yang lain, cerita yang diangkat Tintin beragam dan mengambil

latar belakang tempat di banyak negara. Lain dengan “Benny & Mice”, Tintin

berbentuk buku komik yang berisi lebih dari 100 halaman perbukunya dan

dalam visualnya menggunakan panel yang cenderung lebih banyak, ceritanya

lebih kompleks dan berlangsung cenderung lebih lama. Dalam

perkembangannya komik Tintin mengalami beberapa perubahan, terutama

gaya visualnya, bila dibandingkan, komik yang pertama-tama keluar masih

menggunakan warna tunggal, hitam putih, dan sebagai contoh diperbandingan

komik Tintin di Soviet dan “Flight 714”, selain itu penggunaan panel,

proporsi dan balon kata pun semakin berkembang.

2.4. Analisis Data Lapangan

2.4.1. Analisis Profil Pembaca

Target Audience dari buku komik ini adalah remaja, dimana menurut

Sri Rumini & Siti Sundari masa remaja adalah peralihan dari masa anak

dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi

untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya

dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun =

masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir

(belajarpsikologi.com. par2).

Pada masa pertumbuhan dari anak kecil menjadi orang dewasa, ada

perubahan-perubahan baik fisik maupun mental, dalam realitanya, isu yang

Page 38: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

45 Universitas Kristen Petra

dihadapi kebanyakan remaja adalah masa berkembangnya identitas diri.

Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?).

Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam

hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan

(belajarpsikologi.com. par 14).

Pada masa remaja akhir (18-21 tahun), pada umumnya untuk remaja

akhir orang tua memberikan kebebasan yang lebih karena si anak telah

dianggap dewasa sehingga anak lebih bebas bergaul dengan siapa saja,

melakukan apa saja yang mereka sukai meskipun dalam kenyataannya masih

ada batasan-batasan yang diberikan orang tua namun tidak begitu mengekang.

Umumnya anak remaja akhir yang ada di Surabaya lebih suka

berkumpul bersama teman-teman sepermainan, atau bersama pasangannya.

Namun juga tidak sedikit yang masih suka membaca komik di waktu

senggang. Remaja yang ada saat ini, terutama di Surabaya jauh lebih terbuka,

tidak memilih-milih teman berdasarkan ras atau etnisnya, meskipun dalam

kenyataannya ada beberapa orang yang masih menjaga jarak. Namun dalam

memilih pasangan hidup, campur tangan keluarga masih ada di dalamnya,

pada dasarnya hampir semua keluarga menuntut anaknya untuk sebisa

mungkin mencari pasangan dari golongan dengan latar belakang etnis atau

budaya yang sama. Secara psikologis, kebanyakan remaja Indonesia saat ini

selain bergaul tatap muka, juga suka berkomunikasi dengan orang lain

melalui media sosial, seperti twitter, facebook, blog, dan chatting. Sebagian

remaja masih suka membaca komik karena telah diperkenalkan dengan dunia

komik sejak kecil. Alasan kesukaan akan komik pun beragam, mulai dari

visual karakter yang menarik, kedetailan gambar, cerita yang menarik dan

anekdot-anekdot yang ada di dalamnya.

2.4.2. Analisis Kelemahan dan Kelebihan

Dari segi bentuknya, kelemahan komik yang akan dirancang ini adalah

bentuknya masih konvensional, berupa buku cetak. Kelebihannya, komik

dalam bentuk cetak masih banyak diminati dan dapat didistribusikkan melalui

alternatif perantara pembaca.

Page 39: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

46 Universitas Kristen Petra

Dari segi ide cerita yang diangkat, kelebihan komik ini adalah komik

yang akan dirancang ini secara garis besar akan menceritakan tentang

perjalanan tiga sekawan ke China. Kelebihan dari segi ide cerita yang

diangkat adalah ceritanya unik dan lebih berbobot karena ada pesan yang

disampaikan. Kekurangan dari cerita ini adalah ceritanya cenderung terlihat

bersifat subyektifkarena berdasarkan pengalaman pribadi pengarangnya bila

dibandingkan dengan “Benny dan Mice”.

Dari segi visual, kelebihannya, komik ini menggunakan gaya timur,

seperti manga yang dipadukan dengan gaya gambar asli pengarangnya. Gaya

gambar manga dipilih karena dirasa lebih simple dan manga merupakan gaya

yang disukai oleh kebanyakan pembaca komik di Indonesia. Kekurangannya,

penggambarannya terkesan lebih amatir dibanding komik “Benny & Mice”

serta Tintin.

Dari segi content message, pesan yang ingin disampaikan oleh komik

ini adalahsalah satu kunci untuk keluar dari pemikiran-pemikiran rasialis

kembali ke diri masing-masing individu. Kelebihannya adalah, pesan yang

ingin disampaikan jarang diangkat dalam media komik sehingga menjadi

unik dan tidak biasa. Kekurangannya, karena isu rasial merupakan isu yang

cukup sensitif ditambah lagi dengan banyaknya orang dengan pemikiran

radikal di Indonesia, pesan itu dapat diartikan dalam pengertian yang berbeda.

2.4.3. Analisis Prediksi Dampak Positif

Komik ini diharapkan dapat membuka pemikiran masyarakat, dan

mengajak masyarakat untuk bersama-sama membuka dan menginstropeksi

diri, karena pada dasarnya kunci untuk keluar dari pemikiran-pemikiran

rasialis kembali kepada individunya masing-masing.

2.5 Simpulan

Sejauh ini komik banyak digunakan sebagai media komunikasi kritik sosial

dalam masyarakat karena pada dasarnya komik dibuat berdasarkan pengamatan

komikusnya akan keadaan sosial di sekitarnya yang dikembangkan melalui

imajinasi pengarangnya, isu-isu rasial berkembang dari prasangka dan stereotip

Page 40: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1 Tinjauan Literatur ...

47 Universitas Kristen Petra

yang ada dalam masyarakat dan sebenarnya berawal dari kurangnya pemahaman

akan Identitas. Identitas itu relatif dan tidak terikat hanya pada tampilan fisik

maupun latar belakang budaya seseorang.

2.6 Usulan Pemecahan Masalah

Sebagai tindakan atas masalah yang telah ada, buku komik inidirancang,

dengan harapan dapat membantu memberikan kesadaran bagi pembacanya akan

pemikiran-pemikiran rasis yang diskriminatif. Namun keberadaan buku initidak

menjamin dapat merubah pola pikir dan perilaku sebagian masyarakat yang masih

cenderung berpikir rasialis, karena pada dasarnya hal itu kembali kepada individu

masing-masing, bagaimana individu tersebut menilai dan mengidentifikasi dirinya

dan mau membuka diri terhadap perbedaan-perbedaan di masyarakat.