BAB II.a (1) Punya Ica
-
Upload
zulfausi-wahyu-syahputra -
Category
Documents
-
view
231 -
download
0
Transcript of BAB II.a (1) Punya Ica
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
1/25
19
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Tentang PuskesmasPusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (epkes! "#11).Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana $ungsional yang ber$ungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan! pusat pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya se%ara menyeluruh! terpadu yang berkesinambungan
pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (&'rul
&'war! 199).Puskesmas merupakan kesatuan organisasi $ungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersi$at menyeluruh! terpadu! merata dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta akti$ masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna!
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna men%apai
derajat kesehatan yang optimal! tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan (epkes! "##9).ika ditinjau dari sistim pelayanan kesehatan di Indonesia! maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan k%sehatan di
Indonesia. *ebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia! maka
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
2/25
"#
Puskesmas bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayartan kesehatan
masyarakat! juga bertanggung jawab dalatn menyelenggarakan pelayanan kedokteran.+ungsi diselenggarakannya puskesmas adalah Puskesmas diharapkan dapat
bertindak sebagai moti,ator! $asilitator dan turut serta memantau terselenggaranya
proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak positi$ terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya. -asil yang diharapkan dalam menjalankan $ungsi ini
antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang kesehatan yang
mendukung ter%iptanya lingkungan dan perilaku sehat. paya pelayanan yangdiselenggarakan meliputi
1. Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan
promoti$ dan pre,enti$! dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar
diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas.". Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan!kurati$ dan
rehabilitati$ dengan pendekatan indi,idu dan keluarga pada umumnya melalui
upaya rawat jalan dan rujukan ( epkes 0I! "##).Menurut 2rihono ("##3) ada 4 (tiga) $ungsi puskesmas yaitu pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya! sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. isamping itu puskesmas akti$ memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan
diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan! upaya yang dilakukan
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
3/25
"1
puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pen%egahan penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.B. Tinjauan Tentang Pelayanan Kehamilan (ANC)
Pelayanan kehamilan (antenatal) se%ara umum bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan
kehamilannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat. *edangkan se%ara khusus
pelayanan antenatal bertujuan untuk mendeteksi ibu hamil dengan $aktor risiko tinggi
dan menanggulangi sedini mungkin! merujuk kasus risiko tinggi ke tingkat pelayanankesehatan yang sesuai! memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi! In$ormasi
dan 5dukasi (KI5) sehingga terjadi peningkatan %akupan dan meren%anakan serta
mempersiapkan persalinan sesuai dengan risiko yang dihadapinya (Manuaba! "##1).&dapun yang menjadi sasaran pelayanan antenatal adalah ibu hamil.
*edangkan target adalah jumlah ibu hamil yang harus di%akup! dimana perhitungan
setiap tahunnya di tentukan oleh daerah tingkat I atau tingkat II yang bersangkutan
(Manuaba! "##1).Pemeriksaan medik dalam pelayanan antenatal meliputi anamnesis!
pemeriksaan $isik diagnostik pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan diagnostik
penunjang (laboratorium).1. &namnesis adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil! untuk
mengetahui keadaan ibu dan $aktor risiko yang dimilikinya (epkes 0I! 1996).2. Pemeriksaan $isik diagnostik! terdiri dari beberapa kegiatan antara lain adalah7
(a) pengukuran berat badan! lingkar lengan atas (88&)! dan tinggi badan!(b) pengukuran tekanan darah! nadi! $rekuensi perna$asan dan suhu tubuh!(%) adanya %a%at tubuh
3. Pemeriksaan obstetrik! adalah meliputi (a) pemeriksaan luar yaitu umur
kehamilan! taksiran berat janin terhadap umur kehamilan! letak janin! turunnya
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
4/25
""
bagian terendah janin dan detak jantung janin! (b) pemeriksaan panggul dalam
(pel,imetri)4. Pemeriksaan diagnostik penunjang! yang meliputi pemeriksaan -b! urine! dan
lainlain! bila diperlukan. iagnosis dibuat berdasarkan hasil anamnesis!
pemeriksaan $isik diagnostik! obstetrik dan diagnostik penunjang seperti
diuraikan diatas.Menurut epkes 0I (epkes! "##)! pelayanan antenatal adalah pelayanan
yang dibenkan kepada ibu hamil se%ara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan
janinnya. alam penerapan praktis! sering dipakai standar minimal pelayanan
antenatal : 3 2 ; " P : yang terdiri atas (a) timbang berat badan dan (pengukuran)
tinggi badan! (suatu teknologi tepat guna yang dapat diman$aatkan untuk menilai
status gi'i ibu! bila tidak tersedia timbangan pada waktu pemeriksaan kehamilan yang
pertama! adalah pengukuran 8ingkaran 8engan &tas (88&)! (b) pemeriksaan tekanan
darah! (%) tinggi $undus uteri! (d) pemberian 2etanus 2oksoid (22) dua kali selamahamil! (e) pemberian tablet 'at besi (+e) minimal 9# tablet selama hamil! ($)
penyuluhan! (g) Peran *erta Masyarakat (P*M).Menurut epkes 0I ("##)! kebijakan operasional dalam pelayanan antenatal
pada ibu hamil meliputi (a) menemukan kehamilan risiko tinggi sedini mungkin! (b)
melakukan upaya pen%egahan neonatal tetanus dengan imunisasi 22! (%) pemberian
tablet tambah darah (+e) pada setiap ibu hamil selama kehamilannya! (d) melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali! pada ibu hamil dengan risiko tinggi!
pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensi$. ntuk itu bidan dan petugas pemberi
pelayanan antenatal wajib mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil untuk
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
5/25
"4
diperiksakan kehamilannya atau pendekatan dapat dilakukan oleh dukun terlatih
maupun kader Posyandu atau kader peminat KI&! (e) pemeriksaan laboratoriumhanya dilakukan atas indikasi! ($) setiap ibu hamil dibuatkan kartu ibu untuk men%atat
hasil pemeriksaan kehamilan! perlu diberikan KM* ibu hamil dan kartu Imunisasi! (g)
menyediakan sarana pelayanan kesehatan antenatal yang sesuai dengan standar pada
jenjang pelayanan! (h) membenkan penyuluhan kepada ibu hamil! keluarga! suami
mengenai %ara hidup sehat! pentingnya memeriksa kan kehamilan ke puskesmas!
puskesmas pembantu! bidan di desa dan posyandu! pengenalan tandatanda kehamilan
risiko tinggi dan %ara meminta pertolongan! gi'i ibu selama hamil! perawatan
payudara! menyusui bayi segera setelah lahir! perawatan bayi termasuk perawatan tali
pusat dan penyuluhan pentingnya pemakaian kontrasepsi setelah melahirkan! (j)
memberikan pelayanan antenatal di puskesmas pada setiap hari kerja! (k) melakukan
rujukan intern di dalam puskesmas untuk menjaring ibu hamil yang datang dengan
keluhan lain! untuk diteruskan pada bagian KI&.Menurut epkes 0I ("##) dalam program peren%anaan kesehatan ibu dan
anak melalui pendekatan tim! menyebutkan bahwa kebijaksanaan pelayanan antenatal
merupakan kebijaksanaan umum dalam memberikan pelayanan antenatal sesuai
dengan standar pada jenjang pelayanan yang terdiri dari (a) meningkatkan peran
serta masyarakat (suami! keluarga! kader) dalam menunjang penyelenggaraan
pelayanan antenatal dan pen%egahan risiko tinggi melalui kegiatan bimbingan dan
penyuluhan kesehatan! (b) meningkatkan mutu dan jumlah tenaga pelaksana maupun
peralatan $asilitas pelayanan antenatal! (%) melakukan pemeriksaan kehamilan
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
6/25
"6
minimal 6 kali yaitu pada triwulan pertama 1 kali! triwulan ke dua 1 kali! dan pada
triwulan ke tiga " kali! (d) meningkatkan sistem rujukan kehamilan risiko tinggi!mendapatkan umpan balik rujukan sesuai dengan jenjang pelayanan.
Peman$aatan Puskesmas turun sebanyak "#< di kalangan penduduk yang
mampu! sedangkan peman$aatan puskesmas turun sebanyak #< pada penduduk
yang lebih mampu. i lain pihak terjadi kenaikan se%ara drastis! peman$aatan dokter
praktek dari hanya 4< pada 1#< masyarakat paling miskin menjadi "9< pada 1#hara%teristi%s)!
Karakteristk ini menggambarkan $akta bahwa setiap indi,idu mempunyai
ke%enderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbedabeda. -al ini
disebabkan karena adanya %iri%iri indi,idu yang digolongkan menjadi tiga
kelompok
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
13/25
41
a. >iri demogra$i seperti jenis kelamin dan umur.b. *truktur sosial! seperti tingkat pendidikan! pekerjaan! kesukuan atau ras
dan sebagainya.%. Man$aatman$aat kesehatan! seperti keyakinan bahwa pelayanan
kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit. *elanjutnya
&nderson per%aya bahwa1) *etiap indi,idu atau orang mempunyai perbedaanperbedaan
karakteristik! mempunyai perbedaan tipe dan $rekuensi penyakit!
dan mempunyai perbedan pola penggunaan pelayanan kesehatan.") *etiap indi,idu mempunyai perbedaan struktur so%ial!
mempunyai perbedaan gaya hidup! dan akhirnya mempunyai
perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehatan.4) Indi,idu per%aya adanya kemanjuran dalam penggunaan
pelayanan kesehatan.". Karakteristik Pendukung.
Karakteristik ini men%erminkan bahwa meskipun indi,idu mepunyai
predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan! tidak akan bertindak
menggunakannya ke%uali mampu memperolehnya. Penggunaan pelayanan
kesehatan yang ada tergantung pada kemampuan konsumen untuk membayar.
Karakteristik pendukung mempunyai dua unsur yaitu sumber keluarga
(pendapatan keluarga! %akupan asuransi kesehatan dan pihak D pihak yang
membiayai indi,idu atau keluarga dalam mengkonsumsi pelayanan kesehatan)
dan sumber daya masyarakat (tersedianya pelayanan kesehatan! keter%apaian
pelayanan dan sumber D sumber yang ada didalam masyarakat).4. Karakteristik Kebutuhan.
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
14/25
4"
Karakteristik kebutuhan merupakan komponen yang paling langsung
berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan. +aktor predisposisi dan $aktorpendukung dapat terwujud menjadi tindakan pen%arian pengobatan! apabila
tindakan itu dirasakan sebagai kebutuhan. engan kata lain kebutuhan
merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan
kesehatan. Kebutuhan pelayanan kesehatan dapat dibagi menjadi dua kategori!
Kebutuhan yang dirasakan yaitu keadaan kesehatan yang dirasakan! dan
5,aluate / %lini%al diagnosis yang merupakan penilaian keadaan sakit
didasarkan oleh penilaian petugas.
Keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan merupakan kombinasi
dari kebutuhan normati$ dengan kebutuhan yang dirasakan! karena untuk konsumsi
pelayanan kesehatan! konsumen sering tergantung kepada in$ormasi yang disediakan
oleh institusi pelayanan kesehatan ditambah dengan pre$erensinya. +aktor D $aktor
lain yang berpengaruh antara lain adalah pendapatan! harga! lokasi dan mutu
pelayanan (=ennet! 19A).
Kroeger menyatakan bahwa untuk tujuan perbaikan pelayanan! maka dari
sekian ,ariabel yang ada perlu mem$okuskan perhatian pada ,ariabel tertentu
sehingga ,ariabel yang penting untuk penggunaan pelayanan kesehatan dapat
diketahui. Kroeger membuat model sederhana dan merupakan model yang diadaptasi
untuk dipakai di negara berkembang yang terkenal dengan banyak ma%am pelayanan
kesehatan (medi%al pluralism). Metode ini menggambarkan penggunaan pelayanan
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
15/25
44
kesehatan yang dipengaruhi oleh persepsi terhadap keuntungan dari tindakan
pen%arian pengobatan dan persepsi atas hambatan untuk melakukan tindakan.Menurut Purwanto (1996)! kedua ma%am persepsi ini dipengaruhi oleh tiga kelompok
,ariabel! yaitu
1. Karakteristik dari indi,idu dan keluarga yang dikelompokkan sebagai
predisposing $a%tors". Karakteristik dari penyakit dan pandangan terhadap penyakit itu4. Persepsi terhadap sistem pelayanan kesehatan.
Menurut *unu (1999) alam upaya menyederhanakan $aktor D $aktor yangdiduga mempengaruhi tindakan kesehatan maka telah dikumpulkan pendapat para
ahli yang pernah meneliti dan mengemukakan model perilaku kesehatan! disimpulkan
ada enam kelompok ,ariabel utama yang berhubungan dengan tindakan kesehatan
seseorang1. Keterjangkauan pelayanan kesehatan (a%%essibility o$ health ser,i%es) seperti
misalnya kemampuan indi,idu untuk membayar pelayanan kesehatan!
kesadaran akan adanya pelayanan kesehatan! ketersediaan $asilitas kesehatan
dan lain D lain". *ikap indi,idu pada pelayanan kesehatan! seperti keper%ayaan pada keuntungan
pengobatan atau tindakan kesehatan! keper%ayaan pada kualitas pelayanan
kesehatan4. 2ahu bahaya penyakit! seperti persepsi indi,idu pada bahaya yang dideritanya!
keper%ayaan akan kerentanan terhadap penyakit dan akibatnya6. Pengetahuan terhadap penyakit3. Interaksi sosial indi,idu dengan orang lain termasuk struktur sosial dan norma
sosial.. Karakter demogra$i! seperti status sosial! pendapatan dan pendidikan.
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
16/25
46
Menurut E%ho%k (199) pemilihan terhadap pelayanan kesehatan
berhubungan dengan beberapa $aktor antara lain
1. *tatus kesehatan! pendidikan dan pendapatan.*tatus kesehatan mempunyai hubungan erat dengan peman$aatan pelayanan
kesehatan! peman$aatan pelayanan kesehatan hanya timbul se%ara e$ekti$ bila
terdapat biaya/ kemampuan membayar komoditi yang ada. Kemiskinan menjadi
pembatas seseorang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan.
&kibatnya terdapat ketidaksesuaian antara demand dan kebutuhan! sedang bila
seseorang mampu membayar biaya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ini
menyebabkan keseuaian antara demand dan kebutuhan pendidikan
mempengaruhi status kesehatan seseoran! pada umumnya seseorang yang
berpendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan tentang kesehatan yang
lebih baik dari seseorang yang berpendidikan lebih rendah. Pendidikan akan
sangat e$ekti$ membantu masyarakat berusaha untuk hidup sehat.". +aktor konsumen dan pro,ider.
i dalam pelayanan kesehatan umumnya pro,ider mempunyai peranan yang
lebih besar untuk menentukan jenis pelayanan disbanding konsumen sendiri.
-al ini disebabkan pro,ider lebih mengetahui tingkat san jenis pelayanan yang
dibutuhkan oleh konsumen. Pada masyarakat yang sudah maju dan sudah
banyak mengenal masalah kesehatan! konsumen/ masyarakat dapat memilih dan
mentukan jenis pelayanan kesehatan yang dikehendaki.4. =iaya dan penerimaan kesehatan.
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
17/25
43
Peman$aatan pelayanan kesehatan juga berhubungan dan dipengaruhi oleh
besarnya pendapatan dari konsumen pemakai palayanan kesehatan. =iayalangsung pelayanan kesehatan merupakan semua biaya yang harus dikeluarkan
oleh konsumen untuk memperoleh pelayanan kesehatan! termasuk biaya
pelayanan kesehatan! biaya transportasi! pendapatan yang hilang ketika men%ari
dan mendapatkan pelayanan kesehatan.6. Kualitas dan kuantitas pelayanan.
Kualitas dan kuantitas pelayanan juga berhubungan dengan peman$aatan
pelayanan kesehatan! walaupun e$eknya se%ara tidak langsung. Kurangnya
$asilitas kesehatan akan menyebabkan peman$aatan pelayanan kesehatan yang
rendah! sedangkan bila $asilitas kesehatan ditambah! maka peman$aata
pelayanan kesehatan akan meningkat.3. 0isiko sakit dan lingkungan.
0isiko sakit tidak sama pada tiap orang! datangnya tidak dapat diduga.
Kekuatan pelayanan kesehatan tidak hanya untuk indi,idu konsumen! tetapi
juga untuk orang lain yang berada di lingkungannya.-ampir setiap orang mempunyai keluhan yang menakutkan tentang sebuah
kunjungan kepada berbagai ma%am petugas kesehatan. -al ini berlangsung pada
setting (rumah sakit atau praktek dokter)! pada jenis tenaga kesehatan (dokter!
perawat! apoteker! dll)! pada struktur sistem perawatan kesehatan (biayabiaya dan
sistem asuransi! kepadatan yang berlebihan di tempat konsultasi atau rumah sakit!
kemampuan dan prasarana pusat kesehatan! dll) (*met! 1996).
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
18/25
4
-adits tentang standar layanan yang FharusG diberikan kepada sesama. =eliau
0asulullah *&C bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat &nas binMalik 0&
(( HJ LNO Q RJ STUV HWXY Z RJ ST[\] ^_`T] T VJcST ))
&rtinya
F2idak sempurna iman seseorang sampai dia men%intai saudaranya seperti dia
men%intai dirinya sendiriG. (-0. =ukhori).
Inti hadits ini adalah FPerlakukan saudara anda seperti anda memperlakukan
diri anda sendiriG. Kita pasti ingin diperlakukan dengan baik! kita pasti ingin dilayani
dengan baik! kita pasti ingin dilayani dengan %epat! maka aplikasikan keinginan anda
tersebut ketika anda melayani orang lain.
alam surah alimran ayat 139
2erjemahan
FMaka disebabkan rahmat dari &llahlah kamu berlaku lemah 8embut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar! tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maa$kanlah mereka!
mohonkanlah ampun bagi mereka! dan bermusyawaratlah dengan mereka
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
19/25
4
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu 2elah membulatkan tekad! Maka
bertawakkallah kepada &llah. *esungguhnya &llah menyukai orangorangyang bertawakkal kepadaByaG
=erdasarkan ayat diatas! jelas bahwa setiap manusia dituntunkan untuk
berlaku lemah lembut agar orang lain merasakan kenyamanan bila berada
disampingnya. &palagi dalampelayananyang mana konsumen banyak pilihan! bila
pelaku bisnis tidak mampu memberikan rasa aman dengan kelemah lembutannya
maka konsumen akan berpidah ke perusahaan lain. Pelaku bisnis dalam memberikan
pelayanan harus menghilangkan jauh jauh sikap keras hati dan harus memiliki si$at
pemaa$ kepada pelanggan agar pelanggan terhindar dari rasa takut! tidak per%aya! dan
perasaan adanya bahaya dari pelayanan yang diterima.
. Tinjauan Tentang Pemanfaatan !lang Pelayanan Kesehatan.
Perilaku pembeli dapat dijadikan kiat dasat untuk menghubungkan kualitas
pelayanan kepuasan dan minat. Perilaku konsumen untuk menggunakan pelayanan
yang sama apabila mereka merasa puas dengan pelayanan yang mereka terima.
Pembeli yang merasa puas akan kualitas produk jasa yang mereka terima akan
membeli ulang produk itu kembali. Minat perilaku konsumen untuk membeli atau
memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman
kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan sebelumnya. (2rimurty! "##A).*emua pemakai yang sudah terbiasa akan suatu produk atau jasa yang khusus
tidaklah selalu sama! beberapa dikarenakan pemilihan alternati$ yang unik. =eberapa
http://thedarkancokullujaba.blogspot.com/2010/12/teori-dan-sejarah-gagasan-ekonomi.htmlhttp://thedarkancokullujaba.blogspot.com/2010/12/teori-dan-sejarah-gagasan-ekonomi.html -
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
20/25
4A
lagi yang berhubungan dalam hal suka atau tidak suka! menolak tetapi sebenarnya
menyukai dan beberapa $anatik yang tidak pernah mempertimbangkan pilihan lain.8oyalitas dapat merupakan suatu yang mengejutkan dan tidak bisa dipertanyakan.
Mereka berkeyakinan bahwa menggunakan suatu merek dan kebiasaan yang berbeda
akan berarti resiko kegagalan. (2rimurty! "##A).8oyalitas adalah suatu ukuran terhadap keinginan memakai atau membeli
suatu jasa pada penjual tertentu karena merasa ada kepuasan dalam pelayanannya.
Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang mendapat kepuasan tinggi sehinggasangat elastis terhadap perubahan harga! serta per%aya pada reputasi penjual.
Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang akan membeli ulang terhadap jasa yang
pernah mereka rasakan. Pada pelangan yang tingkat kepuasan rendah makin mereka
mudah pindah serta sangat kaku terhadap perubahan harga. (2rimurty! "##A).*trategi meningkatkan loyalitas alam skripsi *itti Khadijah ("#14) bahwa
2jiptono ("##9) menjelaskan bahwa %ostumer 0elationship marketing sebagai sebuah
strategi bisnis untuk menyeleksi dan mengatur hubungan %ostumer yang paling
bernilai. *trategi ini menempatkan loyalitas! kepuasan! pro$itabilitas! dan retension
sebagai dimensidimensi yang dapat menentukan kekuatan hubungan antara
perusahaan dengan pelanggannya. &dapun strategi dalam menigkatkan loyalitas
yaitu1. Costumer bonding! ntuk menigkatkan loyalitas pelanggan! marketer dapat
melakukan costumer bonding(menigkatkan pelanggan).
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
21/25
49
". Mengelola Inelastis Demand! @una men%iptakan loyalitas pelanggan!
perusahaan perlu mengelola permintaan menjadi inelastic dengan %aramenyesuaikan bauran pemasaran.
4. Kualitas produk! konsumen memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya
%enderung malakukan pembelian ulang produk yang sama! salah satunya
adalah kualitas.6. Promosi penjualan! loyalitas merek dapat di kembangkan melalui promosi
penjualan intensi$.
3. Relationship marketing! upaya memperkuat retensi pelanggan dapat dilakukansalah satunya dengan memberikan kepuasan yang lebih tinggi kepada
pelanggan.
&dapun dalam &lfuran dijelakan mengenai orientasi dari kerja yaitualam f* &l'ariyat/31 3.
2erjemahnyaFan aku tidak men%iptakan jin dan manusia melaikan agar beribadah
kepadakuG.=erdasarkan 2a$sir &lMisbah karya M. furaish shihab dalam f* &l
'ariyat/31 3 dijelaskan bahwa sebelum ini &llah telah memerintahkan agar
manusia berlari dan bersegerah menuju &llah! di sini dijelaskan mengapa manusia
harus bangkit berlari dan beregerah menuju &llah. &yat ini menyatakan Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia untuk satu man$aat yang kembali kepada diriku.
&ku men%iptakan mereka melaikan agar tujuan atau kesudahan akti,itas mereka
adalah beribadah kepada-ku.
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
22/25
6#
Ibadah bukan hanya sekedar ketaatan ketundukan! tetapi ia adalah satu bentuk
ketundukan dan ketaatan yang men%apai pun%aknya akibat adanya rasa keagungandalam jiwa seseorang terhadap siapa yang kepadanya ia mengabdi. Ia juga merupakan
dampak dari keyakinan pengabdian itu tertuju kepada yang memiliki kekuasaan yang
tidak terjangkau arti hakikatnya (furaish *hihab! "##9).&yat menjelakan bahwa okter dan perawat merupakan sosok yang menjadi
panutan karena okter dan Perawat harus mengaplikasikan segala ilmu yang pernah
dia pelajari kepada pasien dengan sebaikbaiknya! itupun salah satu pengabdiankepada rumah sakit dan sekolahnya dulu tempat okter dan Perawat menuntut ilmu!
dan menolong sesama manusia salah satu pengabdian kapada &llah.
+aktor minat pasien kunjung ulang dapat menggunakan pendekatan $aktor
perilaku pada kerangka kerja P05>55. &dapun $aktor D $aktor yang merupakan
penyebab perilaku dibedakan dalam tiga jenis yaitu $aktor predisposisi
(predisposing! $aktor pemungkin (enabling dan $aktor penguat (reinforcing.
ikemukakan oleh @reen (19A#)1. +aktor predisposisi merupakan $aktor anteseden terhadap perilaku yang menjadi
dasar atau moti,asi bagi perilaku. 2ermasuk ke dalam $aktor ini adalah
pengetahuan! sikap! keyakinan terhadap kesehatan! nilai dan persepsi! serta
$aktor demogra$i akan mempengaruhi moti,asi seseorang atau kelompok untuk
bertindak". +aktor pemungkin adalah $aktor anteseden terhadap perilaku yang
memungkinkan suatu moti,asi atau aspirasi terlaksana. 2ermasuk di dalam
$aktor pemungkin adalah keterampilan dan sumber daya pribadi dan komuniti.
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
23/25
61
*eperti tersedianya $asilitas pelayanan kesehatan! tenaga kesehatan! biaya! jarak!
akses transportasi! jam buka pelayanan kesehatan yang tersedia! kebijakan!peraturan perundangan.
4. +aktor penguat merupakan $aktor penyerta (yang datang sesudah) perilaku yang
memberikan ganjaran! insenti$ atau hukuman atas perilaku dan berperan bagi
menetap atau lenyapnya perilaku mutu! yang termasuk ke dalam $aktor ini
adalah man$aat sosial dan jasmani dan ganjaran nyata ataupun tidak nyata yang
pernah diterima pihak lain. +aktor penguat adalah $aktor yang mendukungtimbulnya tindakan kesehatan antara lain $aktor keluarga! teman! guru!
peraturan dan perundangan dibidang kesehatan! sikap dan perilaku petugas
kesehatan! serta $aktor dari pro,ider kesehatan. .&pakah penguat positi$ ataukah
negati$ tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan! yang
sebagian diantaranya lebih kuat daripada yang lain dalam mempengaruhi
perilaku.
F. Kerangka Teori
+aktor Predisposisi Pengetahuan *ikap Keper%ayaan
Bilainilai Persepsi Pendidikan Pekerjaan
+aktor Pemungkin 8okasi =iaya Pelayanan +asilitas 2enaga
Kesehatan Kebijakan
Kesehatan.
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga 2eman @uru Petugas
Kesehatan
+aktor Penguat 2?@& dan
2?M& Keluarga @uru
2eman
Peman$aatan lang
Pelayanan 0awat alan
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
24/25
+aktor KebutuhanKebutuhan yang dirasakanindi,idu terhadap pelayanan
kesehatan
6"
@ambar ".1 Kerangka teori $aktor$aktor yang berpengaruh terhadap Peman$aatan ulang pelayanan rawat jalan*umber 2eori Perilaku &ndersen 0 (19A) dan 8awren%e 8 @reen (19A#).
". Kerangka Konse#
=erikut adalah kerangka konsep yang menjadi pola dasar pemikiran peneliti yang
akan dilakukanariabel Independen
ariabel ependen
@ambar "." kerangka konsep yang menjadi pola dasar pemikiranpeneliti yang akan dilakukan.
+aktor KebutuhanKebutuhan yang dirasakanindi,idu terhadap pelayanankesehatan
8okasi
In$ormasi
+asilitas
Pelayanan
Petugas
Peman$aatan lang
-
7/25/2019 BAB II.a (1) Punya Ica
25/25
64