BAB II tumor tulang
-
Upload
marliah-agus-arief -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of BAB II tumor tulang
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
1/9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Definisi
Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan
adanya pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam
tubuh yang meliputi tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas
(malignant tumor). sedangkan mediastinum adalah suatu rongga yang
terdapat antata paru-paru kanan dan paru-paru kiri yang berisi jantung,
aorta, dan arteri besar, pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar
timus, saraf, jaringan ikat, kelenjar getah bening dan salurannya (2)
Tumor mediastinum adalah tumor yang terdapat di dalam
mediastinum dirongga imaginer yaitu rongga yang berada di antara paru
kanan dan kiri, yang menyebabkantimbulnya hiperplasia sel-sel jaringan
pada area mediastinum secara progresif dalam bentuk jaringan yang
menimbulkan manifestasi tumor pada mediastinum. arena rongga
mediastinum tidak dapat diperluas, maka pembesaran tumor dapat
menekan organ penting lainnya. !ertumbuhan sel-sel karsinoma dapat
terjadi di dalam rongga mediastinum.(",2,#).
II.2. Anatomi dan Fisiologi
$atas ruang mediastinum, atas% pintu masuk toraks, ba&ah%
diafragma, lateral% pleura mediastinalis, posterior % tulang belakang,
anterior % sternum. arena rongga mediastinum tidak dapat diperluas,
maka pembesaran tumor dapat menekan organ penting di sekitarnya dan
dapat mengancam ji&a. ebanyakan tumor mediastinum tumbuh lambat
3
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
2/9
4
sehingga pasien sering datang setelah tumor cukup besar, disertai
keluhan dan tanda akibat penekanan tumor terhadap organ sekitarnya (").
'ecara garis besar mediastinum dibagi atas bagian penting (",)%
". ediastinum superior, mulai pintu atas rongga dada sampai ke
vertebra torakal ke-* dan bagian ba&ah sternum. $agian 'uperior
mediastinum meliputi %
a) !embuluh darah besar ( +ena dan rteri)
b) 'aluran dada
c) Trakea
d) oshofagus
e) Thymus
f) ervus
2. ediastinum anterior, dari garis batas mediastinum superior ke
diafargma didepan jantung.
#. ediastinum posterior, dari garis batas mediastinum superior ke
diafragma dibelakang jantung. $agian !osterior ediastinum meliputi %
a) sofagus
b) orta thorakal
c) +ena igus
d) ervus +agus
e) $atang saraf simpatik
f) torakal
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
3/9
5
. ediastinum medial (tengah), dari garis batas mediastinum superior ke
diafragma di antara mediastinum anterior dan posterior. $agian tengah
mediastinum berisi %
a) 0antung
b) !erikardium
c) !hrenic nervus (saraf frenikus)
d) ain bronchi (bronchus utama)
II.3. Etiologi
!ermulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya at yang
bersifat initiation yang merangsang permulaan terjadinya perubahan sel.
1iperlukan perangsangan yang lama dan berkesinambungan untuk
memicu timbulnya penyakit tumor. nitial agen biasanya bisa berupa unsur
kimia, fisik atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan
merubah struktur dasar dari kompenen genetik (1). eadaan
selanjutnya akibat keterpaparan yang lama ditandai dengan
berkembangnya neoplasma dengan terbentuknya formasi tumor. 3al ini
berlangsung lama, minggu sampai tahunan.
'elain itu Tumor mediastinum sebagian besar adalah akibat
metastasis dari tempat lain (yang paling sering karsinoma bronkogenik).
emudian limfoma, sebagian kecil lagi tumor neurogenik, teratoma,
timoma dan lipoma. Tumor neurogen adalah tumor primer mediastinum
yang tersering (4"56), biasanya terletak di mediastinum posterior dekat
lekukan paravertebra. Tumor neurogenik ini umumnya bersifat jinak,
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
4/9
6
antara lain nuerofibroma neurilemnoma, sch&annoma dan ganglineuroma.
'ebagian lain bersifat ganas yaitu neurogenik sarcomas (malignant
schwannoma).$iasanya tidak menyebabkan gejala apapun. $ila ada nyeri
biasanya tumor berasal dari saraf interkostal atau bila massa besar dapat
menimbulkan sesak dan dapat mengkikis tulang. eurofibroma dapat
merupakan bagian dari sindrom vonrechlinghausen dan tulang berubah
menjadi sarkoma. 7anglioneuroma yang berasal dari trunkus simpatis,
bersama dengan neuroblastoma dapat memproduksi hormon yang bisa
menyebabkan diare, hipertensi, paraplegia dan sindrom horner, nyeri dan
muka merah. $iasanya di urin bisa dideteksi adanya vanelyl mandelic
acid (+). euroblastoma mediastinum biasannya terdapat pada anak-
anak, responsive terhadap radiasi, prognosisnya lebih baik daripada
neuroblastoma di abdomen atau intraperitonea (#).
'ecara umum faktor-faktor yang dianggap sebagai penyebab tumor
adalah (*)%
a) !enyebab kimia&i
1i berbagai negara ditemukan banyak tumor kulit pada pekerja
pembersih cerobong asap. 8at yang mengandung karbon dianggap
sebagai penyebabnya.
b) 9aktor genetik (biomolekuler) perubahan genetik termasuk perubahan
atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein bisa menekan
atau meningkatkan perkembangan tumor.
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
5/9
7
c) 9aktor fisik 'ecara fisik, tumor berkaitan dengan trauma/pukulan
berulang-ulang baik trauma fisik maupun penyinaran. !enyinaran bisa
berupa sinar ultraviolet yang berasal ari sinar matahari maupun sinar
lain seperti sinar : (rontgen) dan radiasi bom atom.
d) 9aktor nutrisi salah satu contoh utama adalah dianggapnya aflaktosin
yang dihasilkan oleh jamur pada kacang dan padi-padian sebagai
pencetus timbulnya tumor.
e) 9aktor hormon !engaruh hormon dianggap cukup besar, namun
mekanisme dan kepastian peranannya belum jelas. !engaruh
hormone dalam pertumbuhan tumor bisa dilihat pada organ yang
banyak dipengaruhi oleh hormone tersebut.
II.4. Patofisiologi
'ebagaimana bentuk kanker / karsinoma lain, penyebab dari
timbulnya karsinoma jaringan mediastinum belum diketahui secara pasti;
namun diduga berbagai faktor predisposisi yang kompleks berperan
dalam menimbulkan manifestasi tumbuhnya jaringan/sel-sel kanker pada
jaringan mediastinum. 1engan semakin meningkatnya volume massa sel-
sel yang berproliferasi maka secara mekanik menimbulkan desakan pada
jaringan sekitarnya; pelepasan berbagai substansia pada jaringan normal
seperti prostaglandin, radikal bebas dan protein-protein reaktif secara
berlebihan sebagai ikutan dari timbulnya karsinoma meningkatkan daya
rusak sel-sel kanker terhadap jaringan sekitarnya; terutama jaringan yang
memiliki ikatan yang relatif lemah (
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
6/9
8
anker sebagai bentuk jaringan progresif yang memiliki ikatan yang
longgar mengakibatkan sel-sel yang dihasilkan dari jaringan kanker lebih
mudah untuk pecah dan menyebar ke berbagai organ tubuh lainnya
(metastase) melalui kelenjar, pembuluh darah maupun melalui peristi&a
mekanis dalam tubuh (=).
!ertumbuhan sel-sel karsinoma dapat terjadi di dalam rongga
mediastinum. 1engan semakin meningkatnya volume massa sel-sel yang
berpoliferasi secara mekanis akan menimbulkan desakan pada jaringan
sekitarnya dan pelepasan berbagai substansia pada jaringan normal
seperti prostaglandin, radikal bebas, dan protein-protein reaktif secara
berlebihan. 'ebagai akibat lanjutan, timbulnya karsinoma dapat
menigkatkan daya merusak sel kanker terhadap jaringan sekitarnya
terutama jaringan yang memiliki ikatan yang relatif lemah (=).
danya pertumbuhan sel-sel profresif pada mediastinum secara
mekanis juga dapat menyebabkan penekanan pada jaringan sekitar yang
menimbulkan penyakit infeksi pernapasan lain seperti sesak napas, nyeri
pada saat inspirasi, peningkatan produksi sputum, bahkan batuk darah
atau lender ber&arna merah manakala telah melibatkan banyak
kerusakan pembuluh darah (=).
II.. !anifestasi "lini" #$%
'ebagian besar pasien tumor mediastinum akan memperlihatkan
gejala pada &aktu presentasi .ebanyakan kelompok melaporkan bah&a
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
7/9
9
antara *< dan rutin atau bisa menyebabkan gejala karena efek mekanik
local sekunder terhadap kompresi tumor atau invasi struktur mediastinum.
7ejala sistemik bisa nonspesifik atau bisa membentuk kompleks gejala
yang sebenarnya patogmonik untuk neoplasma spesifik.
eluhan yang biasanya dirasakan adalah %
a) $atuk atau stridor karena tekanan pada trachea atau bronchi
utama.
b) 7angguan menelan karena kompresi esophagus.
c) +ena leher yang mengembang pada sindroma vena cava superior.
d) 'uara serak karena tekanan pada nerves laryngeus inferior.
e) 'erangan batuk dan spasme bronchus karena tekanan pada
nervus vagus.
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
8/9
10
?alaupun gejala sistemik yang samar-samar dari anoreksia,
penurunan berat badan dan meningkatnya rasa lelah mungkin menjadi
gejala yang disajikan oleh pasien dengan massa mediastinum, namun
lebih laim gejala disebabkan oleh kompresi local atau invasi oleh
neoplasma dari struktur mediastinum yang berdekatan.
yeri dada timbul paling sering pada tumor mediastinum
anterosuperior. yeri dada yang serupa biasanya disebabkan oleh
kompresi atau invasi dinding dada posterior dan nervus interkostalis.
ompresi batang trakhebronkhus biasanya memberikan gejala seperti
dispneu, batuk, pneumonitis berulang atau gejala yang agak jarang yaitu
stridor. eterlibatan esophagus bisa menyebabkan disfagia atau gejala
obstruksi. eterlibatan nervus laringeus rekuren, rantai simpatis atau
plekus brakhialis masing-masing menimbulkan paralisis plika vokalis,
sindrom 3orner dan sindrom !ancoast. Tumor mediastinum yang
meyebabkan gejala ini paling sering berlokalisasi pada mediastinum
superior. eterlibatan nervus frenikus bisa menyebabkan paralisis
diafragma.
II.&. Penatala"sanaan #1%
!enatalaksanaan untuk tumor mediastinum yang jinak adalah
pembedahan sedangkan untuk tumor ganas, tindakan berdasarkan jenis
sel kanker. Tumor mediastinum jenis limfoma 3odgkin@s maupun non
3ondgkin@s diobati sesuai dengan protokol untuk limfoma dengan
memperhatikan masalah respirasi selama dan setelah pengobatan.
-
7/24/2019 BAB II tumor tulang
9/9
11
!enatalaksanaan tumor mediastinum nonlimfoma secara umu
adalah multimodality meski sebagian besar membutuhkan tindakan bedah
saja, karena resisten terhadap radiasi dan kemoterapi tetapi banyak tumor
jenis lain membutuhkan tindakan bedah, radiasi dan kemoterapi, sebagai
terapi adjuvant atau neoadjuvan.
'yarat untuk tindakan bedah elektif adalah syarat umum, yaitu
pengukuran toleransi berdasarkan fungsi paru, yang diukur dengan
spirometri dan jika mungkin dengan body box. $ila nilai spirometri tidak
sesuai dengan klinis maka harus dikonfirmasi dengan analis gas darah.
Tekanan A2 arteri dan 'aturasi A2 darah arteri harus B5C6.
'yarat untuk radioterapi dan kemoterapi adalah%
a) 3b B "C gr6b) leukosit B .CCC/dlc) trombosit B "CC.CCC/dl
d) tampilan (performance status) B =C arnofsky
0ika digunakan obat antikanker yang bersifat radiosensitaier maka
radio kemoterapi dapat diberikan secara berbarengan (konkuren). 0ika
keadaan tidak mengiinkan, maka kombinasi radiasi dan kemoterapi
diberikan secara bergantian (alternating% radiasi diberikan di antara siklus
kemoterapi) atau sekuensial (kemoterapi B 2 siklus, lalu dilanjutkan
dengan radiasi, atau radiasi lalu dilanjutkan dengan kemoterapi).
'elama pemberian kemoterapi atau radiasi perlu dia&asi terjadinya
melosupresi dan efek samping obat atau toksisiti akibat tindakan lainnya.