BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/9671/3/Apri Fauzi_BAB II.pdf ·...
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teorirepository.ump.ac.id/9671/3/Apri Fauzi_BAB II.pdf ·...
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Relationship Marketing
Menurut Lupiyoadi dikutip dalam Mukti (2017) relationship
marketing adalah implementasi dari falsafah orientasi kepada konsumen
(customer orientation) yang memungkinkan perusahaan mempertahankan
konsumen melalui loyalitas dan komitmen yang diperoleh dari konsumen.
Relationship Marketing merupakan salah satu cara yang tepat
digunakan oleh perusahaan untuk menarik, mempertahankan, dan
meningkatkan pelanggan. Zeithaml dalam Tugiso (2016) mengungkapkan
istilah Relationship Marketing dengan definisi suatu filosofi menjalankan
bisnis yang fokus / terutama pada perbaikan pelayanan pada langganan
yang sudah ada dibandingkan dengan mencari langganan baru. Mencari
langganan baru akan lebih membutuhkan biaya dan tenaga lebih besar
daripada mempertahankan langganan yang sudah ada, selain
membutuhkan biaya dan tenaga yang lebih mencari langganan baru juga
membutuhkan waktu yang relatif lama. Menurut Tjiptono (2015), konsep
relationship marketing tidak hanya terbatas pada relasi antar perusahaan
dan pelanggan seperti halnya yang ditekankan pada One-on-One
Marketing dan CRM (Customer Relationsip Management), namun juga
mencakup jalinan relasi dengan berbagai pihak lainnya. Dapat disimpulkan
bahwa relationship marketing adalah suatu upaya yang dilakukan oleh
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
11
suatu perusahaan guna menjalin hubungan jangka panjang, dimana dari
hubungan tersebut akan diperoleh keuntungan bagi kedua pihak.
Strategi pemasaran yang tepat dalam menciptakan loyalitas
konsumen yaitu dengan melaksanakan dengan suatu hubungan pemasaran
konsumen (relationship marketing) yang baik. Relation marketing adalah
upaya menarik konsumen dan meningkatkan hubungan dengan konsumen
,sehingga dapat dikatakan bahwa relationship marketing adalah upaya
mengenal konsumen dengan lebih baik, sehingga perusahaan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumennya Zulkifli dalam
Tjiptono (2015).
2. Keamanan
Faktor keamanan (safety) Kenyamanan pembeli terhadap penjual
online terkait dengan kemampuan penjual online dalam menjamin
keamanan bertransaksi dan meyakinkan transaksi akan diproses setelah
pembayaran dilakukan oleh pembeli. Kemampuan ini terkait dengan
keberadaan penjual online. Semakin berkembangnya teknologi, semakin
berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada online shop.
Pada situs-situs online shop, tidak sedikit penjual online fiktif yang
memasarkan produk fiktif juga (Tugiso, 2016). Menurut Nuseir (2010)
dalam Widiastuti (2015), keamanan bisa memiliki arti yang berbeda bagi
setiap orang dan dalam konteks yang berbeda pula ketika berbelanja
online. Ketika akan berbelanja online konsumen berharap data pribadinya
akan disimpan dengan baik dan tidak disalah gunakan, pembayaran
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
12
mereka akan terjamin, terutam untuk mereka yang menggunakan kredit,
serta jaminan bahwa barang akan mereka terima sesuai dan tepat waktu.
Lee Joshi dan Bae dalam Nuseir (2010) dalam Widiastuti (2015)
mengemukakan bahwa “transection security and customer data safety are
main concerns of online customers purchasig product and services. “
Untuk itu biasanya perusahaan yang berbisnis di internet mencantukan
kebijakan privasi dan pernyataan bagaimana mereka mengelola data
konsumen mereka di website. ini dilakukan agar konsumen merasa lebih
nyaman ketika akan melakuakan transaksi.
3. Kepercayaan
Kepercayaan pada awalnya hanya dikaji dalam bidang psikologi,
karena kepercayaan berhubungan dengan sikap seseorang. Namun saat ini
kepercayaan telah dikaji dalam berbagai bidang seperti sosiologi,
pemasaran, dan juga dalam konteks organisasional. Kepercayaan tidak
hanya dapat diberikan kepada seseorang, tetapi juga sebuah objek.
Menurut Kramer dalam Ling (2010) dalam Tugiso (2016) kepercayaan
merupakan masalah yang kompleks, karena seorang individu tidak
mengetahui pasti motif dan niat individu lain terhadap dirinya.
Menurut Yousafzai dalam Prasetyo (2015) setidaknya terdapat
enam definisi kepercayaan yang relevan dengan e-commerce, diantaranya
adalah:
a. Rotter mendefinisikan kepercayaan sebagai sebuah keyakinan bahwa
kata atau janji seseorang dapat dipercaya dan seseorang akan memenuhi
kewajibannya dalam sebuah hubungan pertukaran.
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
13
b. Morgan dan Hunt mendefinisikan bahwa kepercayaan akan terjadi
apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah pertukaran
dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya.
c. Mayer et al. mendefinisikan kepercayaan adalah kemauan seseorang
untuk peka terhadap tindakan orang lain berdasarkan pada harapan
bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada orang yang
mempercayainya.
d. Rousseau et al. mendefinisikan kepercayaan adalah wilayah psikologis
yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan
harapan terhadap perhatian atau perilaku baik dari orang lain.
e. Gefen mendefinisikan kepercayaan adalah kemauan untuk membuat
dirinya peka pada tindakan yang diambil oleh orang yang dipercayainya
berdasarkan rasa kepercayaan dan tanggungjawab.
f. Ba dan Pavlou mendefinisikan kepercayaan adalah penilaian hubungan
seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu
menurut harapan orang kepercayaannya dalam suatu lingkungan yang
penuh ketidakpastian.
Berdasarkan enam definisi diatas, maka dapat didefinisikan
kepercayaan konsumen adalah keyakinan seorang konsumen bahwa orang
lain memiliki integritas dan dapat dipercaya, serta orang yang
dipercayainya akan memenuhi segala kewajibannya dalam melakukan
transaksi sesuai dengan yang diharapkan kepercayaan merupakan dasar
untuk terjadinya suatu transaksi jual beli online. Menurut Rahmawati,
(2013) dalam prasetyo (2017) kepercayaan merupakan pondasi utama dari
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
14
suatu bisnis. Suatu transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi
apabila masing-masing saling mempercayai satu sama lain. Kepercayaan
konsumen akan e-commerce merupakan salah satu faktor kunci melakukan
kegiaatan jual beli secara online koufaris dan hampton-sosa (2004) dalam
prasetyo (2017)
4. Kualitas Pelayanan
Menurut Rochyan (2016) konsumen yang merasa terpuaskanakan
mengekspresikan kepuasan merekadengan terus menerus membeli jasa
denganmutu yang baik dalam jumlah yang lebihbesar serta membeli
barang dan jasa lain yangditawarkan perusahaan. Konsumen menjadihal
utama dan pusat perhatian bagi pengelola bisnis online shop pada masa
kini. Kesuksesan perusahaan sangat ditentukan olehpengutamaan terhadap
konsumen. Orientasi kepada konsumen (Consumer satisfaction)
merupakan fokus dan tujuan dari setiapkeputusan dan tindakan pelaku
usaha padaera global seperti saat ini. Dalam konsep bisnis online shop,
pembeli memiliki pengalamansetelah melakukan pembelian dan kemudian
menggunakan barang tersebut untukmemenuhi kebutuhan dan keinginan
mereka.
Merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi aatau
melebihi harapan. (Tjiptono, 2015). Sehingga definisi kualitas pelayanan
dapat diartikan sebagai upaya mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono,
2015). Kualitas Pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara
membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata –
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
15
nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya
mereka harapkan/iningkan terhadap atribut –atribut pelayanan suatu
perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan baik dan memuaskan,
jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa
yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas
pelayanan dipersepsikan buruk.
Menurut kotler (2012) definisi pelayanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada
konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut
dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada
umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan
yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.kata kualitas banyak
mengandung definisi dan makna, orang yang berbeda akan
mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat
kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara
penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:
a. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan.
b. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.
d. Loyalitas Konsumen
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
16
Loyalitas konsumen terbentuk melalui proses pembelajaran, yaitu
suatu proses dimana konsumen melalui pengalamannya berusaha mencari
merek yang paling sesuai untuknya, dalam arti produk dari merek tersebut
dapat memberikan kepuasan yang berbagai macem merek sebelum
menumukan merek yang benar-benar cocok. Loyalitas merek biasanya
mengakibatkan repeat buying dan recommended buying.
Oliver dalam Kotler dan Keller (2009) menyatakan loyalitas atau
kesetiaan adalah sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk membeli
atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun
ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan
peralihan perilaku.
Menurut Kotler (2009), menyebutkan bahwa customer loyalty
adalah tindakan yang dilakukan oleh pelanggan untuk melakukan
pembelian ulang karena komitmen pada suatu merk atau perusahaan.
Menurut Griffin (2010) dalam Tugiso (2016) terdapat 4 macam
karakteristik pelanggan yang loyal, antara lain :
a. Makes regular repeat purchase, artinya melakukan pembelian berulang
secara teratur .
b. Purchases across product and service lines, artinya membeli antar lini
produk dan jasa
c. Refers others, artinya merekomendasikan perusahaan kepada orang
lain.
d. Demonstrates in immunity to the pull of the competition, artinya
menunjukkan kekebalan terhadap produk sejenis dari pesaing.
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
17
Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetian
seseorang atas sesuatu produk, baik barang maupun jasa tertentu.Loyalitas
konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen
dalam menggunakan fasilitas manapun jasa pelayanan yang diberikan oleh
pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan
tersebut.Kesetian konsumen terhadap suatu barang atau jasa merek tertentu
tergantung pada faktor : besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang
atau jasa yang lain, adanya resiko perubahan biaya akibat barang atau
pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru
dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah
dipakai. Apabila merek yang akan dipilih konsumen itu dapat memuaskan
kebutuhan dan kinginannya, maka konsumen akan memiliki suatu ingatan
yang dalam terhadap merek tersebut. Dalam keadaan semacam ini
kesetiaan konsumen akan mulai timbul dan berkembang.
Loyalitas dapat dicapai melalui dua tahap : (1) perusahaan harus
mempunyai kemampuan dalam memberikan kepuasan kepada
konsumennya agar konsumen mendapatkan suatu pengalaman positif,
berarti pembelian ulang diprioritaskan pada penjulan sebelumnya. (2)
perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan hubungan yang
lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan strategi forced
loyalty (kesetian yang dipaksa) supaya konsumen mau melakukan
pembelian ulang, Kotler (2009).
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
18
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian mengenai relationship marketing, keamanan,
kepercayaan, kualitas keamanan dan loyalitas pelanggan tersaji pada tabel 2.1
berikut ini :
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti dan Tahun Variabel peneliti Hasil
1 Ilham Tugiso ,dkk
(2016)
Variabel independen:
Relationship marketing
Keamanan
Kepercayaan
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
Relationship marketing,
keamanan, kepercayaan,
pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
konsumen.
2 Ardiyanto, dkk (2014) Variabel independen:
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
Pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
konsumen.
3 Muzammil, dkk (2017) Variabel independen:
Kepercayaan
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
pelayanan pengaruh positif
dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan.
4 Alfian Tan ,dkk (2014) Variabel independen:
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
pelanggan.
5 Prasetyo, dkk (2017) Variabel independen:
Kepercayaan
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
Kepercayaan dan
pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
konsumen.
6 Sari K, dkk (2014) Variabel independen:
Pelayanan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
Pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
konsumen.
7 Erwanda, dkk (2015) Variabel independen:
Kepercayaan
Pelayanan
Variabel dependen:
Kepercayaan dan
pelayanan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
19
Loyalitas konsumen konsumen.
8 Saputra, dkk (2017) Variabel independen:
kepercayaan
Variabel dependen:
Loyalitas konsumen
Kepercayaan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap loyalitas
konsumen.
9 Yilmaz, (2017) Variabel independen:
service quality
Variabel dependen:
loyalty
Service quality positively
affects customer loyalty.
10 Firend A. Rasheed dan
Masoumeh F, (2014)
Variabel independen:
service quality
Variabel dependen:
Loyalty
Trust and Service quality
positively affects customer
loyalty.
C. Kerangka Pemikiran
1. Hubungan antara relationship marketing (x1) dengan loyalitas
pelanggan (y)
Secara teori tujuan utama dari relationship marketing adalah untuk
membangun dan mempertahankan pelanggan komit yang menguntungkan
bagi perusahaan dan pada waktu yang sama meminimumkan waktu dan
usaha yang dikeluarkan untuk pelanggan yang kurang menguntungkan.
Zeithmal et.,al. (2006) dalam Tugiso (2016). Hal ini dilakukan dalam
rangka memupuk loyalitas pelanggan. Secara teori, loyalitas pelanggan
adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok
berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang
(Tjiptono,2004).
Relationship marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas pelanggan Tugiso,(2016).
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
20
2. Hubungan keamanan (X2) dengan loyalitas pelanggan (Y)
Secara teori keamanan (safety) Kenyamanan pembeli terhadap
penjual online terkait dengan kemampuan penjual online dalam menjamin
keamanan bertransaksi dan meyakinkan transaksi akan diproses setelah
pembayaran dilakukan oleh pembeli. Keamanan bisa memiliki arti yang
berbeda bagi setiap orang dan dalam konteks yang berbeda pula ketika
berbelanja online. konsumen berharap data pribadinya akan disimpan
dengan baik dan tidak disalahgunakan, pembayaran mereka yang
menggunakan kredit serta jaminan bahwa barang akan mereka terima
sesuai dan tepat waktu. Lee & Bae (2010) dalam Tugiso (2016)
mengemukakan bahwa “transaction security and customer data safety are
main concerns of online customers purchasing products and services.”
Untuk itu biasanya perusahaan yang berbisnis di internet mencantumkan
kebijakan privasi dan pernyataan bagaimana mereka mengelola data
konsumen.
Berdasarkan penelitian Tugiso,dkk (2016) bahwa keamanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
3. Hubungan kepercayaan (X3) dengan loyalitas pelanggan (Y)
Secara teori kepercayaan merupakan suatu proses menghitung
(calculative process) antara biaya yang di keluarkan dengan hasil yang
diperoleh (Donney dan Cannon (2005) dalam Tugiso (2016). kepercayaan
adalah kesediaan atau kerelaan untuk bersandar pada rekan yang terlibat
dalam pertukaran yang diyakini. Kerelaan merupakan hasil dari sebuah
keyakinan bahwa pihak yang terlibat dalam pertukaran akan memberikan
kualitas yang konsisten, kejujuran, bertanggung jawab, ringan tangan dan
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
21
berhati baik. Keyakinan ini akan menciptakan sebuah hubungan yang
dekat antar pihak yang terlibat pertukaran Suhardi dalam Tugiso (2016).
Costabile dalam Pantja (2014) mendefinisikan kepercayaan atau trust
sebagai persepsi akan keterhandalan dari sudut pandang konsumen
didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada uruturutan transaksi atau
interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk
dan kepuasan. Kepercayaan merupakan sebuah persepsi dari konsumen.
Meninjau faktor yang saat ini telah mengarah pada kepentingan konsumen,
fokus kegiatan pertukaran saat ini ada pada kepuasan dan loyalitas
konsumen. Bila ditinjau dari perspektif jasa, maka elemen pentingnya
adalah manusia. Elemen ini memberikan perbedaan yang signifikan antara
bidang jasa dan bidang manufaktur, karena itu elemen kunci pada
pemasaran jasa adalah pada interaksi antara karyawan dengan konsumen
(Czepiel dalam Pantja, 2014).
Berdasarkan penelitian Tugiso dkk (2016) bahwa kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
4. Hubungan kualitas pelayanan (X4) dengan loyalitas pelanggan (Y)
Secara teori kualitas layanan merupakan kondisi dinamis yang
berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memnuhi atau melibihi harapan (Tjiptono,2015). Menurut Kotler (2009)
pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan
atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku
produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
22
demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga
mengatakan bahwa perilaku tersebut 4 dapat terjadi pada saat, sebelum dan
sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf
tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang
yang lebih sering. Kualitas pelayanan menurut Wyckof dalam Tjiptono
(2015) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan/konsumen.
Berdasarkan penelitian Alfian, dkk (2014) bahwa kualitas layanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Keterangan :
Parsial =
Simultan =
Relationship
Marketing
Keamanan
Kepercayaan
Kualitas
Pelayanan
Loyalitas
Pelanggan
H1(+)
H2(+
H3(+)
H4(+)
H5(+)
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019
23
D. Hipotesis
H1 = Relationship marketing berpengaruh positif signifikan terhadap
loyalitas konsumen online shop.
H2 = Keamanan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen
online shop.
H3 = Kepercayaan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
konsumen online shop.
H4 = Kualitas layanan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
konsumen online shop.
H5 = Relationship marketing, keamanan, kepercayaan dan kualitas layanan
berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas konsumen online
shop.
Pengaruh Relationship Marketing…, Apri Fauzi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2019