BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

30
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik menurut Muindro Renyowijoyo (2008: 25 ) adalah sebagai berikut : “Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggngjawaban kepada publik “ Sedangkan Bastian (2001: 6) menjelaskan tentang pengertian akuntansi sektor publik adalah sebagai berikut : “Mekanisme teknik analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelola dana. Masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen- departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan Yayasan Sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan Swasta ”. Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik merupakan sistem akuntansi yang diterapkan dan digunakan pada pengelola dana masyarakat oleh lembaga-lembaga publik sebagai alat pertanggungjawaban kepada publik. 2.1.1.1 Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta Menurut Mardiasmo (2009: 22) perbedan sektor publik dengan sektor swasta adalah sebagai berikut :

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik menurut Muindro Renyowijoyo (2008: 25 )

adalah sebagai berikut :

“Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai

salah satu alat pertanggngjawaban kepada publik “

Sedangkan Bastian (2001: 6) menjelaskan tentang pengertian akuntansi

sektor publik adalah sebagai berikut :

“Mekanisme teknik analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelola

dana. Masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-

departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan

Yayasan Sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik

dan Swasta ”.

Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan

bahwa akuntansi sektor publik merupakan sistem akuntansi yang diterapkan dan

digunakan pada pengelola dana masyarakat oleh lembaga-lembaga publik sebagai

alat pertanggungjawaban kepada publik.

2.1.1.1 Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

Menurut Mardiasmo (2009: 22) perbedan sektor publik dengan sektor

swasta adalah sebagai berikut :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

11

Tabel 2.1

Perbedaan Sektor Publik dan Sektor swasta

Aspek Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta

Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber Pendanaan Pajak,retribusi,utang,

Obligasi pemerintah,

BUMN/BUMD,

penjualan asset

negara,dsb.

Pembiayaan internal :

modal sensiri, laba

ditahan,penjualan

aktiva.

Pembiayaan eksernal

: utang

bank,obligasi,penerbit

an saham

pertanggungjawaban Pertanggungjawaban

kepada masyarakat

(publik) dan parlemen

(DPRD/PRD)

Pertanggungjawaban kepada

pemegang saham dan krditur

Karakteristik

Anggaran

Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash to ward accrual

basic

Accrual basic

Sumber :http://www.ilmuakuntansi.go.id

Sedangkan menurut Mahmudi (2010: 27) perbedaan antara kedua sektor

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perbedaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Sektor

perbedaan

Sektor public Sektor swasta

Tujuan

oranisasi

Nonprofit

Pelayanan publik

Mencari laba

Penyediaan

barang dan

jasa

komersial

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

12

Sumber

pendanaan

Pajak,PNBP,Retribusi,Utang,B

agian Laba

Perusahaan negara ,hibah,

penjualan asset

Setoran

modal,Laba

ditahan,

Hasil

penjualan,uta

ng,penerbitan

saham

Kepemilikan Dimiliki Negara atau

seluruhnya

Dimiliki

pemegang

saham

Stuktur

Organisasi

Stuktur Birokrasi

( pemerintahan )

Stuktur

Organisasi

bisnis

Karakteristik

Anggaran

Terbuka Untuk Publik

Merupakan dokumen publik

Tertutup

untuk publik

Merupakan

dokumen

rahasia

Sistem

Akuntansi

Cash Accounting

Accrual Accounting

Fund Accouting

Budgetary Accouning

Commitment Accounting

Accrual

Accounting

Standar

akuntansi

Standar Akuntansi Pemerintah Standar kuntansi

bisnis

Sumber: Mahmudi, 2010.

Berdasarkan kedua pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

antara sektor swasta dan sektor publik perbedaanya antara tujuan, sumber

pendapatan, pertanggungjawaban, stuktur organisasi, karakteristik anggaran dan

sistem akuntansi. Secara garis besar organisasi sektor publik berorientasi pada

aktivitas nonprofit sedangkan pada sektor swasta organisasi berorientasi pada

aktivitas yang menghasilkan laba (profit oriented). Hal ini dikarenakan tujuan

utama dari organisasi sektor publik sendiri adalah memberikan layanan kepada

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

13

publik atau masyarakat sehingga laba bukan menjadi prioritas yang utama,

berbanding terbalik dengan organisasi swasta yang tujuan utamanya adalah

mencari laba.

2.1.2 Transparansi

2.1.2.1 Pengertian Transparansi

Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh

proses pemerintahan, lembaga-lembaga, dan informasi yang tersedia harus

memadai agar dapat dimengerti dan mudah. Terdapat beberapa pengertian

tentang transparansi publik yaitu :

Standar Akuntansi Pemerintahan (2010:22) definisi transparansi adalah

sebagai berikut :

“Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas

pertanggung jawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-

undangan”

Dari definisi-definisi diatas dapat dikatakan bahwa transparansi

merupakan bentuk keterbukaan pemerintah kepada masyarakat dan pihak-pihak

yang membutuhkan informasi berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat

memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah terhadap masyarakat.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

14

2.1.2.2 Dimensi Transparansi

Transparansi yang dilakukan oleh organisasi sektor politik terdiri dari

beberapa dimensi, menjelaskan terdapat beberapa dimensi transparansi yang harus

dipenuhi oleh organisasi sektor publik atau badan hukum, yaitu :

1. Transparansi Proses

Transparansi proses terkait dengan prosedur pelaksanaan tugas yang

berkaitan dengan kecukupan informasi yang diberikan pada publik.

2. Transparansi Kejujuran dan Transparansi Hukum

Transparansi kejujuran terkait dengan keterbukaan atas tindakan yang tidak

bertentangan dengan bentuk penyalahgunaan jabatan (abuse a power), sedang

transparansi hukum berkaitan dengan jaminan akan kepatuhan terhadap hukum

dan peraturan yang berlaku.

3. Transparansi Program

Transparansi program terkait dengan pertimbangan atas pencapaian dari

tujuan yang telah ditetapkan serta program yang memberikan hasil optimal.

4. Transparansi Kebijakan

Transparansi kebijakan terkait dengan keterbukaan setiap organ terkait atas

kebijakan-kebijakan yang diambil dalam rangka pencapaian tujuan.

2.1.3 Akuntabilitas

2.1.3.1 Pengertian Akuntabilitas

Akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa inggris yaitu

accountability, yang berarti pertanggungjawaban atau keadaan untuk

meminta pertanggungjawaban .

Pertanggungjawaban pemerintah kepada masyarakat sangatlah diperlukan

karena organisasi pemerintah pada dasarnya adalah suatu lembaga yang

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

15

berorientasi kepada publik atau masyarakat dan hasil laporan dari organisasi

pemerintah tersebut perlu disampaikan kepada masyarakat sebagai bentuk

pertanggungjawaban.

Menurut Abdul Hafiz Tanjung (2007 : 9) menyatakan bahwa akuntabilitas

adalah :

“ Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas sumber daya serta

kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai

tujuan telah ditetapkan secara priodik ”

Berdasarkan beberapa definisi akuntabilitas yang dilihat dari berbagai sudut

pandang tersebut, maka akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban untuk

menyampaikan, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala kegiatan

dan efektifitas yang menjadi tanggung jawab kepada pihak yang memiliki hak

atau berkewenangan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak yang

memiliki hak atau berkewenangan sebagai bentuk pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik.

2.1.3.2 Dimensi Akuntabilitas

Indikator-indikator dari akuntabilitas adalah sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

2. Penilaian kinerja keuangan

3. Sistem informasi yang handal

4. Akuntabilitas kinerja keuangan dinilai secara objektif

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

16

2.1.3.3 Jenis-Jenis Akuntabilitas

Mardiasmo (2006:21) secara umum akuntanbilitas publik terdiri dari dua

macam, yaitu:

1. Akuntabilitas vertical (vertical Accountability)

2. Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability)

Uraian mengenai kutipan di atas dapat diartikan seperti berikut:

1. Akuntabilitas Vertikal (vertical Accountability)

Pertanggung jawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah

daerah,pemerintah daerah kepada pusat, pemerintah pusat kepada

MPR

2. Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability)

Pertanggungjawaban kepada masyarakat luas dalam konteks

organisasi pemerintah. Akuntabilitas publik adalah pemberian

informasi dan disclosure atas aktivitas dan kinerja finansial

pemerintah kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan

laporan tersebut.

2.1.3.4 Sifat Akuntabilitas

Menurut Revrisod Baswir (2000: 7) Laporan keuangan pemerintah harus

menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh pengguna laporan keuangan

untuk menilai akuntabilitas pemerintahan dalam membuat keputusan ekonomi,

maupun politik. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai hubungan antara pihak

yang memegang kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki

kekuatan formal atas pihak pengendali tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan juga

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

17

pihak ketiga yang accountable untuk memberikan penjelasan atau alasan yang

masuk akal terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan dan hasil usaha yang

diperoleh sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas dan pencapaian satu

tujuan tertentu.

Akuntabilitas pemerintahan tidak dapat diketahui tanpa pemerintah

memberikan kepada rakyat tentang informasi sehubungan dengan pengumpulan

sumber daya dan sumber dana masyarakat beserta penggunaannya. Akuntabilitas

dapat dipandang dari berbagai perspektif, dari perspektif akuntansi menyatakan

bahwa akntabilitas suatu entitas pemerintah dapat dibagi dalam empat

kelompok, yaitu:

1. Sumber daya finansial

2. Kepatuhan terhadap aturan hukum dari kebijakan administrasi

3. Efeiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan

4. Hasil program dan kegiatan pemerintah yang tercermin dalam

pencapaian, tujuan, dan efektivitas

Menurut Sugiyono Syarie (2011: 59) Akuntabilitas juga dapat dilihat

sebagai suatu tingkatan dengan lima tahap yang berbeda yang diawali dari tahap

yang lebih banyak membutuhkan ukuran-ukuran obyektif (legal compliance) ke

tahap yang membutuhkan lebih banyak ukuran-ukuran yang subjektif. Tahap-

tahap tersebut adalah :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

18

1. Probility and legality accountability, hal ini menyangkut

pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan anggaran

yang telah disetujui dan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (compliance).

2. Process accountability, dalam hal digunakan proses, proedur,

atau ukuran-ukuran dalam melaksanakan kegiatan yang

ditentukan (planning allocating and managing).

3. Performance accountability, pada level ini dilihat apalah

kegiatan yang dilakukan sudah efisien (efficient and economy)

4. Program accountability, disini akan ditunjukan penetapan dan

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tersebut (outcomes

and effectiveness).

5. Plicy accountability, dalam tahap ini dilakukan pemilihan

berbagai kebijakan yang akan diterapkan atau tidak (value).

2.1.3.5 Ciri-ciri Pemerintah yang Akuntabel

Finner dalam Joko Widodo (2010:104) menjelaskan akuntabilitas

sebagai konsep yang berkenaan dengan standar eksternal yang menentukan

kebenaran suatu tindakan birokrasi. Penegndalian dari luar (eksternal control)

menjadi sumber akuntabilitas yang memotivasi dan mendorong aparat untuk

bekerja keras. Masyarakat luas sebagai penilaian objektif yang akan menentukan

accountable atau tindaknya sebuah birokrasi. Terdapat beberapa ciri

pemerintahan yang accountable di antaranya sebagai berikut :

1. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pubik.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

19

2. Mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap

kebijakan publik secara proposional.

3. Mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat

dalam proses pembangunan dan pemerintahan.

4. Adanya sasaran bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah.

Dengan peranggungjawaban publik, masyarakat dapat menilai

derajat pencapaian pelakanaan program/kegiatan pemerintah

5. Mampu menyajikan informasi penyelengaraan pemerintah

secara terbuka, cepat, dan kepada masyarakat.

2.1.4 Konsep Keuangan Daerah

2.1.4.1 Pengertian Keuangan Daerah

Keuangan darah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk

didalamnya segala bentuk kekayaan yang dapat berhubungan dengan hak dan

kewajiban (Pamudji, 1980:61). Dasar pengelolaan keuangan dan dalam anggaran

tertentu, artinya bahwa APBD merupakan rencana pelaksanaan pendapatan daerah

dan semua belanja daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dalam tahun

anggaran tertentu. Semua pengeluaran yang dan ikatan yang membebani daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi dilakukan sesuai jumlah dan sasaran

yang ditetapkan dalam APBD sehingga APBD menjadi dasar bagi kegiatan

pengendalian, pemeriksaan dan pengawasan keuangan daerah.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

20

2.1.4.2 Pentingnya Pengelolaan Keuangan Daerah

Keuangan daerah yang merupakan hasil pendapatan daerah adalah faktor

yang penting dalam kegiatan pemerintah karena hamper tidak ada kegiatan

pemerintah yang tidak membutuhkan biaya. Semakin besar pendapatan suatu

daerah makin banyak pula kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan. Dengan

pengelolaan yang semakin baik maka semakin berdaya guna,sesuai pendapat

Manullang (1973: 67) :

“ Bagi kehidupan suatu negara masalah keuangan negara sangat

penting. Makin baik keuangan negara makin stabil pula kedudukan

pemerintah dalam negara itu. Sebaliknya, kalau keuangan negara ini

kacau makan pemerintah akan menghadapi kesulitan dan rintangan

dalam menyelenggarakan segala kewajiban yang diberikan kepadanya

demikian juga bagi suatu pemerintah daerah, keuangan masalah

penting baginya dalam mengatur dan mengurus rumah tangga

daerah”.

Pentingya pengelolaan keuangan daerah sebagai berikut:

1. Bahwa pengelolaan keuangan mempuyai pengaruh yang

sangat besar pada hari kemudian pendudukan suatu daerah,

sehingga kebijaksanaan yang ditetapkan pada saat melakukan

kegiatan itu dapat menyebabkan kemakmuran atau kelemahan,

kejayaan atau kejatuhan penduduk ini.

2. Bahwa kepandaian mengendalikan daerah tidak akan memberi

hasil yang memuaskan dan abadi tanpa cara pengendalian

yang baik, terlebih tanpa kemampuan melihat kemuka dengan

penuh kebijakasanaan yang harus diarahkan pada melindungi

dan memperbesar harta daerah dengan mana semua

kepentingan masyarakat daerah sangat berhubungan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

21

3. Menurut J.Wayong (1997:97 ) anggaran adalah alat utama

pada pengahasilan keuangan daerah, sehingga rencana

anggaran yang diperhadapkan pada DPRD haruslah tepat

dalam bentuk dan susunannya dengan memuat rancangan yang

dibuat berdasarkan keahlian dengan pandangan kemuka yang

bijaksana

Menurut S.Pamudji (1980: 61-62) mengenai pentingnya posisi

keuangan daerah menyatakan bahwa :

“ Pemerintah daerah yang tidak melaksanakan fungsinya

secara efektif dan efisien tanpa biaya yang cukup memberikan

pelayanan pembangunan dan keuangan inilah yang merupakan

salah satu kriteria untuk mengetahui secara nyata kemampuan

dalam mengurus rumah tangganya sendiri”

2.1.4.3 Sumber-sumber Keuangan Daerah

Daerah dapat memperoleh keuangan melalui beberapa cara yaitu:

1. Ia dapat mengumpulkan dana dari pihak yang sudah direstui oleh

pemerintah pusat.

2. Pemerintah daerah melakukan pinjaman dari pihak ketiga, bank

melalui pemerintah pusat.

3. Ikut ambil bagian dalam pendapatan pajak sentral yang dipungut

oleh daerah misal sekian persen dari pendaptan sentral tersebut.

4. Pemerintah daerah dapat menerima bantuan atau subsidi dari

pemerintah pusat.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

22

Sesuai Pasal 3 Undang-Undang RI No. 25 tahun 1999 tentang

perimbangan keuagan antara pemerintah pusat dan daerah, sumber-sumber

pendapatan dalam melaksanaka desentraliasi adalah:

1. Pendapatan Asli Daerah

Adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber

dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan

daerah sesuia dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (Penjelasan Pasal 3 UU RI No. 25 Tahun 1999).

“Pendapatan asli daerah adalah semua pendapatan yang

diperoleh dari usaha daerah guna memperkecil

ketergantungannya dalam mendapatkan dana dari pemerintah

tingkat atasnya atau subsidinya” (A.W. Widjaja, 1992:42).

2. Dana perimbangan;

3. Pinjaman daerah;

4. Lain-lain penerimaan yang sah (hibah, dana darurat dan

penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-

undngan yang berlaku).

2.1.4.4 Pengelolaan Keuangan Daerah

Dalam pengelolaan keuangan daerah beberapa yang akan menjadi

pedoman adalah tercantum sebagaimna dalam peraturan Pemerintah No 105

Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

yaitu;

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

23

a) Kepala daerah adalah pemegang kekuasan umum pengelolaan

keuangan daerah (Pasal 2 ayat (1));

b) Selaku pejabat kekuasaan umum pengelolaan keungan daerah

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepala daerah

mendelegasikan sebagian atau seluruh kewenangan kepada

sekretaris daerah dana tau perangkat pengelolaan keuangan

daerah (pasal 2 ayat (2));

c) Kepala Daerah menetapkan dahulu para pejabat pengelolaan

keuangan daerah dengan surat keputusan untuk dapat

melaksanakan anggaran (Pasal 3 ayat (1));

d) Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas dan fungsi setiap pejabat

pengelola keuangan daerah ditetapkan dalam peraturan daerah

(Pasal 3 ayat (2));

e) Pemegang kas daerah tidak boleh merangkap sebagian pejabat

pengelola keuangan daerah (Pasal 3 ayat (3).

2.1.4.5 Standar Akuntansi Pemerintah

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) merupakan hasil dari Undang-

Undang Nomor 71 tahun 2010 adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan

dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Adapun definisi

Standar Akuntansi Pemerintah menurut Indra Bastian (2005:134) adalah:

“Standar Akuntansi Pemerintah, selanjutnya disebut SAP, adalah

prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyususun dan

menyajikan laporan keyangan pemerintah. Dengan demikian SAP

merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya

peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia”.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

24

Menurut pendapat Deddi Nordiawan (2006: 25) menyatakan bahwa

adanya pengaruh antara standar akuntansi pemeritah pada kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah yaitu SAP diterapkan di lingkup pemerintahan, baik

di daerah maupun pusat dan departemen-departemen dan dinas-dinasnya.

Penerapan SAP diyakini akan berdampak pada peningkatan kualitas laporan

keuangan di pemerintahan pusat dan daerah

Standar Akuntansi Pemerintah dibutuhkan dalam rangka penyusunan

laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD berupa laporan keuangan

yang terdiri dari :

1. Laporan Realisasi Anggaran,

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,

3. Neraca,

4. Laporan Operasional,

5. Laporan Arus kas,

6. Laporan Perubahan Ekuitas, dan

7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

Berikut ringkasan tujuan, ruang lingkup dan komponen laporan

keuangan yang menerapkan ini standar akuntansi pemerintahan yang di muat

dalam PP nomor 71 tahun 2010:

1. Tujuan mengatur penyajian lamporan keuangan untuk tujuan

umum (general purpose financial statement) laporan

keuangan untuk tujuan umum.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

25

2. Ruang lingkup, SAP ini berlaku untuk entitas pelaporan

dalam menyusun laporan keuangan, laporan keuangan

konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

3. Basis Akuntansi, Basis Akrual untuk laporan keuangan,

kecuali Basis yang di tetapkan peratuaran perundang-

undangan untuk LRA.

Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa hal yang harus

di pertimbangan dalam menetapakan standar akuntansi, antara lain:

1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus

disajikan dalam laporan keuangan, kinerja, dan aktifitas

sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.

2. Standar memebrikan petunjuk dan aturan tindakan bagi

auditor yang memungkinkan penguji secara berhati-hati dan

independent saat menggunakan keahlian dan intergritasnya

dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta membuktikan

kewajaran.

3. Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu

disajikan yang berkaitan dengan berbagai variabel yang patut

dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi,

perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi

ekonomi serta tujuan sosial lainnya.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

26

2.1.5 Konsep Kualitas laporan Keuangan Pemerintah Daerah

2.1.5.1 Penegrtian Laporan Keuangan Daerah

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas

kepengurusan sumber daya ekonomi yang memiiki oleh suatu entitas. Laporan

keuangan yang diterbitkan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang

berlaku agar laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan laporan

keuangan periode sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas

yang jelas.

Menurut Bastian (2006: 96) pengertian laporan keuangan adalah :

“ Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi

keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

sektor publik .”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan

adalah tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan

dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.

2.1.5.2 Tujuan Laporan Keuangan Daerah

Secara umum, tujuan laporan keuangan sektor publik menurut

Mardiasmo (200: 161) yaitu:

a. Kepatuhan dan pengelolaan (compliance and stewardship)

b. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and

retrospective reporting)

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

27

c. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and outhorization

information)

d. Kelangsungan Organisasi (viability)

e. Hubungan masyaraakat (public relation)

f. Sumber fakta dan Gambaran (source of fact and figures)

Secara spesifik, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menyatakan

bahwa tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi

yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas

entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dengan :

a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,

kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya

ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;

c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan

penggunaan sumber daya ekonomi;

d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap

anggarannya;

e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan

mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;

f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk

membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintah;

g. Menyediakan informasi yang beguna untuk mengevaluasi

kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

28

2.1.5.3 Penggunaan Laporan Keuangan

Indentifikasi pengguna laporan keuangan sektor publik dapat

dilakukan dengan melihat kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

organisasi sektor publik. Pihak-pihak tersebut memiliki kebutuhan akan informasi

yang disajikan dalam laporan keuangan organisasi sektor publik (Nordiawan,

2006).

Menurut Mardiasmo (2002: 171) masyarakat memiliki hak dasar

terhadap pemerintah, yaitu :

a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :

- Mengetahui kebijakan pemerintah

- Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah

- Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan

tertentu

b. Hak untuk diberi informasi (right to be infomated) yang meliputi hak

untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan

tertentu yang menjadi perdebatan publik.

c. Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be listening).

Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan

oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak pubik atas informasi

keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban

publik. Pertanggungjawaban publik mensyaratkan organisasi publik untuk

memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban dan

pengelolaan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

29

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah (SAP), terdapat beberapa kelompok utama pengguna

laporan keuangan pemerintah, yaitu:

a. Masyarakat;

b. Para wakil rakyat, lembaga pengawasan, dan lembaga pemeriksa;

c. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi,

pinjaman; dan

d. Pemerintah.

2.1.5.4 Komponen Laporan Keuangan Daerah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran

b. Neraca

c. Laporan Arus Kas

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Adapun penjelasannya komponen tersebut sebagai berikut:

a. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan

pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah

pusat/daerah, yang menggambarkan perbandingan anara anggaran dan

realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup

langsung oleh laporan realisasi anggaran terdiri dari pendapatan,

belanja transfer dan pembiayaan.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

30

b. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas mengenai asset,

kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu. Unsur yang dicakup oleh

neraca terdiri dari:

a) Asset;

b) Kewajiban; dan

c) Ekuitas dana.

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan

aktivitas operasional, pembiayaan, pengeluaran dan saldo akhir kas

pemerintaha pusat/daerah selama periode tertentu. Unsur yang mencakup

dalam laporan arus kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas, yang

masing-masing didefinisikan sebagai berikut:

a) Penerimaan kas adalah semua aliran kas yang masuk ke

Bendahara Umum Negara/Daerah.

b) Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari

Bendahara Umum Negara/Daerah.

d. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif rincian dari angka

yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca dan laporan arus kas.

Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan

akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

31

diharuskan dan dianjurkan untuk mengungkapkan di dalam Standar Akuntansi

Pemerintah serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan.

2.1.6 Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan digunakan untuk membandingakan realisasi

pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah

ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi suatu

entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan

perundang undangan.

Definisi Kualitas menurut Mulyana (2010:96) adalah:

“Kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis

kadar ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan.”

Berdasarkan pengertian diatas, kualitas merupakan suatu penilaian

terhadap output pusat pertanggungjawaban atas suatu hal, baik itu dilihat dari segi

yang berwujud seperti barang maupun segi yang tidak berwujud.

Menurut Mardiasmo (2003:77) definisi keuangan adalah:

“Laporan keuangan sektor publik pada hakekatnya merupakan suatu

bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan

dana publik baik dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya.”

Dalam memenuhi kegiatan pemakaian laporan, akuntansi keuangann

perlu berupaya untuk membentuk dirinya agar lebih bermanfaat dan berguna.

Oleh karena itu perlu kriteria persyaratan laporan akuntansi keuangan yang

dianggap dapat memenuhi keinginan tersebut yaitu keinginan para pemakai

laporan keuangan.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

32

Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Indra Bastian

(2003:48) dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Kualitas tertinggi ; dapat dipahami dan berguna

b. Kualitas primer; relevan (nilai prediksi,nilai umpan balik,tepat

waktu), andal (daya uji, netral, tepat saji).

c. Kualitas sekunder; konsisten, komparatif.

d. Kendala; matrelialitas, konservatif, biaya manfaat.

Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemeritah

Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi pemerintah (SAP) adalah

sebagai berikut:

“Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran

normative yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya. ”

Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang

diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki:

a. Relevan

Laporan bias dikatakan relevan apabila informasi yang termuat

didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan

memprediksi masa depan. Diantaranya informasi yang relevan tersebut

sebagai berikut:

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

33

- Memiliki umpan timbal balik

Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau

mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

- Memilik manfaat prediktif

Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang

akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini.

- Tepat waktu

Informasi yang disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

- Lengkap

Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin yang dapat berpengaruh kepada pengambilan keputusan.

b. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

mnyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur,

serta dapat diverifikasi.

Karakteristik informasi yang yang andal,sebaga berikut:

- Penyajian jujur

Informasi yang disajikan menggambarkan transaksi yang jujur sama

dengan seharusnya terjadi.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

34

- Dapat Diverifikasi

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat di uji, dan

apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda,

hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak berbeda jauh.

- Netralitas

Informasi diarahka pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.

c. Dapat Dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna

jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya

atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

d. Dapat dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami

oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang

disesuiakan dengan batas pemahaman para pengguna.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Penelitian dan Referensi Terdahulu No Nama Peneliti

dan tahun

Judul

Peneliti

Hasil

penelitian

1 Sri Ayu

Wulandari

(2014)

Pengaruh

Akuntabilitas dan

Transpransi

Terhadap Kualitas

Laporan keuangan

(studi kasus pada

pemerintah kota

Pinrang)

Hasil uji F yang telah dilakukan menunjukan

bahwa variabel akuntabilitas (X1) dan trasparansi

(X2) secara parsial dan simultan berpengaruh

positif terhadap kualitas aporan keuangan (Y).

pengaru positif dan signifikan menunjukan

bahwa akuntabilitas da transparansi sangat

berperan penting terhadap peningkatan

pencappaian laporan keuangan yang berkualitas

2 Muhammad

Safrizal (2013)

Pengaruh Penyajian

Neraca Daerah dan

Aksesbilitas

Laporan Keuangan

terhadap

Penyajian neraca daerah dan aksesbilitas laporan

keuangan dsecara bersama-sama berpengaruh

positif dan signifikan terhadap transparansi dan

akuntabilitas keuangan daerah. Hasil penelitian

ini memberi beberapa implikasi, diantaranya:

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

35

Transparansi

&Akuntabilitas

Pengelolaan

Keuangan Daerah

salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan

transparansi dan akuntabilitas.

3 M Fiekri S

Zulfikar (2014)

Pengaruh

Transparansi dan

Akuntabilitas

terhadap

Pengelolaan laporan

Keuangan Daerah

Transparansi dan Akuntabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Pengelolaan

Keuangan Daerah pada Dinas Pengelolaan

Keuangan dan Aset kota Bandung. Pengaruh

tersebut menunjukan bahwa akkuntabilitas dan

ransparansi sangat berperan penting bagi

pengelolaan laporan keuangan sehingga laporan

keuangan yang dihasilkan akan berkualitas.

4 Imam Subaweh

(2008)

Pengaruh Penerapan

Standar Akuntansi

Pemerintahan

terhadap Kualitas

Laporan Keuangan

Terdapat pengaruh penerapan SAP di Inspektorat

Jendral Departemen Pendidikan Nasional

terhadap peningkatan kualitas laporan keuangan.

Sumber:http://repository.widyatama.ac.id/

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Akuntabilitas Berpengaruh Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Akuntabilitas menurut Lembaga Administrasi negara (2003:3) adalah:

“Akuntabilitas merupakan kewajiban menyampaikan

pertanggungjawaban atau untuk menjawab atau menerangkan kinerja

dan tindakan seeorang /badan, hukum/pimpinan kolektif suatu

organisasi kepada pihak yang memiliki hak untuk berkewenangan

menerangkan akan pertanggungjawaban.”

Akuntabilitas merupakan persyaratan mendasar untuk mencegah

penyalahgunaan kewenangan yang didelegasikan dan menjamin yang diarakan

pada pencapaian-pencapaian, tujuan-tujuan nasioanal yang diterima secara luas

dengan tingkat efisiensi, efektifitas, kejujuran (Widodo. 2011).

Pemerintah harus dapat mempertanggungjawabn kinerja dan tindakannya

kepada masyarakat luas, hal ini disebabkan karena rakyat merupakan satu unsur

yang mempenagruhi kualitas laporan keuangan, hal ini didukung oleh penelitian

terdahulu yang diteliti oleh Aswandi (2014), Zulfikar (2014), Safrizal (2013), dan

Subaweh (2008). Dalam penelitian Aswandi, Zulfikar, Safrizal membuktikan

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

36

bahwa akuntabilitas dan kualitas laporan keuangan sedagkan dalam penelitian

Subaweh yang melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan SAP terhadap

kualitas laporan keuangan Inspektorat Jendral Departemen Pendidikan Nasional

memberikan pengeruh positif dan signifikan. Dengan kata lain akutabilitas

memiliki pengaruh yang ositif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

2.3.2 Hubungan Transparansi dengan Kualitas Laporan Keuangan

Transpransi berarti terbukanya akses bagi semua pihak yang berkepentinga

terhadap setiap informasi terkait seperti berbagi peraturan dan perundang-

undangan, serta kebijakan pemerintah dengan biaya yang minimal, informasi

sosial, ekonomi, dan politik yang andal (realible) dan berkala haruslah tersedia

dan dapat diakses oleh publik

Mardiasmo (2005:30) mendefinisikan transparansi adalah sebagai berikut :

“Transparansi berarti keterbukaan pemerintah dalam memberikan

informasi yang erkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik

kepada pihak-pihak yang membutuhkan informasi. Transparansi adalah

suatu kebebasan untuk mengakses aktifitas politik dan memungkinkan

semua stakeholders dalam melihat stuktur dan fungsi pemerintahan, tujuan

dari kebijakan dan proyeksi fiskalnya serta laporan pertanggungjawaban

tahun lalu.”

Lebih lanjut Mardiasmo (2005:31) mengatakan bahwa:

“Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya informasi yang berkaitan dengan

kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang

membutuhkan.”

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

37

Pemerintah daerah harus mampu memberikan kemudahan akses bagi para

pengguna laporan keuangan, tidak hanya kepada lembaga legislatife dan badan

pengawasan tetapi juga kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan

kepada pemerintah daerah untuk mengelola publik .

Dengan adanya transparansi kepada publik atas laporan keuangan daerah

pemerintah daerah kepada publik. Hal tersebu akan menciptakan interaksi antara

publik dan pemerintah terhadap masyrakat. Jadi dengan adanya kewajiban

transparansi pemerintah daerah kepada publik maka akan mewujudkan

pengelolaan laporan keuangan daerah yang lain.

Transparansi dan Kualitas Laporan Keuangan memiliki hubungan yang

sangat erat dimana pembuatan Laoran Keuangan merupakan suatu usaha untuk

memenuhi kebutuhan akan transparansi yang dilakukan oleh pemerintah sebagi

bentuk pertanggungjawaban masyarakat.

2.3.3 Hubungan Transparansi dan Akuntabilitas dengan Kualitas Laporan

Keuangan

Baik buruknya kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh instansi

pemerintah memiliki keterkaitan dengan transparansi dan akuntabilitas. Dengan

adanya transparansi dan akuntabilitas dalam sebuah laporan keuangan, maka

laporan keuangan tersebut akan semakin relevan, andal, dapat dibandingkan, dan

dapat dipahami. Dengan kata lain kualitas laporan keuangan akan semakin baik

Pembuatan laporan keuangan adalah suatu bentuk kebutuhan transparansi yang

merupakan syarat pendukung adanya akuntabilitas yang berupa keterbukaan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

38

(openness) pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik.

Ransparansi informasi terutama informasi keuangan harus dilakukan dalam

bentuk yang relevan dan mudah dipahami (Tomasi: 1999). Dari penjelasan ini

dapat disimpulkan bahwa transparansi dan akuntabilitas berpengaruh terhadap

kualitas dari suatu laporan keuangan.

Adapun bagan dari kerangka pemikirannya dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai

berikut:

H1 = Akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

H2 = Transparansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Variabel independen 1(X1)

AKUNTABILITAS

Variabel independen

2(X2)

TRANSPARANSI

KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN (Y)

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor ...

39

H3 = Akuntabilitas dan Transparansi berpengaruh terhadap laporan

keuangan pemerintah daerah.