KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

18
Tugas Kelompok KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS Disusun Oleh: Scania Evana Putri 1202112679 Gita Mustika 1202112753 Novi Fitriyani 1202112830 Monalisa 1202154438 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

description

Kelompok 9 Akuntansi Sektor Publik

Transcript of KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Page 1: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Tugas Kelompok

KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Disusun Oleh:

Scania Evana Putri 1202112679

Gita Mustika 1202112753

Novi Fitriyani 1202112830

Monalisa 1202154438

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

2014

Page 2: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS
Page 3: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

RMK BAB III

KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

3.1 SEKTOR BISNIS (SWASTA) VERSUS SEKTOR PUBLIK

Sejak adam dan hawa, manusia dihadapkan pada pilihan-pilihan pemenuhan kebutuhan. Walaupun alam memiliki kapasitas yang besar untuk memenuhi kebutuhan penghuni planet ini, masalah tetpa muncul antarindividu dan kelompok.

Di jaman tembaga, perebutan sumber daya akan menentukan tatanan masyarakat. Di jaman primitif, pertemuan antar kelompok menjadi lebih sering dan pada saat yang sama kapasitas alam mulai dirasa terbatas, sehingga memunculkan pilihan untuk menetap dan bercocok tanam.

Di masa setelah primitif, masyarakat nomaden menjadi masyarakat penetap dengan perkembangan tatanan kemasyarakatan. Kerjasama antar kelompok nonpenguasa dan penguasa mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di suatudaerah. Disinilah peristilahan kelompok swasta dan publik mulai dikenal.

BUMN dan sektor publik

BUMN semenjak berdirinya selalu berfungsi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Pertumbuhan industri utilitas dimulai dari unit pemerintahan sebagai wujud intervensi pemerintah. Pendirian unit sektor publik dibangun dengan modal kerja pemerintah. Dalam kaitan ini, kepemilikan menjadi simbol kekuasaan mengatur dan menentukan komposisi manajemen. Inilah awal pembentukan budaya dan politik sektor publik.

Saat ini, perusahaan negara (BUMN) didrikan bukan hanya disektor utilitas, tetapi juga di industri distribusi, produksi, dan jasa. Lebih seratus BUMN saat ini telah beroperasi dan ribuan BUMD telah dikembangkan. Akibatnya, pengaruh bisnis publik sangat kuat di pasar, dengan tujuan menjaga pertumbuhan ekonomi.

3.2 AKUNTANSI (PELAPORAN KEUANGAN DAN AKUNTANBILITAS PUBLIK)

Perubahan era orde baru ke era reformasi menuntut pelaksanaan akuntanbilitas publik dalam melaksanakan setiap aktivitas kemsayarakatan dan pemerintahan. Asumsi UU no. 17/2003 membawa akuntanbilitas hasil sebagai notasi yang dipertanggungjawabkan. Indikator hasil seperti ekonomi, efisiensi, dan efektivitas harus dapat direfleksikan dalam laporan pertanggungjawaban pemerintahan, baik di pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Oleh karena itu, model pelaporan keuangan sebagi bagian dari laporan pertanggungjawaban, mulai dorancang dan diterapkan, sebagaimana di Amerika Serikat, Kanada, dan Selandia Baru.

Amerika Serikat, di bulan Juni 1999 melalui Governmental Accounting Standards Board (GASB), mengeluarkan GASB Statement No.34 “Basic Financial Statements and Management’s

Page 4: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Discussion and Analysis- for State and Local Governments”,dimana model pelaporan keuangan diterapkan untuk pengambilan keputusan dan akuntanbilitas (GASB, 1999 : Johnson danBEAn, 1999).

Perubahan ini menyebabkan munculnya kebutuhan baru dalam pengembangan sistem informasi keuangan dan manajemen di pemerintahan. Jadi, reorientasi pengembangan ilmu dan praktik ke praktik internasional dan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS) harus dilakukan.

3.2.1 Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Swasta.

Perbedaan ASP Akuntansi Sektor SwastaTujuan Kesejahteraan masyarakat KeuntunganOrganisasi Sektor Publik SwastaKeuangan Negara, Daerah, dan Masyarakat Individu

3.2.2 Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis

Akuntansi Sektor Publik di Indonesia jauh sangat ketinggalan bila dibandingkan dengan Akuntansi Sektor Swasta. Pernyataan ini bukan hanya untuk merendahatau santun, tetapi ketinggaln itu adalah rill. Pembuktiannya sangatlah mudah, yakni :

a. Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan. Sejak tahun 1980an, pemerintah telah memperoleh dan Bantuan Bank Dunia yang jumlahnya sangat besar. Namun, sampai akhir Orde Baru, Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah tidak pernah ada.jadi, di tahun 1990-an, beberapa pakar saat itu, seperti Prof. Dr. Wahyudi Prakarsa dari Universitas Indonesia, sempat menyatakan standardan sistem yang disusun oleh Departemen Keuangan sudah “obsollete” sebelum dapat diterapkan. Di tahun 2005, Standar Akuntansi Pemerintah baru bisa dihasilkan dengan sejumlah kritik mengikutinya.

b. Standar Audit Pemerintahan ada dua dimana yang satu dikeluarkan oleh BPK Republik Indonesia, dan dipihak lain BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar Audit.

3.2.3. Perbedaan akuntansi Sektor Publik dengan Akuntansi Sektor Bisnis (swasta)

Secara konseptual, perbedaan kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang akan dicapai. Tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan keuntungan usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sektor publiklebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Perbedaan Akuntansi sektor publik akuntansi sektor swastaTujuan Kesejahteraan masyarakat KeuntunganOrganisasi Sektor publik SwastaKeuangan Negara,daerah,

masyarakat,konsituenIndividual, perkumpulan

Page 5: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Akuntansi sektor publik tertinggal dari akuntansi bisnis, pembuktiannya sangatlah mudah, yakni :

a. Pemerintah Indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang dibutuhkan. Sejak tahun 1980-an, pemerintah telah memperoleh dana bantuan Bank Dunia yang jumlahnya sangat besar. Namun, sampai akhir Orde Baru, Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah tidak pernah ada. Jadi, pada tahun 1990-an beberapa pakar pada saat itu sempat menyatakan bahwa standar dan sistem yang disusun oleh Departemen Keuangan sudah ‘’obsollete’’ sebelum dapat diterapkan. Pada tahun 2005, Standar Akuntansi Pemerintahan baru bisa dihasilkan dengan sejumlah kritik mengikutinya. Dan sampai tahun 2009, kematangan standar akuntansi pemerintah belum juga dapat dicapai.

b. Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan di pihak lain, BPKP sebagai aparat pengawas internal pemerintah juga mengeluarkan standar audit. Pada tahun 2008, melalui SK Ketua BPK No.1 tahun 2008, dikeluarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Namun, kelengkapan dan sistem pemeriksaan masih terus dikembangkan.

c. Pada organanisasi publik selain pemerintah ada standar akuntansi keuangan (SAK) no. 45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.

3.2.4. akuntansi atas utang atau kewajiban Oganisasi Publik

Kelemahan akuntansi keuangan pemerintah di masa lalu harus dipecahkan melalui mekanisme hukum yang memberdayakan warga masyarakat. Pembagian tugas yang jelas akan menunjukkan unit yang bertanggung jawab atas perhitungan ‘’utang pemerintah’’ dan strategi pelunasannya. Demikian pula unit yang bertanggung jawab atas pemverifikasian jumlah utang, penggunaan utang, dan pelunasannya harus ditunjuk secara formal.

Dalam hal ini, berbagai pertanyaan beriku harus dijawab :

a. Malukah pemerintah mengetahui utangnya?b. Belum siapkah pemerintah memasuki transparansi keuangan ?c. Apakah akuntansi yang baik hanya diperuntukkan bagi Pemerintah Daerah dengan

mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, Perhitungan Daerah, Neraca, dan Laporan Arus Kas ?

d. Bagaimana laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang mengelola aset negara disusun secara terpisah ?

Pertanyaan diatas sangat penting untuk dijawab secara tegas. Berbagai aturan pelaksana perlu diterbitkan, dan kemudian proses verifikasi terhadap hasilnya perlu dilaksanakan.

3.2.5. ekonomi, efisiensi, dan efektivitas

Penilaian atas kinerja suatu organisasi sektor publik saat ini masih difokuskan pada tiga konsep dasar, yaitu,ekonomi,efisiensi, efektivitas.

Efisiensi

Efisiensi merupakan hal terpenting diantara ketiga hal tersebut, dengan pumusan rasio sebagai berikut :

Page 6: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

OUTPUT dibagi dengan INPUT

Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung diatas satu. Semakin besar angkanya , semakin tinggi tingkat efisiensinya. Secara absolut, rasio ini tidak menunjukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program pada kedua organanisasi yang berkecimpung dalam industri yang sama dapat diperbandingkan tingkat efisiensinya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu dibandingkan hasil rasio program yang sama di organisasi lainnya, program tersebut bisa disebut lebih efisien. Karena itu, efisiensi dapat dikembangkan dengan empat cara,yaitu :

1. Dengan menaikkan output untuk input yang sama2. Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan input3. Dengan menurunkan input untuk output yang sama4. Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output

Input, sebagai penyebut, lebih sering dipertimbangkan sebagai faktor pengubah kebijakan organisasi sektor publik

Efektivitas

Efektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi output. Jika suatu organisasi inigin membangun sebuah rumah sakit dengan 250 tempat tidur, 4 unit operasi, sebuah unit kecelakaan dan darurat, serta unit pasien luar dan semua target tersebut tercapai,maka mekanisme kerja organisasi itu di anggap sudah efektif. Karena itu, tujuan-tujuan tersebut harus spesifik, detail, dan terukur. Dalam rangka pencapaian tujuan itu, organisasisektor publik sering kali tidakmemperhatikan biaya yang dikeluarkan. Hal seperti ini bisa terjadi, apabila efisiensi biaya bukan merupakan salah satu dari indikator hasil.

Ekonomi

Indikator ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input. Di sini pertanyaan yang diajukan adalah ‘’apakh organisasi telah membangun rumah sakit secara ekonomis?’’ ini berarti ‘’ apakah biaya pembangunan rumah sakit melebihi batasan anggaran yang telah disetujui?’’

Secara lebih praktis, pertanyaan dilapangan menjadi :

1. Apakah biaya pembangunan rumah sakit melebihi anggaran ?2. Apakah biaya pembangunan rumah sakit lebih mahal dibandingkan pembangunan rumah

sakit yang setara di daerah lain ?

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tiga indikator kinerja organisasi sektor publik bisa dirinci sebagai berikut : ekonomi mengenai input, efisiensi mengenai input dan output, serta efektivitas yang berhubungan dengan output.

Rasio efisiensi biaya dapat dikembangkan dengan :

(1)cara menempatkan lebih banyak anak kedalam kelas yang sama

(2)menggunakan jumlah staf yang sama untuk mengejar kelas yanglebih banyak

(3)mengejar jumlah orang yang sama dengan anggota staf yang lebih sedikit

(4) menyediakan lebih sedikit sarana atau fasilitas yang diperlukan

(5)mengurangi jumlah eksperimen yang dilakukan

Page 7: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Ini bearti penurunan pelayanan merupakan cara untuk memperbaiki rasio efisiensi sekolah.

Dari diskusi diatas,pengukuran efisiensi tidak dapat digunakan sebagai dasar kebijakan sektor yang berbeda dalam organisasi.Di sisi pertanggungjawaban keuangan,efisiensi sering dijadikan ukuran kinerja tepenting,terutama tentang ‘bagaimana sumber daya didisribusikan’.

Terkait dengan penilaian prestasi,insikator ekonomi,efisiensi,dan efektivitas seharusnya bisa digunakan secara bersama-sama.misalnya,usaha restauran dengan 100 pekerja.strategi yang dijalankan adalah memberikan subsidi kepada pekerja sebesar Rp.20 per hari.Output diukur dari penyediaan makanan,sedangkan input dalam besarnya biaya subsidi.

Berikut ini adalah laporan bagian pembukuan:

1.pelayanan snack bar:

-Output – Rp.50 makanan perhari

-input Rp.40 perhari

2.pelayanan kontrak diluar restaurant :

-Output – Rp.100 makanan perhari

-Input Rp.60 perhari

3.Operasi restauran oleh organisasi:

-Output –Rp.100 makanan perhari

-Input Rp.80 perhari

Berdasarkan rasio efesiensi,pelayanan restauran dinilai paling efisien.

Pengukuran Output direstauran seharusnya’dorongan untuk mengembangkan kemampuan kerja’. Menambahkan pelayanan,Misalnya makanan panas dan banyak,akan merupakan pilihan yang lebih baik.Ini berarti mengatur kepuasan pekerja merupakan cara meningkatkan efisiensi.

Kepuasan pekerja sulit diukur dalam prakteknya.Di lain sisi,penggunaan tiga ukuran yaitu,ekonomi,efisiensi,dan efektivitas seharusnya menyeimbangkan belanja dan program yang dikembangkan.

Frase ‘nilai uang’ digunakan untuk menunjukkan mengenai ekonomi,efesiensi dan efektivitas.Berbicara lebih detail,frase ini berhubungan dengan output dibanding input(uang) atau yang disebut ‘Efisiensi’.Namun,output seringkali hanya diukur secara fisik dalam perbandingan dengan input.Nilai uang dapat dimaksimalkan jika organisasi mampu mengeluarkan biaya yang minimal untuk menghasilkan output yang maksimal sesuai dengan tujuannya.

Penekanan ‘inefisiensi’ dan memelihara atau memperbaiki kualitas,dijadikan motif pengukuran tren kualitas biaya.Sebagian besar tujuan dapat diukur sementara sebagian lainnya tak

Page 8: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

terukur.Setiap jenis ‘kualitas’ biaya telah diteliti sesuai dengan standar profesionalisme asosiasi dan atau profesi.Dengan kata lain,kualitas merupakan suatu residu dimana mekanisme formal telah dilakukan secara numerik.

3.2.6. PENILAIAN PRESTASI SEKTOR PUBLIK VERSUS SWASTA –KUANTITATIF DAN KUALITATIF VS KUANTITATIF

Penilaian prestasi merupakan by-product dari value for money.Apakan dengan pemerintah pusat,pemerintah lokal,dan penjamin?Organisasi sekarang ini perlu menghasilkan dan menerbitkan kunci penilaian dalam berbagai bidang.

Penilaian prestasi juga dihubungkan dengan perubahan maanajemen.Melalui penilaian manajer,prilaku staf dapat diangkat dan diubah.Manajer level strategik lebih mudah membuat perubahan struktural organisasi dalam rangka peningkatan efektivitas biaya.

Definisi penilaian prestasi

Penilaian Prestasi adalah bobot angka yang dapat digunakan dalam perbandingan dengan bilangan lain untuk mengindikasikan status relatif beberapa aspek prestasi organisasi.

Hal itu sangat esensial dalam menekankan tiga komponen definisi,yaitu:

1. Penilaian prestasi harus berupa angka.Dalam berbagai kasus,semua kejadian dapat dinilai secara keuangan.

2. Penilaian prestasi harus digunakan dalam situasi perbandingan yang valid.kalau tidak tanpa nilai.

3. Penilaian prestasi harus cukup spesifik menunjukan manajemen untuk memperbaiki suatu item.

Prestasi/kinerja organisasi,atau sebagian darinya,mungkin dipandang dalam syarat-syarat ekonomi,efesiensi dan efektivitas.Oleh sebab itu,penilaian prestasi dihubungkan dengan value for money.

Klasifikasi Penilaian Prestasi

Penilaian Prestasi diklasifikasikan dalam dua matrik-internal dan eksternal-yaitu keunggulan diantara penilaian biaya terkait dengan ukuran ekonomi/efesiensi dan penilaian kualitas hasil terkait dengan ukuran efektivitas.

Tipe penilaian Pretasi :

Audiens internal Audiens Eksternal

Keefektifan

Penilaian dengan level tinggi keadaan yang umum seperti tingkat penyelesaian keseluruhan untuk collage dan universitas.

Bobot yang sama mungkin digunakan dengan pemberian pembiayaan/pendanaan

Efesiensi ekonomi

Waktu yang dipakai untu membersihkan/menggosok lantai dalam area tertentu.

Bobot yang sama (jika tersedia)akan digunakan terhadap penawar potensial

Page 9: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Dasar perbandingan penilaian prestasi

Penilaian Prestasi harus diletakkan dalam konteks potensi alat manajemen.Tiga perbandingan berikut mungkin dibuat:

1. Perbandingan dengan penilaian organisasi yang serupa,seperti otoritas lokal lainnya atau sekolah(pemerintah lokal).

2. Perbandingan dengan penilaian organisasi yang sama dan mencakup periode waktu yang berbeda,misalnya bobot tahun lalu atau jumlah bobot lebih dari lima tahun.

3. Perbandingan dengan beberapa standar yang disetujui dengan budaya utama atau penentuan oleh otoritas yang lebih tinggi.misalnya,penentuan standar nilaidan kompetensi dari siswa yang berusia 16 tahun.

Dari perbandingan diatas,ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil:

Pertama: perbandingan secara seksama dari bobot no.1 dan 2 yang telah dikumpilkan dan perhitungan yang dibuat berikutnya.

Kedua: Faktor-faktor yang mempengaruhi indikator normatif harus sapat dirinci dan dibandingkan.

Spesifikasi Penilaian Prestasi

Spesifikasi yang dinilai merupakan penentu fokus kerja bagian organisasi(misalnya waktu perluas dalam meter untuk penggosokan lantai),dan organisasi keseluruhan yang mencakup seluruh aktivitas pembersihan(misalnya,seluruh tingkat penyelesaian universitas).Kedua fokus tersebut dapat diukur secara akurat.

Untuk fokus yang pertama,penilaian prestasi diaplikasikan pada seksi organisasi yang sangat kecil.Kedua,syarat-syarat organisasi yang signifikan dikembangkan agar organisasi secara keseluruhan dapat mencapai tujuannya.

Dari keseimbangan diatas,manajer dituntut untuk menyeimbangkan spesifikasi dan generalitas.Pemenuhan indikator yang spesifik oleh suatu kelompok bisa mengantarkan keseimbangan yang diperlukan.Indikator yang digunakan dapat mengarahkan ke konteks penghargaan(jika positif),maupun perlunya disiplin(jika negatif).

Oleh sebab itu,indikator pekerjaan produksi sering dialokasikan ke seksi manajemen informasi,dimana output dimonitor dan diolah oleh staf yang ahli komputer dan statistik.Peranan ahli tersebutadalah agar output dapat dipahami secara jelas dan di interprestasikan oleh manager selaras dengan kenyataan kenyataan yang ada dilapangan.ini berarti output dan implikasinya telah diungkap secara tajam.

3.2.7. PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK VERSUS SWASTA-MANJEMEN KONTROL VS MANAJEMEN KONTROL SISTEM

Pengendalian sektor publik difokuskan pada perilaku agensi dan individual.Pemahaman akan pentingnya Pengendalian sektor publik menyebabkan perlu nya pendalaman tentang pengendalian itu sendiri.

Page 10: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Pengendalian dapat diinterprestasikan sebagai proses maupun pengarah.Jika sebagai proses,pengendalian lebih dianggap sebagai alat manajemen dalam pelaksanaan keputusan.ini berarti bahwa pengendalian sektor publik telah menjadi satu dalam proses manajemen organisasi.Jika sebagai pengarah,pengendalian dapat diartikan sebagai intervensi dalam pengambilan keputusan.Ini berarti pengendalian akan memberikan visi dari berbagai tuntutan keputusan.Akibatnya,pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen.

Secara tradisional,akuntasi manajemen memfokuskan pada efesiensi.Dalam perkembangannya,strategi akuntansi memfokuskan pada persoalan manajemen secara luas.

Sebagai contoh ,dibuku management control system in non profit organizations,Anthony(1992) membedakan antara strategi pengendalian,manajemen pengendalian,dan pengendalian operasional.

Tiga item tersebut berturut-turut merupakan refleksi dari tujuan,efektivitas,dan efesiensi.

Domain Pengendalian Sektor Publik

KELAYAKAN AREA Tujuan Efektivitas Input Input Efisiensi

Pengendalian digunakan untuk menyeimbangkan berbagai kepentingan dalam organisasi dan berfungsi sebagai proses pencapaian efektifitas di mana tujuan organisasi dapat dicapai. Konsep paling mendasar dalam tujuan organisasi adalah bertahan, atau disebut juga komitmen dasar untuk tetap ada (Lowe dan Chua, 1983)

Untuk mengetahui kuantitas pengukuran pencapaian tujuan adalah hal yang sulit. Kata kualitas ‘memuaskan’ dapat dijadikan simbol bertahannya sebuah organisasi, atau telah terlaksananya perencanaan yang layak, sebagaimana dikatakan oleh Simon pada 1957.

Pada posisi internal maupun eksternal organisasi, pengendalian lebih dikenal sebagai sistem akuntansi manajemen. Tetapi dari segi eksternal, pengendalian dilakukan oleh masyarakat dan/atau pemerintah. Dalam betntuk lain, pengendalian juga ada yang dilakukan menurut nilai dan etik yang berlaku dalam masyarakat. Nilai dan etik tersebutlah yang kemudian mempengaruhi bentuk formal pengendalian regulasi.

Batasan pengendalian sektor public cukup luas, dan terkadang bersifat psikologi-kultural dalam pengukurannya. Walaupun demikian, proses pengendalian sektor public tetap merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi melalui regulasi perilaku manusia dalam organisasi. Pengendalian sektor public lebih berfungsi sebagai inspirasi berbagai aktivitas pelayanan sektor public.

Dalam praktiknya, pengendalian merupakan hal terpenting kedua setelah perencanaan.

Page 11: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

Perencanaan Jangka PendekDan Jangka Panjang

(RenStra)

Pengukuran Pelaksanaan (Pengendalian)

Penilaian Penyimpangan antara Rencana dengan Pelaksanaan sesungguhnya (Pengendalian)Pelaksanaan Rencana (Pengorganisasian dan Pengarahan)

PengambilanKeputusan

Berikut gambar siklus perencanaan dan pengendalian di Pemerintah Daerah :

3.2.8. STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI SEKTOR PUBLIK VERSUS SWASTA - STRATEGI PERECANAAN VERSUS STRATEGI MANAJEMEN

Setiap organisasi mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan melalui sumber daya yang tersedia, dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari :

1. Proses Perencanaan : strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi aktivitas, baik menambah atau mengurangi

2. Proses Pengendalian : penetapan perencanaan dalam suatu sistem yang menjamin bahwa proses perencanaan dapat dilakukan

Perencanaan dapat dikategorikan sebagai perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek. Jika perencanaan mempunyai dimensi yang semakin panjang, maka akuntansi manajemen dalam menyediakan informasi akan membuat rencana sementara (tentative)

Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara :

a. Penilaian InvestasiSebagai suatu cara yang dilakukan pihak manajemen dalam rangka menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan untuk mengevaluasi pengembalian modal dan kemampuan asset yang digunakan untuk operasi organisasi pada masa yang akan datang.

b. Perencanaan dan Penganggaran Keuanganc. Keputusan mengenai investasi merupakan salah satu aspek dari akuntansi manajemen yang

tdd:

Page 12: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

1. Perencanaan KeuanganBerhubungan dengan proses penilaian investasi. Tujuan dasarnya adalah menjamin tercapainya tujuan dan sasaran serta memenuhi permintaan pelayanan

2. Anggaran ModalBerisi rincian dan prakiraan penerimaan dari penjualan asset dan pembayaran pengambilalihan asset baru untuk perencanaan jangka menengah, dan mempertimbangkan informasi kebutuhan tentang asset yang perlu diganti atau asset baru yang dibeli untuk jangka menengah.

3. Anggaran PendapatanMemuat rencana pendapatan yang akan diperoleh organisasi dalam satu tahun anggaran untuk membiayai kegiatan organisasi.

d. Model Keuangan Merupakan salah satu cara yang dapat membantu dalam menghitung atau menaksir masing-masing variable yang berkaitan dengan perencanaan. Manfaatnya adalah untuk melihat prediksi situasi sesungguhnya yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

e. Target Perencanaan dan PenganggaranMisalnya : target output, target kinerja, dll.

Aktivitas perencanaan terbagi atas 2, yaitu :1. Tipe perencanaan yang diperlukan untuk menetapkan seluruh tujuan organisasi yaitu

perencanaan sasaran dan tujuan dasar2. Tipe perencanaan yang diperlukan untuk menerapkan aktivitas dalam pencapaian sasaran

dan tujuan dasar (Perencanaan Operasional)

Tahap pokok perencanaan dan pengendalian adalah :1. Perencanaaan sasaran dan tujuan daasar2. Perencanaan operasional3. Penganggaran4. Pengukuran dan pengendalian5. Elah Pelaporan, analisis, dan umpan balik

Siklus Perencanaan Dan Pengendalian Manajemen

Tujuan perencanaan operasional adalah untuk merinci tujuan dasar yanga kemudian diikuti dengan aktivitas-aktivitas. Perencanaan juga diperlukan untuk menjamin apakah semua cara alternaatif untuk mencapai tujuan telah dipertimbangkan, prioritas dan skala waktu telah ditetapkan, dan apakah investasi modal dan biaya yang digunakan secara tahunan telah sesuai untuk masa yang akan datang.

Anggaran berperan penting dalam pelaksanaan siklus perencanaan dan pengendalian manajemen, karena anggaran merupakan penghubung utama antara perencanaan dan pengendalian. Perencanaan berperan dalam pencapaian tujua dan hal-hal yang berhubungan dengan moneter. Pengendalian berperan dalam menetapkan anggaran, yang menunjukkan secara

Page 13: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

P E R E N C A N A A N S T R A T E G I

PembuatanKebijakan

Pengembangan Program

Pelaksanaan Program

jelas input dan sumber daya yang dialokasikan ke setiap departemen. Siklus perencanaan dan pengendalian manajemen dapat dilihat sebagai proses yang terus-menerus.

Berikut gambar yang menunjukkan hubungan antara pemrograman dan perencanaan strategi:

Pemrograman dan Anggaran

Banyak Organisasi tidak memperhatikan perbedaan formal antara program dan anggaran. Program dan anggran memiliki perbedaan ketika dalam kondisi nonformal. Diantara pemrograman dan anggaran terdapat perencanaan, tetapi tipe dari aktivitas perencanaan membuatnya berbeda. Anggaran terfokus untuk satu tahun, sedangkan pemrograman ter fokus dalam aktivitas selama lebih dari satu periode.

Page 14: KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DENGAN AKUNTANSI BISNIS

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga