BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf ·...

9
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Lingkup bahan ajar ekonomi di SMA cukup luas, sehingga tidak bisa dijangkau secara tuntas dalam pembelajaran tatap muka terjadwal. Menurut Badan Standart Nasional Pendidikan tahun 2006(BSNP:205) bahwa mata pelajaran ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pembagian alokasi waktu di dalam KTSP, pembelajaranjam tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38 sampai dengan 39 jam pembelajaran, sedangkan alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit dan waktu pembelajaran yang tersedia selama satu semester minimal hanya 17 minggu efektif.Alokasi waktu Ekonomi untuk SMA kelas X sebanyak 2jam/minggu, sedangkan untuk kelas XI IPS 4 jam / minggu. Dengan demikian alokasi waktu untuk mata pelajaran Ekonomi kelas X adalah 34 jam pelajaran dan untuk kelas XI IPS adalah 68 jam selama satu semester .

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lingkup bahan ajar ekonomi di SMA cukup luas, sehingga tidak bisa

dijangkau secara tuntas dalam pembelajaran tatap muka terjadwal. Menurut Badan

Standart Nasional Pendidikan tahun 2006(BSNP:205) bahwa mata pelajaran

ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang

ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi.

Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar

kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena

empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat

merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil

manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

Pembagian alokasi waktu di dalam KTSP, pembelajaranjam tatap muka

per minggu untuk SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38 sampai dengan 39

jam pembelajaran, sedangkan alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45

menit dan waktu pembelajaran yang tersedia selama satu semester minimal hanya

17 minggu efektif.Alokasi waktu Ekonomi untuk SMA kelas X sebanyak

2jam/minggu, sedangkan untuk kelas XI IPS 4 jam / minggu. Dengan demikian

alokasi waktu untuk mata pelajaran Ekonomi kelas X adalah 34 jam pelajaran dan

untuk kelas XI IPS adalah 68 jam selama satu semester .

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

8

Mengingat materi yang luas selalu berubah dan berkembang, sedangkan

jam tatap muka terbatas maka di dalam KTSP diberi ruang bagi guru untuk

memberi kesempatan kepada murid untuk mendalami materi melalui kegiatan

mandiri terstruktur dan mandiri tidak terstruktur. Penugasan Terstruktur adalah

kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik, dirancang

guru untuk mencapai kompetensi yang dituntut. Batas waktu penyelesaian

penugasan ditentukan oleh guru. Beberapa siswa mempunyai aktivitas yang

berbeda-beda diluar sekolah, karena tidak terjadwal maka penyelesaian tugasnya

dapat diatur sesuai kesempatan yang ada dan gaya belajar siswa yang

bersangkutan. Motivasi siswa akan mempengaruhi gaya belajar siswa dan cara

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan ini tidak

terjadi interaksi langsung antara guru dengan peserta didik. Kegiatan mandiri

tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk

peserta didik, dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian

penugasan ditentukan oleh peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara

pendidik dengan peserta didik. Menurut Mulyasa (2007:21) waktu untuk

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik

pada SD/MI/SDLB maksimum 40%, pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50%

dan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu

kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Dalam

pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kecepatan kelambatan kerja siswa

Pembelajaran mata pelajaran ekonomi memungkinkan siswa memiliki

kemampuan cara siswa berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Ada

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

9

materi yang terkait dengan analisis grafis matematik, statistik serta akuntansi yang

memang menuntut latihan yang banyak, sementara hari dan jadwal belajar yang

terjadwal terbatas waktunya. Untuk mencapai hal tersebut, siswa perlu

diberikannya tugas mandiri agar menguasai konsep-konsep, mengembangkan

keterampilan dan sikap siswa yang ditunjukkan dengan keberanian

berargumentasi, memberi saran dalam diskusi, serta meningkatnya kreatifitas

siswa selama proses pengajaran berlangsung yang direkam melalui observasi dan

catatan lapangan, sehingga siswa belajar berpikir analisis dan mencoba

memecahkan problema yang dihadapi sendiri dalam kehidupan nyata. Melalui

pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran memecahkan permasalahan nyata

dalam kehidupannya merangsang siswa untuk selalu tanggap terhadap

permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Pemberian tugas mandiri juga

mampu meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir bebas.

Secara khusus belajar penemuan akan melatih keterampilan-keterampilan kognitif

siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa pertolongan orang lain.

Untuk mencapai hal diatas kegiatan pembelajaran tidak hanya berlangsung di

dalam kelas tetapi bisa juga di luar kelas melalui penugasan mandiri.

Menurut Suherman, dkk (2001:www.scribd.com) beberapa keunggulan

metode penemuan adalah sebagai berikut:

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir dan

menggunakankemampuan untuk menemukan hasil akhir

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

10

2. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri

prosesmenemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih

mudah diingat

3. Menemukan sendiri akan menimbulkan rasa puas. Kepuasan batin ini

mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat

belajarnya meningkat

4. Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan

lebihmampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks

5. Metode ini melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.

Pemberian tugas mandiri itu diberikan untuk mengisi kekurangan

penguasaan materi pada jam tatap muka serta memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan

dan pengetahuannya. Selain itu tugas disampaikan untuk mengembangkan cara

belajar mandiri siswa denganmenemukan dan menyelidiki sendiri konsep yang

dipelajari maupunpengertian yangditemukan sendiri, pengertian tersebut

merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan, maka

hasil yang diperolehakan tahan lama dalam ingatan dandimaksudkan untuk

mengatasi terjadinya lupa dalam proses belajar. MenurutMuvida

(2011:www.blogmuvida.com) dalam teori Thorndike yaknihukum belajar antara

lain adalah The Law Exercise yang terbagi menjadi dua yaitu :

1. Koneksi antara stimulus dan respons menguat saat keduanya dipakai.

Dengan kata lain melatih koneksi ( hubungan ) antara situasi yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

11

menstimulasi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi diantara

keduanya. Bagian dari hukum latihan ini dinamakan law of use ( hukum

penggunaan ).

2. Koneksi antara stimulus dan respons akan melemah apabila praktik

hubungan dihentikan atau jika ikatan neural tidak dipakai. Bagian dari

hukum latihan ini dinamakan law of disuse ( hukum ketidak gunaan ).

Hal tersebut berarti makin sering diulangi materi pelajaran yang diterimanya akan

semakin dikuasai dan bila materi pelajaran tidak diulangi atau tidak dipakai, maka

informasi yang diterimanya akan mudah hilang.Menurut Dimyati & Mudjior

(2002:243-244)Proses terjadinya gejala lupa dapat dilacak dan diperbaiki dalam

proses belajar ulang. Proses terjadinya gejala lupa tersebut dapat terlihat dalam

gambar 2.1 berikut

Keluar Keluar Lupa

Gambar 2.1 : Proses Terjadinya Gejala Lupa

Gambar 2.1 melukiskan suatu proses belajar yang memungkinkan

terjadinya lupa. Proses lupa sebagai berikut. (1) Pebelajar melakukan konsentrasi

terhadap bahan ajar. Pemusatan perhatian tersebut dapat menurun karena lelah

atau memang lemah.Akibatnya pada bahan ajar yang keluar dan tak

terterima.(2)Pebelajar mengolah bahan ajar yang diterima. (3) Apa yang terolah

2Mengolah

3Menyimpan

5Berprestasi

4Menggali

1Konsentrasi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

12

akan disimpan, tetapi ada bagian yang keluar. Dengan demikian siswa menyimpan

bagian bahan ajar yang terolah dengan baik. (4) Dalam menghadapi tugas-tugas

belajar lanjut, maka siswa akan menggali pengetahuan dan pengalaman belajar

yang tersimpan. Pebelajar memanggil pesan yang tersimpan. Ada pesan yang

dilupakan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mencapai prestasi yang

diharapkan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menggali kembali materi

yang telah diberikan adalah dengan pengayaan berupa pemberian tugas.(5)

Pebelajar menggunakan pesan-pesan yang telah dipelajari untuk berprestasi. Pada

proses menggali dan berprestasi dapat terjadi gejala lupa, karena siswa lupa

memanggil pesan yang tersimpan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa

“keluarnya” pesan pada siswa terjadi saat konsentrasi dan mengolah pesan.

Sedangkan gejala lupa terjadi pada siswa saat menggali dan berprestasi. Hal ini

menunjukkan bahwa proses berkonsentrasi dan pengolahan pesan dapat

dipertinggi mutunya.

Kurikulum yang dirancang dapat mengacu pada penguasaan

kompetensi (seperti pada KTSP) maka murid harus menguasai kompetensi secara

tuntas. Ketuntasan itu tercermin pada prestasi belajar yang tertera dalam rapor.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang

standart kompetensi kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah

(MA) Mata Pelajaran Ekonomi SMA/MA adalah :

1. Menganalisis permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan

manusia dan sistem ekonomi. Diharapkan siswa dapat mengaplikasikan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

13

ilmu ekonomi yang diperolehnya untuk menganalisis permasalahan

ekonomi yang muncul dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Mendeskripsikan kegiatan ekonomi produsen, konsumen, permintaan,

penawaran dan harga keseimbangan melalui mekanisme pasar.

3. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dalam

kaitannya dengan pendapatan nasional, konsumsi, tabungan dan investasi,

uang dan perbankan.

4. Memahami pembangunan ekonomi suatu negara dalam kaitannya dengan

ketenagakerjaan, APBN, pasar modal dan ekonomi terbuka.

5. Menyusun siklus akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

6. Memahami fungsi-fungsi manajemen badan usaha, koperasi dan

kewirausahaan.

SKL ( Standart Kompetensi Kelulusan ) diatas adalah standart minimal

yang harus dikuasai oleh seorang lulusan, dan itu merupakan tugas guru mata

pelajaran untuk meningkatkan kadar kedalaman dan keluasan penguasaan materi

oleh siswa. Mengingat jam belajar yang terbatas, maka oleh pemerintah di

anjurkan untuk memperagai tugas terstruktur dan mandiri tidak terstruktur, yang

bobotnya 60% dari tatap muka terjadwal. Inilah yang oleh guru mata pelajaran

diwujudkan melalui pemberian tugas yang sering dikenal PR (Pekerjaan Rumah).

Itu berarti, siswa yang mengerjakan tugas maka dengan otomatis siswa akan

belajar. Hasil belajar tidak hanya untuk mendapat nilai PR yang baik, akan tetapi

juga membantu meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan ulangan harian,

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

14

tes semester dan tes yang lainnya. Siswa yang tidak mengerjakan PR (Pekerjaan

Rumah) sebagai kebulatan penguasaan kompetensi, besar kemungkinan tidak

tuntas dalam penguasaan tuntutan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Kadar ketuntasan penguasaan tuntutan Standart Kompetensi dan Kompetensi

Dasar tercermin pada rapor.

Standart ketuntasan dan kelulusan di SMA Muhammadiyah

(Plus)Salatiga ini diwujudkan berupa nilai sebesar 73 yang ditetapkan oleh guru

mata pelajaran ekonomi pada awal tahun sesuai dengan rapat KKG sekolah.

Standar kelulusan pada sekolah berbeda-beda, karena kemampuan siswa disetiap

sekolah juga tidak sama satu dengan yang lainnya. Sebagaimana diketahui siswa

itu datang dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda. Begitu pula

kemampuan fisik dan psikis, karena itu ada yang cepat menangkap materi

pelajaran dan ada pula yang susah untuk menangkap materi pelajaran yang

disampaikan.

Proses belajar diketahui bahwa prestasi belajar merupakan tahap

pembuktian yang diakui oleh guru dan siswanya. Makin sering berhasil

menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan

selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat. Hal yang sebaliknya dapat terjadi

yakni kegagalan yang berulang kali dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri.

Bila rasa tidak percaya diri sangat kuat, maka siswa akan menjadi takut belajar

dan tidak menyelesaikan tugasnya sehingga prestasi belajar menurun. Pengayaan

dilakukan bagi siswa yang memiliki penguasaan lebih cepat dibandingkan siswa

lainnya, atau siswa yang mencapai ketuntasan belajar ketika sebagian besar siswa

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/3/T1_162008009_BAB II.pdf · kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan ... Mata Pelajaran Ekonomi

15

yang lain belum. Siswa yang berprestasi kurang baik perlu mendapat pengayaan

agar dapat mengembangkan potensi secara optimal.

Penganut paham Piaget menyatakan bahwapeningkatkan penggunaan

aktivitas belajar di luar jam belajar di sekolah dengan pemberian berbagai macam

penugasan. Mereka beralasan bahwa interaksi siswa dalam tugas-tugas

pembelajaran akan terjadi dengan sendirinya untuk mengembangkan prestasi

siswa.