BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil...

17
24 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini tentang penyelesaian tugas pada mata pelajaran ekonomi di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga inidiperoleh data yang mencerminkan penyelesaian tugas Pekerjaan Rumah (PR) dalam mata pelajaran ekonomi dikalangan siswa kelas X. Data ini dicoba dikaitkan dengan data tentang ketuntasan belajar para siswa. Pada penelitian ini variabel dependent adalah tugas Pekerjaan Rumah(PR), sedangkan variabel independent adalah prestasi yang tercantum dalam nilai rapor. 4.1.1 Ketuntasan Belajar Pada berbagai data yang telah diutarakan bahwa ketuntasan belajar dapat diamati dari prestasi mata pelajaran ekonomi. Prestasi dinyatakan dalam bentuk nilai raport. SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga menetapkan batas nilai 73 sebagai batas bawah dalam ketuntasan belajar. Hal ini dimaksudkan untuk memacu siswa agar dapat rajin dalam belajar dan memacu dalam mencapai kelulusan di tingkat pendidikan SMA. Penentuan ketuntasan pada nilai raport dan hasil ujian selalu dipertimbangkan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa. Hal ini setidaknya dapat membantu siswa dalam mendorong kerajinan belajar siswa.

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

24

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini tentang penyelesaian tugas pada mata pelajaran

ekonomi di SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga inidiperoleh data yang

mencerminkan penyelesaian tugas Pekerjaan Rumah (PR) dalam mata

pelajaran ekonomi dikalangan siswa kelas X. Data ini dicoba dikaitkan

dengan data tentang ketuntasan belajar para siswa. Pada penelitian ini

variabel dependent adalah tugas Pekerjaan Rumah(PR), sedangkan variabel

independent adalah prestasi yang tercantum dalam nilai rapor.

4.1.1 Ketuntasan Belajar

Pada berbagai data yang telah diutarakan bahwa ketuntasan belajar

dapat diamati dari prestasi mata pelajaran ekonomi. Prestasi dinyatakan

dalam bentuk nilai raport. SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga menetapkan

batas nilai 73 sebagai batas bawah dalam ketuntasan belajar. Hal ini

dimaksudkan untuk memacu siswa agar dapat rajin dalam belajar dan

memacu dalam mencapai kelulusan di tingkat pendidikan SMA.

Penentuan ketuntasan pada nilai raport dan hasil ujian selalu

dipertimbangkan untuk menentukan ketuntasan belajar siswa. Hal ini

setidaknya dapat membantu siswa dalam mendorong kerajinan belajar siswa.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

25

Tugas yang diberikan berupa Pekerjaan Rumah (PR) dapat membantu siswa

dalam menguasai standart kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini akan

membantu para siswa untuk belajar secara bertahap mendalami standart

kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun prestasi belajar mata pelajaran

seperti tertera pada nilai raport semester satu tahun ajaran 2011/2012

disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1.1.1 Distribusi Frekuensi Menurut Kadar Ketuntasan BelajarOleh Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah (Plus) Salatiga Tahun 2011/2012

Ketuntasan Kategori Nilai Jumlah Prosentase

(%)

Tidak Tuntas <73 3 6%

Tuntas ≥73 49 94%

Jumlah 52 100 %

Pada tabel tersebut terlihat bahwa siswa yang tuntas belajarnya

sangat banyak, yaitu sejumlah 49 siswa. Nilai yang dicantumkan dalam

nilai raport adalah nilai gabungan dari nilai tugas, nilai ulangan harian

dan nilai semester yang disebut Nilai Hasil Belajar (NHB).Nilai Hasil

Belajar (NHB ) ini diperoleh dari Nilai Harian (NH) dan Nilai Ulangan

Semester(NUS) yang dapat dilihat sebagai berikut :

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

26

NH = (2xRUH) + RTU

3

NUS = NUTS + NUAS

2

NHB = (2xNH) + NUS

3

Keterangan :

1. NH = Nilai Harian

2. RUH = Rata-rata ulangan harian

3. RTU = Rata-rata tugas

4. NUS = Nilai ulangan semester

5. NUTS = Nilai ulangan tengah semester

6. NUAS = Nilai ulangan akhir semester

7. NHB = Nilai hasil belajar

Nilai Harian (NH) adalah nilai yang diperoleh dari nilai

pembelajaran harian yaitu berupa nilai ulangan harian dan nilai tugas. Nilai

harian diperoleh dari dua kali rata-rata ulangan harian (RUH) ditambah

dengan rata-rata tugas (RTU) yang dibagi tiga. Rata-rata ulangan harian

adalah jumlah seluruh nilai ulangan harian dibagi frekuensi ulangan harian

yang telah diselenggarakan. Nilai harian yang diperoleh siswa dalam

perhitungan nilai harian adalah hasil nilai yang sudah tuntas, untuk siswa

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

27

yang belum tuntas harus mengikuti program remedial. Sedangakan untuk

rata-rata tugas (RTU) merupakan hasil dari jumlah seluruh nilai tugas dibagi

dengan frekuensi pemberian tugas yaitu lima kali. Apabila siswa mengerjakan

tugas Pekerjaan Rumah (PR) dengan baik, maka proses belajar ketika

mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR) sekaligus bisa membantu

peningkatan kemampuan mengerjakan ulangan harian, ulangan tengah

semester dan ulangan akhir semester.

Nilai ulangan semester ( NUS ) adalah nilai yang berasal dari nilai

ulangan tengah semester (NUTS) maupun nilai ulangan akhir semester (

NUAS ) kemudian dibagi dua. Nilai ulangan tengah semester (NUTS)

merupakan nilai tes yang diadakan di tengah semester, sedangkan nilai

ulangan akhir semester (NUAS) diperoleh dari nilai hasil tes mata pelajaran

ekonomi yang diadakan di akhir semester.

Nilai hasil belajar (NHB) adalah nilai yang diperoleh dari dua kali

nilai ulangan harian (NH) ditambah dengan nilai ulangan semester (NUS)

kemudian dibagi tiga. Nilai harian ini memiliki bobot nilai yang besar untuk

nilai hasil belajar atau yang tercantum dalam nilai raport, karena nilai harian

tersebut terdiri dari nilai ulangan harian dan nilai tugas sehingga nilai tugas

berperan besar dalam perhitungan nilai rapor.

Nilai raport merupakan perhitungan nilai harian (NH) dan nilai

ulangan semester (NUS) seperti pada rumus yang telah diungkapkan di atas.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa mampu memiliki ketuntasan belajar

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

28

dengan baik karena bobot nilai harian (NH) yang besar dalam perhitungan

nilai raport. Apabila siswa mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR) dengan

baik maka akan mendapatkan nilai rata-rata tugas yang baik, sehingga dapat

membantu siswa mengerjakan ulangan harian dengan mudah. Siswa yang

mengerjakan ulangan harian dengan baik, maka dapat mengerjakan ulangan

semester dengan baik sehingga nilai raportnya juga baik. Apabila siswa tidak

mampu mengerjakan ulangan harian karena batas kecerdasannya cukup maka

nilai hariannya dapat dibantu dengan nilai tugas, dimana nilai harian tersebut

mempunyai bobot dua kali dalam perhitungan nilai raport.

Berdasarkan hasil perhitungan data nilai raport, banyak siswa yang

telah tuntas dalam belajarnya. Apabila nilai ulangan semester kurang

memuaskan maka dapat dibantu dengan nilai dari pengerjaan tugas Pekerjaan

Rumah (PR) tersebut yang memiliki bobot yang besar dalam perhitungan

nilai raport. Sebaliknya jika siswa mengalami nilai tugas Pekerjaan Rumah

(PR) yang kurang baik maka siswa harus mampu mengejar untuk

meningkatkan nilai ulangan harian dan nilai ulangan semester.

4.1.2 Beban Belajar Mata Pelajaran Ekonomi

Tatap muka pada mata pelajaran ekonomi selama satu semester 17-

19 kali pertemuan pada minggu efektif. Didalam KTSP mata pelajaran

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

29

Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (1) Memahami

sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan

masalahekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi

dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan Negara, (2)

Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang

diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi, (3) Membentuk sikap bijak,

rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan

keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat

bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat dan Negara, (4) Membuat

keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi

dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun

internasional. Setiap guru memiliki beban kompetensi dasar dan standart

kompetensi, untuk memahamkan kompetensi tersebut siswa diberikan tugas

tersendiri atau biasa disebut dengan PR (Pekerjaan Rumah). Tugas tersebut

diberikan kepada siswa sebagai pengayaan dirumah untuk menjadikan siswa

paham terhadap kompetensi yang telah disampaikan tersebut. Pada semester

satu ini untuk materi pengayaan dan sebagai tugas mandiri siswa diberikan

sebanyak lima kali tugas.

Pemberian tugas Pekerjaan Rumah (PR) pada siswa selain untuk

pengayaan materi pelajaran dirumah juga menjadi sebuah pertimbangan nilai

raport. Pada dasarnya tugas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan sebagai

kegiatan mandiri siswa yang nantinya akan dibahas dalam pertemuan

selanjutnya. Mengingat materi pembahasan dan pengayaan yang cukup

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

30

banyak mengakibatkan beberapa materi tidak dibahas didalam jam tatap

muka, namun materi tugas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan lebih

banyak yang dibahas.

4.1.3 Penyelesaian Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

Tugas Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru selama

semester satu tersebut diharapkan semua siswa mengerjakan tugas, tetapi

terdapat juga siswa yang tidak mengerjakan atau hanya mengerjakan

sebagian tugas Pekerjaan Rumah (PR) tersebut. Hal ini juga nantinya akan

mempengaruhi nilai rapor bagi siswa tersebut, karena nilai tugas memiliki

bobot yang besar dalam perhitungan raport. Apabila siswa yang sering

mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah (PR) dengan baik, maka proses belajar

ketika mengerjakan tugas sekaligus bisa membantu peningkatan kemampuan

mengerjakan ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir

semester.

4.1.3.1. Prosentase Pengerjaan Tugas Pekerjaan Rumah (PR)

Berdasarkan data dari lima kali pemberian tugas mata pelajaran

Ekonomi dalam semester satu tahun 2011/2012 ternyata ada siswa yang

jarang mengerjakan tugas Pekerjaan Rumah(PR). Selengkapnya distribusi

frekuensi dapat dilihat pada tabel 4.1.3.1.1

Kadar penyelesaian tugas diukur dari dua indikator, yaitu

prosentase pengerjaan tugas dan prosentase keterselesaian pengerjaan tugas.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

31

Adapun prosentase pengerjaan tugas dibedakan menjadi lima kategori yaitu

sekali,jarang,sedang,agak sedang, dan sering yang dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.1.3.1.1 Distribusi Frekuensi Prosentase Pengerjaan Tugas PR

Oleh Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah (Plus)

Salatiga Tahun 2011/2012

Kategori Pengerjaan Tugas Jumlah Prosentase (%)

Sekali 2 4%

Jarang 0 0

Sedang 6 11%

Agak sering 31 60%

Sering 13 25%

52 100%

Berdasarkan data tersebut ternyata sejumlah 52 siswa cenderung

tergolong pada katergori agak sering yaitu sebanya 31 siswa dengan

prosentase 60%. Hal ini berarti siswa cenderung sebanyak empat tugas yang

diberikan oleh guru.

4.1.3.2. Prosentase Keterselaian Pengerjaan Tugas

Pengerjaan tugas bisa saja dilakukan setiap ada tugas tetapi belum

tentu semua tugas diselesaikan secara utuh sesuai yang diharapkan. Adapun

keterselesaian tugas yang dikerjakan oleh siswa dapat dilihat pada tabel

distribusi frekuensi prosentase keterselesaian pengerjaan tugas yang dibagi

menjadi tiga kategori yaitu tidak selesai, selesai tidak utuh dan selesai utuh.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

32

Hal ini mencerminkan adanya perbedaan prosentase keterselesaian tugas PR

oleh siswa yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1.3.2.1 Distribusi Frekuensi ProsentaseKeterselesaikan Tugas PR Oleh Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah (Plus) SalatigaTahun 2011/2012

No. Kategori Keterselesaian Pengerjaan Tugas

Prosentase Jumlah Prosentase( % )

1 Tidak selesai 33% 3 5,76%2 Selesai Tidak Utuh 66% 38 73,07%

3 Selesai Utuh 100% 11 21,15%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan data tersebut ternyata siswa pada kategori

keterselesaian pengerjaan tugas terdapat 3 siswa dalam kategori tidak

selesai, 38 siswa masuk kategori selesai tidak utuh, dan 11 siswa dalam

kategori selesai utuh. Pada kategori keterselesaian pengerjaan tugassiswa

cenderung pada kategori selesai tidak utuh yakni sebanya 3 sisa dengan

prosentase 73,07% . Hal ini berarti bahwa siswa mengerjakan tugas selesai

tidak utuh yakni siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan

usaha sendiri tetapi hanya sebagian saja. tetapi prosentaseketerselesaian

pengerjaan tugas pada kategori tidak selesai sedikit sekali yaitu sebanyak 3

siswa dengan prosentase 5,76%, karena masih banyaksiswa yang pengerjaan

tugasnya yang tergolong selesai tidak utuh.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

33

4.2Analisis Pembahasan

4.2.1 Prosentase Penyelesaian Tugas

Selama satu semester terdapat 17-19 minggu kegiatan belajar

mengajar termasuk ulangan maupun tes. Untuk mengejar tercapainya

penguasaan standart kompetensi dan kompetensi dasar maka guru memberi

tugas Pekerjaaan Rumah (PR) guna pendalaman penguasaan kompetensi.

Terkait dengan itu guru mata pelajaran ekonomi di kelas X pada semester

satu tahun ajaran 2011/2012 memberikan lima kali tugas tugas Pekerjaaan

Rumah (PR).

Prosentase penyelesaian tugas (X) diperoleh dari perhitungan

prosentase pengerjaan tugas (X1) dan prosentase keterselesaian tugas (X2)

yaitu dengan rumus ((X1+X2)/2). Berdasarkan sampel dari penelitian

sejumlah 52 siswa memiliki jumlah 1694 dan prosentase rata-ratanya

sebesar 74%. Hal ini berarti siswa kelas X di SMA Muhammadiyah (Plus)

Salatiga memiliki prosentase rata-rata penyelesaian tugas sebesar 74%.

Pemberian tugas mandiri itu diberikan untuk mengisi kekurangan

penguasaan materi pada jam tatap muka serta memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan dan pengetahuannya. Selain itu tugas disampaikan untuk

mengembangkan cara belajar mandiri siswa denganmenemukan dan

menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari maupunpengertian

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

34

yangditemukan menyelidiki sendiri konsep yang dipelajari maupun

pengertian yang ditemukan sendiri, pengertian tersebut merupakan

pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan, maka hasil yang

diperolehakan tahan lama dalam ingatan dandimaksudkan untuk mengatasi

terjadinya lupa dalam proses belajar. MenurutMuvida

(2011:www.blogmuvida.com) dalam teori Thorndike yaknihukum belajar

antara lain adalah The Law Exercise yang terbagi menjadi dua yaitu :

3. Koneksi antara stimulus dan respons menguat saat keduanya dipakai.

Dengan kata lain melatih koneksi ( hubungan ) antara situasi yang

menstimulasi dengan suatu respons akan memperkuat koneksi

diantara keduanya. Bagian dari hukum latihan ini dinamakan law of

use ( hukum penggunaan ).

4. Koneksi antara stimulus dan respons akan melemah apabila praktik

hubungan dihentikan atau jika ikatan neural tidak dipakai. Bagian dari

hukum latihan ini dinamakan law of disuse ( hukum ketidak gunaan ).

Hal tersebut berarti makin sering diulangi materi pelajaran yang diterimanya

akan semakin dikuasai dan bila materi pelajaran tidak diulangi atau tidak

dipakai, maka informasi yang diterimanya akan mudah hilang.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

35

4.2.2 Nilai Hasil Belajar

Nilai Hasil Belajar (NHB) yaitu diperoleh dari nilai harian (NH)

dengan nilai ulangan akhir semester (NUAS) yaitu dengan rumus

( ). Ketuntasan belajar yang disebut nilai hasil belajar

terdiridua kategori, yaitu tidak tuntas dengan nilai <73dan tuntas dengan

nilai ≥ 73. Nilai harian (NH) itu diperoleh dari ( )

dimana

RUH adalah rata-rata ulangan harian dan RTU merupakan rata-rata

tugas.Selanjutnya nilai ulangan semester diperoleh dari

dimana NTS adalah nilai tengah semester sedangkan NUAS

adalah nilai ulangan akhir semester. Nilai harian (NH) ini memiliki

bobot nilai yang besar untuk nilai hasil belajar seperti yang tercantum

dalam nilai raport, karena nilai harian tersebut terdiri dari rata-rata nilai

ulangan harian dan nilai tugas sehingga nilai tugas berperan besar dalam

perhitungan nilai raport. Hal tersebut cukup wajar jikaterdapat siswa

yang aktif dalam mengerjakan tugas tetapi mengalami ketidaktuntasan

dalam belajar, karena untuk menghitung tingkat ketuntasan bagi para

siswa memperhatikan aspek yang lainnya juga, seperti tingkat

kecerdasan, kondisi fisik/ psikis saat ulangan dan lain-lain.

Dari rumus yang dipakai untuk menentukan nilai hasil belajar

(NHB) nampak sekali betapa besar kontribusi pengerjaan tugas terhadap

nilai hasil belajar (NHB) melalui nilai harian (NH) dimana didalamnya

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

36

masuk rata-rata nilai tugas (RTU). Seorang siswa akan berhasil belajar

manakala bahan ajar yang diterima di sekolah selalu dipelajari ulang di

rumah untuk mengeliminasi faktor lupa. Pemberian tugas PR antara lain

dimaksudkan untuk mendorong siswa agar mau mengulangi pelajaran

sekolah di luar jam sekolah melalui pemberian tugas PR. Makin sering

diulangi materi pelajaran yang diterimanya akan semakin menguasai dan

informasi yang diterimanya tidak akan mudah lupa, sehingga siswa

mempunyai waktu yang cukup dalam mempersiapkan diri saat ulangan

harian maupun tes semester. Menurut Dimyati & Mudjior (2002:243-

244)Proses terjadinya gejala lupa dapat dilacak dan diperbaiki dalam

proses belajar ulang. Proses lupaterjadi jika (1) Pebelajar melakukan

konsentrasi terhadap bahan ajar. Pemusatan perhatian tersebut dapat

menurun karena lelah atau memang lemah.Akibatnya pada bahan ajar

yang keluar dan tak terterima.(2)Pebelajar mengolah bahan ajar yang

diterima. (3) Apa yang terolah akan disimpan, tetapi ada bagian yang

keluar. Dengan demikian siswa menyimpan bagian bahan ajar yang

terolah dengan baik. (4) Dalam menghadapi tugas-tugas belajar lanjut,

maka siswa akan menggali pengetahuan dan pengalaman belajar yang

tersimpan. Pebelajar memanggil pesan yang tersimpan. Ada pesan yang

dilupakan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mencapai prestasi yang

diharapkan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menggali

kembali materi yang telah diberikan adalah dengan pengayaan berupa

pemberian tugas.(5)Pebelajar menggunakan pesan-pesan yang telah

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

37

dipelajari untuk berprestasi. Pada proses menggali dan berprestasi dapat

terjadi gejala lupa, karena siswa lupa memanggil pesan yang tersimpan.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa “keluarnya” pesan pada siswa

terjadi saat konsentrasi dan mengolah pesan. Sedangkan gejala lupa

terjadi pada siswa saat menggali dan berprestasi. Hal ini menunjukkan

bahwa proses berkonsentrasi dan pengolahan pesan dapat dipertinggi

mutunya.

Siswa yang memiliki nilai rata-rata ulangan harian yang kurang

baik bisa memperbaiki dengan mengikuti remidi.Apabila siswa yang

telah mengikuti remidi masih belum mencapai batas ketuntasan, maka

nilai yang diperhitungkan dalam nilai raport adalah nilai yang paling

baik. Selain itu siswa juga dapat memperbaiki nilai ulangan semester

dengan cara belajar dengan baik saat tes tengah semeseter dan tes

semester untuk mendapatkan nilai raport yang baik.Pada tes tengah

semester maupun tes semester guru memberikan waktu yang lebih lama

daripada ulangan harian, sehingga siswa mempunyai waktu yang cukup

banyak untuk belajar dan mempersiapkan diri.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

38

4.2.3. Hubungan Prosentase Penyelesaian Tugas Dengan Ketuntasan

Belajar

Hubungan penyelesaian tugas Pekerjaan Rumah (PR) dengan nilai

hasil belajar didapatkan sebuah formulasi perhitungan dimana

penyelesaian tugas (X) dan nilai hasil belajar (Y) dilakukan dengan

menggunakan metode spearman yang hasilnya sebagai berikut

Rs = 1 – ((6ΣD2)/n(n2-1))

Rs = 1-((6 410)/52(522-1))

Rs = 1- 0.037

Rs = 0.96

Keterangan :

Rs = Korelasi Spearman

D = Different/ Perbedaan selisih

n = Jumlah sampel

Hal ini berarti bahwa angka 0,96 menunjukkan adanya korelasi

atau hubungan yang signifikan antara kadar penyelesaian tugas dengan

nilai hasil belajar. Karena nilai tersebut diatas dari 0.5, jika perhitungan

Rs kurang dari 0.5 maka menyatakan tidak adanya hubungan atau

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

39

korelasi antara variabel. Jika lebih dari 0.5 maka variabel saling

berhubungan atau korelasi seperti pada penelitian ini.

Penelitian ini juga didukung dengan analisis pearson product

moment untuk menghubungkan korelasi penyelesaian tugas (X) dan nilai

hasil belajar (Y) dilakukan dengan menggunakan metode spearman yang

hasilnya sebagai berikut

R(X,Y) = ∑ ∑ ∑

( ∑ ∑ ) ( ∑ (∑ )Diketahui :

n = 52 n = Jumlah populasi

Ʃ X = 3852,5 X = Rata-rata tugas

Ʃ Y = 4127 Y = Nilai hasil belajar

Ʃ X.Y= 310198

Ʃ X² = 294967,3

Ʃ Y² = 330391

R(X,Y) = ( )( ) ( , )( )

( ( , ) ( , )²)( ( ) ( )R(X,Y) =

,( , , )( )

R(X,Y) = .

( , )( )

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1829/5/T1_162008009_BAB IV.pdfBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... pelajaran ekonomi dikalangan

40

R(X,Y) = ,

√R(X,Y) =

,,

R(X,Y) = 0,85

Nilai R(X,Y) adalah nilai korelasi dari kedua variabel X dan Y,

dimana hasilnya adalah 0,85. Angka tersebut menunjukkan bahwa

tingkat hubungannya korelasi tingkat tinggi. Korelasi faktor X sebagai

variabel tingkat rata-rata tugas berbanding lurus dengan faktor Y sebagai

variabel nilai hasil belajar.

Hal ini menunjukkan bahwa bilai variabel X meningkat maka

secara langsung variabel Y meningkat. Artinya semakin tinggi

penyelesaian tugas maka nilai hasil belajar juga semakin tinggi.