BAB II RENCANA KEGIATAN KKN PPM XIII UNUDerepo.unud.ac.id/12275/3/proposal_717_28_3.pdf ·...
Transcript of BAB II RENCANA KEGIATAN KKN PPM XIII UNUDerepo.unud.ac.id/12275/3/proposal_717_28_3.pdf ·...
12
BAB II
RENCANA KEGIATAN KKN PPM XIII UNUD
2.1 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi dengan kepala desa, terdapat
beberapa permasalahan yang diidentifikasi yaitu:
Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah dalam KKN-PPM XIII
Universitas Udayana di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten
Buleleng adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Identifikasi Permasalahan
No. Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D)
Bidang Prasarana Fisik
1 Kurangnya tempat pembuangan sampah di beberapa
sekolah dasar Desa P, D
Bidang Peningkatan Produksi
1 Kurangnya kesadaran para peternak terhadap
manajemen pemeliharaan dan penigkatan kesehatan
ternak sapi dan babi.
Desa P
Bidang Sosial Budaya
1 Belum adanya bimbingan belajar bahasa inggris dan
matematika di Desa Pemuteran. Desa P
2 Kurangnya pelatihan seni dan keterampilan kepada
anak-anak usia dini di Desa Pemuteran. Desa P
Bidang Kesehatan Masyarakat
1 Kurangnya kesadaran anak-anak terhadap pola hidup
bersih dan sehat salah satunya kebersihan tangan. Desa P
2 Belum adanya penyuluhan terhadap pendidikan seksual
usia dini di Desa Pemuteran. Desa P
** P= Perangkat Desa, M= Masyarakat, D= Dinas Instansi Vertikal/ Stakeholder
13
2.2 Prioritas Pemilihan Masalah
Tabel 2.2 Tabel Prioritas Masalah
No. Permasalahan Alasan Pemilihan Permasalahan
1
Kurangnya tempat pembuangan
sampah di beberapa sekolah dasar
Berdasarkan analisis KUWAT,
program ini dilaksanakan karena
kurangnya tempat sampah di beberapa
SD di desa Pemuteran. Maka dari itu,
dengan tersedianya tempat untuk
membuang sampah dapat menjadikan
lingkungan sekolah menjadi lebih
bersih dan sehat, dan dapat
meningkatkan kualitas pelayanan
sekolah.
2
Kurangnya kesadaran para peternak
terhadap manajemen pemeliharaan
dan penigkatan kesehatan ternak
sapi dan babi.
Kesehatan ternak sangat penting
karena akan berdampak pada tingakt
produktivitas dan hasil yang dapat
diperoleh oleh peternak. Oleh sebab itu,
manajemen produksi ternak perlu
dioptimalkan melalui pemberian
pemahaman kepada para perternak
dengan penyuluhan. Tindakan ini
dilakukan agar para peternak
memahami cara memelihara ternak
dengan baik dan benar dan untuk
meningkatkan kesehatan ternak.
3
Kurangnya kesadaran anak-anak
terhadap pola hidup bersih dan
sehat salah satunya kebersihan
tangan.
Berdasarkan analisis KUWAT,
memungkinkan dijadikan program
karena banyak anak-anak hanya
sekedar mencuci tangan tanpa melihat
kebersihan tangan secara keseluruhan,
14
dimana masih banyak kesempatan
kuman diam dan berada di tangan
tersebut.
4
Belum adanya penyuluhan terhadap
pendidikan seksual usia dini di
Desa Pemuteran.
Penyuluhan pendidikan seksual ini
diperlukan untuk mencegah perilaku
seksual beresiko pada remaja, sehingga
penyuluhan ini akan menyasar karang
taruna yang terdiri dari remaja yang
ada di Desa Pemuteran, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
5
Belum adanya bimbingan belajar
terhadap bahasa inggris dan
matematika di Desa Pemuteran.
Desa Pemuteran merupakan daerah
pariwisata, maka dari itu pengajaran
Bahasa Inggris melalui bimbingan
belajar sangatlah penting untuk
meningkatkan pengetahuan para siswa-
siswi. Selain itu, bimbingan belajar
matematika juga diperlukan untuk
mendukung perkembangan siswa-siswi
dalam melanjutkan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi lagi dan akan
mendukung proses transaksi yang lebih
baik di dalam kehidupan sehari – hari.
6
Kurangnya pelatihan seni dan
keterampilan kepada anak-anak usia
dini di Desa Pemuteran.
Pengenalan nilai seni dan keterampilan
yang dimulai dari sejak dini merupakan
hal penting untuk meningkatkan minat
anak terhadap kesenian dan
keterampilan yang berguna untuk
menambah kreativitas anak dan
melestarikan budaya yang dimilikinya
khususnya Bali.
15
2.3 Rencana Program KKN PPM
2.3.1 Program Pokok Tema
Tabel 2.3.1 Tabel Program Pokok Tema KKN PPM
No. No.
Sektor
Program Bahan Volume Sumber
dana
1. 15.1.3.07 Pembuatan/pengada
an tempat sampah di
sekolah
- Bambu
- Kayu
- Cat kayu
- Paku
- Kuas
6 unit Swadaya
mahasiswa
2. 02.3.2.06 Kurangnya
kesadaran para
peternak terhadap
manajemen
pemeliharaan dan
penigkatan
kesehatan ternak
sapi dan babi.
- Spuit
- Vit. B
kompleks
- Obat
Cacing
- Butox
- Sprayer
10 ekor Swadaya
mahasiswa
3 11.1.1.01 Memberikan
bimbingan belajar
Bahasa Inggris dan
Matematika bagi
siswa-siswi sekolah
dasar.
- Fotokopi
bahan ajar
60 siswa Swadaya
mahasiswa
4 11.1.1.02 Pengajaran kesenian
dan keterampilan
pada anak-anak di
desa Pemuteran
- Musik dan
speaker
- Kertas
karton
- Selotip
30 siswa Swadaya
mahasiswa
16
- Double tip
- Tusuk satai
5 13.1.3.01 Penyuluhan pola
hidup bersih dan
sehat melalui
mencuci tangan
dengan baik dan
benar
- Poster
- Sabun
- Air
150 siswa Swadaya
mahasiswa
6 13.1.1.55 Penyuluhan
pendidikan seksual
kepada remaja
Karang Taruna
- Poster
- Proyektor
- Laptop
30 orang Swadaya
mahasiswa
2.3.2 Program Pokok Non Tema
Tabel 2.3.2 Tabel Program Pokok Non Tema
No. Program Sumber dana
1. Program Pendampingan Keluarga Mahasiswa
2.3.3 Program Bantu Tema
No. Program Sumber dana
1. Penyuluhan Pengolahan Limbah Kotoran Ternak
menjadi Kompos
Mahasiswa
2 Pendataan Warga yang Mengalami Katarak, Bibir
Sumbing, Terpasung dan Terlantar
Mahasiswa
17
2.3.4 Program Bantu Non Tema
No. Program Sumber dana
1. Gotong royong dalam acara Jumat Bersih Mahasiswa
2.4 Deskripsi Program Kerja
2.4.1 Program Pokok Tema
2.4.1.1 Bidang Prasarana Fisik (PF)
Judul kegiatan:Pengadaan Tempat SampahKepada Sekolah-Sekolah
yang Membutuhkan di Desa Pemuteran
a. Latar Belakang
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar
artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak
ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh
karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan
lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana
saja kita berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran termasuk diantaranya debu
sampah dan bau. Namun kebersihan sering kali dianggap ringan oleh para
siswa-siswi, kesadaran yang minim pun menjadi sebab masih adanya kotoran
di lingkungan sekolah. Sebenarnya kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi
oleh lingkungan sekitar yang bersih dari kotoran dan konsentrasi otak tidak
akan mudah terpecah jika lingkungan sekolah bersih khususnya di ruang kelas
yang sedang ditempati. Banyaknya sampah yang berserakan disetiap ruang
kelas menjadi dampak permasalahan kebersihan yang paling sering terjadi di
lingkungan sekolah. Padahal keindahan dan kenyamanan lingkungan sekolah
18
menjadi titik acu untuk semangatnya siswa-siswi dalam mencapai prestasi
yang baik.
Saat ini seluruh warga sekolah mempunyai peranannya masing-masing
untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman.
Namun seringkali program sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik
sehingga program sekolah tidak sesuai dengan rencana. Sebenarnya setiap
upacara hari senin sudah diingatkan kembali oleh Pembina upacara agar
siswa-siswi dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan ruang kelas
,selain itu setiap perwakilan kelas sebenarnya sudah berkomitmen dalam
menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah yang disaksikan oleh
Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Siswa-siswi, akan
tetapi komitnen yang dilakukan masing-masing ketua kelas hanya
menyadarkan sebagian kecil siswa-siswi.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan
kebersihan tiap sekolah dan melengkapi sarana sekolah.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu sekolah-sekolah yang membutuhkan
kelengkapan sarana kebersihan dan pembelajaran. Dalam hal ini ialah
SDN 1 Pemuteran, SDN 3 Pemuteran, dan SDN 5 Pemuteran.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah terciptanya lingkungan sekolah yang bersih
sehingga siswa-siswa nyaman dalam belajar.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah sekolah-sekolah yang membutuhkan
yakniSDN 1 Pemuteran, SDN 3 Pemuteran, dan SDN 5 Pemuteran.
19
e. Rencana Program
Teknis Pelaksanaan
No Kegiatan Lokasi Jumlah
Mahasiswa Waktu
Jumlah Jam
Kumulatif
1. Melakukan
perizinan dan
koordinasi dengan
kepala desa dan
kepala sekolah
Kantor kepala desa,
SDN 1 Pemuteran,
SDN 3 Pemuteran,
SDN 5 Pemuteran
16 2 jam 2 jam
2. Mengumpulkan
sarana dan
prasarana yang
diperlukan
Posko KKN
16 3 jam 5 jam
3. Mempersiapkan
sarana dan
prasarana sebelum
dilakukan program
Posko KKN
16 3 jam 8 jam
4. Pelaksanaan
program dengan
pembuatan tempat
sampah
Posko KKN
16 24 jam 32 jam
5 Pemberian
tempat/tong
sampah ke sekolah
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 6 jam 38 jam
6 Dokumentasi SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 3 jam 41 jam
7. Evaluasi Posko KKN 16 3 jam 44 jam
Total 44 jam
20
f. Rencana Anggaran Biaya
2.4.1.2 Bidang Peningkatan Produksi (PP)
Nama kegiatan: Penyuluhan Peningkatan Produksi dan Peningkatan
Kesehatan Ternak Sapi dan Babi.
a. Latar Belakang
Berternak merupakan potensi yang baik untuk dikembangkan terutama
didaerah pedesaan. Lahan yang cukup didukung oleh lingkungan memadai
merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha ini. Di Desa Pemuteran
sebagian besar warga memiliki ternak sapi dan babi . Namun banyak hal yang
masih perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak itu sendiri
salah satunya dengan peningkatan kesehatan pada hewan ternak.
Kesehatan ternak merupakan faktor yang sangat vital untuk mendukung
keberhasilan produksi ternak itu sendiri. Melalui penyuluhan para peternak
akan mengetahui bagaimana cara meningkatkan kesehatan ternak sapi dan
babi salah satu dengan cara melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin
secara rutin yang berguna membantu mencegah infeksi parasit pengganggu
seperti cacing, lalat dan kutu sehingga produktivitas ternak akan meningkat.
Melalui pemberian vaksin akan Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya
tahan tubuh ternak terhadap penyakit, meningkatkan nafsu makan dan
meminimalisir infestasi parasit terhadap ternak.
No Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Bambu 20 batang 10.000 200.000
2 Kayu ( 4x5 cm ) 15 batang 50.000 750.000
3 Cat Kayu 1 kaleng 50.000 50.000
4 Paku (10 cm ) 2 kg 20.000 40.000
5 Paku ( 5 cm ) 2 kg 20.000 40.000
6 Kuas 2 buah 10.000 20.000
Total 1.100.000
21
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengendalikan
penyakit ternak sapi dan babi pada peternak di Desa Pemuteran sehingga
kualitas produksi pangan dapat ditingkatkan dan mampu berjalan secara
optimal.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah peternak maupun ternak sapi dan babi
yang ada di Desa Pemuteran
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Kesehatan ternak sapi dan babi di Desa Pemuteran tetap terjaga dengan
baik.
2. Kualitas produksi pangan di Desa Pemuteran dapat berjalan lebih optimal
3. Dapat meningkatkan pengetahuan pertenak mengenai pentingnya
meningkatkan kesehatan pada ternak sapi dan babidi Desa Pemuteran.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah warga pemilik ternak sapi dan ternak sapi dan
babi di Desa Pemuteran.
e. Rencana Program
Perencanaan
1. Melakukan konsultasi dan survei berupa wawancara dan observasi
dengan warga yang memiliki ternak sapi di Desa Pemuteran.
2. Menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan perijinan dengan instansi-instansi terkait di lingkup Desa
Pemuteran.
4. Melakukan kerjasama serta koordinasi terarah dengan instansi-
instansi terkait di lingkup Desa Pemuteran
5. Mempersiapkan sarana dan prasaran yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kegiatan
6. Pembagian tugas untuk pelaksanaan kegiatan
22
Rencana Pelaksanaan
1. Melaksanakan kegiatan
- Penyuluhan tentang Vaksinasi
- Vaksinasi terhadap ternak
2. Pemberian pengarahan kepada warga yang memiliki ternak sapi
selaku peternak mengenai pemeliharaan yang baik
3. Evaluasi, dokumentasi dan kontrol terhadap ternak yang telah
diberikan tindakan
Teknis Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Lokasi Jumlah
Mahasiswa
Waktu
(menit)
Jumlah
Jam
Kumulatif
1 Survei Lokasi Desa
Pemuteran
16 orang 2 jam 2 jam
2
Penyusunan Program
Kerja
Koordinasi dengan
Kepala Desa,
terkait teknis
pelaksanaan
dilapangan
Membuat jadwal
kegiatan yang
akan dilakukan
Kantor Kepala
Desa dan
posko KKN
16 orang 4 jam 6 jam
3
Sosialisasi perencanaan
kerja kepada peternak
sapi dan babi di Desa
Pemuteran
Wantilan 16 orang 2 jam 8 jam
4 Implementasi Desa 16 orang 1 jam 9 jam
23
perencanaan kerja:
persiapan sarana dan
prasarana :
Spuit
Peralatan
Vaksinasi
Pemuteran
5
Pengendalian penyakit
ternak sapi dan babi
pada peternak sapi dan
babi Desa Pemuteran
- Identifikasi
masalah ternak
Simantri : data
ternak, keluhan
penyakit,
wawancara
terhadap peternak
Sapi (30 menit)
- Pelaksanaan :
pemberian
vaksinasi
- Evaluasi,
dokumentasi dan
kontrol terhadap
ternak yang telah
diberikan tindakan
Desa
Pemuteran
16 orang 3 jam 12 jam
Total 12 jam
24
f. Rencana Anggaran Biaya
2.4.1.3 Bidang Sosial Budaya
Nama kegiatan 1:Bimbingan Belajar Bahasa Inggris dan Matematika
Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar
a. Latar Belakang
Desa Pemuteran merupakan salah satu destinasi pariwisata bagi
wisatawan asing. Dilihat dari segi kebutuhan, pentingnya menguasai Bahasa
Inggris yang dimulai dari sejak dini, terutama pada anak – anak usia sekolah
dasar sangat penting agar nantinya mereka mampu bersaing di sektor
pariwisata serta membantu mereka dalam menghadapi perkembangan
gobalisasi yang masiv. Melalui bimbingan belajar yang menyenangkan seperti
mengenalkan kosa kata bahasa inggris melalui lagu bahasa inggris, akan
membuat anak lebih mudah untuk memahaminya. Hal ini diharapkan agara
siswa mampu menguasai dan mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari –
hari dengan kalimat – kalimat sederhana. Disamping itu, bimbingan belajar ini
juga mengajak siswa untuk berdialog langsung dengan penutur asli untuk
mengetahui penguasaan bahasa inggris yang telah diajarkan kepada mereka.
Sehingga, adanya bimbingan belajar bahasa inggris diharapkan dapat
menggunakan dan menguasai bahasa inggris dengan baik dan sederhana, serta
mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari, yang pada
Bahan habis pakai
No Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1. Spuit 1 buah 120.000 120.000
2. Vit. B kompleks 3 botol 30.000 90.000
3. Obat Cacing 50 7.000 350.000
4. Butox 1 botol 10.000 10.000
5. Sprayer 1 buah 25.000 25.000
Total 595.000
25
akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di desa
Pemuteran.
Selain pengadaan bimbingan belajar Bahasa Inggris, pemberian
bimbingan belajar pendidikan dasar matematika sangat lah penting yang
berguna untuk mengembangkan proses berfikir mereka mulai dari hal-hal
yang sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit. Pemberian mata pelajaran
matematika ini menyangkup kemampuan menambah, mengurangi,
mengalikan, membagi. Dengan meningkatkan kemampuan anak – anak dalam
bidang tersebut akan mendukung perkembangannya dalam melanjutkan
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi dan akan mendukung proses
transaksi yang lebih baik di dalam kehidupan sehari – hari.
Namun sayangnya, pelajaran matematika dianggap sebagai salah satu
mata pelajaran yang sulit sehingga banyak dari siswa-siswa kurang menyukai
pelajaran ini. Maka dari itu, program pemberian bimbingan belajar
matematika di Desa Pemuteran dengan matode yg menyenangkan seperti
penggunaan bentuk visual dan permainan edukatif diharapkan mampu
meningkatkan ketertarikan dan antusiasme siswa-siswa dalam mempelajari
matematika. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak kelas awal SD
yang cenderung bermain sambil belajar.
b. Tujuan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu Untuk menambah kosa-
kata Bahasa Inggris sehingga mampu mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari serta Untuk melatih cara berpikir dan kemampuan
dalam berhitung.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu siswa-siswa kelas III di SDN 1 Pemuteran,
SDN 3 Pemuteran, dan SDN 5 Pemuteran.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
26
1. Siswi-siswi Sekolah Dasar dapat mengaplikasikan penggunaan Bahasa
Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
2. Siswa-siswi mampu meningkatkan kemampuannya dalam berhitung.
d. Peserta Kegiatan
Peserta bimbingan belajar Bahasa Inggris dan Matematika ini adalah siswa-
siswi kelas III di SD Negeri 1 Pemuteran, SD Negeri 3 Pemuteran, dan SD
Negeri 5 Pemuteran.
e. Rencana Program
Teknis Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Lokasi Jumlah
Mahasiswa Waktu
Jumlah Jam
Kumulatif
1 Survei Lokasi
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 1 jam x 3
sekolah
3 jam
2
Surat menyurat
ke pihak sekolah
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 1 jam x 3
sekolah
6 jam
3
Penjelasan dan
pembagian tugas
Posko KKN 16 orang 1 jam x 3
hari x 5
minggu
21 jam
4
Perkenalan
dengan siswa-
siswi
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 1 jam x 3
sekolah
24 jam
5
Pengajaran
Bahasa Inggris
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 1 jam x 3
sekolah x
10
pertemuan
54 jam
6
Pengajaran
Matematika
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
1 jam x 3
sekolah x
10
84 jam
27
pertemuan
7
Dokumentasi SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 1 jam x 3
sekolah x
10
pertemuan
114 jam
8 Evaluasi Posko KKN 16 orang 1 jam x 20
hari
134 jam
Total 134 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Fotokopi bahan ajar 500
lembar
200 100.000
2 Spidol 4 buah 8000 32.000
3 Tinta 3 buah 16.000 48.000
4 Penghapus papan 5 buah 5.000 25.000
5 Hadiah kuis hasil
bimbingan belajar
20 paket 12.000 240.000
Total 445.000
Judul kegiatan 2:Pengajaran Kesenian dan Keterampilan pada Anak-Anak
di Desa Pemuteran.
a. Latar Belakang
Perkembangan dunia yang semakin mengglobal menuntut setiap warga
di negara khususnya di Indonesia mampu memiliki kreativitas yang tinggi
serta menjaga nilai kebudayaan yang ada. Pengenalan nilai seni dan
keterampilan yang dimulai dari sejak dini merupakan hal penting untuk
meningkatkan minat anak terhadap kesenian dan keterampilan yang berguna
28
untuk menambah kreativitas anak dan melestarikan budaya yang dimilikinya
khususnya Bali.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka proses pengadaan pengajaran
kesenian dan keterampilan sangatlah penting. Hal ini berguna untuk lebih
meningkatkan pengetahuan dan minat akan kesenian dan keterampilan kapada
siswa-siswi sekolah dasar yang ada di desa Pemuteran. Melalui pengajaran
yang dilakukan dengan praktek langsung sederhana dan menyenangkan,
memudahkan siswa sekolah dasar dapat mengikutinya dengan Sehingga,
melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai kesenian dan
keterampilan para siswa-siswi SD. Kami juga berharap melalui kegiatan ini
minat siswa-siswi sekolah dasar pada kesenian dan keterampilan semakin
meningkat, dan dapat meningkatkan rasa percaya diri pada siswa-siswi
tersebut.
b. Tujuan
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu meningkatkan
pengetahuan dan minat terhadap kesenian dan keterampilan serta
menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak – anak berusia 5 – 8 tahun di desa
Pemuteran.
c. Manfaat Kegiatan
Anak – anak mampu mengembangkan kreativitas kesenian dan melestarikan
budaya Bali.
d. Peserta Kegiatan
Anak – anak berusia 5 – 8 tahun di desa Pemuteran.
e. Rencana Program
Teknis Pelaksanaan
No Nama Kegiatan Lokasi Jumlah
Mahasiswa Waktu
Jumlah Jam
Kumulatif
1 Persiapan Posko KKN 16 orang 2 jam 2 jam
29
2
Penjelasan dan
pembagian tugas
Posko KKN 16 orang 2 jam 4 jam
3
Perkenalan dengan
anak – anak desa
Pemuteran yang
mengikuti
pengajaran
kesenian dan
keterampilan
Posko KKN 16 orang 2 jam 6 jam
4 Pengajaran Seni
Keterampilan
Posko KKN 16 orang 1 jam x 5
pertemuan
11 jam
5 Pengajaran Seni
Tari
Posko KKN 16 orang 1 jam x 5
pertemuan
16 jam
6 Dokumentasi Posko KKN 16 orang 1 jam x 10
pertemuan
26 jam
6 Evaluasi Posko KKN 16 orang 1 jam x 10
pertemuan
36 jam
Total 36 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Kertas karton 15 buah 4.000 60.000
2 Selotip 4 buah 3.000 12.000
3 Double tip 5 buah 4.000 20.000
4 Gunting 2 buah 10.000 20.000
5 Tusuk satai 3 bungkus 10.000 30.000
Total 142.000
30
2.4.1.4 Bidang Kesehatan Masyarakat (KM)
Judul kegiatan 1:Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat Melalui
Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar
a. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu modal utama bagi diri seseorang untuk
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Tubuh yang sehat akan
memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan
mengoptimalkan potensi dalam diri sendiri. Akan tetapi kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, terkadang
menjadi penghambat kemajuan desa. Masyarakat cenderung memiliki pola
pikir untuk mengobati daripada mencegah, padahal tindakan pencegahan dapat
dilakukan mulai dari hal yang paling mendasar seperti mencuci tangan dengan
cara yang baik dan benar.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang
berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun social. Salah
satu indikator PHBS di dalam rumah tangga adalah mencuci tangan pakai
sabun (Depkes RI, 2007). Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah
cara yang sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk mencegah berbagai
penyakit seperti penyakit Diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab
kematian anak-anak, serta penyakit Hepatitis, Typhus, dan Flu Burung
(Depkes RI, 2015).Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengenalkan kebiasaan
baik tersebut dari usia dini, sehingga sasaran program ini adalah anak-anak SD
di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk menyadarkan
serta membantu masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan
sehat sejak dini.
31
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu anak-anak SD di Desa Pemuteran,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat menerapkan pola hidup
bersih dan sehat sejak dini
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah anak-anak SD di Desa Pemuteran, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
e. Rencana Program
Teknis pelaksanaan
No Kegiatan Lokasi Tim Waktu Jumlah Jam
Kumulatif
1. Persiapan materi
dan perlengkapan
serta teknis
pelaksanaan
penyuluhan pola
hidup bersih dan
sehat melalui
mencuci tangan
dengan baik dan
benar
Posko KKN 16 orang 2 jam x 3
sekolah
6 jam
2. Perijinan kepada
Kepala Sekolah
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
6 orang 2 jam x 3
sekolah
12 jam
3. Pelaksanaan
penyuluhan dan
dokumentasi
SDN 1 Pemuteran
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
16 orang 4 jam x 3
sekolah
24 jam
4. Evaluasi SDN 1 Pemuteran 16 orang 1 jam x 3 27 jam
32
SDN 3 Pemuteran
SDN 5 Pemuteran
sekolah
Total 27 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
Bahan habis pakai
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Sabun cuci tangan 4 botol 25.000 100.000
2 Poster 6 lembar 5.000 30.000
3 Sapu tangan / lap 20 buah 6.000 120.000
Total 250.000
Judul kegiatan 2:Penyuluhan Pendidikan Seksual kepada Remaja Karang
Taruna
a. Latar Belakang
Sampai saat ini masalah seksualitas merupakan masalah yang tidak
dapat dilihat hanya dari satu sudut pandang. Terbukti dari beberapa penelitian
yang menunjukkan tingginya angka seksualitas pada remaja yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Pesatnya kemajuan teknologi seperti internet
sangat memudahkan remaja untuk memperoleh informasi dengan cepat dan
dimana saja. Terlebih kurangnya informasi dari orang tua atau orang dewasa
yang menganggap masalah seksualitas tabu untuk dibicarakan sehingga
remaja lebih memilih mencari tahu informasi melalui media informasi lainnya
seperti internet. Hal ini dapat berdampak buruk bagi remaja jika mereka salah
dalam memersepsikan informasi yang mereka dapat. Pada akhirnya remaja
akan terjerumus pada masalah seksualitas. Hal ini mengakibatkan banyaknya
masalah yang timbul akibat perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh
remaja, seperti kehamilan di luar nikah, pernikahan dini, dikeluarkan dari
sekolah hingga terjadinya infeksi menular seksual (IMS). Oleh karena itu
pendidikan seksual ini diperlukan untuk mencegah perilaku seksual beresiko
33
pada remaja, sehingga penyuluhan ini akan menyasar karang taruna yang
terdiri dari remaja yang ada di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk memberikan
informasi kepada masyarakat khususnya remaja mengenai perilaku seksual
beresiko dan tidak beresiko.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu remaja karang taruna di Desa Pemuteran,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat memberikan informasi kepada
masyarakat khususnya remaja mengenai perillaku seksual beresiko dan tidak
beresiko.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah remaja karang taruna di Desa Pemuteran,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
e. Rencana Program
Teknis pelaksanaan
No Kegiatan Lokasi Tim Waktu Jumlah Jam
Kumulatif
1. Persiapan materi
dan perlengkapan
serta teknis
pelaksanaan
Penyuluhan
Pendidikan
Seksual kepada
Remaja Karang
Taruna
Posko KKN 16 orang 5 jam 5 jam
34
2. Perijinan kepada
Kepala Desa
Desa
Pemuteran
2 orang 2 jam 7 jam
3. Pelaksanaan
penyuluhan
Desa
Pemuteran
16 orang 5 jam 12 jam
4. Evaluasi Desa
Pemuteran
16 orang 2 jam 14 jam
Total 14 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
Bahan habis pakai
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Poster 2 lembar 5.000 10.000
2 Konsumsi 100 buah 1.500 150.000
Honorarium
Honor Jumlah
sesi
Honor/sesi (Rp) Biaya total
Pembicara 1 1 200.000 200.000
Total 360.000
2.4.2 Program Pokok Non Tema
Judul kegiatan:Program Pendampingan Keluarga
a. Latar belakang
Program Pendampingan Keluarga (PPK) atau keluarga dampingan merupakan
program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan
program KKN-PPM di Universitas Udayana. PPK ini merupakan program pokok
non-tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang
bersifat individu.
PPK memiliki maksud untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui
penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan
keterampilan, kesehatan maupun pembinaan lingkungan untuk membangun
35
keluarga yang bahagia dan sejatera. PPK bertujuan untuk meningkatkan
kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi
permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan
pada pelaksanaan program yang telah dicanangkan.
Sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga
tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang
mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari
ketertinggalannya. Melalui PPK ini, mahasiswa juga memperoleh pengalaman
hidup pada kondisi kekurangan yang dapat memicu gagasan inovatif dan kreatif
untuk keluar dari pemasalahan keluarga tersebut. Mahasiswa selaku peneliti akan
melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga kurang sejahtera
dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa bersangkutan khususnya
untuk Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng sebagai
tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.
2.4.3 Program Bantu Tema
Judul kegiatan 1:Penyuluhan Pengolahan Limbah Kotoran Ternak
menjadi Kompos
a. Latar Belakang
Kompos merupakan pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan
kotoran hewan yang telah mengalami proses dekomposisi atau pelapukan.
Kompos biasanya jarang sekali terbentuk secara alami, melainkan harus dibuat
secara sengaja. Selama ini di Desa Pemuteran kotoran hewan tersebut belum
sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat karena selain minimnya
pengetahuan tentang manfaat dari kotoran hewan sebagai pupuk ,masyarakat
juga belum memahami cara pengolahan kotoran sapi dari bahan mentah
hingga menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan. Selain itu, cuaca yang panas
menyebabkan kotoran hewan susah menjadi kompos secara alami. Oleh
karena itu proses pembuatan dan pemanfaatan kompos dirasa masih perlu
ditingkatkan agar dapat dimanfaatkan secara lebih efektif, menambah
pendapatan peternak dan mengatasi pencemaran lingkungan.
36
Program ini dilakukan untuk membantu desa dalam menciptakan produk
olahan dari kotoran sapi serta membantu peran pemerintah dalam
mensosialisasikan pertanian organik. Dalam bidang pertanian berkelanjutan,
penggunaan pupuk kompos merupakan suatu bentuk sinergi antara pertanian
dan peternakan. Masyarakat diharapkan lebih memilih menggunakan pupuk
kompos dibandingkan pupuk kimia. Hal ini disebabkan karena pengaruh
pupuk kimia terhadap tanah adalah menyebabkan degradasi lahan. Program ini
nantinya akan dilaksanakan bersama warga desa yang termasuk kelompok
tani. Sebelumnya dilakukan penyuluhan dan dilanjutkan dengan pelatihan
pembuatan kompos.
Kompos yang akan dibuat merupakan kompos yang berasal dari bahan-
bahan alami setempat yang ada di sekitar lingkungan warga dan mudah
didapat. Bahan-bahan tersebut dapat berupa kotoran ternak sapi, dan kunci
keberhasilan komposnya yaitu dengan penambahan stater kompos berupa
MOL yang sudah dibuat.
Setelah dilakukannya pelatihan pembuatan kompos ini, akan dilakukan
pengecekan dan pembalikkan kompos dengan jangka waktu 3 hari sekali.
Kompos akan jadi kurang lebih selama 3 minggu jika kondisi lingkungan
mendukung. Jika kompos sudah jadi akan siap digunakan dan dapat
diperjualbelikan kemasyarakat lainnya.
Pembuatan stater MOL (mikroorganisme Lokal) merupakan program
lanjutan dalam pengolahan pupuk. Sampah-sampah skala rumah tangga seperti
sisa buah yang sudah membusuk, sisa nasi basi, tauge, roti basi, maupun
bahan-bahan dari alam yang memiliki kandungan hormon (missal daun gamal,
lamtoro, dll) yang dapat dijadikan stater kompos berupa MOL. Bahan-bahan
stater yang digunakan berupa bahan-bahan alami yang mudah diperoleh di
lingkungan masyarakat dan tidak memerlukan biaya yang tinggi.
Dengan pembuatan stater kompos berupa MOL yang berbahan dasar dari
bahan-bahan alami, lebih mudah dibuat dan digunakan. Tidak mengandung
bahan-bahan kimia yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan
37
pembelian bahan-bahannya pun juga tidak terlalu jauh dan tidak memerlukan
waktu yang lama serta harganya yang tidak cukup mahal.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat stater kompos dengan MOL
(mikroorganisme lokal) yaitu dapat berupa daun gamal, daun lamtoro, tauge,
daun suar, nasi basi, buah busuk, roti basi, dll yang nantinya akan dicampur
dengan gula bali (untuk makanan mikroorganisme) dan air kelapa untuk
menambahkan kandungan hormonnya. Kemudian difermentasi kurang lebih
selama 2 minggu dalam botol atau ember.
Stater yang dibuat ini nantinya akan diaplikasikan ke dalam pembuatan
kompos untuk sebagai stater dalam membantu merombak sehingga dapat
mempercepat pembuatan kompos dan menambah nutrisi-nutrisi atau unsur
hara dalam kompos. Stater yang sudah jadi juga dapat diperjualbelikan jika
membuat dengan skala yang lebih besar.
Penyuluhan dan pelatihan ini akan difokuskan ke warga desa yang masuk
dalam kelompok tani.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Untuk memberikan ilmu tentang pemanfaatan limbah ternak sebagai
pupuk kompos serta untuk menambah nilai guna kotoran ternak di Desa
Pemuteran.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu Kelompok Tani di Desa Pemuteran.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat memanfaatkan limbah kotoran sapi
menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah kelompok tani di Desa Pemuteran.
e. Rencana Program
Perencanaan
- Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk.
- Menyiapkan tempat pelaksanaan
38
- Mengumpulkan peserta
- Menyiapkan konsumsi
- Sosialisasi kepada warga Desa Pemuteran
Pelaksanaan
- Memberikan penyuluhan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi
kompos serta MOL.
- Pemberian konsumsi
Teknis pelaksanaan
No Kegiatan Lokasi Tim Waktu Jumlah Jam
Kumulatif
1. Penyebaran Surat
Undangan ke
Warga
Desa Pemuteran 16 org 4 jam 4 jam
2 Penyuluhan
Sampah dan Kerja
Bakti
Desa Pemuteran 16 org 5 jam 9 jam
3 Penyuluhan dan
Pelatihan
Pembuatan
Kompos dan MOL
Desa Pemuteran 16 org 2 jam 11 jam
4 Praktek
Pembuatan
Kompos
Desa Pemuteran 16 org 2 jam 13 jam
Total 13 jam
g. Rencana Anggaran Biaya
Bahan habis pakai
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Air Mineral 6 dus 20.000 120.000
2 Gula Merah (Gula
Bali) 2 kg 20.000 40.000
3 Kelapa 2 buah 5.000 10.000
39
Judul kegiatan 2:Pendataan Warga yang Mengalami Katarak, Bibir Sumbing,
Terpasung dan Terlantar
a. Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan individu untuk
menunjang berbagai aktivitas sehari-hari. Kesehatan mata merupakan salah
satu aspek penting yang harus diperhatikan. Salah satu penyakit mata yang
banyak ditemukan di masyarakat yaitu katarak yang merupakan penyebab
utama kebutaan di dunia. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada
2007 tingkat kebutaan di Bali mencapai 1% atau di atas prevalensi nasional
yang saat itu ada pada kisaran 0.9%. Program Pemprov Bali berjudul “Kami
Datang, Penglihatan Terang” yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Mata Bali
Mandara Provinsi Bali menjadi salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2016. Pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayan Publik 2016 yang digelar
Kementrian PAN RB di JX International (Jatim Expo) di Surabaya, Wakil
Gubernur Sudikerta menyampaikan bahwa keberadaan rumah sakit ini adalah
bentuk komitmen Pemprov Bali dalam Visi Bali Mandara untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya yang memiliki
4 Terpal 1 buah 60.000 60.000
5 BIOTA L 3 buah 30.000 90.000
6 EM4 3 buah 20.000 60.000
7 Molase 3 25.000 75.000
8 Daun Gamal/Rebung 10 kilo 5.000 50.000
9 Polybag 10 5.000 50.000
10 Snack 50 buah 3.000 150.000
11 botol aqua 10 1.000 10.000
12 Selang 10 2.000 20.000
TOTAL
595.000
40
permasalahan penglihatan yang berada di pedesaan. Langkah dan inovasi yang
dilakukan rumah sakit ini terbukti telah mampu meningkatkan jumlah
tindakan operasi katarak dari 3.368 orang pada tahun 2011 menjadi 5.751 pada
tahun 2015. (Pemprov Bali, 2016).
Oleh karena itu, pendataan ini akan dilakukan dengan bekerja sama
dengan Rumah Sakit Mata Bali Mandara, sehingga dapat membantu
pengobatan dan penanganan yang tepat bagi warga yang menderita katarak.
Selain katarak, pendataan bibir sumbing, warga yang terpasung dan terlantar
juga dilakukan untuk selanjutnya diberikan penanganan yang tepat.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk membantu warga
memperoleh bantuan pengobatan dan penanganan yang tepat.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu masyarakat di Desa Pemuteran, Kecamatan
Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat dilakuakan pendataan kepada warga
yang mengalami katarak untuk segera diberikan penanganan yang tepat.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Pemuteran,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
e. Rencana Program
Teknis pelaksanaan
No Kegiatan Lokasi Tim Waktu Jumlah Jam
Kumulatif
1. Persiapan
perlengkapan serta
teknis pelaksanaan
Pendataan Warga
yang Mengalami
Posko KKN 16 orang 5 jam 5 jam
41
Katarak, Bibir
Sumbing,
Terpasung dan
Terlantar
2. Perijinan kepada
Kepala Desa
Desa
Pemuteran
2 orang 2 jam 7 jam
3. Pelaksanaan
pendataan
Desa
Pemuteran
16 orang 8 jam 15 jam
4. Evaluasi Desa
Pemuteran
16 orang 5 jam 20 jam
Total 20 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
Bahan Habis Pakai
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
Cetak Kertas A4 32 lembar 500 16.000
Pulpen 32 buah 1.500 48.000
Total 62.000
2.4.4 Program Bantu Non Tema
1. Nama Program Kerja
Gotong Royong dalam Acara Jumat Bersih.
a. Latar Belakang
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting, selain dapat
mengantisipasi timbulnya berbagai macam penyakit juga menambah indah
pemandangan. Maka dari itu kegiatan Jumat Bersih dilaksanakan di Desa
Pemuteran. Jumat Bersih merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara
bersama-sama oleh warga desa sebagai kegiatan gotong royong yang
dilaksanakan secara berkala pada setiap jumat. Selain untuk menciptakan
42
lingkungan yang bersih dan sehat, kegiatan Jumat bersih ini juga dapat
meningkatkan kebersamaan warga sehingga tumbuhnya berukunan antara
warga.
Oleh karena itu, pada KKN PPM XIII ini, mahasiswa akan membantu
warga Desa Pemuteran dalam melaksanakan kegiatan gotong royong pada
acara Jumat Bersih untuk menciptakan lingkungan Desa Pemuteran yang
bersih dan nyaman serta untuk memupuk rasa kebersamaan dan solidaritas.
b. Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan lingkungan Desa
Pemuteran yang bersih dan nyaman serta terbebasnya dari segala macam
penyakit.
2. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini yaitu masyarakat Desa Pemuteran.
c. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat dapat meningkatkan solidaritas
antar warga serta tentunya terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman di
Desa Pemuteran.
d. Peserta
Peserta dari kegiatan ini adalah masyarakat di Desa Pemuteran.
e. Rencana Program
Teknis pelaksanaan
No Nama Kegiatan Lokasi
Jumlah
Mahasisw
a
Waktu
(menit)
Jumlah
Jam
Kumulatif
1 Koordinasi dengan Kepala
Desa
Desa
Pemuteran
16 1 jam 1 jam
2
Persiapan
- Pembagian tugas
- Persiapan sarana
Posko KKN 16 5 pertemuan
x 1 jam
6 jam
43
prasarana
3 Pelaksanaan program Desa
Pemuteran
16 5 pertemuan
x 3 jam
21 jam
4 Dokumentasi Desa
Pemuteran
16 5 pertemuan
x 1 jam
26 jam
5 Evaluasi Desa
Pemuteran
16 5 pertemuan
x 1 jam
31 jam
Total 31 jam
f. Rencana Anggaran Biaya
No. Nama Barang Jumlah Harga/Unit (Rp) Total Harga (Rp)
1 Sapu lidi 10 buah Rp. 5000,- Rp. 50.000
2 Polybag 10 buah Rp. 10.000,- Rp. 100.000
Total Rp. 150.000
2.4. Jadwal Pelaksanaan Program
Nama Bidang Uraian Kegiatan
Minggu Ke-
(Bulan Juli-Agustus 2016)
1 2 3 4 5
Prasarana Fisik a. Pembuatan/pengadaan tempat
sampah di sekolah
Peningkatan
Produksi
a. Penyuluhn peningkatan produksi
dan peningkatan kesehatan
ternak sapi di Desa Pamuteran
b. Penyuluhan Pengolahan Limbah
Kotoran Ternak menjadi Kompos
Sosial budaya a. Memberikan bimbingan belajar
Bahasa Inggris dan Matematika
bagi siswa-siswi sekolah dasar.
44
b. Pengajaran kesenian dan
ketrampilan pada anak-anak di
desaa pamuteran
c. Gotong royong dalam acara
Jumat Bersih
Kesehatan
Masyarakat
a. Penyuluhan pola hidup bersih
dan sehat melalui mencuci tangan
dengan baik dan benar
b. Penyuluhan pendidikan seksual
kepada remaja Karang Taruna
c. Pendataan warga yang
mengalami katarak, bibir
sumbing, terpasung dan terlantar
Evaluasi Program
Penyusunan laporan