PPM MUT.docx

26
I. JUDUL : PROSES PENANAMAN MEDIA DAN STERILISASI II. TUJUAN 2.1 Penanaman Media : Untuk mengetahui cara pembuatan media yang sesuai dengan pertumbuhan mikroba dan untuk mengetahui cara penggoresan pada metode cawan gores serta untuk mengamati mikroba yang tumbuh pada media tersebut. 2.2 Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme ataumensterilkan alat-alat (cawan petri, kacaobjek, tabung reaksi, dan gelas ukur) yang akan digunakan dalam percobaan mikrobiologi. Selain itu agar kita mengetahui cara pensterilan secara fisika terutama pemanasan basah. III. TEORI 3.1 Media Biakan Mikroba Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisis atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya, selain itu media dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah mikroorganisme. 1

description

laporan mikrobiologi teknik

Transcript of PPM MUT.docx

Page 1: PPM MUT.docx

I. JUDUL : PROSES PENANAMAN MEDIA DAN

STERILISASI

II. TUJUAN

2.1 Penanaman Media : Untuk mengetahui cara pembuatan media yang

sesuai dengan pertumbuhan mikroba dan untuk

mengetahui cara penggoresan pada metode cawan

gores serta untuk mengamati mikroba yang tumbuh

pada media tersebut.

2.2 Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme ataumensterilkan alat-

alat (cawan petri, kacaobjek, tabung reaksi, dan

gelas ukur) yang akan digunakan dalam percobaan

mikrobiologi. Selain itu agar kita mengetahui cara

pensterilan secara fisika terutama pemanasan

basah.

III. TEORI

3.1 Media Biakan Mikroba

Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisis atau zat-zat

hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau

di dalamnya, selain itu media dapat dipergunakan pula untuk isolasi,

perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah

mikroorganisme.

Pertumbuhan mikroorganisme dalam medium dapat dapat tumbuh dengan

baik apabila memenuhi persyaratan antara lain :

1. Media harus mengandung semua nutrien yang mudah digunakan oleh

mikroorganisme.

2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH

yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme.

3. Media tidak menggunakan zat-zat yang menghambat pertumbuhan

mikroorganisme.

4. Media harus steril sebelum digunakan, supaya mikroorganisme dapat

tumbuh dengan baik.

(Waluyo, 2010).

1

Page 2: PPM MUT.docx

3.2 Penggolongan Media Biakan

Berdasarkan sumber karbon yang digunakan mikroba dibagi menjadi dua

kelompok. Ototrof dan Hertrotof, Otorotof adalah mikroba yang mensistesis semua

dari kkarbondioksida .sedangkan Hetrotof adalah mikroba yang memerlukan satu

atau lebih senyawa organik sebagai sumber karbon.

Berdasarkan sifat keheterotofannya mikrba dapat digolongkan beberapa

kelompok besar medium yakni:

1. Media hidup

2. Media mati

Media mati digolonkan menjadi 3 golongan

a.Penggolongan media mati berdasarkakan Konsistensinya

- Media Padat

- Media Setengah Padat

- Media Cair

b.Penggolongan media mati berdasarkakan Susunan Kimianya

- Medium Nonsintetik

- Medium Sintetik

- Medium Semi Sintetik

- Medium Anorganik

- Medium Organik

c.Penggolongan media mati berdasarkakan Fungsinya

- Medium Difrensial

- Medium Ekslusif

- Medium Khusus

(Waluyo, 2010).

3.3 Sterilisasi

Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya,

baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses

yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang

membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi.

2

Page 3: PPM MUT.docx

Metode-metode sterilisasi

1.Sterilisasi Secara Fisik

- Sterilisasi Panas

Sterilisasi dengan panas merupakan metode relatifefisien , dapat dipercaya

dan relatif tidak mahal. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai temperatur,

tetapi pertumbuhannya dapat dihentikan bila suhu tumbuhnya diubah.Bila suhu

tumbuhnya maksimum dinaikkan, Maka akan terjadi perubahan molekul

organiknya sehingga microbe tersebut akan mati.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Mikroba Terhadap Panas

1. Lingkungan mikroba yang sedang dihancurkan

2. Materi yang disterilkan

3. Tipe organisme yang akan disterlikan

4. Inaktivasi virus karena panas

-Sterilisasi Panas Kering

Prinsip kerjanya adalah menyebabkan denaturasi protein dan efek toksik

akibat kenaikan kadar elektrolit. Cara kerja dari panas tersebut adalah bahwa

panas pembunuhan mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim

dan membrane sel.

-Sterilisasi dengan panas Basah

1. Otoklaf

Prinsip kerja otoklaf adlah sama dengan “pressure cooker”. Ketika molekul

air menjadi panas, maka daya penetrasinya menjadi bertambah.Alat ini serupa

tangki minyak yang dapat diisi dengan uap air.Otoklaf memiliki suatu ruangan

yang mampu menahan tekana diatas 1 atm.

2. Perebusan (Pendidihan ) Air

Teknik sterilisasi pendidihan dengan air akan dapat membunuh

mikroorganisme dengan cara mengkoagulasikan dan mendenaturasikan protein

sel microbe. Proses koagulasi dan denaturasi protein memerlukan energi yang

lebih sedikit daripada proses oksidasi. Oleh karena itu, teknik ini memerlukan

suhu yang lebih rendah.Sebelum direbus, alat-alat harus bersih dari segala

kotoran, seperti feses dan darah.Alat-alat yang yang disterilkan harus direndam

dalam air. Hampir semua bentuk vegetativ sel bakteri akan hancur dalam waktu

3

Page 4: PPM MUT.docx

beberapa detik setelah perebusan. Sebenarnya, mikroorganisme biasanya mati

dalam beberapa menit pada suhu 80℃. Namun, endospora bakteri

memperlihatakan ketahanan yang luar biasa terhadap panas, dan mungkin masih

dapat bertahan pada suhu air mendidih sampai 20 jam. Endospora yang sangat

resisten biasanya diisolasi dari makanan temapat spora berlindung.Spora jamur

lebih mudah dibinasakan daripada endospora bakteri.Oleh karena itu, kita tidak

dapat mempercayai air mendidih untuk mensterilkan secara penuh(Waluyo,

2010).

3.4 Aplikasi dalam Industri “Analisis Kualitas Produk Fermentasi Beras (Red

Fermented Rice) dengan Monascus purpureus 3090”

Red Fermented Rice (RFR) dikenal juga dengan nama angkak merupakan hasil

fermentasi beras yang menggunakan kapang Monascus purpureus. Angkak berasal

dari Cina yang dikenal pula dengan nama angquac, red rice, Chinese red rice, beni

koji, dan aga koji. Di Taiwan pembuatan angkak menggunakan M. anka nakagawa

dan M. anka sato. Jenis lain yang sering digunakan adalah M. ruber, Monascus F-2,

M. bropunctatus dan M. rubiginous. Dari beberapa strain kapang monascus yang

paling banyak digunakan adalah M.purpureus NRRL 2897 karena menghasilkan

kadar pigmen yang tinggi. Monascus mampu memproduksi pigmen kuning dari

monascin dan ankaflavin, pigmen jingga dan merah dari rubropungtamine dan

monascorubin, pigmen rubropunctatin dan monascorubramin. Selain memproduksi

pigmen, Monascus juga menghasilkan enzim α dan β–amilase, glukoamilase,

protease, dan lipase. Sedangkan adanya senyawa statin berkhasiat bagi kesehatan

tubuh. Monascus dalam bentuk tepung dapat dijadikan campuran makanan dan

minuman suplemen sebagai penurun kadar kolesterol. Kegunaan monascus dapat

mengobati berbagai penyakit termasuk infeksi, gangguan pencernaan termasuk diare,

dan meningkatkan sirkulasi darah. Berdasarkan resep obat-obatan Cina, angkak

menyembuhkan penyakit asma dan kelainan urinasi. Pembuatan RFR dilakukan

dengan menggunakan bahan dasar beras sebagai substrat media tumbuh kapang M.

purpureus (Dr. Permana, 2004).

4

Page 5: PPM MUT.docx

Gambar 3.1 Alur Produksi Tepung Monascus

(Dr. Permana, 2004)

5

Beras

Perendaman dalam air (1 : 1)

selama semalam

Sterilisasi dengan pengukusan

Inokulasi dengan 2 ml inokulum untuk 100 g beras

Inokulum (bibit) Monascus purpures umur 5 hari

Inkubasi s.d. 14 hari

Pengeringan dalam oven untuk menurun kadar air selama 1-2 hari, suhu 700 °C

Penggilingan

Sterilisasi, suhu 160 oC selama 2 jam

Pengemasan Uji mikrobiologi, kandungan pigmen, dan lovastatin

Page 6: PPM MUT.docx

IV. BAHAN DAN PERALATAN

4.1 Bahan Percobaan

4.1.1 Sterilisasi

Adapun bahan yang digunakan adalah :

1. Tabung reaksi

Fungsi : Untuk tempat terjadinya reaksi.

2. Kaca objek

Fungsi : Untuk meletakkan objek yang akan di amati.

3. Cawan petri

Fungsi : Tempat meletakkan objek.

4. Gelas ukur

Fungsi : Untuk mengukur banyaknya larutan.

4.1.2 Penanaman Media

Adapun bahan yang digunakan adalah :

1. Agar-agar

Fungsi : pengental campuran.

2. Glukosa

Fungsi : sumber nutrisi bagi bakteri.

3. Aquadest

Fungsi : campuran nutrisi.

4. Air rendaman cumi-cumi

Fungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.

5. Air rendaman wortel

Fungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.

6. Air sungai Kenanga Raya

Fungsi : sumber mikroba.

7. Air Pancuran Sun Plaza

Fungsi : sumber mikroba.

6

Page 7: PPM MUT.docx

4.2 Peralatan Percobaan

4.2.1 Sterilisasi

Adapun peralatan yang digunakan adalah :

1. Kompor

Fungsi : memanaskan bahan dan dandang.

2. Dandang

Fungsi : wadah tempat pensterilan.

3. Tisu gulung

Fungsi: bahan pembungkus alat yang akan disterilkan.

4. Penjepit tabung

Fungsi: untuk mengambil alat-alat yang telah disterilkan.

5. Steril kabinet

Fungsi : penyimpanan alat yang telah disterilkan.

4.2.2 Penanaman Media

Adapun peralatan yang digunakan adalah :

1. Mikroskop

Fungsi : Untuk mengamati mikroba.

2. Kaca benda

Fungsi : Untuk meletakkan media yang akan di amati.

3. Kawat inokulasi

Fungsi : Untuk menggoreskan media pada kaca benda.

4. Cawan petri

Fungsi : Sebagai tempat penanaman media.

5. Pipet tetes

Fungsi : Untuk mengambil larutan ke tabung reaksi.

6. Kompor

Fungsi : Untuk membuat media.

7. Panci

Fungsi : Sebagai wadah untuk membuat media.

8. Tabung reaksi

Fungsi : Untuk tempat penanaman media.

7

Page 8: PPM MUT.docx

V. PROSEDUR PERCOBAAN

5.1 Sterilisasi

1. Kompor dihidupkan dan dandang yang berisi air diletakkan di atasnya.

2. Alat – alat yang akan disterilkan (tabung reaksi, kaca objek, gelas ukur,

dan cawan petri) dicuci hingga bersih dan dikeringkan, lalu dibungkus

dengan tisu.

3. Kemudian alat – alat tersebut dimasukkan kedalam dandang dan

dipanaskan hingga 100 oC lalu dibiarkan selama 15 menit setelah

mendidih.

4. Lalu kompor dimatikan dan alat-alat tersebut dimasukkan kedalam

sterilkabinet.

5.2 Penanaman Media

5.2.1 Prosedur Pembuatan Media Tegak

1. Ditimbang 3 gram glukosa.

2. Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan

glukosa dicampur dan dimasak sambil diaduk.

3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran

dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.

4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.

6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing – masing

untuk air sungai Kenanga Raya dan air Sun Plaza hingga menutup

permukaan tabbung reaksi.

7. Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.

8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar

bentuk koloninya.

5.2.2 Prosedur Pembuatan Media Miring

1. Ditimbang 3 gram glukosa.

2. Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan

glukosa dicampur dan dimasak sambil diaduk.

3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran

dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.

8

Page 9: PPM MUT.docx

Mulai

Kompor dihidupkan dan dandang diletakkan di atasnya

Alat-alat yang akan disterilkan dicuci

Alat-alat dibungkus dengan tisu

Alat-alat dipanaskan dalam dandang sampai 100 oC selama 15 menit

Kompor dimatikan

Alat-alat dimasukkan ke dalam steril kabinet

Selesai

4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan

miring.

5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.

6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing – masing

untuk air sungai Kenanga Raya dan air Sun Plaza ke dalam media

dengan tabung reaksi dalam keadaan miring.

7. Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.

8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar

bentuk koloninya.

5.3. Flowchart Percobaan

5.3.1 Flowchart Sterilisasi

9

Gambar 5.1 Flowchart Sterilisasi

Page 10: PPM MUT.docx

Mulai

Ditimbang 3 gram Glukosa

Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak

Setelah mendidih, agar ditambahkan

Campuran di masukkan ke tabung reaksi

Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin

Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi dalam keadaan tegak

Media ditutup dan diinkubasi

Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar

Selesai

5.3.2 Flowchart Proses Penanaman Media

5.3.2.1 Flowchart Pembuatan Media Tegak

10

Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan Media Tegak

Page 11: PPM MUT.docx

5.3.2.2 Flowchart Pembuatan Media Miring

11

Mulai

Ditimbang 3gram Glukosa

Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak

Setelah mendidih, agar ditambahkan

Campuran di masukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring

Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin

Sumber mikroba ditusukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring

Media ditutup dan diinkubasi

Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar

Selesai

Gambar 5.3Flowchart Pembuatan Media Miring

Page 12: PPM MUT.docx

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Hasil Percobaan

Tabel 6.1 Hasil Percobaan Sterilisasi

No Nama Alat Gambar Alat Jumlah Keterangan

1. Kaca Objek

4 Steril

2. Tabung Reaksi

6 Steril

3. Cawan Petri 2 Steril

4. Gelas ukur 1 Steril

Tabel 6.2 Gambar Berbagai Media

Sumber

MikrobaMedia Gambar Mikroba Nama Mikroba

Air Sun Plaza

Tegak Sphaerotilus natans

MiringMicoothrix

Parvicella

Air Sungai

Kenanga

Raya

TegakRhodospririllum

rubrum

12

Page 13: PPM MUT.docx

MiringRhodospririllum

rubrum

Tabel 6.3 Hasil Percobaan

Sumber Mikroba Media Gambar Mikroba Nama Mikroba

Air Sun Plaza

Tegak Sphaerotilus

natans

MiringMicoothrix

Parvicella

Air Sungai

Kenanga Raya

TegakRhodospririllum

rubrum

MiringRhodospririllum

rubrum

6.2 Pembahasan

6.2.1 Sterilisasi

Sterilisasi merupakan proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau

benda dari semua bentuk kehidupan. Dalam percobaan ini alat-alat yang

disterilkan yaitu tabung reaksi, kaca objekdan cawan petri. Terlebih dahulu alat-

alat tersebut dipanaskan atau dikukus dengan uap jenuh atau uap panas dengan

suhu 100 oC di dalam dandang. Proses yang dilakukan dalam percobaan ini

adalah sterilisasi pemanasan basah. Uap air pada suhu 100 oC akan membunuh

mikroorganisme pada alat atau bahan yang akan digunakan.

13

Page 14: PPM MUT.docx

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi antara lain :

1. Materi penyusun alat/bahan yang disterilkan

Media penyusun suatu alat akan mempengaruhi daya tahan alat tersebut.

Ketahanan alat/bahan itulah yang mempengaruhi keefektifan suatu proses

sterilisasi, apabila materi penyusun alat tersebut tidak tahan panas maka

sterilisasi tidak akan efektif karena suhu sterilisasi tidak bisa tinggi.

2. Kondisi alat/bahan yang ingin disterilkan

Apabila suatu alat digunakan untuk interaksi langsung dengan

mikroorganisme pengotor, maka diperlukan waktu sterilisasi ekstra agar

semua jasad-jasad renik yang ada pada alat mati.

3. Ukuran wadah pensterilan

Semakin besar wadah pensterilan maka akan semakin sulit menjamin

semua permukaan terkena panas sehingga kesterilanpun tidak bisa dijamin.

4. Ketahanan tubuh mikroba

Semakin ketahanan tubuh mikroba maka diperlukan perlakuan tambahan

untuk mensterilkannya, misalnya peningkatan suhu, pengendalian pH

(Sitorus, 2009).

6.2.2Air Sungai Kenanga Raya

Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air sungai

Kenanga Rayamemiliki karakteristik sebagai berikut.

1.Berwarna keruh kecoklatan

2. Banyak kotoran-kotoran dan sampah

Pada percobaan dengan menggunakan air sungai Kenanga Raya tersebut

ditemukan bakteri Rhodospirillum rubrumpada media tegak dan miring.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Gambar 6.1 Rhodosprillum rubrum Class :

Alpha Proteobacteria

(Dhyfa, 2010) Order : Rhodospirillales

Genus : Rhodosprillum

14

Page 15: PPM MUT.docx

Species : Rhodosprillum rubrum

(Amirien, 2011)

Rhodospirillum adalah genus bakteri fotosintetik dari Rhodospirillaceae

keluarga.sel-sel mereka umumnya berbentuk spiral, polarly flagellated dan

mengandung vesikuler, pipih membran fotosintesis ditumpuk (Singleton dan

Sainbury). Mereka berkisar dari tiga sampai sepuluh mikrometer panjang dan satu-

setengah sampai satu setengah mikrometer satu di lebar.Salah satu jenis spesies dari

genus ini adalah Rhodospirillum rubrum, sebuah adalah bakteri gram negatif yang

mengandung asam lemak tak jenuh dan jenuh (Amirien, 2011).

6.2.3 Air Pancur Sun Plaza

Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air Pancur Sun

Plaza memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Berwarna jernih

2. Tidak terdapat sampah dan kotoran.

Pada percobaan dengan menggunakan air Pancur Sun Plaza tersebut ditemukan

bakteri Sphaerotilus natans pada media tegak dan bakteri Micoothrix Parvicella pada

media miring.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Bacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Betaproteobacteria Gambar 6.2 Sphaerotilus natans

Order : Burkholderiales (Kusnaidi, 2003)

Family : Comamonadaceae

Genus : Sphaerotilus

Species : Sphaerotilus natans

(Kusnaidi, 2003)

Bakteri ini adalah bakteri air yang biasa ditemukan di daerah yang memiliki

banyak lumut, yaitu pada tempat yang lembab. Bakteri ini memiliki jumlah yang

relatif sedikit dalam berkoloni dibanding dengan bakteri lainnya (Kusnaidi, 2003).

Karakteristik Microthrix parvicella

15

Page 16: PPM MUT.docx

1. Tidak bercabang

2. Bergerak

3. Membungkuk atau memutar filamen

4. Panjang filamen sering <200 pM Gambar 6.3 Microthrix parvicella

5. Diameter sel 0,5 pM (Anggraini, 2007)

6. Biasanya tidak ada pertumbuhan terpasang

7. Gram positif

Microthrix parvicella merupakan salah satu golongan Microthrix sp. Bakteri ini

berkembang di air dan dalam beberapa waktu dengan memiliki cukup nutrisi bakteri

ini dapat berkembang dengan cepat. Bakteri ini mudah mengalami kematian karena

tidak tahan terhadap panas yang berlebih. Bakteri ini adalah bakteri gram positif dan

memiliki koloni yang cukup besar dari bakteri pada umumnya (Anggraini, 2007).

VII.KESIMPULAN DAN SARAN

16

Page 17: PPM MUT.docx

7.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :

1. Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang

tidak diinginkan dalam proses penanaman media.

2. Sterilisasi yang dilakukan selama praktikum merupakan sterilisasi

pemanasan basah.

3. Pada proses sterilisasi suhu yang digunakan adalah 100oC.

4. Penanaman media berguna untuk membiakkan mikroba tertentu yang

diinginkan.

5. Setiap media harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh

mikroorganisme tertentu.

6. Koloni mikroba yang terdapat pada air sungai Kenanga Raya

adalahRhodospririllum rubrum

7. Sedangkan koloni mikroba yang terdapat pada air Pancur Sun Plaza

adalah Microthrix Parvicella pada media miring dan Sphaerotilus

natans pada media tegak.

7.2 Saran

Adapun saran untuk percobaan ini adalah :

1. Divariasikan sumber mikroba, tidak hanya dari air tetapi dari tanah atau

udara.

2. Divariasikan metode sterilisasi yang lain seperti pemanasan udara

kering dan lain-lain untuk dibandingkan.

3. Disarankan menambahkan perlakuan tambahan untuk proses sterilosasi

seperti peningkatan suhu dan pengendalian pH agar diperoleh

perbandingan.

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: PPM MUT.docx

Amirien, Ronye. 2011. Rhodospririllum rubrum. http://roniamirin.blogspot.com/201

1/04/rhodospirillum-rubrum.html. Diakses pada : 15 Maret 2013.

Anggraini. 2007. Bakteri Air. http://scrib.com/doc. Diakses pada : 21 Maret 2013.

Dhyfa, Faiz. 2010.Rhodospririllum rubrumhttp://www.scribd.com/doc/41981934/

Macam-macam Bakteri. Diakses Pada :15 Maret 2013.

Dr.Permana. 2004. Analisis Kualitas Produk Fermentasi Beras (Red Fermented

Rice) Dengan Monascus Purpureus 3090. http://biodiversitas.mipa.uns.ac.

id/D/D0501/D050102.pdf. Diakses pada : 15 Maret 2013.

Kusnaidi. 2003. Bakteri Air Yang Merugikan. http://kusnaidi.blogspot.com. Diakses

pada : 21 Maret 2013.

Sitorus, Ganda. Sterilisasi.2009. http://gandasitorus.multiply.com/journal/item/36.

Diakses Pada : 15Maret 2013.

Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas

Muhammadiyah Malang : Malang.

LAMPIRAN A

18

Page 19: PPM MUT.docx

FOTO PENGAMBILAN SAMPEL

LA.1 Foto Pengambilan Sampel Air Mancur Sun Plaza

Gambar LA-1 Foto Pengambilan Sampel Air Mancur Sun Plaza

LA.2Foto Pengambilan Sampel Air Sungai Kenanga Raya

Gambar LA-2 Foto Pengambilan Sampel Air Sungai Kenanga Raya

19