PPM MUT.docx
-
Upload
mutiara-mendopa -
Category
Documents
-
view
99 -
download
7
description
Transcript of PPM MUT.docx
I. JUDUL : PROSES PENANAMAN MEDIA DAN
STERILISASI
II. TUJUAN
2.1 Penanaman Media : Untuk mengetahui cara pembuatan media yang
sesuai dengan pertumbuhan mikroba dan untuk
mengetahui cara penggoresan pada metode cawan
gores serta untuk mengamati mikroba yang tumbuh
pada media tersebut.
2.2 Sterilisasi : Membunuh mikroorganisme ataumensterilkan alat-
alat (cawan petri, kacaobjek, tabung reaksi, dan
gelas ukur) yang akan digunakan dalam percobaan
mikrobiologi. Selain itu agar kita mengetahui cara
pensterilan secara fisika terutama pemanasan
basah.
III. TEORI
3.1 Media Biakan Mikroba
Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisis atau zat-zat
hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau
di dalamnya, selain itu media dapat dipergunakan pula untuk isolasi,
perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah
mikroorganisme.
Pertumbuhan mikroorganisme dalam medium dapat dapat tumbuh dengan
baik apabila memenuhi persyaratan antara lain :
1. Media harus mengandung semua nutrien yang mudah digunakan oleh
mikroorganisme.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan, dan pH
yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme.
3. Media tidak menggunakan zat-zat yang menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
4. Media harus steril sebelum digunakan, supaya mikroorganisme dapat
tumbuh dengan baik.
(Waluyo, 2010).
1
3.2 Penggolongan Media Biakan
Berdasarkan sumber karbon yang digunakan mikroba dibagi menjadi dua
kelompok. Ototrof dan Hertrotof, Otorotof adalah mikroba yang mensistesis semua
dari kkarbondioksida .sedangkan Hetrotof adalah mikroba yang memerlukan satu
atau lebih senyawa organik sebagai sumber karbon.
Berdasarkan sifat keheterotofannya mikrba dapat digolongkan beberapa
kelompok besar medium yakni:
1. Media hidup
2. Media mati
Media mati digolonkan menjadi 3 golongan
a.Penggolongan media mati berdasarkakan Konsistensinya
- Media Padat
- Media Setengah Padat
- Media Cair
b.Penggolongan media mati berdasarkakan Susunan Kimianya
- Medium Nonsintetik
- Medium Sintetik
- Medium Semi Sintetik
- Medium Anorganik
- Medium Organik
c.Penggolongan media mati berdasarkakan Fungsinya
- Medium Difrensial
- Medium Ekslusif
- Medium Khusus
(Waluyo, 2010).
3.3 Sterilisasi
Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya,
baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses
yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi.
2
Metode-metode sterilisasi
1.Sterilisasi Secara Fisik
- Sterilisasi Panas
Sterilisasi dengan panas merupakan metode relatifefisien , dapat dipercaya
dan relatif tidak mahal. Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai temperatur,
tetapi pertumbuhannya dapat dihentikan bila suhu tumbuhnya diubah.Bila suhu
tumbuhnya maksimum dinaikkan, Maka akan terjadi perubahan molekul
organiknya sehingga microbe tersebut akan mati.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Mikroba Terhadap Panas
1. Lingkungan mikroba yang sedang dihancurkan
2. Materi yang disterilkan
3. Tipe organisme yang akan disterlikan
4. Inaktivasi virus karena panas
-Sterilisasi Panas Kering
Prinsip kerjanya adalah menyebabkan denaturasi protein dan efek toksik
akibat kenaikan kadar elektrolit. Cara kerja dari panas tersebut adalah bahwa
panas pembunuhan mikroba karena mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim
dan membrane sel.
-Sterilisasi dengan panas Basah
1. Otoklaf
Prinsip kerja otoklaf adlah sama dengan “pressure cooker”. Ketika molekul
air menjadi panas, maka daya penetrasinya menjadi bertambah.Alat ini serupa
tangki minyak yang dapat diisi dengan uap air.Otoklaf memiliki suatu ruangan
yang mampu menahan tekana diatas 1 atm.
2. Perebusan (Pendidihan ) Air
Teknik sterilisasi pendidihan dengan air akan dapat membunuh
mikroorganisme dengan cara mengkoagulasikan dan mendenaturasikan protein
sel microbe. Proses koagulasi dan denaturasi protein memerlukan energi yang
lebih sedikit daripada proses oksidasi. Oleh karena itu, teknik ini memerlukan
suhu yang lebih rendah.Sebelum direbus, alat-alat harus bersih dari segala
kotoran, seperti feses dan darah.Alat-alat yang yang disterilkan harus direndam
dalam air. Hampir semua bentuk vegetativ sel bakteri akan hancur dalam waktu
3
beberapa detik setelah perebusan. Sebenarnya, mikroorganisme biasanya mati
dalam beberapa menit pada suhu 80℃. Namun, endospora bakteri
memperlihatakan ketahanan yang luar biasa terhadap panas, dan mungkin masih
dapat bertahan pada suhu air mendidih sampai 20 jam. Endospora yang sangat
resisten biasanya diisolasi dari makanan temapat spora berlindung.Spora jamur
lebih mudah dibinasakan daripada endospora bakteri.Oleh karena itu, kita tidak
dapat mempercayai air mendidih untuk mensterilkan secara penuh(Waluyo,
2010).
3.4 Aplikasi dalam Industri “Analisis Kualitas Produk Fermentasi Beras (Red
Fermented Rice) dengan Monascus purpureus 3090”
Red Fermented Rice (RFR) dikenal juga dengan nama angkak merupakan hasil
fermentasi beras yang menggunakan kapang Monascus purpureus. Angkak berasal
dari Cina yang dikenal pula dengan nama angquac, red rice, Chinese red rice, beni
koji, dan aga koji. Di Taiwan pembuatan angkak menggunakan M. anka nakagawa
dan M. anka sato. Jenis lain yang sering digunakan adalah M. ruber, Monascus F-2,
M. bropunctatus dan M. rubiginous. Dari beberapa strain kapang monascus yang
paling banyak digunakan adalah M.purpureus NRRL 2897 karena menghasilkan
kadar pigmen yang tinggi. Monascus mampu memproduksi pigmen kuning dari
monascin dan ankaflavin, pigmen jingga dan merah dari rubropungtamine dan
monascorubin, pigmen rubropunctatin dan monascorubramin. Selain memproduksi
pigmen, Monascus juga menghasilkan enzim α dan β–amilase, glukoamilase,
protease, dan lipase. Sedangkan adanya senyawa statin berkhasiat bagi kesehatan
tubuh. Monascus dalam bentuk tepung dapat dijadikan campuran makanan dan
minuman suplemen sebagai penurun kadar kolesterol. Kegunaan monascus dapat
mengobati berbagai penyakit termasuk infeksi, gangguan pencernaan termasuk diare,
dan meningkatkan sirkulasi darah. Berdasarkan resep obat-obatan Cina, angkak
menyembuhkan penyakit asma dan kelainan urinasi. Pembuatan RFR dilakukan
dengan menggunakan bahan dasar beras sebagai substrat media tumbuh kapang M.
purpureus (Dr. Permana, 2004).
4
Gambar 3.1 Alur Produksi Tepung Monascus
(Dr. Permana, 2004)
5
Beras
Perendaman dalam air (1 : 1)
selama semalam
Sterilisasi dengan pengukusan
Inokulasi dengan 2 ml inokulum untuk 100 g beras
Inokulum (bibit) Monascus purpures umur 5 hari
Inkubasi s.d. 14 hari
Pengeringan dalam oven untuk menurun kadar air selama 1-2 hari, suhu 700 °C
Penggilingan
Sterilisasi, suhu 160 oC selama 2 jam
Pengemasan Uji mikrobiologi, kandungan pigmen, dan lovastatin
IV. BAHAN DAN PERALATAN
4.1 Bahan Percobaan
4.1.1 Sterilisasi
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Tabung reaksi
Fungsi : Untuk tempat terjadinya reaksi.
2. Kaca objek
Fungsi : Untuk meletakkan objek yang akan di amati.
3. Cawan petri
Fungsi : Tempat meletakkan objek.
4. Gelas ukur
Fungsi : Untuk mengukur banyaknya larutan.
4.1.2 Penanaman Media
Adapun bahan yang digunakan adalah :
1. Agar-agar
Fungsi : pengental campuran.
2. Glukosa
Fungsi : sumber nutrisi bagi bakteri.
3. Aquadest
Fungsi : campuran nutrisi.
4. Air rendaman cumi-cumi
Fungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.
5. Air rendaman wortel
Fungsi : sumber nutrisi bagi mikroba.
6. Air sungai Kenanga Raya
Fungsi : sumber mikroba.
7. Air Pancuran Sun Plaza
Fungsi : sumber mikroba.
6
4.2 Peralatan Percobaan
4.2.1 Sterilisasi
Adapun peralatan yang digunakan adalah :
1. Kompor
Fungsi : memanaskan bahan dan dandang.
2. Dandang
Fungsi : wadah tempat pensterilan.
3. Tisu gulung
Fungsi: bahan pembungkus alat yang akan disterilkan.
4. Penjepit tabung
Fungsi: untuk mengambil alat-alat yang telah disterilkan.
5. Steril kabinet
Fungsi : penyimpanan alat yang telah disterilkan.
4.2.2 Penanaman Media
Adapun peralatan yang digunakan adalah :
1. Mikroskop
Fungsi : Untuk mengamati mikroba.
2. Kaca benda
Fungsi : Untuk meletakkan media yang akan di amati.
3. Kawat inokulasi
Fungsi : Untuk menggoreskan media pada kaca benda.
4. Cawan petri
Fungsi : Sebagai tempat penanaman media.
5. Pipet tetes
Fungsi : Untuk mengambil larutan ke tabung reaksi.
6. Kompor
Fungsi : Untuk membuat media.
7. Panci
Fungsi : Sebagai wadah untuk membuat media.
8. Tabung reaksi
Fungsi : Untuk tempat penanaman media.
7
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Sterilisasi
1. Kompor dihidupkan dan dandang yang berisi air diletakkan di atasnya.
2. Alat – alat yang akan disterilkan (tabung reaksi, kaca objek, gelas ukur,
dan cawan petri) dicuci hingga bersih dan dikeringkan, lalu dibungkus
dengan tisu.
3. Kemudian alat – alat tersebut dimasukkan kedalam dandang dan
dipanaskan hingga 100 oC lalu dibiarkan selama 15 menit setelah
mendidih.
4. Lalu kompor dimatikan dan alat-alat tersebut dimasukkan kedalam
sterilkabinet.
5.2 Penanaman Media
5.2.1 Prosedur Pembuatan Media Tegak
1. Ditimbang 3 gram glukosa.
2. Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan
glukosa dicampur dan dimasak sambil diaduk.
3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran
dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.
4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.
6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing – masing
untuk air sungai Kenanga Raya dan air Sun Plaza hingga menutup
permukaan tabbung reaksi.
7. Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.
8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar
bentuk koloninya.
5.2.2 Prosedur Pembuatan Media Miring
1. Ditimbang 3 gram glukosa.
2. Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan
glukosa dicampur dan dimasak sambil diaduk.
3. Setelah mendidih agar bubuk ditambahkan ke dalam campuran
dan dimasak hingga tersuspensi ke dalam larutan.
8
Mulai
Kompor dihidupkan dan dandang diletakkan di atasnya
Alat-alat yang akan disterilkan dicuci
Alat-alat dibungkus dengan tisu
Alat-alat dipanaskan dalam dandang sampai 100 oC selama 15 menit
Kompor dimatikan
Alat-alat dimasukkan ke dalam steril kabinet
Selesai
4. Campuran dimasukkan ke dalam tabung reaksi dalam keadaan
miring.
5. Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin.
6. Kemudian diteteskan sumber mikroba yaitu masing – masing
untuk air sungai Kenanga Raya dan air Sun Plaza ke dalam media
dengan tabung reaksi dalam keadaan miring.
7. Media ditutup dan diinkubasi 2x24 jam.
8. Media diamati dengan menggunakan mikroskop dan digambar
bentuk koloninya.
5.3. Flowchart Percobaan
5.3.1 Flowchart Sterilisasi
9
Gambar 5.1 Flowchart Sterilisasi
Mulai
Ditimbang 3 gram Glukosa
Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak
Setelah mendidih, agar ditambahkan
Campuran di masukkan ke tabung reaksi
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin
Sumber mikroba diteteskan ke tabung reaksi dalam keadaan tegak
Media ditutup dan diinkubasi
Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar
Selesai
5.3.2 Flowchart Proses Penanaman Media
5.3.2.1 Flowchart Pembuatan Media Tegak
10
Gambar 5.2 Flowchart Pembuatan Media Tegak
5.3.2.2 Flowchart Pembuatan Media Miring
11
Mulai
Ditimbang 3gram Glukosa
Air rendaman cumi-cumi, air rendaman wortel, aquadest, dan glukosa dicampur dan dimasak
Setelah mendidih, agar ditambahkan
Campuran di masukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring
Agar yang telah terdispersi dibiarkan mendingin
Sumber mikroba ditusukkan ke tabung reaksi dalam keadaan miring
Media ditutup dan diinkubasi
Media diamati mengunakan mikroskop dan digambar
Selesai
Gambar 5.3Flowchart Pembuatan Media Miring
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil Percobaan
Tabel 6.1 Hasil Percobaan Sterilisasi
No Nama Alat Gambar Alat Jumlah Keterangan
1. Kaca Objek
4 Steril
2. Tabung Reaksi
6 Steril
3. Cawan Petri 2 Steril
4. Gelas ukur 1 Steril
Tabel 6.2 Gambar Berbagai Media
Sumber
MikrobaMedia Gambar Mikroba Nama Mikroba
Air Sun Plaza
Tegak Sphaerotilus natans
MiringMicoothrix
Parvicella
Air Sungai
Kenanga
Raya
TegakRhodospririllum
rubrum
12
MiringRhodospririllum
rubrum
Tabel 6.3 Hasil Percobaan
Sumber Mikroba Media Gambar Mikroba Nama Mikroba
Air Sun Plaza
Tegak Sphaerotilus
natans
MiringMicoothrix
Parvicella
Air Sungai
Kenanga Raya
TegakRhodospririllum
rubrum
MiringRhodospririllum
rubrum
6.2 Pembahasan
6.2.1 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau
benda dari semua bentuk kehidupan. Dalam percobaan ini alat-alat yang
disterilkan yaitu tabung reaksi, kaca objekdan cawan petri. Terlebih dahulu alat-
alat tersebut dipanaskan atau dikukus dengan uap jenuh atau uap panas dengan
suhu 100 oC di dalam dandang. Proses yang dilakukan dalam percobaan ini
adalah sterilisasi pemanasan basah. Uap air pada suhu 100 oC akan membunuh
mikroorganisme pada alat atau bahan yang akan digunakan.
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi antara lain :
1. Materi penyusun alat/bahan yang disterilkan
Media penyusun suatu alat akan mempengaruhi daya tahan alat tersebut.
Ketahanan alat/bahan itulah yang mempengaruhi keefektifan suatu proses
sterilisasi, apabila materi penyusun alat tersebut tidak tahan panas maka
sterilisasi tidak akan efektif karena suhu sterilisasi tidak bisa tinggi.
2. Kondisi alat/bahan yang ingin disterilkan
Apabila suatu alat digunakan untuk interaksi langsung dengan
mikroorganisme pengotor, maka diperlukan waktu sterilisasi ekstra agar
semua jasad-jasad renik yang ada pada alat mati.
3. Ukuran wadah pensterilan
Semakin besar wadah pensterilan maka akan semakin sulit menjamin
semua permukaan terkena panas sehingga kesterilanpun tidak bisa dijamin.
4. Ketahanan tubuh mikroba
Semakin ketahanan tubuh mikroba maka diperlukan perlakuan tambahan
untuk mensterilkannya, misalnya peningkatan suhu, pengendalian pH
(Sitorus, 2009).
6.2.2Air Sungai Kenanga Raya
Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air sungai
Kenanga Rayamemiliki karakteristik sebagai berikut.
1.Berwarna keruh kecoklatan
2. Banyak kotoran-kotoran dan sampah
Pada percobaan dengan menggunakan air sungai Kenanga Raya tersebut
ditemukan bakteri Rhodospirillum rubrumpada media tegak dan miring.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Gambar 6.1 Rhodosprillum rubrum Class :
Alpha Proteobacteria
(Dhyfa, 2010) Order : Rhodospirillales
Genus : Rhodosprillum
14
Species : Rhodosprillum rubrum
(Amirien, 2011)
Rhodospirillum adalah genus bakteri fotosintetik dari Rhodospirillaceae
keluarga.sel-sel mereka umumnya berbentuk spiral, polarly flagellated dan
mengandung vesikuler, pipih membran fotosintesis ditumpuk (Singleton dan
Sainbury). Mereka berkisar dari tiga sampai sepuluh mikrometer panjang dan satu-
setengah sampai satu setengah mikrometer satu di lebar.Salah satu jenis spesies dari
genus ini adalah Rhodospirillum rubrum, sebuah adalah bakteri gram negatif yang
mengandung asam lemak tak jenuh dan jenuh (Amirien, 2011).
6.2.3 Air Pancur Sun Plaza
Pada percobaan proses penanaman media untuk mikroba dari air Pancur Sun
Plaza memiliki karakteristik sebagai berikut.
1. Berwarna jernih
2. Tidak terdapat sampah dan kotoran.
Pada percobaan dengan menggunakan air Pancur Sun Plaza tersebut ditemukan
bakteri Sphaerotilus natans pada media tegak dan bakteri Micoothrix Parvicella pada
media miring.
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Betaproteobacteria Gambar 6.2 Sphaerotilus natans
Order : Burkholderiales (Kusnaidi, 2003)
Family : Comamonadaceae
Genus : Sphaerotilus
Species : Sphaerotilus natans
(Kusnaidi, 2003)
Bakteri ini adalah bakteri air yang biasa ditemukan di daerah yang memiliki
banyak lumut, yaitu pada tempat yang lembab. Bakteri ini memiliki jumlah yang
relatif sedikit dalam berkoloni dibanding dengan bakteri lainnya (Kusnaidi, 2003).
Karakteristik Microthrix parvicella
15
1. Tidak bercabang
2. Bergerak
3. Membungkuk atau memutar filamen
4. Panjang filamen sering <200 pM Gambar 6.3 Microthrix parvicella
5. Diameter sel 0,5 pM (Anggraini, 2007)
6. Biasanya tidak ada pertumbuhan terpasang
7. Gram positif
Microthrix parvicella merupakan salah satu golongan Microthrix sp. Bakteri ini
berkembang di air dan dalam beberapa waktu dengan memiliki cukup nutrisi bakteri
ini dapat berkembang dengan cepat. Bakteri ini mudah mengalami kematian karena
tidak tahan terhadap panas yang berlebih. Bakteri ini adalah bakteri gram positif dan
memiliki koloni yang cukup besar dari bakteri pada umumnya (Anggraini, 2007).
VII.KESIMPULAN DAN SARAN
16
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
1. Proses sterilisasi bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang
tidak diinginkan dalam proses penanaman media.
2. Sterilisasi yang dilakukan selama praktikum merupakan sterilisasi
pemanasan basah.
3. Pada proses sterilisasi suhu yang digunakan adalah 100oC.
4. Penanaman media berguna untuk membiakkan mikroba tertentu yang
diinginkan.
5. Setiap media harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme tertentu.
6. Koloni mikroba yang terdapat pada air sungai Kenanga Raya
adalahRhodospririllum rubrum
7. Sedangkan koloni mikroba yang terdapat pada air Pancur Sun Plaza
adalah Microthrix Parvicella pada media miring dan Sphaerotilus
natans pada media tegak.
7.2 Saran
Adapun saran untuk percobaan ini adalah :
1. Divariasikan sumber mikroba, tidak hanya dari air tetapi dari tanah atau
udara.
2. Divariasikan metode sterilisasi yang lain seperti pemanasan udara
kering dan lain-lain untuk dibandingkan.
3. Disarankan menambahkan perlakuan tambahan untuk proses sterilosasi
seperti peningkatan suhu dan pengendalian pH agar diperoleh
perbandingan.
DAFTAR PUSTAKA
17
Amirien, Ronye. 2011. Rhodospririllum rubrum. http://roniamirin.blogspot.com/201
1/04/rhodospirillum-rubrum.html. Diakses pada : 15 Maret 2013.
Anggraini. 2007. Bakteri Air. http://scrib.com/doc. Diakses pada : 21 Maret 2013.
Dhyfa, Faiz. 2010.Rhodospririllum rubrumhttp://www.scribd.com/doc/41981934/
Macam-macam Bakteri. Diakses Pada :15 Maret 2013.
Dr.Permana. 2004. Analisis Kualitas Produk Fermentasi Beras (Red Fermented
Rice) Dengan Monascus Purpureus 3090. http://biodiversitas.mipa.uns.ac.
id/D/D0501/D050102.pdf. Diakses pada : 15 Maret 2013.
Kusnaidi. 2003. Bakteri Air Yang Merugikan. http://kusnaidi.blogspot.com. Diakses
pada : 21 Maret 2013.
Sitorus, Ganda. Sterilisasi.2009. http://gandasitorus.multiply.com/journal/item/36.
Diakses Pada : 15Maret 2013.
Waluyo, Lud. 2010. Teknik dan Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas
Muhammadiyah Malang : Malang.
LAMPIRAN A
18
FOTO PENGAMBILAN SAMPEL
LA.1 Foto Pengambilan Sampel Air Mancur Sun Plaza
Gambar LA-1 Foto Pengambilan Sampel Air Mancur Sun Plaza
LA.2Foto Pengambilan Sampel Air Sungai Kenanga Raya
Gambar LA-2 Foto Pengambilan Sampel Air Sungai Kenanga Raya
19