BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB...

28
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Peningkatan Sektor Resto di Indonesia Dewasa ini, pertumbuhan bisnis dalam bidang makanan dan minuman di Indonesia melonjak cukup signifikan. Menurut Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), pada tahun 2012 pertumbuhan industri makanan dan minuman mencapai 8% hingga 10%, mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2011 yang pertumbuhannya sebesar 7% sampai 8%. Berdasarkan data dari BPS, pada tahun 2007-2009, total pertumbuhan restoran dan rumah makan di Indonesia telah mencapai lebih dari 59% (Manopol, 2011). Perhitungan indeks tendensi bisnis triwulan pertama Indonesia tahun 2012 yang dipublikasikan oleh BPS (Gambar I.1) menunjukkan bahwa pertumbuhan industri perdagangan, hotel dan restoran masih cukup signifikan, walaupun dengan tingkat optimisme pelaku industri yang sedikit menurun pada triwulan pertama 2012. Namun, pada triwulan kedua, diprediksi bahwa kondisi bisnis akan meningkat sekitar 6,03% dibandingkan dengan triwulan pertama 2012.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

I.1.1. Peningkatan Sektor Resto di Indonesia

Dewasa ini, pertumbuhan bisnis dalam bidang makanan dan minuman

di Indonesia melonjak cukup signifikan. Menurut Gabungan Pengusaha

Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), pada tahun 2012 pertumbuhan

industri makanan dan minuman mencapai 8% hingga 10%, mengalami

kenaikan dibandingkan tahun 2011 yang pertumbuhannya sebesar 7% sampai

8%. Berdasarkan data dari BPS, pada tahun 2007-2009, total pertumbuhan

restoran dan rumah makan di Indonesia telah mencapai lebih dari 59%

(Manopol, 2011).

Perhitungan indeks tendensi bisnis triwulan pertama Indonesia tahun

2012 yang dipublikasikan oleh BPS (Gambar I.1) menunjukkan bahwa

pertumbuhan industri perdagangan, hotel dan restoran masih cukup signifikan,

walaupun dengan tingkat optimisme pelaku industri yang sedikit menurun

pada triwulan pertama 2012. Namun, pada triwulan kedua, diprediksi bahwa

kondisi bisnis akan meningkat sekitar 6,03% dibandingkan dengan triwulan

pertama 2012.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

2

Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS.

Gambar I.1. Indeks Tendensi Bisnis Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

pada T1 2011 – T2 2012

Kenyataan bahwa makan dan minum adalah kebutuhan dasar manusia

yang tidak mungkin diabaikan membuat masyarakat mulai menekuni bisnis

ini sebagai peluang usaha yang sangat potensial bagi mereka. Selain itu,

tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang melaju pesat (8% pada

akhir 2011, dan 6.3% pada kuartal pertama 2012) juga ikut berkontribusi atas

peningkatan konsumsi restoran oleh masyarakat (Noviani, 2012).

Makanan dan minuman sendiri adalah produk yang dapat dengan cepat

dan mudah dikembangkan sekaligus menjanjikan karena permintaan pasar

yang cenderung stabil untuk produk ini dibandingkan dengan produk-produk

lainnya. Jenis-jenis usaha dalam bidang ini pun bervariasi, mulai dari katering,

rumah makan, kedai minuman, atau hanya dalam penyediaan manajemen

106.19 107.64

106.94

104.29

113.42

98

100

102

104

106

108

110

112

114

116

T2-2011 T3-2011 T4-2011 T1-2012 T2-2012*

Indeks Tendensi Bisnis Sektor Perdagangan, Hotel, dan

Restoran pada T1 2011 - T2 2012

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

3

0

500

1000

1500

2009 2010 2011

744.5 882.5 1022.1

Nilai PDB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Tahun 2009-2011

operasional dan tempat usaha. Dilihat dari data BPS (Gambar I.2), nilai

pendapatan domestik bruto (PDB) untuk lapangan usaha restoran pun semakin

meningkat per tahunnya. Data tabel terlampir pada lampiran 2.

Sumber: diolah dari data BPS

Gambar I.2. Nilai PDB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2009-2011

Selain melihat adanya peningkatan pada sektor restoran, terlihat pula

bahwa konsumsi rumah tangga akan makanan jadi juga mengalami

peningkatan. Pada salah satu artikel online Koran Kompas, disebutkan bahwa

total konsumsi rumah tangga adalah sebesar 532 triliun rupiah dan 15%-nya

merupakan konsumsi makanan jadi. Ini artinya, rumah tangga membelanjakan

79 triliun rupiah untuk makanan jadi (Soebijoto, 2012).

% pertumbuhan 18.54% 15.82%

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

4

I.1.2. Semaraknya Bisnis Kuliner Indonesia

Bisnis kuliner bukan merupakan bisnis yang baru, namun saat ini di

Indonesia, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang sangat

menjanjikan. “Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa. Sangat

potensial dikembangkan menjadi tulang punggung industri kreatif. Dan,

terpenting: selalu menawarkan peluang bisnis baru dan menantang”, itulah

yang ditulis oleh Hermanto Eddy Djatmiko dalam artikelnya di Majalah

SWA.

Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, masyarakat dapat

menemukan berbagai jenis restoran atau makanan, mulai dari yang bertema

makanan Eropa, Cina, Timur Tengah, Thailand, India, Korea, Jepang hingga

tradisional Indonesia; mulai dari fast food hingga slow food; vegetarian

maupun non-vegetarian. Didukung pula oleh jumlah penduduk Indonesia yang

sangat tinggi dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, bisnis dalam

industri kuliner merupakan salah satu bisnis yang potensial.

Potensi yang ada harus diimbangi dengan pemasaran untuk

meningkatkan awareness, karena pada dasarnya semua bisnis atau usaha

memerlukan promosi dan pemasaran agar namanya dikenal luas oleh

masyarakat dan dapat bersaing dengan begitu banyak kompetitor dalam

industri sejenis. Oleh karena itulah, penulis juga mengambil peluang ini untuk

menciptakan suatu wadah promosi bagi para rekan restoran untuk dapat

langsung mencapai target sasarannya dengan tepat dan terjangkau.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

5

I.1.3. Peluang Layanan Pesan-Antar Restoran

Seperti yang dikatakan dalam sub-bab di atas, animo masyarakat untuk

menjalankan peluang bisnis mereka dalam industri kuliner sangat tinggi saat

ini. Menurut data terakhir di DISPARBUD DKI Jakarta sendiri, jumlah

restoran, bar, pusat jajan dan kafetaria se-DKI mencapai sejumlah 3523

perusahaan (www.jakarta.go.id). Berdasarkan data BPS, pada tahun 2007-

2009, total pertumbuhan jumlah restoran atau rumah makan di Indonesia

mencapai lebih dari 59% (Manopol, 2011). Angka ini diprediksi akan terus

tumbuh kedepannya, melihat dari tren bisnis kuliner yang semakin semarak

serta nilai PDB yang dirilis oleh BPS yang menunjukkan pertumbuhan sekitar

9% pada tahun 2011, sedikit lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi

Indonesia.

Namun, belum seluruh pelaku bisnis memiliki kompetensi operasional

yang baik di luar pembuatan dan penyajian makanan, terutama kompetensi

pesan antar yang dewasa ini juga menjadi kebutuhan bagi konsumen di daerah

perkotaan. Melihat gambar I.3., jumlah keseluruhan restoran dengan jumlah

restoran yang memiliki layanan pesan-antar di Jabodetabek memiliki jurang

yang sangat besar. Jumlah restoran yang memiliki layanan pesan-antar

terhitung hanya 11% dari total restoran di Jabodetabek. Sebagian besar dari

total restoran yang memiliki fasilitas pesan-antar tersebut adalah restoran fast-

food dengan toko pengecer yang tersebar di beberapa titik daerah.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

6

Sumber: diolah dari http://www.id.openrice.com, per tanggal 15 Mei 2012

Gambar I.3. Jumlah Restoran dan Pengadaan Pesan Antar di Jabodetabek

dikelompokkan berdasarkan Harga Makanan

Dalam salah satu artikel Majalah SWA, terungkap bahwa perkembangan

tren kuliner yang semakin semarak ini diikuti pula oleh kesadaran masyarakat

dalam mengkonsumsi makanan yang sehat. Hal tersebut memicu munculnya

tren baru akan slow food yang makin marak (Djatmiko, 2011). Namun tren

baru akan slow food ini tidak dibarengi dengan fasilitas pesan-antar dari

restoran yang memiliki kompetensi tersebut.

Berangkat dari hal ini, penulis melihat bahwa hal ini dapat

dimaksimalkan sebagai peluang bisnis, terutama dalam bidang penyediaan

0

5000

10000

15000

20000 16367

4893

1927 405 63 28

975 1183 430 69 16 5

Jumlah Resto

Pesan Antar

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

7

kompetensi yang masih belum dimiliki oleh para perintis bisnis makanan dan

minuman, khususnya layanan pesan-antar.

I.1.4. Pertumbuhan Internet di Indonesia

Melihat pertumbuhan Internet di Indonesia pada saat ini, penggunaan

media Internet atau media online sangatlah menjanjikan. Seperti yang

dikatakan oleh Wee (2012) dalam situs www.techinasia.com, disebutkan

bahwa berdasarkan data dari IDC (Indonesia Data Center), pada tahun 2012,

jumlah pengguna Internet di Indonesia akan melebihi angka 30 juta jiwa.

Sumber: http://www.techinasia.com/indonesia-tech-in-numbers, per 15 Mei 2012

Gambar I.4. Persentase Pengguna Internet di Indonesia

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

8

Menurut data lain yang diambil dari Yahoo! Dan TNS Data,

penggunaan Internet hanya sebesar 17% di Indonesia, namun masyarakat

Indonesia lebih banyak menggunakan Internet daripada mendengarkan radio

atau membaca koran (We Are Social, 2011).

Deloitte Access Economics mengatakan:

“The Internet account for 1,6% of Indonesia’s gross

domestic product (GDP). Its is forecast grow at a rate three

times that of the overall economy over the next fove years and

is expected to account for at least 2,5% of GDP by 2016”

(Ideosource, 2012).

Sumber: http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-digital-landscape-study-

2012-by-ideosource, per 4 Juli 2012

Gambar I.5. GDP Indonesia Tahun 2007-2015

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

9

Nilai GDP Indonesia terus memperlihatkan pertumbuhan, seperti yang

ditunjukan oleh Nielsen. Ketika GDP Indonesia telah mencapai USD 3.000

per kapita, akan terbentuk sebuah kelas baru dalam masyarakat yaitu

Konsumen Kelas Menengah. Nielsen mendefinisikan Konsumen Kelas

Menengah sebagai konsumen dengan pengeluaran rumah tangga antara 1-2

juta rupiah. Penelitian yang dilakukan Nielsen juga mengungkapkan bahwa

Kelas Menengah baru ini menghabiskan waktu mereka dirumah dengan

menonton TV, mendengarkan radio, membaca koran, dan berinternet

(Ideosource, 2012).

Sumber: http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-digital-landscape-study-

2012-by-ideosource, per 4 Juli 2012

Gambar I.6. Middle Class Media Spending

Dalam cakupan SEA (South East Asia), pada tahun 2012 Indonesia

menjadi negara dengan jumlah pengguna Internet terbanyak, seperti yang

terlihat pada gambar I.7. Rentang usia pengguna Internet terbanyak di

Indonesia adalah antara 10-19 tahun yaitu kelompok usia remaja (Ideosource,

2012).

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

10

Sumber: http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-digital-landscape-study-

2012-by-ideosource, per 4 Juli 2012

Gambar I.7. Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia

Sumber: http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-digital-landscape-study-

2012-by-ideosource, per 4 Juli 2012

Gambar I.8. Pengguna Internet pada Kelas Menengah

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

11

Pertumbuhan pengguna Internet ini juga mendorong peningkatan

transaksi online. Pada tahun 2007, pengguna Internet terhitung berjumlah 1,3

juta orang dan meningkat sebesar 320% pada tahun 2009 dengan jumlah 5,2

juta orang (Riset MARS). Sedangkan Nielsen mengungkapkan terjadi

peningkatkan yang signifikan pada jumlah transaksi e-commerce berikut nilai

transaksinya, seperti yang tergambar dalam grafik dibawah.

Sumber: http://www.slideshare.net/andisboediman/indonesia-digital-landscape-study-

2012-by-ideosource, per 4 Juli 2012

Gambar I.9. Jumlah dan nilai transaksi e-Commerce Tahun 2010-2014

Melihat pertumbuhan-pertumbuhan yang ada, maka penulis melihat

bahwa layanan pesan-antar dapat dimaksimalkan dengan penggunaan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

12

teknologi Internet dan dikombinasikan dengan pengembangan komunitas

dunia maya, yang saat ini menjadi wadah yang sangat dicari oleh masyarakat.

Penggunaan teknologi internet untuk menjalankan usaha atau bisnis juga

dilakukan oleh restoran fast food, yaitu dengan layanan pemesanan online.

Menurut Dany I.A. Asmono, Manager Sistem Informasi MDI, penggunaan

media non-telepon dalam melakukan pemesanan memiliki alasan tersendiri,

yaitu meminimalisasi kekeliruan atau human-error yang dapat terjadi karena

kesalahan kru dalam menindaklanjuti pesanan, disamping itu informasi yang

dihasilkan oleh media non-telepon (fax atau Internet) dapat menjadi bukti

pemesanan yang dikirim ke pelanggan (Yudiman, 2002).

I.1.5. Perilaku Dan Aktifitas Masyarakat Indonesia Dalam

Dunia Maya

Masyarakat Indonesia dikenal dengan budaya mereka yang suka

berkomunikasi dan bercakap-cakap, berbagi atau membagi informasi dengan

orang lain, dan membentuk suatu komunitas. Salah satu buktinya dapat dilihat

melalui jumlah tweets di Indonesia, yakni sebanyak 1,3 juta tweets per hari,

yang artinya ada 15 tweets yang dikirim tiap detiknya (We Are Social, 2011).

Masyarakat Indonesia yang menjadi pengguna Internet, lebih memilih

untuk berkomunikasi melalui jaringan sosial. Menurut data yang diambil dari

Nielsen (We Are Social, 2011), sebesar 71% dari masyarakat pengguna

Internet di Indonesia mengirimkan pesan pribadi melalui jaringan sosial.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

13

Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan

untuk berkomunikasi melalui pesan pribadi atau melalui media sosial.

Menurut data yang diambil dari Comscore (We Are Social, 2011), sebanyak

90% dari pengguna Internet di Indonesia menggunakan situs berbagi foto,

yang didalamnya mereka dapat mengekspresikan diri melalui foto-foto yang

mereka unggah dan mendapat tanggapan dari teman atau orang lain.

I.1.6. Tren Komunitas Online Dalam Social Media

Makin bertambahnya tahun, terlihat semakin maraknya budaya

partisipasi, yang lebih sering dikenal dengan istilah social media. Suatu situs

disebut sebagai social media jika dalam situs tersebut para pengguna ikut

berpartisipasi aktif terutama pada aspek percakapan. Blog, Social Networking,

Social Blog, Forum, dan Micro-Blogging adalah beberapa contoh dari social

media yang sering ditemui dalam dunia maya (Primaretha, 2010).

Andi Primaretha, kepala divisi Social Media di Virtual Consulting,

mengemukakan 6 alasan yang ditulis oleh Shayne Bowman dan Chris Willis,

mengapa para pengguna Internet atau onliners bersedia untuk bergabung dan

berpartisipasi pada sebuah social media (Primaretha, 2010):

1. Untuk memperoleh status dan membangun reputasi dalam

komunitas orang itu berada,

2. Untuk menciptakan hubungan dengan orang lain yang memiliki hobi

dan ketertarikan yang sama, online maupun offline,

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

14

3. Masuk akal dan pengertian,

4. Agar dapat memberi informasi dan diberi informasi,

5. Agar dapat menghibur dan dihibur, dan

6. Untuk menciptakan sesuatu (mengekspresikan ide, cara,

pengetahuan seseorang).

Menurut data yang diambil dari Comscore (We Are Social, 2011),

sebanyak 89% dari pengguna Internet di Indonesia mengunjungi situs social

media. Nielsen (2011) mengemukakan beberapa fakta penemuan, antara lain:

Forum online dan message board, ditambah dengan situs jejaring

sosial dan situs ulasan (review sites), menyediakan suatu

mekanisme ideal untuk masuk ke dalam pendapat konsumen lain

dan mempublikasikan opini seseorang.

Rich Media, dalam bentuk video online tentang suatu produk atau

jasa, memainkan peran dalam pengambilan keputusan banyak

konsumen.

Perusahaan atau merek tidak hanya menggunakan social media

sebagai media untuk mengantar pesan atau konten kepada

pelanggannya, namun mereka juga menggunakan media tersebut

untuk mendengarkan opini-opini tentang merek mereka, sebagai

layanan online, dan menerima komentar yang datang.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

15

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, penulis menemukan peluang untuk

menggunakan suatu forum online sebagai wadah komunitas yang kini telah

menjadi tren dalam dunia maya, khususnya dalam social media. Wadah

komunitas online yang disebut forum inilah yang akan menjadi traffic bagi

perusahaan, sebagai tempat untuk bertukar informasi antar pelanggan dan

rekan restoran, menemukan wawasan pelanggan, dan wadah yang menyatukan

mereka, para pencinta makanan menjadi satu komunitas aktif yang positif.

I.1.7. Benchmarking

Dalam membuat kreasi model bisnis ini, penulis juga melakukan survey

terhadap beberapa situs yang dinilai dapat menjadi benchmark, untuk melihat

situs e-commerce dan situs komunitas apa saja yang telah terbentuk.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

16

a. Situs Online Trading atau E-Commerce

Tabel I.1. Benchmarking Situs Online Trading atau E-Commerce

Adadiskon.com

Pemilik: Aswin Utomo

Berdiri: 2009

Portal yang memberitahukan diskon, promosi,

bazar dan event di Indonesia. Merchant-nya

mencapai puluhan: ritel, pusat perbelanjaan,

tempat hiburan, klinik, bank, dll. Meraih

Juara I Indigo Fellowship Award 2010

kategori Consumer Content & Application.

Bhineka.com

Pemilik: Hendrik Tio

Berdiri: 1999

Penjualan online komputer nomor satu di

Indonesia. Menurut Thewebprice.com,

nilainya diperkirakan US$ 1 juta dengan total

page view per hari 2,7 juta. Menjadi referensi

utama untuk produk TI di Indonesia.

Disdus

Pendiri: Jason Lamuda dan Ferry Tenka

Diluncurkan: 2010

Situs ini memberikan layanan diskon 50%

atau lebih melalui penawaran voucer berupa

potongan harga setiap dua hari sekali. Sampai

akhir Desember telah menjual 12.000 kupon

serta memiliki 70 ribu pengguna dari berbagai

kanal. Penawaran yang disediakannya antara

lain dari berbagai merchant yang sudah

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

17

populer, seperti Blitz Megaplex, Sushi Tei

dan Coldstone. Kreativitas duet Jason-Ferry

menarik East Ventures mengucurkan dananya

ke Disdus.

Hargagila.com

(Online Mega

Empire)

Pemilik: Shanx RS dan Hans Guritno

Menyediakan 36 macam gadget yang paling

digemari dan dibutuhkan semua kalangan

dengan harga diskon maksimal 95% sesuai

dengan ketentuan. Situs e-commerce ini

menggandeng Bank Mandiri, klik BCA, Visa,

Master Card, Amex dan PalPay.

Gantibaju.com

Pendiri : Anang Pradipta, Aria Rajasa, dan

Setyagus Sucipto

Berdiri : 2009

Awalnya didirikan untuk menyediakan kaos

dengan desain yang keren, kreatif serta

memberikan nilai kebaruan, termasuk untuk

kalangan turis. Gantibaju.com punya

keunikan, yakni mengangkat desain yang

khas Indonesia dan mengadopsi konsep

komunitas berbasis web 2.0. Kini

Gantibaju.com telah memiliki komunitas

desainer yang terdiri dari sekitar 8 ribu

desainer dan lebih dari 15 ribu member.

Omsetnya kini sudah melewati angka jutaan

rupiah per bulan

Grup Indo.com Pemilik: Eka Namara Ginting

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

18

Berdiri: 1995, dengan nama balionline

Menyeruak lewat e-travel. Menyediakan

akses pemesanan 300-an hotel di Bali dan

beberapa kawasan wisata lainnya. Karena

rating-nya tinggi, 4 juta pengunjung sebulan,

menjadi referensi bagi calon wisatawan asing

dari berbagai negara. Untuk mengelola pasar

lokal diluncurkan Paketrupiah.com.

Mobile Commerce

Indonesia

Pendiri: Dedi Yuspa

Berdiri: 2009

Perusahaan layanan jasa pembayaran semua

jenis transaksi yang dilakukan via ponsel.

Membentuk m-Community Nusantara serta

meluncurkan m-retail dan m-payment system.

M-payment yang diterapkan merupakan

sistem transaksi yang menghubungkan

operator (misalnya, T-Sel, Satelindo dan XL)

dengan merchant (misalnya, Alfamart,

Carrefour dan Starbucks).

Tokobagus.com

Pemilik: Remco Lupker

Salah satu situs e-commerce yang cukup besar

saat ini. Pada Desember 2010 saja terjadi 90

ribu transaksi dengan nilai Rp 300 miliar,

termasuk properti dan otomotif. Terpantau

42% pengunjung Tokobagus.com melakukan

transaksi.

Tokopedia.com Pemilik: East Ventures Singapura, Leontinus

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

19

Alpha Edison dan William Tanuwijaya

Berdiri: 1999

Situs ini dikunjungi sekitar 20.000 kali per

hari, sementara page view-nya mencapai 4

juta per bulan. Saat ini, memiliki 60.000

anggota aktif, dengan penjual (merchant)

aktif berjumlah sekitar 6.000. Dengan

menjual lebih dari 100.000 produk, selama

November 2010, ada lebih dari 100 transaksi

senilai Rp 2 miliar. Kerja keras duo sahabat

Leontinus-William ini menarik minat East

Ventures Singapura untuk mengucurkan

modal dengan sistem tukar saham pada 2010.

Sumber: Riset SWA

Sumber: www.bhinneka.com, per 9 Juli 2012

Gambar I.10. Screenshot Situs Bhinneka.com

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

20

Sumber: www.bhinneka.com, per 9 Juli 2012

Gambar I.11. Screenshot Shopping Cart Situs Bhinneka.com

b. Situs Komunitas

Tabel I.2. Benchmarking Situs Komunitas

Ayofoto.com (Jejala

Pararta

International)

Pemilik: Dibya Pradhana

Berdiri: 2005

Situs untuk dunia fotografi. Awalnya, hanya

menerima foto anggotanya yang diambil dari

kamera saku dan DSLR. Kemudian,

merambah dunia mobile untuk menggaet

member yang suka memotret dengan ponsel.

Awal 2011, meluncurkan produk baru bekerja

sama dengan operator (agar foto dapat

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

21

langsung diunggah dari ponsel). Lewat fee

keanggotaan, penjualan foto, iklan dll.

bisnisnya tumbuh 150% pada 2010.

Indonetwork.com

Situs perdagangan online. Menurut

Neatstat.com, harganya diperkirakan US$

1,04 juta. Menurut Alexa.com, traffic rank-

nya di peringkat 5.158 di dunia. Page view-

nya 2,57 juta per hari.

Indowebster

Pendiri: Juny Maimun

Berdiri: 2007, dengan nama Indofile

Situs berbagi file, foto, game dan musik.

Perpaduan Rapidshare, ImageShack dan

YouTube. Dalam waktu singkat, bertengger di

urutan ke-8 sebagai situs yang paling banyak

dikunjungi di Indonesia. Total besar file yang

diunggah anggotanya saja mencapai sekitar

15 terrabyre.

Infokost.net

Pendiri : Leo Ferdinand

Berdiri : 2008

Situs yang memberikan informasi hunian

sewa bulanan yang menyajikan berbagai

informasi rumah kost, guest house, hotel,

kontrakan dan apartemen sewa. Ada 2.000

kunjungan per hari dan page views per bulan

sekitar 300.000. Omsetnya kini mencapai

ratusan juta rupiah per tahun.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

22

Kaskus

Pemilik: Andrew Darwis

Berdiri: 1999

Forum komunitas terbesar di Indonesia saat

ini. Menurut Alexa.com, traffic rank-nya

berada di urutan 246 di dunia. Kini

anggotanya hampir 2,5 juta orang dengan

posting 285,5 juta. Menurut Thewebprice,

harga Kaskus diperkirakan US$ 11,64 juta

dan total page view-nya 116,4 juta per hari.

Kayakarya.com

Pendiri : Jeannie Tan

Berdiri : 2009

Situs ini merupakan portal yang berusaha

menjadi marketplace sekaligus bridge antara

pekerja industri kreatif dengan konsumen

yang membutuhkan jasa mereka. Mulai dari

graphic designer, cartoonist, photographer ,

web designer, dll dapat membuat halaman

portfolio yang dapat dilihat oleh pengunjung

lain dan calon klien mereka. Sudah

menjangkau Malaysia, Vietnam, Singapura

dan AS. Memiliki 1.200 anggota dengan

3.500 portofolio.

Lewatmana.com

(Onehub Solution)

Pemilik: Ronny Hartono, dkk.

Menyediakan akses online tentang lalu-lintas

baik gambar, video, berita, maupun peta.

Layanan ini dapat diakses lewat Internet,

telepon seluler, atau alat telekomunikasi

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

23

lainnya seperti WAP. Selain Jakarta,

Lewatmana.com akan merambah Denpasar

untuk menyediakan layanan tentang lalu-

lintas di kota tersebut. Lewatmana.com

meraih SparxUp Award 2010 kategori Best

Use of Technology. Yang teranyar,

memenangi penghargaan di acara

Netexplorateur Award of the Year 2011 di

Paris.

Urbanesia (Ayoklik

Indonesia)

Pendiri: Selina Limman dan Natali Ardianto

Portal direktori gaya hidup kota, pionir di

Indonesia yang memuat hotel, restoran, mal,

dll. Juga mengembangkan konten yang sama

untuk BlackBerry, iPad dan ponsel android.

Mitra terbesar Google di Indonesia. Sejak

2010 jumlah pengunjungnya 3,5 juta. Kini

memiliki 15 ribu anggota dengan 20 juta

location based search digunakan.

Weddingku.com

Berdiri: 2002

Kekuatannya ada pada komunitas yang

dibentuk. Situs ini menyediakan panduan dan

inspirasi bagi calon pengantin beserta para

tamu. Saat ini ada 15 ribu lebih pengunjung

setiap hari, 3,5 juta halaman terakses setiap

minggu, 2.500 lebih calon pengantin baru

menjadi anggota setiap bulan, dan 100 ribu

lebih e-mail baru terdaftar setiap tahun.

Sumber: Riset SWA

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

24

Sumber: www.kaskus.co.id, per 9 Juli 2012

Gambar I.12. Screenshot Forum Kaskus

c. Web Feature Benchmarking

Selain melihat proses dan beberapa jenis situs serupa sebagai

benchmark, penulis juga menganalisa web feature dari beberapa situs

diatas yang dapat dijadikan benchmark bagi perusahaan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

25

Tabel I.3. E-Commerce Web Feature Benchmarking

Fitur Adadiskon Bhineka Disdus

Product List

Articles

Image

Video

Membership

Premium Membership

Advertising

Messaging

Friends Network

Favourite Listing

Member Review

Map

Related Product

Forum

Search Mode

Online Ordering

Order Tracking

Scheduled Order

Hotline Delivery

Voucher Gift

Social Media Integration

Sumber: survey dari banyak sumber, 2012

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

26

Tabel I.4. Community Web Feature Benchmarking

Fitur Kaskus Indowebster

Emoticon

Premium Membership

Search

History Tracking

Friends Network

Social Media Integration

Blog

Radio

Signature

Image & Video

Sumber: survey dari banyak sumber, 2012

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

27

I.2. TUJUAN

Sebuah model bisnis harus memiliki tujuan yang jelas bagi pihak-pihak

yang berkepentingan didalamnya. Model bisnis ini memiliki tujuan yang ingin

dicapai, antara lain:

1. Tujuan bagi konsumen:

a. Dapat menyediakan suatu wadah terpadu untuk para pencinta

kuliner dan mereka yang mencari informasi seputar kuliner, sarana

bersosialisasi, mengemukakan pendapat serta aspirasi mereka

mengenai kuliner.

b. Dapat memberikan pelayanan terbaik dalam segala fasilitas yang

diberikan seperti ketepatan dan kecepatan pengiriman dan

pelayanan pelanggan.

2. Tujuan bagi rekan bisnis:

a. Memberikan kesempatan untuk memajukan usaha dengan

memperluas jaringan pasar atau pelanggan sehingga dapat

menghasilkan keuntungan yang lebih baik dan lebih maksimal.

b. Menyediakan wadah untuk para rekan bisnis dalam melakukan

promosi dan beriklan untuk meningkatkan brand awareness.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/BAB I_2103_0007.pdf · 2 Ket.: *prediksi, sumber: diolah dari data BPS. Gambar I.1. Indeks Tendensi

28

I.3. MANFAAT

Manfaat dari kreasi model bisnis ini adalah untuk memperkenalkan

kepada masyarakat adanya model bisnis baru, yaitu e-commerce dalam

industri pemesanan dan layanan antar makanan dan minuman dengan basis

komunitas online.

I.4. RUANG LINGKUP

Pengerjaan tesis ini ditujukan agar dapat diterapkan dalam kehidupan

nyata. Namun, agar pembahasan tesis ini tetap fokus, maka ada batasan ruang

lingkup yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Model bisnis yang diajukan adalah pengadaan jasa pemesanan online dan

jasa pesan antar bagi restoran yang tidak / belum memiliki kompetensi

jasa tersebut.

2. Media utama yang digunakan untuk pemesanan adalah media online

(website).

3. Komunitas yang dihadirkan dan dibentuk ialah komunitas pencinta

makanan atau kuliner dengan media online.

4. Bisnis ini menggunakan sistem e-commerce, mulai dari pemesanan

hingga pembayaran secara online, kecuali pembayaran secara Cash on

Delivery (COD).

5. Dalam tesis ini, coverage area untuk layanan antar terbatas pada radius

yang ditentukan dari titik pilot project.