PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL.ppt
-
Upload
ismuadi-sniper -
Category
Documents
-
view
192 -
download
11
description
Transcript of PENGUKURAN TENDENSI SENTRAL.ppt
Statistika Ekonomi
Oleh: Ismuadi, SE,
S.Pd.I
Dalam aktivitas pengamatan, penelitian atau observasi tidak jarang dijumpai data yang berhasil dihimpun tidak sama atau berbeda antara satu dengan yang lainnya
Dengan kata lain distribusi data yang tersusun ada kemungkinan akan memperlihatkan karakteristik data yang relatif homogen atau heterogen.
Salah satu tugas statistik adalah menentukan suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam distribusi memusat.
Dengan kata lain salah satu tugas statistik adalah menentukan angka yang menjadi pusat suatu distribusi.
Angka/ nilai yang menjadi pusat suatu distribusi
selanjutnya disebut tendensi sentral atau kecenderungan tengah.
Ada 3 jenis pengukuran tendensi sentral yang sangat penting yaitu; Mean, Median dan Mode/ modus.
Mean diterapkan dengan tujuan untuk menentukan angka/ nilai rata-rata dan secara aritmatik ditentukan dengan cara menjumlah seluruh nilai dibagi banyaknya individu.
Rata-rata (rata-rata hitung) untuk data kuantitatif dalam sebuah sampel dihitung dg jalan MEMBAGI JUMLAH NILAI DATA OLEH BANYAK DATA
A. Data Tidak Berkelompok
Contoh : hasil ujian dari 6 orang gmahasiswa adalh 60, 70, 75, 55, 80, 85
Rata-rata hitung adalah:
dari perhitugan tersebut dapat diketahui, bahwa nilai rata-rata ujian adalah 70,8
n
xx i
8,706
425
x
n
xx i
B. Data BerkelompokDibagi ke dalam dua jenis, yaitu:a. Berkelompok secara individual
Merupakan data-data yang setiap nilainya berada dalam suatu frekuensi tertentu. Perhitungan nilai rata-rata dapoat dilakukan dengan rumus:
Contoh: nilai ujian statistik dari 16 orang mahasiswa adalah seperti berikut
N
xfx ii
Nilai ujian (Xi)
Jumlah Mahasisw
a (fi)
Jumlah Nilai (fiXi)
60 2 120
65 3 195
70 6 420
80 4 320
85 1 85
∑ 16 1.140
Sehingga rata-rata hitung adalah
N
xfx ii
25,7116
140.1x
b. Berkelompok secara intervalMerupakan data yang memiliki batgas terndah dan batas tertinggi pada setiap kelas data. Untuk menghitung rata-rata hitung dari suatu distribusi frekuensi ada dua metode yang dipergunakan, yaitu:
1) Metode panjangUntuk menghitung rata-rata hitung dapat dipergunakn perumusan seperti yang digunakan pada data berkelompok secara individualDimana N = ∑fi dan Xi adalah nilai tegah interval kelas maka rata-rata hitung :
Kelompok nilai
Fi Xi fiXi
30-39,99 6 35 210
40-40,99 12 45 540
50-50,99 30 55 1650
60-60,99 24 65 1560
70-70,99 18 75 1350
80-80,99 10 85 850
∑ 100 6.160
N
xfx ii
Jadi nilai rata-rata hasil seleksi mahasiswa aalah sebesar 61,50
60,61100
160.6x
2) Metode Pendek
Kelompok nilai
Fi Xi di fidi
30-39,99 6 35 -2 -12
40-40,99 12 45 -1 -12
50-50,99 30 55 0 0
60-60,99 24 65 1 24
70-70,99 18 75 2 36
80-80,99 10 85 3 30
∑ 100
- - 66
N
dfiXx ii 0
Dimana:
fi = frekuensi
i = besar interval
di = bilangan skala original, dengan meletakkan d= 0 pada pertengahan dari banyaknya interval atau mendekatinya
Xo = titik tengah kelas interval, di mana d = 0
100
)66(1055x
60,6160,655 x
N
dfiXx ii 0
Rata-rata Hitung:
Nilai Interval Frekuensi 60-64 265-69 670-74 1575-79 2080-84 1685-89 790-94 4
Jumlah 70
Distribusi frekuensi nilai ujian Mekanika Teknik 2 Semester 092
Tentukan nilai rata-rata hasil ujian Mekanika mahasiswa tersebut?
Nilai Interval Frekuensi 60-64 265-69 670-74 1575-79 2080-84 1685-89 790-94 4
Jumlah 70
Distribusi frekuensi nilai ujian Mekanika Teknik 2 Semester 092 No. Nilai Interval Titik Tengah Frekuensi Jumlah
1 60-64 62 2 1242 65-69 67 6 4023 70-74 72 15 10804 75-79 77 20 15405 80-84 82 16 13126 85-89 87 7 6097 90-94 92 4 368
Jumlah = 70 = 5435
77,643 70
5435
x
N
xfx ii
2. Median (Mdn)
Median adalah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan (di susun) mulai dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil , atau nilai tengah dari sekelompok data.
Dalam perhitungan median data juga terbagi dua, yaitu data tidak berkelompok dan data berkelompok
Yang perlu diperhatikan terlebih dahulu penyusunan datanya, yaitu harus diurutkan berdasarkan array.
Selanjutnya, perhitungan median untuk data tidak berkelompok perlu dibedakan antara data yang jumlah pengamatannya ganjil dengan data yang jumlah pengamatannya genap.
i. Median untuk jumlah pengamatan (n) ganjil
Kalau pengamatan (n) ganjil, maka sebelum dihitung besarnya nilai median, terlebih dahulu perlu diketahui letak median, dengan perumusan:
2
)1( n
LmdContoh : nilai ujian statistik I dan 9
orang mahasiswa adalah 50, 93, 55, 60, 65, 84, 89, 76, 90,
Maka letak median : Jadi median terletak pada
posisi yang kelima, yaitu dengan nilai 76
52
)19(
Lmd
ii. Median untuk jumlah pengamatan (n) Genap
Juga perlu diketahui letak mediannya terlebih dahulu untuk dapat diketahui nilai mediannya, dengan perumusan yang sama:
2
)1( n
LmdContoh : Jumlah anggota kelurga
dari 8 rumah tangga adalah 2, 5, 7, 3, 5, 8, 7, 7
Maka letak median : Jadi median adalah
antara angka 5 dan angka 7 (posisi 4,5), yaitu: (5+7) / 2 = 6
5,42
)18(
Lmd
Sebelum menghitung besarnya nilai median, perlu dihitung terlebih dahulu letak median dengan perumusan:
Letak median ditentukan oleh frekuensi kumulatif ke atas (fca), dimana letak median (N/2) tersebut berada pada kelas interval dengan jumlah frekuensi kumulatif sudah sampai atau berada di dalamnya.
2
NLmd
b). Median untuk data berkelompok
BESARNYA NILAI MEDIAN DAPAT DIHITUNG DENGAN DUA METODE:
1.Metode batas bawah interval medianperhitungan median dengan metode ini dapat
digunakan perumusan :
di mana: B = lower limit dari interval medianN = jumlah observasi (jumlah frekuensi)f k-1 = frekuensi kumulatif sebelum kelas medianfmd = frekuensi pada kelas mediani = besar interval
if
fN
BMmd
k
d
12
2.Metode batas atas interval medianperhitungan median dengan metode ini dapat
digunakan perumusan :
di mana: A = upper limit dari interval medianN = jumlah observasi (jumlah observasi)fk= frekuensi kumulatif pada interval medianfmd = frekuensi pada interval median
if
Nf
AMmd
k
d
2
Tentukan nilai median dengan metode batas atas dan batas bawah
Kelompok nilai Fi F ca
30-39,99 6 6
40-49,99 12 18
50-59,99 30 48
60-69,99 24 72
70-79,99 18 90
80-89,99 10 100
∑ 100 -
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa letak median ada di dalam frekuensi kumulatif ke atas (fca) sama dengan 72. sedangkan pada frekuensi kumulatif ke atas 48, letak mediannya belum sampai. Oleh karenanya, nilai median adalah berkisar antara 60 hingga 69,99.
Letak median ditentukan oleh frekuensi kumulatif ke atas (fca), di mana letak median (N/2) tersebut berada pada kelas interval dengan jumlah frekuensi kumulatif sudah sampai atau berada didalamnya. Maka letak median dapat dihitung:
Lmd = N/2
Lmd = 100/2 = 50
if
fN
BMmd
k
d
12
83,6083,060
1024
482
100
60
d
d
M
M
Metode batas atas
Upper limit yang sebesar 69,99 pada interval median dapat dianggap sebagai 70
if
Nf
AMmd
k
d
2
83,6017,970
1024
2100
7270
d
d
M
M
Tentukan nilai median dengan metode batas atas dan batas bawah
Berat Badan Frekuensi (fi)
Fk
50 – 52 4
53 – 55 5
56 - 58 3
59 – 61 2
62 - 64 6
LATIHAN:
Nilai Interval Frekuensi 60-64 265-69 670-74 1575-79 2080-84 1685-89 790-94 4
Jumlah 70
Modus didefinisikan sebagai nilai yang paling sering muncul atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak.
Satu hal yang perlu diingat bahwa modus adalah persoalan
nilai bukannya frekuensi. Frekuensi hanya menunjuk intensitas kemunculan sesuatu nilai.
Pada data tunggal menentukan mode/modus hanya dengan memperhatikan nilai yang memiliki frekuensi terbanyak maka dapat diidentifikasi nilai modus/mode dari distribusi data.
3. Modus / Mode
adalah nilai yang sering muncul dalam kelompok data
1.Modus Data Tunggalhanya memperhatikan pengamatan mana yang mempunyai nilai terbanyak.
2. Modus Data Berkelompokdilakukan dengan dua metode
a)Dengan menggunakan batas bawah kelas interval
b)Dengan menggunakan titik tengah kelas interval
Mo = lihat data terbanyak
1. Modus dengan batas bawah interval
Perhitungan modus dengan metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan perumusan:
Di mana :
B = batas bawah kelas interval modus
Fmo = frekuensi pada kelas modus
Fmo-1 = frekuensi sebelum kelas modus
Fmo+1 = frekuensi setelah kelas modus
I = besar interval
ifff
ffBM
momomo
momoo
11
1
2
Dapat dilihat frekuensi tertinggi adalah 30, oleh karenanya, modus berada pada nilai sekitar 50-59,99.
Kelompok nilai
Fi Xo
30-39,99 6 35
40-49,99 12 45
50-59,99 30 55
60-69,99 24 65
70-79,99 18 75
80-89,99 10 85
∑ 100 -
Untuk mendapatkan nilai modus yang pasti dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
ifff
ffBM
momomo
momoo
11
1
2
101224)30(2
123050
oM
5,575,750 oM Jadi nilai modusnya adalah sebesar 57,5
2. Modus dengan titik tengah interval
Perhitungan modus dengan titik tengah interval dapat dilakukan dengna perumusan
22 11
11 i
fff
ffXM
momomo
momooo
Di mana : Xo = titik tengah interval kelas
Titik tengah kelas interval kelas modus adalah 55
Kelompok nilai
Fi Xo
30-39,99 6 35
40-49,99 12 45
50-59,99 30 55
60-69,99 24 65
70-79,99 18 75
80-89,99 10 85
∑ 100 -
Sehingga dapat dihitung nilai modusnya sebagai berikut:
22 11
11 i
fff
ffXM
momomo
momooo
2
10
1224)30(2
122455
oM
5,575,255 oM Nilai modusnya adalah persis sama dengan menggunakan metode batas bawah kelas modus
1. Hitunglah Mean, Median, dan Modus dari penghasilan per hari dari 10 sampel tukang becak berikut ini (dalam ribuan) Rp. 10 000; 12 000; 11 000; 16 000; 14 000; 12 000; 14 000; 9 000; 12 000; 15 000.
2. Hitunglah Mean, Median, dan Modus dari jumlah pengunjung suatu puskesmas setiap hari yang ditunjukkan dengan sampel berikut ini :
Kelas Jumlah Pengunjung
Frekuensi
1234567
0 – 2425 – 4950 – 7475 – 99
100 – 124125 – 149150 – 174
10122345341610