KULIAH 5 PENGUKURAN-PENGUKURAN

download KULIAH 5 PENGUKURAN-PENGUKURAN

of 33

Transcript of KULIAH 5 PENGUKURAN-PENGUKURAN

PENGUKURAN-PENGUKURANOleh Hari Kaskoyo, S.Hut., M.P.

PENGUKURAN HORISONTALy Yang dimaksud dg pengukuran horisontal terdiri dari

pengukuran-pengukuran ke arah mendatar/ke samping, yg terdiri dari :y Jarak y Sudut-sudut y Luas

y Pengukuran-pengukuran horisontal memerlukan peralatan

tambahan.

Jarak Di Daratany Menggunakan rumus skala

(PSR), bila sdh ada data ketinggian atau skala di foto atau menggunakan jarak lapangan yg sdh diketahuiy GD=PDxPSR=PDx((A-E)/f)) y GD:jarak di lapangan y PD:jarak di foto udara y PSR:skala foto udara y A:ketinggian terbang dpl y E:jarak ketinggian pesawat dg tempat ttt y f:panjang fokus lensa

Contoh Soaly Diketahui : Jarak di lapangan

titik F ke titik G sejauh 200 m. Bila jarak di foto sejauh 5 cm, hitunglah PSRnya? Bila titik G di foto diambil pd ketinggian 1.000 m dpl dan fokus lensa 4 cm, hitunglah ketinggian terbang pesawat thd titik G? y Jawab:y PSR = GD/PD

= 200m/5cm = 20000cm/5cm=4000 y E=?

Jarak Di Daratany Menggunakan templet skala

ganda, yaitu garis-garis dg berbagai ukuran skala. y Dipilih skala yg paling sesuai utk mengukur jarak atau ukuran panjang, lebar benda di daratan. y Jarak di daratan dapat diketahui dengan cara:y Mengukur langsung. y Bantuan peta.

Sudut-sudut Horisontaly Sudut-sudat horisontal diukur terutama untuk membantu

menentukan arah. y Besarnya sudut horisontal dinyatakan dlm 3 cara, yaitu:y Jurusan (bearings) y Azimut y Sudut Balik (back angel)

y Dalam pengukuran sudut di foto, umumnya menggunakan bantuan

berupa:

y Garis-garis pemilikan lahan y Arah kompas y Peta di daerah yg sama

y Pengaruh kemiringan, pergeseran topografi, deklinasi, dan tarikan

setempat.

Jurusan (bearings)y Suatu sudut yg besarnya

90o atau kurang yg diukur baik dr arah utara atau selatan ke timur atau ke barat. y Contoh:y U22oB y S45oT y S89oB

y Utk mengukur arah.

Azimuty Suatu sudut yang besarnya

360o atau kurang yang diukur searah jarum jam dari arah utara. y Contoh:y 338o y 135o y 269o

Sudut Balik (back angel)y Suatu sudut perubahan arah

180o atau kebalikan yg tepat dr arah yg asli. y Utk sudut azimut balik, jika sudut semula kurang dari 180o maka sudut semula ditambah 180o, sdgkan bila sudut semula lbh dari 180o maka dikurangi 180o. y Contoh:y Sudut balik dr 338o adalah y Sudut balik dr 135o adalah y Sudut balik dr 269o adalah

Pengukuran Sudut di Fotoy Bila ada suatu obyek di foto

(petak, pohon, dll) yg diragukan posisinya, maka dapat digunakan suatu obyek acuan sebagai bantuan penentu arah utama, berupa:y Garis-garis pemilikan lahan y Garis kompas y Peta yg ada

Garis-garis pemilikan lahany Garis-garis pemilikan lahan atau

salah satu batas petak bisa digunakan sebagai bantuan dlm membuat acuan/garis basis. y Umumnya garis pemilikan lahan atau batas petak dibuat berdasarkan arah tertentu, misalnya Utara, sbg acuan/garis basis. y Caranya: (a) tarik grs arah dr titik A yg mrpkn awal dr garis basis ke obyek, (b) berdasarkan grs basis AB dpt diukur arah ke obyek, (c) mengukur jarak dr A ke obyek.

Garis kompasy Bila garis basis tidak

ditemukan di lapangan, maka dpt digunakan suatu obyek acuan yg diukur arahnya di lapangan, misalnya suatu jalan yg lurus, sbg garis basis. y Dari garis basis tsb diukur arah ke obyek yg dimaksud lalu diukur jaraknya.

Peta yg aday Dengan bantuan peta yg

ada (yg sama daerahnya dg yg di foto udara), maka arah suatu obyek di foto dpt digunakan sbg acuan (grs basis). y Contoh: arah CA dpt ditentukan dg garis basis/acuan arah BC yg sdh tertentu arahnya.

Pengaruh kemiringan dan pergeseran Topografiy Pengaruh kemiringan, y Pergeseran topografi

menyebar dari isosenter, semakin jauh dr pusat foto makin besar pengaruh kemiringan. y Pengaruh kemiringan lebih ringan dibandingkan pengaruh pergeseran topografi.

berbanding lurus dg perbedaan elevasi & jarak dr nadir serta berbanding terbalik dg ketinggian terbang.

Pengaruh deklinasi dan tarikan setempaty Arah utara yg sebenarnya tidak ditunjukkan oleh jarum

kompas. y Koreksi tergantung dari besarnya sudut deklinasi di lokasi di mana pengukuran dilakukan. y Tarikan setempat dipengaruhi oleh endapan mineral setempat di dalam bumi, kawat pagar, tiang listrik, serta benda logam yg berada di sekitar kita.

Pengukuran Luasy Pengukuran luas yg

dilakukan langsung pada foto udara dpt menyebabkan kesalahan distorsi dan pergeseran (krn kemiringan & elevasi daratan). y Pengukuran luas yg terbaik dilakukan pd peta planimetri.

Planimetery Merupakan alat yang

dirancang untuk mengukur luas suatu daerah baik yang berbentuk teratur maupun tdk teratur. y Pembacaan hasil pengukuran luas pada skala pembacaan. y Hasil pembacaan pengukuran selanjutnya diubah ke dlm luas sesungguhnya dg memprhitungkan skalanya. y Sudah ada yg digital.

Perbandingan beraty Membandingkan berat

salinan peta atau foto suatu daerah dg berat salinan peta atau foto suatu daerah yg sdh diketahui luasnya. y Menggunakan alat timbangan laboratorium yg peka. y Tidak sesuai untuk pengukuran kawasan yg kecil.

Penghitungan Noktahy Paling banyak digunakan. y Menggunakan kisi-kisi noktah

(dot grids). y Kisi-kisi noktah dibuat pada plastik transparant yg sudah ditentukan luasnya pd setiap kisi. y Menjumlahkan kisi-kisi noktah yg melingkupi daerah yg dimaksud.

Transeky Hampir sama dg kisi-kisi

noktah, hanya yg digunakan berupa serangkaian garis-garis baik seragam maupun tdk seragam, yg melingkupi daerah yg dimaksud. y Panjang garis total diukur untuk menentukan luas daerah yg dimaksud.

Contoh perhitungany Gambar di samping

merupakan suatu kawasan dg 5 tipe hutan (A, B, C, D, dan E). Diketahui luas seluruhnya yaitu 640 acre atau 1 mil persegi (259 hektar). Berapa luas untuk masing-masing tipe hutan bila diketahui (melalui planimeter) data hasil perhitungan pada tabel berikut.

Contoh perhitunganTipe A B C D E Inci Perban persegi dingan 7,70 3,79 8,52 3,71 1,28 25,00 0,3080 0,1516 0,3408 0,1484 0,0512 1,00 Acre 197,12 97,02 218,11 94,98 32,77 640,00 Ha 79,77 39,26 88,27 38,44 13,26 259,00

y Tipe A =y = (7,70/25,00)(640acre)

=197,12 acre. y Atau y = (7,70/25,00)(259hektar) =79,77 hektar.

Contoh Soaly Bila skala fotonya yg diketahui, yaitu sebesar 12670, jumlah

kaki persegi dlm 1 inchi sebesar 43.500, jumlah 1 cm2 dlm 1 ha sebesar 100 jt, jumlah inchi persegi dlm 1 acre sebesar adalah 6.272.640, intensitas kisi noktah 100 noktah per inchi persegi atau 16 noktah per cm2, dan banyaknya noktah di kawasan D sebesar 371 noktah (per inchi persegi) atau 383 noktah (per cm2)maka luas daratan dapat dihitung sebagai berikut:

( PSR) DC Luas (acre) ! v jmlinchipersegiperacre DI

2

Contoh Soaly Atau

PSR 2 ( ) DC 12inchi / kaki Luas (acre) ! v jmlkakipersegiperacre DI DC ( PSR) Luas (hektar ) ! v jmlcmpersegiperha DI2

y Atau

y Keterangan:y DC = jml noktah y DI = jml noktah tiap per inchi persegi atau per cm2

Contoh Soal(12.670) 371 Luas (acre) ! v ! 95acre 6272640inchipersegiperacre 1002

12.670 2 ) ( 371 12inchi / kaki Luas (acre) ! v ! 95acre 43560kakipersegiperacre 100y Atau

y Atau

(12.670) 383 Luas (hektar ) ! v ! 38,43ha ! 95acre 1 jtcmpersegiperha 16

2

PENGUKURAN VERTIKALy Pengukuran vertikal pd

sebuah foto udara diperlukan terutama pada saat akan menaksir potensi volume hutan, mengukur tinggi pohon,

Mengukur Tinggi Foto Udara Tunggaly Cara Pergeseran Topografi y Dg rumus: h=d(H)/r y Syaratnya:y Obyek hrs vertikal. y Jarak dr nadir cukup besar, shg

y Cara Bayangan y Ada 2 cara, yaitu:y Bayangan sudut matahari. y Lapangan datar & obyeknya tegak. y Sudut matahari diketahui. y Salju & semak memperpendek bayangan. y Perbandingan panjang

bisa diukur pergeseran topografinya. y Skala foto cukup besar. y Puncak maupun pangkal obyek dpt dilihat pd foto yg sama.

bayangan.y Diketahui panjang sebuah obyek.

Mengukur Tinggi dg Selisih Paralaks (Foto Udara berpasangan)y Cara ini merupakan yg paling banyak digunakan . y Memerlukan sepasang foto udara stereoskopis yg berkualitas tinggi

dan persepsi kedalaman yg baik bagi penafsir. y Foto udara diambil secara vertikal, baik sempurna maupun membentuk sudut < 3o. y Terdiri dr 3 cara:y Persamaan medan bergunung. y Persamaan medan datar. y Persamaan yg disingkat.

Kesalahan mengukur bayangan

Persamaan Medan bergunung( H )dP h! ! Pb dP ( H )dP P(s (E ) P dP H y P=jarak rata-rata antara ttk PP &

KETERANGAN y h=tinggi obyek yg diukur. y H=tinggi terbang di atas pangkal obyek. y dP=selisih paralaks absolut antara puncak & pangkal obyek.

CPPnya pd sepasang foto. y Pb=jarak ttk2 dasar 2 foto dikurangi jarak pangkal obyek pd 2 foto. y E =Selisih elevasi pangkal obyek dg rata2 dua ttk dasar.y Pengukuran Pb yg teliti terkadang

sulit dilakukan. y E seringkali sulit utk diketahui. y Bila keduanya sulit diketahui, lebih baik diperkirakan drpd menggunakan medan datar.

Persamaan Medan Datary Persamaan tersebut dapat

digunakan apabilay E=0. y Selisih elevasi antara pangkal

( H ) dP h! P dP

obyek yg diukur dan elevasi rata-rata dua titik dasar kurang dari 5 % dari pangkal obyek.

Persamaan yang Disingkat( H ) dP f ( PSR ) dP h! ! ! DPF ( PSR )dP Pb Pb ( H ) dP f ( PSR ) dP h! ! ! DPF ( PSR )dP P Py Dapat digunakan utk medan bergunung ataupun medan datar. y Digunakan tabel faktor selisih paralaks utk garis basis dan fokus

kamera yg berbeda. y Gunakany Pb bila medan bergunung. y P bila medan datar.

Teknik dan Alat Pengukur dPy Kunci utk pengukuran

vertikal/tinggi yg teliti pd pasangan foto udara adalah pengukuran dP scr teliti. y Alat yg teliti cukup mahal, utk menekan harga bisa digunakan alat yg sederhana, yaitu:y Mistar keteknikan. y Batang paralaks. y Baji paralaks.