BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1! Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1 Tokopedia
Tokopedia merupakan online marketplace yang memungkinan setiap individu dan
pemilik bisnis di Indonesia membuka dan mengurus toko online mereka secara mudah dan
bebas biaya, sekaligus memberikan pengalaman jual beli online aman dan nyaman.
Gambar 1.1 Home Page Tokopedia
Sumber: Tokopedia, 2015
Berdiri pada awal 2009, Tokopedia dinilai sebagai pemimpin pasar dalam ranah online
marketplace di Indonesia. Paling tidak, Tokopedia memiliki jumlah modal yang sangat
besar berkat USD 100 juta (Rp 1,2 triliun) yang disuntikkan beberapa bulan lalu oleh
Softbank Internet and Media Inc. dan Sequoia Capital.
William Tanuwijaya selaku CEO mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki “ratusan
ribu” penjual yang bertumbuh jumlahnya sebesar 30 persen setiap bulan. Saat ini
Tokopedia memiliki 3,3 juta produk aktif, dimana sekitar dua juta produk terjual di
platform setiap bulannya. Tokopedia belum menarik biaya apapun dari para penjual.
Namun, para penjual bisa berlangganan fitur premium benama Gold Merchant.
1.1.2 Bukalapak
Gambar 1.2 Home Page Bukalapak
Sumber: Lukman, 2014
Didirikan pada awal 2010 sebagai salah satu produk portofolio agensi digital bernama
Suitmedia, Bukalapak bertumbuh sebagai salah satu produk online terbesar karya anak
bangsa di Indonesia. Achmad Zaky selaku CEO mengatakan bahwa saat ini terdapat
sekitar 150.000 penjual dan 1,5 juta produk aktif di Bukalapak.
Pada Januari 2014, Achmad mengatakan bahwa Bukalapak memproses transaksi
senilai Rp 500 juta setiap harinya. Di website ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas
jual beli dengan harga pas maupun harga yang siap untuk dinegosiasikan. Bukalapak
memiliki fitur dompet virtual bernama Bukadompet sebagai salah satu metode
pembayaran.
Bukalapak juga menyediakan fitur reputasi, fitur ini akan menghitung berapa banyak
feedback positif / negatif yang diberikan oleh pelanggan. Semakin banyak feedback positif
maka reputasi kita akan semakin baik dengan begitu pembeli akan semakin yakin untuk
membeli barang / produk yang kita jual.
1.1.3 Elevenia
Gambar 1.3 Home Page Elevenia
Sumber: Lukman, 2014
Elevenia merupakan salah satu pemain termuda di daftar ini, namun mereka sangat
agresif dan telah mencatat pertumbuhan sangat besar di tahun pertama operasinya.
Diluncurkan pada bulan Maret 2014, perusahaan hasil joint venture antara XL Axiata dan
SK Planet asal Korea Selatan ini memiliki dua juta produk aktif dan melayani 8.000 order
setiap harinya.
Uniknya, perusahaan ini menyediakan seller zone di Jakarta, berisikan studio foto dan
ruang pelatihan untuk membantu para penjual online yang masih baru. Semua hal itu dapat
digunakan secara gratis. Elevenia sendiri telah menggandeng Telkomsel dan Indosat untuk
mengakomodasi produk mobile money T-Cash dan Dompetku, selain produk XL Tunai
yang digalakkan oleh induk perusahaannya.
1.1.4 Qoo 10
Gambar 1.4 Home Page Qoo 10
Sumber: Lukman, 2014
Berasal dari Singapura, Qoo10 merupakan perusahaan joint venture antara eBay
dengan GMarket asal Korea Selatan. Qoo10 Indonesia sendiri mulai beroperasi sejak tahun
2012, dan mengklaim memproses transaksi senilai lebih dari USD 2,5 juta (Rp 32 miliar)
setiap bulannya.
Selain di Indonesia, Qoo10 juga beroperasi di Singapura, Jepang, Malaysia, China, dan
Hong Kong. Qoo10 Indonesia menarik komisi dari setiap penjualan yang terjadi di dalam
platform.
Qoo 10 menyediakan fitur Success Stories yang berisi kisah para penjual sukses berkat
situs Qoo10 dan fitur Tips Menjual yang merupakan panduan untuk para penjual pemula
agar bisa sukses. Qoo 10 memiliki kerjasama dengan Yahoo Indonesia untuk
meningkatkan kualitasnya.
1.1.5 Rakuten
Gambar 1.5 Home Page Rakuten
Sumber: Lukman, 2014
Diluncurkan pada tahun 2011, Rakuten Belanja Online (RBO) awalnya merupakan
perusahaan hasil joint venture antara konglomerat media MNC dan raksasa e-commerce
Jepang Rakuten. Namun, pada tahun 2013 kerjasama itu secara resmi berakhir, dan sekarang
RBO beroperasi sendiri di Indonesia.
Tidak banyak informasi seputar perkembangan RBO. Pada tahun 2013, RBO memiliki
target menjual satu juta produk di dalam websitenya. Dan walaupun menganut model bisnis
B2B2C (business-to-business-to-consumer), mulai September 2014 RBO membuka pintu
bagi penjual mikro dan individual untuk ikut berjualan di dalam platformnya.
Rakuten memiliki penawaran “Buka Toko” bagi para merchant yang terdiri dari
konsultan khusus untuk membantu membuka toko dan membuat produk terjual, sistem
HTML yang ramah, dan terdapat layanan identifikasi pengunaan untuk transaksi yang
mengguakan kartu kredit dalam jumlah besar melalui telepon.
1.1.6 Lamido
Gambar 1.6 Home Page Lamido
Sumber: Lukman, 2014
Diluncurkan pada akhir tahun 2013, Lamido merupakan marketplace buatan Rocket
Internet, kepala perusahaan yang juga berada di balik toko online Lazada dan Zalora
Indonesia. Lamido sendiri beroperasi dengan ketat dengan Lazada Indonesia, dimana
penjual yang masih tergolong lebih kecil dapat berjualan di Lamido, sedangkan mereka
yang sudah lebih besar dapat berjualan di Lazada. Namun, Anda akan tetap melihat
sejumlah barang dan penjual yang sama di kedua belah website. Selain di Indonesia, Lamido
juga beroperasi di Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Berjualan di Lamido Indonesia masih
gratis.
1.2! Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa perubahan yang
cukup besar terhadap perubahan perilaku dan lingkungan, baik dalam dunia pendidikan,
perusahaan, maupun lingkungan masyarakat secara umum. Perubahan-perubahan yang
mengarah pada efektifitas dan efisiensi kerja sangat mewarnai perubahan tersebut.
Pengaruh yang paling dramatis terjadi setelah adanya Internet dan World Wide Web.
Pengaruh ini dapat dilihat dari meningkatnya popularitas perdagangan elektronik atau
e-commerce yang menggabungkan satu bisnis dengan bisnis lainnya (business to business-
B2B) dan menggabungkan bisnis dengan customers atau pelanggannya (business to
customers-B2C) (Ariyani, 2009).
Perkembangan internet dunia berkembang begitu cepat termasuk di Indonesia. Tercatat
pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 88,1 juta jika, dibandingkan dengan
jumlah penduduk Indonesia yang ada 252,4 juta maka dapat dikatan bahwa penetrasi
pengguna internet di negara ini mencapai 34,9%. Angka tersebut meningkat cukup
signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana penetrasi internet baru mencapai
28,6% PUSKAKOM UI (Berliyanto, 2015).
Gambar 1.7 Pengguna internet Indonesia
Sumber: Berliyanto, 2015
Wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah yang memiliki pengguna internet terbanyak di
Indonesia dengan 52 Juta. Disusul dengan Sumatera yang berjumlah 18,6 Juta dan
Sulawasei yang memiliki 7,3 Juta pengguna internet. Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan
Maluku memiliki jumlah 5,9 Juta. Dan terakhir, wilayah Kalimantan dengan jumlah
pengguna internet sebanyak 4,2 Juta. Anda bisa melihatnya pada gambar 1.7.
Pertumbuhan internet yang signifikan ini menjadi peluang bagi para entrepreneur untuk
menciptakan bisnis berbasis elektronik. Berdasarkan riset Online Shopping Outlook 2015
yang dikeluarkan oleh BMI research mengungkapkan, peluang pertumbuhan pasar online
masih sangat besar seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia.
Menurut BMI pada tahun 2014, pengguna belanja online mencapai 24% dari jumlah
pengguna internet di Indonesia (BISKOM, 2015).
Mengutip pendapat Yoanita sebagai BMI Research Head yang dimuat dalam artikel
karangan BISKOM:
Yoanita (BISKOM, 2015) “Pasar belanja online di Indonesia akan tumbuh hingga 57%
pada tahun 2015, atau meningkat sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.”
Redwing (2013) memperkirakan nilai pasar e-commerce di Indonesia antara $1 miliar
hingga $10 miliar pada 2015. Diprediksikan dalam tiga tahun ke depan pangsa pasar e-
commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 250 persen.
Gambar 1.8 Value of Indonesia’s E-commerce market
Sumber: Pratiwi, 2014
Dari semua pendapat diatas secara tidak langsung setuju bahwa e-commerce
di Indonesia berkembang secara signifikan. E-commerce merupakan ranah yang sedang
menjadi trend dan waktu yang tepat untuk memasukinya. Dengan pertumbuhan e-
commerce seperti yang telah dijelaskan, ini merupakan peluang yang dapat secara tepat
memenuhi permintaan konsumen dan kebutuhan jasa. Hal ini harus segera dikembangkan
agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi keuntungan perusahaan.
E-commerce memiliki beberapa tipe dan diantaranya terdapat lima model bisnis e-
commerce yang digunakan di Indonesia, yaitu:
1.! Classifieds/listing/iklan baris
2.! Marketplace C2C (Customer to Customer)
3.! Shopping mall
4.! Toko online B2C (Business to Consumer)
5.! Toko online di media sosial
Diantara lima model bisnis tersebut marketplace adalah salah satu jenis e-commerce
yang paling sering digunakan karena, mudah dan siapa saja yang ingin berbisnis online
dapat menggunakannya. Selain itu, marketplace memberi perlindungan lebih bagi penjual
dan pembelinya. Kehadiran marketplace ini menjadi solusi ditangah maraknya penipuan
pada online shopping.
Menurut techinasia.com di Indonesia terdapat delapan marketplace yang sudah
beroperasi namun, enam marketplace yaitu, Tokopedia, Bukalapak, Qoo 10, Rakuten, dan
Lamido yang paling populer (most trafficked) dan memiliki pangsa pasar yang paling besar
untuk kategori marketplace.
Kemunculan marketplace di Indonesia terbilang baru namun, kehadirannya hingga saat
ini terbilang fenomenal ini dibuktikan dengan gencarnya promosi yang dilakukan oleh
tiap-tiap online marketplace seperti pada media televisi, billboard, transportasi umum, dan
lain-lain. Marketplace sudah memiliki pengunjung yang cukup banyak, hal ini dapat dilihat
dari peringkat setiap marketplace yang menunjukkan banyaknya orang yang mengunjungi
(visitors) situs tersebut. Peringkat tersebut menurut Alexa adalah sebagai berikut:
1.! Tokopedia ranking 32 di Indonesia
2.! Bukalapak ranking 43 di Indonesia
3.! Qoo 10 ranking 156 di Indonesia
4.! Elevenia ranking 157 di Indonesia
5.! Lamido ranking 443 di Indonesia
6.! Rakuten ranking 447 di Indonesia
Peringkat tersebut didasarkan pada jumlah visitor website terbanyak semakin kecil
ranking menunjukkan semakin tinggi visitor pada website tersebut. Jarak antara satu
marketplace dengan marketplace lainnya berdekatan menunjukkan adanya tingkat
persaingan yang cukup ketat.
Tokopedia yang menduduki peringkat pertama dalam kategori marketplace di
Indonesia disebut sebagai penguasa pasar dalam ranah marketplace di Indonesia.
Pemasaran Tokopedia yang gencar dan menarik pun membuat mudah diingat oleh
konsumennya. Prestasi yang di raih oleh Tokopedia dengan mendapatkan dana dari
Softbank Internet and Media Inc. dan Sequoia Capital mengangkat citra Indonesia di
kancah internasional. Hal-hal tersebut lah yang membuat Tokopedia menjadi marketplace
yang dapat dipercaya oleh konsumen. Sehingga, dapat diasumsikan bahwa Tokopedia ini
adalah marketplace terbaik di Indonesia pada saat ini.
Penelitian tedahulu yang serupa memaparkan tentang bagaimana persaingan online
shopping antara Ebay dan Amazon. Hasilnya memperlihatkan keduanya bersaing secara
ketat dengan keunggulan masing-masing, yaitu Ebay dengan bisnis C2C nya sedangkan
Amazon dengan bisnisnya B2C nya dan keduanya memiliki keunggulan kompetitif yang
sama pada bisnis B2B nya. Kedua online shopping ini memang sudah dikenal dunia dan
memiliki reputasi yang baik. Karena itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana dengan
tingkat persaingan online marketplace di Indonesia yang sedang menjadi fenomena di
Indonesia.
Bagi perusahaan mengetahui positioning perusahaan adalah penting untuk mengetahui
sejauh mana konsumen aware terhadap brand mereka dan mengetahui keunggulan
mereka. Pada perusahaan marketplace banyak pembeli dan penjual yang berubah-ubah
sehingga, cukup sulit mengetahui positioning perusahaan.
Hasil dari positioning adalah menciptakan kesuksesan customer-focused value
proposition untuk meyakinkan alasan mengapa target market harus membeli produk
tersebut. Positioning yang baik akan membantu strategi pemasaran untuk mencapai
tujuannya.
Positioning memungkinkan untuk membangun individu dan membentuk individu
untuk memahami tentang layanan yang diberikan perusahaan. Positioning berkaitan
dengan identitas perusahaan yang diposisikan di dalam pikiran target market dan mungkin
ini menjadi satu-satunya cara untuk membedakan layanan yang diberikan oleh perusahaan
dengan layanan yang diberikan pesaing. Positioning akan menyimpulkan pernyataan
perusahaan seperti merek apa, untuk apa merek tersebut, dan nilai apa yang akan diberikan
oleh perusahaan melalui merek tersebut untuk meningkatkan keyakinan target market
sehingga, mendukung strategi komunikasi yang baik pada pelanggan.
1.3! Perumusan Masalah
Online marketplace telah membantu individu atau organisasi yang memiliki bisnis
untuk mengembangkan dan mengelola bisnisnya secara online, serta dapat menjangkau
pangsa pasar yang lebih luas. Beberapa online marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak,
Elevenia, Qoo 10, Rakuten, dan Lamido bersaing untuk memberikan layanan terbaik bagi
para penggunanya. Namun, atribut yang menjadi keunggulan pada setiap marketplace
belum diketahui, dan bagaimana tingkat persaingan dalam pemetaan (positioning) online
marketplace masih belum diketahui secara pasti.
Berdasarkan uraian diatas cukup beralasan untuk melakukan penelitian mengenai
positioning marketplace yang ada di Indonesia. Dalam hal ini adalah Tokopedia,
Bukalapak, Qoo 10, Elevenia, Rakuten, dan Lamido sebagai marketplace populer di
Indonesia. Maka peneliti mengambil judul “ANALISIS POSITIONING
MARKETPLACE TOKOPEDIA, BUKALAPAK, Qoo10, RAKUTEN, ELEVENIA,
LAMIDO BERDASARKAN PERSEPSI KONSUMEN.”
1.4! Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan study literatur dan uraian latar belakang tentang perkembangan e-
commerce khususnya online marketplace maka, pertanyaan penelitiannya adalah
bagaimana positioning marketplace Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Qoo 10, Rakuten,
dan Lamido?
1.5! Tujuan Penelitian
Mengetahui positioning online marketplace Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Qoo 10,
Rakuten, dan Lamido
1.6! Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian positioning online marketplace ini diharapkan memiliki manfaat
praktis, yaitu diharapkan dapat memperlihatkan bagaimana positioning online marketplace
Tokopedia, Bukalapak, Rakuten, Elevenia, Qoo 10, Lamido dan mengetahui variable apa
yang menjadi keunggulan pada online marketplace sehingga perusahaan dapat berfokus
meningkatkan variabel tersebut dan meraih profit lebih.
1.7! Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan sample orang-orang yang mengetahui tentang marketplace
Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Qoo 10, Rakuten, dan Lamido mengingat keenam online
marketplace tersebut adalah online marketplace terbesar di Indonesia dan memiliki
kategori yang sama.
1.8! Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika penulisan tugas akhir terdiri atas lima bab yang dijelaskan sebagai berikut:
a. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang digunakan berkaitan
dengan penelitian dan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam
masalah yang terjadi sehingga diperoleh gambaran yang jelas selain itu, bab 2 juga
berisi kerangka pemikiran.
b. BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelsakan masalah
penelitian.
c. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan secara kronologis dan sistematis hasil dari penelitian
sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Pembahasan hasil penelitian
dimulai dari hasil analisis data, kemudian diinterpretasikan dan selanjutnya diikuti
dengan penarikan kesimpulan yang dibandingkan dengan penelitian terdahulu atau
landasan teori yang relevan.
d. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil penelitian dan
mengaitkannya dengan perumusan masalah. Terjawab atau tidak perumusan masalah
yang telah diuraikan sebelumnya. Selanjutnya memberikan saran kongkrit yang
menyentuh dari segi akademik dan segi praktik.